bab i alkalimetri

18
1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehinnga penulis berhasil menyelesaikan makalah ilmu kimia dasar yang berjudul “Alkalimetri”. Makalah ini berisikan informasi tentang pengertian alkalimetri dan prinsip alkalimetri. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita mengenai hal- hal yang berkaitan dengan kimia. Penulis penyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaa makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepaada semua pihak yang berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah senantiasa meridhai segala usaha kita. Aminn.

Upload: ameliahidayatullah

Post on 17-Nov-2015

680 views

Category:

Documents


63 download

DESCRIPTION

Alkalimetri adalah asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah (asam bebas) dengan suatu basa standard (larutan bakunya berupa basa).(Jr, R A Day dan underwood, A L, kimia Analsia kuantitatif, Erlangga, Jakarta,1986)

TRANSCRIPT

BAB I

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehinnga penulis berhasil menyelesaikan makalah ilmu kimia dasar yang berjudul Alkalimetri.

Makalah ini berisikan informasi tentang pengertian alkalimetri dan prinsip alkalimetri. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kimia.

Penulis penyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaa makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepaada semua pihak yang berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah senantiasa meridhai segala usaha kita. Aminn.

Padang, 20 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan.................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2

A. Pengerian Alkalimetri............................................................................. 2

B. Prinsip Alkalimetri................................................................................. 3

C. Titik Akhir Titrasi................................................................................... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................ 9

A. Penutup................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reaksi asam-basa sering digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau larutan basa. Penentuan itu dapat dilakukan dengan cara meneskan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau sebaliknya. Dalam pembahasan makalah ini akan banyak membahas tentang alkalimetri.

Alkalimetri yaitu penentuan kadar asam dari semua contoh dengan menggunakan larutan baku standar serta indikator pH yang sesuai.larutan baku standar ialah larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti dimana larutan ini setiap liternya mengandung sejumlah gram equivalen tertentu. Larutan baku standar biasa digunakan sebagai titran, sedangkankan larutan asam yang akan ditentukan kadarnya digunakan sebagai titrat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

1. Apakah pengertian alkalimetri?

2. Apakah prinsip alkalimetri?

3. Apakah titik akhir titrasi alkalimetri?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

1. Untuk Mengetahui pengertian alkalimetri

2. Untuk mengetahui prinsip alkalimetri

3. Untuk mengetahui titik akhir titik akhir titrasi

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Alkalimetri

Alkalimetri adalah asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah (asam bebas) dengan suatu basa standard (larutan bakunya berupa basa).

(Jr, R A Day dan underwood, A L, kimia Analsia kuantitatif, Erlangga, Jakarta,1986)

Alkalimetri merupakan suatu teknik analisis untuk mengetahui kadar keasaman suatu zat dengan menggunakan larutan standar basa. Basa yang digunakan biasanya adalah natrium hidroksida (NaOH). Sebelum digunakan, larutan NaOH harus distandarisasi dahulu dengan asam oksalat (H2C2O4). Hidroksida-hidroksida dari natrium, kalium dan barium umumnya digunakan sebagai larutan standar alkalis (basa). Ketiganya merupakan basa kuat dan sangat mudah larut dalam air. Pembuatan larutan standar alkalis dan amonium hidroksida tidak dibenarkan, kecuali bersifat sebagai basa lemah, pada proses pelarutan dilepaskan gas amonia (beracun).

Natrium hidroksida paling sering digunakan karena murah dan kemurniannya tinggi. Oleh karena sifatnya yang sangat higroskopis, maka diperlukan ketelitian pada proses penimbangan. Pada saat penimbangan gunakan botol timbang bertutup untuk mengurangi kesalahan. Standarisasi larutan NaOH dapat dilakukan dengan larutan asam oksalat sesuai dengan reaksinya sebagai berikut:

NaOH (aq) + H2C2O4 (aq) Na2C2O4 (aq) + 2 H2O (l)

B. Prinsip AlkalimetriTitrasi alkalimetri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan konsentrasi suatu asam dengan menggunakan larutan basa sebagai standar. Reaksi yang terjadi pada prinsipnya adalah reaksi netralisasi, yaitu pembentukan garam dan H2O netral (pH = 7) hasil reaksi antara H+ dari suatu asam dan OH- dari suatu basa.

Reaksi berlangsung stoikiometri apabila mgrek pentitrasi sama dengan mgrek titran, saat ini disebut dengan titik ekivalen. Dalam praktek kondisi ini tidak bisa dilihat secara visual tetapi dapat dilihat dengan bantuan indikator (asam-basa) yang mempunyai warna yang spesifik pada ph tertentu. Seperti indicator phenolftalein (pp) akan berwarna pink pada ph 8,3-10. Saat tercapainya perubahan warna pada titran disebut dengan titik titrasi.

Seperti telah disebutkan di atas bahwa prinsip titrasi asam-basa adalah reaksi penetralan antara asam dengan basa atau sebaliknya, maka untuk dapat melakukan titrasi ini, kita terlebih dahulu harus memahami konsep teori asam-basa, macam-macam reaksi penetralan dan indicator yang dapat dipakai pada titrasi ini, sebagai berikut:

Konsep teori asam-basa:

a. Menurut Archenius (akhir abad ke-19)

Asam adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan H+ sebagai satu-satunya ion positif.

Contoh: HCl, HNO3, CH3COOH, dan lain-lain.

HCl merupakan asam kuat, dimana dalam air akan terdisosiasi sempurna:

HCl H+ + Cl-H+ + H2O H3O+Dari reaksi ini terlihat bahwa H+ tidak terdapat bebas dalam air melainkan terikat pada molekul H2O (kelemahan teori Archenius).

Basa adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air, akan melepaskan ion OH-.

b. Menurut Bronsted dan Lowry

Asam adalah suatu senyawa yang dapat memberikan proton, disebut sebagai donor proton. Basa adalah suatu senyawa yang dapat menerima proton, disebut sebagai akseptor proton.

Asam proton + Basa konjugasi

A H+ + B

Jadi suatu asam dapat berbentuk:

Molekul, misalnya: H2SO4, HCl, CH3COOH

Anion, misalnya: HSO4-, H2PO4-, CH3COO-,COO-

Kation, misalnya: NH4+, C6H5NH3+, Fe (H2O)3+

Suatu basa juga dapat berbentuk:

Molekul, misalnya: NH3, C2H5NH2, H2O

Anion, misalnya: CH3COO-, OH-, HPO4-2, C2H5O-

Kation, misalnya: Fe (H2O)5 (OH)2+

Reaksi ini hanya terjadi bila ada suatu basa yang dapat menerima proton dari asam:

A1 B1 + H+

B2 + H+ A2

A1 + B2 A2 + B1

A1- B1 dan A2- B2 adalah pasangan-pasangan konjugasi asam-basa. Perpindahan proton terjadi dari A1 ke B2 atau dari A2 ke B1. Asam kuat melepaskan proton dengan segera sedangkan basa kuat dapat menerima proton dengan segera pula.

c. Menurut G.N. Lewis

Asam adalah suatu senyawa yang dapat menerima sepasang electron bebas, disebut sebagai akseptor pasangan electron bebas.

d. Menurut Boyle

Asam adalah suatu zat yang mempunyai daya kemampuan melarutkan tinggi.

e. Menurut Roult

Basa adalah setiap zat yang bereaksi dengan asam membentuk garam

Reaksi = Basa + Asam Garam + H2O

f.Menurut Liebeg

Asam adalah senyawa yang mengandung H, yang dapat digantikan oleh logam yang akan menghasilkan garam.

Contoh: 2HCl + Na NaCl + H2

Larutan standar

Alkalimetri kita menggunakan larutan standar untuk menentukan konsentrasinya. Larutan standar adalah larutan yang dengan tepat dapat diketahui konsentrasinya dan dipakai sebagai pereaksi.

Larutan standar dapat digolongkan menjadi:

a. Larutan standar primer

Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti untuk menstandarkan suatu larutan.

Syarat-syarat larutan standar primer:

- Memiliki kemurnian yang tinggi

- Mudah diperoleh dan dikeringkan

- Mudah diperiksa kemurniannya

- Tidak bersifat higroskopis, tidak mudah teroksidasi oleh udara

Contoh larutan standar primer

Asam: H2SO4, H2C2O4, C6H5COOH, (COOH) (COOK) C6H4.

Basa: Na2CO3, MgO, Na2B4O7.

b. Larutan standar sekunder

Larutan standar yang konsentrasinya dapat diketahui dengan menggunakan larutan standar primer sebagai pembanding.

Contoh: NaOH, KOH, KMnO4.

c. Larutan standar tersier

Larutan standar yang konsentrasinya dapat diketahui dengan menggunakan larutan standar sekunder sebagai pembanding.

Titrasi dan Indikator

Titrasi yaitu suatu proses penambahan suatu larutan dari dalam buret secara sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang dititrasi dengan yang mentitrasi tepat menjadi ekivalen satu sama lain. Dalam hal ini, larutan ynag berada di dalam buret atau larutan pentitrasi disebut titran, sedangkan larutan yang akan ditetapkan kadarnya disebut analit. Hasil titrasi disebut titrat/ titer.

Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa:Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu: 1. Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat

Contoh :

- Asam kuat : HCl

- Basa kuat : NaOH

Persamaan Reaksi :

HCl + NaOH NaCl + H2O

Reaksi ionnya :

H+ + OH- H2O

2. Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah

Contoh :

- Asam kuat : HCl

- Basa lemah : NH4OH

Persamaan Reaksi :

HCl + NH4OH NH4Cl + H2O

Reaksi ionnya :

H+ + NH4OH H2O + NH4+ 3. Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat

Contoh :

- Asam lemah : CH3COOH

- Basa kuat : NaOH

Persamaan Reaksi :

CH3COOH + NaOH NaCH3COO + H2O

Reaksi ionnya :

H+ + OH- H2O

4. Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah

Contoh :

- Asam kuat : HCl

- Garam dari asam lemah : NH4BO2Persamaan Reaksi :

HCl + NH4BO2 HBO2 + NH4Cl

Reaksi ionnya :

H+ + BO2- HBO2 5. Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah

Contoh :

- Basa kuat : NaOH

- Garam dari basa lemah : CH3COONH4Persamaan Reaksi :

NaOH + CH3COONH4 CH3COONa + NH4OH

Reaksi ionnya :

OH- + NH4- NH4OH

C. Titik Akhir Titrasi

Ketika menyelesaikan sebuah titrasi asam-basa yang sederhana, kamu menggunakan suatu indikator untuk memberitahukanmu ketika kamu memiliki perbandingan yang tepat dari asam dan basa yang dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain. Ketika terjadi perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik akhir titrasi.

Pada dunia nyata, perubahan warna terjadi ketika kamu mencampurkan dua larutan secara bersamaan pada perbandingan persamaan yang tepat. Pencampuran tersebut dikenal dengan titik ekivalen.BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Reaksi yang terjadi pada alkalimetri prinsipnya adalah reaksi netralisasi, yaitu pembentukan garam dan H2O netral (pH = 7) hasil reaksi antara H+ dari suatu asam dan OH- dari suatu basa, maka untuk dapat melakukan titrasi ini, kita terlebih dahulu harus memahami konsep teori asam-basa, macam-macam reaksi penetralan dan indikator yang dapat dipakai pada titrasi ini.

Ketika menyelesaikan sebuah titrasi asam-basa yang sederhana, kamu menggunakan suatu indikator untuk memberitahukan ketika memiliki perbandingan yang tepat dari asam dan basa yang dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain. Ketika terjadi perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik akhir titrasi.DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Scribd.asidialkalimetri.2010