bahan skenario pbl 1
TRANSCRIPT
ABIA NEBULA
110201002
BAHAN PBL SKENARIO 1
Kata-Kata sulit
1. Vaksinasi BCG
Vaksin BCG merupakan vaksin hidup yang memberi sedikit perlindungan
terhadap TBC. Vaksin TBC tidak mencegah dari terinfeksi jika sudah terekspos
kepada bakteri (kuman) TBC, tetapi jauh lebih mungkin akan mengalami infeksi
kecil terbatas dan bukannya penyakit yang amat parah dan mengancam nyawa.
Vaksin BCG dapat memakan waktu 6-12 minggu untuk menghasilkan efek
(perlindungan) kekebalannya. Vaksinasi
BCG mungkin hanya memberi kekebalan 50-60% terhadap tuberkulosis dan bagi
beberapa individu vaksin ini kurang efektif dengan berlalunya waktu, adakalanya
dalam waktu 5-15 tahun
Bagi anak-anak, vaksin BCG mungkin mencegah dari timbulnya bentuk TBC yang
parah misalnya TBC di otak (meningitis TBC). Manfaat bagi kaum dewasa kurang
jelas .Sama seperti untuk vaksin apapun, efek sampingan dapat terjadi dan
berlainan dari satu orang ke orang lain. Adakalanya tempat vaksinasi menjadi
sakit, merah dan bengkak. Ini biasanya akan sembuh tanpa perawatan.
Pembengkakan kelenjar di ketiak atau leher juga mungkin terjadi, dan adakalanya
memerlukan perawatan. Jarang sekali vaksinasi dapat mengakibatkan infeksi
BCG menyeluruh. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang mempunyai kekebalan
yang rendah, termasuk mereka yang HIV positif, kekurangan gizi atau mempunyai
keadaan medis yang parah. Dalam beberapa kasus yang jarang, telah terjadi
kematian.
2.pembesaran nodus limfatikus
Cairan getah bening dalam pembuluh limfatik menyebar di seluruh tubuh dan berkontak
dengan jaringan yang berada di sekitar tubuh dan berkontak dengan jaringan yang berada di
sekitar pembuluh limfatik kapiler. Cairan getah bening yang kembali ke pembuluh limfatik
sesaat setelah melakukan kontak ini diteruskan ke nodus limfatik terdekat pada pembuluh
limfatik.
Jika pada jaringan mulai merebak permusuhan, info gejala ini akan diteruskan ke nodus
limfa melalui cairan getah bening.
Jika setelah pengamatan diatas sifat2 musuh ini terdeteksi adanya bahaya, dikeluarkan
tanda bahaya. Padea tahap ini, di nodus limfa dimulailah produksi limfositbdan sel prajurit
lainnya dengan sangatcepat. Setelah tahap produksi, prajurit baru akan diangkut dan
berjalan dari nodus limfa ke pembuluh limfatik memalului cairan getah bening.
Mereka berdifusi ke dalam aliran darah dari pembuluh limfatik dan akhirnya sampai. Inilah
sebabnya nodus getah limfa pada daerah yang terinfeksi membengkak terlebih dahulu. Hal
ini menunjukkan bahwa produksi limfosit pada daerah tersebut meningkat.
3. regio aksila dekstra
4.antigen
1. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT EPITOP
Menurut epitop, antigen dapat dibagi sebagai berikut:
a. Unideterminan, univalen
Yaitu hanya satu jenis determinan atau epitop pada satu molekul.
b. Unideterminan, multivalen
Yaitu hanya satu determinan tetapi dua atau lebih determian tersebut ditemukan pada satu
molekul.
c. Multideterminan, univalen
Yaitu banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya satu dari setiap macamnya
(kebanyakan protein).
d. Multideterminan, multivalen
Yaitu banyak macam determinan dan banyak dari setiap macam pada satu molekul (antigen
dengan berat molekul yang tinggi dan kompleks secara kimiawi).
(Baratawidjaja 1991: 14).
2. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT SPESIFISITAS
Menurut spesifisitas, antigen dapat dibagi sebagai berikut:
a. Heteroantigen, yaitu antigen yang terdapat pada jaringan dari spesies yang berbeda.
b. Xenoantigen yaitu antigen yang hanya dimiliki spesies tertentu.
c. Alloantigen (isoantigen) yaitu antigen yang spesifik untuk individu dalam satu spesies.
d. Antigen organ spesifik, yaitu antigen yang dimilki oleh organ yang sama dari spesies yang
berbeda.
e. Autoantigen, yaitu antigen yang dimiliki oleh alat tubuh sendiri
(Baratawidjaja 1991: 14-15; Sell : 9–10).
3. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT KETERGANTUNGAN TERHADAP SEL T
Menurut ketergantungan terhadap sel T, antigen dapat dibagi sebagai berikut:
a. T dependent yaitu antigen yang memerlukan pengenalan oleh sel T dan sel B untuk dapat
menimbulkan respons antibodi. Sebagai contoh adalah antigen protein.
b. T independent yaitu antigen yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel Tuntuk
membentuk antibodi. Antigen tersebut berupa molekul besar polimerik yang dipecah di
dalam badan secara perlahan-lahan, misalnya lipopolisakarida, ficoll, dekstran, levan, dan
flagelin polimerik bakteri.
(Baratawidjaja 1991: 15).
4. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT SIFAT KIMIAWI
Menurut sifat kimiawi, antigen dapat dibagi sebagai berikut:
a. Hidrat arang (polisakarida)
Hidrat arang pada umumnya imunogenik. Glikoprotein dapat menimbulkan respon imun
terutama pembentukan antibodi. Respon imun yang ditimbulkan golongan darah ABO,
mempunyai sifat antigen dan spesifisitas imun yang berasal dari polisakarida pada permukaan
sel darah merah.
b. Lipid
Lipid biasanya tidak imunogenik, tetapi menjadi imunogenik bila diikat oleh protein carrier.
Lipid dianggap sebagai hapten, sebagai contoh adalah sphingolipid.
c. Asam nukleat
Asam nukleat tdak imunogenik, tetapi menjadi imunogenik bila diikat oleh protein carrier.
DNA dalam bentuk heliksnya biasanya tidak imunogenik. Respon imun terhadap DNA
terjadi pada penderita dengan SLE.
d. Protein
Kebanyakan protein adalah imunogenik dan pada umunya multideterminan univalent.
(Baratawidjaja 1991: 15)
Antigen juga dibagi menjadi antigen lengkap dan antigen tidak lengkap. Antigen lengkap
merupakan salah satu dari antigen yang dapat menginduksi respon imun dan bereaksi dengan
produknya sebagai respo tersebut. Antigen lengkap meliputi imunogen dan antigen. Antigen
tidak lengkap (hapten) adalah substansi kimia aktif yang mempunyai berat molekul kecil
yang tidak dapat menginduksi respon imun oleh dirinya sendiri tetapi dapat bergabung
dengan molekul yang lebih besar (carrier atau Schlepper) menjadi bersifat imunogenik dan
dapat mengikat antibodi. Contoh hapten adalah berbagai golongan antibiotik dan obat
lainnya dengan berat molekul yang rendah. Hapten biasanya dikenal oleh sel B sedangkan
carrier oleh sel T. Carrier sering digabungkan dengan hapten dalam usaha imunisasi
(Baratawidjaja 1991: 13; Sell : 2).
4. antibodi
Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai respons
terhadap keberadaan benda-benda asing yang tidak dikehendaki di dalam tubuh kita.
Benda-benda asing itu disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda asing yang masuk ke
dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi. Antibodi dihasilkan oleh
limfosit B atau sel-sel B. Antibodi digunakan untuk menetralkan atau menghancurkan
antigen yang masuk ke dalam tubuh. Setiap detik sekitar 2.000 molekul antibodi
diproduksi oleh sel-sel B. Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi adalah
ketika kulit kita terkena infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah itu
merupakan limfosit atau sel-sel B yang mati setelah berperang melawan antigen.
5. Antibodi dapat ditemukan pada aliran darah dan cairan nonseluler. Antibodi memiliki
struktur molekul yang bersesuaian dengan antigen secara sempurna, seperti anak kunci
dengan lubangnya. Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen jenis tertentu.
6. 1. Jenis-jenis Antibodi
7. Antibodi disebut juga immunoglobulin (Ig) atau serum protein globulin, karena
berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan (immune). Ada lima macam
immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD.
8. a. Immunoglobulin G (IgG)
9. IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu
bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar
yang rendah. IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sistem getah
bening, dan usus. Senyawa ini akan terbawa aliran darah langsung menuju tempat
antigen berada dan menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki efek kuat
antibakteri maupun virus, serta menetralkan racun. IgG juga mampu menyelinap
diantara sel-sel dan menyingkirkan mikroorganisme yang masuk ke dalam sel-sel dan
kulit. Karena kemampuan serta ukurannya yang kecil, IgG merupakan satu-satunya
antibodi yang dapat dipindahkan melalui plasenta dari ibu hamil ke janin dalam
kandungannya untuk melindungi janin dari kemungkinannya infeksi yang
menyebabkan kematian bayi sebelum lahir. Selanjutnya immunoglobulin dalam
kolostrum (air susu ibu atau ASI yang pertama kali keluar), memberikan perlindungan
kepada bayi terhadap infeksi sampai sistem kekebalan bayi dapat menghasilkan
antibodi sendiri.
10. b. Immunoglobulin A (IgA)
11. Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh
selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus. IgA juga ditemukan di
dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, ASI, getah lambung,
dan sekresi usus.
12. Antibodi ini melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit. IgA yang
terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi terhadap mikroba karena
tidak terdapat dalam tubuh bayi yang baru lahir.
13. c. Immunoglobulin M (IgM)
14. Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. Pada
saat antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi
pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM terbentuk segera
setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang.
15. Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam bulan. Jika
janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat. IgM banyak
terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam organ
maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat
diketahui dari kadar IgM dalam darah.
16. d. Immunoglobulin D (IgD)
17. Immunoglobulin D atau IgD juga terdapat dalam darah, getah bening, dan pada
permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD ini bertindak
dengan menempelkan dirinya pada permukaan sel-sel T, mereka membantu sel-sel T
menangkap antigen.
18. e. Immunoglobulin E (IgE)
19. Immunglobulin E atau IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah.
Antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi akut pada tubuh. Oleh karena itu,
tubuh seorang yang sedang mengalami alergi memiliki kadar IgE yang tinggi. IgE
penting melawan infeksi parasit, misalnya skistosomiasis, yang banayk ditemukan di
negara-negara berkembang.
5.vaksin
Vaksinasi adalah imunisasi aktif secara buatan, yaitu sengaja memberikan antigen yang
diperoleh dari agen menular pada ternak sehingga tanggap kebal dapat ditingkatkan dan
tercapai resistensi terhadap agen menular tersebut. Vaksin diklasifikasikan menjadi dua klas,
yaitu vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup berisi mikroorganisme yang telah
dilemahkan virulensi (keganasannya). Pengurangan virulensi dikenal dengan istilah atenuasi
(perlemahan).
Jenis Vaksin
1) Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerine), untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
tuberkulosa.
2) Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus), untuk pemberian kekebalan secara simultan
terhadap
difteri, pertusis dan tetanus.
3) Vaksin TT (Tetanus Toksoid), untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.
4) Vaksin DT (Difteri dan Tetanus), untuk pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan
tetanus.
5) Vaksin Polio (Oral Polio Vaccine), untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
poliomyelitis.
6) Vaksin Campak, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
7) Vaksin Hepatitis B, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan
oleh virus hepatitis B.
8) Vaksin DPT/HB, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus,
pertusis dan hepatitis B.
IMUNISASI
Adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau sakit ringan
Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau
dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi adalah
zat anti yang terbentuk ketika antigen (kuman) masuk ke dalam tubuh. Pertama kali antigen
masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat antibodi. Pada
umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat karena tubuh
belum mempunyai pengalaman. Tetapi pada reaksi kedua, ketiga dan seterusnya, tubuh
sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen sehingga pembentukan antibodi terjadi
dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Contoh imunisasi aktif
adalah imunisasi polio atau campak.
Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh
meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir di
mana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta
selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.
1. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
a. Difteri
Adalah penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteriae
dengan gejala panas lebih kurang 38oC disertai adanya pseudo membran
(selaput tipis) putih keabu-abuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil)
yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai nyeri
menelan, leher membengkak seperti leher sapi (bull neck) dan sesak
nafas disertai bunyi (stridor) dan pada pemeriksaan apusan tenggorok
atau hidung terdapat kuman difteri.
b. Pertusis
Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bardetella pertusis dengan
gejala batuk beruntun dan pada akhir batuk menarik nafas panjang
terdengar suara “hup” (whoop) yang khas, biasanya disertai
muntah. Serangan batuk lebih sering pada malam hari. Akibat batuk yang
berat dapat terjadi pedarahan selaput lendir mata (conjunctiva) atau
pembengkakan di sekitar mata (oedema periorbital). Lamanya batuk bisa
mencapai 1-3 bulan dan penyakit ini sering disebut penyakit
hari. Pemeriksaan lab pada apusan lendir tenggorokan dapat ditemukan
kuman pertusis (Bordetella pertussis).
c. Tetanus
Adalah penyakit disebabkan oleh Clostridium tetani dengan terdiri dari
tetanus neonatorum dan tetanus. Tetanus neonatorum adalah bayi lahir
hidup normal dan dapat menangis dan menetek selama 2 hari kemudian
timbul gejala sulit menetek disertai kejang rangsang pada umur 3-28 hari.
Tetanus dengan gejala riwayat luka, demam, kejang rangsang, risus
sardonicus muka setan) kadang-kadang disertai perut papan dan
opistotonus (badan melengkung) pada umur di atas 1 bulan.
d. Tuberkulosis
Adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosa menyebar
melalui pernapasan lewat
bersin atau batuk, gejala awal adalah lemah badan, penurunan berat
badan, demam dan keluar
keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus
menerus, nyeri dada dan dapat
terjadi batuk darah.
e. Campak
Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles, disebarkan melalui
droplet bersin atau batuk dari penderita, gejala awal penyakit adalah
demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjunctivitis (mata merah),
selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke
tubuh, tangan serta kaki.
RESPON IMUN TUBUH
(baca dibuku imun,lengkap)