bab 1

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan senyawa pengawet di dalam makanan sering sekali tidak dapat dihindari karena berbagai alasan seperti menjaga kesegaran makanan, menghambat pertumbuhan organisme, memelihara warna bahan makanan, dan untuk menjaga kualitas makanan dalam penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. Penggunaan bahan pengawet alami sudah menjadi pilihan yang banyak dilakukan saat ini dengan alasan, untuk keamanan kesehatan dan keamanan lingkungan. Akan tetapi, penggunaan senyawa anorganik dan organik juga ada yang dipergunakan sebagai bahan pengawet, dan umumnya sudah diberikan batas aman bagi keberadaan senyawa tersebut sebagai pengawet makanan dan minuman. Permasalahan yang dihadapi adalah seringnya ditemukan bahan pengawet yang dimasukkan dan ditambahkan ke dalam makanan bukan sebagai bahan pengawet yang aman sehingga sangat berpotensi terhadap timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh senyawa yang bersifat toxsik (racun) yang berasal dari pengawet tersebut terhadap kesehatan. Salah satu bahan pengawet yang tidak diperbolehkan ditambahkan ke dalam makanan, namun masih dipergunakan secara ilegal adalah bahan pengawet yang berasal dari golongan aldehida yaitu formaldehida. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan mengawetkan makanan secara alami dapat menjamin kesehatan dari makanan tersebut. Karena setiap pengawet makanan (pengawet alami) memiliki jangka waktu tertentu terhadap ketahanan makanan tersebut. Contoh pengawet alami diantaranya : gula, garam, cuka,lender lidah buaya dll. Selain permasalahan diatas, banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana cara mengawetkan makanan secara aman. Salah satu makanan yang sulit untuk diawetkan adalah buah dan sayur, dan salah satu buah yang cepat membusuk adalah buah tomat.

Upload: aulia-nur-azizah

Post on 09-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan senyawa pengawet di dalam makanan sering sekali tidak dapat dihindari karena berbagai alasan seperti menjaga kesegaran makanan, menghambat pertumbuhan organisme, memelihara warna bahan makanan, dan untuk menjaga kualitas makanan dalam penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. Penggunaan bahan pengawet alami sudah menjadi pilihan yang banyak dilakukan saat ini dengan alasan, untuk keamanan kesehatan dan keamanan lingkungan. Akan tetapi, penggunaan senyawa anorganik dan organik juga ada yang dipergunakan sebagai bahan pengawet, dan umumnya sudah diberikan batas aman bagi keberadaan senyawa tersebut sebagai pengawet makanan dan minuman.

Permasalahan yang dihadapi adalah seringnya ditemukan bahan pengawet yang dimasukkan dan ditambahkan ke dalam makanan bukan sebagai bahan pengawet yang aman sehingga sangat berpotensi terhadap timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh senyawa yang bersifat toxsik (racun) yang berasal dari pengawet tersebut terhadap kesehatan. Salah satu bahan pengawet yang tidak diperbolehkan ditambahkan ke dalam makanan, namun masih dipergunakan secara ilegal adalah bahan pengawet yang berasal dari golongan aldehida yaitu formaldehida. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan mengawetkan makanan secara alami dapat menjamin kesehatan dari makanan tersebut. Karena setiap pengawet makanan (pengawet alami) memiliki jangka waktu tertentu terhadap ketahanan makanan tersebut. Contoh pengawet alami diantaranya : gula, garam, cuka,lender lidah buaya dll.

Selain permasalahan diatas, banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana cara mengawetkan makanan secara aman. Salah satu makanan yang sulit untuk diawetkan adalah buah dan sayur, dan salah satu buah yang cepat membusuk adalah buah tomat.

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tumbuhan ini memiliki buah berawarna hijau, kuning, dan merah yang biasa dipakai sebagai sayur dalam masakan atau dimakan secara langsung tanpa diproses. Tomat memiliki batang dan daun yang tidak dapat dikonsumsi karena masih sekeluarga dengan kentang dan Terung yang mengadung Alkaloid. Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl (diucapkan: /tɔ.matɬ/).

Berdasarkan latar belakang diatas maka saya tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh berbagai jenis pengawet alami terhadap ketahanan buah tomat. Dari penelitian yang saya lakukan saya dapat mengetahui pengawet alami yang memiliki jangka waktu yang lama dalam proses pengawetan buah tomat tersebut.

Page 2: Bab 1

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah larutan gula, larutan garam, cuka, dan lendir lidah buaya dapat mempengaruhi ketahanan terhadap buah tomat ?

1.3 Hipotesis Buah tomat yang diawetkan menggunakan cuka akan lebih cepat membusuk dan buah tomat yang diawetkan menggunakan lendir lidah buaya akan lebih tahan lama.

1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perbedaan berbagai jenis pengawet makanan alami terhadap ketahanan

buah tomat itu sendiri.

2. Untuk mengetahui pengawet alami yang mana yang membuat buah tomat tidak cepat

membusuk.

Manfaat dari penelitian

1.5 Sistematika Penulisan Lembar Pengesahan

Abstrak

Kata Pengantar

Ucapan Terima Kasih

Isi Tabel

Daftar Gambar

Daftar Tabel

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Hipotesis

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

Bab II Kajian Pustaka

Deskripsi Cabai

Cabai Rawit

Cabai Gendot

Cabai Merah

Klasifikasi Cabai

Page 3: Bab 1

Morfologi Tumbuhan Cabai

Manfaat Tumbuhan Cabai

Deskripsi Vitamin C

Definisi Vitamin C

Kegunaan Vitamin C bagi tubuh

Sumber Vitamin C

Bab III Metodologi Penelitian

Metode Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Variabel Penelitian

Alat dan Bahan

Langkah Kerja

Teknik Pengumpulan Data

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Data Pengamatan

Analisis Data

Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka