bab 1

2
BAB I PENDAHULUAN Skizofrenia merupakan suatu sindroma klinis yang bervariasi, tetapi sangat destruktif, psikopatologinya mencakup aspek-aspek kognisi, emosi, persepsi dan aspek-aspek perilaku lainnya. Skizofrenia pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian. Skizofrenia Paranoid merupakan gangguan psikotik yang merusak yang dapat melibatkan gangguan yang khas dalam berpikir (delusi), persepsi (halusinasi), pembicaraan, emosi dan perilaku. Ciri utama skizofrenia tipe paranoid ini adalah adanya waham yang mencolok atau halusinasi auditorik dalam konteks terdapatnya fungsi kognitif dan afek yang relatif masih terjaga, sedangkan katatonik relatif tidak menonjol. Waham biasanya adalah waham kejar atau waham kebesaran, atau keduanya, tetapi waham dengan tema lain (misalnya waham cemburu, keagamaan, atau somatisasi) mungkin juga muncul. Halusinasi juga biasanya berkaitan dengan tema wahamnya.

Upload: cibonie

Post on 14-Jul-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1

BAB I

PENDAHULUAN

Skizofrenia merupakan suatu sindroma klinis yang bervariasi, tetapi sangat

destruktif, psikopatologinya mencakup aspek-aspek kognisi, emosi, persepsi dan

aspek-aspek perilaku lainnya. Skizofrenia pada umumnya ditandai oleh

penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta

oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan

intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu

dapat berkembang kemudian. 

Skizofrenia Paranoid merupakan gangguan psikotik yang merusak yang

dapat melibatkan gangguan yang khas dalam berpikir (delusi), persepsi

(halusinasi), pembicaraan, emosi dan perilaku. Ciri utama skizofrenia tipe

paranoid ini adalah adanya waham yang mencolok atau halusinasi auditorik dalam

konteks terdapatnya fungsi kognitif dan afek yang relatif masih terjaga, sedangkan

katatonik relatif tidak menonjol. Waham biasanya adalah waham kejar atau

waham kebesaran, atau keduanya, tetapi waham dengan tema lain (misalnya

waham cemburu, keagamaan, atau somatisasi) mungkin juga muncul. Halusinasi

juga biasanya berkaitan dengan tema wahamnya.

Skizofrenia paranoid termasuk salah satu gangguan jiwa yang terbanyak

yang ditemukan di masyarakat Indonesia. Berdasarkan Riskesdas Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, di Jawa Barat sendiri sekitar 0,46%

penduduk mengalami gangguan mental berat, salah satunya adalah skizofrenia.

Berdasarkan data RSJ dr. Soeharto Herdjaan Jakarta, skizofrenia paranoid adalah

jenis skizofrenia yang paling banyak dijumpai, dengan besar persentase 33% dari

jumlah pasien rawat jalan dan 41% dari jumlah pasien rawat inap.

Bahaya skizofrenia seperti sebagian besar gangguan jiwa lainnya adalah

risiko bunuh diri atau mencederai orang lain. Skizofrenia juga tidak bisa

disembuhkan sampai sekarang. Tetapi dengan bantuan psikiater dan obat-obatan,

skizofrenia dapat dikontrol. Pemulihan memang kadang terjadi, tetapi tidak bisa

Page 2: BAB 1

diprediksikan. Dalam beberapa kasus, penderita menjadi lebih baik dari

sebelumnya. Keringanan gejala selalu nampak dalam 2 tahun pertama setelah

penderita diobati, dan berangsur-angsur menjadi jarang setelah 5 tahun

pengobatan.