case 1 dhf

17
BAB I PENDAHULUAN Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Filipina pada t 1953 dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia penyakit i pertama kali dilaporkan pada tahun 19! di "urabaya dengan jumlah penderi orang dengan kematian #$ orang %$1&3'(. "elanjutnya sejak saat itu penyak Demam Berdarah Dengue )enderung menyebar ke seluruh tanah air Indonesia d men)apai pun)aknya pada tahun 19!! dengan insidens rate men)apai 13&$5 ' 1**.*** penduduk. +eadaan ini erat kaitannya dengan meningkatnya mobilita penduduk dan sejalan dengan semakin lan)arnya hubungan transpotasi. "eluruh wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit pe Demam Berdarah Dengue karena,irus penyebab)lan nyamuk penularnya tersebar luasbaik di rumah maupun tempat- tempat umum& ke)uali yang ketinggiannya lebih dari 1*** meter diatas permukaan laut. Pada saat ini propinsi di Indonesia sudah terjangkit penyakit ini baik di kota terutama yang padat penduduknya dan arus transportasinya lan)ar. enurut laporan Ditjen PP )lan P/P penyakit ini telah tersebar di #0 p Indonesia. Dari 3** kabupaten di #0 propinsi pada tahun 19!9 %awal Pelita ter)atat angka kejadian sebesar &9 ' dan pada akhir Pelita meningkat m 9&# '. Pada kurun waktu yang sama angka kematian ter)atat sebesar $&5 '. "ebagaimana diketahui bahwa sampai saat ini obat untuk membasmi ,irus dan ,aksin untuk men)egah penyakit Demam Berdarah Dengue belum tersedia. 2ara yang tepat guna untuk menanggulangi penyakit ini se)ara tuntas adala memberantas ,ektor nyamuk penular. ektor Demam Berdarah Dengue mempunyai tempat perkembangbiakan yakni di lingkungan tempat tinggal manusia terutamadi dalam stan diluar rumah. 4yamuk edes aegypti berkembangbiak di tempat penampungan air seperti bak mandi& drum& tempaya

Upload: endang-rahayu-fuji-lestary

Post on 03-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

case 1 dhf

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Filipina pada tahun 1953 dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah penderita 58 orang dengan kematian 24 orang (41,3%). Selanjutnya sejak saat itu penyakit Demam Berdarah Dengue cenderung menyebar ke seluruh tanah air Indonesia dan mencapai puncaknya pada tahun 1988 dengan insidens rate mencapai 13,45 % per 100.000 penduduk. Keadaan ini erat kaitannya dengan meningkatnya mobilitas penduduk dan sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transpotasi. Seluruh wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue karena virus penyebab clan nyamuk penularnya tersebar luas baik di rumah maupun tempat- tempat umum, kecuali yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut. Pada saat ini seluruh propinsi di Indonesia sudah terjangkit penyakit ini baik di kota maupun desa terutama yang padat penduduknya dan arus transportasinya lancar. Menurut laporan Ditjen PPM clan PLP penyakit ini telah tersebar di 27 propinsi di Indonesia. Dari 300 kabupaten di 27 propinsi pada tahun 1989 (awal Pelita V ) tercatat angka kejadian sebesar 6,9 % dan pada akhir Pelita V meningkat menjadi 9,2 %. Pada kurun waktu yang sama angka kematian tercatat sebesar 4,5 %. Sebagaimana diketahui bahwa sampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue belum tersedia. Cara yang tepat guna untuk menanggulangi penyakit ini secara tuntas adalah memberantas vektor/nyamuk penular. Vektor Demam Berdarah Dengue mempunyai tempat perkembangbiakan yakni di lingkungan tempat tinggal manusia terutama di dalam stan diluar rumah. Nyamuk Aedes aegypti berkembangbiak di tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, tempayan dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang seperti kaleng bekas, tempurung kelapa , dan lain-lain yang dibuang sembarangan. Pemberantasan vektor Demam Berdarah Dengue dilaksanakan dengan memberantas sarang nyamuk untuk membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti. Mengingat nyamuk Aedes aegypti tersebar luas diseluruh tanah air baik dirumah maupun tempat-tempat umum, maka untuk memberantasnya diperlukan peran serta seluruh masyarakat.

BAB II

KASUS

1. Identitas PasienNama: Nn. WUmur: 20 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamPekerjaan: -Alamat: Karangwuni, Juwiring KlatenTanggal MRS: 25 Juni 2015 ( 21:30 WIB )Ruang Rawat: AnggrekNomor Rekam Medis: 2988**

2. AnamnesaAutoanamnesisKeluhan Utama: Demam tinggiKeluhan Tambahan : Mimisan (+), Mual (+) Muntah (-), Nyeri perut (-) Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang ke IGD RSUD Sukoharjo dengan keluhan demam tinggi terus menerus sejak sabtu ( 4 hsmrs ), demam dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluhkan perut terasa mual namun tidak muntah. BAB pasien dalam batas normal, tidak kehitaman. BAK pasien dalam batas normal. Pasien juga mengeluhkan perdarahan dari hidung, namun perdarahan timbul saat pasien menggosok-gosokkan hidungnya. Pasien tidak mengeluh nyeri kepala, nyeri di sekitar mata, timbul bintik-bintik merah (-) di seluruh tubuh.1 HSMRS pasien memeriksakan trombosit nya di puskesmas dan didapatkan hasil trombosit pasien sebesar 128.000. Kemudian pasien pergi ke IGD RSUD Sukoharjo.

Riwayat Penyakit Dahulu Tekanan darah tinggi disangkal Kencing manis disangkal Penyakit jantung sebelumnya disangkal. Riwayat berpergian ke daerah endemis disangkal Riwayat Demam Berdarah disangkal Riwayat mimisan disangkal Riwayat asma dan alergi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga pasien yang mengalami hal serupa dengan pasien Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit kencing manis, penyakit jantung, paru, ginjal, hati dan alergi.

3. Pemeriksaan FisikVital SignsTekanan darah : 90/60 mmHgNadi: 80 x/menitRespirasi: 18 x/menitSuhu: 36,9C

Kulit Warna : sawo matang, tidak ikterik dan tidak terdapat hipopigmentasi maupun hiperpigmentasiRambut: tumbuh rambut pada permukaan kulit.Turgor: baikSuhu raba : hangat

KepalaBentuk : normochepali Ekspresi: ekspresifSimetri wajah : simetrisNyeri tekan sinus: tidak terdapat nyeri tekan sinusPertumbuhan Rambut: distribusi merata, warna hitamPembuluh darah : tidak terdapat pelebaran pembuluh darahDeformitas: tidak terdapat deformitas

MataBentuk: normal, kedudukan bola mata simetrisReflex cahaya langsung : +/+Palpebra : normal, tidak terdapat ptosis, lagoftalmos, oedema, perdarahan, blefaritisGerakan: normal, tidak terdapat strabismus, nistagmusKonjungtiva: tidak anemisSklera: tidak ikterikPupil: bulat, isokor +/+, diameter 3 mmEksoftalmus : -/-Endoftalmus: -/-

TelingaBentuk: normal(eutrofilia)Liang telinga: lapangSerumen:-/-Nyeri tarik auricular: -/-Nyeri tekan tragus: -/-

HidungBagian luar: normal, tidak terdapat deformitasSeptum: terletak di tengah dan simetrisMukosa hidung: tidak terdapat hiperemis, konka nasalis eutrofiCavum nasi: perdarahan(+) saat di IGD

Mulut dan tenggorokBibir: normal, tidak pucat, tidak sianosisGigi-Geligi: hygiene baikMukosa mulut: normal, tidak hiperemisLidah: normoglosia, tidak kotor, tidak tremorTonsil: T1/T1 tenang, tidak hiperemisFaring: Tidak hiperemis, arcus faring simetris, uvula di tengahGusi : tidak ada perdarahan

LeherBendungan vena: tidak terdapat bendungan venaKelenjar tiroid: tidak membesar, mengikuti gerakan, simetrisTrakea: di tengah

Kelenjar getah beningLeher : tidak terdapat pembesaran KGB di leherAksila: tidak terdapat pembesaran KGB di aksila

ThoraxParu-paru Inspeksi : simetris tidak ada hemithorax yang tertinggal, saat statis maupun dinamis Palpasi : gerak simetris pada kedua hemithorax vocal fremitus +/+ suara kuat Perkusi : sonor pada kedua hemithorax, batas paru-hepar pada sela iga VI pada linea midclavicularis dextra, dengan peranjakan 2 jari pemeriksa, batas paru-lambung pada sela iga ke VIII pada linea axilaris anterior. Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-Jantung Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis pada ICS V, 1 cm medial linea midclavicularis sinistra, thrill (-) Perkusi: Batas atas jantung redup setinggi ICS 3 linea parasternal sinistra, batas kanan jantung redup setinggi ICS 3-5 linea parasternalis dextra, batas kiri jantung redup setinggi ICS V, 1 cm medial linea midclavicularis kiri Auskultasi: Bunyi jantung 1&2 reguler, murmur(-), gallop(-)

Abdomen Inspeksi: normal, tidak terdapat asites, smiling umbilicus (-), efloresensi (-) Auskultasi : bising usus 4-5x/ menit, normal Palpasi : supel, massa (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), ballotement (-) Perkusi : pekak pada keempat kuadran abdomen, nyeri ketok CVA (-), shifting dullness (-)Genitalia Tidak diperiksa

EkstremitasTidak tampak deformitasAkral hangat pada keempat ekstremitasEdema (-), CRT < 2

4. Pemeriksaan PenunjangDilakukan pada tanggal 25 Juni 2014LaboratoriumTesHasilNilai Normal

Leukosit3.6 x 10^3/uL3.8 10.6

Eritrosit4.49x 10^6/uL4.40 - 5.90

Hemoglobin12.4 g/dL13.2 17.3

Hematokrit36.9%40 52

Trombosit118 x10^3/uL150 - 450

NRBC0.00 %0 - 1

Neutrofil40.7 %53 -75

Limfosit49.6 %25 - 40

Monosit8,760 %2 - 8

Eosinofil0.80 %2.00 4.00

Basofil0.30 %0 - 1

Golongan DarahA

SERO IMUNOLOGIWidalS Typhi OS Paratyphi AOS Paratyphi BOS Typhi HS ParaTyphi AHS Paratyphi BH

NegatifPositif, titer 1:80Positif, titer 1:80Positif, titer 1:80Positif, titer 1:80Positif, titer 1:80

NegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatif

5. DiagnosaObs Febris dengan Trombositopenia dan Epistaksis

6. Different Diagnose- Typhoid Fever- DHF

7. Terapi Infus RL 30 tpm makro Injeksi Cefotaxime 1gr/12 jam Injeksi Antalgin 1 Amp/8 Jam Injeksi Asam Tranexamat 1 amp/12 jam Injeksi Ranitidin 1 A/24 jam Vit K 3x1 Cholescor 3x1 Cek DR tiap pagi

8. Follow Up BangsalTanggalSOAPTatalaksana

26Juni2015

S/ Demam (-) Mimisan(-) Mual (-) Muntah (-) Bab dbn BAK dbn.O/ Vital sign:T : 90/60 S: 36.4C, HR: 80X/menit, RR: 19X/menit KU : CM, sedangKepala: Edem palpebra (-/-)Thorax: Paru : SDV ++, Rh halus -/-, Wh -/- Cor : BJ I/II reguler Abdomen: Nyeri tekan (-) Hepatomegali (-) Asites (-)Ekstemitas: Akral dingin (-), crt 2 detik (+), sianosis (-)Integumentum: Petekie (-)A/ Dengue FeverEpistaksis Membaik

Hasil Laboratorium :AL : 4.4HB : 12.5HCT : 38.2AT : 95000 Infus RL 30 tpm makro Injeksi Cefotaxime 1gr/12 jam Injeksi Antalgin 1 Amp/8 Jam Injeksi Asam Tranexamat 1 amp/12 jam Injeksi Ranitidin 1 A/24 jam Vit K 3x1 Cholescor 3x1 Cek DR tiap pagi1.

25Februari2015BB : 32 kgS/ Demam (-) Mimisan(-) Mual (-) Muntah (-) Bab dbn BAK dbn.O/ Vital sign:T : 90/60 S: 36.4C, HR: 80X/menit, RR: 19X/menit KU : CM, sedangKepala: Edem palpebra (-/-)Thorax: Paru : SDV ++, Rh halus -/-, Wh -/- Cor : BJ I/II reguler Abdomen: Nyeri tekan (-) Hepatomegali (-) Asites (-)Ekstemitas: Akral dingin (-), crt 2 detik (+), sianosis (-)Integumentum: Petekie (-)A/ Dengue Fever MembaikEpistaksis Membaik

Hasil Laboratorium :AL : 3.9HB : 13.1HCT : 40.3AT : 116000Terapi BLPL1. Cefixime 2x12. Cholescor 3x13. Parasetamol 3x14. Vit K 3x1

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiDemam Dengue adalah (dengue fever, selanjutnya disingkat DD) adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dan remaja atau orang dewasa dengan tanda-tanda klinis berupa demam, nyeri otot, nyeri sendi yang disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam, dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, gangguan rasa mengecap, trombositopenia ringan dan petekie spontan.Demam Berdarah Dengue(Dengue Haemorrhagic Fever, selanjutnya disingkat DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama. Disebabkan oleh virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Virus mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

B. EpidemiologiBeberapa decade terakhir ini, insiden demam dengue menunjukkan peningkatan yang sangat pesat di seluruh penjuru dunia. Sebanyak dua setengah milyar atau dua perlima penduduk dunia berisiko terserang dengue. Sebanyak 1.6% milyar (52%) dari penduduk yang berisiko tersebut hidup di wilayah Asia Tenggara. WHO memperkirakan sekitar 50 juta kasus infeksi dengue tiap tahunnya. Pada tahun 2007 di Amerika terdapat lebih dari 890.000 kasus dengue yang dilaporkan dimana 26.000 kasus diantaranya tergolong dalam demam berdarah dengue (DBD).Di Indonesia kasus demam berdarah dilaporkan pertama kali di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968 dengan jumlah kasus sebanyak 58 orang dan 24 orang diantaranya meninggal. Tahun demi tahun daerah penyebaran meningkat walaupun Case Fatality Rate cenderung menurun. Seluruh wilayah Indonesia memiliki resiko untuk terjangkit penyakit penyakit DBD, karena virus penyebab dan vektor penularannya tersebar luas baik di rumah maupun di tempat-tempat umum, kecuali daerah yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.Pada tahun 2008, angka kasus DBD di Indonesia tercatat sebanyak 135.871 kasus. Di propinsi Jawa Barat sendiri tercatat sebanyak 23.248 kasus selama tahun 2008. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2007 dimana angka kasus berjumlah sebesar 31.836C. EtiologiPenyebab penyakit adalah virus Dengue. Virus ini termasuk termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Sampai saat ini dikenal ada 4 serotype virus yaitu ; 1. Den- 1 diisolasi oleh Sabin pada tahun1944. 2. Den- 2 diisolasi oleh Sabin pada tahun 1944.3. Den- 3 diisolasi oleh Sather4. Den- 4 diisolasi oleh Sather. Keempat type virus tersebut telah ditemukan diberbagai daerah di Indonesia dan yang terbanyak adalah type 2 dan type 3. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut.

D. Mekanisme PenularanPenyakit Demam Berdarah Dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini mendapat virus Dengue sewaktu mengigit mengisap darah orang yang sakit Demam Berdarah Dengue atau tidak sakit tetapi didalam darahnya terdapat virus dengue. Seseorang yang didalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan penyakit demam berdarah. Virus dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam. Bila penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk didalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain (masa inkubasi ekstrinsik).Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes Aegypti yang telah mengisap virus dengue itu menjadi penular (infektif) sepanjang hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiapkali nyamuk menusuk/mengigit, sebelum mengisap darah akan mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya (proboscis) agar darah yang diisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain.

E. Klasifikasi

Tabel Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus DengueDD/DBDDerajatGejalaLaboratorium

DDDemam disertai 2 atau lebih tanda : sakit kepala, nyeri retro-orbital,mialgia, artralgiaLeukopenia, trombositopenia,tidak ditemukan bukti kebocoran plasma

DBDIGejala di atas ditambah uji bendung positif Trombositopenia (