bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...
TRANSCRIPT
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 9 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.
Sekolah ini merupakan salah satu dari 22 sekolah dasar negeri yang terdapat di
Kecamatan Telaga Biru, letaknya di jalan Tahir Manyo Desa Tinelo Kecamatan
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.
SDN 9 Telaga Biru didirikan pada tahun 1963 yang pada awalnya bernama
SDN III Ulapato A, tahun 2007 berubah menjadi SDN 1 Tinelo, dan pada tahun
2012 berubah menjadi SDN 9 Telaga Biru. Sekolah ini dibangun di atas lahan
seluas 2.016 M2 dengan luas bangunan 557 M2. Secara fisik sekolah ini terdiri
atas beberapa ruang penunjang yang rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Keadaan Fisik SDN 9 Telaga Biru
No Uraian Banyaknya Kondisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Dewan Guru
Ruang Belajar
Lab Komputer
Ruang UKS
Rumah Dinas Kepala Sekolah
Rumah Dinas Guru
1
1
8
1
1
1
2
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Rusak Berat
Rusak Berat
Sumber : Data sarana dan prasarana SDN 9 Telaga Biru Tahun 2013
33
34
SDN 9 Telaga Biru sejak didirikan sampai dengan saat ini telah
mengalami beberapa kali pergantian Kepala Sekolah. Data penjabat kepala SDN 9
Telaga Biru sejak didirikan sampai dengan sekarang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Data penjabat Kepala SDN 9 Telaga Biru sejak didirikan
hingga sekarang
No. Nama Kepala Sekolah Tahun Menjabat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
9.
10.
11
Abubakar Tanipu
Ruidin Hilala
Ibrahim Sampir
Yusuf Umar
Abd. Rahman Anwar
Mohamad Budo, S.Pd
Astina Rauf, M.Pd
Abd. Wahab Akili, S.Pd, M.Pd
Muchlis Tone A.Ma.Pd
Mutmainna M. Nusi, S.Pd
1963 s/d 1970
1970 s/d 1977
1977 s/d 1982
1982 s/d 1992
1992 s/d 1998
1998 s/d 2001
2001 s/d 2003
2003 s/d 2008
2008 s/d 2011
20011 s/d Sekarang
Sumber : Profil Sekolah SDN 9 Telaga Biru Tahun 2013
Pada tahun pelajaran 2012-2013 tenaga pendidik yang mengajar di sekolah
ini berjumlah 11 Orang, yang terdiri dari 7 orang Guru PNS dan 4 orang Guru
Non PNS, dengan kualifikasi pendidikan terakhir S2 1 orang, S1 6 orang, D2 1
Orang dan SMA sederajat 3 orang. Uraian data guru SDN 9 Telaga Biru dapat
dilihat pada tabel berikut :
35
Tabel 4.3 Keadaan Guru SDN 9 Telaga Biru
No. Nama / NIP Status Pegawai
Pangkat Gol. Ruang Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 Mutmainna M. Nusi, S.Pd PNS Penata Muda Tkt I / III.B
Kepala Sekolah S1
2 Ismail A. Bagu PNS Pembina / IV.A Guru Kelas VI.B SPG
3 Ratna Gilintali, A.Ma PNS Pembina / IV.A GMP D2
4 Resi Nani Paki, S.Pd PNS Penata Tkt. I / III.D
Guru Kelas I.A S1
5 Salma Hamu Saba, S.Pd PNS Penata Muda/ III.A
Guru Kelas III S1
6 Novita Hazra Unti, S.Pd PNS Pengatur Muda/ II.B
Guru Kelas I.B S1
7 Nurhayati M. Huntoyoo, S.Pd, M.Pd PNS Penata / III.C Guru Kelas VI.A S2
8. Devy Yulianty S. Mayulu GTT - Guru Kelas IV SMA
9 Ariyanto Rahman, S.Pd GTT - GMP S1
10 Emi Ibrahim GTT - Guru Kelas II SMA
11 Serlin Samsudin Nuku, S.Pd GTT - Guru Kelas V S1
Sumber : Data Guru SDN 9 Telaga Biru T.P 2012/2013
Kedaan siswa SDN 9 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo berjumlah 228
orang yang terdiri dari 103 orang laki-laki dan 125 orang perempuan yang
tersebar pada 8 rombongan belajar. Terkait dengan keadaan siswa sesuai dengan
tingkatan kelas di SDN 9 Telaga Biru disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Keadaan Siswa SDN 9 Telaga Biru
NO KELAS ROMBEL LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 I 2 25 26 51 2 II 1 17 22 39 3 III 1 18 21 39 4 IV 1 8 12 20 5 V 1 16 21 37 6 VI 2 19 23 42
JUMLAH 8 103 125 228 Sumber : Laporan Data Siswa SDN 9 Telaga Biru Bulan April Tahun 2013
36
Dari jumlah siswa sebagaimana yang telah diuraikan dalam tabel 4.4, yang
menjadi fokus penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 20 orang yang terdiri
dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Hasil penelitian terkait dengan hasil belajar siswa pada materi masalah
sosial dengan menerapkan metode inquiry dalam pembelajaran dilaksanakan
dalam 2 siklus. Penelitian ini diawali oleh observasi awal terhadap subjek
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Selengkapnya hasil penelitian ini
diuraikan sebagai berikut :
4.2.1 Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mempersiapkan segala sesuatu
yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu : membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat lembar pengamatan untuk guru dan
siswa, mempersiapkan alat/media dan sumber bahan pembelajaran dan menyusun
langkah-langkah tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 April
2013, yang disesuaikan dengan jadwal untuk mata pelajaran IPS di kelas IV.
Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh 20 orang siswa yang terdiri dari 8 orang laki-
laki dan 12 orang perempuan.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan
pembelajaran di kelas yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran
37
(RPP) dengan materi masalah sosial yang menerapkan metode inquiry dalam
pembelajaran, sehingga memperoleh data sebagai berikut :
1. Pengamatan Aktivitas Siswa
Kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau dan
dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra.
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I ini diperoleh data
sebagaimana yang ditunjukkan oleh tabel berikut :
Tabel 4.5 Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
Aspek yang diamati Aspek
Persentase Kognitif Afektif Psikomotor
Memperhatikan penjelasan guru √ 80,00% Aktif dalam kegiatan kelompok √ 65,00% Menjawab pertanyaan guru/teman √
60,00%
Mengajukan pertanyaan √ 45,00% Aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas √ 40,00%
Dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah √ 30,00%
Rata-Rata 53,33%
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa siklus I
menunjukkan bahwa dari 6 aspek yang diamati memperoleh rata-rata 53,33%.
Siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 16 orang atau 80,00%,
siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 13 orang atau 65,00%, siswa
yang menjawab pertanyaan guru/teman sebanyak 12 orang atau 60,00%, dan
siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 9 orang atau 45,00%, siswa yang
38
aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas sebanyak 8 orang atau 40%,
dan siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah
sebanyak 6 orang 30,00%.
Data aktivitas belajar siswa siklus I yang ditunjukkan oleh tabel 4.5 dapat
juga dilihat dalam grafik berikut :
Grafik 4.2 Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
2. Pengamatan Kegiatan Guru
Hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran
pada siklus I sesuai dengan lembar pengamatan yang mencakup 33 aspek yang
diamati dengan skor masing-masing aspek minimal 1 dan skor maksimal 4,
sebagaiman hasil yang mencapai rata-rata 2,61 dengan total skor perolehan 86,
dengan rincian perolehan dari masing-masing kriteria aspek yang diniliai yang
ditunjukkan oleh tabel brikut :
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Persentase
Memperhatikan penjelasan guru
Aktif dalam kegiatan kelompok
Menjawab pertanyaan guru/teman
Mengajukan pertanyaan
Aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas
Dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah
39
Tabel 4.6 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
Kriteria Aspek yang Dinilai Jumlah Aspek Persentase
Sangat Baik (Skor 4) 6 18,18%
Baik (Skor 3) 13 39,40%
Cukup (Skor 2) 9 27,27%
Kurang (Skor 1) 5 15,15
Jumlah 33 Aspek 100% Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 33 aspek yang diamati terkait dengan
kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran terdapat 6 aspek atau
18,18% yang memperoleh skor 4 (sangat baik), 13 aspek atau 39,40% yang
memperoleh skor 3 (baik), 9 aspek atau 27,27% yang memperoleh skor 2 (cukup),
dan 15,15% atau 5 aspek lainnya memperoleh skor 1 (kurang). Hal ini dapat
dilihat juga pada grafik berikut dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 3.
Grafik 4.3 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
40
3. Hasil Belajar Siswa
Data terkait dengan hasil belajar siswa siklus I yang diambil dengan
menggunakan tes sebagai evaluasi hasil belajar pada akhir pembelajaran, maka
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.7. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Jlh Siwa
Tidak Tuntas (≤69,99)
Tuntas (≥70,00) Nilai
Tertinggi Nilai
Terendah Jlh
Nilai
Rata-Rata Kelas Jlh Persentase Jlh Persentase
20 Orang
7 Orang 35% 13
Orang 65 % 80 40 1330 66,50
Hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh tabel 4.7 dapat dilihat bahwa
dari 20 orang siswa yang mengikuti kegiatan evaluasi yang memperoleh nilai 70
keatas sebanyak 13 orang atau 65%, sedangkan yang mendapat nilai di bawah 70
sebanyak 7 orang atau 35%, dengan nilai rata-rata kelas 66,50.
KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 70,
sehinga dari 20 orang siswa yang mengikuti pembelajaran IPS khususnya materi
masalah sosial yang menerapkan metode inquiry pada proses pembelajaran, 13
orang siswa atau 65% yang memperoleh nilai 70 keatas merupakan siswa yang
tuntas, sedangkan 7 orang lainnya atau 35% tidak tuntas karena memperoleh nilai
di bawah KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik ketuntasan berikut.
41
Grafik 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
c. Pemantauan dan Evaluasi
Dari hasil pemantauan terhadap kegiatan pembelajaran siklus I ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan baik aktivitas belajar siswa, kegiatan guru dalam
mengelola pembelajaran, maupun hasil belajar siswa. Kekurangan-kekurangan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Aktivitas Belajar Siswa
Hasil pemantauan terhadap aktivitas belajar siswa siklus I yang mencapai
rata-rata 53,33% dari 6 aspek yang diamati masih tergolong rendah, hal ini terlihat
dari hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, dimana masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru,
tidak semua siswa aktif dalam kegiatan kelompok, masih sebagian besar siswa
yang belum berani menjawab pertanyaan guru/teman dan mengajukan pertanyaan,
hanya sebagian kecil siswa yang aktif mencari informasi tentang maslah yang
0
10
20
30
40
50
60
70
KETUNTASAN
Tuntas
Tidak Tuntas
42
dibahas, sehingga hanya beberapa orang siswa yang dapat mengambil kesimpulan
untuk memecahkan masalah.
2) Kegiatan Guru
Pada pembelajaran siklus I guru belum maksial dalam melaksanakan atau
mengelola pembelajaran. Dari hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam
mengelola pembelajaran terdapat 33 aspek yang diamati. Dari 33 aspek tersebut 5
aspek yang kurang diperhatikan yaitu aspek mengaitkan dengan realitas
kehidupan, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, merespon
positif partisipasi siswa, menunjukan sikap terbuka terhadap respons siswa, dan
menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar.
3) Hasil Belajar Siswa
Setelah dilakukan evaluasi pada akhir pembelajaran maka diperoleh data
terkait dengan hasil belajar siswa masih terdapat siswa yang tidak tuntas yaitu
sebanyak 7 orang ataw 35% dari 20 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah
KKM (70).
Melihat kekurangan-kekurangan sebagimana yang telah diuraikan sebagai
dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I, hal ini disebabkan oleh
belum maksimalnya guru dalam mengelola pembelajaran sehingga aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran pun rendah yang berimbas terhadap hasil
belajar mereka.
d. Analisis dan Refleksi
Setelah melihat hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I yang dianalisis
melalui lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru serta hasil belajar siswa,
43
maka penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan kesiklus II karena mencapai
indicator keberhasilan. Belum tercapainya indikator keberhasilan ini karena masih
terdapat kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran. Kekurangan-
kekurangan tersebut baik dari siswa maupun guru, yaitu :
a) Siswa
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dimana masih terdapat siswa yang
tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak semua siswa aktif dalam kegiatan
kelompok, masih sebagian besar siswa yang belum berani menjawab pertanyaan
guru/teman dan mengajukan pertanyaan, hanya sebagian kecil siswa yang aktif
mencari informasi tentang maslah yang dibahas, sehingga hanya beberapa orang
siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan masalah.
b) Guru
Dari 33 aspek yang diamati terhadap aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran terdapat 5 aspek yang kurang diperhatikan guru yaitu aspek
mengaitkan dengan realitas kehidupan, menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran, merespon positif partisipasi siswa, menunjukan sikap
terbuka terhadap respons siswa, dan menumbuhkan keceriaan dan antusisme
siswa dalam belajar.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kekurangan-kekurangan pada
pelaksanaan pembelajaran siklus I, hal ini disebabkan oleh belum optimalnya guru
dalam mengelola pembelajaran. Maka upaya yang harus dilakukan pada tindakan
selanjutnya adalah agar guru lebih optimal dalam mengelola pembelajaran,
44
terutama terhadap kegiatan yang belum dilaksanakan atau kurang diperhatikan
guru, yaitu:
1) Mengaitkan dengan realitas kehidupan,
2) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran,
3) Merespon positif partisipasi siswa, menunjukan sikap terbuka terhadap
respons siswa,
4) Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar.
4.2.2 Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mempersiapkan segala
sesuatu yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengacu
pada pelakasanaan tindakan siklus sebelumnya, kegiatan yang dilakukan yaitu :
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat lembar pengamatan
untuk guru dan siswa, mempersiapkan alat/media dan sumber bahan pembelajaran
dan menyusun langkah-langkah tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa 30 April
2013, yang disesuaikan dengan jadwal untuk mata pelajaran IPS di kelas IV.
Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh 20 orang siswa yang terdiri dari 8 orang laki-
laki dan 12 orang perempuan.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan
pembelajaran di kelas yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran
45
(RPP) dengan materi masalah sosial yang menerapkan metode inquiry dalam
pembelajaran, sehingga memperoleh data sebagai berikut :
1. Pengamatan Aktivitas Siswa
Kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau dan
dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra.
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I ini diperoleh data
sebagaimana yang ditunjukkan oleh tabel berikut :
Tabel 4.8 Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
Aspek yang diamati Aspek
Persentase Kognitif Afektif Psikomotor
Memperhatikan penjelasan guru √ 100,00% Aktif dalam kegiatan kelompok √ 90,00% Menjawab pertanyaan guru/teman √ 85,00% Mengajukan pertanyaan √ 85,00% Aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas √ 80,00%
Dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah √ 75,00%
Rata-Rata 85,83% Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa siklus II
menunjukkan bahwa dari 6 aspek yang diamati memperoleh rata-rata 85,83%.
Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru atau mencapai 100,00%, siswa
yang aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 18 orang atau 90,00%, siswa yang
menjawab pertanyaan guru/teman sebanyak 17 orang atau 85,00%, dan siswa
yang mengajukan pertanyaan sebanyak 17 orang atau 85,00%, siswa yang aktif
mencari informasi tentang maslah yang dibahas sebanyak 16 orang atau 80,00%,
46
dan siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah
sebanyak 15 orang atau 75,00%.
Data aktivitas belajar siswa siklus II yang ditunjukkan oleh tabel 4.8 dapat
juga dilihat dalam grafik berikut :
Grafik 4.5 Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
2. Pengamatan Kegiatan Guru
Hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran
pada siklus II sesuai dengan lembar pengamatan yang mencakup 33 aspek yang
diamati dengan skor masing-masing aspek minimal 1 dan skor maksimal 4,
sebagaimana hasil yang mencapai rata-rata 2,61 dengan total skor perolehan 86,
dengan rincian perolehan dari masing-masing kriteria aspek yang diniliai yang
ditunjukkan oleh tabel brikut :
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Aspek yang diamati
Memperhatikan penjelasan guru
Aktif dalam kegiatan kelompok
Menjawab pertanyaan guru/teman
Mengajukan pertanyaan
Aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas
Dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan maslah
47
Tabel 4.9 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II
Kriteria Aspek yang Dinilai Jumlah Aspek Persentase
Sangat Baik (Skor 4) 13 39,40%
Baik (Skor 3) 16 48,48%
Cukup (Skor 2) 4 12,12%
Kurang (Skor 1) 0 0,00%
Jumlah 33 Aspek 100% Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 33 aspek yang diamati terkait dengan
kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran terdapat 13 aspek atau
39,40% yang memperoleh skor 4 (sangat baik), 16 aspek atau 48,48% yang
memperoleh skor 3 (baik), 4 aspek atau 12,12% yang memperoleh skor 2 (cukup),
dan yang memperoleh skor 1 (kurang) 0,00%. Hal ini dapat dilihat juga pada
grafik berikut dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
Grafik 4.6 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
45,00%
50,00%
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
48
4. Hasil Belajar Siswa
Data terkait dengan hasil belajar siswa siklus II yang diambil dengan
menggunakan tes sebagai evaluasi hasil belajar pada akhir pembelajaran, maka
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II
Jlh Siwa
Tidak Tuntas (≤69,99)
Tuntas (≥70,00) Nilai
Tertinggi Nilai
Terendah Jlh
Nilai
Rata-Rata Kelas Jlh Persentase Jlh Persentase
20 Orang
3 Orang 15% 17
Orang 85 % 100 60 1600 80,00
Hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh tabel 4.10 dapat dilihat bahwa
dari 20 orang siswa yang mengikuti kegiatan evaluasi yang memperoleh nilai 70
keatas sebanyak 17 orang, sedangkan yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak
3 orang, dengan nilai rata-rata kelas 80,00.
KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 70,
sehinga dari 20 orang siswa yang mengikuti pembelajaran IPS khususnya materi
masalah sosial yang menerapkan metode inquiry pada proses pembelajaran, 17
orang siswa atau 85,00% yang memperoleh nilai 70 keatas merupakan siswa yang
tuntas, sedangkan 3 orang lainnya atau 15,00% tidak tuntas karena memperoleh
nilai di bawah KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik ketuntasan
berikut.
49
Grafik 4.7 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
c. Pemantauan dan Evaluasi
Dari hasil pemantauan terhadap kegiatan pembelajaran siklus II ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan baik aktivitas belajar siswa maupun hasil belajar
siswa. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Aktivitas Belajar Siswa
Hasil pemantauan terhadap aktivitas belajar siswa siklus II yang mencapai
rata-rata 85,83% dari 6 aspek yang diamati, hal ini terlihat dari hasil pengamatan
terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dimana
seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru, masih ada siswa aktif dalam
kegiatan kelompok, masih terdapat siswa yang belum berani menjawab
pertanyaan guru/teman dan mengajukan pertanyaan, masih ada siswa yang tidak
aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas, dan masih beberapa orang
siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk memecahkan masalah.
0102030405060708090
Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
50
2) Kegiatan Guru
Pada siklus II guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik . Dari
hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran terdapat
33 aspek yang diamati. Dari 33 aspek tersebut secara keseluruhan sudah
dilaksanakan oleh guru walupun masih ada beberapa aspek dilaksanakan dengan
skor 2 atau kategori cukup.
3) Hasil Belajar Siswa
Setelah dilakukan evaluasi pada akhir pembelajaran maka diperoleh data
terkait dengan hasil belajar siswa masih terdapat siswa yang tidak tuntas yaitu
sebanyak 3 orang atau 15% dari 20 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah
KKM (70).
Pelaksanaan pembelajaran siklus II terlihat adanya peningkatan kearah
yang lebih baik, hal ini disebabkan oleh guru dalam mengelola pembelajaran
dengan baik walaupun belum sepenuhnya sehingga berimbas pada aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar mereka.
e. Analisis dan Refleksi
Setelah melihat pelaksanaan pembelajaran siklus II yang dianalisis melalui
lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru serta hasil belajar siswa, yang telah
menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya, secara keseluruhan
pelaksanaan pembelajaran siklus II sudah terlaksana dengan baik, sehingga
pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan sampai dengan Siklus II.
51
4.3 Pembahasan
Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode inquiry dalam
materi maslah sosial ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan diawali oleh
observasi awal telah menunjukkan adanya peningkatan kearah yang lebih baik,
dimana pada observasi awal dari 20 orang siswa hanya 6 orang atau 30,00% yang
tuntas dalam pembelajaran sedangkan 14 orang atau 70,00% tidak tuntas
mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran siklus I.
Pada kegiatan pembelajaran siklus I terdapat 13 orang atau 65,00% siswa
yang tuntas hasil belajarnya dan 7 orang atau 35,00% tidak tuntas dengan nilai
rata-rata kelas 66,50. Walaupun telah mengalami peningkatan namun hasil ini
belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu, 15 orang atau
75,00% dari 20 orang siswa yang mencapai KKM (Nilai 70).
Hasil yang tidak mencapai indikator keberhasilan ini setelah dianalisis
disebabkan oleh aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah dimana hanya
mencapai rata-rata 53,33% dari 6 aspek yang diamati. Dengan perolehan masing-
masing aspek yaitu, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 16
orang atau 80,00%, siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 13 orang
atau 65,00%, siswa yang menjawab pertanyaan guru/teman sebanyak 12 orang
atau 60,00%, dan siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 9 orang atau
45,00%, siswa yang aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas
sebanyak 8 orang atau 40%, dan siswa yang dapat mengambil kesimpulan untuk
memecahkan maslah sebanyak 6 orang 30,00%.
52
Aktivitas belajar siswa yang tergolong rendah ini dipengaruhi oleh masih
terdapat hal-hal yang kurang diperhatikan guru dalam mengelola pembelajaran.
Dari 33 aspek yang diamati sesuai lembar pengamatan kegiatan guru terdapat 5
aspek yang kurang diperhatikan yaitu aspek mengaitkan dengan realitas
kehidupan, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, merespon
positif partisipasi siswa, menunjukan sikap terbuka terhadap respons siswa, dan
menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar.
Dengan mengacu pada kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus
I, kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus II. Pada kegiatan
pembelajaran siklus II dengan menerapkan metode inquiry dalam materi masalah
sosial telah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, dimana siswa
yang tuntas hasil belajarnya sebanyak 17 orang atau 85,00% dan siswa yang tidak
tuntas sebanyak 3 orang atau 15,00%, dengan nilai rata-rata kelas 80,00.
Hasil yang telah melebihi indikator keberhasilan ini setelah dianalisis
disebabkan oleh aktivitas belajar siswa yang menunjukkan adanya peningkatan
dimana mencapai rata-rata 85,83% dari 6 aspek yang diamati. Dengan perolehan
masing-masing aspek yaitu, seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru atau
mencapai 100,00%, siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 18 orang
atau 90,00%, siswa yang menjawab pertanyaan guru/teman sebanyak 17 orang
atau 85,00%, dan siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 17 orang atau
85,00%, siswa yang aktif mencari informasi tentang maslah yang dibahas
sebanyak 16 orang atau 80,00%, dan siswa yang dapat mengambil kesimpulan
untuk memecahkan maslah sebanyak 15 orang atau 75,00%.
53
Peningkatan aktivitas belajar siswa ini dipengaruhi oleh guru sudah
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dari hasil pengamatan terhadap
kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran terdapat 33 aspek yang diamati.
Dari 33 aspek tersebut secara keseluruhan sudah dilaksanakan oleh guru.
Peningkatan aktivitas belajar siswa yang dipengaruhi oleh guru yang telah
melaksanakan pembelajaran dengan baik, hal ini berimbas pula terhadap hasil
belajar siswa yang mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh ketuntasan
belajar siswa, yang dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.8 Perbandingan ketuntasan belajar siswa hasil observasi awal, siklus I, dan siklus II.
Dengan demikian kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa metode inquiry
terbukti, setidaknya dalam penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan demikian pula maka hipotesis tindakan yang telah dirumuskan pada bab
sebelumnya dapat diterima kebenarannya.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
KETUNTASAN
Observasi Awal
Siklus I
Siklus II
85%
65%
30%