abstrak rizki mubarok, nim 105018200734, persepsi siswa terhadap disiplin...

72
ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Kerja Guru Dalam Pembelajaran Di MTs Asy-Syukriyyah Tangerang Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan padanya. Untuk itu disiplin dalam bentuk pelaksanaan peraturan sangat diperlukan bagi seorang guru, karena Disiplin adalah faktor yang esensial dalam mengembangkan potensi individu. Faktor terpenting dari seorang guru adalah kedisiplinan kerjanya. Berawal dari disiplin kerja yang dimiliki oleh seorang guru, maka akan lahir loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap suatu pekerjaan dan proses inilah yang nantinya akan mengantarkan pada kesuksesan guru dalam mewujudkan hasil belajar yang maksimal bagi para siswanya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru dalam pembelajaran di MTs Asy-Syukriyyah Tangerang. Penulis hanya membatasi pada permasalahan yang terkait dengan persepsi siswa terhadap kedisiplinan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Adapun tujuan penelitian ini yaitu : untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru di sekolah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis tipe penelitian frekuensi (persentase) yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan tertentu yang ada pada masa sekarang, kemudian dijelaskan, dianalisis dan disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah gambaran yang jelas dan sistematis. Metode ini penulis lakukan dengan cara pengumpulan data dengan tekhnik observasi, angket, dan wawancara. Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru dalam pembelajaran di MTs Asy-Syukriyyah Tangerang menunjukan cukup baik.

Upload: truongphuc

Post on 16-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

ABSTRAK

Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Kerja Guru Dalam Pembelajaran Di MTs Asy-Syukriyyah Tangerang

Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan padanya. Untuk itu disiplin dalam bentuk pelaksanaan peraturan sangat diperlukan bagi seorang guru, karena Disiplin adalah faktor yang esensial dalam mengembangkan potensi individu. Faktor terpenting dari seorang guru adalah kedisiplinan kerjanya. Berawal dari disiplin kerja yang dimiliki oleh seorang guru, maka akan lahir loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap suatu pekerjaan dan proses inilah yang nantinya akan mengantarkan pada kesuksesan guru dalam mewujudkan hasil belajar yang maksimal bagi para siswanya.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi siswa terhadap disiplin

kerja guru dalam pembelajaran di MTs Asy-Syukriyyah Tangerang. Penulis hanya membatasi pada permasalahan yang terkait dengan persepsi siswa terhadap kedisiplinan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Adapun tujuan penelitian ini yaitu : untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru di sekolah.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis

tipe penelitian frekuensi (persentase) yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan tertentu yang ada pada masa sekarang, kemudian dijelaskan, dianalisis dan disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah gambaran yang jelas dan sistematis. Metode ini penulis lakukan dengan cara pengumpulan data dengan tekhnik observasi, angket, dan wawancara. Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus persentase.

Hasil penelitian ini menunujukan bahwa persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru

dalam pembelajaran di MTs Asy-Syukriyyah Tangerang menunjukan cukup baik.

Page 2: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat ALLAH

SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat teriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa umat manusia menuju jalan kebenaran.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan

selesai dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

atas dukungan yang diberikan pada penulis selama menyusun skripsi ini.

Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed. M.Phil, Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta para stafnya

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan

saran dan kritikan sehingga penulisan skripsi ini bisa selesai

4. Dra. Eri Rosatria, M.Ag. Dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, pengarahan, ilmu dan waktu serta

motivasinya kepada penulis semoga kebaikan beliau dibalas oleh Allah SWT

5. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya Jurusan Kependidikan Islam progran studi Manajemen

pendidikan, tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang diberikan

dapat bertambah dan bermanfaat.

6. Kedua orang tua tercinta bapak H. Halimi Mansyur dan mama HJ. Nasriah yang tiada

hentinya memberikan doa, kasih sayang, dan motivasi kepada saya dalam kehidupan.

Page 3: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

7. Semua kakak tercinta, Hasbullah Fikri, Raden Shinto Sukorini, Ike Khilatunnisa,

Muslim Yaskhar Turkan, Cepi Kadarusman, Dewi Agustina Susanti dan adik tercinta

Siti Umniatul Ulya yang selama ini selalu memberikan motivasi, d’oa dan kasih

sayang untuk bisa menyelesaikan skripsi secepatnya

8. Teman-teman satu perjuangan anak KI-Manajemen pendidikan angkatan 2005, Ujang

Syahid, Siti Eva Shafiyah, Khairul Sholeh, Rahmat Hidayat, dan semua kawan-

kawan angkatan 2005 yang telah membantu dan memberikan doa, semangat serta

motivasi untuk menyelesaikan skripsi secepatnya.

9. Mamat Rakhmat kepala sekolah MTs Asy-Syukriyyah Tangerang serta dewan guru

yang mengizinkan saya untuk melakukan penelitian dan Akhmad Fadillah karyawan

bagian Tata Usaha yang suka rela memberikan informasinya kepada peneliti.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para

pembaca pada umumnya. Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah semata-mata

keterbatsan ilmu yang dimiliki, karena segala kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Jakarta, Juni 2010

Penulis

Page 4: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat ALLAH

SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat teriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa umat manusia menuju jalan kebenaran.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan

selesai dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

atas dukungan yang diberikan pada penulis selama menyusun skripsi ini.

Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada. M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Drs. Rusydy Zakaria,M.Ed. M.Fil, Ketua Jurusan Kependidikan Islam beserta

para stafnya

3. Drs. Mua’rif SAM, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan yang

selalu memberikan saran dan kritikan sehingga penulisan skripsi ini bisa selesai

4. Dra. Eri Rosatria M.Ag. Dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, pengarahan, ilmu

dan waktu serta motivasinya kepada penulis semoga kebaikan beliau dibalas oleh

Allah SWT

5. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya Jurusan Kependidikan Islam progran studi Manajemen

pendidikan, tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang

diberikan dapat bertambah dan bermanfaat.

6. Untuk kedua orang tua tercinta bapak saya H. Halimi Mansyur dan mama saya

HJ Nasriah yang tiada hentinya memberikan doa, kasih sayang, dan motivasi

kepada saya dalam kehidupan.

Page 5: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

7. Untuk semua kakak saya, Hasbullah Fikri, Raden Shinto Sukorini, Ike

Khilatunnisa, Muslim Yaskhar Turkan, Cepi Kadarusman, Dewi Agustina

Susanti dan adik saya satu-satunya Siti Umniatul Ulya yang selama ini selalu

memberikan motivasi, d’oa dan kasih sayang untuk bisa menyelesaikan skripsi

secepatnya

8. Untuk seseorang yang saya sayangi (LuMuNu), bunda Deden Shalihatun Nida

S.Pd.I yang selama ini selalu mencurahkan cinta, kasih dan sayangnya dan juga

rela berkorban apa saja demi selesainya skripsi ini, semoga 4JJ SWT selalu

memberikan kesehatan kepadanya.

9. Untuk teman-teman satu perjuangan anak KI-Manajemen pendidikan angkatan

2005, Ujang Syahid. Khairul Sholeh, Rahmat Hidayat, dan semua kawan-kawan

angkatan 2005 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dan

memberikan doa, semangat serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi

secepatnya.

10. Terima kasih kepada bapak Mamat Rakhmat kepala sekolah MTs Asy-

Syukriyyah Tangerang serta dewan guru yang mengizinkan saya untuk

melakukan penelitian dan kepada bapak Akhmad Fadillah karyawan bagian Tata

Usaha yang suka rela memberikan informasinya kepada peneliti.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para

pembaca pada umumnya. Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah semata-mata

keterbatsan ilmu yang dimiliki, karena segala kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Jakarta, Juni 2010

Penulis

Page 6: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan……………………………………………………………………………..i

Abstrak………………………………………………………………………………………….ii

Kata Pengantar………………………………………………………………………………….ii

Datar Isi…………………………………………………………………………………………iv

Daftar Tabel……………………………………………………………………………………..v

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………….1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………….....1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………………………………4

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………………………….4

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………..……………....4

Bab II Kajian Teori……………………………………………………………………………6

A. Disiplin Kerja Guru…………………………………………………………………6

1. Pengertian Disiplin Kerja Guru …………………………………………….6

2. Tugas dan Tanggung Jawab Guru………………………………………….11

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Keja Guru……………………16

B. Persepsi Siswa……………………………………………………………………...18

1. Definisi Persepsi……………………………………………………………18

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Siswa………………………...20

Bab III Metodologi Penelitian………………………………………………………………..23

A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………...…………………….…………23

B. Tujuan Penelitian……………………………………………………….……...…...23

C. Metode Penelitian…………………………………………………………….…….23

D. Populasi dan Sampel………………………………………………………….…….23

E. Instrumen Pengumpulan Data………………………………………………….…..24

F. Pengolahan data…………………………………………………………….….......26

G. Tekhnik Analisis Data………………………………………………………..…….27

Bab IV Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………….28

A. Hasil Penelitian……………………………………………………………….….…28

1. Gambaran Singkat Mengenai MTs Asy-Syukriyyah…………………………..28

B. Pengolahan dan Analisis Data……………………………………………………...32

Page 7: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………………….…53

Bab V Penutup……………………………………………………………...………………....58

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………58

B. Saran-saran……………………………………………………………………...….59

Daftar Pustaka………………………………………………………………………….….….60

Lampiran....................................................................................................................................61

Page 8: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

DAFTAR TABEL

Tabel Populasi Siswa…………………………………………………………….26

Tabel Kisi-kisi Instrumen ……………………………………………………….27

Tabel Keadaan Guru dan Karyawan......................................................................33

Tabel Struktur Organisasi………………………………………………………..34

Tabel Disiplin dalam Waktu..................................................................................35

Tabel Displin dalam Melaksanakan Tugas………………………………………38

Tabel Disiplin dalam Suasana Kerja……………………………………………..48

Tabel Displin dalam Melayani Masyarakat……………………………………...50

Tabel Disiplin dalam Sikap Tingkah Laku dan Penampilan……………………..51

Tabel Deskripsi Data Disiplin Guru……………………………………………...57

Tabel Nilai Rata-rata Skor Penelitian……………………………………………58

Page 9: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dan tidak dapat terlepas

dari pengaruh pesatnya perkembangan ilmu teknologi global yang sedang

melaju pesat dewasa ini. Bidang pendidikan merupakan salah satu faktor

terpenting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk

sumber daya manusia yang terampil guna berpartisipasi dalam hal

pembangunan dan pengembangan pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Pendidikan merupakan sarana yang paling vital dalam

pengembangan sumber daya manusia, terutama dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang terampil di bidangnya.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah merupakan tempat

pengembangan ilmu pengetahuan, kecakapan, keterampilan, nilai dan sikap

yang diberikan secara lengkap kepada generasi muda untuk membantu

perkembangan potensi dan kemampuan diri agar bermanfaat bagi kehidupan

masyarakat.

Lembaga pendidikan formal antara lain dalam bentuk sekolah sebagai

organisasi/kelompok kerjasama sekelompok orang, memerlukan kegiatan

pengendalian untuk mencapai tujuannya, kegiatan-kegiatan itu antara lain

bersifat kebijakan atau penentuan policy dalam melakukan kegiatan operatif

atau kegiatan profesional. Undang-undang sistem pendidikan Nasional nomor

20 tahun 2003, disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

1

Page 10: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

2

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat

jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

Setiap guru mempunyai kewajiban yang sama dalam menyusun rencana

kegiatan atau program sekolah di bawah kepemimpinan seorang kepala

sekolah yang harus berusaha menarik dan memanfaatkan kerja sama yang

kreatif dan positif dari setiap guru di lingkungannya. Begitu juga komponen

guru dan siswa merupakan komponen yang saling timbal balik dalam

pencapaian hasil pendidikan.

Guru merupakan tenaga pendidik terdepan dalam melaksanakan tugas

pokok lembaga pendidikan. Guru mempunyai peran yang sangat besar dalam

membimbing dan mendidik para siswa untuk mencapai prestasi serta

mengatasi kesulitan belajar, juga mempunyai andil yang besar untuk

mewujudkan saebuah masyarakat yang berkualitas dan berguna bagi agama,

bangsa dan negara.

Terlepas dari semua masalah yang ada, guru mempunyai peran dan

tanggung jawab sebagai pendidik. Siswa akan berhasil dalam belajar apabila ia

cukup mendapatkan bimbingan belajar baik dari guru maupun orang tua.

Untuk itu disiplin dalam bentuk pelaksanaan peraturan sangat diperlukan bagi

karyawan, guru dan peserta didik sebagai wujud nyata dari pengawasan dalam

menciptakan tata tertib organisasi sekolah.

Disiplin adalah faktor yang esensial dalam mengembangkan potensi

individu, faktor terpenting dari seorang guru adalah kedisiplinan kerjanya,

disiplin kerja besar peranannya bagi keberhasilan proses pembelajaran,

berawal dari disiplin kerja guru, maka akan lahir loyalitas dan dedikasi yang

tinggi terhadap suatu pekerjaan, dan proses inilah yang nantinya akan

1 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, (Jakarta, 2003), h.6

Page 11: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

3

mengantarkan pada kesuksesan guru dalam mewujudkan hasil belajar yang

maksimal bagi para siswanya.

Kegiatan pembelajaran merupakan suatu kondisi yang dengan sengaja

diciptakan, dan gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak

didik, peran dari guru dan murid di dalamnya akan melahirkan interaksi

edukatif dengan memanfaatkan alat bantu pembelajaran sebagai medium. Oleh

karena itu semua komponen harus diperankan secara optimal guna mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumya. Dengan adanya rasa

kesadaran diri untuk melaksanakan disipilin kerja diharapakan semua kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan sehari-hari dapat membuahkan hasil yang

diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan.

Memberdayakan dan membiasakan kedisiplinan dalam proses

pembelajaran menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan

tersebut. Dengan disipilin kerja guru yang baik diharapkan proses

pembelajaran dan program-program kegiatan yang lainnya akan lebih terarah

dan lebih baik.

Keberhasilan belajar pada anak didik, merupakan tujuan utama dari

rangkaian pendidikan. Untuk itu, maka diperlukan guru yang disiplin dalam

proses pembelajaran agar anak didik ikut termotivasi dengan apa yang

dicontohkan guru kepada anak didiknya.

Seperti pada sekolah formal lainnya, MTs Asy-Syukriyyah Cipondoh

Tangerang berusaha untuk mewujudkan lembaga pendidikan yang lebih baik

terutama dalam meningkatkan kedisiplinan kerja guru dalam proses

pembelajaran di sekolah. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan,

fenomena yang terjadi MTs Asy-Syukriyyah ini terletak pada kurang

disiplinnya para guru dalam proses pembelajaran, dalam hal ini guru tidak

hanya harus datang tepat waktu di sekolah maupun di kelas dan mengisi absen

saja, akan tetapi guru juga mempunyai tanggung jawab dalam proses

pembelajaran di kelas. Seringkali terjadi di MTs Asy-Syukriyyah ini, guru

meninggalkan kelas begitu saja pada waktu jam belajar masih berlangsung dan

hanya memberikan tugas-tugas pada siswanya. Sedangkan guru meninggalkan

Page 12: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

4

kelas tanpa mempunyai urusan yang penting dan terlihat hanya mengobrol

dengan guru lain dikantor. ketika jam belajar akan habis barulah guru kembali

ke kelas dan memerintahkan pada siswanya untuk menyerahkan tugas-tugas

yang telah diberikan.

Berdasarkan masalah yang terjadi, penulis tertarik meneliti lebih lanjut

tentang masalah tersebut yang ditunjukan dalam penelitian dengan judul :

”Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Kerja Guru Dalam Pembelajaran di

MTs Asy-Syukriyyah Tangerang ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka masalah-masalah yang timbul

adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya motivasi kerja menimbulkan kurang disiplin dalam bekerja

2. Kurangnya tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas dan tata

tertib sekolah

3. Kurangnya penerapan disiplin kerja guru

4. Pemahaman guru tentang disiplin kerja sebagai pengajar dan pendidik

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang diidentifikasi di atas, penulis hanya akan

membatasi pada permasalahan yang terkait dengan disiplin kerja guru, yang

dimaksud disiplin kerja guru dalam penelitian ini adalah disiplin kerja yang

dilakukan oleh guru yang dibatasi pada disiplin waktu dan tanggung jawab

pada tugas yang diberikan

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka masalah yang akan

dibahas pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru di MTs Asy-

Syukriyyah dalam proses pembelajaran ?

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

mengharapkan penelitian ini bermanfaat :

Page 13: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

5

1. Bagi guru : hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagaì cermin untuk

melihat dan memperbaiki kelemahan diri sendiri sehingga ada usaha

untuk meningkatkn disiplin kerja.

2. Bagi kepala sekolah : dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan

kedisiplinan guru.

3. untuk menambah khazanah keilmuan dan dapat memberikan informasi

kepada pihak yang akan melaksanakan penelitian lanjut tentang

kedisiplinan guru.

Page 14: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Disiplin Kerja Guru

1. Pengertian Disiplin Kerja Guru

Disiplin sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena itu, kedisiplinan

harus ditanamkan secara terus menerus terhadap individu, dengan penanaman

yang terus menerus maka disipilin akan menjadi kebiasaan. Orang-orang yang

sukses dengan pekerjaannya, umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi,

sebaliknya orang-orang yang gagal umumnya tidak disipilin.

Untuk dapat memahami apa itu disiplin kerja guru, penulis

mengemukakan terlebih dahulu pengertian disiplin. Disiplin berasal dari

akar kata “disciple“ yang berarti belajar.1 Menurut Sumedi ysng dikutip

oleh IG Wursanto kata disiplin sebenarnya berasal dari kata dispel yang

berarti pengikut. Pengertian lain dari kata disiplin ialah melatih dan mendidik

orang-orang terhadap perturan-peraturan agar ada kepatuhan dan kemudian

supaya dapat berjalan dengan tertib dan teratur dalam organisasi2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “disiplin adalah ketaatan, aturan

yang ketat, tata tertib yang harus dipatuhi.3 Sedangkan menurut Ali Imron

disiplin merupakan suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung

1http://www.google.co.id,Kmpk.UGM.ac.id/data/SPMKK/3c-DISIPLIN(revPeb'03).doc 2 I.G. Wursanto, Pokok-pokok Pengertian Human Relations dalam Manajemen, (Jakarta:

Pusaka Dian, 1995), Cet I, h 33. 3 J.S. Badudu, Kamus Umum Bahasa Indoenesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan 1994),

Cet II, h,349.

6

Page 15: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

7

dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan

rasa senang hati.4

Dengan demikian maka disiplin dapat diartikan sebagai suatu kepatuhan

dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam

diri orang tersebut karena disiplin merupakan suatu arahan untuk melatih

dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih baik.

Jadi, dispilin merupakan proses latihan dan belajar untuk meningkatkan

kemampuan dalam bertindak, berfikir dan bekerja yang aktif dan kreatif.

Disiplin juga merupakan suatu kepatuhan dari orang-orang dalam suatu

organisasi terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga

menimbulkan keadaan yang tertib.

Pada tingkat individu, disiplin mempunyai tiga aspek, yaitu : pertama,

pemahaman yang baik mengenai sistem aturan dan norma, yang

menumbuhkan kesadaran dan ketaatan pada aturan, kriteria atau standar yang

merupakan syarat untuk mencapai keberhasilan. Kedua, sikap mental yang

merupakan sikap taat dan tata tertib sebagai hasil atau pengembangan dari

latihan, pengendalian pikiran dan pengendalian watak. Ketiga, perilaku yang

secara wajar menunjukan kesungguhan hati, untuk mentaati segala hal secara

cermat dan tertib.5

Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar

organisasional. Ada dua tipe kegiatan pendisiplinan, yaitu :

a. Disiplin Preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di antara para karyawan. Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa manajemen.

b. Disiplin korektip adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggara-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan

4 Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya), Cet I, h,

182. 5Pedoman Pelaksanaan Disiplin...,hlm.21

Page 16: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

8

korektip sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan. 6

Ali Imron membagi disiplin yang dibangun berdasarkan konsep

otoritarian, permissive, dan kebebasan yang terkendali atau tanggung jawab

(demokratis).7

1). Disiplin Otoritarian. Disiplin otoritarian ini guru di sekolah dikatakan mempunyai disiplin tinggi manakala mau menurut saja terhadap perintah dan anjuran pejabat atau pembina tanpa banyak menyunbangkan pikiran-pikiranya. Guru wajib menuruti semua yang dikehendaki oleh pejabat atau pembina dan tidak boleh membantah. Dengan demikian, pejabat atau pembina bebas memberikan tekanan kepada guru sehingga guru takut dan terpaksa mengikuti apa yang diingini oleh pejabat atau pembina disekolah.

2). Disiplin Permissive. Menurut konsep ini, gurulah harus diberikan kebebasan seluas-luasnya di dalam kelas maupun di sekolah. Aturan-aturan di sekolah dilonggarkan dan tidak perlu mengikat kepada guru, guru dibiarkan berbuat apa saja sepanjang menurutnya itu baik, dengan demikian dampak dari konsep ini akan menimbulkan kebimbangan dan kebingungan karena tidak tahu mana yang dilarang dan tidak dilarang.

3). Disiplin Demokratis Disiplin demokratis memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada guru untuk berbuat apa saja, tetapi konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan di tanggung sendiri

Berikut ini penulis mengemukakan pengertian kerja. Menurut Dhimas

“Kerja adalah sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi,

sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan.” Selanjutnya Dhimas

mengatakan bahwa, “kerja adalah pengeluaran energi untuk kegiatan yang

dibutuhkan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu.”8 Menurut JS Badudu,

“kerja merupakan apa yang dilakukan, mata pencaharian.”9

6 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusi, (Yogyakarta:

Anggota Ikapi 2001), cet, 15, hlm, 208 7 Ali Imron, Pembinaan Guru...,hlm.183. 8 http://www.google.co.id.Dhimaskasep.File. Wordpress.com/2008/03/10-arti-kerja.Ppt 9 J.S. Badudu, Kamus Umum...,hlm. 678

Page 17: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

9

Beradasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin

kerja adalah suatu ketaatan kepada peraturan di dalam melakukan segala

sesuatu pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang akan dicapai baik di dalam

masyarakat maupun ditempat kerja.

Selanjutnya mengenai guru Jean D. Grambs dan C. Morris Mc Clare

mengatakan, sebagaimana dikutip oleh Hamzah. B. Uno bahwa guru adalah

mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari

seorang individu hingga dapat terjadi pendidikan.10 Guru merupakan salah

satu unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yang berati guru

bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Dalam melaksanakan

bidang pekerjaanya agar dapat berhasil, guru dituntut untuk memiliki disiplin

kerja.

Masih berkaitan dengan disiplin kerja guru, menurut Ali Imron disiplin

kerja guru adalah Suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki oleh guru

dalam bekerja di sekolah, tanpa pelanggaran-pelanggaran yang merugikan

baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap dirinya, teman

sejawatnya, terhadap sekolah secara keseluruhan11. Oleh karena itu ada

beberapa prinsi-prinsip yang dapat menumbuhkan disiplin kerja guru yaitu :

a) Pemimpin mempunyai prilaku positif Untuk dapat menjalankan disiplin yang baik dan benar, seorang pemimpin harus dapat menjadi role model/panutan bagi bawahannya. Oleh karena itu seorang pimpinan harus dapat mempertahankan perilaku yang positif sesuai dengan harapan staf.

b) Penelitian yang Cermat terhadap Pelanggaran Dampak dari tindakan indisipliner cukup serius, pimpinan harus memahami akibatnya. Data dikumpulkan secara faktual, dapatkan informasi dari staf yang lain, tanyakan secara pribadi rangkaian pelanggaran yang telah dilakukan, analisa, dan bila perlu minta pendapat dari pimpinan lainnya.

c) Kesegeraan

10 Hamzah. B. Uno, Profesi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2008), cet. III, h, 15. 11 Ali Imron, Pembinaan Guru..., h. 183.

Page 18: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

10

Pimpinan harus peka terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh bawahan sesegera mungkin dan harus diatasi dengan cara yang bijaksana. Karena, bila dibiarkan menjadi kronis, pelaksanaan disiplin yang akan ditegakkan dapat dianggap lemah, tidak jelas, dan akan mempengaruhi hubungan kerja dalam organisasi tersebut.

d) Lindungi Kerahasiaan (privacy) Tindakan indisipliner akan mempengaruhi ego staf, oleh karena itu akan lebih baik apabila permasalahan didiskusikan secara pribadi, pada ruangan tersendiri dengan suasana yang rileks dan tenang. Kerahasiaan harus tetap dijaga karena mungkin dapat mempengaruhi masa depannya .

e) Fokus pada Masalah. Pimpinan harus dapat melakukan penekanan pada kesalahan yang dilakukan bawahan dan bukan pada pribadinya, kemukakan bahwa kesalahan yang dilakukan tidak dapat dibenarkan.

f) Peraturan Dijalankan Secara Konsisten Peraturan dijalankan secara konsisten, tanpa pilih kasih. Setiap

pegawai yang bersalah harus dibina sehingga mereka tidak merasa dihukum dan dapat menerima sanksi yang dilakukan secara wajar.

g) Fleksibel Tindakan disipliner ditetapkan apabila seluruh informasi tentang

pegawai telah di analisa dan dipertimbangkan. Hal yang menjadi pertimbangan antara lain adalah tingkat kesalahannya, prestasi pekerjaan yang lalu, tingkat kemampuannya dan pengaruhnya terhadap organisasi

h) Mengandung Nasihat Jelaskan secara bijaksana bahwa pelanggaran yang dilakukan

tidak dapat diterima. File pegawai yang berisi catatan khusus dapat digunakan sebagai acuan, sehingga mereka dapat memahami kesalahannya.

i) Tindakan Konstruktif Pimpinan harus yakin bahwa bawahan telah memahami

perilakunya bertentangan dengan tujuan organisasi dan jelaskan kembali pentingnya peraturan untuk staf maupun organisasi. Upayakan agar staf dapat merubah perilakunya sehingga tindakan indisipliner tidak terulang lagi.

j) Follow Up (Evaluasi) Pimpinan harus secara cermat mengawasi dan menetapkan

apakah perilaku bawahan sudah berubah. Apabila perilaku bawahan tidak berubah, pimpinan harus melihat kembali penyebabnya dan mengevaluasi kembali batasan akhir tindakan indisipliner.12

12http://www.google.co.id.Kmpk.UGM.ac.id/data/SPMKK/3c-DISIPLIN(revPeb'03).doc

Page 19: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

11

Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dalam pembagian

disiplin kerja. Secara umum disiplin kerja dibagi atas dua aspek, yaitu disiplin

terhadap waktu dan disiplin terhadap perbuatan.13

a) Disiplin waktu, yaitu disiplin yang berhubungan dengan ketepatan waktu, datang dan pulang mengajar, mengelola waktu dengan baik, mengawali dan mengakhiri proses belajar mengajar dan melaksanakan program kegiatan sekolah

b) Disiplin perbuatan, yaitu suatu pekerjaan yang selalu dibebankan kepada guru yang harus segera diselesaikan, karena bila tidak akan menimbulkan penumpukan pekerjaan dan dapat menghambat pekerjaan lainnya yang merupakan mata rantai suatu proses.

Selanjutnya ada tiga indikator lagi untuk melihat sejauh mana tingkat

disiplin kerja guru dalam menjalankan tugas-tugasnya, adalah :14

a. Disiplin terhadap suasana kerja yang meliputi: memanfaatkan lingkungan sekolah, menjalin hubungan yang baik, dan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

b. Disiplin di dalam melayani masyarakat yang meliputi: melayani peserta didik, melayani orang tua siswa, dan melayani masyarakat sekitar

c. Disiplin terhadap sikap, tingkah laku dan penampilan yang meliputi, memperhatikan sikap, memperhatikan tingkah laku, cara berpenampilan dan memperhatikan harga diri.

Pembagian disiplin kerja guru di atas akan sangat mempengaruhi

keberhasilan mengajar sehingga kedua indikator di atas saling mempengaruhi.

Misalnya dalam proses pembelajaran, seorang guru diwajibkan menyiapkan

satuan pelajaran, jika guru tersebut lalai dalam melaksanakan kewajibannya

maka yang akan menjadi korbah adalah peserta didik.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik professional

sesungguhnya sangat banyak, tidak terbatas pada kegiatan pembelajaran saja,

13 A.S. Munir, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Kepegawaian, (Jakarta :

CV Massagung 1992), h. 65-66. 14http://www.google.co.id.bpkpenabur.or.id/files/Hal.0116%20Kompensasi%20

Kerja.pdf

Page 20: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

12

akan tetapi juga bertugas sebagai, demonstrator, mediator, fasilitator,

evaluator dan lain-lain.

Berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab guru menurut Moh. Uzer

Usman dalam bukunya “Menjadi Guru Profesional” diantaranya adalah15

a) Guru Sebagai demonstratorr. Melalui peranannya sebagai demonstrator atau pengajar guru hendaknya senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

b) Guru Sebagai Pengelola Kelas. Melalui peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager ) guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarahkepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik adalah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan

c) Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator. Sebagai mediator guru hendaknya memilki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses pembelajaran. Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses pembelajaran, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.

d) Guru Sebagai Evaluator. Guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan akan dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang

memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh

sembarang orang di luar bidang pendidikan. sebagai seorang guru perlu

mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam menagajar agar guru dapat

15 . Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2003),

Cet. 15, h. 9.

Page 21: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

13

melaksanakan tugasnya secara professional, menurut Hamzah B. Uno tugas

dan tanggung jawab guru adalah :16

a) Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.

b) Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

c) Guru harus membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik

d) Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi) agar peserta didik tidak menajdi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.

e) Dalam prinsip repetisi dalam proses pembelajara, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang sehingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.

f) Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan /atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari

g) Guru harus tetap menjag konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.

h) Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.

i) Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai perbedaanya tersebut.

Selanjutnya Hamzah B.Uno mengemukakan tentang tugas dan peran guru

dalam proses pembelajaran17 :

1. Tugas Pengajar sebagai pengelola pembelajaran a. Tugas Manajerial, menyangkut tugas administrasi (memimpin

kelas) baik internal maupun eksternal, termasuk didalamnya yang berhubungan dengan peserta didik, alat perlengkapan kelas dan tindakan-tindakan profesional

b. Tugas Eduksional menyangkut fungsi mendidik yang bersifat motivasional, pendisiplinan dan sanksi sosial (tindakan hukuman)

16 Hamzah. B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2008), Cet. III, h,

16. 17 Hamzah. B. Uno, Profesi..., hlm. 21.

Page 22: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

14

c. Tugas instruksional termasuk fungsi mengajar yaitu penyampaian materi, pemberian tugas-tugas pada peserta didik serta mengawasi dan memeriksa tugas

2. Tugas Pengajar sebagai Pelaksana Secara umum tugas guru dalam pengelolaan pembelajaran adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas dan kondusif bagi kegiatan bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.

Dalam pendidikan, tugas dan tanggung jawab guru tudak hanya sebatas

pada penyampaian materi pembelajaran saja, tetapi lebih dari itu, guru pun

mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendisiplinkan peserta didik

dalam hal apapun, dan itu harus dimulai dengan pribadi guru yang disiplin,

arif dan wibawa, karena guru adalah contoh bagi siswa-siswinya,. Dalam

menanamkan disiplin, guru bertanggung jawab mengarahkan dan berbuat

baik, menjadi contoh, sabar dan perhatian. Guru mempunyai kemampuan

mendisiplinkan peserta didik dengan kasih sayang, terutama disiplin diri.

Untuk itu guru harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :

a) Membantu peserta didik mengembangkan pola prilaku untuk dirinya

b) Membantu peserta didik meningkatkan standar prilakunya c) Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat untuk menegakan

disiplin18

Selanjutnya menurut Reismen dan Payne yang dikutip oleh E. Mulyasa

mengemukakan strategi umum mendisiplinkan peserta didik sebagai tugas dan

tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik, yaitu :19

1) Konsep Diri, strategi ini menekankan bahwa konsep-konsep diri peserta didik merupakan faktor penting dari setiap prilaku. Untuk menumbuhkan konsep diri. Untuk menumbuhkan konsep diri, guru disarankan bersikap empatik, menerima, hangat, dan terbuka, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasikan pikiran dan perasaannya dalam memecahkan masalah

18 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2007), Cet I, h.123. 19 E. Mulyasa, Standar Kompetensi..., hlm.124.

Page 23: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

15

2) Keterampilan berkomunikasi, guru harus memiliki keterampilan komunikasi yang efektif agar mampu menerima perasaan, dan mendorong timbulnya kepatuhan peserta didik.

3) Konsekuensi- konsekuensi logis dan alami, prilaku-prilaku yang salah terjadi karena pesertas didik telah megembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Hal ini mendorong munculnya prilaku-prilaku salah. Untuk itu, guru disarankan menunjukan secara tepat tujuan prilaku yang salah, sehinnga membantu peserta didik dalam mengatasi prilakunyadan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari prilaku yang salah.

4) Klarifiaksi nilai, strategi ini untuk membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaanya sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri

5) Analisis transaksional, disarankan agar guru bersikap dewasa, terutama apabila berhadapan dengan peserta didik yang menghadapi masalah

6) Terapi realitas, guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di sekolah, dan melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajaran

7) Disiplin yang terintergrasi, guru harus mampu mengendalikan, mengembangkan da mempertahankan peraturan, dan tata tertib sekolah, termasuk pemanfaatan papan tulis untuk menuliskan nama-nama peserta didik yang berprilaku menyimpang

8) Modifikasi prilaku, guru harus dapat menciptakan iklim belajar yang kondusif, yang dapat memodifikasi peserta didik

9) Tantangan bagi disiplin, guru harus cekatan, terorganisasi dan tegas dalam mengendalikan disiplin peserta didik

Lain halnya dengan Oemar Hamalik dalam bukunya “Kurikulum dan

Pembelajaran”, ia mengemukakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai

berikut :20

a) Sebagai fasilitator, yang menyediakan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk melakukan keinginan belajar

b) Sebagai pembimbing yang membantusiswa menagatasi kesulitan dalam proses pembelajaran

c) Sebagai penyedia lingkunganyang berupaya menciptakan lingkungan yang menantang siswa agar melakukan kegiatan belajar

d) Sebagai komunikatoryang melakukan komunikasidengan siswa dan masyarakat

20 Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara 1999), Cet.

II, h. 9.

Page 24: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

16

e) Sebagai model yang mampu memberikan contoh yang baik kepada siswanya agar berprilaku yang baik

f) Sebagai evaluator yang melakukan penilaian terhadap kemajuan belajar siswa

g) Sebagai inovator yang turut menyebarkan usaha-usaha pembaruan kepada masyarakat

h) Sebagai agem moral politik yang turut membina moral masyarakat, peserta didik membangun upaya-upaya pembangunan

i) Sebagai agen kognitif yang menyebarkan ilmu pengetahuan pada peserta didk dam masyarakat

j) Sebagai manajer yang memimpin kelompok siswa dalam kelas sehingga proses pembelajaran berhasil

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa tugas guru tidak terbatas pada

penyampain materi pembelajaran atau menagajarkan ilmu yang dimilki serta

mengelolanya, tetapi lebih dari itu, guru sebagau contoh/suri tauladan yang

baik bagi siswa-siswinya dalam bersikap dan bertingkah laku. Dengan cara

demikian akan memperkaya diri dengan berbagai ilmu pengetahuan, sikap dan

tingkah laku yang baik sebagai bekal dalam melaksanakan tugas pembelajaran

di sekolah sehingga mampu memperagakan apa yang diajarkan secara

didaktis, yaitu agar apa yang disampaikan betul-betul dimiliki oleh peserta

didik.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Displin Kerja Guru

Agar seseorang dapat melaksanakan disiplin kerja dengan baik maka

seorang pemimpin harus memperhatikan beberapa faktor. Menurut IG

Wursanto ada beberapa faktor yang dapat menumbuhkan disiplin kerja guru

yaitu, meliputi :

1) Faktor Kepemimpinan, kepemimpinan adalah proses mengarahkan,

membimbing, mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau

tindakan dan tingkah laku orang lain.

Kepemimpinan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan,

membimbing, mempengaruhi dan mengawasi pikiran-pikiran,

perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain, dalam mencapai tujuan

yang efektif, kepala sekolah sebagai pemimpin harus berusaha dengan

Page 25: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

17

segala potensi yang dimiliki untuk menggerakan dan mempengaruhi

guru-gurunya agar dapat bekerja deng an tingkat disiplin yang tinggi

2) Faktor kebutuhan, guru/pegawai tidak hanya menuntut terpenuhinya

kebutuhan ekonomi, tetapi kebutuhan sosial dan psikologis perlu

diperhatikan pula. Gaji/penghasilan yang besar belum tentu

memberikan rangsangan kerja yang tinggi bagi guru/pegawai apabila

kebutuhan sosial dan psikologisnya tidak terpenuhi

Pada umumya yang diingkan guru/pegawai adalah sebagai berikut :

a) Pemimpin yang baik (mampu memberikan bimbingan dan arahan) b) Ingin diakui layaknya manusia (harga diri) c) Kesempatan untuk mengembangkan karirnya d) Lingkungan kerja yang menyenangkan e) Adanya jaminan Keamanan f) Perlakuan adil dan jujur g) Gaji yang layak h) Jaminan hari tua yang baik i) Hubungan kerja yang harmonis

3) Faktor Pengawasan

Faktor pengawasan atau controlling sangat penting dalam usaha

mendapatkan disiplin kerja yang baik. Pengawasan hendaknya

dilaksanakan secara efektif, jujur, dan objektif.21

Untuk menerapkan disiplin kerja guru perlu adanya pelaksanaan

pengawasan yang sifatnya dapat membantu setiap guru agar selalu

melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

masing-masing.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa terbentuknya suatu sikap

disiplin kerja yang dimiliki oleh guru akan tumbuh tidak hanya dari faktor

kesungguhan dalam dirinya untuk terus mentaati peraturan-peraturan yang

telah ditetapkan, akan tetapi disiplin kerja itu akan tumbuh diikuti dengan

faktor-faktor dari luar dirinya atau lingkungannya yang secara langsung atau

tidak langsung akan mengubah pola prilakunya dalam mentaati semua

21 Istianah, “Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Kerja Guru.” Skripsi Sarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007), hlm 18,t.d.

Page 26: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

18

peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh suatu instansi atu lembaga

yang bersangkutan sehingga pada akhirnya akan menumbuhkan etos kerja

yang disiplin dan bertanggung jawab.

B. Persepsi Siswa

1. Definisi Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu ”Perseption, yang berarti

pengamatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi sesuatu”22. Secara

etimologi dalam kamus umum bahasa Indonesia persepsi berarti tanggapan

atas sesuatu.23

Sedangkan menurut definisi para ahli mengemukakan berbagai pengertian.

Menurut Irwanto, “persepsi merupakan proses di terimanya rangsang (objek,

kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsang itu

disadari dan dimengerti”.24 Sedangkan menurut Abdul Rahman Shaleh,

“persepsi merupakan kemampuan membeda-bedakan, mengelompokan,

memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang”.25 Sedangkan menurut

Sarlito, “persepsi merupakan kemampuan untuk membedakan atau

mengelompokkan atau memfokuskan objek-objek”.26 Sedangkan M. Alisuf

Sabri mendifinisikan, “persepsi atau pengamatan sebagai aktifitas jiwa yang

memungkinkan manusia mengenali rangsangan-rangsangan yang sampai

kepadanya melalui alat-alat inderanya, dengan kemampuan inilah

kemungkinan manusia atau individu mengambil lingkungan hidupnya.”27

Selanjutnya menurut Davidoff, “persepsi merupakan proses pengorganisasian

dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu

sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang

22 .Jhon M Echols dan Hasan Sadilly, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia

1990), 424 23 J.S. Badudu, Kamus Umum..., h.1048 24 Irwanto, dkk., Psikologi Umum, (Jakarta: PT Gramedia 1989) Cet. I, h. 71. 25 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:

2004), Cet I, h. 89 26 Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang,1991) Cet.6,

h.39 27 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 1993), Cet. I, h, 45

Page 27: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

19

terintegrasi dalam diri individu. Menurut Bower persepsi ialah interpretasi

tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu. Sedangkan menurut

Gibson, persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses

pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.

Lebih rincinya Walgito menyatakan bahwa, ”persepsi merupakan suatu

proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat

reseptornya. Namun, proses tersebut tidak berhenti sampai di situ saja, tetapi

diteruskan ke pusat susunan syaraf, yaitu otak kemudian terjadilah proses

psikologis sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar,

apa yang dirasa dan sebagainya. Proses pengindraan tidak terlepas dari proses

persepsi dan proses pengindraan merupakan proses pendahulu persepsi”.28

Persepsi menurut Jalaludin Rakmat ialah pengalaman tentang objek dan

peristiwa, hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan.29

Berbeda dengan pendapat-pendapat di atas Miftah Toha mengatakan

bahwa, “persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh

setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik oleh

penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, maupun penciuman.

Persepsi juga merupakan pandangan terhadap realita dan kenyataan.”30

Dengan demikian seseorang yang berada di suatu lingkungan dan melakukan

kegiatan pengamatan di sekeliling lingkungannya maka akan tumbuh suatu

persepsi tentang lingkungan tersebut.

Persepsi atau yang disebut juga dengan kemampuan untuk

mengorganisasikan pengamatan adalah kemampuan untuk membeda-bedakan,

mengelompokan dan memfokuskan. Definisi yang lain tentang persepsi adalah

proses diterimanya rangsang (obyek, kualitas hubungan antar gejala atau

28 http://www.google.co.id. Ayi Setiabudi, Definisi Persepsi, artikel diakses tanggal

September 06, 2008 29 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Rosdakarya, 2004), Cet 21,

h.64 30 Miftah Toha, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Organisasinya, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2002), h. 121

Page 28: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

20

peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Dan ada juga yang

mendefinisikan sebagai the interpretation of experience (penafsiran

pengalaman).31

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah

pengamatan yang dilakukan oleh manusia dengan alat-alat inderanya, seperti

halnya indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan kemudian

selanjutnya dimasukkan dan diposes didalam otak sehingga setiap individu

dapat mengenal objek-objek dan fakta-fakta objektif tentang suatu objek atau

benda. Jadi persepsi siswa adalah pengamatan atau tanggapan terhadap

kemampuan guru dalam mengelola kelas melalui alat-alat inderanya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Siswa

Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak berdiri sendiri dan datang

begitu saja akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari

dalam atau di luar dirinya. Setiap orang atau individu mempunyai persepsi

yang berbeda terhadap suatu objek. Perbedaan tersebut disebabkan beberapa

faktor. Menurut Singgih, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang

di antaranya adalah :

a. Motif, yaitu faktor internal yang dapat merangsang perhatian. Adanya motif dapat menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuatu dan sebaliknya

b. Kesediaan dan harapan, hal ini akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan diinterpretasi.

c. Intensitas rangsang, kuat lemah rangsang yang diterima akan sangat berpengaruh bagi individu.

d. Pengulangan, suatu rangsang yang muncul akan terjadi secara berulang-ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh.32

Selanjutnya menurut Zikri Neni Iska faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi seseorang di antaranya adalah :

31 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahanan Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi

Brother’s, 2006), Cet I, h. 54 32 Singgih Dirgagunansa, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya. 1993),

Cet. 4, h.107

Page 29: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

21

1) Perhatian, memfokuskan perhatian pada satu atau dua obyek mengakibatkan terjadinya perbedaan persepsi antara satu orang dengan orang lain

2) Set, adalah harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul 3) Kebutuhan, kebutuhan sesaat dan menetap pada diri seseorang

akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan persepsi.

4) Sistem nilai, sisitem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pada persepsi

5) Ciri kepribadian 6) Gangguan jiwa, gangguan jiwa dapat menimbulkan kesalahan

persepsi, yang disebut dengan halusinasi. Halusinasi bersifat individual yang hanya dialami oleh penderita skizofrenia penderita mendengar suatu suara-suara atau melihat benda-benda yang tidak terdengar atau terlihat oleh orang lain.33

Berbeda dengan pendapat di atas, Agus Syafi’i membagi faktor-faktor

yang mempengaruhi persepsi kepada 2 aspek yaitu faktor personal dan faktor

situasional

a. Faktor personal. 1) Pengalaman

bagi orang yang telah hidup bersama kita, jika dalam hidup kita konsisten dalam kebaikan, maka orang tidak akan percaya terhadap gosip-gosip negatif tentang kita, begitu pun sebaliknya jika dalam hidup kita selalu melakukan kejahatan dan orang mengetahuinya maka orang tidak akan percaya ketika kita melakukan kebaikan

2) Konsep diri konsep diri adalah pandangan dan perasaan orang terhadap diri sendiri, konsep diri ini juga sangat besar pengaruhnya dalam berkomunikasi, orang yang mempunyai konsep diri yang positif, ia akan tetap yakin dan percaya diri dalam berkomunikasi sehingga memperteguh citra baik yang telah dimilikinya, sebaliknya orang yang konsep dirinya negative terlalu memperhitungkan respon orang sehingga kredibilitas dirinya justru tidak nampak

b. Faktor situasional 1) Cara menyebut sifat orang

Jika kita diperkenalkan sebagai orang yang sedikit ilmunya tetapi banyak amalnya, maka orang akan mempersepsi kita sebagai orang baik, tetapi ketika orang memperkenalkan orang kita sebagai orang yang banyak amalnya tetapi sayang tidak berilmu, maka citra yang terbangun adalah negatif

33 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar..., h,55

Page 30: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

22

2) Jarak Jarak fisik, jarak keakraban, jarak sosial maupun jarak pemikiran. orang yang bergaul akrab dengan ulama biasanya dipersepsi sebagai ahli agama, yang bergaul dengan presiden dianggap orang penting

3) Gerakan tubuh Berkacak pinggang atau membusungkan dada sering dipersepsi sebagai sombong, menundukan kepala sering dipersepsi sebagai sopan atau rendah hati, mengangkat muka sering dipersepsi sebagai berani dan betopang dagu sering dipersepsi sebagai sedih

4) Petunjuk wajah Wajah adalah cermin jiwa, berseri-seri dipersepsi sebagai gembira, kusut muka dipersepsi sebagai stress

5) Cara menggunakan lambang verbal Perkataan manis yang diucapkan oleh orang marah bermakna lebih tajam dibanding kata-kata kasar yang diucapkan dengan wajah ceriah

6) Penampilan Penampilan fisik, pakaian, kendaraan, rumah, bisa dapat menggambarkan citra seseorang, tetapi bagi orang yang kredibilitasnya akhlaknya sudah teruji, penampilan fisik tidak akan mengubah citranya, dalam hal ini orang yang sudah terkenal keluhuran akhlaknya, maka orang akan melihat siapa yang memakai, bukan apa yang dipakai.34

Senada dengan itu Jalaludin Rakhmat juga mengatakan bahwa persepsi di

pengaruhi oleh faktor personal dan faktor situasional.35

a. Faktor-faktor Personal yang Menentukan Persepsi Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli itu.

b. Faktor-faktor Situasional yang Menentukan Persepsi Faktor-faktor Sruktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditumbulkannya pada sistem saraf individu. Menurut teori gestalt, bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan, kita tidak melihat bagian-bagiannya, tetapi seluruhnya lalu menghimpunnya.

34http//www.google.co.id. Agus Syafi’i, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi,

http://osdir.com/ml/culture.religion.healer.mayapada/2007-05/msg00191.html 35 Jalaludin Rakhmat, Psikologi..., h, 65

Page 31: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

23

Page 32: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Asy-Syukriyyah yang terletak di Jl. KH.

Hasyim Ashari Buaran Indah Cipondoh Tangerang. Adapun waktu penelitian

ini berlangsung dari bulan September sampai dengan bulan Maret 2010

B. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui secara jelas mengenai persepsi

siswa terhadap disiplin kerja guru di MTs Asy-Syukriyyah Cipondoh.

C. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif

kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan

tertentu yang ada pada masa sekarang, kemudian dijelaskan, dianalisis dan

disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah gambaran yang jelas dan

sistematis, karena penulis akan menggambarkan mengenai persepsi siswa

tentang disiplin kerja guru dalam pembelajaran di MTs Asy-Syukriyyah

Cipondoh

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian yang ada. Populasi

merupakan suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan

perhatian peneliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I, II dan III MTs Asy-

Syukriyyah Cipondoh yang berjumlah 60 orang. Penelitian ini menggunakan

23

Page 33: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

24

penelitian populasi karena siswa di MTs Asy-Syukriyyah ini kurang dari 100

orang.

Tabel 1

(Tabel Populasi)

No Kelas Populasi

1 I 24

2 II 15

3 III 21

Jumlah 60

E. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang objektif berdasarkan kebenaran yang terjadi

dilapangan, penulis menggunkan beberapa tekhnik pengumpulan data

diantaranya:

1. Observasi

Observasi adalah mengadakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap fenomena-fenomena yang diteliti. Observasi ini dilakukan terhadap

fenomena-fenomena yang ada sehingga penulis mendapat data-data yang

benar. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan langsung di MTs

Asy-Syukriyyah Cipondoh.

2. Angket

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

mengambil informasi dari responden dalam arti lapangan pribadinya ataupun

hal-hal yang diketahui.

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penelitin

menyebarkan angket kepada responden, yaitu siswa Madrasah Tsanawiyah

Asy-Syukriyyah. Angket ini berupa 20 butir pertanyaan tentang persepsi siswa

tentang disiplin kerja guru dalam pembelajaran.

3. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog langsung yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber (yang

Page 34: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

25

diwawancarai). Yang akan dilakukan adalah dengan mewawancarai kepala

sekolah, wawancara ini dilakukan untuk memperoleh sebuah informasi yang

berkaitan dengan sekolah tersebut dan dengan wawancara ini juga berguna

untuk memperkuat hasil penelitan melalui angket yang dibagikan pada siswa

yang berkaitan tentang persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru dalam

pembelajaran

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal-hal yang berupa

catatan yaitu data tentang sejarah singkat berdirinya MTs Asy-Syukriyyah,

visi dan misi, letak geografis, keadaan siswa guru dan karyawan.

5. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 2

Kisi-kisi Materi Angket

Variabel Indikator Dimensi Item Jum

lah

1. Disiplin

Waktu

a. Menepati waktu

tugas

b. Memanfaatkan

waktu dengan baik

c. Menyelesaikan tugas

tepat waktu

1,2,3,29,30 5

2.Disiplin

Tugas

a. Mentaati

peraturan kerja

b. Menyiapkan

kelengkapan

mengajar

c. Melaksankan tugas

kerja

4,5,6,7,8,9,10

11,12,13,14,1

6,17,18

14

Disiplin Kerja

Guru

3. Disiplin

Suasana

a. Memanfaatkan

lingkungan sekolah

14,25 2

Page 35: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

26

Kerja

4. Disiplin

Melayani

Masyarakat

a. Melayani peserta

didik

b. Melayani orang tua

siswa

27,28 2

5. Disiplin

dalam

Sikap,

Tingkah

Laku dan

Penampilan

a. Memperhatikan

sikap

b. Memperhatikan

tingkah laku

c. Memperhatikan

penampilan

19,20,21,22,2

3,24,26

7

1 5 13 30 item 30

F. Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah

mengolah data. Mengolah data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang

yang meneliti, tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil

penelitian. Untuk mengolah data pada penelitian ini penulis melakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

1 Editing

Dalam mengolah data, yang harus pertama kali dilakukan adalah

melakukan editing, pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian

kuesioner, setiap kuesioner diteliti satu persatu mengenai kelengkapan,

kejelasan dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari

kesalahan atau keliruan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat

diperoleh data yang akurat

2 Koding

Setelah data di edit, langkah-langkah selanjutnya adalah koding, Koding

yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban para respoden menurut

Page 36: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

27

macam-macamnya. Di dalam penelitian ini ada 4 macam alternative jawaban,

yaitu a. selalu, b. sering, c. jarang, d. tidak pernah

3 Skoring

Skoring merupakan tahap akhir pemberian skor terhadap butir-butir

pertanyaan terdapat dalam angket yang akan dibagikan kepada seluruh siswa

MTs Asy-Syukriyyah mengenai persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru

dalam pembelajaran. Dalam angket tersebut terdapat empat butir jawaban

yang harus dipilih responden dan untuk menentukan skoring dari hasil

penelitian, maka pertanyaan dari masing-masing jawaban diberi nilai sebagai

berikut :

Untuk jawaban A = 4

Untuk jawaban B = 3

Untuk jawaban C = 2

Untuk jawaban D = 1

G. Tekhnik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif, sehingga

penelitian ini termasuk penelitian non hipotesis yang bukan untuk

membuktikan atau menguji teori, namun hanya ingin menggambarkan

fenomena yang terjadi pada objek penelitian, maka tekhnik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu tekhnik deskriptif kualitatif. Tetapi dalam

beberapa hal penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan

menggunakan presentase

Untuk itu rumus yang digunakan adalah :

P = F x 100%

N

Keterangan :

P : Prosentasi yang diteliti

F : Frekuensi yang dicari Presentasinya

N : Jumlah frekuensi atau banyaknya Individu1

1 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2004),

Cet 14, h 43.

Page 37: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Singkat MTs Asy-Syukriyyah

Madrasah Tsanawiyah Asy-Syukriyah ini di bangun oleh H. Djaman Bin

H. Risin. Dia adalah seorang guru yang mengajar pada sebuah madrasah di

desa Poris Plawad, (sekarang Kelurahan Poris Plawad Indah). Sebagai seorang

guru sekaligus ulama yang dihormati masyarakat, beliau gigih memberikan

pendidikan kepada masyarakat baik diminta maupun tidak. Beliau juga selalu

hadir ketika diundang oleh siapapun tanpa mengenal kelompok, golongan,

strata pendidikan dan ekonomi.

Keprihatinan beliau terhadap kurangnya pendidikan dan pengajaran agama

di masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah, menggugah keinginannya

untuk mendirikan sebuah tempat sederhana untuk belajar dan mengaji.

Keinginana untuk membangun sekolah tak terbendung lagi. Dengan dukungan

dari istrinya Hj. Amah Bin H. Atip, yang mengikhlaskan sebuah dapurnya

untuk disulap menjadi ruang kelas untuk belajar, akhirnya berdirilah MTs

Asy-Syukriyyah pada tahun 1987. Tidak berhenti pada dapur kesayangannya,

akhirnya melalui musyawarah seluruh keluarganya maka tanah seluas 3.400

m2 milik keluarga diwakafkan untuk pengembangan pendidikan di Yayasan

Pendidikan Islam Asy-Syukriyyah. (sekarang yayasan Islam Asy-Syukriyyah).

Tanah wakaf pendidikan ini diserahakan kepad H. Acep Abdul Syukur selaku

nadzir, sesuai dengan bukti otentik dari Kepala Kantor Urusan Agama

Kecamatan/Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf Nomor :W2/009/tahun 1989

tanggal 20 November 2006 Cipondoh, dan ditandatangani H. Abdurachman.

28

Page 38: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

29

H. Acep Abdul Syukur, Lc sebagai ketua yayasan sekaligus ulama dan

tokoh masyarakat yang sudah sangat dekat dengan masyarakat Tangerang

merupakan figur kekuatan Asy-Syukriyyah. beliau tak kenal lelah

memperkenalkan Asy-Syukriyyah sebagai lembaga pendidikan kepada semua

lapisan masyarakat, sesuai amanah pendiri pertamanya. Sumber Daya

Manusia (Humans Resources) yang muda dan terampil didukung

profesionalisme dalam semua lini ditambah pembekalan ruhiyah yang

konsisten dan manajemen progresif positif menjadikan Asy-Syukriyyah

sebagai sebuah lembaga yang diperhitungkan sampai saat ini di Kota

Tangerang.

MTs Asy-Syukriyyah ini terletak dipinggir jalan kawasan Cipondoh Raya

kota Tangerang yang dekat dengan perumahan Banjar Wijaya. Karena

letaknya yang termasuk strategis, menjadikan sekolah ini menjadi salah satu

pilihan bagi warga sekitar yang ingin menyekolahkan anak-anaknya.

Adapun Visi dan Misi MTs Asy-Syukriyyah adalah1 :

a. Visi Sekolah

Mewujudkan keunggulan sumber daya manusia yang beriman dan

bertaqwa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu

mengaktualisasikan diri dalam kehidupan masyarakat.

b. Misi Sekolah

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara rutinitas dan

efektif.

2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada

seluruh warga sekolah

3) Mendorong siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat

dikembangkan secara optimal, mengetahui informasi dan

menggunakan teknologi.

Untuk mewujudkan tercapainya visi tersebut, sekolah memiliki guru dan

karyawan yang kompeten. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

1 Wawancara dengan karyawan sekolah bagian Tata Usaha MTs Asy-Syukriyyah pada tanggal 9-10 februari 2010

Page 39: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

30

Tabel 3 Keadaan Guru dan Karyawan MTs Asy-Syukriyyah Tangerang

Tahun Ajaran 2009-2010

No Nama Jabatan Pendidikan

Terakhir

Bidang Study

1 Mamat Rakhmat Kepala Sekolah S1/PGRI/1982 PPKN

2 Diana S.Pd Wk. Kep.Sek UHAMKA/2001 Biologi

3 Dede Suryati S.Pd Wk. Kep.Sek STKIP/2008 B.Indonesia

4 Abdul Rouf S.Pd.I Wk. Kep.Sek UMJ/2002 Fiqh,SKI

5 Siti Romlah S.Pd Guru STKIP/2007 B.Inggris

6 Sri Sulastri S.Pd.I Guru IAIN/1993 Qur’an/hadist

7 Arsyad S.Pd Guru UHAMKA/1999 Fisika/MTK

8 Farida KD S.Kom Guru Budi Luhur/2002 TIK

9 Sawanih S.Pd Guru STKIP/2008 Penjaskes

10 Ida Farida S.Pd Guru UHAMKA/1999 Sejarah

11 Muchlisoh S.Pd Guru IAIN/2006 B.Arab

12 Akhmad Fadhilah Tata Usaha D3/2003 -

13 Asdi OB SD -

Tabel di atas menunjukan bahwa secara umum guru-guru yang ada di MTs

Asy-Syukriyyah berlatar belakang sarjana pendidikan. Kondisi tersebut sangat

memungkinkan terwujudnya sebuah proses pembelajaran yang efektif,

sehingga pada akhirnya tujuan pada tingkat sekolah akan berjalan dengan baik

Page 40: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

31

Tabel 4 STRUKTUR ORGANISASI MTS ASY-SYUKRIYYAH

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Yayasan

Kepala Sekolah

Wakasek Bidang

Kesiswaan

Wakasek Bidang

Kurikulum

Wakasek Bidang Sarana

Prasarana

Anggota Dewan

Guru

Staf Tata Usaha

Pembantu Umum

Dari tabel di atas menunjukan bahwa jabatan seorang kepala sekolah dapat

dibantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah yang mempunyai tanggung

jawab pada bidang masing-masing, dengan kondisi tersebut memungkinkan

Page 41: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

32

pekerjaan kepala sekolah akan terbantu dan pekerjaan akan lebih efektif dan

efisien.

B. Pengolahan dan Analisis Data

Untuk memperoleh hasil data yang diharapkan, penulis menggunakan

tekhnik pengumpulan data yaitu menyebarkan kuesioner kepada siswa. Dari

kuesioner yang telah terisi itu kemudian dinalisis dan diinterpretasikan. Untuk

memudahkan dalam menganalisis dan menginterpretasikan setiap item

disajikan dalam bentuk tabel.

Untuk dapat mengetahui lebih jelas Persepsi Siswa Terhadap Disiplin

Kerja Guru Dalam Pembelajaran di MTs Asy-Syukriyyah dapat dilihat pada

tabel-tabel di bawah ini :

1. Disiplin Dalam Waktu

Berkaitan dengan persepsi siswa terhadap disiplin waktu guru dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 5

Hadir Tepat Waktu di Kelas

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

1 a. Selalu 5 8,4%

b. Sering 11 18,3%

c. Jarang 44 73,3%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa sedikit responden mengatakan guru yang

selalu hadir tepat waktu di kelas (8,4%), sebagian kecil responden mengatakan

guru sering yang hadir tepat waktu di kelas (18,3%), dan banyak responden

mengatakan bahwa guru jarang yang hadir tepat waktu di kelas (73,3%),

namun tidak ada yang mengatakan bahwa guru tidak pernah hadir tepat waktu

di kelas (0%). Hal ini menunjukan bahwa guru jarang hadir tepat waktu di

kelas.

Page 42: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

33

Untuk mengetahui apakah guru mengakhiri pelajaran tepat waktu dapat di

lihat pada tabel 6:

Tabel 6

Mengakhiri Pelajaran Tepat Waktu

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

2 a. Selalu 24 40%

b. Sering 12 20%

c. Jarang 22 36,6%

d. Tidak Pernah 2 3,4%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa banyak responden mengatakan guru

selalu mengakhiri pelajaran tepat waktu di kelas (40%), sebagian kecil

responden mengatakan guru sering mengakhiri pelajaran tepat waktu di kelas

(20%), dan ada sebagian besar lagi responden mengatakan bahwa guru jarang

mengakhiri pelajaran tepat waktu di kelas (36,6%), namun sangat sedikit yang

mengatakan bahwa guru tidak pernah mengakhiri pelajaran tepat waktu di

kelas (3,4%). Hal ini menunjukan bahwa guru selalu mengakhiri pelajaran

tepat waktu di kelas, akan tetapi ada sebagian besar responden yang

mengatakan guru jarang mengakhiri pelajaran tepat waktu di kelas

Untuk mengetahui apakah guru mengakhiri pelajaran tepat waktu dapat di

lihat pada Tabel 7 :

Tabel 7

Istirahat Tepat Waktu

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

3 a. Selalu 20 33,4%

b. Sering 16 26,6%

c. Jarang 24 40%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Page 43: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

34

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden mengatakan

guru selalu mengakhiri pelajaran tepat waktu (33,4%), sebagian kecil

responden mengatakan guru sering mengakhiri pelajaran tepat waktu (26,6%),

dan banyak responden mengatakan bahwa guru jarang mengakhiri pelajaran

tepat waktu (40%), namun responden tidak ada yang mengatakan bahwa guru

tidak pernah mengakhiri pelajaran tepat waktu (0%). Hal ini menunjukan

bahwa guru jarang mengakhiri pelajaran tepat waktu, walaupun ada sebagian

besar responden yang mengatakan guru selalu mengakhiri pelajaran tepat

waktu.

Untuk mengetahui apakah Guru mengadakan Ujian Tengah Semester

(UTS) tepat waktu dapat di lihat pada Tabel 8 :

Tabel 8

Mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS) Tepat Waktu

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

4 a. Selalu 45 75%

b. Sering 9 15%

c. Jarang 6 10%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak responden mengatakan guru

selalu mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS) tepat waktu (75%),

sebagian kecil responden mengatakan guru sering mengadakan Ujian Tengah

Semester (UTS) tepat waktu (15%), dan sedikit responden mengatakan bahwa

guru jarang mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS) tepat waktu (10%),

namun tidak ada satu pun responden yang mengatakan bahwa guru tidak

pernah mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS) tepat waktu (0%). Hal ini

menunjukan bahwa guru selalu mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS)

tepat waktu.

Untuk mengetahui apakah Guru mengadakan Ujian Akhir Semester

(UAS) tepat waktu dapat di lihat pada Tabel 9

Page 44: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

35

Tabel 9

Mengadakan Ujian Akhir Semester (UAS) Tepat Waktu

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

5 a. Selalu 46 76,7%

b. Sering 15 15%

c. Jarang 5 8,3%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa banyak responden mengatakan guru

selalu mengadakan Ujian Akhir Semester (UAS) tepat waktu (76,7%),

sebagian kecil responden mengatakan guru sering mengadakan Ujian Akhir

Semester (UAS) tepat waktu (15%), dan sedikit responden mengatakan bahwa

guru jarang mengadakan Ujian Akhir Semester (UAS) tepat waktu (8,3%),

namun tidak ada satu pun responden yang mengatakan bahwa guru tidak

pernah mengadakan Ujian Akhir Semester (UAS) tepat waktu (0%). Hal ini

menunjukan bahwa guru selalu mengadakan Ujian Akhir Semester (UAS)

tepat waktu

2. Displin Dalam Melaksanakan Tugas

Berkaitan dengan persepsi siswa terhadap disiplin guru dalam

melaksanakan tugas dapat dilihat pada tabel berikut :

Untuk mengetahui apakah guru mengakhiri pelajaran tepat waktu dapat di

lihat pada Tabel 10 :

Tabel 10

Meninggalkan Kelas pada saat Mengajar di Kelas

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

6 a. Selalu 7 11,6%

b. Sering 26 43,4%

c. Jarang 25 41,6%

d. Tidak Pernah 2 3,4%

Page 45: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

36

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil responden

mengatakan guru selalu meninggalkan kelas pada saat mengajar di kelas

(11,6%), banyak responden mengatakan guru sering meninggalkan kelas pada

saat mengajar di kelas (43,4%), dan sebagian besar responden mengatakan

bahwa guru jarang meninggalkan kelas pada saat mengajar di kelas (41,6%),

namun sedikit responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah

meninggalkan kelas pada saat mengajar di kelas (3,4%). Hal ini menunjukan

bahwa sebagian guru sering meninggalkan kelas pada saat mengajar di kelas,

namun ada sebagian lagi guru jarang meninggalkan kelas pada saat mengajar

Untuk mengetahui apakah guru mengabsen siswa sebelum pelajaran

dimulai dapat di lihat pada Tabel 11 :

Tabel 11

Mengabsen Siswa sebelum Pelajaran dimulai

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

7 a. Selalu 16 26,6%

b. Sering 11 18,4%

c. Jarang 31 51,6%

d. Tidak Pernah 2 3,4%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden mengatakan

guru selalu mengabsen siswa sebelum pelajaran dimulai (26,6%), sebagian

kecil responden mengatakan guru sering mengabsen siswa sebelum pelajaran

dimulai (18,4%), dan banyak responden mengatakan bahwa guru jarang

mengabsen siswa sebelum pelajaran dimulai (51,6%), namun sedikit

responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah mengabsen siswa

sebelum pelajaran dimulai (3,4%). Hal ini menunjukan bahwa guru jarang

mengabsen siswa sebelum pelajaran dimulai.

Page 46: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

37

Untuk mengetahui apakah guru mengisi jurnal kelas dapat di lihat pada

Tabel 12 :

Tabel 12

Mengisi Jurnal Kelas

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

8 a. Selalu 12 20%

b. Sering 6 10%

c. Jarang 29 48,4%

d. Tidak Pernah 13 21,6%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil responden

mengatakan guru selalu mengisi jurnal kelas (20%), sedikit responden

mengatakan guru sering mengisi jurnal kelas (10%), dan banyak responden

mengatakan bahwa guru jarang mengisi jurnal kelas (48,4%), namun sebagian

besar responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah mengisi jurnal

kelas (21,6%). Hal ini menunjukan bahwa guru jarang mengisi jurnal kelas

Untuk mengetahui apakah guru mengikuti upacara bendera setiap hari

senin dapat di lihat pada Tabel 13 :

Tabel 13

Mengikuti Upacara Bendera Setiap Hari Senin

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

9 a. Selalu 0 0%

b. Sering 0 0%

c. Jarang 1 1.6%

d. Tidak Pernah 59 98,4%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa tidak ada responden yang mengatakan

guru selalu mengikuti upacara bendera setiap hari senin (0%), dan tidak ada

juga responden mengatakan guru sering mengikuti upacara bendera setiap

Page 47: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

38

hari senen (0%), sedikit responden mengatakan bahwa guru jarang mengikuti

upacara bendera setiap hari senen (1,6%), namun banyak responden yang

mengatakan bahwa guru tidak pernah mengikuti upacara bendera setiap hari

senen (98,4%). Hal ini menunjukan bahwa guru tidak pernah mengikuti

upacara bendera setiap hari Senin

Untuk mengetahui apakah guru memberi tugas peganti jika berhalangan

hadir dapat di lihat pada Tabel 14 :

Tabel 14

Memberi Tugas Peganti Jika Berhalangan Hadir

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

10 a. Selalu 21 35%

b. Sering 19 31,7%

c. Jarang 16 26,7%

d. Tidak Pernah 4 6,6%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak responden yang mengatakan

guru selalu memberi tugas peganti jika berhalangan hadir (35%), sebagian

besar responden mengatakan guru sering memberi tugas peganti jika

berhalangan hadir (31,7%), dan sebagian kecil responden mengatakan bahwa

guru jarang memberi tugas peganti jika berhalangan hadir (26,7%), namun

sedikit responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah memberi tugas

peganti jika berhalangan hadir (6,6%). Hal ini menunjukan bahwa guru selalu

memberi tugas peganti jika berhalangan hadir

Untuk mengetahui apakah guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan dapat di lihat pada

Tabel 15 :

Page 48: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

39

Tabel 15

Memberikan Pertanyaan-Pertanyaan yang Berkaitan dengan Materi

Pelajaran yang akan diajarkan

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

11 a. Selalu 26 43,3%

b. Sering 18 30%

c. Jarang 16 26,7%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa banyak responden yang mengatakan guru

selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi

pelajaran yang akan diajarkan (43,3%), sebagian besar responden mengatakan

guru sering memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi

pelajaran yang akan diajarkan (30%), dan sebagian kecil responden

mengatakan bahwa guru jarang memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan (26,7%), namun tidak

ada responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan

diajarkan (0%). Hal ini menunjukan bahwa guru selalu memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan

diajarkan

Untuk mengetahui apakah guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan materi pelajaran yang sebelumnya dapat di lihat pada Tabel

16 :

Tabel 16

Memberikan Pertanyaan-Pertanyaan yang Berkaitan dengan Materi

Pelajaran yang sebelumnya

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

12 a. Selalu 14 23,3%

Page 49: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

40

b. Sering 24 40%

c. Jarang 19 31,7%

d. Tidak Pernah 3 5%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian kecil responden yang

mengatakan guru selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan materi pelajaran yang sebelumnya (23,3%), banyak responden

mengatakan guru sering memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan materi pelajaran yang sebelumnya (40%), dan sebagian besar

responden mengatakan bahwa guru jarang memberikan pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sebelumnya (31,7%), namun

sedikit responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang

sebelumnya (0%). Hal ini menunjukan bahwa guru sering memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang

sebelumnya

Untuk mengetahui apakah guru memberikan tes setiap selesai mengajar

dapat di lihat pada Tabel 17 :

Tabel 17

Memberikan Tes Setiap Selesai Mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

13 a. Selalu 7 11,7%

b. Sering 6 10%

c. Jarang 43 71%

d. Tidak Pernah 4 6,6%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil responden yang

mengatakan guru selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan materi pelajaran yang sebelumnya (23,3%), banyak responden

Page 50: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

41

mengatakan guru sering memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan materi pelajaran yang sebelumnya (40%), dan sebagian besar

responden mengatakan bahwa guru jarang memberikan pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sebelumnya (31,7%), namun

sedikit responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang

sebelumnya (0%). Hal ini menunjukan bahwa guru sering memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang

sebelumnya

Untuk mengetahui apakah guru menggunakan alat bantu (media

pembelajaran) sesuai materi yang disampaikan dapat di lihat pada Tabel 18 :

Tabel 18

Menggunakan Alat Bantu (Media Pembelajaran) sesuai Materi yang

disampaikan

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

14 a. Selalu 1 1,7%

b. Sering 5 8,4%

c. Jarang 37 61,6%

d. Tidak Pernah 17 28,3%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa sedikit responden yang mengatakan

guru selalu menggunakan alat bantu (media pembelajaran) sesuai materi yang

disampaikan (1,7%), sebagian kecil responden mengatakan guru sering

menggunakan alat bantu (media pembelajaran) sesuai materi yang

disampaikan (8,4%), dan banyak responden mengatakan bahwa guru jarang

menggunakan alat bantu (media pembelajaran) sesuai materi yang

disampaikan (61,6%), namun ada sebagian besar responden yang mengatakan

bahwa guru tidak pernah menggunakan alat bantu (media pembelajaran)

sesuai materi yang disampaikan (28,3%). Hal ini menunjukan sebagian guru

jarang menggunakan alat bantu (media pembelajaran) sesuai materi yang

Page 51: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

42

disampaikan, tetapi ada sebagian lagi responden yang mengatakan guru tidak

pernah menggunakan alat bantu (media pembelajaran) sesuai materi yang

disampaikan

Untuk mengetahui apakah guru melakukan evaluasi secara rutin dapat di

lihat pada Tabel 19 :

Tabel 19

Melakukan Evaluasi Secara Rrutin

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

15 a. Selalu 11 18,3%

b. Sering 15 25%

c. Jarang 31 51,7%

d. Tidak Pernah 3 5%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menampilkan bahwa sebagian kecil responden yang

mengatakan guru selalu melakukan evaluasi secara rutin (18,3%), sebagian

besar responden mengatakan guru sering melakukan evaluasi secara rutin

(25%), dan banyak responden mengatakan bahwa guru jarang melakukan

evaluasi secara rutin (51,7%), namun hanya sedikit responden yang

mengatakan bahwa guru tidak pernah melakukan evaluasi secara rutin (5%).

Hal ini menunjukan bahwa guru jarang melakukan evaluasi secara rutin

Untuk mengetahui apakah guru menyampaikan pelajaran sesuai dengan

pokok bahasan dapat di lihat pada Tabel 20 :

Tabel 20

Menyampaikan Pelajaran sesuai dengan Pokok Bahasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

16 a. Selalu 33 55%

b. Sering 10 16,7%

c. Jarang 17 28,3%

d. Tidak Pernah 0 0

Page 52: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

43

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa banyak responden yang mengatakan

guru selalu menyampaikan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan (55%),

sebagian kecil responden mengatakan guru sering menyampaikan pelajaran

sesuai dengan pokok bahasan (30%), dan sebagian besar mengatakan bahwa

guru jarang menyampaikan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan (28,3%),

namun tidak ada satu pun responden yang mengatakan bahwa guru tidak

pernah menyampaikan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan (0%). Hal ini

menunjukan bahwa sebagian guru selalu menyampaikan pelajaran sesuai

dengan pokok bahasan, namun ada pula sebagian lagi guru jarang

menyampaikan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan

Untuk mengetahui apakah guru memeriksa pekerjaan rumah (PR) dapat di

lihat pada Tabel 21 :

Tabel 21

Memeriksa Pekerjaan Rumah (PR)

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

17 a. Selalu 22 36,7%

b. Sering 12 20%

c. Jarang 21 35%

d. Tidak Pernah 5 5%

Jumlah 60 100%

Tabel diatas menunjukan bahwa banyak responden yang mengatakan guru

selalu memeriksa pekerjaan rumah (PR) (36,7%), sebagian kecil responden

mengatakan guru sering memeriksa pekerjaan rumah (PR) (20%), dan

sebagian besar mengatakan bahwa guru jarang memeriksa pekerjaan rumah

(PR) (28,3%), namun hanya sedikit responden yang mengatakan bahwa guru

tidak pernah memeriksa pekerjaan rumah (PR) (5%). Hal ini menunjukan

bahwa guru selalu memeriksa pekerjaan rumah (PR), namun ada pula sebagian

Page 53: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

44

besar responden yang mengatakan guru jarang memeriksa pekerjaan rumah

(PR)

Untuk mengetahui apakah guru memberikan teguran dan nasehat pada

siswa yang tidak disiplin dapat di lihat pada Tabel 22 :

Tabel 22

Memberikan Teguran dan Nasehat pada Siswa yang tidak Disiplin

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

18 a. Selalu 41 68,3%

b. Sering 16 26,7%

c. Jarang 3 5%

d. Tidak Pernah 0 0

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak responden yang mengatakan

guru selalu memberikan teguran dan nasehat pada siswa yang tidak disiplin

(68,3%), sebagian besar responden mengatakan guru sering memberikan

teguran dan nasehat pada siswa yang tidak disiplin (26,7%), dan sedikit

mengatakan bahwa guru jarang memberikan teguran dan nasehat pada siswa

yang tidak disiplin (5%), namun tidak ada satu pun responden yang

mengatakan bahwa guru tidak pernah memberikan teguran dan nasehat pada

siswa yang tidak disiplin (0%). Hal ini menunjukan bahwa guru selalu

memberikan teguran dan nasehat pada siswa yang tidak disiplin.

Untuk mengetahui apakah Guru memberikan hukuman ketika ada siswa

yang tidak mematuhi peraturan sekolah dapat di lihat pada Tabel 23 :

Tabel 23

Memberikan Hukuman ketika ada Siswa yang tidak Mematuhi Peraturan

Sekolah

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

19 a. Selalu 30 50%

b. Sering 20 33,3%

Page 54: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

45

c. Jarang 10 16,7%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menampilkan bahwa banyak responden yang mengatakan

guru selalu memberikan hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi

peraturan sekolah (50%), sebagian besar responden mengatakan guru sering

memberikan hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan

sekolah (33,3%), dan sebagian kecil responden mengatakan bahwa guru jarang

memberikan hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan

sekolah (5%), namun tidak ada satu pun responden yang mengatakan bahwa

guru tidak pernah memberikan hukuman ketika ada siswa yang tidak

mematuhi peraturan sekolah (0%). Hal ini menunjukan bahwa guru selalu

memberikan hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan

sekolah

3. Disiplin Terhadap Suasana Kerja

Berkaitan dengan persepsi siswa terhadap disiplin suasana kerja dapat

dilihat pada tabel berikut :

Untuk mengetahui apakah guru menyampaikan pelajaran menghubungkan

dengan keadaan sekitar dapat di lihat pada Tabel 24 :

Tabel 23

Menyampaikan Pelajaran Menghubungkan dengan Keadaan Sekitar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

20 a. Selalu 10 16,7%

b. Sering 18 30%

c. Jarang 27 45%

d. Tidak Pernah 5 8,3%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil responden yang

mengatakan guru selalu menyampaikan pelajaran menghubungkan dengan

Page 55: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

46

keadaan sekitar (16,3%), sebagian besar responden mengatakan guru sering

menyampaikan pelajaran menghubungkan dengan keadaan sekitar (30%), dan

banyak responden mengatakan bahwa guru jarang menyampaikan pelajaran

menghubungkan dengan keadaan sekitar (45%), namun hanya sedikit

responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah menyampaikan

pelajaran menghubungkan dengan keadaan sekitar (8,3%). Hal ini

menunjukan bahwa sebagian guru jarang menyampaikan pelajaran

menghubungkan dengan keadaan sekitar, namun ada pula sebagian lagi guru

sering menyampaikan pelajaran menghubungkan dengan keadaan sekitar

Untuk mengetahui apakah Guru menghubungkan materi pelajaran dengan

benda-benda di alam sekitar dapat di lihat pada Tabel 25 :

Tabel 25

Menghubungkan Materi Pelajaran dengan Benda-benda di alam Sekitar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

21 a. Selalu 12 20%

b. Sering 7 11,7%

c. Jarang 35 58,3%

d. Tidak Pernah 6 10%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

mengatakan guru selalu menghubungkan materi pelajaran dengan benda-

benda di alam sekitar (20%), sebagian kecil responden mengatakan guru

sering menghubungkan materi pelajaran dengan benda-benda di alam sekitar

(11,7%), dan banyak responden mengatakan bahwa guru jarang

menghubungkan materi pelajaran dengan benda-benda di alam sekitar

(58,3%), namun sedikit responden yang mengatakan bahwa guru tidak pernah

menghubungkan materi pelajaran dengan benda-benda di alam sekitar (10%).

Hal ini menunjukan bahwa guru jarang menghubungkan materi pelajaran

dengan benda-benda di alam sekitar

Page 56: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

47

4. Disiplin Dalam Melayani Masyarakat

Berkaitan dengan persepsi siswa terhadap disiplin dalam melayani

masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut :

Untuk mengetahui apakah Guru memberikan pelayanan yang baik pada

siswa jika terjadi keluhan (permasalahan) dapat di lihat pada Tabel 26

Tabel 26

Memberikan Pelayanan yang Baik pada Siswa jika terjadi Keluhan

(Permasalahan)

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

22 a. Selalu 15 25

b. Sering 20 33,3

c. Jarang 23 38,3

d. Tidak Pernah 2 3,4

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian kecil responden mengatakan

guru selalu memberikan pelayanan yang baik pada siswa jika terjadi keluhan

(permasalahan) (25%), sebagian besar responden mengatakan guru sering

memberikan pelayanan yang baik pada siswa jika terjadi keluhan

(permasalahan) (33,3%), dan banyak responden mengatakan bahwa guru

jarang memberikan pelayanan yang baik pada siswa jika terjadi keluhan

(permasalahan) (38,3%), namun hanya sedikit responden yang mengatakan

bahwa guru tidak pernah memberikan pelayanan yang baik pada siswa jika

terjadi keluhan (permasalahan) (3,4%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian

guru jarang memberikan pelayanan yang baik pada siswa jika terjadi keluhan

(permasalahan), namun ada pula sebagian lagi guru sering memberikan

pelayanan yang baik pada siswa jika terjadi keluhan (permasalahan)

Untuk mengetahui apakah Guru memberikan pelayanan yang baik pada

orang tua siswa jika terjadi keluhan (permasalahan) dapat di lihat pada Tabel

27 :

Page 57: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

48

Tabel 27

Memberikan Pelayanan yang Baik padaOorang Tua Siswa jika terjadi

Keluhan (Permasalahan)

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

23 a. Selalu 28 46,7%

b. Sering 13 21,7%

c. Jarang 18 30%

d. Tidak Pernah 1 1,6%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa banyak responden mengatakan guru

selalu memberikan pelayanan yang baik pada orang tua siswa jika terjadi

keluhan (permasalahan) (46,7%), sebagian kecil responden mengatakan guru

sering memberikan pelayanan yang baik pada orang tua siswa jika terjadi

keluhan (permasalahan) (21,7%), dan sebagian besar responden mengatakan

bahwa guru jarang memberikan pelayanan yang baik pada orang tua siswa jika

terjadi keluhan (permasalahan) (30%), namun hanya sedikit responden yang

mengatakan bahwa guru tidak pernah memberikan pelayanan yang baik pada

orang tua siswa jika terjadi keluhan (permasalahan) (1,6%). Hal ini

menunjukan bahwa sebagian guru selalu memberikan pelayanan yang baik

pada orang tua siswa jika terjadi keluhan (permasalahan), namun ada pula

sebagian lagi guru jarang memberikan pelayanan yang baik pada orang tua

siswa jika terjadi keluhan (permasalahan)

5. Disiplin dalam Sikap, Tingkah Laku dan Penampilan

Berkaitan dengan persepsi siswa terhadap disiplin dalam sikap, tingkah

laku dan penampilan dapat dilihat pada tabel berikut :

Untuk mengetahui apakah bapak guru memakai baju kemeja/koko ketika

mengajar dapat di lihat pada Tabel 28 :

Page 58: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

49

Tabel 28

Bapak Guru Memakai Baju Kemeja/Koko ketika Mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

24 a. Selalu 20 33,3%

b. Sering 27 45%

c. Jarang 13 21,7%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menampilkan bahwa sebagian besar responden yang

mengatakan bapak guru selalu memakai baju kemeja/koko ketika mengajar

(33,3%), banyak responden mengatakan bapak guru sering memakai baju

kemeja/koko ketika mengajar (45%), dan sebagian kecil responden

mengatakan bahwa bapak guru jarang memakai baju kemeja/koko ketika

mengajar (21%), namun tidak ada satu pun responden yang mengatakan

bahwa bapak guru tidak pernah memakai baju kemeja/koko ketika mengajar

(0%). Hal ini menunjukan bahwa bapak guru selalu memakai baju

kemeja/koko ketika mengajar

Untuk mengetahui apakah Bapak Guru memasukkan baju kemeja ke

dalam celana ketika mengajar dapat di lihat pada Tabel 29 :

Tabel 29

Bapak guru memasukkan baju kemeja ke dalam celana ketika mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

25 a. Selalu 16 26,7%

b. Sering 24 40%

c. Jarang 20 33,3%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil responden yang

mengatakan bapak guru selalu memasukkan baju kemeja ke dalam celana

Page 59: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

50

ketika mengajar (26,7%), banyak responden mengatakan bapak guru sering

memasukkan baju kemeja ke dalam celana ketika mengajar (40%), dan

sebagian kecil responden mengatakan bahwa bapak guru jarang memasukkan

baju kemeja ke dalam celana ketika mengajar (21%), namun tidak ada satu

pun responden yang mengatakan bahwa bapak guru tidak pernah memasukkan

baju kemeja ke dalam celana ketika mengajar (0%). Hal ini menunjukan

bahwa bapak guru sering memasukkan baju kemeja ke dalam celana ketika

mengajar

Untuk mengetahui apakah Bapak Guru memakai sepatu ketika mengajar

dapat di lihat pada Tabel 30 :

Tabel 30

Bapak Guru Memakai Sepatu ketika Mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

26 a. Selalu 36 60%

b. Sering 16 26,7%

c. Jarang 8 13,3%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa banyak responden yang mengatakan

bapak guru selalu memakai sepatu ketika mengajar (60%), sebagian besar

responden mengatakan bapak guru sering memakai sepatu ketika mengajar

(26,7%), dan sebagian kecil responden mengatakan bahwa bapak guru jarang

memakai sepatu ketika mengajar (13,3%), namun tidak ada satu pun

responden yang mengatakan bahwa bapak guru tidak pernah memakai sepatu

ketika mengajar (0%). Hal ini menunjukan bahwa bapak guru selalu memakai

sepatu ketika mengajar

Untuk mengetahui apakah Ibu Guru memakai kerudung/jilbab ketika

mengajar dapat di lihat pada Tabel 31 :

Page 60: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

51

Tabel 31

Ibu Guru Memakai Kerudung/Jilbab ketika Mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

27 a. Selalu 55 91,7%

b. Sering 5 8,3%

c. Jarang 0 0

d. Tidak Pernah 0 0

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menampilkan bahwa banyak responden yang mengatakan Ibu

Guru selalu memakai kerudung/jilbab ketika mengajar (91,7%), sebagian kecil

responden mengatakan Ibu Guru sering memakai kerudung/jilbab ketika

mengajar (8,3%), tidak ada responden mengatakan bahwa Ibu Guru jarang

memakai kerudung/jilbab ketika mengajar (0%), dan tidak ada satu pun

responden yang mengatakan bahwa Ibu Guru tidak pernah memakai

kerudung/jilbab ketika mengajar (0%). Hal ini menunjukan bahwa ibu guru

selalu memakai kerudung/jilbab ketika mengajar

Untuk mengetahui apakah Ibu Guru memakai rok panjang ketika mengajar

dapat di lihat pada Tabel 32 :

Tabel 32

Ibu Guru Memakai Rok Panjang ketika Mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

28 a. Selalu 31 51,7%

b. Sering 21 35%

c. Jarang 8 13,3%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menampilkan bahwa banyak responden yang mengatakan Ibu

Guru selalu memakai rok panjang ketika mengajar (51,7%), sebagian besar

responden mengatakan Ibu Guru sering memakai rok panjang ketika mengajar

Page 61: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

52

(35%), dan sebagian kecil responden mengatakan bahwa Ibu Guru jarang

memakai rok panjang ketika mengajar (13,3%), namun tidak ada satu pun

responden yang mengatakan bahwa Ibu Guru tidak pernah memakai rok

panjang ketika mengajar (0%). Hal ini menunjukan bahwa ibu guru selalu

memakai rok panjang ketika mengajar

Untuk mengetahui apakah Ibu Guru memakai sepatu ketika mengajar

dapat di lihat pada Tabel 33 :

Tabel 33

Ibu Guru Memakai Sepatu Ketika Mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

29 a. Selalu 45 75%

b. Sering 12 20%

c. Jarang 3 5%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa banyak responden yang mengatakan Ibu

Guru selalu memakai sepatu ketika mengajar (75%), sebagian besar responden

mengatakan Ibu Guru sering memakai sepatu ketika mengajar (20%), dan

sebagian kecil responden mengatakan bahwa Ibu Guru jarang memakai sepatu

ketika mengajar (5%), namun tidak ada satu pun responden yang mengatakan

bahwa Ibu Guru tidak pernah memakai sepatu ketika mengajar (0%). Hal ini

menunjukan bahwa ibu guru selalu memakai sepatu ketika mengajar

Untuk mengetahui apakah Guru bersikap ramah dan berprilaku baik

dalam mengajar dapat di lihat pada Tabel 34 :

Tabel 34

Guru Bersikap Ramah dan Berprilaku Baik dalam Mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)

30 a. Selalu 14 23,4%

b. Sering 22 36,7%

Page 62: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

53

c. Jarang 20 33,3%

d. Tidak Pernah 4 6,6%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil responden

mengatakan guru selalu bersikap ramah dan berprilaku baik dalam mengajar

(23,4%), banyak responden mengatakan guru sering bersikap ramah dan

berprilaku baik dalam mengajar (36,7%), dan sebagian besar responden

mengatakan bahwa guru jarang bersikap ramah dan berprilaku baik dalam

mengajar (33,3%), namun hanya sedikit responden yang mengatakan bahwa

guru tidak pernah bersikap ramah dan berprilaku baik dalam mengajar (66%).

Hal ini menunjukan bahwa sebagian guru sering bersikap ramah dan

berprilaku baik dalam mengajar, namun ada pula sebagian lagi guru sering

bersikap ramah dan berprilaku baik dalam mengajar

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari data-data yang telah tersebar maka hasil perhitungan statistik

deskriptif adalah membahas tentang nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi atau gambaran masing-masing aspek

yang diteliti berdasarkan tanggapan responden

Untuk memeberikan interpretasi atas nilai-nilai yang diperoleh digunakan

interpretasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, adalah

sebagai berikut:2

1. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76 – 100%

2. Cukup Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56 – 75 %

3. Kurang Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40 – 55%

4. Tidak Baik, jika nilai yang diperoleh kurang dari 40%

2 . Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Pendeketan Praktek, (Jakarta : Bina Aksara,

1986), h .196

Page 63: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

54

Untuk menetukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana

dengan langka-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mengkalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi

b. Menghitung nilai Skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian

c. Menetukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus :

NS X 100%

NH

Dari hasil peyebarab kuesioner tersebut diperoleh data tentang persepsi

siswa terhadap disiplin kerja guru dalam pembelajaran di MTs Asy-

Syukriyyah Tangerang melalui 5 aspek : aspek disiplin terhadap tugas

dengan skor 2245, aspek disiplin waktu dengan skor 958, aspek disiplin

terhadap suasana kerja dengan skor 298, aspek disiplin melayani masyarakat

dengan skor 380, aspek disiplin dalam sikap, tingkah laku dan penampilan

dengan skor 1393. selanjutnya data-data tersebut dapat dilihat pada table 32

dibawah ini :

Tabel 32

Deskripsi Data Disiplin Kerja Guru MTs Asy-Syukriyyah Tangerang

Variabe

l

Indikator Dimensi Jumlah

Item

Skor

1. Disiplin

terhadap

tugas

a. Mentaati peraturan kerja

b. Menyiapkan kelengkapan

mengajar

c. Melaksankan tugas kerja

14 2245 Disiplin

Kerja

Guru

2. Disiplin a. Menepati waktu tugas 5 958

Page 64: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

55

terhadap

waktu

b. Memanfaatkan waktu

dengan baik

c. Menyelesaikan tugas tepat

waktu

3. Disiplin

terhadap

suasana

kerja

a. Memanfaatkan lingkungan

sekolah

b. Menjalin hubungan yang

baik

2 298

4. Disiplin

dalam

melayani

masyarakat

a. Melayani peserta didik

b. Melayani orang tua siswa

2 380

5. Disiplin

dalam sikap,

tingkah laku

dan

penampilan

a. Memperhatikan sikap

b. Memperhatikan tingkah laku

c. Memperhatikan penampilan

7 1393

1 5 30 30 item 5274

Berdasarkan skor penelitian yang ada maka dapat disajikan analisis

deskriptif sebagai berikut :

Tabel 32

Nilai Rata-rata Skor Penelitian

Indikator Skor Nilai

Harapan

(NH)

Nilai Skor

(NS)

NS x 100% NH

Kategori

1. Disiplin

terhadap tugas

2245 14 x 4 =

56

2245 : 60

=37,417

37,417 x100% 56

= 66,816

Cukup

baik

2. Disiplin 958 5 x 4 = 20 958 : 60 15,97 x100%

Baik

Page 65: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

56

terhadap

waktu

=15,97 20

= 79,85

3. Disiplin

terhadap

suasana

kerja

298 2 x 4 = 8 298 : 60

=4,97

4,97 x100% 8 = 62,125

Cukup

baik

4. Disiplin

dalam

melayani

masyarakat

380 2 x 4 = 8 380 : 60

=6,4

380 x100% 8

= 47,50

Kurang

baik

5. Disiplin

dalam sikap,

tingkah laku

dan

penampilan

1393 7 x 4 = 28 1393 : 60

=23,217

1393 x100% 28

= 49,75

Kurang

baik

Tabel 32

Nilai Rata-rata Skor Penelitian

Indikator Skor Nilai

Harapan

(NH

Nilai Skor

(NS)

NS x 100% NH

Kategori

1.Disiplin

kerja guru

5274 30 x 4 =

120

5274 : 60

= 87,9

87,9 100% 120

= 73,25

Cukup

baik

Dari tabel di atas menunjukan bahwa secara keseluruhan disiplin kerja

guru memiliki skor 73,25%, dengan demikian variabel tersebut berkategori

cukup baik. Hal ini berarti siswa dapat bersepsi bahwa guru memiliki disiplin

kerja yang cukup baik dalam melaksanakan tugas kerjanya.

Page 66: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

57

Page 67: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana diuraikan pada bab IV dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru dalam pembelajaran di

MTs Asy-Syukriyyah yang meliputi disiplin waktu, disiplin terhadap

tugas, disiplin terhadap suasana kerja, disiplin dalam melayani

masyarakat dan disiplin dalam sikap, tingkah laku dan penampilan,

termasuk pada kategori cukup baik.

2. Disiplin waktu guru sudah baik (79,85%) yang ditandai dengan

menepati waktu tugas, memanfaatkan waktu dengan baik dan

menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Disiplin terhadap tugas

cukup baik (66,81%) yang ditandai dengan mentaati peraturan kerja,

menyiapkan kelengkapan kerja dan melaksanakan tugas kerja. Disiplin

terhadap suasana kerja cukup baik (62,12%) yang ditandai dengan

memanfaatkan lingkungan sekolah. Disiplin dalam melayani

masyarakat kurang baik (47,50%) yang ditandai dengan melayani

peserta didik dan melayani orang tua siswa. Disiplin dalam sikap,

tangkah laku dan penampilan kurang baik (49,75%) yang ditandai

dengan memperhatikan sikap, tingkah laku dan penampilan

58

Page 68: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

59

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada guru diharapkan untuk lebih memaksimalkan kedisiplinan

kerjanya sebagai seorang pendidik, terutama disiplin dalam sikap,

tangkah laku, penampilan dan melayani masyarakat, 2 aspek ini masih

terasa kurang baik, maka untuk selanjutnya diharapkan dari semua

aspek kedisiplinan dapat terus ditingkatkan.

2. kepada pihak sekolah : agar lebih memperhatikan dan mengawasi

disiplin guru dalam mengajar, serta memperhatikan sarana dan pra-

sarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran

secara optimal, serta mengembangkan daya kreativitas dan disiplin

guru dengan mengadakan latihan-latihan secara independent sehingga

semua guru memiliki pengetahuan.

Page 69: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi. Prosedur Penelitian Pendeketan Praktek, Jakarta: Bina Aksara, 1986.

Ayi Setiabudi. “Definisi Persepsi”, dari www.google.co.id. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2009

Agus Syafi’I. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi”, dari www.google.co.id. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2009

Badudu, JS. Kamus Umum Bahasa Indoenesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Cet II, 1994.

Dirgagunansa, Singgih. Pengantar Psikologi, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, Cet.4, 1993

Dhimaskasep. “Arti Kerja”, dari www.google.co.id. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2009

Fadillah, Ahmad, Wawancara, Tangerang, 9 februari 2010 Handoko, T, Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: Anggota Ikapi. Cet 15, 2001. Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : PT Bumi Aksara,

Cet II, 1999. Imron, Ali. Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya,

Cet. I, 1995 Irwanto, Psikologi Umum, Jakarta : PT Gramedia, Cet I, 1989. Iska, Zikri Neni. Psikologi Pengantar Pemahanan Diri dan Lingkungan,

Jakarta: Kizi Brother’s, cet I, 2006 Jhon M Echols dan Hasan Sadilly, Kamus Inggris – Indonesia, Jakarta : PT

Gramedia 1990 Kmpk.UGM, “Disiplin”, dari www.google.co.id. Diakses apada tanggal 9

Oktober 2009 Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, Cet I, 2007. Munir, A.S. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Kepegawaian,

(Jakarta : CV Massagung 1992), h. 65-66. Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah 1998,

Perpustakaan Nasional RI, PT Sekala Jalmakarya, Cet. I, 1997. Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Rosdakarya, Cet

21, 2004 Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,

Jakarta, Cet ke-1, 2004. Sabri, M. Alisuf. Pengantar Psikologi dan Perkembangan, Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, Cet I, 1993. Sudjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada), cet 14, 2004, h 43 Toha, Miftah. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Organisasinya,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002. Uno, B Hamzah. Profesi Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara. Cet III,

2008

Page 70: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, Jakarta: 2003

Wursanto, IG. Pokok-pokok Pengertian Human Relations dalam Manajemen, Jakarta: Pusaka Dian, Cet I, 1995

Wirawan, Sarlito. Pengantar Umum Psikologi, Jakarta:Bulan Bintang, Cet 6, 1991.

Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet 15, 2003.

Page 71: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Senin, 15 Februari 2010 Nama : Mamat Rakhmat Jabatan : Kepala Sekolah Waktu : 09:30 s/d selesai Tempat : Ruang Kepala Sekolah Tanya : Sejak kapan Bapak menjabat sebagai kepala sekolah MTs Asy-

Syukriyyah ?

Jawab : Tanggal 2 Januari 1989 sampai sekarang masih dipercaya oleh ketua

yayasan Asy-Syukriyyah menjabat sebagai kepala madrasah

Tanya : Apa Visi dan Misi MTs Asy-Syukriyyah ini ?

Jawab : Visi sekolah ini adalah mewujudkan keunggulan sumber daya manusia

yang beriman dan bertaqwa, menguasai ilmu pengetahuan dan

tekhnologi serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan

masyarakat.

Misi sekolah ini adalah melaksanakan pembelajaran dan bimbingan

secara rutinitas dan efektif, menumbuhkan semangat keunggulan

secara intensif kepada seluruh warga sekolah, mendorong siswa untuk

megenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

Tanya : Bagaimana cara bapak mengelola madrasah ini ?

Jawab : Menjadikan sekolah ini yang berkualitas dan bermutu, dengan guru

yang kompeten dan professional

Tanya : Bagaimana respon masyarakat terhadap madrasah ini ?

Jawab : Alhamdulillah sangat baik, karena masyarakat memandang madrasah

ini dibawah naungan yayasan Islam Asy-Syukriyyah dan letaknya pun

sangat strategis

Tanya : Bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan para staf

terutama guru?

Jawab : Memberikan teladan yang baik

Tanya : Usaha apa yang dilakukan bapak dalam meningkatkan disiplin guru ?

Jawab : Peningkatan tanggung jawab, adanya keseimbangan antara hak dan

kewajiban

Page 72: ABSTRAK Rizki Mubarok, NIM 105018200734, Persepsi Siswa Terhadap Disiplin …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2483/1... · 2013-04-05 · Untuk itu disiplin dalam

Tanya : Bagaiman proses pengawasan yang bapak lakukan dalam menerapkan

disiplin terhadap guru ?

Jawab : Selalu datang tepat waktu jika tidak ada urusan yang menyangkut

masalah sekolah, menegur guru yang terlambat.

Tanya : Jenis sanksi apa yang bapak berikan pada guru yang tidak disiplin ?

Jawab : Identifikasi masalah terlebih dahulu, jika memang bersalah maka akan

diberikan sanksi sesuai atauran yang berlaku

Tanya : Apa saja kendala bapak dalam menegakan disiplin dan bagaimana cara

mengatasinya ?

Jawab : Guru atau murid yang terlambat, murid yang tidak memakai atribut

seragam sekolah.

Dengan cara menegur dan mengingatkan kembali.

Mengetahui Kepala Madrasah Interviewer MTs Asy-Syukriyyah

Rizki Mubarok Mamat Rakhmat