bab iv deskripsi hasil penelitian dan pembahasan...
TRANSCRIPT
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bab sebelumnya telah dikemukakan bahwa penelitian kelas ini akan
dilaksanakan di kelas IV SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo yang
menitikberatkan pada peningkatan kemampuan siswa menulis karangan sederhana
melalui model picture and picture. Dari hasil observasi awal bahwa kemampuan
siswa dalam menulis karangan sederhana masih rendah. Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus. Masing – masing siklus dilaksanakan 1 kali
pertemuan.
Semua kegiatan dalam pelaksanaan penelitian ini mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini data diperoleh dengan
menggunakan instrumen penilaian yang berupa : lembar observasi kegiatan guru
(peneliti) dan lembar pengamatan siswa yang digunakan untuk memantau
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan penentuan KKM untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia 70.
Adapun penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang diawali dengan
observasi awal sebagai berikut:
4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas ini sebelum masuk
pada siklus Idiadakan observasi awal yang dilaksanakan pada hari senin 15 April
2013, dari jam (07.30 – 09.30). Pelaksanaan tindakan kelas Siklus I dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 16 April 2013 dari jam (10.00-11.30), untuk pelaksanaan
tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari selasatanggal 23 April 2013, dari
jam (10.00-11.30).
4.1.2 Pelaksanaan Observasi Awal
Pelaksanaan observasi awal dilaksanakan pada tanggal 15 April 2013
sebelum pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II.Dari hasil observasi awal
banyak ditemukan masalah – masalah yang melatarbelakangi kekurangmampuan
siswa di dalam menulis karangan sederhana yaitu :
1. Siswa merasa kesulitan dalam hal penyusunan ide, penggunaan kata dan
struktur bahasa yang tepat, serta penggunaan ejaan yang tepat.
2. Minimnya kosakata yang dimiliki siswa yang menyebabkan siswa kesulitan
dalam mengembangkan suatu karangan.
Pada pelaksanaan observasi, peneliti sebagai observer dalam penelitian ini
yang dibantu oleh seorang guru pengamat dalam penelitian, pada pelaksanaan
observasi awal peneliti mengukur kemampuan siswa dalam menulis dengan
membuka pelajaran terlebih dahulu, selanjutnya guru mengabsen siswa dengan
tujuan selain untuk mengetahui kehadiran siswa pada saat itu, juga untuk
mengenal siswa satu persatu. Kemudian guru bertanya jawab dengan siswa yang
ada kaitannya dengan menulis yaitu menanyakan kepada siswa apa yang
dimaksud dengan karangan, dan ternyata masing – masing siswa mempunyai
pendapat sendiri tentang apa yang dimaksud dengan karangan. Setelah itu siswa
diperintahkan untuk membuat karangan tentang pengalaman pribadi dengan
alokasi yang ditentukan. Pada saat menulis karangan sederhana, guru mengawasi
siswa dengan mengelilingi dan melihat – lihat siswa yang sementara menulis
karangan, ada beberapa orang siswa yang tidak mau diawasi pada saat menulis
karangan dengan alasan malu dilihat jika karangan tidak bagus, ada beberapa yang
tidak memperdulikan guru pada saat mengawasinya dari samping pada saat
menulis karangan dan berdasarkan hasil pantauan itu guru menyimpulkan
sebagian besar siswa belum bisa menulis karangan sederhana terutama dalam hal
penyusunan ide, penggunaan kata dan struktur, serta penggunaan ejaan.
Dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti diperoleh dari 30
siswa yang tidak mampu menulis karangan sederhana sebanyak 17 orang siswa
atau sekitar 57%, sehingga untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis
karangan sederhana dapat diupayakan melalui model picture and picture.
4.1.3Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Siklus I
Pengambilan data pada siklus I dilaksanakan pada hari selasa 16 April
2013 yang dilakukan oleh peneliti bersama guru mitra, dimana peneliti bertindak
sebagai guru pengajar dan guru mitra bertindak sebagai pengamat pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur
penelitian yang ditetapkan sebelumnya yang meliputi tahap persiapan, tahap
pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi.
a.Tahap Persiapan
Pada tahap ini, peneliti bersama guru mitra melakukan diskusi untuk
mempersiapkan dan merancang pelaksanaan tindakan sebagai langkah untuk
meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan sederhana melalui model
picture and picture. Hal – hal yang dipersiapkan antara lain :
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dijadikan
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran dengan standar kompetensi
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam
bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak. Kompetensi dasar
menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma,
dll).
2. Menyiapkan materi pelajaran tentang mengarang dengan berbagai topik
sederhana dengan menggunakan buku sumber oleh Edi Warsidi dan Farika
halaman 60.
3. Menyiapkan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam
menulisberupa gambar. Dalam hal ini guru menggunakan gambar seri
yang terdiri atas empat gambar, dimana untuk gambar pertama seorang
anak laki – laki yang bangun tidur, gambar ke dua seorang anak laki–laki
yang sedang mandi, gambar ke tiga seorang anak laki-laki memakai
pakaian dan gambar terakhir seorang anak laki – laki yang berangkat ke
sekolah.
4. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan aktivitas guru
dan siswa yang terdiri atas 24 aspek.
5. Menyusun lembar penilaian hasil belajar siswa, yang terdiri atas 3 aspek
yang dinilai yaitu penggunaan kata dan struktur yang tepat, ketepatan
penggunaan ejaan,dan kesesuaian karangan dengan gambar
6. Meyiapkan lembar kerja siswa berupa kertas berwarna dengan tujuan
dapat menarik minat siswa untuk menulis karangan.
a. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran
pada siklus I yaitu :
1. Peneliti membuka pelajaran dengan menyampaikan kompotensi yang
ingin dicapai. Di langkah ini peneliti menyampaikan apa yang menjadi
kompotensi mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian siswa
dapat mengukur sejauh mana yang harus dikuasainya. Di samping itu juga
peneliti menyampaikan indikator – indikator ketercapaian kompetensi
dasar, sehingga sampai di mana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai
oleh siswa.
2. Melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa aktivitas apa saja
yang mereka lakukan sebelum berangkat ke sekolah.
3. Bertanya jawab dengan siswa untuk merangsang pengetahuan awal siswa
tentang materi yang akan diajarkan.
4. Menyajikan materi sebagai pengantar. Jadi dilangkah ini peneliti
menjelaskan apa yang dimaksud dengan karangan sederhana dan hal – hal
yang perlu diperhatikan dalam menulis sebuah karangan terutama tiga
aspek yang menjadi indikator penilaian yaitu penggunaan kata dan struktur
bahasa yang tepat, penggunaan ejaan yang tepat, dan kesesuaian karangan
dengan gambar.
5. Memperlihatkan atau menunjukkan setiap gambar. Dilangkah ini peneliti
mengusahakan siswa ikut terlibat aktif dalam pembelajaran dengan
mengamati setiap gambar yang ditunjukkan, sambil menanyakan kepada
siswa tentang isi setiap gambar tersebut.
6. Menunjuksatu orang siswa maju ke depan kelas untuk mengurutkan empat
gambar tersebut di papan tulis sehingga menjadi satu urutan gambar yang
logis/benar.
7. Setelah siswa mengurutkan gambar, guru menanyakan alasan/dasar
pemikiran siswa yang bersangkutan mengurutkan gambar tersebut menjadi
satu urutan seperti yang ada di papan tulis.
8. Menanyakan pendapat siswa lain tentang urutan gambar yang ada di papan
tulis, apakah sudah sesuai atau tidak.
9. Dari alasan/urutan gambar tersebut peneliti memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompotensi yang ingin dicapai.
10. Membagikan LKS kepada setiap siswa
11. Siswa menulis karangan sederhana berdasarkan urutan gambar di papan
tulis.
12. Kesimpulan. Diakhir pembelajaran guru bersama siswa mengambil
kesimpulan sebagai penguatan materi pembelajaran.
b. Tahap Pemantauan dan Evaluasi
Setelah melakukan tindakan siklus I, selanjutnya peneliti melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap proses pembelajaran untuk melihat
keberhasilan pembelajaran menulis karangan sederhana melalui model picture
and picture.
Dari pelaksanaan siklus I diperoleh beberapa hasil pengamatan yakni : (1)
siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan baik, walaupun setelah itu
masih ada juga siswa yang meminta penjelasan kembali, dikarenakan oleh siswa
yang kurang memperhatikan guru pada saat menjelaskan. (2) masih terdapat
beberapa orang siswa yang karangannya kurang sesuai dengan gambar, (3)
sebagian siswa menulis karangan masih menggunakan kata yang tak baku, (3)
siswa masih kurang paham dengan penerapan model pembelajaran picture and
picture, sehingga masih banyak siswa yang bertanya-tanya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian kegiatan siswa dan kegiatan
guru berikut :
1) Hasil Pemantauan Aktivitas Guru Selama Kegiatan Pembelajaran
Pengamatan aspek – aspek yang dinilai pada guru dalam proses
pembelajaran dilakukan oleh guru mitra. Kriteria penilaiannya dengan cara
ceklist. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran
dilakukan oleh guru dengan baik berdasarkan aspek – aspek yang terdapat pada
lembar pengamatan dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.1.3a : Hasil pengamatan aktivitas guru
dalam proses pembelajaran siklus I
No Indikator / Aspek Yang Diamati Kualifikasi
I Pra Pembelajaran P1 P2
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar √ √
2 Melakukan kegiatan apersepsi √ √
II Kegiatan Innti Pembelajaran
A Penguasaan Materi Pembelajaran
3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √ √
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan
5 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar
den karakteristik siswa
√ √
6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √ √
B Pendekatan/Strategi Pembelajaran
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan)
yang akan dicapai dan karakteristik siswa
√ √
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9 Menguasai kelas √
10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √ √
11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan poositif
√ √
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
C Memanfaatkan Sumber Belajar
13 Menggunakan media secara efektif dan efisien √ √
14 Menghasilkan pesan yang menarik √ √
15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √ √
D Pembelajaran Memicu dan Memelihara Ketertiban Kelas
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √ √
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √ √
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19 Memantau kemajuan belajar selama proses √ √
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi ( tujuan) √ √
F Penggunaan Bahasa
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secar jelas,baik dan benar
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √ √
III Penutup
23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan
siswa
√ √
24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau
kegiatan dan tugas sebagai bahan remedi/pengayaan
√ √
Total 19 18
Presentasi 79,2% 75%
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat bahwa dari 24 aspek yang
diamati oleh guru mitra terhadap peneliti dalam melakukaan pembelajaran, ada 18
aspek atau indikator yang diamati berhasil dijalankan oleh peneliti sehingga dapat
dipresentasikan menjadi 75% dan dengan hasil ini pelaksanaan pembelajaran oleh
peneliti masuk kategori baik meskipun masih perlu perbaikan selanjutnya.
Sedangkan 6 aspek atau indikator yang diamati belum dapat dijalankan oleh
peneliti dengan presentasi 25% dan masuk padakategori cukup.
Aspek yang belum dijalankan oleh peneliti dengan baik antara lain :(1)
mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan, hal ini disebabkan
peneliti masih tergantung pada materi yang ada dibuku, (2)melaksanakan
pembelajaran dengan runtut, penyebabnya adalah peneliti kadang terbawa oleh
penjelasan yang berlebihan dan berulang sehingga penyampaian materi
selanjutnya terlewati, (3) menguasai kelas, hal ini disebabkan jumlah siswa yang
cukup banyak sehingga peneliti tidak dapat mengkoordinir siswa secara
keseluruhan. (4) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dialokasikan, penyebabnya adalah siswa belum memahami penggunaan model
picture and picture dalam pembelajaran mengarang, sehingga masih merasa
kesulitan mengarang berdasarkan gambar. (5)Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar,hal ini terlihat dari proses pembelajaran siswa
kurang bertanya tentang materi yang diajarkan. (6)Menggunakan bahasa lisan dan
tulisan secara jelas baik dan benar, hal ini disebabkan peneliti masih kurang
percaya diri mengajar dan diamati oleh guru mitra sehingga peneliti sering kali
menggunakan kata – kata yang tidak baku pada saat menyampaikan materi
pelajaran ataupun berkomunikasi dengan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan
memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum
pada tabel 4.1.3a tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang
dilaksanakan guru belum memenuhi target yang diharapkan. Data perbandingan
hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 18 aspek atau 75% yang
telah dilaksanakan dengan baik oleh peneliti, sedangkan yang belum dilaksanakan
dengan baik oleh peneliti ada 6 aspek atau 25%, sehingga pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar masih perlu dilanjutkan kesiklus berikutnya.
2) Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana
Berdasarkan hasil pemantauan aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung pada materi menulis karangan sederhana pada siklus I masih
terdapat kekurangan atau belum memenuhi standar yang diharapkan, hal ini
terlihat dari 3 aspek yang dinilai masih terdapat aspek yang menjadi kendala
dalam proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1.3b : Hasil Pengamatan Kemampuan siswa menulis karangan
sederhana melalui model picture and picture pada siklus I
Aspek yang
Diamati
Kriteria Aspek Jumlah Presentase
Penggunaan kata
dan struktur yang
tepat
Mampu 17 56.67
KurangMampu 7 23.33
Tidak Mampu 6 20
Ketepatan
penggunaan ejaan
Mampu 7 23.33
Kurang Mampu 17 56.67
Tidak Mampu 6 20
Kesesuaian
karangan dengan
gambar
Mampu 17 56.67
Kurang Mampu 11 36.66
Tidak Mampu 2 6.67
Rumus :
X = X 100%
Keterangan :
X = Nilai Persentase
∑x = Jumlah siswa yang mampu/kurang mampu/tidak mampu
N = Jumlah siswa keseluruhan
a. Aspek kesesuaian karangan dengan gambar terdapat 17 orang siswa atau
sekitar 56.67% yang mampu, 1I orang siswa atau sekitar 36.66% siswa
yang kurang mampu, dan 2 orang siswa atau sekitar 6.67% yang tidak
mampu.
b. Aspek penggunaan kata – yang tepat terdapat 17 orang siswa atau sekitar
56.67% yang mampu, 7 orang siswa atau sekitar 23.33% yang kurang
mampu dan 6 orang siswa atau sekitar 20% yang tidak mampu.
c. Aspek ketepatan penggunaan ejaan terdapat 7 orang siswa atau sekitar
23.33% yang mampu, 17 orang siswa atau sekitar 56.67% yang kurang
mampu dan 6 orang siswa atau sekitar 20% yang tidak mampu.
Sehingga dapat diketahui hasil kemampuan menulis karangan berdasarkan
gambar mencapai 45.55% siswa yang mampu, 38.89% siswa yang kurang mampu
dan 15.56% yang tidak mampu, hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian
siswa tersebut pada proses pembelajaran dan pemahaman terhadap materi
pelajaran.
Dari hasil uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa sudah meningkat dengan baik,
tetapi belum dapat dikatakan berhasil dan perlu dilanjutkan pada siklus II.
3) Hasil Evaluasi
Adapun hasil kemampuan siswa menulis karangan sederhana pada siklus I
dapat dilihat pada tabel di berikut ini.
Tabel 4.1.3c :Hasil rekapitulasi kemampuan siswa menulis karangan
sederhana melalui model picture and picture pada siklus I
Rentan
Nilai
Jumlah
Siswa
Nilai
Perolehan
Kategori
M KM TM
40-54 2 48
55-64 4 53
65-74 7 67
75-84 10 78
85-100 7 87
Jumlah 30 17 7 6
Persentase 56.67% 23.33% 20%
Dengan melihat data di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah 30 orang
siswa kelas IV SDN 5 Telaga,2 orang siswa atau mencapai 6.67% Memperoleh
nilai 48, 4 orang siswa atau mencapai 13.33% memperoleh nilai 53, 7 orang siswa
atau mencapai 23.33% memperoleh nilai 67, 10 orang siswa atau mencapai
33.33% memperoleh nilai 78, 7 orang siswa atau mencapai 23.33% memperoleh
nilai 87
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat terdapat 17 orang atau sekitar 56.67%
yang mampu menulis karangan sederhana, 7 orang atau sekitar 23.33% siswa
yang kurang mampu menulis karangan sederhana, dan 6 orang atau sekitar 20%
siswa yang tidak mampu menulis karangan.
c. Tahap Analisis dan Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
kemampuan siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan yang akan
digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya. Aspek
kemampuan siswa yang harus dicapai berupa kemampuan siswa menulis karangan
sederhana berdasarkan gambar yang ditekankan pada hal – hal sebagai berikut :
(1) kesesuaian karangan dengan gambar, (2) penggunaan kata yang tepat, (3)
ketepatan penggunaan ejaan.
Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwapembelajaran kemampuan
menulis karangan sederhana melalui model picture and picture di kelas IV SDN 5
Telaga Kabupaten Gorontalo dalam data aktivitas belajar siswa dan deskripsi data
hasil belajar yang telah diuraikan tersebut ternyata dari segi hasil aktivitas belajar
dan evaluasi belum mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dari
beberapa aspek yang meliputi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran masih
terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. Hal ini berarti bahwa tindakan
kelas siklus I belum mencapai indikator kinerja sehingga perlu dilakukan siklus
berikutnya yaitu siklus ke II.
4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari senin 23 April 2013 yang
juga dilaksanakan bersama guru mitra, dimana peneliti bertindak sebagai pengajar
dan guru mitra bertindak sebagai pengamat proses kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindakan lanjut dari
siklus I, dalam hal ini kekurangan pada siklus I diantisipasi pada siklus II. Pada
siklus II diupayakan untuk memecahkan kendala yang ditemui baik oleh peneliti
maupun guru pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan
mengacu pada prosedur penelitian sama seperti siklus II yang meliputi :
a. Tahap persiapan
Pada tahap ini, peneliti bersama guru mitra melakukan diskusi untuk
mempersiapkan dan merancang pelaksanaan perbaikan tindakan sebagai langkah
untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan sederhana melalui
model picure and picture pada siklus I yang belum mencapai indicator kinerja.
Adapun hal – hal yang dipersiapkan sebagai berikut :
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dijadikan
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran.
2. Menyiapkan materi pelajaran tentang mengarang dengan berbagai topik
sederhana dengan menggunakan buku sumber oleh Edi Warsidi dan
Farika halaman 60.
3. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan berupa gambar
yang berbeda pada siklus I yang juga terdiri atas empat buah gambar.
4. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan aktivitas
guru dan siswa masing – masing untuk lembar pengamatan aktivitas
guru terdiri atas 24 aspek dengan tujuan untuk mengukur tingkat
keberhasilan pembelajaran.
5. Menyusun lembar penilaian hasil belajar siswa, yang terdiri atas 3 aspek
yang dinilai yaitupenggunaan kata dan struktur bahasayang tepat,
penggunaan ejaan yang tepat, dan kesesuaian karangan dengan gambar.
b Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama seperti pada siklus I masih dengan
materi menulis karangan sederhana. Pada siklus II kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sama dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I yaitu melalui model
picture and picturedengan lebih mengoptimalkan kemampuan siswa dalam
menulis karangan sederhana dengan memperhatikan aspek – aspek yang dinilai
dalam sebuah karangan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Peneliti menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran
2. Peneliti menyampaikan kekurangan – kekurangan yang ditemukan pada
hasil karangan siswa pada siklus I seperti masih ada karangan siswa yang
kurang sesuai dengan gambar, penggunaan kata dan truktur bahasa yang
kurang tepat, dan penggunaan ejaan yang kurang tepat.
3. Peneliti menekankan kembali hal – hal yang perlu diperhatikan siswa dalam
menulis sebuah karangan terutama ketepatan penggunaan ejaan dan struktur
bahasa.
4. Peneliti memperlihatkan atau menunjukkan empat buahgambar yang
berbeda dengan gambar pada siklus I yang terdiri dari gambar pertama
seorang anak perempuan yang mendapat hadiah berupa piala dan sebuah
bingkisan, gambar ke dua seorang anak perempuan yang mendapat hadiah
dari ibunya, yang ke tiga seorang anak perempuan yang sedang membuka
bingkisan di dalam kamarnya, dan gambar terkahir seorang anak perempuan
yang sedang berulangtahun sambil menanyakan kepada siswa tentang isi
setiap gambar tersebut.
5. Menunjuk satu orang siswa maju ke depan kelas untuk mengurutkan empat
gambar tersebut di papan tulis sehingga menjadi satu urutan gambar yang
logis/benar.
6. Setelah siswa mengurutkan gambar, guru menanyakan alasan/dasar
pemikiran siswa yang bersangkutan mengurutkan gambar tersebut menjadi
satu urutan seperti yang ada di papan tulis.
7. Menanyakan pendapat siswa lain tentang urutan gambar yang ada di papan
tulis, apakah sudah sesuai atau tidak.
8. Peneliti membagikan lembar kerja siswa, siswa pun mulai menulis karangan
sederhana berdasarkan urutan gambar di papan tulis.
9. Kesimpulan. Diakhir pembelajaran guru bersama siswa mengambil
kesimpulan sebagai penguatan materi pembelajaran.
c Tahap Pemantauan dan Evaluasi
Setelah melakukan tindakan siklus II selanjutnya peneliti melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap proses pembelajaran. Untuk menilai
pelaksanaan pembelajaran sama seperti penilaian pada siklus I yakni
menggunakan format hasil observasi aktivitas siswa dan hasil pengamatan
aktivitas guru.
1) Hasil Pemantauan Aktivitas Guru Selama Kegiatan Pembelajaran
Pengamatan aspek – aspek yang dinilai pada guru dalam proses
pembelajaran dilakukan oleh guru mitra. Kriteria penilaiannya dengan cara
ceklist. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran
dilakukan oleh guru dengan baik berdasarkan aspek – aspek yang terdapat pada
lembar pengamatan sebagai berikut
Tabel 4.1.4a : Hasil pengamatan aktivitas guru
dalam proses pembelajaran siklus II
No Aspek yang Diamati Kualifikasi
P1 P2
I Pra Pembelajaran
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar √ √
2 Melakukan kegiatan apersepsi √ √
II Kegiatan Inti Pembelajaran
A Penguasaan Materi Pembelajaran
3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √ √
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan √
5 Menyampaikan materi, sesuai dengan hirarki belajar dan
karakteristik siswa √ √
6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √
B Pendekatan/Strategi Pembelajaran
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa √ √
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9 Menguasai kelas √ √
10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √ √
11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif √ √
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
C Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
13 Menggunakan media secara efektif dan efisien √ √
14 Menghasilkan pesan yang menarik √
15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √ √
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √ √
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √ √
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar √ √
D Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19 Memantau kemajuan selama proses √ √
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan) √ √
E Penggunaan Bahasa
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara secara jelas,
baik dan benar √ √
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √ √
III Penutup
23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa √ √
24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,
atau kegiatan tugas sebagai bahan remidi/pengayaan √ √
Jumlah 20 22
Presentase 83,3% 92%
Rumus :
X = X 100%
Keterangan :
X = Nilai Persentase
∑x = Jumlah Perolehan
N = Jumlah Aspek
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat bahwa dari 24 aspek yang
diamati oleh guru terhadap peneliti (P2) dalam melakukan pembelajaran melalui
model picture and picture, ada 2 aspek yang tidak muncul dalam proses
pembelajaran yakni : aspek melaksanakan pembelajaran secara runtut dan aspek
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan, karena
masih ada beberapa orang yang pada saat waktu yang ditetapkan oleh guru telah
selesai karangannya belum selesai. Dengan demikian hasil pengamatan terhadap
peneliti ini sudah bisa mencapai hasil yang diharapkan.
Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dalam
menerapkan pembelajaran melalui model picture and picture diperoleh hasil
pengamatan aktivitas siswa terhadap kegiatan penelitian dalam proses
pembelajaran. Kegiatan pemantauan ini dilakukan oleh kolabolator yang waktu
pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti.
Pemantauan terhadap kegiatan penelitian dalam proses pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan format penilaian.
2) Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana
Berdasarkan hasil pemantauan aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung pada materi menulis karangan sederhana berdasarkan gambar pada
siklus I masih terdapat kekurangan atau belum memenuhi standar yang
diharapkan, hal ini terlihat dari 3 aspek yang dinilai masih terdapat aspek yang
menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel beikut :
Tabel 4.1.4b : Hasil pengamatan kemampuan siswa menulis karangan
sederhanamelalui model picture and picture pada siklus II
Aspek yang Diamati Kriteria Aspek Jumlah Presentase
Penggunaan kata dan
struktur yang tepat
Mampu/ Sesuai 25 83.33
KurangMampu/Sesuai 3 10
Tidak Mampu/Sesuai 2 6.67
Ketepatan penggunaan
ejaan
Mampu/Tepat 24 80
Kurang Mampu/Tepat 4 13.33
Tidak Mampu/Tepat 2 6.67
Kesesuaian karangan
dengan gambar
Mampu/Tepat 25 83.33
Kurang Mampu/Tepat 4 13.33
Tidak Mampu/Tepat 1 3.33
Rumus :
X = X 100%
Keterangan :
X = Nilai Persentase
∑x = Jumlah siswa yang mampu/kurang mampu/tidak mampu
N = Jumlah siswa keseluruhan
a. Aspek kesesuaian karangan dengan gambar terdapat 25 orang siswa atau
mencapai83.33% yang mampu, dan 4 orang siswa atau mencapai 13.33%
yang kurang mampu dan 1 orang siswa atau mencapai3.33% yang tidak
mampu.
b. Aspek penggunaan kata yang tepat dari 30 orang siswa terdapat 25 orang
siswa atau mencapai 83.33% yang mampu, dan 3 orang siswa atau mencapai
10% yang kurang mampudan 2 orang siswa atau mencapai 6.67% yang tidak
mampu.
c. Aspek penggunaan ejaan yang tepat terdapat 24 orang siswa atau mencapai
80% yang mampu, dan 4 orang siswa atau mencapai 13.33% yang kurang
mampu dan 2 orang siswa atau sekitar 6.67% yang tidak mampu.
Sehingga dapat diketahui hasil kemampuan menulis karangan sederhana
melalui model picture and picturemencapai 83.33% atau mengalami peningkatan
sebesar 36.67%. Dengan demikian hasil pelaksanaan tindakan siklus II ini telah
mencapai indikator kinerja yang diharapkan, maka penelitian tidak perlu
dilanjutkan kesiklus berikutnya
Dari hasil uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran
dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan sederhana melalui
model picture and picture sebagian besar siswa sudah mampu dalam menulis
dengan baik, sudah bisa menulis karangan sesuai dengan urutan gambar, sebagian
besar sudah bisa menulis dengan menggunakan kata yang tepat, dan sebagian
besar sudah bisa menulis dengan menggunakan ejaan dan struktur bahasa yang
tepat dan sudah mampu memahami cara kerja model picture and picture.
3) Hasil Evaluasi
Adapun hasil kemampuan siswa menulis karangan sederhana pada siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1.4c : Hasil rekapitulasi kemampuan siswa menulis karangan
sederhana melalui model picture and picture pada siklus II
Rentan
Nilai
Jumlah
Siswa
Nilai
Perolehan
Kategori
M KM TM
40-54 1 48
55-64 1 53
65-74 3 67
75-84 1 78
85-100 24 87
Jumlah 30 25 3 2
Persentase 83.33% 10% 6.67%
Dengan melihat data di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah 30 orang
siswa kelas IV SDN 5 Telaga,1 orang siswa atau mencapai 3.33% Memperoleh
nilai 48, 1 orang siswa atau mencapai 3.33% memperoleh nilai 53, 3 orang siswa
atau mencapai 10% memperoleh nilai 67, 1 orang siswa atau mencapai 3.33%
memperoleh nilai 78, 24 orang siswa atau mencapai 80% memperoleh nilai 87.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat terdapat 25 orang atau sekitar 83.33%
siswa mampu menulis karangan sederhana, 3 orang atau sekitar 10% kurang
mampu menulis karangan sederhana, dan 2 orang atau sekitar 6.67% siswa yang
tidak mampu menulis karangan sederhana.
d. Tahap analisis dan refleksi
Setelah melakukan tindakan siklus II, kemampuan siswa menulis karangan
sederhana telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 75% dari
jumlah siswa sudah mampu menulis karangan sederhana dan bahkan telah
melampaui indikator yang ditetapkan yaitu 83.33% atau 25 orang siswa yang
sudah mampu menulis karangan sederhana, meskipun dalam proses pembelajaran
masih terdapat 5 orang atau sekitar 16.67% yang kurang menulis karangan
sederhana terutama pada aspek penggunaan ejaan yang tepat, siswa masih kurang
paham dengan penggunaan ejaan yang tepat, sehingga pelaksanaan tindakan tidak
dilanjutkan ke siklus berikutnya.
4.1 Pembahasan
Adapun yang menjadi indikator kinerja pada kegiatan penelitian tindakan
kelas pada kelas IV SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo ini, apabila 75 % dari
jumlah siswa sudah mampu menulis karangan, maka penelitian ini dikatakan
berhasil.
Berdasarkan standar tersebut, penelitian tindakan kelas ini menunjukkan
hasil yaitu, pada observasi hasil penelitian awal diperoleh dari 30 siswa mampu
menulis hanya sebanyak 9 orang siswa atau 30 %, kemudian pada siklus I terjadi
peningkatan menjadi 17 orang siswa atau 56.67 % yang mampu menulis karangan
sederhana yang diharapkan, dan pada siklus II sudah mencapai 83.33% atau 25
orang siswa yang mampu menulis karangan sederhana yang diharapkan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut
Tabel 7. Perbandingan persentase kemampuan siswa menulis karangan
sederhanamelalui model picture and picture
Hasil Tindakan
Kriteria
Total Mampu
Kurang
Mampu
Tidak
Mampu
Observasi Awal 30 13 57 100%
Siklus I 56.67 23.33 20 100%
Siklus II 83.33 10 6.67 100%
Jika dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu
jika kemampuan siswa menulis karangan sederhana pada siklus I di bawah 75%
dari jumlah siswa, maka akan dilanjutkan pada siklus II. Akan tetapi jika pada
siklus II kemampuan siswa menulis karangan sederhana di atas 75% dari jumlah
siswa, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Jadi dengan hasil
yang telah diperoleh sampai dengan akhir tindakan siklus II menunjukan
bahwa indikator kinerja sudah dicapai. Dengan demikian, ternyata hipotesis
penelitian tindakan yang menyatakan bahwa “Jika guru menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture maka kemampuan siswa menulis karangan
sederhana di kelas IV SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo akan meningkat”,dapat
diterima.