bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Peneltian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN No. 83 Kota Tengah
Kota Gorontalo khususnya pada materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda
menggunakan KIT IPA sebagai media bantu dalam meningkatkan aktivitas belajar
siswa. Setelah peneliti melakukan semua prosedur penelitian tindakan kelas yang
dilakukan selama 3 bulan yakni sejak oktober sampai dengan desember 2012 di
SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo, pada bab ini peneliti akan
mendeskripsikan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Adapun rangkaian persiapan yang akan dilakukan meliputi persiapan
perangkat pembelajaran yang sesuai prosedur yang telah ditetapkan, lembar
pengamatan proses pembelajaran baik aktivitas guru dan aktivitas siswa, sehingga
proses pembelajaran yang berlangsung dapat diamati dengan baik. Pelaksanaan
penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus satu kali
pertemuan dan waktu pelaksanaan dimulai dari berlakunya praktek penelitian ke
Instansi yang bersangkutan selama 3 bulan. Sebelum dilaksanakan kegiatan
tindakan dimaksud, telah diawali dengan melakukan kegiatan observasi
pendahuluan (pra tindakan) dengan maksud untuk memperoleh gambaran dan
mengidentifikasi permasalahan siswa berkenaan dengan aktivitas siswa pada
pelajaran IPA melalui penggunaan alat peraga KIT IPA kelas IV SDN No. 83
Kota Tengah Kota Gorontalo dari pelaksanaan pembelajaran sebelumnya.
Sehubungan hal tersebut, maka bab ini mendeskripsikan hasil penelitian
dan pembahasan mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti
dengan melibatkan seorang observer pendamping. Adapun ruang lingkup hasil
penelitian dan pembahasan dimaksud, yaitu (a) Obseavasi awal, (c) Tindakan
Siklus II dan (d) Evaluasi hasil tindakan.
4.1.2 Pelaksanaan Observasi Awal
Pelaksanaan pembelajaran observasi awal dilaksanakan pada hari rabu 10
oktober 2012, jam pertama pukul 07.20-09.30. Berdasarkan pengalaman mengajar
yang selama ini peneliti dan guru-guru lakukan di sekolah, maka masalah yang
dihadapi adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan pembelajaran IPA yang biasa dilakukan di sekolah adalah
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Konvesional yang meletakkan guru
sebagai pusat belajar siswa. Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran
sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, sehingga guru kurang menggali
kemampuan yang dimilki siswa.
2. Kurangnya interaksi antar siswa di kelas, baik dalam diskusi kelas maupun
diskusi kelompok, sehingga siswa kurang terbiasa dalam mengemukakan ide
maupun pendapatnya.
3. Penilaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran lebih menekankan pada
hasil belajar siswa berupa hasil ulangan daripada penilaian terhadap proses
belajarnya.
4. Dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA, seringkali siswa
merasakan kejenuhan dengan cara mengajar yang kurang menuntut keaktifan
siswa secara langsung dalam pembelajaran. Salah satunya adalah metode
ceramah yang dinilai kurang membangkitkan motivasi belajar siswa. Siswa
hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru, tanpa melibatkan mereka
dalam proses pemahaman menganai materi sifat dan perubahan wujud benda.
Observasi awal terhadap aktivitas belajar siswa terintegrasi pada saat
pembelajaran berlangsung. Pada saat kegiatan belajar berlangsung, guru dengan
dibantu oleh guru yang lain melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa.
Aktivitas siswa direkam ke dalam format-format penilaian yang sudah disiapkan
sebelumnya. Aktivitas yang direkam oleh guru yang pada nantinya dijadikan
sebagai data/bahan untuk menilai efektivitas pembelajaran yang dilakukan oleh
guru sebagai bahan untuk pembelajaran yang akan datang (sikus I). Berikut hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa pada observasi awal :
Tabel 4.1 : Skor Prosentase Pada Observasi Awal
No Nama Aspek Yang diamati
Nilai 1 2 3 4 5
1 Abdul Wahid Ismail 10 10 5 10 10 45
2 Ais Harun 20 10 10 10 10 60
3 Al Amin Idris 10 10 10 10 10 50
4 Andri Rino Diyou 10 20 10 10 10 60
5 Hardiyanto s. Pido 10 20 10 10 10 60
6 Ihwanudin Djihu 10 10 5 5 10 40
7 Pebriyanto Rajak 10 10 10 10 10 50
8 Reynaldi Haidari 10 10 10 10 10 50
9 Ronaidi Abdul 20 5 10 5 15 55
10 Saprin Mahmud 10 15 5 10 10 50
11 Sofian Puhi 15 10 10 5 10 50
12 Stendy Trumbol 20 20 10 5 15 70
13 Syahril Katara 15 10 10 5 10 50
14 Zainudin Ngabito 10 10 20 5 5 50
15 Zumadin Usman 20 10 10 15 5 60
16 Andrawaty Hamzah 15 10 5 5 5 40
17 Farida Abas 10 20 10 5 5 50
18 Fitri Hedimo 10 15 10 10 10 55
19 Gustiani Husain 15 5 10 5 10 45
20 Iskawati Pulubolo 10 10 10 10 5 45
21 Megita Dalanggo 20 20 10 10 10 70
22 Mirnawaty Adam 10 10 10 5 5 40
23 Novriyanti Unusa 10 10 10 5 5 40
24 Nur Ain Wungguli 10 10 15 5 10 50
25 Nurfadillah Dalanggo 10 10 10 5 5 40
26 Rahma Mootalu 10 15 5 5 5 40
27 Rini F.C Kadir 20 20 20 5 5 70
28 Salmawaty Djafar 20 5 5 5 5 40
29 Sri Susanti Abdullah 10 10 5 5 10 40
30 Yuliyanti Yusuf 10 15 10 10 10 55
JUMLAH 1520
RATA-RATA 50,67
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa perolehan rata-rata aktivitas belajar
siswa kelas IV SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo pada observasi awal
adalah 50,67%. Maka hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada observasi
awal belum memenuhi kriteria aktivitas belajar siswa yang diharapkan .
Berdasarkan hasil kegiatan orientasi dan identifikasi terhadap aktivitas
belajar siswa serta berdasarkan atas kesepakatan dan kesepahaman peneliti
(sekaligus praktisi), Kelapa Sekolah dan Obsever (peneliti mitra), maka
tetapkanlah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga KIT IPA
di SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo.
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Siklus 1 pada pertemuan I dilaksanakan pada Sabtu 15 oktober 2012,
pukul 10.40-11.50 1 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Yang menjadi fokus
pembelajaran pada tahap ini adalah Sifat dan Perubahan Wujud Benda. Dalam
pelaksanaan siklus I, peneliti menggunakan metode pembelajaran berbasis KIT
IPA dan percobaan dalam kelompok yang merupakan bagian dari pelajaran IPA
dengan menggunakan alat peraga KIT IPA.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran pada siklus 1 ini meliputi:
1. Guru mengkondisikan kelas agar situasi pembelajaran bersifat kondusif.
2. Guru melakukan tanya jawab untuk mengungkap pengetahuan awal siswa
tentang Sifat dan Perubahan Wujud Benda.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai Sifat dan Perubahan
Wujud Benda.
5. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil dan melakukan uji
coba yakni mendemonstrasikan Sifat dan Perubahan Wujud Benda dengan
KIT IPA berupa dudukan (statif), pembakar spritus, plastisin, lilin, es batu.
Yang masing dilakukan sesuai dengan percobaan.
6. Siswa mengerjakan LKS melalui diskusi kelompok dan bimbingan guru.
Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil pengerjaan tugas tersebut dan
melaporkan hasil diskusi kelompok mereka masing-masing secara bergantian.
Guru memberikan penjelasan dan penguatan terhadap hasil laporan siswa,
kemudian membuat kesimpulan bersama siswa.
Proses pembelajaran pada siklus I lebih difokuskan pada materi konsep
Sifat dan Perubahan Wujud Benda. Aktivitas belajar siswa dilihat dari Aktivitas
yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran diamati oleh peneliti dan guru
IPA sebagai pengamat, melalui lembar observasi yang telah disiapkan sebelum
pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatannya merupakan prosentase kegiatan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun proses pembelajaran
selama siklus I dilaksanakan selama 1 kali pertemuan, yang disesuaikan dengan
indikator capaian pada pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus satu ini, terdapat 1
daftar hasil pengamatan aktivitas belajar siswa, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.2 : Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I
No Nama Siswa
Aspek Yang Diamati Jumlah
Skor Nilai
Kriteria
1 2 3 4 5 Aktif Kurang
aktif 10 10 10 10 10
1 Abdul Wahid Ismail 5 5 6 10 10 36 72 √
2 Ais Harun 5 5 5 7 3 25 50 √
3 Al Amin Idris 7 7 7 7 8 36 72 √
4 Andri Rino Diyou 5 10 10 10 5 40 80 √
5 Hardiyanto s. Pido 5 5 10 10 10 40 80 √
6 Ihwanudin Djihu 10 10 5 10 5 40 80 √
7 Pebriyanto Rajak 7 7 7 6 10 37 74 √
8 Reynaldi Haidari 5 5 10 10 10 40 80 √
9 Ronaidi Abdul 10 5 5 10 10 40 80 √
10 Saprin Mahmud 7 7 10 7 7 38 76 √
11 Sofian Puhi 5 5 10 7 10 37 74 √
12 Stendy Trumbol 5 5 10 10 7 37 74 √
13 Syahril Katara 7 7 7 10 7 38 76 √
14 zainudin ngabito 3 5 5 5 5 23 46 √
15 Zumadin Usman 5 5 5 4 8 27 54 √
16 Andrawaty Hamzah 5 10 5 7 10 37 74 √
17 Farida Abas 5 5 10 5 5 30 60 √
18 Fitri Hedimo 5 5 10 7 10 37 74 √
19 Gustiani Husain 10 8 5 5 8 36 72 √
20 Iskawati Pulubolo 3 5 5 3 3 19 38 √
21 Megita Dalanggo 3 5 5 5 7 25 50 √
22 Mirnawaty Adam 3 3 3 3 1 13 26 √
23 Novriyanti Unusa 10 10 10 7 10 47 94 √
24 Nur Ain Wungguli 2 5 2 2 2 13 26 √
25 Nur Dalanggo 3 3 3 10 5 24 48 √
26 Rahma Mootalu 7 5 10 10 5 37 74 √
27 Rini f. C. Kadir 10 7 7 5 8 37 74 √
28 Salmawaty Djafar 3 3 3 5 5 19 38 √
29 Sri Susanti Abdullah 10 5 10 5 10 40 80 √
30 Yuliyanti Yusuf 10 7 7 8 10 42 84 √
Jumlah 1972 20 10
Rata-rata 65.7 66.7 33.3
Keterangan :
1. Aspek 1 (Menggunakan KIT IPA)
2. Aspek 2 (Mendemonstrasikan penggunaan KIT IPA)
2. Aspek 3 (Menunjukkan Kerja sama dalam kelompok)
3. Aspek 4 ( Ketepatan dalam melakukan percobaan)
4. Aspek 5 (Menyimpulkan Hasil Percobaan)
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa perolehan rata-rata aktivitas belajar
siswa dengan menggunakan alat peraga KIT IPA dikelas IV SDN No. 83 Kota
Tengah Kota Gorontalo pada pembelajaran IPA dilakukan tindakan penelitian
adalah 66.7%. Mengacu pada kriteria aktivitas belajar siswa, maka hasil aktivitas
belajar siswa kelas IV SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo melalui alat
peraga KIT IPA pada siklus I belum memenuhi kriteria, karena rata-rata nilainya
66,7%. Hal ini mengandung arti bahwa aktivitas belajar siswa kelas IV SDN No.
83 Kota Tengah belum memenuhi kriteria yaitu 70 % pada pelajaran IPA.
Dengan demikian penelitian ini sudah cukup baik, namun perlu masih
perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya untuk memperbaiki sebagian aspek-aspek
masih di kategori.
4.1.4 Hasil Evaluasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Alat Peraga
KIT IPA Pada Siklus I
Adapun data evaluasi hasil aktivitas belajar siswa berdasarkan prosentase
capaian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 : Hasil Evaluasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I
No Rentang Skor Jumlah Prosentase (%)
Capaian
1 90% - 100% 2 6.67
2 80% - 89% 7 23.33
3 65% - 79% 7 23.33
4 55% - 64% 1 3.33
5 Kurang dari 55% 13 43.33
Aktif = 20 x 100% = 66,7%
30
Kurang aktif = 10 x 100 % = 33,3%
30
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
mengikuti evaluasi pada siklus I adalah 30 orang. 2 orang siswa memperoleh skor
dengan prosentase rentang antara 90-100 atau 6.67% dari seluruh siswa yang ada,
7 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 80-89 atau
23,33% dari seluruh siswa yang ada, 7 orang siswa memproleh skor dengan
prosentase rentang antara 65-79 atau 23,33% dari seluruh siswa yang ada, 1
orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 55-64 atau
3.33% dari seluruh siswa yang ada, dan 13 orang siswa memperoleh skor dengan
prosentase rentang kurang dari 55 atau 43.44% dari seluruh siswa yang ada.
4.1.5 Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus I, peneliti
melakukan refleksi terhadap hasil aktivitas belajar siswa yang dapat di lihat di
lampiran. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 : Refleksi Hasil Aktitvitas Belajar Siswa Pada Siklus I
No Banyak Hasil Kriteria
Aktif Kurang aktif
1 20 √
2 10 √
Prosentase (%) 66.6% 33,3%
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil aktivitas belajar siswa
masih jauh dari target aktivitas belajar siswa yaitu 70.00% dengan skor ≥ 70.
Sehingga perlu diadakan tindakan lanjutan untuk memperbaiki kekurangan yang
ada.
4.1.6 Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada materi sifat dan perubahan wujud benda,
merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I yang
telah diperbaiki. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada siklus II pada hari
senin 12 november 2012, pukul 10.40-11.50 dengan jumlah seluruh siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 30 siswa.
Proses pembelajaran pada siklus II ini tidak berbeda dengan pelaksanaan
tindakan yang ada pada siklus I, hanya saja siklus II merupakan tindakan
perbaikan dari siklus I. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil
refleksi, baik dari segi aktivitas siswa, aktivitas guru, maupun hasil aktivitas
belajar siswa pada evaluasi siklus I. Materi yang di terapkan pada siklus II
merupakan lanjutan dari sub konsep sifat dan perubahan wujud benda . Adapun
tindakanya lebih diarahkan pada unsur Keterampilan siswa guna mencapai hasil
belajar siswa melalui alat peraga KIT IPA di SDN No. 83 Kota Tengah Kota
Selatan.
Adapun aspek-aspek yang perlu diperbaiki oleh peneliti adalah sebagai
berikut :
a. Pengorganisasian siswa dalam kelompok yang heterogen, agar terjalin
suatu kebersamaan;
b. Mengarahkan dan mengawasi siswa dalam menggunakan Alat Peraga
KIT IPA
c. Membimbing siswa dalam menarik kesimpulan berdasarkan materi
yang diajarkan.
Pada siklus II, proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak satu kali
pertemuan. Aspek-aspek yang diamati pada aktivitas siswa pada siklus II, sama
dengan aktivitas belajar siswa pada siklus I. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II,
terhadap pengamatan mengenai aktifitas belajar siswa pada pelajaran IPA melalui
alat peraga KIT IPA di kelas IV SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5: Hasil Pengamatan Kegiatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
No Nama Siswa
Aspek Yang Diamati Jumlah
Skor Nilai
Kriteria
1 2 3 4 5 Aktif
Kurang
aktif 10 10 10 10 10
1 Abdul Wahid Ismail 10 10 10 5 10 45 90 √
2 Ais Harun 5 5 5 6 10 31 62 √
3 Al Amin Idris 10 10 10 10 5 45 90 √
4 Andri Rino Diyou 10 10 10 10 8 48 96 √
5 Hardiyanto s. Pido 10 10 5 5 6 36 72 √
6 Ihwanudin Djihu 7 10 5 5 5 32 64 √
7 Pebriyanto Rajak 10 10 8 5 5 38 76 √
8 Reynaldi Haidari 10 10 10 7 5 42 84 √
9 Ronaidi Abdul 7 5 5 10 10 37 74 √
10 Saprin Mahmud 10 10 7 7 6 40 80 √
11 Sofian Puhi 10 10 10 10 8 48 96 √
12 Stendy Trumbol 10 10 10 10 6 46 92 √
13 Syahril Katara 10 10 5 6 8 39 78 √
14 zainudin ngabito 5 10 5 3 3 26 52 √
15 Zumadin Usman 7 10 5 5 10 37 74 √
16 Andrawaty Hamzah 10 8 8 5 10 41 82 √
17 Farida Abas 5 5 10 5 8 33 66 √
18 Fitri Hedimo 10 10 5 7 10 42 84 √
19 Gustiani Husain 10 10 10 2 10 42 84 √
20 Iskawati Pulubolo 10 10 5 5 6 36 72 √
21 Megita Dalanggo 10 10 5 7 5 37 74 √
22 Mirnawaty Adam 10 10 5 7 5 37 74 √
23 Novriyanti Unusa 10 10 10 10 10 50 100 √
24 Nur Ain Wungguli 5 5 8 5 5 28 56 √
25 Nur Dalanggo 10 10 5 6 5 36 72 √
26 Rahma Mootalu 10 10 10 10 5 45 90 √
27 Rini f. C. Kadir 10 10 5 7 9 41 82 √
28 Salmawaty Djafar 10 10 10 8 10 48 96 √
29 Sri Susanti Abdullah 10 10 10 10 10 50 100 √
30 Yuliyanti Yusuf 10 10 10 10 10 50 100 √
Jumlah 2412 25 5
Rata-rata 80,4 83,3 16,7
Keterangan :
1. Aspek 1 (Menggunakan KIT IPA)
2. Aspek 2 (Mendemonstrasikan penggunaan KIT IPA)
3. Aspek 3 (Menunjukkan Kerja sama dalam kelompok)
4. Aspek 4 ( Ketepatan dalam melakukan percobaan)
5. Aspek 5 (Menyimpulkan Hasil Percobaan)
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa perolehan rata-rata aktivitas belajar
siswa dengan menggunakan alat peraga KIT IPA dikelas IV SDN No. 83 Kota
Tengah Kota Gorontalo pada pada pembelajaran IPA dilakukan tindakan
penelitian adalah 80,4%. Mengacu pada kriteria penilaian di atas, maka hasil
aktivitas belajar siswa kelas IV SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo melalui
alat peraga KIT IPA berada pada kategori Baik , karena rata-rata nilainya 83,3.
Hal ini mengandung arti bahwa aktivitas belajar siswa kelas IV SDN No. 83 Kota
Tengah sudah baik pada pelajaran IPA.
4.1.7 Hasil Evaluasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Alat Peraga
KIT IPA Pada Siklus II
Adapun data hasil aktivitas belajar siswa pada siklus II berdasarkan
prosentase capaian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 : Hasil Evaluasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
Aktif = 25 x 100% = 83.30%
30
Kurang Aktif = 5 x 100 % = 16.70%
30
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
mengikuti evaluasi pada siklus I adalah 30 orang. 9 orang siswa memperoleh skor
dengan prosentase rentang antara 90-100 atau 33,33% dari seluruh siswa yang
ada,6 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 80-89 atau
20,00% dari seluruh siswa yang ada, 10 orang siswa memproleh skor dengan
prosentase rentang antara 65-79 atau 33,33% dari seluruh siswa yang ada, 4
orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 55-64 atau
13.33% dari seluruh siswa yang ada, dan 13 orang siswa memperoleh skor dengan
prosentase rentang kurang dari 55 atau 43.44% dari seluruh siswa yang ada.
Untuk lebih jelasnya, uraian lengkap mengenai analisis hasil belajar siswa pada
siklus I dapat dilihat pada lampiran.
No Prosentase (%) Rentang
Skor Jumlah Prosentase (%) Capaian
1 90% - 100% 10 33,33
2 80% - 89% 6 20,00
3 65% - 79% 10 33,33
4 55% - 64% 4 13,33
5 Kurang dari 55% 0 0
4.1.8 Refleksi Siklus II
Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus II yang terdiri
dari satu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dan
didampingi pengamat (Guru mata pelajaran IPA), maka dilakukan refleksi
terhadap hasil aktivitas belajar siswa, adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.7 : Refleksi Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
No Banyak hasil Kriteria
Aktif Kurang Aktif
1 25 √
2 5 √
Prosentase (%) 83.30 16.70
Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa hasil aktivitas belajar
siswa meningkat dan mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
4.2 Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa yang akan
berdampak pada peningkatan aktivitas belajar siswa melalui alat peraga KIT IPA
dalam pembelajaran IPA kelas IVdi SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo.
Penerapan strategi ini dapat membantu siswa untuk lebih berpikir kritis, mampu
meningkatkan aktifitas secara optimal dan terlibat aktif selama pembelajaran
berlangsung. Hal ini terbukti karena pada hasil pengamatan kegiatan aktivitas
belajar siswa dan data evaluasi hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II
mengalami peningkatan. Adapun data evaluasi aktivitas hasil belajar siswa
dengan menggunakan alat peraga KIT IPA pada konsep sifat dan perubahan
wujud benda dapat dilihat pada tabel perbandingan pelaksanaan siklus I dan siklus
II berikut :
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Peneltian Siklus I dan siklus II
Siklus I Sikus II
1. Dilaksanakan sebanyak 1 kali
pertemuan;
2. Pada setiap pertemuan prosentase
aktivitas siswa terus meningkat,
namun masih ada beberapa aspek
yang belum mencapai skor baik,
diantaranya Mendemonstrasikan
penggunaan KIT IPA, Menunjukkan
Kerja sama dalam kelompok,
Ketepatan dalam melakukan
percobaan, dan Menyimpulkan Hasil
Percobaan;
3. Siswa masih sulit untuk bekerja
sama dalam kelompok yang setiap
orang memiliki karakter yang
berbeda-beda;
4. Siswa masih belum terampil dalam
mempraktekan langsung dengan
alat peraga KIT IPA. Walaupun
guru telah menjelaskan langkah-
1. Dilaksanakan sebanyak 1 kali
pertemuan;
2. Pada setiap pertemuan prosentase
aktivitas belajar siswa terus
meningkat dan semua aspek yang
amati minimal telah mencapai
kategori baik;
3. Siswa sudah bisa bekerja sama
dengan baik dan menyadari bahwa
masalah yang ada harus
diselesaikan secara bersama-sama;
4. Siswa sudah dapat mempraktekan
langsung tanpa guru memberi
petunujuk secara langsung, jadi para
siswa melaksanakan sesuai langkah-
SIKLUS I SIKLUS II
SIKLUS 66 83,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
PR
OSE
NTA
SE H
ASI
L A
KTI
VIT
AS
B
ELA
JAR
SIS
WA
SIKLUS
langkahnya dalam percobaan;
5. 20 orang siswa atau 66,7% dari
jumlah siswa yang ada memperoleh
skor ≥ 70 (mengalami ketuntasan
Keaktifan);
6. 10 orang siswa atau 33,3% dari
jumlah siswa yang memperoleh
skor < 70 (kurang aktif);
7. Penelitian tindakan kelas perlu
dilanjutkan ke siklus selanjutanya
karena belum memenuhi skor baik
yaitu 70%
langkah pada percobaan;
5. 25 orang siswa atau 83,30% dari
jumlah siswa yang ada memperoleh
skor ≥ 70 ( aktif);
6. 5 orang siswa atau 16,70% dari
jumlah siswa yang ada memperoleh
skor <70 (kurang aktif)
7. Penelitian tindakan kelas telah
berhasil dan memenuhi target
ketuntasan.
Untuk lebih jelasnya, perbandingan hasil aktivitas siswa yang merupakan
dampak dari adanya aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada grafik berikut :
Grafik 1. Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II
Interpretasi grafik :
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase hasil aktivitas
belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 20% yakni dari 66,6% pada siklus I
menjadi 83,30% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif
dalam pembelajaran. Memperhatikan data tentang hasil pelaksanaan tindakan
siklus I, dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga KIT IPA
dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas IV
SDN No. 83 Kota Tengah Kota Gorontalo. Dengan pengertian siklus I ke siklus
II mencapai peningkatan, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini terbukti
dan dapat diterima.