bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 9 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini merupakan salah satu dari 22 sekolah dasar negeri yang terdapat di Kecamatan Telaga Biru, letaknya di jalan Tahir Manyo Desa Tinelo Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. SDN 9 Telaga Biru didirikan pada tahun 1963 yang pada awalnya bernama SDN III Ulapato A, tahun 2007 berubah menjadi SDN 1 Tinelo, dan pada tahun 2012 berubah menjadi SDN 9 Telaga Biru. Sekolah ini dibangun di atas lahan seluas 2.016 M 2 dengan luas bangunan 557 M 2 . Secara fisik sekolah ini terdiri atas beberapa ruang penunjang yang rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Keadaan Fisik SDN 9 Telaga Biru No Uraian Banyaknya Kondisi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ruang Kepala Sekolah Ruang Dewan Guru Ruang Belajar Lab Komputer Ruang UKS Rumah Dinas Kepala Sekolah Rumah Dinas Guru 1 1 8 1 1 1 2 Baik Baik Baik Baik Baik Rusak Berat Rusak Berat Sumber : Data sarana dan prasarana SDN 9 Telaga Biru Tahun 2013 33

Upload: ngotuong

Post on 15-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 9 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.

Sekolah ini merupakan salah satu dari 22 sekolah dasar negeri yang terdapat di

Kecamatan Telaga Biru, letaknya di jalan Tahir Manyo Desa Tinelo Kecamatan

Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.

SDN 9 Telaga Biru didirikan pada tahun 1963 yang pada awalnya bernama

SDN III Ulapato A, tahun 2007 berubah menjadi SDN 1 Tinelo, dan pada tahun

2012 berubah menjadi SDN 9 Telaga Biru. Sekolah ini dibangun di atas lahan

seluas 2.016 M2 dengan luas bangunan 557 M2. Secara fisik sekolah ini terdiri

atas beberapa ruang penunjang yang rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Keadaan Fisik SDN 9 Telaga Biru

No Uraian Banyaknya Kondisi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Dewan Guru

Ruang Belajar

Lab Komputer

Ruang UKS

Rumah Dinas Kepala Sekolah

Rumah Dinas Guru

1

1

8

1

1

1

2

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Rusak Berat

Rusak Berat

Sumber : Data sarana dan prasarana SDN 9 Telaga Biru Tahun 2013

33

34

SDN 9 Telaga Biru sejak didirikan sampai dengan saat ini telah

mengalami beberapa kali pergantian Kepala Sekolah. Data penjabat kepala SDN 9

Telaga Biru sejak didirikan sampai dengan sekarang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2 Data penjabat Kepala SDN 9 Telaga Biru sejak didirikan

hingga sekarang

No. Nama Kepala Sekolah Tahun Menjabat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

9.

10.

11

Abubakar Tanipu

Ruidin Hilala

Ibrahim Sampir

Yusuf Umar

Abd. Rahman Anwar

Mohamad Budo, S.Pd

Astina Rauf, M.Pd

Abd. Wahab Akili, S.Pd, M.Pd

Muchlis Tone A.Ma.Pd

Mutmainna M. Nusi, S.Pd

1963 s/d 1970

1970 s/d 1977

1977 s/d 1982

1982 s/d 1992

1992 s/d 1998

1998 s/d 2001

2001 s/d 2003

2003 s/d 2008

2008 s/d 2011

20011 s/d Sekarang

Sumber : Profil Sekolah SDN 9 Telaga Biru Tahun 2013

Pada tahun pelajaran 2012-2013 tenaga pendidik yang mengajar di sekolah

ini berjumlah 11 Orang, yang terdiri dari 7 orang Guru PNS dan 4 orang Guru

Non PNS, dengan kualifikasi pendidikan terakhir S2 1 orang, S1 6 orang, D2 1

Orang dan SMA sederajat 3 orang. Uraian data guru SDN 9 Telaga Biru dapat

dilihat pada tabel berikut :

35

Tabel 4.3 Keadaan Guru SDN 9 Telaga Biru

No. Nama / NIP Status Pegawai

Pangkat Gol. Ruang Jabatan Pendidikan

Terakhir

1 Mutmainna M. Nusi, S.Pd PNS Penata Muda Tkt I / III.B

Kepala Sekolah S1

2 Ismail A. Bagu PNS Pembina / IV.A Guru Kelas VI.B SPG

3 Ratna Gilintali, A.Ma PNS Pembina / IV.A GMP D2

4 Resi Nani Paki, S.Pd PNS Penata Tkt. I / III.D

Guru Kelas I.A S1

5 Salma Hamu Saba, S.Pd PNS Penata Muda/ III.A

Guru Kelas III S1

6 Novita Hazra Unti, S.Pd PNS Pengatur Muda/ II.B

Guru Kelas I.B S1

7 Nurhayati M. Huntoyoo, S.Pd, M.Pd PNS Penata / III.C Guru Kelas VI.A S2

8. Devy Yulianty S. Mayulu GTT - Guru Kelas IV SMA

9 Ariyanto Rahman, S.Pd GTT - GMP S1

10 Emi Ibrahim GTT - Guru Kelas II SMA

11 Serlin Samsudin Nuku, S.Pd GTT - Guru Kelas V S1

Sumber : Data Guru SDN 9 Telaga Biru T.P 2012/2013

Kedaan siswa SDN 9 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo berjumlah 228

orang yang terdiri dari 103 orang laki-laki dan 125 orang perempuan yang

tersebar pada 8 rombongan belajar. Terkait dengan keadaan siswa sesuai dengan

tingkatan kelas di SDN 9 Telaga Biru disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Keadaan Siswa SDN 9 Telaga Biru

NO KELAS ROMBEL LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 I 2 25 26 51 2 II 1 17 22 39 3 III 1 18 21 39 4 IV 1 8 12 20 5 V 1 16 21 37 6 VI 2 19 23 42

JUMLAH 8 103 125 228 Sumber : Laporan Data Siswa SDN 9 Telaga Biru Bulan April Tahun 2013

36

Dari jumlah siswa sebagaimana yang telah diuraikan dalam tabel 4.4, yang

menjadi fokus penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 20 orang yang terdiri

dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian terkait dengan hasil belajar siswa pada materi masalah

sosial dengan menerapkan metode inquiry dalam pembelajaran dilaksanakan

dalam 2 siklus. Penelitian ini diawali oleh observasi awal terhadap subjek

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Selengkapnya hasil penelitian ini

diuraikan sebagai berikut :

4.2.1 Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mempersiapkan segala sesuatu

yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu : membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat lembar pengamatan untuk guru dan

siswa, mempersiapkan alat/media dan sumber bahan pembelajaran dan menyusun

langkah-langkah tindakan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 April

2013, yang disesuaikan dengan jadwal untuk mata pelajaran IPS di kelas IV.

Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh 20 orang siswa yang terdiri dari 8 orang laki-

laki dan 12 orang perempuan.

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan

pembelajaran di kelas yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran

37

(RPP) dengan materi masalah sosial yang menerapkan metode inquiry dalam

pembelajaran, sehingga memperoleh data sebagai berikut :

1. Pengamatan Aktivitas Siswa

Kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau dan

dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra.

Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I ini diperoleh data

sebagaimana yang ditunjukkan oleh tabel berikut :

Tabel 4.5 Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Aspek yang diamati Aspek

Persentase Kognitif Afektif Psikomotor

Memperhatikan penjelasan guru √ 80,00% Aktif dalam kegiatan kelompok √ 65,00% Menjawab pertanyaan guru/teman √

60,00%

Mengajukan pertanyaan √ 45,00% Aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas √ 40,00%

Dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah √ 30,00%

Rata-Rata 53,33%

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa siklus I

menunjukkan bahwa dari 6 aspek yang diamati memperoleh rata-rata 53,33%.

Siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 16 orang atau 80,00%,

siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 13 orang atau 65,00%, siswa

yang menjawab pertanyaan guru/teman sebanyak 12 orang atau 60,00%, dan

siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 9 orang atau 45,00%, siswa yang

38

aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas sebanyak 8 orang atau 40%,

dan siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah

sebanyak 6 orang 30,00%.

Data aktivitas belajar siswa siklus I yang ditunjukkan oleh tabel 4.5 dapat

juga dilihat dalam grafik berikut :

Grafik 4.2 Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

2. Pengamatan Kegiatan Guru

Hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran

pada siklus I sesuai dengan lembar pengamatan yang mencakup 33 aspek yang

diamati dengan skor masing-masing aspek minimal 1 dan skor maksimal 4,

sebagaiman hasil yang mencapai rata-rata 2,61 dengan total skor perolehan 86,

dengan rincian perolehan dari masing-masing kriteria aspek yang diniliai yang

ditunjukkan oleh tabel brikut :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Persentase

Memperhatikan penjelasan guru

Aktif dalam kegiatan kelompok

Menjawab pertanyaan guru/teman

Mengajukan pertanyaan

Aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas

Dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah

39

Tabel 4.6 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I

Kriteria Aspek yang Dinilai Jumlah Aspek Persentase

Sangat Baik (Skor 4) 6 18,18%

Baik (Skor 3) 13 39,40%

Cukup (Skor 2) 9 27,27%

Kurang (Skor 1) 5 15,15

Jumlah 33 Aspek 100% Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 33 aspek yang diamati terkait dengan

kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran terdapat 6 aspek atau

18,18% yang memperoleh skor 4 (sangat baik), 13 aspek atau 39,40% yang

memperoleh skor 3 (baik), 9 aspek atau 27,27% yang memperoleh skor 2 (cukup),

dan 15,15% atau 5 aspek lainnya memperoleh skor 1 (kurang). Hal ini dapat

dilihat juga pada grafik berikut dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran 3.

Grafik 4.3 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

40

3. Hasil Belajar Siswa

Data terkait dengan hasil belajar siswa siklus I yang diambil dengan

menggunakan tes sebagai evaluasi hasil belajar pada akhir pembelajaran, maka

diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.7. Hasil Belajar Siswa Siklus I

Jlh Siwa

Tidak Tuntas (≤69,99)

Tuntas (≥70,00) Nilai

Tertinggi Nilai

Terendah Jlh

Nilai

Rata-Rata Kelas Jlh Persentase Jlh Persentase

20 Orang

7 Orang 35% 13

Orang 65 % 80 40 1330 66,50

Hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh tabel 4.7 dapat dilihat bahwa

dari 20 orang siswa yang mengikuti kegiatan evaluasi yang memperoleh nilai 70

keatas sebanyak 13 orang atau 65%, sedangkan yang mendapat nilai di bawah 70

sebanyak 7 orang atau 35%, dengan nilai rata-rata kelas 66,50.

KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 70,

sehinga dari 20 orang siswa yang mengikuti pembelajaran IPS khususnya materi

masalah sosial yang menerapkan metode inquiry pada proses pembelajaran, 13

orang siswa atau 65% yang memperoleh nilai 70 keatas merupakan siswa yang

tuntas, sedangkan 7 orang lainnya atau 35% tidak tuntas karena memperoleh nilai

di bawah KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik ketuntasan berikut.

41

Grafik 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

c. Pemantauan dan Evaluasi

Dari hasil pemantauan terhadap kegiatan pembelajaran siklus I ini masih

terdapat kekurangan-kekurangan baik aktivitas belajar siswa, kegiatan guru dalam

mengelola pembelajaran, maupun hasil belajar siswa. Kekurangan-kekurangan

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Aktivitas Belajar Siswa

Hasil pemantauan terhadap aktivitas belajar siswa siklus I yang mencapai

rata-rata 53,33% dari 6 aspek yang diamati masih tergolong rendah, hal ini terlihat

dari hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, dimana masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru,

tidak semua siswa aktif dalam kegiatan kelompok, masih sebagian besar siswa

yang belum berani menjawab pertanyaan guru/teman dan mengajukan pertanyaan,

hanya sebagian kecil siswa yang aktif mencari informasi tentang maslah yang

0

10

20

30

40

50

60

70

KETUNTASAN

Tuntas

Tidak Tuntas

42

dibahas, sehingga hanya beberapa orang siswa yang dapat mengambil kesimpulan

untuk memecahkan masalah.

2) Kegiatan Guru

Pada pembelajaran siklus I guru belum maksial dalam melaksanakan atau

mengelola pembelajaran. Dari hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam

mengelola pembelajaran terdapat 33 aspek yang diamati. Dari 33 aspek tersebut 5

aspek yang kurang diperhatikan yaitu aspek mengaitkan dengan realitas

kehidupan, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, merespon

positif partisipasi siswa, menunjukan sikap terbuka terhadap respons siswa, dan

menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar.

3) Hasil Belajar Siswa

Setelah dilakukan evaluasi pada akhir pembelajaran maka diperoleh data

terkait dengan hasil belajar siswa masih terdapat siswa yang tidak tuntas yaitu

sebanyak 7 orang ataw 35% dari 20 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah

KKM (70).

Melihat kekurangan-kekurangan sebagimana yang telah diuraikan sebagai

dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I, hal ini disebabkan oleh

belum maksimalnya guru dalam mengelola pembelajaran sehingga aktivitas

belajar siswa dalam pembelajaran pun rendah yang berimbas terhadap hasil

belajar mereka.

d. Analisis dan Refleksi

Setelah melihat hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I yang dianalisis

melalui lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru serta hasil belajar siswa,

43

maka penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan kesiklus II karena mencapai

indicator keberhasilan. Belum tercapainya indikator keberhasilan ini karena masih

terdapat kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran. Kekurangan-

kekurangan tersebut baik dari siswa maupun guru, yaitu :

a) Siswa

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dimana masih terdapat siswa yang

tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak semua siswa aktif dalam kegiatan

kelompok, masih sebagian besar siswa yang belum berani menjawab pertanyaan

guru/teman dan mengajukan pertanyaan, hanya sebagian kecil siswa yang aktif

mencari informasi tentang maslah yang dibahas, sehingga hanya beberapa orang

siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan masalah.

b) Guru

Dari 33 aspek yang diamati terhadap aktivitas guru dalam mengelola

pembelajaran terdapat 5 aspek yang kurang diperhatikan guru yaitu aspek

mengaitkan dengan realitas kehidupan, menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran, merespon positif partisipasi siswa, menunjukan sikap

terbuka terhadap respons siswa, dan menumbuhkan keceriaan dan antusisme

siswa dalam belajar.

Berdasarkan hasil analisis terhadap kekurangan-kekurangan pada

pelaksanaan pembelajaran siklus I, hal ini disebabkan oleh belum optimalnya guru

dalam mengelola pembelajaran. Maka upaya yang harus dilakukan pada tindakan

selanjutnya adalah agar guru lebih optimal dalam mengelola pembelajaran,

44

terutama terhadap kegiatan yang belum dilaksanakan atau kurang diperhatikan

guru, yaitu:

1) Mengaitkan dengan realitas kehidupan,

2) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran,

3) Merespon positif partisipasi siswa, menunjukan sikap terbuka terhadap

respons siswa,

4) Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar.

4.2.2 Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mempersiapkan segala

sesuatu yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengacu

pada pelakasanaan tindakan siklus sebelumnya, kegiatan yang dilakukan yaitu :

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat lembar pengamatan

untuk guru dan siswa, mempersiapkan alat/media dan sumber bahan pembelajaran

dan menyusun langkah-langkah tindakan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa 30 April

2013, yang disesuaikan dengan jadwal untuk mata pelajaran IPS di kelas IV.

Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh 20 orang siswa yang terdiri dari 8 orang laki-

laki dan 12 orang perempuan.

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan

pembelajaran di kelas yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran

45

(RPP) dengan materi masalah sosial yang menerapkan metode inquiry dalam

pembelajaran, sehingga memperoleh data sebagai berikut :

1. Pengamatan Aktivitas Siswa

Kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau dan

dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra.

Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I ini diperoleh data

sebagaimana yang ditunjukkan oleh tabel berikut :

Tabel 4.8 Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Aspek yang diamati Aspek

Persentase Kognitif Afektif Psikomotor

Memperhatikan penjelasan guru √ 100,00% Aktif dalam kegiatan kelompok √ 90,00% Menjawab pertanyaan guru/teman √ 85,00% Mengajukan pertanyaan √ 85,00% Aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas √ 80,00%

Dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah √ 75,00%

Rata-Rata 85,83% Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa siklus II

menunjukkan bahwa dari 6 aspek yang diamati memperoleh rata-rata 85,83%.

Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru atau mencapai 100,00%, siswa

yang aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 18 orang atau 90,00%, siswa yang

menjawab pertanyaan guru/teman sebanyak 17 orang atau 85,00%, dan siswa

yang mengajukan pertanyaan sebanyak 17 orang atau 85,00%, siswa yang aktif

mencari informasi tentang maslah yang dibahas sebanyak 16 orang atau 80,00%,

46

dan siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah

sebanyak 15 orang atau 75,00%.

Data aktivitas belajar siswa siklus II yang ditunjukkan oleh tabel 4.8 dapat

juga dilihat dalam grafik berikut :

Grafik 4.5 Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

2. Pengamatan Kegiatan Guru

Hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran

pada siklus II sesuai dengan lembar pengamatan yang mencakup 33 aspek yang

diamati dengan skor masing-masing aspek minimal 1 dan skor maksimal 4,

sebagaimana hasil yang mencapai rata-rata 2,61 dengan total skor perolehan 86,

dengan rincian perolehan dari masing-masing kriteria aspek yang diniliai yang

ditunjukkan oleh tabel brikut :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Aspek yang diamati

Memperhatikan penjelasan guru

Aktif dalam kegiatan kelompok

Menjawab pertanyaan guru/teman

Mengajukan pertanyaan

Aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas

Dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah

47

Tabel 4.9 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II

Kriteria Aspek yang Dinilai Jumlah Aspek Persentase

Sangat Baik (Skor 4) 13 39,40%

Baik (Skor 3) 16 48,48%

Cukup (Skor 2) 4 12,12%

Kurang (Skor 1) 0 0,00%

Jumlah 33 Aspek 100% Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 33 aspek yang diamati terkait dengan

kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran terdapat 13 aspek atau

39,40% yang memperoleh skor 4 (sangat baik), 16 aspek atau 48,48% yang

memperoleh skor 3 (baik), 4 aspek atau 12,12% yang memperoleh skor 2 (cukup),

dan yang memperoleh skor 1 (kurang) 0,00%. Hal ini dapat dilihat juga pada

grafik berikut dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

Grafik 4.6 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

45,00%

50,00%

Kategori

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

48

4. Hasil Belajar Siswa

Data terkait dengan hasil belajar siswa siklus II yang diambil dengan

menggunakan tes sebagai evaluasi hasil belajar pada akhir pembelajaran, maka

diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II

Jlh Siwa

Tidak Tuntas (≤69,99)

Tuntas (≥70,00) Nilai

Tertinggi Nilai

Terendah Jlh

Nilai

Rata-Rata Kelas Jlh Persentase Jlh Persentase

20 Orang

3 Orang 15% 17

Orang 85 % 100 60 1600 80,00

Hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh tabel 4.10 dapat dilihat bahwa

dari 20 orang siswa yang mengikuti kegiatan evaluasi yang memperoleh nilai 70

keatas sebanyak 17 orang, sedangkan yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak

3 orang, dengan nilai rata-rata kelas 80,00.

KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 70,

sehinga dari 20 orang siswa yang mengikuti pembelajaran IPS khususnya materi

masalah sosial yang menerapkan metode inquiry pada proses pembelajaran, 17

orang siswa atau 85,00% yang memperoleh nilai 70 keatas merupakan siswa yang

tuntas, sedangkan 3 orang lainnya atau 15,00% tidak tuntas karena memperoleh

nilai di bawah KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik ketuntasan

berikut.

49

Grafik 4.7 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

c. Pemantauan dan Evaluasi

Dari hasil pemantauan terhadap kegiatan pembelajaran siklus II ini masih

terdapat kekurangan-kekurangan baik aktivitas belajar siswa maupun hasil belajar

siswa. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Aktivitas Belajar Siswa

Hasil pemantauan terhadap aktivitas belajar siswa siklus II yang mencapai

rata-rata 85,83% dari 6 aspek yang diamati, hal ini terlihat dari hasil pengamatan

terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dimana

seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru, masih ada siswa aktif dalam

kegiatan kelompok, masih terdapat siswa yang belum berani menjawab

pertanyaan guru/teman dan mengajukan pertanyaan, masih ada siswa yang tidak

aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas, dan masih beberapa orang

siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan masalah.

0102030405060708090

Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

50

2) Kegiatan Guru

Pada siklus II guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik . Dari

hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran terdapat

33 aspek yang diamati. Dari 33 aspek tersebut secara keseluruhan sudah

dilaksanakan oleh guru walupun masih ada beberapa aspek dilaksanakan dengan

skor 2 atau kategori cukup.

3) Hasil Belajar Siswa

Setelah dilakukan evaluasi pada akhir pembelajaran maka diperoleh data

terkait dengan hasil belajar siswa masih terdapat siswa yang tidak tuntas yaitu

sebanyak 3 orang atau 15% dari 20 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah

KKM (70).

Pelaksanaan pembelajaran siklus II terlihat adanya peningkatan kearah

yang lebih baik, hal ini disebabkan oleh guru dalam mengelola pembelajaran

dengan baik walaupun belum sepenuhnya sehingga berimbas pada aktivitas

belajar siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar mereka.

e. Analisis dan Refleksi

Setelah melihat pelaksanaan pembelajaran siklus II yang dianalisis melalui

lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru serta hasil belajar siswa, yang telah

menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya, secara keseluruhan

pelaksanaan pembelajaran siklus II sudah terlaksana dengan baik, sehingga

pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan sampai dengan Siklus II.

51

4.3 Pembahasan

Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode inquiry dalam

materi maslah sosial ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan diawali oleh

observasi awal telah menunjukkan adanya peningkatan kearah yang lebih baik,

dimana pada observasi awal dari 20 orang siswa hanya 6 orang atau 30,00% yang

tuntas dalam pembelajaran sedangkan 14 orang atau 70,00% tidak tuntas

mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran siklus I.

Pada kegiatan pembelajaran siklus I terdapat 13 orang atau 65,00% siswa

yang tuntas hasil belajarnya dan 7 orang atau 35,00% tidak tuntas dengan nilai

rata-rata kelas 66,50. Walaupun telah mengalami peningkatan namun hasil ini

belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu, 15 orang atau

75,00% dari 20 orang siswa yang mencapai KKM (Nilai 70).

Hasil yang tidak mencapai indikator keberhasilan ini setelah dianalisis

disebabkan oleh aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah dimana hanya

mencapai rata-rata 53,33% dari 6 aspek yang diamati. Dengan perolehan masing-

masing aspek yaitu, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 16

orang atau 80,00%, siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 13 orang

atau 65,00%, siswa yang menjawab pertanyaan guru/teman sebanyak 12 orang

atau 60,00%, dan siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 9 orang atau

45,00%, siswa yang aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas

sebanyak 8 orang atau 40%, dan siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk

memecahkan maslah sebanyak 6 orang 30,00%.

52

Aktivitas belajar siswa yang tergolong rendah ini dipengaruhi oleh masih

terdapat hal-hal yang kurang diperhatikan guru dalam mengelola pembelajaran.

Dari 33 aspek yang diamati sesuai lembar pengamatan kegiatan guru terdapat 5

aspek yang kurang diperhatikan yaitu aspek mengaitkan dengan realitas

kehidupan, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, merespon

positif partisipasi siswa, menunjukan sikap terbuka terhadap respons siswa, dan

menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar.

Dengan mengacu pada kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus

I, kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus II. Pada kegiatan

pembelajaran siklus II dengan menerapkan metode inquiry dalam materi masalah

sosial telah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, dimana siswa

yang tuntas hasil belajarnya sebanyak 17 orang atau 85,00% dan siswa yang tidak

tuntas sebanyak 3 orang atau 15,00%, dengan nilai rata-rata kelas 80,00.

Hasil yang telah melebihi indikator keberhasilan ini setelah dianalisis

disebabkan oleh aktivitas belajar siswa yang menunjukkan adanya peningkatan

dimana mencapai rata-rata 85,83% dari 6 aspek yang diamati. Dengan perolehan

masing-masing aspek yaitu, seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru atau

mencapai 100,00%, siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 18 orang

atau 90,00%, siswa yang menjawab pertanyaan guru/teman sebanyak 17 orang

atau 85,00%, dan siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 17 orang atau

85,00%, siswa yang aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas

sebanyak 16 orang atau 80,00%, dan siswa yang dapat mengambil kesimpulan

untuk memecahkan maslah sebanyak 15 orang atau 75,00%.

53

Peningkatan aktivitas belajar siswa ini dipengaruhi oleh guru sudah

melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dari hasil pengamatan terhadap

kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran terdapat 33 aspek yang diamati.

Dari 33 aspek tersebut secara keseluruhan sudah dilaksanakan oleh guru.

Peningkatan aktivitas belajar siswa yang dipengaruhi oleh guru yang telah

melaksanakan pembelajaran dengan baik, hal ini berimbas pula terhadap hasil

belajar siswa yang mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh ketuntasan

belajar siswa, yang dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 4.8 Perbandingan ketuntasan belajar siswa hasil observasi awal, siklus I, dan siklus II.

Dengan demikian kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa metode inquiry

terbukti, setidaknya dalam penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dengan demikian pula maka hipotesis tindakan yang telah dirumuskan pada bab

sebelumnya dapat diterima kebenarannya.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

KETUNTASAN

Observasi Awal

Siklus I

Siklus II

85%

65%

30%