bab 1

5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model dari sistem pembelajaran yang mengacu pada Student Centered Learning (SCL). Model ini memiliki proses pembelajaran yang secara dominan dikendalikan langsung oleh mahasiswa dan secara tidak langsung oleh fasilitator (Wood, 2003;Hadi, 2007).Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) sejak tahun 2007 menjalankan kurikulum baru yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang disesuaikan dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter dengan sistem PBL (Murti, 2011).Pengaplikasian PBL dapat menghasilkan Self Directed Learning (SDL) di dalam proses belajar, diantaranya peningkatan pengetahuan, keahlian, prestasi, dan pengembangan diri dalam berbagai situasi (Gibbons, 2002). Self Directed Learning (SDL) atau kemampuan belajar mandiri merupakan suatu metode yang membutuhkan peran dan tanggung jawab seorang pelajar untuk menetapkan sendiri proses belajarnya (Fisheret al., 2001).Kemandirian belajar sangat dibutuhkan karena seorang dokter dituntut untuk memiliki kemampuan yang dapatmenunjang dalam pengembangan keahlian, pemecahan masalah khususnya di bidang ilmu kedokteran, dapat berkolaborasi dengan baik, dan menjadi seorang pembelajar seumur hidup (Dunlap, 2005; Hobandet al., 2005). SDL diukur berdasarkan indikator sejauh

Upload: idha-fitriyani

Post on 13-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bab 1

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model dari sistem

pembelajaran yang mengacu pada Student Centered Learning (SCL). Model ini

memiliki proses pembelajaran yang secara dominan dikendalikan langsung oleh

mahasiswa dan secara tidak langsung oleh fasilitator (Wood, 2003;Hadi,

2007).Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) sejak tahun

2007 menjalankan kurikulum baru yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) yang disesuaikan dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter dengan

sistem PBL (Murti, 2011).Pengaplikasian PBL dapat menghasilkan Self

Directed Learning (SDL) di dalam proses belajar, diantaranya peningkatan

pengetahuan, keahlian, prestasi, dan pengembangan diri dalam berbagai situasi

(Gibbons, 2002).

Self Directed Learning (SDL) atau kemampuan belajar mandiri

merupakan suatu metode yang membutuhkan peran dan tanggung jawab

seorang pelajar untuk menetapkan sendiri proses belajarnya (Fisheret al.,

2001).Kemandirian belajar sangat dibutuhkan karena seorang dokter dituntut

untuk memiliki kemampuan yang dapatmenunjang dalam pengembangan

keahlian, pemecahan masalah khususnya di bidang ilmu kedokteran, dapat

berkolaborasi dengan baik, dan menjadi seorang pembelajar seumur hidup

(Dunlap, 2005; Hobandet al., 2005). SDL diukur berdasarkan indikator sejauh

Page 2: Bab 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

apakah seseorang mengetahui tentang sikap, keterampilan, dan karakteristik

pribadinya untuk menjalani kemandirian belajar yang disebut dengan Self-

Directed Learning Readiness (SDLR) (Fisheret al., 2001).

Pengaplikasian darimetode SDL dipengaruhi oleh dua faktor yang harus

berjalan secara seimbang, meliputi faktor eksternal dan internal. Salah satu

faktor internal yang memengaruhi SDL adalah efikasi diri. Efikasi diri adalah

suatu hasil keyakinan individu atas kemampuan dirinya untuk menguasai

situasi dan menyelesaikan tugas, sehingga akan menentukan seberapa baik

kinerja seseorang (Bandura, 1994).Efikasi diri akan menjadi dasar seorang

pelajar untuk mencapai kemandirian belajar yang berdampak pada tiga tahap

yang dilaksanakan pada kemandirian belajar yaitu perencanaan diri, pengaturan

perilaku, dan refleksi diri (Zimmerman dan Cleary, 2006).

Proses mencapai kemandirian belajarmembutuhkan kepribadian yang

kuat untuk mempertahankan usaha yang teguh dalam menghadapi kesulitan dan

rintangan, sehingga diperlukan peranan keyakinan diri atau efikasi diri. Efikasi

diri yang rendah akan menjadi kendala dalam diri seseorang untuk memperoleh

kemajuan dan menghalangi kemampuan diri untuk mengatasi segala

hambatan.Di sisi lain, seorang pelajar yang memiliki efikasi diri yang baik akan

memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat mencapai keberhasilan dengan

kemampuannya dan tidak bergantung pada orang lain. Lebih lanjut, pelajar

akan melakukan perencanaan yang matang, memiliki inisiatif tinggi dan

memiliki ketekunan untuk menyelesaikan tugasnya (Stajkovic dan Luthans,

1998; Bandura, 1997). Aktivitas-aktivitas tersebut yang kemudiandapat

Page 3: Bab 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mendorong pelajar untuk memiliki suatu kesiapan dalam menjalani

kemandirian belajar (Leach, 2000).

Beberapa penelitian telah dilakukan di Program Studi Kedokteran FK

UNS untuk meneliti faktor yang memengaruhi SDLR. Putri (2014) telah

melakukan penelitian tentang perbedaan SDLR antara mahasiswa semester I

dan semester VII. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa skor SDLR

mahasiswa semester VII lebih rendah, walaupunperbedaan skor SDLR antara

kedua tingkat mahasiswa tersebut tidak signifikan. Selain itu ditemukan bahwa

hanya separuh dari sampel populasi yang siap untuk menjalani SDL dan unsur

SDLR yang memiliki nilai paling rendah adalah unsur manajemen diri. Syah

(2014) dalam studinya mengenai hubungan motivasi akademik ekstrinsik

dengan SDLR memperlihatkan bahwa motivasi akademik ekstrinsik

berpengaruh pada SDLR namun tidak signifikan. Penelitian lain dilakukan oleh

Apriliananda (2014) menunjukkan bahwa persepsi terhadap lingkungan

pembelajaran memiliki korelasi positif dengan SDLR. Korelasi tersebut

memiliki kekuatan sedang, dimana semakin baik persepsi mahasiswa terhadap

lingkungan pembelajaran, semakin baik pula tingkat kesiapan belajar

mandirinya.

Mengetahui hubungan antara efikasi diri dan SDLR merupakan hal

yang penting karena dapat menjadi acuan bagi Mahasiswa Program Studi

Kedokteran FK UNS untuk mengoptimalkan efikasi dirinya, sehingga dapat

meningkatkan SDLR dan mendukung keberhasilannya dalam belajar. Hal ini

sesuai dengan penelitian Usher dan Pajares (2008) yang menyatakan bahwa

Page 4: Bab 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

efikasi diri bisa dioptimalkan untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar

ditinjau dari kemampuan yang penting dalam hal motivasi akademik, perilaku

belajar, serta pemilihan tindakan. Perilaku yang dapat meningkatkan efikasi diri

menjadi lebih baik perlu diterapkan pada pelajar karena dapat mendukung

fungsi penyesuaian diri dan kesuksesan seseorang. Misalnya ketika telah

diketahui bahwa pelajar memiliki kelemahan pada efikasi diri, harus dilakukan

intervensi untuk mengubah hal tersebut, salah satunya dengan cara

mengembangkan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai potensi dirinya

dan menggali kemampuan apa saja yang sebenarnya diperlukan dalam

mencapai keberhasilan (Usher dan Pajares, 2008).

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, didapatkan bahwaMahasiswa

Program Studi Kedokteran FK UNS masih memiliki SDLR yang rendah,

namun belum dapat dijelaskan lebih lanjut faktor apa saja yang memiliki

pengaruh besar terhadap SDLR tersebut. Salah satu faktor yang memengaruhi

SDLR adalah efikasi diri, oleh karena itupeneliti tertarik untuk mengetahui

hubungan efikasi diri dan SDLR pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran

FK UNS.

B. Perumusan Masalah

1. Adakah hubungan antaraefikasi diri dengan SDLR pada Mahasiswa

Program Studi Kedokteran FK UNS?

2. Bagaimanakah hubungan antara efikasi diri dengan SDLR pada Mahasiswa

Program Studi Kedokteran FK UNS?

C. Tujuan Penelitian

Page 5: Bab 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan SDLR pada Mahasiswa

Program Studi Kedokteran FK UNS.

2. Tujuan Khusus

a. Mengukur efikasi diri Mahasiswa Program Studi Kedokteran FK UNS.

b. Mengukur SDLR Mahasiswa Program Studi Kedokteran FK UNS.

c. Mengetahui faktor pada efikasi diri yang dominan dalam memengaruhi

SDLR Mahasiswa Program Studi Kedokteran FK UNS.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang efikasi diri

dan kaitannya dengan SDLR Mahasiswa Program Studi Kedokteran FK

UNS.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dan

evaluasi efikasi diri untuk meningkatkan SDLR Mahasiswa Program Studi

Kedokteran FK UNS.