bab ii tinjauan pustaka a. hipertensi 1. pengertian hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/septina...

29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi ventrikel kanan / left ventricle, hypertrophy (untuk otot jantung) dengan target organ diotak berupa stroke, hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang membawa kematian (Bustan, 2007). Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena stroke dan faktor yang memperberat infark miokard (serangan jantung). Kondisi tersebut merupakan gangguan yang paling umum dalam tekanan darah. Hipertensi merupakan gangguan asimtomatik yang sering terjadi ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara persisten. Diagnosa hipertensi pada orang dewasa dibuat saat bacaan diastolik rata-rata dua atau lebih, paling sedikit dua kunjungan berikut adalah 90 mmHg atau lebih tinggi atau bila tekanan multiple sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140 mmHg. Kategori hipertensi telah dibuat dan menetapkan intervensi medis (Potter & perry, 2005 ) 11 Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Upload: haanh

Post on 11-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah gejala yang akan

berlanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung

koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi ventrikel kanan / left

ventricle, hypertrophy (untuk otot jantung) dengan target organ diotak berupa

stroke, hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang membawa kematian

(Bustan, 2007).

Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena stroke dan faktor

yang memperberat infark miokard (serangan jantung). Kondisi tersebut

merupakan gangguan yang paling umum dalam tekanan darah. Hipertensi

merupakan gangguan asimtomatik yang sering terjadi ditandai dengan

peningkatan tekanan darah secara persisten. Diagnosa hipertensi pada orang

dewasa dibuat saat bacaan diastolik rata-rata dua atau lebih, paling sedikit dua

kunjungan berikut adalah 90 mmHg atau lebih tinggi atau bila tekanan multiple

sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih

tinggi dari 140 mmHg. Kategori hipertensi telah dibuat dan menetapkan

intervensi medis (Potter & perry, 2005 )

11

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

Satu pengukuran tekanan darah yang tinggi tidak memenuhi syarat

diagnosis hipertensi. Namun, jika perawat mengkaji bacaan yang tinggi selama

pengukuran tekanan darah pertama (misalkan: 150/90mmHg), klien harus

dianjurkan memeriksakan ulang selanjutnya dalam 2 bulan. Hipertensi

dihubungkan dengan pengerasan dan hilangnya elastisitas dinding arteri.

Tahanan vaskular perifer meningkat dalam pembuluh yang keras dan elastik.

Jantung harus memompa dan melawan tahanan yang lebih besar secara

kontinu. Sebagai akibatnya, aliran darah ke organ vital seperti jantung, otak

dan ginjal, menurun. Individu dengan riwayat keluarga hipertensi beresiko

mengalami hipertensi (Potter & perry, 2005 )

Kegemukan, merokok, pengguna alkohol berat, kadar kolesterol tinggi dan

terpapar stress secara kontinu juga dihubungkan dengan hipertensi. Insiden

hipertensi lebih banyak terjadi pada orang yang lebih tua dan berkulit hitam.

Apabila klien didiagnosa hipertensi, perawat mebantu mengajarjan mereka

tentang niai tekanan darah, perawatan dan terapi tindak lanjut jangka panjang,

gejala yang biasanya diabaikan (kenyataan bahwa gejala mungkin tidak

“terasa”), kemampuan terapi untuk mengontrol tetapi tidak menyembuhkan

hipertensi dan rencana terapi diikuti secara konsisten yang memastikan gaya

hidup yang relative normal (joint national committee on Detection, Evaluation,

and Treatment of High Blood Pressure, 1993 dalam potter & perry, 2005).

Klasifikasi tekanan darah bagi orang dewasa usia 18 tahun keatas yang

tidak sedang dalam pengobatan tekanan darah tinggi dan tidak menderita

penyakit serius dalam jangka waktu tertentu adalah :

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

Tabel. 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Usia Dewasa 18 Tahun dan Lansia

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Normal <130 <85 Normal Tinggi 130 - 139 85 - 89 Hipertensi Derajat 1 ( ringan) 140 – 159 90 - 99 Derajat 2 ( sedang) 160 – 179 100 - 109 Derajat 3 ( berat) 180 – 209 110 - 119 Derajat 4 ( sangat berat) ≥ 210 ≥ 120

Dimodifikasi dari Nasional High Blood Pressure Education Program; National Heart, Lung and Blood Institute; National Institute of Health: The fifth report of the Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. NIH Pub No 93 – 1088, Bethesda, Md., January 1993.

Tabel 2.1 menjelaskan bahwa pasien tersebut dalam kondisi tidak

mengkonsumsi obat antihipertensi dan tidak sakit akut. Bila tekanan sistolik

dan diastolik turun ke kategori yang berbeda, kategori yang lebih tinggi harus

diseleksi untuk mengklasifikasi status tekanan darah individual. Misalnya

160/92 mmHg harus diklasifikasikan sebagai derajat 2 dan 180/120 mmHg

harus diklasifikasikan sebagai derajat 4. Tekanan darah optimal berkenaan

dengan resiko kardiovaskular adalah tekanan darah sistolik (TDS) < 120

mmHg dan tekanan darah diastol (TDD) < 80 mmHg. Namun bacaan rendah

yang tidak lazim harus dievaluasi signifikansi klinisnya. Berdasarkan rerata

dari dua atau lebih bacaan yang diambil dari setiap dua atau kunjungan setelah

skrining awal.

Catatan: selain mengklasifikasi derajat hipertensi berdasarkan tingkat tekanan

darah rerata, praktisi harus menentukan ada atau tidak adanya penyakit organ

target dan tambahan resiko. Misalnya pasien diabetes dengan tekanan darah

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

142/94 mmHg plus hipertrofi ventrikel tinggi harus diklasifikasikan saebagai

hipertensi derajat 1 dengan penyakit target organ (hipertrofi ventrikel kiri) dan

dengan faktor resiko utama lain (diabetes). “penentuan tersebut penting untuk

klasifikasi dan penatalaksanaan resiko”.

2. Manifestasi Klinis

Menurut Martuti (2009) pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak

menimbulkan gejala meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi

bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Gejala

yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah

kemerahan dan kelelahan, yang biasa terjadi baik pada penderita hipertensi

maupun pada seseorang dengan tekanan darah normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala

seperti sakit kepala, muntah, sesak nafas, pandangan menjadi kabur yang

terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginja, kadang

penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma

karena terjadi pembengkakan otak (Martuti, 2009).

Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan

darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti

perdarahan, eksudat (kumpulan cairan) penyempitan pembuluh darah, dan pada

kasus berat edema pupil (edema pada discus optikus). Individu yang menderita

hipertensi kadang tidak menampakan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala bila

ada menunjukkan kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan.

Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia

(peningkatan urinasi pada malam hari) dan azetoma (peningkatan nitrogen urea

darah (BUN) dsn krestinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat

menyebabkan stroke atau serangan iskemik transiet yang bermanifestasi

sebagai paralysis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam

penglihatan (Smeltzer, & Bare, 2002).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi

Menurut Elsanti (2009), faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi yang

dapat atau tidak dapat dikontrol, antara lain: Faktor yang tidak dapat dikontrol

dan dapat dikontrol.

a. Faktor yang tidak dapat dikontrol

1) Jenis kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi atau tekanan darah pada pria sama

dengan wanita. Hipertensi atau tekanan darah tinggi lebih banyak terjadi

pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak

menyerang wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60% penderita

hipertensi adalah wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan

hormon setelah menopause (Marliani, 2007). Wanita yang belum

mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan

dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Kadar

kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam

mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia

premenopause (Anggraini, 2009).

2) Umur

Insiden peningkatan tekanan darah meningkat seiring dengan

pertambahan umur. Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi

tekanan darahnya, jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai

tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Pada

orang lanjut usia (usia > 60 tahun) terkadang mengalami peningkatan

tekanan nadi dikerenakan arteri lebih kaku akibat terjadinya

arteriosklerosis sehingga menjadi tidak lentur (Guyton, 2008).

3) Genetik

Faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu

mempunyai risiko menderita hipertensi atau tekanan darah juga karena

hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan

rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan orang

tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk

menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga

dengan riwayat hipertensi. Jadi seseorang akan memiliki kemungkinan

lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah

penderita hipertensi (Marliani, 2007).

b. Faktor yang dapat dikontrol

1) Obesitas

Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan atau abnormal yang

dapat mengganggu kesehatan (WHO,2011). Menurut Mayers (2004),

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

seseorang dikatakan obesitas apabila terjadi penambahan atau

pembesaran sel lemak tubuh mereka. Obesitas merupakan kondisi

ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi lemak pada jaringan adiposa.

Obesitas tidak hanya berupa kondisi dengan jumlah simpanan kelebihan

lemak, namun juga distribusi lemak diseluruh tubuh. Distribusi lemak

dapat menyebabkan resiko yang berhubungan dengan bernbagai macam

penyakit degeneratif.

Obesitas di anggap sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan

prevalensi hipertensi, intoleransi glukosa, dan penyakit jantung koroner

aterosklerotik pada pasien- pasien yang obese (Alwi, 2009).

2) Kurang olahraga

Olahraga lebih banyak dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi

karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tekanan darah.

Kurangnya melakukan olahraga akan meningkatkan kemungkinan

timbulnya obesitas dan jika asupan garam juga bertambah akan

memudahkan timbulnya hipertensi. Meskipun tekanan darah meningkat

secara tajam ketika sedang berolahraga, namun jika berolahraga secara

teratur akan lebih sehat dan mungkin memiliki tekanan darah yang lebih

rendah dari pada mereka yang tidak melakukan baik dari pada olahraga

berat tetapi hanya sekali (Beever, 2002).

3) Kebiasaan Merokok

Rokok mempunyai beberapa pengaruh langsung yang membahayakan

jantung. Apabila pembuluh darah yang ada pada jantung dalam keadaan

tegang karena tekanan darah tinggi maka merokok dapat memperburuk

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

keadaan tersebut. Merokok dapat merusak pembuluh darah,

menyebabkan arteri menyempit dan lapisan menjadi tebal dan kasar.

Nikotin, CO dan bahan lainnya dalam asap rokok terbukti merusak

dinding pembuluh endotel (dinding dalam pembuluh darah),

mempermudah pengumpulan darah sehingga dapat merusak pembuluh

darah perifer. Keadaan paru-paru dan jantung mereka yang tidak

merokok tidak dapat bekerja secara efisien (Elsanti, 2009).

4) Mengkonsumsi garam berlebih

Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium

didalam cairan ekstraseluler meningkat. Badan kesehatan dunia yaitu

WHO merekomendasikan pola konsumsi gram yang dapat menguangi

risiko terjadinya hipertensi. Kadar sodium yang direkomenasikan adalah

tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gr garam)

perhari (Shapo, 2003).

5) Minum alkohol

Banyak penelitian membuktikan bahwa alkohol dapat merusak jantung

dan organ-organ lain, termasuk pembuluh darah. Kebiasaan minum

alkohol berlebihan termasuk salah satu faktor resiko hipertensi (Marliani,

2007).

6) Minum kopi

Faktor kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu cangkir kopi

mengandung 75 – 200 mg kafein, di mana dalam satu cangkir tersebut

berpotensi meningkatkan tekanan darah 5 -10 mmHg. Konsumsi kopi

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

menyebabkan curah jantung meningkat dan terjadi peningkatan sistole

yang lebih besar dari tekanan diastole. Hal ini terlihat pada orang yang

bukan peminum kopi yang menghentikannya paling sedikit 12 jam

sebelumnya (Winanrta, 2011).

7) Stres

Anggraini (2009) mengatakan stres akan meningkatkan resistensi

pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi

aktivitas saraf simpatis. Adapun stres ini dapat berhubungan dengan

pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.

B. Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian

Pendidikan kesehatan adalah istilah yang ditetapkan pada penggunaan

proses pendidikan secara terancana untuk mencapai tujuan kesehatan yang

meliputi beberapa kombinasi dan kesepakatan belajar atau aplikasi pendidikan

didalam bidang kesehatan (Notoatmodjo,2003). Pakar lain Craven dan Hirlne

(1996) mengatakan pendidikan kesehatan adalah penambahan pengetahuan

dan kemampuan seorang melalui tekhnik belajar atau instruksi dengan tujuan

untuk mengingat fakta atau kondisi nyata dengan cara dorongan terhadap

pengarahan diri, aktif memberi informasi atau ide baru.

Suliha, et al (2012) menyatakan bahwa pendidikan kesehatan merupakan

satu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk membantu klien baik

individu, kelompok maupun masyarakan dalam mengatasi masalah kesehatan

yang didalamnya perawat sebagai pendidik.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

2. Konsep dan tujuan pendidikan kesehatan

Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam

pendidikan itu terjadi pertumbuhan, perkembangan atau pertumbuhan kearah

yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok

dan masyarakat (Notoatmodjo, 2005). Sedangkan tujuan secara umum

pendidikan kesehatan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat, merubah

perilaku individu dalam bidang kesehatan sehingga akan mendorong individu

agar lebih mandiri dan menggunakan sarana dan fasilitas kesehatan secara

tepat.

Tujuan pendidikan kesehatan menurut Notoatmodjo (2005) adalah.

a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat

b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan sehat

c. Mendorong penggunaan dan sasaran secara tepat sasaran pelayanan

kesehatan yang ada.

3. Pendidikan kesehatan dalam keperawatan

Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk tindakan mandiri

keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok maupun

masyarakan dalam mengatasi masalah kesehatan yang didalamnya perawat

sebagai pendidik (Suliha, et al, 2002).

Menurut (Suliha, et al 2002) berdasarkan peranannya perawat pendidik,

perawat mengalihkan pengetahuan, ketrampilandan pembentukan sikap

selama pembelajaran berfokus. Perubahan perilaku pada pasien selam proses

pembelajaran pola pikir, sikap, dan ketrampilan yang spesifik.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

4. Metode pendidikan kesehatan

Metode pendidikan kesehatan pada dasarnya merupakan yang digunakan

dalam proses pendidikan untuk menyampaikan pesan kepada sasaran

pendidikan kesehatan yaitu individual, metode pendidikan kelompok, dan

metode pendidikan masa. Suatu metode pembelajaran pendidikan kesehatan

dipilih berdasarkan tujuan pendidikan kesehatan kemampuan perawat sebagai

tenaga pengajar, kemampuan individu/keluarga/kelompok/ masyarakat,

besarnya kelompok, waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan serta

ketersediaan fasilitas yang mendukung (Suliha, et al, 2002).

5. Media atau alat bantu pendidikan

Menurut Anita (2008) media pembelajaran setiap orang, bahan, alat atau

peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pelajar

menerima pengetahuan, ketrampilan, dan hidup.

Menurut Hikmawati (2011) media adalah sebagai alat peraga digunakan

dalam rangka atau bertujuan kemudahan dalam menyampaikan pesan. Alat

peraga disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada

manusia diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indra

yang digunakan akan semakin jelas. Macam-macam media sebagai alat peraga

antara lain :

a. Alat-alat visual (yang dapat dilihat), seperti : film trip, transparencies,

papan tulis, gambar, chart, poster, peta.

b. Alat-alat auditif (dapat didengar), seperti : radio, rekaman tape recorder.

c. Alat-alat yang dapat diliat dan didengar seperti : film, TV, video.

d. Dramatisasi seperti : pantomisme, bermain peran, sandiwara boneka.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

Tujuan dari menggunakan alat peraga antara lain :

a. Sebagai alat bantu dalam latihan/ pendidikan.

b. Menimbulkan perhatian.

c. Mengingatkan pesan.

d. Menjelaskan fakta, prosedur, tindakan.

Jadi alat bantu peragaan dalam kegiatan promosi kesehatan sangat

memegang peranan penting yang perlu diperhatikan. Beberapa alat bantu

peragaan untuk penyuluhan dari mulai yang sederhana sampai dengan yang

canggih bisa digunakan pemanfaatannya disesuaikan dengan situasi dan

kondisi (tempat, waktu, sasaran, kebutuhan, dan tujuan). Alat peraga yang

mungkin sering dipakai di Puskesmas seperti papan pengumuman, (bulletin

board), poster, leaflet, flash card, dan flipchart.

C. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini tejadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seorang (overt behaviour). Dari pengalaman pengertian

ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari

pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

2. Tingkatan pengetahuan

Pengetahuan dalam aspek kognitif menurut Notoatmodjo (2003), dibagi

menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu :

a. Tahu ( know )

Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,

dari seluruh bahan yang dipelajari. Termasuk kedalam tingkat ini adalah

mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah. Kasta kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa

yang dipelajari yang artinya hanya sekedar tahu.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami ini diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi ke kondisi sebenarnya. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan terhadap objek yang

dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebaggai

aplikasi atau hukum–hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya

dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dengan menggunakan

rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah dari kasus

kesehatan yang diberikan.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen - komponen, tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian - bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemempuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada.

3. Sumber – sumber pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin

– pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang

pemerintahan dan sebagainya.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Notoatmodjo, 2003) :

a. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon

terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi

akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang

datang dan akan berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan

mereka peroleh dari gagasan tersebut. Pendidikan berarti bimbingan yang

diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah

suatu cita – cita tertentu. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang

termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup, terutama dalam

memotivasi sikap berperan serta dalam perkembangan kesehatan. Semakin

tinggi tingkat kesehatan, seseorang makin menerima informasi sehingga

makin banyak pola pengetahuan yang dimiliki.

b. Paparan media massa

Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi

dapat diterima masyarkat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar

media massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan lain - lain) akan

memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang

yang tidak pernah terpapar informasi media. Ini berarti paparan media

massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.

c. Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan sekunder,

keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah tercukupi

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

dibandingkan keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan

mempengaruhi pemenuhan kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan

bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang

berbagai hal.

d. Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam kehidupan saling

berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat berinteraksi

secara continue akan lebih besar terpapar informasi. Sementara faktor

hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai

komunikasi untuk menerima pesan menurut model komunikasi media

dengan demikian hubungan sosial dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang tentang suatu hal.

e. Pengalaman

Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal biasa diperoleh dari

lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya sering

mengikuti kegiatan. Kegiatan yang mendidik misalnya seminar organisasi

dapat memperluas jangkauan pengalamannya, karena dari berbagai

kegiatan tersebut informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

5. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), cara memperoleh pengetahuan ada 2, yaitu:

a. Cara tradisional atau non ilmiah.

1) Cara coba salah

Cara ini adalah merupakan cara tradisional, dilakukan apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan

dengan coba – coba.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan dalam cara ini berdasarkan pada otoritas atau

kekuasan, baik otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, atau

otoritas ilmu pengetahuan, sehingga banyak sekali kebiasan – kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru terbaik, maksudnya bahwa pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal

ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa

lalu.

4) Melalui jalan pikir

Dalam hal ini pengetahuan diperoleh dengan menggunakan penalaran

atau jalan pikiran. Cara ini melahirkan pemikiran secara tidak langsung

melalui pertanyaan–pertanyaan yang dikemukakan kemudian dicari

hubungannya sehingga dibuat suatu kesimpulan.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

b. Cara modern atau cara ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan disebut metode

penelitian ilmiah yang mempunyai sifat lebih sistematis, logis dan ilmiah.

D. Sikap

1. Pengertian

Banyak teori yang mendefinisikan sikap antara lain adalah sikap seseorang

adalah predisposisi untuk memberikan tanggapan terhadap rangsang

lingkungan yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut.

Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang

disiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu obyek yang

diorganisasikan melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau

tidak langsung pada praktik / tindakan (Notoatmodjo, 2003).

New Comb dalam Notoadmodjo (2003) salah seorang ahli psikologi sosial

mengatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi merupakan predisposisi

tindak suatu perilaku, sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan

merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka, sikap merupakan

kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek-obyek dilingkungan tertentu sebagai

suatu penghayatan terhadap obyek.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

2. Tingkatan sikap

Sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan, menurut Notoatmodjo (2003).

a. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (obyek) mau dan memperhatikan stimulus

yang diberikan.

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan menyelesaikan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena itu suatu usaha

untuk menjawab suatu pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan

itu benar atau salah, berarti orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah

adalah suatu indikasi bersikap. Misalnya seorang ibu yang mengajak ibu

yang lain (tetangganya) untuk pergi menimbangkan anaknya ke posyandu

atau mendiskusikan tentang gizi, adalah suatu bukti bahwa ibu tersebut telah

mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.

d. Bertanggung Jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu

mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari orang lain.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor mempengaruhi pembentukan sikap menurut Azwar (2002)

antara lain :

a. Pengalaman Pribadi

Apa yang dialami seseorang akan mempengaruhi penghayatan dalam

stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar dalam

pembentukan sikap, untuk dapat memiliki tanggapan dan penghayatan

seseorang harus memiliki tanggapan dan penghayatan seseorang harus

memiliki pengamatan yang berkaitan dengan obyek psikologis. Menurut

Breckler dan Wiggins (Azwar, 2002) bahwa sikap yang diperoleh lewat

pengalaman akan menimbulkan pengaruh langsung terhadap perilaku

berikutnya. Pengaruh langsung tersebut dapat berupa predisposisi perilaku

yang akan direalisasikan hanya apabila kondisi dan situasi memungkinkan.

b. Orang lain

Seseorang cenderung akan memiliki sikap yang disesuaikan atau sejalan

dengan sikap yang dimiliki orang yang dianggap berpengaruh antara lain

adalah ; Orang tua, teman dekat, teman sebaya, rekan kerja, guru, suami

atau istri.

c. Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup akan mempengaruhi pembentukan sikap

seseorang.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

d. Media Massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio,

surat kabar, mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

opini dan kepercayaan seseorang. Dalam membawa pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarah pada opini yang kemudian dapat

mengakibatkan adanya landasan kognisi sehingga mampu membentuk

sikap.

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama suatu sistem mempunyai

pengaruh dalam pembentukan sikap, dikarenakan keduanya meletakkan

dasar dan pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman

akan baik dan buruk antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan,

diperoleh dari pendidikan dan pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

f. Faktor Emosional

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan

pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk sikap

merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai

semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan

ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera

berlalu. Begitu frustasi telah hilang, akan tetapi dapat pula merupakan sikap

lebih persisten dan bertahan lama.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

E. Diet Hipertensi DASH

1. Pengertian

Menurut Vitahealth, 2006 Diet hipertensi adalah salah satu cara untuk

mengatasi hipertensi tanpa efek samping, karena metode pengendaliannya yang

alami. Dalam menurunkan dan mengontrol tekanan darah, pendekatan dietetic

Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) sangat direkomendasikan

karena DASH lebih menekankan pada diet buah dan sayur kaya serat serta

rendah garam. Uji klinis di Amerika Serikat dan Eropa Utara menunjukkan

bahwa diet DASH dapat menurunkan tekanan darah (Sacks FM, et al, 2001).

Program diet DASH (Dietary Approach for Stop Hypertension) merupakan

diet yang dikembangkan oleh Dokter Logeril merupakan strategi pengaturan

menu berdasarkan hasil penelitian terhadap pola makan penduduk mediterania.

Prinsip utamanya adalah menu makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari

buah-buahan, sayuran, produk-produk susu rendah lemak, ikan, daging unggas,

biji-bijian, dan kacang-kacangan. Menu DASH terdiri dari bahan makanan

yang merupakan sumber kalium, kalsium, dan magnesium, serat makanan dari

sayuran, buah, dan susu, serta membatasi lemak jenuh dan kolesterol, garam,

gula, kopi, dan minuman keras. Menu ini juga mengatur pengugunakan sedikit

garam dan sodium, tidak banyak minum minuman manis, mengandung

pemanis tambahan atau gula serta tidak mengkonsumsi daging merah. Menu

DASH tidak menuntut bahan makanan khusus, tetapi dapat dilakukan

mengatur makanan sehari-hari berbagai kelompok makanan (Martuti, 2009).

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

2. Tujuan

Modifikasi diet atau pengaturan diet sangat penting pada klien hipertensi,

tujuan utama dari pengaturan diet hipertensi adalah mengatur tentang makanan

sehat yang dapat mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi penyakit

kardiovaskuler (Astawan,2002).

Penelitian tentang DASH yang bertujuan untuk menilai efek pola diet

terhadap tekanan darah membuktikan bahwa kombinasi diet DASH dan diet

rendah garam mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penurunan

tekanan darah yaitu menurunkan tekanan darah sistolik pada kelompok

hipertensi sebesar 11,5 mmHg dan diastolik sebesar 5 mmHg (Appel et al.,

2006 dalam Mahan , LK et al., 2012).

3. Anjuran Diet DASH

Diet DASH dianjurkan untuk penderita hipertensi dengan tekanan darah

120-139/80-89mmHg. Diet DASH ini berbasis buah-buahan dan sayur, protein,

nabati yang tinggi serat, mineral sehingga bisa menurunkan kadar kolesterol

total dan LDL (kolesterol jahat) hingga 7%. Diet DASH bisa dikombinasikan

dengan terapi obat. Bagi penderita hipertensi yang sedang mengkonsumsi

anthihipertensi atas petunjuk dokter, obat ini tidak perlu dihentikan selama

menjalani diet DASH apalagi jika tekanan diastolik lebih dari 160 mmHg. Bagi

yang belum terbiasa mengkonsumsi buah, sayuran dan makanan tinggi serat

yang sulit dicerna diawal diet kemungkinan akan mengalami keluhan kembung

sering buang angin, dan diare. Untuk mencegah efek itu hendaknya

peningkatan konsumsi buah dan sayuran dilakukan secara bertahap (Martuti,

2009).

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

Menurut martuti (2009 ) Porsi makanan dalam diet DASH tergantung

jumlah kalori yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap harinya, jumlah kalori

tersebut tergantung pada usia dan aktivitas yang dilakukan untuk

mempertahankan berat badan dibutuhkan sistem keseimbangan energi. Kalori

yang dikonsumsi hendaknya sebanding dengan kalori yang dibakar atau

sebanding dengan aktivitas fisik yang bisa dilakukan. Dalam diet DASH menu

harian yang dianjurkan untuk berat badan normal adalah 2000 kalori untuk 3

waktu makan (pagi, siang, malam). Jumlah kalori tersebut dapat disesuaikan

dengan kebutuhan gizi individual.

Tabel 2.2 Anjuran Diet DASH

ANJURAN DIET DASH (2000 KALORI/HARI)

Bahan makanan Porsi sehari Ukuran porsi Karbohidrat 3-5 Piring kecil Lauk hewani 1-2 Potong sedang Lauk nabati 2-3 Potong sedang Sayuran 4-5 Mangkuk Buah-buahan 4-5 Buah/potong sedang Susu/yoghurt 2-3 Gelas

Sumber : Martuti (2009)

Menurut Mahan LK et al., (2012) Diet DASH baik digunakan untuk

mencegah ataupun mengontrol hipertensi Ada 5 prinsip yang terkandung pada

perencanaan pola makan/diet DASH, yakni :

a. Konsumsi buah dan sayur yang mengandung kalium, fitoesterogen dan

serat. Konsumsi kalium (potassium) yang bersumber dari buah-buahan

seperti pisang, mangga, air kelapa muda bermanfaat untuk mengendalikan

agar tekanan darah menjadi normal dan terjadi keseimbangan antara natrium

dan kalium dalam tubuh. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

konsentrasinya didalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik

cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah.

Fitoestrogen bersumber pada pangan nabati seperti susu kedele, tempe dan

lain-lain, mempunyai kemampuan untuk berperan seperti hormon estrogen.

Fitoestrogen dapat menghambat terjadinya menopause, menghindari gejala

hotflaxes (rasa terbakar) pada wanita manapouse dan menurunkan risiko

kanker. Sedangkan serat dibutuhkan tubuh terutama untuk membersihkan isi

perut dan membantu memperlancar proses defekasi. Serat juga

mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam usus, manfaat serat terutama

dapat mencegah kanker colon.

b. Low-fat dairy product (menggunakan produk susu rendah lemak). Pada diet

hipertensi diberikan produk susu rendah lemak, dimana susu mengandung

banyak kalsium. Didalam cairan ekstra selular dan intraseluler kalsium

memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk

mengatur transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga

permeabilitas membran sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon

dan faktor pertumbuhan. Susu rendah lemak baik diberikan kepada wanita

manula, tidak hanya untuk mendapat tambahan kalsium tapi juga protein,

vitamin dan mineral.

c. Konsumsi ikan, kacang dan unggas secukupnya. Intake protein yang cukup

dapat membantu pemeliharaan sel, untuk membantu ikatan essensial tubuh,

mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan

antibody dan mengangkut zat-zat gizi.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

d. Kurangi seperti daging berlemak. Lemak jenuh bersifat arterogenik, lemak

jenuh yaitu asam urat, asam palmitat, asam stearate. Seseorang dengan

penyakit pembuluh darah umumnya harus membatasi konsumsi lemak jenuh

berlebihan terutama dari sumber hewani seperti daging merah, minyak

kelapa, coklat, keju, krim, susu krim dan mentega. Penimbunan lemak

dalam pembuluh darah menyebabkan timbulnya arteriosclerosis yang

artinya meningkatkan tekanan darah.

e. Membatasi gula dan garam. Membatasi garam bertujuan untuk menurunkan

tekanan darah, mencegah odema dan penyakit jantung. Adapun yang disebut

diet rendah garam adalah rendah sodium dan natrium. Garam dapur

mempunyai nama kimia Natrium Klorida (NaCl) yang didalamnya

terkandung 40% sodium. Dalam diet rendah garam, selain membatasi

konsumsi garam dapur juga harus membatasi sumber sodium lainnya, antara

lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder, mono sodium

glutamate (MSG) atau penyedap masakan, pengawet makanan (biasanya

terdapat dalam saos, kecap).

Departemen kementrian RI menyatakan diet rendah garam dengan aturan:

diet ringan (3,75-7,5 gr/hari), diet menengah (1,25-3,75gr/hari) dan diet

berat (kurang dari 1,25gr/hari). Sedangkan menurut WHO, konsumsi

natrium disarankan 2.300 mg/hari (setara satu sendok teh). Dan DASH

mengambil jalan tengah dengan menetapkan asupan natrium terbatas 1.500

mg/hari.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

Menurut Almatsier, (2006) bahan makanan/ makanan yang dibatasi yaitu :

a. Garam terdapat 400 mg natrium dalam setiap gram garam meja. Makanan

yang diawetkan dengan garam misalnya : ikan asin, ikan pindang, ikan teri,

dendeng, abon, daging asap, asinan sayuran maupun buah, sayur dan buah

dalam kaleng.

b. Makanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium

bikarbonat), seperti biscuit, kraker, cake, dan kue- kue lain.

c. Penyedap masakan, antara lain : MSG, kecap, terasi, petis taoco, saus

sambal, dan saus tomat.

d. Makanan kaleng. Makanan kalen sebenarnya dibuat dari bahan makanan

segar, tetapi perlu diperhatikan apakah ada pengolahannya ditambahkan

garam seperti kornet dan sarden. Bisa juga ditambahkan pengawet misalnya

dalam buah dikalengkan.

e. Fast food (makanan cepat saji ) seperti kentang goreng, mie instan keripik

dan sejenisnya biasanya komposisi makanannya kurang seimbang.

Kandungan lemak jenuh pada makanan cepat saji cukup tinggi. Disamping

itu makanan cepat saji kurang serat, kurang vitamin dan tinggi natrium.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

F. Kerangka Teori Penelitian

Kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagaimana gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian (Sumber : Modifikasi dari Elsanti (2009), Martuti (2009), Notoatmodjo (2003),

Suliha (2012) )

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagaimana gambar 2.2 berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Faktor yang tidak dapat dikontrol :

1. Jenis kelamin 2. Umur 3. Genetik

Faktor yang dapat dikontrol :

1. Obesitas 2. Kurang olahraga 3. Kebiasaan merokok 4. Mengkonsumsi

garam berlebih 5. Minum alkohol 6. Minum kopi 7. Stres 8. Pengetahuan 9. Sikap

Hipertensi

Pendidikan kesehatan diet

hipertensi DASH

Dampak hipertensi:

• Stroke • Jantung • Kematian

Pendidikan kesehatan dengan penyuluhan diet

hipertensi DASH

Peningkatan pengetahuan dan sikap

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensirepository.ump.ac.id/3865/3/Septina Dwi Yuliana BAB II.pdf · Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena

H. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini, penulis merumuskan dalam hipotesis statistik

(dirumuskan dalam Ho dan Ha) sebagai berikut :

1) Hipotesis pertama

Ho : Tidak ada perbedaan skor pengetahuan antara sebelum dan sesudah

pendidikan kesehatan tentang diet hipertensi DASH

Ha : Ada perbedaan skor pengetahuan antara sebelum dan sesudah pendidikan

kesehatan tentang diet hipertensi DASH

2) Hipotesis kedua

Ho : Tidak ada perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah pendidikan

kesehatan tentang diet hipertensi DASH

Ha : Ada perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan

tentang diet hipertensi DASH

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Septina Dwi Yuliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014