bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Berikut merupakan data fisik dari sekolah tempat penelitian ini dilakukan
oleh peniliti, data ini diperoleh peniliti dari observasi yang dilakukan peniliti
melalui catatan lapangan, tentang data fisik SDN 1 Tolinggula Pantai, dengan
deskripsi data sebagai berikut :
A. Keadaan Fisik Sekolah
1. Luas tanah : 1780 m²
2. Jumalah ruang kelas : 8 buah
3. Ukuran ruang kelas : 56 m²
4. Ruang dewan guru : 56 m²
5. Ruang Kepala Sekolah : 28 m²
6. Ruang perpustakaan : 56 m²
7. Lapangan olahraga (semua jenis olahraga) : 125 m²
8. WC guru dan siswa : 5 m²
B. Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah :
Pada bagian depan sekolah terdapat tempat pos dan taman sekolah,
dibagian samping kiri dan kanan sekolah terdapat bangunan perumahan
guru dan rumah-rumah penduduk sekitar, dan pada bagian belakang sekolah
terdapat bangunan SMP dan beberapa kantin.
2. Kondisi lingkungan sekolah
Sesuai dengan wawancara kami dengan kepala sekolah dan mengamati
sekolah tersebut, untuk kondisi sekolah mendukung untuk proses belajar
mengajar, dan terdapat beberapa bangunan sekolah yang baru hasil rehab,,
juga sarana dan prasarana yang sudah ada namun ada beberapa sarana dan
prasarana yang mulai rusak seperti bangku dan meja belajar serta buku-
buku mata pelajaran.
C. Guru dan siswa
1. Jumlah guru : 11 orang
2. Jumlah kelas : 8 buah
3. Jumalah siswa per kelas : rata-rata 20-30 siswa
4. Jumlah siswa seluruhnya : 222 orang
4.2 Hasil Penelitian
Penelitian tentang meningkatkan pemahaman siswa dalam menghargai
keputusan bersama pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model
kooperatif tipe STAD di Kelas V SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula
Kabupaten Gorontalo dilakukan dalam dua siklus. Untuk lebih jelasnya tentang
hasil tindakan siklus I dan siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:
4.2.1 Hasil Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan Siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan
alokasi waktu selama 70 menit. Pada tindakan siklus I ini peneliti menggunakan
model kooperatif tipe STAD untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas
V SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo. Adapun
tahap pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai persiapan yang akan digunakan
dalam pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: a) Membuat RPP yang
mengacu pada media gambar, materi, LKS, dan soal evaluasi. b) Mempersiapkan
sarana dan fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan sesuai model
STAD. c) Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa serta lembar tes
evaluasi belajar siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
b) Guru menyajikan/menjelaskan materi
c) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota
kelompok.
d) Anggota kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
e) Siswa mepersentasekan hasil pekerjaannya.
f) Memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain menanggapi.
g) Guru memberikan penilaian dan memahami kelompook yang mempunyai
skor yang tinggi sebagai pemenang (super team)
h) Memberikan hadiah berupa aplous kepada kelompok pemenang (super
team).
c. Tahapa Pemantauan dan Evaluasi
1. Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I
Pengamatan aspek-aspek yang dinilai pada guru dalam proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan guru, kriteria penilaiannya diberi
tanda ceklist (√). Pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran pemahaman
siswa dalam menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn dengan
menggunakan model kooperatif tipe STAD dilakukan oleh guru kelas II dengan
sangat baik beradasrkan aspek-aspek yang terdapat pada lembar penagamatan.
Berdasarkan hasil penagamatan yang dilakukan guru penagamat, dari 21 aspek
yang diamati pada guru yaitu belum semuanya dilaksanakan dalam hal ini ada 4
aspek yang terlewati oleh guru yaitu
Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I
No Aspek yang Diamati Kategori
SB B C K
1 Pra Pembelajaran - 2 - -
2 Kegiatan Membuka Pelajaran - 2 - -
3 Kegiatan Inti Pembelajaran - 9 3 -
4 Penutup - 2 - 1
Jumlah 0 15 3 1
Persentase (%) 0 78.95% 15.79% 5.26%
BS = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Aktivitas peneliti dalam pembelajaran ini peneliti masih mengalami
kendala dan belum dapat mengontrol secara maksimal keseluruhan dari aktifitas
siswa selama mengikuti proses pembelajaran karena mengingat terbatasnya waktu
yang tersedia dengan jumlah siswa yang ada, sehingga peneliti tidak dapat
Rumus :
X = 𝑋
𝑁X 100%
Keterangan : X = Nilai Persentase
𝑥 = Jumlah Perolehan
N = Jumlah Aspek
membimbing setiap siswa dalam menghargai keputusan bersama pada
pembelajaran PKn.
2. Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I
Adapun aktivitas siswa dalam pembelajaran tentang menghargai keputusan
bersama pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe
STAD secara individu pada siklus I sudah mengalami peningkatan yang cukup
baik, hal ini dapat terlihat bahwa siswa tertarik dan serius dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD. Di samping itu interaksi dalam proses pembelajaran
juga sangat baik, hal ini terlihat dari respon siswa dalam menanyakan materi yang
yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD.
Siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran karena mereka bukan hanya
mendengarkan materi tetapi memahami.
Aspek kegiatan siswa yang diobservasi dan dinilai pada pembelajaran
siklus I terdiri dari 11 aspek. Hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada
penjelasan tabel di bawah ini:
Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus I
No Unsur-Unsur Yang Diobservasi Kriteria Nilai
SB B C K
1 Bersiap diri menerima pelajaran - √ - -
2 Minat siswa untuk mempelajari materi - √ -
3 Mengatur/mengorganisasikan diri dalam
kelompok
- √ - -
4 Memperhatikan dengan baik penjelasan-
penjelasan guru menganai pembelajaran
yang akan dilakukan
- √ - -
5 Perhatian siswa pada materi yang
dijelaskan guru
- √ - -
6 Respon terhadap contoh-contoh soal yang
diberikan guru
- √ - -
7 Aktivitas belajar dalam kelompok - √ - -
No Unsur-Unsur Yang Diobservasi Kriteria Nilai
SB SB
8 Meminta penjelasan kepada guru
mengenai kesulitan-kesulitan yang
ditemukan dalam mempelajari materi
- - √ -
9 Mencatat bagian-bagian penting dari
materi yang telah dipelajari
- - √ -
10 Menyiapkan diri mengikuti penilaian
tertulis
- √ - -
11 Antusias mengerjakan soal evaluasi - √ - -
Menyaipkan diri menerima pelajaran
selanjutnya
- √ - -
Jumlah 8 3
Persentase (%) 72.73% 27.27%
Keterangan :
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Memperhatikan uraian data tabel 3 tampak bahwa, dari 11 aspek aktivitas
siswa yang diobservasi pada pembelajaran siklus I, hanya 8 aspek yang terlaksana
dengan kriteria baik (B) atau persentase 72.73%, sedangkan 3 aspek terlaksana
dengan kriteria cukup (C) atau persentase 27.27%. hasil yang diperoleh masih
kurang optimal dan akan diperbaiki pada tindakan siklus II.
3. Kegiatan Siswa dalam Model STAD
Adapun kegiatan siswa dalam pelaksanaan model STAD dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4 : Kegiatan Siswa dalam Model STAD
No Kelompok Aspek yang Dinilai
Jumlah
Nilai
Kriteria Kerja
sama
Menjawab
Pertanyaan Presentase
T TT
1 I 40 50 50 140 70 TT
2 II 50 50 50 150 75 T
3 III 60 40 50 150 75 T
4 IV 50 50 50 150 75 T
5 V 40 40 60 140 70 TT
4. Pemahaman Siswa pada Tindakan Siklus I
Pada tindakan siklus I setelah dikenai tindakan dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD dalam proses peningkatan pemahaman siswa dalam
menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn di kelas V SDN 1
Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo, pemahaman
siswa sudah menunjukan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun
peningkatan tindakan siklus I diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Pemahaman Siswa Pada Tindakan Siklus I
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Nilai
Kriteria
Memberi
Contoh Membedakan Menjelaskan Menyimpulkan
T TT
1 Rasmin Karim 20 20 20 20 80 T
2 Agustian Moito 25 25 20 20 90 T
3 Rispal Sumadi 10 20 20 20 70 TT
4 Suwandi Laita 10 10 15 15 50 TT
5 Edi Karim 15 20 20 20 75 T
6 Abd. Rizal Djailani 20 20 20 20 80 T
7 Abd. Rahim Asraka 25 25 25 25 100 T
8 Arjun Pongoito 20 20 10 25 75 T
9 Tarsun U Kasim 20 20 20 20 80 T
10 Sri Olis Bulo 15 15 15 15 60 TT
11 Elsa Risti Hamzah 20 25 25 20 90 T
12 Sulistiyawati laita 20 20 20 20 80 T
13 Gaprina Polealu 10 20 20 20 70 TT 14 Putriyanti Toana 20 10 20 10 50 TT 15 Yusinta I. Moko 25 25 25 25 100 T
16 Fitri Incekaya 20 20 20 20 80 T
17 Ainun Niu 20 20 20 10 70 TT 18 Sinta Sango 10 10 20 20 60 TT 19 Sri Kandi Katili 20 15 20 20 75 T
20 Salmawati Asiat 20 10 20 20 70 TT
21 Ferawati Hamzah 25 10 20 20 75 T
Jumlah 1655 13 8
Persentase (%) 78.80 61.90 38.10
Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pemahaman siswa pada
tindakan siklus I dari ke tiga aspek yang dinilai baru sejumlah 13 orang atau
61.90%, sedangkan yang tidak paham sejumlah 8 orang atau sebesar 38.10%.
Selain hasil pemahaman siswa di atas, berikut akan disajikan hasil evaluasi
akhir pelaksanaan tindakan siklus I seperti terlihat pada tabel berikut:
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I
Kegiatan refleksi merupakan upaya untuk mengkaji tindakan yang telah
dilakukan sebelumnya dan kendala-kendala yang ditemui. Di samping itu untuk
melakukan revisi terhadap materi belajar guna untuk meningkatkan pemahaman
siswa menjadi lebih maksimal dari yang sebelumnya. Refleksi juga merupakan
bagian yang penting dalam setiap langkah proses penelitian tindakan kelas untuk
mengatasi permasalahan dengan merevisi sebelumnya sesuai apa yang ditemui
dilapangan.
1. Kegiatan Guru
Hasil refleksi terhadap kegiatan guru pada tindakan siklus dari 19 aspek yang
diamati masih ada 4 aspek yang belum terlaksana yaitu: 1) Menggunakan
media secara efektif dan efisien 2) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran 3) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 4)
Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa. hal ini menunjukkan perlunya
perbaikan pada siklus II
2. Kegiatan Siswa
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan terhadap kegiatan siswa pada siklus
menunjukkan bahwa dari 11 aspek yang diamati, masih ada 3 aspek yang
belum terlaksana dengan baik yaitu aspek 1) Minat siswa untuk mempelajari
materi, 2) Meminta penjelasan kepada guru mengenai kesulitan-kesulitan yang
ditemukan dalam mempelajari materi, 3) Mencatat bagian-bagian penting dari
materi yang telah dipelajari
3. Pemahaman Siswa
Sementara untuk pemahaman siswa pada siklus I dari 4 aspek yang dinilai
dengan jumlah siswa 21 orang baru mencapai 13 orang yang paham terhadap
materi. Atau persentase 61.90% Sedangkan 8 siswa masih berada pada
kategori tidak paham terhadap materi atau persentase 38.10%. Hasil ini
menunjukkan bahwa belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru pengamat,
maka dapat di simpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada
saat proses pelaksanaan tindakan siklus I. Maka perlu dilakukan revisi pada
pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut: (1) Pada rancangan tindakan
alokasi waktu yang sebelumnya rincian pada setiap kegiatan pembelajaran, guru
sepakat merinci pada setiap kegiatan pembelajaran, (2) Hal-hal yang berhubungan
dengan pembelajaran tentang menghargai keputusan bersama pada pembelajaran
PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dirasakan oleh peneliti
dan guru pengamat, dan belum dilaksanakan dengan sempurna oleh peneliti. Oleh
karena itu, akan diperbaiki dalam tindakan siklus II, (3) Memberikan motivasi
kepada siswa kurang aktif agar lebih konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran,
4.2.2 Hasil Tindakan Siklus II
Untuk mengantisipasi permasalahan yang terdapat pada tindakan siklus I,
maka peneliti melakukan pelaksanaan tindakan siklus II. Pelaksanaan tindakan
Siklus II dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu selama 70 menit.
Pada tindakan siklus II ini peneliti dengan menggunakan model kooperatif tipe
STAD untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas V SDN 1 Tolinggula
Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo. Adapun tahapan pelaksanaan
tindakan siklus II sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai persiapan yang akan digunakan
dalam pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut: a) Membuat RPP yang
mengacu pada media gambar, materi, LKS, dan soal evaluasi. b) Mempersiapkan
sarana dan fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan sesuai model
STAD. c) Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa serta lembar tes
evaluasi belajar siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
b) Guru menyajikan/menjelaskan materi
c) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota
kelompok.
d) Anggota kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
e) Siswa mepersentasekan hasil pekerjaannya.
f) Memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain menanggapi.
g) Guru memberikan penilaian dan memahami kelompook yang mempunyai
skor yang tinggi sebagai pemenang (super team)
i) Memberikan hadiah berupa aplous kepada kelompok pemenang (super
team).
d. Tahap Pemantauan dan Evaluasi
1. Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II
Pengamatan aspek-aspek yang dinilai pada guru dalam proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengamat, kriteria
penilaiannya diberi tanda ceklist (√). Berdasarkan hasil penelitian dari 19 aspek
yang diamati pada guru yaitu semuanya dilaksanakan dengan kriteria baik sekali
dan baik.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II
No Aspek yang Diamati Kategori
SB B C K
1 Pra Pembelajaran - 2 - -
2 Kegiatan Membuka Pelajaran - 2 - -
3 Kegiatan Inti Pembelajaran - 13 - -
4 Penutup - 2 - -
Jumlah 0 19 0 0
Persentase (%) 0% 100% 0% 0%
SB = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Aktivitas peneliti dalam pembelajaran ini peneliti tidak mengalami
kendala dan dapat mengontrol secara maksimal keseluruhan dari aktifitas siswa
selama mengikuti proses pembelajaran dan peneliti juga dapat membimbing siswa
dalam mempelajari materi tentang menghargai keputusan bersama.
Rumus :
X = 𝑋
𝑁X 100%
Keterangan : X = Nilai Persentase
𝑥 = Jumlah Perolehan
N = Jumlah Aspek
2. Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II
Aspek pemahaman siswa yang diobservasi dan dinilai pada pembelajaran
siklus II terdiri dari 11 aspek. Hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran
siklus II menunjukkan hasil yang baik dan sesuai dengan target yang dicapai.
Berdasarkan observasi terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II
diperoleh data seperti diuraikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus II
No Unsur-Unsur Yang Diobservasi Kriteria Nilai
SB B C K
1 Bersiap diri menerima pelajaran - √ - -
2 Minat siswa untuk mempelajari materi - √ - -
3 Mengatur/mengorganisasikan diri dalam
kelompok
- √ - -
4 Memperhatikan dengan baik penjelasan-
penjelasan guru menganai pembelajaran yang
akan dilakukan
- √ - -
5 Perhatian siswa pada materi yang dijelaskan
guru
- √ - -
6 Respon terhadap contoh-contoh soal yang
diberikan guru
- √ - -
7 Aktivitas belajar dalam kelompok - √ - -
8 Meminta penjelasan kepada guru mengenai
kesulitan-kesulitan yang ditemukan dalam
mempelajari materi
- √ -
9 Mencatat bagian-bagian penting dari materi
yang telah dipelajari
- √ - -
10 Menyiapkan diri mengikuti penilaian tertulis - √ - -
11 Antusias mengerjakan soal evaluasi - √ - -
Menyaipkan diri menerima pelajaran
selanjutnya
- √ - -
Jumlah - 11 - -
Persentase (%) - 100 - -
Katerangan :
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Memperhatikan uraian data tabel 3 tampak bahwa, dari 11 aspek aktivitas
siswa yang diobservasi pada pembelajaran siklus I terlaksana dengan kriteria baik
(B) atau persentase 100% sehingga tidak diperbaiki lagi pada tindakan siklus
berikutnya.
3. Kegiatan Siswa dalam Model STAD
Adapun kegiatan siswa dalam pelaksanaan model STAD dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 8 : Kegiatan Siswa dalam Model STAD
No Kelompok
Aspek yang Dinilai
Jml
Nilai
Kerja
sama
Menjawab
Pertanyaan Presentase
1 I 50 50 50 150 75
2 II 50 50 50 150 75
3 III 60 40 50 150 75
4 IV 50 50 50 150 75
5 V 40 50 60 150 75
Hasil kegiatan siswa dalam bentuk kelompok dalam model STAD pada
siklus II sudah menunjukkan hasil yang maksimal.
4. Pemahaman Siswa pada Tindakan Siklus II
Pada tindakan siklus II setelah dikenai tindakan dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran tentang menghargai
keputusan bersama pada pembelajaran PKn di kelas I V SDN 1 Tolinggula Pantai
Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo, pemahaman siswa sudah
menunjukan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun peningkatan
tindakan siklus II diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 9. Hasil Pemahaman Siswa Pada Tindakan Siklus II
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Nilai
Kriteria
Memberi
Contoh Membedakan Menjelaskan Menyimpulkan
T TT
1 Rasmin Karim 20 20 20 20 80 T
2 Agustian Moito 25 25 20 20 90 T
3 Rispal Sumadi 20 20 25 15 80 T
4 Suwandi Laita 20 20 20 20 80 T
5 Edi Karim 20 20 15 20 75 T
6 Abd. Rizal Djailani 20 20 20 20 80 T
7 Abd. Rahim Asraka 25 25 25 25 100 T
8 Arjun Pongoito 20 20 20 15 75 T
9 Tarsun U Kasim 20 20 20 20 80 T
10 Sri Olis Bulo 20 20 15 20 75 T
11 Elsa Risti Hamzah 25 25 20 20 90 T
12 Sulistiyawati laita 20 20 20 20 80 T
13 Gaprina Polealu 20 20 20 15 75 T
14 Putriyanti Toana 10 10 10 20 50 TT
15 Yusinta I. Moko 25 25 25 25 100 T
16 Fitri Incekaya 20 20 20 20 80 T
17 Ainun Niu 15 20 20 20 75 T
18 Sinta Sango 15 20 20 20 75 T
19 Sri Kandi Katili 15 20 20 20 75 T
20 Salmawati Asiat 20 20 20 15 75 T
21 Ferawati Hamzah 15 20 20 20 75 T
Jumlah 1665 20 1
Persentase 79.28 95.23 4.77
Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pemahaman siswa pada
tindakan siklus II dari 4 aspek yang dinilai mengalami peningkatan menjadi
sejumlah 20 orang atau 95.23%, sedangkan yang tidak paham sejumlah 1 orang
atau sebesar 4.77%.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pada tindakan siklus II dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan pada hasil pengamatan kegiatan guru yaitu
mencapai 100%. Sedangkan aktivitas siswa juga mencapai 100% dan pemahaman
siswa dalam menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn di kelas V
SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo meningkat
menjadi 20 orang atau 95.23% dan masih ada 1 orang dengan persentase 4.77%
dengan kriteria tidak paham. Adapun Indikator keberhasilan penggunaan metode
penugasan sebagai berikut:
1. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat lebih bersemangat, lebih
aktif dan tidak bosan.
2. Dengan metode penugasan siswa dapat lebih mudah dalam memecahkan
masalah yang berkaitan dengan materi Menghargai Keputusan.
3. Dengan penerapan model kooperatif tipe STAD pada materi tentang
menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn lebih aktif dan berani
mengungkapkan pendapatnya dan tidak ragu-ragu lagi dalam bertanya atau
mengungkapkan ide.
4. Adanya peningkatan keaktifan aktivitas dan hasil pemahaman siswa pada
setiap siklusnya.
Berdasarkan musyawarah antara peneliti dengan guru pengamat
dinyatakan bahwa penelitian ini sudah cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya, hal ini atas pertimbangan bahwa pada siklus II sudah
mengalami peningkatan yang cukup besar. pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD pada materi tentang menghargai keputusan bersama
pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 1
Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo.
4.3 Pembahasan
Fokus dalam penelitian ini adalah mengetahui proses pelaksanaan
pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa dalam menghargai keputusan
bersama pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe
STAD di kelas V SDN 1 Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula Kabupaten
Gorontalo.
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti dibantu oleh observer untuk
melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD hanya sebagian
yang dilakukan oleh guru. Pada awal pertemuan pertama guru tidak
menyampaikan tujuan pembelajaran. Hal lain juga yang masih kurang pada siklus
I adalah tidak membimbing siswa dalam mengerjakan tugas, interaksi dengan
siswa kurang.
Selain itu pemberian tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran dan
pemberian penghargaan kepada siswa terbaik serta penguatan materi yang
diajarkan masih sangat kurang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan karena
guru kurang memahami pentingnya peran guru dalam penerapan model kooperatif
tipe STAD. Kekurangan-kekurangan lain juga terdapat pada siswa dimana
sebagian siswa masih kurang memperhatikan dan enggan untuk mengikuti
pelajaran. Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian siswa pada proses
pembelajaran dan siswa lebih banyak melakukan aktivitas dari pada mengikuti
proses pembelajaran.
Siswa juga enggan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. Hal
ini terlihat pada hasil analisis data yang berkaitan dengan pemahaman siswa pada
siklus I yaitu jumlah siswa yang tuntas dalam belajar materi menghargai
keputusan bersama sebanyak 15 orang atau sebesar 71.42% dan yang belum
tuntas sebanyak 6 orang atau sebesar 28.37%. Ini berarti bahwa indikator
keberhasilan belum tercapai. Untuk mengatasi hal ini, maka guru melakukan
pengawasan yang lebih baik dan memberikan bimbingan sepenuhnya kepada
siswa dalam mempelajari materi Menghargai Keputusan. Guru juga
mengimformasikan bahwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sikap dan
keaktifan menjadi salah satu aspek yang dinilai dan pada akhir pelajaran guru
akan mengumumkan siswa terbaik selama proses pembelajran.
Pada tindakan siklus II hasil observasi yang dilakukan peneliti
menunjukkan bahwa pelakasanaan pembelajaran tentang menghargai keputusan
bersama pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe
STAD sudah memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini terlihat ketika guru
melakukan tanya jawab terjadi umpan balik yang sangat baik dari siswa. Ini
menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam menghargai keputusan bersama pada
pembelajaran PKn dengan sangat baik. Dengan inovatif siswa termotivasi berbuat
dan bertindak ke hal-hal yang belum dilakukan oleh temannya, sehingga prose
situ berjalan dengan efektif dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada aktivitas guru dan siswa tindakan
siklus II terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan aktivitas siswa pada siklus
I. Efek dari peningkatan aktivitas siswa terlihat pada peningkatan pemahaman
siswa, yakni pada siklus I, capaian rata-rata hanya sebesar 74.28% dan pada siklus
II terlihat bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan meningkat dari
menjadi 95.23% dengan capain rata-rata 76.66%. Oleh karena itu, ketuntasan
pemahaman siswa pada siklus II telah mencapai indikator yang ditetapkan,
sehingga pemahaman siswa dalam menghargai keputusan bersama pada
pembelajaran PKn telah diangap tuntas beradasrkan indikator keberhasilan yang
sudah ditetapkan.
Grafik 1: Akumulasi Ketuntasan Hasil Pemahaman Siswa Dalam
Menghargai Keputusan Bersama Pada Pembelajaran PKn
Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di kelas
V SDN 1 Tolinggula
Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa akumulasi ketuntasan
pemahaman siswa dalam menghargai keputusan bersama pada pembelajaran PKn
dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD di kelas V SDN 1 Tolinggula
diketahui observasi awal siswa yang tuntas sebanyak 6 orang atau 28.58% dan
tidak tuntas 15 orang atau 71.42%. Pada siklus I siswa yang tuntas 13 orang atau
61.90% dan tidak tuntas 8 orang atau 38.10%. Pada siklus II siswa yang tuntas 20
orang atau 95.23% dan tidak tunta 1 orang atau 4.77%.
Dengan demikian indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah
tercapai, dalam hal ini minimal 80% siswa telah mencapai nilai 75 ke atas, maka
25.58%
61.90% 95.23%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
Observasi Awal Siklus I Siklus II
Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II