case report dhf revisi

21
LAPORAN KASUS DENGUE FEVER (DF) Oleh: Finallita Wulandari 09310133 Dimas Bayu Firdaus 10310107 Pembimbing: dr. Hj. Suherjati Setiyadi, Sp.A KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RUMAH SAKIT UMUM CIAMIS

Upload: arif-pasti-bisa

Post on 18-Feb-2016

241 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

huui

TRANSCRIPT

Page 1: Case Report Dhf Revisi

LAPORAN KASUS

DENGUE FEVER (DF)

Oleh:

Finallita Wulandari 09310133Dimas Bayu Firdaus 10310107

Pembimbing:

dr. Hj. Suherjati Setiyadi, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK SENIORILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATIRUMAH SAKIT UMUM CIAMIS

CIAMIS2015

Page 2: Case Report Dhf Revisi

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. H

Umur : 8 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Panyingkiran

Agama : Islam

Tanggal Masuk RS : 27 Februari 2015

Tanggal Pemeriksaan : 27 Februari 2015

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama :Badan panas ± 5 hari.

Os datang dengan keluhan badan panas ± 5 hari. Panas dirasakan muncul

mendadak tinggi, dan berlangsung terus-menerus sepanjang hari. Pada hari

kedua, os di bawa ke bidan setempat, lalu diberikan 2 macam obat (obat turun

panas dan ?).

Disamping keluhan diatas, os juga mengeluhkan adanya batuk ± 2 hari, gusi

berdarah hanya 1 kali, mual, nyeri perut, bibir kering, nafsu makan berkurang

dan badan terasa sangat lemas serta kaki dan tangan terasa dingin. Adanya

keluhan pilek, mimisan, ruam di kulit, nyeri persendian dan otot, muntah, BAB

berdarah, serta keluhan BAK disangkal.

Os sempat pergi ke sekolah karena merasa panas badannya telah turun pada

hari ke 4. Pada hari ke 5, os merasa badannya sangat lemas kembali dan

mengeluh nyeri perut namun tidak merasa badannya panas, kemudian sebelum

masuk RS, os sempat dibawa berobat ke dr.Hj.Ati,Sp.A dan akhirnya dirujuk

ke RSU Ciamis untuk dilakukan perawatan dan pemeriksaan lebih lanjut.

Os tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat batuk-batuk

lama, penurunan berat badan tanpa sebab, dan sakit kuning disangkal. Menurut

keluarga, dilingkungan sekitar rumah os, tidak ada yang mengalami gejala

serupa. Os juga menyangkal bepergian keluar kota akhir-akhir ini. Riwayat

Page 3: Case Report Dhf Revisi

gatal-gatal maupun bengkak setelah makan makanan atau obat tertentu

disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan UmumKesan sakit : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentisGizi : Lebih

Tanda vitalNadi : 92x/mntRespirasi : 20x/mntSuhu : 35,9 C

AntropometriBerat Badan : 41,2 kgTinggi Badan : 122 cmIMT : 29 (overweight)

Pemeriksaan Kepala : normocephal, rambut hitam dan tidak mudah

rontok Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,

kelopak mata tidak cekung Hidung : PCH (-), sekret -/- Mulut : bibir sianosis (-), mukosa bibir kering, gusi

berdarah tidak ditemukan, thypoid tongue (-), strawberry tongue (-). Tonsil T1-T1. Faring hiperemis (-)

Leher : KGB tidak terabaThorax : Bentuk dan gerak simetris, retaksi (-)

Pulmo  : Sonor, vocal fremitus ka=ki, VBS Ka=Ki Cor : BJ I, II (+) murni regular

Abdomen : Cembung, lembut, nyeri tekan epigastrium (-), turgor baik, hepar dan lien tak teraba. Shifting dullness (-). Bising usus (+) Normal

Extremitas : Akral dingin, CRT ±2”Kulit : Ruam (-)

Page 4: Case Report Dhf Revisi

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal 27 Februari 2015 (Prodia)

Hematologi

Hemoglobin 15.7 g/dLHematokrit 42.9 %Leukosit 4.0 10^3/uLEritrosit 5.70 10^6/uLTrombosit 272 10^3/uLNilai MC:

- MCV- MCH- MCHC

75.327.536.6

fLpg

g/dL

Imuno Serologi

Anti Dengue Ig G NegatifAnti Dengue Ig M Positif

V. DIAGNOSA KERJA/ASSESMENT

Dengue fever

VI. TERAPI/PLANING

- Infus Ring As 40 tpm

- Vomceran 3 x 4 mg

- Ranitidine 3 x ½ amp

- Psidii syr 2 x 5 ml

- Cek Hb, Ht, Trombosit ulang, kimia darah, Widal

VII. FOLLOW UP

a. FOLLOW UP Tanggal 27 Februari 2015

ANAMNESA/SUBJEKTIF

Demam (-), gusi berdarah (-), lemas (+), batuk (+), nyeri perut (+), nafsu

makan berkurang, BAB dan BAK (+) normal.

Page 5: Case Report Dhf Revisi

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Vital sign :

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 92 x/menit

Respiratory rate : 20 x/menit

Suhu : 35,9 oC

Mata : CA -/-, SI -/-

Hidung : PCH (-), sekret -/-

Mulut : bibir kering, perdarahan gusi tidak ditemukan,

lidah dalam batas normal

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : simetris, retraksi -/-

Pulmo : VBS +/+ ka=ki, RH -/-, WH -/-

Cor : BJ I, II (+) murni, regular

Abdomen : cembung, lembut, nyeri tekan epigastrium (+), BU

(+) normal, hepar dan lien tidak teraba.

Ekstremitas : akral dingin, CRT±2 “

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi

Hemoglobin 15,6 g/dLHematokrit 44,1 %Leukosit 4,0 10^3/uLTrombosit 178 10^3/uL

Kimia Darah

GDS : 85 mg/dL

Imuno Serologi

Widal

Sal. Typhi-O Negatif

Page 6: Case Report Dhf Revisi

Sal. Paratyphi-AO NegatifSal. Paratyphi-BO NegatifSal. Paratyphi-CO NegatifSal. Typhi-H 1/80Sal. Paratyphi-AH NegatifSal. Paratyphi-BH NegatifSal. Paratyphi-CH 1/80

TERAPI/PLANING

- Infus Ring As 40 tpm

- Vomceran 3 x 4 mg

- Ranitidine 3 x ½ amp

- Psidii syr 2 x 5 ml

b. FOLLOW UP Tanggal 28 Februari 2015

ANAMNESA/SUBJEKTIF

Demam (-), gusi berdarah (-), lemas (+), batuk (+), nyeri perut (-), nafsu

makan berkurang, BAB dan BAK (+) normal.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Vital sign :

Tekanan Darah : 110/60 mmHg

Nadi : 89 x/menit

Respiratory rate : 20 x/menit

Suhu : 35,6 oC

Mata : CA -/-, SI -/-

Hidung : PCH (-), sekret -/-

Mulut : bibir kering, perdarahan gusi tidak ditemukan,

lidah dalam batas normal

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : simetris, retraksi -/-

Pulmo : VBS +/+ ka=ki, RH -/-, WH -/-

Page 7: Case Report Dhf Revisi

Cor : BJ I, II (+) murni, regular

Abdomen : cembung, lembut, nyeri tekan epigastrium (-), BU

(+) normal, hepar dan lien tidak teraba.

Ekstremitas : akral dingin, CRT±2 “

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi

Hemoglobin 13,2 g/dLHematokrit 36,6 %Leukosit 4,8 10^3/uLTrombosit 132 10^3/uL

TERAPI/PLANING

- Infus Ring As 40 tpm

- Vomceran 3 x 4 mg

- Ranitidine 3 x ½ amp

- Psidii syr 2 x 5 ml

- Banyak minum

- DL screening per 24 jam

c. FOLLOW UP Tanggal 01 Maret 2015

ANAMNESA/SUBJEKTIF

Demam (-), gusi berdarah (-), lemas (+), batuk (-), nyeri perut (-), nafsu

makan baik, BAB dan BAK (+) normal.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

Vital sign :

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 91 x/menit

Respiratory rate : 20 x/menit

Page 8: Case Report Dhf Revisi

Suhu : 35,6 oC

Mata : CA -/-, SI -/-

Hidung : PCH (-), sekret -/-

Mulut : bibir kering, perdarahan gusi tidak ditemukan,

lidah dalam batas normal

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : simetris, retraksi -/-

Pulmo : VBS +/+ ka=ki, RH -/-, WH -/-

Cor : BJ I, II (+) murni, regular

Abdomen : cembung, lembut, nyeri tekan epigastrium (-), BU

(+) normal, hepar dan lien tidak teraba.

Ekstremitas : CRT< 2“

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi

Hemoglobin 12,7 g/dLHematokrit 37,2 %Leukosit 5,0 10^3/uLTrombosit 128 10^3/uL

TERAPI/PLANING

- Infus Ring As 40 tpm

- Vomceran 3 x 4 mg

- Ranitidine 3 x ½ amp

- Psidii syr 2 x 5 ml

- Banyak minum

d. FOLLOW UP Tanggal 02 Maret 2015

ANAMNESA/SUBJEKTIF

Keluhan (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Page 9: Case Report Dhf Revisi

Keadaan umum : baik

Kesadaran : Compos mentis

Vital sign :

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 92 x/menit

Respiratory rate : 19 x/menit

Suhu : 35,9 oC

Mata : CA -/-, SI -/-

Hidung : PCH (-), sekret -/-

Mulut : bibir kering, perdarahan gusi tidak ditemukan,

lidah dalam batas normal

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : simetris, retraksi -/-

Pulmo : VBS +/+ ka=ki, RH -/-, WH -/-

Cor : BJ I, II (+) murni, regular

Abdomen : cembung, lembut, nyeri tekan epigastrium (-), BU

(+) normal, hepar dan lien tidak teraba.

Ekstremitas : CRT < 2 “

TERAPI/PLANING

- Boleh pulang

- Infuse aff

- Psidii syr 2 x 5 ml

- Imboost FC 1 x 1 kaplet

- Banyak minum

Page 10: Case Report Dhf Revisi

PEMBAHASAN

Berdasarkan keterangan yang didapat dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan

juga pemeriksaan penunjang diagnosis untuk pasien ini mengarah kepada demam

Dengue. Demam Dengue (DengueFever) merupakan demam yang disebabkan

oleh infeksi virus Dengue.1

Virus Dengue termasuk kedalam grup B arthropod borne virus (arbovirus)

dan sekarang dikenal sebagai genus Flovivirus, family Flaviviridae, yang

mempunyai 4 jenis serotype, yaitu den-1, den-2, den-3, den-4.2 demam Dengue

paling sering terjadi pada anak, remaja, dan dewasa. Secara umum merupakan

demam akut dan terkadang demam bifasik yang disertai dengan nyeri kepala

hebat, arthralgia, myalgia, ruam kulit, leukopenia dan trombositopenia mungkin

dapat ditemukan.3

Secara umum penderita Dengue, ditandai oleh adanya demam yang mendadak

tinggi dan terus menerus. Secara klinis terbagi menjadi 3 fase, yaitu :4

1. Fase febrile

Ditandai dengan demam yang mendadak tinggi, disertai nyeri kepala,

nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada wajah, dan eritema

kulit. Gejala non spesifik seperti anoreksia, nausea, dan muntah sering

ditemukan. Pada fase ini, secara klinis sulit untuk membedakan kasus

Dengue berat dengan yang tidak berat.

Pada pemeriksaan laboratorium darah, penurunan jumlah leukosit

merupakan kelainan yang ditemukan paling awal. Jumlah trombosit dan

nilai hematokrit sering kali masih dalam batas normal. Fase ini biasanya

berlangsung 2-7 hari.

2. Fase kritis

Fase kritis terjadi pada saat suhu tubuh mulai mengalami penurunan

sampai mendekati batas normal. Biasanya fase ini terjadi pada hari ke 3-7

sejak dari mulai sakit. Pada saat fase ini, mulai terjadi peningkatan

permeabilitas kapiler, yang ditandai dengan peningkatan hematokrit

disertai dengan jumlah trombosit yang turun secara nyata. Pada penderita

yang tidak mengalami peningkatan permeabilitas kapiler akan menunjukan

Page 11: Case Report Dhf Revisi

perbaikan klinis menuju kesembuahan, sebaliknya bila terjadi peningkatan

permeabilitas kapiler membran akan terjadi perembesan plasma.

3. Fase pemulihan

Ditandai dengan perbaikan keadaan umum, nafsu makan pulih,

hemodinamik stabil, dan diuresis cukup. Keadaan ini akan berlangsung

secara berangsur dalam waktu 48-72 jam. Nilai hematokrit akan

mengalami penurunan sampai stabil disertai peningkatan jumlah trombosit

secara cepat menuju nilai normal.

Pada pasien ini akan didiskusikan satu persatu kemungkinan yang mengarahkan

pasien ini ke diagnosa demam Dengue.

Keterangan Umum

Pasien adalah seorang anak laki-laki berumur 8 tahun. Menurut penelitian

yang dilakukan oleh dr. Edi Hartoyo tahun 2008, demam Dengue lebih sering

terjadi pada laki-laki, dengan rentang usia paling banyak terjadi pada usia 5-10

tahun. Bedasarkan status gizi, pasien dengan status gizi baik memiliki proporsi

paling besar (66,6%) sesuai dengan pasien ini.5

Anamnesa

Keluhan utama pada pasien ini adalah badan panas sejak ±5 hari. Panas

dirasakan muncul mendadak tinggi, dan berlangsung terus-menerus sepanjang

hari pada hari pertama sampai ketiga, lalu kemudian turun pada hari keempat dan

kelima. Sifat dan pola demam yang dialami oleh pasien ini menunjukan kemiripan

pola demam pelana/ bifasik, yaitu penderita mengalami beberapa hari demam

tinggi lalu disusul dengan penurunan suhu lebih kurang 1 hari dan kemudian

timbul demam tinggi kembali.2

Os juga mengeluhkan adanya batuk ± 2 hari, mual, lemas dan nafsu makan

berkurang, merupakan keluhan non spesifik yang dapat terjadi pada pasien yang

menderita demam Dengue. Keluhan ini dapat bertahan sampai beberapa minggu.6

Pasien mengalami perdarahan gusi namun hanya 1 hari. Meski jarang, namun

selain demam tinggi mendadak demam Dengue dapat disertai dengan manifestasi

perdarahan.2,7 Adanya nyeri perut, kaki dan tangan dingin, serta badan terasa

Page 12: Case Report Dhf Revisi

lemas merupakan salah satu dari tanda-tanda bahaya (warning sign) yang

menganjurkan pasien ini untuk dirawar di RS. Adapun tanda bahaya lainnya

adalah tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan secara klinis; muntah persisten

sehingga asupan cairan tidak adekuat; letargis atau gelisah atau derajat kesadaran

menurun mendadak; terjadi manifestasi perdarahan hebat seperti hematemesis,

melena, hemoglobinuria, dan hematuria; adanya oligouria atau anuria dalam 4-6

jam terakhir; dan hasil pemeriksaan laboratorium nilai hematokrit yang meningkat

signifikan tidak ditemukan pada pasien ini..4

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan awal didapatkan kesadaran pasien compos mentis, tampak

sakit sedang, dengan tanda-tanda vital dalam batas normal (suhu 35,9oC, nadi

92x/menit, RR 20 x/menit dan tekanan darah 110/80 mmHg), meskipun

ditemukan adanya akral dingin dan CRT ±2 detik. Hal ini menunjukan bahwa

pasien ini berada dalam fase kritis dan tidak memenuhi criteria DSS.4 Dari

pemeriksaan fisik, tidak didapatkan tanda-tanda perembesan plasma (plasma

leakage) seperti efusi pleura, asites.2

Pemeriksaan Penunjang

Dari hasil pemeriksaan penunjang awal, didapatkan adanya leukopenia (4,0

10^3/uL) sedangkan untuk hasil darah rutin lain dalam batas normal, namun tes

serologi ditemukan kadar anti Dengue IgM positif. Pada hari yang sama,

dilakukan pemeriksaan ulang darah rutin dan didapatkan adanya leukopeni dengan

kadar leukosit yang sama, peningkatan hematokrit dari 42,9% menjadi 44,1%, dan

penurunan trombosit dari 272.000 menjadi 178.000. Hasil laboratorium diatas

menunjukan adanya leukopenia yang merupakan tanda awal yang ditemukan pada

demam dengue, selain itu ditemukan juga trend peningkatan hematokrit dengan

penurunan trombosit pada pemeriksaan darah rutin pada hari yang sama, hal ini

menunjukkan adanya peningkatan permeabilias kapiler OS berada dalam fase

kritis.4

Page 13: Case Report Dhf Revisi

Diagnosa

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penunjang, pasien ini

memenuhi kriteria probable demam dengue menurut WHO, yaitu :3

Demam akut disertai dengan dua atau lebih dari :

- Nyeri kepala

- Nyeri retro-orbital

- Myalgia

- Arthralgia

- Ruam

- Manifestasi perdarahan

- Leukopenia (<5000/mm 3 )

- Trombositopenia (<150.000/ mm 3 )

- Peningkatan hematokrit (5-10%)

Dan setidaknya satu dari :

Serologi positif pada sempel darah : titer HI ≥1280, titer IgG sebanding

dengan ELISA, atau test IgM anti dengue positif . Kejadian pada lokasi

dan waktu yang sama untuk demam dengue.

Penatalaksanaan

Berdasarkan penatalaksanaan demam dengue, pasien ini diberikan cairan

melalui infuse berupa Ring As. Cairan intravena diberikan apabila nilai

hematokrit meningkat pada pemeriksaan berkala. Ring As merupakan salah satu

cairan yang direkomendasikan WHO untuk terapi cairan pada penderita demam

dengue.2

Pasien ini diberikan PSIDII yang merupakan ekstrak jambu biji, dari

beberapa penelitian dan uji klinis PSIDII memiliki keunggulan dalam

meningkatkan jumlah trombosit dengan cepat dengan mekanisme menghambat

replikasi virus karena terdapat kandungan flavonoid dan tannin dengan cara

menghambat enzim reverse transcriptase dan meningkatkan jumlah GM-CSF.8

Karena pada pasien ini mengeluhkan mual dan nyeri ulu hati maka pasien ini

diberikan Vomceran (ondancentron) dan ranitidine untuk mengatasi keluhan

Page 14: Case Report Dhf Revisi

tersebut. Pasien ini juga diedukasikan untuk banyak minum untuk mencegah

dehidrasi.

Page 15: Case Report Dhf Revisi

Daftar Pustaka

1) Sudoyo, AW., et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 5th ed. Jakarta: Interna

Publishing; 2009. p.2773.

2) Soedarmo, SPS., Garna, H., et al. Buku ajar infeksi & pediatri tropis. 2nd ed.

Jakarta: IDAI; 2012. P 155-180.

3) Anonymous. Comprehensive guidelines for preventing and control dengue

hemorrhagic fever. Revised and expanded edition. New Delhi: WHO; 2011.

p. 9-40.

4) Garna, H., Nataprawira, HM. Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan

anak. 5thed. Bandung: SMF ilmu kesehatan anak FK Universitas Padjadjaran;

2014. p. 483-490.

5) Hartoyo, E. Spektrum klinis demam berdarah dengue pada anak. Sari

pediatri. 2008; 1(03): p. 145-149.

6) Anonymous. Dengue and dengue hemorrhagic fever, Information for health

care practitioner. U.S. Departement of health and human services, center

for disease and control and prevention. p. 1-4.

7) Anonymous. Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. Jakarta;

2009. p. 162-167.

8) Soegeng, S., Azhali, MS. Uji klinik multisenter sirup ekstrak daun jambu biji

pada penderita demam berdarah dengue. Medicinus. 2010; 23(01): p. 5-10.