bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. hasil penelitian...

35
71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Obyek Penelitian a. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 1 Kemlagi Pada tahun 2007 Pemerintah Daerah mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan yang diberi nama “SMK Negeri 1 Kemlagi” merupakan satu- satunya lembaga pendidikan berbasis kejuruan yang berada di daerah Kemlagi, tepatnya Jl. Pakutomo Nomor 01 Desa Mojogebang Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. SMK Negeri 1 Kemlagi ini berorientasi dimasyarakat pada Tahun 2007 dengan Nomor Statistik Sekolah 341050306380 dan SK Pendirian 188.45/2042/HK/416-012/2007 dibawah kepemimpinan kepala sekolah pertamanya yaitu Ibu Ninik Khusnul Ifadah, S.Pd. Lembaga SMK Negeri 1 Kemlagi terletak di Jl. Pakutomo No. 01 Ds. Mojogebang Rt. 01 Rw. 01 Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dengan luas tanah ±14.625 m 2 dan luas bangunan ±5501, 25 m 2 . Daya akomodasi dan transportasi mudah dijangkau oleh masyarakat umum. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa letak geografis SMK Negeri 1 Kemlagi dikatakan sangat strategis dan layak digunakan sebagai sarana belajar yang menciptakan sumber daya manusia. Berikut gambaran denah lembaga pendidikan SMK Negeri 1 Kemlagi tahun pelajaran 2018-2019 1 : 1 Dokumentasi: Denah gedung SMK Negeri 1 Kemlagi. Diperoleh pada Rabu, 06 Maret 2019.

Upload: others

Post on 17-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 71

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Deskripsi Obyek Penelitian

    a. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 1 Kemlagi

    Pada tahun 2007 Pemerintah Daerah mendirikan Sekolah Menengah

    Kejuruan yang diberi nama “SMK Negeri 1 Kemlagi” merupakan satu-

    satunya lembaga pendidikan berbasis kejuruan yang berada di daerah

    Kemlagi, tepatnya Jl. Pakutomo Nomor 01 Desa Mojogebang Kecamatan

    Kemlagi Kabupaten Mojokerto.

    SMK Negeri 1 Kemlagi ini berorientasi dimasyarakat pada Tahun 2007

    dengan Nomor Statistik Sekolah 341050306380 dan SK Pendirian

    188.45/2042/HK/416-012/2007 dibawah kepemimpinan kepala sekolah

    pertamanya yaitu Ibu Ninik Khusnul Ifadah, S.Pd. Lembaga SMK Negeri 1

    Kemlagi terletak di Jl. Pakutomo No. 01 Ds. Mojogebang Rt. 01 Rw. 01

    Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dengan luas tanah ±14.625 m2 dan

    luas bangunan ±5501, 25 m2. Daya akomodasi dan transportasi mudah

    dijangkau oleh masyarakat umum. Sehingga dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa letak geografis SMK Negeri 1 Kemlagi dikatakan sangat

    strategis dan layak digunakan sebagai sarana belajar yang menciptakan

    sumber daya manusia. Berikut gambaran denah lembaga pendidikan SMK

    Negeri 1 Kemlagi tahun pelajaran 2018-20191:

    1 Dokumentasi: Denah gedung SMK Negeri 1 Kemlagi. Diperoleh pada Rabu, 06 Maret 2019.

  • 72

    Tabel 4.1

    Denah Gedung SMK Negeri 1 Kemlagi

    Keterangan:

    Pemakaian ruang kelas pada denah gedung disesuaikan jadwal pelajaran yang

    telah ditentukan lembaga pendidikan SMK Negeri 1 Kemlagi.

    AB

    Gudang U

    Sanggar

    Pramuka

    Rumdin

    Penjaga

    Sekolah

    K.M

    Siswa

    C5

    Lab. TKJ 3

    C 4

    U

    C 3

    C 2 S

    C 1

    I O = Lapangan

    Ruang

    PIK R

    R. SIM

    RuangBKK Ruang UPJ

    /Prakerin Kopsis TGB D

    B Kamar Ruang

    Mandi Waka

    KM

    Gudang

    R. tamu

    R. SIM

    R. arsip

    Gudang

    Musholah G Dapur

    KM KM

    DENAH GEDUNG

    SMK NEGERI 1 KEMLAGI TAHUN PELAJARAN 2018/2019

    AC

    LAB TKJ 2

    YZ1 Z2 Lab MM 2

    Gedung Z AA

    Gedung WX

    K.M

    W1 W2

    Siswa

    P 2

    P

    V

    P 1 F F1

    C7

    R 4

    Pujasera

    Gedung N

    QGedung R

    E

    E2

    E1

    Ged

    ung

    C

    R1R3

    Lab. Simkomdik 2 Lab PB 2Lab. AK 3

    C6

    LK.M

    Gedung J Siswa

    Lab. AK 2

    J 4J 3

    K Lab DPIB 1

    Ruang

    UPJ TKJAlat Olahraga

    H

    Ruang

    Lab AK 1

    Seni Budaya

    Lab Bahasa /

    R. OSIS

    Gudang

    UPJ MMA

    Ruang Bank

    Lab TKJ 1Lab MM 1

    Ruang Guru Mini

    R. Waka &KM KM

    Kaprodi

    JOGLO

    Ruang Rapat

    Ruang BK

    R. KST

    JOG

    LO Ruang TU

    S

    Pos

    Jaga

    N1 N2 N3 N4

    Y 1

    Y 2

    Perpustakaan

    Lab. DPIB

    J 2J 1

    R2

    Lab. Simdik

    M 2

    M 1

    Lab. PB 1M

    B T

  • 73

    2. Profil SMK Negeri 1 Kemlagi

    a. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Kemlagi

    1) KEPALA SEKOLAH : A B A D I , S. Pd.

    2) WAKIL KEPALA SEKOLAH

    a) Wakasek Bidang Kurikulum : Suhud, S.Pd.

    b) Wakasek Bidang Kesiswaan : Dra. Yuliati

    c) Wakasek Bidang Humas & DU-DI : Udang Lisyanto, S.Pd.

    d) Wakasek Sarana dan Prasarana : Irvin Wawandi, S.E., M.Pd.

    3) WAKIL MENEJEMEN MUTU / HRD : Khoirun Nadliroh, S.Pd.,

    M.Pd.

    4) MAJELIS BIMBINGAN OSIS : 1. Rendra Satrio Eko S,

    S.Pd

    2. Bram Lesmana, S.Pd

    3. Sofwan Hadi, S.Pd

    4. M. Fauzi, S.Pd

    5) KOORDINATOR TATA USAHA : Sarwi, S.Pd.

    a) Tata Usaha Bidang SIM, Kepegawaian : Anas Misbaul U, Amd

    b) Tata Usaha Bidang Barang dan Aset : Sri Wahyuni, S.Pd.

    c) Tata Usaha Bidang Kesiswaan : Heni Purwaningtyas, S.Pd.

    d) Tata Usaha Bidang Umum : Abd. Roqib

    e) Tata Usaha Bidang Perpustakaan : Nurul Hidayah

    f) Tata Usaha Bidang Koperasi : Endang Setyowati

  • 74

    g) Tata Usaha Bidang Teknisi Komputer : Amin Hifful Fudlulluddin

    h) Tata Usaha Bidang Keamanan Siang : Abd. Muid

    i) Petugas Bank Mini : Bela Safitri

    j) Tata Usaha Bidang Keamanan Malam : 1. Suwignyo

    2. Joko Sutrisno

    k) Tata Usaha Bidang Kebersihan : 1. Kiswaji

    2. Tamin

    3. Sutikno

    6) URUSAN

    a) Staf Kurikulum : Dra Muslimah

    b) Staf Urusan Prakerin : Kuswantono,S.Pd

    c) Kakomli Teknik Komputer dan Jaringan : Sapto Bagus Sugiarso, ST

    d) Kakomli Multimedia : Yunus Widanarko, S.Kom

    e) Kakomli Desain Pemodelan dan

    Informasi BangunanTeknik Gambar

    Bangunan

    : Nurul Anik Indrayani, ST

    f) Kakomli Perbankan : Nurul Fitria Rahman,S.Pd

    g) Kakomli Akuntansi : Dwi Lestari Setyorini, S.Pd.

    h) Kepala Lab DPIB, MM dan PB : Sukar, S.Kom

    i) Kepala Lab TKJ, AK, dan Simkomdik : Andy Sanjaya, S.Kom

    j) Kepala Lab. Perbankan : Dra. Jumiati

  • 75

    k) Koordinator UP. Kantin, Dansos. : Asih Nurwahyuningsari,

    S.Si., M.Pd.

    l) Kepala Perpustakaan : Dra. Ermi Rahayu

    m) Pembina Koperasi Siswa : Nurul Fitria Rahman,S.Pd

    n) Bendahara Sekolah : Anita Dianasari, S.Pd

    o) Bendahara Biaya Operasional Sekolah : Sumiati, S.Pd

    7) WALI KELAS

    X DPIB-1 : Marsudi, S.Pd

    X DPIB -2 : Suci Wulandari, S.Pd.

    X TKJ-1 : Tabita Wahyu Eka Vivanda

    X TKJ-2 : Dia Nofita Andriani, S.Pd

    X TKJ-3 : Rendra Satrio Eko S, S.Pd

    X Ak-1 : Endah Mutiara Sari, S.Si

    X Ak-2 : Cucuk Ely Widiastutik, S.Pd

    X AK-3 : Suspriani, SE

    X MM -1 : Leli Try Handayani, S T.

    X MM -2 : Anita Dianasari, S.Pd

    X PB -1 : Dwi Ernawati ,S.T

    X PB -2

    : Khoirun Nadliroh,

    S.Pd.,M.Pd.

    X DPIB-1 : Yayuk Siti Rahayu, S.Pd

    X DPIB -2 : M. Nuruddin Al Q, ST

  • 76

    XI TKJ-1 : Khusaini, S.Kom

    XI TKJ-2 : Satria Dedi, S.ST

    XI TKJ-3 : Ainun Huda, S.Pd

    XI Ak-1 : Endang Sunarsih, S.Pd

    XI Ak-2 : Vidia Pattashiki, S.Pd.

    XI Ak-3 : A. Muslahar, S.Pd.

    XI MM -1 : Rosinta Anjar P.P, M.Pd

    XI MM -2 : Ulfianah, S.PdI

    XI PB -1 : Hadi Subagyo, S.E

    XI PB -2 : Yetty Diah R, S.Sos, M.Pd.

    XII TGB-1 : Iwan Setyo Utomo, S.pd

    XII TGB-2 : Sofwan Hadi, S.Pd

    XII TKJ-1 : Kuswantono,S.Pd

    XII TKJ-2 : Dra.Muslimah

    XII TKJ-3 : Imam Mashudi, S.Pd

    XII AK-1 : Sofan Yuni Suyitno, S.Pd

    XII AK-2 : Sari Maisyaroh, S.Pd

    XII AK-3 : Siti Maisyaroh, S.Pd.I

    XII MM-1 : Pudji Lestari, S.S., M.Pd.

    XII MM-2 : Asih Nurwahyuningsari,

    S.Si., M.Pd.

  • 77

    XII PB -1 : Widya Pakartining

    Kawedar, S.Pd., M.Pd.

    XII PB -2 : Dra. Helly Sulistyowati

    7) KOORDINATOR BK : Prabowo Alim, S.Pd.

    8) BKK : Imam Mashudi, S.Pd.

    b. Data Program yang Terselenggara di SMK Negeri 1 Kemlagi

    SMK Negeri 1 Kemlagi merupakan lembaga pendidikan berbasis

    kejuruan yang memiliki program jurusan yang diselenggarakan sebagai

    penggolongan peserta didik sesuai keahlian dan minat, adapun jurusan yang

    tersedia sebagai program pendidikan SMK Negeri 1 Kemlagi meliputi2:

    Tabel 4.2 Data Jurusan dan Akreditasi

    NO JURUSAN AKREDITASI 1 Teknologi Gambar dan Bangunan (TGB) Akreditasi A 2 Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Akreditasi A 3 Multimedia (MM) Akreditasi A 4 Akuntansi (AK) Akreditasi A 5 Perbankan (PB) Akreditasi B

    c. Visi Misi SMK Negeri 1 Kemlagi

    Pada sebuah lembaga sudah pasti terdapat visi dan misi yang

    diharapkan sebagai tujuan utama yang akan dicapai dalam suatu pendidikan.

    Dalam hal ini, peneliti melakukan teknik pengumpulan data melalui

    2 Dokumentasi: Data jurusan dan akreditasi Program terselenggara di SMK Negeri 1 Kemlagi.

    Dilakukan pada Rabu, 06 Maret 2019.

  • 78

    dokumentasi berupa dokumen yang berisi visi dan misi SMK Negeri 1

    Kemlagi, berikut hasil dokumentasi yang diperoleh peneliti3:

    1) Visi

    Terwujudnya lembaga pendidikan dan pelatihan yang mampu mencetak

    lulusan berahklak mulia, kompeten, berwawasan lingkungan, mampu

    bersaing di dunia kerja, perguruan tinggi serta menciptakan lapangan kerja

    2) Misi

    a) Meningkatkan kemitraan dengan DU/DI dan instansi terkait didalam

    maupun di luar negeri

    b) Mencetak lulusan yang terampil kompeten dibidangnya, beriman dan

    berakhlak mulia

    c) Mencetak lulusan yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup

    d) Mencetak lulusan yang mampu bersaing didunia kerja dan perguruan

    tinggi

    e) Menciptakan lingkungan yang mampu menciptakan lapangan kerja di

    lingkungan kompetitif global.

    d. Keadaan Guru di SMK Negeri 1 Kemlagi

    SMK Negeri 1 Kemlagi memiliki SDM berupa tenaga kerja guru yang

    terdiri dari berbagai golongan pendidikan sebagai upaya mendidik generasi

    penerus bangsa yang intelektual serta mencapai tujuan bangsa yang

    diinginkan. SMK Negeri 1 Kemlagi didirikan tidak lepas dari pantauan kepala

    3 Dokumentasi: visi misi SMK Negeri 1 Kemlagi. Dilakukan pada Rabu, 06 Maret 2019.

  • 79

    sekolah yang menjadi pusat dan penentu semua jalur kegiatan pendidikan di

    lembaga. Dari tahun 2007 pendirian SMK Negeri 1 Kemlagi telah dipimpin

    sebanyak 4 orang yang secara bergantian memimpin lembaga pendidikan

    SMK Negeri 1 Kemlagi. Adapun kepala sekolah yang pernah bertugas dan

    membesarkan SMK Negeri 1 Kemlagi adalah sebagai berikut4:

    Tabel 4.3 Nama-nama kepala sekolah yang pernah menjabat di SMK Negeri

    1 Kemlagi

    No Nama Kepala Sekolah Masa Jabatan 1. Ninik Khusnul Fatima, S.Pd. 2007-2010 2. Drs. A. Ghozali 2010-2015 3. Dra. Prapti Widodo, M.Pd.M.M. 2015-2016 4. Abadi, S.Pd. 2016-Sekarang

    Dibawah kepemimpinan kepala sekolah Bapak Abadi, S. Pd. diketahui

    bahwa keadaan guru dan tenaga kependidikan SMK Negeri 1 Kemlagi pada

    tahun 2018-2019 dari golongan guru tetap/ PNS yang berjumlah 35 orang

    yang terdiri dari jenis laki-laki 14 Orang dan perempuan 17 orang. Adapun

    jumlah guru bantu/ GTT mencapai 25 orang yang terdiri dari 11 orang laki-

    laki dan 14 orang perempuan. Adapun jumlah guru mata pelajaran

    Pendidikan Agama Islam (PAI) berjumlah tiga orang. Berikut latar belakang

    pendidikan guru PAI dan informan yang terlibat sebagai sumber data dalam

    penelitian ini yang meliputi5:

    Tabel 4.4 Keadaan guru dan Informan yang terlibat dalam penelitian

    No Nama Lengkap Pendidikan

    Ket. Nama Tahun Ijazah

    1 ABADI, S.Pd. IKIP PGRI SBY 1996 S-1 PNS 2 SUHUD, S.Pd. STKIP PGRI MR 1998 S-1 PNS

    4 Dokumentasi: Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMK Negeri 1 Kemlagi. Diperoleh pada

    Rabu, 06 Maret 2019. 5 Wawancara: Latar Belakang Pendidikan Guru PAI dan Informan Penelitian. Diperoleh pada

    Rabu, 06 Maret 2019.

  • 80

    3 SITI MAISAROH, S.Pd.I.

    IAIN SBY 2006 S-1 PNS

    4 ULFI ANAH, S.Pd.I.

    UNMUH MLG 2003 S-1 GTT

    5 NAIM, S.Pd. STIT RADEN

    WIJAYA 2011 S-1 GTT

    Selain deskripsi jumlah guru dan latar belakang pendidikan, peneliti

    juga akan membahas tentang keadaan guru PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi

    dari segi keikutsertaannya dalam seminar untuk pengembangan diri seperti

    keikutsertaan guru PAI pada workshop yang diikuti secara aktif selama

    mengajar. Dalam hal ini, peneliti meninjau dari salah satu guru PAI Ibu

    Maisaroh, S.Pd. sebagai informan penelitian, berikut data seminar yang

    pernah diikuti dari tahun 2017- 20186:

    1) Pengembangan Proses Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI Bagi

    Guru SMK Se Jawa Timur Tahun 2017. Telah diikuti pada tanggal 8-10

    Juni 2017.

    2) UPGREAD ISO 9001:2015 SMKN 1 KEMLAGI. Telah diikuti pada

    tanggal 20 Agustus 2018-5 September 2018.

    3) In House Training Penyusunan Perangkat Pembelajaran dengan Aplikasi

    “APEM KISLAMET”. Telah diikuti pada tanggal 27-30 Oktober 2018.

    e. Keadaan Siswa di SMK Negeri 1 Kemlagi

    Adapun pada tahun pelajaran 2018-2019 keadaan siswa kelas X

    sebanyak 395 orang yang terdiri dari siswa perempuan sebanyak 222 orang

    6 Dokumentasi: Seminar yang Pernah Diikuti guru PAI untuk pengembangan diri. Diperoleh pada

    Rabu, 06 Maret 2019.

  • 81

    dan siswa laki-laki sebanyak 173 orang. Adapun kegiatan belajar terdiri dari

    12 rombel dengan 12 ruang kelas. 7 Berikut paparan datanya:

    Tabel 4.5 Data Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Kemlagi 2018-2019

    NO KELAS PRIA WANITA JUMLAH JML TK

    PER PROG

    1 X DPIB 1 29 4 33 65

    2 X DPIB 2 29 3 32 3 X TKJ 1 24 10 34

    101 4 X TKJ 2 27 7 34 5 X TKJ 3 16 17 33 6 X AK 1 1 32 33

    97 7 X AK 2 3 30 33 8 X AK 3 1 30 31 9 X MM 1 15 18 33

    66 10 X MM 2 21 12 33 11 X PB 1 3 30 33

    66 12 X PB 2 4 29 33 Jumlah Murid Kelas Sepuluh (X)

    173 222 395 395

    f. Keadaan Sarana dan Prasarana

    Berikut adalah data sarana dan prasarana pendukung proses

    pembelajaran PAI berbasis e-book dalam meningkatkan mutu belajar siswa di

    SMK Negeri 1 Kemlagi8:

    Tabel 4.6 Data sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran

    7 Wawancara: Jumlah Rombel dan Ruang kelas X. Diperoleh pada Rabu, 06 Maret 2019. 8 Dokumentasi: Keadaan sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kemlagi. Diperoleh pada Rabu, 06

    Maret 2019.

    No Sarana Kelengkapan

    Jumlah Kelayakan

    Ada Tidak Ada

    Baik Sedang Buruk

    1. Ruang Kelas √ - 29 √ - - 2. Lab Bahasa √ - 1 √ - - 3. Lab TGB √ - 1 √ - - 4. Lab TKJ √ - 1 √ - - 5. Lab Ak √ - 1 √ - -

  • 82

    B. Pembahasan

    1. Temuan Data

    Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif kualitatif yang

    bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran PAI berbasis e-book di SMK

    Negeri 1 Kemlagi, mengetahui peningkatan mutu belajar siswa dalam

    pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi, serta mengetahui pembelajaran

    PAI berbasis e-book dalam meningkatkan mutu belajar siswa di SMK Negeri

    1 Kemlagi. Dalam penelitian ini, pengumpulan data primer diperoleh melalui

    teknik observasi terhadap keadaan lembaga, pelaksanaan praktik pembelajaran,

    aktivitas belajar siswa, dan nilai belajar siswa. Adapun pengumpulan data

    primer yang diperoleh melalui teknik wawancara terbuka seputar pembelajaran

    PAI berbasis e-book dalam meningkatkan mutu belajar kepada informan

    penelitian yang di tentukan. Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh

    6. Lab MM √ - 1 √ - - 7. Ruang Meeting √ - 1 √ - - 8. Ruang Kepsek √ - 1 √ - - 9. Ruang Guru √ - 1 √ - -

    10. Ruang TU √ - 1 √ - - 11. Ruang BK √ - 1 √ - - 12. Kamar Mandi √ - 17 √ - - 13. Perpustakaan √ - 1 √ - - 14. Mushollah √ - 1 √ - - 15. CCTV √ - 43 √ - - 16. Wi-fi √ - 1 Tower √ - - 17. Proyektor/ LCD √ - 28 √ - - 18. Papan Tulis √ - 26 - √ - 19. Meja siswa √ - 928 √ - - 20. Kursi siswa √ - 928 √ - - 21. Meja Guru √ - 29 √ - - 22. Kursi Guru √ - 29 √ - -

  • 83

    melalui teknik pengumpulan data dengan dokumentasi infrastruktur lembaga

    (sebagai data pendukung/ penguat).

    Adapun data primer yang diperoleh peneliti berjenis open and natural

    (terbuka dan alami) melalui teknik observasi yang dilakukan dengan instrumen

    lembar observasi yang disusun secara terstruktur dan teknik wawancara yang

    dilakukan dengan instrumen pedoman wawancara dengan mengajukan

    pertanyaan yang disusun secara terbuka dan tidak terstruktur. Berikut paparan

    data dari masing-masing teknik pengumpulan data:

    a. Pre-Research

    Judul penelitian ini adalah “Pembelajaran PAI Berbasis E-Book

    dalam Meningkatkan Mutu Belajar Siswa”, maka dalam penelitian ini

    memerlukan sebuah tempat/ lokasi yang sesuai dengan judul yang telah

    dibuat. Peneliti mengkaji lebih dalam hal-hal yang berkaitan dengan judul

    penelitiannya di SMK Negeri 1 Kemlagi sebagai sekolah kejuruan yang

    sudah menggunakan e-book dalam proses pembelajarannya.

    Kesan pertama kali saat memasuki lingkungan SMK Negeri 1

    Kemlagi pada hari Rabu tanggal 06 Maret 2019 adalah warga sekolahnya

    seperti peserta didik, guru-guru, maupun wakil kepala sekolah bagian

    kurikulum menyambut peneliti dengan ramah. Warga sekolah terlihat tidak

    merasa canggung saat mereka kedatangan tamu yang dianggap baru di

    sekolah tersebut. Sehingga ketika peneliti datang mereka segera menyapa

    dan berjabat tangan dengan sopan dan hormat kemudian mempersilahkan

    ke tempat yang dituju oleh peneliti.

  • 84

    Pada saat peneliti melakukan survey lapangan, peneliti melakukan

    wawancara dengan menjumpai wakil kepala sekolah bagian kurikulum yaitu

    bapak Suhud, S.Pd. sebagai informan penelitian dengan pedoman

    wawancara yang bersifat tidak terstruktur/ terbuka dengan mengajukan

    pertanyaan seputar gambaran umum berupa sejarah dan profil lembaga serta

    beberapa aspek yang berkaitan dengan judul penelitian untuk mengetahui

    keadaan lapangan yang akan ditempati untuk penelitian. Adapun hasil

    wawancara pre-research gambaran umum sejarah dan profil lembaga yang

    diperoleh peneliti di lapangan ditemukan informasi sebagai berikut9:

    SMK Negeri 1 Kemlagi didirikan oleh pemerintah daerah pada

    tahun 2007 di Desa Mojogebang dengan kepala sekolah

    pertamanya yaitu Ibu Ninik Khusnul Fatima S.Pd. SMK Negeri 1

    Kemlagi didirikan pada tahun 2007 dengan spesifikasi Surat SK

    pada 14 November 2007. Semenjak didirikannya SMK Negeri 1

    Kemlagi untuk pertama kali hingga sekarang telah dipimpin

    sebanyak empat orang yaitu Ninik Khusnul Fatimah, S.Pd, selaku

    kepala sekolah pertama SMK Negeri 1 Kemlagi yang menjabat

    dari tahun 2007-2010, kemudian dilanjutkan oleh bapak Drs. A.

    Ghozali, kemudian Dra. Prapti Widodo, M.Pd.M.M. pada tahun

    2010-2015, dan dilanjutkan dari tahun 2016 hingga sekarang oleh

    bapak Abadi, S.Pd. Dan terdapat 3 guru PAI di SMK Negeri 1

    Kemlagi, yaitu Ibu Siti Maisaroh, S.Pd.I. Ibu Ulfiana, S.Pd.I. dan

    bapak Naim, S.Pd. Adapun Sarana dan Prasarana di SMK Negeri

    1 Kemlagi 60% dalam kategori mencukupi untuk mendukung

    proses pembelajaran. Secara keseluruhan terdapat 29 Ruang dan

    36 Rombel. Untuk masing-masing kelas berjumlah 12 rombel

    dengan klasifikasi kelas 10 ada 12 rombel, kelas 11 ada 12

    rombel, dan kelas 12 ada 12 rombel juga. Adapun proses KBM

    tidak seluruh siswa memasuki ruang kelas yang disediakan

    lembaga. Hal ini dikarenakan pada program KBM untuk kelas 11

    dilaksanakan di luar kelas dengan kegiatan yang disebut

    PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) atau lazim disebut PSG

    yang dilaksanakan di tempat-tempat tertentu yang menjadi

    9Wawancara: Profil SMK Negeri 1 Kemlagi Bersama Bapak Suhud Wakasek Kurikulum. Dilakukan

    pada Rabu, 06 Maret 2019.

  • 85

    destinasi lembaga sesuai kesepakatan (MOU), seperti di BANK,

    Catatan Sipil, pengadilan, dll.

    Selain gambaran umum sejarah dan profil SMK Negeri 1 Kemlagi,

    kemudian peneliti juga menanyakan tentang penggunaan e-book di SMK

    Negeri 1 Kemlagi dengan hasil sebagai berikut:

    SMK Negeri 1 Kemlagi sudah menggunakan program buku

    elektronik (e-book) dari pemerintah sejak tahun 2016. Adapun

    untuk penggunaan e-book dilakukan melalui android siswa

    masing-masing dengan kuota jaringan pribadi dan disediakan

    wi-fi lembaga yang diakses menggunakan akun nama pribadi

    siswa dan password tanggal lahir. Sehingga untuk penggunaan

    wi-fi bisa terbatasi hanya untuk warga sekolah secara pribadi.

    Selanjutnya untuk mengetahui informasi keadaan pembelajaran PAI

    maka dilakukan wawancara pre-research secara intensif kepada guru PAI

    di SMK Negeri 1 Kemlagi. Berikut informasi pre-research yang diperoleh

    mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI:

    Pada kurikulum 2013 banyak variasi metode yang bisa

    diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa di sesuaikan

    dengan materi pembelajaran yang telah di susun dalam RPP

    seperti scientific learning, discovery learning, problem besed

    learning yang semuanya dapat meningkatkan kompetensi siswa

    agar siswa bisa kritis, aktif dan komunikatif dalam KBM di

    kelas yang sesuai dengan RPP yang dibuat guru. Hal-hal yang

    harus diketahui dalam kurikulum 2013 ini penilaiannya tidak

    hanya kognitif, afektif, tapi juga dari psikomotorik.

    Kemudian di tanyakan juga pencapaian tingkatan kompetensi siswa

    dan cara memantau kemajuan kompetensi siswa selama proses

    pembelajaran, berikut informasi yang di dapatkan peneliti:

    Observasi aktifitas di dalam atau di luar kelas (sebelum dan

    sesudah KBM) khususnya pada pelajaran PAI bermuara pada

    keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan jamaah dimushollah

    kemudian tingkat kehadiran siswa dan menyelesaikan tugas

  • 86

    yang sudah diberikan tepat pada waktu yang ditentukan.

    Adapun Kegiatan Belajar Mengajar di evaluasi melalui cara

    merangkum nilai keseharian peserta didik dari aspek kognitif,

    afektif, dan psikomotorik dengan hasil pencapaian batas

    kompetensi minimal.

    Adapun jika terdapat siswa yang memiliki tingkat kompetensi siswa

    yang rendah seperti keadaan siswa yang hanya dapat memahami tanpa

    dapat mengaplikasi dan seterusnya. Berikut penjelasan guru PAI mengenai

    tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah

    membimbing sampai bisa, kemudian diobservasi, dibimbing lagi dst.

    Sampai mencapai kompetensi yang tuntas dan diinginkan. Selain itu juga

    bisa melakukan pendekatan secara individual kepada siswa yang di dapati

    dengan kompetensi rendah atau dengan cara memanfaatkan teman sebaya

    atau tutor sebaya untuk memberikan contoh kepada siswa yang memiliki

    kompetensi rendah dalam mengaplikasikan materi yang di pahami.

    Pada pencapaian tingkat kompetensi siswa, selain dilakukan

    tindakan prefentif untuk menyikapi aktivitas siswa yang kurang baik.

    Maka guru PAI juga harus mengadakan evaluasi pembelajaran, dalam hal

    ini telah terlaksana di SMK Negeri 1 Kemlagi sebagaimana hasil

    wawancara pre-research yang di temukan peneliti dari jawaban informan

    yaitu:

    Guru melakukan evaluasi pada saat KBM tengah berlangsung

    hingga selesai, baik di dalam atau di luar kelas dengan penilaian

    dari hasil ujian/ tes berupa skor. Evaluasi juga di lakukan melalui

    rangkuman nilai keseharian peserta didik baik nilai tugas harian

    secara kognitif atau tugas membuat produk atau kelompok untuk

    proyeknya.

  • 87

    Selain wawancara pada saat survey lapangan, juga di lakukan

    observasi lingkungan sekolah yang berkaitan dengan judul penelitian yang

    dibuat dengan tujuan melihat dan memastikan keadaan yang cocok untuk

    penelitian. Adapun observasi menghasilkan data berupa: 1) Penerapan

    buku elektronik (e-book) di SMK Negeri 1 Kemlagi, dan 2) Ketersediaan

    sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kemlagi baik berupa infrastruktur

    lunak (seperti berbentuk data dan sejenisnya yang disediakan sekolah)

    maupun infrastruktur keras yang meliputi ketersediaan ruang kelas,

    Mushollah, perpustakaan, WC dll. Setelah mendapatkan gambaran dari

    hasil wawancara dan observasi pada saat survey lapangan, langkah peneliti

    selanjutnya adalah menuju penelitian (to research).

    b. To Research

    1) Wawancara

    Pengumpulan data pada teknik wawancara dilakukan

    menggunakan instrumen pedoman wawancara dengan menggali informasi

    secara intensif pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2019 kepada 9 orang

    informan, yaitu ibu Siti Maisaroh, S.Pd.I., Ibu Ulfianah, S.Pd.I., dan Bapak

    Naim, S.Pd. selaku guru PAI, dan 6 informan dari siswa putra yang

    berjumlah 3 orang (Luqman, Zidni, dan Rizki) dan informan dari siswa

    putri yang berjumlah 3 orang (Deny, Citra, Kulsum) sebagai perwakilan

    informan penelitian dari kelas X jurusan Perbank-an.

  • 88

    Berdasarkan fokus penelitian yang telah di tentukan, maka

    pertanyaan wawancara di terapkan peneliti kepada 9 informan penelitian

    yang telah disebutkan diatas dan menghasilkan data sebagai berikut:

    (1) Apa yang saudara ketahui tentang pembelajaran yang berbasis e-book

    (buku elektronik)?

    Dari 9 informan penelitian menyatakan bahwa pembelajaran yang

    berbasis e-book adalah proses KBM yang menggunakan smartphone/

    handphone android untuk mengakses materi dari buku/ situs web

    sebagai sumber belajar yang bisa dibawa dan dipelajari dimana-mana

    (di sekolah, di rumah maupun dimanapun berada).

    (2)Bagaimana penggunaaan e-book sebagai sumber belajar dalam proses

    pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi?

    Dari 9 informan menyatakan bahwa penggunaan e-book sebagai

    sumber belajar sangat mendukung terjadinya proses pembelajaran PAI

    di SMK Negeri 1 Kemlagi karena memiliki banyak manfaat seperti

    lebih mudah, praktis, menghemat pengeluaran biaya serta memberikan

    pengetahuan yang lebih luas lagi. Adapun pengaplikasian e-book

    dengan cara mengirimkan file buku pelajaran kepada siswa melalui

    whatsapp di handphone pribadi siswa yang berupa format PDF maupun

    mencari hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dibahas melalui

    membuka situs di web site yang di tentukan.

    (3)Apa saja manfaat yang saudara peroleh dari penggunaan e-book sebagai

    sumber belajar pada pembelajaran PAI?

  • 89

    Dari 9 Informan, di temukan 3 informan dengan subjek guru PAI

    mengatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari penggunaan e-book

    adalah sebagai pegangan guru dan bahan referensi dalam menentukan

    metode pengajaran, membantu pendidik dalam menyampaikan materi

    pembelajaran dengan lebih menarik, dan sebagai alat bantu dalam

    melaksanakan kurikulum. Adapun dari 6 informan lainnya dengan

    subjek siswa/ peserta didik menyatakan bahwa proses belajar menjadi

    lebih mudah, tidak terbatas ruang dan waktu, bisa dibawa kemana-mana

    tanpa takut buku tertinggal dirumah atau buku hilang serta

    menumbuhkan semangat siswa karena dikalangan remaja pada saat ini

    lebih suka memilih menggunakan buku elektronik dari pada buku biasa.

    (4) Apa saja kendala yang pernah saudara alami pada saat pembelajaran

    PAI berbasis e-book berlangsung?

    Dari 9 informan penelitian, terdapat 3 informan dengan subjek

    guru PAI mengatakan bahwa kendala yang pernah dialami saat

    melangsungkan pembelajaran berbasis e-book ditinjau dari aspek

    aktivitas belajar siswa adalah adanya siswa yang gaduh saat pelajaran

    memasuki siang hari, selain itu memang terdapat keterbatasan SDMnya

    untuk kemampuan memahami tugas yang diberikan. Selain itu, pada

    aspek sarana dan prasarananya adalah terjadinya gangguan koneksi,

    jaringan terbatas, pemadaman listrik. Adapun dari 6 informan lainnya

    dengan subjek siswa di temukan kendala pada aspek sarana prasarana

    seperti lupa tidak membawa handphone android ke sekolah, koneksinya

  • 90

    lama, dan pada aspek belajar yaitu kurangnya pemahaman siswa dalam

    pencarian materi/ di web site.

    (5)Upaya apa yang dapat dilakukan menurut saudara untuk mengatasi

    kendala tersebut?

    Dari 9 informan penelitian, terdapat 3 informan dari subjek guru

    PAI yang mengatakan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk

    mengatasi kendala yang mungkin terjadi dari aspek sarana prasarana

    adalah memperbaiki kekuatan kuota jaringan. Sedangakan pada praktik

    pembelajarannya adalah membuat suasana kelas menjadi lebih

    terkontrol dengan penerapan beberapa metode yang sesuai materi,

    seperti kerja kelompok dll. Sehingga membutuhkan waktu lebih untuk

    memberikan pemahaman pada siswa. Selain itu juga, guru harus

    memiliki strategi/ metode mengajar yang tepat. Adapun menurut 6

    informan dari subjek siswa mengatakan bahwa usaha yang dapat

    dilakukan dari segi sarana prasarana adalah menyiapkan perlengkapan

    (perangkat elektronik) sebelum berangkat ke sekolah. Sedangkan pada

    aspek pembelajarannya adalah dengan cara siswa dapat mengikut/

    gabung dengan teman yang membawa android apabila terdapat siswa

    yang lupa tidak membawa Handphone.

    (6) Menurut saudara pembelajaran PAI yang bermutu itu seperti apa?

    Dari 9 informan penelitian mengatakan bahwa pembelajaran yang

    bermutu itu adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat proses

    belajar yang melibatkan berbagai input seperti bahan ajar metodologi

  • 91

    yang bervariasi, sarana dan prasarana, lingkungan yang kondusif dan

    menyenangkan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga

    menimbulkan interaksi antar siswa dengan guru, dan sumber belajar

    dalam lingkungan belajar dalam keadaan baik serta memberikan

    perubahan secara kognitif, afektif juga psikomotorik kepada siswa yang

    nantinya akan terlihat dengan perolehan nilai yang bagus.

    (7) Menurut saudara, apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk

    meningkatkan mutu belajar?

    Dari 9 informan penelitian, di temukan 3 informan dengan subjek

    guru PAI mengatakan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk

    meningkatkan mutu belajar ditinjau dari aspek pendidik adalah

    mengembangkan serta mengadakan evaluasi/ perbaikan secara terus

    menerus terhadap proses KBM mulai dari penyusunan RPP hingga

    pelaksanaan pembelajaran dan evaluasinya, memperbanyak mengikuti

    kegiatan seminar dan peningkatan kualitas guru. Adapun usaha yang

    ditinjau dari aspek peserta didik menurut 6 informan adalah dengan

    mendengarkan penejelasan guru dengan seksama, bersikap kritis,

    kreatif dalam mengikuti pelajaran, dan lebih aktif melakukan tanya

    jawab.

    2) Observasi

    Observasi di lakukan untuk membuktikan kebenaran informan

    dalam memberikan informasi data penelitian saat wawancara. Observasi

    dilakukan melalui instrumen dengan lembar observasi yang disusun secara

  • 92

    terstruktur kemudian dideskripsikan. Pengamatan proses pembelajaran

    PAI berbasis e-book dilakukan peneliti pada hari Selasa tanggal 11, 18 dan

    25 April 2019 kepada informan yang berkaitan dengan tujuan utama

    penelitian yang meliputi guru PAI, dan siswa kelas X SMK Negeri 1

    Kemlagi dengan kategori penilaian 3= Sangat Baik, 2=Cukup Baik, dan

    1=Kurang Baik. Berikut uraian hasil observasi yang telah dilakukan oleh

    peneliti:

    a) Pelaksanaan praktik pembelajaran

    Observasi pelaksanaan praktik pembelajaran dilakukan peneliti

    dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin dapat

    mempengaruhi peningkatan mutu. Adapun dalam implementasi praktik

    pembelajaran yang dilakukan peneliti sebanyak tiga kali kunjungan

    menemukan prosentase sebanyak 98, 5% dengan skor penilaian peneliti

    secara keseluruhan sebesar 195 poin menunjukkan bahwa pelaksanaan

    praktik belajar sangat baik.

    Skor yang diperoleh secara keseluruhan ditinjau selama tiga kali

    pengamatan dengan penjumlahan perolehan skor 9 pada tiap butir aspek

    pengamatan dari mulai pra pembelajaran, membuka pembelajaran,

    kegiatan inti sampai penutupan pembelajaran. Adapun pertemuan yang

    pertama dan kedua pada aspek pengamatan kegiatan inti yaitu

    pelaksanaan pembelajaran secara runtut mendapat skor 7 selama tiga

    kali penelitian. Hal ini disebabkan karena guru menyesuaikan cara

    penyampaian materi sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik.

  • 93

    Sehingga, guru lebih pada penyampaian materi yang tidak runtut untuk

    mengaitkan antara satu materi dengan materi lainnya yang relevan.

    Selain itu, terdapat sekor 8 dengan selama tiga kali penelitian yang

    menempati pada butir yang terkait pelaksanaan pembelajaran yang

    bersifat kontekstual. Menurut peneliti, pada pertemuan pertama

    penelitian guru memang belum menyampaikan pembelajaran bersifat

    kontekstual, hal ini dikarenakan pada waktu itu materi yang dibawakan

    masih pada permulaan bab.

    b) Aktivitas belajar siswa

    Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan peneliti sebanyak tiga

    kali kunjungan dengan prosentase sebanyak 95, 5% dengan skor

    penilaian peneliti secara keseluruhan sebesar 172 poin menunjukkan

    bahwa aktivitas belajar siswa sangat baik.

    Berdasarkan jumlah skor keseluruhan, terdapat perincian perolehan

    skor kegiatan membuka pembelajaran sebanyak 16 poin, karena pada

    kegiatan membuka pembelajaran pada pertemuan pertama peneliti

    menemukan siswa cukup mendengarkan secara seksama saat

    penjelasan kompetensi dan keadaan siswa yang cukup mampu

    menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sebagai stimulasi

    pembelajaran yaitu mengingat kembali pelajaran yang telah dilakukan

    pada minggu sebelumnya. Sedangkan kegiatan membuka pembelajaran

    pada pertemuan kedua dan terakhir peneliti sudah menemukan dalam

    kategori baik. Hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama setelah

  • 94

    peneliti mengobservasi aktivitas belajar siswa, peneliti melakukan

    diskusi kecil dengan guru agar siswa mampu menjawab pertanyaan

    apersepsi yaitu dengan mengingatkan siswa untuk senantiasa

    mengulang pelajaran dari sekolah dirumah sebelum pertemuan

    selanjutnya melalui perangkat android (aplikasi whatssapp group siswa

    dengan guru).

    Adapun perincian skor pada kegiatan inti pembelajaran sebanyak

    120 poin, karena pada aspek penjelasan materi dengan skor 33 dengan

    butir pengamatan berupa mendengarkan dengan serius materi pelajaran,

    keaktifan siswa dalam bertanya saat proses penjelasan materi, dan

    interaksi positif antar siswa dengan guru, dan siswa dengan materi pada

    pertemuan pertama peneliti memberikan skor sebanyak 2 dengan

    kategori cukup baik. Hal ini disebabkan siswa harus lebih serius lagi

    dalam mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

    Adapun bertanya pada saat proses penjelasan materi ini dinilai cukup

    dengan alasan bahwa memang dari gurunya sendiri tidak mengizinkan

    siswa bertanya sebelum guru selesai menjelaskan (tidak memotong

    materi yang dijelaskan secara langsung), tetapi setelah guru selesai

    menjelaskan materi yang dibahas barulah siswa dipersilahkan bertanya

    tentang hal yang berkaitan dengan materi yang dibahas yang belum

    dimengerti.

    Kemudian, perincian sekor kegiatan inti pada aspek pendekatan/

    strategi pembelajaran sebanyak 34 dengan butir pengamatan yang

  • 95

    peneliti beri skor 2 pada pertemuan pertama dalam kategori cukup baik

    dengan poin pengamatan siswa termotivasi dalam mengikuti proses

    pembelajaran dan siswa merasa senang menerima pelajaran. Penilaian

    ini diberikan dengan alasan bahwa pada waktu penelitian berlangsung

    siswa mengalami gagal fokus/ kurang memahami materi yang

    disampaikan secara mendalam sebab jam pelajaran telah berlangsung

    selama tiga jam. Oleh karena itu, guru harus lebih variatif dalam

    menggunakan strategi mengajar pada alokasi waktu sekali pertemuan

    tiga jam pelajaran/ lebih.

    c) Nilai Belajar Siswa

    Observasi nilai belajar siswa dilakukan pada arsip penilaian aspek

    pengetahuan dan keterampilan siswa kelas X pelajaran PAI dalam

    melaksanakan KBM. Nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa

    kompetensi siswa sudah dalam keadaan baik karena telah mencapai di

    atas KKM mata pelajaran PAI yaitu 75 selama menggunakan sumber

    belajar berupa e-book yang berbentuk buku paket maupun berbentuk

    materi tambahan hasil searching (pencarian) di web site.

    c. Analisis Temuan Data

    Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam penelitian ini melalui data dari

    wawancara, observasi, dan dokumentasi tentang pembelajaran PAI berbasis e-

    book dalam meningkatkan mutu belajar siswa. Maka peneliti berusaha

    menjelaskan dan menjawab apa yang sudah peneliti rumuskan dengan

    beberapa data yang sudah diperoleh di lapangan. Berangkat dari sini peneliti

  • 96

    mencoba untuk mendeskripsikan data-data yang telah di temukan berdasarkan

    dengan teori-teori yang sudah ada dan kemudian diharapkan dapat menemukan

    sesuatu yang baru dan berguna bagi kehidupan generasi yang akan datang.

    Adapun data yang akan disajikan menyesuaikan fokus dan tujuan penelitian

    yang diklasifikasikan sebagai berikut:

    1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis E-book

    Pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis e-book adalah salah

    satu proses kegiatan belajar mengajar agama Islam dengan menggunakan

    fasilitas sumber belajar berupa buku elektronik yang diakses melalui

    jaringan internet. Penggunaan buku elektronik (e-book) dalam

    pembelajaran merupakan program pemerintah yang diterapkan di SMK

    Negeri 1 Kemlagi sejak diresmikannya program tersebut pada tahun 2016.

    Sebagaimana yang telah dikatakan oleh wakil kepala bagian kurikulum

    Bapak Suhud, S.Pd. tentang latar belakang digunakannya e-book di SMK

    Negeri 1 Kemlagi yaitu:

    SMK Negeri 1 Kemlagi sudah menggunakan program buku

    elektronik (e-book) dari pemerintah sejak tahun 2016. Adapun

    untuk penggunaan e-book dilakukan melalui android siswa

    masing-masing dengan kuota jaringan pribadi dan disediakan wi-

    fi lembaga yang diakses menggunakan akun nama pribadi siswa

    dan password tanggal lahir. Sehingga untuk penggunaan wi-fi

    bisa terbatasi hanya untuk warga sekolah secara pribadi.

    Hal ini berkaitan dengan informasi publik yang telah dijabarkan pada kajian

    pustaka penelitian yaitu:

    Pemerintah melalui Pusat Perbukuan Kemdiknas mulai tahun

    2007 telah membeli Hak Cipta Buku Teks Pelajaran dari

    penulis/penerbit untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

  • 97

    dan SMK.10 Buku-buku teks pelajaran yang telah dibeli dan

    dialihkan hak ciptanya kepada Kementerian Pendidikan

    Nasional, dapat didownload, digandakan, dicetak, di alih

    mediakan, atau difotocopy secara luas oleh masyarakat.11

    Begitu juga di SMK negeri 1 Kemlagi telah diterapkan pembelajaran

    PAI berbasis e-book oleh siswa dan guru melalui pembagian file buku paket

    dengan format berbentuk PDF dan ditunjang dengan pencarian materi

    tambahan di situs web sesuai kebutuhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh

    informan penelitian dengan subjek guru PAI tentang penggunaan e-book

    dalam pembelajaran PAI yaitu12:

    Penggunaan e-book sebagai sumber belajar sangat mendukung

    terjadinya proses pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi

    karena memiliki banyak manfaat seperti lebih mudah, praktis,

    menghemat pengeluaran biaya serta memberikan pengetahuan

    yang lebih luas lagi. Adapun pengaplikasian e-book dengan cara

    mengirimkan file buku pelajaran kepada siswa melalui whatsapp

    di handphone pribadi siswa yang berupa format PDF dan

    melakukan searching (pencarian) hal-hal yang berkaitan dengan

    materi yang dibahas melalui membuka situs di web site yang di

    tentukan.

    Hal ini berkaitan dengan teori yang dijabarkan peneliti pada kajian

    pustaka tentang penggunaan e-book berupa: “Pengggunaan buku

    elektronik memerlukan sebuah format sebagai media pembuka file nya.

    Format buku elektronik disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain teks

    10 Republik Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12

    Tahun 2008 Pasal 2 Ayat 1 Tentang: Penetapan Buku Teks Pelajaran Yang Memenuhi Syarat

    Kelayakan untuk digunakan dalam Proses Pembelajaran. Accessed June 26, 2019. 11 Republik Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12

    Tahun 2008 Pasal 2 Ayat 1 Tentang: Penetapan Buku Teks Pelajaran Yang Memenuhi Syarat

    Kelayakan untuk digunakan dalam Proses Pembelajaran. Accessed June 26, 2019. 12 Wawancara: Penggunaan e-book dalam pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Kemlagi. Dilakukan

    pada 19 Maret 2019.

  • 98

    polos, PDF, JPEG, LIT, dan HTML”. 13

    Dari penggunaan e-book dalam pembelajaran PAI, maka di tinjau

    juga proses pembelajaran PAI di lapangan menurut hasil wawancara dan

    observasi yang menghasilkan informasi bahwa pada pembelajaran PAI

    berbasis e-book seorang guru/ pendidik telah terencana dalam perangkat

    pembelajaran yang berupa RPP yang di dalam praktik pembelajarannya

    terdapat strategi/ metode yang digunakan untuk mengajar serta

    pemanfaatan kreatifitas yang dimiliki. Sebagaimana yang dikatakan oleh

    guru PAI pada bagian pre-research tentang metode/ strategi mengajar

    yang diterapkan untuk mencapai tujuan yaitu:

    Pada kurikulum 2013 banyak variasi metode yang bisa

    diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa seperti

    scientific learning, discovery learning, problem besed learning

    yang semuanya dapat meningkatkan kompetensi siswa agar siswa

    bisa kritis, aktif dan komunikatif dalam KBM di kelas sesuai

    dengan RPP yang dibuat guru. Adapun selain metode yang

    diterapkan terdapat kreatifitas guru yang harus diketahui. Dalam

    kurikulum 2013 ini penilaiannya tidak hanya kognitif, tapi dari

    psikomotorik itu juga ada yaitu adanya proses. Kemudian pada

    psikomotorik itu peserta didik dituntut untuk membuat produk

    dan proyek. 14

    Dalam hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan peneliti pada

    kajian pustaka yaitu:

    Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian

    kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan

    berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang

    13 Anggara Sukma Ardiyanta, dkk. Pemanfaatan BSE sebagai Bahan Ajar Guru Program Produktif

    SMK. TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 35, NO. 2, SEPTEMBER 2012:163-172. Accessed

    March 8, 2019. 14 Wawancara. Metode dan kreatifitas yang digunakan dalam pembelajaran PAI berbasis e-book

    dalam meningkatkan Mutu Belajar Siswa. Dilakukan pada Rabu, 06 Maret 2019.

  • 99

    disusun untuk mencapai tujuan tertentu.15 Implementasi belajar

    adalah kegiatan individu memperoleh perubahan baik

    perubahan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap/ perilaku), dan

    psikomotori (keterampilan) dengan cara mengolah alur

    pembelajaran. 16

    Setelah mengetahui hasil penelitian di lapangan mengenai

    penggunaan e-book dan proses pembelajaran PAI-nya, maka di temukan

    juga kelebihan dalam penggunaannya, maka wawancara kepada 9

    informan tentang kelebihan pembelajaran PAI berbasis e-book

    menghasilkan data yaitu:

    Sebagai pegangan guru dan bahan referensi dalam menentukan

    metode pengajaran, membantu pendidik dalam menyampaikan

    materi pembelajaran dengan lebih menarik, dan sebagai alat

    bantu dalam melaksanakan kurikulum. Sedangkan manfaat bagi

    siswa adalah proses belajar menjadi lebih mudah, tidak terbatas

    ruang dan waktu, bisa dibawa kemana-mana tanpa takut buku

    tertinggal dirumah atau buku hilang serta menumbuhkan

    semangat siswa karena dikalangan remaja pada saat ini lebih

    suka memilih menggunakan buku elektronik dari pada buku

    biasa.

    Berkaitan dengan temuan tersebut, terdapat kesesuaian dengan teori

    pada kajian pustaka penelitian yaitu: “Adapun kelebihan e-book dapat

    dilihat pada segi accessibility, functionality, and cost-effectiveness dalam

    pemanfaatannya”. 17

    Selain manfaat pembelajaran berbasis e-book, peneliti juga

    menemukan kendala/ kekurangan dalam penggunaan e-book yaitu:

    15 Durrotun Auliya. Pembelajaran PAI berbasis e-book dalam Meningkatkan Mutu Belajar Siswa.

    Skripsi Bab II. (Mojokerto: STIT RADEN WIJAYA, 2019), 33-34. 16 Sofan Amri. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. 39. 17 Andi Murniati. Pemanfaatan E-Journal Dan E-Book oleh Mahasiswa di Lingkungan Fakultas

    Tarbiyah Dan Keguruan Uin Suka Riau. (Riau: Jurnal UIN SUKA, 2012), 12. Accessed March

    12, 2019.

  • 100

    Pada aspek aktivitas belajar siswa ditemukan dalam keadaan

    gaduh saat pelajaran memasuki siang hari, selain itu memang

    terdapat keterbatasan SDMnya untuk kemampuan memahami

    tugas yang diberikan. Selain itu, menurut guru PAI kendala pada

    aspek sarana dan prasarananya adalah terjadinya gangguan

    koneksi, jaringan terbatas, dan pemadaman listrik. Jawaban yang

    sama dengan subjek siswa di temukan kendala pada aspek sarana

    prasarana seperti lupa tidak membawa handphone android ke

    sekolah, koneksinya lama, dan pada aspek belajar yaitu

    kurangnya pemahaman siswa dalam pencarian materi/ searching

    di web site.

    Temuan tersebut berkaitan dengan informasi dalam sebuah jurnal publik

    yang menunjukkan kekurangan penggunaan e-book dalam pembelajaran

    sebagai berikut18:

    Adapun seperti dalam jurnal penelitian yang dilakukan Andi

    Murniyati ditemukan beberapa faktor yang menjadi

    penghambat dalam menelusur dan mengakses e-book, yaitu:

    1) Kurang memahami strategi penelusuran e-book secara efektif dan efesien

    2) Tidak banyak tahu alamat web site e-book yang open source (free).

    3) Koneksi internet di lembaga pendidikan kurang mendukung untuk penelusuran e-book.

    4) Kebanyakan e-book diperoleh dengan cara membeli dengan harga yang relatif mahal.

    Oleh sebab itu, kendala yang timbul dari pemakaian sumber belajar e-

    book dalam pembelajaran perlu ditangani dengan cara memperbaiki

    bagian pemfungsian sarana prasarana dan meningkatkan kompetensi

    siswa dalam pembelajaran PAI.

    2) Peningkatan Mutu Belajar Siswa

    Pembelajaran yang bermutu merupakan proses KBM yang

    memiliki derajat kualitas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    18 Andi Murniati. Pemanfaatan E-Journal Dan E-Book oleh Mahasiswa di Lingkungan Fakultas

    Tarbiyah dan Keguruan Uin Suka Riau. 21. Accessed March 12, 2019.

  • 101

    Seperti informasi yang telah ditemukan peneliti dari 9 informan sebagai

    berikut:

    Pembelajaran yang bermutu itu adalah pembelajaran yang di

    dalamnya terdapat proses belajar yang melibatkan berbagai

    input seperti bahan ajar metodologi yang bervariasi, sarana dan

    prasarana, lingkungan yang kondusif dan menyenangkan yang

    sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga menimbulkan

    interaksi antar siswa dengan guru, dan sumber belajar dalam

    lingkungan belajar.

    Dari pengertian pembelajaran yang bermutu di atas, maka pastilah

    terdapat indikator keberhasilan pencapaian mutu dalam kompetensi

    belajar siswa. Dalam hal ini sesuai teori yang di jelaskan peneliti pada

    bagian kajian pustaka bahwa suatu proses belajar mengajar dapat

    dinyatakan berhasil apabila memenuhi tujuan pengajaran dengan

    indikator sebagai berikut:19

    a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang di ajarkan mencapai

    prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok

    b) Perilaku yang di gariskan dalam tujuan pengajaran/ intruksional

    khusus (TIK) telah di capai siswa, baik secara individual maupun

    kelompok.

    Dari hasil penelitian lapangan juga terdapat kendala pada siswa

    yang memiliki tingkat kompetensi siswa yang rendah seperti keadaan

    siswa yang hanya dapat memahami materi tanpa dapat mengaplikasi dan

    seterusnya. Maka, dari kendala yang di temukan peneliti tersebut dapat

    di lakukan tindakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran PAI yang

    19 Saiful Bahri Djamarah. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2015). 105.

  • 102

    telah berlangsung melalui evaluasi berupa penilaian kompetensi siswa

    pada proses dan hasil belajar siswa. Berikut informasi tentang proses

    evaluasi yang telah di lakukan guru PAI:

    Guru melakukan evaluasi pada saat KBM tengah berlangsung

    hingga selesai, baik di dalam atau di luar kelas dengan penilaian

    dari hasil ujian/ tes berupa skor. Evaluasi juga di lakukan

    melalui rangkuman nilai keseharian peserta didik baik nilai

    tugas harian secara kognitif atau tugas membuat produk atau

    kelompok untuk proyeknya. Adapun tindakan untuk

    mengevaluasi pembelajaran dengan cara membimbing sampai

    bisa, kemudian diobservasi, dibimbing lagi dst. Sampai

    mencapai kompetensi yang tuntas dan diinginkan. Selain itu

    juga bisa melakukan pendekatan secara individual kepada siswa

    yang di dapati dengan kompetensi rendah atau dengan cara

    memanfaatkan teman sebaya atau tutor sebaya untuk

    memberikan contoh kepada siswa yang memiliki kompetensi

    rendah dalam mengaplikasikan materi yang di pahami.

    Dari hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi

    dan dokumentasi nilai belajar siswa yang dilampirkan peneliti pada

    bagian akhir hasil penelitian yang juga terkait dengan kajian teori yang

    di jabarkan peneliti tentang faktor yang mempengaruhi peningkatan

    mutu/ kualitas belajar yaitu: “Ada banyak faktor yang dapat

    mempengaruhi peningkatan mutu belajar yang di rangkum dalam lima

    aspek yaitu: Kepemimpinan kepala sekolah, siswa, guru, kurikulum, dan

    jaringan kerjasama”. 20

    d. Pengecekan Keabsahan Data

    Suatu penelitian pastilah harus terakui dan teruji kebenarannya, adapun

    dalam pengakuan derajat kebenaran maka perlu dilakukan pengecekan

    20 Mujamil Qomar. Manajemen Pendidikan. (Malang: Gelora Aksara Pratama, 2007), 210.

  • 103

    keabsahan data. Dalam penelitian ini, pengecekan keabsahan data dilakukan

    dengan teknik uji kredibilitas dengan instrumen triangulasi teknik dengan

    harapan memperoleh kebenaran yang diakui. Berikut penjelasan hasil

    pengecekan keabsahan data yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kemlagi:

    1. Hasil Uji Kredibilitas

    Pengujian derajat kepercayaan terhadap penelitian jenis kualitatif

    tentang pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) berbasis e-book

    dalam meningkatkan mutu belajar siswa di SMK Negeri 1 Kemlagi

    peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tindakan

    wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah diperoleh hasil

    penelitiannya, maka dilakukan dengan uji triangulasi teknik, berikut hasil

    uji triangulasi yang dilakukan peneliti:

    a. Hasil Uji Triangulasi Teknik

    Adapun triangulasi ini dilakukan dengan cara melakukan

    pengecekan terhadap hasil wawancara dengan membandingkan data

    hasil observasi dan dokumentasi yang saling berkaitan mengenai

    pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) berbasis e-book dalam

    meningkatkan mutu belajar siswa di SMK Negeri 1 kemlagi. Hasil

    wawancara dengan informan penelitian diperoleh informasi

    bahwasannya proses pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI)

    berbasis e-book memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu

    belajar siswa SMK Negeri 1 Kemlagi. Pada pembelajaran PAI berbasis

    e-book di SMK Negeri 1 Kemlagi membidik peran e-book tidak hanya

  • 104

    sebagai sumber belajar berbentuk file buku paket siswa dan guru

    dengan format pembukanya yaitu PDF akan tetapi pembelajaran PAI

    di SMK Negeri 1 Kemlagi juga mengimplementasikan e-book sebagai

    materi tambahan yang diperoleh melalui pengaksesan situs web

    (internet) dengan jaringan kuota maupun wi-fi yang disediakan

    lembaga. Dan adapun untuk proses pembelajarannya menggunakan

    metode/ strategi yang sesuai dengan RPP yang di buat guru PAI untuk

    meningkatkan kompetensi belajar siswa.

    Setelah melakukan wawancara dengan informan penelitian, peneliti

    juga melakukan observasi sebagai tindakan to-research yang

    menghasilkan data pengamatan pada pelaksanaan praktik pembelajaran

    oleh guru yang ditemukan sudah sangat bagus dengan skor penelitian

    sebanyak 195 dengan prosentase 98, 5%. Dan observasi aktivitas

    belajar siswa yang ditemukan sudah sangat bagus dengan skor

    penelitian sebanyak 172 dengan prosentase 95, 5%. Dari hasil tersebut,

    peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI

    berbasis e-book yang ditinjau dari aktivitas guru dan siswa sudah

    sangat bagus, dan penilaian hasil belajar siswa juga sudah diatas KKM

    mata pelajaran PAI yaitu 75.

    Selain observasi, peneliti tidak lupa melakukan pengumpulan data

    dengan teknik dokumentasi terkait pembelajaran PAI berbasis e-book

    dalam meningkatkan mutu belajar siswa SMK Negeri 1 Kemlagi.

  • 105

    Adapun hasil dokumentasi meliputi data infrastruktur keras dan lunak,

    dalam hal ini telah dilampirkan peneliti pada bagian akhir skripsi.

    e. Keterbatasan Penelitian

    Adapun suatu penelitian tidaklah lepas dari suatu keterbatasan yang

    dimiliki peneliti. Berikut keterbatasan peneliti pada penelitian yang

    dilakukan di lapangan yaitu:

    1) Penelitian ini hanya meneliti pada siswa SMK Negeri 1 Kemlagi kelas X

    jurusan Perbank-an tahun pelajaran 2018-2019 yang sudah pasti terdapat

    perbedaan penggunaan e-book dengan siswa di lembaga pendidikan yang

    lain, walaupun kemungkinan hasil akhirnya tidak jauh berbeda dengan

    hasil penelitian yang peneliti lakukan saat ini.

    2) Keterbatasan kemampuan dengan situasi dan kondisi peneliti dalam

    menyusun laporan penelitian.