penyakit infeksi spesifik

97
PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK dr. Rina Gustia Sp.KK Bag. Ilmu Kes. Kulit dan Kelamin FK- Unand PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Upload: qorrie-furqan-al-annuri

Post on 19-Jan-2016

166 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blok 8

TRANSCRIPT

Page 1: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

dr. Rina Gustia Sp.KK

Bag. Ilmu Kes. Kulit dan Kelamin FK-Unand

PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Page 2: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Penyakit infeksi

Dalam rongga mulut:Berbagai mikroorganismeMembentuk mikroflora oral

komensalMikroflora biasanya mengandung

bakteri, jamur dan protozoa yang dapat menimbulkan infeksi oportunistik

Page 3: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Penyakit infeksi

Faktor yang mempengaruhi Faktor lokal Sistem pertahanan tubuh

Page 4: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Penyakit infeksi

Patogen Bakteri yang mampu menimbulkan penyakit

Kemampuan setiap bakteri tidak sama dalam menimbulkan penyakit

Page 5: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

PENYAKIT INFEKSI Kolonisasi: bakteri yang mengkontaminasi kulit dapat hidup dan bermultiplikasi dan kemudian menimbulkan penyakit infeksi

Frekuensi kontaminasi menimbulkan kolonisasi dan kolonisasi menimbulkan penyakit infeksi bergantung pada:

Virulesi organismeBesarnya inokulasiTempat masuk kumanPertahanan atau imunitas hospes

Page 6: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Penyakit infeksi

Virulensi

• Melukiskan perbedaan galur dalam suatu spesies patogen• Mencakup semua bahan-bahan didalam organisme• Yang dapat menyebarkan kuman atau menimbulkan penyakit pada hospes

Page 7: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Patogenesis infeksi

Sifat respon inflamasi kulit/mukosa terhadap bakteri tergantung pada Jumlah bakteri yang asuk Cara bakteri mencapai daerah tersebut

Dinding pembuluh darah sering merupakan tempat utama kelainan kulit pada penyebaran infeksi

Manifestasi berupa perdarahan atau trombosis disertai infark

Page 8: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Inokulasi bakteri kedalam kulit → terjadi reaksi seluler →timbul inflamasi setempat dan supurasi → penyebaran sistemik

Peranan imunologi yang beredar dan

hipersensitivitas tipe lambat dalam pertahanan kulit/mukosa untuk menghambat kuman tertentu masih banyak yang belum diketahui

Page 9: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Penyebab infeksi

1. Bakteri• Gonore• Sifilis

2. Jamur• Candida

Page 10: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Penyebab infeksi

3. Virus Herpes simplek (HSV I/II) Varisela zoster Human papilloma Human immunodeficiency virus (HIV)

Page 11: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Manifestasi klinis

Subjektif : adalah keluhan yang dirasakan sesuai kelainan objektif

Rasa panasRasa sakitRasa nyeriBau mulutSukar menelandll

Page 12: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Manifestasi klinisObjektif :

Makula Erosi, ekskoriasi Ulkus Vesikel, bula Papul dan plak

Page 13: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Makula dan papul

Page 14: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Plak eritematosa

Page 15: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Vesikel bula

Page 16: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 17: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

UlkusCiri

Tepi/pinggir Dinding Dasar Isi

Page 18: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Gonore Penyakit infeksi disebabkan oleh Neisseria

gonorrhoe

Etiologi Neisseria gonorrhoe Diplokokus, gram negatif, mudah mati (udara

bebas, suhu >39ºC, desinfeksi) Menyerang mukosa epitel kuboid dan epitel

gepeng belum berkembang

Page 19: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Gonore Merupakan penyakit kelamin Kasus banyak dan terus bertambah CS meningkat orang dewasa dan

homoseksual Keterlibatan rongga mulut: terdiagnosis Menyebabkan: faringitis gonore

Page 20: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

DiagnosisAnamnesis:CS 3-5 hari sebelumnya♀: asimptomatis♂: keluhan berupaRasa panas/gatal distal uretradisuria, polakisuria, nyeri waktu ereksi

Kelainan yang sama dapat ditemukan pada rongga mulut

Page 21: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Gambaran klinis Subjektif:

Rasa sakit pada mukosa mulut Gangguan menelan Gangguan pengecapan Halitosis Limfadenopati

Page 22: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

ObjektifOrofaring dan tosil tampak lesi:

Eritema Edema Ulserasi Pseudomembran

Page 23: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Bagaimana penyakit ini ditularkan Melalui kontak seksual

Cara kontakGenito-genitalOro-genital faringitis gonoreAno genital

Page 24: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pemeriksaan klinis OUE, edema, eritema, ektropion Duh tubuh purulen/mukopurulen KGB inguinal membesar, unilateral/bilateral serviks/ merah, edema, erosi Kel bartholini membengkak, sangat nyeri bila

berjalan

Page 25: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Uretritis gonore

Page 26: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Servisitis gonore

Page 27: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Konjungtivitis gonore

Page 28: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Faringitis gonore

Page 29: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pemeriksaan penunjang

1. Pewarnaan Gram Diplokokus gram negatif Intra/ekstrasel

2. Kultur dan sensitiviti

Page 30: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pewarnaan gram

Page 31: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pemeriksaan penunjang3. Test defenitifA. Tes oksidase

Koloni+ tetrametil-fenilendiamin 1% warna koloni menjadi ungu→ ungu kehitaman

B. Tes fermentasiFermentasi glukosa saja

Page 32: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pengobatan Obat pilihan Tiamfenikol : 3,5 g, p.o, dosis tunggal Ciprofloksasin : 500 mg, p.o dosis tunggal Ofloksasin : 400mg, p.o dosis tunggal Kanamisin : 2 g, IM, dosis tunggal Spektinomisin : 2 g, IM, dosis tunggal(untuk ibu hamil dan anak-anak)

Page 33: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

SIFILIS (Lues, Raja singa)Defenisi:Penyakit infeksi oleh Treponema pallidum kronik dan bersifat sistemikDapat menyerang semua organ tubuhThe great imitatorMempunyai fase latenDapat ditular dari ibu ke janin

Page 34: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KlasifikasiSifilisAkuisita

• Stadium I• Stadium II• Stadium III

Kongenital• Dini (< 2 tahun)• Lanjut (>2 tahun)• Stigma

Page 35: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Klasifikasi menurut WHO

1. Stadium dini menular < 1 tahun2. Stadium lanjut tak menular (laten lanjut),

SIII

Page 36: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Patogenesis T. Pallidum masuk melalui mikrolesi/selaput

lendir Masuk mengikuti aliran limfe→ pembuluh

darah beredar → seluruh tubuh 3 mgg setelah T pallidum masuk, timbul lesi

primer pada tempat masuk berupa tukak Setelah 1-5 mgg tukak akan menghilang 6 mgg kmd (2 s/d 6 bulan) timbul erupsi

seluruh tubuh → sifilis sekunder Setelah 2-6 mgg → masuk masa laten

Page 37: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Gambaran klinis

Sifilis primer (SI)Masa tunas: 2-4 minggu Ulcus durum (afek primer) : Soliter, tepi rata, tak bergaung dasar

granulasi, serum, indolen, indurasi, tanda radang (-)

Page 38: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Sifilis primer Lokasi

Pria : sulkus koronarius Wanita : labia mayora, labia minora

Manifestasi oral : jika melakukan kontak orogenital

Pada bibir, lidah, mukosa bukal, orofaring

Limfadenopati servikal

Page 39: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Sifilis primer Sembuh sendiri (3-10 minggu) 1 minggu ulkus →limfadenopati regional →

soliter, tak sakit, tanda radang (-) → komplek primer

Sifilis D’Emblee → tidak ada efek primer

Page 40: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 41: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 42: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Sifilis sekunder 6-8 minggu setelah SI Lamanya sampai 1 tahun Gejala konstitusi ringan Kel. Kulit the great imitator

RoseolaPapul skuamosa, psoriasiform, kondiloma lataPustula

Mukosa Angina sifilitika eritematosa, kondiloma lata Plaque muqueuses

Rambut: alopesia areata/difusa Kuku: onikia sifilitika

Page 43: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 44: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Alat-alat lain:Kel limfe : limfadenitis

generalisataMata : uveitis antHepar : hepatitisTulang : artritisSaraf : meningitis

Page 45: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

3. Sifilis laten dini Gejala klinis (-) Infeksi masih ada/aktif Tes serologi (+)

4. Std rekuren relap

Page 46: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Sifilis lanjut1. Sifilis laten lanjut→ bisa

bertahun22. SIII

guma → infiltrat kronistulang →sabrea tibiakardiocaskuler →aneurisma

aortaneurosifilis

Page 47: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pemeriksaan penunjangPemeriksaa T pallidum

Serum dari lesi diperiksa menggunakan Mikroskop lapangan gelap Pewarnaan Burri

TSS (tes serologi sifilis) 2 macam

Nontreponema (kardiolipin) Treponema

Page 48: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Test nontreponema Fiksasi komplemen: WR Flokulasi: VDRL, RPR Interpretasi: VDRL (+) → sifilis/lues

→BFP

Test treponemaPakai antigen treponema TPI →paling spesifik Tes imunofluoresen (FT Abs)

→ sensitif (90%) TPHA → dianjurkan

Murah, mudah, spesifik dan sensitif Ada titer: mulai 1/80, 1/160, 1/320

Page 49: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Treponema palidum

Page 50: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Sifilis kongenitalDef: sifilis anak didapat dari ibu yang

menderita sifilis std dini (kehamilan >10 mgg)

Klasifikasi1. Sifilis kongenital dini (prekok) <2 thn Gejala mnyerupai sifilis dini dewasa

Bula bergelombol Papuloskuamosa Kelainan hepar/tulang1

Page 51: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

2. Sifilis kongenital lanjut (tarda)khas GUMA

3. Stigmalesi dini:

muka: sadle nose Gigi Hutchinson (gigi I kecil, atas cekung)

Mulbery molar: permukaan gigi molar berbintil (seperti murbai)

Ragade (sudut mulut) Kelainan mata

Page 52: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Lesi lanjut Kekeruhan kornea mata Sikatrik guma kulit Sabre tibia Atropi N. Optikus Trias Hutchinson

1. Keratitis intersisial2. Gigi Hutchinson3. Ketulian N.VIII

Page 53: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Terapi sifilis1. Std I

Benzatin penisilin: total dose 4,8 juta UMula-mula 2,4 juta U/IM→ 1,2 →1,2Atau PP: 600.000 U 10 hariAtau PAM: 4,8 juta U/2x seminggu

2. Std IIBP : 7,2 jt U (total dose)PP : 12 jt U PAM : 7,2 jt U

Page 54: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Std IIIBP : 9,6 jt u (total dose)PP : 18jt uPAM: 9,6 jt u sda

Bila alergi penisilinTetrasiklin/eritromisin 4x500mg/hrSI : 15 hariSII : 30 hariAzitromisin 1x 500mg/hr → 10 hari

Page 55: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Tuberkulosis kutis

Page 56: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Tuberkulosis kutis

Page 57: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 58: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

INFEKSI VIRUS

Page 59: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KONDILOMA AKUMINATADefenisi:Infeksi menular seksual yang disebabkan olehVirus Papiloma Humanus (VPH) tipe tertentudengan kelainan berupa fibroepiteliomapada kulit dan mukosa

EtiologiVirus Papiloma Humanus (VPH)Epiteliotrofik (menginfeksi epitel)Low risk: VPH tipe 6,11High risk: VPH tipe 16,18

Page 60: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Gejala klinisMI : 1-8 bulan ( 2-3 bulan)VPH → mikrolesiDaerah yang mudah trauma saat hub. Sex Pria : gland penis, sulcus coronarius, batang, frenulum Wanita: fourchette posterior

Vestibulum

Mukosa mulut: orogenital

Page 61: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Gejala klinis3 bentuk: Akuminata: Daerah lipatan dan lembab Vegetasi bertangkai, permukaan berjonjot spt

jari Papul Daerah dg keratinisasi sempurna Papul, permukaan halus dan licin, multiple,

diskret Datar: Makula/tidak tampak dengan mata telanjang

Page 62: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KONDILOMA AKUMINATUM

Page 63: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pemeriksaan penunjang Tes asam asetat (acetowhite) Lidi kapas+ As. Asetat 5%→ putih Kolposkopi → KA subklinis histopatologi

Page 64: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

PengobatanBergantung pada besar, lokasi, jenis, jumlah lesi,

keterampilan dokter

Kemoterapi Tinktur podofilin 15-25% 4-6 jam: 2x/jam< 0,5 cc Podofilotoksin 0,5% : 2x sehari 3hari Asam triclorasetat 50%: 1x seminggu Krim 5-fluorourasil 1-5%: setiap hari (tidak

miksi 2 jam) imiquimod

Page 65: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

PENGOBATAN

Bedah B. skapel B.listrik B. beku B. laser

Inteferon IF α,β IM

Immunoterapi

Page 66: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

HERPES SIMPLEKS Infeksi akut Virus H.simpleks tipe I/II Rekuren HSV I → herpes labialis HSV II → herpes genitalis

Page 67: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Patogenesis Inf. Primer: gejala konstitusiVesikel berkelompokdiatas kulit eritem → ulkus dangkal

Fase laten (ganglion saraf regional)Fc presipitasi → reaktivasi virus → multiplikasi

Infeksi rekurenDemamDaya tahan menurunTrauma psikis

Page 68: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pemeriksaan Laboratorium1. Biakan virus2. Antibodi3. Pewarnaan giemsa (tzanck) → sel datia

Diagnosis banding4. Ulkus durum5. Ulkus molle6. Ulkus LGV

Page 69: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

PenatalaksaanUmum : berisi nasehat-nasehat untuk

mempercepat penyembuhan

KhususSistemik Acyclovir 5x 200mg/hr 5-7 hari Isoprinosin SimptomatisTopikal Acyclovir cream kompres

Page 70: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

HERPES ZOSTER

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicela zoster yang menyerang kulit dan mukosa

Epidemiologi Reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi

primer Kadang-kadang varisela berlangsung subklinis AerogenPatofisiologi Ganglion posterior saraf tepi dan kranialis Lokasi: setingkat daerah persarafan ganglion

tersebut Kadang-kadang: gangguan motorik

Page 71: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

GAMBARAN KLINIS

Torakal (paling sering), unilateral, dermatomal pria= wanita, sering : dewasa Gejala prodormal sistemik (+) Gejala prodormal lokal (+) Eritema vesikel berkelompok diatas kulit

eritematosa dan edem. Vesikel jernih keruh, pustul dan krusta

Vesikel mengandung darah; HZ hemoragik Infeksi sekunder ulkus sikatrik Pembesaran KGB regional Hiperestesi (khas) Wajah: mengenai ganglion gaseri dan

genikulatum

Page 72: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

SINDROMA RAMSAY HUNT

Gangguan nervus fasialis dan otikus Paralisis otot wajah (paralisis Bell) Kelainan kulit sesuai tingkat persarafan Tinitus Vertigo Gangguan pendengaran Nistagmus Nausea Gangguan pengecapan

Page 73: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

NEURALGIA PASKA HERPES

Rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan

Berlangsung beberapa bulan – bertahun2 Gradasi nyeri bervariasi Usia >40 tahun

Pembantu diagnosis: Tzanc test: sel datia berinti banyak

DD/ Herpes simpleks Nyeri: reumatik, angina pektoris

Page 74: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

TERAPI

Bersifat simptomatik: analgetik Infeksi sekunder: antibiotika HZ oftalmikus: asiklovir 5x800mg selama 1

minggu Imunostimulator: isoprinosin 6x500mg Sindroma Ramsay Hunt: kortikosteroid untuk

mencegah paralisis prednison 3x 20mg/ hari selama 1 minggu, kemudian tappering off

Topikal: bedak untuk mencegah pecahnya vesikel Erosif: kompres terbuka

Prognosis: Umumnya baik

Page 75: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

INFEKSI JAMUR

Page 76: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KANDIDIASIS ORAL

Kira-kira 40% populasi: spesies kandida dalam mulut

Adanya “kandidosis” adanya penyakit yang mendasari terjadi kelainan tersebut

Setiap spesies kandida dapat menimbulkan kelainan, tetapi sebagian besar disebabkan oleh candida albicans

Spesies lain ?? Cari….

Page 77: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

PEMBAGIAN

Kandidosis pseudomembranosis akut (thrush) Kandidosis eritema akut (atrofik) Kandidosis hiperplastik kronik Kandidosis eritroderma kronik (atrofik) Keilitis angulatis akut/ kronis (perleche)

Page 78: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor endogen: Perubahan fisiologik Umur Imunologik Malnutrisi

Faktor eksogen: Iklim Kebersihan kulit, mukosa mulut Sering sehubungan dengan air

Page 79: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Pemakaian obat: antibiotika, kortikosteroid, imunosupresif, sitotoksik

Penyakit sistemik: diabetes melitus, leukemia dan infeks HIV

Page 80: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KANDIDOSIS PSEUDOMEMBRANOSIS AKUT (THRUSH)

Gambaran klinis: Bercak-bercak kuning-krem lunak, mengenai

mukosa mulut yang luas Jika dikelupaskan tampak dasar eritema Terutama pada bayi baru lahir (5%) lansia

lemah (10%) Pada dewasa muda: penyakit yang

mendasari ???

Page 81: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KANDIDOSIS ERITEMATOSA AKUT (ATROFIK)

Mukosa oral tampak eritematosa Lokasi yang tersering pada palatum,

permukaan dorsal lidah (pemkai steroid inhalasi)

Pada tipe ini sering menimbulkan rasa sakit

Page 82: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KANDIDOSIS HIPERPLASTIK KRONIK

Infeksi kandidiasis kronis; menyebabkan perubahan epitel hiperplasia

Kelainan berupa bercak-bercak putih Lokasi semua mukosa oral Khas: terjadi secara bilateral pada daerah

komisura bukal Kadang diasosiasikan dengan displasia hebat

dan transformasi keganasan

Page 83: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KANDIDOSIS ERITEMATOSA KRONIK (ATROFIK)

Kandidosis yang sering dijumpai Mengenai ¼ sampai 2/3 penderita memakai

gigi palsu Penutupan mukosa secara terus menerus

merupakan faktor predisposisi

Page 84: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

KEILITIS ANGULARIS AKUT/ KRONIS (PERLECHE)

Kondisi umum terlihat sebagai inflamasi pada ke-2 sudut mulut

Lesi tampak berupa fisura Mengalami maserasi, erosi, basah dan

dasarnya eritematosa Kadang-kadang disertai keluhan perih

Page 85: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Usapan mukokutan; periksa dengan larutan KOH 10%, pewarnaan Gram

Tampak: sel ragi, blastospora atau hifa semu Biakan ditanam dalam agar dekstrosa

glukosa Saboraud

Page 86: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

PENGOBATAN

Menghindari/ menghilangkan faktor predisposisi

Sistemik dan topikal Amfoterisin Nistatin Golongan azol: flukonazol, itrakonazol, dan

ketokonazol.

Page 87: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 88: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 89: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 90: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 91: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

SelulitisPenyakit infeksi akut (streptokokus), dengan gejala eritema berwarna merah cerah, berbatas tegas disertai gejala konstitus.

Etio : S,β hemolyticusGK/ : demam, malese

Predileksi: tungkai bawah (trauma)Eritema berwarna merah cerah, batas

tegas, pinggir meninggi, tanda radang akut(+)

Edem, vesikel, bulaLeukosit

DD/ selulitis infiltrat di subkutan

Page 92: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK

Terapi: Istirahat (tungkai ditinggikan)Antibiotika sistemikKompres larutan antiseptikEdem :diuretik

Page 93: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 94: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 95: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 96: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK
Page 97: PENYAKIT INFEKSI SPESIFIK