bab i pendahuluan ss - kki.go.id · dan keselamatan pasien. ... realisasi pencapaian sasaran tahun...

46
LAKIP 2012 Sekretariat KKI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang alah satu unsur utama dalam sistem pelayanan kesehatan yang prima adalah tersedianya pelayanan profesional oleh dokter dan dokter gigi yang kompeten yang bekerja untuk melindungi masyarakat dengan memberikan pelayanan medik yang aman. Atas dasar hal tersebut maka diterbitkan Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yang mengatur praktik dokter dan dokter gigi agar berkualitas baik dan terpelihara mulai dari pendidikan, registrasi dan pembinaannya. Untuk mewujudkan tujuan di atas, maka UU No. 29/2004 mengamanahkan membentuk sebuah lembaga negara yaitu Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). KKI merupakan suatu badan otonom dan mandiri yang bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia yang mempunyai fungsi inti menjaga dan menjamin kompetensi dokter dan dokter gigi melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, registrasi, serta pembinaan, dan penegakan disiplin. Asas praktik kedokteran adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien. Nilai ilmiah yang dimaksud bahwa praktik kedokteran harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta etika profesi yang diperoleh baik pendidikan formal maupun non formal secara berkeseimbangan serta pengalaman praktik di lapangan. Penyelenggaraan Praktik Kedokteran harus memberikan manfaat yang S S S

Upload: doankhuong

Post on 06-Sep-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

alah satu unsur utama dalam sistem pelayanan kesehatan

yang prima adalah tersedianya pelayanan profesional oleh

dokter dan dokter gigi yang kompeten yang bekerja untuk

melindungi masyarakat dengan memberikan pelayanan medik yang aman.

Atas dasar hal tersebut maka diterbitkan Undang Undang Nomor 29 Tahun

2004 tentang Praktik Kedokteran yang mengatur praktik dokter dan dokter

gigi agar berkualitas baik dan terpelihara mulai dari pendidikan, registrasi

dan pembinaannya.

Untuk mewujudkan tujuan di atas, maka UU No. 29/2004 mengamanahkan

membentuk sebuah lembaga negara yaitu Konsil Kedokteran Indonesia

(KKI). KKI merupakan suatu badan otonom dan mandiri yang bertanggung

jawab kepada Presiden Republik Indonesia yang mempunyai fungsi inti

menjaga dan menjamin kompetensi dokter dan dokter gigi melalui

pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, registrasi, serta pembinaan, dan

penegakan disiplin.

Asas praktik kedokteran adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai

ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan

dan keselamatan pasien. Nilai ilmiah yang dimaksud bahwa praktik

kedokteran harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta

etika profesi yang diperoleh baik pendidikan formal maupun non formal

secara berkeseimbangan serta pengalaman praktik di lapangan.

Penyelenggaraan Praktik Kedokteran harus memberikan manfaat yang

SSS

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 2

sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam rangka mempertahankan dan

peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Praktik kedokteran harus

mampu memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada setiap orang

dengan biaya yang terjangkau dan pelayanan yang bermutu.

Kewenangan KKI dalam peningkatan mutu pelayanan medis antara lain

dengan menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter

gigi; menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter

gigi; mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi; melakukan

pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi;

mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi;

melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai

pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi; dan

melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan

sanksi oleh organisasi profesi atau perangkatnya karena melanggar

ketentuan etika profesi. Dalam menjalankan seluruh kewenangannya

tersebut dijabarkan dalam peran KKI sebagai regulator, asesor, dan

inisiator sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dimaksudkan sebagai

pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat

KKI dalam rangka memfasilitasi penyelenggaraan tugas, fungsi dan

wewenang KKI dan MKDKI.

Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini adalah merupakan

laporan kinerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya selama

periode Januari sampai dengan 31 Desember 2012, sebagaimana

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 3

termaktub dalam Kepmenkes No.1442/Menkes/Per/X/2005 tanggal 11

Oktober 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Konsil

Kedokteran Indonesia.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat KKI tahun 2012 ini disampaikan

kepada Ketua KKI untuk laporan pelaksanaan program KKI secara

menyeluruh, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat KKI dan

sebagai bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Kementerian Kesehatan Tahun 2012.

C. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat KKI.

Sebagaimana pasal 2 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:

1442/Menkes/Per/X/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat KKI, tugas Sekretariat KKI adalah memberikan

dukungan teknis dan administrasi kepada semua unsur di KKI, termasuk

MKDKI.

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat KKI menyelenggaraan fungsi

sebagai berikut :

a. Pelaksanaan fasilitas standarisasi pendidikan profesi;

b. Pelaksanaan fasilitasi registrasi;

c. Pelaksanaan fasilitas pembinaan dan pelayanan hukum;

d. Pelaksanaan administrasi umum dan hubungan masyarakat;

Sekretariat KKI sebagai unsur pembantu pelaksana tugas KKI berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Ketua KKI, dan sebagai

penangggung jawab serta pelaksana administrasi dan manajemen KKI

Sekretariat KKI juga bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 4

Kementerian Kesehatan. Maka dalam melaksanakan tugas memberikan

dukungan teknis dan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan program

kegiatan KKI mengacu kepada sasaran dan strategi RENSTRA KKI dan

RENSTRA Kemenkes RI.

D. Sistimatika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat KKI Tahun

2012 sebagai berikut :

Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif

Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang Latar Belakang Penulisan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), maksud dan tujuan penulisan laporan,

tugas pokok dan fungsi Sekretariat KKI serta sistematika penulisan laporan.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana Strategis (RENSTRA) dimana akan diuraikan Renstra KKI dan

Kementerian Kesehatan yang terkait dengan KKI, menjelaskan visi dan

misi, tujuan, stratejik, sasaran tahun 2010-2015, kebijakan dan program

kerja Tahun 2012 serta penetapan kinerja tahun 2012.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012

Menjelaskan mengenai pengukuran kinerja, realisasi pencapaian sasaran

tahun 2012, evaluasi dan analisis kinerja 2012 serta realisasi akuntabilitas

keuangan.

BAB IV SIMPULAN

LAMPIRAN

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

1. VISI dan MISI

isi dan misi, nilai dan tujuan Konsil Kedokteran Indonesia

(KKI) merupakan landasan ideal KKI dalam melaksanakan

tugas, fungsi dan wewenangnya. Adapun sasaran dan

strategi yang tertuang dalam RENSTRA KKI adalah merupakan acuan

bagi Sekretariat KKI dalam melaksanakan tugasnya memberikan

dukungan teknis dan administrasi kepada semua unsur di KKI dalam

rangka terwujudnya visi dan misi yang telah ditetapkan.

Visi

Konsil Kedokteran Indonesia sebagai organisasi mandiri mempunyai Visi

”MENJADI REGULATOR PRAKTIK KEDOKTERAN UNTUK

TERWUJUDNYA PROFESIONALISME DOKTER DAN DOKKTER GIGI

YANG MELINDUNGI MASYARAKAT”.

Misi

Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai Misi :

1. Menjamin penerapan standar tertinggi pendidikan kedokteran dan

kedokteran gigi;

2. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme dokter dan dokter

gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran melalui upaya

pemeliharaan registrasi, pembinaan, dan penegakan disiplin profesi

dalam rangka melindungi masyarakat;

VVV

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 6

3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas manajemen dalam

mendukung penyelenggaraan program KKI.

2. Tujuan dan Sasaran

Harapan lima tahun kedepan dalam Rencana Strategi KKI 2011 - 2015

akan terjadi perubahan yang berarti baik dalam sistem pendidikan

kedokteran dan kedokteran gigi, sistem registrasi dokter dan dokter gigi,

dan pembinaan praktik dokter dan dokter gigi di Indonesia serta

penanganan kasus pelanggaran disiplin praktik kedokteran, maupun

sistem administrasi dan keuangan Sekretariat KKI sebagai faktor

pendukung.

Sasaran yang ingin dicapai lima tahun kedepan adalah:

1. terciptanya kepastian hukum tentang pembukaan program studi

(prodi) pendidikan kedokteran / kedokteran gigi dan terselenggaranya

asesmen kebutuhan dokter / dokter gigi serta asesmen prodi

pendidikan kedokteran / kedokteran gigi yang mengacu pada

pedoman yang rinci dan berjenjang;

2. seluruh program pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi di

Indonesia menerapkan standar pendidikan profesi dan standar

kompetensi pada setiap disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi;

3. terselenggaranya peningkatan dan penjagaan mutu pendidikan

kedokteran dan kedokteran gigi secara berkala dan

berkesinambungan;

4. tersedianya regulasi bagi dokter dan dokter gigi dalam memperoleh

kewenangan tambahan atau kewenangan lain;

5. tersedianya sistem registrasi dokter dan dokter gigi yang terpadu dan

sinkron baik secara manual maupun online (E-Registration);

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 7

6. tersedianya sistem pembinaan penyelenggaraan praktik kedokteran

dan terselenggaranya penanganan pengaduan dugaan pelanggaran

disiplin kedokteran dan kedokteran gigi yang efisien dan efektif oleh

MKDKI dan MKDKP dengan kualitas keputusan yang tepat;

7. terselenggaranya praktik kedokteran yang baik;

8. meningkatnya penerapan good governance sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Rencana Strategi 2011 – 2015.

Untuk mencapai 8 (delapan) sasaran tersebut, KKI menetapkan strategi

bagi masing-masing sasaran, yaitu sebagai berikut

SASARAN 1

Terciptanya kepastian hukum tentang pembukaan program studi (prodi)

pendidikan kedokteran / kedokteran gigi dan terselenggaranya asesmen

kebutuhan dokter / dokter gigi serta asesmen prodi pendidikan

kedokteran/ kedokteran gigi yang mengacu pada pedoman yang rinci

dan berjenjang.

STRATEGI 1

1.1. Mengembangkan sistem analisis pendidikan dokter/dokter gigi,

dokter spesialis/dokter gigi spesialis berdasarkan kebutuhan

nasional.

Program:

1.1.a. Pengkajian tentang pendidikan dokter/dokter gigi, dokter

spesialis/dokter gigi spesialis berdasarkan kebutuhan

nasional.

1.1.b. Pengembangan regulasi tentang kebutuhan dan kelayakan

prodi serta regulasi tentang pendidikan dokter/dokter gigi,

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 8

dokter spesialis/dokter gigi spesialis sesuai kebutuhan

nasional.

1.2. Mengembangkan kebijakan pemberian rekomendasi pembukaan,

pembinaan, dan penutupan prodi pendidikan kedokteran dan

kedokteran gigi.

Program:

1.2.a Pengembangan regulasi pemberian rekomendasi pembukaan

pembinaan, dan penutupan prodi baru pendidikan kedokteran

dan kedokteran gigi.

1.2.b. Penyusunan pedoman-pedoman pemberian rekomendasi

pembukaan prodi baru pendidikan kedokteran dan

kedokteran gigi.

1.2.c. Pengembangan sistem penilaian kelayakan prodi baru

pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi.

1.2.d. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi regulasi dan

pedoman-pedoman pembukaan prodi baru pendidikan

kedokteran dan kedokteran gigi.

SASARAN 2

Seluruh program pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi di

Indonesia menerapkan standar pendidikan profesi dan standar

kompetensi pada setiap disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi.

STRATEGI 2

2.1. Menyempurnakan standar pendidikan dan standar kompetensi

dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

Program:

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 9

2.1.a. Penyempurnaan standar pendidikan dan standar kompetensi

dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

2.1.b. Pengembangan sistem e-learning dalam pendidikan

kedokteran dan kedokteran gigi.

2.1.c. Penyelesaian masalah tumpang tindih dan pencabangan ilmu

kedokteran dan kedokteran gigi.

2.1.d. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi standar pendidikan

dan standar kompetensi.

2.2. Memastikan penerapan standar pendidikan dan standar

kompetensi oleh seluruh institusi pendidikan kedokteran

/kedokteran gigi.

Program:

2.2.a. Penyelenggaraan koordinasi dengan pemangku kepentingan

dalam rangka memastikan penerapan standar pendidikan

dan standar kompetensi.

2.2.b. Penyelenggaraan bimbingan teknis penerapan standar

pendidikan dan standar kompetensi.

SASARAN 3

Terselenggaranya penjaminan mutu pendidikan kedokteran dan

kedokteran gigi secara berkala dan berkesinambungan.

STRATEGI 3

3.1. Mengembangkan rumusan jenjang pendidikan profesi kedokteran.

Program:

3.1.a. Pengkajian sistem (termasuk jenjang) pendidikan kedokteran

dan kedokteran gigi.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 10

3.1.b. Pengembangan rumusan jenjang pendidikan profesi

kedokteran berikut gelarnya.

3.2. Merumuskan pengembangan sistem akreditasi pendidikan dokter

dan dokter gigi termasuk didalamnya rumah sakit pendidikan

bersama pemangku kepentingan.

Program:

3.2.a. Pembentukan komite akreditasi mandiri bersama BAN PT.

3.2.b. Penyelenggaraan akreditasi program studi pendidikan

kedokteran dan kedokteran gigi.

3.3. Melakukan evaluasi dokter/dokter gigi lulusan luar negeri.

Program:

3.3.a Penyempurnaan sistem evaluasi dokter/dokter gigi lulusan

luar negeri termasuk di dalamnya program adaptasi di

institusi pendidikan.

3.3.b. Penyelenggaraan evaluasi dokter/dokter gigi lulusan luar

negeri bersama pemangku kepentingan.

3.4. Merumuskan kebijakan reschooling dokter/dokter gigi, dokter

spesialis/dokter gigi spesialis yang terkena sanksi pelanggaran

disiplin.

Program:

3.4.a Pengembangan sistem reschooling untuk dokter/dokter gigi,

dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang terkena sanksi

pelanggaran disiplin.

3.4.b. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi sistem reschooling.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 11

3.5. Mengembangkan sistem penapisan teknologi kedokteran untuk

melindungi keselamatan pasien.

Program:

3.5.a. Pengkajian technology assessment di bidang kedokteran dan

kedokteran gigi bersama pemangku kepentingan terkait.

3.5.b. Pengembangan sistem penapisan teknologi kedokteran dan

kedokteran gigi bersama pemangku kepentingan terkait.

3.6. Mengembangkan sistem penjaminan mutu lulusan dokter/dokter

gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

Program:

3.6.a. Pengembangan sistem penjaminan mutu lulusan dokter/dokter

gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

3.7. Mengembangkan koordinasi sistem penjaminan mutu pelaksanaan

CPD.

Program:

3.7.a. Pengembangan koordinasi sistem penjaminan mutu

pelaksanaan CPD.

3.8. Meningkatkan kemampuan leadership & manajemen untuk institusi

pendidikan kedokteran (IPK) & institusi pendidikan kedokteran gigi

(IPKG).

Program:

3.8.a. Pengembangan pedoman kemampuan leadership dan

manajemen untuk IPK & IPKG.

3.8.b. Penyelenggaraan pelatihan kemampuan leadership dan

manajemen untuk IPK & IPKG.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 12

SASARAN 4

Tersedianya regulasi bagi dokter dan dokter gigi dalam memperoleh

kewenangan tambahan atau kewenangan lain.

STRATEGI 4

a. Mengembangkan sistem analisis kebutuhan kewenangan

tambahan atau kewenangan lain bagi dokter dan dokter gigi.

Program:

4.1.a. Pengkajian tentang kebutuhan kewenangan tambahan atau

kewenangan lain di daerah-daerah.

4.1.b. Pengembangan regulasi tentang pemberian kewenangan

tambahan atau kewenangan lain.

4.2. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi (monev)

pelaksanaan kewenangan tambahan.

Program:

4.2.a. Penyelenggaraan monev pelaksanaan pendidikan dan/atau

pelatihan kewenangan tambahan.

4.2.b. Penyelenggaraan monev pemberian dan penerapan

kewenangan tambahan.

4.2.c. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi regulasi kewenangan

tambahan.

SASARAN 5

Tersedianya sistem registrasi dokter dan dokter gigi yang terpadu baik

secara manual maupun online (E-Registration).

STRATEGI 5

5.1. Menyempurnakan regulasi registrasi WNI dan WNA.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 13

Program:

5.1.a. Penyempurnaan regulasi registrasi WNI dan WNA serta

penyusunan instrumen dan penyusunan key performance

indicator (KPI).

5.1.b. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi regulasi registrasi.

5.2. Meningkatan kualitas pelayanan registrasi secara manual, offline,

dan online.

Program:

5.2.a Peningkatan kualitas pelayanan registrasi WNI dan WNA

5.2.b. Peningkatan koordinasi implementasi sistem registrasi WNI

dan WNA secara manual, offline, dan online dengan para

pemangku kepentingan (stakeholders)

5.2.c. Peningkatan manajemen keadministrasian registrasi dan

kualitas SDM

5.3. Mengembangkan sistem manajemen data dan informasi registrasi.

Program:

5.3.a. Pengembangan sistem manajemen data dan informasi

registrasi

SASARAN 6

Tersedianya sistem pembinaan penyelenggaraan praktik kedokteran dan

terselenggaranya penanganan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin

kedokteran dan kedokteran gigi yang efisien dan efektif oleh MKDKI dan

MKDKP dengan kualitas keputusan yang tepat.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 14

STRATEGI 6

6.1. Mengembangkan sistem pembinaan dokter/dokter gigi, dokter

spesialis/dokter gigi spesialis, dan masyarakat penerima jasa

pelayanan kedokteran dan kedokteran gigi.

Program:

6.1.a. Pengembangan sistem pembinaan dokter/dokter gigi, dokter

spesialis/dokter gigi spesialis, dan masyarakat penerima jasa

pelayanan kedokteran dan kedokteran gigi.

6.1.b. Penyusunan dan penetapan pedoman komunikasi,

informasi, dan edukasi (KIE) bagi masyarakat.

6.2. Mengembangkan sistem kerja sama lintas sektor.

Program:

6.2.a Pengembangan kerja sama lintas sektor.

6.2.b. Pengembangan kerja sama dengan lembaga mediasi

sengketa medik.

6.2.c. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi penyelesaian

sengketa medik melalui mediasi.

6.3. Mengembangkan sistem penegakan disiplin dokter/dokter gigi dan

dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

Program:

6.3.a. Pengembangan regulasi tentang disiplin dokter/dokter gigi

dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis serta

penegakannya.

6.3.b. Penyempurnaan tata cara penegakan disiplin kedokteran

dan kedokteran gigi.

6.3.c. Pengembangan sistem manajemen data dan informasi

dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 15

yang melakukan pelanggaran norma etik, disiplin, dan

hukum.

6.3.d. Penyelenggaraan koordinasi dengan pemangku kepentingan

terkait penegakan disiplin kedokteran dan kedokteran gigi.

6.3.e. Pengembangan sistem/mekanisme pembinaan dan

pengawasan terhadap dokter/dokter gigi dan dokter

spesialis/dokter gigi spesialis yang dikenakan sanksi disiplin.

6.3.f. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi regulasi tentang

disiplin dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi

spesialis serta penegakannya.

6.4. Meningkatkan pemahaman tentang profesionalisme dokter dan

dokter gigi.

Program:

6.4.a. Pengembangan berbagai standar dan pedoman praktik

kedokteran yang terkait profesionalisme dokter dan dokter

gigi.

6.4.b. Peningkatan pemahaman profesionalisme dokter dan dokter

gigi.

6.5. Mengembangkan jaringan kerja MKDKI pada tingkat regional.

Program:

6.5.a. Pengembangan regulasi pembentukan MKDKP.

6.5.b. Pembentukan MKDKP.

6.6. Meningkatkan efektivitas penegakan disiplin kedokteran.

Program:

6.6.a. Penatalaksanaan penanganan pengaduan dugaan

pelanggaran disiplin kedokteran dan kedokteran gigi.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 16

6.6.b. Peningkatan kemampuan SDM dalam rangka pelaksanaan

fungsi dan tugas MKDKI dan MKDKP.

SASARAN 7

Terselenggaranya praktik kedokteran yang baik.

STRATEGI 7

7.1. Mengembangkan sistem monev penyelenggaraan praktik

kedokteran yang baik di Indonesia.

Program:

7.1.a. Pengembangan sistem monev penyelenggaraan praktik

kedokteran yang baik.

7.1.b. Pengembangan konsep publikasi tentang praktik kedokteran

yang baik.

7.1.c. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi penyelenggaraan

praktik kedokteran yang baik.

7.1.d. Penyelenggaraan advokasi penyelenggaraan praktik

kedokteran yang baik.

7.2. Mengembangkan sistem analisis (kajian – kajian) praktik

kedokteran dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan nasional dan

internasional.

Program:

7.2.a. Penelitian penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik.

7.2.b. Pengembangan sistem analisis (kajian – kajian) praktik

kedokteran dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan

nasional dan internasional.

7.2.c. Pengembangan kerja sama internasional.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 17

7.3. Meningkatkan pembentukan dan reviu peraturan perundang-

undangan.

Program:

7.3.a Peningkatan pembentukan dan reviu peraturan perundang-

undangan.

SASARAN 8

Meningkatkan penerapan good governance sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

STRATEGI 8

8.1. Meningkatkan kualitas SDM.

Program:

8.1.a. Peningkatan dan pengembangan SDM.

8.2. Mengembangkan konsep tupoksi Sekretariat KKI.

Program:

8.2.a Pengembangan konsep tupoksi Sekretariat KKI.

8.2.b. Perencanaan program dan anggaran tupoksi KKI.

8.3. Meningkatkan pelayanan administrasi dan perkantoran.

Program:

8.3.a. Peningkatan pelayanan administrasi dan perkantoran.

8.3.b. Pembangunan gedung kantor.

8.3.c. Pengembangan infrastruktur informasi dan teknologi (IT)

KKI.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 18

4. Indikator Kegiatan Peningkatan Manajemen Konsil Kedokteran

Indonesia.

Keberadaan KKI walaupun merupakan lembaga independen secara

administrasi dan substansi tidak terlepas dari peran Kementerian

kesehatan. Masing-masing lembaga mempunyai rencana strateginya

sendiri, namun demikian saling terkait satu sama lain. Strategi dalam

renstra KKI mendorong program kerja dari rencana strategis

Kementerian Kesehatan. dalam renstran Kementerian Kesehatan 2010-

2014 kegiatan peningkatan manajemen Konsil Kedokteran Indonesia

merupakan bagian dari program dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya. Indikator yang ditetapkan dalam renstra

Kementerian Kesehatan 2010-2014 untuk kegiatan Peningkatan

Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Jumlah surat tanda registrasi (STR) baru dokter dan

dokter gigi yang teregistrasi sebanyak 149.000 STR.

b. Jumlah penanganan kasus dugaan pelanggaran disiplin dokter dan

dokter gigi sebanyak 157 kasus

Berikut adalah indikator luaran dari Program Peningkatan Manajemen

Konsil Kedokteran Indonesia, target per tahun dan serta definisi

operasionalnya

MATRIK KINERJA SEKRETARIAT KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Kegiatan : Peningkatan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia

Sasaran : Terselenggaranya registrasi, pendidikan, profesi, pembinaan

serta penanganan kasus dugaan pelanggaran disiplin dokter dan

dokter gigi

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 19

No Indikator Definisi

Operasional Target

2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah surat tanda registrasi (STR) dokter dan dokter gigi yang teregistrasi

STR adalah bukti tertulis dari pencataan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya

108.000 118.000 128.000 138.000 149.000

2 Jumlah penanganan kasus dugaan pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi

Penanganan kasus dugaan pelanggaran disiplin profesi dokter dan dokter gigi adalah pengaduan dari masyarakat, tenaga kesehatan dan institusi kesehatan lain tentang adanya pelanggaran disiplin profesi kedokteran dan kedokteran gigi

57 77 97 127 157

5. Program dan Kegiatan Tahun 2012

Untuk mencapai tujuan dan sasaran lima tahun ke depan KKI, maka

secara bertahap ditetapkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan

program utama Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya yang

diimplemtasikan dalam output kegiatan Sekretariat Konsil Kedokteran.

Untuk tahun 2012 Kegiatan Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia

merupakan kegiatan yang secara spesifik diadakan untuk mencapai

target dan disertai dengan kegiatan-kegiatan pendukung pencapaian

target. Kegiatan Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2012

yaitu sebagai berikut :

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 20

Kegiatan Sasaran Output Kegiatan

Dukungan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia

Terselenggaranya registrasi, pendidikan profesi, pembinaan serta penanganan kasus pelanggaraan displin dokter & dokter gigi

1. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi

2. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pendidikan Profesi Dokter dan Dokter Gigi

3. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pembinaan Pelaksanaan Praktik Kedokteran di Indonesia

4. Penanganan Kasus Pengaduan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi

5. Laporan Layanan Surat Tanda Regstrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi (PNBP)

6. Layanan Perkantoran

7. Perencanaan Program dan Penganggaran

8. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

9. Peralatan Fasilitas Perkantoran

10. Laporan Kinerja

11. Laporan Kegiatan dan Pembinaan

12. Pengembangan Media Informasi KKI

13. Pembangunan Gedung Kantor Layanan KKI

B. Perjanjian Kinerja

Proses penjabaran dari Sasaran dan Program yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategi, akan dilaksanakan oleh Sekretariat Konsil Kedokteran

Indonesia termasuk didalamnya kegiatan secara tahunan. Perencanaan

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 21

kinerja tahun 2012 merupakan proses perencanaan kinerja yang

didokumentasikan dalam Rencana Kinerja Tahunan (Annual Performance

Plan). Di dalam Rencana Kinerja Tahunan ditetapkan target kinerja tahunan

untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Target kinerja ini akan menjadi komitmen bagi Konsil Kedokteran Indonesia

untuk dicapai dalam tahun 2012.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran lima tahun kedepan sebagaimana

tersebut diatas, maka telah ditetapkan sasaran, indikator kinerja dan alokasi

anggaran Sekretariat KKI tahun 2012, sebagai berikut :

Kegiatan Sasaran Indikator Target 2012

Peningkatan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia

Terselenggaranya registrasi, pendidikan profesi, pembinaan serta penanganan kasus pelanggaraan displin dokter & dokter gigi

1. Jumlah Surat Tanda

Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi

128.000

2. Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin dr & drg

97

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 22

BAB III AKUNTABILIAS KINERJA TAHUN 2012

A. Pengukuran Kinerja dan Analisis Pencapaian Kinerja

1. Pengukuran Kinerja

engukuran keberhasilan kinerja Sekretariat KKI didasarkan

dengan membandingkan capaian kinerja tahun berjalan

dengan target serta dengan pencapaian tahun lalu melalui

pembandingan jumlah Surat Tanda Registrasi dokter dan dokter gigi

yang diterbitkan dan jumlah penanganan pelanggaran disiplin dokter dan

dokter. Pencapaian kinerja dari dua indikator tersebut pada tahun 2012,

sebagaimana digambarkan dengan tabel di bawah ini.

Sasaran Indikator Tahun 2012

Target Capaian

Terselenggaranya registrasi, pendidikan profesi, pembinaan serta penanganan kasus pelanggaraan displin dokter & dokter gigi

1. Jumlah Surat Tanda

Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi yang terregistrasi

128.000

135.739

2. Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin dr & drg

97 121

Terlihat dalam tabel bahwa pada tahun 2012, pencapaian indikator untuk

jumlah STR dan Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin

keduanya melebihi target yang diharapkan, yaitu untuk STR tercapai

135.739 dari target 128.000 dan penanganan kasus mencapai 121 dari

target 97.

PPP

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 23

2. Analisis Pencapaian Kinerja

a. Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi

yang teregistrasi

Target indikator “Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan

Dokter Gigi yang teregistrasi” merupakan target kumulatif. Sampai

dengan tahun 2012, target yang ditetapkan adalah sebanyak 128.000

STR dan telah terealisasi sebanyak 135.739 STR atau sebesar

106,05 %.

Penambahan jumlah STR pertahun diterbitkan untuk dokter/dokter

gigi lulusan baru, atau untuk dokter/dokter gigi asing yang mendapat

STR Sementara (untuk praktik kedokteran dan fellowship) dan STR

Bersyarat (untuk dokter yang sedang pendidikan spesialis).

Selain itu, pencapaian kinerja indikator juga didukung dengan

semakin banyaknya jumlah lulusan baru per tahun dan memang

diketahui bahwa jumlah FK dan FKG yang meluluskan dokter dan

dokter gigi meningkat pada 3 tahun belakangan. Selain itu juga

didasarkan pada pemahaman dokter dan dokter gigi lulusan baru

dalam mengikuti aturan yang harus dijalankan cukup baik.

Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun – tahun sebelumnya

maka selalu terdapat peningkatan jumlah dari target yang telah

ditetapkan, seperti target tahun 2010 sebanyak 108.000 dapat

teralisasi sebanyak 115.155 dokter dan dokter gigi, sementara pada

tahun 2011 dari target sebanyak 118.000 dapat direalisasikan

sebanyak 125.465 dokter dan dokter gigi yang teregistrasi.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 24

0 20000

40000 60000

80000 100000

120000 140000

160000

2010 2011 2012 2014 (Renstra)

Target

Realisasi

Hal lain yang mendukung keberhasilan pencapaian target yaitu

kecepatan penyelesaian penerbitan STR untuk dokter dan dokter gigi

lulusan baru mulai dari FK dan FKG, Kolegium, Organisasi Profesi

sampai dengan KKI semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari

penyempurnaan sistem, penyiapan regulasi, dan koordinasi dari

semua pemangku kepentingan, termasuk KKI

Grafik 1

Capaian indikator “Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan

Dokter Gigi yang teregistrasi “ Tahun 2011, 2012 dan Target Renstra

Permasalahan :

Masih terdapatnya dokter/dokter gigi yang belum melakukan

registrasi ulang dikarenakan beberapa hal, antara lain:

- belum memenuhi SKP sebagai syarat sertifikat kompetensi untuk

registrasi ulang

- adanya keterlambatan usulan para dokter dan dokter gigi

penerbitan SKP dari organisasi profesi yang mempengaruhi

registrasi ulang tepat waktu;

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 25

Upaya pemecahan masalah :

Melakukan koordinasi dengan Organisasi Profesi dan kolegium untuk

mengupayakan sosialisasi pengumpulan SKP dokter dan dokter gigi

serta penerbitan sertifikat kompetensi dalam rangka registrasi ulang.

Bila dibandingkan dengan target akhir renstra yaitu 2014 yaitu

149.000 STR, maka jumlah STR di tahun 2012 (135.739) hampir

mendekati target akhir rensta. Diprediksi jumlah dokter dan dokter

gigi yang teregistrasi di tahun 2014 akan melampaui target, hal ini

dikarenakan jumlah lulusan baru semakin meningkat karena jumlah

FK dan FKG yang meluluskan dokter/dokter gigi juga meningkat. Set.

KKI telah mengusulkan perubahan untuk kenaikan capaian target

kepada Biro Perencanaan dengan Nomor Surat

RC.01.02/4/KKI/X/2246/2012 sebagai berikut :

No Indikator Target 2012 2013 2014

1 Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi yang teregistrasi

Target Semula

128.000 138.000 149.000

Usul Perubahan Target

132.000 142.000 152.000

b. Penanganan kasus pelanggaran disiplin profesi dokter dan

dokter gigi

Target indikator “Penanganan Kasus Pengaduan Pelanggaran

Disiplin Dokter dan Dokter Gigi” merupakan target kumulatif. Sampai

dengan tahun 2012, target yang ditetapkan adalah sebanyak 97

kasus dan telah terealisasi sebanyak 121 kasus atau sebesar

124,7%.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 26

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2010 2011 2012 2014

target

Realisasi

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan target akhir

tahun renstra, realisasi indikator “penanganan kasus pelanggaran

dokter dan dokter gigi” selalu mengalami peningkatan yang

signifikan. Dengan demikian mencerminkan capaian kinerja indikator

yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat pada

grafik berikut:

Grafik 2

Capaian indikator “Penanganan kasus pelanggaran dokter dan

dokter gigi” tahun 2010, 2011, 2012 dan target Renstra

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendorong pencapaian

kinerja indikator di tahun 2012, adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan regulasi tatacara penanganan kasus,

2. Perbaikan SOP penanganan kasus mulai dari penerimaan

pengaduan, investigasi, pemeriksaan, persidangan, sampai

dengan keputusan.

3. Pembagian kinerja MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin

Kedokteran Indonesia) yang efektif.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 27

Permasalahan :

Belum optimalnya penanganan kasus di daerah.

Upaya pemecahan masalah:

KKI dan MKDKI melakukan koordinasi dengan Organisasi Profesi,

Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah dalam penanganan kasus

di daerah.

Dibandingkan dengan target akhir renstra tahun 2014 yaitu sejumlah

157, maka pencapaian tahun 2012 mendekati target akhir.

Kecenderungan kenaikan penanganan kasus pengaduan

pelanggaran disiplin, dikarenakan semakin semakin efektifnya

penanganan kasus dan juga kenaikan pengaduan di daerah-daerah

tertentu, maka perlu ada perubahan kenaikan target dimana dari

Sekretariat KKI telah diusulkan yaitu sebagai berikut :

No Indikator Target 2012 2013 2014

1 Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin dr & drg

Target Semula

97 127 157

Usul Perubahan Target

100 130 160

B. Kegiatan Lain dan Hasil Pencapaiannya

1. Kegiatan

Pada Sekretariat KKI yang memfasilitasi tupoksi KKI, maka selain 2

indikator di atas, dilaksanakan pula program atau kegiatan lain sesuai

dengan tupoksi KKI sebagaimana yang diamanahkan dalam UU No.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 28

2009 tahun 2004. Kegiatan lain yang dilakukan di tahun 2012 pada

Sekretariat KKI adalah sebagai berikut:

a. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Registrasi Dokter dan

Dokter Gigi :

1) Lokakarya Penyusunan Pedoman Informasi Terpadu

2) Bimbingan Teknis Sistem Informasi Terpadu Registrasi

Dokter/Dokter Gigi

3) Lokakarya Monev Sistem Informasi Terpadu Registrasi

Dokter/Dokter Gigi WNI/WNA

4) Uji Coba Sistem Informasi Terpadu Registrasi Dokter/Dokter

Gigi

5) Sosialisasi Regulasi Registrasi Dokter/Dokter Gigi WNI/WNA

Dan Kesepakatan Kerjasama dengan Stakeholders.

6) Monev Registrasi Bersyarat, Registrasi Sementara, dan Bakti

Sosial

7) Penyusunan Pedoman Penerbitan Surat Keterangan Sehat

Dokter/Dokter Gigi

8) Penyusunan Pedoman Pernyataan Etika

b. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pendidikan Profesi Dokter

dan Dokter Gigi :

1) Penyelesaian Masalah Tumpang Tindih Kompetensi Kedokteran

dan Kedokteran Gigi

2) Bimtek Implementasi Standar Pendidikan Dokter.

3) Bimtek Implementasi Standar Pendidikan Dokter Spesialis.

4) Bimtek Implementasi Standar Pendidikan Dokter Gigi

5) Bimtek Implementasi Standar Pendidikan Dokter Gigi Spesialis.

6) Lokakarya Pemantapan Penerapan Standar Pendidikan Dokter

7) Lokakarya Pemantapan Penerapan Standar Pendidikan Dokter

Spesialis

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 29

8) Lokakarya Pemantapan Penerapan Standar Pendidikan Dokter

Gigi

9) Lokakarya Pemantapan Penerapan Standar Pendidikan Dokter

Gigi Spesialis.

10) Lokakarya Koordinasi Tata Laksana CPD Kedokteran Dalam

Rangka Resertifikasi Kompetensi

11) Lokakarya Koordinasi Tata Laksana CPD Kedokteran Gigi

Dalam Rangka Resertifikasi Kompetensi.

c. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pembinaan Pelaksanaan

Praktik Kedokteran di Indonesia :

1) Lokakarya Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Praktik

Kedokterran Yang Baik

2) Bimbingan Teknis Praktik Kedokteran Yang Baik

3) Lokakarya Monitoring dan Evaluasi Penerapan Sanksi Disiplin

MKDKI

4) Diseminasi Buku Pedoman Pasien

5) Forum Komunikasi

6) Perbaikan Ketentuan MKDKI

7) Sosialisai Ketentuan MKDKI / Aturan Penegakan Disiplin

8) Pelaksanaan Keputusan MKDKI

9) Penyusunan Peraturan/Keputusan KKI, KK, KKG

d. Layanan Perkantoran.

1) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.

e. Perencanaan Program dan Penganggaran.

1) Penyusunan Program dan Anggaran.

2) Program Kerja KKI, MKDKI dan Sekretariat.

3) Kebijakan Pengembangan KKI/Rapat Kerja KKI.

f. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi.

1) Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 30

g. Peralatan Fasilitas Perkantoran

1) Pengadaan Fasilitas Perkantoran.

h. Laporan Kinerja :

1) Penyusunan Laporan Keuangan.

2) Laporan Program KKI.

i. Laporan Kegiatan dan Pembinaan

1) Pengelolaan Administrasi Kepegawaian.

2) Pendidikan, Pelatihan Pegawai dan Mind Setting Anggota KKI.

3) Pembinaan Program KKI dan Sekretariat

4) Perjalanan Menghadiri Kongres Luar Negeri.

5) Penyelenggaraan Kearsipan Tata Persuratan.

6) Pengelolaan Administrasi Perlengkapan dan Inventaris.

j. Pengembangan Media Informasi KKI

1) Pengembangan ICT.

2) Penyelenggaraan Humas dan Protokol.

k. Pembangunan Gedung Kantor Layanan KKI

2. Hasil dan analisis capaian kegiatan

Tabel Capaian Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012

Sasaran Indikator Tahun 2012

Target Capaian Prosentase

Terselenggaranya registrasi, pendidikan profesi, pembinaan serta penanganan kasus pelanggaraan displin dokter & dokter gigi

1. Jumlah Surat Tanda

Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi

128.000

135.739

106.00

2. Jumlah produk/kebijakan KKI tentang :

a. Registrasi dr & drg 4 4 100.00

b. Pendidikan profesi dr & drg

4 4 100.00

c. Pembinaan dr & drg yang menjalankan praktik kedokteran

9 7, dan 16 Draft

77

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 31

Sasaran Indikator Tahun 2012

Target Capaian Prosentase

3. Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin dr & drg

97 121 124.74

4. Dukungan Administrasi KKI

100 100 100.00

a. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Registrasi Dokter dan Dokter

Gigi.

Hasil yang dicapai adalah :

1) Adanya Pedoman Verifikasi Surat Keterangan Fisik dan Mental

bagi Dr/Drg.

2) Adanya Draf Pedoman Verifikasi Surat Pernyataan Tidak

Melanggar Etika Profesi.

3) Adanya Draf Sistem Informasi Terpadu Registrasi Dr/Drg

4) Adanya Draf Peraturan KKI tentang Evaluasi Dr/Drg WNA

5) Tersosialisasinya Regulasi Registrasi Dr/Drg WNI dan WNA

6) Terinventarisasi masalah legalitas data/informasi Registrasi dr/drg

WNI/WNA yang dapat diakses publik sbg bahan penyusunan

SOP Monev Sistem Informasi terpadu

Permasalahan yang terjadi Pedoman dan Kebijakan KKI tentang

Regsitrasi Dr/Drg WNI dan WNA beberapa masih berbentuk Draf,

dikarenakan belum adanya kesepakatan stakeholders tentang

beberapa masalah. Alternatif pemecahan masalah telah dilakukan

komunikasi melalui rapat-rapat koordinasi KKI dengan stakeholders

untuk menyelesaikan poin-poin yang belum disepakati. Diharapkan

dalam waktu dekat Pedoman/Kebijakan Registrasi Dr/Drg yang

masih berbentuk Draf segera dapat difinalisasikan.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 32

Terkait dengan masih belum memenuhinya target registrasi ulang,

Sosialisasi Regulasi Registrasi KKI selain dilakukan dengan metode

pertemuan, juga telah disebarluaskan melalui kegiatan lain oleh

seluruh Divisi dan Sekretariat KKI. Selanjutnya juga telah

dikomunikasikan kepada para stakeholders terkait, khususnya

Organisasi Profesi agar selalu mengkomunikasikan Regulas

Registrasi kepada seluruh anggotanya.

Aplikasi registrasi berbasis WEB belum menyeluruh karena masih

sistem offline dan online untuk pengembangan aplikasi.

b. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pendidikan Profesi Dokter dan

Dokter Gigi.

Hasil yang dicapai adalah :

1) Revisi Standar Pendidikan Dokter Indonesia

2) Revisi Standar Kompetensi Dokter Indonesia

3) Perkonsil Program Adaptasi Dokter/Dokter Gigi WNI Lulusan Luar

Negeri

4) Perkonsil tentang Program Pendidikan Dokter Sub Spesialis

5) Draft Pedoman Pembukaan dan Penutupan Prodi Dokter

6) Draft Pedoman Pembukaan dan Penutupan Prodi Dokter Gigi

7) Draft Pedoman Pembukaan dan Penutupan Prodi Dokter

Spesialis

8) Draft Pedoman Pembukaan dan Penutupan Prodi Dokter Gigi

Spesialis

9) Memproses pengesahan standar pendidikan dan standar

kompetensi dokter spesialis (masih dalam tahap rancangan

keputusan) untuk :

a) Spesialis Saraf

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 33

b) Spesialis Patologi Klinik

c) Spesialis Bedah Plastik

d) Draft Peraturan tentang Jenjang Pendidikan Berkelanjutan

Kedokteran sesuai KKNI

10) Tersusunnya draft cetak biru perencanaan produksi dokter dan

spesialis serta jumlah prodi yang layak.

11) Draft Peraturan Evaluasi Dokter WNA

a) Melakukan penilaian pengusulan Prodi Kedokteran dan

Kedokteran Gigi, dengan rincian sebagai berikut : Pemberian

rekomendasi : 1 prodi Kedokteran (Univ. Muh. Purwokerto), 2

prodi dokter spesialis (Prodi Sp Kesehatan Kulit Kelamin UNS

dan Prodi Sp Urologi UB), 3 prodi Kedokteran Gigi (Univ.

Yarsi, Univ. Udayana, dan Undip).

b) Dalam proses Visitasi dan Desk Evaluasi : 7 Prodi Dokter

Spesialis.

12) Mengeluarkan usulan untuk proses placement test dan

dilanjutkan adaptasi kepada : 30 dokter dan 43 dokter spesialis.

13) Mengeluarkan persetujuan Alih Iptek, sejumlah 22 di tahun 2012.

Hambatan yang terjadi adalah masih adanya pedoman yang belum

diputuskan final, dikarenakan masih ada beberapa permasalahan

yang belum disetujui oleh stakeolders. Untuk itu KKI mencoba terus-

menerus melakukan koordinasi dengan stakeholders.

Untuk permasalahan adaptasi, perkonsilnya masih belum

tersosialisasi dengan baik. Untuk itu terus dilakukan sosialisasi ke

stakeholsers, dan juga disebarkan melalui web KKI.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 34

Masih adanya Institusi Pendidikan Kedokteran dan Kedokteran Gigi

yang belum menerapkan standar pendidikan secara

menyeluruh.Untuk itu terus dilakukan pembinaan dan advokasi

kepada pihak terkait.

c. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pembinaan Pelaksanaan

Praktik Kedokteran di Indonesia.

Hasil yang dicapai adalah :

1) Sebagai fasilitator penyusunan peraturan di KKI, Divisi

Pembinaan KKI dan Bagian Pelayanan Hukum di tahun 2012

telah menyelesaikan 7 Peraturan Konsil Kedokteran

Indonesia/Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia dan 16

Rancangan Peraturan Konsil antara lain :

a) Peraturan KKI Nomor 7 Tahun 2012 tentang Program adaptasi

dokter/dokter gigi WNI Lulusan Luar Negeri;

b) Peraturan KKI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Program

Pendidikan Dokter Sub Spesialis;

c) Peraturan KKI Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Keterangan

Sehat Fisik dan Mental terkait persyaratan registrasi dokter

dan dokter gigi serta penanganan laporan/pengaduan

terhadap dokter dan dokter gigi yang telah diregistradi yang

diduga memiliki gangguan kesehatan yang serius dan dapat

membahayakan keselamatan pasien;

d) Peraturan KKI Nomor 10 Tahun 2012 tentang Standar

Pendidikan Dokter Indonesia;

e) Peraturan KKI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Standar

Kompetensi Dokter;

f) Keputusan KKI No. 4/KKI/KEP/IV/2012 tentang pelimpahan

kewenangan salinan keputusan MKDKI;

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 35

g) Keputusan KKI tentang surat tanda registrasi dan registrasi

ulang dokter spesialis akupuntur medik.

h) Rancangan peraturan KKI tentang pelaksanaan keputusan

MKDKI.

i) Rancangan peraturan KKI tentang registrasi WNA.

j) Rancangan peraturan KKI tentang pembukaan dan penutupan

prodi dokter spesialis

k) Rancangan peraturan KKI tentang pembukaan dan penutupan

prodi dokter gigi spesialis

l) Rancangan peraturan KKI tentang pembukaan dan penutupan

prodi dokter

m) Rancangan peraturan KKI tentang pemusnahan arsip STR

n) Rancangan peraturan KKI tentang surat pernyataan

melaksanakan dan mematuhi etika profesi

o) Rancangan peraturan KKI tentang reedukasi

p) Rancangan peraturan KKI tentang standar pendidikan dokter

spesialis saraf

q) Rancangan peraturan KKI tentang standar kompetensi dokter

spesialis saraf

r) Rancangan peraturan KKI tentang standar pendidikan dokter

spesialis patologi klinik

s) Rancangan peraturan KKI tentang standar kompetensi dokter

spesialis patologi klinik

t) Rancangan peraturan KKI tentang standar pendidikan dokter

spesialis bedah plastik

u) Rancangan peraturan KKI tentang standar kompetensi bedah

plastik.

v) Rancangan peraturan KKI tentang Evaluasi Dokter Warga

Negara Asing

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 36

w) Peraturan KKI tentang Jenjang Pendidikan Berkelanjutan

Kedokteran sesuai dengan KKNI

2) Dilakukannya eksekusi sekaligus pembinaan terhadap dokter dan

dokter gigi yang terkena sanksi pelanggaran disiplin.

Permasalahan yang ada diantaranya adalah, terhambatnya

pengesahan berbagai peraturan KKI dikarenakan belum ada

kesepahaman dengan stakeholders. Untuk dalam penyusunan

berbagai ketentuan dan regulasi keterlibatan organisasi profesi dan

stakeholders terkait dari awal sangat penting guna memperoleh

asupan sesuai perkembangan situasi; Sosialisasi harus ditingkatkan

agar seluruh pemangku kepentingan memahami berbagai ketentuan

yang ada.

d. Layanan Perkantoran

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan

Perkantoran selama 12 bulan layanan.

e. Perencanaan Program dan Penganggaran.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya program kerja KKI, MKDKI dan Sekretariat KKI serta

terfasilitasinya rapat - rapat kerja pimpinan.

f. Alat Pengolah Data.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya penyediaan alat pengolah data sebanyak 53 unit

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 37

g. Inventaris Kantor.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya penyediaan fasilitas perkantoran sebanyak 47 Unit

h. Laporan Kinerja.

Hasil yang dicapai adalah :

1) Terlaksananya penyelenggaraan pegelolaan keuangan dan

pelaksanaan laporan kerja KKI;

2) Tersusunnya laporan keuangan yang akuntabel dan transparan

yang teratur baik bulanan, triwulan maupun tahunan.

3) Tersusunnya laporan akuntabilitas dan laporan tahunan KKI

i. Laporan Kegiatan dan Pembinaan.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya pegelolaan administrasi kepegawaian, pelatihan

pegawai dan mind setting anggota KKI, pembinaan program,

perjalanan menghadiri kongres luar negeri, penyelenggaraan

kearsipan tata persuratan dan pengelolaan administrasi

perlengkapan dan inventaris perkantoran.

j. Pengembangan Media Informasi KKI.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya penyelenggaraan kehumasan dan protokol dan

penyelenggaraan penerbitan majalah/jurnal/buletin.

Permasalahan terkait dengan pengembangan media informasi KKI

yaitu kurangnya SDM dalam pengelolaan website dari segi kualitas

dan kuantitas, serta kurang partisipasi anggota KKI, MKDKI dan

Sekretariat KKI dalam penulisan artikel untuk buletin.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 38

k. Pembangunan Gedung.

Hasil yang dicapai adalah :

Terbangunnya Gedung Layanan KKI

C. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan kegiatan dan program KKI 2012 tidak terlepas dari upaya –

upaya seluruh personel di KKI. Berikut sumber daya manusia yang ada

di KKI tahun 2012:

a. Sumber Daya Manusia Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

Susunan Anggota KKI Periode Tahun 2009 - 2014

NO NAMA JABATAN

1 Prof. MENALDI RASMIN, dr. SpP Ketua

2 I PUTU SUPRAPTA, drg, M.Sc Wakil Ketua I

3 ADRIATI RAFLY, Dra Wakil Ketua II

4 Prof. Dr. HARDYANTO SOEBONO, dr, SpKK Ketua Konsil Kedokteran

5 AFI SAFITRI SARSITO, drg, SpPM Ketua Konsil Kedokteran Gigi

6 MUHAMMAD TOYIBI, dr, SpJP Ketua Divisi Pembinaan KK

7 AZRIAL AZWAR, drg, SpBM Ketua Divisi Pembinaan KKG

8 WAWANG SETIAWAN, dr, SpOG, MARS, M.H.Kes

Ketua Divisi Pendidikan KK

9 Dr. BAMBANG TRENGGONO, drg, MS Ketua Divisi Pendidikan KKG

10 DARYO SOEMITRO, dr, SpBS Ketua Divisi Registrasi KK

11 Dr. LAKSMI DWIATI, drg, MM, MHA Ketua Divisi Registrasi KKG

12 SUMARYONO RAHARDJO, SE, MBA Anggota Divisi Pembinaan KK

13 Ir. ATIKA WALUJANI MOEDJIONO, MPH Anggota Divisi Pembinaan KKG

14 Dr. YOGA YUNIADI, dr, Sp.JP Anggota Divisi Pendidikan KK

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 39

NO NAMA JABATAN

15 SRI ANGKY SOEKANTO, drg, PHD Anggota Divisi Pendidikan KKG

16 Dr. FAHMI IDRIS, dr, M.Kes Anggota Divisi Registrasi KK

17 Dr. TRI ERRI ASTOETI, drg, M.Kes Anggota Divisi Registrasi KKG

b. Sumber Daya Manusia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran

Indonesia (MDKI)

Susunan Anggota MKDKI Periode Tahun 2009 - 2014

NO NAMA JABATAN

1 Prof. Dr. Med. Ali Baziad, Sp.OG Ketua

2 Dr. Sabir Alwy, SH, MH Wakil Ketua

3 Bambang Kusnandir, drg, Sp.Pros Sekretaris

4 Rullyanto Wihardja, dr, MPH, DFM, SH.MH.Kes Anggota

5 Dyah Silviaty, dr, Sp.A, MH.Kes Anggota

6 Dr. Grita Sudjana, drg, M.H.A Anggota

7 Edi Sumarwanto, drg, MM Anggota

8 Prof. DR. Umar Fahmi Achmadi, dr, MPH, Ph.D Anggota

9 Prof. DR. Herkutanto, dr, Sp.F, SH, LL.M Anggota

10 Akhiar Salmi, SH, MH Anggota

11 Dr. Hargianti Dini Iswandari, drg, MM Anggota

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 40

c. Sumber Daya Manusia Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia.

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1442/Menkes/

Per/X/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Sekretariat KKI setingkat Eselon II dengan struktur organisasi

sebagai berikut :

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 41

Sumber daya manusia Sekretariat KKI selama tahun 2012 sebanyak

110 (seratus sepuluh) orang seperti tabel berikut :

NO TENAGA JUMLAH

I Menurut Jabatan

A. Struktural

Eselon I

Eselon II 1

Eselon III 4

Eselon IV 12

B. Fungsional

C. Staf 48

D. Tenaga Kontrak 45

Jumlah 110

II Menurut Golongan

Golongan IV 7

Golongan III 48

Golongan II 10

Golongan I -

III Menurut Pendidikan

S3 1

S2 15

S1 20

Sarjana Muda/D3 9

SLTA 19

2. Sumber Daya Anggaran

a. Alokasi dana

Untuk mencapai sasaran dan target indikator tersebut didukung oleh

anggaran yang tersedia dalam DIPA tahun 2012 yang telah direvisi.

Ada dua sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan Sekretariat KKI

Tahun 2012, yaitu sebagai berikut :

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 42

NO SUMBER DANA JUMLAH PAGU

1 Rupiah Murni 55.066.228.000

2 PNBP 8.140.000.000

TOTAL 63.206.228.000

Dari total dana di atas, kemudian dialokasikan ke dalam program dan

kegiatan yang ditetapkan di 2012. Ada 13 pokok kegiatan yang

ditetapkan di 2012. Berikut kegiatan-kegiatan di tahun 2012 beserta

hasilnya :

NO OUTPUT KEGIATAN 2012

PAGU REALISASI %

1 Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi

1.509.827.000 1.105.413.850 73,21

2 Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pendidikan Profesi Dokter dan Dokter Gigi

1.821.319.000 1.436.413.250 78,87

3 Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pembinaan Pelaksanaan Praktik Kedokteran di Indonesia

1.808.390.000 1.211.705.950 67,00

4 Penanganan Kasus Pengaduan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi

2.454.325.000 2.240.408.800 91,28

5 Laporan Layanan Surat Tanda Regstrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi (PNBP)

8.140.000.000 4.840.724.280 59,47

6 Layanan Perkantoran 7.051.414.000 6.235.721.765 88,43

7 Perencanaan Program dan Penganggaran

1.386.051.000 1.174.423.525 84,73

8 Alat Pengolah Data 507.640.000 475.200.000 94,61

9 Peralatan Fasilitas Perkantoran

174.500.000 144.100.000 82,58

10 Laporan Kinerja 646.975.000 630.974.000 97,53

11 Laporan Kegiatan dan 1.433.387.000 1.415.083.958 98,72

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 43

NO OUTPUT KEGIATAN 2012

PAGU REALISASI %

Pembinaan

12 Pengembangan Media Informasi KKI

1.472.400.000 1.223.923.760 83,12

13 Pembangunan Gedung Layanan KKI

34.800.000.000 31.030.126.025 89,17

Total Pagu Sekretariat KKI 63.206.228.000 53.164.219.163 84,11

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Konsil Kedokteran Indonesia sampai dengan 31 Desember 2012 masih

menempati gedung ex asrama putra Politeknis Kesehatan Jakarta II

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan dengan

status pinjam. Namun sejak 17 Desember 2012, Gedung Layanan KKI

yang telah dibangun dari tahun 2011 sudah terbangun dan

diserahterimakan. Adapun aset Barang Milik Negara yang menjadi Aset

Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia berdasarkan Neraca per 31

Desember 2012 sebagai berikut :

AKUN NERACA JUMLAH

KODE URAIAN

115111 Barang Konsumsi 0

115113 Bahan untuk Pemeliharaan 0

131111 Tanah 25.747.940.000

131311 Peralatan dan Mesin 8.380.451.769

131511 Gedung dan Bangunan 35.031.211.900

131713 Jaringan 101.090.000

131921 Aset Tetap Lainnya 36.102.000

132111 Konstruksi Dalam Pengerjaan 0

153151 Software 291.005.000

153191 Aset tak Berwujud Lainnya 1.648.756.500

154112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintah

310.295.880

JUMLAH 71.546.853.049

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 44

BAB IV

SIMPULAN

aporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat KKI Tahun 2012

disusun sesuai perencanaan dan pelaksanaan program

kegiatan KKI selama tahun 2012, untuk disampaikan kepada

Ketua KKI dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan untuk menjadi

informasi dan mendapatkan tanggapan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat KKI tahun 2012 dapat

memberikan gambaran yang lebih jelas realisasi pencapaian sasaran

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Sekretariat KKI dalam rangka

memfasilitasi penyelenggaraan tugas, fungsi dan wewenang KKI.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja Sekretariat KKI di tahun

2012 dapat mencapai bahkan melebihi target dari dua indikator kinerja yang

ditetapkan, yaitu jumlah STR dokter dan dokter gigi serta jumlah penanganan

kasus pelanggaran disiplin. Sedangkan untuk pedoman dan regulasi KKI belum

sepenuhnya memenuhi target, beberapa pedoman dan regulasi masih

berbentuk draft. Untuk pelayanan perkantoran, perencanaan anggaran, laporan

kinerja serta pembangunan gedung KKI semuanya memenuhi target yang

ditetapkan semula.

Namun demikian masih ada permasalahan-permasalahan yang terjadi yang

harus dilakukan antisipasi penyelesaian, yaitu antara lain : banyaknya dokter

dan dokter gigi yang belum melakukan registrasi ulang di 2012, dan antisipasi

meningkatnya pengaduan pelanggaran disiplin, dan lambatnya pengesahan

regulasi. Usulan pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah peningkatan

LLL

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 45

koordinasi dan sosialisasi regulasi STR kepada pengandil, advokasi secara

terus menerus kepada pihak yang berwenangan untuk pembentukan MKDKP,

dan konsolidasi serta koordinasi dengan stakeholders untuk kesepakatan

regulasi praktik kedokteran dan kedokteran gigi.

LAKIP 2012

Sekretariat KKI 46

LAMPIRAN

a. Pernyataan Penetapan Kinerja

b. Form Penetapan Kinerja Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia tahun

2012

c. Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

d. Form Pengukuran Kinerja