bab i - bab iv

143
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN 1. Profil Desa Trengguli Desa Trengguli merupakan sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Lawu tepatnya di bagian timur masuk dalam Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Batas wilayah Desa Trengguli adalah: No. Batas Desa/Kelurahan Kecamatan 1. Sebelah Utara Balong Jenawi 2. Sebelah Selatan Jenawi Jenawi 3. Sebelah Timur Anggrasmanis Jenawi 4. Sebelah Barat Ngargoyoso Ngargoyoso Tabel 1. Tabel Batas Wilayah Desa Trengguli Dengan lokasi yang berada di kaki Gunung Lawu Desa Trengguli memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata harian mencapai 20-23°C. Berikut data topografi Desa Trengguli : 1

Upload: selvia-anggraeni

Post on 07-Dec-2015

243 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kkn

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - BAB IV

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

1. Profil Desa Trengguli

Desa Trengguli merupakan sebuah desa yang terletak di kaki

Gunung Lawu tepatnya di bagian timur masuk dalam Kecamatan

Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Batas wilayah Desa Trengguli

adalah:

No. Batas Desa/Kelurahan Kecamatan

1. Sebelah Utara Balong Jenawi

2. Sebelah Selatan Jenawi Jenawi

3. Sebelah Timur Anggrasmanis Jenawi

4. Sebelah Barat Ngargoyoso Ngargoyoso

Tabel 1. Tabel Batas Wilayah Desa Trengguli

Dengan lokasi yang berada di kaki Gunung Lawu Desa Trengguli

memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata harian mencapai 20-23°C.

Berikut data topografi Desa Trengguli :

No. Bentang Wilayah Keterangan Satuan1. Desa/Kelurahan Dataran

RendahTidak -

2. Desa/Kelurahan berbukit-bukit

Tidak -

3. Desa/Kelurahan Dataran Tinggi/Pegunungan

Ya 476,9 ha/m²

4. Desa/Kelurahan Kawasan Aliran Sungai

Ya -

Letak1. Desa/Kelurahan Kawasan

CampuranYa -

2. Desa/Kelurahan Perbatasan Antar Kecamatan

Ya -

1

Page 2: BAB I - BAB IV

3. Desa/Kelurahan Bebas Banjir

Ya 476,9 ha/m²

Orbitasi1. Jarak Ke Ibu Kota

Kecamatan1 km

2. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kecamatan Dengan Kendaraan Bermotor

10 menit

3. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kecamatan Dengan Kendaraan Non Bermotor

1 jam

4. Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kecamatan

-

5. Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota

28 km

6. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kabupaten Dengan Kendaraan Bermotor

45 menit

7. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kabupaten Dengan Berjalan Kaki atau Non Kendaraan Bermotor

6 jam

8. Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota

-

9. Jarak Ke Ibu Kota Provinsi 199 km10. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu

Kota Provinsi Dengan Kendaraan Bermotor

4 jam

11. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Provinsi Dengan Berjalan Kaki atau Non Kendaraan Bermotor

66 jam

12. Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Provinsi

-

Tabel 2. Data Topografi Desa Trengguli

Jenis dan kesuburan tanah di Desa Trengguli :

2

Page 3: BAB I - BAB IV

No. Keterangan Jenis Tanah

1. Warna Tanah (Sebagian Besar) Hitam

2. Tekstur Tanah Lampungan

Tabel 3. Jenis dan Kesuburan Tanah di Desa Trengguli

Desa Trengguli terbagi dalam 4 dusun, yaitu Dusun Sekarang,

Dusun Trengguli, Dusun Girimulyo, dan Dusun Temuireng. Luas

wilayah Desa Trengguli yaitu 4.769.800 ha/m² dengan rincian

penggunaan wilayah sebagai berikut :

No. Penggunaan Lahan Luas Wilayah

1. Pemukiman -

2. Persawahan 562. 530 ha/m²

3. Perkebunan -

4. Kuburan 14.612 ha/m²

5. Pekarangan 823.560 ha/m²

6. Taman -

7. Perkantoran 11.254 ha/m²

8. Prasarana Umum Lainnya 68.670 ha/m²

Total Luas Wilayah 4.769.800 ha/m²

Tabel 4. Data Penggunaan Wilayah Desa Trengguli

Pemanfaat lahan di Desa Trengguli yaitu sebagai berikut :

a. Tanaman Pangan

1) Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan

No

.

Lahan Pertanian Luas Wilayah

1. Jumlah Keluarga memiliki tanah

pertanian

524 keluarga

2. Tidak memiliki 215 keluarga

3. Memiliki kurang 10 ha 524 keluarga

4. Memiliki 10-50 ha -

3

Page 4: BAB I - BAB IV

5. Memiliki 50-100 ha -

6. Memiliki lebih dari 100 ha -

7. Jumlah total keluarga petani 524 keluarga

Tabel 5. Kepemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan di

Desa Trengguli

2) Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas

No. Jenis Tanaman Luas Wilayah Jumlah Panen

1. Jagung 20 ha 89 Ton/ha

2. Padi Sawah 29 ha 101 Ton/ha

3. Ubi Kayu 13 ha 71 Ton/ha

4. Ubi Jalar 7 ha 60 Ton/ha

5. Cabe 2 ha 8 Ton/ha

6. Bawang Merah 2 ha 4,5 Ton/ha

7. Tomat 4 ha 10 Ton/ha

8. Sawi 2 ha 4 Ton/ha

9. Kubis 1 ha 5 Ton/ha

10. Buncis 2 ha 4 Ton/ha

11. Tumpang Sari 3 ha 10,5 Ton/ha

Tabel 6. Data Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas

Desa Trengguli

b. Jenis Komoditas Buah-Buahan Yang Dibudidayakan :

1) Hasil Tanaman Dan Luas Tanaman Buah-buahan

No. Jenis Tanaman Jumlah Pohon Jumlah Panen

1. Jeruk 143 4,3 Ton/ha

2. Alpokat 1.326 17,5 Ton/ha

3. Mangga 185 0,4 Ton/ha

4. Rambutan 125 0,3 Ton/ha

5. Pepaya 400 8 Ton/ha

6. Durian 150 1,6 Ton/ha

4

Page 5: BAB I - BAB IV

7. Pisang 232.000 10,6 Ton/ha

8. Jambu Air 100 0,6 Ton/ha

9. Nangka 24.900 30 Ton/ha

10. Melinjo 1.412 3,2 Ton/ha

Tabel 7. Hasil Tanaman Dan Luas Tanaman Buah-buahan

Desa Trengguli

1) Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Dan Tanaman Buah-

Buahan

No. Tempat Pemasaran

1. Dijual langsung ke konsumen

2. Dijual ke pasar

3. Dijual melalui tengkulak

4. Dijual melalui pengecer

Tabel 8. Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Dan

Tanaman Buah-Buahan Desa Trengguli

c. Tanaman Apotek Hidup Dan Sejenisnya

No. Jenis Tanaman Luas (ha) Hasil Panen

(Ton/ha)

1. Jahe 31 93

2. Kunyit 2 4,5

3. Lengkuas 2 5

4. Daun Sirih 1 2

5. Daun Sereh 0,5 1,5

Tabel 9. Tanaman Apotek Hidup Dan Sejenisnya di Desa

Trengguli

d. Peternakan

1) Jenis Populasi Ternak

No Jenis Ternak Jumlah Pemilik Perkiraan Jumlah

5

Page 6: BAB I - BAB IV

. (per orang) Populasi

(per orang)

1. Sapi 24 671

2. Ayam

Kampung

514 10.150

3. Bebek 3 256

4. Kambing 589 7.987

5. Domba 6 21

6. Angsa 12 34

7. Burung Puyuh 1 300

8. Kelinci 56 287

9. Burung Walet 1 300

10. Anjing 139 171

11. Kucing 78 162

Tabel 10. Data Jenis Populasi Ternak Desa Trengguli

2) Produksi Peternakan

No. Jenis Produksi Jumlah

1. Kulit 300 m/tahun

2. Telur 980 kg/tahun

3. Daging 2.440 kg/tahun

4. Air liur burung walet 34 kg/tahun

5. Bulu 34 g/tahun

Tabel 11. Data Produksi Peternakan Desa Trengguli

3) Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak

No. Jenis Jumlah

1. Luas tanaman pakan ternak

(rumput gajah, dsb.)

12 ha

6

Page 7: BAB I - BAB IV

2. Produksi hijauan makanan

ternak

4,2 Ton/ha

Tabel 12. Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak Desa

Trengguli

4) Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Ternak

No. Jenis Jumlah

1. Madu Lebah 2 orang

2. Biogas 8 orang

Tabel 13. Data Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Ternak

Desa Trengguli

5) Pemasaran Hasil Ternak

No. Tempat Pemasaran

1. Dijual langsung ke konsumen

2. Dijual ke pasar hewan

3. Dijual melalui tengkulak

4. Dijual melalui pengecer

Tabel 14. Data Pemasaran Hasil

Ternak Desa Trengguli

e. Pertambangan

No. Jenis

Tambang

Status

Kepemilikan

Pemasaran Hasil

Tambang

1. Batu Kali Perorangan 1. Dijual langsung ke

konsumen

2. Dijual melalui

pengecer

2. Batu Gunung Perorangan

3. Batu Trass Perorangan

4. Pasir Kwarsa Perorangan

Tabel 15. Data Pertambangan Desa Trengguli

7

Page 8: BAB I - BAB IV

Berikut Data Perangkat Desa Trengguli Periode 2013-2021

adalah sebagai berikut :

No

Nam

a

Tan

ggal

L

ahir

Jab

atan

Pen

did

i

kan

Nom

or

SK

MA

P

1. Suharto 17/11/1954

Kepala Desa

SMA 141/292/2

007

17 2004

2357

2. Sutarjo 19/11/1962

Sekertaris Desa

SMA 821.1/110/

2008

196221119

200701 1

007

3. Eko Putranto

21/11/1957

Kepala Urusan Keuangan

STM

TP

141/07/20

08

17 2004

2361

4. Mardi 24/10/1965

Kepala Urusan Umum

SMP 141/08/20

08

17 2004

2362

5. Joko Purwoto

16/03/1957

Kasi Peman

SMP 141/05/20

08

17 2004

2301 2359

6. Partoyo 12/04/1974

Kasi Ek. Bang

SMA 141/17/20

08

17 2004

2301 2360

7. Sapardi 23/11/1970

Kasi Kesra

SMT

Pert

141/12/20

08

17 2004

2301 2332

8. Eko Suharsono

26/01/1985

Kasi Trantib

SMA 141/19/20

08

9. Sutopo 28/05/1974

Kepala Dusun Temuireng

SMA 141/11/20

08

17 2004

2366

10. Warnoto 09/03/1964

Kapala Dusun Girimulyo

SMA 141/10/2008

17 2004 2365

11. Sularto 20/06/1966

Kepala Dusun Trengguli

SMA 141/13/2008

17 2004 2402 23364

8

Page 9: BAB I - BAB IV

12. Suparno 16/11/1965

Kepala Dusun Sekarang

PGA 141/09/2008

17 2004 2363

Tabel 16. Data Perangkat Desa Trengguli Periode 2013-2021

Populasi penduduk Desa Trengguli pada tahun ini adalah :

a. Jumlah

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 1.437 orang

2. Perempuan 1.478 orang

3. Jumlah Total 2.915 orang

4. Jumlah Kepala Keluarga 739 kk

Tabel 17. Data Jumlah Penduduk Desa Trengguli

b. Usia

No. Usia (Tahun) Jenis Kelamin

Laki-Laki

(per orang)

Perempuan

(per orang)

1. 0-12 bulan 18 24

2. 1 20 22

3. 2 19 21

4. 3 21 24

5. 4 20 22

6. 5 22 27

7. 6 23 24

8. 7 24 23

9. 8 19 29

10. 9 17 30

11. 10 29 31

12. 11 31 29

13. 12 28 31

9

Page 10: BAB I - BAB IV

14. 13 27 28

15. 14 32 28

16. 15 27 27

17. 16 30 32

18. 17 33 26

19. 18 31 33

20. 19 27 29

21. 20 27 31

22. 21 26 28

23. 22 28 29

24. 23 34 30

25. 24 31 28

26. 25 27 30

27. 26 24 29

28. 27 25 2828

29. 28 24 23

30. 29 28 25

31. 30 21 22

32. 31 17 19

33. 32 18 19

34. 33 16 17

35. 34 22 20

36. 35 16 17

37. 36 13 12

38. 37 12 14

39. 38 15 14

40. 39 14 14

41 40 14 10

42 41 16 13

43. 42 15 10

44. 43 18 15

10

Page 11: BAB I - BAB IV

45. 44 15 11

46. 45 14 15

47 46 11 11

48. 47 14 13

49. 48 16 15

50. 49 10 10

51. 50 15 13

52. 51 12 12

53. 52 11 13

54. 53 15 16

55. 54 16 15

56. 55 14 11

57. 56 12 10

58 57 11 11

59. 58 10 15

60. 59 17 14

61. 60 15 15

62. 61 13 13

63. 62 12 13

64. 63 11 12

65. 64 12 14

66. 65 13 14

67. 66 11 10

68. 67 11 13

69. 68 11 10

70. 69 10 11

71. 70 11 12

72. 71 10 9

73. 72 10 11

74. 73 13 12

75. 74 11 10

11

Page 12: BAB I - BAB IV

76. 75 11 11

77. Lebih dari 75 38 49

Total 1437 1478

Tabel 18. Data Usia Penduduk Desa Trengguli

c. Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Laki-Laki

(per orang)

Perempuan

(per orang)

1. Usia 3-6 tahun yang

belum masuk TK

11 10

2. Usia 3-6 tahun yag

sedang TK/Play Group

75 87

3. Usia 7-8 tahun yang tidak

pernah sekolah

3 2

4. Usia 7-8 tahun sedang

sekolah

249 267

5. Usia 18-56 tidak pernah

sekolah

4 5

6. Usia 18-56 pernah SD

tetapi tidak tamat

13 18

7. Tamat SD/sederajat 593 683

8. Usia 12-56 tahun tidak

tamat SLTP

143 151

9. Usia 12-56 tahun tidak

tamat SLTA

159 172

11. Tamat SMP/sederajat 231 257

12. Tamat SMA/sederajat 116 99

13. Tamat D-1/sederajat - -

14 Tamat D-2/sederajat 13 9

15. Tamat D-3/sederajat 7 4

12

Page 13: BAB I - BAB IV

16. Tamat S-1/sederajat 9 8

17. Tamat S-2/sederajat 2 -

18. Tamat S-3/sederajat - -

19. Tamat SLB A - -

20. Tamat SLB B - -

21. Tamat SLB C - -

JUMLAH 1.628 1.772

JUMLH TOTAL 3.400

Tabel 19. Data Jenjang Pendidikan Penduduk Desa Trengguli

d. Mata Pencaharian Pokok

No. Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan

1. Petani 217 7

2. Buruh Tani 325 223

3. Pegawai Negeri Sipil 28 21

4. Pengrajin Industri Rumah

Tangga

42 69

5. Pedagang Keliling 5 11

6. Peternak 109 120

7. Montir 5 -

8. Dokter Swasta 1 -

9. Bidan Swasta - 1

10. Pembantu Rumah Tangga - 32

11. TNI 1 -

12. Pensiunan

PNS/TNI/POLRI

15 1

13. Dosen Swasta 2

14. Seniman/Artis 38 4

15. Karyawan Perusahaan

Swasta

41 29

13

Page 14: BAB I - BAB IV

Tabel 20. Data Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa

Trengguli

e. Agama

No. Agama Laki-Laki

(orang)

Perempuan (orang)

1 Islam 1.189 1.227

2 Kristen 39 42

3 Katolik 7 12

4 Hindu 168 224

5 Budha 4 3

Jumlah 1.437 1.478

Tabel 21. Data Pemeluk Agama Desa Trengguli

f. Kewarganegaraan

No. Kewarganegaraan Laki-Laki

(orang)

Perempuan

(orang)

1. Warga Negara Indonesia 1.437 1.478

2. Warga Negara Asing - -

3. Dwi Kewarganegaraan - -

Jumlah 1.437 1478

Tabel 22. Data Kewarganegaraan Desa Treng

g. Etnis

No. Etnis Laki-Laki

(orang)

Perempuan

(orang)

1. Betawi 2 -

2. Sunda 2 -

3. Jawa 1.433 1.478

Jumlah 1.437 1.478

Tabel 23. Data Etnis Desa Trengguli

14

Page 15: BAB I - BAB IV

h. Cacat Mental Dan Fisik

No. Cacat Fisik Laki-Laki

(orang)

Perempuan

(orang)

1. Tuna Rungu 4 3

2. Tuna Wicara 3 -

3. Tuna Netra 2 -

4. Lumpuh 1 1

5. Sumbing 1 1

6. Cacat Kulit 2 -

7. Cacat Fisik/Tuna Daksa

Lainnya

3 5

Jumlah 16 10

Cacat Mental

1. Idiot - -

2. Gila - -

3. Stress 2 -

4. Autis - -

5. Hidrosefalus/

Hydrocephalus

1 1

Jumlah 3 1

Tabel 24. Data Penyandang Cacat Mental Dan Fisik

Desa Trengguli

i. Tenaga Kerja

No. Tenaga Kerja Laki-Laki

(orang)

Perempuan

(orang)

1. Penduduk Usia 18-56

Tahun

409 382

2. Penduduk Usia 18-56

Tahun Yang Bekerja

381 347

3. Penduduk Usia 18-56

Tahun Yang Belum Atau

28 35

15

Page 16: BAB I - BAB IV

Tidak Bekerja

Tabel 25. Data Tenaga Kerja Desa Trengguli

Desa Trengguli memiliki lima Posyandu yang tersebar dalam Dusun

Sekarang, Dusun Trengguli, Dusun Girmulyo, dan dua Posyandu di Dusun

Temuireng. Sumber air di Desa Trengguli berasal dari sumber mata air

Gunung Lawu yang dipasok dari dua daerah, yaitu dari Desa Trengguli dan

Desa Bonglot. Desa Trengguli memiliki sebuah PAUD, dua TK, dan dua SD

Negeri sebagai sarana pendidikan warga Desa Trengguli.

B. Maksud Dan Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan KKN ini adalah :

1. Menyalurkan ilmu yang telah didapat saat belajar di Universitas.

2. Melaksanakan program KKN tema Peningkatan Kesehatan Balita

di Desa Trengguli.

3. Mengetahui cara bersosialisasi dan berorganisasi dengan

masyarakat Desa Trengguli.

4. Memberikan informasi tentang kondisi Desa Trengguli sebagai

bahan pertimbangan peningkatan pembangunan desa oleh pihak-

pihak terkait.

C. Program Pembangunan Yang Telah Ada Di Desa Trengguli

Pembanguan yang telah dilaksanakan di Desa Tengguli adalah

sebagai berikut :

No. Jenis Pembangunan

1. Jalan

a. Jalan Desa

b. Jalan antar Desa

2. Jembatan

a. Jembatan Beton

16

Page 17: BAB I - BAB IV

3. Bangunan

a. Kantor Desa

b. PAUD

c. TK

d. SD

e. Masjid

f. Kantor Pertemuan PKK

g. Kantor Badan Permusyawaratan Desa (BDP)

h. Gedung Bulu tangkis

i. Poliklinik Kesehatan Desa

4. Lapangan

a. Lapangan Sepak bola

b. Lapangan Voli

5. Pembangunan Tanggul Pembatas (Talut) Desa

Trengguli

6. Perbaikan Rumah Tak Layak Huni

7. Peningkatan Sarana dan Fasilitas Objek Wisata

Tabel 26. Data Progam Pembanguan yang telah dilaksanakan

di Desa Tengguli

D. Metode dan Sistematika Pembahasan

Laporan Kegiatan KKN ini disajikan dalam bentuk makalah yang

berisi semua program kerja Kelompok 10 KKN Trengguli. Metode

yang digunakan dalam menulis laporan kegiatan ini adalah metode

Kualitatif.

Pengumpulan data dalam menulis laporan ini melalui wawancara

dengan Kepala Desa Trengguli, Kepala Puskesmas Jenawi, Bidan Desa

Trengguli, Kader Posyandu Desa Trengguli, dan warga Desa

Trengguli. Dan arsip desa yang mendukung program kerja KKN UNS

17

Page 18: BAB I - BAB IV

Kelompok 10 Desa Trengguli. Selanjutnya setelah semua data

terkumpul kemudian dianalisis dan disusun menjadi laporan akhir

kegiatan KKN UNS Kelompok 10 Desa Trengguli.

BAB II

BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya

1. Pendidikan

Ditinjau dari aspek pendidikan, tingkat pendidikan masyarakat

Desa Trengguli beraneka ragam, mulai dari SD hingga Pascasarjana.

Sistem pendidikan pun sudah cukup baik dengan sarana pendidikan yang

cukup lengkap mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman

18

Page 19: BAB I - BAB IV

Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama

(SMP), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun di sisi lain,

permasalahan umum yang masih dijumpai adalah kurangnya pendidikan

karakter yang memengaruhi perilaku sebagian kecil masyarakat Desa

Trengguli, misalnya masih banyak masyarakat yang menikah pada usia

yang terbilang dini/ usia sekolah.

2. Agama

Agama yang dianut masyarakat Desa Trengguli terbilang bervariasi,

antara lain, Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Meskipun

demikian, masyarakat Desa Trengguli sangat menjunjung tinggi toleransi

antarumat beragama. Kegiatan keagamaannya berjalan dengan baik. Akan

tetapi, fasilitas ibadah di Desa Trengguli masih kurang memadai,

misalnya minimnya ketersediaan Al-Quran dan alat-alat peribadahan lain.

3. Ekonomi

Status perekonomian masyarakat Desa Trengguli beraneka ragam,

mulai dari menengah, menengah ke bawah, dan menengah ke atas. Mata

pencaharian masyarakatnya pun bervariasi, seperti petani, peternak,

pengusaha, PNS dan lain sebagainya. Sebagian besar masyarakat di Desa

ini bermatapencaharian sebagai petani. Namun, masih sering dijumpai

permasalahan di bidang pertanian yaitu menurunnya hasil panen yang

menjadi unggulan desa setempat sehingga berimbas pada tingkat

perekonomian masyarakat.

4. Sosial Budaya

Dilihat dari segi budaya, masyarakat Desa Trengguli masih

menjunjung tinggi nilap udaya dan adat istiadat setempat. Kemudian

dilihat dari segi sosial, masyarakat sangat menyambut hangat dan ramah

sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dalam setiap program yang

diadakan. Namun, terdapat hal yang masih perlu diperhatikan yaitu tidak

19

Page 20: BAB I - BAB IV

aktifnya karang taruna di tingkat desa, yang merupakan wadah bersatunya

kaum pemuda di Desa Trengguli. Ketidakaktifan karang taruna di tingkat

desa sudah berlangsung cukup lama, akan tetapi di tingkat dusun, karang

taruna masih berjalan aktif.

B. Prasarana dan Sarana

Permasalahan prasarana dan sarana di Desa Trengguli yang paling

banyak dijumpai adalah jalan yang rusak dan berlubang, serta masih

minimnya pembatas jalan di daerah yang medannya berbahaya, seperti di

Dusun Sekarang.

Selain itu, terdapat pula permasalahan tentang pariwisata. Desa

Trengguli sebenarnya memiliki objek wisata yang potensial berupa air terjun

dan air panas. Namun, kedua objek wisata ini belum dikelola dengan baik,

kurang terpublikasi, dan medannya pun sulit diakses.

C. Kesehatan dan Kebersihan Desa

Permasalahan mengenai kebersihan desa adalah kurang terdapatnya

tempat pembuangan sampah yang benar. Hal ini dikarenakan tidak terdapat

truk pengangkut sampai yang melewati daerah ini sehingga pengelolaan

sampah yang ada di Desa Trengguli dilakukan dengan cara dibakar atau

ditimbun. Selain itu, pengelolaan sampah juga belum dipisahkan antara

sampah organik dan non organik yang selanjutnya dapat dimanfaatkan baik

sebagai bahan daur ulang maupun sebagai pupuk. Selain itu, jika dilihat dari

perilaku sehari-hari mengenai pengelolaan sampah, masih terdapat

masyarakat yang membuang sampah di sungai maupun di halaman.

Tingkat kesehatan di masyarakat Desa Trengguli sudah terbilang baik

hal ini didukung dengan adanya sarana kesehatan seperti Poliklinik

Kesehatan Desa (PKD) dan Posyandu. Pada tahun 2012 Desa Trengguli

pernah mendapatkan penghargaan sebagai Desa Siaga Sehat Se-Jawa Tengah.

Dari segi kesehatan balita, tingkat kesadaran akan kesehatan balita pun cukup

baik, hal ini ditandai dengan kegiatan posyandu balita yang berjalan secara

20

Page 21: BAB I - BAB IV

rutin. Namun demikian, masih dapat dijumpai balita yang termasuk kategori

gizi kurang yaitu balita yang berada di bawah garis merah pada Kartu Menuju

Sehat (KMS). Selain itu, terdapat pula balita dengan keterlambatan tumbuh

kembang menurut usia dan balita yang menolak untuk diimunisasi karena

kendala keyakinan.

Permasalahan kesehatan usia lanjut atau lansia di Desa Trengguli

adalah masih kurangnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan secara

rutin di Posyandu dan belum semua dusun melaksanakan kegiatan Posyandu

lansia. Kegiatan Posyandu lansia hanya terdapat di Dusun Trengguli.

D. Produksi

Desa Trengguli memiliki berbagai hasil produksi seperti produksi

pertanian, perkebunan, industri pemotongan kayu, produksi minyak cengkeh,

dan lain-lain. Akan tetapi, produksi pertanian terutama cengkeh sempat

terganggu akibat adanya wabah virus, hal ini berpengaruh pada industri

penyulingan minyak cengkeh yang sampai sekarang belum ada

penanggulangan yang efektif.

Selain itu, di bidang pertanian, terdapat pula masalah berupa

pertumbuhan padi yang lambat oleh sebab yang masih belum diketahui

dengan jelas.

E. Administrasi dan Pemerintahan Desa

Secara umum, tidak terdapat permasalahan pada administrasi dan

pemerintahan desa. Semua kegiatan administrasi dilakukan dan dicatat sesuai

ketentuan yang ada. Segala urusan administrasi masyarakat yang dilakukan di

kelurahan juga berjalan dengan baik. Seluruh perangkat desa dan

pemerintahan memiliki koordinasi dan pengetahuan yang baik mengenai

tugas yang menjadi tanggungjawabnya.

21

Page 22: BAB I - BAB IV

BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Kegiatan Mandiri

1. Penanggung Jawab Program : Selvia Anggraeni (G0011194)

a. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tatanan Rumah

Tangga

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud

pemberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu

22

Page 23: BAB I - BAB IV

mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada lima program prioritas

yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, dan Dana

Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah

upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan

suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan

masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan

(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan

masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat

mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam

tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-

cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan

kesehatannya.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah keadaan

dimana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga

masyarakat Indonesia telah melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) dalam rangka :

1) Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan

lain.

2) Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,

dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan.

3) Memanfaatkan pelayanan kesehatan.

4) Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan

bersumber masyarakat.

Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) ditiap tatanan diperlukan pengelolaan manajemen program

PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan

pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan penilaian. Berikut

23

Page 24: BAB I - BAB IV

prosedur dalam melaksanakan PHBS Tatanan Rumah Tangga di

Desa Trengguli :

1) Pengambilan Data

a) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli meminta data

nama warga Desa Trengguli yang memiliki balita dari

Bidan Desa.

b) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat lembar

observasi Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga sebagai

acuhan dalam wawancara.

c) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli melakukan

wawancara dengan warga desa Trengguli yang memiliki

balita.

2) Analisis Data

Setelah semua data terkumpul lalu dilakukan analisis

data dengan metode kuantitatif dengan ketentuan pemberian

skor. Apabila jawaban “YA” nilainya = 1. Apabila jawaban

“TIDAK” nilainya= 0. Pendataan dilakukan tiap RUMAH

bukan tiap Kepala Keluarga (KK).

Dari hasil penilaian indikator tersebut, dapat

ditentukan kriteria PHBS tatanan Rumah Tangga, yaitu :

1) Sehat pratama = 0-5

2) Sehat madya = 6-10

3) Sehat utama = 11-15

4) Sehat paripurna = 16

3) Tidak Lanjut

Seletah mendapatkan data kriteria tingkat PHBS

Tatanan Rumah Tangga warga desa, kelompok KKN UNS 10

Desa Trengguli memberikan penyuluhan tentang cara perilaku

24

Page 25: BAB I - BAB IV

hidup bersih dan sehat menurut anjuran Dinas Kesehatan

Republik Indonesia, agar anggota keluarga dapat hidup bersih

dan sehat dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang

optimal.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam

Program PHBS Tatanan Rumah Tangga

Tujuan Penyuluhan PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah

untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemauan

anggota keluarga untuk hidup bersih dan sehat dalam upaya

mewujudkan derajat hidup yang optimal.

Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada

Umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada

khususnya.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program PHBS

Tatanan Rumah Tangga

Hasil yang dicapai dalam program ini adalah mengetahui

tingkat perilaku hidup bersih dan sehat warga desa Trengguli, dan

apabila dinilai kurang maka akan diberikan penyuluhan untuk

memperbaiki kualitas perilaku hidup bersih dan sehat warga Desa

Trengguli.

Tindak lanjut dalam program ini adalah setelah diketahui

hasil dari kriteria tingkat PHBS Tatanan Rumah Tangga warga

desa, kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli memberikan

penyuluhan tentang cara perilaku hidup bersih dan sehat menurut

anjuran Dinas Kesehatan Republik Indonesia, agar anggota

keluarga dapat hidup bersih dan sehat dalam upaya mewujudkan

derajat hidup yang optimal.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

25

Page 26: BAB I - BAB IV

1. Faktor pendukung :

Warga desa antusias dalam penyuluhan PHBS Tatanan

Rumah Tangga yang diberikan di tiap Posyandu.

2. Faktor Penghambat :

Tidak ada.

2. Penanggung Jawab Program : Atina Damayanti (K4411014)

a. Penyuluhan Menu Sehat, Pemberian Makanan Pendamping,

dan Cara Pemberian Makanan Bagi Balita

Balita pada umumnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

balita usia (1-3 tahun) Konsumen pasif memakan makanan sesuai

dengan yang diberikan. Sedangkan balita pra sekolah (4-5 tahun)

konsumen aktif sudah bisa/ mulai memilih makanan yang disukai.

Penyusunan menu makan sehat seimbang sangat penting bagi

pertumbuhan bayi.

Balita di Desa Trengguli pada umumnya memiliki berat

badan yang ideal, hanya ada sekitar sepuluh balita yang memiliki

berat badan kurang ideal atau cenderung statis dalam setiap kali

penimbangan di Posyandu. Dengan adanya masalah ini maka

Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat program

penyuluhan menu sehat, pemberian makanan pendamping, dan

cara pemberian makanan pada balita.

Berikut prosedur pelaksanaan program seimbang bagi balita

penyuluhan menu sehat, pemberian makanan pendamping, dan

cara pemberian makanan pada balita :

1) Pengambilan data

Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli bekerja sama

dengan bidan desa dan kader posyandu untuk mengambil data

perkembangan berat badan dan tinggi badan balita pada bulan

Juli sampai dengan bulan Agustus.

26

Page 27: BAB I - BAB IV

2) Analisis Data

Seletah mendapatkan data ddari bidan desa dan kader

posyandu Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli

mengelompokkan balita yang memiliki berat badan kurang

ideal. Berikut data balita yang memiliki berat badan balita yang

diberikan makanan tambahan :

No. Nama Usia (Bulan)

Berat Badan (kg)

Alamat

Juli Agustus

1. Adelia 30 10 10,1 Dusun Sekarang

2. Apri 16 Tidak Menimbang

7,7 Dusun Sekarang

3. Pinggir 25 9,6 10 Dusun Temuireng

4. Ganesa 53 13 13 Dusun Temuireng

5. Trian 45 11,5 11,7 Dusun Temuireng

6. Salwa 20 8,1 Tidak Menimbang

Dusun Temuireng

7. Rivai 47 11,5 12,7 Dusun Temuireng

8. Tiara 23 8,5 8,8 Dusun Temuireng

9. Eno 48 12 12,5 Dusun Trengguli

10. Rama 25 10 10,3 Dusun Trengguli

3) Tindak Lanjut

Dalam setiap posyandu diberikan penyuluhan tentang

menu sehat, pemberian makanan pendamping, dan cara

pemberian makanan pada balita. Berikut contoh menu sehat

dan seimbang bagi balita:

27

Page 28: BAB I - BAB IV

a) Contoh menu sehat seimbang untuk bayi usia (6 -12 bulan)

1. Bubur biskuit

2. Bubur lumat (nasi, sayuran, daging)

b) Contoh menu sehat seimbang untuk bayi usia (1-3 tahun)

Bubur lumat (nasi, sayuran, daging) (makanan

yang dicincang atau makanan lembek)

c) Contoh menu sehat seimbang untuk bayi usia (3-5 tahun)

1. Makan Pagi:

a. Bubur kacang hijau

b. Susu coklat

2. Makan Siang:

1) Nasi putih

2) Sup isi bola-bola daging, wortel, koll, sawi hijau

3) Buah Semangka

3. Makan Malam :

1) Nasi Putih

2) Sup isi isi wortel, koll, sawi hijau (lauk : tahu,

tempe)

3) Buah mangga

4. Selingan Pagi : roti

5. selingan Sore : jus jambu

Contoh Resep makanan pendamping balita :

a. Puding Coklat Saus Vanila

Bahan:

1 bungkus agar-agar bubuk

100 gram bubuk cokelat

75 gram gula pasir

500 ml air

Saus Vanila :

250 ml susu

28

Page 29: BAB I - BAB IV

50 gram gula

1 sendok makan tepung maizena

Cara membuat :

Puding :

Didihkan air dalam panci kecil, masukkan agar-agar

bubuk sambil diaduk. Kemudian masukkan gula pasir,

bubuk cokelat, lalu aduk hingga mendidih. Tuang ke

dalam cetakan-cetakan kecil berbentuk hewan atau bunga

yang menarik. Lalu Dinginkan.

Saus vanila:

Rebus susu dengan gula. Aduk tepung maizena

dengan sedikit air. Setelah susu mendidih, masukkan

larutan tepung maizena, lalu masak hingga mengental.

Angkat dan tuang di atas puding, lalu sajikan.

Keterangan : Untuk 6 porsi.

b. Resep Nasi Tim Ayam

Bahan:

80 gr nasi aron (setengah matang)

100 wortel, di parut

50 gr tomat, diiris

50 gr daging ayam giling

1 butir kuning telur

garam secukupnya

air secukupnya

Cara Membuat Nasi Tim Ayam :

1. Campurkan semua bahan menjadi satu.

29

Page 30: BAB I - BAB IV

2. Masukkan ke dalam mangkuk tahan panas dan beri air

sampai semuanya terendam

3. Masukan mangkuk tadi kedalam dandang atau rice

cooker dan tertutup lalu tim sampai matang.

4. Blender dan kemudian saring hasil tim.

5. Siap untuk disajikan.

c. Resep Bubur Kentang Brokoli

Bahan :

40 gr daging ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil

100 gr tahu potong kecil-kecil

200 gr kentang, kupas, potong kecil

40 gr wortel, kupas, potong kecil

120 ml air

25 gr brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil

Cara Membuat Bubur Kentang Brokoli :

1. Masukkan daging ayam, tahu, kentang dan wortel

kadalam panci. Tambahkan air, lalu masak sampai

mendidih. Tutup dan biarkan selama 30 menit.

2. Masukan brokoli masak dalam keadaan tertutup selama

10 menit atau sampai brokoli lunak, angkat.

3. Masukan dalam blender dan haluskan, tuang dalam

mangkuk dan biarkan dingin.

Cara Mengenalkan Makanan Baru

1. Hidangkan dalam jumlah kecil

30

Page 31: BAB I - BAB IV

2. Kenalkan bayi/anak dengan makanan baru berulang kali

(10 - 15x), ada baiknya untuk yang pertama kali

menggunakan piring orangtua

3. Letakkan makanan dekat anak sehingga mudah dijangkau

tanpa menawarkannya.

a) Anak biasanya lebih mau mencoba makanan baru bila

ditemani dan diawasi.

b) Mereka cenderung untuk mengatakan 'tidak' secara

otomatis bila ditawari makanan.

4. Orang tua memberi contoh kepada anak.

Bagi balita yang memiliki berat badan kurang ideal maka

diberikan pendampingan konseling dan makanan tambahan

yang bergizi seimbang. Pemberian makanan tambahan pada

balita diberikan dalam dua kali periode dengan rentang waktu

per dua minggu. Setelah satu bulan diberikan pendampingan

konseling dan pendampingan pemberian makanan tambahan

maka dicek dalam penimbangan di posyandu masing-masing

dusun. Berikut data makanan tambahan yang diberikan :

No. Jenis Makanan Tambahan Periode Pemberian

1. a. Biskuit

b. 1 kg Gula

c. 3 bungkus Bahan

bubur mutiara

d. 0,5 kgTelur

a. Rabu, 23 Juli 2014

b. Kamis, 24 Juli

2014

2. a. 1 kg Gula

b. 0,5 kg Kacang Hijau

c. 0,5 kg Telur

d. Biskuit

e. Vitamin penambah

Sabtu, 18 Agustus

2014

31

Page 32: BAB I - BAB IV

napsu makan

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam

Program Menu Sehat, Pemberian Makanan Pendamping, dan

Cara Pemberian Makanan Bagi Balita

Tujuan Penyuluhan menu sehat dan cara pemberian

makanan menurut umur pada balita adalah agar para ibu

mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang boleh dan yang

tidak boleh diberikan pada balita. Penyuluhan ini juga bertujuan

untuk memberikan strategi untuk menghadapi balita yang susah

makan dan memberikan informasi resep masakan mudah, hemat,

murah, bergizi,dan cepat yang bisa diberikan kepada balita.

Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada

Umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada

khususnya. Bagi balita yang memiliki berat badan kurang ideal

diharapkan dengan adanya penyuluhan dan pendampingan

pemberian makanan tambahan mampu memperbaiki konsidi balita.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program Menu

Sehat, Pemberian Makanan Pendamping, dan Cara Pemberian

Makanan Bagi Balita

Hasil yang dicapai dalam program ini adalah para ibu

mampu memberikan makanan yang bergizi dan sehat bagi balita,

karena pada usia balita anak sangat membutuhkan nutrisi untuk

perkembangan otak dan tumbuh mereka.

Tindak lanjut dalam program ini adalah setelah diketahui

data jumlah balita yang memiliki berat badan kurang ideal, maka

diberikan penyuluhan, pendampingan konseling, dan makanan

tambahan.

32

Page 33: BAB I - BAB IV

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor pendukung :

Warga desa antusias dalam Penyuluhan Menu Sehat,

Pemberian Makanan Pendamping, dan Cara Pemberian

Makanan Bagi Balita di masing-masing Posyandu.

2. Faktor Penghambat :

Tidak ada.

3. Penanggung Jawab Program : Belinda Putri Rahmawati

(K5111008)

a. Penyuluhan Tahapan Pertumbuhan Balita

Balita pada umumnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

balita usia (1-3 tahun) dan balita pra sekolah (4-5 tahun) Balita di

Desa.

Perkembangan pertumbuhan balita sangat dipengaruhi oleh

banyak faktor, diantaranya adalah jumlah nutrisi yang diterima

oleh balita dan kesediaan orang tua untuk memberikan rangsangan

pada anak. Sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan

selanjutnya yakni pra sekolah, sekolah, akil balig dan remaja.

Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan:

1. Kesehatan & gizi yang baik dari ibu hamil, bayi dan anak

pra sekolah.

2. Stimulasi/rangsangan yang cukup dalam kualitas dan

kuantitas. Keluarga dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik,

mental sosial anak balita.

Berikut ini adalah tahapan pertumbuhan Balita menurut

kelompok umurnya :

1) Dari lahir sampai 3 bulan :

a) Belajar mengangkat kepala

b) Belajar mengikuti objek dengan matanya

33

Page 34: BAB I - BAB IV

c) Melihat ke muka orang dengan tersenyum

d) Bereaksi terhadap suara/ bunyi

e) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,

pendengaran dan kontak

f) Menahan barang yang dipegangnya

g) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

2) Dari 3 bulan sampai 6 bulan:

a) Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada

dengan bertopang tangan

b) Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam

jangkauannya atau di luar jangkauannya.

c) Menahan benda-benda di mulutnya

d) Berusaha memperluas lapangan pandangan

e) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak

bermain

f) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

3) Dari 6 bulan sampai 9 bulan:

a) Dapat duduk tanpa dibantu

b) Dapat tengkurap dan berbailik sendiri

c) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati

seseorang

d) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang

lain

e) Memegang benda kecil daengan ibu jari dan jari

telunjuk

f) Bergembira dengan melempar benda-benda

g) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti

h) Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut

kepada orang asing/ lain

34

Page 35: BAB I - BAB IV

i) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

dan sembunyi-sembunyian

4) Dari 9 bulan sampai 12 bulan:

a) Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu

b) Dapat berjalan dengan dituntun

c) Menirukan suara

d) Mengulang bunyi yang didengarnya

e) Belajar menyatakan satu atau dua kata

f) Mengerti perintah sederhana atau larangan

g) Memperlihatkan minat yang besar dalam

mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja

dan memasukkan benda-benda ke mulutnya

h) Berpartisipasi dalam permainan

5) Dari 12 bulan sampai 18 bulan:

a) Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling

rumah

b) Menyusun 2 atau 3 kotak

c) Dapat mengatakan 5-10 kata

d) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

6) Dari 18 sampai 24 bulan:

a) Naik turun tangga

b) Menyusun 6 kotak

c) Menunjuk mata dan hidungnya

d) Menyusun dua kata

e) Belajar makan sendiri

35

Page 36: BAB I - BAB IV

f) Menggambar garis di kertas atau pasir

g) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang

air kecil/ kencing

h) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh

orang-orang yang lebih besar

i) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-

main dengan mereka

7) Dari 2 sampai 3 tahun:

a) Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu

kaki

b) Membuat jembatan dengan 3 kotak

c) Mampu menyusun kalimat

d) Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti

kata-kata yang ditujukan kepadanya

e) Menggambar lingkaran

f) Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari

adanya lingkungan lain di luar keluarganya

8) Dari 3 sampai 4 tahun:

a) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga

b) Berjalan pada jari kaki

c) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

d) Menggambar garis silang

e) Mengenal 2 atau 3 warna

f) Menggambar orang hanya kepala dan badan

g) Bicara dengan baik

h) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya

i) Banyak bertanya

j) Bertanya bagaimana anak dilahirkan

k) Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan sisi

belakang

36

Page 37: BAB I - BAB IV

l) Mendengarkan cerita-cerita

m) Bermain dengan anak lain

n) Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudranya

o) Dapat melakasanakan tugas-tugas sederhana

9) Dari 4 sampai 5 tahun:

a) Melompat dan menari

b) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan

badan

c) Menggambar segi empat dan segi tiga

d) Pandai bicara

e) Dapat menghitung jari-jarinya

f) Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu

g) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

h) Minat kepada kata baru dan artinya

i) Memprotes bila dilarang apa yang diingininya

j) Mengenal 4 warna

k) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda,

membedakan besar dan kecil

l) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

Pendidikan/ stimulasi yang perlu diberikan untuk merangsang

perkembangan pertumbuhan anak antara lain:

a) Akademik sederhana: pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan

berhitung

b) Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan

masyarakat

c) Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya

pengalaman

d) Menyanyi, menggambar

37

Page 38: BAB I - BAB IV

e) Bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita,

mengucapkan syair sederhana

f) Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan,

menyampaikan berita

g) Menggambar

h) Membuat permainan dari kertas

i) Mengenal tugas, larangan-larangan

j) Aktivitas sehari-hari: makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang

air besar (BAB), kontrol buang air kecil (BAK)

Berikut prosedur pelaksanaan program penyuluhan Tahapan

Perkembangan Balita di Posyandu Desa Trengguli :

1. Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat materi

penyuluhan Tahapan Tumbuh Kembang Balita berkoordinasi dengan

bidan desa.

2. Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat media presentasi

penyuluhan Tahapan Tumbuh Kembang Balita dalam bentuk

pertunjukan wayang agar para ibu semakin tertarik dengan materi

yang diberikan.

3. Pada setiap Posyandu dilakukan penyuluhan dan pengukuran tinggi

badan, lingkar kepala, dan berat badan untuk memantau

perkembangan balita.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam

Program Penyuluhan Tahapan Pertumbuhan Balita

Tujuan Penyuluhan tahapan tumbuh kembang balita ini

adalah untuk memberikan pendampingan dan konseling kepada

ibu-ibu yang memiliki balita supaya dapat memantau proses

pertumbuhan balitanya, dan apabila terjadi hal yang kurang normal

bisa langsung dikonsultasikan dengan bidan desa dan petugas

puskesmas.

38

Page 39: BAB I - BAB IV

Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada

umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada

khususnya.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program

Penyuluhan Tahapan Pertumbuhan Balita

Hasil yang dicapai dalam program ini adalah para ibu

mampu memantau dan memberikan rangsangan pada balita dalam

tahapan perkembangan tubuhnya, karena usia balita merupakan

usia yang sangat penting dalam proses pertumbuhan manusia. Di

usia balita tubuh dan otak baru mulai terbentuk, apabila tidak

diberi nutrisi dan rangsangan yang benar maka akan berakibat

buruk.

Tindak lanjut dalam program ini adalah setelah dilakukan

penyuluhan dan pendampingan konseling para ibu semakin rajin

untuk memantau perkembangan balitanya dan rajin memberikan

rangsangan kepada balita agar tidak terjadi keterlambatan dalam

proses pertumbuhannya.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor pendukung :

Warga desa antusias dalam Penyuluhan Menu Sehat,

Pemberian Makanan Pendamping, dan Cara Pemberian

Makanan Bagi Balita di masing-masing Posyandu.

2. Faktor Penghambat :

Tidak ada.

4. Penanggung Jawab Program : Rika Ernawati (G0011172)

a. Penyuluhan Pentingnya Imunisasi Bagi Balita

39

Page 40: BAB I - BAB IV

Imunisasi atau vaksin merupakan investasi masa depan bagi

anak, karena dengan vaksin anak akan terhindar dari penyakit serta

infeksi berbahaya. Anak-anak akan memiliki kesempatan

beraktifitas, bermain dan belajar tanpa terganggu oleh masalah

kesehatan.

Kekhawatiran yang dirasakan orangtua berdasarkan

informasi yang kini dapat dengan mudahnya didapat dari makin

canggihnya dunia infomasi teknologi. Maka tidak heran orangtua

sering menanyakan seputar efek samping dari pemberian vaksinasi.

Bahkan tidak sedikit diantara mereka mengambil jalan aman

dengan hanya memberikan imunisasi standar pada anak.

Berikut ini adalah daftar jenis imunisasi yang wajib

diberikan pada balita :

1) BCG

Vaksin BCG diberikan pada bayi sejak lahir, untuk

mencegah penyakit TBC. Jika bayi sudah berumur lebih dari

tiga bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. BCG

dapat diberikan apabila hasil uji tuberkulin negatif.

2) Hepatitis B

Hepatitis B diberikan tiga kali. Yang pertama dalam

waktu 12 jam setelah lahir. Imunisasi ini dilanjutkan saat bayi

berumur 1 bulan, kemudian diberikan lagi saat 3-6 bulan.

3) Polio

Imunisasi yang satu ini belakangan sering didengung-

dengungkan pemerintah karena telah memakan korban cukup

banyak. Target pemerintah membebaskan anak-anak

Indonesia dari penyakit polio. Polio-0 diberikan saat

kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya vaksin ini

40

Page 41: BAB I - BAB IV

diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.

Pemberian vaksin ini dulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

4) DTP

DTP diberikan untuk mencegah tiga macam penyakit

sekaligus, yaitu Difteri, Tetanus, dan Pertusis. Vaksin ini

diberikan pertama kali saat bayi berumur lebih dari enam

minggu. Lalu saat bayi berumur 4 dan 6 bulan. Ulangan DTP

diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Pada anak umur 12

tahun, imunisasi ini diberikan lagi dalam program BIAS SD

kelas VI.

5) Campak

Campak pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan.

Campak-2 diberikan pada program BIAS SD kelas 1, umur 6

tahun. Ketujuh penyakit tersebut harus dicegah dengan

imunisasi secara wajib, karena penyakit-penyakit tersebut

yang menimbulkan kematian, cacat, serta pasiennya juga

paling banyak. Setiap negara akan berbeda apa yang

diwajibkan, tergantung kondisinya.

Vaksin Hib dan Pneumokokus (PCV) mencegah penyakit

paru-paru dan radang otak. Vaksin diberikan mulai umur 2

bulan dengan interval dua bulan, sebanyak 3 kali. Imunisasi

Hib kemudian diulang saat anak berumur 15-18 bulan,

sedangkan PCV diulang saat anak berusia 12-15 bulan.

Vaksin Influenza dapat diberikan setahun sekali sejak umur 6

bulan. Vaksin ini dapat terus diberikan hingga dewasa. MMR

merupakan pengulangan vaksin campak, ditambah dengan

Gondongan dan Rubela (Campak Jerman). Diberikan saat

anak usia 15 bulan dan diulang saat anak berusia 6 tahun.

41

Page 42: BAB I - BAB IV

Tiga vaksin lain yang dianjurkan adalah Tifoid untuk

mencegah Typus, Hepatitis A, dan Varisela untuk mencegah

penyakit cacar air. Tifoid dan Hepatitis A diberikan pada

anak usia di atas 2 tahun. Tifoid dapat diulang setiap 3 tahun,

sedangkan Hepatitis A hanya diberikan dua kali dengan

interval 6-12 bulan. Varisela mulai diberikan saat anak

berusia di atas 10 tahun. Anak yang akan mendapat imunisasi

harus dalam kondisi sehat. Imunisasi diberikan dengan

memasukkan virus, bakteri, atau bagian dari bakteri ke dalam

tubuh, dan kemudian menimbulkan antibodi (kekebalan).

Untuk membentuk kekebalan yang tinggi, anak harus dalam

kondisi fit. Anak yang sedang sakit, misalnya diare atau

demam berdarah, badannya sedang memerangi penyakit. Jika

dimasukkan kuman atau virus lain dalam imunisasi, maka

tubuhnya akan bekerja sangat berat, sehingga kekebalan yang

terbentuk tidak tinggi.

Berikut prosedur pelaksanaan program penyuluhan Tahapan

Perkembangan Balita di Posyandu Desa Trengguli :

1) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat materi

penyuluhan Pentingnya Imunisasi Bagi Balita berkoordinasi

dengan bidan desa.

2) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat media

presentasi penyuluhan Tahapan Tumbuh Kembang Balita

dalam bentuk brosur yang berisi manfaat, jenis, dan jadwal

imunisasi agar para ibu semakin tertarik dengan materi yang

diberikan.

3) Pada setiap Posyandu dilakukan penyuluhan tentang

pentingnya imunisasi bagi balita.

42

Page 43: BAB I - BAB IV

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam

Program Penyuluhhan Pentingnya Imunisasi

Tujuan Penyuluhan pentingnya imunisasi bagi balita ini

adalah untuk memberikan pengetahuan agar para ibu tidak lagi

takut memberikan imunisasi kepada balitanya, karena imunisasi

sangat berguna untuk membentuk kekebalan tubuh anak. Selain itu

dengan adanya penyuluhan ini diharapkan apabila ada dampak

seperti deman setelah imunisasi ibu bisa langsung tanggap dan

tidak panik.

Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada

Umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada

khususnya.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program

Pentingnya Imunisasi Bagi Balita

Hasil yang dicapai dalam program ini adalah para ibu sudah

tidak takut untuk memberi imunisasi kepada anaknya, namun ada

dua orang ibu yang tetap tidak mau memberikan imunisasi kepada

balitanya dengan alasana keyakinan.

Tindak lanjut dalam program ini adalah setelah diketahui

ada dua orang ibu yang tidak bersedia melakukan imunisasi, maka

diberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi, namun

Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli tidak memaksa ibu

tersebut untuk mengimunisasi anaknya.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor pendukung :

Warga desa antusias dalam penyuluhan PHBS Tatanan

Rumah Tangga yang diberikan di tiap Posyandu.

2. Faktor Penghambat :

Tidak ada.

43

Page 44: BAB I - BAB IV

5. Penanggung Jawab Program : Chyntia Damayanti (E0011069)

a. Penyuluhan Pendidikan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga

Anak Usia Dini adalah mereka yang berada pada usia nol

hingga delapan tahun. Dengan demikian, konsep AUD mencakup

bayi, anak-anak si Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok

Bermain (PG), Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar Awal.

Secara struktural pemerintahan, PAUD (atau PADU) hanya

dibatasi sampai pada usia enam tahun. Meskipun demikian, karena

berdasarkan pertimbangan psikologis dan pedagogis anak usia

delapan tahun masih memiliki kisaran perkembangan aspek yang

“sama” dengan anak di bawah usia tersebut dikatergorikan sebagai

Anak Usia Dini (AUD).

Kreativitas pada anak-anak memiliki ciri tersendiri.

Kreativitas anak dikoridori oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya

imajinasi serta fantasi. Anak-anak yang kreatif sensitif terhadap

stimulasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frame-frame apapun.

Artinya, mereka memiliki kebebasan dan keleluasan beraktivitas.

Anak kreatif juga cenderung memiliki keasyikan dalam aktivitas.

Kreativitas AUD juga ditandai dengan kemampuan membentuk

imajinasi mental, konsep berbagai hal yang tidak hadir di

hadapannya. AUD juga memiliki fantasi, imajinasi untuk

membentuk konsep yang mirip dengan dunia nyata Seorang anak

disebut kreatif jika ia menunjukkan ciri-ciri berikut ini :

1. Bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi, bermain-main,

mengajukan pertanyaan, menebak, mendiskusikan temuan.

2. Menggunakan imajinasi ketika bermain peran, bermain bahasa,

bercerita.

3. Berkonsentrasi untuk “tugas tunggal dalam waktu cukup lama.

4. Menata sesuatu sesuai selera.

5. Mengerjakan sesuatu dengan orang dewasa.

44

Page 45: BAB I - BAB IV

6. Mengulang untuk tahu lebih jauh.

Berikut ini adalah beberapa cara merangsang kreativitas anak :

1. Bahasa

Humor (kejutan, ketidaksinkronan, release coinage), bermain

peran teka-teki, permainan bahasa menentang ketidak

konsistenan menebak lirik, membelokkan lirik.

2. Musik

Mencipta lagu sendiri mengisi kata-kata dlm lagu menebak

nada, membelokkan nada memukul benda & menikmati

bunyinya.

3. Visual

Menggambar sesuai imajinasi, memberi warna sesuai

keinginan, menggambar sesuai persepsi bermain bayangan.

4. Kinestetik sosial

Berjoged dan membuat tarian sendiri merayu

Untuk lebih mudah dalam merangsang kreativitas anak, para

ibu bisa menggunakan metode belajar yang disesuaikan dengan

minat anak, seperti :

1. Area Agama

2. Area Berhitung/ Matematika

3. Area IPA

4. Area Musik

5. Area Bahasa

6. Area Membaca dan Menulis

7. Area Drama

8. Area Pasir/Air

9. Area Seni dan Motorik

45

Page 46: BAB I - BAB IV

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam

Program Penyuluhan Pendidikan Anak Usia Dini Didalam

Keluarga

Tujuan Penyuluhan ini adalah agar para orangtua mempu

meluangkan waktu lebih banyak dalam merangsang dan

memberikan pendidikan pada balita, karena keluarga merupakan

tempat pendidikan pertama bagi seorang anak. Apabila di dalam

keluarga seorang anak sudah diajarkan untuk disiplin, bertanggung

jawab, dan mandiri maka dengan sendirinya anak tersebut akan

terbiasa.

Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada

Umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada

khususnya.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program

Pentingnya Imunisasi Bagi Balita

Hasil yang dicapai dalam program ini adalah para ibu

menjadi semakin berani untuk berkonsultasi dengan bidan desa dan

tim KKN UNS 10 Desa Trengguli tentang cara belajar dan bermain

yang sederhana di rumah.

Tindak lanjut dalam program ini adalah dibentuk kelas ibu

balita menurut umur balita yaitu kelompok umur 0- 2 tahun dan 3-

5 tahun dalam tiap posyandu, agar lebih mudah dalam

berkonsultasi mengenai perkembangan balita.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor pendukung :

Warga desa antusias dalam penyuluhan PHBS Tatanan

Rumah Tangga yang diberikan di tiap Posyandu.

2. Faktor Penghambat :

Tidak ada.

46

Page 47: BAB I - BAB IV

6. Penanggung Jawab Program : Achmad Afrizal Julqi (K7411002)

a. TPA

Di Desa Trengguli rutin diadakan TPA (Pendidikan

Membaca Al-Quran) di masjid. Program ini dilaksanakan setiap

hari sekitar jam 16.00-18.00. TPA tersebut diadakan untuk

mengimbangi pendidikan formal yang telah didapat anak-anak di

Sekolah umum. Dengan adanya kegiatan TPA tersebut diharapkan

moral anak menjadi terbentuk dan landasan agama (Islam) yang

didapat anak menjadi lebih kuat.

Kegiatan yang dilakukan dalam TPA tidak hanya mengenai

cara membaca Al-Quran namun juga diberikan pendidikan moral

dalam ajaran Islam. Pendidikan karakter sangat ditekankan dalam

pendidikan dalam TPA ini, hal ini bermaksud agar mampu

membentengi anak dari tindakan negatif yang mungkin akan

mudah masuk karena kondisi mental anak yang masih labil.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam

Program TPA

Tujuan program TPA ini adalah agar mampu memperdalam

anak tentang ilmu agama (Islam) dan lebih dekat kepada Tuhan.

Selain itu diharapkan dengan adanya pendidikan moral di dalam

TPA mampu membentengi anak dari perilaku negatif dari

lingkungan luar.

Sasaran dari program ini adalah anak-anak usia sekolah

Desa Trengguli.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program

Pentingnya Imunisasi Bagi Balita

Hasil yang dicapai dalam program ini adalah anak-anak

usia sekolah Desa Trengguli semakin giat datang ke TPA dan

47

Page 48: BAB I - BAB IV

penyampaian materi tentang moral dan pendidikan agama semakin

lancar karena semakin banyaknya tenaga pengajar tambahan.

Tindak lanjut dalam program ini adalah pihak TPA

berusaha menambah tenaga pengajar tambahan yang diambil dari

warga Desa Trengguli.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor pendukung :

Anak-anak usia sekolah Desa Trengguli, pengajar TPA, dan

warga Desa Trengguli sangat antusias dengan program TPA

2. Faktor Penghambat :

Tidak ada.

7. Penanggung Jawab Program: Dody Bagus Kurniawan (E0011108)

a. Sosialisasi Cuci Tangan Dan Sikat Gigi di SD Negeri 1

Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli

Para ahli kesehatan gigi selalu menganjurkan untuk

menyikat gigi minimal dua kali sehari. Waktu yang tepat untuk

menyikat gigi adalah pada pagi hari setelah sarapan dan malam

hari sebelum tidur. Sebagian orang selalu mengabaikan aktivitas

ini sebelum tidur. Ahli kesehatan gigi mengungkapkan menyikat

gigi dimalam hari lebih penting dibandingkan dengan menyikat

gigi di pagi hari. Karena mulut mengunyah makanan sepanjang

hari. Hal ini membuat partikel kecil makanan terjebak diantara gigi

dan bila tidak dibersihkan akan melukai gusi dan gigi. Saat tidur

malam, bakteri dalam mulut tidak tidur justru bekerja lebih aktif.

Saat tidur mulut cenderung kering dan produksi air liur berkurang.

48

Page 49: BAB I - BAB IV

Air liur sendiri bertugas melindungi mulut dari bakteri jahat

penyebab sakit gigi. Sehingga bila mulut kering, hal ini sangat baik

bagi bakteri untuk berkembang didalamnya dan bisa menyebabkan

beragam masalah mulut seperti sakit gigi dan juga bau mulut.

Apabila lupa menggosok gigi pada malam hari, saat bangun

pagi bakteri mulut akan berkembang dua kali lipat. Karena, sisa-

sisa makanan di sela-sela gigi  inilah yang akan diubah bakteri

menjadi asam yang membuat gigi berlubang. Bakteri juga berada

lebih lama dalam rongga mulut. Malas menggosok gigi di malam

hari menyebabkan penumpukan bakteri dalam mulut.

Menggosok gigi sebelum tidur selain membersihkan sisa-

sisa makanan yang menempel juga dapat menjaga produksi air liur

dalam mulut di malam hari.

Anak-anak kecil sulit untuk memupuk kebiasaan cuci

tangan, dan banyak orangtua juga belum menyadari pentingnya

memupuk kebiasaan ini sejak kecil. Padahal, kebiasaan kecil

seperti ini memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga

kesehatan. Setiap tahun anak-anak di seluruh dunia harus bolos

sekolah sebanyak 1,9 milyar hari sekolah karena terserang penyakit

yang diakibatkan sanitasi buruk. UNICEF, lembaga yang merilis

data tersebut, menyatakan bahwa hari-hari yang hilang tersebut

dapat dengan mudah dihindari jika anak-anak tersebut memiliki

akses untuk sanitasi yang baik. Salah satu kebiasaan yang paling

krusial dalam mewujudkan sanitasi yang baik adalah cuci tangan.

Anak-anak kecil seringkali melupakan kebiasaan ini, dan banyak

orangtua juga belum menyadari pentingnya memupuk kebiasaan

cuci tangan sejak kecil. Padahal, kebiasaan kecil seperti ini

memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan

kita.

Kebanyakan anak kecil tidak suka mencuci tangannya.

Mereka menganggap bahwa mencuci tangan itu tidak

49

Page 50: BAB I - BAB IV

menyenangkan, mengganggu waktu bermain, dan merepotkan.

Biasanya, kebiasaan mencuci tangan mereka hanya bertahan dalam

jangka waktu yang pendek. Di sinilah peranan orangtua dalam

mengingatkan dan menyuruh anak-anak mereka untuk mencuci

tangan pakai sabun setelah beraktivitas di luar rumah dan sebelum

menyentuh makanan. Cuci tangan adalah benteng utama anak-anak

dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh organisme

patogen. Secara tidak langsung, kebiasaan ini juga menjadi benteng

utama keluarga dari penyakit. Karena pada umumnya, tidak lama

setelah anak-anak kecil terjangkit suatu penyakit, seluruh keluarga

pun akan terjangkit penyakit yang sama.

Cara yang paling efektif untuk mengajarkan kebiasaan cuci

tangan kepada anak kecil adalah dengan memberikan teladan.

Orangtua hendaknya mengajak anak-anak mereka untuk selalu cuci

tangan sebelum makan dan setelah melakukan aktivitas di luar

rumah. Ajarkan kepada anak-anak Anda bagaimana caranya

mencuci tangan. Pada umumnya anak-anak tidak suka berlama-

lama untuk melakukan hal yang tidak mereka sukai, termasuk

mencuci tangan. Seringkali mereka hanya menyentuhkan

tangannya ke air lalu mulai makan sebelum tangan mereka kering.

Hal ini lah yang melandasi KKN UNS 10 Desa Trengguli untuk

memberikan sosialisasi cara menggosok gigi dan cuci tangan di

sekolah.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam

Program Sosialisasi Cuci Tangan Dan Sikat Gigi di SD Negeri

1 Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli

Tujuan program TPA ini adalah agar anak-anak SD Negeri

1 Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli menjadi mengerti

bagaimana cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar,

dan selalu mempraktekkannya dimanapun mereka berada.

50

Page 51: BAB I - BAB IV

Sasaran dari program ini adalah anak-anak Sekolah SD

Negeri 1 dan 2 Desa Trengguli.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program

Sosialisasi Cuci Tangan Dan Sikat Gigi di SD Negeri 1

Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli

Hasil yang dicapai dalam program ini adalah anak-anak

menjadi tahu bagaimana cara menyikat gigi dan cuci tangan yang

benar.

Tindak lanjut dalam program ini adalah pihak sekolah

berusaha untuk memberikan fasilitas untuk cuci tangan seperti

wastafel dan sabun cair.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

Siswa siswi dan perangkat Sekolah SD Negeri 1 dan SD

Negeri 2 Trengguli sangat antusias dalam mengikuti

Sosialisasi sikat gigi dan cuci tangan.

2. Fakrtor Penghambat

Tidak ada.

8. Penanggung Jawab Program : Rivay Frien Danu (E0011268)

a. Belajar Sambil Bermain di TK Negeri 02 Trengguli

TK merupakan tempat bersosialisasi anak ke dua seletah

keluarga, di TK seorang anak biasanya mulai bersosialisasi dengan

lingkungan sekitar. Di TK seorang anak diajarkan untuk bermain

sambil belajar. Proses belajar dalam TK tidak seperti sekolah pada

51

Page 52: BAB I - BAB IV

umumnya. Di TK seorang guru berperan sebagai teman dan tidak

diperbolehkan untuk memberikan pelajaran secara utuh kepada

anak.

Penyampaian materi pelajaran disampaikan dengan

bermain, Tim KKN UNS mengajar mewarnai dan melipat di TK

dengan diberi jeda untuk bernyanyi bersama agar murid tidak

bosan dan otak tetap segar.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam

Program Belajar Sambil Bermain di TK Negeri 02 Trengguli

Tujuan program ini adalah agar para siswa TK Negeri 02

Trengguli menjadi semakin semangat belajar.

Sasaran dari program ini adalah para siswa TK Negeri 02

Trengguli.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program

Sosialisasi Cuci Tangan Dan Sikat Gigi di SD Negeri 1

Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli

Hasil yang dicapai dalam program ini adalah anak-anak

menjadi semakin rajin belajar di TK dan tidak takut lagi

bersosialisai dengan lingkungannya.

Tindak lanjut dalam program ini adalah pihak sekolah

berusaha untuk memfasilitasi pendidikan di TK.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

Siswa siswi dan perangkat TK Negeri 02 Trengguli sangat

antusias dalam bermain dan belajar.

2. Faktor Penghambat

Tidak ada.

52

Page 53: BAB I - BAB IV

B. Kegiatan Kelompok

1. Optimalisasi Posyandu

a. Bidang Kegiatan: Kesehatan

Desa Trengguli memiliki 5 buah Posyandu, yang terletak 4

dusun, yaitu di Dusun Trengguli, Dusun Girimulyo, Dusun Sekarang,

dan 2 Posyandu di Dusun Temuireng.

1) Maksud dan Tujuan:

a) Mengoptimalisasi fungsi posyandu.

b) Meningkatkan kesadaran ibu untuk membawa balita ke

Posyandu secara rutin.

c) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita

melalui penyuluhan.

2) Sasaran:

Balita dan ibu yang memiliki balita di Desa Trengguli.

3) Tempat dan Tanggal Pelaksanaan :

a) Posyandu Ngudi Sehat (Dukuh Sumbersari, Dusun

Temuireng), tanggal 11 Juli dan 11 Agustus 2014.

b) Posyandu Bakti Pertiwi (Dusun Temuireng), tanggal 15

Juli dan 15 Agustus 2014.

c) Posyandu Sehat Sejahtera (Dusun Trengguli), tanggal 18

Juli dan 18 Agustus 2014.

d) Posyandu Sekar Melati (Dusun Sekarang), tanggal 20 Juli

dan 19 Agustus 2014.

e) Posyandu Ngudi Mulyo (Dusun Girimulyo), tanggal 21

Juli dan 19 Agustus 2014.

4) Waktu: 08.00 – 11.00 WIB

5) Kegiatan:

a) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),

Pentingnya Imunisasi, Tumbuh Kembang Balita, dan Menu

Sehat Balita.

53

Page 54: BAB I - BAB IV

Setiap Posyandu diberi 2 materi penyuluhan, yaitu PHBS

sebagai materi wajib serta Pentingnya Imunisasi, Tumbuh

Kembang Balita, dan Menu Sehat Balita sebagai materi

tambahan yang diberikan sesuai kebutuhan masing-masing

Posyandu. Media penyuluhan yang digunakan adalah mading,

wayang, dan pamflet, yang bertujuan untuk mempermudah

para ibu memahami materi yang diberikan.

b) Membantu kegiatan posyandu, seperti penimbangan berat

badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala,

dan pemberian vitamin A.

c) Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita yang

termasuk dalam kategori gizi kurang.

Dalam program ini, kami berkoordinasi terlebih dulu dengan

bidan desa untuk menentukan sasaran PMT. PMT dilakukan

sebanyak 2 kali dalam 2 bulan, yaitu pada tanggal 24 Juli dan

18 Agustus 2014, yang kemudian dievaluasi. Balita yang diberi

makanan tambahan, antara lain dari Dukuh Sumbersari (Ganesa

dan Pinggir), Dusun Temuireng (Salwa, Rifai, Trian, dan

Tiara), Dusun Sekarang (Apri dan Adelia), serta Dusun

Trengguli (Rama dan Eno). Makanan tambahan yang

diberikan, yaitu gula pasir, telur, kacang hijau/ mutiara, biskuit,

dan suplemen nafsu makan.

d) Survei PHBS tatanan rumah tangga.

Survei ini dilakukan pada rumah tangga, terutama yang

memiliki balita, dengan sampel 15 rumah yang berada di

wilayah masing-masing Posyandu. Kegiatan ini didampingi

oleh beberapa kader dari masing-masing Posyandu.

e) Rapat Bulanan Kader Posyandu, di Ruang PKK Desa

Trengguli pada tanggal 22 Juli 2014 pukul 13.00, yang diikuti

oleh 25 orang kader. Kegiatan ini berfungsi untuk sarana

peningkatan pengetahuan para kader Posyandu tentang

54

Page 55: BAB I - BAB IV

kesehatan, koordinasi dan penyamaan persepsi dari masing-

masing Kader Posyandu, serta pelaporan hasil kegiatan

Posyandu.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

1) Terdapat peningkatan minat masyarakat untuk mendengarkan dan

menerapkan pengetahuan yang didapat dari penyuluhan. Dengan

demikian kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kemauan

untuk memantau kesehatan balita pun meningkat.

2) Hasil dari survei PHBS tatanan rumah tangga belum dapat

dievaluasi karena keterbatasan waktu.

3) Kegiatan Posyandu dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien

sehingga fungsi Posyandu dapat lebih optimal.

4) Secara umum terdapat peningkatan berat badan balita yang diberi

makanan tambahan, antara lain:

a) Ganesa (53 bulan) : berat badan tetap 13 kg.

b) Pinggir (25 bulan) : naik dari 9,6 kg menjadi 10 kg.

c) Salwa (20 bulan) : tidak datang ke Posyandu (karena

sedang berada di luar kota).

d) Rifai (47 bulan) : naik dari 11,5 kg menjadi 12,7 kg.

e) Trian (45 bulan) : naik dari 11,5 kg menjadi 11,7 kg.

f) Tiara (23 bulan) : naik dari 8,5 kg menjadi 8,8 kg.

g) Apri (16 bulan) : naik menjadi 7,7 kg (bulan lalu

tidak menimbang karena sedang

sakit, tetapi bulan ini naik 2 garis

dari 2 bulan sebelumnya).

h) Adelia (30 bulan) : naik dari 10 kg menjadi 10,1 kg.

i) Rama (25 bulan) : naik dari 10 kg menjadi 10,3 kg.

j) Eno (48 bulan) : naik dari 12 kg menjadi 12,5 kg.

55

Page 56: BAB I - BAB IV

Tindak lanjut dari kegiatan tersebut adalah pelaporan kepada pihak

Puskesmas yang diwakilkan oleh bidan desa, untuk dievaluasi dan

diberi penanganan.

c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Program ini melibatkan beberapa pihak, antara lain:

1) Bidan desa (Ibu Ovinia Agusta)

2) Kader Posyandu (masing-masing 5 orang), serta

3) Partisipasi aktif dari balita dan ibu balita dari masing-masing

Posyandu pada saat penyuluhan, yaitu (Dukuh Sumbersari 39

orang dari jumlah keseluruhan 62 orang, Dusun Temuireng 49

orang dari 65 orang, Dusun Trengguli 22 orang dari 31 orang,

Dusun Sekarang 20 orang dari 22 orang, dan Dusun Girimulyo 52

orang dari 64 orang).

d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Tidak ada.

2. Peringatan HUT RI ke-69

a. Bidang Kegiatan: Sosial

Dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT RI ke

69, mahasiswa KKN bersama masyarakat Desa Trengguli

menyelenggarakan berbagai macam kegiatan yang sebelumnya telah

diawali dengan rapat koordinasi desa pada tanggal 4 Agustus 2014 di

Balai Desa Trengguli dan rapat pembentukkan panitia pada tanggal 6

Agustus 2014 di Ruang PKK Desa Trengguli. Kegiatan-kegiatan

tersebut, antara lain:

1) Jalan Sehat

Tempat : Balai Desa Trengguli – Dusun Sekarang

Tanggal : 10 Agustus 2014

56

Page 57: BAB I - BAB IV

Waktu : 07.00 – 11.00 WIB

Acara : Jalan Sehat se-Desa Trengguli ini diikuti oleh

seluruh warga Trengguli bersama mahasiswa

KKN yang dimulai dari Halaman Balai Desa

Trengguli dan berakhir di Dukuh Mangkli, Dusun

Sekarang. Namun, masyarakat terlihat kurang

antusias, yang dilihat dari jumlah peserta yang

tidak terlalu banyak. Hal ini mungkin disebabkan

oleh kendala jarak dan transportasi ke lokasi jalan

sehat. Acara ini dimeriahkan dengan pembagian

doorprize.

2) Lomba Bulu Tangkis (Kades Cup)

Tempat : Gedung Bulu Tangkis Desa Trengguli

Tanggal : 10-12 Agustus 2014

Waktu : 19.00 WIB

Acara : Kades Cup merupakan salah satu event yang

sudah berjalan selama beberapa tahun. Acara

tahunan ini, cukup digemari oleh warga Desa

Trengguli, terutama di kalangan pria. Di samping

itu, olahraga bulu tangkis merupakan salah satu

cabang olahraga yang digemari warga Desa

Trengguli, bahkan sampai terbentuk klub bulu

tangkis. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta

yang cukup banyak, yaitu 23 pasang sehingga

perlombaan perlu dilaksanakan selama 3 hari.

Acara ini ini hanya mempertandingkan nomor

ganda putra, dengan hadiah trofi dan bingkisan

bagi para juaranya, yang disponsori oleh Kepala

Desa Trengguli.

57

Page 58: BAB I - BAB IV

3) Lomba Ibu PKK Desa Trengguli

Tempat : Gedung Bulu Tangkis

Tanggal : 11 Agustus 2014

Waktu : 13.00 WIB

Acara : Lomba para ibu PKK Desa Trengguli mengadakan

lomba merangkai buah dan merangkai sayur yang

diikuti oleh perwakilan setiap RT dari setiap

dusun yang ada di Desa Trengguli dengan jumlah

peserta 21. Sayur dan buah yang dirangkai harus

merupakan produk pertanian yang ada di Desa

Trengguli dengan jumlah biaya maksimal Rp

25.000,00 dan waktu maksimal 40 menit. Juri

dalam perlombaan ini adalah mahasiswa KKN.

Lomba merangkai sayur dimenangkan oleh

(berturut-turut dari pemenang pertama): RT 02/02

Trengguli, RT 03/02 Trengguli, RT 01/02

Trengguli, RT 05/03 Girimulyo, RT 06/03

Girimulyo, dan RT 01/01 Sekarang. Sedangkan

lomba merangkai buah dimenangkan oleh

(berturut-turut dari pemenang pertama): RT 02/02

Trengguli, RT 03/02 Trengguli, RT 01/02

Trengguli, RT 03/01 Sekarang, RT 01/01

Sekarang, dan RT 03/03 Girimulyo. Pemenang

pertama dari perlombaan ini mewakili Desa

Trengguli untuk lomba merangkai sayur tingkat

kecamatan.

4) Lomba Anak dan Ibu Desa Trengguli

Tempat : Halaman Balai Desa dan Gedung Bulu Tangkis

Tanggal : 15 Agustus 2014

Waktu : 13.00 WIB

58

Page 59: BAB I - BAB IV

Acara :

Perlombaan untuk anak-anak dan ibu-ibu di Desa Trengguli

bersama mahasiswa KKN, selaku penanggung jawab, berlangsung

sangat meriah. Masyarakat terlihat antusias mengikuti acara ini.

a) Lomba Anak

Perlombaan anak-anak dibagi menjadi 2 kategori, yaitu

kategori 1 (kelas 1-3 SD) dan kategori 2 (kelas 4-6 SD).

Macam-macam perlombaannya antara lain:

- Lomba memasukkan pensil ke dalam botol

Kategori 1 dimenangkan oleh Hanif, Damar, dan Venti.

Kategori 2 dimenangkan oleh Amira, Amin, dan Aga.

- Lomba makan kerupuk

Kategori 1 dimenangkan oleh Aldi, Linda, dan Solikhin.

Kategori 2 dimenangkan oleh Irvan, Nita, dan Toni.

- Lomba balap karung

Kategori 1 dimenangkan oleh Ersa, Radit, dan Syaifudin.

Kategori 2 dimenangkan oleh Ama, Imron, dan Yoga.

- Lomba balap kelereng

Kategori 1 dimenangkan oleh Farid, Ana, dan Ersa.

Kategori 2 dimenangkan oleh Upik, Amira, dan Khanza.

- Lomba pukul air

Kategori 1 dimenangkan oleh Boni, Lia, dan Rohmah.

Kategori 2 dimenangkan oleh Amin, Rizal, dan Diah.

- Lomba joget balon berpasangan

Kategori 1 dimenangkan oleh Boni-Hanif, Linda-Venti,

dan Tsania-Sofi.

Kategori 2 dimenangkan oleh Eka-Melia, Ama-Ninda, dan

Upik-Ratih.

- Lomba mewarnai kategori TK, dimenangkan oleh Aya,

Citra, dan Nadia.

59

Page 60: BAB I - BAB IV

b) Lomba Ibu

Macam-macam perlombaan untuk ibu-ibu, antara lain:

- Lomba joget balon berpasangan, dimenangkan oleh Ibu

Yati – Ibu Sri Yogi, Ibu Harni – Ibu Suparmi, dan Ibu

Partini – Ibu Sri Wahyuni.

- Lomba nyunggi tampah, dimenangkan oleh Ibu Sri, Ibu

Tumini, dan Ibu Yati.

- Lomba gendong tenggok, dimenangkan oleh Ibu Sri Yogi,

Ibu Yati, dan Ibu Sri Partini.

- Lomba sepak terong, dimenangkan oleh Ibu Harni, Ibu Nur

Yunus, dan Ibu Ambar.

- Lomba memasukan benang ke dalam jarum, dimenangkan

oleh Ibu Harni, Ibu Sri Yogi, dan Ibu Yati.

- Lomba gigit koin, dimenangkan oleh Ibu Tumini, Ibu Sri

Wahyuni, dan Ibu Wanti.

5) Malam Tirakatan

Tempat : Gedung Bulu Tangkis

Tanggal : 16 Agustus 2014

Waktu : 19.30 WIB

Acara : Malam tirakatan juga merupakan acara wajib tiap

tahunnya yang berfungsi untuk memperingati dan

merenungkan jasa-jasa pahlawan dalam

memperjuangkan kemerdekaan RI. Acara ini

dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng dan

pembagian hadiah lomba-lomba. Acara ini

dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa,

Lembaga-lembaga Desa, Para Ibu PKK,

Mahasiswa KKN, Tokoh Masyarakat, dan warga

Desa Trengguli.

60

Page 61: BAB I - BAB IV

6) Pertunjukan Seni Reog

Tempat : Lapangan Nomeran Dusun Girimulyo

Tanggal : 17 Agustus 2014

Waktu : 11.00 WIB

Acara : Pertunjukan seni Reog ini disponsori oleh Kepala

Desa Trengguli dengan menampilkan tim reog

dari Kecamatan Ngargoyoso. Masyarakat terlihat

sangat antusias menyaksikan pertunjukan ini.

Selain itu, dimeriahkan juga dengan adanya lomba

panjat pinang yang diselenggarakan oleh Dusun

Girimulyo.

7) Kegiatan HUT di Kecamatan

a) Jalan Sehat se-Kecamatan Jenawi

Tempat : Kecamatan Jenawi

Tanggal : 12 Agustus 2014

Waktu : 07.00 WIB

Acara : Jalan Sehat se-Kecamatan Jenawi ini diikuti oleh

seluruh warga Jenawi, baik para siswa, Guru,

PNS, warga biasa, serta mahasiswa KKN UNS

dan UGM, yang dimulai dan berakhir di Halaman

Kantor Kecamatan Jenawi. Masyarakat terlihat

sangat antusias mengikuti acara ini. Acara ini

dimeriahkan dengan pembagian doorprize dan

organ tunggal.

b) Lomba Voli Ibu Tingkat Kecamatan Jenawi

Tempat : Lapangan Voli SMP N 2 Jenawi

Tanggal : 12 dan 13 Agustus 2014

Waktu : 13.00 WIB

61

Page 62: BAB I - BAB IV

Acara : Lomba voli ibu ini, diikuti oleh para ibu

perwakilan dari masing-masing desa dan instansi

yang ada di Kecamatan Jenawi. Acara

berlangsung sangat meriah, terlebih dengan

adanya suporter dari masing-masing tim. Babak

penyisihan diadakan pada tanggal 12 Agustus

2014, dan karena keterbatasan waktu, babak final

diadakan pada hari berikutnya, yaitu tanggal 13

Agustus 2014. Lomba ini dimenangkan oleh tim

voli Desa Menjing. Mahasiswa KKN turut terlibat

sebagai wasit, hakim garis, dan penulis skor pada

pertandingan.

c) Lomba Merangkai Sayur Ibu PKK Tingkat Kecamatan

Jenawi

Tempat : Aula Kecamatan Jenawi

Tanggal : 13 Agustus 2014

Waktu : 07.00 WIB

Acara : Ibu PKK Kecamatan Jenawi mengadakan lomba

merangkai sayur yang diikuti oleh perwakilan

setiap desa yang ada di Kecamatan Jenawi. Sayur

yang dirangkai harus merupakan produk pertanian

yang ada di Desa Trengguli dengan jumlah biaya

maksimal Rp 25.000,00. Juri Dalam lomba

merangkai sayur tingkat kecamatan ini, Desa

Trengguli mendapat peringkat 2.

d) Upacara HUT RI ke 69

Tempat : Lapangan Desa Balong

Tanggal : 17 Agustus 2014

Waktu : 08.00 WIB

62

Page 63: BAB I - BAB IV

Acara : Upacara peringatan detik-detik proklamasi

kemerdekaan RI di kecamatan Jenawi dipimpin

oleh Bapak Camat Jenawi selaku pembina upacara

dan diikuti oleh para siswa, guru, pegawai se-

Kecamatan Jenawi, dan mahasiswa KKN UNS

dan UGM. Acara ini juga dimeriahkan dengan

adanya pertunjukan leak, reog, dan drumband

anak SD, serta pengumuman pemenang lomba se-

Kecamatan.

Selain lomba-lomba tersebut, Desa Trengguli juga meraih

juara 1 dalam lomba merias tumpeng se-Kecamatan Jenawi dan

juara 3 dalam lomba bulu tangkis se-Kecamatan Jenawi.

Maksud dan tujuan dari kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain:

a) Meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

b) Memeriahkan HUT RI ke-69.

c) Menjalin kerja sama antara mahasiswa KKN dan masyarakat

Desa Trengguli.

d) Meningkatkan ikatan persaudaraan.

Sasaran dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah seluruh masyarakat

Desa Trengguli.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Rangkaian acara periangatan HUT RI ke-69 berjalan lancar dan

meriah. Warga terlihat antusias menyemarakkan setiap acara. Tindak

lanjut dari program ini adalah pelaporan kepada pihak-pihak terkait

agar acara semacam dapat dilanjutkan setiap tahunnya.

c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Program ini melibatkan beberapa pihak, antara lain:

1) Partisipasi aktif masyarakat Kecamatan Jenawi.

2) Partisipasi aktif masyarakat Desa Trengguli.

63

Page 64: BAB I - BAB IV

3) Kepala Desa Trengguli, perangkat desa, serta tokoh masyarakat.

4) Puskesmas Jenawi dan bidan desa sebagai tim kesehatan.

5) Petugas keamanan.

6) Ibu PKK Kecamatan Jenawi.

d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Tidak ada.

3. PKK dan Arisan

a. Bidang Kegiatan: Sosial

1) Tempat : Rumah Bayan Dusun Trengguli, Rumah Ketua

RT 02 Dusun Trengguli, Rumah Bayan Dusun

Sekarang, dan Ruang PKK Desa Trengguli

2) Tanggal : 16 Juli, 19 Juli, 9 Agustus 2014

3) Waktu : 13.00 WIB

4) Kegiatan : Kegiatan yang dilakukan dalam PKK di Desa

Trengguli antara lain arisan, penyampaian

informasi bagi warga desa, penyuluhan, serta halal

bi halal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Dalam

PKK di RT 02 dusun Trengguli mahasiswa KKN

UNS melakukan penyuluhan PHBS bagi tatanan

rumah tangga. Dengan adanya penyuluhan ini

diharapkan mampu memperbaiki perilaku hidup

bersih dan sehat warga Trengguli sehingga dapat

meningkatkn derajat kesehatan. Sedangkan dalam

PKK di Dusun Sekarang, mahasiswa UNS

memberikan penyuluhan Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD), yang diharapkan dapat menjadi

sedikit bekali bagi para ibu, terutama yang

memiliki balita dalam mendidik anak sejak dini.

64

Page 65: BAB I - BAB IV

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hubungan antara mahasiswa KKN dengan warga semakin erat.

Selain itu, setelah diadakan penyuluhan PHBS dan PAUD,

pemahaman warga meningkat. Namun, hasilnya belum dapat

dievaluasi karena keterbatasan waktu.

c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat Desa

Trengguli, khususnya kalangan ibu PKK.

d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Tidak ada.

4. Kerja Bakti

a. Bidang Kegiatan: Kebersihan

1) Tempat : Wilayah Desa Trengguli

2) Tanggal : 4 Agustus, 7 Agustus, 8 Agustus 2014

3) Waktu : 13.00 WIB

4) Kegiatan : Kerja bakti merupakan salah satu kegiatan yang

mempunyai manfaat antara lain meningkatkan

kebersihan lingkungan dan mempererat ikatan

persaudaraan antarwarga. Kegiatan kerja bakti

yang dilakukan di Desa Trengguli antara lain

membersihkan saluran air bersih dan saluran

irigrasi, mengecat jalan, membersihkan Ruang

PKK, serta membersihkan lingkungan sekitar

rumah.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Setelah diadakan kerja bakti, saluran air bersih dan saluran

irigasi di Desa Trengguli, yang sebelumnya tersumbat, menjadi lancar

65

Page 66: BAB I - BAB IV

kembali. Selain itu, lingkungan Desa Trengguli menjadi bersih dan

indah, terutama dalam menyambut HUT RI ke 69.

Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pelaporan kepada pihak terkait,

dalam hal ini Desa, agar kegiatan semacam ini lebih sering diadakan.

c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Program ini melibatkan partisipasi aktif warga Desa Trengguli

d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Tidak ada.

5. Buka bersama

a. Bidang Kegiatan: Keagamaan

1) Tempat : Rumah Kepala Desa Trengguli

2) Tanggal : 22 Juli 2014

3) Waktu : 16.30 WIB

4) Kegiatan : Kegiatan buka bersama ini mengikutsertakan

perangkat desa dan tokoh masyarakat. Tujuan

buka puasa bersama ini adalah untuk menjalin

silaturahmi dengan perangkat desa dan tokoh

masyarakat dan pembahasan rencana kegiatan

untuk memperingati HUT RI ke 69.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Setelah diadakan buka bersama, hubungan antara mahasiswa

KKN dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat semakin erat

sehingga mempermudah dalam berkomunikasi. Selain itu, sudah

terdapat gambaran sederhana tentang konsep acara peringatan HUT

RI ke 69, yang kemudian ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi

dengan perangkat desa dan warga pada tanggal 4 dan 6 Agustus 2014.

66

Page 67: BAB I - BAB IV

c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Program ini melibatkan partisipasi aktif dari Kepala Desa,

perangkat desa, lembaga-lembaga di desa, tokoh masyarakat, dan

warga Desa Trengguli, dalam penentuan konsep acara peringatan

HUT RI ke 69.

d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Tidak ada.

6. Penyuluhan SMP

a. Bidang Kegiatan: Pendidikan

1) Tempat : SMP Negeri 2 Jenawi dan MTS Muhammadiyah

6 Anggras Manis

2) Tanggal : 14 Agustus dan 18 Agustus 2014

3) Waktu : 9.30 WIB

4) Kegiatan : Puskesmas Kecamatan Jenawi mempunyai

program penyuluhan terhadap siswa-siswi di 6

Sekolah (SMP dan SMK) di seluruh Kecamatan

Jenawi. Oleh karena itu, Puskesmas Jenawi

bekerja sama dengan mahasiswa KKN UNS di

Kecamatan Jenawi yang tersebar di 4 Lokasi

(Desa Balong, Desa Trengguli, Desa Jenawi, dan

Dusun Bonglot) dalam pelaksanaan penyuluhan

tersebut. Materi penyuluhan yang diberikan

adalah bahaya rokok, bahaya miras, bahaya

Napza, HIV/AIDS, dan penyuluhan mengenai

kesehatan reproduksi. Pihak Puskesmas

menentukkan kelima materi ini karena dirasa

penting sebagai pengetahuan siswa tentang

kesehatan reproduksi dan untuk membentengi diri

agar tidak terjerumus dalam dunia rokok, miras,

67

Page 68: BAB I - BAB IV

Napza, dan HIV/AIDS. Penyuluhan ini tidak

diikuti oleh seluruh siswa, tetapi hanya perwakilan

saja sebanyak 42 siswa di SMP Negeri 2 Jenawi

dan 40 siswa di MTS Muhammadiyah 6 Anggras

Manis.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Setelah diadakan penyuluhan, siswa-siswi SMP Negeri 2 Jenawi

dan MTS Muhammadiyah 6 Anggras Manis menjadi lebih paham

akan bahaya rokok, miras, Napza, dan HIV/AIDS, serta pentingnya

kesehatan reproduksi. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pelaporan

kepada pihak Puskesmas dan pemberian materi kepada pihak sekolah

agar nantinya dapat diperbanyak dan disebarluaskan kepada seluruh

siswa.

c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Program ini melibatkan beberapa pihak, antara lain:

1) Partisipasi aktif siswa-siswi SMP Negeri 2 Jenawi dan MTS

Muhammadiyah 6 Anggras Manis yang hadir dalam penyuluhan

dengan tertib dan antusias.

2) Kerja sama yang baik dari pihak sekolah dalam hal penyedian

sarana dan prasarana penunjang kegiatan penyuluhan.

3) Bimbingan dari pihak Puskesmas Jenawi.

d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Tidak ada.

7. Pengembangan Potensi Pariwisata

a. Bidang Kegiatan: Pariwisata

1) Tempat : Air terjun Sewawar, Dusun Sekarang

2) Tanggal : 4 Agustus 2014

68

Page 69: BAB I - BAB IV

3) Waktu : 15.30 WIB

4) Kegiatan : Desa Trengguli memiliki potensi pariwisata yang

cukup banyak, antara lain air terjun Sewawar yang

berada di Dusun Sekarang. Air terjun tersebut

memiliki panorama yang indah, namun belum di

kelola dengan baik, dikarenakan medannya yang

sulit dijangkau kendaraan. Oleh karena itu, KKN

UNS mengadakan program pengadaan papan

penunjuk arah menuju air terjun tersebut. Selain

air terjun Sewawar, di Desa Trengguli juga

terdapat potensi wisata lain, yaitu sumber air

panas dan lain sebagainya.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Setelah pemasangan papan penunjuk arah menuju air terjun

Sewawar, diharapkan air terjun Sewawar lebih terpublikasi dan makin

banyak wisatawan yang datang. Tindak lanjut dari program ini adalah

pelaporan kepada pihak Desa agar di kemudian hari, akses menuju air

terjun Sewawar dapat diperbaiki sehingga dapat menambah

pemasukan kas daerah Dusun Trengguli.

c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Program ini melibatkan kerja sama dari pemerintah Desa

Trengguli dan warga sekitar.

d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Tidak ada.

8. Pembuatan Peta Desa dan Papan Batas Dusun

69

Page 70: BAB I - BAB IV

a. Bidang Kegiatan: Sarana dan Prasarana

KKN UNS mengadakan program pengadaan peta Desa

Trengguli untuk memperbarui peta desa yang sudah ada di Balai Desa

yang terakhir dibuat tahun 1992. Selain itu, juga dilakukan pengadaan

papan batas dusun.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Setelah pembuatan peta Desa Trengguli yang baru, informasi

tentang gambaran wilayah Desa Trengguli menjadi lebih up to date.

Sedangkan setelah pemasangan papan batas dusun, batas antardusun

di Desa Trengguli menjadi semakin jelas. Tindak lanjut dari program

ini adalah pelaporan kepada pihak Desa.

c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Program ini melibatkan kerja sama dari pemerintah Desa

Trengguli dan warga sekitar.

d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Tidak ada.

70

Page 71: BAB I - BAB IV

71

Page 72: BAB I - BAB IV

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Desa Trengguli merupakan desa yang menjadi lokasi penempatan

KKN UNS 2014 Kelompok 10 dengan tema peningkatan kesehatan balita.

Setelah selama kurang lebih 40 hari berada di lokasi KKN, dapat disimpulkan

bahwa pada umumnya tingkat kesehatan balita di Desa Trengguli sudah baik.

Akan tetapi memang masih terdapat beberapa balita yang masih berstatus gizi

kurang karena berada di bawah garis merah KMS.

Permasalahan yang ada di Desa Trengguli yang dirasa perlu

diperhatikan adalah pengembangan objek wisata dan sektor perkebunan. Pada

sektor wisata, sebenarnya Desa Trengguli mempunyai potensi keindahan

alam yang dapat dijadikan objek wisata, akan tetapi kurangnya infrastruktur

menyebabkan pengelolaan objek wisata yang ada masih belum dilakukan.

Sedangkan pada sektor perkebunan, permasalahan utama adalah wabah virus

pada tanaman cengkeh yang sampai sekarang masih belum dapat diatasi.

Ditinjau dari aspek lainnya, di Desa Trengguli sudah baik, masyarakat

sudah mempunyai kegiatan yang aktif di lingkungannya seperti PKK,

pertemuan kader Posyandu, dan lain-lain. Hanya saja masih terdapat

ketidakaktifan karangtaruna, terutama di Dusun Trengguli. Selebihnya

kehidupan bermasyarakat di Desa Trengguli sudah berjalan dengan baik,

tertib, aman, dan bersifat kekeluargaan.

Realisasi kegiatan KKN UNS 2014 kelompok 10 di Desa Trengguli

seluruhnya sudah berjalan dengan baik. Kegiatan tidak hanya berkonsentrasi

pada program utama saja, melainkan juga kegiatan penunjang, serta kegiatan

tambahan seperti kegiatan bersama tingkat kecamatan. Akan tetapi, jika

mengukur keberhasilan program utama, hasil dari kegiatan tidak dapat dilihat

dalam waktu singkat karena tema besarnya adalah mengenai kesehatan yang

diukur dalam jangka waktu menengah dan berkesinambungan. Namun, dalam

72

Page 73: BAB I - BAB IV

pelaksanaannya sudah berjalan baik dengan didukung partisipasi aktif dari

masyarakat Desa Trengguli.

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

Setelah melihat secara langsung permasalahan yang ada di Desa

Trengguli, permasalahan utama yang dihadapi adalah pengembangan

wisata dan sektor perkebunan, hendaknya pemerintah di tingkat daerah

maupun pusat dapat memberikan bantuan yang aktif dan nyata untuk

mengatasi permasalahan yang ada.

Pada masalah pemanfaatan sektor wisata, Desa Trengguli memiliki

beberapa objek wisata yang berpotensi namun belum terkelola dengan

baik, hendaknya pemerintah lebih memberi perhatian dan bantuan guna

meningkatkan pariwisata Desa Trengguli yang akan dapat berpengaruh

pula pada meningkatkan perekonomian daerah. Di sektor perkebunan,

diharapkan pihak terkait dapat segera memecahkan masalah virus pada

tanaman cengkeh yang telah meluas. Pihak Pemerintahan Desa Trengguli

sebenarnya juga sudah mengajukan permohonan untuk pemberantasan

virus ke dinas terkait, akan tetapi sampai sekarang belum ditemukan

penanggulangannya.

Sedangkan berkaitan dengan tema utama kegiatan KKN di Desa

Trengguli, yaitu peningkatan kesehatan balita, secara keseluruhan sudah

baik. Pemerintah diharapkan lebih meningkatkan perhatian terutama dalam

hal sarana dan prasarana sehingga peningkatan kesehatan balita melalui

Posyandu dapat berjalan lebih optimal.

2. Bagi Pemerintah Desa dan Masyarakat

Perlu diaktifkannya kembali karangtaruna di tingkat desa sehingga

para pemuda di Desa Trengguli dapat bersatu demi kemajuan desa. Di

bidang kesehatan, masyarakat sebaiknya tetap menjaga perilaku hidup

bersih dan sehat sehingga Desa Trengguli menjadi desa yang mempunyai

73

Page 74: BAB I - BAB IV

tingkat kesehatan yang semakin baik salah satunya dengan pengadaan

kegiatan survei perilaku hidup bersih dan sehat berkala baik bagi

masyarakat umum maupun balita agar dapat terpantau secara rutin.

Peningkatan kesehatan balita di Desa Trengguli secara keseluruhan sudah

baik. Pemerintah Desa diharapkan lebih meningkatkan perhatian terutama

dalam hal sarana dan prasarana sehingga peningkatan kesehatan balita

melalui Posyandu dapat berjalan lebih optimal.

3. Bagi LPPM UNS

Kedepannya apabila Desa Trengguli dijadikan kembali menjadi

lokasi KKN, hendaknya tema utama yang diberikan adalah mengenai

pertanian, perkebunan, atau wisata. Karena ketika setelah melihat secara

langsung masalah yang ada di lapangan, sektor-sektor tersebutlah yang

masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Sedangkan berkaitan dengan

tema utama kegiatan KKN di Desa Trengguli, yaitu peningkatan kesehatan

balita, secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik sehingga kurang

tepat untuk dijadikan sebagai tema utama.

74

Page 75: BAB I - BAB IV

75

Page 76: BAB I - BAB IV

LAMPIRAN

A. Jadwal Kegiatan/ Program Kerja/ Matrik Jadwal Kegiatan

KEGIATAN LAPANGAN KULIAH KERJA NYATA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PERIODE JULI-AGUSTUS 2014

1. NAMA/NIM :

KKN Kelompok 10 Desa Trengguli

a. Achmad Afrizal Julqi (K7411002)

b. Atina Damayanti (K4411014)

c. Belinda Putri Rahmawati (K5111008)

d. Chyntia Damayanti (E0011069)

e. Dody Bagus Kurniawan (E0011108)

f. Rika Ernawati (G0011172)

g. Rivay Frien Danu (E0011268)

h. Selvia Anggraeni (G0011194)

2. DESA/KELURAHAN : Trengguli

3. KECAMATAN : Jenawi

4. PROPINSI :Jawa Tengah

N

O.

HARI/TANGGAL JENIS KEGIATAN CATATAN

DPL

1. Kamis, 10 Juli 2014 1. Upacara pelepasan mahasiswa

KKN UNS di rektorat UNS.

2. Upacara penyerahan mahassiswa

KKN UNS di Kabupaten

Karanganyar.

3. Penyerahan mahasiswa KKN

76

Page 77: BAB I - BAB IV

UNS oleh DPL kepada

Kecamatan Jenawi dan

Kelurahan Trengguli.

4. Rapat koordinasi dengan lurah

Trengguli dan Bidan Desa

Trengguli.

2. Jumat, 11 Juli 2014 1. Penyuluhan ke posyandu Ngudi

Sehat, Dukuh Sumber Sari,

Dusun Temuireng.

3. Sabtu, 12 Juli 2014 1. Survai PHBS di Dukuh Sumber

Sari Dusun Temuireng.

4. Minggu, 13 Juli

2014

1. Koordinasi dengan kader

posyandu Desa Trengguli dan

puskesmas Jenawi.

5. Senin, 14 Juli 2014 1. Mengurus surat perizinan

kegiatan dan Koordinasi kegiatan

dengan Puskesmas Jenawi.

2. Survai PHBS di Dusun

Temuireng.

3. Survai PHBS di Dusun

Trengguli.

4. Meminjam manequin gigi di

Puskesmas Jenawi.

6. Selasa, 15 Juli 2014 1. Penyuluhan PHBS dan

Pentingnya Imunisasi pada Balita

di Posyandu Bakti Pertiwi,

Dusun Temuireng.

2. Survai PHBS di Dusun Sekarang.

7. Rabu, 16 Juli 2014 1. Membantu mengajar di TK 02

Desa Trengguli.

2. Arisan Kebayanan di Dusun

77

Page 78: BAB I - BAB IV

Trengguli.

3. Survai PHBS Desa Girimulyo.

8. Kamis, 17 Juli 2014 1. Penyuluhan Sikat Gigi dan Cuci

Tangan di SD Negeri 1

Trengguli.

9. Jumat, 18 Juli 2014 1. Penyuluhan Gizi dan Menu Sehat

Balita di Posyandu Sehat

Sejahtera, Dusun Trengguli.

10. Sabtu, 19 Juli 2014 1. Penyuluhan Sikat Gigi dan Cuci

Tangan di SD Negeri 2

Trengguli.

2. Mengembalikan manequin gigi di

Puskesmas Jenawi.

3. Rapat koordinasi program

pemberian makanan tambahan

Balita dengan bidan Desa

Trengguli.

4. Arisan dan penyuluhan PHBS di

RT dusun Trengguli.

11. Minggu, 20 Juli

2014

1. Penyuluhan Gangguan Tumbuh

kembang Balita dan PHBS di

Posyandu Sekar Melati, Dusun

Sekarang, Desa Trengguli.

12. Senin, 21 Juli 2014 1. Penyuluhan Gangguan Tumbuh

Kembang Balita dan PHBS di

Posyandu Ngudi Mulyo, Dusun

Girimulyo, Desa Trengguli.

13. Selasa, 22 Juli 2014 1. Rapat kader Posyandu Desa

Trengguli.

2. Buka Bersama dengan perangkat

Desa Trengguli

78

Page 79: BAB I - BAB IV

14. Rabu, 23 Juli 2014 1. Penyerahan makanan tambahan

dan suplemen bagi Balita yang

memiliki berat badan kurang

ideal.

15. Kamis, 24 Juli 2014 1. Penyerahan makanan tambahan

dan suplemen bagi Balita yang

memiliki berat badan kurang

ideal.

16. Jumat, 25 Juli 2014 1. Libur Hari Raya Idul Fitri

17. Sabtu, 26 Juli 2014 1. Libur Hari Raya Idul Fitri

18. Minggu, 27 Juli

2014

1. Libur Hari Raya Idul Fitri

19. Senin, 28 Juli 2014 1. Libur Hari Raya Idul Fitri

20. Selasa, 29 Juli 2014 1. Membeli perlengkapan lomba 17

Agustusan

21. Rabu, 30 Juli 2014 1. Membeli mmt dan perlengakapan

tambahan untuk melengkapi

Posyandu Desa Trengguli.

22. Kamis, 31 Juli 2014 1. Membeli kenang-kenangan bagi

kader Posyandu Desa Trengguli.

23. Jumat, 01 Agustus

2014

1. Membuat peta wilayah Desa

Trengguli.

24. Sabtu, 02 Agustus

2014

1. Membeli tambahan makanan

untuk program perbaikan gizi

Balita yang memiliki berat badan

kurang ideal.

25. Minggu, 03 Agustus

2014

1. Membeli plang untuk batas

wilayah Desa Trengguli dan

plang petunjuk arah menuju air

terjun swawar.

26. Senin, 04 Agustus 1. Rapat koordinasi desa

79

Page 80: BAB I - BAB IV

2014 perencanaan acara memperingati

HUT RI ke-69 di Desa

Trengguli.

2. Kerja bakti RT Dusun Trengguli.

3. Penyuluhan Pendidikan Anak

Usia Dini di PKK Dusun

Trengguli.

4. Survai air terjun Swawar di

Dusun Sekarang, Desa Trengguli

untuk pengembangan potensi

pariwisata Desa Trengguli.

27. Selasa, 05 Agustus

2014

1. Belajar Mewarnai dan Melipat di

TK 02 Trengguli.

28. Rabu, 06 Agustus

2014

1. Rapat koordinasi pembentukan

panitia lomba memperingati

HUT RI ke-69 di Desa

Trengguli.

2. Selamatan salah satu warga

Dusun Trengguli.

29. Kamis, 07 Agustus

2014

1. Membantu hajatan lamaran

(rewangan) anak bapak

Suyatman di Dusun Trengguli.

2. Kerja bakti mengecat lingkungan

Dusun Trengguli.

30. Jumat, 08 Agustus

2014

1. Kerja bakti membersihkan

gedung PKK Dusun Trengguli.

31. Sabtu, 09 Agustus

2014

1. Halal bi halal PKK Dusun

Trengguli.

2. Kerja Bakti bapak-bapak RT

Dusun Trengguli.

32. Minggu, 10 Agustus 1. Jalan Sehat untuk memeriahkan

80

Page 81: BAB I - BAB IV

2014 HUT RI ke-69 di Dusun

Trengguli.

33. Senin, 11 Agustus

2014

1. Penyuluhan PHBS dan Gizi dan

Menu Sehat Balita di Posyandu

Ngudi Sehat, Sumber Sari.

2. Lomba Merangkai Buah dan

sayur ibu-ibu PKK Desa

Trengguli untuk memeriahkan

HUT RI ke-69.

34. Selasa, 12 Agustus

2014

1. Jalan Sehat untuk memeriahkan

HUT RI ke-69 di Kecamatan

Jenawi.

2. Lomba Voli dengan

menggunakan daster ibu-ibu

tingkat kecamatan Jenawi.

3. Kades Cup (bulutangkis) untuk

memperingati HUT RI ke-69 di

Desa Trengguli.

35. Rabu, 13 Agustus

2014

1. Lomba merangkai Sayur tingkat

kecamatan Jenawi untuk

memperingati HUT RI KE-69.

36. Kamis, 14 Agustus

2014

1. Penyuluhan bahaya Rokok,

Alkohol/Miras, NAPZA,

HIV/AIDS, dan, Kesehatan

Reproduksi di SMP N 2 Jenawi

kerjasama dengan Puskesmas

Jenawi.

37. Jumat, 15 Agustus

2014

1. Penyuluhan Posyandu Posyandu

Bakti Pertiwi, Dusun Temuireng.

2. Lomba untuk memperingati HUT

RI ke 69 di Desa Trengguli.

81

Page 82: BAB I - BAB IV

38. Sabtu, 16 Agustus

2014

1. Rewangan untuk Tirakatan di

Desa Trengguli.

2. Tirakatan memperingati HUT RI

ke-69 di Desa Trengguli.

3. Pembagian hadiah lomba 17an.

39. Minggu, 17 Agustus

2014

1. Upacara memperingati HUT RI

ke-69 di Kecamatan Jenawi.

2. Pertujukan Reog dan Panjat

Pinang untuk memeriahkan HUT

RI ke-69 di lapangan Umbulrejo,

Desa Trengguli.

40. Senin, 18 Agustus

2014

1. Penyuluhan Posyandu Sehat

Sejahtera, Desa Trengguli.

2. Penyuluhan Bahaya Rokok,

Alkohol (MIRAS), NAPZA,

HIV/AIDS, dan Kesehatan

Reproduksi di SMP

Muhammadiyah Anggrasmanis

kerjasama dengan Puskesmas

Jenawi.

3. Pembagian makanan tambahan

untuk balita yang berat badannya

kurang ideal

41. Selasa, 19 Agustus

2014

1. Penyuluhan di Posyandu Sehat

Sejahtera, Dusun Trengguli.

2. Penyuluhan di Posyandu Sekar

Melati, Dusun Sekarang, Desa

Trengguli.

3. Penyerahan vendel di SD Negeri

2 Trengguli.

4. Penyerahan kenang-kenangan

82

Page 83: BAB I - BAB IV

untuk kader Posyandu Desa

Trengguli.

42. Rabu, 20 Agustus

2014

1. Perpisahan dengan para

Perangkat Kelurahan Trengguli

dan penyerahan peta wilayah

Desa Trengguli.

2. Penyerahan vendel di SD Negeri

1 Trengguli.

43. Kamis, 21 Agustus

2014

1. Penarikan KKN di Kecamatan

Jenawi.

B. Peta Desa Lokasi KKN

83

Page 84: BAB I - BAB IV

C. Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan KKN UNS Kelompok 10

Desa Trengguli

LAPORAN PEMASUKKAN

1. Dana Program 1 5.984.001

2. Dana Program 2 816.000

3. Dana transportasi 200.000

TOTAL 7.000.001

LAPORAN PENGELUARAN

1

.

POSYANDU

a. Penyuluhan

- Snack balita (no. nota 1) 240.290

- Properti penyuluhan (no. nota 2) 157.575

b. Kenang-kenangan Kader Posyandu

- Serbet (no. nota 3) 200.000

- Tas kecil (no. nota 3) 8.000

c. Kenang-kenangan Posyandu

- MMT (no. nota 4) 123.500

- Cetak foto (no. nota 5) 30.000

- 5 Bingkai foto ( no nota 6) 300.000

d. Kenang-kenangan Bidan Desa (no. nota 7) 70.300

TOTAL 1.129.665

2

.

PENINGKATAN GIZI BALITA

a. Pemberian makanan tambahan (no. nota 8) 689.500

84

Page 85: BAB I - BAB IV

3

.

PHBS

a. Survei

- Pembuatan angket (no. nota 9) 6.000

- Amplop (no. nota 9) 1.200

b. Kenang-kenangan Kader Posyandu

- 15 Baju batik (no. nota 10) 900.000

c. Penyuluhan SD

- Sikat gigi (no. nota 11) 2.500

- Sabun cair (no. nota 11) 97.100

- Plastik parcel (no. nota 11) 2.000

- Pasta gigi (no. nota 11) 20.000

- Sticker (no. nota 11) 100.000

- Penghapus (no. nota 11) 9.900

- Lem kertas (no. nota 11) 2.000

- Pensil (no. nota 11) 17.000

- Bolpoin (no. nota 11) 13.000

- Kertas payung (no. nota 11) 3.600

- Vendel (no. nota 12) 74.000

- 2 Pigura foto (no. nota 13) 120.000

- Cetak foto (no. nota 13) 25.000

TOTAL 1.393.300

4

.

TUMBUH KEMBANG-

-

5

.

KEGIATAN PENDAMPING

a. TK

85

Page 86: BAB I - BAB IV

- Snack (no. nota 14) 22.500

- Crayon (no. nota 14) 186.500

- Karpet (no. nota 14) 70.000

- 1 Bingkai foto (no nota 14a) 60.000

TOTAL 339.000

b. Buka Bersama (no. nota 15)

- Konsumsi 500.000

- Fotokopi undangan 4.500

- Amplop 1.000

TOTAL 505.500

c. Pariwisata

- 7 Papan penunjuk arah (no nota 16) 210.000

d. Penyuluhan SMP

- Peminjaman proyektor (no. nota 17) 50.000

e. Lomba HUT RI ke-69

- Hadiah (no. nota 18) 379.035

- Konsumsi (no. nota 19) 30.500

- Perlengkapan (no. nota 20) 170.250

TOTAL 579.785

f. Kerja Bakti

- Pembersih lantai (no. nota 21) 9.000

g. Lomba voli dan PKK

- CDRW (no. nota 22) 9.000

- Cetak foto (no. nota 22) 10.000

- 2 buah bingkai foto (no. nota 14b) 120.000

TOTAL 139.000

6

.

KENANG-KENANGAN (INSTANSI DAN

DESA)

a. Vendel (no. nota 12) 111.000

86

Page 87: BAB I - BAB IV

b. Peta desa

- Cetak peta (no. nota 23) 95.000

- Pigura (no. nota 24) 150.000

c. 5 Papan pembatas dusun (no nota 16) 150.000

d. Jam dinding (no. nota 25) 20.000

TOTAL 526.000

7 KENANG-KENANGAN (TUAN RUMAH)

a. Tuan Rumah (Pa)

- 4 Baju batik (no nota 31) 360.000

- Lukisan karikatur (no nota 30) 300.000

b. Tuan Rumah (Pi)

- Bola (no. nota 26) 60.000

- Boneka (no. nota 27) 45.000

- Lukisan karikatur (no nota 30) 300.000

c. Plastik parcel (no nota 28) 8.000

d. Pita (no nota 28) 9.500

TOTAL 1.082.500

8 TRANSPORTASI(no nota 29) 300.000

9 MMT POSKO KKN (no nota 32) 25.000

TOTAL AKHIR 6.978.250

TOTAL PEMASUKAN 7.000.001

TOTAL PENGELUARAN 6.978.250

SISA 21.751

87

Page 88: BAB I - BAB IV

BPD Kepala DesaSuharto

Sekretaris DesaSutarjo

Kaur KeuanganEko Putranto

Kaur UmumMardi

Kasi PemanJoko Purwoto

Kasi Ek.BangPartoyo

Kasi KesraSapardi

Kasi TrantibEko Suharsono

Kadus Temuireng

Sutopo

Kadus GirimulyoWarnoto

Kadus TrengguliSularto

Kadus SekarangSuparno

D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Trengguli

88

Page 89: BAB I - BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Data Profil Desa Trengguli Tahun 2014.

Data Monografi Desa Trengguli Tahun 2014.

Data PKK Dan Posyandu Desa Trengguli Tahun 2014.

Data Balita Bidan Desa Trengguli Tahun 2014.

Data Statistik Pertanian Desa Trengguli Tahun 2014.

Buku Potensi Desa Trengguli Tahun 2014.

89

Page 90: BAB I - BAB IV

LAMPIRAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DESA TRENGGULI

PERIODE JULI-AGUSTUS 2014

90

Page 91: BAB I - BAB IV

LAMPIRAN PRESENSI POSYANDU BALITA DESA TRENGGULI

PERIODE JULI-AGUSTUS 2014

91

Page 92: BAB I - BAB IV

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN POSYANDU BALITA DESA

TRENGGULI PERIODE JULI-AGUSTUS 2014

92

Page 93: BAB I - BAB IV

LAMPIRAN PRESENSI PENYULUHAN BAHAYA ROKOK, ALKOHOL

(MIRAS), NAPZA, DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP

KECAMATAN JENAWI PERIODE JULI-AGUSTUS 2014

93

Page 94: BAB I - BAB IV

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN BAHAYA ROKOK, ALKOHOL

(MIRAS), NAPZA, DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP

KECAMATAN JENAWI PERIODE JULI-AGUSTUS 2014

94

Page 95: BAB I - BAB IV

LAMPIRAN SURAT-SURAT PERIZINAN KKN UNS KELOMPOK 10

DESA TRENGGULI PERIODE JULI-AGUSTUS 2014

95

Page 96: BAB I - BAB IV

96