bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Peneltian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo khususnya pada materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda menggunakan KIT IPA sebagai media bantu dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Setelah peneliti melakukan semua prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 3 bulan yakni sejak oktober sampai dengan desember 2012 di SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo, pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun rangkaian persiapan yang akan dilakukan meliputi persiapan perangkat pembelajaran yang sesuai prosedur yang telah ditetapkan, lembar pengamatan proses pembelajaran baik aktivitas guru dan aktivitas siswa, sehingga proses pembelajaran yang berlangsung dapat diamati dengan baik. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus satu kali pertemuan dan waktu pelaksanaan dimulai dari berlakunya praktek penelitian ke Instansi yang bersangkutan selama 3 bulan. Sebelum dilaksanakan kegiatan tindakan dimaksud, telah diawali dengan melakukan kegiatan observasi pendahuluan (pra tindakan) dengan maksud untuk memperoleh gambaran dan mengidentifikasi permasalahan siswa berkenaan dengan aktivitas siswa pada

Upload: trandat

Post on 25-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Peneltian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN No. 83 Kota Tengah

Kota Gorontalo khususnya pada materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda

menggunakan KIT IPA sebagai media bantu dalam meningkatkan aktivitas belajar

siswa. Setelah peneliti melakukan semua prosedur penelitian tindakan kelas yang

dilakukan selama 3 bulan yakni sejak oktober sampai dengan desember 2012 di

SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo, pada bab ini peneliti akan

mendeskripsikan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus.

Adapun rangkaian persiapan yang akan dilakukan meliputi persiapan

perangkat pembelajaran yang sesuai prosedur yang telah ditetapkan, lembar

pengamatan proses pembelajaran baik aktivitas guru dan aktivitas siswa, sehingga

proses pembelajaran yang berlangsung dapat diamati dengan baik. Pelaksanaan

penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus satu kali

pertemuan dan waktu pelaksanaan dimulai dari berlakunya praktek penelitian ke

Instansi yang bersangkutan selama 3 bulan. Sebelum dilaksanakan kegiatan

tindakan dimaksud, telah diawali dengan melakukan kegiatan observasi

pendahuluan (pra tindakan) dengan maksud untuk memperoleh gambaran dan

mengidentifikasi permasalahan siswa berkenaan dengan aktivitas siswa pada

pelajaran IPA melalui penggunaan alat peraga KIT IPA kelas IV SDN No. 83

Kota Tengah Kota Gorontalo dari pelaksanaan pembelajaran sebelumnya.

Sehubungan hal tersebut, maka bab ini mendeskripsikan hasil penelitian

dan pembahasan mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti

dengan melibatkan seorang observer pendamping. Adapun ruang lingkup hasil

penelitian dan pembahasan dimaksud, yaitu (a) Obseavasi awal, (c) Tindakan

Siklus II dan (d) Evaluasi hasil tindakan.

4.1.2 Pelaksanaan Observasi Awal

Pelaksanaan pembelajaran observasi awal dilaksanakan pada hari rabu 10

oktober 2012, jam pertama pukul 07.20-09.30. Berdasarkan pengalaman mengajar

yang selama ini peneliti dan guru-guru lakukan di sekolah, maka masalah yang

dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan pembelajaran IPA yang biasa dilakukan di sekolah adalah

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Konvesional yang meletakkan guru

sebagai pusat belajar siswa. Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran

sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, sehingga guru kurang menggali

kemampuan yang dimilki siswa.

2. Kurangnya interaksi antar siswa di kelas, baik dalam diskusi kelas maupun

diskusi kelompok, sehingga siswa kurang terbiasa dalam mengemukakan ide

maupun pendapatnya.

3. Penilaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran lebih menekankan pada

hasil belajar siswa berupa hasil ulangan daripada penilaian terhadap proses

belajarnya.

4. Dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA, seringkali siswa

merasakan kejenuhan dengan cara mengajar yang kurang menuntut keaktifan

siswa secara langsung dalam pembelajaran. Salah satunya adalah metode

ceramah yang dinilai kurang membangkitkan motivasi belajar siswa. Siswa

hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru, tanpa melibatkan mereka

dalam proses pemahaman menganai materi sifat dan perubahan wujud benda.

Observasi awal terhadap aktivitas belajar siswa terintegrasi pada saat

pembelajaran berlangsung. Pada saat kegiatan belajar berlangsung, guru dengan

dibantu oleh guru yang lain melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa.

Aktivitas siswa direkam ke dalam format-format penilaian yang sudah disiapkan

sebelumnya. Aktivitas yang direkam oleh guru yang pada nantinya dijadikan

sebagai data/bahan untuk menilai efektivitas pembelajaran yang dilakukan oleh

guru sebagai bahan untuk pembelajaran yang akan datang (sikus I). Berikut hasil

pengamatan aktivitas belajar siswa pada observasi awal :

Tabel 4.1 : Skor Prosentase Pada Observasi Awal

No Nama Aspek Yang diamati

Nilai 1 2 3 4 5

1 Abdul Wahid Ismail 10 10 5 10 10 45

2 Ais Harun 20 10 10 10 10 60

3 Al Amin Idris 10 10 10 10 10 50

4 Andri Rino Diyou 10 20 10 10 10 60

5 Hardiyanto s. Pido 10 20 10 10 10 60

6 Ihwanudin Djihu 10 10 5 5 10 40

7 Pebriyanto Rajak 10 10 10 10 10 50

8 Reynaldi Haidari 10 10 10 10 10 50

9 Ronaidi Abdul 20 5 10 5 15 55

10 Saprin Mahmud 10 15 5 10 10 50

11 Sofian Puhi 15 10 10 5 10 50

12 Stendy Trumbol 20 20 10 5 15 70

13 Syahril Katara 15 10 10 5 10 50

14 Zainudin Ngabito 10 10 20 5 5 50

15 Zumadin Usman 20 10 10 15 5 60

16 Andrawaty Hamzah 15 10 5 5 5 40

17 Farida Abas 10 20 10 5 5 50

18 Fitri Hedimo 10 15 10 10 10 55

19 Gustiani Husain 15 5 10 5 10 45

20 Iskawati Pulubolo 10 10 10 10 5 45

21 Megita Dalanggo 20 20 10 10 10 70

22 Mirnawaty Adam 10 10 10 5 5 40

23 Novriyanti Unusa 10 10 10 5 5 40

24 Nur Ain Wungguli 10 10 15 5 10 50

25 Nurfadillah Dalanggo 10 10 10 5 5 40

26 Rahma Mootalu 10 15 5 5 5 40

27 Rini F.C Kadir 20 20 20 5 5 70

28 Salmawaty Djafar 20 5 5 5 5 40

29 Sri Susanti Abdullah 10 10 5 5 10 40

30 Yuliyanti Yusuf 10 15 10 10 10 55

JUMLAH 1520

RATA-RATA 50,67

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa perolehan rata-rata aktivitas belajar

siswa kelas IV SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo pada observasi awal

adalah 50,67%. Maka hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada observasi

awal belum memenuhi kriteria aktivitas belajar siswa yang diharapkan .

Berdasarkan hasil kegiatan orientasi dan identifikasi terhadap aktivitas

belajar siswa serta berdasarkan atas kesepakatan dan kesepahaman peneliti

(sekaligus praktisi), Kelapa Sekolah dan Obsever (peneliti mitra), maka

tetapkanlah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga KIT IPA

di SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo.

4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Siklus 1 pada pertemuan I dilaksanakan pada Sabtu 15 oktober 2012,

pukul 10.40-11.50 1 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Yang menjadi fokus

pembelajaran pada tahap ini adalah Sifat dan Perubahan Wujud Benda. Dalam

pelaksanaan siklus I, peneliti menggunakan metode pembelajaran berbasis KIT

IPA dan percobaan dalam kelompok yang merupakan bagian dari pelajaran IPA

dengan menggunakan alat peraga KIT IPA.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran pada siklus 1 ini meliputi:

1. Guru mengkondisikan kelas agar situasi pembelajaran bersifat kondusif.

2. Guru melakukan tanya jawab untuk mengungkap pengetahuan awal siswa

tentang Sifat dan Perubahan Wujud Benda.

3. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang

akan dicapai dan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai Sifat dan Perubahan

Wujud Benda.

5. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil dan melakukan uji

coba yakni mendemonstrasikan Sifat dan Perubahan Wujud Benda dengan

KIT IPA berupa dudukan (statif), pembakar spritus, plastisin, lilin, es batu.

Yang masing dilakukan sesuai dengan percobaan.

6. Siswa mengerjakan LKS melalui diskusi kelompok dan bimbingan guru.

Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil pengerjaan tugas tersebut dan

melaporkan hasil diskusi kelompok mereka masing-masing secara bergantian.

Guru memberikan penjelasan dan penguatan terhadap hasil laporan siswa,

kemudian membuat kesimpulan bersama siswa.

Proses pembelajaran pada siklus I lebih difokuskan pada materi konsep

Sifat dan Perubahan Wujud Benda. Aktivitas belajar siswa dilihat dari Aktivitas

yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran diamati oleh peneliti dan guru

IPA sebagai pengamat, melalui lembar observasi yang telah disiapkan sebelum

pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatannya merupakan prosentase kegiatan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun proses pembelajaran

selama siklus I dilaksanakan selama 1 kali pertemuan, yang disesuaikan dengan

indikator capaian pada pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus satu ini, terdapat 1

daftar hasil pengamatan aktivitas belajar siswa, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.2 : Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I

No Nama Siswa

Aspek Yang Diamati Jumlah

Skor Nilai

Kriteria

1 2 3 4 5 Aktif Kurang

aktif 10 10 10 10 10

1 Abdul Wahid Ismail 5 5 6 10 10 36 72 √

2 Ais Harun 5 5 5 7 3 25 50 √

3 Al Amin Idris 7 7 7 7 8 36 72 √

4 Andri Rino Diyou 5 10 10 10 5 40 80 √

5 Hardiyanto s. Pido 5 5 10 10 10 40 80 √

6 Ihwanudin Djihu 10 10 5 10 5 40 80 √

7 Pebriyanto Rajak 7 7 7 6 10 37 74 √

8 Reynaldi Haidari 5 5 10 10 10 40 80 √

9 Ronaidi Abdul 10 5 5 10 10 40 80 √

10 Saprin Mahmud 7 7 10 7 7 38 76 √

11 Sofian Puhi 5 5 10 7 10 37 74 √

12 Stendy Trumbol 5 5 10 10 7 37 74 √

13 Syahril Katara 7 7 7 10 7 38 76 √

14 zainudin ngabito 3 5 5 5 5 23 46 √

15 Zumadin Usman 5 5 5 4 8 27 54 √

16 Andrawaty Hamzah 5 10 5 7 10 37 74 √

17 Farida Abas 5 5 10 5 5 30 60 √

18 Fitri Hedimo 5 5 10 7 10 37 74 √

19 Gustiani Husain 10 8 5 5 8 36 72 √

20 Iskawati Pulubolo 3 5 5 3 3 19 38 √

21 Megita Dalanggo 3 5 5 5 7 25 50 √

22 Mirnawaty Adam 3 3 3 3 1 13 26 √

23 Novriyanti Unusa 10 10 10 7 10 47 94 √

24 Nur Ain Wungguli 2 5 2 2 2 13 26 √

25 Nur Dalanggo 3 3 3 10 5 24 48 √

26 Rahma Mootalu 7 5 10 10 5 37 74 √

27 Rini f. C. Kadir 10 7 7 5 8 37 74 √

28 Salmawaty Djafar 3 3 3 5 5 19 38 √

29 Sri Susanti Abdullah 10 5 10 5 10 40 80 √

30 Yuliyanti Yusuf 10 7 7 8 10 42 84 √

Jumlah 1972 20 10

Rata-rata 65.7 66.7 33.3

Keterangan :

1. Aspek 1 (Menggunakan KIT IPA)

2. Aspek 2 (Mendemonstrasikan penggunaan KIT IPA)

2. Aspek 3 (Menunjukkan Kerja sama dalam kelompok)

3. Aspek 4 ( Ketepatan dalam melakukan percobaan)

4. Aspek 5 (Menyimpulkan Hasil Percobaan)

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa perolehan rata-rata aktivitas belajar

siswa dengan menggunakan alat peraga KIT IPA dikelas IV SDN No. 83 Kota

Tengah Kota Gorontalo pada pembelajaran IPA dilakukan tindakan penelitian

adalah 66.7%. Mengacu pada kriteria aktivitas belajar siswa, maka hasil aktivitas

belajar siswa kelas IV SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo melalui alat

peraga KIT IPA pada siklus I belum memenuhi kriteria, karena rata-rata nilainya

66,7%. Hal ini mengandung arti bahwa aktivitas belajar siswa kelas IV SDN No.

83 Kota Tengah belum memenuhi kriteria yaitu 70 % pada pelajaran IPA.

Dengan demikian penelitian ini sudah cukup baik, namun perlu masih

perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya untuk memperbaiki sebagian aspek-aspek

masih di kategori.

4.1.4 Hasil Evaluasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Alat Peraga

KIT IPA Pada Siklus I

Adapun data evaluasi hasil aktivitas belajar siswa berdasarkan prosentase

capaian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 : Hasil Evaluasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I

No Rentang Skor Jumlah Prosentase (%)

Capaian

1 90% - 100% 2 6.67

2 80% - 89% 7 23.33

3 65% - 79% 7 23.33

4 55% - 64% 1 3.33

5 Kurang dari 55% 13 43.33

Aktif = 20 x 100% = 66,7%

30

Kurang aktif = 10 x 100 % = 33,3%

30

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang

mengikuti evaluasi pada siklus I adalah 30 orang. 2 orang siswa memperoleh skor

dengan prosentase rentang antara 90-100 atau 6.67% dari seluruh siswa yang ada,

7 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 80-89 atau

23,33% dari seluruh siswa yang ada, 7 orang siswa memproleh skor dengan

prosentase rentang antara 65-79 atau 23,33% dari seluruh siswa yang ada, 1

orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 55-64 atau

3.33% dari seluruh siswa yang ada, dan 13 orang siswa memperoleh skor dengan

prosentase rentang kurang dari 55 atau 43.44% dari seluruh siswa yang ada.

4.1.5 Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus I, peneliti

melakukan refleksi terhadap hasil aktivitas belajar siswa yang dapat di lihat di

lampiran. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 : Refleksi Hasil Aktitvitas Belajar Siswa Pada Siklus I

No Banyak Hasil Kriteria

Aktif Kurang aktif

1 20 √

2 10 √

Prosentase (%) 66.6% 33,3%

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil aktivitas belajar siswa

masih jauh dari target aktivitas belajar siswa yaitu 70.00% dengan skor ≥ 70.

Sehingga perlu diadakan tindakan lanjutan untuk memperbaiki kekurangan yang

ada.

4.1.6 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada materi sifat dan perubahan wujud benda,

merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I yang

telah diperbaiki. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada siklus II pada hari

senin 12 november 2012, pukul 10.40-11.50 dengan jumlah seluruh siswa yang

mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 30 siswa.

Proses pembelajaran pada siklus II ini tidak berbeda dengan pelaksanaan

tindakan yang ada pada siklus I, hanya saja siklus II merupakan tindakan

perbaikan dari siklus I. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil

refleksi, baik dari segi aktivitas siswa, aktivitas guru, maupun hasil aktivitas

belajar siswa pada evaluasi siklus I. Materi yang di terapkan pada siklus II

merupakan lanjutan dari sub konsep sifat dan perubahan wujud benda . Adapun

tindakanya lebih diarahkan pada unsur Keterampilan siswa guna mencapai hasil

belajar siswa melalui alat peraga KIT IPA di SDN No. 83 Kota Tengah Kota

Selatan.

Adapun aspek-aspek yang perlu diperbaiki oleh peneliti adalah sebagai

berikut :

a. Pengorganisasian siswa dalam kelompok yang heterogen, agar terjalin

suatu kebersamaan;

b. Mengarahkan dan mengawasi siswa dalam menggunakan Alat Peraga

KIT IPA

c. Membimbing siswa dalam menarik kesimpulan berdasarkan materi

yang diajarkan.

Pada siklus II, proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak satu kali

pertemuan. Aspek-aspek yang diamati pada aktivitas siswa pada siklus II, sama

dengan aktivitas belajar siswa pada siklus I. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II,

terhadap pengamatan mengenai aktifitas belajar siswa pada pelajaran IPA melalui

alat peraga KIT IPA di kelas IV SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5: Hasil Pengamatan Kegiatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II

No Nama Siswa

Aspek Yang Diamati Jumlah

Skor Nilai

Kriteria

1 2 3 4 5 Aktif

Kurang

aktif 10 10 10 10 10

1 Abdul Wahid Ismail 10 10 10 5 10 45 90 √

2 Ais Harun 5 5 5 6 10 31 62 √

3 Al Amin Idris 10 10 10 10 5 45 90 √

4 Andri Rino Diyou 10 10 10 10 8 48 96 √

5 Hardiyanto s. Pido 10 10 5 5 6 36 72 √

6 Ihwanudin Djihu 7 10 5 5 5 32 64 √

7 Pebriyanto Rajak 10 10 8 5 5 38 76 √

8 Reynaldi Haidari 10 10 10 7 5 42 84 √

9 Ronaidi Abdul 7 5 5 10 10 37 74 √

10 Saprin Mahmud 10 10 7 7 6 40 80 √

11 Sofian Puhi 10 10 10 10 8 48 96 √

12 Stendy Trumbol 10 10 10 10 6 46 92 √

13 Syahril Katara 10 10 5 6 8 39 78 √

14 zainudin ngabito 5 10 5 3 3 26 52 √

15 Zumadin Usman 7 10 5 5 10 37 74 √

16 Andrawaty Hamzah 10 8 8 5 10 41 82 √

17 Farida Abas 5 5 10 5 8 33 66 √

18 Fitri Hedimo 10 10 5 7 10 42 84 √

19 Gustiani Husain 10 10 10 2 10 42 84 √

20 Iskawati Pulubolo 10 10 5 5 6 36 72 √

21 Megita Dalanggo 10 10 5 7 5 37 74 √

22 Mirnawaty Adam 10 10 5 7 5 37 74 √

23 Novriyanti Unusa 10 10 10 10 10 50 100 √

24 Nur Ain Wungguli 5 5 8 5 5 28 56 √

25 Nur Dalanggo 10 10 5 6 5 36 72 √

26 Rahma Mootalu 10 10 10 10 5 45 90 √

27 Rini f. C. Kadir 10 10 5 7 9 41 82 √

28 Salmawaty Djafar 10 10 10 8 10 48 96 √

29 Sri Susanti Abdullah 10 10 10 10 10 50 100 √

30 Yuliyanti Yusuf 10 10 10 10 10 50 100 √

Jumlah 2412 25 5

Rata-rata 80,4 83,3 16,7

Keterangan :

1. Aspek 1 (Menggunakan KIT IPA)

2. Aspek 2 (Mendemonstrasikan penggunaan KIT IPA)

3. Aspek 3 (Menunjukkan Kerja sama dalam kelompok)

4. Aspek 4 ( Ketepatan dalam melakukan percobaan)

5. Aspek 5 (Menyimpulkan Hasil Percobaan)

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa perolehan rata-rata aktivitas belajar

siswa dengan menggunakan alat peraga KIT IPA dikelas IV SDN No. 83 Kota

Tengah Kota Gorontalo pada pada pembelajaran IPA dilakukan tindakan

penelitian adalah 80,4%. Mengacu pada kriteria penilaian di atas, maka hasil

aktivitas belajar siswa kelas IV SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo melalui

alat peraga KIT IPA berada pada kategori Baik , karena rata-rata nilainya 83,3.

Hal ini mengandung arti bahwa aktivitas belajar siswa kelas IV SDN No. 83 Kota

Tengah sudah baik pada pelajaran IPA.

4.1.7 Hasil Evaluasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Alat Peraga

KIT IPA Pada Siklus II

Adapun data hasil aktivitas belajar siswa pada siklus II berdasarkan

prosentase capaian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 : Hasil Evaluasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II

Aktif = 25 x 100% = 83.30%

30

Kurang Aktif = 5 x 100 % = 16.70%

30

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang

mengikuti evaluasi pada siklus I adalah 30 orang. 9 orang siswa memperoleh skor

dengan prosentase rentang antara 90-100 atau 33,33% dari seluruh siswa yang

ada,6 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 80-89 atau

20,00% dari seluruh siswa yang ada, 10 orang siswa memproleh skor dengan

prosentase rentang antara 65-79 atau 33,33% dari seluruh siswa yang ada, 4

orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 55-64 atau

13.33% dari seluruh siswa yang ada, dan 13 orang siswa memperoleh skor dengan

prosentase rentang kurang dari 55 atau 43.44% dari seluruh siswa yang ada.

Untuk lebih jelasnya, uraian lengkap mengenai analisis hasil belajar siswa pada

siklus I dapat dilihat pada lampiran.

No Prosentase (%) Rentang

Skor Jumlah Prosentase (%) Capaian

1 90% - 100% 10 33,33

2 80% - 89% 6 20,00

3 65% - 79% 10 33,33

4 55% - 64% 4 13,33

5 Kurang dari 55% 0 0

4.1.8 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus II yang terdiri

dari satu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dan

didampingi pengamat (Guru mata pelajaran IPA), maka dilakukan refleksi

terhadap hasil aktivitas belajar siswa, adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.7 : Refleksi Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II

No Banyak hasil Kriteria

Aktif Kurang Aktif

1 25 √

2 5 √

Prosentase (%) 83.30 16.70

Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa hasil aktivitas belajar

siswa meningkat dan mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada

siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki proses

pembelajaran dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa yang akan

berdampak pada peningkatan aktivitas belajar siswa melalui alat peraga KIT IPA

dalam pembelajaran IPA kelas IVdi SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo.

Penerapan strategi ini dapat membantu siswa untuk lebih berpikir kritis, mampu

meningkatkan aktifitas secara optimal dan terlibat aktif selama pembelajaran

berlangsung. Hal ini terbukti karena pada hasil pengamatan kegiatan aktivitas

belajar siswa dan data evaluasi hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II

mengalami peningkatan. Adapun data evaluasi aktivitas hasil belajar siswa

dengan menggunakan alat peraga KIT IPA pada konsep sifat dan perubahan

wujud benda dapat dilihat pada tabel perbandingan pelaksanaan siklus I dan siklus

II berikut :

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Peneltian Siklus I dan siklus II

Siklus I Sikus II

1. Dilaksanakan sebanyak 1 kali

pertemuan;

2. Pada setiap pertemuan prosentase

aktivitas siswa terus meningkat,

namun masih ada beberapa aspek

yang belum mencapai skor baik,

diantaranya Mendemonstrasikan

penggunaan KIT IPA, Menunjukkan

Kerja sama dalam kelompok,

Ketepatan dalam melakukan

percobaan, dan Menyimpulkan Hasil

Percobaan;

3. Siswa masih sulit untuk bekerja

sama dalam kelompok yang setiap

orang memiliki karakter yang

berbeda-beda;

4. Siswa masih belum terampil dalam

mempraktekan langsung dengan

alat peraga KIT IPA. Walaupun

guru telah menjelaskan langkah-

1. Dilaksanakan sebanyak 1 kali

pertemuan;

2. Pada setiap pertemuan prosentase

aktivitas belajar siswa terus

meningkat dan semua aspek yang

amati minimal telah mencapai

kategori baik;

3. Siswa sudah bisa bekerja sama

dengan baik dan menyadari bahwa

masalah yang ada harus

diselesaikan secara bersama-sama;

4. Siswa sudah dapat mempraktekan

langsung tanpa guru memberi

petunujuk secara langsung, jadi para

siswa melaksanakan sesuai langkah-

SIKLUS I SIKLUS II

SIKLUS 66 83,3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

PR

OSE

NTA

SE H

ASI

L A

KTI

VIT

AS

B

ELA

JAR

SIS

WA

SIKLUS

langkahnya dalam percobaan;

5. 20 orang siswa atau 66,7% dari

jumlah siswa yang ada memperoleh

skor ≥ 70 (mengalami ketuntasan

Keaktifan);

6. 10 orang siswa atau 33,3% dari

jumlah siswa yang memperoleh

skor < 70 (kurang aktif);

7. Penelitian tindakan kelas perlu

dilanjutkan ke siklus selanjutanya

karena belum memenuhi skor baik

yaitu 70%

langkah pada percobaan;

5. 25 orang siswa atau 83,30% dari

jumlah siswa yang ada memperoleh

skor ≥ 70 ( aktif);

6. 5 orang siswa atau 16,70% dari

jumlah siswa yang ada memperoleh

skor <70 (kurang aktif)

7. Penelitian tindakan kelas telah

berhasil dan memenuhi target

ketuntasan.

Untuk lebih jelasnya, perbandingan hasil aktivitas siswa yang merupakan

dampak dari adanya aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada grafik berikut :

Grafik 1. Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II

Interpretasi grafik :

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase hasil aktivitas

belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 20% yakni dari 66,6% pada siklus I

menjadi 83,30% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif

dalam pembelajaran. Memperhatikan data tentang hasil pelaksanaan tindakan

siklus I, dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga KIT IPA

dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas IV

SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo. Dengan pengertian siklus I ke siklus

II mencapai peningkatan, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini terbukti

dan dapat diterima.