bab iv hasil penelitian dan pembahasan 1.1 deskripsi...

33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 02 Tilamuta Kabupaten Boalemo. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian. Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang siswa. Adapun subyek penelitian adalah meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat melalui metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta yang berusia rata-rata 11-12 tahun yang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan dengan tingkat kemampuan yang berbeda- beda. 1.1.1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan perencanaan pembelajaran dalam hal ini tindakan kelas terlaksana selama dua siklus. Setiap siklus ada dua kali pertemuan. Sebelum itu dilaksanakan observasi awal yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2012 yaitu pada jam ketiga dan keempat pada pukul 09.20-11.05, pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 ini pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 April 2012 pada jam pertama dan kedua yaitu pada pukul 07.30- 09.10, sedangkan siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 April 2012 jam pertama dan kedua yaitu pukul 07.30-09.10, pelaksanaan tindakan kelas siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2012 pada jam pertama dan kedua pada pukul 07.30-09.10, sedangkan siklus

Upload: lekhanh

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 02 Tilamuta Kabupaten

Boalemo. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat strategis dan

mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian.

Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V dengan

jumlah siswa sebanyak 40 orang siswa. Adapun subyek penelitian adalah

meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat

melalui metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta yang berusia rata-rata 11-12

tahun yang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan

dengan tingkat kemampuan yang berbeda- beda.

1.1.1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan perencanaan pembelajaran dalam hal ini tindakan kelas

terlaksana selama dua siklus. Setiap siklus ada dua kali pertemuan. Sebelum itu

dilaksanakan observasi awal yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22

Februari 2012 yaitu pada jam ketiga dan keempat pada pukul 09.20-11.05,

pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 ini pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Rabu tanggal 22 April 2012 pada jam pertama dan kedua yaitu pada pukul 07.30-

09.10, sedangkan siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

28 April 2012 jam pertama dan kedua yaitu pukul 07.30-09.10, pelaksanaan

tindakan kelas siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4

Mei 2012 pada jam pertama dan kedua pada pukul 07.30-09.10, sedangkan siklus

II pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2012 pada jam pertama

dan kedua yaitu pukul 07.30 - 09.10.

4.1.2Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal

Sebelum peneliti melakukan tindakan kelas, maka terlebih dahulu

melakukan obsevasi awal terhadap kemampuan siswa melalui kegiatan

meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat

melalui metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta Kabupaten Boalemo, yang

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2012 yaitu pada jam ketiga dan

keempat pada pukul 09.20-11.05.

Observasi awal diikuti oleh seluruh siswa kelas V SDN 02 Tilamuta.

Observasi terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dilakukan

secara kelompok oleh peneliti. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan

dinilai terdiri dari 3 aspek yakni ketepatan ucapan, penempatan tekanan, dan

pilihan kata siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat melalui metode

diskusi.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dalam

pembelajaran bahasa Indonesia mengenai keterampilan berbicara melalui metode

diskusi dengan menggunakan lembar observasi, diperoleh data yang diuraikan

pada tabel di bawah ini:

Tabel I:

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Observasi Awal

No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase

1. Ketepatan

Ucapan

Tepat 16 40 %

Tidak

Tepat

24 60 %

2. Penempatan

Tekanan

Tepat 15 37,5 %

Tidak

Tepat

25 62,5 %

3. Pilihan Kata Tepat 12 30 %

Tidak

Tepat

28 70 %

Dari tabel di atas di simpulkan bahwa dari ketiga aspek yang dinilai:

(a) Pada aspek ketepatan ucapan dari 40 orang siswa terdapat 16 orang siswa

yang termasuk pada kriteria tepat atau 40 % dan 24 orang siswa yang

termasuk pada kriteria tidak tepat atau 60 %.

(b) Pada aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa terdapat 15 orang siswa

yang termasuk pada kriteria tepat atau 37,5 % dan 25 orang siswa yang

termasuk pada kriteria tidak tepat atau 62,5 %.

(c) Pada aspek pilihan kata dari 40 orang siswa terdapat 12 orang siswa yang

termasuk pada kriteria tepat atau 30 % dan 28 orang siswa yang termasuk pada

kriteria tidak tepat atau 70 %.

(d) Dari ketiga aspek yang diamati, 40 orang siswa yang mengikuti pembelajaran

terdapat 10 orang siswa yang termasuk pada kriteria tuntas atau 25 % dan 30

orang siswa yang termasuk pada kriteria tidak tuntas atau 75 %.

Disimpulkan bahwa hasil pengamatan pada observasi awal ini menunjukan

bahwa kemampuan berbicara siswa masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh

siswa cenderung banyak bermain, pemalu, dan tidak percaya diri, siswa belum

mampu berbicara mengungkapkan pendapat dengan baik, kurangnya kemauan

siswa dalam memahami materi.

4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Pertama

Pada siklus 1 ini untuk siswa kelas V SDN 02 Tilamuta Kabupaten Boalemo

yang dikenai tindakan hadir seluruhnya dan mengikuti pembelajaran bahasa

Indonesia.

Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa tindakan siklus 1

pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 April 2012 pada

jam pertama dan kedua pukul 07.30-09.10.

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini seluruh kebutuhan penelitian tindakan kelas siklus 1

dirancang dan dipersiapkan semuanya. Adapun kebutuhan yang telah dipersiapkan

pada tahap ini adalah sebagai berikut:

1) Jadwal penelitian siklus 1.

2) Tindakan yang termuat didalam rencana pembelajaran.

3) Lembar pengamatan yang digunakan,baik untuk mengamati aktivitas guru

maupun untuk mengamati aktivitas siswa.

4) Logistik lain yang dibutuhkan selama penelitian kegiatan kelas yang berupa

alat tulis menulis seperti: kertas hvs, spidol baik yang permanen maupun yang

white board, LCD, dan media yang digunakan saat pembelajaran sedang

berlangsung.

2)Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini kegiatan tindakan mulai diterapkan pada kelas yang menjadi

subyek penelitian yaitu pada kelas V SDN 02 Tilamuta. Secara umum bentuk

tindakan yang dikenakan dalam proses pembelajaran ini sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran yang memakai metode diskusi dengan menitik

beratkan semua siswa harus aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Langkah-langkah pemberian tindakan tersebut adalah;

1) Guru menyampaikan apersepsi.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.

4) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didiskusikan.

5) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu kelompok untuk

berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain.

6) Siswa menyampaikan pendapatnya, guru menulis inti / ide-ide dari setiap

pembicaraan siswa.

7) Guru menambahkan ide siswa yang belum sempurna.

8) Guru memberikan refleksi dan kesimpulan.

1) Tahap Pengamatan dan Evaluasi

Pada tahap pengamatan ini seorang guru pengamat (observer) bertugas

mengamati kegiatan apa saja yang dilaksanakan oleh guru peneliti selama proses

pembelajaran sedang berlangsung sesuai dengan metode yang digunakan,

sementara guru pengamaat lain mengamati kegiatan apa saja yang dilaksanakan

oleh siswa terkait dengan penerapan metode diskusi yang diajarkan khususnya

materi bahasa indonesia mengenai keterampilan berbicara.

(a) Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Pertama

Tabel II:

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Pertama

No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase

1. Ketepatan

Ucapan

Tepat 26 65 %

Tidak

Tepat

14 35 %

2. Penempatan

Tekanan

Tepat 29 72,5 %

Tidak

Tepat

11 27,5 %

3. Pilihan Kata Tepat 26 65 %

Tidak

Tepat

14 35 %

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan

memperhatikan hasil aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan pertama

sebagaimana tercantum pada tabel 2 menunjukkan bahwa pengelolaan

pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memenuhi apa yang diharapkan.

Dari hasil siklus 1 pertemuan pertama yang ditemui di kelas V SDN 02

Tilamuta Kabupaten Boalemo dapat disimpulkan bahwa:

(a) Siswa belum mampu berbicara mengungkapkan pendapat melalui metode

diskusi. Dari aspek ketepatan ucapan, dari 40 orang siswa sebanyak 26 orang

siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 65 % sedangkan 14 orang siswa

yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 35 %.

(b) Dalam aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa, sebanyak 29 orang

siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 72,5 % sedangkan 11 orang siswa

yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 27,5 %.

(c) Sedangkan dalam aspek pilihan kata dari 40 orang siswa, yang termasuk pada

kriteria tepat sebanyak 26 orang siswa atau 65 % dan yang termasuk pada

kriteria tidak tepat sebanyak 14 orang siswa atau 35 %.

(d) Dari ketiga aspek yang dinilai 40 orang siswa, siswa yang sudah mampu

berbicara atau sudah tuntas sebanyak 22 orang siswa atau 55 % dan yang

termasuk pada siswa yang belum mampu berbicara atau tidak tuntas sebanyak

18 orang siswa atau 45 %.

Disimpulkan bahwa hasil pengamatan pada siklus 1 pertemuan pertama ini

menunjukan bahwa kemampuan berbicara siswa masih sangat rendah atau

dikatakan belum sesuai dengan apa yang diharapkan pada indikator kinerja

sehingga perlu diperbaiki pada siklus 1 pertemuan kedua.

(b) Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan

Pertama.

Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama

diamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pada tabel

ini hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus 1 pertemuan

pertama ada 24 aspek yang diamati oleh guru mitra selama peneliti melaksanakan

proses pembelajaran. Hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran

siklus 1 diuraikan dan digambarkan sebagai berikut:

Tabel III:

Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1

Pertemuan Pertama

N

o

Aspek Yang Diamati Kualifikasi

P

I

P

2

1 Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

2. Melakukan kegiatan apersepsi

1

1

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penguasaan materi pelajaran

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng relevan

5. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajarn yang bersifat kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

13. Menggunakan media secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

I

I

I

Penutup

23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau

tugas sebagai bahan remidi/pengayaan

Jumlah 1

0

1

4

Persentase 4

1,

7

%

5

8,

3

%

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar guru siklus

1 pertemuan pertama yang dilaksanakan bersama guru mitra tampaklah

pengolahan pembelajaran yang dilaksanakan belum memenuhi apa yang

diharapkan. Hal ini terlihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang mencapai kualifikasi PI hanya 10 aspek atau

41,7% sedangkan yang mencapai kualifikasi P2 sebanyak 14 aspek atau 58,3 %.

2) Tahap Refleksi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Pertama

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama, peneliti

melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan pihak yang terkait.

Refleksi dilakukan untuk memperoleh kesimpulan dari kegiatan tindakan kelas

yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan pertama apakah telah sesuai dengan

rencana program pembelajaran dan apakah kegiatan tindakan kelas dapat

memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa

dalam mengungkapkan pendapat melalui metode diskusi di kelas V SDN 02

Tilamuta Kabupaten Boalemo.

Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas siklus 1 belum

mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya, karena dari 3 aspek

pembelajaran yang dinilai dalam diskusi yang meliputi kegiatan siswa dan guru

masih terdapat aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaanya, yaitu:

1) masih banyak siswa yang belum memperhatikan ketepatan ucapan, penempatan

tekanan, dan pilihan kata dalam berbicara mengungkapkan pendapat, 2) guru

perlu membimbing siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat melalui

metode diskusi.

1.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Kedua

Pada siklus 1 pertemuan kedua ini untuk siswa kelas V SDN 02 Tilamuta

Kabupaten Boalemo yang dikenai tindakan hadir seluruhnya dan mengikuti

pembelajaran bahasa Indonesia.

Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa tindakan siklus 1

pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 April 2012 pada

jam pertama dan kedua pukul 07.30-09.10.

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini seluruh kebutuhan penelitian tindakan kelas siklus 1

dirancang dan dipersiapkan semuanya. Adapun kebutuhan yang telah dipersiapkan

pada tahap ini adalah sebagai berikut:

1) Jadwal penelitian siklus 1.

2) Tindakan yang termuat didalam rencana pembelajaran.

3) Lembar pengamatan yang digunakan, baik untuk mengamati aktivitas guru

maupun untuk mengamati aktivitas siswa.

4) Logistik lain yang dibutuhkan selama penelitian kegiatan kelas yang berupa

alat tulis menulis seperti: kertas hvs, spidol baik yang permanen maupun yang

white board, LCD, dan media yang digunakan saat pembelajaran sedang

berlangsung.

2) Tahap pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini kegiatan tindakan mulai diterapkan pada kelas yang menjadi

subyek penelitian yaitu pada kelas V SDN 02 Tilamuta. Secara umum bentuk

tindakan yang dikenakan dalam proses pembelajaran ini sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran yang memakai metode diskusi dengan menitik beratkan

semua siswa harus aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Langkah-langkah pemberian tindakan tersebut adalah;

1) Guru menyampaikan apersepsi.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.

4) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didiskusikan.

5) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu kelompok untuk

berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain.

6) Siswa menyampaikan pendapatnya, guru menulis inti / ide-ide dari setiap

pembicaraan siswa.

7) Guru menambahkan ide siswa yang belum sempurna.

8) Guru memberikan refleksi dan kesimpulan.

3) Tahap Pengamatan dan Evaluasi

Pada tahap pengamatan ini seorang guru pengamat (observer) bertugas

mengamati kegiatan apa saja yang dilaksanakan oleh guru peneliti selama proses

pembelajaran sedang berlangsung sesuai dengan metode yang digunakan,

sementara guru pengamaat lain mengamati kegiatan apa saja yang dilaksanakan

oleh siswa terkait dengan penerapan metode diskusi yang diajarkan khususnya

materi bahasa indonesia mengenai keterampilan berbicara.

(a) Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Kedua

Tabel IV:

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase

1. Ketepatan

Ucapan

Tepat 29 72,5 %

Tidak

Tepat

11 27,5 %

2. Penempatan

Tekanan

Tepat 32 80 %

Tidak

Tepat

8 20 %

3. Pilihan Kata Tepat 28 70 %

Tidak

Tepat

12 30 %

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan

memperhatikan hasil aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan kedua tercantum

pada tabel 3 menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan

guru belum memenuhi apa yang diharapkan, yang dapat disimpulkan bahwa:

(a) Pada aspek ketepatan ucapan, dari 40 orang siswa sebanyak 29 orang siswa

yang termasuk pada kriteria tepat atau 72,5 % sedangkan 11 orang siswa yang

termasuk pada kriteria tidak tepat atau 27,5 %.

(b) Dalam aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa, sebanyak 32 orang

siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 80 % sedangkan 8 orang siswa

yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 20 %.

(c) Sedangkan dalam aspek pilihan kata dari 40 orang siswa, yang termasuk pada

kriteria tepat sebanyak 28 orang siswa atau 70 % dan yang termasuk pada

kriteria tidak tepat sebanyak 12 orang siswa atau 30 %.

(d) Dari ketiga aspek yang diamati 40 orang siswa, siswa yang sudah mampu

berbicara sebanyak 26 orang siswa atau 65 % dan yang termasuk pada siswa

yang belum mampu berbicara sebanyak 14 orang siswa atau 35 %.

(b) Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Kedua

Tabel V:

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1

Pertemuan Kedua

N

o

Aspek Yang Diamati Kualifikasi

P

I

P

2

1 Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

2. Melakukan kegiatan apersepsi

1

1

Kegiatan Inti Pembelajaran

E. Penguasaan materi pelajaran

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng relevan

5. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

F. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajarn yang bersifat kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

G. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

13. Menggunakan media secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

H. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

I

I

Penutup

I

23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau

tugas sebagai bahan remidi/pengayaan

Jumlah 1

3

1

1

Persentase 5

4,

2

%

4

5,

8

%

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar guru siklus

1 pertemuan kedua yang dilaksanakan bersama guru mitra tampaklah pengolahan

pembelajaran yang dilaksanakan belum memenuhi apa yang diharapkan. Hal ini

terlihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

yang mencapai kualifikasi PI ada 13 aspek atau 54,2 % sedangkan yang

mencapai kualifikasi P2 sebanyak 11 aspek atau 45,8 %.

4) Tahap Refleksi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Kedua

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus 1 pertemuan kedua, peneliti

melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan pihak yang terkait.

Refleksi dilakukan untuk memperoleh kesimpulan dari kegiatan tindakan kelas

yang dilakukan pada siklus 1 apakah telah sesuai dengan rencana program

pembelajaran dan apakah kegiatan tindakan kelas dapat memberikan dampak

terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan

pendapat melalui metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta Kabupaten

Boalemo.

Dari hasil refleksi disimpulkan bahwa tindakan kelas siklus 1 belum

mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya, karena dari 3 aspek

pembelajaran yang diamati dalam diskusi yang meliputi kegiatan siswa dan guru

masih terdapat aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaanya, yaitu:

a) masih banyak siswa yang belum memperhatikan ketepatan ucapan, penempatan

tekanan, dan pilihan kata dalam berbicara mengungkapkan pendapat, 2) guru

perlu membimbing siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat melalui

metode diskusi, sehingga dari hasil ini perlu diadakan perbaikan pada tindakan

siklus II.

1.1.5 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pertama

Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama merupakan

tindak lanjut dari siklus 1, dalam hal ini kekurangan pada siklus 1 diantisipasi

pada siklus II, siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2012 pada jam

pertama dan kedua pukul 07.30-09.20. Pada siklus II ini diupayakan untuk

memecahkan kendala yang ditemui baik oleh peneliti maupun guru pengamat

selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan pada siklus II ini mengacu

pada meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat

melalui metode diskusi.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa perkembangan

kemampuan siswa dalam berbicara dalam mengungkapkan pendapat melalui

metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta lebih meningkat dari siklus 1.

1) Tahap perencanaan

Pada tahap ini seluruh kebutuhan penelitian tindakan kelas siklus I

dirancang dan disiapkan semuanya. Adapun kebutuhan yang telah dipersiapkan

pada tahap ini adalah sebagai berikut:

1) Jadwal penelitian siklus II.

2) Tindakan yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

3) Lembar pengamatan yang digunakan, baik untuk mengamati aktivitas guru

maupun untuk mengamati aktivitas siswa.

4) Logistik lain yang dibutuhkan selama penelitian tindakan keals yang berupa

alat tulis menulis seperti ; kertas hvs, karton, spidol, baik yang permanen

maupun yang white board.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas siklus II

dimulai dengan memperbaiki tindakan – tindakan yang masih kurang efektif

penerapannya pada siklus I seperti yang terungkap pada refleksi siklus 1.

Adapun yang dilaksanakan pada tahap palaksanaan pad siklus II ini tidak

jauh beda dengan apa yang dilaksanakan pada siklus 1, diantaranya:

1) Guru menyampaikan apersepsi.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.

4) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didiskusikan.

5) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu kelompok untuk

berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain.

6) Siswa menyampaikan pendapatnya, guru menulis inti / ide-ide dari setiap

pembicaraan siswa.

7) Guru menambahkan ide siswa yang belum sempurna.

8) Guru memberikan refleksi dan kesimpulan.

3) Tahap Pengamatan dan Evaluasi

Pada proses pembelajaran seperti halnya pada siklus 1, peneliti ditemani

oleh guru mitra sebagai pengamat (observer) yang bertugas mengamati kegiatan

apa saja yang dilaksanakan oleh guru peneliti dalam proses pembelajaran yang

sedang berlangsung terkait dengan penerapan metode diskusi pada proses

pembelajaran.

(a) Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pertama

Tabel VI:

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama

No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase

1. Ketepatan

Ucapan

Tepat 32 80 %

Tidak

Tepat

8 20 %

2. Penempatan

Tekanan

Tepat 34 85 %

Tidak

Tepat

6 15 %

3. Pilihan Kata Tepat 32 80 %

Tidak

Tepat

8 20 %

Dari hasil siklus II pertemuan pertama yang ditemui di kelas V SDN 02

Tilamuta Kabupaten Boalemo dapat disimpulkan bahwa:

(a) Pada aspek ketepatan ucapan, dari 40 orang siswa terdapat 32 orang siswa yang

termasuk pada kriteria tepat atau 80 % sedangkan 8 orang siswa yang termasuk

pada kriteria tidak tepat atau 20 %.

(b) Dalam aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa, sebanyak 34 orang

siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 85 % sedangkan 6 orang siswa

yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 15 %.

(c) Sedangkan dalam aspek pilihan kata dari 40 orang siswa, yang termasuk pada

kriteria tepat sebanyak 32 orang siswa atau 80 % dan yang termasuk pada

kriteria tidak tepat sebanyak 8 orang siswa atau 20 %.

(d) Dari ketiga aspek yang diamati 40 orang siswa, siswa dikatakan sudah mampu

berbicara sebanyak 30 orang siswa atau 75 % dan yang termasuk pada siswa

yang belum mampu berbicara sebanyak 10 orang siswa atau 25 %.

(b) Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajarn Siklus II Pertemuan Pertama

Tabel VII:

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1

Pertemuan Pertama

N

o

Aspek Yang Diamati Kualifikasi

P

I

P

2

1 Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

2. Melakukan kegiatan apersepsi

1

1

Kegiatan Inti Pembelajaran

I. Penguasaan materi pelajaran

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng relevan

5. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

J. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajarn yang bersifat kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

K. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

13. Menggunakan media secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

L. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

I

I

Penutup

I

23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau

tugas sebagai bahan remidi/pengayaan

Jumlah 1

6

8

Persentase 6

6,

7

%

3

3,

3

%

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar siklus II

pertemuan pertama yang dilaksanakan bersama guru mitra tampaklah pengolahan

pembelajaran yang dilaksanakan sudah memenuhi apa yang diharapkan. Hal ini

terlihat dari 33 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

yang mencapai kualifikasi PI sebanyak 16 aspek atau 66,7 % sedangkan yang

mencapai kualifikasi P2 sebanyak 8 aspek atau 33,3 %.

4) Tahap Refleksi Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pertama

Setelah diskusikan, dilakukan refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan pada

kegiatan siswa pada siklus II, siswa dalam mengungkapkan pendapat tidak lagi

dibimbing, dimotivasi dan diarahkan oleh guru.

4.1.6 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Kedua

Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua merupakan tindak

lanjut dari siklus 1, dalam hal ini kekurangan pada siklus 1 diantisipasi pada siklus

II, siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2012 pada jam pertama

dan kedua pukul 07.30-09.20. Pada siklus II ini diupayakan untuk memecahkan

kendala yang ditemui baik oleh peneliti maupun guru pengamat selama proses

pembelajaran berlangsung. Kegiatan pada siklus II ini mengacu pada

meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat

melalui metode diskusi.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa perkembangan

kemampuan siswa dalam berbicara dalam mengungkapkan pendapat melalui

metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta lebih meningkat dari siklus 1.

1) Tahap perencanaan

Pada tahap ini seluruh kebutuhan penelitian tindakan kelas siklus I

dirancang dan disiapkan semuanya. Adapun kebutuhan yang telah dipersiapkan

pada tahap ini adalah sebagai berikut:

1) Jadwal penelitian siklus II.

2) Tindakan yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

3) Lembar pengamatan yang digunakan, baik untuk mengamati aktivitas guru

maupun untuk mengamati aktivitas siswa.

4) Logistik lain yang dibutuhkan selama penelitian tindakan keals yang berupa

alat tulis menulis seperti ; kertas hvs, karton, spidol, baik yang permanen

maupun yang white board.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas siklus II

dimulai dengan memperbaiki tindakan – tindakan yang masih kurang efektif

penerapannya pada siklus I seperti yang terungkap pada refleksi siklus 1.

Adapun yang dilaksanakan pada tahap palaksanaan pad siklus II ini tidak

jauh beda dengan apa yang dilaksanakan pada siklus 1, diantaranya:

1) Guru menyampaikan apersepsi.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.

4) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didiskusikan.

5) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu kelompok untuk

berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain.

6) Siswa menyampaikan pendapatnya, guru menulis inti / ide-ide dari setiap

pembicaraan siswa.

7) Guru menambahkan ide siswa yang belum sempurna.

8) Guru memberikan refleksi dan kesimpulan.

3) Tahap Pengamatan dan Evaluasi

Pada proses pembelajaran seperti halnya pada siklus 1, peneliti ditemani

oleh guru mitra sebagai pengamat (observer) yang bertugas mengamati kegiatan

apa saja yang dilaksanakan oleh guru peneliti dalam proses pembelajaran yang

sedang berlangsung terkait dengan penerapan metode diskusi pada proses

pembelajaran.

(a) Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan Kedua

Tabel VIII:

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua

No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase

1. Ketepatan

Ucapan

Tepat 37 92,5 %

Tidak

Tepat

3 7,5 %

2. Penempatan

Tekanan

Tepat 37 92,5 %

Tidak

Tepat

3 7,5 %

3. Pilihan Kata Tepat 37 92,5 %

Tidak

Tepat

3 7,5 %

Dari hasil siklus II pertemuan kedua yang ditemui di kelas V SDN 02

Tilamuta Kabupaten Boalemo dapat disimpulkan bahwa:

(a) Dari 40 orang siswa terdapat 37 orang siswa yang termasuk pada kriteria tepat

atau 92,5 % yang sudah mampu berbicara sedangkan 3 orang siswa yang

termasuk pada kriteria tidak tepat atau 7,5 %.

(b) Dalam aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa, sebanyak 37 orang

siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 92,5 % sedangkan 3 orang siswa

yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 7,5 %.

(c) Sedangkan dalam aspek pilihan kata dari 40 orang siswa, yang termasuk pada

kriteria tepat sebanyak 37 orang siswa atau 92,5 % dan yang termasuk pada

kriteria tidak tepat sebanyak 3 orang siswa atau 7,5 %.

(d) Dari ketiga aspek yang diamati 40 orang siswa, siswa dikatakan sudah mampu

berbicara atau sudah tuntas sebanyak 36 orang siswa atau 90 % dan yang

termasuk pada siswa yang belum mampu berbicara atau tidak tuntas sebanyak

4 orang siswa atau 10 %.

Dari hasil pengamatan ini disimpulkan bahwa motivasi dan partisipasi

siswa dalam berbicara mengemukakan pendapat sudah baik dan benaar karena

siswa tidak perlu lagi dibimbing oleh guru semua aktif mengikuti proses

pembelajaran berlangsung atau dikatakan sudah menunjukkan keberhasilan.

(b)Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan Kedua

Tabel IX:

Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1

Pertemuan Kedua

N

o

Aspek Yang Diamati Kualifikasi

P

I

P

2

1 Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

2. Melakukan kegiatan apersepsi

1

1

Kegiatan Inti Pembelajaran

M. Penguasaan materi pelajaran

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng relevan

5. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

N. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajarn yang bersifat kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

O. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

13. Menggunakan media secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

P. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

I

I

I

Penutup

23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau

tugas sebagai bahan remidi/pengayaan

Jumlah 2

1

3

Persentase 8

7,

5

%

1

2,

5

%

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar siklus II

pertemuan kedua yang dilaksanakan bersama guru mitra tampaklah pengolahan

pembelajaran yang dilaksanakan sudah memenuhi apa yang diharapkan. Hal ini

terlihat dari 33 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

yang mencapai ketuntasan 29 aspek atau 87,8 % sedangkan yang tidak tuntas ada

4 aspek atau 12,2 %.

4) Tahap Refleksi Pembelajaran Siklus II Pertemuan Kedua

Setelah diskusikan, dilakukan refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan pada

kegiatan siswa pada siklus II, siswa dalam mengungkapkan pendapat tidak lagi

dibimbing, dimotivasi dan diarahkan oleh guru, dan tidak perlu lagi dilanjutkan

kesiklus berikut.

1.2 Pembahasan

Dari berbagai kajian teori mengenai keterampilan berbicara siswa dalam

mengungkapkan pendapat merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan

sehari, baik di rumah, di sekolah dan di masyarakat. Apabila tidak ada keseriusan

dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran hal ini akan berdampak pada

tugas-tugas yang diberikan guru kepada siswa seperti halnya mencari informasi.

Dalam kegiatan pemecahan masalah terhadap materi bahasa Indonesia

khususnya keterampilan berbicara diharapkan siswa dapat mengungkapkan

pendapat pada kegiatan diskusi. Pada kegiatan ini siswa akan mengalami proses

induktif ( berdasarkan fakta yang nyata ) sehingga dapat membangun makna,

kesan dalam memori atau ingatannya. Hal ini berdasarkan pendapat Dimiyati

mengatakan bahwa dalam belajar melalui pengamatan langsung, siswa tidak

sekedar mengamati tetapi harus menghayati, terlibat langsung dalam pembuatan

dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Selain itu dengan pengamatan

langsung, siswa yang belajar akan menghasilkan dasar – dasar dan pengetahuan

yang kuat dan mendalam karena dalam pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan

keseharian siswa atau kehidupan nyata.

Metode diskusi yang dipilih untuk menciptakan aktivitas bertanya yang

berguna untuk menggali informasi yang dimiliki siswa, mengecek pemahaman

siswa dan membangkitkan respon siswa. Selain aktivitas bertanya dapat

menghubungkan informasi baru kedalam struktur kognitif, siswa juga dapat

belajar lebih bermakna. Dalam kegiatan sharing, siswa saling melengkapi hasil

temuannya antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Selain itu untuk

menyamakam konsep antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dan antara

guru dengan siswa.

Dari hasil observasi awal yang ditemui, dari jumlah siswa sebanyak 40

orang hanya 10 orang siswa atau 25 % yang mampu berbicara dalam aspek

ketepatan ucapan, penempatan tekanan, dan pilhan kata dan 30 orang siswa atau

75 % yang belum mampu berbicara.

Perolehan ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum memenuhi

indikator yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh siswa cenderung banyak

bermain, pemalu dan tidak percaya diri, siswa belum mampu berbicara

mengungkapkan pendapat dengan baik, kurangnya kemauan siswa dalam

memahami materi.

Berdasarkan hasil analisa data diatas, maka perlu adanya perbaikan /

penyempurnaan dalam proses pembelajaran selanjutnya dengan cara yaitu

memotivasi siswa mampu memahami materi untuk didiskusikan dalam

kelompok sehingga siswa mampu berbicara untuk mengungkapkan pendapat

disaat diskusi berlangsung,memotivasi siswa mampu melengkapi pertanyaan atau

jawaban yang kurang sesuai dari teman lain,memotivasi siswa mampu

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berbicara

mengungkapkan pendapat.

Dari hasil siklus 1 yang ditemui pada pengamatan aktivitas siswa, dari

jumlah 40 orang siswa hanya sebanyak 26 orang siswa atau 65 % yang mampu

berbicara mengungkapkan pendapat dengan baik sedangkan 14 orang siswa atau

35 % yang belum mampu berbicara mengungkapkan pendapat dengan baik.

Setelah diadakan tindakan kelas ke siklus II, kemampuan berbicara siswa

dalam mengungkapkan pendapat melalui metode diskusi pada siswa kelas V SDN

02 Tilamuta Kabupaten Boalemo mengalami peningkatan. Dalam siklus II ini

siswa tidak perlu dibimbing dan diarahkan lagi oleh guru.

Dari hasil siklus II yang ditemui pada aktivitas siswa di kelas V SDN 02

Tilamuta Kabupaten Boalemo telah memiliki kemampuan berbicara dalam

mengungkapkan pendapat melalui metode diskusi, dari jumlah 40 orang siswa

terdapat 36 orang siswa atau 90 % yang sudah mampu berbicara mengungkpkan

pendapat dengan baik sisanya 4 orang siswa atau 10 % yang belum mampu

berbicara mengungkapkan pendapat dengan baik.

Pada siklus II ini terjadi perubahan – perubahan seperti hasil belajar siswa

yang optimal, motivasi siswa yang meningkat, siswa aktif dalam pembelajaran,

dan suasana pembelajaran lebih kondusif. Selain meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran, faktor lain yang mendorong tercapainya ketuntasan

belajar kognitif siswa karena siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi

untuk belajar sehingga dengan mudah dapat memahami materi yang diajarkan.

Dari hasil yang diberikan diakhir siklus II, secara keseluruhan siswa menunjukan

tanggapan / respon yang tinggi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia mengenai

keterampilan berbicara melalui metode diskusi.

Berdasarkan hasil observasi untuk kegiatan pembelajaran, peneliti diketahui

telah meningkat kinerjanya dalam mengelola proses pembelajaran. Peneliti

memperbaiki segala kekurangan – kekurangan yang ditemukan pada siklus 1.

Tindakan perbaikan tersebut dengan cara memotivasi siswa supaya aktif

bertanya, mengajukan pendapat, dan menjawab pertanyaan dari guru, menegur

siswa yang bercanda dan mengganggu temannya. Disamping itu juga peneliti,

berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk melakukan bimbingan

dan arahan kepada siswa yang kelihatan bingung. Dari segi kepribadian pun

peneliti lebih percaya diri dengan metode diskusi dan lebih menguasai

pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran terlihat kerjasama kelompok juga mengalami

peningkatan. Peningkatan banyaknya siswa yang terlibat aktif selama proses

pembelajaran tersebut merupakan salah satu indikator yang menunjukan bahwa

motivasi siswa untuk belajar juga semakin meningkat. Meningkatnya motivasi

siswa maka tujuan pembelajaran seperti yang tercantum dalam tujuan

pembelajaran akan tercapai. Pencapaian hasil belajar siswa sudah sesuai dengan

yang diharapkan tidak lepas dari peran guru dalam proses pembelajaran. Karena

guru merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini, terlihat bahwa materi

bahasa Indonesia mengenai keterampilan berbicara melalui metode diskusi dapat

memberikan dampak yang positif untuk meningkatkan kemampuan berbicara

siswa. Dengan demikian, hipotesis tindakan yang dirumuskan sebelumnya yaitu

“ jika guru menggunakan metode diskusi, maka kemampuan berbicara siswa

dalam mengungkapkan pendapat di kelas V SD akan dapat ditingkatkan‘’,

dinyatakan “diterima” sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan.