bab i revisi (ok)
DESCRIPTION
jalanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu wilayah umumnya dipengaruhi oleh perkembangan
ekonomi, dan sosial budaya pada wilayah tersebut. Salah satu faktor untuk
meningkatkan perkembangan di atas adalah tersedianya sarana dan prasarana
perhubungan yang baik. Prasarana yang dimaksud adalah pelabuhan laut, jalan
kereta api, dan jalan raya. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang dapat
langsung menunjang perkembangan suatu wilayah, baik wilayah perkotaan
maupun wilayah pedesaan. Untuk itu perencanaan jalan raya harus disesuaikan
dengan volume lalu lintas yang akan dilayani, serta memenuhi syarat – syarat
teknis dalam pelaksanaanya.
Pada pokok pembahasan ini, hanya akan di bahas prasarana transpotasi
jalan raya, khususnya pada Proyek Peningkatan Kapasitas Jalan Elang Lueng
Bata, Banda Aceh dimulai dari STA 00 + 000 s/d 00 + 400, dapat dilihat pada
lampiran A.3.1 halaman 45. Proyek ini dibangun untuk memudahkan masyarakat
dalam berlalu lintas. Dengan demikian diharapkan aktivitas ekonomi dan
produktivitas masyarakat Provinsi Aceh pada umumnya dan masyarakat
khususnya dapat berjalan dengan lancar dan meningkat.
Proyek Peningkatan Kapasitas Jalan Elang Lueng Bata dilaksanakan oleh
CV. TERATAI SENTOSA, dengan sumber dana diperoleh dari Anggaran APBK
(DAK) KOTA BANDA ACEH Tahun Anggaran 2014, senilai Rp.
2.056.327.000,00,- termasuk 10 % PPN. CV TERATAI SENTOSA memperoleh
proyek ini dengan cara memenangkan tender, dengan nomor kontrak
602.1/02/KONTRAK/PEMB/DAK/BM-DPU/2014, Mulai tanggal 17 Maret 2014
sampai 5 Mei 2014. Jangka waktu pelaksanaan selama 150 ( Seratus Lima puluh )
hari kalender.
1
2
Ruang lingkup pekerjaan yaitu mobilisasi, pelebaran perkerasan dan bahu
jalan, pekerjaan tanah, perkerasan berbutir, perkerasan aspal, struktur, pekerjaan
harian dan pekerjaan pemeliharaan rutin. Kegiatan yang diikuti meliputi
perkerjaan berbutir dan pekerjaan aspal. Pada saat penulis pertama masuk dalam
kegiatan proyek, bobot pekerjaan yang terealisasi sebesar 19,90 % dari rencana
20,20 %, dengan selisih kegiatan sebesar 0,30 % dan pada saat penulis selesai
melaksanakan kerja praktek bobot pekerjaan yang terealisasi sudah mencapai
88,26 % dari rencana 87,87 %, dengan selisih kegiatan sebesar 0,39 %. Waktu
pelaksanaan (Time Schedule) dapat dilihat pada lampiran table B.1.1 halaman 46.