bab 1 fix(1) versi 2

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah PT. Chevron Pacific Indonesia Pada tahun 1924, tim survei eksplorasi yang bernama Standard Oil Company of California (SOCAL) dan Texas Oil Company (Texaco) membentuk sebuah perusahaan patungan yang berlokasi di Sumatera Tengah. Usaha yang dilakukan oleh tim eksplorasi SOCAL tersebut sempat terhenti, karena Indonesia pada waktu itu masih berada di bawah penjajahan Belanda. Akan tetapi, usaha eksplorasi tersebut tidak berhenti total karena pada bulan Juni 1930 tim tersebut membentuk Naamloze Vennootschap (NV) Nederlandsche Pacific Petroleum Matschappij (NPPM) (Sumber : Wikipedia). Pada tahun 1935, NPPM mendapat hak konsensi tanah seluas lebih kurang 600.000 hektar di Sumatera Tengah yang belum banyak dieksplorasi dan masih dianggap kurang memberikan harapan bagi pemerintahan Hindia Belanda. Daerah yang ditawarkan merupakan daerah yang sebenarnya tidak dikehendaki oleh NPPM itu sendiri dan dianggap kurang dapat memberikan harapan bagi pemerintah Hindia Belanda. Walapun bukan merupakan daerah yang tidak dikehendaki oleh NPPM, kegiatan ekplorasi tetap akan dijalankan pada daerah tersebut. Tahun 1936, TEXACO Inc. (Perusahaan yang beralokasi di Texas, AS) bersama-sama dengan SOCAL sepakat untuk bergabung dan membentuk perusahaan

Upload: agus-coy

Post on 26-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

BAB 1 Fix(1) Versi 2

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 Fix(1) Versi 2

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Sejarah PT. Chevron Pacific Indonesia

Pada tahun 1924, tim survei eksplorasi yang bernama Standard Oil Company

of California (SOCAL) dan Texas Oil Company (Texaco) membentuk sebuah

perusahaan patungan yang berlokasi di Sumatera Tengah. Usaha yang dilakukan

oleh tim eksplorasi SOCAL tersebut sempat terhenti, karena Indonesia pada

waktu itu masih berada di bawah penjajahan Belanda. Akan tetapi, usaha

eksplorasi tersebut tidak berhenti total karena pada bulan Juni 1930 tim tersebut

membentuk Naamloze Vennootschap (NV) Nederlandsche Pacific Petroleum

Matschappij (NPPM) (Sumber : Wikipedia). Pada tahun 1935, NPPM mendapat

hak konsensi tanah seluas lebih kurang 600.000 hektar di Sumatera Tengah yang

belum banyak dieksplorasi dan masih dianggap kurang memberikan harapan bagi

pemerintahan Hindia Belanda. Daerah yang ditawarkan merupakan daerah yang

sebenarnya tidak dikehendaki oleh NPPM itu sendiri dan dianggap kurang dapat

memberikan harapan bagi pemerintah Hindia Belanda. Walapun bukan

merupakan daerah yang tidak dikehendaki oleh NPPM, kegiatan ekplorasi tetap

akan dijalankan pada daerah tersebut.

Tahun 1936, TEXACO Inc. (Perusahaan yang beralokasi di Texas, AS)

bersama-sama dengan SOCAL sepakat untuk bergabung dan membentuk

perusahaan California-Texas Petroleum Corporation (CALTEX). Hasil

penelitian kegiatan geofisika yang dilakukan sekitar tahun 1936-1937

menunjukan bahwa prospek minyak yang lebih besar terletak di daerah selatan.

Kegiatan eksplorasi yang pertama kalinya dilakukan sekitar bulan April 1939

di lapangan Kubu 1. Tahun 1940, ditemukan lapangan minyak bumi di Sebanga

yang merupakan penemuan lapangan minyak yang pertama di daerah Riau. Pada

bulan November 1940, ditemukan lagi lapangan minyak baru di daerah Rantau

Bais dan disusul di daerah Duri pada bulan Maret 1941. Pada tahun 1942, Mercu

Bor siap dipasang di lapangan minyak di Minas I. Karena pecah PD II, kegiatan

pemasangan Mercu Bor tersebut terhenti.

1

Page 2: BAB 1 Fix(1) Versi 2

2

Kegiatan eksplorasi pada tahun-tahun selanjutnya dilakukan oleh Jepang. Hal

ini dapat dilihat dari data yang ada dan mengidentifikasikan bahwa proses

pengeboran selesai dilakukan pada saat pendudukan Jepang atas Indonesia.

Pengeboran yang dilakukan oleh Jepang merupakan satu-satunya sumur wild cat

di Indonesia selama PD II yang mempunyai kedalaman 2.623 kaki (± 787 m).

Kegiatan Jepang ini tidak berlangsung lama karena pecah perang kemerdekaan

sehingga pada tahun 1946 kegiatan ini terhenti.

Setelah perang berakhir, kegiatan eksplorasi dipusatkan untuk pengembangan

lapangan Minas. Pada tahun 1950, pemerintahan RI mulai mempelajari dan

menyusun suatu undang-undang yang mengatur masalah pertambangan.

Berdasarkan undang-undang pertambangan yang telah terbentuk, maka pada

bulan Januari 1951 pemerintah RI memberi izin berdirinya Caltex Pacific Oil

Company (CPOC) untuk melanjutkan kegiatan NPPM. Setelah setahun, CPOC

memproduksi minyak bumi di lapangan Minas. Pada tanggal 20 April 1952,

diadakan pengapalan pertama Minas Crude dari Perawang menyusuri Sungai Siak

menuju Pakning di Selat Malaka. Hasil ekspor tersebut antara lain adalah

pengembangan lapangan Duri, pembangunan jalan, dan pemasangan pipa saluran

(shipping line) yang mempunyai garis tengah 60 cm dan 70 cm sepanjang 120 km

dari Minas melintasi rawa sampai ke Dumai, mencakup pula pembangunan

stasiun-stasiun pengumpul dan stasiun pompa pusat di Duri maupun di Dumai

serta kompleks perumahan dan perbengkelan di Duri maupun di Dumai.

Tahun 1957, Presiden Soekarno mengeluarkan suatu perintah untuk

menasionalisasi perusahan penghasil minyak di Indonesia yang dimiliki oleh

modal Belanda. Walaupun perintah Presiden Soekarno pada saat itu terbatas

hanya pada perusahaan penghasil minyak Belanda, namun secara tidak langsung

keputusan tersebut mengancam kedudukan Caltex sebagai salah satu penghasil

minyak asing terbesar di Indonesia. Pada tahun 1950-an, Caltex telah

menginvestasikan modalnya di Indonesia yang besar sebagai penghasil minyak

terbesar di dunia. Menjelang tahun 1958, produksi minyak Caltex hampir

mencapai 200.000 barrel per hari.

Page 3: BAB 1 Fix(1) Versi 2

3

Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia memberlakukan undang-undang

nomor 44 tahun 1960 mengenai pengaturan dana pembagian wilayah kerja CPOC,

yaitu seluruh wilayah konsensi NPPM (Rokan I blok dan Rokan III blok seluas

9.030 km2) dikembalikan oleh Caltex pada pemerintah Republik Indonesia, tetapi

pelaksanaan operasi wilayah tetap dikerjakan oleh Caltex yang pada tahun 1963

menjadi badan hukum dengan nama PT. Chevron Pacific Indonesia, tetapi 100 %

sahamnya tetap dimiliki oleh Chevron (nama baru dari SOCAL) dan Texaco Inc.

Sekitar bulan September 1963, diadakanlah kontrak karya yang

ditandatangani antara perusahaan negara dan perusahaan asing yang termasuk di

dalamnya PT. Chevron Pacific Indonesia adalah wilayah Kangaroo seluas 9.030

km2. Tahun 1968, diadakan penambahan luas wilayah yaitu sekitar Minas

Tenggara, Libo Tenggara, Libo Barat, dan Sebanga sehingga luas wilayah kerja

PT. Chevron Pacific Indonesia seluruhnya menjadi 9.898 km2. Kemudian

kontrak karya yang berakhir pada 28 Agustus 1983 diperpanjang menjadi

Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract) hingga tanggal 8 Agustus

2001 dengan wilayah kerja seluas 31.700 km2. Dalam kontrak bagi hasil tersebut

antara lain ditetapkan bahwa Pertamina adalah pengendali manajemen operasional

dan bahwa Pertamina harus menyetujui program kerja dan anggaran tahunan. PT.

Chevron Pacific Indonesia sebagai kontraktor berkewajiban melaksanakan

kegiatan operasional dan menyediakan keahlian teknis, dana investasi, serta biaya

operasi. Perbandingan pembagian untuk kontrak bagi hasil yang disepakati sampai

saat ini oleh pemerintah (dalam hal ini adalah Pertamina ) dan PT. Chevron

Pacific Indonesia adalah sebesar 88% dan 12% ditambah dengan ketentuan

khusus lainnya berupa keluwesan atau insentif bagi PT. Chevron Pacific

Indonesia untuk hal - hal tertentu.

Dengan ditemukannya teknologi perminyakan yang canggih, kemungkinan

besar untuk memperpanjang “harapan hidup” industri perminyakan di Indonesia

dapat terus bertahan seperti ladang minyak di Duri. Dengan teknologi

perminyakan yang canggih yaitu menggunakan teknologi steam dapat

meningkatkan produksi minyak per hari 6 kali lipat dari yang sebelumnya atau

dari 50.000 barel per hari menjadi 300.000 barel per hari. Teknologi ini

Page 4: BAB 1 Fix(1) Versi 2

4

diterapkan mengingat bahwa kadar kekentalan dari minyak bumi yang ada di Duri

sangat tinggi dan sulit untuk dipompa keluar. Dengan bantuan injeksi uap ke

dalam tanah akan membantu keluarnya minyak ke permukaan tanah.

Ladang minyak Duri telah memberikan sumbangan yang cukup besar

terhadap produksi minyak Indonesia yaitu sebesar 8% dan 42% dari seluruh total

produksi minyak PT. Chevron Pacific Indonesia. Akan tetapi, sangat disayangkan

bahwa produksi minyak di Duri mulai mengalami penurunan pada tahun 1964.

Penurunan produksi tersebut berasal dari ladang minyak di Duri sangat

memprihatinkan pihak PT. Chevron Pacific Indonesia. Penurunan tersebut akan

sangat berpegaruh pada “Economic Life Expectancy“ dari perusahaan. Untuk

mengatasi masalah tersebut, PT. Chevron Pacific Indonesia telah menciptakan

suatu proyek yang dinamakan Proyek Injeksi Uap ( seperti yang telah disinggung

pada alinea sebelumnya ) di ladang minyak Duri. Proyek ini diresmikan oleh

Presiden Soeharto pada bulan Maret 1991. Injeksi uap tersebut merupakan

teknologi generasi ketiga yang dimiliki oleh PT. Chevron Pacific Indonesia.

Injeksi uap adalah suatu teknologi perminyakan mutakhir yang mempermudah

penyedotan minyak dari perut bumi, yang tidak dapat dijangkau dengan teknologi

penyedotan minyak konvensional . Dengan menerapkan teknologi baru tersebut

maka pihak PT. Chevron Pacific Indonesia mengharapkan tidak hanya mencegah

penurunan produksi minyak yang berasal dari ladang minyak Duri tetapi juga

dapat melipatgandakan produksi minyak yang berasal dari ladang minyak

tersebut. Rancangan injeksi uap ini diterapkan secara efektif pada ladang dengan

pola yang bervariasi antara lain “pola tujuh titik “, yaitu satu sumur injeksi untuk

enam sumur produksi atau pola lima titik dan sembilan titik.

Dibandingkan dengan 52 kontraktor minyak lainnya, PT. Chevron Pacific

Indonesia merupakan kontraktor minyak yang terbesar. Produksi minyak mentah

PT. Chevron Pacific Indonesia mencapai 65.8% (1974) dan menurun menjadi

46.5 % (1990). Meskipun terjadi penurunan pangsa produksi dari PT. Chevron

Pacific Indonesia, kelima kontraktor minyak, yaitu Caltex, Arco, Mobil Oil, Total,

dan Maxus tetap menguasai pangsa pasar produksi sebesar 75 % sedangkan

Pertamina dan Unocal mengalami penurunan produksi.

Page 5: BAB 1 Fix(1) Versi 2

5

Pada tahun 2005, Caltex, sebagai anak perusahaan Chevron dan Texaco Inc.

diakuisisi oleh Chevron bersama dengan Texaco dan Unocal. Maka, resmi nama

PT Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi PT Chevron Pacific Indonesia.

1.1.1 Sejarah Logo PT. Chevron Pacific Indonesia

Selama masa operasi nya di dunia, Chevron telah beberapa kali berganti logo

dimana penggunaan logo tersebut bergantung pada kegiatan yang dilakukan oleh

Chevron dan dengan pihak mana ia bekerja sama.

Sejarah logo perusahaan Chevron adalah sebagai berikut:

Tabel 1.

Sejarah Logo PT. Chevron Pacific Indonesia

Logo Keterangan

Logo ini digunakan sejak tahun 1879,

ketika Pasific Coast Oil co. didirikan.

Pada tahun 1903, diciptakan simbol baru untuk

perusahaan. Simbol tersebut

diciptakan berdasarakan saran yang

diberikan oleh seorang ahli kimia berusia 19

tahun, yang menyarankan penggunaan gambar

bintang seperti lambang dari Negara Bagian

Texas pada saat itu. Sehingga, pada tahun 1909

sebuah logo baru yang berbentuk bintang merah

dengan huruf T di tengah, digunakan untuk

mengambarkan perusahaan Texaco.

Pada periode yang sama, sebuah perusahaan

yang bernaman Gulf, menjadi bagian dari

Chevron. Sehingga logo perusahaan kembali

Page 6: BAB 1 Fix(1) Versi 2

6

berubah.

Chevron tidak mengadopsi simbol lain

sebagai lambang perusahaan nya hingga tahun

1931, ketika Standard Oil

mengkonsolidasikan produk dan jasanya dan di

gambarkan sebagai emblem berwarna biru, putih

dan merah.

Ketika terjadi nya Perang Dunia ke II,

sepasang sayap ditambahkan kedalam

lambang perusahaan Chevron.

Setelah Perang Dunia ke II, Perusahaan

mulai menggunakan identitas Chevron

untuk membangun pom bensin (gas

station). Dan pada awal 1995, sekitar 7000 pom

bensin telah menggunakan logo Chevron.

Pada akhir 1960, logo Chevron kembali

berganti, dengan dua warna terang (biru dan

merah) dan tulisan “Standard” diatasnya.

Pada tahun 1984, setelah merger dengan Gulf

Corporation, nama Standard OilCompany sudah

tidak lagi dipergunakan. Sebagai gantinya, nama

Chevron Corporation digunakan untuk

menggambarkan 2 (dua) perusahaan yang telah

bersatu menjadi satu identitas dalam

menjalankan operasinya.

Pada 1996, Caltex Inc. meluncurkan logo baru.

Page 7: BAB 1 Fix(1) Versi 2

7

Pada 2001 ketika Chevron melakukan merger

dengan Texaco, merger tersebut mengharuskan

Chevron untuk mengganti logo yang lama untuk

mengidentifikasikan perusahaan baru, yaitu

“ChevronTexaco”.

Pada 2005, perusahaan berubah nama menjadi

“Chevron” dan dibuatlah logo baru yang

didesain dengan nuansa gradasi warna biru dan

merah dan tulisan “Chevron” diatasnya.

(Sumber: http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00075-AK%20Bab%203.pdf)

Page 8: BAB 1 Fix(1) Versi 2

8

Gambar 1.Struktur Organisasi Perusahaan PT. Chevron Pacific Indonesia

1.2 Struktur Organisasi Perusahaan.

Struktur Organisasi perusahaan yang dipakai PT. Chevron Pacific Indonesia

sedikit terlihat unik. Semula PT. Chevron Pacific Indonesia menggunakan struktur

organisasi perusahaan yang berlaku di kebanyakan perusaan, yaitu Line and Staff

Organization. Struktur Organisasi perusahaan yang di pakai PT. Chevron Pacific

Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.

PT. Chevron Pacific Indonesia dipimpin oleh seorang President & Chairm of

The Managing Board yang berkedudukan di Jakarta. Dewan direksi lainnya

adalah Executive Vice President & Managing Director yang akan membawahi

beberapa bagian seperti :

Senior Vice President Sumatera,

Public Affairs Sumatra,

PRESIDENT DIRECTOR

VICE PRESIDENT CORP. FINANCE &

TREASURY

GENERAL

COUNSEL

VICE PRESIDENTCORP PUBLIC AFFAIRS

SR. VICEJAKARTA

VICE PRESIDENTTECH PLAN &

NEW VENTURES

MANAGER JAKARTA GEN.

SERVICES

MANAGING DIRECTOR

VICE PRESIDENTGENERAL AFFAIRS

VICE PRESIDENTCORP. HUMAN RESOURCES

MANAGER CORP.

QUALITY, PLANNING &

BUDGET

MANAGER PUBLIC AFFAIRS

SUMATRA

MANAGER INTERNAL AUDIT

SR. VICESUMATRA

ASST. TO SR. VP

GENERAL MANAGER

EXPLORATION

VICE PRESIDENTSUPPORT OPERS.

GENERAL MANAGERTECHNOLOGY &

DRILLING

VICE PRESIDENTOPERS. RUMBAI SBU

VICE PRESIDENTOPERS. MINAS SBU

VICE PRESIDENT

OPERS. BEKASAP SBU

VICE PRESIDENT

OPERS. DURI SBU

MANAGERCORP. SH&E

8

Page 9: BAB 1 Fix(1) Versi 2

9

Coorporate services,

Coorporate Human Resource,

Coorporate QI,

Planing Budget and

Internal Audit.

Dengan Manajeman sistem Strategic Business Unit (SBU) ini, otonomi tiap

unit menjadi semakin besar (desentralisasi), sehingga diharapkan effektifitas dan

effisiensi perusahan dengan semboyan “Our Journey To World Class Company”

ini semakin tinggi. Hal ini sangat perlu mengingat tingkat persaingan dan biaya

produksi yang semakin tinggi, sementara harga minyak dan cadangan minyak

bumi semakin menurun dan sulit di eksploitasi.

SBU yang terbentuk ada tujuh bagian, empat diantaranya bertanggung jawab

untuk mengembangkan dan mengelola ladang minyak di Riau (unit prodiksi),

yaitu

1. SBU Duri, merupakan penghasil minyak terbesar PT. Chevron Pacific

Indonesia, yang memiliki sistem injeksi uap terbesar di dunia. Wilayah

operasinya meliputi lapangan minyak Duri dan Kulin.

2. SBU Minas, merupakan daerah lapangan minyak dengan kadar belerang

sangat rendah dan dikenal dengan Minas Crude. Minyak jenis ini sangat

digemari negara-negara industri yang mengimpor Sumatran Light Crude.

Wilayah operasinya meliputi lapangan Minas.

3. SBU Bekasap (yang mengelola ladang bagian utara), dengan wilayah

operasinya meliputi area Petani, Bekasap, Bangko dan Balam.

4. SBU Rumbai (yang mengelola ladang bagian selatan), dengan wilayah operasi

meliputi area Petapahan, Libo, Zamrud, dan Pedada. Untuk Are Zamrud dan

Pedada terhitung mulai Agustus 2002 Explorasinya telah diserahkan kepada

Pemda Propinsi Riau yang dikelola oleh PT. Bumi Siak Pusako (PT. BSP).

5. SBU Exploration ang IT Support (merupakan SBU pendukung yang

bertanggung jawab terhadap eksplorasi di bagian tengah dan lepas pantai barat

Sumatra, operasi pengeboran, kontrak-kontrak jasa bersekala besar,

pengembangan teknologi).

Page 10: BAB 1 Fix(1) Versi 2

10

6. SBU Support Operation ( bertanggung jawab atas transportasi dan pengisian

minyak, pembangkit tenaga listrik, operasi perbaikan, dan jasa-jasa

transportasi angkutan darat dan laut ).

7. SBU Public Affairs ( bertanggung jawab atas penggandaan barang-barang

umum, pembelian berkala tahunan, pengamanan, jasa perjalanan udara dan

kesehatan ).

Dengan sistem SBU ini, sistem manajemennya memiliki level-level tertentu

dengan tiap SBU dipimpin oleh seorang Vice President yang dibantu oleh

beberapa manajer. Manajer dibantu beberapa team manajer dan dibawah team

manajer terdapat beberapa orang team leader.

Pada Tahun 2002 yang lalu PT. Chevron Pacific Indonesia kembali merubah

struktur manajemennya menjadi Indonesia Bisnis Unit (IBU) dimana bentuk

strukturnya hampir sama dengan sistem SBU dimana perubahan hanya terdapat

pada sistem pemegang saham.

1.3 Visi dan Misi PT. Chevron Pacific Indonesia

1.3.1. Visi

Visi PT. Chevron Pacific Indonesia adalah ”Menjadi perusahaan energi

Indonesia yang paling dikagumi oleh karyawan (SDM), kemitraan dan

kinerjanya”. Agar tetap dapat diakui sebagai perusahaan kelas dunia, PT Chevron

Pacific Indonesia melaksanakan ”Perbaikan kualitas berkesinambungan”

(Continously Quality Improvement). Dalam visi ini disebutkan bahwa PT.

Chevron Pacific Indonesia dalam operasinya mempunyai pandangan yang

menjadi landasan, yaitu untuk selalu menampilkan citra perusahaan semaksimal

mungkin untuk hasil yang terbaik. Hal ini sesuai dengan posisi dan status

perusahaan sebagai perusahaan multinasional.

1.3.2. Misi

Misi yang diemban oleh PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan tujuan

yang ingin dicapai oleh perusahaan. Hal ini tertuang pada mottonya, yaitu ”PT

CPI will effectively explore and develop hydrocarbons for the benefit of Indonesia

Page 11: BAB 1 Fix(1) Versi 2

11

and its shareholders”. Dengan misi tersebut PT. Chevron Pacific Indonesia

berusaha untuk memberikan sumbangan nyata bagi pembangunan Indonesia.

1.4 Ruang Lingkup Kerja Perusahaan

1.4.1. Wilayah Kerja Perusahaan

PT. Chevron Pacific Indonesia terletak di Rumbai Camp Rumbai, Pekanbaru,

Provnsi Riau, Indonesai dengan Wilayah kerja PT. Chevron Pacific Indonesia

yang pertama seluas hampir 10.000 km2 dikenal dengan nama blok Kangoroo

yang terletak di Kabupaten Bengkalis. PT. Chevron Pacific Indonesia selain

mengerjakan sendiri daerahnya juga bertindak sebagai operator bagi Chevron dan

Texaco. Peta kepemilikan Chevron dapat dilihat pada gambar 4.

Perjanjian yang diadakan pertama yaitu pada tahun 1963 untuk jangka waktu

selama 30 tahun, wilayah kerjanya meliputi Blok A,B, C, dan D seluas 12.328

km2. Setelah memperoleh tambahan daerah seluas 4.300 km2, maka pada tahun

1968 sebagian Blok A dan D dan seluruh Blok C (seluruhnya 32.6% dari daerah

asal) diserahkan kembali ke pemerintah Indonesia sedangkan pengembalian

daerah - daerah berikutnya dilakukan pada tahun 1973 dan 1978.

Penandatanganan dua perjanjian C & T yang berdasarkan kontrak bagi hasil

(KPS ) dilakukan pada bulan Agustus 1971 yaitu Coastal Plain Pekanbaru Block

seluas 21.975 km2 dan pada bulan Januari 1975 yaitu Mount Front Kuantan Block

seluas 6.865 km2 . Setelah dilakukan pengembalian beberapa daerah dari daerah

kerja secara bertahap, sekarang Coastal Plain Pekanbaru hanya seluas 9.996 km2.

Tahun 1979 hingga tahun 1983 dilakukan penambahan kontrak - kontrak baru

oleh PT. Chevron Pacific Indonesia yaitu sebagai berikut :

Joint Venture dengan Pertamina daerah Jambi Selatan blok D seluas 5.826

km2 pada tahun 1976 dan dikembalikan seluruhnya pada tahun 1988.

Kontrak bagi hasil ( KPS ) untuk wilayah Blok Singkarak pada tahun 1981

seluas 7.163 km2 di Sumatera Barat yang dikembalikan seluruhnya pada

tahun 1984.

Kontrak bagi hasil untuk wilayah Blok Langsa pada tahun 1981 seluas

7.080 km2 di Selat Malaka, lepas pantai Sumatera Utara, dan lepas pantai

Page 12: BAB 1 Fix(1) Versi 2

12

Daerah Istimewa Aceh yang dikembalikan sebelumnya pada bulan Mei

1986.

Kontrak bagi hasil Blok Nias pada tahun 1981 seluas 16.116 km2.

Perpanjangan perjanjian karya menjadi bentuk kontrak bagi hasil ( KPS )

untuk wilayah Blok Siak selama 20 tahun terhitung mulai tanggal 28

November 1993 dengan luas wilayah kerja 8.314 km2.

Perluasan ladang minyak Duri dilakukan dalam tiga belas area yang dimulai

dengan membangun daerah konstruksi pertama pada tahun 1981. Dalam sepuluh

tahun belakangan ini sudah dikembangkan tujuh daerah. Pembangunan juga

mencakup fasilitas pendukung utama seperti stasiun pengumpul minyak dan

stasiun pembangk uap. Sampai pengembangan area V, sistem injeksi yang

diterapkan dikenal dengan sistem pola tujuh titik dimana satu buah sistem injeksi

uap dikelilingi oleh enam buah sumur produksi.

1.4.2. Ruang Lingkup Bisnis dan Operasi.

Adapun ruang lingkup bisnis dan operasi dari PT. Chevron Pacific Indonesia

adalah sebagai berikut :

1. 88 lapangan produksi dengan jumlah sumur 12.500.

2. 2.700 Km kabel jaringan listrik

3. 11 menara pemboran, 30 menara kerja ulang, 7 hoist, ~400 sumur/tahun

4. 4.200 Km jalan lokasi.

5. 588 MW kapasitas pembangkit listrik.

6. 13.000 Km pipa produksi utama.

7. 6 Million Barrels tangki penyimpanan

8. 87 MM jarak tempuh mengemudi/tahun

9. 5.000 pegawai (97 % Nasional)

10. 23.500 rekanan bisnis

Page 13: BAB 1 Fix(1) Versi 2

13

11. 4 perumahan distrik utama dan 3 distrik kecil/terpencil

12. 10.000 penghuni perumahan ( Camp )

13. 1 rumah sakin dan 6 klinik.

14. 18 sekolah dan 10.000 pelajar

15. 85 MM jam kerja/tahun

1.4.3. Lokasi dan Tata Letak PT. Chevron Pacific Indonesia

Lokasi PT. Chevron Pacific Indonesia terletak di propinsi Riau dengan luas

daerah meliputi lebih dari 50.000 km2. Berdasarkan luas operasi dan kondisi

geografis yang ada serta pertimbangan efisiensi dalam pengoperasian, maka PT.

Chevron Pacific Indonesia membagi lokasi daerah menjadi 5 distrik :

1. Distrik Rumbai, sebagai pusat kerja administrasi daerah operasi PT.

Chevron Pacific Indonesia .

2. Distrik Minas, merupakan daerah operasi produksi minyak jenis Sumatera

Light Crude (SLC) dan terletak sekitar 30 KM dari distrik Rumbai.

3. Distrik Duri, merupakan daerah operasi produksi minyak. Distrik Duri

terdiri atas Duri OU/DSF dan Bekasap-OU yang daerah operasinya

meliputi Bekasap Petani, Balam, dan Bangko.

4. Distrik Dumai, merupakan pelabuhan tempat pemasaran/ pengapalan

crude oil dan terletak sekitar 184km dari Distrik Rumbai.

5. Distrik Jakarta, sebagai tempat pusat administrasi seluruhnya yang

memudahkan hubungan PT. Chevron Pacific Indonesia dengan pemerintah

pusat.

Peta daerah operasi PT. Chevron Pacific Indonesia dapat dilihat pada gambar 3.

1.5 Pemasaran

PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan produsen minyak mentah terbesar

di Indonesia, yang menyumbangkan sekitar 40 persen produksi nasional. PT.

Page 14: BAB 1 Fix(1) Versi 2

PETA DAERAH OPERASI CPIPETA DAERAH OPERASI CPIA Production

for PertaminaSharing Contractor

P. BENGKALIS

PINANG

ANTARA

NO. MENGGALA

SO. MENGGALA SIKLADI

BATANG

KOPAR

KULIN

DUMAIBUAYA

PAGER

TONGA

PUNCAK

PETANIJORANG

RANGAUDURI

PE MATA NG

P. PADANG

MINAS

ZAMRUD

LIBO

KOTABATAK

BERUK

SABAK

PUSAKA

PEDADA

BENUA

PE TAP AH AN

L ANGG AK

KASIKAN

PEKANBARU

TANDUN

PUNGUT

WADUK

SURAM

B EK ASA P

L INDAI

RINTIS

25 KMBANGKO

MANDAR

SANGSAM

ROKIRI

BAGANBELADA

NILAM

DORAL

BUNGSU

BERUK N.E.

DUSUN

PAK

GATAM

BENAR

PUSING

UJUNG TANJUNG

RANTAUBAIS

KERANGSERUNI

SINTONGKUTU

NINIK

OSAM

T ERANTAMPAIT AN

TOPAZ

KOTAGARO

GARUKAYU

MINDAL

TALAS

SE. BALAM

JAMBON

TELINGA

PINGGIR

N. SEBANGA

DAMAR

HITAM

KELABU

PUTIH

JINGGA

LEGEND :

RUMBAI SBU

MINAS SBU

BEKASAP SBU

D U R I SBU

R U M B A I

T. MEDAN

OKI ASIH

AMI

BESAR

IDRIS

P. RUPAT

0 300 KMS

N

INDEX MAP

SINGAPORE

KUANTAN BLOCKIS NOT ON THE MAP

NE MINASKB J

4D6D

8DMPP

PE MATA NG BOW

PE T. SS

PT Caltex Pacific Indonesia

14

Chevron Pacific Indonesia juga memasarkan minyak mentah, bahan bakar mentah

lain dan minyak bumi olahan kepada Pertamina, perusahaan minyak dan gas bumi

milik Pemerintah Indonesia dan juga memasarkan produk-produk kepada

pengimpor dan distributor terdaftar melalui unit bisnis perdagangan PT. Chevron

Pacific Indonesia yang ada di singapura. (http://www.chevronindonesia.com

akses: 11/Maret/2013 13:50 WIB)

Gambar 2.

Peta Daerah Operasi PT. Chevron Pacific Indonesia

15

Page 15: BAB 1 Fix(1) Versi 2

15

Gambar 3. Peta Kepemilikan Chevron

16