bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Berikut merupakan data fisik dari sekolah tempat penelitian ini dilakukan oleh peniliti, data ini diperoleh peniliti dari observasi yang dilakukan peniliti melalui catatan lapangan, tentang data fisik SDN 1 Tolinggula Pantai, dengan deskripsi data sebagai berikut : A. Keadaan Fisik Sekolah 1. Luas tanah : 1780 m² 2. Jumalah ruang kelas : 8 buah 3. Ukuran ruang kelas : 56 m² 4. Ruang dewan guru : 56 m² 5. Ruang Kepala Sekolah : 28 m² 6. Ruang perpustakaan : 56 m² 7. Lapangan olahraga (semua jenis olahraga) : 125 8. WC guru dan siswa : 5 m² B. Keadaan Lingkungan Sekolah 1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah : Pada bagian depan sekolah terdapat tempat pos dan taman sekolah, dibagian samping kiri dan kanan sekolah terdapat bangunan perumahan guru dan rumah-rumah penduduk sekitar, dan pada bagian belakang sekolah terdapat bangunan SMP dan beberapa kantin.

Upload: phamnhu

Post on 14-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Berikut merupakan data fisik dari sekolah tempat penelitian ini dilakukan

oleh peniliti, data ini diperoleh peniliti dari observasi yang dilakukan peniliti

melalui catatan lapangan, tentang data fisik SDN 1 Tolinggula Pantai, dengan

deskripsi data sebagai berikut :

A. Keadaan Fisik Sekolah

1. Luas tanah : 1780 m²

2. Jumalah ruang kelas : 8 buah

3. Ukuran ruang kelas : 56 m²

4. Ruang dewan guru : 56 m²

5. Ruang Kepala Sekolah : 28 m²

6. Ruang perpustakaan : 56 m²

7. Lapangan olahraga (semua jenis olahraga) : 125 m²

8. WC guru dan siswa : 5 m²

B. Keadaan Lingkungan Sekolah

1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah :

Pada bagian depan sekolah terdapat tempat pos dan taman sekolah,

dibagian samping kiri dan kanan sekolah terdapat bangunan perumahan

guru dan rumah-rumah penduduk sekitar, dan pada bagian belakang sekolah

terdapat bangunan SMP dan beberapa kantin.

2. Kondisi lingkungan sekolah

Sesuai dengan wawancara kami dengan kepala sekolah dan mengamati

sekolah tersebut, untuk kondisi sekolah mendukung untuk proses belajar

mengajar, dan terdapat beberapa bangunan sekolah yang baru hasil rehab,,

juga sarana dan prasarana yang sudah ada namun ada beberapa sarana dan

prasarana yang mulai rusak seperti bangku dan meja belajar serta buku-

buku mata pelajaran.

C. Guru dan siswa

1. Jumlah guru : 11 orang

2. Jumlah kelas : 8 buah

3. Jumalah siswa per kelas : rata-rata 20-30 siswa

4. Jumlah siswa seluruhnya : 222 orang

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian tentang meningkatkan pemahaman siswa dalam menghargai

keputusan bersama pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model

kooperatif tipe STAD di Kelas V SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula

Kabupaten Gorontalo dilakukan dalam dua siklus. Untuk lebih jelasnya tentang

hasil tindakan siklus I dan siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:

4.2.1 Hasil Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan Siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan

alokasi waktu selama 70 menit. Pada tindakan siklus I ini peneliti menggunakan

model kooperatif tipe STAD untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas

V SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo. Adapun

tahap pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai persiapan yang akan digunakan

dalam pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: a) Membuat RPP yang

mengacu pada media gambar, materi, LKS, dan soal evaluasi. b) Mempersiapkan

sarana dan fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan sesuai model

STAD. c) Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa serta lembar tes

evaluasi belajar siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

b) Guru menyajikan/menjelaskan materi

c) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota

kelompok.

d) Anggota kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada

anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

e) Siswa mepersentasekan hasil pekerjaannya.

f) Memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain menanggapi.

g) Guru memberikan penilaian dan memahami kelompook yang mempunyai

skor yang tinggi sebagai pemenang (super team)

h) Memberikan hadiah berupa aplous kepada kelompok pemenang (super

team).

c. Tahapa Pemantauan dan Evaluasi

1. Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I

Pengamatan aspek-aspek yang dinilai pada guru dalam proses

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan guru, kriteria penilaiannya diberi

tanda ceklist (√). Pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran pemahaman

siswa dalam menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn dengan

menggunakan model kooperatif tipe STAD dilakukan oleh guru kelas II dengan

sangat baik beradasrkan aspek-aspek yang terdapat pada lembar penagamatan.

Berdasarkan hasil penagamatan yang dilakukan guru penagamat, dari 21 aspek

yang diamati pada guru yaitu belum semuanya dilaksanakan dalam hal ini ada 4

aspek yang terlewati oleh guru yaitu

Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I

No Aspek yang Diamati Kategori

SB B C K

1 Pra Pembelajaran - 2 - -

2 Kegiatan Membuka Pelajaran - 2 - -

3 Kegiatan Inti Pembelajaran - 9 3 -

4 Penutup - 2 - 1

Jumlah 0 15 3 1

Persentase (%) 0 78.95% 15.79% 5.26%

BS = Baik Sekali

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Aktivitas peneliti dalam pembelajaran ini peneliti masih mengalami

kendala dan belum dapat mengontrol secara maksimal keseluruhan dari aktifitas

siswa selama mengikuti proses pembelajaran karena mengingat terbatasnya waktu

yang tersedia dengan jumlah siswa yang ada, sehingga peneliti tidak dapat

Rumus :

X = 𝑋

𝑁X 100%

Keterangan : X = Nilai Persentase

𝑥 = Jumlah Perolehan

N = Jumlah Aspek

membimbing setiap siswa dalam menghargai keputusan bersama pada

pembelajaran PKn.

2. Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I

Adapun aktivitas siswa dalam pembelajaran tentang menghargai keputusan

bersama pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe

STAD secara individu pada siklus I sudah mengalami peningkatan yang cukup

baik, hal ini dapat terlihat bahwa siswa tertarik dan serius dengan menggunakan

model kooperatif tipe STAD. Di samping itu interaksi dalam proses pembelajaran

juga sangat baik, hal ini terlihat dari respon siswa dalam menanyakan materi yang

yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD.

Siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran karena mereka bukan hanya

mendengarkan materi tetapi memahami.

Aspek kegiatan siswa yang diobservasi dan dinilai pada pembelajaran

siklus I terdiri dari 11 aspek. Hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada

penjelasan tabel di bawah ini:

Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus I

No Unsur-Unsur Yang Diobservasi Kriteria Nilai

SB B C K

1 Bersiap diri menerima pelajaran - √ - -

2 Minat siswa untuk mempelajari materi - √ -

3 Mengatur/mengorganisasikan diri dalam

kelompok

- √ - -

4 Memperhatikan dengan baik penjelasan-

penjelasan guru menganai pembelajaran

yang akan dilakukan

- √ - -

5 Perhatian siswa pada materi yang

dijelaskan guru

- √ - -

6 Respon terhadap contoh-contoh soal yang

diberikan guru

- √ - -

7 Aktivitas belajar dalam kelompok - √ - -

No Unsur-Unsur Yang Diobservasi Kriteria Nilai

SB SB

8 Meminta penjelasan kepada guru

mengenai kesulitan-kesulitan yang

ditemukan dalam mempelajari materi

- - √ -

9 Mencatat bagian-bagian penting dari

materi yang telah dipelajari

- - √ -

10 Menyiapkan diri mengikuti penilaian

tertulis

- √ - -

11 Antusias mengerjakan soal evaluasi - √ - -

Menyaipkan diri menerima pelajaran

selanjutnya

- √ - -

Jumlah 8 3

Persentase (%) 72.73% 27.27%

Keterangan :

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Memperhatikan uraian data tabel 3 tampak bahwa, dari 11 aspek aktivitas

siswa yang diobservasi pada pembelajaran siklus I, hanya 8 aspek yang terlaksana

dengan kriteria baik (B) atau persentase 72.73%, sedangkan 3 aspek terlaksana

dengan kriteria cukup (C) atau persentase 27.27%. hasil yang diperoleh masih

kurang optimal dan akan diperbaiki pada tindakan siklus II.

3. Kegiatan Siswa dalam Model STAD

Adapun kegiatan siswa dalam pelaksanaan model STAD dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4 : Kegiatan Siswa dalam Model STAD

No Kelompok Aspek yang Dinilai

Jumlah

Nilai

Kriteria Kerja

sama

Menjawab

Pertanyaan Presentase

T TT

1 I 40 50 50 140 70 TT

2 II 50 50 50 150 75 T

3 III 60 40 50 150 75 T

4 IV 50 50 50 150 75 T

5 V 40 40 60 140 70 TT

4. Pemahaman Siswa pada Tindakan Siklus I

Pada tindakan siklus I setelah dikenai tindakan dengan menggunakan

model kooperatif tipe STAD dalam proses peningkatan pemahaman siswa dalam

menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn di kelas V SDN 1

Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo, pemahaman

siswa sudah menunjukan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun

peningkatan tindakan siklus I diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 5. Hasil Pemahaman Siswa Pada Tindakan Siklus I

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Nilai

Kriteria

Memberi

Contoh Membedakan Menjelaskan Menyimpulkan

T TT

1 Rasmin Karim 20 20 20 20 80 T

2 Agustian Moito 25 25 20 20 90 T

3 Rispal Sumadi 10 20 20 20 70 TT

4 Suwandi Laita 10 10 15 15 50 TT

5 Edi Karim 15 20 20 20 75 T

6 Abd. Rizal Djailani 20 20 20 20 80 T

7 Abd. Rahim Asraka 25 25 25 25 100 T

8 Arjun Pongoito 20 20 10 25 75 T

9 Tarsun U Kasim 20 20 20 20 80 T

10 Sri Olis Bulo 15 15 15 15 60 TT

11 Elsa Risti Hamzah 20 25 25 20 90 T

12 Sulistiyawati laita 20 20 20 20 80 T

13 Gaprina Polealu 10 20 20 20 70 TT 14 Putriyanti Toana 20 10 20 10 50 TT 15 Yusinta I. Moko 25 25 25 25 100 T

16 Fitri Incekaya 20 20 20 20 80 T

17 Ainun Niu 20 20 20 10 70 TT 18 Sinta Sango 10 10 20 20 60 TT 19 Sri Kandi Katili 20 15 20 20 75 T

20 Salmawati Asiat 20 10 20 20 70 TT

21 Ferawati Hamzah 25 10 20 20 75 T

Jumlah 1655 13 8

Persentase (%) 78.80 61.90 38.10

Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pemahaman siswa pada

tindakan siklus I dari ke tiga aspek yang dinilai baru sejumlah 13 orang atau

61.90%, sedangkan yang tidak paham sejumlah 8 orang atau sebesar 38.10%.

Selain hasil pemahaman siswa di atas, berikut akan disajikan hasil evaluasi

akhir pelaksanaan tindakan siklus I seperti terlihat pada tabel berikut:

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Kegiatan refleksi merupakan upaya untuk mengkaji tindakan yang telah

dilakukan sebelumnya dan kendala-kendala yang ditemui. Di samping itu untuk

melakukan revisi terhadap materi belajar guna untuk meningkatkan pemahaman

siswa menjadi lebih maksimal dari yang sebelumnya. Refleksi juga merupakan

bagian yang penting dalam setiap langkah proses penelitian tindakan kelas untuk

mengatasi permasalahan dengan merevisi sebelumnya sesuai apa yang ditemui

dilapangan.

1. Kegiatan Guru

Hasil refleksi terhadap kegiatan guru pada tindakan siklus dari 19 aspek yang

diamati masih ada 4 aspek yang belum terlaksana yaitu: 1) Menggunakan

media secara efektif dan efisien 2) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran 3) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 4)

Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa. hal ini menunjukkan perlunya

perbaikan pada siklus II

2. Kegiatan Siswa

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan terhadap kegiatan siswa pada siklus

menunjukkan bahwa dari 11 aspek yang diamati, masih ada 3 aspek yang

belum terlaksana dengan baik yaitu aspek 1) Minat siswa untuk mempelajari

materi, 2) Meminta penjelasan kepada guru mengenai kesulitan-kesulitan yang

ditemukan dalam mempelajari materi, 3) Mencatat bagian-bagian penting dari

materi yang telah dipelajari

3. Pemahaman Siswa

Sementara untuk pemahaman siswa pada siklus I dari 4 aspek yang dinilai

dengan jumlah siswa 21 orang baru mencapai 13 orang yang paham terhadap

materi. Atau persentase 61.90% Sedangkan 8 siswa masih berada pada

kategori tidak paham terhadap materi atau persentase 38.10%. Hasil ini

menunjukkan bahwa belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru pengamat,

maka dapat di simpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada

saat proses pelaksanaan tindakan siklus I. Maka perlu dilakukan revisi pada

pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut: (1) Pada rancangan tindakan

alokasi waktu yang sebelumnya rincian pada setiap kegiatan pembelajaran, guru

sepakat merinci pada setiap kegiatan pembelajaran, (2) Hal-hal yang berhubungan

dengan pembelajaran tentang menghargai keputusan bersama pada pembelajaran

PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dirasakan oleh peneliti

dan guru pengamat, dan belum dilaksanakan dengan sempurna oleh peneliti. Oleh

karena itu, akan diperbaiki dalam tindakan siklus II, (3) Memberikan motivasi

kepada siswa kurang aktif agar lebih konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran,

4.2.2 Hasil Tindakan Siklus II

Untuk mengantisipasi permasalahan yang terdapat pada tindakan siklus I,

maka peneliti melakukan pelaksanaan tindakan siklus II. Pelaksanaan tindakan

Siklus II dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu selama 70 menit.

Pada tindakan siklus II ini peneliti dengan menggunakan model kooperatif tipe

STAD untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas V SDN 1 Tolinggula

Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo. Adapun tahapan pelaksanaan

tindakan siklus II sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai persiapan yang akan digunakan

dalam pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut: a) Membuat RPP yang

mengacu pada media gambar, materi, LKS, dan soal evaluasi. b) Mempersiapkan

sarana dan fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan sesuai model

STAD. c) Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa serta lembar tes

evaluasi belajar siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

b) Guru menyajikan/menjelaskan materi

c) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota

kelompok.

d) Anggota kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada

anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

e) Siswa mepersentasekan hasil pekerjaannya.

f) Memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain menanggapi.

g) Guru memberikan penilaian dan memahami kelompook yang mempunyai

skor yang tinggi sebagai pemenang (super team)

i) Memberikan hadiah berupa aplous kepada kelompok pemenang (super

team).

d. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

1. Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II

Pengamatan aspek-aspek yang dinilai pada guru dalam proses

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengamat, kriteria

penilaiannya diberi tanda ceklist (√). Berdasarkan hasil penelitian dari 19 aspek

yang diamati pada guru yaitu semuanya dilaksanakan dengan kriteria baik sekali

dan baik.

Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II

No Aspek yang Diamati Kategori

SB B C K

1 Pra Pembelajaran - 2 - -

2 Kegiatan Membuka Pelajaran - 2 - -

3 Kegiatan Inti Pembelajaran - 13 - -

4 Penutup - 2 - -

Jumlah 0 19 0 0

Persentase (%) 0% 100% 0% 0%

SB = Baik Sekali

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Aktivitas peneliti dalam pembelajaran ini peneliti tidak mengalami

kendala dan dapat mengontrol secara maksimal keseluruhan dari aktifitas siswa

selama mengikuti proses pembelajaran dan peneliti juga dapat membimbing siswa

dalam mempelajari materi tentang menghargai keputusan bersama.

Rumus :

X = 𝑋

𝑁X 100%

Keterangan : X = Nilai Persentase

𝑥 = Jumlah Perolehan

N = Jumlah Aspek

2. Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II

Aspek pemahaman siswa yang diobservasi dan dinilai pada pembelajaran

siklus II terdiri dari 11 aspek. Hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran

siklus II menunjukkan hasil yang baik dan sesuai dengan target yang dicapai.

Berdasarkan observasi terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II

diperoleh data seperti diuraikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 7. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus II

No Unsur-Unsur Yang Diobservasi Kriteria Nilai

SB B C K

1 Bersiap diri menerima pelajaran - √ - -

2 Minat siswa untuk mempelajari materi - √ - -

3 Mengatur/mengorganisasikan diri dalam

kelompok

- √ - -

4 Memperhatikan dengan baik penjelasan-

penjelasan guru menganai pembelajaran yang

akan dilakukan

- √ - -

5 Perhatian siswa pada materi yang dijelaskan

guru

- √ - -

6 Respon terhadap contoh-contoh soal yang

diberikan guru

- √ - -

7 Aktivitas belajar dalam kelompok - √ - -

8 Meminta penjelasan kepada guru mengenai

kesulitan-kesulitan yang ditemukan dalam

mempelajari materi

- √ -

9 Mencatat bagian-bagian penting dari materi

yang telah dipelajari

- √ - -

10 Menyiapkan diri mengikuti penilaian tertulis - √ - -

11 Antusias mengerjakan soal evaluasi - √ - -

Menyaipkan diri menerima pelajaran

selanjutnya

- √ - -

Jumlah - 11 - -

Persentase (%) - 100 - -

Katerangan :

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Memperhatikan uraian data tabel 3 tampak bahwa, dari 11 aspek aktivitas

siswa yang diobservasi pada pembelajaran siklus I terlaksana dengan kriteria baik

(B) atau persentase 100% sehingga tidak diperbaiki lagi pada tindakan siklus

berikutnya.

3. Kegiatan Siswa dalam Model STAD

Adapun kegiatan siswa dalam pelaksanaan model STAD dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 8 : Kegiatan Siswa dalam Model STAD

No Kelompok

Aspek yang Dinilai

Jml

Nilai

Kerja

sama

Menjawab

Pertanyaan Presentase

1 I 50 50 50 150 75

2 II 50 50 50 150 75

3 III 60 40 50 150 75

4 IV 50 50 50 150 75

5 V 40 50 60 150 75

Hasil kegiatan siswa dalam bentuk kelompok dalam model STAD pada

siklus II sudah menunjukkan hasil yang maksimal.

4. Pemahaman Siswa pada Tindakan Siklus II

Pada tindakan siklus II setelah dikenai tindakan dengan menggunakan

model kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran tentang menghargai

keputusan bersama pada pembelajaran PKn di kelas I V SDN 1 Tolinggula Pantai

Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo, pemahaman siswa sudah

menunjukan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun peningkatan

tindakan siklus II diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 9. Hasil Pemahaman Siswa Pada Tindakan Siklus II

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Nilai

Kriteria

Memberi

Contoh Membedakan Menjelaskan Menyimpulkan

T TT

1 Rasmin Karim 20 20 20 20 80 T

2 Agustian Moito 25 25 20 20 90 T

3 Rispal Sumadi 20 20 25 15 80 T

4 Suwandi Laita 20 20 20 20 80 T

5 Edi Karim 20 20 15 20 75 T

6 Abd. Rizal Djailani 20 20 20 20 80 T

7 Abd. Rahim Asraka 25 25 25 25 100 T

8 Arjun Pongoito 20 20 20 15 75 T

9 Tarsun U Kasim 20 20 20 20 80 T

10 Sri Olis Bulo 20 20 15 20 75 T

11 Elsa Risti Hamzah 25 25 20 20 90 T

12 Sulistiyawati laita 20 20 20 20 80 T

13 Gaprina Polealu 20 20 20 15 75 T

14 Putriyanti Toana 10 10 10 20 50 TT

15 Yusinta I. Moko 25 25 25 25 100 T

16 Fitri Incekaya 20 20 20 20 80 T

17 Ainun Niu 15 20 20 20 75 T

18 Sinta Sango 15 20 20 20 75 T

19 Sri Kandi Katili 15 20 20 20 75 T

20 Salmawati Asiat 20 20 20 15 75 T

21 Ferawati Hamzah 15 20 20 20 75 T

Jumlah 1665 20 1

Persentase 79.28 95.23 4.77

Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pemahaman siswa pada

tindakan siklus II dari 4 aspek yang dinilai mengalami peningkatan menjadi

sejumlah 20 orang atau 95.23%, sedangkan yang tidak paham sejumlah 1 orang

atau sebesar 4.77%.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pada tindakan siklus II dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan pada hasil pengamatan kegiatan guru yaitu

mencapai 100%. Sedangkan aktivitas siswa juga mencapai 100% dan pemahaman

siswa dalam menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn di kelas V

SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo meningkat

menjadi 20 orang atau 95.23% dan masih ada 1 orang dengan persentase 4.77%

dengan kriteria tidak paham. Adapun Indikator keberhasilan penggunaan metode

penugasan sebagai berikut:

1. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat lebih bersemangat, lebih

aktif dan tidak bosan.

2. Dengan metode penugasan siswa dapat lebih mudah dalam memecahkan

masalah yang berkaitan dengan materi Menghargai Keputusan.

3. Dengan penerapan model kooperatif tipe STAD pada materi tentang

menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn lebih aktif dan berani

mengungkapkan pendapatnya dan tidak ragu-ragu lagi dalam bertanya atau

mengungkapkan ide.

4. Adanya peningkatan keaktifan aktivitas dan hasil pemahaman siswa pada

setiap siklusnya.

Berdasarkan musyawarah antara peneliti dengan guru pengamat

dinyatakan bahwa penelitian ini sudah cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada

siklus berikutnya, hal ini atas pertimbangan bahwa pada siklus II sudah

mengalami peningkatan yang cukup besar. pembelajaran dengan menggunakan

model kooperatif tipe STAD pada materi tentang menghargai keputusan bersama

pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 1

Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo.

4.3 Pembahasan

Fokus dalam penelitian ini adalah mengetahui proses pelaksanaan

pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa dalam menghargai keputusan

bersama pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe

STAD di kelas V SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten

Gorontalo.

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti dibantu oleh observer untuk

melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD hanya sebagian

yang dilakukan oleh guru. Pada awal pertemuan pertama guru tidak

menyampaikan tujuan pembelajaran. Hal lain juga yang masih kurang pada siklus

I adalah tidak membimbing siswa dalam mengerjakan tugas, interaksi dengan

siswa kurang.

Selain itu pemberian tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran dan

pemberian penghargaan kepada siswa terbaik serta penguatan materi yang

diajarkan masih sangat kurang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan karena

guru kurang memahami pentingnya peran guru dalam penerapan model kooperatif

tipe STAD. Kekurangan-kekurangan lain juga terdapat pada siswa dimana

sebagian siswa masih kurang memperhatikan dan enggan untuk mengikuti

pelajaran. Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian siswa pada proses

pembelajaran dan siswa lebih banyak melakukan aktivitas dari pada mengikuti

proses pembelajaran.

Siswa juga enggan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. Hal

ini terlihat pada hasil analisis data yang berkaitan dengan pemahaman siswa pada

siklus I yaitu jumlah siswa yang tuntas dalam belajar materi menghargai

keputusan bersama sebanyak 15 orang atau sebesar 71.42% dan yang belum

tuntas sebanyak 6 orang atau sebesar 28.37%. Ini berarti bahwa indikator

keberhasilan belum tercapai. Untuk mengatasi hal ini, maka guru melakukan

pengawasan yang lebih baik dan memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dalam mempelajari materi Menghargai Keputusan. Guru juga

mengimformasikan bahwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sikap dan

keaktifan menjadi salah satu aspek yang dinilai dan pada akhir pelajaran guru

akan mengumumkan siswa terbaik selama proses pembelajran.

Pada tindakan siklus II hasil observasi yang dilakukan peneliti

menunjukkan bahwa pelakasanaan pembelajaran tentang menghargai keputusan

bersama pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe

STAD sudah memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini terlihat ketika guru

melakukan tanya jawab terjadi umpan balik yang sangat baik dari siswa. Ini

menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan pemahaman siswa dalam menghargai keputusan bersama pada

pembelajaran PKn dengan sangat baik. Dengan inovatif siswa termotivasi berbuat

dan bertindak ke hal-hal yang belum dilakukan oleh temannya, sehingga prose

situ berjalan dengan efektif dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil pengamatan pada aktivitas guru dan siswa tindakan

siklus II terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan aktivitas siswa pada siklus

I. Efek dari peningkatan aktivitas siswa terlihat pada peningkatan pemahaman

siswa, yakni pada siklus I, capaian rata-rata hanya sebesar 74.28% dan pada siklus

II terlihat bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan meningkat dari

menjadi 95.23% dengan capain rata-rata 76.66%. Oleh karena itu, ketuntasan

pemahaman siswa pada siklus II telah mencapai indikator yang ditetapkan,

sehingga pemahaman siswa dalam menghargai keputusan bersama pada

pembelajaran PKn telah diangap tuntas beradasrkan indikator keberhasilan yang

sudah ditetapkan.

Grafik 1: Akumulasi Ketuntasan Hasil Pemahaman Siswa Dalam

Menghargai Keputusan Bersama Pada Pembelajaran PKn

Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di kelas

V SDN 1 Tolinggula

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa akumulasi ketuntasan

pemahaman siswa dalam menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn

dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD di kelas V SDN 1 Tolinggula

diketahui observasi awal siswa yang tuntas sebanyak 6 orang atau 28.58% dan

tidak tuntas 15 orang atau 71.42%. Pada siklus I siswa yang tuntas 13 orang atau

61.90% dan tidak tuntas 8 orang atau 38.10%. Pada siklus II siswa yang tuntas 20

orang atau 95.23% dan tidak tunta 1 orang atau 4.77%.

Dengan demikian indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah

tercapai, dalam hal ini minimal 80% siswa telah mencapai nilai 75 ke atas, maka

25.58%

61.90% 95.23%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Observasi Awal Siklus I Siklus II

Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II

penelitian ini hanya sampai pada siklus II. Ini berarti bahwa hipotesis tindakan

telah terjawab dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD, dan

pemahaman siswa kelas V SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula

Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan.