beberapa faktor yang berhubungan dengan penyakit infeksi
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
1/30
BEBERAPA FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
PENYAKIT INFEKSISALURAN PERNAFASAN AKUT
(ISPA) PADA BALITA
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
2/30
Populasi penelitian adalah semua balita
berumur 12-59 bulan yang berada di wilayahkerja Puskesmas Sosial Palembang. Sampel
penelitian berjumlah 100 balita yang diambil
dengan cara systematic random sampling.
Uji statistik menggunakan chi square dan
regresi logistik. Disimpulkan bahwa faktorstatus gizi, status imunisasi, kepadatan tempat
tinggal, keadaan ventilasi rumah, status
merokok tua, pendidikan ibu, pengetahuan
ibu dan status sosial ekonomi keluarga
mempunyai hubungan bermakna dengan
penyakit ISPA pada balita.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
3/30
Di Indonesia ISPA merupakan
penyebab kematian balita nomorsatu, sejak tahun 2000 angka
kematian balita akibat ISPA adalah 5
per 1000 balita. (Cissy, 2004).
Kejadian ISPA pada balita diIndonesia diperkirakan sebesar 3
sampai 6 kali pertahun. Ini berarti
seorang balita rata-rata mendapat
serangan batuk sebanyak 3 sampai 6
kali setahun (Depkes RI, 2002).
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
4/30
Hasil penelitian inimenggambarkan tentangdistribusi penderita ISPA padabalita dan faktor-faktor yangmempengaruhinya.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
5/30
Gambaran PenyakitISPA Pada Balita Hasilpenelitian menunjukkan
bahwa proporsi penyakitISPA pada balitasebesar 56% dan balitayang tidak ISPA terdapat44%, hasil penelitian
dapat dilihat padagambar 1. Hasilpenelitian ini lebih besarbila dibandingkandengan laporanPuskesmas Sosial danDinas Kesehatan KotaPalembang.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
6/30
Faktor-faktor Yang BerhubunganDengan Penyakit ISPA Pada Balita
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
7/30
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,004,yang berarti terdapat hubungan antara
penyakit ISPA dengan status gizi balita.Nilai OR = 8,40 artinya balita denganstatus gizi kurang mempunyai peluang 8,40kali menderita ISPA dibandingkan balitadengan status gizi baik.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
8/30
Gizi sangat penting untuk pertumbuhan,
perkembangan dan pemeliharaan aktifitas
tubuh. Tanpa asupan gizi yang cukup, maka
tubuh akan mudah terkena penyakit-penyakitinfeksi.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
9/30
Keadaan gizi kurang dapat disebabkankurangnya pengetahuan orang tua,
terutama ibu mengenai gizi. Seorang ibuharus dapat memberikan makanan yangkandungan gizinya cukup, tidak harusmahal, bisa juga diberikan makanan
yang murah, asalkan kualitasnya baik.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
10/30
Proporsi balita yang mengalami ISPA lebih banyak
pada balita yang status imunisasinya tidak
lengkap (kurang) yaitu 79,3% dib andingkandengan balita yang status imunisasinya lengkap
(cukup) yaitu 46,5%. Hasil uji statistik diperoleh
nilai p = 0,005, yang berarti ada hubungan antara
penyakit ISPA dengan status imunisasi balita.Nilai OR = 4,41, artinya balita dengan status
imunisasi tidak lengkap mempunyai peluang 4,41
kali menderita ISPA dibandingkan balita dengan
status imunisasi lengkap.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
11/30
Imunisasi merupakan salah satu bentuk
intervensi yang sangat efektif untukmenurunkan angka kematian dan kesakitan
bayi serta balita dari jenis-jenis penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi. Makin
lengkap status imunisasi, maka makin kecilresiko untuk terkena penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi. Sebaliknya
resiko untuk terkena penyakit infeksi juga akan
lebih besar, bila imunisasi pada anak tidak
lengkap.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
12/30
Proporsi balita yang mengalami ISPA lebih banyakpada balita dengan tempat tinggal yang padat
penghuninya yaitu 68,5% dibandingkan balita
dengan tempat tinggal yang tidak padat
penghuninya yaitu 41,3 %. Hasil uji statistikdiperoleh nilai p = 0,011, yang berarti ada hubungan
antara penyakit ISPA pada balita dengan kepadatan
tempat tinggal. Nilai OR = 3,09, artinya balita yang
tinggal dirumah yang padat penghuninya
mempunyai peluang 3,09 kali menderita ISPA
dibandingkan balita yang tinggal dirumah yang tidak
padat penghuninya.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
13/30
Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah
penghuni dapat menyebabkan kurangnya konsumsi O2,
sehingga jika salah satu penghuni menderita penyakit
infeksi, maka akan mempermudah penularan kepada
anggota keluarga lain. Semakin padat tempat tinggal,maka perpindahan penyakit khususnya penyakit
menular melalui udara akan semakin mudah dan cepat.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
14/30
*Proporsi balita yang mengalami ISPA lebih banyak pada rumahyang keadaan ventilasinya tidak memenuhi syarat yaitu 68,4%
dibandingkan rumah yang keadaan ventilasinya sudah
memenuhi syarat, yaitu 39,5%. Hasil uji statistik diperolehnilai p = 0,007, yang berarti ada hubungan antara penyakit
ISPA pada balita dengan keadaan ventilasi rumah. Nilai OR =
3,31 artinya balita yang tinggal dirumah yang ventilasinya
tidak memenuhi syarat mempunyai peluang 3,31 kali
menderita ISPA dibandingkan balita yang tinggal dirumah yang
ventilasinya memenuhi syarat. Ventilasi yang memenuhi
syarat adalah apabila 10% dari luas lantai (1:10 luas lantai).
Rumah yang ventilasinya tidak memenuhi syarat
menyebabkan pertukaran udara tidak dapat berlangsungdengan baik, akibatrnya asap dapur dan asap rokok dapat
terkumpul di dalam rumah.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
15/30
Proporsi balita yang mengalami ISPA lebih
banyak pada balita yang orang tuanya perokok
yaitu 67,7% dibandingkan balita yang orang
tuanya bukan perokok yaitu 36,8%. Hasil ujistatistik diperoleh nilai p = 0,005, yang berarti
ada hubungan antara penyakit ISPA pada balita
dengan status merokok orang tua. Nilai OR =
3,60 artinya balita yang tinggal serumah dengan
orangtua perokok mempunyai peluang 3,60 kali
menderita ISPA dibandingkan balita yang tinggal
serumah dengan orangtua bukan perokok.Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia
berbahaya bagi kesehatan, dua diantaranya
nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat
karsinogenik.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
16/30
Adanya pencemaran udara di dalam rumah yang
disebabkan oleh asap rokok dapat merusak
mekanisme pertahanan paru-paru, sehingga
mempermudah timbulnya gangguan saluran
pernafasan
Gangguan pernafasan ini terutama lebih mudah
terjadi pada balita disebabkan balita lebih rentan
terhadap efek polutan. Selain itu keberadaan balita
yang lebih lama di dalam rumah juga menyebabkan
dosis pencemar yang diterima akan lebih tinggi
(balita terpapar lebih lama).
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
17/30
Proporsi balita yang mengalami ISPA lebih banyak pada
balita yang ibunya berpendidikan dasar, yaitu 76,7%,
dibandingkan dengan balita yang ibunya berpendidikan
menengah sebesar 41,5% dan ibunya berpendidikan
tinggi sebesar 25,0%. Hasil uji statistik diperoleh nilai p =0,001, yang berarti ada hubungan antara penyakit ISPA
pada balita dengan tingkat pendidikan ibu.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
18/30
Tingkat pendidikan ibu erat kaitannya dengan kesehatan
keluarga. Ibu memilliki peran yang sangat penting dalam
pemeliharaan kesehatan balita. Dengan semakin meningkatnya
pendidikan di masyarakat diharapkan akan berpengaruh positif
terhadap pemahaman masyarakat dalam menjaga kesehatan balita
agar tidak terkena ISPA. Rendahnya tingkat pendidikan ibu dapat
mempengaruhi perilaku ibu dalam pencegahan penyakit ISPA dan
melakukan perawatan pada balita yang mengalami ISPA.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
19/30
Proporsi balita yang mengalami ISPA lebih banyakpada balita yang pengetahuan ibunya kurang yaitu69,5% dengan balita yang pengetahuan ibunya baikyaitu 36,6%. Hasil uji statistik diperoleh nilai p =
0,002, yang berarti ada hubungan antara kejadian ISPApada balita dengan tingkat pengetahuan ibu. Nilai OR= 3,94 artinya ibu tingkat pengetahuan yang kurangmempunyai peluang 3,94 kali balitanya menderita
ISPA dibandingkan dengan ibu yang mempunyaipengetahuan sudah baik.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
20/30
Pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.Rendahnya kualitas kesehatan keluarga
termasuk balita disebabkan oleh rendahnya
pengetahuan ibu mengenai kesehatan.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
21/30
Proporsi balita yang mengalami ISPA lebih banyak pada
balita yang status sosial ekonomi keluarganya rendah
yaitu 72,7% dibandingkan dengan balita yang statussosial ekonomi keluarganya tinggi yaitu 42,9%. Hasil uji
statistik diperoleh nilai p = 0,005, yang berarti ada
hubungan antara penyakit ISPA pada balita dengan
status sosial ekonomi keluarga. Nilai OR = 3,55 artinya
balita dengan status sosial ekonomi keluarga yang rendah
mempunyai peluang 3,55 kali menderita ISPA
dibandingkan balita dengan status sosial ekonomi
keluarga yang tinggi.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
22/30
O Tingkat penghasilan keluarga erat
hubungannya dengan pemanfaatan fasilitaspelayanan kesehatan dan upaya pencegahan
penyakit. Status sosial ekonomi yang rendah
menyebabkan seseorang kurang
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
karena tidak mempunyai uang yang cukup
untuk membeli obat, membayar transport dan
lainnya. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
tentu mempengaruhi segala aspek dalam hidup
seseorang dan saling berkaitan.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
23/30
Proporsi balita yang mengalami ISPA lebihbanyak pada balita dengan jenis kelaminperempuan yaitu 64,9% dibandingkan denganbalita yang jenis kelamin laki-laki yaitu 44,2%.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,062, yangberarti Tidak terdapat perbedaan penyakitISPA pada balita baik pada laki-laki danperempuan.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
24/30
Faktor Dominan Penyebab Penyakit ISPA
Pada Balita Untuk mengetahui faktor
dominan penyebab penyakit ISPA pada balita
dengan melakukan uji regresi logistik(multivariat). Hasil model akhir uji regresi
logistik dapat dilihat pada tabel 2.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
25/30
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
26/30
*Berdasarkan hasil uji regresi logistik dapatdijelaskan sebagai faktor dominan penyebab
terjadinya penyakit ISPA pada balita adalahstatus imunisasi, status gizi, status merokok,
kepadatan tempat tinggal dan tingkat
pendidikan orang tua. Sedangkan faktor
konfounding adalah keadaan ventilasi rumah,
jenis kelamin, tingkat pengetahuan dan sosialekonomi keluarga. Oleh karena analisisnya
multivariat/ganda maka nilai OR-nya sudah
terkontrol (adjusted) oleh variabel lain yang
ada pada model.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
27/30
Hasil analisis didapatkan Odds Ratio (OR) dari variabelstatus imunisasi adalah 149,37 artinya Balita yang tidakmendapatkan imunisasi akan menyebabkan ISPA sebesar
149,37 kali lebih tinggi dibandingkan balita yang mendapatimunisasi. Nilai Odds Ratio (OR) dari variabel status giziadalah 29,91 artinya Balita yang status gizinya kurang akanmenyebabkan ISPA sebesar 29,91 kali lebih tinggidibandingkan balita yang status gizinya baik. Nilai Odds
Ratio (OR) dari variabel status merokok adalah 17,62artinya Balita yang tinggal bersama keluarga perokok akanmenyebabkan ISPA sebesar 17,62 kali lebih tinggidibandingkan balita yang tinggal bersama keluarga yangtidak perokok.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
28/30
KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan terhadapbeberapa faktor yang berhubungan dengan ISPApada balita di wilayah kerja Puskesmas SosialPalembang dapat disimpulkan bahwa:
1. Proporsi balita yang menderita ISPAsebanyak 56%.
2. Faktor yang berhubungan dengan penyakitISPA pada balita adalah status gizi balita, statusimunisasi, kepadatan tempat tinggal, keadaanventilasi rumah, status merokok orang tua,tingkat pendidikan orang tua, tingkatpengetahuan ibu, dan sosial ekonomi keluarga.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
29/30
3. Terbukti bahwa faktor dominan
penyebab terjadinya ISPA pada balitaadalah balita kurang gizi, balita tidakmendapat imunisasi, terdapat anggotakeluarga yang merokok di dalam rumah,
jumlah anggota keluarga yang padat,dan rendahnya tingkat pendidikanorang tua.
-
7/29/2019 Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Infeksi
30/30
DAN
TERIMA KASIH
SEKIAN