bab i tpp blok 19
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 BAB I TPP BLOK 19
1/2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia
dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase Golden
Age. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan
tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila
terjadi kelainan. Selain itu, penanganan kelainan yang sesuai pada masa golden age
dapat meminimalisir kelainan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga
kelaianan yang bersifat permanen dapat dicegah (Nutrisiani, 2010).
Masa bayi dan anak adalah masa mereka mengalami masa pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat dan sangat penting, dimana nantinya merupakan landasan
yang menentukan kualitas penerus generasi bangsa. Masa kritis anak pada usia 624
bulan, karena kelompok umur merupakan saat periode pertumbuhan kritis dan
kegagalan tumbuh (growth failure) mulai terlihat (Amin dkk, 2004).
Soetjiningsih (1995) menyebutkan bahwa perkembangan anak meliputi
perkembangan fisik, kognitif, emosi, bahasa, motorik (kasar dan halus), personal
sosial dan adaptif. Pemantauan perkembangan anak berguna untuk menemukan
penyimpangan/hambatan perkembangan anak sejak dini, sehingga upaya pencegahan,
upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta upaya pemulihan dapat diberikan
dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis tumbuh kembang
anak.
Anak merupakan individu yang berada pada satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak mengalami rentang
pertumbuhan dan perkembangan yang terdiri dari rentang cepat dan lambat. Proses
perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping, dan perilaku
sosial (Hidayat A, 2004). Pada beberapa kondisi terdapat anak-anak yang mengalami
masalah perkembangan. Salah satu kelainan yang diderita anak yang menjadi sorotan
saat ini adalah autis.
Autis adalah gangguan perkembangan yang mencakup bidang komunikasi,
interaksi, serta perilaku yang luas dan berat. Gejala autis mulai tampak pada anak usia
-
7/28/2019 BAB I TPP BLOK 19
2/2
18-36 bulan. Penyebabnya adalah gangguan pada perkembangan susunan syaraf pusat
yang menyebabkan terganggunya fungsi otak. Autis bisa terjadi pada siapapun, tanpa
ada perbedaan status sosial ekonomi, pendidikan, golongan etnis, maupun bangsa
(Indiarti MT, 2007).
Kasus autis belakangan ini bukan hanya terjadi di negara-negara maju seperti
Inggris, Australia, Jerman dan Amerika, tetapi juga di negara berkembang seperti
Indonesia. Prevalensi autis di dunia saat ini mencapai 15-20 kasus per 10.000 anak atau
0,15-0,20%. Apabila angka kelahiran di Indonesia enam juta per tahun, maka jumlah
penyandang autis di Indonesia, bertambah 0,15% atau 6.900 anak pertahun. Jumlah
anak laki-laki penyandang autis dapat mencapai tiga sampai empat kali lebih besar
daripada anak perempuan (Kasran, 2003).
Mengingat cukup tingginya angka kejadian anak autis di Indonesia, maka kami
mahasiswa Fakultas Kedokteran akan melakukan tugas pengenalan profesi identifikasi
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak di lembaga autis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah untuk tugas
pengenalan profesi ini adalah
1. Apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan anak?
2. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
3. Apa saja masalah tumbuh kembang pada anak?
4. Bagaimana penatalaksanaan masalah gangguan tumbuhan kembang anak?