bab ii dan bab iii versi pak windu.pdf
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
1/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
5
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Gambaran umum PT. Cogindo Dayabersama
2.1.1.Profil perusahaan
PT. Cogindo Dayabersama berdiri secara resmi pada tanggal 15 April 1998
dan berkantor pusat di Jakarta. Mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 1998. Hingga
saat ini perusahaan telah berkembang menjadi perusahaan yang solid dan memiliki
reputasi serta rekam jejak yang baik dalam dunia bisnis energi di negeri ini.
Saham PT. Cogindo Dayabersama 99,99% dimiliki oleh PT. Indonesia
Power, yang mengelola pembangkit-pembangkit untuk mensuplai energi listrik di
Jawa, Bali. PT. Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT. PLN
(Persero). Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada
bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Pembangkit-
pembangkit lain yaang dimiliki PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh
8 unit bisnis pembangkitan, diantaranya: Priok, Suralaya, Saguling, Mrica,
Semarang, Perak & Grati dan Bali. Secara keseluruhan PT. Indonesia Power
memiliki daya mampu sebesar 8,327 MW. Ini merupakan daya mampu terbesar
yang dimiliki perusahaan pembangkitan di Indonesia.
Dalam perkembangannya, PT. Cogindo Dayabersama secara signifikan
telah berkontribusi dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan listrik di sejumlah
daerah maupun di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan suplai energi secara
khusus.Pengalaman memberikan support dan maintenance energi, ternyata
memberi bekal cukup bagi PT. Cogindo Dayabersama untuk masuk secara lebih
tegas dalam mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia. Akhirnya tahun 2009, PT.
Cogindo Dayabersama memiliki pembangkit berbahan bakar MFO dengan
kapasitas 44,6 MW di Balikpapan Kalimanatan Timur yang diresmikan Februari
2010. Dan dalam tahun-tahun terakhir ini, kepercayaan dari perusahaan induk PT.
Indonesia Power maupun PT. PLN (Persero) terus bertambah, sehingga dipercaya
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
2/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
6
mengelola O&M (operasi & pemeliharaan) pembangkit besar seperti PLTU Labuan
2x300 MW.2.1.2.Hubungan antara PT. PLN (Persero) dengan PT. Cogindo
Dayabersama di Nusa Tenggara Barat
PT. Cogindo Dayabersama merupakan anak perusahaan dari PT. Indonesia
Power dimana PT. Indonesia Power ini adalah salah satu anak perusahaan dari PT.
PLN (Persero). Dalam perkembangannya PT. Cogindo Dayabersama telah banyak
berkontribusi dalam membantu mencukupi kebutuhan-kebutuhan listrik di
sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini membuat perusahaan induk PT. PLN
(Persero) semakin percaya dengan kontribusi PT. Cogindo Dayabersama sebagai
perusahaan pembangkitan dan suplai tenaga listrik. Sama halnya juga di Lombok,
Nusa Tenggara Barat ini. Saat ini PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat
sedang menjalin kerjasama baik dengan PT. Cogindo Dayabersama. Hal ini
dibuktikan dengan ikatan kontrak kerja kedua perusahaan dimana PT. Cogindo
Dayabersama harus mampu menghasilkan daya listrik sebesar 10 MW untuk
disuplai ke PT. PLN (Persero) guna untuk membantu kebutuhan listrik di Lombok.
Untuk menghasilkan daya tersebut, tentunya butuh bahan bakar yang cukup supaya
mesin-mesin yang digunakan bisa beroperasi. Apabila PT. Cogindo
Dayabersama tidak bisa memenuhi kesepakatan kontrak kerja yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak, maka PT. Cogindo Dayabersama akan dikenai denda sesuai
dengan perjanjian bersama.
Skema bisnis antara PT. PLN (Persero) dengan PT. Cogindo Dayabersama
dapat dilihat pada gambar 2.1.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
3/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
7
BBM Listrik
Asset Operator Asset Owner PENTA
PLTD Penta-Cogindo
Gambar 2.1. Skema bisnis O&M PLTD untuk sistem Lombok
2.2. Sejarah berdirinya PT. Cogindo Dayabersama di Nusa Tenggara Barat
Sejarah perkembangan ketenagalistrikan di Nusa Tenggara Barat berawal di
tahun 2007. Pada saat itu sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang
pembangkitan tenaga listrik berdiri. Pembangunan dan persiapan berjalan selama
setahun dan kemudian perusahaan tersebut mulai beroperasi pada tahun 2008
dengan nama PT. Semesta Eltrindo Pura. Seiring berjalannya waktu pada tahun
2009, PT. Semesta Eltrindo Pura tidak bisa melanjutkan operasinya karena
perusahaan tersebut gagal atau bangkrut. Aset PT. Semesta Eltrindo Pura yang
masih tersisa pada saat itu adalah 2 unit, yaitu:
Unit 1, Mesin Niigata 16V32LX
Unit 2, Mesin Niigata 12V32CLX.
Akibat dari perusahaan yang sudah tidak beroperasi lagi dan tuntutan dari
pihak karyawan untuk diberikan gaji, maka PT. Semesta Eltrindo Pura memutuskan
untuk menggadaikan kedua unit mesin tersebut ke Bank.
PT. Semesta Eltrindo Pura telah benar-benar menjadi menjadi perusahaan
yang gagal dan tidak mampu mengembalikan aset-aset perusahaan, sehingga pada
tahun 2010 PT. Semesta Eltrindo Pura dan seluruh aset-asetnya disita oleh pihak
http://aa.wrs.yahoo.com/_ylt=A0S0zvh378JLIx4AsSvNQwx.;_ylu=X3oDMTBpaWhqZmNtBHBvcwMzBHNlYwNzcgR2dGlkAw--/SIG=1icf5gf3v/EXP=1271152887/**http:/id.images.search.yahoo.com/images/view?back=http://id.images.search.yahoo.com/search/images?p=diesel+engine&ei=UTF-8&fr=yfp-t-713&w=600&h=450&imgurl=www.ningdong.com/images/p/images/diesel%20generator.jpg&rurl=http://www.ningdong.com/?type=application&action=view&rid=108&size=181k&name=diesel+generator...&p=diesel+engine&oid=4fe33b8d16a0a4e0&fr2=&no=3&tt=501285&sigr=11tavr0hv&sigi=11ndkdb96&sigb=12lkmmerj&type=JPG -
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
4/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
8
Bank. Hal ini berakibat pada nasib tenaga kerja PT. Semesta Eltrindo Pura yang
harus menerima keputusan dari perusahaan, yakni diPHK.Keadaan ketenagalistrikan pada saat itu benar-benar sangat
mengkhawatirkan. Daya yang dihasilkan oleh PLN tidak sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Pihak PLN pun terus-menerus memikirkan cara agar penerangan di
Lombok bisa terbantu. Harapan pun akhirnya menemui titik terang, yakni saat
Dahlan Iskhan diangkat menjadi Direktur Utama PT. PLN (Persero). Diangkatnya
Dahlan Iskhan menjadi Dirut PLN berpengaruh besar dalam perkembangan
kelistrikan di Indonesia, karena kerja keras beliau dalam mengatur dan mengelola
perusahaan BUMN salah satunya adalah PT. PLN (Persero). Bahkan beliaupun
sempat mendatangi Nusa Tenggara Barat untuk melihat seberapa besar potensi
pembangkit listriknya.
Pada bulan Mei 2010, sebuah perusahaan swasta yaitu PT. UBOH
mengambil alih pengoperasian daya listrik dan kedua unit mesin milik PT. Semesta
Eltrindo Pura dengan tujuan membantu penerangan di Lombok karena pada saat itu
kebutuhan penerangan di Lombok sangat besar dan hal tersebut mengakibatkan
seringnya listrik padam secara bergiliran di Lombok. Pengoperasian daya di mulai
pada bulan Juni 2010 dengan hanya menggunakan Mesin Niigata 12V32CLX
dengan kecepatan medium speeddan mesin tersebut menghasilkan daya sebesar 3
MW. Operasi Mesin Niigata 12V32CLX hanya pada malam hari atau saat beban
puncak yaitu pada waktu subuh dan pukul 18.0023.00 WITA.
Dengan terus berkembangnya pengoperasian daya dan dengan harapan
untuk semakin lebih baik lagi maka pada bulan Oktober 2010 PT. Cogindo
Dayabersama mengambil alih pengoperasian daya listrik yang sebelumnya
dijalankan oleh PT. UBOH secara seksama dan persetujuan kedua belah pihak dan
PT. Cogindo Dayabersama langsung menjalani kontrak kerja dengan PT. PLN
(Persero) sebesar 10 MW. PT. Cogindo Dayabersama merupakan anak perusahaan
dari PT. Indonesia Power yang juga berada di bawah naungan PT. PLN (Persero).
Perpindahan kekuasaan ini tidak langsung berjalan mulus dan maksimal. Hal ini
dibuktikan dengan ditingkatkannya beban mesin yang sangat menimbulkan resiko.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
5/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
9
Kedua unit mesin Niigata yang sebelumnya hanya bertujuan untuk membantu daya
listrik pada saat beban puncak kini beroperasi 24 jam dengan status bukanmembantu lagi, tetapi sebagai salah satu mesin pembangkit utama di Lombok.
Beban mesin yang terus meningkat dan daya yang dihasilkan lebih rendah
daripada kontrak kerja yakni 10 MW memaksa pihak PT. Cogindo Dayabersama
untuk memikirkan solusi bagaimana menambah jumlah mesin guna untuk
menjalani kontrak kerja sesuai dengan yang telah disepakati. Akhirnya beberapa
bulan kemudian, PT. Cogindo Dayabersama menjalin kerjasama dengan PT. KPM
dan memberikan bantuan sewa mesin sebanyak 10 unit dengan kecepatan high
speed. Mesin-mesin tersebut dikelola oleh pihak PT. KPM tetapi atas nama PT.
Cogindo Dayabersama. Kerjasama inipun menimbulkan hasil positif bagi PT.
Cogindo Dayabersama karena daya yang dihasilkan oleh mesin-mesin ini berhasil
menembus 10 MW sesuai dengan ikatan kontrak kerja bersama PT. PLN (Persero).
Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2013 PT. Cogindo
Dayabersama memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan PT. KPM,
tetapi menjalani kerjasama baru dengan perusahaan pembangkit listrik yang berasal
dari Singapura, yaitu PT. G-Service & Trading. Fasilitas yang disewa PT. Cogindo
Dayabersama dari perusahaan ini antara lain sebagai berikut:
Mesin merk Wartsila type 12V32LN,
Mesin merk Wartsila type6R32LN,
Mesin merk Wartsila type9R32LN,
Separator unitmerk Wartsila,
Generator dan Turbo Charger merk ABB.
Sama halnya dengan kerjasama dengan perusahaan sebelumnya,
pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan mesin semuanya dikelola oleh PT. G-
Service & Trading tetapi atas nama PT. Cogindo Dayabersama dan tetap menjalani
kontrak dengan PT. PLN (Persero) dengan daya sebesar 10 MW. Hubungan
kerjasama ini masih berlangsung sampai dengan saat ini juga dan yang beroperasi
hanyalah mesin-mesin sewa milik PT. G-Service & Trading, sedangkan kedua unit
mesin milik PT. Cogindo Dayabersama, yakni Mesin Niigata 16V32LX dan Mesin
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
6/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
10
Niigata 12V32CLX sudah tidak beroperasi lagi dikarenakan biaya pemeliharaannya
yang mahal. Kini segala aktifitas di area pembangkit PT. Cogindo Dayabersama dikelola oleh PT. G-Service & Trading. (Yowindu Widodo; 2015).
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan terletak pada bagian barat Kota
Mataram, tepatnya di Jalan Arya Banjar Getas No.99-Co, Tanjung Karang,
Ampenan, Mataram-Nusa Tenggara Barat. Letak PT. Cogindo Dayabersama yang
tidak berada pada pusat kota atau permukiman masyarakat merupakan letak yang
cukup strategis dimana aktifitas PT. Cogindo Dayabersama adalah melakukan
produksi untuk menghasilkan daya listrik guna membantu penerangan di Lombok
ini, sehingga aktifitas tersebut tidaklah terganggu masyarakat khususnya di
Mataram. Meskipun tidak berada di pusat kota namun PT. Cogindo Dayabersama
dapat dijangkau dengan mudah melalui transportasi umum maupun pribadi.
2.4. Status kepemilikan lahan Perusahaan
Konstruksi kantor PT. Cogindo Dayabersama sangatlah sederhana, hal ini
dikarenakan lahan kantor dan area pembangkit masih dalam status sewa dimana PT.
Cogindo Dayabersama menyewa lahan milik PT. Penta Prima Power. Waktu sewa
yang tidak lama, yaitu sekitar 3 tahun dan proses balik modal yang membutuhkan
waktu sekitar 2-3 tahun membuat pihak PT. Cogindo Dayabersama belum berani
untuk membangun kantor dan fasilitas lain yang lebih bagus lagi. Dan sampai saat
ini perpanjangan kontrak sewa lahan masih belum ada kepastian (Sopian Hadi;
2015).
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
7/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
11
Gambar 2.2. Tampak depan kantor PT. Cogindo Dayabersama
Gambar 2.3. Tampak belakang kantor PT. Cogindo Dayabersama
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
8/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
12
2.5. Struktur Organisasi
Strukur organisasi yang diterapkan pada PT. Cogindo Dayabersamadipimpin oleh seorang supervisor dan 2 orang admin yang bertugas membantu
segala aktifitas perusahaan , seperti terlihat dalam struktur organisasi berikut:
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan
2.6. Komposisi dan jumlah tenaga kerja
Berdasarkan statusnya, jumlah tenaga kerja di PT. Cogindo Dayabersama
Sektor Ampenan adalah sebagai berikut:
Site Supervisor : 1 orang
Supervisor lapangan : 1 orang
Administrasi : 2 orang
Mekanik : 6 orang
Operator : 15 orang
Satpam : 10 orang
Supir : 1 orang
PT. G-Service
& Trading
PT. Cogindo
Dayabersama
PT PLN
(Persero)
Wil. NTB
Supervisor Lap.
Anupam Kumar Singh
Site Supervisor
Yowindu Widodo
Leader OperatorAdministrasi 1
Soleha
Administrasi 2
LinaAnggota
C.O Mekanik & anggota
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
9/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
13
Presentasi jumlah tenaga kerja PT. Cogindo Dayabersama dapat di lihat
pada gambar 2.5.
Gambar 2.5. Komposisi tenaga kerja PT. Cogindo Dayabersama
2.7.
Tata tertib
2.7.1.Tujuan
Tujuan diterapkannya tata tertib tenaga kerja adalah untuk memberikan
peraturan yang jelas kepada tenaga kerja dalam menjamin ketertiban dan
kedisplinan tenaga kerja.
2.7.2.Jam kerja perusahaan
Jam kerja yang diterapkan di PT. Cogindo Dayabersama antara lain sebagai
berikut:
Jam kerja perusahaan non shift (berlaku untuk Site Supervisor, Supervisor
Lapangan, Administrasi, dan Mekanik) :
Jam masuk : 08.00 WITA
Jam istirahat : 12.00-13.00 WITA
Jam pulang : 18.00 WITA.
3%
3% 5%
17%
41%
28%3%
Presentase (%) Tenaga Kerja Cogindo
Site Supervisor Supervisor Lapangan Administrasi
Mekanik Operator Satpam
Supir
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
10/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
14
Jam kerja shift (berlaku hanya untuk Operator) :
Shift I : 07.00 - 15.00 WITA Shift II : 15.0023.00 WITA
Shift III : 23.0007.00 WITA
Jam kerja tenaga kerja shift tersebut di atas disesuaikan dengan kebutuhan
operasi di unit kerja PT. Cogindo Dayabersama. Contoh apabila terjadi beban
puncak atau gangguan mesin maka jam kerja tersebut tidak berlaku.
2.8. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi PT. Cogindo Dayabersama antara lain sebagai
berikut:
2.8.1.Visi
Menjadikan perusahaan publik terkemuka dibidang O&M (operasi &
pemeliharaan) pembangkit dan suplai energi listrik di kawasan Asia Tenggara.
2.8.2.Misi
Melakukan usaha dibidang suplai energi dan jasa operasi & pemeliharaan
(O&M) sesuai kaidah bisnis yang sehat dengan kualitas kelas dunia dan menjaga
kelestarian lingkungan.
2.9. Fasilitas utama area
2.9.1.G-ST Office
G-ST office ini merupakan fasilitas yang tersedia di lingkungan PT.
Cogindo Dayabersama, dimana tempat ini merupakan tempat atau kantor dari PT.
G-Service & Trading. Di tempat inilah Manager dari PT. G-Service & Trading
melakukan segala aktifitas kantor dan penyimpanan berkas-berkas yang dibutuhkan
perusahaan. Seiring berjalannya waktu, tempat ini juga bisa menjadi tempat
multifungsi karena juga digunakan menyimpan alat-alat perusahaan baru yang
dibeli.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
11/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
15
Gambar 2.6. Tampak depan G-ST office.
2.9.2.Area pembangkit
Area pembangkit ini merupakan salah satu fasilitas terpenting di area PT.
Cogindo Dayabersama. Di tempat ini seluruh mesin-mesin baik mesin sewa,
maupun mesin milik perusahaan ditempatkan. Area pembangkit cukup luas untuk
menempatkan seluruh mesin pembangkit dan komponen pendukung mesin lainnya,
seperti separator oil, booster unit, pipa air, pipa bahan bakar, dan sebagainya.
Disini juga tersedia musholla untuk memudahkan tenaga kerja melaksanakan
ibadah Shalat.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
12/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
16
Gambar 2.7. Kondisi luar area pembangkit.
2.9.3.Tools room
Tools room merupakan ruangan penyimpanan kunci dan alat-alat yang
diperlukan dalam pekerjaan O&M di PT. Cogindo Dayabersama. Semua kunci dan
alat ditata secara rapi setelah digunakan agar pada saat akan digunakan lagi kunci
dan alat tersebut mudah untuk dicari.
Gambar 2.8. Tools room
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
13/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
17
2.9.4.Spare part room
Seiring berjalannya operasi mesin di PT. Cogindo Dayabersama,dibutuhkan perawatan berkala agar kinerja mesin pembangkit dan komponen
lainnya bisa bekerja secara optimal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
pergantianspare part. Untuk itu dibuatlah sebuah tempat yang menyimpan segala
jenisspare partdi perusahaan ini. Jadi apabila dilakukan pergantianspare partkita
hanya cukup dengan mencarispare partyang dibutuhkan di ruangan ini.
Gambar 2.9. Spare part room
2.9.5.Control room
Ruangan ini merupakan ruang untuk mengontrol segala jenis operasi mesin
di perusahaan ini. Disinilah operator PT. Cogindo Dayabersama mencatat semua
kinerja mesin, seperti daya, tegangan, arus, kecepatan mesin, temperatur mesin,
volume oli, dan lain-lain. Ruangan cukup nyaman karena dilengkapi dengan AC.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
14/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
18
Gambar 2.10. Situasi di dalam control room
2.9.6.Fuel separator uni t room
Fuel separator unit room ini merupakan tempat yang khusus dibangun guna
untuk menempatkan 2 unit fuel separator. Komponen lain di ruangan ini adalah
feeder pump, pipa aliran bahan bakar, dan control panel fuel separator unit.
Ruangan ini bertempat di belakang atau sebelah barat area pembangkit PT. Cogindo
Dayabersama.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
15/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
19
Gambar 2.11. Tampak depanfuel separator unit room
2.10.Uraian Beban Kerja
2.10.1. Seksi Pemeliharaan Mesin (tugas Mekanik)
Tugas utama:
1.
Melaksanakan pemeliharaan semua komponen peralatan mekanik mulai
dari pemeliharaan rutin, periode, prediktif, dan korektif
2. Mengusulkan kebutuhan material untuk kelancaran pemeliharaan
3.
Mengidentifikasi peralatan mekanik yang harus dilakukan perawatan dan
atau penggantian material
4. Mengevaluasiperformancehasil perawatan peralatan mekanik
5.
Melakukan pembinaan kepada pegawai mekanik/teknisi yang menjadi
tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab Pemeliharaan Peralatan Mekanik pada:
Mesin
Turbocharger
Governor
Separator unit
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
16/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
20
Kompressor
Radiator / Colling Tower / Cooler / Intercooler
Filter-Filter
Pompa-Pompa
Tanki-Tanki
Piping Sistem
2.10.2. Seksi Pemeliharaan Listrik
Tugas utama:
1.
Melaksanakan pemeliharaan semua komponen peralatan listrik mulai daripemeliharaan rutin, periodik, prediktif dan korektif.
2.
Mengusulkan kebutuhan material listrik untuk kelancaran pemeliharaan.
3. Mengidentifikasi peralatan listrik yang harus dilakukan perawatan dan atau
penggantian material listrik.
4.
Mengevaluasi performance hasil perawatan peralatan listrik.
5. Melakukan pembinaan kepada pegawai listrik / teknisi yang menjadi
tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab Pemeliharaan Peralatan Mekanik pada:
Generator dan Exiter
Transformator
MotorMotor
Cercuit Breaker & Disconnecting Switch
Contactor. Termal Overload & Fuse
DC Charger / konverter Bateray
Peralatan Kontrol instrumen & Metering
Alat Proteksi mesin
Alat Proteksi Generator & Transformator
Panel-Panel cubicle
Kabeling & wiring sistem
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
17/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
21
2.11.Sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Manajemen dan tenaga kerja PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan,bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha yang menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) secara konsisten dan menghindari terjadinya kecelakaan serta
penyakit akibat kerja melalui penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3).
Kebijakan K3 ditetapkan sebagai berikut :
1.
Memenuhi peraturan dan perundang-undangan mengenai K3 serta persyaratan
lain yang berlaku.
2. Melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
3. Mengupayakan nihil terhadap kecelakaan kerja.
4. Mencegah penyakit dan kecelakaan akibat kerja serta mencegah terjadinya
kerugian yang timbul oleh kecelakaan kerja.
Segala upaya yang dilakukan tidak terpisahkan dari visi, misi, dan motto
perusahaan untuk memenuhi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.12.Potensi Bahaya
Potensi-potensi bahaya di PLTD PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan
antara lain:
2.12.1.Ledakan
Tempat yang rawan terjadi ledakan adalah di lingkungan tangki
penampung bahan bakar terutama pada saat mesin beroperasi resiko timbul
ledakan sangat mungkin terjadi. Ledakan ini dapat terjadi jika ada kebocoran
pada tangki ataupun saluran bahan bakar lainnya, sehingga dapat menimbulkan
ledakan jika terkena api sekecil apapun tanpa terkecuali puntung rokok.
Proses pembakaran pada mesin diesel menggunakan bahan bakar solar
serta MFO yang mudah terbakar dan meledak pada tangki penampungan.
Potensi bahaya ledakan ini tentunya akan membawa dampak yang merugikan
perusahaan, yaitu dapat menimbulkan kekacauan dan terhentinya proses
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
18/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
22
produksi listrik, kerusakan mesin serta dapat menimbulkan dampak bagi
keselamatan kerja.Sehingga untuk menanggulangi bahaya ledakan tersebut PLTD PT.
Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan melakukan upaya pencegahan dan
pengendalian dengan cara sebagai berikut:
1. Melakukan pengaturan komposisi bahan bakar di bagian pensuplai bahan
bakar sebelum pengoperasian mesin.
2. Mengadakan pengujian peralatan secara berkala misalnya pada tangki
penyimpanan bahan bakar, bejana tekan dan saluran bahan bakar.
3. Membuat instruksi kerja yang berisi prosedur kerja yang sesuai dengan
keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang menjadi pedoman tenaga kerja
ketika bekerja.
4. Telah membuat prosedur tanggap gawat darurat.
5. Menyediakan alat-alat pemadam kebakaran seperti: APAR, hydrant,
mekanisme pemadam kebakaran.
2.12.2.Kebakaran
Sumber potensi bahaya kebakaran ini berasal dari penggunaan energi
listrik bertegangan tinggi pada unit pembangkit tenaga listrik, tangki bahan
bakar, oli bekas dan saluran bahan bakar serta material lain yang mempunyai
karakteristik mudah terbakar pada suhu tertentu. Tempat yang berpotensi
terjadinya kebakaran adalah elektrolitik refining, PLTD, dan ruang pensuplai
bahan bakar. Penggunaan energi listrik bertegangan tinggi PLTD PT. Cogindo
Dayabersama Sektor Ampenan telah dipasang alat pengaman yang bekerja
secara otomatis menghentikan arus listrik. PLTD PT. Cogindo Dayabersama
Sektor Ampenan juga telah memasang instalasi petir yang dapat melindungi
daerah sekitarnya hingga radius 100 meter. Pemasangan instalasi petir ini
mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran akibat samberan petir.
Upaya pencegahan dan pengendalian untuk bahaya kebakaran yang
dilakukan di PLTD PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan adalah sebagai
berikut:
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
19/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
23
1. Penyediaan APAR yang selalu di cek secara rutin.
2.
Pemasangan hidrant.3.
Penyemprotan debu terhadap instalasi listrik.
4. Dibuatnya jalur evakusi bila terjadi kebakaran serta nomor yang harus
dihubungi ketika terjadi kebakaran yang tertempel di pintu-pintu.
5.
Adanya mekanisme pemadam kebakaran.
6. Pelatihan pemadam kebakaran.
7.
Adanya tim tanggap darurat kebakaran.
8. Tes simulasi kebakaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih tenaga
kerja ketika terjadi kebakaran.
2.12.3.Tertimpa benda berat
Setiap proses kegiatan pengangkutan menggunakan chaine memiliki
potensi besar tertimpa material berat, hal ini bisa disebabkan karena rantai yang
terputus, ketidaksesuaian operator dalam pengoprasian alat, jarak pandang
operator terbatas dan beban berlebih.
2.12.4.Terjatuh dan Terpeleset
Beberapa stasiun kerja melaukan pekerjaan di ketinggian, memiliki
potensi bahaya bahaya jatuh dari tempat tinggi. Potensi bahaya ini dapat terjadi
karena lantai yang basah dan licin oleh ceceran oli, tangga-tangga yang yang
korosif dan kotor tidak aman bagi pekerja. Hal ini sering kali tidak diperhatikan
oleh karyawan, karena kebanyakan karyawan merasa sudah terbiasa dan
terampil bekerja di ketinggian.
Upaya yang dilakukan PLTD PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan
untuk mencegah dan meminimalkan kecelakaan kerja adalah dengan membuat
prosedur-prosedur kerja aman biasanya dalam bentuk instruksi kerja, tangga-
tangga telah dipasang pegangan tangan dan talang untuk mencegah bahaya
terjatuh, memberikan tranningtentang cara kerja yang aman, melakukan 5 R di
tempat kerja, dan karyawan diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri
sepertisafety helmet,safety shoes,safety belt untuk tenaga kerja yang bekerja di
ketinggian.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
20/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
24
2.13.Inspeksi Keselamatan Kerja
Inspeksi dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi secara dini adanyapotensi dan faktor bahaya di tempat kerja dan segera memperbaikinya sebelum
potensi tersebut menyebabkan suatu kecelakaan. Potensi berasal dari kondisi
tidak aman contohnya kondisi lantai yang licin dan sudah rusak , atau ada kabel
yang muncul dari permukaan lantai. Tindakan yang tidak aman seperti merokok
di lokasi kerja ketika waktu bekerja, bercanda saat melakukan perkerjaan, tidak
menggunakan safety helmet dan tidak menggunakan masker yang telah
disediakan perusahaan. Inspeksi yang dilakukan juga meliputi kebersihan
lingkungan, serta penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan.
Alat pelindung diri yang telah disediakan oleh PLTD PT. Cogindo
Dayabersama Sektor Ampenanadalah sebagai berikut :
Pelindung Kepala
Topi Las
Safety Shoes (Pelindung Kaki)
Safety Glove (Sarung Tangan)
Alat Pelindung Pernapasan
Kaca Mata Pengaman
Face Sheild (Pelindung Muka)
Apron
Pelindung Telinga
Sabuk Pengaman
2.14.Sistem 5 R Cogindo
Sistem 5 R yang diterapkan diPT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan
adalah sebagai berikut:
Ringkas,
Hanya menyimpan yang diperlukan.
Rapi,
Semua ada tempatnya dan berada pada tempatnya
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
21/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
25
Resik,
Membersihkan sambil melakukan control
Rawat,
Melaksanakan dan patuh pada semua peraturan 5 R
Rajin,
Telah menjadi budaya kerja dan kebiasaan.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
22/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
26
BAB III
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL
3.1. Gambaran umum Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3.1.1. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover).Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator guna untuk menghasikan fluks
elektromagnetik.
Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu
serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem
untuk mengubah energi yang terkandung di dalam bahan bakar minyak menjadi
tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya
dan seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga
listrik.
Jenis pembangkit PLTD adalah jenis yang paling praktis, mudah dioperasikan
dan sangat fleksibel karena relatif mudah ditempatkan di dekat pusat beban, dan ini
artinya penghematan biaya transmisi. Pembangkit ini tersedia dalam kapasitas yang
sangat bervariasi, mulai dari beberapa kilowatt hingga beberapa megawatt.
Keuntungan lain dari jenis pembangkit ini adalah investasi awalnya yang relatif
kecil dibandingkan jenis yang lain. Jika beban yang dilayani tidak terlalu besar dan
tersebar dalam area yang luas, jenis pembangkit inilah yang cocok dikembangkan.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
23/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
27
Gambar 3.1. Komponenkomponen utama Pusat Listrik Tenaga Diesel.
Bahan bakar yang digunakan adalah minyak hitam atau biasa disebut MFO.
Kualitas bahan bakar MFO ini lebih rendah dibandingkan dengan solar. Alasan
perusahaan memilih menggunakan bahan bakar MFO adalah karena harga solar
yang lebih mahal dibandingkan dengan MFO, sehingga jika perusahaan
menggunakan solar sebagai bahan bakar untuk pengoperasian mesin tentunya akan
meningkatkan biaya operasional yang harus dikeluarkan. Mesin yang digunakan
juga memiliki kualitas yang bagus dan salah satu merk mesin pembangkit terbaik
di dunia, jadi tidak masalah jika harus menggunakan bahan bakar MFO.
3.1.2. Mesin diesel
Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan
motor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk
membangkitkan listrik sebuah generator dengan menggunakan sistem penggerak
tenaga diesel atau yang biasa dikenal dengan sebutan genset (generator set).
Keuntungan pemakain diesel sebagaiprime over yaitu:
a. Desain dan instalasi sederhana.
b. Auxiliary equipment sederhana.
c.
Waktu pembebanan relatif singkat.
d. Investasi awal relatif lebih rendah.
Enginegenerator radiator
Sat. tankDailytank
separator Sludgetank
Oil Separator oilCompressor
auxitary
Panel
out
going
Mesin panel
APDP
turbo
Feeder
Booster
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
24/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
28
e. Efisien pada setiap tingkatan beban.
f.
Bahan bakar lebih mudah diperoleh.Kerugian pemakain diesel sebagaiprime overyaitu:
a. Mesin sangat berat, sehingga harus mampu menahan getaran serta
kompresi yang tinggi.
b.
Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya semakin
besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya
sangat besar.
c. Kapasitas mesin terbatas.
d. Pemeliharaan harus lebih diperhatikan.
e. Menimbulkan suara bising.
f. Membutuhkan waktu yang lebih lama pada saat start dalam kondisi
dingin.
g. Menimbulkan polusi yang lebih tinggi.
h.
Biaya operasional lebih tinggi.
Pada mesin diesel ada dua jenis mesin yaitu mesin dua langkah (2 tak) dan
mesin empat langkah (4 tak). Yang di maksud dengan mesin dua langkah yaitu
mesin yang pada saat melakukan torak mesin ini bergerak maju mundur
sebanyak dua kali, sehingga generator baru dapat berputar sekali. Sedangkan
yang dimaksud dengan mesin empat langkah adalah mesin yang
pada saat melakukan torak mesin ini bergerak empat kali maju mundur, sehingga
generator akan menghasilkan putaran sebanyak satu kali. Masing-masing dari
jenis mesin diesel ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Mesin diesel pada PLTD Cogindo Ampenan termasuk mesin diesel empat
langkah, piston melakukan empat langkah pendek menuju kepala silinder pada
setiap langkah daya sebagai berikut:
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
25/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
29
a. Langkah pertama merupakan langkah pemasukan dan pengisapan, disini udara
dan bahan bakar masuk sedangkan crankshaftberputar ke bawah.b.
Langkah kedua merupakan langkah kompresi, crankshaft terus berputar
menyebabkan piston naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi
pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.
c.
Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, disini kedua valve
tertutup sedangkan crankshaft terus berputar dan kembali menarik piston ke
bawah.
d. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini exhaust valveterbuka
dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar
karena pada peroses keempat ini piston kembali bergerak naik ke atas dan
menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk
proses pembuangan.
Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang
kembali ke proses pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali.
Gambar 3.2. Mesin Diesel Empat Langkah
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
26/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
30
3.1.3.Komponen-komponen utama Mesin Diesel
Adapun komponen-komponen mesin diesel secara keseluruhan adalahsebagai berikut:
a. Cylinder head
Fungsi:
1. Penutup cylinder,
2. Menempatkan valve mechanice,
3. Menempatkan komponenInjector,
4. Menempatkan Valve starting,
5.
Tempat Saluran Udara Masuk dan Gas Buang.
Komponen yang terdapat pada cylinder head:
a)Injector.
Fungsi:
Mengabutkan bahan bakar/ menyemburkan bahan bakar.
b)Rocker Arm.
Fungsi:
Untuk menggerakkan katup buang dan katup isap.
c)
Valve.
Fungsi:
1)Menutup dan membuka intake manipold dan exhaust manipold
2)Konstruksi valve:
Sudut bidang kontak: 30o dan 45o,
Celah penyetelan valve:
o Inlet valve : 2 mm
o Exhaust valve : 1,5 mm.
b. Pistonset dan Connecting Rod
1.
Piston.
Fungsi:
a)
Merapatkan ruang bakar,
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
27/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
31
b)Menerima tekanan pembakaran,
c)
Menyerap panas hasil pembakaran,d)
Meneruskan tekanan hasil pembakaran,
e)Meneruskan panas pembakaran ke liner.
2.Piston Ring.
Fungsi:
a)Merapatkan torak dan liner,
b)Memindahkan panas piston ke liner,
c)Mencegah kebocoran tekanan di ataspiston,
3.
Piston Pin.
Fungsi:
Pena penghubung connecting rod denganpiston
4. Connecting Rod.
Fungsi:
a) Meneruskan tekananpistonke crankshaft.
b) Meneruskan putaran crankshaft kepiston
c. Cyli nder L iner& Engine Block
1. Cylinder Liner
Fungsi:
a)Tempat terjadinya pembakaran
b)Tempat pergerakkanpiston
c)Penghantar panas hasil pembakaran
Liner (Silinder)
Liner basah:
Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin,
Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat karet,
Tingkat korosi liner lebih tinggi,
Liner kering:
Liner tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin,
Pemasangan liner lebih sulit,
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
28/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
32
Liner lebih tahan korosi,
2. Engine Block.Fungsi:
a)Tempat kedudukan liner dan crankshaft,
b)
Tempat komponen disatukan,
c)Rangka Utama Mesin.
d. Frame(Rangka)
Fungsi:
Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-bagian
mesin yang harus dapat menahan lendutan atau lengkungan akibat berat beban
komponen mesin.
e. Crank ShaftDan Cam Shaf t
1. Crank Shaft
Fungsi:
a)Merubah gerak lurus menjadi gerak bolak-balik atau sebaliknya.
b)
Tempat bertumpunya connecting rod.
2. Cam Shaft
Fungsi:
a)Merubah gerak putar menjadi gerak lurus
b)Mengatur dan buka tutup valve
c)Penggerak pompa pengabutan bahanbakar.
f. Bearing
Fungsi:
1.
Pelapis gerakan logam keras dengan logam keras
2.
Memudahkan pemeliharaan komponen mesin yang bergera
3. Mencegah komponen utama yang bergesekan cepat rusak
g. Transmision Gear
Fungsi:
1. Mengatur pergerakan membuka dan menutup katub.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
29/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
33
2. Mengatur pergerakan pompa injeksi bahan bakar
3.
Mengatur penyesuaian pergerakan langkah torak dengan pompa injeksibahan, pergerakan membuka dan menutup katub
4. Menghubungkan putaran poros engkol dengan komponen yang memerlukan
gerak putar
h. Bed Plate(Lantai Mesin)
Fungsi:
Sebagai penyangga utama seluruh bagian mesin dan generator untuk
memudahkan penempatan mesin dan generator.
PLTD biasa di gunakan sebagai pusat listrik untuk mengatasi adanya beban
runcing yang sewaktu-waktu bisa muncul. PLTD disebut pusat listrik beban runcing
karena memiliki beberapa kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Dapat mengambil beban dengan cepat, sehingga dapat meratakan beban dengan
cepat.
2. Pada saat start putaran mesin dari 0 rpm sampai sinkron dengan jaringan
membutuhkan waktu yang relatif cepat.
3. Ongkos pembangunannya relatif rendah daripada pembangkit listrik yang lain.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu
pabrik. Prinsip kerja PLTD adalah dengan menggunakan mesin diesel yang
berbahan bakarHigh Speed Diesel Oil(HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan
siklus diesel. Mulanya udara dikompresi ke dalampiston, yang kemudian diinjeksi
dengan bahan bakar ke dalam tempat yang sama. Kemudian pada tekanan tertentu
campuran bahan bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya.
Proses pembakaran seperti ini pada kenyataannya terkadang tidak
menghasilkan pembakaran yang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan efisiensi
pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari 50 %. Namun apabila dibandingkan
dengan mesin bensin (otto), mesin diesel pada kapasitas daya yang besar masih
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
30/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
34
memiliki efisiensi yang lebih tinggi, hal ini dikarenakan rasio kompresi pada mesin
diesel jauh lebih besar daripada mesin bensin.
Gambar 3.3. Komponen-komponen utama Mesin Diesel
3.1.4. Peralatan Tambahan (Alat Bantu) Pada Instalasi Mesin Diesel
Camshaft untuk mengatur gerakan membukanya valve, mengatur
pemompaan bahan bakar ke injectoroleh injection pump.
a. Pompa injeksi(injection pump)untuk memberikan tekanan pada solar yang akan
diinjeksikan/disemprotkan oleh nozel.
b.
Turbocharger untuk menaikkan daya mesin dengan meniupkan udara ke dalam
silinder dan mengeluarkan udara/gas buang ke cerobong buang.
c. Governoruntuk mengatur putaran motor dengan cara mengatur volume bahan
bakar yang disemprotkan.
d. Cylinder head cover, berfungsi untuk menutup cylinder head agar tidak ada
kotoran atau air yang masuk ke dalamnya.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
31/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
35
3.2. Mesin-mesin di PT. Cogindo Dayabersama
Mesin-mesin yang digunakan di PT. Cogindo Dayabersama adalahsebanyak 5 unit. Dari 5 unit mesin tersebut, 3 mesin diantaranya bermerek Wartsila
dan 2 mesin lainnya bermerek Niigata. Kelima unit mesin tersebut memiliki tipe
yang berbeda.
3.2.1.Mesin merek Wartsila
Mesin merek Wartsila berasal dari Finlandia dan mesin ini merupakan
mesin yang sangat terkenal dan salah satu mesin dengan kualitas terbaik yang ada
di dunia. Wartsila mempunyai posisi yang kuat di Indonesia, dengan instalasi
listrik sekitar 3 GW yang sudah beroperasi. Kesemuanya ini, dan semua instalasi
Wartsila didukung oleh jaringan layanan global luas perusahaan. Wartsila
mengadakan perjanjian servis untuk kapasitas pembangkitan lebih dari 350 MW
di Indonesia. Wartsila adalah perusahaan terkemuka dunia dalam solusi listrik
daur masa pakai penuh (complete lifecycle power solutions) untuk keperluan pasar
bahari dan energi. Dengan penekanan pada inovasi teknologi dan efisiensi total,
Wartsila memaksimalkan kinerja lingkungan dan keekonomian bejana dan
pembangkit listrik para pelanggannya. Solusi pembangkit listrik Wartsila
didasarkan pada tekhnologi mesin bakar modern, yang memberikan keluwesan
istimewa dan efisiensi tinggi pada beban berapapun juga. Kesemua fitur unik ini
memungkinkan pemanfaatan maksimal sumberdaya energi terbaharukan secara
berselang seling, sambil memenuhi semakin tingginya permintaan di saat beban
puncak. Mesin Wartsila juga terkenal mesin yang bandel, karena selain bisa
menggunakan bahan bakar solar, mesin merek ini juga bisa menggunakan bahan
bakar MFO dan emisi gas buang CO2yang dihasilkan sangat rendah, sehingga
ramah dengan lingkungan.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
32/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
36
3.2.2.Mesin merek Niigata
Mesin merek Niigata ini merupakan mesin yang berasal dari Jepang. MesinNiigata adalah salah satu jenis mesin yang paling banyak digunakan di Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel Nusa Tenggara Barat. Di PT. Cogindo Dayabersama Mesin
Niigata adalah mesin utama dalam pengoperasian pembangkitan tenaga listrik.
Namun, seiring berjalannya waktu pihak Cogindo memutuskan untuk tidak lagi
mengoperasikan mesin ini dikarenakan lebih bagusnya kinerja Mesin Wartsila,
borosnya bahan bakar dan oli, bahan bakar yang digunakan harus solar. Sampai saat
ini, Mesin Niigata di PT. Cogindo Dayabersama sudah tidak beroperasi lagi.
3.3. Jenis-jenis tipe Mesin Wartsila dan Mesin Niigata yang digunakan PT.
Cogindo Dayabersama
3.3.1.Mesin Wartsila type6R32LN dan type9R32LN
Kedua unit mesin ini merupakan mesin utama dalam pengoperasian
pembangkit listrik di PT. Cogindo Dayabersama. Bentuk cylinderpada tipe mesin
ini adalah lurus vertikal perbedaan antara kedua mesin ini terletak pada jumlah
cylindernya. 6R memiliki jumlah cylinder 6, sedangkan 9R memliki jumlah
cylinder 9. Arti dari angka 32 adalah ukuran diameter dari cylinder atau piston
sebesar 32 cm. Berikut ini merupakan spesifikasi dari kedua unit mesin ini:
Mesin Wartsila 6R32LN.
Daya : 2 MW
Putaran : 750 rpm
Bahan bakar : MFO
Waktu overhoul : setiap 6000 jam
Mesin Wartsila 9R32LN.
Daya : 3 MW
Putaran : 750 rpm
Bahan bakar : MFO
Waktu overhoul : setiap 6000 jam
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
33/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
37
(a) (b)
(c)
Gambar 3.4. (a). Mesin Wartsila type9R32LN (b). Mesin Wartsila type 6R32LN
(c). Bentuk cylinder blockdan cylinder headkedua dari kedua unit mesin
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
34/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
38
3.3.2. Mesin Wartsila type12V32LN
Dinamakan mesin 12V dikarenakan bentuk cylinder dari mesin ini yangmenyerupai huruf V. Mesin ini merupakan induk dari seluruh mesin yang beropersi
di PT. Cogindo Dayabersama. Alasannya adalah karena jumlah cylinder yang
banyak, yakni 12 cylinder. Selain itu, daya yang dihasilkan oleh mesin ini juga
paling besar di bandingkan dengan mesin-mesin yang lainnya, yakni sebesar 4,1
MW. Berikut adalah spesifikasi dari mesin ini:
Daya : 4,1 MW
Putaran : 750 rpm Bahan bakar : MFO
Waktu overhoul : setiap 6000 jam
(a)
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
35/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
39
(b)
Gambar 3.5. (a). Mesin Wartsila 12V32LN (b). Bentuk cylinder dari
type12V32LN
3.3.3. Mesin Niigata type 16V32CX dan type 12VCLX
Kedua mesin ini sempat menjadi mesin utama di PT. Cogindo
Dayabersama, namun seiring berjalannya waktu peran utama mesin ini tergeserpasca masuknya Mesin Warstila. Mahalnya biaya perawatan menjadi masalah
utama dalam pengoperasian mesin ini. Saat ini, kedua mesin ini tidak lagi
beroperasi dan hanya dibiarkan begitu saja di area pembangkit Cogindo, seolah-
seperti mesin rusak yang tidak terawat.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
36/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
40
Spesifikasi Mesin Niigata type 16V32CX dan type 12VCLX secara
berurutan adalah sebagai berikut: Daya : 3,1 MW & 2,7 MW
Putaran : 750 rpm & 600 rpm
Bahan bakar : solar
Waktu overhoul : setiap 5000 jam.
(a) (b)
Gambar 3.6. (a). Mesin Niigata type12V32CLX (b). Mesin Niigata type
16V32CX
3.4. Sistem Kerja pada PLTD
Pada sistem Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), ada beberapa sistem yang
perlu diperhatikan yaitu :
a. Change air and exhaust system
b. Starting system
c.
Lube oil system
d. Cooling system
e.Fuel system
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
37/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
41
3.4.1. Change air and exhaust system
Udara sangat diperlukan dalam proses pembakaran, dimana udara tersebutdiambil langsung dari udara atmosfir. Change air systemini berfungsi menyediakan
udara bersih yang cukup untuk proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang
bakar. Pada PLTD, sistem udara masuknya menggunakan sistem turbocharger
yang terdiri dari :
a. Turbin.
b.
Blower/kompressor.
c.Intercooler.
Gambar berikut ini menunjukkan sistem aliran udara dan gas buang
turbocharger.
Gambar 3.7. Sistem aliran udara-gas buang turbocharger
Sistem turbochargermemanfaatkan gas buang yang keluar dari cylinder
untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan poros blower/kompresor.
Selanjutnya kompresor tersebut menghisap udara masuk ke cylinder. Udara yang
dihisap pada temperatur sekitar 30o C dengan tekanan 1 atm (1,033 Kg/cm2) dan
akan keluar dari kompresor sekitar 120o C dengan tekanan 1,5 Kg/cm2.
Dengan temperatur udara yang tinggi ini (120o C), maka udara tersebut perlu
didinginkan, karena temperatur udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran
engine
blower
Inter
cooler
in out
boiler
exhaust
C T
30o C 120o C
50o C
70o C 80o C
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
38/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
42
50o C. Udara tersebut didinginkan dengan menggunakan Intercooler sebelum
masuk ke cylinder. SistemIntercoolerpada PLTD Ampenan menggunakan air yangsudah melalui proses Chemical Water Treatment. Kemudian masuk keIntercooler
dan disirkulasikan dengan pompa, lalu masuk ke dalam radiator untuk didinginkan
kembali. Temperatur air pendingin yang masuk ke Intercooler 70o C dan yang
keluar 80o C. Kemudian udara dariIntercoolermasuk ke intake manifolduntuk
diturunkan tekanannya dan kandungan air di dalam udara dipisahkan dengan cara
diembunkan. Udara tersebut masuk ke ruang bakar untuk selanjutnya dikompresi.
Pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan ke dalam cylinder, sehingga
terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dan udara.
Gas hasil pembakaran yang tidak dimanfaatkan menjadi kerja berguna
namun masih memiliki energi tinggi (temperatur 350o C dan tekanan 2
Kg/cm2) sebelum dibuang ke exhaust dimanfaatkan untuk memutar turbin pada
sistem turbocharger. Temperatur gas buang pada sisi keluaran turbin yang masih
tinggi ( 350o C), dimanfaatkan kembali untuk memanaskan air pada boiler
menjadi uap untuk dipergunakan sebagai pemanas padaFuel Oil Steam Heater dan
Lub Oil Steam Heaterpada sistem bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan harus
memenuhi syarat terjadinya pembakaran di ruang bakar. Bahan bakar harus
mempunyai titik nyala (autoignition) sedikit lebih rendah dari temperatur yang
dihasilkan dari langkah kompresi. Hal ini dimaksudkan supaya bahan bakar dapat
teroksidasi dengan baik, sehingga menghasilkan tenaga ekspansi yang besar.
3.4.2. Starti ng system
Pada PLTD Cogindo Ampenan ini menggunakan sistem udara tekan yang
berfungsi untuk start awal.Air startingatau yang sering disebut sebagaipneumatic
startingadalah yang paling sesuai digunakan pada mesin diesel ukuran sedang dan
besar. Mesin diesel dengan ukuran yang besar biasanya digunakan pada kapal
ukuran besar atau suatu pembangkit listrik (PLTD). Pada prinsipnya adalah udara
yang bertekanan dialirkan ke ruang bakar sehingga mendorong piston ke bawah
secara bergantian sesuai denganfiring order. Ketika crankshaftpada mesin diesel
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
39/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
43
mulai berputar dan menghasilkan pembakaran maka crankshaft telah digerakkan
sendiri oleh tenaga mesin diesel danpneumatic startingberhenti.Alat yang digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan yaitu
kompresor. Kompresor yang digunakan biasanya berupa kompresor torak, karena
dapat menghasilkan udara dengan tekanan yang sangat tinggi. Dan biasanya untuk
mesin diesel besar memerlukan udara dengan tekanan minimal 23 bar yang standby
dengan waktu sekitar 5 -10 detik. Sehingga diperlukan kompresor dengan tekanan
yang tinggi dan yang paling cocok adalah jenis kompresor torak.
Untuk menyimpan udara bertekanan diperlukan tabung udara dengan
kemampuan menahan udara bertekanan tinggi. Pada tabung udara terdiri dari badan
tabung, drain valvedan kepala tabung. Pada kepala tabung terdapat main stop valve,
safety valvedan auxiliary valve. Safety valveberguna sebagai pengaman jika terjadi
tekanan yang melebihi tekanan yang disyaratkan oleh tabung, maka valve akan
otomatis membuka. Main stop valve berfungsi untuk menyalurkan udara
bertekanan menuju kestarting valveyang ada pada cylinderhead.Auxiliary valve
dapat digunakan sebagai sistem udara kontrol. Sistem udara kontrol biasanya
mempunyai tekanan sekitar 6 bar, sehingga diperlukan air reducer.
Starting pada mesin diesel digunakan sebagai pengerak mula sebelum
terjadinya pembakaran. Setelah mesin terjadi pembakaran maka alat starting akan
berhenti secara otomatis. Alat yang digunakan untuk starting mesin diesel beragam
seperti, motor DC, engkol manual, dan juga denganpneumatic.
Starting mesin diesel dengan menggunakan motor DC bisanya digunakan
untuk mesin diesel ukuran kecil seperti mesin diesel pada kendaraan, truck, bus,
kapal kecil, dan juga mesin genset kecil. Prinsipnya adalah mesin diesel digerakan
awal dengan menggunakan motor dc menggunakan tenaga baterai. Setelah terjadi
pembakaran maka secara otomatis motor DC akan mati dan menarik diri dari
putaran mesin diesel utamanya.
Mesin diesel juga dapat digerakkan awal dengan menggunakan engkol
manual. Mesin diesel ini juga mempunyai ukuran yang kecil. Ketika mesin diesel
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
40/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
44
telah terjadi pembakaran maka engkol manual akan terlepas sendiri dari putaran
mesin diesel utamanya.Air startingatau yang sering disebut sebagaipneumatic startingadalah yang
paling sesuai digunakan pada mesin diesel ukuran sedang dan besar. Mesin diesel
dengan ukuran yang besar biasanya digunakan pada kapal ukuran besar atau suatu
pembangkit listrik (PLTD). Pada prinsipnya adalah udara yang bertekanan dialirkan
ke ruang bakar sehingga mendorong piston ke bawah secara bergantian sesuai
dengan firing order (1-3-5-6-4-2). Ketika crankshaft pada mesin diesel mulai
berputar dan menghasilkan pembakaran maka crankshaft telah digerakkan sendiri
oleh tenaga mesin diesel danpneumatic startingberhenti.
Gambar 3.8. Starting system
Starting valvemerupakan komponen yang berfungsi sebagai valve tempat
keluarnya udara bertekanan 30 bar, sehingga udara dapat menggerakakn piston ke
bawah. Starting valvemembuka pada saat posisi TDC pada langkah ekspansi di
cylinder tersebut dan menutup pada sesaat sebelum BDC langkah ekspansi.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
41/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
45
Membuka dan menutupnya starting valve diatur oleh suatu alat yang disebut
dengan air starting distributor. Air starting distributormempunyai satu inputanudara bertekanan 6 bar dengan satu valveotomatis yang disebutstarting air control
valve dan beberapa keluaran udara bertekanan tergantung pada jumlah cylinder
pada mesin diesel.
Starting valve terdiri dari katup utama, piston, bushing dan spring yang
merupakan komponen utama daristarting valve. Katup utama akan membuka jika
udara kontrol menekan piston sehingga valveterbuka dan udara bertekanan 30 bar
masuk ke ruang bakar menekan piston. Hal tersebut berlangsung berurutan sesuai
dengan urutan firing order sampai terjadi pembakaran di ruang bakar. Setelah
terjadi pembakaran di ruang bakar maka staring air control valveakan berhenti
bekerja dan semuastarting valveakan menutup.
Starting valvemerupakan komponen yang berfungsi sebagai valve tempat
keluarnya udara bertekanan 30 bar, sehingga udara dapat menggerakkan pistonke
bawah. Starting valvemembuka pada saat posisi TDC pada langkah ekspansi di
cylinder tersebut dan menutup pada sesaat sebelum BDC langkah ekspansi.
Membuka dan menutupnyastarting valvediatur oleh suatu alat yang disebut dengan
air starting distributor. Air starting distributor mempunyai satu inputan udara
bertekanan 6 bar dengan satu valveotomatis yang disebutstarting air control valve
dan beberapa keluaran udara bertekanan tergantung pada jumlah cylinder pada
mesin diesel.
Gambar 3.9. Starting air
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
42/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
46
3.4.3. Lube oil system
Agar mesin diesel dapat beroperasi dengan baik, aman, ekonomis danoptimal, maka harus ditunjang dengan sistem pelumasan yang baik . Pelumasan ini
berfungsi sebagai pelicin, pendingin, perapat, pembersih, pencegah korosi dan
peredam kejut.
Adapun syarat pelumasan adalah :
Tertutup
Bertekanan
Dapat disirkulasikan Dapat menjangkau keseluruhan bagian
Dapat dibersihkan
Dapat didinginkan
Sistem pelumasan atau lube oil system pada mesin diesel merupakan hal
yang sangat penting karena pada sistem ini, terdapat bagian-bagian yang bergerak
translasi ataupun rotasi yang menyebabkan terjadinya gesekan. Berdasarkan
Diagram Lub Oil Steam, pada saat mesin di jalankan maka lub oil sump tank
menuju ke mesin dengan melewati lub oil cooler, pelumasan bergerak ke bagian
bawah cylinder (Karter), kemudian ke lub oil sump tank untuk di sirkulasikan
kembali, setelah mesin beroperasi sekitar 90% maka tugas lub oil priming pump
digantikan dengangear lub oil pump. Untuk menjaga kualitas lub oil, maka lub oil
tersebut di saring padaglacier centrifugal lub oil filter juga dihisap dan dipompa
oleh purifier melewati heater (steam heater dan elektrik heater) lalu masuk ke
purifier, clean oilyang dihasilkan masuk kembali ke dalam lube oil sump tank.
Temperatur lube oil masuk 50 63oC, sedangkan temperatur keluar 70 90oC
dengan tekanan 58 bar.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemilihan minyak
pelumas, antara lain :
Viscositas (kekentalan), sebagai tahanan fluida untuk mengalir. Makin tinggi
viscositasmakin sulit untuk mengalir (makin kental).
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
43/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
47
Pour Point(titik tuang), merupakan temperatur terendah dimana pelumas mesin
dapat mengalir.
Flash Point(titik nyala), merupakan temperatur minimum pelumas yang dapat
menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila diletakkan pada
api.
Fire ponit(titik bakar), temperatur minimum dimana uap pelumas cukup banyak
dan dapat terbakar. Biasanyafire pointpelumas di atas 30oCFlash ponit.
Demulsibility, sifat kemudahan untuk terpisah dari air.
Bagian-bagian terpenting untuk di lumasi antara lainMain Bearing,piston,Crank Shaft, Cam shaft, Rocker Armdan bagian-bagian lainnya. Disamping untuk
pelumasan mesin, sistem PLTD dilengkapi juga pelumasan untuk turbocharger,
dimana prinsip kerjanya sama. Dimana pelaksanaan penambahan/pergantian
berdasarkan kondisi pelumas itu sendiri (hasil pengamatan secara kimia) dan
pemeriksaan kualitas pelumas dilakukan secara rutin setiap minggu.
Gambar 3.10. Sistem Pelumasan Pada PLTD
Glassir centrifugal
lub oil filter
GEngine
Lub oil
sump tank
Lub oil
coolerLub oil
filter
Lub oil filter P/F
Elec heater Steam heater
Lub. Oil priming pump
Ex
Gear lub oil pump
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
44/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
48
3.4.5. Cooling system
Pendingin (cooling) berfungsi untuk menyerap panas supaya temperaturbagian-bagian mesin tertentu tetap stabil sesuai dengan batasan-batasan yang
diijinkan.
Sistem air pendingin pada PLTD, menggunakan air yang disuplai dari
PDAM, kemudian setelah mendapat perlakuan/treatment secara kimiawi air
disalurkan ke engine dalam keadaan bersih dan memenuhi syarat untuk digunakan
pada sistem pendinginan ini.
Air tersebut menuju ke Priming Cooling Water Expansi Tank untuk
dialirkan ke engine melalui pipa saluranJacket Water CoolerdanRaw water. Di
dalamJacket Water CoolerdanRaw waterini, air pendingin didinginkan oleh air
yang diambil darisecondary cooling water system. Air di dalamsecondary cooling
water diambil dari kolam, kemudian masuk ke cooling tower. Setelah itu dipompa
dengan menggunakansecondary cooling water pumpmelalui lube oil cooler, lalu
masuk ke water coolerdan kembali ke cooling tower.
Temperatur inlet jacket cooling water70 s/d 80oC dan temperatur outlet
sekitar 85 s/d 95oC dengan tekanan 2,53,5 bar. Karena volume air yang masuk
ke engine tidak akan sama dengan volume air yang keluar (karena adanya
penguapan) dan untuk memberikan air pendingin mesin secara kontinu, maka
sistem pendinginan dilengkapi make up water tank.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
45/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
49
Engine RadiatorThermostat
Jacket Water
Exp. Tank
Jacket Water Circulation Pump
Drain
Raw Water
Exp. Tank
Pompa water treatment
Radiator
Inter
cooler
E4W1E4W2
Ke Make up water tank
E4W3E4W4
E4W6 E4W5E4W7
E4W8
E4W9
E4W10
Drain
E4W11
E4W12 E4W14
E4W13
WT1
Gambar 3.11. Cooling system
3.4.5. Fuel system
Bahan bakar yang digunakan pada PLTD adalah bahan bakar MFO. Sistem
penyaluran bahan bakar MFO menggunakan sistem penyaluran yang sama
sebelum masuk kedalam engine. Pada sistem MFO, bahan bakar darisatelling
tank, terlebih dahulu melewati unit separatoruntuk disaring sebelum masuk ke
daily tank.
Aliran Bahan BakarMarine Fuel Oil(MFO):
MFO dari satelling tankmengalir ke separator unit, selanjutnya ke daily
tank dan dialirkan menggunakan feeder pump ke booster unit setelah itu ke
engine. Dimana pada satelling tank ini, terdapat level controlyang berfungsi
untuk mengatur pembukaan katup solenoid dan pompa transfer bahan bakar
MFO. Namun sebelum masuk ke daily tank, MFO tersebut disaring terlebih
dahulu. Jika bahan bakar telah masuk daily tank, maka level control akan
bekerja, dimana mengontrol isi tangki (90 % dari kapasitas total tangki).
Kemudian katup solenoid akan tertutup dan kerjafeeder pump akan berhenti.
Setelah itu, MFO akan dibersihkan di dalamfuel separator. Namun untuk
memudahkan proses penjernihan difuel separator, maka bahan bakar tersebut
dilewatkan pada suatu saringan awal (strainer), lalu dipanaskan pada suatu
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
46/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
50
Steam Heater(uap air diambil dari boiler gas buang) danElectric Heaterhingga
bahan bakar tersebut mencapai suhu
80o
C dengan tekanan masuk kepurifier23 bar.
Jika aliran bahan bakar telah mencapai suhu yang diinginkan, maka setelah
melewati Steam Heater, bahan bakar tersebut tidak dipanaskan lagi pada
Electiric Heater. Tetapi jika suhu belum mencapai suhu tersebut, maka bahan
bakar MFO dipanaskan lagi olehElectric Heater.
Setelah melewati heater, bahan bakar masuk kepurifieryang di dalamnya
terdapat piringan-piringan (disc) yang berputar dengan kecepatan putaran tinggi
(sekitar 5500 rpm). Karena tingginya putaran purifier ini menghasilkan gaya
sentrifugal, sehingga elemen yang berat akan terlempar lebih jauh dan
selanjutnya akan terpisah dengan yang lainnya. Bagian yang berat akan
terkumpul di bawah (yang berupa kotoran), sedangkan bagian atas merupakan
cairan bahan bakar yang akan dialirkan ke daily tank.
Purifierini merupakan alat yang berfungsi memisahkan cairan bahan bakar
dengan zat yang lain dengan gaya sentrifugal berdasarkan perbedaan berat jenis
MFO sebesar 0,945 Kg/It.
Setelah bahan bakar bersih, maka bahan bakar tersebut dialirkan ke daily
tank. Dimana dalam daily tank ini, temperatur bahan bakar diharapkan tidak
kurang 60oC.Daily tankini juga mempunyai level indicatoruntuk mengetahui
tinggi rendahnya cairan serta memberikan signal maksimum dan minimum level.
Selanjutnya MFO menuju Fuel Oil Mixing Tank sebelum masuk ke engine.
Sebelum masuk ke Mixing tank, bahan bakar melewati flowmeter (untuk
mengukur dan mengamati jumlah aliran bahan bakar) dan Change Over Valve
(sebagai katup pemisah aliran antara HSD dengan MFO), lalu melewati kembali
steam heaterdan electric heaterhingga mencapai temperatur 90oC. Setelah
melewati oil mixing tank, bahan bakar tersebut dialirkan melewati Strainer
(saringan terakhir) sebelum masuk keruang bakar.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
47/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
51
Gambar 3.12.Fuel system.
3.5. Pengoperasian PLTD
Prosedur pengoperasian dari suatu SPD (Satuan Pembangkit Diesel) pada
prinsipnya sama, tapi dalam pelaksanaannya ada beberapa perbedaan, yang
disebabkan karena adanya perbedaan dari jenis dan jumlah alat bantu sebagai
pendukung dari SPD tersebut.
Untuk menghindari kesalahan pada saat pengoperasian suatu SPD, kiranya
diperlukan SOP (Standard Operation Prosedure) sebagai petunjuk yang harus
diikuti oleh operator dalam mengoperasikan suatu unit pembangkit. Karena dengan
menggunakan SOP maa kesalahan dalam mengoperasikan akan menjadi semakin
kecil.
Bagian utama SPD adalah:
a.
Panel Kontrol Mesin Diesel, Generatordan Alat Bantu.
b. Mesin Diesel.
c. Generator dan Exciter.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
48/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
52
Prosedur mengopersikan SPD tersebut meliputi antara lain:
a.
Persiapanb.
Start (Operasi mesin)
c. Pembebanan
d. Stop
Selain hal-hal tersebut diatas untuk mengopersikan suatu SPD haruslah
mengetahui batas-batas operasi dari unit tersebut.
a.
Panel Kontrol
Panel Kontrol merupakan peralatan yang memonitor kerja mesin,
generator dan peralatan bantu untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kerja
pembangkit. Ada bebrapa jenis panel kontrol yang ada pada suatu SPD antara
lain:
1. Panel kontrol mesin
2. Panel kontrol generator
3.
Panel kontrol alat-alat bantu
Pada panel kontrol mesin dapat memonitor kondisi dalam mesin maupun
alat bantunya, sedangkan panel kontrol generator memonitor kondisi generator
dan kondisi jaringan saat SPD tersebut beroperasi. Pada panel ini ditempatkan
peralatan yang berfungsi untuk memonitor ataupun mengopersikan suatu
peralatan, dengan demikian pada panel kontrol ini akan dijumpai:
1. Meter-meter indikator
2. Saklar atau tombol
3. Lampu indikator
Fungsi dari meter-meter indikator ini adalah untuk mengukur/mendeteksi
besaran seperti temperatur, tekanan, putaran, tegangan baterai, dan besaran
lainya diukur, sehingga kondisi unit pembangkit dapat beroperasi pada batas
nilai yang diijinkan. Untuk memudahkan pelaksanaan monitoring kondisi dari
mesin, generator maupun alat bantu, maka meter indikator maupun sakelar dari
peralatan pada unit pembangkit ditempatkan sesuai dengan kelompoknya.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
49/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
53
Secara umum mater-meter indikator atau dapat juga disebut parameter
yang terdapat pada panel kontrol suatu SPD adalah:1. Panel Mesin:
Tekanan Pelumas
Temperatur Pendingin Mesin
Putaran Mesin
Pengisian baterai.
Emergency stop.
Ketinggian Bahan Bakar
Pengatur Putaran Mesin.
2. Panel Generator/Listrik
Tegangan Eksitasi
Arus Eksitasi
Tegangan Generator
Frekuensi Generator
Arus generator
KW meter
KVAR meter
Cos
KWh meter
KVRh meter
Kunci Syncron
Lampu syncron
Tegangan Jaringan
frekuensi jaringan
Nol Volt meter
Syncronoscope
Panel kontrol sangat besar pengaruhnya pada pengoperasian suatu SPD
karena dapat berkaitan dengan keamanan dan keselamatan kerja suatu SPD, hal
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
50/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
54
ini disebabkan jika ada salah satu parameter yang mengalami kerusakan akan
mempersulit monitoring bila terjadinya perubahan besaran yang diukur padapengoperasian suatu SPD.
3.5.1. Persiapan
Mengoperasikan suatu SPD haruslah mengikuti S.O.P (Standard Operation
Procedure) dari pembuat mesin, agar dapat bekerja, aman, efisien dan optimal,
sehingga dapat beroperasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan sesuai
dengan pabrik pembuat mesin tersebut. Karena itu prinsip pengoperasian
PLTD secara umum dapat dikatakan sama, yaitu mengikuti prosedur yang
harus dikerjakan sesuai S.O.P SPD yang bersangkutan. Kalaupun ada
perbedaan langkah kerjanya, itu hanya terletak pada sistem:
a. Alat bantu
b. Urutan pelaksana
c. Parameter
d.
Proteksi
Perbedaan tersebut juga disesuaikan dengan jenis, dimensi dan merk dari
pabrik pembuat SPD tersebut. Pengoperasian PLTD kegiatannya terdiri dari:
a. Menghidupkan mesin
b. Memparalel
c. Pemantauan dan pengendalian
d. Mematikan mesin
Berikut adalah segala prosedur persiapan secara umum yang dilakukan
seorang operator anatara lain:
a.
Memeriksa sistem suplai DC, memeriksa dan menambah air baterai bila
kurang, menghidupkan saklar-saklar charge battray, suplai DC,
mengecek lampu control, mengecek alarm.
b. Memeriksa semua sistem. Memastikan bahwa peralatan-peralatan pada
masing-masing sistem bekerja dengan baik dan dalam posisi yang benar.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
51/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
55
1.Lube oil system, menambah minyak pelumas dikarter bila kurang, pelumasan
turbo, governor, kompresor, pompa-pompa listrik.2.
Fuel system, menambah daily tankbila kurang, mengatur katup-katup tangki
pada posisi operasi.
3. Cooling system, menambah permukaan tangki air penambah maupun cooling
tower bila kurang, mengatur katup-katup pada posisi operasi.
4. Starting system, cerat/drain air, pada botol udara dan menjalankan kompresor
sampai tekanan 30 bar.
5. Menjalankan pelumasan awal (primming pump).
6. Melepas PMT/Penyulang.
c. Semua bagian yang bergerka dari mesin harus diperiksa, baik mengenai
letak, posisi, setelan termasuk kalau ada mur longgar, baut patah,
sambungan longgar, kebocoran-kebocoran. Hal ini perlu diingat bahwa
tidak boleh sesutau yang harusnya erat ternyata longgar dan yang seharunya
bebas ternyata malah ketat.
d. Seluruh peralatan perkakas dari papan perkakas harus diperiksa untuk
memastikan bahwa tidak perlu ada yang hilang. Karena selama dalam
pengoperasian ada peralatan yang diperlukan dengan segera atau ada yang
salah letak dan ketinggalan di atas mesin kemudian jatuh karena getaran dan
merusak beberapa bagian yang bergerak.
e. Fungsi syncronoscope dengan memberi tegangan dari busbar.
f. Menjalankan semua alat-alat bantu (pompa minyak pelumas, popma air
pendingin jaket dan valve cage, pompa BBM,Extractor fan, danRadiator
fan).
g. Setelah semua pompa jalan, memeriksa apakah semua sistem bekerja
dengan normal (tidak terjadi kebocoran).
h. Untuk mengetahui kebocoran air pendingin di dalam ruang bakar dan
sekaligus menghindari terjadinya water slag maka membuka kran indikator
kemudian memutar poros engkol minimum dua kali dengan menggunakan
alat pemutar (turning gear) yang ada pada fly wheel bila ternyata ada
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
52/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
56
kebocoran air di ruang bakar maka air tersebut akan keluar melalui kran
indikator. Hal ini juga sekaligus untuk melumasi bantalan-bantalan secaramerata dan mungkin bahwa crankshaftsudah bebas.
i. Setelah yakin tidak ada kebocoran, menghentikan putaran dan menutup
kembali kran indikator dengan rapat-rapat.
j.
Membebaskanfly wheeldari alat pemutar.
k. Mematikan alat pemanas pada generator, untuk mesin baru atau mesin yang
sudah lama tidak dioperasikan karena over houldan lain sebagainya.
l. Selain hal tersebut di atas maka perlu juga diperiksa:
Semua baut-baut utama,
Defleksi crankshaft,
Clearencepada katup-katup isap,
Saringan udara/pelumas/bahan bakar,
Tahanan isolasi.
m. Bila persiapan tidak ada tanda-tanda gangguan dan pada lampa kontrol
dipanel ready startmenyala menunjukan bahwa mesin sudah dapat distart.
3.5.2. Operasi mesin (start)
Jika dalam program persiapan seperti di atas telah dilakukan dengan baik,
maka sudah siap untuk dihidupkan. Prosedur untuk menghidupkan SPD secara
umum adalah sebagai berikut:
a.
Tunggu sampai tekanan minyak pelumas mencapai tekanan yang diijinkan (hal
ini juga ditandai dengan menyalakan lampu pada panel mesin).
b. Buka kran udarastartdari botol angin ke mesin.
c. Tarik/tekan atau putar hendel/tombol start dari posisi startmaka mesin akan
berputar dan bila putaran mesin telah mencapai (100 rpm) pindahan
hendel/tombol dari posisi run up, maka putaran mesin akan naik hingga
mencapai putaran normal. Selanjutnya pindahkan hendel/tombol dari posisi run
upke posisi run. Kalau mesin gagal untukstartsetelah empat atau lima putaran
berarti ada sesuatu yang salah. Putaran yang tidak berguna tersebut harus segera
dihentikan dan diselidiki penyebabnya.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
53/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
57
d. Untuk mesin yang di startdengan accu cukup hanya memutar kunci startke
posisistartatau menekan tombolstart.e.
Tutup kembali kran udara start, apabila udaranya tidak diperlukan untuk
keperluan lain, misalnya dipakai pada sistem pneumatik, proteksi dan lain-lain.
f. Setelah mesin beroperasi, biarkan mesin beroperasi pada putaran idle, sesuai
petunjuk dari pabrik.
g. Kemudian naikan putaran mesin sampai pada putaran nominal (daerah putaran
kritis harus dilalui dengan cepat) dan biarkan beroperasi dalam beberapa menit.
Biasanya hal ini disebut sebagai pemanas, yaitu sebelum sebelum mesin di
bebani dan dibiarkan tanpa kerja untuk beberapa menit (umumnya sampai 5
menit). Selama pemanasan ini perlu dilakukan pengamatan sebagai berikut:
1. Dengarkan apakah pembakaran seperti biasa dan urutan pengapiannya benar.
Periksa semua cylinderuntuk pembakarannya, perhatikan kerja dari pompa
injeksi untuk mengetahui apakah semuanya beroperasi dengan baik.
2.
Amati sistem air pendingin keseluruhan untuk mengetahui apakah pompa
bekerja dan terdapat air cukup, amati apakah kenaikan temperatur air berjalan
dengan baik.
3. Amati tekan pelumasan dan kerja dari sistem pelumasan. Periksa apakah ada
cylinder yang terlalu cepat panas. Yang menunjukan adanya piston tak
terlumasi dan dengarkan kalau ada bantalan pena torak atau pena engkol yang
tidak terlumasi. Kalau ada bagian bergerak yang tidak cukup mendapatkan
minyak pelumas, dapat mengakibatkan kerusakn gawat.
4. Amati warna dan suara gas buang, untuk mengetahui keadaan yang baik.
Pengamatan ini harus diulangi setelah beban dimasukkan. Karena dari warna
gas buang ini dapat memberikan beberapa indikasi.
Tindakan pengamatan pertama setelah start mesin, harus jadi
kebiasaan bagi operator mesin dan kepala regu operasi harus bisa
memberikan motivasi dan pengarahan kepada operatornya untuk hal ini.
Prosedur ini merupakan metode yang sangat baik dan andal untuk mencegah
operasi yang tidak benar, karena mesin diesel memerlukan perhatian yang
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
54/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
58
layak pada saat yang tepat, sehingga kalau ada kelainan bisa ditemukan lebih
dini.Paralel adalah bilamana dua buah atau lebih (dalam suatu
pembangkit yang sama) untuk memikul beban secara bersama-sama, atau
kerja sama antara pusat-pusat pembangkit satu dengan yang lainya yang lazim
disebut interkoneksi. Macam-macam paralel yaitu:
a. Paralel generator dengan generator
b.
Paralel generator dengan sitem
c. Paralel trafo dengan trafo
d. Paralel trafo dengan sistem
e. Paralel sistem dengan sistem
Tujuan memparalelkan SPD adalah:
a. Untuk dapat mengatur pengoperasian setiap SPD secara ekonomis dengan
menyesuaikan pembebanannya terhadap beban yang ada.
b.
Untuk meningkatkan keandalan sistem apabila ada gangguan pada salah satu
SPD.
c. Untuk membantu SPD lain yang bebannya sudah terlalu berat.
d. Untuk penggantian operasi satu atau lebih SPD yang sedang operasi tanpa
adanya pemadaman.
e. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan yang berarti tenaga operator dapat
dikurangi.
Syarat-syarat paralel, dalam hal ini ada dua pengertian paralel yaitu paralel
trafo dan paralel generator:
Syarat-syarat paralel trafo yaitu:
a. Perbedaan sudut primer/sekunder sama (vektor group sama)
b.
Tegangan nominal primer/sekunder sama
c. Persentase impedans nominal sama, maximum 10%
d. Perbandingan kVA paling besar 1 : 3
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
55/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
59
Syarat-syarat paralel generator yaitu:
a.
Tegangan generator harus sama dengan tegangan bus bar, baik dengan trafo atautidak
b. Frekuensi generator harus sama dengan frekuensi bus bar (50 Hz)
c. Jumlah dan urutan phasa generator harus sama dengan urutan phasa busbar.
Dalam pelaksanaan urutan phasa sudah dipasang sam apada waktu memasang
SPD sehingga pada saat paralel tinggal mengatur tegangan frekuensi. Prosedur
pelaksanaan untuk mempararelkan SPD adalah sebagai berikut:
a. Pasang / hubungkan syncronoscope pada panel kontrol generator dari mesin
yang akan diparalel.
b. Switch FCB (Feld Cicuit Braeker)di ON kan
c. Pindah exication changerrover switch dari posisi OFF keposisi HAND
kontrol.
d.Naikan tegangan perlahan-lahan dengan memutar HAND kontrol Filed
Rheostart ke kanan sehingga mencapai tegangan nominal (tegangan operasinya)
e. Pindahkan excitation changerover switch dari posisi MANUAL kontrol ke
posisi AUTO selanjutnya pengaturan tegangan tidak lagi menggunakan
manual kontrol tetapi menggunakan AVR kontrol yang diatur melalui set Volt
Auto Switch.
f. ON kan Switch pada syncronoscope maka akan terlihat penunjukan pada alat
tersebut sebagai berikut:
1. Tegangan busbar (kV Running)
2. Tegangan generator yang akan diparalel (incoming)
3.
Frekuensi generator yang akan diparalel
4. Jarum syncronoscope akan berputar ke arah slow/fast (kekiri / kekanan) atau
dua buah lampu (syncronizing lamp) hidup/mati.
g. Kemudian aturlah agar:
1. Tegangan generator sama dengan tegangan bus bar (pengaturan melalui set
volt auto switch)
2. Frekuensi generator sama dengan frekuensi bus bar
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
56/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
60
3. Jarum syncronoscope berputar pelan kearah fast/kekanan. Pengaturan
frekuensi/putaran jarum syncronoscope ini dapat diatur dengan menaikan,menurunkan putaran mesin.
h. Bila pengaturan sudah dilaksanakan, maka OCB siap dimasukan (diONkan)
i. Masukan/ONkan OCB pada saat jarum syncronoscopemencapai titik tengah
(garis tengah vertikal yang ada pada meter) atau pada saat lampu syncronnizing
menyala paling terang (hubungan terang)
j.
Bila OCB sudah masuk berarti mesin sudah dalam keadaan paralel dan siap
untuk dibebani.
3.5.3. Pembebanan
Pembebanan dan pelepasan beban, setelah SPD diparalel dengan sistem
berarti selanjutnya dilakukan pembebanan sebagai berikut:
a. Naikan beban mesin perlahan-lahan sesuai dengan kebutuhan (sebaiknya
mesin dibebani antara 80-100% dari daya terpasangnya karena pada beban
tersebut pemakaian bahan bakarnya paling efisien) atau 100% daya
mampunya.
b. Kemudian cek data operasinya di panel mesin dan listrik apakah sudah dalam
keadaan normal semuanya. Pencatatan data operasi hendaknya dilaksanakan
setiap jam atau setengah jam sekali untuk mengetahui kelainan-kelainan
operasional secara dini termasuk suara maupun getaran yang tidak wajar.
Sehingga bila terjadi kelainan dalam data operasinya perlu segera
ditanggulangi.
Prosedur pelepasan beban SPD merupakan kebalikan dari pemberian beban.
Pelepasan beban dari suatu SPD berarti kita memberikan beban tersebut kepada
SPD yang lain (mengoper beban). Jadi sebelum beban dilepas, kita harus yakin ada
unit yang siap untuk mengambil alih beban SPD tersebut. Ada dua kemungkinan
mesin yang akan mengambil alih beban yang akan dilepas:
a. SPD yang sudah beroperasi sejak semula.
b.
SPD yang baru dioperasikan dari SPDstand by
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf
57/58
Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo
Fakultas Teknik Dayabersama
Universitas Mataram Sektor Ampenan
61
Bila kejadian pada butir a, maka untuk melepaskan beban tidak perlu waktu
yang terlalu lama. Tetapi bila kejadian seperti pada butir b, tentu akan memakanwaktu lama dibandingkan butir a. hingga SPD penggantinnya sampai siap untuk
dibebani (sepertistartnormal). Namun yang penting disini bahwa SPD pengganti
harus mampu menampung beban yang akan dilepas.
3.5.4. Pematian Mesin (Stop)
Mematikan mesin, prosedur mematikan mesin yaitu:
a.
Prosedur untuk mematikan SPD dalam keadaan normal adalah sebagai berikut:
1. Turunkan/pindahkan beban SPD yang akan distop secara perlahan-lahan,
dengan sendirinya beban ini akan dipikul oleh SPD-SPD yang lain yang
masih operasi paralel.
2. Perhatikan tegangan, frekuensi, cos danbeban baik pada SPD yang akan di
stop maupun pada SPD yang akan menerima beban.
3. Turunkan beban hingga mendekati nol.
4.
Lepaskan OCB SPD bersangkutan dengan lepasnya OCB berarti SPD sudah
lepas dari hubungan paralel dan hubungan nol.
5. Pindahkan Excitation change over switch dari posisi AUTO CONTROL ke
posisi HAND CONTROL.
6. Turunkan tegangan perlahan-lahan sampai mencapai nol dengan jalan
memutar HAND fieldrheostat kekiri.
7. Lepas FCB (Field Circuit Breaker).
8. Pindahkan Excitation change over switch dari posisi HAND ke posisi OFF.
9. Selanjutnya masih dapat di stop melalui tombol.
10.
Setelah mesin stop biarkan alt-alat bantu (pompa pendingin jacket dan valve
cage, pompa minyak pelumas dan radiator fan) berjalan 10 menit.
11.
Hidupkan alat pemanas (heater) pada generator.
12.Membuat laporan.
-
7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak