bab 3 analisis strategi dan sistem yang …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00451-si...
TRANSCRIPT
81
BAB 3
ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Dwi Naga Sakti Abadi merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang manufaktur pembuatan alas kaki. Produk-produk yang
dihasilkan oleh PT. Dwi Naga Sakti Abadi seperti sepatu, sandal, sepatu
sandal untuk dewasa, anak-anak, dan orang tua yang nyaman dan sehat.
PT. Dwi Naga Sakti Abadi pertama kali didirikan pada tahun 1980
oleh Bapak Sandi Kurniawan. Merek produk yang dihasilkan perusahaan
diberi nama “Homyped”. Pertama kali didirikan perusahaan masih
berbentuk home industry yang berlokasi di daerah Jelambar dengan
jumlah karyawan sekitar 20 orang.
Sejalan dengan berjalan waktu dan berkembangnya usaha di
bidang manufaktur, kini PT. Dwi Naga Sakti Abadi telah memiliki
karyawan sekitar 3000 orang. Perusahaan telah memiliki pabrik sendiri
dengan luas sekitar 3ha yang berlokasi di Jl. Daan Mogot Km.19 No. 36 .
Jurumudi - Batu Ceper - Tangerang. Sampai saat ini merek dagang
homyped telah memiliki pasar diseluruh Indonesia dan telah melakukan
ekspor ke berbagai negara.
82
3.2 Tujuan Strategi dan Inisiatif
3.2.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
3.2.1.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis
perusahaan mencakup analisis terhadap persaingan bisnis
perusahaan dengan menggunakan teknik analisis lima
persaingan Porter dan analisis PEST (Political, Economic,
Social, Technology).
3.2.1.1.1 Analisis Lima (5) Faktor Persaingan Porter
Berikut ini adalah gambar analisis lima (5)
faktor persaingan Porter pada PT. Dwi Naga Sakti
Abadi :
Gambar 3.1 Analisis Lima Daya Porter PT. Dwi Naga Sakti Abadi
Pendatang Baru PT. Newera Gresik
Pemasok - PT. Orenta Warna - PT. Tatung - PT. Greco - PT. YKK - PT. Indo Solek
Pembeli - PT. Matahari
Departement Store, Tbk
- PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk
Pesaing Industri - PT. Carvil Abadi - PT. Ardiles Cipta Wijaya - PT. Neckerman Utama
Produk Pengganti Sepatu Sandal
& Sandal
83
Persaingan merupakan faktor penting bagi
keberhasilan dan kegagalan dalam suatu
perusahaan. Dalam Persaingan tersebut dapat
membantu perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
dan aktifitas bisnis dalam perusahaan termasuk
SI/IT yang digunakan. Terdapat lima faktor yang
yang dapat dipertimbangkan dalam persaingan,
yaitu :
• Masuknya pendatang baru
• Ancaman produk pengganti
• Daya tawar menawar pembeli
• Daya tawar menawar pemasok
• Serta persaingan di antara para peserta yang
ada
Berikut adalah analisis lima persaingan
porter pada, PT. Dwi Naga Sakti Abadi :
1. Pendatang Baru
Pada saat ini, banyak perusahaan baru yang
bergerak dalam bidang industri produksi. Hal
ini disebabkan oleh mudahnya memperoleh ijin
membuka usaha dalam bidang produksi,
sehingga dapat meningkatkan persaingan
bisnis. Para pendatang baru ini menjadi
84
ancaman bagi perusahaan. Namun, ancaman
tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan, karena
PT. Dwi Naga Sakti Abadi merupakan
perusahaan yang berpengalaman, memiliki
merek dagang yang sudah dikenal baik oleh
masyarakat terutama para pelanggannya.
2. Pesaing Industri
Pesaing industri merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang yang sama. Pada saat
ini jumlah perusahaan yang ada dalam
persaingan bisnis penyediaan produksi sepatu
sudah semakin banyak. Namun hal ini bukan
berarti usaha untuk menguasai pasar menjadi
sulit, karena perusahaan-perusahaan sepatu
memiliki keunggulan yang berbeda-beda,
tingginya permintaan sepatu yang berkualitas,
nyaman digunakan, dan dengan harga yang
sesuai kualitas. Beberapa perusahaan produksi
yang menjadi pesaing utama bagi, PT. Dwi
Naga Sakti Abadi, adalah perusahaan-
perusahaan sepatu seperti PT.Carvil Abadi, PT.
Ardiles Cipta Wijaya, dan PT. Neckerman
Utama. Perusahaan-perusahaan tersebut telah
sangat dikenal oleh masyarakat dan memiliki
85
jaringan bisnis yang luas. Oleh sebab itu
persaingan menjadi semakin ketat, sehingga
perusahaan-perusahaan tersebut termasuk PT.
Dwi Naga Sakti Abadi semakin meningkatkan
kinerja dan meningkatkan strategi bisnis yang
ada di perusahaan sehingga PT. Dwi Naga
Sakti Abadi dapat unggul dalam bersaing.
3. Kekuatan Penawaran Pemasok
Yang dimaksud sebagai pemasok adalah
perusahaan yang mendukung, PT. Dwi Naga
Sakti Abadi dalam hal pengadaan bahan baku.
Para pemasok tersebut adalah rekanan kerja
PT. Dwi Naga Sakti Abadi. Kekuatan para
pemasok kepada PT. Dwi Naga Sakti Abadi
berpengaruh besar dalam menentukan harga
produk yang dijual. Harga produk pemasok
tersebut dapat berubah pada saat permintaan
dari perusahaan dalam jumlah yang banyak
(discount) sesuai dengan kesepakatan yang
telah ditetapkan antara perusahaan dengan
pemasok.
4. Kekuatan Penawaran Pembeli
Pembeli yang dimaksud disini adalah membeli
dalam jumlah yang besar, seperti retail-retail
86
sepatu yang ada di Indonesia. Para pelanggan
biasanya akan menuntut suatu produk yang
berkualitas, pelayanan yang baik, dan harga
yang sesuai dengan kualitas produk yang
diberikan. Kekuatan penawaran pembeli dalam
penentuan harga biasanya berbanding terbalik
dengan kekuatan pemasok, sehingga pembeli
tidak dapat menentukan harga sesuai dengan
keinginannya, karena harga telah ditentukan
oleh perusahaan.
5. Ancaman Produk Pengganti
Produk pengganti yang dimaksud adalah
adanya produk lain yang saat ini juga
diproduksi sebagai produk pengganti dari
sepatu yaitu sandal dan sepatu sandal. Namun
hal ini tidak mengkhawatirkan PT. Dwi Naga
Sakti Abadi karena meskipun banyak di tawari
produk pengganti, perusahaan tidak kehilangan
para pelanggan-pelanggannya. Namun
demikian, PT. Dwi Naga Sakti Abadi tidak
boleh mengesampingkan hal ini begitu saja.
Perusahaan ini perlu memperbanyak variasi,
pengenalan produk baru yang akan di
launching kepada masyarakat dan memberikan
87
produk yang memiliki kualiatas tinggi sehingga
pelanggan dapat memperoleh keuntungan
sesuai dengan biaya yang di keluarkan.
3.2.1.1.2 Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan
Teknologi)
1. Politik
Keadaan politik di Indonesia sangatlah
tidak memadai, sehingga akitifitas bisnis yang
dijalankan oleh PT. Dwi Naga Sakti Abadi
disebabkan oleh :
a. Adanya gejolak sosial politik, baik di dalam
negeri maupun di luar negeri, seperti
adanya demonstrasi akibat kebijakan
pemerintah Indonesia mengenai kenaikan
harga di berbagai bidang yang sering
terjadi akibat ekonomi yang tidak stabil.
Selain itu, sering terjadinya demonstrasi
dari para buruh yang menuntut kenaikan
upah kerja, dan sebagainya yang dapat
menghambat para investor untuk
melakukan placing capital di Indonesia.
b. Sering terjadinya kesenjangan sosial di
antara tingkatan penduduk di Indonesia
88
dalam penggunaan sepatu bermerek yang
sering menimbulkan rasa iri, sehingga
mengurangi minat para investor dalam
menanamkan modal pada industri ini.
Namun, upaya pemerintah dalam
memajukan industri produksi sepatu di
Indonesia, semkin meningkat, seperti
kemudahan mendapatkan variasi sepatu baik
yang di import maupun yang di eksport.
2. Ekonomi
a. Perubahan harga minyak dunia
mempengaruhi biaya operasional
perusahaan yang diantaranya akibat
pemanfaatan transportasi yang mengantar
bahan baku dan komponen-komponen
yang membutuhkan biaya transportasi
untuk pembelian bahan bakar minyak.
b. Inflasi yang masih tinggi mempengaruhi
nilai tukar mata uang rupiah terhadap
dollar yang dapat berdampak pada
meningkatnya biaya perusahaan karena
sebagian besar biaya operasi perusahaan
menggunakan mata uang asing.
3. Sosial
89
Kondisi sosial yang terdapat di sekitar
perusahaan akan mempengaruhi mental dari
para pekerja. Apabila kondisi sosial di sekitar
perusahaan tidak kondusif, maka mental
karyawan juga terngganggu. Misalnya, apabila
lingkungan sekitar perusahaan melakukan
blokir atas produk perusahaan atau melakukan
demonstrasi dan tuntutan kepada perusahaan
karena kegiatan perusahaan yang mengganggu
lingkungan sekitar, maka para karyawan akan
merasa tidak aman dalam bekerja dan tidak
fokus kepada pekerjaan mereka.
Namun, kondisi sosial PT. Dwi Naga
Sakti Abadi cukup kondusif. Hal ini terbukti
dari hubungan antara perusahaan cukup baik.
4. Teknologi
a. Kurangnya pengetahuan warga Indonesia
dalam menggunakan media tekonologi
internet untuk mencari informasi tentang
produk yang di sediakan oleh PT. Dwi
Naga Sakti Abadi. Hal ini menjadi salah
satu faktor yang mengurangi tingkat
penjualan di Indonesia.
90
b. Penyebaran informasi yang kurang
mengenai model-model dan jenis sepatu
terbaru melalui berbagai media seperti
televisi, internet, majalah, dan sebagainya
yang dapat meningkatkan daya tarik
masyarakat untuk pembelian produk-
produk Homyped. Dengan adanya
perhatian lebih tentang hal diatas, hal
tersebut dapat meningkatkan
kemungkinan masyarakat tersebut untuk
menggunakan jasa dari PT. Dwi Naga
Sakti Abadi untuk memproduksi berbagai
ragam variasi sepatu bermerek seperti
Homyped.
3.2.1.2 Analisis Lingkungan Internal
3.2.1.2.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT perusahaan dilakukan untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, Peluang, dan
ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini
dilakukan secara berkala untuk membantu
perusahaan dalam menemukan dan merumuskan
strategi perusahaan.
91
SWOT membandingkan antara faktor
eksternal peluang dan ancaman dengan faktor
internal kekuatan dan kelemahan. Analisis SWOT
perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Kekuatan (Strength)
• Memiliki reputasi yaitu menerima beberapa
penghargaan PT. Dwi Naga Sakti Abadi
merupakan salah satu dari perusahaan
produksi sepatu terbaik yang ada di
Indonesia.
• Perkembangan SI/TI yang mendukung
kinerja perusahaan.
• Adanya inovasi produk
• Memiliki modal yang kuat
• Mampu menghasilkan produk yang
berkualitas dan memiliki daya saing yang
tinggi
2. Kelemahan (Weakness)
• Perusahaan masih harus melakukan
pelatihan agar karyawan mempunyai
lebih dari 1 keterampilan
• Masih melakukan pencatatan manual
92
• Sistem yang dimiliki oleh perusahaan
belum terintegrasi dengan baik antara
masing-masing divisi
• Kurangnya pemanfaatan website bagi
pelanggan
3. Peluang (Opportunity)
• Semakin maraknya tayangan melalui media
elektronik yang menarik minat pelanggan
untuk melakukan pemesanan dan
pembelian.
• Jangkauan pasar perusahaan terus
meningkat
• Memiliki hubungan yang baik dengan
pemasok
4. Ancaman (Threat)
• Adanya kenaikan nilai tukar mata uang
Dollar dan adanya kenaikan harga
minyak dunia, sehingga meningkatkan
biaya operasi yang dapat menaikan harga
produk/jasa yang ditawarkan perusahaan.
• Pesaing bisnis yang semakin banyak
• Kerusakaan bahan baku yang terjadi pada
saat pengiriman bahan baku dari supplier
93
yang berdampak pada produksi yang
seharusnya selesai tepat waktu
• Keterlambatan pengiriman material dari
supplier
3.2.1.2.2 Analisis Matrix SWOT
Berikut adalah matrix SWOT yang
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki. Matrix ini menghasilkanempat
kemungkinan alternatif strategi.
Tabel 3.1 Matrix SWOT PT. Dwi Naga Sakti Abadi
IFAS
EFAS
Internal Strength (S)
• Memiliki reputasi yaitu
menerima beberapa
penghargaan PT. Dwi
Naga Sakti Abadi
merupakan salah satu
dari perusahaan
produksi sepatu terbaik
yang ada di Indonesia.
• Perkembangan SI/TI
yang mendukung kinerja
perusahaan.
Internal Weakness (W)
• Perusahaan masih harus
melakukan pelatihan
agar karyawan
mempunyai lebih dari 1
keterampilan
• Masih melakukan
pencatatan manual
• Sistem yang dimiliki
oleh perusahaan belum
terintegrasi dengan baik
antara masing-masing
94
• Adanya inovasi produk
• Memiliki modal yang
kuat
• Mampu menghasilkan
produk yang berkualitas
dan memiliki daya saing
yang tinggi
divisi
• Kurangnya
pemanfaatan website
bagi pelanggan
External Opportunity (O)
• Semakin maraknya
tayangan melalui media
elektronik yang menarik
minat pelanggan untuk
melakukan pemesanan
dan pembelian.
• Jangkauan pasar
perusahaan terus
meningkat
• Memiliki hubungan
yang baik dengan
pemasok
SO
S1, O3 = Meningkatkan
hubungan dengan pemasok
agar kepercayaan atau
reputasi perusahaan tetap
terjaga.
S3, O2 = Adanya inovasi
produk yang terus menerus
agar jangkauan pasar
semakin meluas.
WO
WO1 = Meningkatkan
pemanfaatan website agar
jangkauan pasar semakin
luas.
WO2 = Meningkatkan
pelatihan agar karyawan-
karyawannya memiliki
kompetensi pada kegiatan-
kegiatan untuk memajukan
industrinya.
External Threats (T)
• Adanya kenaikan nilai
tukar mata uang Dollar
dan adanya kenaikan
harga minyak dunia,
sehingga meningkatkan
biaya operasi yang
dapat menaikan harga
produk/jasa yang
ST
S3, T2 = Perusahaan harus
terus menerus berinovasi
agar dapat bersaing dengan
pesaing bisnis yang baru
S5, T3 = Untuk
menghasilkan produk yang
berkualitas maka supplier
WT
W3, T4 = perusahaan harus
memiliki sistem yang
terintegrasi agar hubungan
antara gudang dengan
supplier lebih baik dalam
mengirim bahan baku
W1, T2 = Pelatihan untuk
95
ditawarkan perusahaan.
• Pesaing bisnis yang
semakin banyak
• Kerusakaan bahan baku
yang terjadi pada saat
pengiriman bahan baku
dari supplier yang
berdampak pada
produksi yang
seharusnya selesai tepat
waktu
• Keterlambatan
pengiriman material
dari supplier
harus memastikan bahan
bakunya dalam keadaan
baik dan layak untuk
diproduksi
softskill karyawan perlu
ditingkatkan agar dapat
bersaing dengan pesaing
bisnis yang semakin kuat
dengan softskillnya juga
3.2.1.2.3 Analisis EFAS
Jika telah menyelesaikan faktor-faktor
strategi eksternalnya (peluang dan ancaman) maka,
untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang
dan ancaman harus menganalsis lingkungan
eksternalnya agar lebih jelas terlihat. Seperti terlihat
pada table 3.2 EFAS dibawah ini :
Tabel 3.2 EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)
96
Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Peluang :
• semakin maraknya tayangan melalui media
elektronik yang menarik minat pelanggan
• Memiliki produk andalan seperti sepatu
sekolah
• jangkauan pasar perusahaan terus meningkat
• memiliki hubungan yang baik dengan
pemasok
0.08
0.15
0.06
0.09
1
3
2
1
0.08
0.45
0.12
0.09
Total peluang 0.38 0.7
Ancaman :
• Adanya kenaikan tukar mata uang Dollar
• Pesaing bisnis yang semakin banyak
• Kerusakan material pada saat pengiriman
• Terlambat pengiriman material dari supplier
0.19
0.15
0.15
0.13
2
1
3
2
0.38
0.15
0.45
0.26
Total ancaman 0.62 1.24
Total EFAS 1.00 1.94
3.2.1.2.4 Analisis IFAS
97
Jika telah menyelesaikan faktor-faktor
strategi internalnya (Kekuatan dan kelemahan)
maka, untuk mengetahui berbagai kemungkinan
kekuatan dan kelemahan harus menganlisis
lingkungan internalnya agar lebih jelas terlihat.
Seperti terlihat pada Tabel 3.3 IFAS dibawah ini :
Tabel 3.3 IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
Faktor-faktor Strategi internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan :
• Menyediakan jasa pemesanan
• Memiliki Reputasi(penghargaan)
• Perkembangan IS/IT yang mendukung
kinerja perusahaan
• Adanya inovasi produk
• memiliki modal yang kuat
• kemampuan untuk mempersaingkan setiap
pemesanan
0.15
0.16
0.09
0.10
0.14
0.06
4
4
3
4
3
2
0.60
0.64
0.18
0.40
0.42
0.12
Total kekuatan 0.70 2.35
Kelemahan :
• Perusahaan masih harus melakukan pelatihan
karyawan
• Pencatatan masih manual
0.10
0.15
1
2
0.10
0.30
98
• Sistem belum terintegrasi
• Kurangnya pemanfaatan website
0.02
0.03
1
1
0.02
0.03
Total kelemahan 0.30 0.35
Total IFAS 1.00 2.71
Dari analisis yang telah dibuat, maka diperoleh total nilai dari Eksternal Strategy
Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal Strategy Factor Analysis Summary
(IFAS) yang akan digunakan dalam pembuatan diagram analisis SWOT. Berikut
langkah-langkah dalam menyusun diagram analisis SWOT pada PT. Dwi Naga Sakti
Abadi :
Koordinat Titik X (IFAS) :
Total Kekuatan = 2.35 Total Kelemahan = 0.35
Letak Titik X = 2.35 – 0.35 = 2.00
Koordinat Titik Y (EFAS) :
Total Peluang = 0.7 Total Ancaman = 1.94
Letak Titik Y = 0.7 – 1.94 = -1.24
Jadi, posisi perusahaan terletak pada titik (2.00, -1.24)
Berbagai Peluang
Kelemahan Internal
Kekuatan Internal
Kuadran 3 Kuadran 1
99
Gambar 3.2 Diagram Analisis SWOT
(Rangkuti, 2006, p19)
Keterangan :
Kuadran 1 : ini merupakan situasi menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif.
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi (produk atau
pasar).
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak
ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapiberbagai ancaman dan kelemahan internal.
3.2.1.2.5 Analisis Value Chain
100
Infrastruktur Perusahaan Keuangan, hubungan dengan pemerintah, managemen mutu, akuntasi, produk Mangemen Sumber Daya Manusia Perekrutan, pelatihan dan evaluasi, pengembangan keahlian Pengembangan Teknologi LAN Pembelian Pembelian bahan baku, pembayaran bahan baku, pembelian komponen dari supplier
Logistik kedalam
- Pembelian
bahan baku - Penyimpanan
data - Quality
Control
Operasi
- Pengaturan komponen
- Persiapan produksi
- Pengecekan produksi
Logistik keluar
- Pengepakan - Pemberian
label - Pelepasan
produk
Pemasaran & Penjualan
- Promosi
dengan menggunakan media elektronik, media cetak dan website.
Pelayanan
- Meningkatkan kualitas produksi serta menyediakan jasa pembuatan upper shoes dari external buyer dan menyediakan informasi bagi pelanggan
Gambar 3.3 Analisis Value Chain
Analisis value chain dapat membantu dalam
mengidentifikasi aktifitas bisnis pada perusahaan
yang terbagi menjadi dua kelompok aktifitas
perusahaan yaitu aktifitas primer dan aktifitas
pendukung. Berikut ini adalah value chain dari PT.
Dwi Naga Sakti Abadi.
• Aktifitas Primer
A. Logistik ke dalam
Aktifitas yang berhubungan dengan
penerimaan, penyimpanan, penyebaran
masukan ke produk. Aktifitas logistik
kedalam yang dilakukan perusahaan
Margin
101
meliputi pembeliaan bahan baku,
penyimpanan data, quality control.
B. Operasi
Aktifitas yang menyangkut pengubahan
atau proses masukan menjadi produk akhir.
Aktifitas operasi yang dilakukan
perusahaan meliputi aktifitas pengaturan
komponen yang dibutuhkan kemudian
persiapan produksi kemudian dilanjutkan
ke proses pengecekan produksi, sehingga
bahan jadi keluar dari pabrik untuk dijual.
C. Logistik ke luar
Aktifitas yang berhubungan dengan
pengumpulan, penyimpanan dan
pendistribusian fisik produk kepada
pembeli. Aktifitas logistik keluar yang
dilakukan perusahaan meliputi aktifitas
pengepakan hasil produksi kemudian
pemberian label yang menandakan barang
siap untuk dikirim ke distributor.
D. Pemesanan dan Penjualan
Aktifitas yang menyangkut
penyediaansarana teknologi (Website dan
Media Elektronik) agar pembeli dapat
102
melihat produk yang tersedia pada saat ini
dan kedepannya sehingga dapat menarik
minat pembeli agar mereka mau
menggunakan sepatu dan sandal Homyped.
Aktifitas pemasaran dan penjualan yang
dilakukan perusahaan meliputi aktifitas
periklanan dan promosi melalui media
cetak dan elektronik serta melalui website.
E. Pelayanan
Aktifitas yang menyangkut penyediaan
layanan untuk meningkatkan nilai dari
kepuasan pelanggan terhadap layanan atau
jasa yang diberikan. Aktifitas pelayanan
yang dilakukan perusahaan meliputi
aktifitas yang dapat menjaga dan
meningkatkan kualitas produk serta
menyediakan jasa pembuatan Upper Shoes
dari External Buyer, dan menyediakan
informasi bagi pelanggan.
• Aktifitas Pendukung
A. Aktifitas Pembeli
Meliputi perencanaan yang terdiri dari
pembelian bahan baku, pembayaran bahan
103
baku, dan pembelian komponen dari
supplier.
B. Aktifitas Infrastruktur Perusahaan
Infrastruktur perusahaan terdiri atas
sejumlah aktifitas yang meliputi keuangan,
hubungan dengan pemerintah, managemen
mutu, akuntasi, dan produk.
C. Managemen Sumber Daya Manusia
Merupakan aktifitas yang berhubungan
dengan perekrutan karyawan, pelatihan dan
evaluasi, pengembangan keahlian dari tiap-
tiap karyawan.
D. Pengembangan Teknologi
Menyediakan dan mengatur semua sumber
daya TI yang dibutuhkan perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya sehari-hari.
Aktifitas yang menyangkut pengembangan
teknologi pada perusahaan yaitu LAN yang
menghubungkan antar divisi.
104
3.2.1.2.6 Analisis Balance Scorecard
Analisis ini digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaan berdasarkan empat prespektif :
1. Financial Perspective
Financial Perspective
Objectives Measure (s)
Meningkatkan pendapatan
perusahaan
- Peningkatan target penjualan
- Laba perusahaan
Mengurangi pengeluaran
yang berlebihan
- Biaya operasional
- Menekan biaya produksi
yang berlebih
Perspektif ini melihat pada penerapan strategi
yang bisa mendatangkan manfaat keuangan
bagi perusahaan. Karena kondisi keuangan
menentukan apakah perusahaan masih bisa
berjalan atau tidak dalam melakukan proses
bisnisnya.
105
2. Customer Perspective
Customer Perspective
Objectives Measure (s)
Meningkatkan mutu
pelayanan kepada customer
- Customer satisfaction
- Customer retention
- Customer care
Perspektif ini berfokus pada kebutuhan dan
kepuasan pelanggan dalam produk-produk
yang dikeluarkan perusahaan.
3. Internal Bussiness Perspective
Internal Bussiness Perspective
Objectives Measure (s)
Mengembangkan produk-
produk baru dan
meningkatkan kerjasama
dengan supplier
- Mengeluarkan model-model
baru sesuai dengan tuntutan
pasar
- Supplier tetap dan terjamin
Mempunyai sumber daya
yang handal dalam proses
bisnis
- Tingkat kegagalan (A/B
Grade) yang rendah
Mengembangkan sistem
untuk mendukung proses
bisnis
- Program scan and pack
106
Prespektif ini berfokus pada kinerja proses
internal yang bertujuan untuk mendorong
bisnis perusahaan agar semakin maju.
4. Innovation and Learning Perspective
Innovation and Learning Perspective
Objectives Measure (s)
Peningkatan profesionalisme
karyawan
- Training karyawan
- Meningkatkan keterampilan
Pengawasan kinerja
karyawan
- Selektif dalam penerimaan
karyawan
- Standarisasi penerimaan
karyawan
Perspektif ini berfokus pada kinerja perusahaan
dimasa yang akan dating dan apasaja faktor-
foktor pendukungnya.
3.2.1.2.7 Analisis Critical Success Factor dan Key
Performance Indicator
CSF (Critical Success Factor) adalah
beberapa faktor penting yang menentukan
kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan
bisnisnya dimana berbagai hal terlaksana dengan
tepat sehingga bisnisnya dapat berkembang dengan
107
baik. Untuk mengetahui sedah sejauh mana
perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya, maka
diperlukan suatu ukuran atau indikator yang biasa
disebut dengan “Key Performace Indicator (KPI)”
yang dapat membantu memberikan penilaian
kinerja pada perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah critical success factor
beserta key performance indicator yang dimiliki PT.
Dwi Naga Sakti Abadi.
Tabel 3.4 Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator (KPI)
Critical Success Factor Key Performance Indicator
• Menyediakan produk-produk yang
berkualitas
• Bahan baku yang dipakai harus sesuai
dengan apa yang diminta dan bermutu
bagus
• Barang jadi yang telah selesai
diproduksi harus melakukan tes
kekuatan dan kelayakan pakai
• Menggunakan mesin-mesin produksi
dengan teknologi tinggi
• Model-model yang selalu berubah
(inovasi)
• Meningkatkan pertumbuhan • Meningkatkan penjualan dengan
108
perusahaan tingkat kenaikan +- 15%/tahun dan
mencapai target yang telah ditentukan
• Menigkatkan laba perusahaan
• Menerima penghargaan
• Sumber daya manusia yang
berkualitas
• Dilakukan training sebelum menjadi
karyawan
• Peningkatan jumlah kehadiran
(absensi)
Dengan melihat tabel diatas , PT. Dwi Naga
Sakti Abadi memiliki beberapa faktor kesuksesan
(CSF) dan indikatornya (KPI) untuk membantu
dalam pengambilan keputusan, membuat stategi,
dan mencapai tujuan perusahaan. Dari analisis ini
dapat diketahui bahwa PT. Dwi Naga Sakti Abadi
memiliki faktor kesuksesan yang baik walaupun
masih terdapat ancaman internal dan eksternal.
Analisa CSF (Critical Success Factor)
Analisa ini digunakan untuk
mengidentifikasikan faktor-faktor yang menentukan
keberhasilan perusahaan. Faktor-faktor disini
merupakan area bisnis di dalam perusahan, yang
bila berhasil mencapai hasil yang diinginkan maka
109
akan menghasilkan kinerja yang kompetitif bagi
perusahaan.
1. Financial Perspective
a. Meningkatkan pendapatan perusahaan.
CSF :
- Meningkatkan target penjualan setiap
tahunnya.
- Selalu melakukan pengembangan dalam
model-model baru sesuai dengan
keinginan pasar.
- Meningkatan laba pendapatan
perusahaan.
b. Mengurangi biaya pengeluaran PT. Dwi
Naga Sakti Abadi.
CSF :
- Menekan biaya produksi dengan mesin-
mesin berteknologi tinggi tanpa
mengurangin kualitas produk.
- Mengoptimalkan biaya-biaya dalam
operasional kerja.
2. Customer Perspective
a. Meningkatkan mutu pelayanan pada
customer.
110
CSF :
- Meningkatkan dan menjaga kualitas
produk.
- Tanggap terhadap keluhan dan saran dari
pelanggan.
3. Internal Bussiness Perspective
a. Mengembangkan produk-produk baru dan
meningkatkan kerjasama dengan supplier.
CSF :
- Berinovasi dalam mengeluarkan produk-
produk baru per 3 bulan.
- Memiliki kerjasama dengan supplier-
supplier yang berkualitas.
b. Penegembangan sistem dan teknologi
informasi yang dapat mendukung strategi
jangka panjang.
CSF :
- Melakukan pengembangan dibidang IS/IT
dalam mempelancar proses bisnis.
4. Innovation and Learning Perspective
a. Meningkatkan profesionalisme karyawan
dan pengawasan kinerja karyawan.
CSF :
111
- Selektif dalam perekrutan/penerimaan
karyawan.
- Training karyawan sebelum menjadi
karyawan tetap.
- Persyaratan standarisasi yang tinggi dan
jenjang karier karyawan yang dijamin.
3.2.1.3 Strategic Plan
Adapun Visi dan Misi pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi
adalah sebagai berikut :
• Visi pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi adalah :
Untuk selalu berinovasi, memperkuat merek dagang kami,
mencakup lapisan manapun dan ramah lingkungan.
• Misi pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi adalah :
1. Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan dan
berinovasi produk kami sehingga dapat melebihi
harapan pelanggan dan memberikan nilai tertinggi
kepada pelanggan.
2. Kami berusaha untuk bertanggung jawab terhadap
lingkungan dalam segala sesuatu yang kita lakukan
dari proses manufaktur untuk kegiatan sehari-hari.
3. Kami mendedikasikan diri kami tidak sepenuhnya
kepada stakeholder tetapi juga kepada karyawan.
112
4. Kami bangga menjadi anggota APPRISINDO
(Assosiasi Persepatuan Indonesia) dan akan selalu
mendukung sepenuhnya gerakan ACI (Aku Cinta
100% Produk Indonesia).
3.2.1.4 CONOPS
3.2.1.4.1 CONOPS Scenario
PT Dwi Naga Sakti Abadi memiliki proses
bisnis yang masih sederhana. Dimulai dari
pembuatan sampel yang dibuat oleh Bagian Design,
yang mana sebelum diberikan oleh Bagian
Marketing akan dilakukan perhitungan harga jual ke
pasar oleh Owner. Setelah harga jual disepakati,
maka sampel beserta harga jual akan diberikan
kepada Bagian Marketing agar sampel mulai
dipasarkan dan diperkenalkan ke pasar sesuai
denga harga jual sampel.
Bagian Marketing bertugas mencari
pelanggan yang akan melakukan pemesanan sepatu
ataupun produk dari PT Dwi Naga Sakti Abadi.
Setelah Bagian Marketing berhasil menemukan
pelanggan yang akan memesan, akan dibuatkan
Surat Order Pesanan yang berisikan detail pesanan
customer. Surat Pesanan akan diserahkan dari
113
Bagian Marketing ke Bagian PPIC untuk dicatat
bahan baku apa saja yang dibutuhkan dalam setiap
produksi dan akan dibuat Schedule Pembelian
Bahan Baku setelah sebelumnya diberikan kepada
Direksi (Owner) untuk disetujui. Setelah ada
persetujuan dari Direksi (Owner) , maka Surat
Pesanan akan diproses dalam tahap produksi oleh
Bagian Produksi.
Sebelum Bagian Produksi memproduksi
pesanan pelanggan, Bagian PPIC akan menanyakan
pada Bagian Gudang Bahan Baku untuk mengecek
ketersediaan bahan baku. Adapun persediaan bahan
baku sudah menipis maka akan dibuatkan Surat
Permintaan Bahan Baku oleh Bagian PPIC yang
akan dikirimkan kepada Supplier. Setelah diterima
oleh Supplier, maka Supplier akan mengirimkan
Surat Penawaran Harga Bahan Baku yang mana
surat ini dikeluarkan Supplier yang berisi daftar
harga dan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan.
Bagian Pembelian akan melakukan tawar menawar
(biding) jika terjadi ketidak cocokan harga antara
Supplier dan perusahaan. Setelah harga bahan baku
disetujui oleh kedua belah pihak, maka Bagian
Pembelian akan membuat Surat Order Pembelian
114
Bahan Baku yang mana akan dikirimkan kepada
Supplier dan setelah itu Supplier akan mengirimkan
bahan baku sesuai pesanan ke bagian Gudang
Bahan Baku beserta bill (Surat Tagihan Pembayaran
Pembelian Bahan Baku) yang mana bill tersebut
akan diserahkan Bagian Keuangan. Sebelum bahan
baku masuk Gudang Bahan Baku, Bagian PPIC
memeriksa kembali bahan baku yang dikirimkan
sudah sesuai dengan pesanan atau belum,
memeriksa apakah ada bahan baku yang rusak atau
tidak. Adapun terdapat bahan baku yang rusak,
Bagian PPIC akan membuat Surat Retur/Damaged
Bahan Baku dan akan dikirimkan ke Supplier, dan
Supplier akan menentukan barang yang diretur akan
dikembalikan atau pihak perusahaan mendapatkan
potongan harga (discount). Setelah permasalahan
bahan baku selesai, Bagian Gudang Bahan Baku
harus mengubah Kartu Stok Bahan Baku saat ada
Bahan baku masuk dan keluar. Lalu Bagian
Keuangan akan membayarkan tagihan tersebut ke
supplier dengan cara transfer antar rekening bank.
Setelah bahan baku sudah lengkap maka
proses produksi akan mulai dilaksanakan sesuai
dengan Surat Pesanan. Setelah proses produksi
115
selesai maka produk akan ditest terlebih dahulu oleh
Bagian Quality Control dan mencatat hasil
pemeriksaan barang jadi dalam Surat Uji
Kelayakan. Setelah uji kelayakan selesai maka
barang jadi yang sudah sesuai standar masuk
kedalam Gudang Sementara yang ada di Bagian
Produksi. Bagian Gudang Sementara akan
mengepak (packing) barang jadi dalam satu karton
yang didalamnya berisi 12 pasang dengan variable
ukuran (assortment) sesuai dengan Surat Pesanan.
Bagian Gudang Sementara akan mengubah Kartu
Stok Gudang jika ada barang yang masuk ataupun
keluar. Bagian Gudang Sementara juga membuat
Surat Mutasi yang akan diberikan Gudang Induk
untuk dilakukan pengiriman ke Customer. Dalam
pengiriman barang jadi (produk pesanan customer),
Bagian Gudang Induk akan membuatkan Surat
Jalan yang akan dibuat rangkap 2 yaitu untuk
Bagian Keuangan dan untuk Customer. Setelah
barang jadi sampai ke Customer, Bagian Keuangan
akan menerima Surat Jalan yang telah ditandatangi
Customer sebagai bukti bahwa barang jadi sudah
sampai ditangan Customer. Bagian Keuangan akan
membuat Surat Penjualan berdasarkan Surat Jalan
116
yang diterima guna pelaporan ke Direksi (Owner).
Setlah itu, Bagian Keuangan dapat melakukan
penagihan kepada pelanggan. Pembayaran dapat
dilakukan dengan cara transfer antar bank ke
rekening yang telah disediakan PT. Dwi Naga Sakti
Abadi. Untuk pembuatan laporan-laporan tiap bulan
akan dibuat oleh Kepala masing-masing divisi
untuk dipertanggung jawabkan kepada Direksi
(Owner).
117
3.2.1.4.2 CONOPS Diagram
Gambar 3.4 CONOPS Diagram
118
3.3 Product and Services
3.3.1 Rencana Bisnis
3.3.1.1 Business Overview
PT Dwi Naga Sakti Abadi merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang manufaktur sepatu skala menengah
kebawah. Proses dimulai dengan pembuatan sampel untuk
pengenalan produknya ke pasar luar, lalu berisikan pula proses
permintaan bahan baku, memproduksi bahan baku menjadi
barang jadi hingga berakhir pada pengiriman barang jadi dan
penagihan kepada Pelanggan. Proses bisnis PT Dwi Naga Sakti
Abadi masih sangat sederhana. Kepercayaan tertinggi (tunggal)
juga masih dipegang oleh Direksi (Owner) terutama masalah
keuangan, sehingga job desk beberapa divisi agak kurang
jelas.
3.3.1.2 Executive Team Profile
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur Utama
• Menentukan kebijaksanan perusahaan dan menetapkan
pandangan ke depan dari perusahaan.
• Menentukan harga jual produk yang akan di pasarkan.
• Menyetujui pesanan yang diminta dari customer.
119
• Meminta laporan-laporan tentang perusahaan dari
bawahannya
2. General Manager
• Membawahi manager bagian
• Bertanggung jawab atas semua jalannya proses bisnis
perusahaan
• Bertanggung jawab agar perusahaan dapat berjalan
dengan baik
3. Manager Produsi
• Mengontrol produksi di pabrik agar berjalan sesuai
sebagaimana mestinya.
• Mengontrol jadwal produksi agar berjalan dengan
tepat waktu.
• Mendukung kegiatan produksi.
• Membuat kebijaksaan produksi
4. Wakil Manager Produksi
• Meminta laporan dari kepala pabrik.
• Membantu tugas dari Manager Produksi
5. Kepala Pabrik
• Mengontorl produksi pabrik.
• Mencapai target produksi.
• Mengatasi masalah-masalah yang ada di pabrik.
• Memastikan produksi di pabrik berjalan dengan baik.
120
6. Kepala Gudang Sementara
• Mengecek barang yang sudah atau belum di packing.
• Memastikan barang yang akan dikirim (assortmentnya
sudah sesuai atau belum) dan memastikan sudah
masuk dalam kemasan yang benar.
7. Manager Purchasing
• Melakukan tawar-menawar harga bahan baku dengan
supplier.
• Melakukan pembelian bahan baku kepada supplier
setelah menyetujui harga dari supplier.
8. Manager Design
• Membuat dan menyetujui design.
• Menentukan bahan dan komponen yang dipakai.
• Melakukan inovasi untuk design yang akan dibuat.
• Mencari informasi mengenai design yang sedang trend
di masyarakat.
9. Manager IT
• Menyelesaikan masalah-masalah hardware dan
software yang ada di perusahaan.
• Melakukan maintenance terhadap IT/IS yang ada di
perusahaan.
121
10. Manager PPIC
• Melakukan pemesanan bahan baku kepada supplier.
• Melakukan reture bahan baku.
• Membuat schedule pembelian bahan baku dan
produksi
11. Manager Gudang Bahan Baku
• Mengetahui jumlah stok bahan baku yang berada di
gudang.
• Membantu PPIC dalam menentukan jumlah bahan
baku yang harus dibeli.
• Meminta pembelian bahan baku
12. Manager Gudang Induk
• Mengetahui jumlah barang yang ada digudang
13. Manager HRD
• Menyediakan tenaga kerja.
• Menyeleksi calon tenaga kerja sebelum manjadi
karyawan tetap.
• Melakukan training terhadap karyawan baru.
14. Kepala Keuangan
• Melakukan penerimaan dan pengeluaran uang
perusahaan.
• Membuat laporan keuangan perusahaan.
122
• Mencatat setiap uang perusahaan yang keluar dan
masuk
15. Audit Internal
• Menghitung pajak perusahaan.
• Mencocokkan data yang ada di realitas dengan data
form.
16. Kepala Quality Control
• Menerima hasil pengujian barang jadi dan kualitas dari
bahan baku.
• Memisahkan barang yang bias didaur ulang atau tidak
dari barang jadi yang tidak lolos kiteria kelayakan
pakai.
17. Staff
• Melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan divisi masing-masing.
3.3.1.3 Relationship Business Activity To Strategic Goal
Aktifitas bisnis dengan tujuan yang ingin dicapai PT.
Dwi Naga Sakti Abadi memiliki hubungan yang sangat erat,
karena aktifitas-aktifitas bisnis yang dilakukan perusahaan
bermaksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan. Sebagai perusahaan yang bertujuan untuk
menjadikan PT. Dwi Naga Sakti Abadi sebagai perusahaan
123
manufaktur sepatu terbesar dalam skala nasional dan
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, maka strategi
bisnis dari PT. Dwi Naga Sakti Abadi adalah :
1. Melakukan kerjasama dengan supplier
Salah satu kerjasama yang dilakukan dengan supplier
adalah menjadikan partner bisnis yang berkelanjutan
dalam persediaan bahan baku dan keperluan produksi
seperti pengadaan mesin produksi, pengadaan bahan baku,
dah alat-alat produksi. Perusahaan melakukan pembayaran
dengan supplier tepat waktu agar supplier percaya dan
terus mau bekerjasama.
2. Meningkatan pelayanan terhadap customer
Demi meningkatkan pelayanan terhadap customer,
perusahaan menerima kritik dan saran dari customer,
dengan tujuan agar perusahaan dapat mengetahui
kemauan pasar dan meningkatkan mutu produk.
Perusahaan juga menyediakan website untuk customer
melihat model-model produk terbaru, keterangan toko-
toko resmi yang menjual produk perusahaan, dan
menyediakan pembelian secara online.
3. Meningkatkan kualitas dan mutu produk
Untuk mencapai tujuannya, perusahaan meningkatakan
kualitas dan mutu produk yang dihasilkan. Dengan cara
melakukan pelatihan atau training terhadap karyawan
124
baru, menggunakan teknologi-teknologi tinggi dalam
produksi, menguji barang jadi sebelum dijual,
menggunakan bahan baku yang berkualitas, dan
melakukan inovasi pada setiap produk yang dihasilkan.
Semua dilakukan demi untuk menjaga kepercayaan
customer akan mutu dan kualitas dari produk perusahaan.
4. Memfokuskan bisnis perusahaan
Sejak berdiri PT. Dwi Naga Sakti Abadi memfokuskan
diri pada produksi produk-produk yang berhubungan
dengan sepatu. Sehubungan denga perkembangan zaman
dan perubahana selera model dari masyarak yang begitu
cepat, perusahaan harus memiliki mesin-mesin produksi
yang dapat menghasilkan produk-produk dengan cepat
tanpa mengurangin mutu dan kualitas produk dan
mendapatkan info yang cepat mengenai selera model dari
masyarakat.
5. Meningkatkan kerjasama dengan distributor dan dept.
store
Salah satu kerjasama yang dilakukan dengan distributor
dan dept. store adalah meberikan target penjualan dan
memberikan hadiah yang menarik jika target dari
penjualan tersebut bias tercapai oleh distributor dan dept.
store.
125
3.3.1.4 Organization Structure
Gambar 3.5 dibawah ini adalah struktur organisasi
yang sedang berjalan pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi.
Gambar 3.5 Struktur Organisasi Sumber : PT. Dwi Naga Sakti Abadi (2012)
3.3.1.5 Market Outlook and Competitives Strategy
Kegiatan perusahaan dalam memperkenalakan produk-
produknya kepada pelangan atau kepada masyarakat dengan
tujuan untuk memenangkan persaingan. Untuk memenangkan
persaingan perusahaan harus memperkenal produk-produk
perusahaan dengan segala kelebihan dan keunggulannya untuk
126
memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan begitu masyarakat
dapat lebih loyal terhadap perusahaan dan masyarat
mengetahui keunggulan dari produk-produk yang dihasilkan
perusahaan. Semua dilakuakan semata bertujuan untuk
memenangkan persaingan yang begitu ketat. Pemasaran atau
pengenalan produk kepada masyarat dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperi brosur, website, pameran, iklan, dan lain-
lain.
Dalam hal menghadapi persaingan, agar perusahaan
dapat mempertahankan diri dari lingkungan persaingan
diperlukan strategi-strategi. Berikut ini Strategi-strategi yang
dilakukan oleh PT. Dwi Naga Sakti Abadi untuk menghadapi
persaingan dengan kompetitor :
1. Melakukan kerjasama dengan supplier
2. Meningkatan pelayanan terhadap customer
3. Meningkatkan kualitas dan mutu produk
4. Memfokuskan bisnis perusahaan
5. Meningkatkan kerjasama dengan distributor dan dept. store
127
3.3.1.6 Business Cycle
Gambar 3.6 dibawah ini adalah business cycle yang
ada pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi.
Pembuatan Sample
Pemasaran
PemesananPembelian Bahan
Baku
Penerimaan Bahan
Baku
Pembayaran Bahan
Baku
Pengiriman Bahan
Baku ke Produksi
Produksi
Pengemasan Produk
Pengiriman Produk
ke Pelanggan
Pembayaran
Pelanggan
Gambar 3.6 Business Cycle
Dimulai dari pembuatan sample yang dilakukan
bagian design. Bagian marketing akan memasarkan sample
yang telah jadi. Pelanggan akan melakukan pemesanan atas
sample yang ditawarkan. Bagian PPIC akan meminta bahan
baku kepada supplier. Harga-harga bahan yang diminta akan
dikirimkan supplier kepada bagian purchasing. Jika harga telah
disetujuai direksi, bagian purchasing akam membeli bahan
baku yang telah diminta. Bahan baku yang dipesan perusahaan
akan dikirim dan diterima bagian gudang. Supplier akan
memnerikan jumlah tagihan pembelian bahan baku. Bagian
128
keuangan akan membayar jumlah tagihan yang tertera. Bahan
baku yang ada akan dikirim ke bagian produksi untuk
dilakukan produksi. Bahan baku yang telah ada akan langsung
dilakukan produksi. Produk yang telah jadi kana dilakukan
pengemesan di bagian gudang semntara. Setelah produk selesai
dikemas dan siap dikirim ke pelanggan, bagian gudan
gsementara akan mengirimkan produk jadi ke gudang induk.
Gudang induk akan mengirimkan produk ke pelanggan sesuai
dengan pemesan. Pelanggan akan melakukan pembayaran
sesuai dengan jumlah tagihan atas produk yang dipesan dari
perusahaan.
3.3.1.7 Usecase Diagram
Usecase diagram menggambarkan daur ulang hidup
dari sebuah objek di PT. Dwi Naga Sakti Abadi dari awal
hingga akhir proses bisnis. Pada gambar 3.7 ini menjelaskan
bagaimana setiap aktor atau objek melakukan proses bisnisnya
secara berurutan.
129
Gambar 3.7 Usecase Diagram
130
3.3.1.8 Usecase Narative
Tabel 3.5 Usecase Narative
No Usecase Narative Current
1 Membuat Sample
Use Cases : Bagian design membuat contoh dari produk yang akan dijual
Object : Sample, Design
2 Membuat Surat Order Pesanan
Use Cases : Bagian marketing membuat Surat Order Pesanan sebagai bukti ada
pesanan dari pelanggan
Object : Pelanggan, Marketing, Sample, Surat Order Pesanan
3 Membuat Form Pemakaian Bahan
Use Cases : Bagian Design membuat Form Pemakaian Bahan ke Bagian Produksi
untuk mengetahui bahan apa saja yang terpakai dari suatu sample
Object : Sample, Bahan Baku, Bagian Design, Bagian Produksi
4 Membuat Schedule Pembelian Bahan Baku
Use Cases : bagian PPIC membuat jadwal pebelian bahan baku dimana dalam
jadwal tersebut berisikan kapan bahan baku yang dipesan harus tiba di
perusahaan.
Object : Baku Baku, PPIC, Schedule Pembelian Bahan Baku
5 Membuat Surat Permintaan Bahan Baku
Use Cases : Bagian PPIC membuat Surat permintaan Bahan Baku kepada
Supplier.
131
Object : Bahan Baku, Surat Permintaan Bahan Baku, PPIC, Supplier
6 Membuat Surat Order Pembelian Bahan Baku
Use Cases : Bagian Purchasing akan membuat Surat Order Pembelian Bahan
Baku kepada Supplier setelah menyetujui harga yang diberikan Supplier
Object : Bahan Baku, Bagian Purchasing, Supplier, Surat Order Pembelian
Bahan Baku
7 Mebuat Surat Reture
Use Cases : Bagian PPIC akan membuat Surat Reture setelah bahan baku yang
diterima dari Supplier tidak sesuai dengan pesanan perusahaan
Object : Bahan Baku, Supplier, Bagian PPIC, Surat Reture
8 Mengupdate Kartu Stok Bahan Baku
Use Cases : Bagian Gudang akan merubah jumlah stok bahan baku di gudang jika
ada bahan baku yang keluar dan masuk dan dicatat dalam kartu stok
Object : Bahan Baku, Bagian Gudang, Kartu Stok
9 Mengirim Bahan Baku
Use Cases : Bagian Gudang akan mengirimkan bahan baku kepada bagian
produksi untuk dilakukan produksi
Object : Bagian Gudang, Bahan Baku, Bagian Produksi
10 Melakukan Pembayaran
Use Cases : Bagian Keuangan akan melakukan pembayaran jika perusahaan
membeli bahan baku dari Supplier.
Object : Supplier, Bahan Baku, Bagian Keuangan
11 Melakukan Produksi
132
Use Cases : Bagian Produksi akan melakukan produksi untuk memenuhin
pesanan pelanggan
Object : Bagian Produksi, Bahan Baku, Produk
12 Membuat Surat Uji Kelayakan Produk
Use Cases : Bagian Quality Control akan melakukan pemeriksaan produk yang
telah jadi untuk mengetahui produk tersebut layak atau tidak layak untuk dijual
dan hasil pemeriksaan akan dikirim ke Bagian Produksi
Object : Barang Jadi, Bagian Quality Control, Bagian Produksi, Surat Uji
kelayakan Produk
13 Membuat Surat Mutasi
Use Cases : Bagian Gudang Sementara akan membuat surat mutasi untuk
memindahkan barang yang siap dijual kepada gudang induk. Surat mutasi juga
berfungsi sebagai penanda produk sudah slesai produksi dan siap untuk dikirim
ke pelanggan.
Object : Barang Jadi, Bagian Gudang Sementara, Bagian Gudang Induk,
Surat Mutasi
14 Mengupdate Kartu Stok
Use Cases : Bagian Gudang Sementara akan merubah jumlah kartu stok jika ada
produk yang masuk dan keluar gudang
Object : Barang Jadi, Bagian Gudang Sementara, Kartu Stok
15 Membuat Surat Jalan
Use Cases : Bagian Gudang Induk akan membuat Surat Jalan sesuai SOP untuk
mengirim barang jadi kepada Pelanggan
133
Object : Barang Jadi, Surat Order Pesanan, Bagian Gudang Induk, Pelanggan
16 Menerima Pembayaran
Use Cases : Bagian Keuangan akan menerima pembayaran dari pelanggan atas
pemesanan yang dilakukan pelanggan
Object : Pelanggan, Produk, Bagian Keuangan
3.4 Data dan Informasi
3.4.1 Object State Transaction Diagram
Object state transaction diagram ini menggambarkan daur ulang
hidup dari sebuah object PT. Dwi Naga Sakti Abadi dari awal proses
hingga akhir proses bisnis. Pada gambar 3.8 ini menjelaskan rangkaian
object yang terjadi selama proses bisnis berjalan.
Gambar 3.8 Object State Transaction Diargam
134
3.4.2 Logical Data Model
Logical Data Model berisi gambaran dari setiap class di PT. Dwi
Naga Sakti Abadi dan mempunyai hubungan struktural yang saling
timbal balik.
Gambar 3.9 Logical Data Model
135
3.4.3 Activity / Entity Matrix
Berikut ini gambaran dari entity type yang ada dengan fungsi
bisnis, yang menjelaskan bahwa setiap fungsi memiliki kunci yang
berbeda untuk mengakses sebuah entity type. Kunci tersebut ada empat,
yaitu create, read, update, delete. Seperti yang terlihat pada table.
Tabel 3.6 Activity/Entity Matrix
Acitvity
Entity Type S
ampe
l
Sur
at O
rder
Pes
anan
Bah
an B
aku
Sur
at P
embe
lian
Bah
an B
aku
Sur
at O
rder
Pem
bel
ian
Bah
an B
aku
Sur
at P
emba
yara
n B
ahan
Bak
u
Sur
at R
etur
e
Kar
tu S
tok
Bah
an B
aku
Sur
at U
ji K
elay
akan
Bar
ang
Jadi
(P
rodu
k)
Kar
tu S
tok
Bah
an B
aku
Sur
at M
utas
i
Sur
at J
alan
Sur
at P
enju
alan
Menawarkan Barang Sampel R C
Membuat Surat Jalan R C
Membuat SPBB R C
Membuat SOPBB R C
Mengupdate KSBB R U
Reture Bahan Baku U C
Pembayaran Bahan Baku R C
Menguji Barang Jadi C R
136
Mengupdate KSBJ R U
Membuat Surat Mutasi R C
Menerima Pembayaran R C
3.5 System and Application
3.5.1 System Communication Diagram
System Communication Diagram adalah gambaran komunikasi
sistem informasi pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang merupakan
gambaran aliran data dari setiap sistem yang terdapat di PT. Dwi Naga
Sakti Abadi.
Gamabar 3.10 System Communication Diagram
137
3.5.2 System Data Flow Diagram
Diagram alur data (DFD) pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang
dibuat sesuai dengan alur proses bisnis yang berjalan untuk mengetahui
pembagian sistem ke dalam alur kegiatan. Pada gambar 3.11 ini
menjelaskan bahwa pembagian sistem tersebut menghasilkan data store
(masuk dan keluar) serta aktifitas yang dilakukan oleh eksternal agent.
Gambar 3.11 System Data Flow Diagram
138
3.6 Technology and Infrastructure
3.6.1 Network Connectivity Diagram
Network connectivity diagram adalah koneksi fisik yang ada
didalam perusahaan. Berikut ini adalah Network Connectivity Diagram
adalah koneksi fisik yang ada didalam perusahaan. Berikut ini adalah
gambar network connectivity diagram yang ada di PT. Dwi Naga Sakti
Abadi :
Gambar 3.12 Network Connectivity Diagram
139
3.7 Security
3.7.1 Security and Privacy Plan
Menjaga keamanan perusahaan baik dalam keadaan fisik maupun
yang lainnya sangat penting. Didalam menjaga keamanan didalam proses
bisnis perusahaan maka perusahaan menyediakan satpam untuk menjaga
keamanan lingkungan sekitar perusahaan. Sedangkan untuk menjaga
keamanan data dan informasi perusahaan maka setiap karyawan didalam
perusahaan diberikan hak akses untuk mengkases ke dalam sistem
perusahaan. Karyawan wajib mengisi user id dan password pada saat
ingin login ke dalam sistem tersebut.
Perusahaan juga memakai program anti virus seperti Avira untuk
menjaga keamanan data didalam perusahaan agar tidak terkena ancaman
berbagai virus komputer yang ada. Data perusahaan juga selalu diback up
menggunakan hard disk external pada akhir bulan untuk berjaga-jaga
akan setiap kondisi terburuk yang terjadi didalam perusahaan jika terjadi
kehilangan data.
Perusahaan memiliki beberapa aturan yang harus ditaati oleh
semua karyawan yang bekerja di perusahaan seperti aturan dalam
penggunaan fasilitas komputer yang hanya untuk kepentingan proses
bisnis perusahaan saja, mematikan semua peralatan listrik dan komputer
pada saat jam kerja usai, karyawan harus mampu mengikuti dan
menyesuaikan dengan visi dan misi perusahaan yang ada agar perusahaan
dapat mencapai tujuan dengan baik.
140
3.8 Standard
3.8.1 Technology Forecast
Technology Forecast merupakan teknologi yang dipakai untuk
mendukung setiap proses bisnis perusahaan untuk mencapai strategi
perusahaan. Berikut ini merupakan spesifikasi teknologi yang digunakan :
Tabel 3.7 Technology Forecast
Technology Forecast
Forecast
Area
Jangka Pendek
(jangka12
bulan)
Jangka
Menengah
(12-24 bulan)
Jangka Panjang (2-3 tahun mendatang)
Sistem
Operasi Windows Xp Windows 7
Perubahan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan user yang diperlukan
Office
Aoutomation
Switch
Microsoft office
2003
Microsoft
office 2007
Perubahan dilakukan sesuai dengan
perkembangan microsoft office pada saat
itu
Destop PCs Acer Processor
pentium 4
Acer
Processer
core2duo
Perubahan dilakukan ketika adanya
pembaharuan aplikasi dan performa yang
dibutuhkan
Destop
Monitor LCD 15" LCD 19"
Perubahan dilakukan jika memang
dibutuhkan
Persistant
Storage 80 Gigabyte 160 Gigabyte 300 Gigabyte
141
Personal
Digital
Assistants
Gudang
sementara,
gudang induk
Direksi,
bagian
keuangan
All Units
3.9 Workforce
3.9.1 Workforce Plan
Pada divisi marketing masih perlu peningkatan kinerja didalam
mencari pelanggan-pelanggan baru untuk menunjang visi didalam
perusahaan. Dengan begitu perusahaan dapat memberikan penghargaan
bagi karyawan yang dapat mencari pelanggan yang dapat mengorder
dalam jumlah banyak. Dengan begitu karyawan didalam marketing pun
dapat saling berkompetisi untuk mendapatkan penghargaan didalam
perusahaan.
Divisi produksi juga dituntut agar dapat menjalankan fungsinya
dengan baik dalam memproduksi sepatu dengan kualitas yang baik agar
dapat bersaing dengan produk produk lainnya.
Dalam divisi keuangan pun harus dapat menciptakan suatu kinerja
yang lebih baik dari sebelumnya untuk meningkatkan keakuratan dalam
mencatat suatu laporan keuangan untuk perusahaan. Pada divisi keuangan
ini juga harus memiliki kompetensi yang baik, baik secara penanganan
pada keuangan perusahaan maupun dalam penggajian karyawan.
Gudang memliki peranan penting dalam menuju visi dan misi
perusahaan, karena didalam gudang akan menjadi aset terpenting
perusahaan. Maka pada divisi gudang harus memiliki karyawan yang
142
dapat bertanggung jawab, berkompetensi, sehingga kecilnya peluang
terjadinya kesalahan. Divisi gudang harus selalu dipantau dari kantor
pusat. Pemilihan karyawan di bagian gudang harus selektif mungkin, agar
proses pengiriman, penyetokan barang serta pembuatan laporan stok yang
akurat.
Perusahaan sangat membutuhkan pelatihan yang harus diberikan
oleh karyawan pada setiap divisi. Hal tersebut bertujuan untuk dapat
membantu kinerja karyawan dalam menjalankan proses bisnis. Pemberian
pelatihan juga akan mengurangi kesalahan dalam penggunaan sistem.
Dengan cara memberikan demo langsung atau seminar yang dilakukan
oleh programmer.
3.9.2 Organization Chart
Organization chart merupakan stuktur organisasi yang ada
didalam PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang saat ini sedang berjalan.
Gambar 3.13 Organization Chart
143
3.10 Permasalahan
- Kurang efektif dan efisien dalam pencatatan DLM karena masih dikerjakan
secara manual.
- Perusahaan masih memiliki kekurangan dalam pembagian kerja dalam beberapa
unit divisi, ketidakjelasan pembagian tanggung jawab suatu proses bisnis
juga terjadi dalam perusahaan ini, sehingga banyak kendala yang dihadapi
perusahaan seperti penumpukan tanggung jawab.
- Perusahaan memiliki hubungan yang kurang baik antar divisi, ini dikarenakan
lingkungan perusahaan yang selalu berjalan sendiri-sendiri dan kurang
terintegrasinya pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain.
- Masih kurangnya pemanfaatan website.