bab iv hasil penelitian dan pembahasan 1.1 deskripsi...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 02 Tilamuta Kabupaten
Boalemo. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat strategis dan
mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian.
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V dengan
jumlah siswa sebanyak 40 orang siswa. Adapun subyek penelitian adalah
meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat
melalui metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta yang berusia rata-rata 11-12
tahun yang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan
dengan tingkat kemampuan yang berbeda- beda.
1.1.1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan perencanaan pembelajaran dalam hal ini tindakan kelas
terlaksana selama dua siklus. Setiap siklus ada dua kali pertemuan. Sebelum itu
dilaksanakan observasi awal yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22
Februari 2012 yaitu pada jam ketiga dan keempat pada pukul 09.20-11.05,
pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 ini pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 22 April 2012 pada jam pertama dan kedua yaitu pada pukul 07.30-
09.10, sedangkan siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
28 April 2012 jam pertama dan kedua yaitu pukul 07.30-09.10, pelaksanaan
tindakan kelas siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4
Mei 2012 pada jam pertama dan kedua pada pukul 07.30-09.10, sedangkan siklus
II pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2012 pada jam pertama
dan kedua yaitu pukul 07.30 - 09.10.
4.1.2Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal
Sebelum peneliti melakukan tindakan kelas, maka terlebih dahulu
melakukan obsevasi awal terhadap kemampuan siswa melalui kegiatan
meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat
melalui metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta Kabupaten Boalemo, yang
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2012 yaitu pada jam ketiga dan
keempat pada pukul 09.20-11.05.
Observasi awal diikuti oleh seluruh siswa kelas V SDN 02 Tilamuta.
Observasi terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dilakukan
secara kelompok oleh peneliti. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan
dinilai terdiri dari 3 aspek yakni ketepatan ucapan, penempatan tekanan, dan
pilihan kata siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat melalui metode
diskusi.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dalam
pembelajaran bahasa Indonesia mengenai keterampilan berbicara melalui metode
diskusi dengan menggunakan lembar observasi, diperoleh data yang diuraikan
pada tabel di bawah ini:
Tabel I:
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Observasi Awal
No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase
1. Ketepatan
Ucapan
Tepat 16 40 %
Tidak
Tepat
24 60 %
2. Penempatan
Tekanan
Tepat 15 37,5 %
Tidak
Tepat
25 62,5 %
3. Pilihan Kata Tepat 12 30 %
Tidak
Tepat
28 70 %
Dari tabel di atas di simpulkan bahwa dari ketiga aspek yang dinilai:
(a) Pada aspek ketepatan ucapan dari 40 orang siswa terdapat 16 orang siswa
yang termasuk pada kriteria tepat atau 40 % dan 24 orang siswa yang
termasuk pada kriteria tidak tepat atau 60 %.
(b) Pada aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa terdapat 15 orang siswa
yang termasuk pada kriteria tepat atau 37,5 % dan 25 orang siswa yang
termasuk pada kriteria tidak tepat atau 62,5 %.
(c) Pada aspek pilihan kata dari 40 orang siswa terdapat 12 orang siswa yang
termasuk pada kriteria tepat atau 30 % dan 28 orang siswa yang termasuk pada
kriteria tidak tepat atau 70 %.
(d) Dari ketiga aspek yang diamati, 40 orang siswa yang mengikuti pembelajaran
terdapat 10 orang siswa yang termasuk pada kriteria tuntas atau 25 % dan 30
orang siswa yang termasuk pada kriteria tidak tuntas atau 75 %.
Disimpulkan bahwa hasil pengamatan pada observasi awal ini menunjukan
bahwa kemampuan berbicara siswa masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh
siswa cenderung banyak bermain, pemalu, dan tidak percaya diri, siswa belum
mampu berbicara mengungkapkan pendapat dengan baik, kurangnya kemauan
siswa dalam memahami materi.
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Pertama
Pada siklus 1 ini untuk siswa kelas V SDN 02 Tilamuta Kabupaten Boalemo
yang dikenai tindakan hadir seluruhnya dan mengikuti pembelajaran bahasa
Indonesia.
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa tindakan siklus 1
pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 April 2012 pada
jam pertama dan kedua pukul 07.30-09.10.
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini seluruh kebutuhan penelitian tindakan kelas siklus 1
dirancang dan dipersiapkan semuanya. Adapun kebutuhan yang telah dipersiapkan
pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Jadwal penelitian siklus 1.
2) Tindakan yang termuat didalam rencana pembelajaran.
3) Lembar pengamatan yang digunakan,baik untuk mengamati aktivitas guru
maupun untuk mengamati aktivitas siswa.
4) Logistik lain yang dibutuhkan selama penelitian kegiatan kelas yang berupa
alat tulis menulis seperti: kertas hvs, spidol baik yang permanen maupun yang
white board, LCD, dan media yang digunakan saat pembelajaran sedang
berlangsung.
2)Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini kegiatan tindakan mulai diterapkan pada kelas yang menjadi
subyek penelitian yaitu pada kelas V SDN 02 Tilamuta. Secara umum bentuk
tindakan yang dikenakan dalam proses pembelajaran ini sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran yang memakai metode diskusi dengan menitik
beratkan semua siswa harus aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah pemberian tindakan tersebut adalah;
1) Guru menyampaikan apersepsi.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.
4) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didiskusikan.
5) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu kelompok untuk
berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain.
6) Siswa menyampaikan pendapatnya, guru menulis inti / ide-ide dari setiap
pembicaraan siswa.
7) Guru menambahkan ide siswa yang belum sempurna.
8) Guru memberikan refleksi dan kesimpulan.
1) Tahap Pengamatan dan Evaluasi
Pada tahap pengamatan ini seorang guru pengamat (observer) bertugas
mengamati kegiatan apa saja yang dilaksanakan oleh guru peneliti selama proses
pembelajaran sedang berlangsung sesuai dengan metode yang digunakan,
sementara guru pengamaat lain mengamati kegiatan apa saja yang dilaksanakan
oleh siswa terkait dengan penerapan metode diskusi yang diajarkan khususnya
materi bahasa indonesia mengenai keterampilan berbicara.
(a) Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Pertama
Tabel II:
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Pertama
No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase
1. Ketepatan
Ucapan
Tepat 26 65 %
Tidak
Tepat
14 35 %
2. Penempatan
Tekanan
Tepat 29 72,5 %
Tidak
Tepat
11 27,5 %
3. Pilihan Kata Tepat 26 65 %
Tidak
Tepat
14 35 %
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan
memperhatikan hasil aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan pertama
sebagaimana tercantum pada tabel 2 menunjukkan bahwa pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memenuhi apa yang diharapkan.
Dari hasil siklus 1 pertemuan pertama yang ditemui di kelas V SDN 02
Tilamuta Kabupaten Boalemo dapat disimpulkan bahwa:
(a) Siswa belum mampu berbicara mengungkapkan pendapat melalui metode
diskusi. Dari aspek ketepatan ucapan, dari 40 orang siswa sebanyak 26 orang
siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 65 % sedangkan 14 orang siswa
yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 35 %.
(b) Dalam aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa, sebanyak 29 orang
siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 72,5 % sedangkan 11 orang siswa
yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 27,5 %.
(c) Sedangkan dalam aspek pilihan kata dari 40 orang siswa, yang termasuk pada
kriteria tepat sebanyak 26 orang siswa atau 65 % dan yang termasuk pada
kriteria tidak tepat sebanyak 14 orang siswa atau 35 %.
(d) Dari ketiga aspek yang dinilai 40 orang siswa, siswa yang sudah mampu
berbicara atau sudah tuntas sebanyak 22 orang siswa atau 55 % dan yang
termasuk pada siswa yang belum mampu berbicara atau tidak tuntas sebanyak
18 orang siswa atau 45 %.
Disimpulkan bahwa hasil pengamatan pada siklus 1 pertemuan pertama ini
menunjukan bahwa kemampuan berbicara siswa masih sangat rendah atau
dikatakan belum sesuai dengan apa yang diharapkan pada indikator kinerja
sehingga perlu diperbaiki pada siklus 1 pertemuan kedua.
(b) Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan
Pertama.
Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama
diamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pada tabel
ini hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus 1 pertemuan
pertama ada 24 aspek yang diamati oleh guru mitra selama peneliti melaksanakan
proses pembelajaran. Hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran
siklus 1 diuraikan dan digambarkan sebagai berikut:
Tabel III:
Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
Pertemuan Pertama
N
o
Aspek Yang Diamati Kualifikasi
P
I
P
2
1 Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Melakukan kegiatan apersepsi
1
1
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan materi pelajaran
3. Penguasaan materi pembelajaran
4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng relevan
5. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar
6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9. Menguasai kelas
10. Melaksanakan pembelajarn yang bersifat kontekstual
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
13. Menggunakan media secara efektif dan efisien
14. Menghasilkan pesan yang menarik
15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Memantau kemajuan belajar selama proses
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
F. Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar
22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
I
I
I
Penutup
23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau
tugas sebagai bahan remidi/pengayaan
Jumlah 1
0
1
4
Persentase 4
1,
7
%
5
8,
3
%
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar guru siklus
1 pertemuan pertama yang dilaksanakan bersama guru mitra tampaklah
pengolahan pembelajaran yang dilaksanakan belum memenuhi apa yang
diharapkan. Hal ini terlihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang mencapai kualifikasi PI hanya 10 aspek atau
41,7% sedangkan yang mencapai kualifikasi P2 sebanyak 14 aspek atau 58,3 %.
2) Tahap Refleksi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Pertama
Setelah melaksanakan pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama, peneliti
melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan pihak yang terkait.
Refleksi dilakukan untuk memperoleh kesimpulan dari kegiatan tindakan kelas
yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan pertama apakah telah sesuai dengan
rencana program pembelajaran dan apakah kegiatan tindakan kelas dapat
memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa
dalam mengungkapkan pendapat melalui metode diskusi di kelas V SDN 02
Tilamuta Kabupaten Boalemo.
Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas siklus 1 belum
mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya, karena dari 3 aspek
pembelajaran yang dinilai dalam diskusi yang meliputi kegiatan siswa dan guru
masih terdapat aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaanya, yaitu:
1) masih banyak siswa yang belum memperhatikan ketepatan ucapan, penempatan
tekanan, dan pilihan kata dalam berbicara mengungkapkan pendapat, 2) guru
perlu membimbing siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat melalui
metode diskusi.
1.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Kedua
Pada siklus 1 pertemuan kedua ini untuk siswa kelas V SDN 02 Tilamuta
Kabupaten Boalemo yang dikenai tindakan hadir seluruhnya dan mengikuti
pembelajaran bahasa Indonesia.
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa tindakan siklus 1
pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 April 2012 pada
jam pertama dan kedua pukul 07.30-09.10.
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini seluruh kebutuhan penelitian tindakan kelas siklus 1
dirancang dan dipersiapkan semuanya. Adapun kebutuhan yang telah dipersiapkan
pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Jadwal penelitian siklus 1.
2) Tindakan yang termuat didalam rencana pembelajaran.
3) Lembar pengamatan yang digunakan, baik untuk mengamati aktivitas guru
maupun untuk mengamati aktivitas siswa.
4) Logistik lain yang dibutuhkan selama penelitian kegiatan kelas yang berupa
alat tulis menulis seperti: kertas hvs, spidol baik yang permanen maupun yang
white board, LCD, dan media yang digunakan saat pembelajaran sedang
berlangsung.
2) Tahap pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini kegiatan tindakan mulai diterapkan pada kelas yang menjadi
subyek penelitian yaitu pada kelas V SDN 02 Tilamuta. Secara umum bentuk
tindakan yang dikenakan dalam proses pembelajaran ini sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang memakai metode diskusi dengan menitik beratkan
semua siswa harus aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah pemberian tindakan tersebut adalah;
1) Guru menyampaikan apersepsi.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.
4) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didiskusikan.
5) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu kelompok untuk
berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain.
6) Siswa menyampaikan pendapatnya, guru menulis inti / ide-ide dari setiap
pembicaraan siswa.
7) Guru menambahkan ide siswa yang belum sempurna.
8) Guru memberikan refleksi dan kesimpulan.
3) Tahap Pengamatan dan Evaluasi
Pada tahap pengamatan ini seorang guru pengamat (observer) bertugas
mengamati kegiatan apa saja yang dilaksanakan oleh guru peneliti selama proses
pembelajaran sedang berlangsung sesuai dengan metode yang digunakan,
sementara guru pengamaat lain mengamati kegiatan apa saja yang dilaksanakan
oleh siswa terkait dengan penerapan metode diskusi yang diajarkan khususnya
materi bahasa indonesia mengenai keterampilan berbicara.
(a) Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Kedua
Tabel IV:
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Kedua
No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase
1. Ketepatan
Ucapan
Tepat 29 72,5 %
Tidak
Tepat
11 27,5 %
2. Penempatan
Tekanan
Tepat 32 80 %
Tidak
Tepat
8 20 %
3. Pilihan Kata Tepat 28 70 %
Tidak
Tepat
12 30 %
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan
memperhatikan hasil aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan kedua tercantum
pada tabel 3 menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan
guru belum memenuhi apa yang diharapkan, yang dapat disimpulkan bahwa:
(a) Pada aspek ketepatan ucapan, dari 40 orang siswa sebanyak 29 orang siswa
yang termasuk pada kriteria tepat atau 72,5 % sedangkan 11 orang siswa yang
termasuk pada kriteria tidak tepat atau 27,5 %.
(b) Dalam aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa, sebanyak 32 orang
siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 80 % sedangkan 8 orang siswa
yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 20 %.
(c) Sedangkan dalam aspek pilihan kata dari 40 orang siswa, yang termasuk pada
kriteria tepat sebanyak 28 orang siswa atau 70 % dan yang termasuk pada
kriteria tidak tepat sebanyak 12 orang siswa atau 30 %.
(d) Dari ketiga aspek yang diamati 40 orang siswa, siswa yang sudah mampu
berbicara sebanyak 26 orang siswa atau 65 % dan yang termasuk pada siswa
yang belum mampu berbicara sebanyak 14 orang siswa atau 35 %.
(b) Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Kedua
Tabel V:
Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
Pertemuan Kedua
N
o
Aspek Yang Diamati Kualifikasi
P
I
P
2
1 Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Melakukan kegiatan apersepsi
1
1
Kegiatan Inti Pembelajaran
E. Penguasaan materi pelajaran
3. Penguasaan materi pembelajaran
4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng relevan
5. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar
6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
F. Pendekatan / Strategi Pembelajaran
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9. Menguasai kelas
10. Melaksanakan pembelajarn yang bersifat kontekstual
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
G. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
13. Menggunakan media secara efektif dan efisien
14. Menghasilkan pesan yang menarik
15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
H. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Memantau kemajuan belajar selama proses
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
F. Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar
22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
I
I
Penutup
I
23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau
tugas sebagai bahan remidi/pengayaan
Jumlah 1
3
1
1
Persentase 5
4,
2
%
4
5,
8
%
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar guru siklus
1 pertemuan kedua yang dilaksanakan bersama guru mitra tampaklah pengolahan
pembelajaran yang dilaksanakan belum memenuhi apa yang diharapkan. Hal ini
terlihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
yang mencapai kualifikasi PI ada 13 aspek atau 54,2 % sedangkan yang
mencapai kualifikasi P2 sebanyak 11 aspek atau 45,8 %.
4) Tahap Refleksi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Kedua
Setelah melaksanakan pembelajaran siklus 1 pertemuan kedua, peneliti
melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan pihak yang terkait.
Refleksi dilakukan untuk memperoleh kesimpulan dari kegiatan tindakan kelas
yang dilakukan pada siklus 1 apakah telah sesuai dengan rencana program
pembelajaran dan apakah kegiatan tindakan kelas dapat memberikan dampak
terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan
pendapat melalui metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta Kabupaten
Boalemo.
Dari hasil refleksi disimpulkan bahwa tindakan kelas siklus 1 belum
mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya, karena dari 3 aspek
pembelajaran yang diamati dalam diskusi yang meliputi kegiatan siswa dan guru
masih terdapat aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaanya, yaitu:
a) masih banyak siswa yang belum memperhatikan ketepatan ucapan, penempatan
tekanan, dan pilihan kata dalam berbicara mengungkapkan pendapat, 2) guru
perlu membimbing siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat melalui
metode diskusi, sehingga dari hasil ini perlu diadakan perbaikan pada tindakan
siklus II.
1.1.5 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pertama
Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama merupakan
tindak lanjut dari siklus 1, dalam hal ini kekurangan pada siklus 1 diantisipasi
pada siklus II, siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2012 pada jam
pertama dan kedua pukul 07.30-09.20. Pada siklus II ini diupayakan untuk
memecahkan kendala yang ditemui baik oleh peneliti maupun guru pengamat
selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan pada siklus II ini mengacu
pada meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat
melalui metode diskusi.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa perkembangan
kemampuan siswa dalam berbicara dalam mengungkapkan pendapat melalui
metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta lebih meningkat dari siklus 1.
1) Tahap perencanaan
Pada tahap ini seluruh kebutuhan penelitian tindakan kelas siklus I
dirancang dan disiapkan semuanya. Adapun kebutuhan yang telah dipersiapkan
pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Jadwal penelitian siklus II.
2) Tindakan yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
3) Lembar pengamatan yang digunakan, baik untuk mengamati aktivitas guru
maupun untuk mengamati aktivitas siswa.
4) Logistik lain yang dibutuhkan selama penelitian tindakan keals yang berupa
alat tulis menulis seperti ; kertas hvs, karton, spidol, baik yang permanen
maupun yang white board.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas siklus II
dimulai dengan memperbaiki tindakan – tindakan yang masih kurang efektif
penerapannya pada siklus I seperti yang terungkap pada refleksi siklus 1.
Adapun yang dilaksanakan pada tahap palaksanaan pad siklus II ini tidak
jauh beda dengan apa yang dilaksanakan pada siklus 1, diantaranya:
1) Guru menyampaikan apersepsi.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.
4) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didiskusikan.
5) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu kelompok untuk
berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain.
6) Siswa menyampaikan pendapatnya, guru menulis inti / ide-ide dari setiap
pembicaraan siswa.
7) Guru menambahkan ide siswa yang belum sempurna.
8) Guru memberikan refleksi dan kesimpulan.
3) Tahap Pengamatan dan Evaluasi
Pada proses pembelajaran seperti halnya pada siklus 1, peneliti ditemani
oleh guru mitra sebagai pengamat (observer) yang bertugas mengamati kegiatan
apa saja yang dilaksanakan oleh guru peneliti dalam proses pembelajaran yang
sedang berlangsung terkait dengan penerapan metode diskusi pada proses
pembelajaran.
(a) Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pertama
Tabel VI:
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama
No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase
1. Ketepatan
Ucapan
Tepat 32 80 %
Tidak
Tepat
8 20 %
2. Penempatan
Tekanan
Tepat 34 85 %
Tidak
Tepat
6 15 %
3. Pilihan Kata Tepat 32 80 %
Tidak
Tepat
8 20 %
Dari hasil siklus II pertemuan pertama yang ditemui di kelas V SDN 02
Tilamuta Kabupaten Boalemo dapat disimpulkan bahwa:
(a) Pada aspek ketepatan ucapan, dari 40 orang siswa terdapat 32 orang siswa yang
termasuk pada kriteria tepat atau 80 % sedangkan 8 orang siswa yang termasuk
pada kriteria tidak tepat atau 20 %.
(b) Dalam aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa, sebanyak 34 orang
siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 85 % sedangkan 6 orang siswa
yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 15 %.
(c) Sedangkan dalam aspek pilihan kata dari 40 orang siswa, yang termasuk pada
kriteria tepat sebanyak 32 orang siswa atau 80 % dan yang termasuk pada
kriteria tidak tepat sebanyak 8 orang siswa atau 20 %.
(d) Dari ketiga aspek yang diamati 40 orang siswa, siswa dikatakan sudah mampu
berbicara sebanyak 30 orang siswa atau 75 % dan yang termasuk pada siswa
yang belum mampu berbicara sebanyak 10 orang siswa atau 25 %.
(b) Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajarn Siklus II Pertemuan Pertama
Tabel VII:
Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
Pertemuan Pertama
N
o
Aspek Yang Diamati Kualifikasi
P
I
P
2
1 Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Melakukan kegiatan apersepsi
1
1
Kegiatan Inti Pembelajaran
I. Penguasaan materi pelajaran
3. Penguasaan materi pembelajaran
4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng relevan
5. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar
6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
J. Pendekatan / Strategi Pembelajaran
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9. Menguasai kelas
10. Melaksanakan pembelajarn yang bersifat kontekstual
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
K. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
13. Menggunakan media secara efektif dan efisien
14. Menghasilkan pesan yang menarik
15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
L. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Memantau kemajuan belajar selama proses
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
F. Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar
22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
I
I
Penutup
I
23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau
tugas sebagai bahan remidi/pengayaan
Jumlah 1
6
8
Persentase 6
6,
7
%
3
3,
3
%
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar siklus II
pertemuan pertama yang dilaksanakan bersama guru mitra tampaklah pengolahan
pembelajaran yang dilaksanakan sudah memenuhi apa yang diharapkan. Hal ini
terlihat dari 33 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
yang mencapai kualifikasi PI sebanyak 16 aspek atau 66,7 % sedangkan yang
mencapai kualifikasi P2 sebanyak 8 aspek atau 33,3 %.
4) Tahap Refleksi Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pertama
Setelah diskusikan, dilakukan refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan pada
kegiatan siswa pada siklus II, siswa dalam mengungkapkan pendapat tidak lagi
dibimbing, dimotivasi dan diarahkan oleh guru.
4.1.6 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Kedua
Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua merupakan tindak
lanjut dari siklus 1, dalam hal ini kekurangan pada siklus 1 diantisipasi pada siklus
II, siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2012 pada jam pertama
dan kedua pukul 07.30-09.20. Pada siklus II ini diupayakan untuk memecahkan
kendala yang ditemui baik oleh peneliti maupun guru pengamat selama proses
pembelajaran berlangsung. Kegiatan pada siklus II ini mengacu pada
meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam mengungkapkan pendapat
melalui metode diskusi.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa perkembangan
kemampuan siswa dalam berbicara dalam mengungkapkan pendapat melalui
metode diskusi di kelas V SDN 02 Tilamuta lebih meningkat dari siklus 1.
1) Tahap perencanaan
Pada tahap ini seluruh kebutuhan penelitian tindakan kelas siklus I
dirancang dan disiapkan semuanya. Adapun kebutuhan yang telah dipersiapkan
pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Jadwal penelitian siklus II.
2) Tindakan yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
3) Lembar pengamatan yang digunakan, baik untuk mengamati aktivitas guru
maupun untuk mengamati aktivitas siswa.
4) Logistik lain yang dibutuhkan selama penelitian tindakan keals yang berupa
alat tulis menulis seperti ; kertas hvs, karton, spidol, baik yang permanen
maupun yang white board.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas siklus II
dimulai dengan memperbaiki tindakan – tindakan yang masih kurang efektif
penerapannya pada siklus I seperti yang terungkap pada refleksi siklus 1.
Adapun yang dilaksanakan pada tahap palaksanaan pad siklus II ini tidak
jauh beda dengan apa yang dilaksanakan pada siklus 1, diantaranya:
1) Guru menyampaikan apersepsi.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.
4) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didiskusikan.
5) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu kelompok untuk
berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain.
6) Siswa menyampaikan pendapatnya, guru menulis inti / ide-ide dari setiap
pembicaraan siswa.
7) Guru menambahkan ide siswa yang belum sempurna.
8) Guru memberikan refleksi dan kesimpulan.
3) Tahap Pengamatan dan Evaluasi
Pada proses pembelajaran seperti halnya pada siklus 1, peneliti ditemani
oleh guru mitra sebagai pengamat (observer) yang bertugas mengamati kegiatan
apa saja yang dilaksanakan oleh guru peneliti dalam proses pembelajaran yang
sedang berlangsung terkait dengan penerapan metode diskusi pada proses
pembelajaran.
(a) Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan Kedua
Tabel VIII:
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua
No Aspek Yang Dinilai Jumlah Persentase
1. Ketepatan
Ucapan
Tepat 37 92,5 %
Tidak
Tepat
3 7,5 %
2. Penempatan
Tekanan
Tepat 37 92,5 %
Tidak
Tepat
3 7,5 %
3. Pilihan Kata Tepat 37 92,5 %
Tidak
Tepat
3 7,5 %
Dari hasil siklus II pertemuan kedua yang ditemui di kelas V SDN 02
Tilamuta Kabupaten Boalemo dapat disimpulkan bahwa:
(a) Dari 40 orang siswa terdapat 37 orang siswa yang termasuk pada kriteria tepat
atau 92,5 % yang sudah mampu berbicara sedangkan 3 orang siswa yang
termasuk pada kriteria tidak tepat atau 7,5 %.
(b) Dalam aspek penempatan tekanan dari 40 orang siswa, sebanyak 37 orang
siswa yang termasuk pada kriteria tepat atau 92,5 % sedangkan 3 orang siswa
yang termasuk pada kriteria tidak tepat atau 7,5 %.
(c) Sedangkan dalam aspek pilihan kata dari 40 orang siswa, yang termasuk pada
kriteria tepat sebanyak 37 orang siswa atau 92,5 % dan yang termasuk pada
kriteria tidak tepat sebanyak 3 orang siswa atau 7,5 %.
(d) Dari ketiga aspek yang diamati 40 orang siswa, siswa dikatakan sudah mampu
berbicara atau sudah tuntas sebanyak 36 orang siswa atau 90 % dan yang
termasuk pada siswa yang belum mampu berbicara atau tidak tuntas sebanyak
4 orang siswa atau 10 %.
Dari hasil pengamatan ini disimpulkan bahwa motivasi dan partisipasi
siswa dalam berbicara mengemukakan pendapat sudah baik dan benaar karena
siswa tidak perlu lagi dibimbing oleh guru semua aktif mengikuti proses
pembelajaran berlangsung atau dikatakan sudah menunjukkan keberhasilan.
(b)Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan Kedua
Tabel IX:
Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
Pertemuan Kedua
N
o
Aspek Yang Diamati Kualifikasi
P
I
P
2
1 Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Melakukan kegiatan apersepsi
1
1
Kegiatan Inti Pembelajaran
M. Penguasaan materi pelajaran
3. Penguasaan materi pembelajaran
4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng relevan
5. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar
6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
N. Pendekatan / Strategi Pembelajaran
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9. Menguasai kelas
10. Melaksanakan pembelajarn yang bersifat kontekstual
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
O. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
13. Menggunakan media secara efektif dan efisien
14. Menghasilkan pesan yang menarik
15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
P. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Memantau kemajuan belajar selama proses
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
F. Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar
22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
I
I
I
Penutup
23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau
tugas sebagai bahan remidi/pengayaan
Jumlah 2
1
3
Persentase 8
7,
5
%
1
2,
5
%
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar siklus II
pertemuan kedua yang dilaksanakan bersama guru mitra tampaklah pengolahan
pembelajaran yang dilaksanakan sudah memenuhi apa yang diharapkan. Hal ini
terlihat dari 33 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
yang mencapai ketuntasan 29 aspek atau 87,8 % sedangkan yang tidak tuntas ada
4 aspek atau 12,2 %.
4) Tahap Refleksi Pembelajaran Siklus II Pertemuan Kedua
Setelah diskusikan, dilakukan refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan pada
kegiatan siswa pada siklus II, siswa dalam mengungkapkan pendapat tidak lagi
dibimbing, dimotivasi dan diarahkan oleh guru, dan tidak perlu lagi dilanjutkan
kesiklus berikut.
1.2 Pembahasan
Dari berbagai kajian teori mengenai keterampilan berbicara siswa dalam
mengungkapkan pendapat merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
sehari, baik di rumah, di sekolah dan di masyarakat. Apabila tidak ada keseriusan
dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran hal ini akan berdampak pada
tugas-tugas yang diberikan guru kepada siswa seperti halnya mencari informasi.
Dalam kegiatan pemecahan masalah terhadap materi bahasa Indonesia
khususnya keterampilan berbicara diharapkan siswa dapat mengungkapkan
pendapat pada kegiatan diskusi. Pada kegiatan ini siswa akan mengalami proses
induktif ( berdasarkan fakta yang nyata ) sehingga dapat membangun makna,
kesan dalam memori atau ingatannya. Hal ini berdasarkan pendapat Dimiyati
mengatakan bahwa dalam belajar melalui pengamatan langsung, siswa tidak
sekedar mengamati tetapi harus menghayati, terlibat langsung dalam pembuatan
dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Selain itu dengan pengamatan
langsung, siswa yang belajar akan menghasilkan dasar – dasar dan pengetahuan
yang kuat dan mendalam karena dalam pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan
keseharian siswa atau kehidupan nyata.
Metode diskusi yang dipilih untuk menciptakan aktivitas bertanya yang
berguna untuk menggali informasi yang dimiliki siswa, mengecek pemahaman
siswa dan membangkitkan respon siswa. Selain aktivitas bertanya dapat
menghubungkan informasi baru kedalam struktur kognitif, siswa juga dapat
belajar lebih bermakna. Dalam kegiatan sharing, siswa saling melengkapi hasil
temuannya antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Selain itu untuk
menyamakam konsep antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dan antara
guru dengan siswa.
Dari hasil observasi awal yang ditemui, dari jumlah siswa sebanyak 40
orang hanya 10 orang siswa atau 25 % yang mampu berbicara dalam aspek
ketepatan ucapan, penempatan tekanan, dan pilhan kata dan 30 orang siswa atau
75 % yang belum mampu berbicara.
Perolehan ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum memenuhi
indikator yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh siswa cenderung banyak
bermain, pemalu dan tidak percaya diri, siswa belum mampu berbicara
mengungkapkan pendapat dengan baik, kurangnya kemauan siswa dalam
memahami materi.
Berdasarkan hasil analisa data diatas, maka perlu adanya perbaikan /
penyempurnaan dalam proses pembelajaran selanjutnya dengan cara yaitu
memotivasi siswa mampu memahami materi untuk didiskusikan dalam
kelompok sehingga siswa mampu berbicara untuk mengungkapkan pendapat
disaat diskusi berlangsung,memotivasi siswa mampu melengkapi pertanyaan atau
jawaban yang kurang sesuai dari teman lain,memotivasi siswa mampu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berbicara
mengungkapkan pendapat.
Dari hasil siklus 1 yang ditemui pada pengamatan aktivitas siswa, dari
jumlah 40 orang siswa hanya sebanyak 26 orang siswa atau 65 % yang mampu
berbicara mengungkapkan pendapat dengan baik sedangkan 14 orang siswa atau
35 % yang belum mampu berbicara mengungkapkan pendapat dengan baik.
Setelah diadakan tindakan kelas ke siklus II, kemampuan berbicara siswa
dalam mengungkapkan pendapat melalui metode diskusi pada siswa kelas V SDN
02 Tilamuta Kabupaten Boalemo mengalami peningkatan. Dalam siklus II ini
siswa tidak perlu dibimbing dan diarahkan lagi oleh guru.
Dari hasil siklus II yang ditemui pada aktivitas siswa di kelas V SDN 02
Tilamuta Kabupaten Boalemo telah memiliki kemampuan berbicara dalam
mengungkapkan pendapat melalui metode diskusi, dari jumlah 40 orang siswa
terdapat 36 orang siswa atau 90 % yang sudah mampu berbicara mengungkpkan
pendapat dengan baik sisanya 4 orang siswa atau 10 % yang belum mampu
berbicara mengungkapkan pendapat dengan baik.
Pada siklus II ini terjadi perubahan – perubahan seperti hasil belajar siswa
yang optimal, motivasi siswa yang meningkat, siswa aktif dalam pembelajaran,
dan suasana pembelajaran lebih kondusif. Selain meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran, faktor lain yang mendorong tercapainya ketuntasan
belajar kognitif siswa karena siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi
untuk belajar sehingga dengan mudah dapat memahami materi yang diajarkan.
Dari hasil yang diberikan diakhir siklus II, secara keseluruhan siswa menunjukan
tanggapan / respon yang tinggi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia mengenai
keterampilan berbicara melalui metode diskusi.
Berdasarkan hasil observasi untuk kegiatan pembelajaran, peneliti diketahui
telah meningkat kinerjanya dalam mengelola proses pembelajaran. Peneliti
memperbaiki segala kekurangan – kekurangan yang ditemukan pada siklus 1.
Tindakan perbaikan tersebut dengan cara memotivasi siswa supaya aktif
bertanya, mengajukan pendapat, dan menjawab pertanyaan dari guru, menegur
siswa yang bercanda dan mengganggu temannya. Disamping itu juga peneliti,
berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk melakukan bimbingan
dan arahan kepada siswa yang kelihatan bingung. Dari segi kepribadian pun
peneliti lebih percaya diri dengan metode diskusi dan lebih menguasai
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran terlihat kerjasama kelompok juga mengalami
peningkatan. Peningkatan banyaknya siswa yang terlibat aktif selama proses
pembelajaran tersebut merupakan salah satu indikator yang menunjukan bahwa
motivasi siswa untuk belajar juga semakin meningkat. Meningkatnya motivasi
siswa maka tujuan pembelajaran seperti yang tercantum dalam tujuan
pembelajaran akan tercapai. Pencapaian hasil belajar siswa sudah sesuai dengan
yang diharapkan tidak lepas dari peran guru dalam proses pembelajaran. Karena
guru merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini, terlihat bahwa materi
bahasa Indonesia mengenai keterampilan berbicara melalui metode diskusi dapat
memberikan dampak yang positif untuk meningkatkan kemampuan berbicara
siswa. Dengan demikian, hipotesis tindakan yang dirumuskan sebelumnya yaitu
“ jika guru menggunakan metode diskusi, maka kemampuan berbicara siswa
dalam mengungkapkan pendapat di kelas V SD akan dapat ditingkatkan‘’,
dinyatakan “diterima” sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan.