Download - BAB I - BAB IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
1. Profil Desa Trengguli
Desa Trengguli merupakan sebuah desa yang terletak di kaki
Gunung Lawu tepatnya di bagian timur masuk dalam Kecamatan
Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Batas wilayah Desa Trengguli
adalah:
No. Batas Desa/Kelurahan Kecamatan
1. Sebelah Utara Balong Jenawi
2. Sebelah Selatan Jenawi Jenawi
3. Sebelah Timur Anggrasmanis Jenawi
4. Sebelah Barat Ngargoyoso Ngargoyoso
Tabel 1. Tabel Batas Wilayah Desa Trengguli
Dengan lokasi yang berada di kaki Gunung Lawu Desa Trengguli
memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata harian mencapai 20-23°C.
Berikut data topografi Desa Trengguli :
No. Bentang Wilayah Keterangan Satuan1. Desa/Kelurahan Dataran
RendahTidak -
2. Desa/Kelurahan berbukit-bukit
Tidak -
3. Desa/Kelurahan Dataran Tinggi/Pegunungan
Ya 476,9 ha/m²
4. Desa/Kelurahan Kawasan Aliran Sungai
Ya -
Letak1. Desa/Kelurahan Kawasan
CampuranYa -
2. Desa/Kelurahan Perbatasan Antar Kecamatan
Ya -
1
3. Desa/Kelurahan Bebas Banjir
Ya 476,9 ha/m²
Orbitasi1. Jarak Ke Ibu Kota
Kecamatan1 km
2. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kecamatan Dengan Kendaraan Bermotor
10 menit
3. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kecamatan Dengan Kendaraan Non Bermotor
1 jam
4. Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kecamatan
-
5. Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota
28 km
6. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kabupaten Dengan Kendaraan Bermotor
45 menit
7. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kabupaten Dengan Berjalan Kaki atau Non Kendaraan Bermotor
6 jam
8. Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota
-
9. Jarak Ke Ibu Kota Provinsi 199 km10. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu
Kota Provinsi Dengan Kendaraan Bermotor
4 jam
11. Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Provinsi Dengan Berjalan Kaki atau Non Kendaraan Bermotor
66 jam
12. Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Provinsi
-
Tabel 2. Data Topografi Desa Trengguli
Jenis dan kesuburan tanah di Desa Trengguli :
2
No. Keterangan Jenis Tanah
1. Warna Tanah (Sebagian Besar) Hitam
2. Tekstur Tanah Lampungan
Tabel 3. Jenis dan Kesuburan Tanah di Desa Trengguli
Desa Trengguli terbagi dalam 4 dusun, yaitu Dusun Sekarang,
Dusun Trengguli, Dusun Girimulyo, dan Dusun Temuireng. Luas
wilayah Desa Trengguli yaitu 4.769.800 ha/m² dengan rincian
penggunaan wilayah sebagai berikut :
No. Penggunaan Lahan Luas Wilayah
1. Pemukiman -
2. Persawahan 562. 530 ha/m²
3. Perkebunan -
4. Kuburan 14.612 ha/m²
5. Pekarangan 823.560 ha/m²
6. Taman -
7. Perkantoran 11.254 ha/m²
8. Prasarana Umum Lainnya 68.670 ha/m²
Total Luas Wilayah 4.769.800 ha/m²
Tabel 4. Data Penggunaan Wilayah Desa Trengguli
Pemanfaat lahan di Desa Trengguli yaitu sebagai berikut :
a. Tanaman Pangan
1) Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
No
.
Lahan Pertanian Luas Wilayah
1. Jumlah Keluarga memiliki tanah
pertanian
524 keluarga
2. Tidak memiliki 215 keluarga
3. Memiliki kurang 10 ha 524 keluarga
4. Memiliki 10-50 ha -
3
5. Memiliki 50-100 ha -
6. Memiliki lebih dari 100 ha -
7. Jumlah total keluarga petani 524 keluarga
Tabel 5. Kepemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan di
Desa Trengguli
2) Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas
No. Jenis Tanaman Luas Wilayah Jumlah Panen
1. Jagung 20 ha 89 Ton/ha
2. Padi Sawah 29 ha 101 Ton/ha
3. Ubi Kayu 13 ha 71 Ton/ha
4. Ubi Jalar 7 ha 60 Ton/ha
5. Cabe 2 ha 8 Ton/ha
6. Bawang Merah 2 ha 4,5 Ton/ha
7. Tomat 4 ha 10 Ton/ha
8. Sawi 2 ha 4 Ton/ha
9. Kubis 1 ha 5 Ton/ha
10. Buncis 2 ha 4 Ton/ha
11. Tumpang Sari 3 ha 10,5 Ton/ha
Tabel 6. Data Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas
Desa Trengguli
b. Jenis Komoditas Buah-Buahan Yang Dibudidayakan :
1) Hasil Tanaman Dan Luas Tanaman Buah-buahan
No. Jenis Tanaman Jumlah Pohon Jumlah Panen
1. Jeruk 143 4,3 Ton/ha
2. Alpokat 1.326 17,5 Ton/ha
3. Mangga 185 0,4 Ton/ha
4. Rambutan 125 0,3 Ton/ha
5. Pepaya 400 8 Ton/ha
6. Durian 150 1,6 Ton/ha
4
7. Pisang 232.000 10,6 Ton/ha
8. Jambu Air 100 0,6 Ton/ha
9. Nangka 24.900 30 Ton/ha
10. Melinjo 1.412 3,2 Ton/ha
Tabel 7. Hasil Tanaman Dan Luas Tanaman Buah-buahan
Desa Trengguli
1) Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Dan Tanaman Buah-
Buahan
No. Tempat Pemasaran
1. Dijual langsung ke konsumen
2. Dijual ke pasar
3. Dijual melalui tengkulak
4. Dijual melalui pengecer
Tabel 8. Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Dan
Tanaman Buah-Buahan Desa Trengguli
c. Tanaman Apotek Hidup Dan Sejenisnya
No. Jenis Tanaman Luas (ha) Hasil Panen
(Ton/ha)
1. Jahe 31 93
2. Kunyit 2 4,5
3. Lengkuas 2 5
4. Daun Sirih 1 2
5. Daun Sereh 0,5 1,5
Tabel 9. Tanaman Apotek Hidup Dan Sejenisnya di Desa
Trengguli
d. Peternakan
1) Jenis Populasi Ternak
No Jenis Ternak Jumlah Pemilik Perkiraan Jumlah
5
. (per orang) Populasi
(per orang)
1. Sapi 24 671
2. Ayam
Kampung
514 10.150
3. Bebek 3 256
4. Kambing 589 7.987
5. Domba 6 21
6. Angsa 12 34
7. Burung Puyuh 1 300
8. Kelinci 56 287
9. Burung Walet 1 300
10. Anjing 139 171
11. Kucing 78 162
Tabel 10. Data Jenis Populasi Ternak Desa Trengguli
2) Produksi Peternakan
No. Jenis Produksi Jumlah
1. Kulit 300 m/tahun
2. Telur 980 kg/tahun
3. Daging 2.440 kg/tahun
4. Air liur burung walet 34 kg/tahun
5. Bulu 34 g/tahun
Tabel 11. Data Produksi Peternakan Desa Trengguli
3) Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak
No. Jenis Jumlah
1. Luas tanaman pakan ternak
(rumput gajah, dsb.)
12 ha
6
2. Produksi hijauan makanan
ternak
4,2 Ton/ha
Tabel 12. Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak Desa
Trengguli
4) Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Ternak
No. Jenis Jumlah
1. Madu Lebah 2 orang
2. Biogas 8 orang
Tabel 13. Data Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Ternak
Desa Trengguli
5) Pemasaran Hasil Ternak
No. Tempat Pemasaran
1. Dijual langsung ke konsumen
2. Dijual ke pasar hewan
3. Dijual melalui tengkulak
4. Dijual melalui pengecer
Tabel 14. Data Pemasaran Hasil
Ternak Desa Trengguli
e. Pertambangan
No. Jenis
Tambang
Status
Kepemilikan
Pemasaran Hasil
Tambang
1. Batu Kali Perorangan 1. Dijual langsung ke
konsumen
2. Dijual melalui
pengecer
2. Batu Gunung Perorangan
3. Batu Trass Perorangan
4. Pasir Kwarsa Perorangan
Tabel 15. Data Pertambangan Desa Trengguli
7
Berikut Data Perangkat Desa Trengguli Periode 2013-2021
adalah sebagai berikut :
No
Nam
a
Tan
ggal
L
ahir
Jab
atan
Pen
did
i
kan
Nom
or
SK
MA
P
1. Suharto 17/11/1954
Kepala Desa
SMA 141/292/2
007
17 2004
2357
2. Sutarjo 19/11/1962
Sekertaris Desa
SMA 821.1/110/
2008
196221119
200701 1
007
3. Eko Putranto
21/11/1957
Kepala Urusan Keuangan
STM
TP
141/07/20
08
17 2004
2361
4. Mardi 24/10/1965
Kepala Urusan Umum
SMP 141/08/20
08
17 2004
2362
5. Joko Purwoto
16/03/1957
Kasi Peman
SMP 141/05/20
08
17 2004
2301 2359
6. Partoyo 12/04/1974
Kasi Ek. Bang
SMA 141/17/20
08
17 2004
2301 2360
7. Sapardi 23/11/1970
Kasi Kesra
SMT
Pert
141/12/20
08
17 2004
2301 2332
8. Eko Suharsono
26/01/1985
Kasi Trantib
SMA 141/19/20
08
9. Sutopo 28/05/1974
Kepala Dusun Temuireng
SMA 141/11/20
08
17 2004
2366
10. Warnoto 09/03/1964
Kapala Dusun Girimulyo
SMA 141/10/2008
17 2004 2365
11. Sularto 20/06/1966
Kepala Dusun Trengguli
SMA 141/13/2008
17 2004 2402 23364
8
12. Suparno 16/11/1965
Kepala Dusun Sekarang
PGA 141/09/2008
17 2004 2363
Tabel 16. Data Perangkat Desa Trengguli Periode 2013-2021
Populasi penduduk Desa Trengguli pada tahun ini adalah :
a. Jumlah
No. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 1.437 orang
2. Perempuan 1.478 orang
3. Jumlah Total 2.915 orang
4. Jumlah Kepala Keluarga 739 kk
Tabel 17. Data Jumlah Penduduk Desa Trengguli
b. Usia
No. Usia (Tahun) Jenis Kelamin
Laki-Laki
(per orang)
Perempuan
(per orang)
1. 0-12 bulan 18 24
2. 1 20 22
3. 2 19 21
4. 3 21 24
5. 4 20 22
6. 5 22 27
7. 6 23 24
8. 7 24 23
9. 8 19 29
10. 9 17 30
11. 10 29 31
12. 11 31 29
13. 12 28 31
9
14. 13 27 28
15. 14 32 28
16. 15 27 27
17. 16 30 32
18. 17 33 26
19. 18 31 33
20. 19 27 29
21. 20 27 31
22. 21 26 28
23. 22 28 29
24. 23 34 30
25. 24 31 28
26. 25 27 30
27. 26 24 29
28. 27 25 2828
29. 28 24 23
30. 29 28 25
31. 30 21 22
32. 31 17 19
33. 32 18 19
34. 33 16 17
35. 34 22 20
36. 35 16 17
37. 36 13 12
38. 37 12 14
39. 38 15 14
40. 39 14 14
41 40 14 10
42 41 16 13
43. 42 15 10
44. 43 18 15
10
45. 44 15 11
46. 45 14 15
47 46 11 11
48. 47 14 13
49. 48 16 15
50. 49 10 10
51. 50 15 13
52. 51 12 12
53. 52 11 13
54. 53 15 16
55. 54 16 15
56. 55 14 11
57. 56 12 10
58 57 11 11
59. 58 10 15
60. 59 17 14
61. 60 15 15
62. 61 13 13
63. 62 12 13
64. 63 11 12
65. 64 12 14
66. 65 13 14
67. 66 11 10
68. 67 11 13
69. 68 11 10
70. 69 10 11
71. 70 11 12
72. 71 10 9
73. 72 10 11
74. 73 13 12
75. 74 11 10
11
76. 75 11 11
77. Lebih dari 75 38 49
Total 1437 1478
Tabel 18. Data Usia Penduduk Desa Trengguli
c. Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Laki-Laki
(per orang)
Perempuan
(per orang)
1. Usia 3-6 tahun yang
belum masuk TK
11 10
2. Usia 3-6 tahun yag
sedang TK/Play Group
75 87
3. Usia 7-8 tahun yang tidak
pernah sekolah
3 2
4. Usia 7-8 tahun sedang
sekolah
249 267
5. Usia 18-56 tidak pernah
sekolah
4 5
6. Usia 18-56 pernah SD
tetapi tidak tamat
13 18
7. Tamat SD/sederajat 593 683
8. Usia 12-56 tahun tidak
tamat SLTP
143 151
9. Usia 12-56 tahun tidak
tamat SLTA
159 172
11. Tamat SMP/sederajat 231 257
12. Tamat SMA/sederajat 116 99
13. Tamat D-1/sederajat - -
14 Tamat D-2/sederajat 13 9
15. Tamat D-3/sederajat 7 4
12
16. Tamat S-1/sederajat 9 8
17. Tamat S-2/sederajat 2 -
18. Tamat S-3/sederajat - -
19. Tamat SLB A - -
20. Tamat SLB B - -
21. Tamat SLB C - -
JUMLAH 1.628 1.772
JUMLH TOTAL 3.400
Tabel 19. Data Jenjang Pendidikan Penduduk Desa Trengguli
d. Mata Pencaharian Pokok
No. Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan
1. Petani 217 7
2. Buruh Tani 325 223
3. Pegawai Negeri Sipil 28 21
4. Pengrajin Industri Rumah
Tangga
42 69
5. Pedagang Keliling 5 11
6. Peternak 109 120
7. Montir 5 -
8. Dokter Swasta 1 -
9. Bidan Swasta - 1
10. Pembantu Rumah Tangga - 32
11. TNI 1 -
12. Pensiunan
PNS/TNI/POLRI
15 1
13. Dosen Swasta 2
14. Seniman/Artis 38 4
15. Karyawan Perusahaan
Swasta
41 29
13
Tabel 20. Data Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa
Trengguli
e. Agama
No. Agama Laki-Laki
(orang)
Perempuan (orang)
1 Islam 1.189 1.227
2 Kristen 39 42
3 Katolik 7 12
4 Hindu 168 224
5 Budha 4 3
Jumlah 1.437 1.478
Tabel 21. Data Pemeluk Agama Desa Trengguli
f. Kewarganegaraan
No. Kewarganegaraan Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
1. Warga Negara Indonesia 1.437 1.478
2. Warga Negara Asing - -
3. Dwi Kewarganegaraan - -
Jumlah 1.437 1478
Tabel 22. Data Kewarganegaraan Desa Treng
g. Etnis
No. Etnis Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
1. Betawi 2 -
2. Sunda 2 -
3. Jawa 1.433 1.478
Jumlah 1.437 1.478
Tabel 23. Data Etnis Desa Trengguli
14
h. Cacat Mental Dan Fisik
No. Cacat Fisik Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
1. Tuna Rungu 4 3
2. Tuna Wicara 3 -
3. Tuna Netra 2 -
4. Lumpuh 1 1
5. Sumbing 1 1
6. Cacat Kulit 2 -
7. Cacat Fisik/Tuna Daksa
Lainnya
3 5
Jumlah 16 10
Cacat Mental
1. Idiot - -
2. Gila - -
3. Stress 2 -
4. Autis - -
5. Hidrosefalus/
Hydrocephalus
1 1
Jumlah 3 1
Tabel 24. Data Penyandang Cacat Mental Dan Fisik
Desa Trengguli
i. Tenaga Kerja
No. Tenaga Kerja Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
1. Penduduk Usia 18-56
Tahun
409 382
2. Penduduk Usia 18-56
Tahun Yang Bekerja
381 347
3. Penduduk Usia 18-56
Tahun Yang Belum Atau
28 35
15
Tidak Bekerja
Tabel 25. Data Tenaga Kerja Desa Trengguli
Desa Trengguli memiliki lima Posyandu yang tersebar dalam Dusun
Sekarang, Dusun Trengguli, Dusun Girmulyo, dan dua Posyandu di Dusun
Temuireng. Sumber air di Desa Trengguli berasal dari sumber mata air
Gunung Lawu yang dipasok dari dua daerah, yaitu dari Desa Trengguli dan
Desa Bonglot. Desa Trengguli memiliki sebuah PAUD, dua TK, dan dua SD
Negeri sebagai sarana pendidikan warga Desa Trengguli.
B. Maksud Dan Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan KKN ini adalah :
1. Menyalurkan ilmu yang telah didapat saat belajar di Universitas.
2. Melaksanakan program KKN tema Peningkatan Kesehatan Balita
di Desa Trengguli.
3. Mengetahui cara bersosialisasi dan berorganisasi dengan
masyarakat Desa Trengguli.
4. Memberikan informasi tentang kondisi Desa Trengguli sebagai
bahan pertimbangan peningkatan pembangunan desa oleh pihak-
pihak terkait.
C. Program Pembangunan Yang Telah Ada Di Desa Trengguli
Pembanguan yang telah dilaksanakan di Desa Tengguli adalah
sebagai berikut :
No. Jenis Pembangunan
1. Jalan
a. Jalan Desa
b. Jalan antar Desa
2. Jembatan
a. Jembatan Beton
16
3. Bangunan
a. Kantor Desa
b. PAUD
c. TK
d. SD
e. Masjid
f. Kantor Pertemuan PKK
g. Kantor Badan Permusyawaratan Desa (BDP)
h. Gedung Bulu tangkis
i. Poliklinik Kesehatan Desa
4. Lapangan
a. Lapangan Sepak bola
b. Lapangan Voli
5. Pembangunan Tanggul Pembatas (Talut) Desa
Trengguli
6. Perbaikan Rumah Tak Layak Huni
7. Peningkatan Sarana dan Fasilitas Objek Wisata
Tabel 26. Data Progam Pembanguan yang telah dilaksanakan
di Desa Tengguli
D. Metode dan Sistematika Pembahasan
Laporan Kegiatan KKN ini disajikan dalam bentuk makalah yang
berisi semua program kerja Kelompok 10 KKN Trengguli. Metode
yang digunakan dalam menulis laporan kegiatan ini adalah metode
Kualitatif.
Pengumpulan data dalam menulis laporan ini melalui wawancara
dengan Kepala Desa Trengguli, Kepala Puskesmas Jenawi, Bidan Desa
Trengguli, Kader Posyandu Desa Trengguli, dan warga Desa
Trengguli. Dan arsip desa yang mendukung program kerja KKN UNS
17
Kelompok 10 Desa Trengguli. Selanjutnya setelah semua data
terkumpul kemudian dianalisis dan disusun menjadi laporan akhir
kegiatan KKN UNS Kelompok 10 Desa Trengguli.
BAB II
BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
1. Pendidikan
Ditinjau dari aspek pendidikan, tingkat pendidikan masyarakat
Desa Trengguli beraneka ragam, mulai dari SD hingga Pascasarjana.
Sistem pendidikan pun sudah cukup baik dengan sarana pendidikan yang
cukup lengkap mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman
18
Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun di sisi lain,
permasalahan umum yang masih dijumpai adalah kurangnya pendidikan
karakter yang memengaruhi perilaku sebagian kecil masyarakat Desa
Trengguli, misalnya masih banyak masyarakat yang menikah pada usia
yang terbilang dini/ usia sekolah.
2. Agama
Agama yang dianut masyarakat Desa Trengguli terbilang bervariasi,
antara lain, Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Meskipun
demikian, masyarakat Desa Trengguli sangat menjunjung tinggi toleransi
antarumat beragama. Kegiatan keagamaannya berjalan dengan baik. Akan
tetapi, fasilitas ibadah di Desa Trengguli masih kurang memadai,
misalnya minimnya ketersediaan Al-Quran dan alat-alat peribadahan lain.
3. Ekonomi
Status perekonomian masyarakat Desa Trengguli beraneka ragam,
mulai dari menengah, menengah ke bawah, dan menengah ke atas. Mata
pencaharian masyarakatnya pun bervariasi, seperti petani, peternak,
pengusaha, PNS dan lain sebagainya. Sebagian besar masyarakat di Desa
ini bermatapencaharian sebagai petani. Namun, masih sering dijumpai
permasalahan di bidang pertanian yaitu menurunnya hasil panen yang
menjadi unggulan desa setempat sehingga berimbas pada tingkat
perekonomian masyarakat.
4. Sosial Budaya
Dilihat dari segi budaya, masyarakat Desa Trengguli masih
menjunjung tinggi nilap udaya dan adat istiadat setempat. Kemudian
dilihat dari segi sosial, masyarakat sangat menyambut hangat dan ramah
sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dalam setiap program yang
diadakan. Namun, terdapat hal yang masih perlu diperhatikan yaitu tidak
19
aktifnya karang taruna di tingkat desa, yang merupakan wadah bersatunya
kaum pemuda di Desa Trengguli. Ketidakaktifan karang taruna di tingkat
desa sudah berlangsung cukup lama, akan tetapi di tingkat dusun, karang
taruna masih berjalan aktif.
B. Prasarana dan Sarana
Permasalahan prasarana dan sarana di Desa Trengguli yang paling
banyak dijumpai adalah jalan yang rusak dan berlubang, serta masih
minimnya pembatas jalan di daerah yang medannya berbahaya, seperti di
Dusun Sekarang.
Selain itu, terdapat pula permasalahan tentang pariwisata. Desa
Trengguli sebenarnya memiliki objek wisata yang potensial berupa air terjun
dan air panas. Namun, kedua objek wisata ini belum dikelola dengan baik,
kurang terpublikasi, dan medannya pun sulit diakses.
C. Kesehatan dan Kebersihan Desa
Permasalahan mengenai kebersihan desa adalah kurang terdapatnya
tempat pembuangan sampah yang benar. Hal ini dikarenakan tidak terdapat
truk pengangkut sampai yang melewati daerah ini sehingga pengelolaan
sampah yang ada di Desa Trengguli dilakukan dengan cara dibakar atau
ditimbun. Selain itu, pengelolaan sampah juga belum dipisahkan antara
sampah organik dan non organik yang selanjutnya dapat dimanfaatkan baik
sebagai bahan daur ulang maupun sebagai pupuk. Selain itu, jika dilihat dari
perilaku sehari-hari mengenai pengelolaan sampah, masih terdapat
masyarakat yang membuang sampah di sungai maupun di halaman.
Tingkat kesehatan di masyarakat Desa Trengguli sudah terbilang baik
hal ini didukung dengan adanya sarana kesehatan seperti Poliklinik
Kesehatan Desa (PKD) dan Posyandu. Pada tahun 2012 Desa Trengguli
pernah mendapatkan penghargaan sebagai Desa Siaga Sehat Se-Jawa Tengah.
Dari segi kesehatan balita, tingkat kesadaran akan kesehatan balita pun cukup
baik, hal ini ditandai dengan kegiatan posyandu balita yang berjalan secara
20
rutin. Namun demikian, masih dapat dijumpai balita yang termasuk kategori
gizi kurang yaitu balita yang berada di bawah garis merah pada Kartu Menuju
Sehat (KMS). Selain itu, terdapat pula balita dengan keterlambatan tumbuh
kembang menurut usia dan balita yang menolak untuk diimunisasi karena
kendala keyakinan.
Permasalahan kesehatan usia lanjut atau lansia di Desa Trengguli
adalah masih kurangnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan secara
rutin di Posyandu dan belum semua dusun melaksanakan kegiatan Posyandu
lansia. Kegiatan Posyandu lansia hanya terdapat di Dusun Trengguli.
D. Produksi
Desa Trengguli memiliki berbagai hasil produksi seperti produksi
pertanian, perkebunan, industri pemotongan kayu, produksi minyak cengkeh,
dan lain-lain. Akan tetapi, produksi pertanian terutama cengkeh sempat
terganggu akibat adanya wabah virus, hal ini berpengaruh pada industri
penyulingan minyak cengkeh yang sampai sekarang belum ada
penanggulangan yang efektif.
Selain itu, di bidang pertanian, terdapat pula masalah berupa
pertumbuhan padi yang lambat oleh sebab yang masih belum diketahui
dengan jelas.
E. Administrasi dan Pemerintahan Desa
Secara umum, tidak terdapat permasalahan pada administrasi dan
pemerintahan desa. Semua kegiatan administrasi dilakukan dan dicatat sesuai
ketentuan yang ada. Segala urusan administrasi masyarakat yang dilakukan di
kelurahan juga berjalan dengan baik. Seluruh perangkat desa dan
pemerintahan memiliki koordinasi dan pengetahuan yang baik mengenai
tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
21
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Kegiatan Mandiri
1. Penanggung Jawab Program : Selvia Anggraeni (G0011194)
a. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tatanan Rumah
Tangga
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud
pemberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
22
mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada lima program prioritas
yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, dan Dana
Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam
tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-
cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah keadaan
dimana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga
masyarakat Indonesia telah melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dalam rangka :
1) Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan
lain.
2) Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan.
3) Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
4) Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan
bersumber masyarakat.
Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) ditiap tatanan diperlukan pengelolaan manajemen program
PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan
pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan penilaian. Berikut
23
prosedur dalam melaksanakan PHBS Tatanan Rumah Tangga di
Desa Trengguli :
1) Pengambilan Data
a) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli meminta data
nama warga Desa Trengguli yang memiliki balita dari
Bidan Desa.
b) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat lembar
observasi Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga sebagai
acuhan dalam wawancara.
c) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli melakukan
wawancara dengan warga desa Trengguli yang memiliki
balita.
2) Analisis Data
Setelah semua data terkumpul lalu dilakukan analisis
data dengan metode kuantitatif dengan ketentuan pemberian
skor. Apabila jawaban “YA” nilainya = 1. Apabila jawaban
“TIDAK” nilainya= 0. Pendataan dilakukan tiap RUMAH
bukan tiap Kepala Keluarga (KK).
Dari hasil penilaian indikator tersebut, dapat
ditentukan kriteria PHBS tatanan Rumah Tangga, yaitu :
1) Sehat pratama = 0-5
2) Sehat madya = 6-10
3) Sehat utama = 11-15
4) Sehat paripurna = 16
3) Tidak Lanjut
Seletah mendapatkan data kriteria tingkat PHBS
Tatanan Rumah Tangga warga desa, kelompok KKN UNS 10
Desa Trengguli memberikan penyuluhan tentang cara perilaku
24
hidup bersih dan sehat menurut anjuran Dinas Kesehatan
Republik Indonesia, agar anggota keluarga dapat hidup bersih
dan sehat dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang
optimal.
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam
Program PHBS Tatanan Rumah Tangga
Tujuan Penyuluhan PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah
untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemauan
anggota keluarga untuk hidup bersih dan sehat dalam upaya
mewujudkan derajat hidup yang optimal.
Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada
Umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada
khususnya.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program PHBS
Tatanan Rumah Tangga
Hasil yang dicapai dalam program ini adalah mengetahui
tingkat perilaku hidup bersih dan sehat warga desa Trengguli, dan
apabila dinilai kurang maka akan diberikan penyuluhan untuk
memperbaiki kualitas perilaku hidup bersih dan sehat warga Desa
Trengguli.
Tindak lanjut dalam program ini adalah setelah diketahui
hasil dari kriteria tingkat PHBS Tatanan Rumah Tangga warga
desa, kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli memberikan
penyuluhan tentang cara perilaku hidup bersih dan sehat menurut
anjuran Dinas Kesehatan Republik Indonesia, agar anggota
keluarga dapat hidup bersih dan sehat dalam upaya mewujudkan
derajat hidup yang optimal.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
25
1. Faktor pendukung :
Warga desa antusias dalam penyuluhan PHBS Tatanan
Rumah Tangga yang diberikan di tiap Posyandu.
2. Faktor Penghambat :
Tidak ada.
2. Penanggung Jawab Program : Atina Damayanti (K4411014)
a. Penyuluhan Menu Sehat, Pemberian Makanan Pendamping,
dan Cara Pemberian Makanan Bagi Balita
Balita pada umumnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
balita usia (1-3 tahun) Konsumen pasif memakan makanan sesuai
dengan yang diberikan. Sedangkan balita pra sekolah (4-5 tahun)
konsumen aktif sudah bisa/ mulai memilih makanan yang disukai.
Penyusunan menu makan sehat seimbang sangat penting bagi
pertumbuhan bayi.
Balita di Desa Trengguli pada umumnya memiliki berat
badan yang ideal, hanya ada sekitar sepuluh balita yang memiliki
berat badan kurang ideal atau cenderung statis dalam setiap kali
penimbangan di Posyandu. Dengan adanya masalah ini maka
Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat program
penyuluhan menu sehat, pemberian makanan pendamping, dan
cara pemberian makanan pada balita.
Berikut prosedur pelaksanaan program seimbang bagi balita
penyuluhan menu sehat, pemberian makanan pendamping, dan
cara pemberian makanan pada balita :
1) Pengambilan data
Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli bekerja sama
dengan bidan desa dan kader posyandu untuk mengambil data
perkembangan berat badan dan tinggi badan balita pada bulan
Juli sampai dengan bulan Agustus.
26
2) Analisis Data
Seletah mendapatkan data ddari bidan desa dan kader
posyandu Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli
mengelompokkan balita yang memiliki berat badan kurang
ideal. Berikut data balita yang memiliki berat badan balita yang
diberikan makanan tambahan :
No. Nama Usia (Bulan)
Berat Badan (kg)
Alamat
Juli Agustus
1. Adelia 30 10 10,1 Dusun Sekarang
2. Apri 16 Tidak Menimbang
7,7 Dusun Sekarang
3. Pinggir 25 9,6 10 Dusun Temuireng
4. Ganesa 53 13 13 Dusun Temuireng
5. Trian 45 11,5 11,7 Dusun Temuireng
6. Salwa 20 8,1 Tidak Menimbang
Dusun Temuireng
7. Rivai 47 11,5 12,7 Dusun Temuireng
8. Tiara 23 8,5 8,8 Dusun Temuireng
9. Eno 48 12 12,5 Dusun Trengguli
10. Rama 25 10 10,3 Dusun Trengguli
3) Tindak Lanjut
Dalam setiap posyandu diberikan penyuluhan tentang
menu sehat, pemberian makanan pendamping, dan cara
pemberian makanan pada balita. Berikut contoh menu sehat
dan seimbang bagi balita:
27
a) Contoh menu sehat seimbang untuk bayi usia (6 -12 bulan)
1. Bubur biskuit
2. Bubur lumat (nasi, sayuran, daging)
b) Contoh menu sehat seimbang untuk bayi usia (1-3 tahun)
Bubur lumat (nasi, sayuran, daging) (makanan
yang dicincang atau makanan lembek)
c) Contoh menu sehat seimbang untuk bayi usia (3-5 tahun)
1. Makan Pagi:
a. Bubur kacang hijau
b. Susu coklat
2. Makan Siang:
1) Nasi putih
2) Sup isi bola-bola daging, wortel, koll, sawi hijau
3) Buah Semangka
3. Makan Malam :
1) Nasi Putih
2) Sup isi isi wortel, koll, sawi hijau (lauk : tahu,
tempe)
3) Buah mangga
4. Selingan Pagi : roti
5. selingan Sore : jus jambu
Contoh Resep makanan pendamping balita :
a. Puding Coklat Saus Vanila
Bahan:
1 bungkus agar-agar bubuk
100 gram bubuk cokelat
75 gram gula pasir
500 ml air
Saus Vanila :
250 ml susu
28
50 gram gula
1 sendok makan tepung maizena
Cara membuat :
Puding :
Didihkan air dalam panci kecil, masukkan agar-agar
bubuk sambil diaduk. Kemudian masukkan gula pasir,
bubuk cokelat, lalu aduk hingga mendidih. Tuang ke
dalam cetakan-cetakan kecil berbentuk hewan atau bunga
yang menarik. Lalu Dinginkan.
Saus vanila:
Rebus susu dengan gula. Aduk tepung maizena
dengan sedikit air. Setelah susu mendidih, masukkan
larutan tepung maizena, lalu masak hingga mengental.
Angkat dan tuang di atas puding, lalu sajikan.
Keterangan : Untuk 6 porsi.
b. Resep Nasi Tim Ayam
Bahan:
80 gr nasi aron (setengah matang)
100 wortel, di parut
50 gr tomat, diiris
50 gr daging ayam giling
1 butir kuning telur
garam secukupnya
air secukupnya
Cara Membuat Nasi Tim Ayam :
1. Campurkan semua bahan menjadi satu.
29
2. Masukkan ke dalam mangkuk tahan panas dan beri air
sampai semuanya terendam
3. Masukan mangkuk tadi kedalam dandang atau rice
cooker dan tertutup lalu tim sampai matang.
4. Blender dan kemudian saring hasil tim.
5. Siap untuk disajikan.
c. Resep Bubur Kentang Brokoli
Bahan :
40 gr daging ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil
100 gr tahu potong kecil-kecil
200 gr kentang, kupas, potong kecil
40 gr wortel, kupas, potong kecil
120 ml air
25 gr brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil
Cara Membuat Bubur Kentang Brokoli :
1. Masukkan daging ayam, tahu, kentang dan wortel
kadalam panci. Tambahkan air, lalu masak sampai
mendidih. Tutup dan biarkan selama 30 menit.
2. Masukan brokoli masak dalam keadaan tertutup selama
10 menit atau sampai brokoli lunak, angkat.
3. Masukan dalam blender dan haluskan, tuang dalam
mangkuk dan biarkan dingin.
Cara Mengenalkan Makanan Baru
1. Hidangkan dalam jumlah kecil
30
2. Kenalkan bayi/anak dengan makanan baru berulang kali
(10 - 15x), ada baiknya untuk yang pertama kali
menggunakan piring orangtua
3. Letakkan makanan dekat anak sehingga mudah dijangkau
tanpa menawarkannya.
a) Anak biasanya lebih mau mencoba makanan baru bila
ditemani dan diawasi.
b) Mereka cenderung untuk mengatakan 'tidak' secara
otomatis bila ditawari makanan.
4. Orang tua memberi contoh kepada anak.
Bagi balita yang memiliki berat badan kurang ideal maka
diberikan pendampingan konseling dan makanan tambahan
yang bergizi seimbang. Pemberian makanan tambahan pada
balita diberikan dalam dua kali periode dengan rentang waktu
per dua minggu. Setelah satu bulan diberikan pendampingan
konseling dan pendampingan pemberian makanan tambahan
maka dicek dalam penimbangan di posyandu masing-masing
dusun. Berikut data makanan tambahan yang diberikan :
No. Jenis Makanan Tambahan Periode Pemberian
1. a. Biskuit
b. 1 kg Gula
c. 3 bungkus Bahan
bubur mutiara
d. 0,5 kgTelur
a. Rabu, 23 Juli 2014
b. Kamis, 24 Juli
2014
2. a. 1 kg Gula
b. 0,5 kg Kacang Hijau
c. 0,5 kg Telur
d. Biskuit
e. Vitamin penambah
Sabtu, 18 Agustus
2014
31
napsu makan
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam
Program Menu Sehat, Pemberian Makanan Pendamping, dan
Cara Pemberian Makanan Bagi Balita
Tujuan Penyuluhan menu sehat dan cara pemberian
makanan menurut umur pada balita adalah agar para ibu
mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang boleh dan yang
tidak boleh diberikan pada balita. Penyuluhan ini juga bertujuan
untuk memberikan strategi untuk menghadapi balita yang susah
makan dan memberikan informasi resep masakan mudah, hemat,
murah, bergizi,dan cepat yang bisa diberikan kepada balita.
Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada
Umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada
khususnya. Bagi balita yang memiliki berat badan kurang ideal
diharapkan dengan adanya penyuluhan dan pendampingan
pemberian makanan tambahan mampu memperbaiki konsidi balita.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program Menu
Sehat, Pemberian Makanan Pendamping, dan Cara Pemberian
Makanan Bagi Balita
Hasil yang dicapai dalam program ini adalah para ibu
mampu memberikan makanan yang bergizi dan sehat bagi balita,
karena pada usia balita anak sangat membutuhkan nutrisi untuk
perkembangan otak dan tumbuh mereka.
Tindak lanjut dalam program ini adalah setelah diketahui
data jumlah balita yang memiliki berat badan kurang ideal, maka
diberikan penyuluhan, pendampingan konseling, dan makanan
tambahan.
32
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung :
Warga desa antusias dalam Penyuluhan Menu Sehat,
Pemberian Makanan Pendamping, dan Cara Pemberian
Makanan Bagi Balita di masing-masing Posyandu.
2. Faktor Penghambat :
Tidak ada.
3. Penanggung Jawab Program : Belinda Putri Rahmawati
(K5111008)
a. Penyuluhan Tahapan Pertumbuhan Balita
Balita pada umumnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
balita usia (1-3 tahun) dan balita pra sekolah (4-5 tahun) Balita di
Desa.
Perkembangan pertumbuhan balita sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya adalah jumlah nutrisi yang diterima
oleh balita dan kesediaan orang tua untuk memberikan rangsangan
pada anak. Sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan
selanjutnya yakni pra sekolah, sekolah, akil balig dan remaja.
Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan:
1. Kesehatan & gizi yang baik dari ibu hamil, bayi dan anak
pra sekolah.
2. Stimulasi/rangsangan yang cukup dalam kualitas dan
kuantitas. Keluarga dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik,
mental sosial anak balita.
Berikut ini adalah tahapan pertumbuhan Balita menurut
kelompok umurnya :
1) Dari lahir sampai 3 bulan :
a) Belajar mengangkat kepala
b) Belajar mengikuti objek dengan matanya
33
c) Melihat ke muka orang dengan tersenyum
d) Bereaksi terhadap suara/ bunyi
e) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran dan kontak
f) Menahan barang yang dipegangnya
g) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
2) Dari 3 bulan sampai 6 bulan:
a) Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada
dengan bertopang tangan
b) Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam
jangkauannya atau di luar jangkauannya.
c) Menahan benda-benda di mulutnya
d) Berusaha memperluas lapangan pandangan
e) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak
bermain
f) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
3) Dari 6 bulan sampai 9 bulan:
a) Dapat duduk tanpa dibantu
b) Dapat tengkurap dan berbailik sendiri
c) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati
seseorang
d) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang
lain
e) Memegang benda kecil daengan ibu jari dan jari
telunjuk
f) Bergembira dengan melempar benda-benda
g) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
h) Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut
kepada orang asing/ lain
34
i) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
dan sembunyi-sembunyian
4) Dari 9 bulan sampai 12 bulan:
a) Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
b) Dapat berjalan dengan dituntun
c) Menirukan suara
d) Mengulang bunyi yang didengarnya
e) Belajar menyatakan satu atau dua kata
f) Mengerti perintah sederhana atau larangan
g) Memperlihatkan minat yang besar dalam
mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja
dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
h) Berpartisipasi dalam permainan
5) Dari 12 bulan sampai 18 bulan:
a) Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling
rumah
b) Menyusun 2 atau 3 kotak
c) Dapat mengatakan 5-10 kata
d) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
6) Dari 18 sampai 24 bulan:
a) Naik turun tangga
b) Menyusun 6 kotak
c) Menunjuk mata dan hidungnya
d) Menyusun dua kata
e) Belajar makan sendiri
35
f) Menggambar garis di kertas atau pasir
g) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang
air kecil/ kencing
h) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh
orang-orang yang lebih besar
i) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-
main dengan mereka
7) Dari 2 sampai 3 tahun:
a) Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu
kaki
b) Membuat jembatan dengan 3 kotak
c) Mampu menyusun kalimat
d) Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti
kata-kata yang ditujukan kepadanya
e) Menggambar lingkaran
f) Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari
adanya lingkungan lain di luar keluarganya
8) Dari 3 sampai 4 tahun:
a) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
b) Berjalan pada jari kaki
c) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
d) Menggambar garis silang
e) Mengenal 2 atau 3 warna
f) Menggambar orang hanya kepala dan badan
g) Bicara dengan baik
h) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
i) Banyak bertanya
j) Bertanya bagaimana anak dilahirkan
k) Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan sisi
belakang
36
l) Mendengarkan cerita-cerita
m) Bermain dengan anak lain
n) Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudranya
o) Dapat melakasanakan tugas-tugas sederhana
9) Dari 4 sampai 5 tahun:
a) Melompat dan menari
b) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan
badan
c) Menggambar segi empat dan segi tiga
d) Pandai bicara
e) Dapat menghitung jari-jarinya
f) Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
g) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
h) Minat kepada kata baru dan artinya
i) Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
j) Mengenal 4 warna
k) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda,
membedakan besar dan kecil
l) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
Pendidikan/ stimulasi yang perlu diberikan untuk merangsang
perkembangan pertumbuhan anak antara lain:
a) Akademik sederhana: pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan
berhitung
b) Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan
masyarakat
c) Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya
pengalaman
d) Menyanyi, menggambar
37
e) Bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita,
mengucapkan syair sederhana
f) Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan,
menyampaikan berita
g) Menggambar
h) Membuat permainan dari kertas
i) Mengenal tugas, larangan-larangan
j) Aktivitas sehari-hari: makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang
air besar (BAB), kontrol buang air kecil (BAK)
Berikut prosedur pelaksanaan program penyuluhan Tahapan
Perkembangan Balita di Posyandu Desa Trengguli :
1. Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat materi
penyuluhan Tahapan Tumbuh Kembang Balita berkoordinasi dengan
bidan desa.
2. Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat media presentasi
penyuluhan Tahapan Tumbuh Kembang Balita dalam bentuk
pertunjukan wayang agar para ibu semakin tertarik dengan materi
yang diberikan.
3. Pada setiap Posyandu dilakukan penyuluhan dan pengukuran tinggi
badan, lingkar kepala, dan berat badan untuk memantau
perkembangan balita.
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam
Program Penyuluhan Tahapan Pertumbuhan Balita
Tujuan Penyuluhan tahapan tumbuh kembang balita ini
adalah untuk memberikan pendampingan dan konseling kepada
ibu-ibu yang memiliki balita supaya dapat memantau proses
pertumbuhan balitanya, dan apabila terjadi hal yang kurang normal
bisa langsung dikonsultasikan dengan bidan desa dan petugas
puskesmas.
38
Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada
umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada
khususnya.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program
Penyuluhan Tahapan Pertumbuhan Balita
Hasil yang dicapai dalam program ini adalah para ibu
mampu memantau dan memberikan rangsangan pada balita dalam
tahapan perkembangan tubuhnya, karena usia balita merupakan
usia yang sangat penting dalam proses pertumbuhan manusia. Di
usia balita tubuh dan otak baru mulai terbentuk, apabila tidak
diberi nutrisi dan rangsangan yang benar maka akan berakibat
buruk.
Tindak lanjut dalam program ini adalah setelah dilakukan
penyuluhan dan pendampingan konseling para ibu semakin rajin
untuk memantau perkembangan balitanya dan rajin memberikan
rangsangan kepada balita agar tidak terjadi keterlambatan dalam
proses pertumbuhannya.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung :
Warga desa antusias dalam Penyuluhan Menu Sehat,
Pemberian Makanan Pendamping, dan Cara Pemberian
Makanan Bagi Balita di masing-masing Posyandu.
2. Faktor Penghambat :
Tidak ada.
4. Penanggung Jawab Program : Rika Ernawati (G0011172)
a. Penyuluhan Pentingnya Imunisasi Bagi Balita
39
Imunisasi atau vaksin merupakan investasi masa depan bagi
anak, karena dengan vaksin anak akan terhindar dari penyakit serta
infeksi berbahaya. Anak-anak akan memiliki kesempatan
beraktifitas, bermain dan belajar tanpa terganggu oleh masalah
kesehatan.
Kekhawatiran yang dirasakan orangtua berdasarkan
informasi yang kini dapat dengan mudahnya didapat dari makin
canggihnya dunia infomasi teknologi. Maka tidak heran orangtua
sering menanyakan seputar efek samping dari pemberian vaksinasi.
Bahkan tidak sedikit diantara mereka mengambil jalan aman
dengan hanya memberikan imunisasi standar pada anak.
Berikut ini adalah daftar jenis imunisasi yang wajib
diberikan pada balita :
1) BCG
Vaksin BCG diberikan pada bayi sejak lahir, untuk
mencegah penyakit TBC. Jika bayi sudah berumur lebih dari
tiga bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. BCG
dapat diberikan apabila hasil uji tuberkulin negatif.
2) Hepatitis B
Hepatitis B diberikan tiga kali. Yang pertama dalam
waktu 12 jam setelah lahir. Imunisasi ini dilanjutkan saat bayi
berumur 1 bulan, kemudian diberikan lagi saat 3-6 bulan.
3) Polio
Imunisasi yang satu ini belakangan sering didengung-
dengungkan pemerintah karena telah memakan korban cukup
banyak. Target pemerintah membebaskan anak-anak
Indonesia dari penyakit polio. Polio-0 diberikan saat
kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya vaksin ini
40
diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.
Pemberian vaksin ini dulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
4) DTP
DTP diberikan untuk mencegah tiga macam penyakit
sekaligus, yaitu Difteri, Tetanus, dan Pertusis. Vaksin ini
diberikan pertama kali saat bayi berumur lebih dari enam
minggu. Lalu saat bayi berumur 4 dan 6 bulan. Ulangan DTP
diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Pada anak umur 12
tahun, imunisasi ini diberikan lagi dalam program BIAS SD
kelas VI.
5) Campak
Campak pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan.
Campak-2 diberikan pada program BIAS SD kelas 1, umur 6
tahun. Ketujuh penyakit tersebut harus dicegah dengan
imunisasi secara wajib, karena penyakit-penyakit tersebut
yang menimbulkan kematian, cacat, serta pasiennya juga
paling banyak. Setiap negara akan berbeda apa yang
diwajibkan, tergantung kondisinya.
Vaksin Hib dan Pneumokokus (PCV) mencegah penyakit
paru-paru dan radang otak. Vaksin diberikan mulai umur 2
bulan dengan interval dua bulan, sebanyak 3 kali. Imunisasi
Hib kemudian diulang saat anak berumur 15-18 bulan,
sedangkan PCV diulang saat anak berusia 12-15 bulan.
Vaksin Influenza dapat diberikan setahun sekali sejak umur 6
bulan. Vaksin ini dapat terus diberikan hingga dewasa. MMR
merupakan pengulangan vaksin campak, ditambah dengan
Gondongan dan Rubela (Campak Jerman). Diberikan saat
anak usia 15 bulan dan diulang saat anak berusia 6 tahun.
41
Tiga vaksin lain yang dianjurkan adalah Tifoid untuk
mencegah Typus, Hepatitis A, dan Varisela untuk mencegah
penyakit cacar air. Tifoid dan Hepatitis A diberikan pada
anak usia di atas 2 tahun. Tifoid dapat diulang setiap 3 tahun,
sedangkan Hepatitis A hanya diberikan dua kali dengan
interval 6-12 bulan. Varisela mulai diberikan saat anak
berusia di atas 10 tahun. Anak yang akan mendapat imunisasi
harus dalam kondisi sehat. Imunisasi diberikan dengan
memasukkan virus, bakteri, atau bagian dari bakteri ke dalam
tubuh, dan kemudian menimbulkan antibodi (kekebalan).
Untuk membentuk kekebalan yang tinggi, anak harus dalam
kondisi fit. Anak yang sedang sakit, misalnya diare atau
demam berdarah, badannya sedang memerangi penyakit. Jika
dimasukkan kuman atau virus lain dalam imunisasi, maka
tubuhnya akan bekerja sangat berat, sehingga kekebalan yang
terbentuk tidak tinggi.
Berikut prosedur pelaksanaan program penyuluhan Tahapan
Perkembangan Balita di Posyandu Desa Trengguli :
1) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat materi
penyuluhan Pentingnya Imunisasi Bagi Balita berkoordinasi
dengan bidan desa.
2) Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli membuat media
presentasi penyuluhan Tahapan Tumbuh Kembang Balita
dalam bentuk brosur yang berisi manfaat, jenis, dan jadwal
imunisasi agar para ibu semakin tertarik dengan materi yang
diberikan.
3) Pada setiap Posyandu dilakukan penyuluhan tentang
pentingnya imunisasi bagi balita.
42
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam
Program Penyuluhhan Pentingnya Imunisasi
Tujuan Penyuluhan pentingnya imunisasi bagi balita ini
adalah untuk memberikan pengetahuan agar para ibu tidak lagi
takut memberikan imunisasi kepada balitanya, karena imunisasi
sangat berguna untuk membentuk kekebalan tubuh anak. Selain itu
dengan adanya penyuluhan ini diharapkan apabila ada dampak
seperti deman setelah imunisasi ibu bisa langsung tanggap dan
tidak panik.
Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada
Umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada
khususnya.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program
Pentingnya Imunisasi Bagi Balita
Hasil yang dicapai dalam program ini adalah para ibu sudah
tidak takut untuk memberi imunisasi kepada anaknya, namun ada
dua orang ibu yang tetap tidak mau memberikan imunisasi kepada
balitanya dengan alasana keyakinan.
Tindak lanjut dalam program ini adalah setelah diketahui
ada dua orang ibu yang tidak bersedia melakukan imunisasi, maka
diberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi, namun
Kelompok KKN UNS 10 Desa Trengguli tidak memaksa ibu
tersebut untuk mengimunisasi anaknya.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung :
Warga desa antusias dalam penyuluhan PHBS Tatanan
Rumah Tangga yang diberikan di tiap Posyandu.
2. Faktor Penghambat :
Tidak ada.
43
5. Penanggung Jawab Program : Chyntia Damayanti (E0011069)
a. Penyuluhan Pendidikan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga
Anak Usia Dini adalah mereka yang berada pada usia nol
hingga delapan tahun. Dengan demikian, konsep AUD mencakup
bayi, anak-anak si Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok
Bermain (PG), Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar Awal.
Secara struktural pemerintahan, PAUD (atau PADU) hanya
dibatasi sampai pada usia enam tahun. Meskipun demikian, karena
berdasarkan pertimbangan psikologis dan pedagogis anak usia
delapan tahun masih memiliki kisaran perkembangan aspek yang
“sama” dengan anak di bawah usia tersebut dikatergorikan sebagai
Anak Usia Dini (AUD).
Kreativitas pada anak-anak memiliki ciri tersendiri.
Kreativitas anak dikoridori oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya
imajinasi serta fantasi. Anak-anak yang kreatif sensitif terhadap
stimulasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frame-frame apapun.
Artinya, mereka memiliki kebebasan dan keleluasan beraktivitas.
Anak kreatif juga cenderung memiliki keasyikan dalam aktivitas.
Kreativitas AUD juga ditandai dengan kemampuan membentuk
imajinasi mental, konsep berbagai hal yang tidak hadir di
hadapannya. AUD juga memiliki fantasi, imajinasi untuk
membentuk konsep yang mirip dengan dunia nyata Seorang anak
disebut kreatif jika ia menunjukkan ciri-ciri berikut ini :
1. Bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi, bermain-main,
mengajukan pertanyaan, menebak, mendiskusikan temuan.
2. Menggunakan imajinasi ketika bermain peran, bermain bahasa,
bercerita.
3. Berkonsentrasi untuk “tugas tunggal dalam waktu cukup lama.
4. Menata sesuatu sesuai selera.
5. Mengerjakan sesuatu dengan orang dewasa.
44
6. Mengulang untuk tahu lebih jauh.
Berikut ini adalah beberapa cara merangsang kreativitas anak :
1. Bahasa
Humor (kejutan, ketidaksinkronan, release coinage), bermain
peran teka-teki, permainan bahasa menentang ketidak
konsistenan menebak lirik, membelokkan lirik.
2. Musik
Mencipta lagu sendiri mengisi kata-kata dlm lagu menebak
nada, membelokkan nada memukul benda & menikmati
bunyinya.
3. Visual
Menggambar sesuai imajinasi, memberi warna sesuai
keinginan, menggambar sesuai persepsi bermain bayangan.
4. Kinestetik sosial
Berjoged dan membuat tarian sendiri merayu
Untuk lebih mudah dalam merangsang kreativitas anak, para
ibu bisa menggunakan metode belajar yang disesuaikan dengan
minat anak, seperti :
1. Area Agama
2. Area Berhitung/ Matematika
3. Area IPA
4. Area Musik
5. Area Bahasa
6. Area Membaca dan Menulis
7. Area Drama
8. Area Pasir/Air
9. Area Seni dan Motorik
45
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam
Program Penyuluhan Pendidikan Anak Usia Dini Didalam
Keluarga
Tujuan Penyuluhan ini adalah agar para orangtua mempu
meluangkan waktu lebih banyak dalam merangsang dan
memberikan pendidikan pada balita, karena keluarga merupakan
tempat pendidikan pertama bagi seorang anak. Apabila di dalam
keluarga seorang anak sudah diajarkan untuk disiplin, bertanggung
jawab, dan mandiri maka dengan sendirinya anak tersebut akan
terbiasa.
Sasaran dari program ini adalah warga Desa Trengguli pada
Umumnya dan warga Desa Trengguli yang memiliki balita pada
khususnya.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program
Pentingnya Imunisasi Bagi Balita
Hasil yang dicapai dalam program ini adalah para ibu
menjadi semakin berani untuk berkonsultasi dengan bidan desa dan
tim KKN UNS 10 Desa Trengguli tentang cara belajar dan bermain
yang sederhana di rumah.
Tindak lanjut dalam program ini adalah dibentuk kelas ibu
balita menurut umur balita yaitu kelompok umur 0- 2 tahun dan 3-
5 tahun dalam tiap posyandu, agar lebih mudah dalam
berkonsultasi mengenai perkembangan balita.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung :
Warga desa antusias dalam penyuluhan PHBS Tatanan
Rumah Tangga yang diberikan di tiap Posyandu.
2. Faktor Penghambat :
Tidak ada.
46
6. Penanggung Jawab Program : Achmad Afrizal Julqi (K7411002)
a. TPA
Di Desa Trengguli rutin diadakan TPA (Pendidikan
Membaca Al-Quran) di masjid. Program ini dilaksanakan setiap
hari sekitar jam 16.00-18.00. TPA tersebut diadakan untuk
mengimbangi pendidikan formal yang telah didapat anak-anak di
Sekolah umum. Dengan adanya kegiatan TPA tersebut diharapkan
moral anak menjadi terbentuk dan landasan agama (Islam) yang
didapat anak menjadi lebih kuat.
Kegiatan yang dilakukan dalam TPA tidak hanya mengenai
cara membaca Al-Quran namun juga diberikan pendidikan moral
dalam ajaran Islam. Pendidikan karakter sangat ditekankan dalam
pendidikan dalam TPA ini, hal ini bermaksud agar mampu
membentengi anak dari tindakan negatif yang mungkin akan
mudah masuk karena kondisi mental anak yang masih labil.
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam
Program TPA
Tujuan program TPA ini adalah agar mampu memperdalam
anak tentang ilmu agama (Islam) dan lebih dekat kepada Tuhan.
Selain itu diharapkan dengan adanya pendidikan moral di dalam
TPA mampu membentengi anak dari perilaku negatif dari
lingkungan luar.
Sasaran dari program ini adalah anak-anak usia sekolah
Desa Trengguli.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program
Pentingnya Imunisasi Bagi Balita
Hasil yang dicapai dalam program ini adalah anak-anak
usia sekolah Desa Trengguli semakin giat datang ke TPA dan
47
penyampaian materi tentang moral dan pendidikan agama semakin
lancar karena semakin banyaknya tenaga pengajar tambahan.
Tindak lanjut dalam program ini adalah pihak TPA
berusaha menambah tenaga pengajar tambahan yang diambil dari
warga Desa Trengguli.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung :
Anak-anak usia sekolah Desa Trengguli, pengajar TPA, dan
warga Desa Trengguli sangat antusias dengan program TPA
2. Faktor Penghambat :
Tidak ada.
7. Penanggung Jawab Program: Dody Bagus Kurniawan (E0011108)
a. Sosialisasi Cuci Tangan Dan Sikat Gigi di SD Negeri 1
Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli
Para ahli kesehatan gigi selalu menganjurkan untuk
menyikat gigi minimal dua kali sehari. Waktu yang tepat untuk
menyikat gigi adalah pada pagi hari setelah sarapan dan malam
hari sebelum tidur. Sebagian orang selalu mengabaikan aktivitas
ini sebelum tidur. Ahli kesehatan gigi mengungkapkan menyikat
gigi dimalam hari lebih penting dibandingkan dengan menyikat
gigi di pagi hari. Karena mulut mengunyah makanan sepanjang
hari. Hal ini membuat partikel kecil makanan terjebak diantara gigi
dan bila tidak dibersihkan akan melukai gusi dan gigi. Saat tidur
malam, bakteri dalam mulut tidak tidur justru bekerja lebih aktif.
Saat tidur mulut cenderung kering dan produksi air liur berkurang.
48
Air liur sendiri bertugas melindungi mulut dari bakteri jahat
penyebab sakit gigi. Sehingga bila mulut kering, hal ini sangat baik
bagi bakteri untuk berkembang didalamnya dan bisa menyebabkan
beragam masalah mulut seperti sakit gigi dan juga bau mulut.
Apabila lupa menggosok gigi pada malam hari, saat bangun
pagi bakteri mulut akan berkembang dua kali lipat. Karena, sisa-
sisa makanan di sela-sela gigi inilah yang akan diubah bakteri
menjadi asam yang membuat gigi berlubang. Bakteri juga berada
lebih lama dalam rongga mulut. Malas menggosok gigi di malam
hari menyebabkan penumpukan bakteri dalam mulut.
Menggosok gigi sebelum tidur selain membersihkan sisa-
sisa makanan yang menempel juga dapat menjaga produksi air liur
dalam mulut di malam hari.
Anak-anak kecil sulit untuk memupuk kebiasaan cuci
tangan, dan banyak orangtua juga belum menyadari pentingnya
memupuk kebiasaan ini sejak kecil. Padahal, kebiasaan kecil
seperti ini memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga
kesehatan. Setiap tahun anak-anak di seluruh dunia harus bolos
sekolah sebanyak 1,9 milyar hari sekolah karena terserang penyakit
yang diakibatkan sanitasi buruk. UNICEF, lembaga yang merilis
data tersebut, menyatakan bahwa hari-hari yang hilang tersebut
dapat dengan mudah dihindari jika anak-anak tersebut memiliki
akses untuk sanitasi yang baik. Salah satu kebiasaan yang paling
krusial dalam mewujudkan sanitasi yang baik adalah cuci tangan.
Anak-anak kecil seringkali melupakan kebiasaan ini, dan banyak
orangtua juga belum menyadari pentingnya memupuk kebiasaan
cuci tangan sejak kecil. Padahal, kebiasaan kecil seperti ini
memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan
kita.
Kebanyakan anak kecil tidak suka mencuci tangannya.
Mereka menganggap bahwa mencuci tangan itu tidak
49
menyenangkan, mengganggu waktu bermain, dan merepotkan.
Biasanya, kebiasaan mencuci tangan mereka hanya bertahan dalam
jangka waktu yang pendek. Di sinilah peranan orangtua dalam
mengingatkan dan menyuruh anak-anak mereka untuk mencuci
tangan pakai sabun setelah beraktivitas di luar rumah dan sebelum
menyentuh makanan. Cuci tangan adalah benteng utama anak-anak
dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh organisme
patogen. Secara tidak langsung, kebiasaan ini juga menjadi benteng
utama keluarga dari penyakit. Karena pada umumnya, tidak lama
setelah anak-anak kecil terjangkit suatu penyakit, seluruh keluarga
pun akan terjangkit penyakit yang sama.
Cara yang paling efektif untuk mengajarkan kebiasaan cuci
tangan kepada anak kecil adalah dengan memberikan teladan.
Orangtua hendaknya mengajak anak-anak mereka untuk selalu cuci
tangan sebelum makan dan setelah melakukan aktivitas di luar
rumah. Ajarkan kepada anak-anak Anda bagaimana caranya
mencuci tangan. Pada umumnya anak-anak tidak suka berlama-
lama untuk melakukan hal yang tidak mereka sukai, termasuk
mencuci tangan. Seringkali mereka hanya menyentuhkan
tangannya ke air lalu mulai makan sebelum tangan mereka kering.
Hal ini lah yang melandasi KKN UNS 10 Desa Trengguli untuk
memberikan sosialisasi cara menggosok gigi dan cuci tangan di
sekolah.
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam
Program Sosialisasi Cuci Tangan Dan Sikat Gigi di SD Negeri
1 Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli
Tujuan program TPA ini adalah agar anak-anak SD Negeri
1 Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli menjadi mengerti
bagaimana cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar,
dan selalu mempraktekkannya dimanapun mereka berada.
50
Sasaran dari program ini adalah anak-anak Sekolah SD
Negeri 1 dan 2 Desa Trengguli.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program
Sosialisasi Cuci Tangan Dan Sikat Gigi di SD Negeri 1
Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli
Hasil yang dicapai dalam program ini adalah anak-anak
menjadi tahu bagaimana cara menyikat gigi dan cuci tangan yang
benar.
Tindak lanjut dalam program ini adalah pihak sekolah
berusaha untuk memberikan fasilitas untuk cuci tangan seperti
wastafel dan sabun cair.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
Siswa siswi dan perangkat Sekolah SD Negeri 1 dan SD
Negeri 2 Trengguli sangat antusias dalam mengikuti
Sosialisasi sikat gigi dan cuci tangan.
2. Fakrtor Penghambat
Tidak ada.
8. Penanggung Jawab Program : Rivay Frien Danu (E0011268)
a. Belajar Sambil Bermain di TK Negeri 02 Trengguli
TK merupakan tempat bersosialisasi anak ke dua seletah
keluarga, di TK seorang anak biasanya mulai bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar. Di TK seorang anak diajarkan untuk bermain
sambil belajar. Proses belajar dalam TK tidak seperti sekolah pada
51
umumnya. Di TK seorang guru berperan sebagai teman dan tidak
diperbolehkan untuk memberikan pelajaran secara utuh kepada
anak.
Penyampaian materi pelajaran disampaikan dengan
bermain, Tim KKN UNS mengajar mewarnai dan melipat di TK
dengan diberi jeda untuk bernyanyi bersama agar murid tidak
bosan dan otak tetap segar.
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Dalam
Program Belajar Sambil Bermain di TK Negeri 02 Trengguli
Tujuan program ini adalah agar para siswa TK Negeri 02
Trengguli menjadi semakin semangat belajar.
Sasaran dari program ini adalah para siswa TK Negeri 02
Trengguli.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam Program
Sosialisasi Cuci Tangan Dan Sikat Gigi di SD Negeri 1
Trengguli dan SD Negeri 2 Trengguli
Hasil yang dicapai dalam program ini adalah anak-anak
menjadi semakin rajin belajar di TK dan tidak takut lagi
bersosialisai dengan lingkungannya.
Tindak lanjut dalam program ini adalah pihak sekolah
berusaha untuk memfasilitasi pendidikan di TK.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
Siswa siswi dan perangkat TK Negeri 02 Trengguli sangat
antusias dalam bermain dan belajar.
2. Faktor Penghambat
Tidak ada.
52
B. Kegiatan Kelompok
1. Optimalisasi Posyandu
a. Bidang Kegiatan: Kesehatan
Desa Trengguli memiliki 5 buah Posyandu, yang terletak 4
dusun, yaitu di Dusun Trengguli, Dusun Girimulyo, Dusun Sekarang,
dan 2 Posyandu di Dusun Temuireng.
1) Maksud dan Tujuan:
a) Mengoptimalisasi fungsi posyandu.
b) Meningkatkan kesadaran ibu untuk membawa balita ke
Posyandu secara rutin.
c) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita
melalui penyuluhan.
2) Sasaran:
Balita dan ibu yang memiliki balita di Desa Trengguli.
3) Tempat dan Tanggal Pelaksanaan :
a) Posyandu Ngudi Sehat (Dukuh Sumbersari, Dusun
Temuireng), tanggal 11 Juli dan 11 Agustus 2014.
b) Posyandu Bakti Pertiwi (Dusun Temuireng), tanggal 15
Juli dan 15 Agustus 2014.
c) Posyandu Sehat Sejahtera (Dusun Trengguli), tanggal 18
Juli dan 18 Agustus 2014.
d) Posyandu Sekar Melati (Dusun Sekarang), tanggal 20 Juli
dan 19 Agustus 2014.
e) Posyandu Ngudi Mulyo (Dusun Girimulyo), tanggal 21
Juli dan 19 Agustus 2014.
4) Waktu: 08.00 – 11.00 WIB
5) Kegiatan:
a) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
Pentingnya Imunisasi, Tumbuh Kembang Balita, dan Menu
Sehat Balita.
53
Setiap Posyandu diberi 2 materi penyuluhan, yaitu PHBS
sebagai materi wajib serta Pentingnya Imunisasi, Tumbuh
Kembang Balita, dan Menu Sehat Balita sebagai materi
tambahan yang diberikan sesuai kebutuhan masing-masing
Posyandu. Media penyuluhan yang digunakan adalah mading,
wayang, dan pamflet, yang bertujuan untuk mempermudah
para ibu memahami materi yang diberikan.
b) Membantu kegiatan posyandu, seperti penimbangan berat
badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala,
dan pemberian vitamin A.
c) Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita yang
termasuk dalam kategori gizi kurang.
Dalam program ini, kami berkoordinasi terlebih dulu dengan
bidan desa untuk menentukan sasaran PMT. PMT dilakukan
sebanyak 2 kali dalam 2 bulan, yaitu pada tanggal 24 Juli dan
18 Agustus 2014, yang kemudian dievaluasi. Balita yang diberi
makanan tambahan, antara lain dari Dukuh Sumbersari (Ganesa
dan Pinggir), Dusun Temuireng (Salwa, Rifai, Trian, dan
Tiara), Dusun Sekarang (Apri dan Adelia), serta Dusun
Trengguli (Rama dan Eno). Makanan tambahan yang
diberikan, yaitu gula pasir, telur, kacang hijau/ mutiara, biskuit,
dan suplemen nafsu makan.
d) Survei PHBS tatanan rumah tangga.
Survei ini dilakukan pada rumah tangga, terutama yang
memiliki balita, dengan sampel 15 rumah yang berada di
wilayah masing-masing Posyandu. Kegiatan ini didampingi
oleh beberapa kader dari masing-masing Posyandu.
e) Rapat Bulanan Kader Posyandu, di Ruang PKK Desa
Trengguli pada tanggal 22 Juli 2014 pukul 13.00, yang diikuti
oleh 25 orang kader. Kegiatan ini berfungsi untuk sarana
peningkatan pengetahuan para kader Posyandu tentang
54
kesehatan, koordinasi dan penyamaan persepsi dari masing-
masing Kader Posyandu, serta pelaporan hasil kegiatan
Posyandu.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
1) Terdapat peningkatan minat masyarakat untuk mendengarkan dan
menerapkan pengetahuan yang didapat dari penyuluhan. Dengan
demikian kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kemauan
untuk memantau kesehatan balita pun meningkat.
2) Hasil dari survei PHBS tatanan rumah tangga belum dapat
dievaluasi karena keterbatasan waktu.
3) Kegiatan Posyandu dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien
sehingga fungsi Posyandu dapat lebih optimal.
4) Secara umum terdapat peningkatan berat badan balita yang diberi
makanan tambahan, antara lain:
a) Ganesa (53 bulan) : berat badan tetap 13 kg.
b) Pinggir (25 bulan) : naik dari 9,6 kg menjadi 10 kg.
c) Salwa (20 bulan) : tidak datang ke Posyandu (karena
sedang berada di luar kota).
d) Rifai (47 bulan) : naik dari 11,5 kg menjadi 12,7 kg.
e) Trian (45 bulan) : naik dari 11,5 kg menjadi 11,7 kg.
f) Tiara (23 bulan) : naik dari 8,5 kg menjadi 8,8 kg.
g) Apri (16 bulan) : naik menjadi 7,7 kg (bulan lalu
tidak menimbang karena sedang
sakit, tetapi bulan ini naik 2 garis
dari 2 bulan sebelumnya).
h) Adelia (30 bulan) : naik dari 10 kg menjadi 10,1 kg.
i) Rama (25 bulan) : naik dari 10 kg menjadi 10,3 kg.
j) Eno (48 bulan) : naik dari 12 kg menjadi 12,5 kg.
55
Tindak lanjut dari kegiatan tersebut adalah pelaporan kepada pihak
Puskesmas yang diwakilkan oleh bidan desa, untuk dievaluasi dan
diberi penanganan.
c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Program ini melibatkan beberapa pihak, antara lain:
1) Bidan desa (Ibu Ovinia Agusta)
2) Kader Posyandu (masing-masing 5 orang), serta
3) Partisipasi aktif dari balita dan ibu balita dari masing-masing
Posyandu pada saat penyuluhan, yaitu (Dukuh Sumbersari 39
orang dari jumlah keseluruhan 62 orang, Dusun Temuireng 49
orang dari 65 orang, Dusun Trengguli 22 orang dari 31 orang,
Dusun Sekarang 20 orang dari 22 orang, dan Dusun Girimulyo 52
orang dari 64 orang).
d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Tidak ada.
2. Peringatan HUT RI ke-69
a. Bidang Kegiatan: Sosial
Dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT RI ke
69, mahasiswa KKN bersama masyarakat Desa Trengguli
menyelenggarakan berbagai macam kegiatan yang sebelumnya telah
diawali dengan rapat koordinasi desa pada tanggal 4 Agustus 2014 di
Balai Desa Trengguli dan rapat pembentukkan panitia pada tanggal 6
Agustus 2014 di Ruang PKK Desa Trengguli. Kegiatan-kegiatan
tersebut, antara lain:
1) Jalan Sehat
Tempat : Balai Desa Trengguli – Dusun Sekarang
Tanggal : 10 Agustus 2014
56
Waktu : 07.00 – 11.00 WIB
Acara : Jalan Sehat se-Desa Trengguli ini diikuti oleh
seluruh warga Trengguli bersama mahasiswa
KKN yang dimulai dari Halaman Balai Desa
Trengguli dan berakhir di Dukuh Mangkli, Dusun
Sekarang. Namun, masyarakat terlihat kurang
antusias, yang dilihat dari jumlah peserta yang
tidak terlalu banyak. Hal ini mungkin disebabkan
oleh kendala jarak dan transportasi ke lokasi jalan
sehat. Acara ini dimeriahkan dengan pembagian
doorprize.
2) Lomba Bulu Tangkis (Kades Cup)
Tempat : Gedung Bulu Tangkis Desa Trengguli
Tanggal : 10-12 Agustus 2014
Waktu : 19.00 WIB
Acara : Kades Cup merupakan salah satu event yang
sudah berjalan selama beberapa tahun. Acara
tahunan ini, cukup digemari oleh warga Desa
Trengguli, terutama di kalangan pria. Di samping
itu, olahraga bulu tangkis merupakan salah satu
cabang olahraga yang digemari warga Desa
Trengguli, bahkan sampai terbentuk klub bulu
tangkis. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta
yang cukup banyak, yaitu 23 pasang sehingga
perlombaan perlu dilaksanakan selama 3 hari.
Acara ini ini hanya mempertandingkan nomor
ganda putra, dengan hadiah trofi dan bingkisan
bagi para juaranya, yang disponsori oleh Kepala
Desa Trengguli.
57
3) Lomba Ibu PKK Desa Trengguli
Tempat : Gedung Bulu Tangkis
Tanggal : 11 Agustus 2014
Waktu : 13.00 WIB
Acara : Lomba para ibu PKK Desa Trengguli mengadakan
lomba merangkai buah dan merangkai sayur yang
diikuti oleh perwakilan setiap RT dari setiap
dusun yang ada di Desa Trengguli dengan jumlah
peserta 21. Sayur dan buah yang dirangkai harus
merupakan produk pertanian yang ada di Desa
Trengguli dengan jumlah biaya maksimal Rp
25.000,00 dan waktu maksimal 40 menit. Juri
dalam perlombaan ini adalah mahasiswa KKN.
Lomba merangkai sayur dimenangkan oleh
(berturut-turut dari pemenang pertama): RT 02/02
Trengguli, RT 03/02 Trengguli, RT 01/02
Trengguli, RT 05/03 Girimulyo, RT 06/03
Girimulyo, dan RT 01/01 Sekarang. Sedangkan
lomba merangkai buah dimenangkan oleh
(berturut-turut dari pemenang pertama): RT 02/02
Trengguli, RT 03/02 Trengguli, RT 01/02
Trengguli, RT 03/01 Sekarang, RT 01/01
Sekarang, dan RT 03/03 Girimulyo. Pemenang
pertama dari perlombaan ini mewakili Desa
Trengguli untuk lomba merangkai sayur tingkat
kecamatan.
4) Lomba Anak dan Ibu Desa Trengguli
Tempat : Halaman Balai Desa dan Gedung Bulu Tangkis
Tanggal : 15 Agustus 2014
Waktu : 13.00 WIB
58
Acara :
Perlombaan untuk anak-anak dan ibu-ibu di Desa Trengguli
bersama mahasiswa KKN, selaku penanggung jawab, berlangsung
sangat meriah. Masyarakat terlihat antusias mengikuti acara ini.
a) Lomba Anak
Perlombaan anak-anak dibagi menjadi 2 kategori, yaitu
kategori 1 (kelas 1-3 SD) dan kategori 2 (kelas 4-6 SD).
Macam-macam perlombaannya antara lain:
- Lomba memasukkan pensil ke dalam botol
Kategori 1 dimenangkan oleh Hanif, Damar, dan Venti.
Kategori 2 dimenangkan oleh Amira, Amin, dan Aga.
- Lomba makan kerupuk
Kategori 1 dimenangkan oleh Aldi, Linda, dan Solikhin.
Kategori 2 dimenangkan oleh Irvan, Nita, dan Toni.
- Lomba balap karung
Kategori 1 dimenangkan oleh Ersa, Radit, dan Syaifudin.
Kategori 2 dimenangkan oleh Ama, Imron, dan Yoga.
- Lomba balap kelereng
Kategori 1 dimenangkan oleh Farid, Ana, dan Ersa.
Kategori 2 dimenangkan oleh Upik, Amira, dan Khanza.
- Lomba pukul air
Kategori 1 dimenangkan oleh Boni, Lia, dan Rohmah.
Kategori 2 dimenangkan oleh Amin, Rizal, dan Diah.
- Lomba joget balon berpasangan
Kategori 1 dimenangkan oleh Boni-Hanif, Linda-Venti,
dan Tsania-Sofi.
Kategori 2 dimenangkan oleh Eka-Melia, Ama-Ninda, dan
Upik-Ratih.
- Lomba mewarnai kategori TK, dimenangkan oleh Aya,
Citra, dan Nadia.
59
b) Lomba Ibu
Macam-macam perlombaan untuk ibu-ibu, antara lain:
- Lomba joget balon berpasangan, dimenangkan oleh Ibu
Yati – Ibu Sri Yogi, Ibu Harni – Ibu Suparmi, dan Ibu
Partini – Ibu Sri Wahyuni.
- Lomba nyunggi tampah, dimenangkan oleh Ibu Sri, Ibu
Tumini, dan Ibu Yati.
- Lomba gendong tenggok, dimenangkan oleh Ibu Sri Yogi,
Ibu Yati, dan Ibu Sri Partini.
- Lomba sepak terong, dimenangkan oleh Ibu Harni, Ibu Nur
Yunus, dan Ibu Ambar.
- Lomba memasukan benang ke dalam jarum, dimenangkan
oleh Ibu Harni, Ibu Sri Yogi, dan Ibu Yati.
- Lomba gigit koin, dimenangkan oleh Ibu Tumini, Ibu Sri
Wahyuni, dan Ibu Wanti.
5) Malam Tirakatan
Tempat : Gedung Bulu Tangkis
Tanggal : 16 Agustus 2014
Waktu : 19.30 WIB
Acara : Malam tirakatan juga merupakan acara wajib tiap
tahunnya yang berfungsi untuk memperingati dan
merenungkan jasa-jasa pahlawan dalam
memperjuangkan kemerdekaan RI. Acara ini
dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng dan
pembagian hadiah lomba-lomba. Acara ini
dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa,
Lembaga-lembaga Desa, Para Ibu PKK,
Mahasiswa KKN, Tokoh Masyarakat, dan warga
Desa Trengguli.
60
6) Pertunjukan Seni Reog
Tempat : Lapangan Nomeran Dusun Girimulyo
Tanggal : 17 Agustus 2014
Waktu : 11.00 WIB
Acara : Pertunjukan seni Reog ini disponsori oleh Kepala
Desa Trengguli dengan menampilkan tim reog
dari Kecamatan Ngargoyoso. Masyarakat terlihat
sangat antusias menyaksikan pertunjukan ini.
Selain itu, dimeriahkan juga dengan adanya lomba
panjat pinang yang diselenggarakan oleh Dusun
Girimulyo.
7) Kegiatan HUT di Kecamatan
a) Jalan Sehat se-Kecamatan Jenawi
Tempat : Kecamatan Jenawi
Tanggal : 12 Agustus 2014
Waktu : 07.00 WIB
Acara : Jalan Sehat se-Kecamatan Jenawi ini diikuti oleh
seluruh warga Jenawi, baik para siswa, Guru,
PNS, warga biasa, serta mahasiswa KKN UNS
dan UGM, yang dimulai dan berakhir di Halaman
Kantor Kecamatan Jenawi. Masyarakat terlihat
sangat antusias mengikuti acara ini. Acara ini
dimeriahkan dengan pembagian doorprize dan
organ tunggal.
b) Lomba Voli Ibu Tingkat Kecamatan Jenawi
Tempat : Lapangan Voli SMP N 2 Jenawi
Tanggal : 12 dan 13 Agustus 2014
Waktu : 13.00 WIB
61
Acara : Lomba voli ibu ini, diikuti oleh para ibu
perwakilan dari masing-masing desa dan instansi
yang ada di Kecamatan Jenawi. Acara
berlangsung sangat meriah, terlebih dengan
adanya suporter dari masing-masing tim. Babak
penyisihan diadakan pada tanggal 12 Agustus
2014, dan karena keterbatasan waktu, babak final
diadakan pada hari berikutnya, yaitu tanggal 13
Agustus 2014. Lomba ini dimenangkan oleh tim
voli Desa Menjing. Mahasiswa KKN turut terlibat
sebagai wasit, hakim garis, dan penulis skor pada
pertandingan.
c) Lomba Merangkai Sayur Ibu PKK Tingkat Kecamatan
Jenawi
Tempat : Aula Kecamatan Jenawi
Tanggal : 13 Agustus 2014
Waktu : 07.00 WIB
Acara : Ibu PKK Kecamatan Jenawi mengadakan lomba
merangkai sayur yang diikuti oleh perwakilan
setiap desa yang ada di Kecamatan Jenawi. Sayur
yang dirangkai harus merupakan produk pertanian
yang ada di Desa Trengguli dengan jumlah biaya
maksimal Rp 25.000,00. Juri Dalam lomba
merangkai sayur tingkat kecamatan ini, Desa
Trengguli mendapat peringkat 2.
d) Upacara HUT RI ke 69
Tempat : Lapangan Desa Balong
Tanggal : 17 Agustus 2014
Waktu : 08.00 WIB
62
Acara : Upacara peringatan detik-detik proklamasi
kemerdekaan RI di kecamatan Jenawi dipimpin
oleh Bapak Camat Jenawi selaku pembina upacara
dan diikuti oleh para siswa, guru, pegawai se-
Kecamatan Jenawi, dan mahasiswa KKN UNS
dan UGM. Acara ini juga dimeriahkan dengan
adanya pertunjukan leak, reog, dan drumband
anak SD, serta pengumuman pemenang lomba se-
Kecamatan.
Selain lomba-lomba tersebut, Desa Trengguli juga meraih
juara 1 dalam lomba merias tumpeng se-Kecamatan Jenawi dan
juara 3 dalam lomba bulu tangkis se-Kecamatan Jenawi.
Maksud dan tujuan dari kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain:
a) Meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
b) Memeriahkan HUT RI ke-69.
c) Menjalin kerja sama antara mahasiswa KKN dan masyarakat
Desa Trengguli.
d) Meningkatkan ikatan persaudaraan.
Sasaran dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah seluruh masyarakat
Desa Trengguli.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Rangkaian acara periangatan HUT RI ke-69 berjalan lancar dan
meriah. Warga terlihat antusias menyemarakkan setiap acara. Tindak
lanjut dari program ini adalah pelaporan kepada pihak-pihak terkait
agar acara semacam dapat dilanjutkan setiap tahunnya.
c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Program ini melibatkan beberapa pihak, antara lain:
1) Partisipasi aktif masyarakat Kecamatan Jenawi.
2) Partisipasi aktif masyarakat Desa Trengguli.
63
3) Kepala Desa Trengguli, perangkat desa, serta tokoh masyarakat.
4) Puskesmas Jenawi dan bidan desa sebagai tim kesehatan.
5) Petugas keamanan.
6) Ibu PKK Kecamatan Jenawi.
d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Tidak ada.
3. PKK dan Arisan
a. Bidang Kegiatan: Sosial
1) Tempat : Rumah Bayan Dusun Trengguli, Rumah Ketua
RT 02 Dusun Trengguli, Rumah Bayan Dusun
Sekarang, dan Ruang PKK Desa Trengguli
2) Tanggal : 16 Juli, 19 Juli, 9 Agustus 2014
3) Waktu : 13.00 WIB
4) Kegiatan : Kegiatan yang dilakukan dalam PKK di Desa
Trengguli antara lain arisan, penyampaian
informasi bagi warga desa, penyuluhan, serta halal
bi halal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Dalam
PKK di RT 02 dusun Trengguli mahasiswa KKN
UNS melakukan penyuluhan PHBS bagi tatanan
rumah tangga. Dengan adanya penyuluhan ini
diharapkan mampu memperbaiki perilaku hidup
bersih dan sehat warga Trengguli sehingga dapat
meningkatkn derajat kesehatan. Sedangkan dalam
PKK di Dusun Sekarang, mahasiswa UNS
memberikan penyuluhan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), yang diharapkan dapat menjadi
sedikit bekali bagi para ibu, terutama yang
memiliki balita dalam mendidik anak sejak dini.
64
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hubungan antara mahasiswa KKN dengan warga semakin erat.
Selain itu, setelah diadakan penyuluhan PHBS dan PAUD,
pemahaman warga meningkat. Namun, hasilnya belum dapat
dievaluasi karena keterbatasan waktu.
c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat Desa
Trengguli, khususnya kalangan ibu PKK.
d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Tidak ada.
4. Kerja Bakti
a. Bidang Kegiatan: Kebersihan
1) Tempat : Wilayah Desa Trengguli
2) Tanggal : 4 Agustus, 7 Agustus, 8 Agustus 2014
3) Waktu : 13.00 WIB
4) Kegiatan : Kerja bakti merupakan salah satu kegiatan yang
mempunyai manfaat antara lain meningkatkan
kebersihan lingkungan dan mempererat ikatan
persaudaraan antarwarga. Kegiatan kerja bakti
yang dilakukan di Desa Trengguli antara lain
membersihkan saluran air bersih dan saluran
irigrasi, mengecat jalan, membersihkan Ruang
PKK, serta membersihkan lingkungan sekitar
rumah.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Setelah diadakan kerja bakti, saluran air bersih dan saluran
irigasi di Desa Trengguli, yang sebelumnya tersumbat, menjadi lancar
65
kembali. Selain itu, lingkungan Desa Trengguli menjadi bersih dan
indah, terutama dalam menyambut HUT RI ke 69.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pelaporan kepada pihak terkait,
dalam hal ini Desa, agar kegiatan semacam ini lebih sering diadakan.
c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Program ini melibatkan partisipasi aktif warga Desa Trengguli
d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Tidak ada.
5. Buka bersama
a. Bidang Kegiatan: Keagamaan
1) Tempat : Rumah Kepala Desa Trengguli
2) Tanggal : 22 Juli 2014
3) Waktu : 16.30 WIB
4) Kegiatan : Kegiatan buka bersama ini mengikutsertakan
perangkat desa dan tokoh masyarakat. Tujuan
buka puasa bersama ini adalah untuk menjalin
silaturahmi dengan perangkat desa dan tokoh
masyarakat dan pembahasan rencana kegiatan
untuk memperingati HUT RI ke 69.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Setelah diadakan buka bersama, hubungan antara mahasiswa
KKN dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat semakin erat
sehingga mempermudah dalam berkomunikasi. Selain itu, sudah
terdapat gambaran sederhana tentang konsep acara peringatan HUT
RI ke 69, yang kemudian ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi
dengan perangkat desa dan warga pada tanggal 4 dan 6 Agustus 2014.
66
c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Program ini melibatkan partisipasi aktif dari Kepala Desa,
perangkat desa, lembaga-lembaga di desa, tokoh masyarakat, dan
warga Desa Trengguli, dalam penentuan konsep acara peringatan
HUT RI ke 69.
d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Tidak ada.
6. Penyuluhan SMP
a. Bidang Kegiatan: Pendidikan
1) Tempat : SMP Negeri 2 Jenawi dan MTS Muhammadiyah
6 Anggras Manis
2) Tanggal : 14 Agustus dan 18 Agustus 2014
3) Waktu : 9.30 WIB
4) Kegiatan : Puskesmas Kecamatan Jenawi mempunyai
program penyuluhan terhadap siswa-siswi di 6
Sekolah (SMP dan SMK) di seluruh Kecamatan
Jenawi. Oleh karena itu, Puskesmas Jenawi
bekerja sama dengan mahasiswa KKN UNS di
Kecamatan Jenawi yang tersebar di 4 Lokasi
(Desa Balong, Desa Trengguli, Desa Jenawi, dan
Dusun Bonglot) dalam pelaksanaan penyuluhan
tersebut. Materi penyuluhan yang diberikan
adalah bahaya rokok, bahaya miras, bahaya
Napza, HIV/AIDS, dan penyuluhan mengenai
kesehatan reproduksi. Pihak Puskesmas
menentukkan kelima materi ini karena dirasa
penting sebagai pengetahuan siswa tentang
kesehatan reproduksi dan untuk membentengi diri
agar tidak terjerumus dalam dunia rokok, miras,
67
Napza, dan HIV/AIDS. Penyuluhan ini tidak
diikuti oleh seluruh siswa, tetapi hanya perwakilan
saja sebanyak 42 siswa di SMP Negeri 2 Jenawi
dan 40 siswa di MTS Muhammadiyah 6 Anggras
Manis.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Setelah diadakan penyuluhan, siswa-siswi SMP Negeri 2 Jenawi
dan MTS Muhammadiyah 6 Anggras Manis menjadi lebih paham
akan bahaya rokok, miras, Napza, dan HIV/AIDS, serta pentingnya
kesehatan reproduksi. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pelaporan
kepada pihak Puskesmas dan pemberian materi kepada pihak sekolah
agar nantinya dapat diperbanyak dan disebarluaskan kepada seluruh
siswa.
c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Program ini melibatkan beberapa pihak, antara lain:
1) Partisipasi aktif siswa-siswi SMP Negeri 2 Jenawi dan MTS
Muhammadiyah 6 Anggras Manis yang hadir dalam penyuluhan
dengan tertib dan antusias.
2) Kerja sama yang baik dari pihak sekolah dalam hal penyedian
sarana dan prasarana penunjang kegiatan penyuluhan.
3) Bimbingan dari pihak Puskesmas Jenawi.
d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Tidak ada.
7. Pengembangan Potensi Pariwisata
a. Bidang Kegiatan: Pariwisata
1) Tempat : Air terjun Sewawar, Dusun Sekarang
2) Tanggal : 4 Agustus 2014
68
3) Waktu : 15.30 WIB
4) Kegiatan : Desa Trengguli memiliki potensi pariwisata yang
cukup banyak, antara lain air terjun Sewawar yang
berada di Dusun Sekarang. Air terjun tersebut
memiliki panorama yang indah, namun belum di
kelola dengan baik, dikarenakan medannya yang
sulit dijangkau kendaraan. Oleh karena itu, KKN
UNS mengadakan program pengadaan papan
penunjuk arah menuju air terjun tersebut. Selain
air terjun Sewawar, di Desa Trengguli juga
terdapat potensi wisata lain, yaitu sumber air
panas dan lain sebagainya.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Setelah pemasangan papan penunjuk arah menuju air terjun
Sewawar, diharapkan air terjun Sewawar lebih terpublikasi dan makin
banyak wisatawan yang datang. Tindak lanjut dari program ini adalah
pelaporan kepada pihak Desa agar di kemudian hari, akses menuju air
terjun Sewawar dapat diperbaiki sehingga dapat menambah
pemasukan kas daerah Dusun Trengguli.
c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Program ini melibatkan kerja sama dari pemerintah Desa
Trengguli dan warga sekitar.
d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Tidak ada.
8. Pembuatan Peta Desa dan Papan Batas Dusun
69
a. Bidang Kegiatan: Sarana dan Prasarana
KKN UNS mengadakan program pengadaan peta Desa
Trengguli untuk memperbarui peta desa yang sudah ada di Balai Desa
yang terakhir dibuat tahun 1992. Selain itu, juga dilakukan pengadaan
papan batas dusun.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Setelah pembuatan peta Desa Trengguli yang baru, informasi
tentang gambaran wilayah Desa Trengguli menjadi lebih up to date.
Sedangkan setelah pemasangan papan batas dusun, batas antardusun
di Desa Trengguli menjadi semakin jelas. Tindak lanjut dari program
ini adalah pelaporan kepada pihak Desa.
c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Program ini melibatkan kerja sama dari pemerintah Desa
Trengguli dan warga sekitar.
d. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Tidak ada.
70
71
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa Trengguli merupakan desa yang menjadi lokasi penempatan
KKN UNS 2014 Kelompok 10 dengan tema peningkatan kesehatan balita.
Setelah selama kurang lebih 40 hari berada di lokasi KKN, dapat disimpulkan
bahwa pada umumnya tingkat kesehatan balita di Desa Trengguli sudah baik.
Akan tetapi memang masih terdapat beberapa balita yang masih berstatus gizi
kurang karena berada di bawah garis merah KMS.
Permasalahan yang ada di Desa Trengguli yang dirasa perlu
diperhatikan adalah pengembangan objek wisata dan sektor perkebunan. Pada
sektor wisata, sebenarnya Desa Trengguli mempunyai potensi keindahan
alam yang dapat dijadikan objek wisata, akan tetapi kurangnya infrastruktur
menyebabkan pengelolaan objek wisata yang ada masih belum dilakukan.
Sedangkan pada sektor perkebunan, permasalahan utama adalah wabah virus
pada tanaman cengkeh yang sampai sekarang masih belum dapat diatasi.
Ditinjau dari aspek lainnya, di Desa Trengguli sudah baik, masyarakat
sudah mempunyai kegiatan yang aktif di lingkungannya seperti PKK,
pertemuan kader Posyandu, dan lain-lain. Hanya saja masih terdapat
ketidakaktifan karangtaruna, terutama di Dusun Trengguli. Selebihnya
kehidupan bermasyarakat di Desa Trengguli sudah berjalan dengan baik,
tertib, aman, dan bersifat kekeluargaan.
Realisasi kegiatan KKN UNS 2014 kelompok 10 di Desa Trengguli
seluruhnya sudah berjalan dengan baik. Kegiatan tidak hanya berkonsentrasi
pada program utama saja, melainkan juga kegiatan penunjang, serta kegiatan
tambahan seperti kegiatan bersama tingkat kecamatan. Akan tetapi, jika
mengukur keberhasilan program utama, hasil dari kegiatan tidak dapat dilihat
dalam waktu singkat karena tema besarnya adalah mengenai kesehatan yang
diukur dalam jangka waktu menengah dan berkesinambungan. Namun, dalam
72
pelaksanaannya sudah berjalan baik dengan didukung partisipasi aktif dari
masyarakat Desa Trengguli.
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
Setelah melihat secara langsung permasalahan yang ada di Desa
Trengguli, permasalahan utama yang dihadapi adalah pengembangan
wisata dan sektor perkebunan, hendaknya pemerintah di tingkat daerah
maupun pusat dapat memberikan bantuan yang aktif dan nyata untuk
mengatasi permasalahan yang ada.
Pada masalah pemanfaatan sektor wisata, Desa Trengguli memiliki
beberapa objek wisata yang berpotensi namun belum terkelola dengan
baik, hendaknya pemerintah lebih memberi perhatian dan bantuan guna
meningkatkan pariwisata Desa Trengguli yang akan dapat berpengaruh
pula pada meningkatkan perekonomian daerah. Di sektor perkebunan,
diharapkan pihak terkait dapat segera memecahkan masalah virus pada
tanaman cengkeh yang telah meluas. Pihak Pemerintahan Desa Trengguli
sebenarnya juga sudah mengajukan permohonan untuk pemberantasan
virus ke dinas terkait, akan tetapi sampai sekarang belum ditemukan
penanggulangannya.
Sedangkan berkaitan dengan tema utama kegiatan KKN di Desa
Trengguli, yaitu peningkatan kesehatan balita, secara keseluruhan sudah
baik. Pemerintah diharapkan lebih meningkatkan perhatian terutama dalam
hal sarana dan prasarana sehingga peningkatan kesehatan balita melalui
Posyandu dapat berjalan lebih optimal.
2. Bagi Pemerintah Desa dan Masyarakat
Perlu diaktifkannya kembali karangtaruna di tingkat desa sehingga
para pemuda di Desa Trengguli dapat bersatu demi kemajuan desa. Di
bidang kesehatan, masyarakat sebaiknya tetap menjaga perilaku hidup
bersih dan sehat sehingga Desa Trengguli menjadi desa yang mempunyai
73
tingkat kesehatan yang semakin baik salah satunya dengan pengadaan
kegiatan survei perilaku hidup bersih dan sehat berkala baik bagi
masyarakat umum maupun balita agar dapat terpantau secara rutin.
Peningkatan kesehatan balita di Desa Trengguli secara keseluruhan sudah
baik. Pemerintah Desa diharapkan lebih meningkatkan perhatian terutama
dalam hal sarana dan prasarana sehingga peningkatan kesehatan balita
melalui Posyandu dapat berjalan lebih optimal.
3. Bagi LPPM UNS
Kedepannya apabila Desa Trengguli dijadikan kembali menjadi
lokasi KKN, hendaknya tema utama yang diberikan adalah mengenai
pertanian, perkebunan, atau wisata. Karena ketika setelah melihat secara
langsung masalah yang ada di lapangan, sektor-sektor tersebutlah yang
masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Sedangkan berkaitan dengan
tema utama kegiatan KKN di Desa Trengguli, yaitu peningkatan kesehatan
balita, secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik sehingga kurang
tepat untuk dijadikan sebagai tema utama.
74
75
LAMPIRAN
A. Jadwal Kegiatan/ Program Kerja/ Matrik Jadwal Kegiatan
KEGIATAN LAPANGAN KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PERIODE JULI-AGUSTUS 2014
1. NAMA/NIM :
KKN Kelompok 10 Desa Trengguli
a. Achmad Afrizal Julqi (K7411002)
b. Atina Damayanti (K4411014)
c. Belinda Putri Rahmawati (K5111008)
d. Chyntia Damayanti (E0011069)
e. Dody Bagus Kurniawan (E0011108)
f. Rika Ernawati (G0011172)
g. Rivay Frien Danu (E0011268)
h. Selvia Anggraeni (G0011194)
2. DESA/KELURAHAN : Trengguli
3. KECAMATAN : Jenawi
4. PROPINSI :Jawa Tengah
N
O.
HARI/TANGGAL JENIS KEGIATAN CATATAN
DPL
1. Kamis, 10 Juli 2014 1. Upacara pelepasan mahasiswa
KKN UNS di rektorat UNS.
2. Upacara penyerahan mahassiswa
KKN UNS di Kabupaten
Karanganyar.
3. Penyerahan mahasiswa KKN
76
UNS oleh DPL kepada
Kecamatan Jenawi dan
Kelurahan Trengguli.
4. Rapat koordinasi dengan lurah
Trengguli dan Bidan Desa
Trengguli.
2. Jumat, 11 Juli 2014 1. Penyuluhan ke posyandu Ngudi
Sehat, Dukuh Sumber Sari,
Dusun Temuireng.
3. Sabtu, 12 Juli 2014 1. Survai PHBS di Dukuh Sumber
Sari Dusun Temuireng.
4. Minggu, 13 Juli
2014
1. Koordinasi dengan kader
posyandu Desa Trengguli dan
puskesmas Jenawi.
5. Senin, 14 Juli 2014 1. Mengurus surat perizinan
kegiatan dan Koordinasi kegiatan
dengan Puskesmas Jenawi.
2. Survai PHBS di Dusun
Temuireng.
3. Survai PHBS di Dusun
Trengguli.
4. Meminjam manequin gigi di
Puskesmas Jenawi.
6. Selasa, 15 Juli 2014 1. Penyuluhan PHBS dan
Pentingnya Imunisasi pada Balita
di Posyandu Bakti Pertiwi,
Dusun Temuireng.
2. Survai PHBS di Dusun Sekarang.
7. Rabu, 16 Juli 2014 1. Membantu mengajar di TK 02
Desa Trengguli.
2. Arisan Kebayanan di Dusun
77
Trengguli.
3. Survai PHBS Desa Girimulyo.
8. Kamis, 17 Juli 2014 1. Penyuluhan Sikat Gigi dan Cuci
Tangan di SD Negeri 1
Trengguli.
9. Jumat, 18 Juli 2014 1. Penyuluhan Gizi dan Menu Sehat
Balita di Posyandu Sehat
Sejahtera, Dusun Trengguli.
10. Sabtu, 19 Juli 2014 1. Penyuluhan Sikat Gigi dan Cuci
Tangan di SD Negeri 2
Trengguli.
2. Mengembalikan manequin gigi di
Puskesmas Jenawi.
3. Rapat koordinasi program
pemberian makanan tambahan
Balita dengan bidan Desa
Trengguli.
4. Arisan dan penyuluhan PHBS di
RT dusun Trengguli.
11. Minggu, 20 Juli
2014
1. Penyuluhan Gangguan Tumbuh
kembang Balita dan PHBS di
Posyandu Sekar Melati, Dusun
Sekarang, Desa Trengguli.
12. Senin, 21 Juli 2014 1. Penyuluhan Gangguan Tumbuh
Kembang Balita dan PHBS di
Posyandu Ngudi Mulyo, Dusun
Girimulyo, Desa Trengguli.
13. Selasa, 22 Juli 2014 1. Rapat kader Posyandu Desa
Trengguli.
2. Buka Bersama dengan perangkat
Desa Trengguli
78
14. Rabu, 23 Juli 2014 1. Penyerahan makanan tambahan
dan suplemen bagi Balita yang
memiliki berat badan kurang
ideal.
15. Kamis, 24 Juli 2014 1. Penyerahan makanan tambahan
dan suplemen bagi Balita yang
memiliki berat badan kurang
ideal.
16. Jumat, 25 Juli 2014 1. Libur Hari Raya Idul Fitri
17. Sabtu, 26 Juli 2014 1. Libur Hari Raya Idul Fitri
18. Minggu, 27 Juli
2014
1. Libur Hari Raya Idul Fitri
19. Senin, 28 Juli 2014 1. Libur Hari Raya Idul Fitri
20. Selasa, 29 Juli 2014 1. Membeli perlengkapan lomba 17
Agustusan
21. Rabu, 30 Juli 2014 1. Membeli mmt dan perlengakapan
tambahan untuk melengkapi
Posyandu Desa Trengguli.
22. Kamis, 31 Juli 2014 1. Membeli kenang-kenangan bagi
kader Posyandu Desa Trengguli.
23. Jumat, 01 Agustus
2014
1. Membuat peta wilayah Desa
Trengguli.
24. Sabtu, 02 Agustus
2014
1. Membeli tambahan makanan
untuk program perbaikan gizi
Balita yang memiliki berat badan
kurang ideal.
25. Minggu, 03 Agustus
2014
1. Membeli plang untuk batas
wilayah Desa Trengguli dan
plang petunjuk arah menuju air
terjun swawar.
26. Senin, 04 Agustus 1. Rapat koordinasi desa
79
2014 perencanaan acara memperingati
HUT RI ke-69 di Desa
Trengguli.
2. Kerja bakti RT Dusun Trengguli.
3. Penyuluhan Pendidikan Anak
Usia Dini di PKK Dusun
Trengguli.
4. Survai air terjun Swawar di
Dusun Sekarang, Desa Trengguli
untuk pengembangan potensi
pariwisata Desa Trengguli.
27. Selasa, 05 Agustus
2014
1. Belajar Mewarnai dan Melipat di
TK 02 Trengguli.
28. Rabu, 06 Agustus
2014
1. Rapat koordinasi pembentukan
panitia lomba memperingati
HUT RI ke-69 di Desa
Trengguli.
2. Selamatan salah satu warga
Dusun Trengguli.
29. Kamis, 07 Agustus
2014
1. Membantu hajatan lamaran
(rewangan) anak bapak
Suyatman di Dusun Trengguli.
2. Kerja bakti mengecat lingkungan
Dusun Trengguli.
30. Jumat, 08 Agustus
2014
1. Kerja bakti membersihkan
gedung PKK Dusun Trengguli.
31. Sabtu, 09 Agustus
2014
1. Halal bi halal PKK Dusun
Trengguli.
2. Kerja Bakti bapak-bapak RT
Dusun Trengguli.
32. Minggu, 10 Agustus 1. Jalan Sehat untuk memeriahkan
80
2014 HUT RI ke-69 di Dusun
Trengguli.
33. Senin, 11 Agustus
2014
1. Penyuluhan PHBS dan Gizi dan
Menu Sehat Balita di Posyandu
Ngudi Sehat, Sumber Sari.
2. Lomba Merangkai Buah dan
sayur ibu-ibu PKK Desa
Trengguli untuk memeriahkan
HUT RI ke-69.
34. Selasa, 12 Agustus
2014
1. Jalan Sehat untuk memeriahkan
HUT RI ke-69 di Kecamatan
Jenawi.
2. Lomba Voli dengan
menggunakan daster ibu-ibu
tingkat kecamatan Jenawi.
3. Kades Cup (bulutangkis) untuk
memperingati HUT RI ke-69 di
Desa Trengguli.
35. Rabu, 13 Agustus
2014
1. Lomba merangkai Sayur tingkat
kecamatan Jenawi untuk
memperingati HUT RI KE-69.
36. Kamis, 14 Agustus
2014
1. Penyuluhan bahaya Rokok,
Alkohol/Miras, NAPZA,
HIV/AIDS, dan, Kesehatan
Reproduksi di SMP N 2 Jenawi
kerjasama dengan Puskesmas
Jenawi.
37. Jumat, 15 Agustus
2014
1. Penyuluhan Posyandu Posyandu
Bakti Pertiwi, Dusun Temuireng.
2. Lomba untuk memperingati HUT
RI ke 69 di Desa Trengguli.
81
38. Sabtu, 16 Agustus
2014
1. Rewangan untuk Tirakatan di
Desa Trengguli.
2. Tirakatan memperingati HUT RI
ke-69 di Desa Trengguli.
3. Pembagian hadiah lomba 17an.
39. Minggu, 17 Agustus
2014
1. Upacara memperingati HUT RI
ke-69 di Kecamatan Jenawi.
2. Pertujukan Reog dan Panjat
Pinang untuk memeriahkan HUT
RI ke-69 di lapangan Umbulrejo,
Desa Trengguli.
40. Senin, 18 Agustus
2014
1. Penyuluhan Posyandu Sehat
Sejahtera, Desa Trengguli.
2. Penyuluhan Bahaya Rokok,
Alkohol (MIRAS), NAPZA,
HIV/AIDS, dan Kesehatan
Reproduksi di SMP
Muhammadiyah Anggrasmanis
kerjasama dengan Puskesmas
Jenawi.
3. Pembagian makanan tambahan
untuk balita yang berat badannya
kurang ideal
41. Selasa, 19 Agustus
2014
1. Penyuluhan di Posyandu Sehat
Sejahtera, Dusun Trengguli.
2. Penyuluhan di Posyandu Sekar
Melati, Dusun Sekarang, Desa
Trengguli.
3. Penyerahan vendel di SD Negeri
2 Trengguli.
4. Penyerahan kenang-kenangan
82
untuk kader Posyandu Desa
Trengguli.
42. Rabu, 20 Agustus
2014
1. Perpisahan dengan para
Perangkat Kelurahan Trengguli
dan penyerahan peta wilayah
Desa Trengguli.
2. Penyerahan vendel di SD Negeri
1 Trengguli.
43. Kamis, 21 Agustus
2014
1. Penarikan KKN di Kecamatan
Jenawi.
B. Peta Desa Lokasi KKN
83
C. Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan KKN UNS Kelompok 10
Desa Trengguli
LAPORAN PEMASUKKAN
1. Dana Program 1 5.984.001
2. Dana Program 2 816.000
3. Dana transportasi 200.000
TOTAL 7.000.001
LAPORAN PENGELUARAN
1
.
POSYANDU
a. Penyuluhan
- Snack balita (no. nota 1) 240.290
- Properti penyuluhan (no. nota 2) 157.575
b. Kenang-kenangan Kader Posyandu
- Serbet (no. nota 3) 200.000
- Tas kecil (no. nota 3) 8.000
c. Kenang-kenangan Posyandu
- MMT (no. nota 4) 123.500
- Cetak foto (no. nota 5) 30.000
- 5 Bingkai foto ( no nota 6) 300.000
d. Kenang-kenangan Bidan Desa (no. nota 7) 70.300
TOTAL 1.129.665
2
.
PENINGKATAN GIZI BALITA
a. Pemberian makanan tambahan (no. nota 8) 689.500
84
3
.
PHBS
a. Survei
- Pembuatan angket (no. nota 9) 6.000
- Amplop (no. nota 9) 1.200
b. Kenang-kenangan Kader Posyandu
- 15 Baju batik (no. nota 10) 900.000
c. Penyuluhan SD
- Sikat gigi (no. nota 11) 2.500
- Sabun cair (no. nota 11) 97.100
- Plastik parcel (no. nota 11) 2.000
- Pasta gigi (no. nota 11) 20.000
- Sticker (no. nota 11) 100.000
- Penghapus (no. nota 11) 9.900
- Lem kertas (no. nota 11) 2.000
- Pensil (no. nota 11) 17.000
- Bolpoin (no. nota 11) 13.000
- Kertas payung (no. nota 11) 3.600
- Vendel (no. nota 12) 74.000
- 2 Pigura foto (no. nota 13) 120.000
- Cetak foto (no. nota 13) 25.000
TOTAL 1.393.300
4
.
TUMBUH KEMBANG-
-
5
.
KEGIATAN PENDAMPING
a. TK
85
- Snack (no. nota 14) 22.500
- Crayon (no. nota 14) 186.500
- Karpet (no. nota 14) 70.000
- 1 Bingkai foto (no nota 14a) 60.000
TOTAL 339.000
b. Buka Bersama (no. nota 15)
- Konsumsi 500.000
- Fotokopi undangan 4.500
- Amplop 1.000
TOTAL 505.500
c. Pariwisata
- 7 Papan penunjuk arah (no nota 16) 210.000
d. Penyuluhan SMP
- Peminjaman proyektor (no. nota 17) 50.000
e. Lomba HUT RI ke-69
- Hadiah (no. nota 18) 379.035
- Konsumsi (no. nota 19) 30.500
- Perlengkapan (no. nota 20) 170.250
TOTAL 579.785
f. Kerja Bakti
- Pembersih lantai (no. nota 21) 9.000
g. Lomba voli dan PKK
- CDRW (no. nota 22) 9.000
- Cetak foto (no. nota 22) 10.000
- 2 buah bingkai foto (no. nota 14b) 120.000
TOTAL 139.000
6
.
KENANG-KENANGAN (INSTANSI DAN
DESA)
a. Vendel (no. nota 12) 111.000
86
b. Peta desa
- Cetak peta (no. nota 23) 95.000
- Pigura (no. nota 24) 150.000
c. 5 Papan pembatas dusun (no nota 16) 150.000
d. Jam dinding (no. nota 25) 20.000
TOTAL 526.000
7 KENANG-KENANGAN (TUAN RUMAH)
a. Tuan Rumah (Pa)
- 4 Baju batik (no nota 31) 360.000
- Lukisan karikatur (no nota 30) 300.000
b. Tuan Rumah (Pi)
- Bola (no. nota 26) 60.000
- Boneka (no. nota 27) 45.000
- Lukisan karikatur (no nota 30) 300.000
c. Plastik parcel (no nota 28) 8.000
d. Pita (no nota 28) 9.500
TOTAL 1.082.500
8 TRANSPORTASI(no nota 29) 300.000
9 MMT POSKO KKN (no nota 32) 25.000
TOTAL AKHIR 6.978.250
TOTAL PEMASUKAN 7.000.001
TOTAL PENGELUARAN 6.978.250
SISA 21.751
87
BPD Kepala DesaSuharto
Sekretaris DesaSutarjo
Kaur KeuanganEko Putranto
Kaur UmumMardi
Kasi PemanJoko Purwoto
Kasi Ek.BangPartoyo
Kasi KesraSapardi
Kasi TrantibEko Suharsono
Kadus Temuireng
Sutopo
Kadus GirimulyoWarnoto
Kadus TrengguliSularto
Kadus SekarangSuparno
D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Trengguli
88
DAFTAR PUSTAKA
Data Profil Desa Trengguli Tahun 2014.
Data Monografi Desa Trengguli Tahun 2014.
Data PKK Dan Posyandu Desa Trengguli Tahun 2014.
Data Balita Bidan Desa Trengguli Tahun 2014.
Data Statistik Pertanian Desa Trengguli Tahun 2014.
Buku Potensi Desa Trengguli Tahun 2014.
89
LAMPIRAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DESA TRENGGULI
PERIODE JULI-AGUSTUS 2014
90
LAMPIRAN PRESENSI POSYANDU BALITA DESA TRENGGULI
PERIODE JULI-AGUSTUS 2014
91
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN POSYANDU BALITA DESA
TRENGGULI PERIODE JULI-AGUSTUS 2014
92
LAMPIRAN PRESENSI PENYULUHAN BAHAYA ROKOK, ALKOHOL
(MIRAS), NAPZA, DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP
KECAMATAN JENAWI PERIODE JULI-AGUSTUS 2014
93
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN BAHAYA ROKOK, ALKOHOL
(MIRAS), NAPZA, DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP
KECAMATAN JENAWI PERIODE JULI-AGUSTUS 2014
94
LAMPIRAN SURAT-SURAT PERIZINAN KKN UNS KELOMPOK 10
DESA TRENGGULI PERIODE JULI-AGUSTUS 2014
95
96