bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. hasil penelitian...
TRANSCRIPT
-
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Obyek Penelitian
a. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 1 Kemlagi
Pada tahun 2007 Pemerintah Daerah mendirikan Sekolah Menengah
Kejuruan yang diberi nama “SMK Negeri 1 Kemlagi” merupakan satu-
satunya lembaga pendidikan berbasis kejuruan yang berada di daerah
Kemlagi, tepatnya Jl. Pakutomo Nomor 01 Desa Mojogebang Kecamatan
Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
SMK Negeri 1 Kemlagi ini berorientasi dimasyarakat pada Tahun 2007
dengan Nomor Statistik Sekolah 341050306380 dan SK Pendirian
188.45/2042/HK/416-012/2007 dibawah kepemimpinan kepala sekolah
pertamanya yaitu Ibu Ninik Khusnul Ifadah, S.Pd. Lembaga SMK Negeri 1
Kemlagi terletak di Jl. Pakutomo No. 01 Ds. Mojogebang Rt. 01 Rw. 01
Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dengan luas tanah ±14.625 m2 dan
luas bangunan ±5501, 25 m2. Daya akomodasi dan transportasi mudah
dijangkau oleh masyarakat umum. Sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa letak geografis SMK Negeri 1 Kemlagi dikatakan sangat
strategis dan layak digunakan sebagai sarana belajar yang menciptakan
sumber daya manusia. Berikut gambaran denah lembaga pendidikan SMK
Negeri 1 Kemlagi tahun pelajaran 2018-20191:
1 Dokumentasi: Denah gedung SMK Negeri 1 Kemlagi. Diperoleh pada Rabu, 06 Maret 2019.
-
72
Tabel 4.1
Denah Gedung SMK Negeri 1 Kemlagi
Keterangan:
Pemakaian ruang kelas pada denah gedung disesuaikan jadwal pelajaran yang
telah ditentukan lembaga pendidikan SMK Negeri 1 Kemlagi.
AB
Gudang U
Sanggar
Pramuka
Rumdin
Penjaga
Sekolah
K.M
Siswa
C5
Lab. TKJ 3
C 4
U
C 3
C 2 S
C 1
I O = Lapangan
Ruang
PIK R
R. SIM
RuangBKK Ruang UPJ
/Prakerin Kopsis TGB D
B Kamar Ruang
Mandi Waka
KM
Gudang
R. tamu
R. SIM
R. arsip
Gudang
Musholah G Dapur
KM KM
DENAH GEDUNG
SMK NEGERI 1 KEMLAGI TAHUN PELAJARAN 2018/2019
AC
LAB TKJ 2
YZ1 Z2 Lab MM 2
Gedung Z AA
Gedung WX
K.M
W1 W2
Siswa
P 2
P
V
P 1 F F1
C7
R 4
Pujasera
Gedung N
QGedung R
E
E2
E1
Ged
ung
C
R1R3
Lab. Simkomdik 2 Lab PB 2Lab. AK 3
C6
LK.M
Gedung J Siswa
Lab. AK 2
J 4J 3
K Lab DPIB 1
Ruang
UPJ TKJAlat Olahraga
H
Ruang
Lab AK 1
Seni Budaya
Lab Bahasa /
R. OSIS
Gudang
UPJ MMA
Ruang Bank
Lab TKJ 1Lab MM 1
Ruang Guru Mini
R. Waka &KM KM
Kaprodi
JOGLO
Ruang Rapat
Ruang BK
R. KST
JOG
LO Ruang TU
S
Pos
Jaga
N1 N2 N3 N4
Y 1
Y 2
Perpustakaan
Lab. DPIB
J 2J 1
R2
Lab. Simdik
M 2
M 1
Lab. PB 1M
B T
-
73
2. Profil SMK Negeri 1 Kemlagi
a. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Kemlagi
1) KEPALA SEKOLAH : A B A D I , S. Pd.
2) WAKIL KEPALA SEKOLAH
a) Wakasek Bidang Kurikulum : Suhud, S.Pd.
b) Wakasek Bidang Kesiswaan : Dra. Yuliati
c) Wakasek Bidang Humas & DU-DI : Udang Lisyanto, S.Pd.
d) Wakasek Sarana dan Prasarana : Irvin Wawandi, S.E., M.Pd.
3) WAKIL MENEJEMEN MUTU / HRD : Khoirun Nadliroh, S.Pd.,
M.Pd.
4) MAJELIS BIMBINGAN OSIS : 1. Rendra Satrio Eko S,
S.Pd
2. Bram Lesmana, S.Pd
3. Sofwan Hadi, S.Pd
4. M. Fauzi, S.Pd
5) KOORDINATOR TATA USAHA : Sarwi, S.Pd.
a) Tata Usaha Bidang SIM, Kepegawaian : Anas Misbaul U, Amd
b) Tata Usaha Bidang Barang dan Aset : Sri Wahyuni, S.Pd.
c) Tata Usaha Bidang Kesiswaan : Heni Purwaningtyas, S.Pd.
d) Tata Usaha Bidang Umum : Abd. Roqib
e) Tata Usaha Bidang Perpustakaan : Nurul Hidayah
f) Tata Usaha Bidang Koperasi : Endang Setyowati
-
74
g) Tata Usaha Bidang Teknisi Komputer : Amin Hifful Fudlulluddin
h) Tata Usaha Bidang Keamanan Siang : Abd. Muid
i) Petugas Bank Mini : Bela Safitri
j) Tata Usaha Bidang Keamanan Malam : 1. Suwignyo
2. Joko Sutrisno
k) Tata Usaha Bidang Kebersihan : 1. Kiswaji
2. Tamin
3. Sutikno
6) URUSAN
a) Staf Kurikulum : Dra Muslimah
b) Staf Urusan Prakerin : Kuswantono,S.Pd
c) Kakomli Teknik Komputer dan Jaringan : Sapto Bagus Sugiarso, ST
d) Kakomli Multimedia : Yunus Widanarko, S.Kom
e) Kakomli Desain Pemodelan dan
Informasi BangunanTeknik Gambar
Bangunan
: Nurul Anik Indrayani, ST
f) Kakomli Perbankan : Nurul Fitria Rahman,S.Pd
g) Kakomli Akuntansi : Dwi Lestari Setyorini, S.Pd.
h) Kepala Lab DPIB, MM dan PB : Sukar, S.Kom
i) Kepala Lab TKJ, AK, dan Simkomdik : Andy Sanjaya, S.Kom
j) Kepala Lab. Perbankan : Dra. Jumiati
-
75
k) Koordinator UP. Kantin, Dansos. : Asih Nurwahyuningsari,
S.Si., M.Pd.
l) Kepala Perpustakaan : Dra. Ermi Rahayu
m) Pembina Koperasi Siswa : Nurul Fitria Rahman,S.Pd
n) Bendahara Sekolah : Anita Dianasari, S.Pd
o) Bendahara Biaya Operasional Sekolah : Sumiati, S.Pd
7) WALI KELAS
X DPIB-1 : Marsudi, S.Pd
X DPIB -2 : Suci Wulandari, S.Pd.
X TKJ-1 : Tabita Wahyu Eka Vivanda
X TKJ-2 : Dia Nofita Andriani, S.Pd
X TKJ-3 : Rendra Satrio Eko S, S.Pd
X Ak-1 : Endah Mutiara Sari, S.Si
X Ak-2 : Cucuk Ely Widiastutik, S.Pd
X AK-3 : Suspriani, SE
X MM -1 : Leli Try Handayani, S T.
X MM -2 : Anita Dianasari, S.Pd
X PB -1 : Dwi Ernawati ,S.T
X PB -2
: Khoirun Nadliroh,
S.Pd.,M.Pd.
X DPIB-1 : Yayuk Siti Rahayu, S.Pd
X DPIB -2 : M. Nuruddin Al Q, ST
-
76
XI TKJ-1 : Khusaini, S.Kom
XI TKJ-2 : Satria Dedi, S.ST
XI TKJ-3 : Ainun Huda, S.Pd
XI Ak-1 : Endang Sunarsih, S.Pd
XI Ak-2 : Vidia Pattashiki, S.Pd.
XI Ak-3 : A. Muslahar, S.Pd.
XI MM -1 : Rosinta Anjar P.P, M.Pd
XI MM -2 : Ulfianah, S.PdI
XI PB -1 : Hadi Subagyo, S.E
XI PB -2 : Yetty Diah R, S.Sos, M.Pd.
XII TGB-1 : Iwan Setyo Utomo, S.pd
XII TGB-2 : Sofwan Hadi, S.Pd
XII TKJ-1 : Kuswantono,S.Pd
XII TKJ-2 : Dra.Muslimah
XII TKJ-3 : Imam Mashudi, S.Pd
XII AK-1 : Sofan Yuni Suyitno, S.Pd
XII AK-2 : Sari Maisyaroh, S.Pd
XII AK-3 : Siti Maisyaroh, S.Pd.I
XII MM-1 : Pudji Lestari, S.S., M.Pd.
XII MM-2 : Asih Nurwahyuningsari,
S.Si., M.Pd.
-
77
XII PB -1 : Widya Pakartining
Kawedar, S.Pd., M.Pd.
XII PB -2 : Dra. Helly Sulistyowati
7) KOORDINATOR BK : Prabowo Alim, S.Pd.
8) BKK : Imam Mashudi, S.Pd.
b. Data Program yang Terselenggara di SMK Negeri 1 Kemlagi
SMK Negeri 1 Kemlagi merupakan lembaga pendidikan berbasis
kejuruan yang memiliki program jurusan yang diselenggarakan sebagai
penggolongan peserta didik sesuai keahlian dan minat, adapun jurusan yang
tersedia sebagai program pendidikan SMK Negeri 1 Kemlagi meliputi2:
Tabel 4.2 Data Jurusan dan Akreditasi
NO JURUSAN AKREDITASI 1 Teknologi Gambar dan Bangunan (TGB) Akreditasi A 2 Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Akreditasi A 3 Multimedia (MM) Akreditasi A 4 Akuntansi (AK) Akreditasi A 5 Perbankan (PB) Akreditasi B
c. Visi Misi SMK Negeri 1 Kemlagi
Pada sebuah lembaga sudah pasti terdapat visi dan misi yang
diharapkan sebagai tujuan utama yang akan dicapai dalam suatu pendidikan.
Dalam hal ini, peneliti melakukan teknik pengumpulan data melalui
2 Dokumentasi: Data jurusan dan akreditasi Program terselenggara di SMK Negeri 1 Kemlagi.
Dilakukan pada Rabu, 06 Maret 2019.
-
78
dokumentasi berupa dokumen yang berisi visi dan misi SMK Negeri 1
Kemlagi, berikut hasil dokumentasi yang diperoleh peneliti3:
1) Visi
Terwujudnya lembaga pendidikan dan pelatihan yang mampu mencetak
lulusan berahklak mulia, kompeten, berwawasan lingkungan, mampu
bersaing di dunia kerja, perguruan tinggi serta menciptakan lapangan kerja
2) Misi
a) Meningkatkan kemitraan dengan DU/DI dan instansi terkait didalam
maupun di luar negeri
b) Mencetak lulusan yang terampil kompeten dibidangnya, beriman dan
berakhlak mulia
c) Mencetak lulusan yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup
d) Mencetak lulusan yang mampu bersaing didunia kerja dan perguruan
tinggi
e) Menciptakan lingkungan yang mampu menciptakan lapangan kerja di
lingkungan kompetitif global.
d. Keadaan Guru di SMK Negeri 1 Kemlagi
SMK Negeri 1 Kemlagi memiliki SDM berupa tenaga kerja guru yang
terdiri dari berbagai golongan pendidikan sebagai upaya mendidik generasi
penerus bangsa yang intelektual serta mencapai tujuan bangsa yang
diinginkan. SMK Negeri 1 Kemlagi didirikan tidak lepas dari pantauan kepala
3 Dokumentasi: visi misi SMK Negeri 1 Kemlagi. Dilakukan pada Rabu, 06 Maret 2019.
-
79
sekolah yang menjadi pusat dan penentu semua jalur kegiatan pendidikan di
lembaga. Dari tahun 2007 pendirian SMK Negeri 1 Kemlagi telah dipimpin
sebanyak 4 orang yang secara bergantian memimpin lembaga pendidikan
SMK Negeri 1 Kemlagi. Adapun kepala sekolah yang pernah bertugas dan
membesarkan SMK Negeri 1 Kemlagi adalah sebagai berikut4:
Tabel 4.3 Nama-nama kepala sekolah yang pernah menjabat di SMK Negeri
1 Kemlagi
No Nama Kepala Sekolah Masa Jabatan 1. Ninik Khusnul Fatima, S.Pd. 2007-2010 2. Drs. A. Ghozali 2010-2015 3. Dra. Prapti Widodo, M.Pd.M.M. 2015-2016 4. Abadi, S.Pd. 2016-Sekarang
Dibawah kepemimpinan kepala sekolah Bapak Abadi, S. Pd. diketahui
bahwa keadaan guru dan tenaga kependidikan SMK Negeri 1 Kemlagi pada
tahun 2018-2019 dari golongan guru tetap/ PNS yang berjumlah 35 orang
yang terdiri dari jenis laki-laki 14 Orang dan perempuan 17 orang. Adapun
jumlah guru bantu/ GTT mencapai 25 orang yang terdiri dari 11 orang laki-
laki dan 14 orang perempuan. Adapun jumlah guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) berjumlah tiga orang. Berikut latar belakang
pendidikan guru PAI dan informan yang terlibat sebagai sumber data dalam
penelitian ini yang meliputi5:
Tabel 4.4 Keadaan guru dan Informan yang terlibat dalam penelitian
No Nama Lengkap Pendidikan
Ket. Nama Tahun Ijazah
1 ABADI, S.Pd. IKIP PGRI SBY 1996 S-1 PNS 2 SUHUD, S.Pd. STKIP PGRI MR 1998 S-1 PNS
4 Dokumentasi: Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMK Negeri 1 Kemlagi. Diperoleh pada
Rabu, 06 Maret 2019. 5 Wawancara: Latar Belakang Pendidikan Guru PAI dan Informan Penelitian. Diperoleh pada
Rabu, 06 Maret 2019.
-
80
3 SITI MAISAROH, S.Pd.I.
IAIN SBY 2006 S-1 PNS
4 ULFI ANAH, S.Pd.I.
UNMUH MLG 2003 S-1 GTT
5 NAIM, S.Pd. STIT RADEN
WIJAYA 2011 S-1 GTT
Selain deskripsi jumlah guru dan latar belakang pendidikan, peneliti
juga akan membahas tentang keadaan guru PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi
dari segi keikutsertaannya dalam seminar untuk pengembangan diri seperti
keikutsertaan guru PAI pada workshop yang diikuti secara aktif selama
mengajar. Dalam hal ini, peneliti meninjau dari salah satu guru PAI Ibu
Maisaroh, S.Pd. sebagai informan penelitian, berikut data seminar yang
pernah diikuti dari tahun 2017- 20186:
1) Pengembangan Proses Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI Bagi
Guru SMK Se Jawa Timur Tahun 2017. Telah diikuti pada tanggal 8-10
Juni 2017.
2) UPGREAD ISO 9001:2015 SMKN 1 KEMLAGI. Telah diikuti pada
tanggal 20 Agustus 2018-5 September 2018.
3) In House Training Penyusunan Perangkat Pembelajaran dengan Aplikasi
“APEM KISLAMET”. Telah diikuti pada tanggal 27-30 Oktober 2018.
e. Keadaan Siswa di SMK Negeri 1 Kemlagi
Adapun pada tahun pelajaran 2018-2019 keadaan siswa kelas X
sebanyak 395 orang yang terdiri dari siswa perempuan sebanyak 222 orang
6 Dokumentasi: Seminar yang Pernah Diikuti guru PAI untuk pengembangan diri. Diperoleh pada
Rabu, 06 Maret 2019.
-
81
dan siswa laki-laki sebanyak 173 orang. Adapun kegiatan belajar terdiri dari
12 rombel dengan 12 ruang kelas. 7 Berikut paparan datanya:
Tabel 4.5 Data Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Kemlagi 2018-2019
NO KELAS PRIA WANITA JUMLAH JML TK
PER PROG
1 X DPIB 1 29 4 33 65
2 X DPIB 2 29 3 32 3 X TKJ 1 24 10 34
101 4 X TKJ 2 27 7 34 5 X TKJ 3 16 17 33 6 X AK 1 1 32 33
97 7 X AK 2 3 30 33 8 X AK 3 1 30 31 9 X MM 1 15 18 33
66 10 X MM 2 21 12 33 11 X PB 1 3 30 33
66 12 X PB 2 4 29 33 Jumlah Murid Kelas Sepuluh (X)
173 222 395 395
f. Keadaan Sarana dan Prasarana
Berikut adalah data sarana dan prasarana pendukung proses
pembelajaran PAI berbasis e-book dalam meningkatkan mutu belajar siswa di
SMK Negeri 1 Kemlagi8:
Tabel 4.6 Data sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran
7 Wawancara: Jumlah Rombel dan Ruang kelas X. Diperoleh pada Rabu, 06 Maret 2019. 8 Dokumentasi: Keadaan sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kemlagi. Diperoleh pada Rabu, 06
Maret 2019.
No Sarana Kelengkapan
Jumlah Kelayakan
Ada Tidak Ada
Baik Sedang Buruk
1. Ruang Kelas √ - 29 √ - - 2. Lab Bahasa √ - 1 √ - - 3. Lab TGB √ - 1 √ - - 4. Lab TKJ √ - 1 √ - - 5. Lab Ak √ - 1 √ - -
-
82
B. Pembahasan
1. Temuan Data
Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif kualitatif yang
bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran PAI berbasis e-book di SMK
Negeri 1 Kemlagi, mengetahui peningkatan mutu belajar siswa dalam
pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi, serta mengetahui pembelajaran
PAI berbasis e-book dalam meningkatkan mutu belajar siswa di SMK Negeri
1 Kemlagi. Dalam penelitian ini, pengumpulan data primer diperoleh melalui
teknik observasi terhadap keadaan lembaga, pelaksanaan praktik pembelajaran,
aktivitas belajar siswa, dan nilai belajar siswa. Adapun pengumpulan data
primer yang diperoleh melalui teknik wawancara terbuka seputar pembelajaran
PAI berbasis e-book dalam meningkatkan mutu belajar kepada informan
penelitian yang di tentukan. Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh
6. Lab MM √ - 1 √ - - 7. Ruang Meeting √ - 1 √ - - 8. Ruang Kepsek √ - 1 √ - - 9. Ruang Guru √ - 1 √ - -
10. Ruang TU √ - 1 √ - - 11. Ruang BK √ - 1 √ - - 12. Kamar Mandi √ - 17 √ - - 13. Perpustakaan √ - 1 √ - - 14. Mushollah √ - 1 √ - - 15. CCTV √ - 43 √ - - 16. Wi-fi √ - 1 Tower √ - - 17. Proyektor/ LCD √ - 28 √ - - 18. Papan Tulis √ - 26 - √ - 19. Meja siswa √ - 928 √ - - 20. Kursi siswa √ - 928 √ - - 21. Meja Guru √ - 29 √ - - 22. Kursi Guru √ - 29 √ - -
-
83
melalui teknik pengumpulan data dengan dokumentasi infrastruktur lembaga
(sebagai data pendukung/ penguat).
Adapun data primer yang diperoleh peneliti berjenis open and natural
(terbuka dan alami) melalui teknik observasi yang dilakukan dengan instrumen
lembar observasi yang disusun secara terstruktur dan teknik wawancara yang
dilakukan dengan instrumen pedoman wawancara dengan mengajukan
pertanyaan yang disusun secara terbuka dan tidak terstruktur. Berikut paparan
data dari masing-masing teknik pengumpulan data:
a. Pre-Research
Judul penelitian ini adalah “Pembelajaran PAI Berbasis E-Book
dalam Meningkatkan Mutu Belajar Siswa”, maka dalam penelitian ini
memerlukan sebuah tempat/ lokasi yang sesuai dengan judul yang telah
dibuat. Peneliti mengkaji lebih dalam hal-hal yang berkaitan dengan judul
penelitiannya di SMK Negeri 1 Kemlagi sebagai sekolah kejuruan yang
sudah menggunakan e-book dalam proses pembelajarannya.
Kesan pertama kali saat memasuki lingkungan SMK Negeri 1
Kemlagi pada hari Rabu tanggal 06 Maret 2019 adalah warga sekolahnya
seperti peserta didik, guru-guru, maupun wakil kepala sekolah bagian
kurikulum menyambut peneliti dengan ramah. Warga sekolah terlihat tidak
merasa canggung saat mereka kedatangan tamu yang dianggap baru di
sekolah tersebut. Sehingga ketika peneliti datang mereka segera menyapa
dan berjabat tangan dengan sopan dan hormat kemudian mempersilahkan
ke tempat yang dituju oleh peneliti.
-
84
Pada saat peneliti melakukan survey lapangan, peneliti melakukan
wawancara dengan menjumpai wakil kepala sekolah bagian kurikulum yaitu
bapak Suhud, S.Pd. sebagai informan penelitian dengan pedoman
wawancara yang bersifat tidak terstruktur/ terbuka dengan mengajukan
pertanyaan seputar gambaran umum berupa sejarah dan profil lembaga serta
beberapa aspek yang berkaitan dengan judul penelitian untuk mengetahui
keadaan lapangan yang akan ditempati untuk penelitian. Adapun hasil
wawancara pre-research gambaran umum sejarah dan profil lembaga yang
diperoleh peneliti di lapangan ditemukan informasi sebagai berikut9:
SMK Negeri 1 Kemlagi didirikan oleh pemerintah daerah pada
tahun 2007 di Desa Mojogebang dengan kepala sekolah
pertamanya yaitu Ibu Ninik Khusnul Fatima S.Pd. SMK Negeri 1
Kemlagi didirikan pada tahun 2007 dengan spesifikasi Surat SK
pada 14 November 2007. Semenjak didirikannya SMK Negeri 1
Kemlagi untuk pertama kali hingga sekarang telah dipimpin
sebanyak empat orang yaitu Ninik Khusnul Fatimah, S.Pd, selaku
kepala sekolah pertama SMK Negeri 1 Kemlagi yang menjabat
dari tahun 2007-2010, kemudian dilanjutkan oleh bapak Drs. A.
Ghozali, kemudian Dra. Prapti Widodo, M.Pd.M.M. pada tahun
2010-2015, dan dilanjutkan dari tahun 2016 hingga sekarang oleh
bapak Abadi, S.Pd. Dan terdapat 3 guru PAI di SMK Negeri 1
Kemlagi, yaitu Ibu Siti Maisaroh, S.Pd.I. Ibu Ulfiana, S.Pd.I. dan
bapak Naim, S.Pd. Adapun Sarana dan Prasarana di SMK Negeri
1 Kemlagi 60% dalam kategori mencukupi untuk mendukung
proses pembelajaran. Secara keseluruhan terdapat 29 Ruang dan
36 Rombel. Untuk masing-masing kelas berjumlah 12 rombel
dengan klasifikasi kelas 10 ada 12 rombel, kelas 11 ada 12
rombel, dan kelas 12 ada 12 rombel juga. Adapun proses KBM
tidak seluruh siswa memasuki ruang kelas yang disediakan
lembaga. Hal ini dikarenakan pada program KBM untuk kelas 11
dilaksanakan di luar kelas dengan kegiatan yang disebut
PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) atau lazim disebut PSG
yang dilaksanakan di tempat-tempat tertentu yang menjadi
9Wawancara: Profil SMK Negeri 1 Kemlagi Bersama Bapak Suhud Wakasek Kurikulum. Dilakukan
pada Rabu, 06 Maret 2019.
-
85
destinasi lembaga sesuai kesepakatan (MOU), seperti di BANK,
Catatan Sipil, pengadilan, dll.
Selain gambaran umum sejarah dan profil SMK Negeri 1 Kemlagi,
kemudian peneliti juga menanyakan tentang penggunaan e-book di SMK
Negeri 1 Kemlagi dengan hasil sebagai berikut:
SMK Negeri 1 Kemlagi sudah menggunakan program buku
elektronik (e-book) dari pemerintah sejak tahun 2016. Adapun
untuk penggunaan e-book dilakukan melalui android siswa
masing-masing dengan kuota jaringan pribadi dan disediakan
wi-fi lembaga yang diakses menggunakan akun nama pribadi
siswa dan password tanggal lahir. Sehingga untuk penggunaan
wi-fi bisa terbatasi hanya untuk warga sekolah secara pribadi.
Selanjutnya untuk mengetahui informasi keadaan pembelajaran PAI
maka dilakukan wawancara pre-research secara intensif kepada guru PAI
di SMK Negeri 1 Kemlagi. Berikut informasi pre-research yang diperoleh
mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI:
Pada kurikulum 2013 banyak variasi metode yang bisa
diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa di sesuaikan
dengan materi pembelajaran yang telah di susun dalam RPP
seperti scientific learning, discovery learning, problem besed
learning yang semuanya dapat meningkatkan kompetensi siswa
agar siswa bisa kritis, aktif dan komunikatif dalam KBM di
kelas yang sesuai dengan RPP yang dibuat guru. Hal-hal yang
harus diketahui dalam kurikulum 2013 ini penilaiannya tidak
hanya kognitif, afektif, tapi juga dari psikomotorik.
Kemudian di tanyakan juga pencapaian tingkatan kompetensi siswa
dan cara memantau kemajuan kompetensi siswa selama proses
pembelajaran, berikut informasi yang di dapatkan peneliti:
Observasi aktifitas di dalam atau di luar kelas (sebelum dan
sesudah KBM) khususnya pada pelajaran PAI bermuara pada
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan jamaah dimushollah
kemudian tingkat kehadiran siswa dan menyelesaikan tugas
-
86
yang sudah diberikan tepat pada waktu yang ditentukan.
Adapun Kegiatan Belajar Mengajar di evaluasi melalui cara
merangkum nilai keseharian peserta didik dari aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik dengan hasil pencapaian batas
kompetensi minimal.
Adapun jika terdapat siswa yang memiliki tingkat kompetensi siswa
yang rendah seperti keadaan siswa yang hanya dapat memahami tanpa
dapat mengaplikasi dan seterusnya. Berikut penjelasan guru PAI mengenai
tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah
membimbing sampai bisa, kemudian diobservasi, dibimbing lagi dst.
Sampai mencapai kompetensi yang tuntas dan diinginkan. Selain itu juga
bisa melakukan pendekatan secara individual kepada siswa yang di dapati
dengan kompetensi rendah atau dengan cara memanfaatkan teman sebaya
atau tutor sebaya untuk memberikan contoh kepada siswa yang memiliki
kompetensi rendah dalam mengaplikasikan materi yang di pahami.
Pada pencapaian tingkat kompetensi siswa, selain dilakukan
tindakan prefentif untuk menyikapi aktivitas siswa yang kurang baik.
Maka guru PAI juga harus mengadakan evaluasi pembelajaran, dalam hal
ini telah terlaksana di SMK Negeri 1 Kemlagi sebagaimana hasil
wawancara pre-research yang di temukan peneliti dari jawaban informan
yaitu:
Guru melakukan evaluasi pada saat KBM tengah berlangsung
hingga selesai, baik di dalam atau di luar kelas dengan penilaian
dari hasil ujian/ tes berupa skor. Evaluasi juga di lakukan melalui
rangkuman nilai keseharian peserta didik baik nilai tugas harian
secara kognitif atau tugas membuat produk atau kelompok untuk
proyeknya.
-
87
Selain wawancara pada saat survey lapangan, juga di lakukan
observasi lingkungan sekolah yang berkaitan dengan judul penelitian yang
dibuat dengan tujuan melihat dan memastikan keadaan yang cocok untuk
penelitian. Adapun observasi menghasilkan data berupa: 1) Penerapan
buku elektronik (e-book) di SMK Negeri 1 Kemlagi, dan 2) Ketersediaan
sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kemlagi baik berupa infrastruktur
lunak (seperti berbentuk data dan sejenisnya yang disediakan sekolah)
maupun infrastruktur keras yang meliputi ketersediaan ruang kelas,
Mushollah, perpustakaan, WC dll. Setelah mendapatkan gambaran dari
hasil wawancara dan observasi pada saat survey lapangan, langkah peneliti
selanjutnya adalah menuju penelitian (to research).
b. To Research
1) Wawancara
Pengumpulan data pada teknik wawancara dilakukan
menggunakan instrumen pedoman wawancara dengan menggali informasi
secara intensif pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2019 kepada 9 orang
informan, yaitu ibu Siti Maisaroh, S.Pd.I., Ibu Ulfianah, S.Pd.I., dan Bapak
Naim, S.Pd. selaku guru PAI, dan 6 informan dari siswa putra yang
berjumlah 3 orang (Luqman, Zidni, dan Rizki) dan informan dari siswa
putri yang berjumlah 3 orang (Deny, Citra, Kulsum) sebagai perwakilan
informan penelitian dari kelas X jurusan Perbank-an.
-
88
Berdasarkan fokus penelitian yang telah di tentukan, maka
pertanyaan wawancara di terapkan peneliti kepada 9 informan penelitian
yang telah disebutkan diatas dan menghasilkan data sebagai berikut:
(1) Apa yang saudara ketahui tentang pembelajaran yang berbasis e-book
(buku elektronik)?
Dari 9 informan penelitian menyatakan bahwa pembelajaran yang
berbasis e-book adalah proses KBM yang menggunakan smartphone/
handphone android untuk mengakses materi dari buku/ situs web
sebagai sumber belajar yang bisa dibawa dan dipelajari dimana-mana
(di sekolah, di rumah maupun dimanapun berada).
(2)Bagaimana penggunaaan e-book sebagai sumber belajar dalam proses
pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi?
Dari 9 informan menyatakan bahwa penggunaan e-book sebagai
sumber belajar sangat mendukung terjadinya proses pembelajaran PAI
di SMK Negeri 1 Kemlagi karena memiliki banyak manfaat seperti
lebih mudah, praktis, menghemat pengeluaran biaya serta memberikan
pengetahuan yang lebih luas lagi. Adapun pengaplikasian e-book
dengan cara mengirimkan file buku pelajaran kepada siswa melalui
whatsapp di handphone pribadi siswa yang berupa format PDF maupun
mencari hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dibahas melalui
membuka situs di web site yang di tentukan.
(3)Apa saja manfaat yang saudara peroleh dari penggunaan e-book sebagai
sumber belajar pada pembelajaran PAI?
-
89
Dari 9 Informan, di temukan 3 informan dengan subjek guru PAI
mengatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari penggunaan e-book
adalah sebagai pegangan guru dan bahan referensi dalam menentukan
metode pengajaran, membantu pendidik dalam menyampaikan materi
pembelajaran dengan lebih menarik, dan sebagai alat bantu dalam
melaksanakan kurikulum. Adapun dari 6 informan lainnya dengan
subjek siswa/ peserta didik menyatakan bahwa proses belajar menjadi
lebih mudah, tidak terbatas ruang dan waktu, bisa dibawa kemana-mana
tanpa takut buku tertinggal dirumah atau buku hilang serta
menumbuhkan semangat siswa karena dikalangan remaja pada saat ini
lebih suka memilih menggunakan buku elektronik dari pada buku biasa.
(4) Apa saja kendala yang pernah saudara alami pada saat pembelajaran
PAI berbasis e-book berlangsung?
Dari 9 informan penelitian, terdapat 3 informan dengan subjek
guru PAI mengatakan bahwa kendala yang pernah dialami saat
melangsungkan pembelajaran berbasis e-book ditinjau dari aspek
aktivitas belajar siswa adalah adanya siswa yang gaduh saat pelajaran
memasuki siang hari, selain itu memang terdapat keterbatasan SDMnya
untuk kemampuan memahami tugas yang diberikan. Selain itu, pada
aspek sarana dan prasarananya adalah terjadinya gangguan koneksi,
jaringan terbatas, pemadaman listrik. Adapun dari 6 informan lainnya
dengan subjek siswa di temukan kendala pada aspek sarana prasarana
seperti lupa tidak membawa handphone android ke sekolah, koneksinya
-
90
lama, dan pada aspek belajar yaitu kurangnya pemahaman siswa dalam
pencarian materi/ di web site.
(5)Upaya apa yang dapat dilakukan menurut saudara untuk mengatasi
kendala tersebut?
Dari 9 informan penelitian, terdapat 3 informan dari subjek guru
PAI yang mengatakan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kendala yang mungkin terjadi dari aspek sarana prasarana
adalah memperbaiki kekuatan kuota jaringan. Sedangakan pada praktik
pembelajarannya adalah membuat suasana kelas menjadi lebih
terkontrol dengan penerapan beberapa metode yang sesuai materi,
seperti kerja kelompok dll. Sehingga membutuhkan waktu lebih untuk
memberikan pemahaman pada siswa. Selain itu juga, guru harus
memiliki strategi/ metode mengajar yang tepat. Adapun menurut 6
informan dari subjek siswa mengatakan bahwa usaha yang dapat
dilakukan dari segi sarana prasarana adalah menyiapkan perlengkapan
(perangkat elektronik) sebelum berangkat ke sekolah. Sedangkan pada
aspek pembelajarannya adalah dengan cara siswa dapat mengikut/
gabung dengan teman yang membawa android apabila terdapat siswa
yang lupa tidak membawa Handphone.
(6) Menurut saudara pembelajaran PAI yang bermutu itu seperti apa?
Dari 9 informan penelitian mengatakan bahwa pembelajaran yang
bermutu itu adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat proses
belajar yang melibatkan berbagai input seperti bahan ajar metodologi
-
91
yang bervariasi, sarana dan prasarana, lingkungan yang kondusif dan
menyenangkan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga
menimbulkan interaksi antar siswa dengan guru, dan sumber belajar
dalam lingkungan belajar dalam keadaan baik serta memberikan
perubahan secara kognitif, afektif juga psikomotorik kepada siswa yang
nantinya akan terlihat dengan perolehan nilai yang bagus.
(7) Menurut saudara, apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan mutu belajar?
Dari 9 informan penelitian, di temukan 3 informan dengan subjek
guru PAI mengatakan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan mutu belajar ditinjau dari aspek pendidik adalah
mengembangkan serta mengadakan evaluasi/ perbaikan secara terus
menerus terhadap proses KBM mulai dari penyusunan RPP hingga
pelaksanaan pembelajaran dan evaluasinya, memperbanyak mengikuti
kegiatan seminar dan peningkatan kualitas guru. Adapun usaha yang
ditinjau dari aspek peserta didik menurut 6 informan adalah dengan
mendengarkan penejelasan guru dengan seksama, bersikap kritis,
kreatif dalam mengikuti pelajaran, dan lebih aktif melakukan tanya
jawab.
2) Observasi
Observasi di lakukan untuk membuktikan kebenaran informan
dalam memberikan informasi data penelitian saat wawancara. Observasi
dilakukan melalui instrumen dengan lembar observasi yang disusun secara
-
92
terstruktur kemudian dideskripsikan. Pengamatan proses pembelajaran
PAI berbasis e-book dilakukan peneliti pada hari Selasa tanggal 11, 18 dan
25 April 2019 kepada informan yang berkaitan dengan tujuan utama
penelitian yang meliputi guru PAI, dan siswa kelas X SMK Negeri 1
Kemlagi dengan kategori penilaian 3= Sangat Baik, 2=Cukup Baik, dan
1=Kurang Baik. Berikut uraian hasil observasi yang telah dilakukan oleh
peneliti:
a) Pelaksanaan praktik pembelajaran
Observasi pelaksanaan praktik pembelajaran dilakukan peneliti
dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin dapat
mempengaruhi peningkatan mutu. Adapun dalam implementasi praktik
pembelajaran yang dilakukan peneliti sebanyak tiga kali kunjungan
menemukan prosentase sebanyak 98, 5% dengan skor penilaian peneliti
secara keseluruhan sebesar 195 poin menunjukkan bahwa pelaksanaan
praktik belajar sangat baik.
Skor yang diperoleh secara keseluruhan ditinjau selama tiga kali
pengamatan dengan penjumlahan perolehan skor 9 pada tiap butir aspek
pengamatan dari mulai pra pembelajaran, membuka pembelajaran,
kegiatan inti sampai penutupan pembelajaran. Adapun pertemuan yang
pertama dan kedua pada aspek pengamatan kegiatan inti yaitu
pelaksanaan pembelajaran secara runtut mendapat skor 7 selama tiga
kali penelitian. Hal ini disebabkan karena guru menyesuaikan cara
penyampaian materi sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik.
-
93
Sehingga, guru lebih pada penyampaian materi yang tidak runtut untuk
mengaitkan antara satu materi dengan materi lainnya yang relevan.
Selain itu, terdapat sekor 8 dengan selama tiga kali penelitian yang
menempati pada butir yang terkait pelaksanaan pembelajaran yang
bersifat kontekstual. Menurut peneliti, pada pertemuan pertama
penelitian guru memang belum menyampaikan pembelajaran bersifat
kontekstual, hal ini dikarenakan pada waktu itu materi yang dibawakan
masih pada permulaan bab.
b) Aktivitas belajar siswa
Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan peneliti sebanyak tiga
kali kunjungan dengan prosentase sebanyak 95, 5% dengan skor
penilaian peneliti secara keseluruhan sebesar 172 poin menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa sangat baik.
Berdasarkan jumlah skor keseluruhan, terdapat perincian perolehan
skor kegiatan membuka pembelajaran sebanyak 16 poin, karena pada
kegiatan membuka pembelajaran pada pertemuan pertama peneliti
menemukan siswa cukup mendengarkan secara seksama saat
penjelasan kompetensi dan keadaan siswa yang cukup mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sebagai stimulasi
pembelajaran yaitu mengingat kembali pelajaran yang telah dilakukan
pada minggu sebelumnya. Sedangkan kegiatan membuka pembelajaran
pada pertemuan kedua dan terakhir peneliti sudah menemukan dalam
kategori baik. Hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama setelah
-
94
peneliti mengobservasi aktivitas belajar siswa, peneliti melakukan
diskusi kecil dengan guru agar siswa mampu menjawab pertanyaan
apersepsi yaitu dengan mengingatkan siswa untuk senantiasa
mengulang pelajaran dari sekolah dirumah sebelum pertemuan
selanjutnya melalui perangkat android (aplikasi whatssapp group siswa
dengan guru).
Adapun perincian skor pada kegiatan inti pembelajaran sebanyak
120 poin, karena pada aspek penjelasan materi dengan skor 33 dengan
butir pengamatan berupa mendengarkan dengan serius materi pelajaran,
keaktifan siswa dalam bertanya saat proses penjelasan materi, dan
interaksi positif antar siswa dengan guru, dan siswa dengan materi pada
pertemuan pertama peneliti memberikan skor sebanyak 2 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan siswa harus lebih serius lagi
dalam mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Adapun bertanya pada saat proses penjelasan materi ini dinilai cukup
dengan alasan bahwa memang dari gurunya sendiri tidak mengizinkan
siswa bertanya sebelum guru selesai menjelaskan (tidak memotong
materi yang dijelaskan secara langsung), tetapi setelah guru selesai
menjelaskan materi yang dibahas barulah siswa dipersilahkan bertanya
tentang hal yang berkaitan dengan materi yang dibahas yang belum
dimengerti.
Kemudian, perincian sekor kegiatan inti pada aspek pendekatan/
strategi pembelajaran sebanyak 34 dengan butir pengamatan yang
-
95
peneliti beri skor 2 pada pertemuan pertama dalam kategori cukup baik
dengan poin pengamatan siswa termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran dan siswa merasa senang menerima pelajaran. Penilaian
ini diberikan dengan alasan bahwa pada waktu penelitian berlangsung
siswa mengalami gagal fokus/ kurang memahami materi yang
disampaikan secara mendalam sebab jam pelajaran telah berlangsung
selama tiga jam. Oleh karena itu, guru harus lebih variatif dalam
menggunakan strategi mengajar pada alokasi waktu sekali pertemuan
tiga jam pelajaran/ lebih.
c) Nilai Belajar Siswa
Observasi nilai belajar siswa dilakukan pada arsip penilaian aspek
pengetahuan dan keterampilan siswa kelas X pelajaran PAI dalam
melaksanakan KBM. Nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa
kompetensi siswa sudah dalam keadaan baik karena telah mencapai di
atas KKM mata pelajaran PAI yaitu 75 selama menggunakan sumber
belajar berupa e-book yang berbentuk buku paket maupun berbentuk
materi tambahan hasil searching (pencarian) di web site.
c. Analisis Temuan Data
Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam penelitian ini melalui data dari
wawancara, observasi, dan dokumentasi tentang pembelajaran PAI berbasis e-
book dalam meningkatkan mutu belajar siswa. Maka peneliti berusaha
menjelaskan dan menjawab apa yang sudah peneliti rumuskan dengan
beberapa data yang sudah diperoleh di lapangan. Berangkat dari sini peneliti
-
96
mencoba untuk mendeskripsikan data-data yang telah di temukan berdasarkan
dengan teori-teori yang sudah ada dan kemudian diharapkan dapat menemukan
sesuatu yang baru dan berguna bagi kehidupan generasi yang akan datang.
Adapun data yang akan disajikan menyesuaikan fokus dan tujuan penelitian
yang diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis E-book
Pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis e-book adalah salah
satu proses kegiatan belajar mengajar agama Islam dengan menggunakan
fasilitas sumber belajar berupa buku elektronik yang diakses melalui
jaringan internet. Penggunaan buku elektronik (e-book) dalam
pembelajaran merupakan program pemerintah yang diterapkan di SMK
Negeri 1 Kemlagi sejak diresmikannya program tersebut pada tahun 2016.
Sebagaimana yang telah dikatakan oleh wakil kepala bagian kurikulum
Bapak Suhud, S.Pd. tentang latar belakang digunakannya e-book di SMK
Negeri 1 Kemlagi yaitu:
SMK Negeri 1 Kemlagi sudah menggunakan program buku
elektronik (e-book) dari pemerintah sejak tahun 2016. Adapun
untuk penggunaan e-book dilakukan melalui android siswa
masing-masing dengan kuota jaringan pribadi dan disediakan wi-
fi lembaga yang diakses menggunakan akun nama pribadi siswa
dan password tanggal lahir. Sehingga untuk penggunaan wi-fi
bisa terbatasi hanya untuk warga sekolah secara pribadi.
Hal ini berkaitan dengan informasi publik yang telah dijabarkan pada kajian
pustaka penelitian yaitu:
Pemerintah melalui Pusat Perbukuan Kemdiknas mulai tahun
2007 telah membeli Hak Cipta Buku Teks Pelajaran dari
penulis/penerbit untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
-
97
dan SMK.10 Buku-buku teks pelajaran yang telah dibeli dan
dialihkan hak ciptanya kepada Kementerian Pendidikan
Nasional, dapat didownload, digandakan, dicetak, di alih
mediakan, atau difotocopy secara luas oleh masyarakat.11
Begitu juga di SMK negeri 1 Kemlagi telah diterapkan pembelajaran
PAI berbasis e-book oleh siswa dan guru melalui pembagian file buku paket
dengan format berbentuk PDF dan ditunjang dengan pencarian materi
tambahan di situs web sesuai kebutuhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh
informan penelitian dengan subjek guru PAI tentang penggunaan e-book
dalam pembelajaran PAI yaitu12:
Penggunaan e-book sebagai sumber belajar sangat mendukung
terjadinya proses pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi
karena memiliki banyak manfaat seperti lebih mudah, praktis,
menghemat pengeluaran biaya serta memberikan pengetahuan
yang lebih luas lagi. Adapun pengaplikasian e-book dengan cara
mengirimkan file buku pelajaran kepada siswa melalui whatsapp
di handphone pribadi siswa yang berupa format PDF dan
melakukan searching (pencarian) hal-hal yang berkaitan dengan
materi yang dibahas melalui membuka situs di web site yang di
tentukan.
Hal ini berkaitan dengan teori yang dijabarkan peneliti pada kajian
pustaka tentang penggunaan e-book berupa: “Pengggunaan buku
elektronik memerlukan sebuah format sebagai media pembuka file nya.
Format buku elektronik disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain teks
10 Republik Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2008 Pasal 2 Ayat 1 Tentang: Penetapan Buku Teks Pelajaran Yang Memenuhi Syarat
Kelayakan untuk digunakan dalam Proses Pembelajaran. Accessed June 26, 2019. 11 Republik Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2008 Pasal 2 Ayat 1 Tentang: Penetapan Buku Teks Pelajaran Yang Memenuhi Syarat
Kelayakan untuk digunakan dalam Proses Pembelajaran. Accessed June 26, 2019. 12 Wawancara: Penggunaan e-book dalam pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi. Dilakukan
pada 19 Maret 2019.
-
98
polos, PDF, JPEG, LIT, dan HTML”. 13
Dari penggunaan e-book dalam pembelajaran PAI, maka di tinjau
juga proses pembelajaran PAI di lapangan menurut hasil wawancara dan
observasi yang menghasilkan informasi bahwa pada pembelajaran PAI
berbasis e-book seorang guru/ pendidik telah terencana dalam perangkat
pembelajaran yang berupa RPP yang di dalam praktik pembelajarannya
terdapat strategi/ metode yang digunakan untuk mengajar serta
pemanfaatan kreatifitas yang dimiliki. Sebagaimana yang dikatakan oleh
guru PAI pada bagian pre-research tentang metode/ strategi mengajar
yang diterapkan untuk mencapai tujuan yaitu:
Pada kurikulum 2013 banyak variasi metode yang bisa
diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa seperti
scientific learning, discovery learning, problem besed learning
yang semuanya dapat meningkatkan kompetensi siswa agar siswa
bisa kritis, aktif dan komunikatif dalam KBM di kelas sesuai
dengan RPP yang dibuat guru. Adapun selain metode yang
diterapkan terdapat kreatifitas guru yang harus diketahui. Dalam
kurikulum 2013 ini penilaiannya tidak hanya kognitif, tapi dari
psikomotorik itu juga ada yaitu adanya proses. Kemudian pada
psikomotorik itu peserta didik dituntut untuk membuat produk
dan proyek. 14
Dalam hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan peneliti pada
kajian pustaka yaitu:
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang
13 Anggara Sukma Ardiyanta, dkk. Pemanfaatan BSE sebagai Bahan Ajar Guru Program Produktif
SMK. TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 35, NO. 2, SEPTEMBER 2012:163-172. Accessed
March 8, 2019. 14 Wawancara. Metode dan kreatifitas yang digunakan dalam pembelajaran PAI berbasis e-book
dalam meningkatkan Mutu Belajar Siswa. Dilakukan pada Rabu, 06 Maret 2019.
-
99
disusun untuk mencapai tujuan tertentu.15 Implementasi belajar
adalah kegiatan individu memperoleh perubahan baik
perubahan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap/ perilaku), dan
psikomotori (keterampilan) dengan cara mengolah alur
pembelajaran. 16
Setelah mengetahui hasil penelitian di lapangan mengenai
penggunaan e-book dan proses pembelajaran PAI-nya, maka di temukan
juga kelebihan dalam penggunaannya, maka wawancara kepada 9
informan tentang kelebihan pembelajaran PAI berbasis e-book
menghasilkan data yaitu:
Sebagai pegangan guru dan bahan referensi dalam menentukan
metode pengajaran, membantu pendidik dalam menyampaikan
materi pembelajaran dengan lebih menarik, dan sebagai alat
bantu dalam melaksanakan kurikulum. Sedangkan manfaat bagi
siswa adalah proses belajar menjadi lebih mudah, tidak terbatas
ruang dan waktu, bisa dibawa kemana-mana tanpa takut buku
tertinggal dirumah atau buku hilang serta menumbuhkan
semangat siswa karena dikalangan remaja pada saat ini lebih
suka memilih menggunakan buku elektronik dari pada buku
biasa.
Berkaitan dengan temuan tersebut, terdapat kesesuaian dengan teori
pada kajian pustaka penelitian yaitu: “Adapun kelebihan e-book dapat
dilihat pada segi accessibility, functionality, and cost-effectiveness dalam
pemanfaatannya”. 17
Selain manfaat pembelajaran berbasis e-book, peneliti juga
menemukan kendala/ kekurangan dalam penggunaan e-book yaitu:
15 Durrotun Auliya. Pembelajaran PAI berbasis e-book dalam Meningkatkan Mutu Belajar Siswa.
Skripsi Bab II. (Mojokerto: STIT RADEN WIJAYA, 2019), 33-34. 16 Sofan Amri. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. 39. 17 Andi Murniati. Pemanfaatan E-Journal Dan E-Book oleh Mahasiswa di Lingkungan Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Uin Suka Riau. (Riau: Jurnal UIN SUKA, 2012), 12. Accessed March
12, 2019.
-
100
Pada aspek aktivitas belajar siswa ditemukan dalam keadaan
gaduh saat pelajaran memasuki siang hari, selain itu memang
terdapat keterbatasan SDMnya untuk kemampuan memahami
tugas yang diberikan. Selain itu, menurut guru PAI kendala pada
aspek sarana dan prasarananya adalah terjadinya gangguan
koneksi, jaringan terbatas, dan pemadaman listrik. Jawaban yang
sama dengan subjek siswa di temukan kendala pada aspek sarana
prasarana seperti lupa tidak membawa handphone android ke
sekolah, koneksinya lama, dan pada aspek belajar yaitu
kurangnya pemahaman siswa dalam pencarian materi/ searching
di web site.
Temuan tersebut berkaitan dengan informasi dalam sebuah jurnal publik
yang menunjukkan kekurangan penggunaan e-book dalam pembelajaran
sebagai berikut18:
Adapun seperti dalam jurnal penelitian yang dilakukan Andi
Murniyati ditemukan beberapa faktor yang menjadi
penghambat dalam menelusur dan mengakses e-book, yaitu:
1) Kurang memahami strategi penelusuran e-book secara efektif dan efesien
2) Tidak banyak tahu alamat web site e-book yang open source (free).
3) Koneksi internet di lembaga pendidikan kurang mendukung untuk penelusuran e-book.
4) Kebanyakan e-book diperoleh dengan cara membeli dengan harga yang relatif mahal.
Oleh sebab itu, kendala yang timbul dari pemakaian sumber belajar e-
book dalam pembelajaran perlu ditangani dengan cara memperbaiki
bagian pemfungsian sarana prasarana dan meningkatkan kompetensi
siswa dalam pembelajaran PAI.
2) Peningkatan Mutu Belajar Siswa
Pembelajaran yang bermutu merupakan proses KBM yang
memiliki derajat kualitas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
18 Andi Murniati. Pemanfaatan E-Journal Dan E-Book oleh Mahasiswa di Lingkungan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Uin Suka Riau. 21. Accessed March 12, 2019.
-
101
Seperti informasi yang telah ditemukan peneliti dari 9 informan sebagai
berikut:
Pembelajaran yang bermutu itu adalah pembelajaran yang di
dalamnya terdapat proses belajar yang melibatkan berbagai
input seperti bahan ajar metodologi yang bervariasi, sarana dan
prasarana, lingkungan yang kondusif dan menyenangkan yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga menimbulkan
interaksi antar siswa dengan guru, dan sumber belajar dalam
lingkungan belajar.
Dari pengertian pembelajaran yang bermutu di atas, maka pastilah
terdapat indikator keberhasilan pencapaian mutu dalam kompetensi
belajar siswa. Dalam hal ini sesuai teori yang di jelaskan peneliti pada
bagian kajian pustaka bahwa suatu proses belajar mengajar dapat
dinyatakan berhasil apabila memenuhi tujuan pengajaran dengan
indikator sebagai berikut:19
a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang di ajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok
b) Perilaku yang di gariskan dalam tujuan pengajaran/ intruksional
khusus (TIK) telah di capai siswa, baik secara individual maupun
kelompok.
Dari hasil penelitian lapangan juga terdapat kendala pada siswa
yang memiliki tingkat kompetensi siswa yang rendah seperti keadaan
siswa yang hanya dapat memahami materi tanpa dapat mengaplikasi dan
seterusnya. Maka, dari kendala yang di temukan peneliti tersebut dapat
di lakukan tindakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran PAI yang
19 Saiful Bahri Djamarah. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2015). 105.
-
102
telah berlangsung melalui evaluasi berupa penilaian kompetensi siswa
pada proses dan hasil belajar siswa. Berikut informasi tentang proses
evaluasi yang telah di lakukan guru PAI:
Guru melakukan evaluasi pada saat KBM tengah berlangsung
hingga selesai, baik di dalam atau di luar kelas dengan penilaian
dari hasil ujian/ tes berupa skor. Evaluasi juga di lakukan
melalui rangkuman nilai keseharian peserta didik baik nilai
tugas harian secara kognitif atau tugas membuat produk atau
kelompok untuk proyeknya. Adapun tindakan untuk
mengevaluasi pembelajaran dengan cara membimbing sampai
bisa, kemudian diobservasi, dibimbing lagi dst. Sampai
mencapai kompetensi yang tuntas dan diinginkan. Selain itu
juga bisa melakukan pendekatan secara individual kepada siswa
yang di dapati dengan kompetensi rendah atau dengan cara
memanfaatkan teman sebaya atau tutor sebaya untuk
memberikan contoh kepada siswa yang memiliki kompetensi
rendah dalam mengaplikasikan materi yang di pahami.
Dari hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi
dan dokumentasi nilai belajar siswa yang dilampirkan peneliti pada
bagian akhir hasil penelitian yang juga terkait dengan kajian teori yang
di jabarkan peneliti tentang faktor yang mempengaruhi peningkatan
mutu/ kualitas belajar yaitu: “Ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan mutu belajar yang di rangkum dalam lima
aspek yaitu: Kepemimpinan kepala sekolah, siswa, guru, kurikulum, dan
jaringan kerjasama”. 20
d. Pengecekan Keabsahan Data
Suatu penelitian pastilah harus terakui dan teruji kebenarannya, adapun
dalam pengakuan derajat kebenaran maka perlu dilakukan pengecekan
20 Mujamil Qomar. Manajemen Pendidikan. (Malang: Gelora Aksara Pratama, 2007), 210.
-
103
keabsahan data. Dalam penelitian ini, pengecekan keabsahan data dilakukan
dengan teknik uji kredibilitas dengan instrumen triangulasi teknik dengan
harapan memperoleh kebenaran yang diakui. Berikut penjelasan hasil
pengecekan keabsahan data yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kemlagi:
1. Hasil Uji Kredibilitas
Pengujian derajat kepercayaan terhadap penelitian jenis kualitatif
tentang pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) berbasis e-book
dalam meningkatkan mutu belajar siswa di SMK Negeri 1 Kemlagi
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tindakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah diperoleh hasil
penelitiannya, maka dilakukan dengan uji triangulasi teknik, berikut hasil
uji triangulasi yang dilakukan peneliti:
a. Hasil Uji Triangulasi Teknik
Adapun triangulasi ini dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan terhadap hasil wawancara dengan membandingkan data
hasil observasi dan dokumentasi yang saling berkaitan mengenai
pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) berbasis e-book dalam
meningkatkan mutu belajar siswa di SMK Negeri 1 kemlagi. Hasil
wawancara dengan informan penelitian diperoleh informasi
bahwasannya proses pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI)
berbasis e-book memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu
belajar siswa SMK Negeri 1 Kemlagi. Pada pembelajaran PAI berbasis
e-book di SMK Negeri 1 Kemlagi membidik peran e-book tidak hanya
-
104
sebagai sumber belajar berbentuk file buku paket siswa dan guru
dengan format pembukanya yaitu PDF akan tetapi pembelajaran PAI
di SMK Negeri 1 Kemlagi juga mengimplementasikan e-book sebagai
materi tambahan yang diperoleh melalui pengaksesan situs web
(internet) dengan jaringan kuota maupun wi-fi yang disediakan
lembaga. Dan adapun untuk proses pembelajarannya menggunakan
metode/ strategi yang sesuai dengan RPP yang di buat guru PAI untuk
meningkatkan kompetensi belajar siswa.
Setelah melakukan wawancara dengan informan penelitian, peneliti
juga melakukan observasi sebagai tindakan to-research yang
menghasilkan data pengamatan pada pelaksanaan praktik pembelajaran
oleh guru yang ditemukan sudah sangat bagus dengan skor penelitian
sebanyak 195 dengan prosentase 98, 5%. Dan observasi aktivitas
belajar siswa yang ditemukan sudah sangat bagus dengan skor
penelitian sebanyak 172 dengan prosentase 95, 5%. Dari hasil tersebut,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI
berbasis e-book yang ditinjau dari aktivitas guru dan siswa sudah
sangat bagus, dan penilaian hasil belajar siswa juga sudah diatas KKM
mata pelajaran PAI yaitu 75.
Selain observasi, peneliti tidak lupa melakukan pengumpulan data
dengan teknik dokumentasi terkait pembelajaran PAI berbasis e-book
dalam meningkatkan mutu belajar siswa SMK Negeri 1 Kemlagi.
-
105
Adapun hasil dokumentasi meliputi data infrastruktur keras dan lunak,
dalam hal ini telah dilampirkan peneliti pada bagian akhir skripsi.
e. Keterbatasan Penelitian
Adapun suatu penelitian tidaklah lepas dari suatu keterbatasan yang
dimiliki peneliti. Berikut keterbatasan peneliti pada penelitian yang
dilakukan di lapangan yaitu:
1) Penelitian ini hanya meneliti pada siswa SMK Negeri 1 Kemlagi kelas X
jurusan Perbank-an tahun pelajaran 2018-2019 yang sudah pasti terdapat
perbedaan penggunaan e-book dengan siswa di lembaga pendidikan yang
lain, walaupun kemungkinan hasil akhirnya tidak jauh berbeda dengan
hasil penelitian yang peneliti lakukan saat ini.
2) Keterbatasan kemampuan dengan situasi dan kondisi peneliti dalam
menyusun laporan penelitian.