bab i - iv

84
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah anugrah yang tidak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki seseorang tidak ada artinya bila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat. Seseorang dapat mengakses kesehatan dengan memeriksaan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, diantaranya adalah Puskesmas. Tujuan pembagunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dengan memberikan pelayanan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat. Hal ini sejalan pula dengan visi pembangunan masyarakat yang ingin dicapai dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan adanya peneylenggaraan berbagai upaya kesehatan. Salah satu upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dimana peran serta masyarakat juga dilibatkan melalui suatu wadah yang disebut Puskesmas. Puskesmas merupakan salah satu tempat diperolehnya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat Laporan Kepaniteraan Klinik Senior Departemen Ilmu Kedokteran di Pustu Tanjung Gusta 1

Upload: faounteradi

Post on 12-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan adalah anugrah yang tidak ternilai harganya. Sebanyak apapun

harta yang dimiliki seseorang tidak ada artinya bila orang tersebut tidak

mempunyai tubuh yang sehat. Seseorang dapat mengakses kesehatan dengan

memeriksaan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, diantaranya adalah

Puskesmas.

Tujuan pembagunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal, untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut

dengan memberikan pelayanan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat.

Hal ini sejalan pula dengan visi pembangunan masyarakat yang ingin dicapai

dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan adanya

peneylenggaraan berbagai upaya kesehatan. Salah satu upaya pelayanan kesehatan

kepada masyarakat dimana peran serta masyarakat juga dilibatkan melalui suatu

wadah yang disebut Puskesmas.

Puskesmas merupakan salah satu tempat diperolehnya pelayanan

kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat sebagai penanggung jawab

penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan jenjang pertama.

Puskesmas sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten/

Kota bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya. Dengan demikian, Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan staf pertama.

Menurt UU no. 23 tahun 1992, sehat diartikan sebagai keadaan sejahtera

dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

secara sosial dan ekonomi. Hal ini sejalan denagn visi yang ingin dicapai dari

pembangunan kesehatan tentang keadaan masyarakan Indonesia pada amsa yang

akan datang yaitu “INDONESIA SEHAT 2015”. Salah satu perwujudannya yaitu

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

1

Page 2: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi

masyarakat.

Dalam pasal 5 UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa

setiap orang berkewajiban untuk mengikut serta dalam memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan. Dalam

menjelaskan semua tugasnya sebagai tempat pelayanan masyarakat, puskesmas

memiliki tugas-tugas pokok, dan mempunyai tujuan yaitu meningkatkan derajat

kesehatan masyarakt.

1.2. Tujuan Kegiatan

1.2.1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui program kerja Puskesmas di masyarakat.

b. Untuk mengetahui struktur organissi Puskesmas serta program masing-

masing unit yang ada.

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui program-program wajib dan pembangunan

Puskesmas (khususnya Pustu Tanjung Gusta).

b. Untuk mengamati sejauh mana program-program tersebut telah

dijalankan, melalui data-data yang tersedia di Pustu Tanjung Gusta.

c. Untuk mengatahui kendala yang dijumpai dalam melaksanakan

program yang ada di Pustu Tanjung Gusta.

1.3. Prosedur Kerja

Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Pustu Tanjung Gusta

meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Pustu

Tanjung Gusta.

b. Pendataan sistem pelaksanaan upaya fisik kesehatan baik wajib

maupun pengembangan administrasi yang dilaksanakan di Pustu

Tanjung Gusta.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

2

Page 3: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

c. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam

pelayanan kesehatan.

d. Melakukan penyuluhan kesehatan.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

3

Page 4: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tujuan Kegiatan

Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat

dan memberikan pelayanan secara menyuluruh dan terpadu kepada masyarakat di

wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

2.1.1. Tujuan Kegiatan

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah kerja. Sebagai unit pelaksana tennis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

(UPTD), Puskesmas berperan meneylenggarakan sebagian dari tugas teknis

operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dan merupakan unit pelaksana

tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa

Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan

kesehatan di wilayah Kabupaten/ Kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota,

sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya sebagian upaya pembangunan

kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sesuai dengan

kemampuannya.

Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan,

tetapi apabila di suatu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka

tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan

keutuhan konsep wilayah (desa/ kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas

tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan

Kabupaten/ Kota.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

4

Page 5: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Dari uraian diatas, jelas bahwa Puskesmas adalah salah satu organisasi

yang diberikan oleh Dinas Kesehatan/ Kota untuk melaksanakan tugas-tugas

operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan. Adapun pengertian

batasan puskesmas dengan kewenangan sebagai berikut:

a. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan

situasi kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.

b. Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan

yang berasal dari pemerintah, masyarakat, swasta dan sumber lain

dengan sepengetahuan DInas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang

kemudian dipertanggungjawabkan untuk pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya.

c. Kewenangan untuk mengangkat institusi/ honore, pemindahan tenaga

dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya dengan

sepengathuan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

d. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk

peralatan medis dan non medis yang dibutuhkan.

2.1.2. Tujuan Kegiatan

a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan

dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung

pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan

melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program

pembangunan di wilayah kerjanya. Khususn untuk pembangunan

kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengakibatkan

penyumbuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

5

Page 6: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya perorangan terutama pemuka

masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki

kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan

masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan

kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan,

menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan

kesehatn tingkat pertama secara meneyluruh, terpadu dan

berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi

tanggung jawab Puskesmas meliputi:

1. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang

bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan

penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan

perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu

ditambah dengan rawat inap.

2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang

bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan

masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan

penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan

kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai

program kesehatan masyarakat lainnya.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

6

Page 7: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

2.1.3. Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional yakni meningkatan

kesehatan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang

bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya.

2.2. Pengertian Puskesmas

2.2.1. Tujuan Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.

Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin

dicapai melalui pembangunan keshatan, yakni masyarakat yang hidup dalam

lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator

utama yakni:

1. Indikator lingkungan sehat

2. Indikator perilaku sehat

3. Indikator pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Indikator derajat kesehatan yang optimal

2.2.2. Misi Puskesmas

Ada empat misi Puskesmas, yaitu:

1. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha

di wilayah kerjanya.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

7

Page 8: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan amsyarakat di

wilayah. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan

masyarakat untuk hidup sehat. Puskesmas akan selalu berupaya agar

keluarga dan masyarkaat makin berdaya guna di bidang kesehatan

melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju

kemandirian untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata dan terjangkau. Puskesmas selalu berupaya menjaga agar

cakupan dan kualitas layanan tidak menurun bahkan kalau bisa

ditingkatkan agar semakin besar cakapnya dan semakin bagus kualitas

layanannya.

4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga

dan masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas selalu berupaya

agar derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dapat

terpelihara bahkan semakin meningkat seiring dengan pembangunan

kesehatan di wilayah kesehatan.

2.3. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan Puskesmas secara

terpadu.

2.3.1. Asas Penyelenggaraan Puskesmas

Asas penyelenggaraan yang dimaksud adalah:

1. Asas Pertanggungjawaban Wilayah

Puskesmas harus bertanggungjawab meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya,

dengan kegiatan antara lain:

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sector tingkat kecamatan

sehinga berwawasan kesehatan.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

8

Page 9: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang

diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya.

d. Menyelenggarkan upaya kesehatan strata pertama secara merata

dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Asas Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan

masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya

Puskesmas dengan kegiatan antara lain;

a. Upaya kesehatan ibu dna anak, Psyandu, Polindes, Bina Keluarga

Bahagia (BKB).

b. Upaya pengobatan: posyandu, Pos Obat Desa (POD)

c. Upaya perbaikan gizi: posyandu, panti pemuli1han gizi, keluarga

sadar gizi (KADARZI)

d. Upaya kesehatan sekolah: dokter kecil, penyertaan guru dan orang

tua atau wali murid, saka bakti husada (SBH), pos kesehatan

pesantren (Poskestren).

e. Upaya kesehatan lingkungan: kelompok pemakai air (pokmair),

desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL).

f. Upaya kesehatan usia lanjut: posyandu usila, panti wreda.

g. Upaya kesehatan kerja: pos upaya kesehatan kerja (UKK).

h. Upaya kesehatan jiwa: posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa

masyarakat (TPKJM).

i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: taman obat keluarga

(TOGA).

j. Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan (inovatif): dana sehat,

tabungan ibu bersalin (tabulin) mobilitas dan keagamaan.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

9

Page 10: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3. Asas Keterpaduan

Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai

pihak, bermitra dengan BPKM/ BPP dan organisasi masyarakat

lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program, agar

terjadi perpaduan kegiatan di lapangan sehingga lebih berhasil guna

berdaya guna.

4. Asas Rujukan

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama, yang

bila tidak mampu mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan bila

melakukan rujukan baik secara vertical ke tingkat yang lebih tinggi

atau secara horizontal ke puskesmas lainnya. Ada 2 macam rujukan di

puskesmas:

a. Rujukan upaya kesehatan perorangan

b. Rujakan upaya kesehatan masyarakat.

2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas

yakni terwujudnya kecamatan sehat, puskesmas bertanggung jawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat.

Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai

daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

dan harus diselenggarakan di setiap puskesmas.

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

d. Upaya perbaikan gizi masyarakat

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

10

Page 11: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan

g. Upaya pencatatan dan pelaporan

2. Upaya Kesehatan Masyarakat

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas,

yang dipilih dari daftar upayaa kesehatan pokok puskesmas yang telah

ada yakini:

a. Upaya kesehatan Sekolah

b. Upaya kesehatan olahraga

c. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

d. Upaya kesehatan kerja

e. Upaya kesehatan gigi dan mulut

f. Upaya kesehatan jiwa

g. Upaya kesehatan mata

h. Upaya kesehatan lanjut usia

i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

j. Laboratorium sederhana

k. Upaya laboratorium medis, laboratorium kesehatan dan upaya

pencatatan laporan tidak termasuk pilihan usaha kesehatan

pengembang. Ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang

dari setiap usaha wajib dan upaya pengambangan puskesmas.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

11

Page 12: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

2.4. Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas

2.4.1. Kedudukan Puskesmas

Kedudukan dibedakan menurut keterkaitannya dengan sistem

kesehatan nasional, sistem kesehatan Kabupaten/ Kota dan sistem

pemerintahan daerah:

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan puskesmas dalam sistem kegiatan nasional adalah sebagai

sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/ Kota

Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan Kabupaten/ Kota

adalah sebagai unit pelaksana teknis dalam kesehatan Kabupaten/ Kota

yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas

pembangunan Kabupaten/ Kota di wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintah daerah adalah sebagai

kunit structural pemerintah daerah Kabupaten/ Kota bidang kesehatan

di tingkat kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan

kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan

swasta seperti: praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan,

poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas

diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah

sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai

upaya-upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat

seperti: posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan

puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan

bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

12

Page 13: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

2.4.2. Organisasi Puskesmas

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari beban tugas masing-

masing puskesmas, penyusun struktur organisasi puskesmas disuatu

Kabupaten/ Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota,

sedangkan penetapan kdi lakukan dengan peraturan daerah. Sebagai

acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai

berikut:

a. Kepala Puskesmas

b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu kepala

puskesmas dalam pengelolaan:

- Data dan informasi

- Perencanaan dan penilaian

- Keuangan

- Umum dan kepegawaian

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:

- Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap

UKMB

- Upaya kesehatan perorangan

d. Jaringan Pelayanan Perorangan:

- Unit puskesmas pembantu

- Unit puskesmas keliling

- Unit bidan di Desa/ komunitas

2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas di

sesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit

puskesmas. Khusus untuk kepala psukesmas criteria tersebut

dipersyaratkan haruus seorang sarjana di bidang yang kurikulum

pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

13

Page 14: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan

kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggungjawab tersebut

dan besarnya peran kepala puskesmas dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan ditingkat kecamatan maka jabatan kepala

puskesmas adalah jabatab structural eselon IV.

Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk

menjabat jabatan IV, ditunjukan pejabat sementara yang sesuai dengan

criteria kepala puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan

masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.4.3. Tata Kerja Puskesmas

1. Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan

kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan

ditintkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,

pergerakan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta

penilaian. Dalam hal pelaksana fungsi penggalian sumber daya

masyarakat oleh puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan

mencakup pula kegiatan fasilitasi.

2. Dengan Dinas Kabupaten/ Kota

Puskesmas ialah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabutpaten/ Kota. Dengan demikian, secara teknis dari administrative,

puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/

Kota. Sebaliknya, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administrative

dan teknis kepada puskesmas.

3. Dengan Jaringan Palayanan Kesehatan Strata Pertama

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

14

Page 15: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama dikelola oleh

lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasma

termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang

diselenggarakan. Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan

teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan. Contohnya

seperti Posyandu, poskeskel dan lain-lain.

4. Dengan Jaringan Kesehatan rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat

dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan

perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan

berbagai sarana pelayanan kesehatan.

5. Dengan Lintas Sektor

Tanggungjawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah

menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan

oleh Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota. Untuk hasil optimasl,

penyelenggarraan pembangunan kesehatan tersebut harus

dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada

ditingkat kecamatan. Diharaokan disatu pihak, penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan

dari berbagai sektor terkait, sedangkan dipihak lain pembangunan yang

diselenggarakan oleh sektor lain ditingkat kecamatan berdampak

positif terhadap kesehatan.

6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan duukungan

aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.

Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan

Penyatuan Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

15

Page 16: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, Organisasi

Masyarakat serta dunia usaha. BPP tersebut baperan sebagai mitra

puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

16

Page 17: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

3.1. Sejarah Singkat Puskesmas

Pustu Tanjung Gusta terletak di Jl. Puskesmas No. 10 Kelurahan Tanjung

Gusta. Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

Batas-batas wilayah kerja Pustu Tanjung Gusta yaitu:

1. Utara : Deli Serdang

2. Selatan: Kelurahan Cinta Damai

3. Barat : Sei Belawan

4. Timur : Kelurahan Helvetia

3.2. Wilayah Kerja

Wilayah kerja Pustu Tanjung Gusta berada pada Kelurahan Tanjung

Gusta. Pada wilayah kerja Pustu Tanjung Gusta, terdapat 7 lingkungan. Luas

wilayah kerja Pustu Tanjung Gusta adalah 220, 00 Ha.

3.3. Data Wilayah/ Data Geografis

1. Luas Wilayah : 220,00 Ha

2. Jumlah Kelurahan : 1 kelurahan

3. Jumlah Lingkungan : 7 lingkungan

4. Jumlah KK : 3.340 KK

3.4. Data Kependudukan/ Demografi

Wilayah kerja Pustu Tanjung Gusta memiliki jumlah penduduk 29.388

jiwa. Dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 14.796 jiwa dan perempuan

sebanyak 14.592 jiwa.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

17

Page 18: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Tabel 1. DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KELURAHAN DI

WILAYAH KERJA PUSTU TANJUNG GUSTA TAHUN 2014

Kelurahan Jumlah KK

Menurut Status

Pekerjaan

Jumlah KK Menurut Status

Pendidikan

Jumlah Jiwa

Menurut Jenis

Kelamin

Kerja Tidak

Kerja

Tidak

Tamat

SD

Tamat

SD

Tamat

SMA

Tamat

AK/

PT

Laki-

Laki

Perempuan

Tanjung

Gusta

16.340 8.245 927 3.420 9.417 840 14,796 14,592

Keterangan:

Jumlah penduduk rata-rata per Ha =, Jumlah penduduk-,/ Luas Ha-..

=, 28.958 Jiwa- / 220 Ha.

= 133,58 Jiwa/ Ha

3.5. Data Kesehatan

3.5.1. Sarana Fisik Puskesmas

Pustu Tanjung Gusta memiliki gedung permanen dengan luas tanah

750 m² yang terletak di Jl. Puskesmas No. 10 Kelurahan Tanjung Gusta,

Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

3.5.2. Sarana Ibadah

Tabel 2. SARANA IBADAH

No Sarana Ibadah Jumlah

1. Mesjid 9

2. Gereja 4

3. Vihara -

4. Kuil 2

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

18

Page 19: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3.5.3. Sarana Kesehatan

Tabel 3. SARANA KESEHATANNo Sarana Kesehatan Jumlah

1. Puskesmas -

2. Puskesmas Pembantu 1

3. RS Swasta -

4. Balai Pengobatan 3

5. Rumah Bersalin -

6. Apotek 2

7. Optik -

8. Praktek Dokter Umum Swasta 2

9. Praktek Dokter Spesialis 1

10. Praktek Dokter Gigi Swasta 2

11. Praktek Bidan 2

12. Toko Obat Berizin 1

13. Ahli Refleksi -

14. Dukun Patah -

15. Tukang Pijat -

3.5.4. Sarana Pendukung Kesehatan

Tabel 4. TENAGA PENDUKUNG KESEHATANNo Tenaga Pendukung Kesehatan Jumlah

1. Kader 25

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

19

Page 20: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

2. Kader Aktif 25

3. Dokter Kecil 70

4. Dokter Remaja 20

5. Patroli Kesehatan 4

6. Guru UKS 7

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

20

Page 21: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas

Pustu Tanjung Gusta memiliki petugas atau tenaga kesehatan yang terdiri dari tenaga medis, paramedis, dan staf administrasi.

Tabel 5. NAMA TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSTU TANJUNG GUSTA TAHUN 2014 – 2015.No NAMA PEGAWAI NIP GOL TANGGAL LAHIR UMUR JENIS PENDIDIKAN1 dr. Rifki Zulwansyah 197406285006041011 III/D 02-061974 41 Dokter Umum2 Ns. Mareli Napitu S. Kep 196006151981032003 IV/A 15-06-1960 55 Perawat3 Syamrina Lubis 195911021982012009 III/D 02-11-1959 56 Perawat Gigi4 Dinar Lina Saragih 196803061993032005 III/C 06-03-1968 47 Perawat5 Teva Caroline 19680061994032003 III/C 06-08-1968 47 Perawat6 Juniati 196906161992032003 III/C 16-06-1969 46 Bidan7 Fajriah 196901251992032003 III/C 25-01-1969 46 Perawat Gigi8 Rasmita Saragih 197305151993032004 III/B 15-05-1973 42 Asisten Apoteker9 Minar Sianturi 197609262010012010 III/A 26-09-1976 39 Bidan10 Normauli Sitio 197810072006042002 III/A 07-10-1978 37 Bidan11 Dwi Desi Riani 198012022010012015 II/D 02-12-1980 35 Perawat12 April Lisna Sembiring 198004012010012002 II/D 01-04-1980 35 Bidan13 Duma Simbolon 198604082009032014 II/D 08-04-1986 29 Perawat14 Yeni Hoiriyah 198105172005022012 III/A 17-05-1981 34 Bidan15 Ratiani Sihombing 198008162010012010 II/D 16-08-1985 35 Asisten Apoteker16 Cut Nurmawan 198111242003122006 II/C 24-11-1981 34 Asisten Apoteker17 Narni - Honor Petugas Kebesrihan

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

21

Page 22: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3.7. Sepuluh Penyakit Besar

Tabel 6. SEPULUH PENYAKIT BESAR WILAYAH KERJA DI PUSTU TANJUNG GUSTA AGUSTUS 2014 – JULI 2014.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

No Jenis Penyakit AGT SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL Jumlah1 ISPA 200 150 187 245 95 110 100 103 108 130 126 132 16862 Penyakit Kulit 30 45 28 30 26 26 40 50 28 44 50 29 4203 Gastritis 32 19 19 17 19 24 19 27 46 11 28 50 3084 Diare 48 43 30 32 24 2 18 15 11 25 22 30 2905 Hipertensi 16 8 10 18 10 9 20 10 10 18 20 19 1686 Penyakit Gigi 20 12 13 14 17 18 7 18 10 19 17 13 1717 Reumatik 17 20 15 21 14 19 20 9 13 11 8 5 1728 Penyakit THT 25 7 20 18 9 11 4 1 6 4 16 6 1279 Luka 11 9 2 8 9 13 5 13 7 5 10 8 10010 Asma 5 2 6 1 6 1 2 8 2 3 4 1 40

22

Page 23: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3.8. Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas

- Sebagai Pemimipin (Manager)

- Sebagai Tenaga Ahli

- Mengoreksi Program

Urusan Tata Usaha

- Melaksanakan administrasi

- Pengurusan Supporting (kepegawaian)

- Perlengkapan

- Keuangan

Staf Puskesmas

Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang/

program kerjanya.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

xxiii

Page 24: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU TANJUNG GUSTA KOTA MEDAN

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Pembantu BendaharaNs.Mareli Napitu S.Kep Inventaris Pengurus dan Penyimpanan Barang

Duma Simbolon

KIA/KBYeni HTeva C

ImunisasiDwi D

GiziMinar s

UKSNormauli S

DiareApril LDinar L

SP2TPJuniati S

Siti H

FarmasiRasmita S

Cut NRatiani S

Poli GigiSyamrina L

fajriah

Ka. Pustudr. Rifki Zulwansyah

Page 25: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3.9. Fasilitas Fisik Puskesmas

Pustu Tanjung Gusta dalam menjelaskan kegiatan di dukung oleh fasilitas

fisik, meliputi :

- Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen

- Fasilitas Sumber daya Manusia

- Fasilitas Adminitrasi

- Fasilitas Imunisasi

- Fasilitas Alat-alat

- Fasilitas Obat-obatan

3.9.1. Fasilitas Gedung Puskesmas

Tabel 7. FASILITAS RUANGAN DI PUSTU TANJUNG GUSTA

No Ruang Jumlah1 Ruang Imunisasi/Jarum 12 Ruang Kamar Dokter 13 Ruang Obat dan Apotek 14 Ruang KIA/KB 15 Ruang HIV/AIDS -6 Ruang Kartu 17 Klinik Gigi 18 Labotarorium -9 Gudang 110 Kamar Mandi/WC 211 Ruang Tunggu 1

Gambar 2. Denah Ruangan Di Pustu Tanjung Gusta.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 26: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3.9.2. Fasilitas Sumber Daya Manusia

Adapun tenaga kesehatan yang terdapat di Pustu Tanjung Gusta adalah:

Tabel 8. JUMLAH KETENAGAAN DI BIDANG KESEHATAN

3.9.3. Fasilitas Administrasi

- Kartu berobat pasien

- Buku catatan pasien

- Kartu laporan

- Lemari/rak kartu

- Meja dan kursi

- Stempel

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

No Tenaga Kesehatan Jumlah1 Dokter Umum 12 Dokter Gigi -3 S1 Kesehatan 44 D3 Kebidanan 25 D3 Keperawatan 36 D3 Gizi -7 D3 Analisa -8 Perawat 29 Perawat Bidan -10 Gizi 111 Kesehatan Lingkungan -12 Perawat Gigi 213 Asiten Apoteker 114 Petugas Jasa Kebersihan 1

Page 27: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

3.9.4. Fasilitas Imunisasi

Fasilitas imunisasi yang dimiliki Pustu Tanjung Gusta antara lain :Tabel 9. ALAT KESEHATAN

No Alat Jumlah1 Stetoskop 32 Tensimeter 13 Termometer 14 Tongue Spatle 15 Senter 16 Dental unit 17 Timbangan Bayi 18 Timbangan Dewasa 19 Meja Ginekologi 110 Kulkas Vaksin -11 Tempat Tidur 112 Lemari Obat 2

3.9.5. Fasilitas Obat-obatan

Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokok dalam bidang pelayanan kesehatan, Pustu Tanjung Gusta didukung oleh perlengkapan dan obat-obatan antara lain obat-obat APBD, obat Askes dan Gakin.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 28: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Tabel 10. OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN DI PUSTU TANJUNG GUSTA SELAMA PERIODE TAHUN 2014 – 2015.No Golongan Nama Jenis Sediaan Kemasan

1 Antibiotik

1. Amoxcilin Kapsul 250 mg, Sirup Kering 125 mg/5 ml Kapsul, Botol2. Ampicillin Kapsul 500 mg, Sirup Kering 125 mg/5 ml Kaplet, Botol3. Fenoximetil Penicilina Tablet 250 mg, 500 mg Tablet4. Kloramfenikol Kapsul 250 mg, Salep Mata 1 %, Tetes

Telinga 3 %Kapsul, Tube, Botol

5. Kotrimoxazole Tablet kombinasi, Tablet pediatric, suspense Tablet, Botol6.Tetrasiklina HCL Kapsul 250 mg Kapsul7. Oksitetrasiklin Salep mata 1% ,Salep 3 % Tube

2 Antiparasit/Antiemetik 1. Metronidazole Tablet 250 mg Tablet2. Pirantel Pamoat Tablet 125 mg Basa Tablet

3 Analgetik/Antipiretik 1. Antalgin Tablet 500 mg, Table2. Paracetamol Tablet 500 mg, Syrup 125 mg/5 ml Tablet, Botol3. Asam Mefenamat Tablet 500 mg, Tablet

4 Kortikosteroid1. Deksametason Tablet 0,5 mg, 5 mg/ml Tablet, Ampul2. Hidrokortison Krim 2,5 % Tube3. Prednisone Tablet 5 mg Tablet

5 Vitamin

1. Asam Askorbat(Vit C) Tablet 50 mg Tablet2. Vit K Tablet salut 10 mg, Injeksi 10 mg/ml Tablet3. Vit B6 Tablet 10 mg Tablet4. Vit B1 Tablet 50 mg, Injeksi 100 mg/ml Tablet, Ampul5. Vit B12 Injeksi 50 mg/ml Ampul6. Vit B compleks Tablet Tablet7. Besi (II) Sulfat Tablet salut kombinasi Tablet

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 29: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

6. Hipnotik/ Sedative 1. Diazepam Tablet 2 mg Tablet2. Fenobarbital Tablet 39 mg, injeksi 50 mg/ml Tablet, ampul

7. Obat Batuk 1. OBH Sirup 10 mg Botol2. Deksatrometrofan Tablet 15mg, Sirup 10 mg Tablet, Botol3. Ambroxol Sirup 10 mg/ml Botol4. GG Tablet 100mg Tablet

8. Bronkodilator 1. Aminofilin Tablet 200 mg Tablet2. Salbutamol Tablet 2 mg Tablet

9. Antihistamin 1. CTM Tablet 4 mg Tablet10. Antidiabetik 1. Glibenklamid Tablet 5 mg Tablet

2. Metformin Tablet 500 mg Tablet11. Antiinflamasi 1. Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet

2. Piroksikam Tablet Tablet12. Antifungal 1. Griseofulvin

2. Belerang Endap 4%, asam salisilat 2%

Salep Salep

13. Antihipertensi 1. Nifedipin Tablet 10 mg Tablet2. Captopril Tablet 12,5 mg Tablet3. Bisoprolol HCL Tablet Tablet

14. Obat Kardiovaskular 1. Digoksin Tablet Tablet2. Isosorbit Dinitrat Tablet Tablet3. Natrium Karbonat Tablet 500 mg Tablet

15. Obat S. Cerna 1. Antasida Tablet Tablet2. Ranitidin Tablet Tablet3. Femotidin Tablet Tablet4. Lansoprazole Tablet Tablet

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 30: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 31: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

16. Antiseptic 1. Rivanol 0,1% Larutan Botol2. Etanol larutan Botol

17. Diuretic 1. HCT Tablet 25 mg Tablet2. Furesemid Tablet 40 mg Tablet

18. Anti Diare 1. Diaform Tablet Tablet2. Oralit 200 Ml air Serbuk sachet

19. Anti pirai 1. Allopurinol Tablet Tablet20 OAT 1. Rifampicin Tablet Tablet

2. INH Tablet Tablet3. Pirazinamid Tablet Tablet4. Etambutol Tablet Tablet

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 32: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

BAB IV

PROGRAM KERJA PUSKESMAS

Tugas dan pelayanan kesehatan pada Pustu Tanjung Gusta Medan meliputi

program dasar dan program pengembangan.

4.1. Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas

4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib

Pustu Tanjung Gusta telah melakukan upaya kesehatan wajib, yaitu:

1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak KB

4. Upaya Perbaikan Giji Masyarakat

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

6. Upaya Pengobatan

7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan

4.1.2. Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Upaya Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Olahraga

3. Upaya Perawatan Kesehatan

4. Upaya Kesehatan Kerja

5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

6. Upaya Kesehatan Jiwa

7. Upaya Kesehatan Mata

8. Upaya Kesehatan Lanjut Usia

9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

10. Laboratorium Sederhana

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 33: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

4.2. Program Prioritas Puskesmas

4.2.1. Upaya Promosi Kesehatan

Tujuan :

1. Agar individu kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan

perilaku hidup sehat

2. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-

upaya kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan

Posyandu.

Sasaran :

1. Tatanan rumah tangga

2. Tatanan industry pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok

pesantren

3. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal, tempat ibadah, tempat

hiburan, restoran dan lain-lain.

4. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain)

5. Tatanan institusi kesehatan (puskesmas, rumah sakit dan lain-lain).

Kegiatan :

1. Meningkatkan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih Sehat

(PHBS) kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi keluarga, KB,

imunisasi, Posyandu, dan sebagainya bertempat di :

- Balai kelurahan dan kesehatan

- Sekolah SD, SMP, SMA

- Rumah ibadah

- Posyandu

2. Mengadatan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamphlet,

dan brosur

3. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara

lain berupa gotong royong dan olah raga.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 34: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

4. Kegiatan yang dilakukan pihak puskesmas maupun dilapangan yaitu

mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang

memberikan penyuluhan terhadap :

- Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

- Hygiene dan sanitasi lingkungan

- Perbaikan gizi

- Kesehatan dan kunjungan rumah ke rumah

- Tanaman obat dan keluarga

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Posyandu merukan forum komunikasi ahli tehnologi dan pelayanan

masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan

sumber daya manusia sejak dini.

Sasaran :

Bayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS ( Pasangan usia subur)

Tujuan :

- Mempercepat menurunkan angka kematian bayi (Infant

Mortality Rate) dan anak balita

- Menurunkan angka kelahiran

- Meningkatkan angka pelayanan kesehatan ibu untuk

menurunkan IMR.

- Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil

Bahagia Sejahtera)

- Meningkatkan pembinaan peran serta dalam rangka alih

teknologi untuk usaha-usaha kesehatan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang

menunjang kemampuan hidup sehat

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 35: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Menurut Tingkat Posyandu dibagi Menjadi 4 strata :

1. Strata Pertama

Kegiatan posyandy strata pertama ini belum mantap dan belum

teratur tiap bulannya, serta terbatas jumlah kader.

2. Madya

Kegiatan posyandu strata ini delapan kali dalam 1 tahun,

mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih

rendah dengan adanya dana sehat.

3. Purnama

Kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8 kali dalam setahun

dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah

memiliki dana sehat.

4. Mandiri

Kegiatan posyandu strata ini banyak 12 kali dalam setahun dan

jumlah kader lebih dari 5 orang , cakupan baik dan dana sehat sudah

tersedia untuk lebih 50 % KK

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan 5 meja, yaitu :

- Meja I : Pendaftaran

- Meja II: Penimbangan bayi dan balita

- Meja III : Pengisian KMS

- Meja IV : Penyuluhan Perorangan

Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat

badan yang di ikuti pemberian makanan, oralit, dan vitamin

A dosis tinggi

Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI

ekslusif dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui

Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom pil ulangan

atau tablet busa

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 36: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

- Meja V : pelayanan tenaga kerja professional menjadi KIA, KB,

Imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan

setempat.

No LingkunganJenis Posyandu

JumlahPratama Madya Purnama Mandiri

1. I - 1 - - 12. II - 1 - - 13. III - 1 - - 14. IV - 1 - - 15. V - 1 - - 1

Table 11. DISTRIBUSI POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSTU TJ.

GUSTA MEDAN TAHUN 2013 – 2014.

Keterangan Tabel

Dari table di atas diketahui bahwa :

a. Jumlah seluruh posyandu di wilayah kerja pustu Tj. Gusta Medan

mencakup seluruh kelurahan dan jenis posyandu terbanyak adalah

Madya

b. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah posyandu di

wilayah kerja Pustu. Tj. Gusta Medan mencukupi dengan balita

yang ada karena:

Posyandu idealnya melayani : 100 balita

Jumlah balita : 90 balita

Jumlah posyandu seharusnya :

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 37: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

= jumlah balita = 90 = 0,9 = 1 posyandu

100 100

Jumlah posyandu yang ada : 5 posyandu

Jumlah posyandu yang ada sudah mencukupi jumlah balita

yang ada di wilayah kerja Pustu Tanjung Gusta Medan

4.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Upaya memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin

kesehatan melalui kegiatan sanitasi dasar serta pencegahan, kegiatan yang

dilakukan berupa memberikan penyuluhan lingkungan pada masyarakat

tentang pentingnya kebersihan lingkungan seperti : penyehatan air,

penyehatan makanan dan minuman, pengawasan pembuangan sampah

limbah, kotoran manusia, penyehatan pemukiman, pengawasan sanitasi

umu dan klinik sanitasi.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Pustu Tanjung Gusta Medan, yaitu :

1. Penyuluhan

- Kelompok

- Posyandu

- Sekolah

2. Penyehatan air bersih

3. Penyehatan lingkungan jamban

4. Penyehatan rumah penduduk

5. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

6. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan PJB (Pemerikasan Jentik

Berkala)

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 38: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Sasaran

- Daerah dengan keterbatasan air bersih

- Daerah yang rawan penyakit menyular

- Daerah-daerah percontohan dan pemukiman baru

- Tempat-tempat umum, terminal, pasar, pasar Swalayan, dan lain-lain

- Daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan lingkungan yang

kotor (pemukiman kumuh).

4.2.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) Serta Keluarga Berencana

(KB)

4.2.3.1.Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Pengertian:

KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan

dan pemeliharaan Ibu hamil, Ibu bersalin, bayi, balita serta anak

pra sekolah yang menjadi tanggung jawab puskesmas dalam rangka

meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada

umumnya.

Sasaran :

Ibu hamil, Ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah

Tujuan :

1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbangan

berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus

uteri, pemberian tablet tambah darah serta vitamin A

2. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan

gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan

lingkungan P2P.

3. Memberikan motivasi agar ibu hamil dan suami mengikuti

pelayanan

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 39: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

4. Pembinaan posyandu

5. Merujuk pasien ke rumah sakit apabila penyakitnya tidak dapat

di tanggulangi di puskesmas

6. Pencatatan dan pelaporan KPBIA (Kelompok Pembinaaan

Belajar Ibu dan Anak)

7. Pemberian imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah

dan calon pengantin.

Kegiatan :

1. Pemeriksaan dan pemeliharaan ibu hamil dan ibu menyusui

2. Pertolongan persalinan di luar rumah sakit

3. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak

4. Imunisasi dasar dan revaksinasi

5. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak

yang menderita diare dengan pemberian cairan

6. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak

7. Bimbingan kesehatan jiwa anak

8. Menjalankan kunjungan rumah

9. Pendidikan kesehatan pada masyarakan

10. Kursus dukun

11. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Tabel 12. LAPORAN KIA PUSTU TJ.GUSTA MEDAN 2013 –

2014.

No ProgramSasara

nTarget

%Pencapaian

Angka %1 K1 645 95% 370 57,3%2 K4 645 95% 337 52,2%3 KN1 587 90% 321 54,1%4 KN2 587 95% 321 54,1%5 Persalinan oleh Nakes 616 90% 321 52,1%6 ASI eksklusif 0 0 0 0

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 40: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 41: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Tabel 13. CAKUPAN PELAYANAN KIA

NO

SASARAN

AGS

SEP

OKT

NOV

DES

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

PENCAPAIAN

1. Ibu hamil 645 645 646 645 645 645 645 645 645 645 645 645 60%

2.Ibu bersalin

45 46 46 49 56 38 42 44 45 47 48 46 50%

3. Neonatus 45 46 46 48 55 38 42 49 45 46 47 46 90%

4. Bayi 44 44 42 47 50 40 42 44 45 47 45 46 60%

Keterangan:

- Sasaran Ibu hamil : 7.741 orang

- Sasaran Ibu bersalin : 552 orang

- Neonates : 553 orang

- Sasaran Bayi : 536 orang

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 42: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Tabel 14. KASUS YANG DIJUMPAI PADA PUSTU TANJUNG GUSTA

NO PENYAKIT AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL

1. BBLR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Asfiksia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. ISPA 30 35 59 59 56 49 107 37 37 41 52 40

4. Diare 6 15 7 9 7 7 10 2 6 7 12 10

5. Demam 27 35 59 57 47 52 94 37 36 39 37 35

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 43: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

4.2.3.2.Upaya Keluarga Berencana (KB)

Pengertian:

Keluarga berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur

kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutkan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Tujuan:

Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran

dalam kelembagaan NKKBS.

Sasaran:

PUS, Ibu hamil dan ibu menyusui

Kegiatan:

1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan

usaha-usaha terpadu.

2. Memberikan layanan kontrasepsi pada aseptor KB dalam

bentuk IUD, pil, kondom, suntikan, KONTAP dan susuk.

3. Menerima akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator

KB.

4. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP.

5. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 44: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Tabel 15. JUMLAH AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSTU TJ.

GUSTA MEDAN PERIODE 2013 – 2014

No Bulan PesertaJenis Keluarga Berencana

JumlahIUD PIL Suntik Implan Kondom

1 AgustusBaru 0 1 1 0 0 2

Lama 0 18 8 0 0 26

2 SeptemberBaru 0 0 0 0 0 0

Lama 0 9 6 0 0 15

3 OktoberBaru 0 0 1 0 0 1

Lama 0 14 8 0 0 22

4 NovemberBaru 0 11 6 0 3 20

Lama 0 2 6 0 0 8

5 DesemberBaru 0 4 3 0 2 9

Lama 0 14 6 0 0 20

6 JanuariBaru 0 2 2 0 0 4

Lama 0 8 9 0 0 17

7 FebruariBaru 0 0 1 0 0 1

Lama 0 6 8 0 0 14

8 MaretBaru 3 3 7 8 0 21

Lama 0 8 7 0 0 15

9 AprilBaru 0 2 0 0 0 2

Lama 0 6 8 0 0 14

10 MeiBaru 0 1 1 0 0 2

Lama 0 6 4 0 0 10

11 JuniBaru 0 3 2 0 0 5

Lama 0 5 5 0 0 10

12 JuliBaru 0 2 0 0 0 2

Lama 0 10 5 0 0 15

4.2.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 45: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Pemenuhan gizi pada setiap BADUTA merupakan suatu keharusan

karena hal ini sangat berpengaruh pada masa depa si buah hati, karena

sangat menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan perkembangannya.

Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha

agar terpenuhi semaksimal mungkin.

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan status gizi pada

BADUTA (0-23 bulan).

Tabel 16. SKDN DI WILAYAH KERJA PUSTU TJ. GUSTA MEDAN

PERIODE 2013 – 2014.

AGS

SEP

OKT

NOV

DES

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

S 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100

K 80 82 79 80 85 83 80 80 82 82 82 83

D 75 76 78 75 80 80 85 76 75 79 90 80

N 77 78 78 77 83 81 79 78 80 80 81 82

S: Semua BADUTA di wilayah Puskesmas

K: Semua BADUTA yang terdaftar dan mempunyai KMS

D: Semua BADUTA yang timbang di Posyandu

N: Semua BADUTA yang naik timbangannya

4.2.5. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 46: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Dewasa ini berbagai jenis penyakit menular telah dapat diatasi

terutama pada Negara-negara maju, tetapi sebagian penduduk dunia yang

mendiami belahan dunia yang sedang berkembang masih terancam

berbagai penyakit menular tertentu. Dalam hal ini maka penyakit menular

dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok utama, yaitu:

1. Penyakit yang sangat berbahaya karena kematiannya cukup tinggi.

2. Penyakit menular tertentu yang dapat menyebabkan kematian atau

cacat, walaupun akibatnya lebih ringan disbanding yang pertama.

3. Penyakit menular yang jarang menyebabkan kematian dan cacat,

tetapi dapat mewabah sehingga dapat menimbulkan kerugian waktu

ataupun materi/biaya

Untuk dapat mengambil tindakan yang berarti dalam usaha

mengatasi serta menanggulangi berbagai penyakit menular tertentu, maka

harus diketahui dengan pasti berbagai epidemiologis penyakit menular

secara umum.

Pengertian:

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan

dari orang atau hewan sakit dan resvoir ataupun benda-benda yang

mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.

Sasaran:

Seluruh lapisan masyarakat.

Tujuan:

1. Mencegah terjangkitnya penyakit

2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal

3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan

Pemberantasan penyakit menular atau P2M dilaksanakan karena:

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 47: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah

dengan imunisasi. Misalnya penyakit difteri, tetanus dan lain-lain.

2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higine

dan sanitasi. Misalnya kolera, diare, tifus, infeksi mata dan cacingan.

3. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya

melalui vector. Misalnya malaria, filariasis dan demam berdarah.

4. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang tertulari

secara langsung. Misalnya TBC, ISPA, kusta, campak, marasmus dan

lain-lain.

Imunisasi

Pengertian:

Imunisasi adalah suatu tindakan kekebalan pada tubuh terhadap penyakit

tertentu.

Sasaran:

Bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS).

Tujuan:

- Menurunkan angka kesakitan dan kematian.

- Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan pencegahan

penyakit.

Macam-macam imunisasi:

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 48: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

a. BCG

Berguna untuk menghindarkan penyakit TBC dan memberikan

kekebalan terhadap penyakit TBC pada anak.

Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sebanyak 1 kali

- Lokasi pemberian pada lengan atas

- Dengan injeksi SC

- Dosis 0,05 cc

b. DPT

Berguna untuk mencegah penyakit difteri, perfusi dan tetanus.

Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali

- Dosis 0,5 ml dengan interval waktu minimal 4 minggu, sebanyak 3

kali suntikan

- Lokasi suntikan pada paha luar

- Injeksi IM

c. Polio

Berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio.

Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali

- Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut

d. Campak

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 49: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

campak.

Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali

- Lokasi pemberian pada lengan kiri

- Dengan injeksi subkutan dengan dosis 0,5 ml

e. Hepatitis B

Berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

hepatitis B.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 50: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Tabel 17. PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSTU TANJUNG GUSTA PERIODE AGUSTUS

2013 – JULI 2014

NOPROGRAM IMUNISASI

AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL JUMLAH PENCAPAIAN

1. BCG 12 19 6 7 11 13 17 14 7 19 13 17 155 90%

2. DPT-HB1 4 18 8 8 13 12 11 9 19 3 13 19 137 85%

3. DPT-HB2 4 8 12 11 9 10 18 14 11 6 11 8 122 85%

4. DPT-HB3 5 8 3 13 11 8 13 9 16 7 9 14 116 80%

5. Polio 1 11 17 6 10 8 11 9 7 13 16 19 8 135 85%

6. Polio 2 5 14 13 20 19 15 18 11 14 18 13 14 174 95%

7. Polio 3 7 5 12 19 21 17 13 7 18 11 17 11 158 90%

8. Polio 4 3 3 8 3 2 5 8 4 6 3 6 8 59 80%

9. Hepatitis 16 32 20 8 0 26 33 11 6 12 7 5 176 95%

10. Campak 9 2 2 11 0 7 11 8 9 10 11 5 85 80%

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 51: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

4.2.6. Upaya Pengobatan

Upaya pengobatan yang dilakukan di Pustu Tanjung Gusta setelah

pasien diterima di bagian pendaftaran. Kemudian diperiksa dokter di ruang

periksa dan diberikan terapi sesuai dengan diagnose yang didapatkan,

kemudian memberikan obat yang telah diresepkan. Obat-obat yang

diberikan sesuai dengan standart pelayanan Puskesmas.

4.2.7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:

1. Untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan

2. Untuk digunakan sebagai bahan dalam penyusunan lapangan kerja

Pencatatan:

1. Kegiatan administrasi

2. Registrasi family order

3. Registrasi kegiatan lain

Pelaporan:

1. Laporan kejadian luar biasa

2. Laporan biasa, mencatat jumlah penyakit, pengunjung puskesmas

3. Laporan mingguan, yaiyu mencatat penyakit menular

4. Laporan bulanan, yaiyu pencatatan puskesmas dan posyandu

5. Laporan triwulan, mencatat terpadu semua kegiatan puskesmas dan

rencana kerja selama triwulan

6. Laporan tahunan, mencatat dalam satu tahun yang diambil dari laporan

bulanan

7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 52: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

4.3. Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

4.3.1. Upaya Kesehatan Sekolah

Pengertian

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah wadah belajar untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk

perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan

perguruan agama.

Tujuan

Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik

serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan

optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.

Kegiatan

1. Mendata jumlah murid sekolah

2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan

intra/ekstrakulikuler (dokter/kecil/remaja)

3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi,

kesehatan lingkungan, P2M, imunisasi, P3K, dll.

4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan,

triwulan dan tahunan.

Sebagian dari sekolah tersebut idak mempunyai fasilitas UKS dan guru

Pembina UKS di bawah pengawasan dan pembinaan tenaga kerja

kesehatan dan Pustu Tanjung Gusta.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 53: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Tabel 18. LAPORAN PROGRAM UKS PUSTU TANJUNG GUSTA PERIODE

AGUSTUS 2013 - JULI 2014

No Kriteria Negeri SwastaJumlah Siswa

Jumlah Guru UKS

1. Jumlah SD 2 5 2583 orang 7 orang

2. Jumlah SMP 1 5 1779 orang 6 orang

3. Jumlah SMA 4 4 450 orang 4 orang

4.3.2. Upaya Kesehatan Olahraga

Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada

pengunjung agar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dan rajin

berolahraga secara teratur. Dengan mengadakan senam lantai di Posyandu

tiap lingkungan.

4.3.3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Pengertian

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan gigi dan mulut yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan dibidang kesehatan gigi untuk mencapai

kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal.

Tujuan

Peningkatan partisipasi anggota masyarakat untuk bersama-sama

mewujudkan derajat kesehatan gigi yang optimal.

Sasaran

1. Pengguna jasa layanan yang datang ke Puskesmas

2. Keluarga dan komunitas pengguna jasa layanan yang datang

berkunjung ke Puskesmas

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 54: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Kegiatan

1. UKGMD (Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Dewa)

i. Pemeriksaan gigi dan pengobatan

ii. Pencabutan gigi

iii. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat

2. UKGS (Upaya Kesehatan Gigi Sekolah)

i. Pemeriksaan gigi anak sekolah

ii. Demonstrasi menyikat gigi dengan baik

iii. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah

iv. Mmengikuti lomba gigi sehat untuk anak sekolah

4.3.4. Upaya Kesehatan Lanjut Usia

Pengertian

Kesehatan lanjut usia adalah kesehatan kelompok individu yang berusia 68

tahun atau lebih secara jasmani, rohani, maupun social.

Tujuan

Meningkatkan derajat kesehatan dan kehidupan kelompok lanjut usia

untuk masa tua yang bahagia dan berdaya dalam kehidupan keluarga dan

masyarakat sesuai dengan keberadaannya.

Sasaran

1. Sasaran langsung adalah kelompok lanjut usia (60-69 tahun), yang

merupakan kelompok lanjut usia yang beresiko tinggi.

2. Sasaran tidak langsung adalah kelompok atau keluarga yang

mempunyai anggota lanjut usia, atau organisasi yang bergerak dalam

pembinaan usia lanjut masyarakat luas.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 55: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Kegiatan

Kegiatan-kegiatan lanjut usiadi Puskesmas adalah pelayanan kesehatan

lanjut usia antara lain adalah upaya promotif, yaitu manggairahkan

semangat hidup usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk dirinya

sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang

- Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dini

- Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang

4.3.5. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pengertian

Pengobatan tradisional adalah salah satu pengobatan dan perawatan saran

lain di luar ilmu kedokteran atau keperawatan.

Tujuan

Melakukan pembinaan terhadap semua sarana, tenaga dan kegiatan

pengobatan tradisional di wilayah kerja.

Kegiatan

1. Memberikan pembinaan pengobatan tradisional kepada dukun patah,

sensei, dan lain-lain.

2. Memberikan penyuluhan tentang manfaat lingkungan sebagai bahan

untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

3. Menciptakan lingkungan hidup dengan PKK, LKMD dan masyarakat.

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta

Page 56: Bab I - IV

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

BAB V

LAPORAN KEGIATAN

Laporan Kepaniteraan Klinik SeniorDepartemen Ilmu Kedokterandi Pustu Tanjung Gusta