bab ii dan bab iii versi pak windu.pdf

Upload: syafrudin

Post on 01-Mar-2018

269 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    1/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    5

    BAB II

    TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

    2.1. Gambaran umum PT. Cogindo Dayabersama

    2.1.1.Profil perusahaan

    PT. Cogindo Dayabersama berdiri secara resmi pada tanggal 15 April 1998

    dan berkantor pusat di Jakarta. Mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 1998. Hingga

    saat ini perusahaan telah berkembang menjadi perusahaan yang solid dan memiliki

    reputasi serta rekam jejak yang baik dalam dunia bisnis energi di negeri ini.

    Saham PT. Cogindo Dayabersama 99,99% dimiliki oleh PT. Indonesia

    Power, yang mengelola pembangkit-pembangkit untuk mensuplai energi listrik di

    Jawa, Bali. PT. Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT. PLN

    (Persero). Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada

    bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Pembangkit-

    pembangkit lain yaang dimiliki PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh

    8 unit bisnis pembangkitan, diantaranya: Priok, Suralaya, Saguling, Mrica,

    Semarang, Perak & Grati dan Bali. Secara keseluruhan PT. Indonesia Power

    memiliki daya mampu sebesar 8,327 MW. Ini merupakan daya mampu terbesar

    yang dimiliki perusahaan pembangkitan di Indonesia.

    Dalam perkembangannya, PT. Cogindo Dayabersama secara signifikan

    telah berkontribusi dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan listrik di sejumlah

    daerah maupun di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan suplai energi secara

    khusus.Pengalaman memberikan support dan maintenance energi, ternyata

    memberi bekal cukup bagi PT. Cogindo Dayabersama untuk masuk secara lebih

    tegas dalam mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia. Akhirnya tahun 2009, PT.

    Cogindo Dayabersama memiliki pembangkit berbahan bakar MFO dengan

    kapasitas 44,6 MW di Balikpapan Kalimanatan Timur yang diresmikan Februari

    2010. Dan dalam tahun-tahun terakhir ini, kepercayaan dari perusahaan induk PT.

    Indonesia Power maupun PT. PLN (Persero) terus bertambah, sehingga dipercaya

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    2/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    6

    mengelola O&M (operasi & pemeliharaan) pembangkit besar seperti PLTU Labuan

    2x300 MW.2.1.2.Hubungan antara PT. PLN (Persero) dengan PT. Cogindo

    Dayabersama di Nusa Tenggara Barat

    PT. Cogindo Dayabersama merupakan anak perusahaan dari PT. Indonesia

    Power dimana PT. Indonesia Power ini adalah salah satu anak perusahaan dari PT.

    PLN (Persero). Dalam perkembangannya PT. Cogindo Dayabersama telah banyak

    berkontribusi dalam membantu mencukupi kebutuhan-kebutuhan listrik di

    sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini membuat perusahaan induk PT. PLN

    (Persero) semakin percaya dengan kontribusi PT. Cogindo Dayabersama sebagai

    perusahaan pembangkitan dan suplai tenaga listrik. Sama halnya juga di Lombok,

    Nusa Tenggara Barat ini. Saat ini PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat

    sedang menjalin kerjasama baik dengan PT. Cogindo Dayabersama. Hal ini

    dibuktikan dengan ikatan kontrak kerja kedua perusahaan dimana PT. Cogindo

    Dayabersama harus mampu menghasilkan daya listrik sebesar 10 MW untuk

    disuplai ke PT. PLN (Persero) guna untuk membantu kebutuhan listrik di Lombok.

    Untuk menghasilkan daya tersebut, tentunya butuh bahan bakar yang cukup supaya

    mesin-mesin yang digunakan bisa beroperasi. Apabila PT. Cogindo

    Dayabersama tidak bisa memenuhi kesepakatan kontrak kerja yang telah disepakati

    oleh kedua belah pihak, maka PT. Cogindo Dayabersama akan dikenai denda sesuai

    dengan perjanjian bersama.

    Skema bisnis antara PT. PLN (Persero) dengan PT. Cogindo Dayabersama

    dapat dilihat pada gambar 2.1.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    3/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    7

    BBM Listrik

    Asset Operator Asset Owner PENTA

    PLTD Penta-Cogindo

    Gambar 2.1. Skema bisnis O&M PLTD untuk sistem Lombok

    2.2. Sejarah berdirinya PT. Cogindo Dayabersama di Nusa Tenggara Barat

    Sejarah perkembangan ketenagalistrikan di Nusa Tenggara Barat berawal di

    tahun 2007. Pada saat itu sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang

    pembangkitan tenaga listrik berdiri. Pembangunan dan persiapan berjalan selama

    setahun dan kemudian perusahaan tersebut mulai beroperasi pada tahun 2008

    dengan nama PT. Semesta Eltrindo Pura. Seiring berjalannya waktu pada tahun

    2009, PT. Semesta Eltrindo Pura tidak bisa melanjutkan operasinya karena

    perusahaan tersebut gagal atau bangkrut. Aset PT. Semesta Eltrindo Pura yang

    masih tersisa pada saat itu adalah 2 unit, yaitu:

    Unit 1, Mesin Niigata 16V32LX

    Unit 2, Mesin Niigata 12V32CLX.

    Akibat dari perusahaan yang sudah tidak beroperasi lagi dan tuntutan dari

    pihak karyawan untuk diberikan gaji, maka PT. Semesta Eltrindo Pura memutuskan

    untuk menggadaikan kedua unit mesin tersebut ke Bank.

    PT. Semesta Eltrindo Pura telah benar-benar menjadi menjadi perusahaan

    yang gagal dan tidak mampu mengembalikan aset-aset perusahaan, sehingga pada

    tahun 2010 PT. Semesta Eltrindo Pura dan seluruh aset-asetnya disita oleh pihak

    http://aa.wrs.yahoo.com/_ylt=A0S0zvh378JLIx4AsSvNQwx.;_ylu=X3oDMTBpaWhqZmNtBHBvcwMzBHNlYwNzcgR2dGlkAw--/SIG=1icf5gf3v/EXP=1271152887/**http:/id.images.search.yahoo.com/images/view?back=http://id.images.search.yahoo.com/search/images?p=diesel+engine&ei=UTF-8&fr=yfp-t-713&w=600&h=450&imgurl=www.ningdong.com/images/p/images/diesel%20generator.jpg&rurl=http://www.ningdong.com/?type=application&action=view&rid=108&size=181k&name=diesel+generator...&p=diesel+engine&oid=4fe33b8d16a0a4e0&fr2=&no=3&tt=501285&sigr=11tavr0hv&sigi=11ndkdb96&sigb=12lkmmerj&type=JPG
  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    4/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    8

    Bank. Hal ini berakibat pada nasib tenaga kerja PT. Semesta Eltrindo Pura yang

    harus menerima keputusan dari perusahaan, yakni diPHK.Keadaan ketenagalistrikan pada saat itu benar-benar sangat

    mengkhawatirkan. Daya yang dihasilkan oleh PLN tidak sesuai dengan kebutuhan

    masyarakat. Pihak PLN pun terus-menerus memikirkan cara agar penerangan di

    Lombok bisa terbantu. Harapan pun akhirnya menemui titik terang, yakni saat

    Dahlan Iskhan diangkat menjadi Direktur Utama PT. PLN (Persero). Diangkatnya

    Dahlan Iskhan menjadi Dirut PLN berpengaruh besar dalam perkembangan

    kelistrikan di Indonesia, karena kerja keras beliau dalam mengatur dan mengelola

    perusahaan BUMN salah satunya adalah PT. PLN (Persero). Bahkan beliaupun

    sempat mendatangi Nusa Tenggara Barat untuk melihat seberapa besar potensi

    pembangkit listriknya.

    Pada bulan Mei 2010, sebuah perusahaan swasta yaitu PT. UBOH

    mengambil alih pengoperasian daya listrik dan kedua unit mesin milik PT. Semesta

    Eltrindo Pura dengan tujuan membantu penerangan di Lombok karena pada saat itu

    kebutuhan penerangan di Lombok sangat besar dan hal tersebut mengakibatkan

    seringnya listrik padam secara bergiliran di Lombok. Pengoperasian daya di mulai

    pada bulan Juni 2010 dengan hanya menggunakan Mesin Niigata 12V32CLX

    dengan kecepatan medium speeddan mesin tersebut menghasilkan daya sebesar 3

    MW. Operasi Mesin Niigata 12V32CLX hanya pada malam hari atau saat beban

    puncak yaitu pada waktu subuh dan pukul 18.0023.00 WITA.

    Dengan terus berkembangnya pengoperasian daya dan dengan harapan

    untuk semakin lebih baik lagi maka pada bulan Oktober 2010 PT. Cogindo

    Dayabersama mengambil alih pengoperasian daya listrik yang sebelumnya

    dijalankan oleh PT. UBOH secara seksama dan persetujuan kedua belah pihak dan

    PT. Cogindo Dayabersama langsung menjalani kontrak kerja dengan PT. PLN

    (Persero) sebesar 10 MW. PT. Cogindo Dayabersama merupakan anak perusahaan

    dari PT. Indonesia Power yang juga berada di bawah naungan PT. PLN (Persero).

    Perpindahan kekuasaan ini tidak langsung berjalan mulus dan maksimal. Hal ini

    dibuktikan dengan ditingkatkannya beban mesin yang sangat menimbulkan resiko.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    5/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    9

    Kedua unit mesin Niigata yang sebelumnya hanya bertujuan untuk membantu daya

    listrik pada saat beban puncak kini beroperasi 24 jam dengan status bukanmembantu lagi, tetapi sebagai salah satu mesin pembangkit utama di Lombok.

    Beban mesin yang terus meningkat dan daya yang dihasilkan lebih rendah

    daripada kontrak kerja yakni 10 MW memaksa pihak PT. Cogindo Dayabersama

    untuk memikirkan solusi bagaimana menambah jumlah mesin guna untuk

    menjalani kontrak kerja sesuai dengan yang telah disepakati. Akhirnya beberapa

    bulan kemudian, PT. Cogindo Dayabersama menjalin kerjasama dengan PT. KPM

    dan memberikan bantuan sewa mesin sebanyak 10 unit dengan kecepatan high

    speed. Mesin-mesin tersebut dikelola oleh pihak PT. KPM tetapi atas nama PT.

    Cogindo Dayabersama. Kerjasama inipun menimbulkan hasil positif bagi PT.

    Cogindo Dayabersama karena daya yang dihasilkan oleh mesin-mesin ini berhasil

    menembus 10 MW sesuai dengan ikatan kontrak kerja bersama PT. PLN (Persero).

    Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2013 PT. Cogindo

    Dayabersama memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan PT. KPM,

    tetapi menjalani kerjasama baru dengan perusahaan pembangkit listrik yang berasal

    dari Singapura, yaitu PT. G-Service & Trading. Fasilitas yang disewa PT. Cogindo

    Dayabersama dari perusahaan ini antara lain sebagai berikut:

    Mesin merk Wartsila type 12V32LN,

    Mesin merk Wartsila type6R32LN,

    Mesin merk Wartsila type9R32LN,

    Separator unitmerk Wartsila,

    Generator dan Turbo Charger merk ABB.

    Sama halnya dengan kerjasama dengan perusahaan sebelumnya,

    pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan mesin semuanya dikelola oleh PT. G-

    Service & Trading tetapi atas nama PT. Cogindo Dayabersama dan tetap menjalani

    kontrak dengan PT. PLN (Persero) dengan daya sebesar 10 MW. Hubungan

    kerjasama ini masih berlangsung sampai dengan saat ini juga dan yang beroperasi

    hanyalah mesin-mesin sewa milik PT. G-Service & Trading, sedangkan kedua unit

    mesin milik PT. Cogindo Dayabersama, yakni Mesin Niigata 16V32LX dan Mesin

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    6/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    10

    Niigata 12V32CLX sudah tidak beroperasi lagi dikarenakan biaya pemeliharaannya

    yang mahal. Kini segala aktifitas di area pembangkit PT. Cogindo Dayabersama dikelola oleh PT. G-Service & Trading. (Yowindu Widodo; 2015).

    2.3. Lokasi Perusahaan

    PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan terletak pada bagian barat Kota

    Mataram, tepatnya di Jalan Arya Banjar Getas No.99-Co, Tanjung Karang,

    Ampenan, Mataram-Nusa Tenggara Barat. Letak PT. Cogindo Dayabersama yang

    tidak berada pada pusat kota atau permukiman masyarakat merupakan letak yang

    cukup strategis dimana aktifitas PT. Cogindo Dayabersama adalah melakukan

    produksi untuk menghasilkan daya listrik guna membantu penerangan di Lombok

    ini, sehingga aktifitas tersebut tidaklah terganggu masyarakat khususnya di

    Mataram. Meskipun tidak berada di pusat kota namun PT. Cogindo Dayabersama

    dapat dijangkau dengan mudah melalui transportasi umum maupun pribadi.

    2.4. Status kepemilikan lahan Perusahaan

    Konstruksi kantor PT. Cogindo Dayabersama sangatlah sederhana, hal ini

    dikarenakan lahan kantor dan area pembangkit masih dalam status sewa dimana PT.

    Cogindo Dayabersama menyewa lahan milik PT. Penta Prima Power. Waktu sewa

    yang tidak lama, yaitu sekitar 3 tahun dan proses balik modal yang membutuhkan

    waktu sekitar 2-3 tahun membuat pihak PT. Cogindo Dayabersama belum berani

    untuk membangun kantor dan fasilitas lain yang lebih bagus lagi. Dan sampai saat

    ini perpanjangan kontrak sewa lahan masih belum ada kepastian (Sopian Hadi;

    2015).

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    7/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    11

    Gambar 2.2. Tampak depan kantor PT. Cogindo Dayabersama

    Gambar 2.3. Tampak belakang kantor PT. Cogindo Dayabersama

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    8/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    12

    2.5. Struktur Organisasi

    Strukur organisasi yang diterapkan pada PT. Cogindo Dayabersamadipimpin oleh seorang supervisor dan 2 orang admin yang bertugas membantu

    segala aktifitas perusahaan , seperti terlihat dalam struktur organisasi berikut:

    Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan

    2.6. Komposisi dan jumlah tenaga kerja

    Berdasarkan statusnya, jumlah tenaga kerja di PT. Cogindo Dayabersama

    Sektor Ampenan adalah sebagai berikut:

    Site Supervisor : 1 orang

    Supervisor lapangan : 1 orang

    Administrasi : 2 orang

    Mekanik : 6 orang

    Operator : 15 orang

    Satpam : 10 orang

    Supir : 1 orang

    PT. G-Service

    & Trading

    PT. Cogindo

    Dayabersama

    PT PLN

    (Persero)

    Wil. NTB

    Supervisor Lap.

    Anupam Kumar Singh

    Site Supervisor

    Yowindu Widodo

    Leader OperatorAdministrasi 1

    Soleha

    Administrasi 2

    LinaAnggota

    C.O Mekanik & anggota

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    9/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    13

    Presentasi jumlah tenaga kerja PT. Cogindo Dayabersama dapat di lihat

    pada gambar 2.5.

    Gambar 2.5. Komposisi tenaga kerja PT. Cogindo Dayabersama

    2.7.

    Tata tertib

    2.7.1.Tujuan

    Tujuan diterapkannya tata tertib tenaga kerja adalah untuk memberikan

    peraturan yang jelas kepada tenaga kerja dalam menjamin ketertiban dan

    kedisplinan tenaga kerja.

    2.7.2.Jam kerja perusahaan

    Jam kerja yang diterapkan di PT. Cogindo Dayabersama antara lain sebagai

    berikut:

    Jam kerja perusahaan non shift (berlaku untuk Site Supervisor, Supervisor

    Lapangan, Administrasi, dan Mekanik) :

    Jam masuk : 08.00 WITA

    Jam istirahat : 12.00-13.00 WITA

    Jam pulang : 18.00 WITA.

    3%

    3% 5%

    17%

    41%

    28%3%

    Presentase (%) Tenaga Kerja Cogindo

    Site Supervisor Supervisor Lapangan Administrasi

    Mekanik Operator Satpam

    Supir

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    10/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    14

    Jam kerja shift (berlaku hanya untuk Operator) :

    Shift I : 07.00 - 15.00 WITA Shift II : 15.0023.00 WITA

    Shift III : 23.0007.00 WITA

    Jam kerja tenaga kerja shift tersebut di atas disesuaikan dengan kebutuhan

    operasi di unit kerja PT. Cogindo Dayabersama. Contoh apabila terjadi beban

    puncak atau gangguan mesin maka jam kerja tersebut tidak berlaku.

    2.8. Visi dan Misi

    Adapun visi dan misi PT. Cogindo Dayabersama antara lain sebagai

    berikut:

    2.8.1.Visi

    Menjadikan perusahaan publik terkemuka dibidang O&M (operasi &

    pemeliharaan) pembangkit dan suplai energi listrik di kawasan Asia Tenggara.

    2.8.2.Misi

    Melakukan usaha dibidang suplai energi dan jasa operasi & pemeliharaan

    (O&M) sesuai kaidah bisnis yang sehat dengan kualitas kelas dunia dan menjaga

    kelestarian lingkungan.

    2.9. Fasilitas utama area

    2.9.1.G-ST Office

    G-ST office ini merupakan fasilitas yang tersedia di lingkungan PT.

    Cogindo Dayabersama, dimana tempat ini merupakan tempat atau kantor dari PT.

    G-Service & Trading. Di tempat inilah Manager dari PT. G-Service & Trading

    melakukan segala aktifitas kantor dan penyimpanan berkas-berkas yang dibutuhkan

    perusahaan. Seiring berjalannya waktu, tempat ini juga bisa menjadi tempat

    multifungsi karena juga digunakan menyimpan alat-alat perusahaan baru yang

    dibeli.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    11/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    15

    Gambar 2.6. Tampak depan G-ST office.

    2.9.2.Area pembangkit

    Area pembangkit ini merupakan salah satu fasilitas terpenting di area PT.

    Cogindo Dayabersama. Di tempat ini seluruh mesin-mesin baik mesin sewa,

    maupun mesin milik perusahaan ditempatkan. Area pembangkit cukup luas untuk

    menempatkan seluruh mesin pembangkit dan komponen pendukung mesin lainnya,

    seperti separator oil, booster unit, pipa air, pipa bahan bakar, dan sebagainya.

    Disini juga tersedia musholla untuk memudahkan tenaga kerja melaksanakan

    ibadah Shalat.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    12/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    16

    Gambar 2.7. Kondisi luar area pembangkit.

    2.9.3.Tools room

    Tools room merupakan ruangan penyimpanan kunci dan alat-alat yang

    diperlukan dalam pekerjaan O&M di PT. Cogindo Dayabersama. Semua kunci dan

    alat ditata secara rapi setelah digunakan agar pada saat akan digunakan lagi kunci

    dan alat tersebut mudah untuk dicari.

    Gambar 2.8. Tools room

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    13/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    17

    2.9.4.Spare part room

    Seiring berjalannya operasi mesin di PT. Cogindo Dayabersama,dibutuhkan perawatan berkala agar kinerja mesin pembangkit dan komponen

    lainnya bisa bekerja secara optimal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah

    pergantianspare part. Untuk itu dibuatlah sebuah tempat yang menyimpan segala

    jenisspare partdi perusahaan ini. Jadi apabila dilakukan pergantianspare partkita

    hanya cukup dengan mencarispare partyang dibutuhkan di ruangan ini.

    Gambar 2.9. Spare part room

    2.9.5.Control room

    Ruangan ini merupakan ruang untuk mengontrol segala jenis operasi mesin

    di perusahaan ini. Disinilah operator PT. Cogindo Dayabersama mencatat semua

    kinerja mesin, seperti daya, tegangan, arus, kecepatan mesin, temperatur mesin,

    volume oli, dan lain-lain. Ruangan cukup nyaman karena dilengkapi dengan AC.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    14/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    18

    Gambar 2.10. Situasi di dalam control room

    2.9.6.Fuel separator uni t room

    Fuel separator unit room ini merupakan tempat yang khusus dibangun guna

    untuk menempatkan 2 unit fuel separator. Komponen lain di ruangan ini adalah

    feeder pump, pipa aliran bahan bakar, dan control panel fuel separator unit.

    Ruangan ini bertempat di belakang atau sebelah barat area pembangkit PT. Cogindo

    Dayabersama.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    15/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    19

    Gambar 2.11. Tampak depanfuel separator unit room

    2.10.Uraian Beban Kerja

    2.10.1. Seksi Pemeliharaan Mesin (tugas Mekanik)

    Tugas utama:

    1.

    Melaksanakan pemeliharaan semua komponen peralatan mekanik mulai

    dari pemeliharaan rutin, periode, prediktif, dan korektif

    2. Mengusulkan kebutuhan material untuk kelancaran pemeliharaan

    3.

    Mengidentifikasi peralatan mekanik yang harus dilakukan perawatan dan

    atau penggantian material

    4. Mengevaluasiperformancehasil perawatan peralatan mekanik

    5.

    Melakukan pembinaan kepada pegawai mekanik/teknisi yang menjadi

    tanggung jawabnya.

    Tanggung Jawab Pemeliharaan Peralatan Mekanik pada:

    Mesin

    Turbocharger

    Governor

    Separator unit

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    16/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    20

    Kompressor

    Radiator / Colling Tower / Cooler / Intercooler

    Filter-Filter

    Pompa-Pompa

    Tanki-Tanki

    Piping Sistem

    2.10.2. Seksi Pemeliharaan Listrik

    Tugas utama:

    1.

    Melaksanakan pemeliharaan semua komponen peralatan listrik mulai daripemeliharaan rutin, periodik, prediktif dan korektif.

    2.

    Mengusulkan kebutuhan material listrik untuk kelancaran pemeliharaan.

    3. Mengidentifikasi peralatan listrik yang harus dilakukan perawatan dan atau

    penggantian material listrik.

    4.

    Mengevaluasi performance hasil perawatan peralatan listrik.

    5. Melakukan pembinaan kepada pegawai listrik / teknisi yang menjadi

    tanggung jawabnya.

    Tanggung Jawab Pemeliharaan Peralatan Mekanik pada:

    Generator dan Exiter

    Transformator

    MotorMotor

    Cercuit Breaker & Disconnecting Switch

    Contactor. Termal Overload & Fuse

    DC Charger / konverter Bateray

    Peralatan Kontrol instrumen & Metering

    Alat Proteksi mesin

    Alat Proteksi Generator & Transformator

    Panel-Panel cubicle

    Kabeling & wiring sistem

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    17/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    21

    2.11.Sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

    Manajemen dan tenaga kerja PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan,bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha yang menerapkan keselamatan dan

    kesehatan kerja (K3) secara konsisten dan menghindari terjadinya kecelakaan serta

    penyakit akibat kerja melalui penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan

    Keselamatan Kerja (SMK3).

    Kebijakan K3 ditetapkan sebagai berikut :

    1.

    Memenuhi peraturan dan perundang-undangan mengenai K3 serta persyaratan

    lain yang berlaku.

    2. Melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

    3. Mengupayakan nihil terhadap kecelakaan kerja.

    4. Mencegah penyakit dan kecelakaan akibat kerja serta mencegah terjadinya

    kerugian yang timbul oleh kecelakaan kerja.

    Segala upaya yang dilakukan tidak terpisahkan dari visi, misi, dan motto

    perusahaan untuk memenuhi pihak-pihak yang berkepentingan.

    2.12.Potensi Bahaya

    Potensi-potensi bahaya di PLTD PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan

    antara lain:

    2.12.1.Ledakan

    Tempat yang rawan terjadi ledakan adalah di lingkungan tangki

    penampung bahan bakar terutama pada saat mesin beroperasi resiko timbul

    ledakan sangat mungkin terjadi. Ledakan ini dapat terjadi jika ada kebocoran

    pada tangki ataupun saluran bahan bakar lainnya, sehingga dapat menimbulkan

    ledakan jika terkena api sekecil apapun tanpa terkecuali puntung rokok.

    Proses pembakaran pada mesin diesel menggunakan bahan bakar solar

    serta MFO yang mudah terbakar dan meledak pada tangki penampungan.

    Potensi bahaya ledakan ini tentunya akan membawa dampak yang merugikan

    perusahaan, yaitu dapat menimbulkan kekacauan dan terhentinya proses

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    18/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    22

    produksi listrik, kerusakan mesin serta dapat menimbulkan dampak bagi

    keselamatan kerja.Sehingga untuk menanggulangi bahaya ledakan tersebut PLTD PT.

    Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan melakukan upaya pencegahan dan

    pengendalian dengan cara sebagai berikut:

    1. Melakukan pengaturan komposisi bahan bakar di bagian pensuplai bahan

    bakar sebelum pengoperasian mesin.

    2. Mengadakan pengujian peralatan secara berkala misalnya pada tangki

    penyimpanan bahan bakar, bejana tekan dan saluran bahan bakar.

    3. Membuat instruksi kerja yang berisi prosedur kerja yang sesuai dengan

    keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang menjadi pedoman tenaga kerja

    ketika bekerja.

    4. Telah membuat prosedur tanggap gawat darurat.

    5. Menyediakan alat-alat pemadam kebakaran seperti: APAR, hydrant,

    mekanisme pemadam kebakaran.

    2.12.2.Kebakaran

    Sumber potensi bahaya kebakaran ini berasal dari penggunaan energi

    listrik bertegangan tinggi pada unit pembangkit tenaga listrik, tangki bahan

    bakar, oli bekas dan saluran bahan bakar serta material lain yang mempunyai

    karakteristik mudah terbakar pada suhu tertentu. Tempat yang berpotensi

    terjadinya kebakaran adalah elektrolitik refining, PLTD, dan ruang pensuplai

    bahan bakar. Penggunaan energi listrik bertegangan tinggi PLTD PT. Cogindo

    Dayabersama Sektor Ampenan telah dipasang alat pengaman yang bekerja

    secara otomatis menghentikan arus listrik. PLTD PT. Cogindo Dayabersama

    Sektor Ampenan juga telah memasang instalasi petir yang dapat melindungi

    daerah sekitarnya hingga radius 100 meter. Pemasangan instalasi petir ini

    mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran akibat samberan petir.

    Upaya pencegahan dan pengendalian untuk bahaya kebakaran yang

    dilakukan di PLTD PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan adalah sebagai

    berikut:

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    19/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    23

    1. Penyediaan APAR yang selalu di cek secara rutin.

    2.

    Pemasangan hidrant.3.

    Penyemprotan debu terhadap instalasi listrik.

    4. Dibuatnya jalur evakusi bila terjadi kebakaran serta nomor yang harus

    dihubungi ketika terjadi kebakaran yang tertempel di pintu-pintu.

    5.

    Adanya mekanisme pemadam kebakaran.

    6. Pelatihan pemadam kebakaran.

    7.

    Adanya tim tanggap darurat kebakaran.

    8. Tes simulasi kebakaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih tenaga

    kerja ketika terjadi kebakaran.

    2.12.3.Tertimpa benda berat

    Setiap proses kegiatan pengangkutan menggunakan chaine memiliki

    potensi besar tertimpa material berat, hal ini bisa disebabkan karena rantai yang

    terputus, ketidaksesuaian operator dalam pengoprasian alat, jarak pandang

    operator terbatas dan beban berlebih.

    2.12.4.Terjatuh dan Terpeleset

    Beberapa stasiun kerja melaukan pekerjaan di ketinggian, memiliki

    potensi bahaya bahaya jatuh dari tempat tinggi. Potensi bahaya ini dapat terjadi

    karena lantai yang basah dan licin oleh ceceran oli, tangga-tangga yang yang

    korosif dan kotor tidak aman bagi pekerja. Hal ini sering kali tidak diperhatikan

    oleh karyawan, karena kebanyakan karyawan merasa sudah terbiasa dan

    terampil bekerja di ketinggian.

    Upaya yang dilakukan PLTD PT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan

    untuk mencegah dan meminimalkan kecelakaan kerja adalah dengan membuat

    prosedur-prosedur kerja aman biasanya dalam bentuk instruksi kerja, tangga-

    tangga telah dipasang pegangan tangan dan talang untuk mencegah bahaya

    terjatuh, memberikan tranningtentang cara kerja yang aman, melakukan 5 R di

    tempat kerja, dan karyawan diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri

    sepertisafety helmet,safety shoes,safety belt untuk tenaga kerja yang bekerja di

    ketinggian.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    20/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    24

    2.13.Inspeksi Keselamatan Kerja

    Inspeksi dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi secara dini adanyapotensi dan faktor bahaya di tempat kerja dan segera memperbaikinya sebelum

    potensi tersebut menyebabkan suatu kecelakaan. Potensi berasal dari kondisi

    tidak aman contohnya kondisi lantai yang licin dan sudah rusak , atau ada kabel

    yang muncul dari permukaan lantai. Tindakan yang tidak aman seperti merokok

    di lokasi kerja ketika waktu bekerja, bercanda saat melakukan perkerjaan, tidak

    menggunakan safety helmet dan tidak menggunakan masker yang telah

    disediakan perusahaan. Inspeksi yang dilakukan juga meliputi kebersihan

    lingkungan, serta penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan.

    Alat pelindung diri yang telah disediakan oleh PLTD PT. Cogindo

    Dayabersama Sektor Ampenanadalah sebagai berikut :

    Pelindung Kepala

    Topi Las

    Safety Shoes (Pelindung Kaki)

    Safety Glove (Sarung Tangan)

    Alat Pelindung Pernapasan

    Kaca Mata Pengaman

    Face Sheild (Pelindung Muka)

    Apron

    Pelindung Telinga

    Sabuk Pengaman

    2.14.Sistem 5 R Cogindo

    Sistem 5 R yang diterapkan diPT. Cogindo Dayabersama Sektor Ampenan

    adalah sebagai berikut:

    Ringkas,

    Hanya menyimpan yang diperlukan.

    Rapi,

    Semua ada tempatnya dan berada pada tempatnya

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    21/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    25

    Resik,

    Membersihkan sambil melakukan control

    Rawat,

    Melaksanakan dan patuh pada semua peraturan 5 R

    Rajin,

    Telah menjadi budaya kerja dan kebiasaan.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    22/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    26

    BAB III

    PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

    3.1. Gambaran umum Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

    3.1.1. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

    Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang

    menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover).Prime mover

    merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang

    diperlukan untuk memutar rotor generator guna untuk menghasikan fluks

    elektromagnetik.

    Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu

    serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem

    untuk mengubah energi yang terkandung di dalam bahan bakar minyak menjadi

    tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya

    dan seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga

    listrik.

    Jenis pembangkit PLTD adalah jenis yang paling praktis, mudah dioperasikan

    dan sangat fleksibel karena relatif mudah ditempatkan di dekat pusat beban, dan ini

    artinya penghematan biaya transmisi. Pembangkit ini tersedia dalam kapasitas yang

    sangat bervariasi, mulai dari beberapa kilowatt hingga beberapa megawatt.

    Keuntungan lain dari jenis pembangkit ini adalah investasi awalnya yang relatif

    kecil dibandingkan jenis yang lain. Jika beban yang dilayani tidak terlalu besar dan

    tersebar dalam area yang luas, jenis pembangkit inilah yang cocok dikembangkan.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    23/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    27

    Gambar 3.1. Komponenkomponen utama Pusat Listrik Tenaga Diesel.

    Bahan bakar yang digunakan adalah minyak hitam atau biasa disebut MFO.

    Kualitas bahan bakar MFO ini lebih rendah dibandingkan dengan solar. Alasan

    perusahaan memilih menggunakan bahan bakar MFO adalah karena harga solar

    yang lebih mahal dibandingkan dengan MFO, sehingga jika perusahaan

    menggunakan solar sebagai bahan bakar untuk pengoperasian mesin tentunya akan

    meningkatkan biaya operasional yang harus dikeluarkan. Mesin yang digunakan

    juga memiliki kualitas yang bagus dan salah satu merk mesin pembangkit terbaik

    di dunia, jadi tidak masalah jika harus menggunakan bahan bakar MFO.

    3.1.2. Mesin diesel

    Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan

    motor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk

    membangkitkan listrik sebuah generator dengan menggunakan sistem penggerak

    tenaga diesel atau yang biasa dikenal dengan sebutan genset (generator set).

    Keuntungan pemakain diesel sebagaiprime over yaitu:

    a. Desain dan instalasi sederhana.

    b. Auxiliary equipment sederhana.

    c.

    Waktu pembebanan relatif singkat.

    d. Investasi awal relatif lebih rendah.

    Enginegenerator radiator

    Sat. tankDailytank

    separator Sludgetank

    Oil Separator oilCompressor

    auxitary

    Panel

    out

    going

    Mesin panel

    APDP

    turbo

    Feeder

    Booster

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    24/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    28

    e. Efisien pada setiap tingkatan beban.

    f.

    Bahan bakar lebih mudah diperoleh.Kerugian pemakain diesel sebagaiprime overyaitu:

    a. Mesin sangat berat, sehingga harus mampu menahan getaran serta

    kompresi yang tinggi.

    b.

    Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya semakin

    besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya

    sangat besar.

    c. Kapasitas mesin terbatas.

    d. Pemeliharaan harus lebih diperhatikan.

    e. Menimbulkan suara bising.

    f. Membutuhkan waktu yang lebih lama pada saat start dalam kondisi

    dingin.

    g. Menimbulkan polusi yang lebih tinggi.

    h.

    Biaya operasional lebih tinggi.

    Pada mesin diesel ada dua jenis mesin yaitu mesin dua langkah (2 tak) dan

    mesin empat langkah (4 tak). Yang di maksud dengan mesin dua langkah yaitu

    mesin yang pada saat melakukan torak mesin ini bergerak maju mundur

    sebanyak dua kali, sehingga generator baru dapat berputar sekali. Sedangkan

    yang dimaksud dengan mesin empat langkah adalah mesin yang

    pada saat melakukan torak mesin ini bergerak empat kali maju mundur, sehingga

    generator akan menghasilkan putaran sebanyak satu kali. Masing-masing dari

    jenis mesin diesel ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

    Mesin diesel pada PLTD Cogindo Ampenan termasuk mesin diesel empat

    langkah, piston melakukan empat langkah pendek menuju kepala silinder pada

    setiap langkah daya sebagai berikut:

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    25/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    29

    a. Langkah pertama merupakan langkah pemasukan dan pengisapan, disini udara

    dan bahan bakar masuk sedangkan crankshaftberputar ke bawah.b.

    Langkah kedua merupakan langkah kompresi, crankshaft terus berputar

    menyebabkan piston naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi

    pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.

    c.

    Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, disini kedua valve

    tertutup sedangkan crankshaft terus berputar dan kembali menarik piston ke

    bawah.

    d. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini exhaust valveterbuka

    dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar

    karena pada peroses keempat ini piston kembali bergerak naik ke atas dan

    menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk

    proses pembuangan.

    Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang

    kembali ke proses pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali.

    Gambar 3.2. Mesin Diesel Empat Langkah

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    26/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    30

    3.1.3.Komponen-komponen utama Mesin Diesel

    Adapun komponen-komponen mesin diesel secara keseluruhan adalahsebagai berikut:

    a. Cylinder head

    Fungsi:

    1. Penutup cylinder,

    2. Menempatkan valve mechanice,

    3. Menempatkan komponenInjector,

    4. Menempatkan Valve starting,

    5.

    Tempat Saluran Udara Masuk dan Gas Buang.

    Komponen yang terdapat pada cylinder head:

    a)Injector.

    Fungsi:

    Mengabutkan bahan bakar/ menyemburkan bahan bakar.

    b)Rocker Arm.

    Fungsi:

    Untuk menggerakkan katup buang dan katup isap.

    c)

    Valve.

    Fungsi:

    1)Menutup dan membuka intake manipold dan exhaust manipold

    2)Konstruksi valve:

    Sudut bidang kontak: 30o dan 45o,

    Celah penyetelan valve:

    o Inlet valve : 2 mm

    o Exhaust valve : 1,5 mm.

    b. Pistonset dan Connecting Rod

    1.

    Piston.

    Fungsi:

    a)

    Merapatkan ruang bakar,

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    27/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    31

    b)Menerima tekanan pembakaran,

    c)

    Menyerap panas hasil pembakaran,d)

    Meneruskan tekanan hasil pembakaran,

    e)Meneruskan panas pembakaran ke liner.

    2.Piston Ring.

    Fungsi:

    a)Merapatkan torak dan liner,

    b)Memindahkan panas piston ke liner,

    c)Mencegah kebocoran tekanan di ataspiston,

    3.

    Piston Pin.

    Fungsi:

    Pena penghubung connecting rod denganpiston

    4. Connecting Rod.

    Fungsi:

    a) Meneruskan tekananpistonke crankshaft.

    b) Meneruskan putaran crankshaft kepiston

    c. Cyli nder L iner& Engine Block

    1. Cylinder Liner

    Fungsi:

    a)Tempat terjadinya pembakaran

    b)Tempat pergerakkanpiston

    c)Penghantar panas hasil pembakaran

    Liner (Silinder)

    Liner basah:

    Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin,

    Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat karet,

    Tingkat korosi liner lebih tinggi,

    Liner kering:

    Liner tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin,

    Pemasangan liner lebih sulit,

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    28/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    32

    Liner lebih tahan korosi,

    2. Engine Block.Fungsi:

    a)Tempat kedudukan liner dan crankshaft,

    b)

    Tempat komponen disatukan,

    c)Rangka Utama Mesin.

    d. Frame(Rangka)

    Fungsi:

    Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-bagian

    mesin yang harus dapat menahan lendutan atau lengkungan akibat berat beban

    komponen mesin.

    e. Crank ShaftDan Cam Shaf t

    1. Crank Shaft

    Fungsi:

    a)Merubah gerak lurus menjadi gerak bolak-balik atau sebaliknya.

    b)

    Tempat bertumpunya connecting rod.

    2. Cam Shaft

    Fungsi:

    a)Merubah gerak putar menjadi gerak lurus

    b)Mengatur dan buka tutup valve

    c)Penggerak pompa pengabutan bahanbakar.

    f. Bearing

    Fungsi:

    1.

    Pelapis gerakan logam keras dengan logam keras

    2.

    Memudahkan pemeliharaan komponen mesin yang bergera

    3. Mencegah komponen utama yang bergesekan cepat rusak

    g. Transmision Gear

    Fungsi:

    1. Mengatur pergerakan membuka dan menutup katub.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    29/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    33

    2. Mengatur pergerakan pompa injeksi bahan bakar

    3.

    Mengatur penyesuaian pergerakan langkah torak dengan pompa injeksibahan, pergerakan membuka dan menutup katub

    4. Menghubungkan putaran poros engkol dengan komponen yang memerlukan

    gerak putar

    h. Bed Plate(Lantai Mesin)

    Fungsi:

    Sebagai penyangga utama seluruh bagian mesin dan generator untuk

    memudahkan penempatan mesin dan generator.

    PLTD biasa di gunakan sebagai pusat listrik untuk mengatasi adanya beban

    runcing yang sewaktu-waktu bisa muncul. PLTD disebut pusat listrik beban runcing

    karena memiliki beberapa kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

    1. Dapat mengambil beban dengan cepat, sehingga dapat meratakan beban dengan

    cepat.

    2. Pada saat start putaran mesin dari 0 rpm sampai sinkron dengan jaringan

    membutuhkan waktu yang relatif cepat.

    3. Ongkos pembangunannya relatif rendah daripada pembangkit listrik yang lain.

    Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi

    kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang

    terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu

    pabrik. Prinsip kerja PLTD adalah dengan menggunakan mesin diesel yang

    berbahan bakarHigh Speed Diesel Oil(HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan

    siklus diesel. Mulanya udara dikompresi ke dalampiston, yang kemudian diinjeksi

    dengan bahan bakar ke dalam tempat yang sama. Kemudian pada tekanan tertentu

    campuran bahan bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya.

    Proses pembakaran seperti ini pada kenyataannya terkadang tidak

    menghasilkan pembakaran yang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan efisiensi

    pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari 50 %. Namun apabila dibandingkan

    dengan mesin bensin (otto), mesin diesel pada kapasitas daya yang besar masih

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    30/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    34

    memiliki efisiensi yang lebih tinggi, hal ini dikarenakan rasio kompresi pada mesin

    diesel jauh lebih besar daripada mesin bensin.

    Gambar 3.3. Komponen-komponen utama Mesin Diesel

    3.1.4. Peralatan Tambahan (Alat Bantu) Pada Instalasi Mesin Diesel

    Camshaft untuk mengatur gerakan membukanya valve, mengatur

    pemompaan bahan bakar ke injectoroleh injection pump.

    a. Pompa injeksi(injection pump)untuk memberikan tekanan pada solar yang akan

    diinjeksikan/disemprotkan oleh nozel.

    b.

    Turbocharger untuk menaikkan daya mesin dengan meniupkan udara ke dalam

    silinder dan mengeluarkan udara/gas buang ke cerobong buang.

    c. Governoruntuk mengatur putaran motor dengan cara mengatur volume bahan

    bakar yang disemprotkan.

    d. Cylinder head cover, berfungsi untuk menutup cylinder head agar tidak ada

    kotoran atau air yang masuk ke dalamnya.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    31/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    35

    3.2. Mesin-mesin di PT. Cogindo Dayabersama

    Mesin-mesin yang digunakan di PT. Cogindo Dayabersama adalahsebanyak 5 unit. Dari 5 unit mesin tersebut, 3 mesin diantaranya bermerek Wartsila

    dan 2 mesin lainnya bermerek Niigata. Kelima unit mesin tersebut memiliki tipe

    yang berbeda.

    3.2.1.Mesin merek Wartsila

    Mesin merek Wartsila berasal dari Finlandia dan mesin ini merupakan

    mesin yang sangat terkenal dan salah satu mesin dengan kualitas terbaik yang ada

    di dunia. Wartsila mempunyai posisi yang kuat di Indonesia, dengan instalasi

    listrik sekitar 3 GW yang sudah beroperasi. Kesemuanya ini, dan semua instalasi

    Wartsila didukung oleh jaringan layanan global luas perusahaan. Wartsila

    mengadakan perjanjian servis untuk kapasitas pembangkitan lebih dari 350 MW

    di Indonesia. Wartsila adalah perusahaan terkemuka dunia dalam solusi listrik

    daur masa pakai penuh (complete lifecycle power solutions) untuk keperluan pasar

    bahari dan energi. Dengan penekanan pada inovasi teknologi dan efisiensi total,

    Wartsila memaksimalkan kinerja lingkungan dan keekonomian bejana dan

    pembangkit listrik para pelanggannya. Solusi pembangkit listrik Wartsila

    didasarkan pada tekhnologi mesin bakar modern, yang memberikan keluwesan

    istimewa dan efisiensi tinggi pada beban berapapun juga. Kesemua fitur unik ini

    memungkinkan pemanfaatan maksimal sumberdaya energi terbaharukan secara

    berselang seling, sambil memenuhi semakin tingginya permintaan di saat beban

    puncak. Mesin Wartsila juga terkenal mesin yang bandel, karena selain bisa

    menggunakan bahan bakar solar, mesin merek ini juga bisa menggunakan bahan

    bakar MFO dan emisi gas buang CO2yang dihasilkan sangat rendah, sehingga

    ramah dengan lingkungan.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    32/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    36

    3.2.2.Mesin merek Niigata

    Mesin merek Niigata ini merupakan mesin yang berasal dari Jepang. MesinNiigata adalah salah satu jenis mesin yang paling banyak digunakan di Pembangkit

    Listrik Tenaga Diesel Nusa Tenggara Barat. Di PT. Cogindo Dayabersama Mesin

    Niigata adalah mesin utama dalam pengoperasian pembangkitan tenaga listrik.

    Namun, seiring berjalannya waktu pihak Cogindo memutuskan untuk tidak lagi

    mengoperasikan mesin ini dikarenakan lebih bagusnya kinerja Mesin Wartsila,

    borosnya bahan bakar dan oli, bahan bakar yang digunakan harus solar. Sampai saat

    ini, Mesin Niigata di PT. Cogindo Dayabersama sudah tidak beroperasi lagi.

    3.3. Jenis-jenis tipe Mesin Wartsila dan Mesin Niigata yang digunakan PT.

    Cogindo Dayabersama

    3.3.1.Mesin Wartsila type6R32LN dan type9R32LN

    Kedua unit mesin ini merupakan mesin utama dalam pengoperasian

    pembangkit listrik di PT. Cogindo Dayabersama. Bentuk cylinderpada tipe mesin

    ini adalah lurus vertikal perbedaan antara kedua mesin ini terletak pada jumlah

    cylindernya. 6R memiliki jumlah cylinder 6, sedangkan 9R memliki jumlah

    cylinder 9. Arti dari angka 32 adalah ukuran diameter dari cylinder atau piston

    sebesar 32 cm. Berikut ini merupakan spesifikasi dari kedua unit mesin ini:

    Mesin Wartsila 6R32LN.

    Daya : 2 MW

    Putaran : 750 rpm

    Bahan bakar : MFO

    Waktu overhoul : setiap 6000 jam

    Mesin Wartsila 9R32LN.

    Daya : 3 MW

    Putaran : 750 rpm

    Bahan bakar : MFO

    Waktu overhoul : setiap 6000 jam

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    33/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    37

    (a) (b)

    (c)

    Gambar 3.4. (a). Mesin Wartsila type9R32LN (b). Mesin Wartsila type 6R32LN

    (c). Bentuk cylinder blockdan cylinder headkedua dari kedua unit mesin

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    34/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    38

    3.3.2. Mesin Wartsila type12V32LN

    Dinamakan mesin 12V dikarenakan bentuk cylinder dari mesin ini yangmenyerupai huruf V. Mesin ini merupakan induk dari seluruh mesin yang beropersi

    di PT. Cogindo Dayabersama. Alasannya adalah karena jumlah cylinder yang

    banyak, yakni 12 cylinder. Selain itu, daya yang dihasilkan oleh mesin ini juga

    paling besar di bandingkan dengan mesin-mesin yang lainnya, yakni sebesar 4,1

    MW. Berikut adalah spesifikasi dari mesin ini:

    Daya : 4,1 MW

    Putaran : 750 rpm Bahan bakar : MFO

    Waktu overhoul : setiap 6000 jam

    (a)

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    35/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    39

    (b)

    Gambar 3.5. (a). Mesin Wartsila 12V32LN (b). Bentuk cylinder dari

    type12V32LN

    3.3.3. Mesin Niigata type 16V32CX dan type 12VCLX

    Kedua mesin ini sempat menjadi mesin utama di PT. Cogindo

    Dayabersama, namun seiring berjalannya waktu peran utama mesin ini tergeserpasca masuknya Mesin Warstila. Mahalnya biaya perawatan menjadi masalah

    utama dalam pengoperasian mesin ini. Saat ini, kedua mesin ini tidak lagi

    beroperasi dan hanya dibiarkan begitu saja di area pembangkit Cogindo, seolah-

    seperti mesin rusak yang tidak terawat.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    36/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    40

    Spesifikasi Mesin Niigata type 16V32CX dan type 12VCLX secara

    berurutan adalah sebagai berikut: Daya : 3,1 MW & 2,7 MW

    Putaran : 750 rpm & 600 rpm

    Bahan bakar : solar

    Waktu overhoul : setiap 5000 jam.

    (a) (b)

    Gambar 3.6. (a). Mesin Niigata type12V32CLX (b). Mesin Niigata type

    16V32CX

    3.4. Sistem Kerja pada PLTD

    Pada sistem Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), ada beberapa sistem yang

    perlu diperhatikan yaitu :

    a. Change air and exhaust system

    b. Starting system

    c.

    Lube oil system

    d. Cooling system

    e.Fuel system

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    37/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    41

    3.4.1. Change air and exhaust system

    Udara sangat diperlukan dalam proses pembakaran, dimana udara tersebutdiambil langsung dari udara atmosfir. Change air systemini berfungsi menyediakan

    udara bersih yang cukup untuk proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang

    bakar. Pada PLTD, sistem udara masuknya menggunakan sistem turbocharger

    yang terdiri dari :

    a. Turbin.

    b.

    Blower/kompressor.

    c.Intercooler.

    Gambar berikut ini menunjukkan sistem aliran udara dan gas buang

    turbocharger.

    Gambar 3.7. Sistem aliran udara-gas buang turbocharger

    Sistem turbochargermemanfaatkan gas buang yang keluar dari cylinder

    untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan poros blower/kompresor.

    Selanjutnya kompresor tersebut menghisap udara masuk ke cylinder. Udara yang

    dihisap pada temperatur sekitar 30o C dengan tekanan 1 atm (1,033 Kg/cm2) dan

    akan keluar dari kompresor sekitar 120o C dengan tekanan 1,5 Kg/cm2.

    Dengan temperatur udara yang tinggi ini (120o C), maka udara tersebut perlu

    didinginkan, karena temperatur udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran

    engine

    blower

    Inter

    cooler

    in out

    boiler

    exhaust

    C T

    30o C 120o C

    50o C

    70o C 80o C

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    38/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    42

    50o C. Udara tersebut didinginkan dengan menggunakan Intercooler sebelum

    masuk ke cylinder. SistemIntercoolerpada PLTD Ampenan menggunakan air yangsudah melalui proses Chemical Water Treatment. Kemudian masuk keIntercooler

    dan disirkulasikan dengan pompa, lalu masuk ke dalam radiator untuk didinginkan

    kembali. Temperatur air pendingin yang masuk ke Intercooler 70o C dan yang

    keluar 80o C. Kemudian udara dariIntercoolermasuk ke intake manifolduntuk

    diturunkan tekanannya dan kandungan air di dalam udara dipisahkan dengan cara

    diembunkan. Udara tersebut masuk ke ruang bakar untuk selanjutnya dikompresi.

    Pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan ke dalam cylinder, sehingga

    terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dan udara.

    Gas hasil pembakaran yang tidak dimanfaatkan menjadi kerja berguna

    namun masih memiliki energi tinggi (temperatur 350o C dan tekanan 2

    Kg/cm2) sebelum dibuang ke exhaust dimanfaatkan untuk memutar turbin pada

    sistem turbocharger. Temperatur gas buang pada sisi keluaran turbin yang masih

    tinggi ( 350o C), dimanfaatkan kembali untuk memanaskan air pada boiler

    menjadi uap untuk dipergunakan sebagai pemanas padaFuel Oil Steam Heater dan

    Lub Oil Steam Heaterpada sistem bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan harus

    memenuhi syarat terjadinya pembakaran di ruang bakar. Bahan bakar harus

    mempunyai titik nyala (autoignition) sedikit lebih rendah dari temperatur yang

    dihasilkan dari langkah kompresi. Hal ini dimaksudkan supaya bahan bakar dapat

    teroksidasi dengan baik, sehingga menghasilkan tenaga ekspansi yang besar.

    3.4.2. Starti ng system

    Pada PLTD Cogindo Ampenan ini menggunakan sistem udara tekan yang

    berfungsi untuk start awal.Air startingatau yang sering disebut sebagaipneumatic

    startingadalah yang paling sesuai digunakan pada mesin diesel ukuran sedang dan

    besar. Mesin diesel dengan ukuran yang besar biasanya digunakan pada kapal

    ukuran besar atau suatu pembangkit listrik (PLTD). Pada prinsipnya adalah udara

    yang bertekanan dialirkan ke ruang bakar sehingga mendorong piston ke bawah

    secara bergantian sesuai denganfiring order. Ketika crankshaftpada mesin diesel

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    39/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    43

    mulai berputar dan menghasilkan pembakaran maka crankshaft telah digerakkan

    sendiri oleh tenaga mesin diesel danpneumatic startingberhenti.Alat yang digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan yaitu

    kompresor. Kompresor yang digunakan biasanya berupa kompresor torak, karena

    dapat menghasilkan udara dengan tekanan yang sangat tinggi. Dan biasanya untuk

    mesin diesel besar memerlukan udara dengan tekanan minimal 23 bar yang standby

    dengan waktu sekitar 5 -10 detik. Sehingga diperlukan kompresor dengan tekanan

    yang tinggi dan yang paling cocok adalah jenis kompresor torak.

    Untuk menyimpan udara bertekanan diperlukan tabung udara dengan

    kemampuan menahan udara bertekanan tinggi. Pada tabung udara terdiri dari badan

    tabung, drain valvedan kepala tabung. Pada kepala tabung terdapat main stop valve,

    safety valvedan auxiliary valve. Safety valveberguna sebagai pengaman jika terjadi

    tekanan yang melebihi tekanan yang disyaratkan oleh tabung, maka valve akan

    otomatis membuka. Main stop valve berfungsi untuk menyalurkan udara

    bertekanan menuju kestarting valveyang ada pada cylinderhead.Auxiliary valve

    dapat digunakan sebagai sistem udara kontrol. Sistem udara kontrol biasanya

    mempunyai tekanan sekitar 6 bar, sehingga diperlukan air reducer.

    Starting pada mesin diesel digunakan sebagai pengerak mula sebelum

    terjadinya pembakaran. Setelah mesin terjadi pembakaran maka alat starting akan

    berhenti secara otomatis. Alat yang digunakan untuk starting mesin diesel beragam

    seperti, motor DC, engkol manual, dan juga denganpneumatic.

    Starting mesin diesel dengan menggunakan motor DC bisanya digunakan

    untuk mesin diesel ukuran kecil seperti mesin diesel pada kendaraan, truck, bus,

    kapal kecil, dan juga mesin genset kecil. Prinsipnya adalah mesin diesel digerakan

    awal dengan menggunakan motor dc menggunakan tenaga baterai. Setelah terjadi

    pembakaran maka secara otomatis motor DC akan mati dan menarik diri dari

    putaran mesin diesel utamanya.

    Mesin diesel juga dapat digerakkan awal dengan menggunakan engkol

    manual. Mesin diesel ini juga mempunyai ukuran yang kecil. Ketika mesin diesel

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    40/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    44

    telah terjadi pembakaran maka engkol manual akan terlepas sendiri dari putaran

    mesin diesel utamanya.Air startingatau yang sering disebut sebagaipneumatic startingadalah yang

    paling sesuai digunakan pada mesin diesel ukuran sedang dan besar. Mesin diesel

    dengan ukuran yang besar biasanya digunakan pada kapal ukuran besar atau suatu

    pembangkit listrik (PLTD). Pada prinsipnya adalah udara yang bertekanan dialirkan

    ke ruang bakar sehingga mendorong piston ke bawah secara bergantian sesuai

    dengan firing order (1-3-5-6-4-2). Ketika crankshaft pada mesin diesel mulai

    berputar dan menghasilkan pembakaran maka crankshaft telah digerakkan sendiri

    oleh tenaga mesin diesel danpneumatic startingberhenti.

    Gambar 3.8. Starting system

    Starting valvemerupakan komponen yang berfungsi sebagai valve tempat

    keluarnya udara bertekanan 30 bar, sehingga udara dapat menggerakakn piston ke

    bawah. Starting valvemembuka pada saat posisi TDC pada langkah ekspansi di

    cylinder tersebut dan menutup pada sesaat sebelum BDC langkah ekspansi.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    41/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    45

    Membuka dan menutupnya starting valve diatur oleh suatu alat yang disebut

    dengan air starting distributor. Air starting distributormempunyai satu inputanudara bertekanan 6 bar dengan satu valveotomatis yang disebutstarting air control

    valve dan beberapa keluaran udara bertekanan tergantung pada jumlah cylinder

    pada mesin diesel.

    Starting valve terdiri dari katup utama, piston, bushing dan spring yang

    merupakan komponen utama daristarting valve. Katup utama akan membuka jika

    udara kontrol menekan piston sehingga valveterbuka dan udara bertekanan 30 bar

    masuk ke ruang bakar menekan piston. Hal tersebut berlangsung berurutan sesuai

    dengan urutan firing order sampai terjadi pembakaran di ruang bakar. Setelah

    terjadi pembakaran di ruang bakar maka staring air control valveakan berhenti

    bekerja dan semuastarting valveakan menutup.

    Starting valvemerupakan komponen yang berfungsi sebagai valve tempat

    keluarnya udara bertekanan 30 bar, sehingga udara dapat menggerakkan pistonke

    bawah. Starting valvemembuka pada saat posisi TDC pada langkah ekspansi di

    cylinder tersebut dan menutup pada sesaat sebelum BDC langkah ekspansi.

    Membuka dan menutupnyastarting valvediatur oleh suatu alat yang disebut dengan

    air starting distributor. Air starting distributor mempunyai satu inputan udara

    bertekanan 6 bar dengan satu valveotomatis yang disebutstarting air control valve

    dan beberapa keluaran udara bertekanan tergantung pada jumlah cylinder pada

    mesin diesel.

    Gambar 3.9. Starting air

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    42/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    46

    3.4.3. Lube oil system

    Agar mesin diesel dapat beroperasi dengan baik, aman, ekonomis danoptimal, maka harus ditunjang dengan sistem pelumasan yang baik . Pelumasan ini

    berfungsi sebagai pelicin, pendingin, perapat, pembersih, pencegah korosi dan

    peredam kejut.

    Adapun syarat pelumasan adalah :

    Tertutup

    Bertekanan

    Dapat disirkulasikan Dapat menjangkau keseluruhan bagian

    Dapat dibersihkan

    Dapat didinginkan

    Sistem pelumasan atau lube oil system pada mesin diesel merupakan hal

    yang sangat penting karena pada sistem ini, terdapat bagian-bagian yang bergerak

    translasi ataupun rotasi yang menyebabkan terjadinya gesekan. Berdasarkan

    Diagram Lub Oil Steam, pada saat mesin di jalankan maka lub oil sump tank

    menuju ke mesin dengan melewati lub oil cooler, pelumasan bergerak ke bagian

    bawah cylinder (Karter), kemudian ke lub oil sump tank untuk di sirkulasikan

    kembali, setelah mesin beroperasi sekitar 90% maka tugas lub oil priming pump

    digantikan dengangear lub oil pump. Untuk menjaga kualitas lub oil, maka lub oil

    tersebut di saring padaglacier centrifugal lub oil filter juga dihisap dan dipompa

    oleh purifier melewati heater (steam heater dan elektrik heater) lalu masuk ke

    purifier, clean oilyang dihasilkan masuk kembali ke dalam lube oil sump tank.

    Temperatur lube oil masuk 50 63oC, sedangkan temperatur keluar 70 90oC

    dengan tekanan 58 bar.

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemilihan minyak

    pelumas, antara lain :

    Viscositas (kekentalan), sebagai tahanan fluida untuk mengalir. Makin tinggi

    viscositasmakin sulit untuk mengalir (makin kental).

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    43/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    47

    Pour Point(titik tuang), merupakan temperatur terendah dimana pelumas mesin

    dapat mengalir.

    Flash Point(titik nyala), merupakan temperatur minimum pelumas yang dapat

    menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila diletakkan pada

    api.

    Fire ponit(titik bakar), temperatur minimum dimana uap pelumas cukup banyak

    dan dapat terbakar. Biasanyafire pointpelumas di atas 30oCFlash ponit.

    Demulsibility, sifat kemudahan untuk terpisah dari air.

    Bagian-bagian terpenting untuk di lumasi antara lainMain Bearing,piston,Crank Shaft, Cam shaft, Rocker Armdan bagian-bagian lainnya. Disamping untuk

    pelumasan mesin, sistem PLTD dilengkapi juga pelumasan untuk turbocharger,

    dimana prinsip kerjanya sama. Dimana pelaksanaan penambahan/pergantian

    berdasarkan kondisi pelumas itu sendiri (hasil pengamatan secara kimia) dan

    pemeriksaan kualitas pelumas dilakukan secara rutin setiap minggu.

    Gambar 3.10. Sistem Pelumasan Pada PLTD

    Glassir centrifugal

    lub oil filter

    GEngine

    Lub oil

    sump tank

    Lub oil

    coolerLub oil

    filter

    Lub oil filter P/F

    Elec heater Steam heater

    Lub. Oil priming pump

    Ex

    Gear lub oil pump

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    44/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    48

    3.4.5. Cooling system

    Pendingin (cooling) berfungsi untuk menyerap panas supaya temperaturbagian-bagian mesin tertentu tetap stabil sesuai dengan batasan-batasan yang

    diijinkan.

    Sistem air pendingin pada PLTD, menggunakan air yang disuplai dari

    PDAM, kemudian setelah mendapat perlakuan/treatment secara kimiawi air

    disalurkan ke engine dalam keadaan bersih dan memenuhi syarat untuk digunakan

    pada sistem pendinginan ini.

    Air tersebut menuju ke Priming Cooling Water Expansi Tank untuk

    dialirkan ke engine melalui pipa saluranJacket Water CoolerdanRaw water. Di

    dalamJacket Water CoolerdanRaw waterini, air pendingin didinginkan oleh air

    yang diambil darisecondary cooling water system. Air di dalamsecondary cooling

    water diambil dari kolam, kemudian masuk ke cooling tower. Setelah itu dipompa

    dengan menggunakansecondary cooling water pumpmelalui lube oil cooler, lalu

    masuk ke water coolerdan kembali ke cooling tower.

    Temperatur inlet jacket cooling water70 s/d 80oC dan temperatur outlet

    sekitar 85 s/d 95oC dengan tekanan 2,53,5 bar. Karena volume air yang masuk

    ke engine tidak akan sama dengan volume air yang keluar (karena adanya

    penguapan) dan untuk memberikan air pendingin mesin secara kontinu, maka

    sistem pendinginan dilengkapi make up water tank.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    45/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    49

    Engine RadiatorThermostat

    Jacket Water

    Exp. Tank

    Jacket Water Circulation Pump

    Drain

    Raw Water

    Exp. Tank

    Pompa water treatment

    Radiator

    Inter

    cooler

    E4W1E4W2

    Ke Make up water tank

    E4W3E4W4

    E4W6 E4W5E4W7

    E4W8

    E4W9

    E4W10

    Drain

    E4W11

    E4W12 E4W14

    E4W13

    WT1

    Gambar 3.11. Cooling system

    3.4.5. Fuel system

    Bahan bakar yang digunakan pada PLTD adalah bahan bakar MFO. Sistem

    penyaluran bahan bakar MFO menggunakan sistem penyaluran yang sama

    sebelum masuk kedalam engine. Pada sistem MFO, bahan bakar darisatelling

    tank, terlebih dahulu melewati unit separatoruntuk disaring sebelum masuk ke

    daily tank.

    Aliran Bahan BakarMarine Fuel Oil(MFO):

    MFO dari satelling tankmengalir ke separator unit, selanjutnya ke daily

    tank dan dialirkan menggunakan feeder pump ke booster unit setelah itu ke

    engine. Dimana pada satelling tank ini, terdapat level controlyang berfungsi

    untuk mengatur pembukaan katup solenoid dan pompa transfer bahan bakar

    MFO. Namun sebelum masuk ke daily tank, MFO tersebut disaring terlebih

    dahulu. Jika bahan bakar telah masuk daily tank, maka level control akan

    bekerja, dimana mengontrol isi tangki (90 % dari kapasitas total tangki).

    Kemudian katup solenoid akan tertutup dan kerjafeeder pump akan berhenti.

    Setelah itu, MFO akan dibersihkan di dalamfuel separator. Namun untuk

    memudahkan proses penjernihan difuel separator, maka bahan bakar tersebut

    dilewatkan pada suatu saringan awal (strainer), lalu dipanaskan pada suatu

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    46/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    50

    Steam Heater(uap air diambil dari boiler gas buang) danElectric Heaterhingga

    bahan bakar tersebut mencapai suhu

    80o

    C dengan tekanan masuk kepurifier23 bar.

    Jika aliran bahan bakar telah mencapai suhu yang diinginkan, maka setelah

    melewati Steam Heater, bahan bakar tersebut tidak dipanaskan lagi pada

    Electiric Heater. Tetapi jika suhu belum mencapai suhu tersebut, maka bahan

    bakar MFO dipanaskan lagi olehElectric Heater.

    Setelah melewati heater, bahan bakar masuk kepurifieryang di dalamnya

    terdapat piringan-piringan (disc) yang berputar dengan kecepatan putaran tinggi

    (sekitar 5500 rpm). Karena tingginya putaran purifier ini menghasilkan gaya

    sentrifugal, sehingga elemen yang berat akan terlempar lebih jauh dan

    selanjutnya akan terpisah dengan yang lainnya. Bagian yang berat akan

    terkumpul di bawah (yang berupa kotoran), sedangkan bagian atas merupakan

    cairan bahan bakar yang akan dialirkan ke daily tank.

    Purifierini merupakan alat yang berfungsi memisahkan cairan bahan bakar

    dengan zat yang lain dengan gaya sentrifugal berdasarkan perbedaan berat jenis

    MFO sebesar 0,945 Kg/It.

    Setelah bahan bakar bersih, maka bahan bakar tersebut dialirkan ke daily

    tank. Dimana dalam daily tank ini, temperatur bahan bakar diharapkan tidak

    kurang 60oC.Daily tankini juga mempunyai level indicatoruntuk mengetahui

    tinggi rendahnya cairan serta memberikan signal maksimum dan minimum level.

    Selanjutnya MFO menuju Fuel Oil Mixing Tank sebelum masuk ke engine.

    Sebelum masuk ke Mixing tank, bahan bakar melewati flowmeter (untuk

    mengukur dan mengamati jumlah aliran bahan bakar) dan Change Over Valve

    (sebagai katup pemisah aliran antara HSD dengan MFO), lalu melewati kembali

    steam heaterdan electric heaterhingga mencapai temperatur 90oC. Setelah

    melewati oil mixing tank, bahan bakar tersebut dialirkan melewati Strainer

    (saringan terakhir) sebelum masuk keruang bakar.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    47/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    51

    Gambar 3.12.Fuel system.

    3.5. Pengoperasian PLTD

    Prosedur pengoperasian dari suatu SPD (Satuan Pembangkit Diesel) pada

    prinsipnya sama, tapi dalam pelaksanaannya ada beberapa perbedaan, yang

    disebabkan karena adanya perbedaan dari jenis dan jumlah alat bantu sebagai

    pendukung dari SPD tersebut.

    Untuk menghindari kesalahan pada saat pengoperasian suatu SPD, kiranya

    diperlukan SOP (Standard Operation Prosedure) sebagai petunjuk yang harus

    diikuti oleh operator dalam mengoperasikan suatu unit pembangkit. Karena dengan

    menggunakan SOP maa kesalahan dalam mengoperasikan akan menjadi semakin

    kecil.

    Bagian utama SPD adalah:

    a.

    Panel Kontrol Mesin Diesel, Generatordan Alat Bantu.

    b. Mesin Diesel.

    c. Generator dan Exciter.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    48/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    52

    Prosedur mengopersikan SPD tersebut meliputi antara lain:

    a.

    Persiapanb.

    Start (Operasi mesin)

    c. Pembebanan

    d. Stop

    Selain hal-hal tersebut diatas untuk mengopersikan suatu SPD haruslah

    mengetahui batas-batas operasi dari unit tersebut.

    a.

    Panel Kontrol

    Panel Kontrol merupakan peralatan yang memonitor kerja mesin,

    generator dan peralatan bantu untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kerja

    pembangkit. Ada bebrapa jenis panel kontrol yang ada pada suatu SPD antara

    lain:

    1. Panel kontrol mesin

    2. Panel kontrol generator

    3.

    Panel kontrol alat-alat bantu

    Pada panel kontrol mesin dapat memonitor kondisi dalam mesin maupun

    alat bantunya, sedangkan panel kontrol generator memonitor kondisi generator

    dan kondisi jaringan saat SPD tersebut beroperasi. Pada panel ini ditempatkan

    peralatan yang berfungsi untuk memonitor ataupun mengopersikan suatu

    peralatan, dengan demikian pada panel kontrol ini akan dijumpai:

    1. Meter-meter indikator

    2. Saklar atau tombol

    3. Lampu indikator

    Fungsi dari meter-meter indikator ini adalah untuk mengukur/mendeteksi

    besaran seperti temperatur, tekanan, putaran, tegangan baterai, dan besaran

    lainya diukur, sehingga kondisi unit pembangkit dapat beroperasi pada batas

    nilai yang diijinkan. Untuk memudahkan pelaksanaan monitoring kondisi dari

    mesin, generator maupun alat bantu, maka meter indikator maupun sakelar dari

    peralatan pada unit pembangkit ditempatkan sesuai dengan kelompoknya.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    49/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    53

    Secara umum mater-meter indikator atau dapat juga disebut parameter

    yang terdapat pada panel kontrol suatu SPD adalah:1. Panel Mesin:

    Tekanan Pelumas

    Temperatur Pendingin Mesin

    Putaran Mesin

    Pengisian baterai.

    Emergency stop.

    Ketinggian Bahan Bakar

    Pengatur Putaran Mesin.

    2. Panel Generator/Listrik

    Tegangan Eksitasi

    Arus Eksitasi

    Tegangan Generator

    Frekuensi Generator

    Arus generator

    KW meter

    KVAR meter

    Cos

    KWh meter

    KVRh meter

    Kunci Syncron

    Lampu syncron

    Tegangan Jaringan

    frekuensi jaringan

    Nol Volt meter

    Syncronoscope

    Panel kontrol sangat besar pengaruhnya pada pengoperasian suatu SPD

    karena dapat berkaitan dengan keamanan dan keselamatan kerja suatu SPD, hal

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    50/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    54

    ini disebabkan jika ada salah satu parameter yang mengalami kerusakan akan

    mempersulit monitoring bila terjadinya perubahan besaran yang diukur padapengoperasian suatu SPD.

    3.5.1. Persiapan

    Mengoperasikan suatu SPD haruslah mengikuti S.O.P (Standard Operation

    Procedure) dari pembuat mesin, agar dapat bekerja, aman, efisien dan optimal,

    sehingga dapat beroperasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan sesuai

    dengan pabrik pembuat mesin tersebut. Karena itu prinsip pengoperasian

    PLTD secara umum dapat dikatakan sama, yaitu mengikuti prosedur yang

    harus dikerjakan sesuai S.O.P SPD yang bersangkutan. Kalaupun ada

    perbedaan langkah kerjanya, itu hanya terletak pada sistem:

    a. Alat bantu

    b. Urutan pelaksana

    c. Parameter

    d.

    Proteksi

    Perbedaan tersebut juga disesuaikan dengan jenis, dimensi dan merk dari

    pabrik pembuat SPD tersebut. Pengoperasian PLTD kegiatannya terdiri dari:

    a. Menghidupkan mesin

    b. Memparalel

    c. Pemantauan dan pengendalian

    d. Mematikan mesin

    Berikut adalah segala prosedur persiapan secara umum yang dilakukan

    seorang operator anatara lain:

    a.

    Memeriksa sistem suplai DC, memeriksa dan menambah air baterai bila

    kurang, menghidupkan saklar-saklar charge battray, suplai DC,

    mengecek lampu control, mengecek alarm.

    b. Memeriksa semua sistem. Memastikan bahwa peralatan-peralatan pada

    masing-masing sistem bekerja dengan baik dan dalam posisi yang benar.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    51/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    55

    1.Lube oil system, menambah minyak pelumas dikarter bila kurang, pelumasan

    turbo, governor, kompresor, pompa-pompa listrik.2.

    Fuel system, menambah daily tankbila kurang, mengatur katup-katup tangki

    pada posisi operasi.

    3. Cooling system, menambah permukaan tangki air penambah maupun cooling

    tower bila kurang, mengatur katup-katup pada posisi operasi.

    4. Starting system, cerat/drain air, pada botol udara dan menjalankan kompresor

    sampai tekanan 30 bar.

    5. Menjalankan pelumasan awal (primming pump).

    6. Melepas PMT/Penyulang.

    c. Semua bagian yang bergerka dari mesin harus diperiksa, baik mengenai

    letak, posisi, setelan termasuk kalau ada mur longgar, baut patah,

    sambungan longgar, kebocoran-kebocoran. Hal ini perlu diingat bahwa

    tidak boleh sesutau yang harusnya erat ternyata longgar dan yang seharunya

    bebas ternyata malah ketat.

    d. Seluruh peralatan perkakas dari papan perkakas harus diperiksa untuk

    memastikan bahwa tidak perlu ada yang hilang. Karena selama dalam

    pengoperasian ada peralatan yang diperlukan dengan segera atau ada yang

    salah letak dan ketinggalan di atas mesin kemudian jatuh karena getaran dan

    merusak beberapa bagian yang bergerak.

    e. Fungsi syncronoscope dengan memberi tegangan dari busbar.

    f. Menjalankan semua alat-alat bantu (pompa minyak pelumas, popma air

    pendingin jaket dan valve cage, pompa BBM,Extractor fan, danRadiator

    fan).

    g. Setelah semua pompa jalan, memeriksa apakah semua sistem bekerja

    dengan normal (tidak terjadi kebocoran).

    h. Untuk mengetahui kebocoran air pendingin di dalam ruang bakar dan

    sekaligus menghindari terjadinya water slag maka membuka kran indikator

    kemudian memutar poros engkol minimum dua kali dengan menggunakan

    alat pemutar (turning gear) yang ada pada fly wheel bila ternyata ada

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    52/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    56

    kebocoran air di ruang bakar maka air tersebut akan keluar melalui kran

    indikator. Hal ini juga sekaligus untuk melumasi bantalan-bantalan secaramerata dan mungkin bahwa crankshaftsudah bebas.

    i. Setelah yakin tidak ada kebocoran, menghentikan putaran dan menutup

    kembali kran indikator dengan rapat-rapat.

    j.

    Membebaskanfly wheeldari alat pemutar.

    k. Mematikan alat pemanas pada generator, untuk mesin baru atau mesin yang

    sudah lama tidak dioperasikan karena over houldan lain sebagainya.

    l. Selain hal tersebut di atas maka perlu juga diperiksa:

    Semua baut-baut utama,

    Defleksi crankshaft,

    Clearencepada katup-katup isap,

    Saringan udara/pelumas/bahan bakar,

    Tahanan isolasi.

    m. Bila persiapan tidak ada tanda-tanda gangguan dan pada lampa kontrol

    dipanel ready startmenyala menunjukan bahwa mesin sudah dapat distart.

    3.5.2. Operasi mesin (start)

    Jika dalam program persiapan seperti di atas telah dilakukan dengan baik,

    maka sudah siap untuk dihidupkan. Prosedur untuk menghidupkan SPD secara

    umum adalah sebagai berikut:

    a.

    Tunggu sampai tekanan minyak pelumas mencapai tekanan yang diijinkan (hal

    ini juga ditandai dengan menyalakan lampu pada panel mesin).

    b. Buka kran udarastartdari botol angin ke mesin.

    c. Tarik/tekan atau putar hendel/tombol start dari posisi startmaka mesin akan

    berputar dan bila putaran mesin telah mencapai (100 rpm) pindahan

    hendel/tombol dari posisi run up, maka putaran mesin akan naik hingga

    mencapai putaran normal. Selanjutnya pindahkan hendel/tombol dari posisi run

    upke posisi run. Kalau mesin gagal untukstartsetelah empat atau lima putaran

    berarti ada sesuatu yang salah. Putaran yang tidak berguna tersebut harus segera

    dihentikan dan diselidiki penyebabnya.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    53/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    57

    d. Untuk mesin yang di startdengan accu cukup hanya memutar kunci startke

    posisistartatau menekan tombolstart.e.

    Tutup kembali kran udara start, apabila udaranya tidak diperlukan untuk

    keperluan lain, misalnya dipakai pada sistem pneumatik, proteksi dan lain-lain.

    f. Setelah mesin beroperasi, biarkan mesin beroperasi pada putaran idle, sesuai

    petunjuk dari pabrik.

    g. Kemudian naikan putaran mesin sampai pada putaran nominal (daerah putaran

    kritis harus dilalui dengan cepat) dan biarkan beroperasi dalam beberapa menit.

    Biasanya hal ini disebut sebagai pemanas, yaitu sebelum sebelum mesin di

    bebani dan dibiarkan tanpa kerja untuk beberapa menit (umumnya sampai 5

    menit). Selama pemanasan ini perlu dilakukan pengamatan sebagai berikut:

    1. Dengarkan apakah pembakaran seperti biasa dan urutan pengapiannya benar.

    Periksa semua cylinderuntuk pembakarannya, perhatikan kerja dari pompa

    injeksi untuk mengetahui apakah semuanya beroperasi dengan baik.

    2.

    Amati sistem air pendingin keseluruhan untuk mengetahui apakah pompa

    bekerja dan terdapat air cukup, amati apakah kenaikan temperatur air berjalan

    dengan baik.

    3. Amati tekan pelumasan dan kerja dari sistem pelumasan. Periksa apakah ada

    cylinder yang terlalu cepat panas. Yang menunjukan adanya piston tak

    terlumasi dan dengarkan kalau ada bantalan pena torak atau pena engkol yang

    tidak terlumasi. Kalau ada bagian bergerak yang tidak cukup mendapatkan

    minyak pelumas, dapat mengakibatkan kerusakn gawat.

    4. Amati warna dan suara gas buang, untuk mengetahui keadaan yang baik.

    Pengamatan ini harus diulangi setelah beban dimasukkan. Karena dari warna

    gas buang ini dapat memberikan beberapa indikasi.

    Tindakan pengamatan pertama setelah start mesin, harus jadi

    kebiasaan bagi operator mesin dan kepala regu operasi harus bisa

    memberikan motivasi dan pengarahan kepada operatornya untuk hal ini.

    Prosedur ini merupakan metode yang sangat baik dan andal untuk mencegah

    operasi yang tidak benar, karena mesin diesel memerlukan perhatian yang

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    54/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    58

    layak pada saat yang tepat, sehingga kalau ada kelainan bisa ditemukan lebih

    dini.Paralel adalah bilamana dua buah atau lebih (dalam suatu

    pembangkit yang sama) untuk memikul beban secara bersama-sama, atau

    kerja sama antara pusat-pusat pembangkit satu dengan yang lainya yang lazim

    disebut interkoneksi. Macam-macam paralel yaitu:

    a. Paralel generator dengan generator

    b.

    Paralel generator dengan sitem

    c. Paralel trafo dengan trafo

    d. Paralel trafo dengan sistem

    e. Paralel sistem dengan sistem

    Tujuan memparalelkan SPD adalah:

    a. Untuk dapat mengatur pengoperasian setiap SPD secara ekonomis dengan

    menyesuaikan pembebanannya terhadap beban yang ada.

    b.

    Untuk meningkatkan keandalan sistem apabila ada gangguan pada salah satu

    SPD.

    c. Untuk membantu SPD lain yang bebannya sudah terlalu berat.

    d. Untuk penggantian operasi satu atau lebih SPD yang sedang operasi tanpa

    adanya pemadaman.

    e. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan yang berarti tenaga operator dapat

    dikurangi.

    Syarat-syarat paralel, dalam hal ini ada dua pengertian paralel yaitu paralel

    trafo dan paralel generator:

    Syarat-syarat paralel trafo yaitu:

    a. Perbedaan sudut primer/sekunder sama (vektor group sama)

    b.

    Tegangan nominal primer/sekunder sama

    c. Persentase impedans nominal sama, maximum 10%

    d. Perbandingan kVA paling besar 1 : 3

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    55/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    59

    Syarat-syarat paralel generator yaitu:

    a.

    Tegangan generator harus sama dengan tegangan bus bar, baik dengan trafo atautidak

    b. Frekuensi generator harus sama dengan frekuensi bus bar (50 Hz)

    c. Jumlah dan urutan phasa generator harus sama dengan urutan phasa busbar.

    Dalam pelaksanaan urutan phasa sudah dipasang sam apada waktu memasang

    SPD sehingga pada saat paralel tinggal mengatur tegangan frekuensi. Prosedur

    pelaksanaan untuk mempararelkan SPD adalah sebagai berikut:

    a. Pasang / hubungkan syncronoscope pada panel kontrol generator dari mesin

    yang akan diparalel.

    b. Switch FCB (Feld Cicuit Braeker)di ON kan

    c. Pindah exication changerrover switch dari posisi OFF keposisi HAND

    kontrol.

    d.Naikan tegangan perlahan-lahan dengan memutar HAND kontrol Filed

    Rheostart ke kanan sehingga mencapai tegangan nominal (tegangan operasinya)

    e. Pindahkan excitation changerover switch dari posisi MANUAL kontrol ke

    posisi AUTO selanjutnya pengaturan tegangan tidak lagi menggunakan

    manual kontrol tetapi menggunakan AVR kontrol yang diatur melalui set Volt

    Auto Switch.

    f. ON kan Switch pada syncronoscope maka akan terlihat penunjukan pada alat

    tersebut sebagai berikut:

    1. Tegangan busbar (kV Running)

    2. Tegangan generator yang akan diparalel (incoming)

    3.

    Frekuensi generator yang akan diparalel

    4. Jarum syncronoscope akan berputar ke arah slow/fast (kekiri / kekanan) atau

    dua buah lampu (syncronizing lamp) hidup/mati.

    g. Kemudian aturlah agar:

    1. Tegangan generator sama dengan tegangan bus bar (pengaturan melalui set

    volt auto switch)

    2. Frekuensi generator sama dengan frekuensi bus bar

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    56/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    60

    3. Jarum syncronoscope berputar pelan kearah fast/kekanan. Pengaturan

    frekuensi/putaran jarum syncronoscope ini dapat diatur dengan menaikan,menurunkan putaran mesin.

    h. Bila pengaturan sudah dilaksanakan, maka OCB siap dimasukan (diONkan)

    i. Masukan/ONkan OCB pada saat jarum syncronoscopemencapai titik tengah

    (garis tengah vertikal yang ada pada meter) atau pada saat lampu syncronnizing

    menyala paling terang (hubungan terang)

    j.

    Bila OCB sudah masuk berarti mesin sudah dalam keadaan paralel dan siap

    untuk dibebani.

    3.5.3. Pembebanan

    Pembebanan dan pelepasan beban, setelah SPD diparalel dengan sistem

    berarti selanjutnya dilakukan pembebanan sebagai berikut:

    a. Naikan beban mesin perlahan-lahan sesuai dengan kebutuhan (sebaiknya

    mesin dibebani antara 80-100% dari daya terpasangnya karena pada beban

    tersebut pemakaian bahan bakarnya paling efisien) atau 100% daya

    mampunya.

    b. Kemudian cek data operasinya di panel mesin dan listrik apakah sudah dalam

    keadaan normal semuanya. Pencatatan data operasi hendaknya dilaksanakan

    setiap jam atau setengah jam sekali untuk mengetahui kelainan-kelainan

    operasional secara dini termasuk suara maupun getaran yang tidak wajar.

    Sehingga bila terjadi kelainan dalam data operasinya perlu segera

    ditanggulangi.

    Prosedur pelepasan beban SPD merupakan kebalikan dari pemberian beban.

    Pelepasan beban dari suatu SPD berarti kita memberikan beban tersebut kepada

    SPD yang lain (mengoper beban). Jadi sebelum beban dilepas, kita harus yakin ada

    unit yang siap untuk mengambil alih beban SPD tersebut. Ada dua kemungkinan

    mesin yang akan mengambil alih beban yang akan dilepas:

    a. SPD yang sudah beroperasi sejak semula.

    b.

    SPD yang baru dioperasikan dari SPDstand by

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak windu.pdf

    57/58

    Jurusan Teknik Mesin PT. Cogindo

    Fakultas Teknik Dayabersama

    Universitas Mataram Sektor Ampenan

    61

    Bila kejadian pada butir a, maka untuk melepaskan beban tidak perlu waktu

    yang terlalu lama. Tetapi bila kejadian seperti pada butir b, tentu akan memakanwaktu lama dibandingkan butir a. hingga SPD penggantinnya sampai siap untuk

    dibebani (sepertistartnormal). Namun yang penting disini bahwa SPD pengganti

    harus mampu menampung beban yang akan dilepas.

    3.5.4. Pematian Mesin (Stop)

    Mematikan mesin, prosedur mematikan mesin yaitu:

    a.

    Prosedur untuk mematikan SPD dalam keadaan normal adalah sebagai berikut:

    1. Turunkan/pindahkan beban SPD yang akan distop secara perlahan-lahan,

    dengan sendirinya beban ini akan dipikul oleh SPD-SPD yang lain yang

    masih operasi paralel.

    2. Perhatikan tegangan, frekuensi, cos danbeban baik pada SPD yang akan di

    stop maupun pada SPD yang akan menerima beban.

    3. Turunkan beban hingga mendekati nol.

    4.

    Lepaskan OCB SPD bersangkutan dengan lepasnya OCB berarti SPD sudah

    lepas dari hubungan paralel dan hubungan nol.

    5. Pindahkan Excitation change over switch dari posisi AUTO CONTROL ke

    posisi HAND CONTROL.

    6. Turunkan tegangan perlahan-lahan sampai mencapai nol dengan jalan

    memutar HAND fieldrheostat kekiri.

    7. Lepas FCB (Field Circuit Breaker).

    8. Pindahkan Excitation change over switch dari posisi HAND ke posisi OFF.

    9. Selanjutnya masih dapat di stop melalui tombol.

    10.

    Setelah mesin stop biarkan alt-alat bantu (pompa pendingin jacket dan valve

    cage, pompa minyak pelumas dan radiator fan) berjalan 10 menit.

    11.

    Hidupkan alat pemanas (heater) pada generator.

    12.Membuat laporan.

  • 7/25/2019 BAB II dan BAB III versi pak