bab 1
DESCRIPTION
bab 1TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari penelitian Optimasi Formula dan Teknik Pembuatan Sampo
Susu Sapi Segar Menggunakan Kombinasi Surfaktan dan Co-Surfaktan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana formulasi optimum sampo susu sapi segar menggunakan kombinasi sur-
faktan dan co-surfaktan?
2. Bagaimana teknik pembuatan sampo susu sapi segar yang optimum?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian Optimasi Formula dan Teknik Pembuatan Sampo Susu Sapi
Segar Menggunakan Kombinasi Surfaktan dan Co-Surfaktan adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh formulasi optimum sampo susu sapi segar menggunakan kombinasi
surfaktan dan co-surfaktan.
2. Memperoleh teknik pembuatan sampo susu sapi segar yang optimum.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian Optimasi Formula dan Teknik Pembuatan Sampo Susu Sapi
Segar Menggunakan Kombinasi Surfaktan dan Co-Surfaktan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Mahasiswa dapat mengasah ketajaman analisis terhadap peluang dan peneliti juga
diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran untuk lebih memaksimalkan potensi
yang ada di sekitarnya, diantaranya susu sapi segar, dengan menciptakan formula
optimum sampo susu sapi segar menggunakan kombinasi surfaktan dan co-
surfaktan, serta teknik pembuatan sampo susu sapi segar yang optimum.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Mahasiswa dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi bidang Farmasi, berupa penemuan formula optimum sampo susu sapi
segar menggunakan kombinasi surfaktan dan co-surfaktan, serta teknik pembuatan
sampo susu sapi segar yang optimum.
3. Bagi Masyarakat
Mahasiswa dapat membantu dan mendukung upaya masyarakat dalam
meningkatkan nilai tambah (added value) pada susu sapi segar dengan terciptanya
inovasi pembuatan sampo berbasis kearifan lokal, sampo susu sapi segar.
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Analisa Hasil Evaluasi Phytosome
Evaluasi Stabilitas:
1. Uji Organoleptik
2. Uji pH
3. Uji Tegangan Permukaan
4. Ukuran partikel
Evaluasi Phytosome
Formulasi Phytosome Ekstrak Pegagan (Centella asiatica)
Phytosome Ekstrak Pegagan (Centella asiatica)
Ekstrak pegagan (centella asiatica)
memiliki komponen ................yang berperan
dalam terapi berbagai macam penyakit, baik topikal maupun
sistemik
Evaluasi Kualitas:
1. Uji Daya
Penetrasi
2. Penetapan kadar
ekstrak dalam
phytosome
Phytosome ekstrak pegagan yang Optimum
PhytosomeMerupakan salah satu drug
delivery system untuk ekstrak yang bertujuan
untuk meningkatkan absorbsi dan koefisien
partisi dari ekstrak tersebut
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian Optimasi Formula Phytosome Ekstrak Pegagan dengan
Menggunakan kombinasi fosfolipid dan kolesterol adalah sebagai berikut:
1. Formulasi optimum Phytosome ekstrak pegagan diperoleh dengan menggunakan
kombinasi fosfolipid (Lecithin) dan kolesterol (natrium cholat) sebesar 1:1:1, 1:1:2,
1:1:3
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental yang dilakukan di
Laboratorium Farmasetik Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya Malang dengan menggunakan rancangan penelitian Factorial Design.
4.2 Variabel Penelitian
4.2.1 Variabel Tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah stabilitas phytosome ekstrak
pegagan (Centella asiatica)
4.2.2 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah fosfolipid (Lecithin) dan kolesterol
(Natrium cholat).
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasetik Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang untuk pembuatan, sedangkan untuk
pengamatan dilakukan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya
terhadap phytosome ekstrak pegagan
4.4 Bahan dan Alat/Instrumen Penelitian
4.4.1 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah Simplisia Pegagan,
Ethanol 70%, Lecithin (fosfolipid), Natriun Cholat (kolesterol), dan Air
4.4.2 Alat/Instrumen Penelitian
Alat/Instrumen yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah magnetik stirrer,
timbangan analitik, beaker glass, gelas ukur, gelas pengaduk, pipet tetes,
termometer, pH indikator, water bath, Scanning Electron Microscopy (SEM),
LCMS-MS, Viskometer Brookfield, sonikator, rotary evaporator.
4.5 Definisi Istilah/ Operasional
a. fosfolipid adalah
b. Kolesterol adalah
c. Phytosome adalah
d. Ekstrak adalah
e. Stabilitas phytosome adalah
4.6 Prosedur Penelitian/ Pengumpulan Data
4.6.1 Metode Pembuatan Phytosome Ekstrak Pegagan
A. Metode Pembuatan Phytosome Ekstrak Pegagan ke-1
Metode pembuatan Phytosome Ekstrak Pegagan untuk 5 gram :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Memanaskan air hingga suhu 100 derajat celcius, kemudian tutup dengan rapat
agar bebas CO2
c. Menimbang Lechitin dengan timbangan analitik sebanyak 5 gram
d. Menimbang ekstrak pegagan sebanyak 5 gram
e. Mengukur etanol 70% sebanyak 5 ml dengan gelas ukur
f. Masukan Lechitin kedalam beker glass
g. Masukan etanol kedalam beker glass yang telah berisi lecithin
h. Letakkan diatas magnetik strirer tanpa suhu dnegan kecepatan 1000 rpm
selama 30 menit. Setelah itu dihentikan dan dilanjutkan proses berikutnya
i. Ditambahkan ekstrak pegagan sebanyak 5 gram kedalam (h)
j. Letakkan diatas magnetik strirer kembali yang telah diset pada suhu 300C
dengan kecepatan 2000 rpm. Dilakukan selama +/- 4 jam
k. (j) Dimasukan kedalam labu alas bulat, kemudian dihilangkan pelarut etanol
dengan rotary evaporator
l. Dipindahkan dari labu alas bulat kedalam bekerglass lagi, setelah itu dimasukan
air sebanyak 10 ml
m.Dihomogenizer dengan sonikator
B. Metode Pembuatan Phytosome Ekstrak Pegagan ke-2
Metode pembuatan Phytosome Ekstrak Pegagan untuk 5 gram :
a. Memanaskan air hingga suhu 100 derajat celcius, kemudian tutup dengan ra-
pat agar bebas CO2
b. Menimbang Lechitin dengan timbangan analitik sebanyak 5 gram
c. Menimbang Ntarium Cholat sebanyak 5 gram
d. Menimbang ekstrak pegagan sebanyak 5 gram
e. Mengukur etanol 70% sebanyak 5 ml dengan gelas ukur
f. Masukan Lechitin dan kolesterol kedalam beker glass
g. Masukan etanol kedalam beker glass yang telah berisi lecithin
h. Letakkan diatas magnetik strirer tanpa suhu dnegan kecepatan 1000 rpm
selama 30 menit. Setelah itu dihentikan dan dilanjutkan proses berikutnya
i. Ditambahkan ekstrak pegagan sebanyak 5 gram kedalam (h)
j. Letakkan diatas magnetik strirer kembali yang telah diset pada suhu 300C
dengan kecepatan 2000 rpm. Dilakukan selama +/- 4 jam
k. (j) Dimasukan kedalam labu alas bulat, kemudian dihilangkan pelarut etanol
dengan rotary evaporator
l. Dipindahkan dari labu alas bulat kedalam bekerglass lagi, setelah itu
dimasukan air sebanyak 10 ml
m. Dihomogenizer dengan sonikator
C. Metode Pembuatan Phytosome Ekstrak Pegagan ke-3
Metode pembuatan Phytosome Ekstrak Pegagan untuk 5 gram :
a. Memanaskan air hingga suhu 100 derajat celcius, kemudian tutup dengan ra-
pat agar bebas CO2
b. Menimbang Lechitin dengan timbangan analitik sebanyak 5 gram
c. Menimbang Ntarium Cholat sebanyak 10 gram
d. Menimbang ekstrak pegagan sebanyak 5 gram
e. Mengukur etanol 70% sebanyak 5 ml dengan gelas ukur
f. Masukan Lechitin dan kolesterol kedalam beker glass
g. Masukan etanol kedalam beker glass yang telah berisi lecithin
h. Letakkan diatas magnetik strirer tanpa suhu dnegan kecepatan 1000 rpm
selama 30 menit. Setelah itu dihentikan dan dilanjutkan proses berikutnya
i. Ditambahkan ekstrak pegagan sebanyak 5 gram kedalam (h)
j. Letakkan diatas magnetik strirer kembali yang telah diset pada suhu 300C
dengan kecepatan 2000 rpm. Dilakukan selama +/- 4 jam
k. (j) Dimasukan kedalam labu alas bulat, kemudian dihilangkan pelarut etanol
dengan rotary evaporator
D. Metode Pembuatan Phytosome Ekstrak Pegagan ke-4
a. Memanaskan air hingga suhu 100 derajat celcius, kemudian tutup dengan ra-
pat agar bebas CO2
b. Menimbang Lechitin dengan timbangan analitik sebanyak 5 gram
c. Menimbang Ntarium Cholat sebanyak 15 gram
d. Menimbang ekstrak pegagan sebanyak 5 gram
e. Mengukur etanol 70% sebanyak 5 ml dengan gelas ukur
f. Masukan Lechitin dan kolesterol kedalam beker glass
g. Masukan etanol kedalam beker glass yang telah berisi lecithin
h. Letakkan diatas magnetik strirer tanpa suhu dnegan kecepatan 1000 rpm
selama 30 menit. Setelah itu dihentikan dan dilanjutkan proses berikutnya
i. Ditambahkan ekstrak pegagan sebanyak 5 gram kedalam (h)
j. Letakkan diatas magnetik strirer kembali yang telah diset pada suhu 300C
dengan kecepatan 2000 rpm. Dilakukan selama +/- 4 jam
k. (j) Dimasukan kedalam labu alas bulat, kemudian dihilangkan pelarut etanol
dengan rotary evaporator
4.6.2 Evaluasi Phytosome Ekstrak Pegagan
4.6.2.1 Uji Organoleptik
Tujuan
Uji organoleptik dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik
phytosome, baik dari segi warna maupun bau.
Metode
Uji organoleptik dilakukan dengan cara identifikasi warna dan bau sampo.
4.6.2.2 Uji pH
Tujuan
Uji pH dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat keasaman dari
phytosome ekstrak pegagan
Metode
Uji pH dilakukan dengan cara mengukur pH dari phytosome ekstrak
pegagan pada suhu 25 derajat celcius (Sharma, 2011).
4.6.2.3 Uji Tegangan Permukaan
Tujuan
Uji tegangan permukaan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
tegangan permukaan dari phytosome ekstrak pegagan.
Metode
Uji tegangan permukaan dilakukan dengan cara 10% phytosome ekstrak
pegagan dimasukkan ke dalam aquades pada suhu ruang, kemudian
tegangan permukaan dihitung dengan rumus sebagai berikut (Sharma,
2011):
R3 = (W3-W1) n1 x R1
(W2-W1) n2
W1: berat beaker glass kosong
W2: berat beaker glass dan aquades
W3: berat beaker glass dan lecithin
N1: jumlah tetes aquades
N2: jumlah tetes phytosome
R1: tegangan permukaan aquades
4.6.2.4 Uji Ukuran Partikel
Tujuan
Uji ukuran partikel dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ukuran
partikel dari phytosome ekstrak pegagan dengan menggunakan berbagai
macam fosfolipid dan kolesterol.
Metode
Phytosome ekstrak pegagan dilihat ukuran partukelnya dengan
menggunakan Scaning electron Microscopy (SEM)
4.6.2.5 Uji penetapan kadar
Tujuan
Uji penetapan kadar dilakukan dengan tujuan mengetahui kandungan
ekstrak pegagan dalam phytosome
Metode
Uji penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan LCMS-MS
4.8 Analisis Data
4.8.1 Interpretasi Hasil Evaluasi Phytosome Ekstrak Pegagan
4.8.1.1 Interpretasi Hasil Uji Organoleptik
Hasil uji organolpetik yang baik ditandai dengan karakteristik warna
dan bau yang konsisten phytosome ekstrak pegagan dalam jangka waktu
tertentu.
4.8.1.2 Interpretasi Hasil Uji pH
pH phytosome merupakan indikator yang digunakan untuk
menentukan kesuaiannya digunakan pada sediaan topikal maupun
sistemik. Phytosome ekstrak pegagan pada umumnya, memiliki pH 5,5-
5,9, yang merupakan pH yang mendekati pH kulit dan mukosa (Deshmukh,
2012).
4.8.1.7 Interpretasi Hasil Uji Tegangan Permukaan
Penurunan tegangan permukaan air yang mengindikasikan
kemampuan detergensi yang baik adalah 72,8 dynes/cm – 27,86 dynes/cm
(Deshmukh, 2012).