bab 1
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No.10 Tahun 1992 adalah upaya melalui
pendewasaan usia Perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Banyak hal yang
mempengaruhi akseptor dalam memilih alat kontrasepsi antara lain adalah pertimbangan
medis, latar belakang sosial budaya, sosial ekonomi, pengetahun, pendidikan, dan jumlah
anak yang di inginkan. Disamping itu adanya efek samping yang merugikan dari suatu alat
kontrasepsi juga berpengaruh dalam menyebabkan bertambah atau berkurangnya akseptor
suatu alat kontrasepsi.
Program keluarga berencana merupakan usaha langsung yang bertujuan mengurangi
tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi yang lestari. Berhasil tidaknya
pelaksanaan pogram keluarga berencana akan menentukan pula berhasil tidaknya usaha
mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Adapun strategi dalam pelayanan
kontrasepsi yang dikembangkan selama ini adalah mengarah kepada pemakaian Metode
Kontrasepsi yang Efektif Terpilih atau disebut juga MKET yang terdiri dari Intra Uterine
Device (IUD), Suntik, Susuk dan Kontrasepsi Mantap (Kontap).
Indonesia merupakan Negara berpenduduk terbesar ke empat di dunia menyusul Republik
Rakyat Cina, India, Amerika Serikat sebagai urutan pertama, kedua dan ketiga. Indonesia
sebagai salah satu negara yang sedang berkembang,
Menghadapi masalah yang dewasa ini merupakan masalah dunia, yaitu masalah peledakan
penduduk yang disebut juga dengan istilah Baby boom. Pertumbuhan penduduk yang cepat
mempersulit usaha peningkatan kesejahteraan rakyat di bidang pangan, lapangan kerja,
pendidikan, kesehatan, perumahan dan lain-lain.
Pada periode tahun 1980-1990 laju pertumbuhan penduduk adalah 1,97%, tahun 1990-2000
turun menjadi 1,45% dan tahun 2000-2006 turun lagi menjadi 1,34%. 8 Total Fertility Rate
(TFR) tahun 1971 adalah 5,6% per wanita pasangan usia subur (PUS), tahun 1980-1990
turun menjadi 2,34% dan pada tahun 2000-2005 turun lagi menjadi 2,28%. Angka ini
menunjukkan penurunan TFR dari waktu ke waktu tetapi belum mencapai target nasional
yaitu 2,1%.
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan peningkatan
Contraseptive Prevalence Rate (CPR) dari 54,7% (tahun 1994) menjadi 57,4% (tahun 1997)
dan 60,3% (tahun 2002-2003). Pada tahun 2007 yang menggunakan alat kontrasepsi
61,4%. Sebanyak 31,6% menggunakan suntik, pil 13,2 %, IUD 4,8%, Implant 2,8%, kondom
1,3%, Vasektomi dan Tubektomi 7,7 %.
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. PUS yang
meng`gunakan metode kontrasepsi terus meningkat mencapai 61,4%. Pola pemakaian
kontrasepsi terbesar yaitu suntik 31,6%, Pil 13,2%, IUD 4,8%, implant 2,8%, kondom 1,3%,
kontap wanita 3,1%, dan kontap pria 0,2 % dan metode lainnya 0,4%. Sementara data yang
di dapatkan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi
Sumatra Utara tahun 2011, bahwa perkiraan permintaan masyarakat menjadi peserta aktif
(akseptor) di selurh kabupaten yang ada di Sumatera Utara semakin meningkat.
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2011, jumlah penduduk Kabupaten Dairi
sebanyak 270.053 jiwa, yang terdiri dari 135.049 jiwa penduduk perempuan dan 135.004
jiwa penduduk laki-laki. Data dari Kantor BKKBN Kabupaten Dairi 2011, terdapat 66.185 KK,
37. 844 pus dan yang menjadi aksepor KB sebanyak 24.988 pus, diantara jumlah akseptor
KB tersebut, yang menggunakan alat kontrasepsi IUD sebanyak 2383, kontap wanita
sebanyak 3788, kontap pria sebanyak 238, kondom sebanyak 1891, implant sebanyak
4878, suntik sebanyak 7969, pil sebanyak 3840.
Sedangkan hasil rekapitulasi pendataan keluarga di Puskesmas Pembantu di Desa Kalang
Simbara yang terbagi atas 7 (tujuh) dusun, pada tahun 2010 tercatat jumlah penduduk
sebanyak 2.220 jiwa, 373 KK, 252 PUS dan yang menjadi akseptor KB sebanyak 223 PUS,
termasuk 8,6% diantaranya menggunakan alat kontrasepsi mantap, dan pada tahun 2011
jumlah penduduk Desa Kalang Simbara mengalami peningkatan yang signifikan, dimana
jumlah penduduk menjadi 2.287 jiwa , 387 KK, 253 PUS dan yang menjadi akseptor KB
sebanyak 230 pus, yang menggunkan alat kontrasepsi mantap sebanyak 9%.
Dari 7 dusun Desa Kalang Simbara, Perumahan Nasional Kalang Simbara menjadi urutan
pertama dalam jumlah penduduk Desa Kalang Simbara, dimana jumlah penduduk dari 2
dusun tersebut mencapai 45%, yang tediri dari 999 jiwa, 120 pus, dan yang menjadi
akseptor KB sebanyak 62 PUS, yang menggunakan alat kontrasepsi mantap di perkirakan
hanya 0,5%.
Dengan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian
tentang Bagaimana Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Mantap
Di Perumahan Nasional Kalang Simbara Desa Kalang Simbara Kecamatan Batang Beruh
Kabupaten Dairi Tahun 2012.
1.1.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi
Mantap Di Perumahan Nasional Kalang Simbara Desa Kalang Simbara Kecamatan
Batang Beruh Kabupaten Dairi”
1.2.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetaui
pengetahuan (defenisi kontap, jenis-jenis kontap, indikasi kontap, kontra indikasi kontap,
dan prosedur akseptor kontap) Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Mantap Di
Perumahan Nasional Kalang Simbara Desa Kalang Simbara Kecamatan Batang Beruh
Kabupaten Dairi.
1.3.Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
Memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan penelitian yang telah di
dapatkan selama mengikuti perkuliahan di akademi keperawatan pemerintah kabupaten
dairi
b. Bagi Pasangan Usia Subur
Memberikan wawasan pengetahuan yang baru tentang alat kontrasepsi mantap
c. Bagi masyarakat kalang sembara
Sebagai masukan bahan informasi dalam peningkatan mutu penggunaan alat kontrasepsi
yang paling efektif.
d. Bagi Institusi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Dairi
Sebagai masukan data/informasi serta referensi bagi peneliti selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Umum
2.1.1. Kontrasepsi mantap
2.1.1.1. Defenisi Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat, atau obat-obatan
(mochtar rustam, 2:255).
Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan
pembedahan (suratun, dkk, 2008).
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20005/4/Chapter%20II.pdf)
2.1.1.2. Jenis – Jenis Kontrasepsi Mantap
1.1.1.2.1. Tubektomi
Tubektomi atau sterilisasi pada wanita adalah suatu kontrasepsi permanen yang di lakukan
dengan cara melakukan tindakan pada kedua saluran telur sehingga menghalangi
pertemuan sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma).
(rustam mochtar, edisi 2:308).
Tubektomi pada wanita adalah tindakan yang di lakukan pada kedua saluran telur wanita
yang mengakibakan orang yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
Kontrasepsi ini hanya di gunakan untuk jangka panjang.
Mekanisme tubektomi :
a. Saat operasi
Pasca keguguran, pasca persalinan atau masa interval. Pasca persalinan dianjurkan
24 jam atau selambat-lambatnya dalam 48 jam setelah melahirkan.
b. Cara mencapai tuba
a) Laparatomi biasa
Tindakan yang paling banyak dilakukan pada tubektomi di Indonesia sebelum tahun 70-an.
Tubektomi dengan tindakan laparatomi biasa dilakukan terutama pasca persalinan. Selain
itu, dapat dilakukan bersamaan dengan seksio sesarea
b) Laparatomi mini
Tindakan paling mudah dilakukan 1-2 hari pasca persalinan. Saat itu, uterus masih besar,
tuba uterine masih panjang dan dinding perut masih longgar sehingga mudah dalam
mencapai tuba uterine dengna sayatan kecil 1-2 cm di bawah pusat.
c) Cara penutupan tuba
- Pomeroy
Tuba dijepit pada pertengahanya, kemudian diikat sampai melipat. Dasar lipatan diikat
dengan sehelai catgt biasa no. 0 atau no.1 lipatan tuba kemudian dipotong di atas catgut.
- Kroener
Fimbria dijepit dengan sebuah klem. Bagian tuba proksimal dari jepitan diikat dengan seheai
benang sutera, atau dengnan catgut yang tidak mudah direabsorpsi. Bagian tuba distal dari
jepitan dipotong (fimbriektomi)
- Irving
Tuba dipotong pada pertengahan panjangnya setelah kedua ujung potongan diikat dengan
catgut kromik no 0 atau 00
- Pemasangan cincin falope
Dengan aplikator, bagian isthmus tuba ditarik dan cincin dipasang pada bagian tuba
tersebut.
(meilani niken, dkk, 2010:159)
1.1.1.2.1. Vasektomi
Vasektomi adalah operasi kecil yang di lakukan untuk menghalangi keluarnya sperma
dengan cara mengikat dan memotong saluran mani(vas defferent) shingga sel sperma tidak
keluar pada saat senggama. Vasektomi tidak sama dengan kebiri atau kastrasi yang
mengankat buah pelir bekas operasi hanya berupa satu luka kecil di tengah atau di antara
kiri dan kanan kantong zakar (kantong buah pelir).
(suratun,dkk, 2008)
1.1.1.3. Keuntungan Kontrasepsi Mantap
a. Tubektomi
- Tekhniknya mudah, sehingga dapat di lakukan oleh dokter umum
- Perlengkapan dan peralatan bedah sederhana
- Dapat dilakukan di RS kecil atau puskesmas
- Dapat di lakukan pasca persalinan, pasca keguguran dan masa interval
- Dapat di lakukan dengan anastesi lokal
- Luka pembedahan dapat di perlebar jika di perlukan
- Kegagalan tekhnik sangat rendah dan keberhasilan hampir 100%
- Sebagai tekhnik pengganti jika tekhnik laparaskopik atau kuldoskopik gagal
- Waktu pembedahan singkat, biaya relatif murah
- Prosedur dapat di lakukan tanpa di rawat
- Masa penyembuhan pasca bedah singkat
b. Vasektomi
- Efktif
- Aman, mobiditas rendah dan hamper tidak ada mortalitas
- Sederhana
- Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
- Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anastesi lokal saja.
- Biarya rendah.
- Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk
di tangani oleh dokter pria atau kurang tersedai dokter dan paramedis wanita.
1.1.1.4. Prosedur Akseptor Kontrasepsi Mantap
Prosedur akseptor kontrasepsi mantap adalah :
a. Sukarela
Calon peserta dan pasangan yang akan mengikuti kontrasepsi mantap harus secara
sukarela dan mengikuti pelayanan kontrasepsi atas keinginan sendiri.
Seseorang dikatakan sukarela apabila :
Peserta sudah mengetahui bahwa disampin kontap masih ada cara kontrasesi lain yang dapat mnecegah kehamilan yang bersifat sementara tetapi peserta tetap mamilih kontap Calon peserta mengetahui bahwa kontap merupakan tindakan pembedahan dan bila berhasil pasangan todak akan dapat memperoleh keturunan lagi. Calon peserta telah diberi waktu untuk mempertimbangkan cara kontrasepsi lain, tetapi dengan kemauan sendiri tetap memilih kontap
b. Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kebahagiaan artinya calon peserta
tersebut terikat dalam perkawianan yang sah dan hubungan suami istri harmonis, telah
dianugrahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang dalam keadaan sehat fisik, mental
maupun sosialnya dengan umur terkcil sekitar 2 tahun, dan mempertimbangkan umur istri
sekurang-kurangnya 25 tahun. Keluarga harmonis merupakan persyaratan karena jangan
sampai sudah melakukan kontap ternyata terjadi perceraian.
(Tien Hartini, dkk, 2008:108)
c. Kesehatan
Setiap calon pesertaa kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak
ditemukan kontra indikasi kesehatan, sebenarnya tidak ada kontra indikasi absolut hanya
bila ditemukan peradangan disekitar daerah yang akan dilakukan pembedahan atau adanya
penyakit jantung maupun kelainan darah sebaiknya dikonsultasikan dulu pada ahlinya
sebelum dilakukan kotap
1.1.1.5. Indikasi Kontrasepsi Mantap
a. Tubektomi
Seminar kuldoskopi Indonesia pertama (1972) telah mengambil kesimpulan tentang indikasi
tubektomi sebagai berikut :
1. Umur termuda 25 tahun dengan 2 anak hidup.
2. 30 tahun dengan 3 anak hidup.
3. Umur 35 tahun dengan 2 anak hidup
Indikasi di kenal dengan keputusan 100 (umur ibu x banyaknya anak = 100)
Konferensi khusus perkumpulan untuk sterilisasi sukarela Indonesia (1976) di Medan
menganjurkan agar tubektomi dilakukan pada umur antara 25-40 tahun. Dengan jumlah
anak :
- Umur istri antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih.
- Umur iatri antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih.
- Umur istri antara 35-40 tahun dengan satu anak atau lebih.
Berbeda dengan alat kontrasepsi lain, tubektomi dan vasektomi memerlukan konseling serta
syarat-syarat yang harus di penuhi sebelum tindakan tersebut di lakukan.
Konseling diusahakan oleh tenaga yang terlatih, misalnya paramedic yang telah mendapat
latihan sebagai konselor kontrasepsi mantap. Tujuan konseling adalah agar keputusan
untuk menjalani tubektomi atau vasektomi di ambil pleh pasangan itu sendiri setelah
mendapat mendapat penjelasan yang tepat dan benar tentang kontrasepsi ini.
Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI) menganjurkan 3 syarat untuk menjadi
akseptor kontrasepsi mantap yaitu syarat sukarela, bahagia dan sehat. Syarat sukarela
melitputi pengetahuan pasangan tentang cara alat kontrasepsi lain, resiko dan keuntungan
alat kontrasepsi mantap, serta sifat tentang permanenya cara kontrasepsi ini. Bahagia di
lihat dari ikatan perkawinan yang sah dan harmonis, umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun
dengan sekurang-kurangnya 2 orang anak hidup dan anak terkecil berumur lebih dari 2
tahun.
(Sulistyawati Ari,2011:120)
b. vasektomi
- Harus secara sukarela
- Mendapat persetujuan istri
- Jumlah anak yang cukup
- Mengetahui akibat-akibat vasektomi
- Umur calon tidak kurang dari 30 tahun
- Pasangan suami istri telah mempunyai anak menimal 2 orang, dan anak paling kecil
harus sudh berumur di atas 2 tahun
2.1.1.5.Kontra Indikasi Kontrasepsi mantap
a. Tubektomi
Hamil ( sudah terdeteksi atau di curigai ) Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan ( hingga harus di evaluasi ) Infeksi sistemik atau pelvik yang akut ( hingga masalah itu di sembuhkan atau di control ) Tidak boleh menjalani proses pembedahan Kurang pasti mengenai keinginanya untuk fertilitas di masa depan Belum memberikan persetujun tertulis
(saifuddin bahri abdul,dkk 2006:83)
b. Vasektomi
Penderita hernia Penderita kencing manis (diabetes) Penderita kelainan pembekuan darah Penderita penyakit kulit atau jamur di daerah kemaluan Tidak menetap pendirianya Memiliki peradangan pada buah zakar Infeksi di daerah testis (buah zakar) dan penis Hernia (turun bero) Varikokel (varises pada pembuluh darah balik buah zaka) Buah zakar membesar karena tumor Hidrokel (penumpukan cairan pada kantong zakar) Buah zakar tidak turun(kriptokismus) Penyakit kelainan pembuluh darah
(meilani niken, dkk, 2010:164)
2.1.1.6.Komplikasi Kontrasepsi Mantap
a. Tubektomi
- Perdarahan di daerah tuba
- Perdarahan karena perlukaan pembuluh darah yang besar
- Perporasi usus
- Emboli udara
- Perporasi rahim
- (suratun,dkk, 2008 : 122)
b. Vasektomi
1. Minor
- Ecchymosis, terjadi pada 2-65%
- Pembengkakan (0,8 – 67 %)
3. Mayor
§ hematoma
Insiden < 1% Terjadi pembentukan massa bekuan darah dalam kantung skrotum yang berasal dari pembuluh darah yang pecah
§ Infeksi
Jarang terjadi, hanya kira-kira < 2% Infeksi dapat terjadi pada beberapa tempat : insisi, vasdeferens, epididymis menyebabkan epdidymitis, testis menyebabkan orchitis
§ Sperm granuloma
Granuloma adalah suatu abses non bacterial, yang terdiri dari spermatozoa, sel-sel epitel
dan lymphocyte, dan merupakan suatu respons inflammatoir terhadap spermatojoa yang
merembes ke dalam jaringan sekitarnya.
Insiden 0,3-3% Rasa sakit yang tiba-tiba dan pembengkakan pada lokasi operasi setelah 1-2 minggu, sedang sebelumnya sama sekali asimtimatik.
§ Komplikasi yang sangat jarang terjadi
- Perlekatan vaskutanoeus
- Hydrocele
- Fitula vaskutanoeus
(hanafi hartanto, 2004 : 313)
2.1.1.7. Kelemahan kontrasepsi mantap
a. Tubektomi
- Harus di pertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat di pulihkan
kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi.
- Klien dapat menyesal dikemudian hari
- Resiko kompilikasi kecil (meningkat apabila di gunakan anastesi umum)
- Rasa sakit/dalam jangka pendek setelah tindakan.
- Di lakukan oleh dokter yang terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter
spesialis bedah untuk proses laparaskopi
- Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
b. Vasektomi
a. Harus dengan tindakan pembedahan
b. Masih adanya keluhan seperti kemungkinan perdarahan dan infeksi
c. Harus menunggu sampai hasil pemeriksaan sperma 0 dalam beberapa hari atau
menggu untuk dapat berhubungan bebas agar tidak terjadi kehamilan
d. Tidak dapat di lakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi
2.1.1. Pengetahuan
2.1.2.1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan
apa (Soekidjo Notoatmodjo, 2010 : 1).
2.1.2.2. Tingkat Pengetahuan
1. Tahu
Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya, termasuk
kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefenisikan, mengatakan dan sebagainya.
2. Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang di ketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang
yang telah paham terhadap objek ata materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan.
3. Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materri yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan atau penggunaan
hokum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen0komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitanya
satu sama lain.
5. Sintesis
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan unutk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kaa lain sintesis
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang
ada.
6. Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini di dasarkan pada suatu kriteria
yang di tentukan sendiri, atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada.
(Soekidjo Notoatmodjo, 2003:123)
2.1.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu :
1. Umur
Bahwa makin tua umur seseorang maka proses perkembangannya bertambah baik, akan
tetapi pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat
seperti ketika berumur belasan tahun.
2. Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna
menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar intelegensi bagi seseorang merupakan
salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia
mampu menguasai lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan
intelegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap pengetahuan.
3. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang,
lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat
mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat
kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoeh pengalaman yang akan
berpengaruh pada cara berfikir seseorang.
4. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau
meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri
(Notoatmodjo, 1997). Pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap
dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya.
5. Informasi
Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang, meskipun seseorang
memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari
berbagai media misalnya televisi, radio atau surat kabar, maka hal ini akan dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang.
6. Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik, pepatah tersebut dapat diartikan bahwa
pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan.
2.1.2.4. Kategori Pengetahuan
Untuk mengetahui secara jelas dan kualitas tingkat pengetahuan yang
dimiliki oleh seseorang dapat dibagi tiga tingkat yaitu :
- Tingkat pengetahuan Baik bila Skor atau Nilai 76-100 %.
- Tingkat pengetahuan Cukup bila Skor atau Nilai 56-75.
- Tingkat pengetahuan Kurang bila skor atau Nilai jawabannya benar 56 %.
2.1.2.5.Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek atau responden (Notoatmodjo,
2003 : 54).
2.2. Kerangka konsep
Karakteristik responden
- Umur
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Pendapatan
- Pendapatan
Pengetahuan pus tentang kontrasepsi mantap
baik
kurang
cukup
2.3. Defenisi Operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang di ketahui oleh responden tentang kontrasepsi hormonal mencakup defenisi kontap, manfaat kontap, tujuan kontap, dan prosedur penggunaan kontap.2. Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan atau dengan kata lain setiap tindakan pembedahan pada saluran telur wanita
atau saluran mani pria yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keuntungan lagi.3. Karakteristik responden adalah identitas atau ciri yang dimiliki responden meliputi umur,jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan.4. PUS adalah suami dan istri dalam satu keluarga yang masih produktif5. Umur adalah jumlah tahun yang dimiliki oleh responden sejak dia lahir sampai penelitian di lakukan6. Jenis kelamin adalah kata yang di gunakan untuk membedakan seorang individu.7. Pendidikan adalah proses pembelajaran yang di ikuti resonden sampai mendapatkan ijazah terahir yang diikuti secara formal.8. Pekerjaan adalah sutu kegiatan yang dilakukan responden untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.9. Pendapatan adalah penghasilan yang di peroleh responden selama satu bulan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat Deskriptif untuk mengetahui gambaran Pengetahuan
Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Mantap Di Perumahan Nasional Kalang
Simbara Desa Kalang Simbara Kecamatan Batang Beruh Kabupaten Dairi.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Perumahan Nasional Kalang Simbara Desa Kalang Simbara
Kecamatan Batang Beruh Kabupaten Dairi.
3.2.2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan selama 4 (empat) bulan, dimulai dari survey awal, penulisan proposal,
seminar proposal, penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, seminar hasil yang
dilaksanakan dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 201
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam
proposal penelitian ini adalah seluruh pasangan usia subur yang berjumlah 120 PUS yang
terdata di Puskesmas Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pengambilan
sampel pada proposal penelitian ini adalah simple random sampling, dengan menggunakan
rumus Arikunto :
R = 15% x 120 pus
= 18 pus
= 36 orang (istri dan suami)
Untuk mencari jumlah sample dari masing-masing dusun menurut Nazir (1988)
digunakan Sample Fraction yaitu dengan rumus :
Sample Fraction =
Ket : n = jumlah sampel =
N = jumlah populasi = 15%
No Dusun Jumlah pus Perhitungan Sample
1 6 46 15% x 46 7 pus = 14 orang
2 7 74 15% x 74 11 pus = 22 orang
3.4. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
a. Data Primer
Pengumpulan data diperoleh langsung dengan menjalankan lembar kuisioner kepada
responden.
b. Data sekunder
Pengambilan data diperoleh dari Puskesmas Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang
Kabupaten Dairi.
3.4.2. Cara Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data diambil dengan menyebarkan lembaran kuesioner
kepada seluruh responden.
3.5. Aspek Pengukuran
Table aspek pengukuranNo Variabel Indikator Kategori Alat
ukurSkala ukur
1 Umur 1 21 - 25 tahun Kuisioner Interval26 - 30 tahun31 - 35 tahun36 - 40 tahun
2 Jenis Kelamin
1 Laki-laki Kuisioner Nominal
Perempuan3 Pendidikan 1 SD Kusioner Ordinal
SMPSMA/SMK
Diploma/sarjana4 Pekerjaan 1 PNS Kuisioner Nominal
WiraswastaPetani
Tidak bekerja5 Pendapatan 1 Rp 500.00 - 1.000.000 Kuisioner Interval
Rp 1.100.000 - Rp1.500.000
Rp 1.600.000 - Rp 2.000.000
>Rp 200.000
6 pengetahuan 1 1. Baik (11-15)2. Cukup (6-10)3. Kurang (0-5)
Kuisioner ordinal
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kusioner yang terdiri dari dua
bagian yaitu kuisioner data demografi dan kuisioner pengetahuan pasangan usia subur
tentang kontrasesi mantap, kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari 15 pertanyaan dalam
bentuk multiple choice.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi
mantap digunakan tekhnik sudjana (2002), yaitu dengan cara menentukan interval panjanng
kelas (p) yang diperoleh dari rentang kelas dibagi banyak kelas. Rentang kelas diperoleh
dengan cara skor nilai tertinggi dikurangi skor nilai terendah , bagian pertama adalah data
untuk pengetahuan demografi yang terdiri dari umur, Jenis kelamin, Pendidikan, Pekerjaan,
Pendapatan.
Penelitian ini menggunakan Skala Gutman dengan nilai menjawab benar skor 1, dan
apabila menjawab salah skor 0, dengan kategori pengetahuan
Untuk mengetahui secara kualitas tingkat pengetahuan yang dimiliki responden
maka dipergunakan rumus Rentang Kelas yaitu :
Rentang kelas : ( skor tinggi - skor terendah )Banyak kelas
= 15 – 0 3 = 15 3
= 5
Sehingga didapat tingkat pengetahuan :
1. Tingkat pengetahuan baik, bila skor atau jawaban benar 11-15 (76-100%)2. Tingkat pengetahuan cukup, bila skor atau jawaban benar 6-10 (56-75%)3. Tingkat pengetahuan kurang, bila skor atau jawaban benar 0-5 (<56%)
3.6. Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1. Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Editing, dilakukan pengecekan data yang telah dikumpulkan, bila terdapat kesalahan dan
kelainan dalam pengumpulan data dilakukan perbaikan dan pendataan ulang terhadap
responden.
Coding, data yang telah diediting diubah ke dalam bentuk angka (code) nama responden
dirubah menjadi nomor kode responden yaitu…….
Tabulating, untuk mempermudah pengolahan data, data dimasukkan ke dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
3.6.2. Analisa Data
Setelah memperoleh hasil data akan diolah dengan menggunakan analisis frekuensi dan
analisis adaptif. Analisis deskriptif dan frekuensi bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang banyaknya pilihan responden yang setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.
BAB 4
HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN
4.1.1. lokasi penelitian
Desa Kalang Simbara adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sidikalang
Kabupaten Dairi yang mana desa kalang simbara memiliki,,,,,,,,,,
Desa Kalang Simbara dibagi menjadi 7 dusun:
1. Dusun I :
2. Dusun II :
3. Dusun III :
4. Dusun IV :
5. Dusun V :
6. Dusun VI :
7. Dusun VII :
Adapun batas-batas Desa Kalang Simbara adalah:
1. Sebelah Utara :
2. Sebelah Timur :
3. Sebelah Selatan :
4. Sebelah Barat :
Jumlah penduduk sebanyak …… KK terdiri dari,,,, jiwa tersebar di 7 Dusun yaitu:
TABEL DATA DEMOGRAFI DESA KALANG SIMBARA KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI
Table 4.1.No.
Data demografi Kategori Jumlah
1. Jumlah penduduk 1. Laki-laki2. Perempuan
Total2. Agama 1. Islam
2. Kristen Protestan3. Kristen Katolik
Total3. Suku 1. Pak –Pak
2. Toba3. Karo
4. Simalungun5. Jawa
Total4. Sarana Kesehatan
Total5. Sarana Pendidikan 1. TK
2. SDTotal
6. Sarana Ibadah 1. Mesjid2. Gereja
Total7. Pekerjaan 1. Bertani
2. PNS3. Buruh
Total
4.1.2. Karakteristik Responden
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, karakteristik responden dapat dilihat pada
tabel berikut ini:Table 4.2. Karakteristik Responden Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Alat ontrasepsi Mantap Di Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012No Karakteristik
RespondenKeterangan Frekuensi Persentase
(%)1 Umur 21-25 tahun
26-30 tahun31-35 tahun36-40 tahun
8 912 7
22,2225
33,3319,44
Total 36 100%2 Jenis
kelaminLaki-lakiPerempuan
1818
5050
36 100%3 Pendidikan SD
SLTPSMA/SMKDiploma/Sarjana
- 21519
- 5,5541,6752,78
Total 36 100%4 PendapatanTidak ada
Rp. 500.000,- s/d 1.000.000,-Rp. 1.100.000,- s/d 1.500.000,-Rp. 1.600.000,- s/d 2.000.000,-Rp. >2.000.000,-
2-
141010
2-
38,8927,7827,78
Total 36 100%5 Pekerjaan PNS
WiraswastaPetaniDll
1315 4 4
36,1141,6711,1111,11
Total 36 100%
4.2. Tabel Karakteristik RepondenTabel 4.3.1. karakteristik responden suami
No Karakteristik Responden
PengetahuanBaik (%) Cukup (%) Kurang (%) Jumla
h(%)
1 Umur21-25 tahun 1 5,56 3 16,6
7- - 4 22,22
26-30 tahun 1 5,56 2 11,11
1 5,56 4 22,22
31-35 tahun - - 5 27,78
1 5,56 6 33,34
36-40 tahun - - 3 16,67
1 5,56 4 22,22
Total 2 13 3 18 1002 Jenis kelamin
Laki-laki 2 11,11 13 72,22
3 16,67 18 50
Perempuan 4 22,22 12 66,67
2 11,11 18 50
Total 6 16,67 25 69,44
5 13,89 36 100
3 PendidikanSD - - - -SLTP - - 1 5,56 1 5,56SMA/SMK 1 5,56 7 38,8
91 5,56 9 50,00
Diploma/sarjana 1 5,56 6 33,33
1 5,56 8 44,44
Total 2 11,11 13 72,22
3 16,67 18 100
4 PendapatanTidaka ada - - - - - - - -Rp. 500.000,- s/dRp. 1.000.000,-
- - - - - - - -
Rp. 1.100.000,- s/dRp. 1.500.000,-
1 5,56 6 33,34
1 5,56 8 44,44
Rp. 1.600.000,- s/dRp 2.000.000
1 5,56 2 11,11
1 5,56 4 22,22
>Rp. 2.000.000,-
- - 5 27,78
1 5,56 6 33,34
Total 2 11,11 13 72,22
3 16,67 18 100
5 PekerjaanPNS 1 5,56 3 16,6
71 5,56 5 27,78
Wiraswasta 1 5,56 6 33,34
1 5,56 8 44,44
Petani - - 2 11,11
1 5,56 3 16,67
Dll - - 2 11,11
- - 2 11,11
Total 2 11,11 13 72,22
3 16,67 18 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik dengan
karakteristik berusia 20-25 tahun sebanyak 1 orang, 26-30 tahun sebanyak 1 orang,
berpengetahuan cukup dengan karakteristik berusia antara 31-35 tahun, sebanyak 5 orang
(27,78%). Dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik dengan karakteristik jenis
kelamin laki-laki sebanyak 2 orang (11,11%), perempuan sebanyak 4 orang (22,22%).
Berpengetahuan cukup dengan karakteristik jenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang
(72,22%), perempuan sebanyak 12 orang (66,66%).
Dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik dengan karakteristik pendidikan
SMA sebanyak 1 orang (5,56%), Diploma/Sarjana sebanyak 1 orang, (5,56%),
berpengetahuan cukup dengan karakteristik pendidikan SMA sebanyak 7 (38,89%)orang,
Diploma/Sarjana sebanyak 6 (33,34%) orang. Dilihat bahwa responden yang
berpengetahuan baik dengan karakteristik pendapatan Rp 1.100.000,- s/d Rp 1.5000.000,-
sebanyak 1 orang (5,56%), pendapatan 1.600.000,- s/d 2.000.000,- sebanyak 1 orang
(5,56%), berpengetahuan cukup dengan karakteristik pendapatan Rp 1.100.000,- s/d
1.500.000,- sebanyak 6 orang ( 33,34%), pendapatan >Rp 2.000.000,- sebanyak 5 orang
(27,78%). Dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik dengan karakteristik
pekerjaan PNS sebanyak 1 orang (5,56%), pekerjaan wiraswasta sebanyak 1 orang
(5,56%), berpengetahuan cukup dengan karakterisik pekerjaan wirawasta sebanyak 6 orang
(33,34%), pekerjaan PNS sebnanyak 3 orang (16,67%).
Tabel 4.3.2. karakteristik reponden istri:No
Karakteristik Responden
PengetahuanBaik
(%) Cukup
(%) Kurang
(%) Jumlah
(%)
1 Umur21-25 tahun - - 3 16,6
71 5,56 4
26-30 tahun 1 5,56 3 16,67
1 5,56 5
31-35 tahun 2 11,11
4 22,22
- - 6
36-40 tahun 1 5,56 2 11,11
- - 3
Total 4 22,22
12 66,67
2 11,11
18 100
2 Jenis kelaminLaki-laki 2 11,1
113 72,2
23 16,6
718 50
Perempuan 4 22,22
12 66,67
2 11,11
18 50
Total 6 16,67
25 69,44
5 13,89
36 100
3 PendidikanSD - - - -SLTP - - 1 5,56 1
5,56SMA/SMK 1 5,56 4 22,2
21 5,56 6 33,3
4Diploma/sarjana
3 16,67
8 44,44
- - 11 61,10
Total 4 22,23
12 66,66
2 11,11
18 100
4 PendapatanTidak ada - 1 1 2Rp. 500.000,- s/dRp. 1.000.000,-Rp. 1.100.000,- s/dRp. 1.500.000,-
1 5,56 4 22,22
1 5,56 6 33,34
Rp. 1.600.000,- s/dRp 2.000.000
2 11,11
4 22,22
- - 6 33,34
>Rp. 2.000.000,-
1 5,56 3 16,67
- - 4 22,22
Total 4 12 2 18 1005 Pekerjaan
PNS 2 11,11
6 16,67
- - 8 44,44
Wiraswasta 2 11,11
5 13,89
- - 7 38,89
Petani - - - - 1 5,56 1 5,56Dll - - 1 5,6 1 5,56 2 11,1
1Total 4 22,2
312 66,6
62 11,1
118 100
Dari tabel diatas di atas dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik
dengan karakteristik berusia 31-35 tahun sebanyak 2 orang (11,11%), berpengetahuan
cukup dengan karakteristik berusia antara 31-35 tahun, sebanyak 4 orang (22,22%). Dilihat
bahwa responden yang berpengetahuan baik dengan karakteristik jenis kelamin laki-laki
sebanyak 2 orang (11,11%), perempuan sebanyak 4 orang (22,22%). Berpengetahuan
cukup dengan karakteristik jenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang (72,22), perempuan
sebanyak 12 orang (66,66%).
Dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik dengan karakteristik pendidikan
SMA sebanyak 1 orang (5,56), Diploma/Sarjana sebanyak 3 orang (16,67%),
berpengetahuan cukup dengan karakteristik pendidikan SMA sebanyak 4 orang (22,22%),
Diploma/Sarjana sebanyak 8 (44,44%) orang. Dilihat bahwa responden yang
berpengetahuan baik dengan karakteristik pendapatan Rp 1.600.000,- s/d Rp 2.000.000,-
sebanyak 2 orang (11,11%), pendapatan 1.600.000,- s/d 2.000.000,- sebanyak 1 orang
(5,56%), berpengetahuan cukup dengan karakteristik pendapatan Rp 1.100.000,- s/d
1.500.000,- sebanyak 4 orang ( 22,22%), pendapatan Rp 1.600.000 s/d 2.000.000,-
sebanyak 4 orang (22,22%). Dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik
dengan karakteristik pekerjaan PNS sebanyak 2 orang (11,11%), pekerjaan wiraswasta
sebanyak2 orang (11,11%), berpengetahuan cukup dengan karakterisik pekerjaan PNS
sebanyak 6 orang (33,33), pekerjaan wiraswasta sebnanyak 5 orang (27,78%).
4.1.4. Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Tentang Alat Kontrasepsi MantapTable 4.1. Distribusi jawaban responden suami tentang pengertian kontrasepsi mantap di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 4.1.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 11 61,112 Salah 7 38,89
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden, yang memilih jawaban benar 11 (61,11%) orang dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 7 (38,89) orang.Tabel 4.1.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 15 83,332 Salah 3 16,67
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 15 orang (61,11%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 7 0rang (38,89) orang.Table 4.2. Distribusi jawaban responden tentang pembagian Kontrasepsi Mantap di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 4.2.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 6 33,332 Salah 12 66,67
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 6 orang (33,33%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 12 orang (66,67%) orang.
Tabel 4.2.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 14 77,782 Salah 4 22,22
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 14 orang (77,78%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 4 orang (22,22%) orang.
Tabel 4.3. Distribusi jawaban responden suami tentang pengertian Kontrasepsi Mantap: Tubektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.
Tabel 4.3.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 6 33,332 Salah 12 66,67
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 6 orang (33,33%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 12 orang (66,67) orang.Tabel 4.3.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 11 61,112 Salah 7 38,89
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar, dari 18
responden yang memilih jawaban benar 11 orang (61,11%) dan yang memilih jawaban
yang salah sebanyak 7 orang (38,89%) orang.Tabel 4.4. Distribusi jawaban responden tentang pengertian Kontrasepsi Mantap: vasektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Table 4.4.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 8 44,442 Salah 10 55,56
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 8 orang (44,44%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 10 orang (55,56%) orang.Tabel 4.4.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 7 38,892 Salah 11 61,11
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 7 orang (38,89%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 11 orang (61,11%) orang.Tabel 4.5. Distribusi jawaban responden suami tentang mekanisme tubektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 4.5.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 10 77,782 Salah 8 22,22
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 10 orang (55,56) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 8orang (44,44%) orang.Tabel 4.5.2. Istri
No Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 5 72,222 Salah 13 27,78
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 5 orang (27,78%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 13 orang (72,22%) orang.Tabel 4.6.Distribusi jawaban responden tentang indikasi tubektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012. Table 4.6.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 8 44,442 Salah 10 55,56
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 8 orang (44,44%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 10 orang (55,56%) orang.Tabel 4.6.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 9 502 Salah 9 50
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar, dari 18
responden yang memilih jawaban benar 9 orang (50%) dan yang memilih jawaban yang
salah sebanyak 9 orang (50%) orang.
Tabel 4.7.Distribusi jawaban responden tentang indikasi vasektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 4.7.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 11 61,112 Salah 7 38,89
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 11 orang (61,11%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 7 orang (38,89%) orang.Tabel 4.7.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 9 502 Salah 9 50
Total 18 100
tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar, dari 18
responden yang memilih jawaban benar 9 orang (50%) dan yang memilih jawaban yang
salah sebanyak 9 orang (50%) orang.
Table 4.8. Distribusi jawaban responden suami tentang keuntungan tubektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Table 4.8.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 12 66,672 Salah 6 33,33
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 12 orang (66,67%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 6 orang (33,33%) orang.Tabel 4.8.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 10 55,562 Salah 8 44,44
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 10 orang (55,56%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 8 orang (44,44%) orang.Tabel 4.9. Distribusi jawaban responden suami tentang keuntungan vasektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 4.9.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 11 61,112 Salah 7 38,89
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 11 orang (61,11%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 7 orang (38,89%) orang.Table 4.9.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 8 44,442 Salah 10 55,56
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden, yang memilih jawaban benar 8orang (44,44%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 10 orang (55,56%) orang.
Tabel 5.1.Distribusi jawaban responden suami tentang kontra indikasi tubektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 5.1.1.No Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 10 55,562 Salah 8 44,44
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 10 orang (55,56%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 8 orang (44,44%) orang.
Tabel 5.1.2.No Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 11 61,112 Salah 7 38,89
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 11 orang (61,11%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 7 orang (38,89%) orang.Tabel 5.2. Distribusi jawaban responden suami tentang kontra indikasi vasektomi di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 5.2.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 7 38,892 Salah 11 61,11
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah, dari 18
responden yang memilih jawaban benar 7 orang (38,89%) dan yang memilih jawaban
yang salah sebanyak 11 orang (61,11%) orang.Tabel 5.2.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 8 44,442 Salah 10 55,56
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 8 orang (44,44%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 10 orang (55,56%) orang.Tabel 5.3. Distribusi jawaban responden suami tentang prosedur akseptor kontap di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 5.3.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 11 61,112 Salah 7 38,89
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 11 orang (61,11%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 7 orang (38,89%) orang.Tabel 5.3.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 8 44,442 Salah 10 55,56
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 8 orang (44,44%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 10 orang (55,56%) orang.
Tabel 5.4. Distribusi jawaban responden suami tentang tujuan prosedur akseptor kontap di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 5.4.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 10 55,562 Salah 8 44,44
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 10 orang (55,56%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 8 orang (44,44%) orang.Tabel 5.4.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 10 55,562 Salah 8 44,44
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 10 orang (55,56%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 8 orang (44,44%) orang.Tabel 5.5. Distribusi jawaban responden suami tentang waktu pemberitahuan prosedur akseptor kontap di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 4.5.1. SuamiNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 9 502 Salah 9 50
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 9 orang (50%) dan yang memilih jawaban
yang salah sebanyak 9 orang (50%) orang.Tabel 4.5.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 6 33,332 Salah 12 66,67
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 6 orang (33,33%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 7 orang (66,67%) orang.Tabel 4.6. Distribusi jawaban responden suami tentang tempat mendapatkan kontrasepsi mantap di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012.Tabel 4.6.1. Suami
No Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 13 72,222 Salah 5 27,78
Total 18 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar,
dari 18 responden yang memilih jawaban benar 13 orang (72,22%) dan yang memilih
jawaban yang salah sebanyak 5 orang (27,78%) orang.Tabel 4.6.2. IstriNo Jawaban Frekuensi Persentase (%)1 Benar 18 1002 Salah 0 0
Total 100
Berdasarkan tabel diatas pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang benar, dari
18 responden yang memilih jawaban benar 18 orang (100%) dan yang memilih jawaban
yang salah sebanyak 0 orang (0%) orang.
4.2 Pembahasan
4.2.1. Karakteristik responden
a. Umur Responden
Dari hasil peneltian diperoleh yang berpengetahuan baik sebagian besar umur
responden 31-35 tahun, yang berpengetahuan cukup juga sebagian besar umur antara 31-
35 tahun yang memiliki pendidikan Diploma/sarjana dan yang berpengetahuan kurang
berada pada umur responden antara 21-25 tahun dan umur 26-30 tahun yang memiliki
pendidikan SLTP dan SMA.
Dari hasil penelitian diatas yang diperoleh bahwa umur mempengaruhi pengetahuan,
hal ini dapat dilihat pada data hasil penelitian yang telah didapatkan bahwa rata-rata
responden yang akan berpengetahuan kurang, yang belum lanjut usia berpengetahuan
cukup. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada umur tertentu
penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan barkurang.b. Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang
didapat dari tabel 4.2. bahwa perbandingan antara laki-laki dan perempuan yaitu sama,
dimana jumlah laki-laki sebanyak 18 orang ( 50%) dan perempuan sebanyak 18 orang
(50%) hal ini sesuai dengan pembagian kontrasepsi mantap yaitu tubektomi untuk
perempuan dan untuk laki-laki dinamakan vasektomi.
c. Pendidikan
Dari hasil penelitian diperoleh yang berpengetahuan baik sebagian besar pendidikan
Diploma/Sarjana diikuti responden yang berpendidikan SMA/SMK, dan yang tingkat
pendidikan yang kurang adalah responden yang berpendidikan SLTP ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh putriazka (2006). Bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan atau
proses pembelajaran untuk mengembangkan atau menigkatkan kemampuan tertentu
sehingga sasaran pendidikan itu sendiri dapat berdiri sendiri.
Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa paling banyak responden tingkat
pendidikan baik adalah responden yang berpendidikan Diploma/Sarjana dan tingkat
pengetahuan kurang adalah responden yang berpendidikan SD. Maka dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pengetahuan seseorang. Tetapi
bukan berarti pendidikan yang tinggi akan bisa mengetahui tentang kontrasepsi khususnya
kontrasepsi mantap, terbukti dari hasil penelitian bahwa responden yang berpendidikan
SMA/SMK ada yang menjawab pernyataan yang salah sesuai dengan pernyataan
sebenarnya dari pertnyaan yang dibagikan.
d. Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden berdasarkan
pendapatan yang terdapat pada tabel 4.3 bahwa sebagian besar responden pus mempunyai
pendapatan Rp.1.100.000,- s/d 1.500.000,- yaitu sebanyak 10 pus (27,28%).
Dari teori yang didapat, disebutkan bahwa pendidikan berkualitas dewasa ini hanya
untuk memiliki pendapatan memadai, sementara mereka yang berpendapatan rendah harus
membatasi tingkat pendidikan demi memenuhi kebutuhan pangan keluarganya. Dan
berdasarkan teori yang ada, bahwa masalah yang sering muncul dlam tingkat pendidikan
seseorang itu adalah karena keterbatasan dana.
Dari data yang diperoleh rata-rata pendapatan keluarga cukup dalam memenuhi
kebutuhan keluarga dan biaya pendidikan, tetapi adanya pendapatan yang memadai tidak
menjamin seseorang itu dapat mengerti mengenai kontrasepsi khusunya kontrasepsi
mantap terlihat dari adanya responden yang menjawab pernyataan yang tidak sesuai
dengan pernyataan sebenarnya.
e. Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan yang terdapat pada tabel 4.2 bahwa sebagian besar responden pus mempunyai
pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 14 orang (38,89), kemudian responden pus
yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS sebanyak 13 orang (36,11), dan pekerjaan Dll
sebanyak 4 orang (11,11) yang paling sedikit sebagai petani yaitu sebanyak 3 orang
(8,33%)
Sementara dari hasil penelitian didapat bahwa yang berpengetahuan baik didominasi
pada responden yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS yaitu sebanyak 4 orang (11,11),
responden yang berpengetahuan cukup didominasi pada responden yang mempunyai
pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 11 orang (30,56%), sedangkan responden
yang berpengetahuan kurang didominasi pada responden yang mempunyai pekerjaan
sebagai petani yaitu sebanyak 3 orang (8,33%).
Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh sosial budaya dimana
seseorang memperoleh suatu kebudayaan yang berhubungan dengan orang lain karena
hubungan seseorang mengalamai proses pekerjaan dalam memperoleh suatu pengetahuan.
Menurut penulis pekerjaan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan manusia dan
berwawasan luas akibat pengaruh pekerjaan.
4.2.2. Pengetahuan responden
4.2.2.1. Berdasarkan pengertian kontrasepsi mantap
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang pengertian kontrasepsi mantap adalah
pengetahuan baik, dimana dari 36 responden, 26 orang (72,22%) menjawab pengetahuan
secara benar.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden mengetahui tentang
pengerrtian dari kkontrasepsi mantap, hal ini dikarenakan bahwa responden mendapat
pengetahuan tentang alat kontrasepsi mantap dari media massa seperti surat kabar, TV,
Koran dan dari petugas kesehatan setempat. Sesuai dengan teori Putriazka 2006 bahwa
Informasi mempengaruhi pengetahuan
4.2.2.2. Berdasarkan pembagian kontrasepsi mantap
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden berdasarkan pembagian kontrasepsi mantap adalah baik,
diamana dari 36 responden, 20 orang (55,56%) yang menjawab pengetahuan secara benar.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden sudah
mengerti tentang pembagian kontrasepsi mantap, hal ini dapat disebakan karena
kebanyakan responden sudah memiliki pendidikan diploma/sarjana. Karena pendidikan
merupakan faktor utama dalam menentukan tingkat pendidikan seseorang.
4.2.2.3. Berdasarkan pengertian tubektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang pengertian kontrasepsi mantap : tubektomi adalah
pengetahuan kurang, dimana dari 36 responden, yang memilih pernyataan secara tapat
hanya 17orang (47,22%).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden belum
mengerti tentang defenisi tubektomi terutama yang mendominasi pada responden laki-laki
yaitu sebanyak 12 orang (33,33), hal ini dikarenkan tidak pernah mengikuti promosi
kesehatan tentang kontrasepsi khusunya kontrasepsi mantap.
4.2.2.4.Berdasarkan pengertian vasektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang pengertian kontrasepsi mantap : vasektomi adalah
pengetahuan kurang, dimana dari 36 responden yang memilih pernyataan yang benar
hanya15 orang (41,67%).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden belum
mengerti tentang defenisi vasektomi terutama yang mendominasi pada responden
perempuan yaitu sebanyak 11 orang (47,22%) yang menjawab pengethuan yang salah.
Menurut Wied hary.A. (1996), informasi akan memberikan pengaruh pada
pengetahuan seseorang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sumber informasi tentang
pengertian dari vasektomi adalah kurang.
4.2.2.5. Berdasarkan mekanisme tubektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang mekanisme tubektomi adalah pengetahuan kurang.
Dari 36 responden 27 orang (75%) memilih pernyataan benar, padahal pernyataan dalam
tabel tersebut merupakan pernyataan yang salah, tidak sesuai dengan teori sebenarnya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden sudah
mengerti tentang kontra indikasi dari vasektomi. Hal ini mungkin di karenakan responden
mendapat pengetahuan dari media massa seperti surat kabar, TV, Koran dan dari petugas
kesehatan setempat. Sesuai dengan teori Putriazka 2006 bahwa informasi mempengaruhi
pengetahuan.
4.2.2.6. Berdasarkan indikasi dari tubektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang indikasi tubektomi adalah pengetahuan kurang,
dimana 17 orang (75%) menjawab pengetahuan secara benar.
Dari hasil peneltitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden belum
mengetahui indikasi dari tubektomi.
4.2.2.7. Berdasarkan indikasi dari vasektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang indikasi tubektomi adalah pengetahuan baik,
dimana 20 orang (55,56%) menjawab pengetahuan secara benar.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden sudah
mengetahui indikasi dari vasektomi hal ini disebakan karena kebanyakan responden
mempunyai pendidikan Diploma/Sarjana.
4.2.2.8. Berdasarkan keuntungan dari tubektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang indikasi tubektomi adalah pengetahuan baik,
dimana dari 36 responden, 22 orang (61,11%) mampu menjawab pengetahuan secara
benar.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden sudah
mengerti tentang keuntungan dari tubektomi hal ini disebabkan karena kebanyakan
responden memiliki pendidikan Diploma/Sarjana.
4.2.2.9. Berdasarkan keuntungan dari vasektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang indikasi tubektomi adalah pengetahuan kurang,
dimana 19 orang (61,11%) menjawab pengetahuan secara benar, Padahal dalam
pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden belum
mengerti tentang keuntungan vasektomi secara benar.
4.2.3.0. Berdasarkan kontra indikasi tubektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 5.0 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang indikasi tubektomi adalah pengetahuan baik,
dimana dari 36 responden, 21 orang (61,11%) mampu menjawab pengetahuan secara
benar.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden sudah
mengerti tentang kontra indikasi tubektomi.
4.2.3.1. Berdasarkan kontra indikasi vasektomi
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 5.1 menunjukkan
bahwa kebanyakan tingkat pengetahuan responden tentang indikasi tubektomi adalah
pengetahuan baik, dimana 21 orang (61,158,331%) memilih pernyataan salah, diaman
pernyataan dalam tabel tersebut merupakan pernyataan yang salah dan tidak sesuai
dengan teori sebenarnya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden sudah
mengerti tentang kontra indikasi dari vasektomi. Hal ini mungkin di karenakan responden
mendapat pengetahuan dari media massa seperti surat kabar, TV, Koran dan dari petugas
kesehatan setempat. Sesuai dengan teori Putriazka 2006 bahwa informasi mempengaruhi
pengetahuan.
4.2.3.2. Berdasarkan prosedur untuk menjadi akseptor kontap
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa
kebanyakan tingkat pengetahuan responden tentang prosedur akseptor kontap adalah
pengetahuan kurang, dimana 19 orang (52,78%) memilih pernyataan benar, diamana
pernyataan dalam tabel tersebut merupakan pernyataan yang salah dan tidak sesuai
dengan teori sebenarnya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden belum
mengerti tentang prosedur akseptor kontap.
4.2.3.2. Berdasarkan tujuan prosedur akseptor kontap
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa
kebanyakan tingkat pengetahuan responden tentang tujuan prosedur akseptor kontap
adalah pengetahuan baik, dimana dari 36 responden 20 orang (55,56%) memilih pernyataan
benar.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden sudah
mengerti tentang tujuan akseptor kontap, hal ini di karenakan kebanyakan pekerjaan
responden sebagai PNS dan Wiraswasta.
Pekerjaan merupakan proses penambahan pengetahuan
4.2.3.3. Berdasarkan waktu pemberitauan prosedur akseptor kontap
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang waktu pemberitahuan prosedur akseptor kontap
adalah pengetahuan baik, dimana 21 orang (58,33%) mampu memilih pernyataan yang
tepat.
Menurut Wied hary.A. (1996), informasi akan memberikan pengaruh pada
pengetahuan seseorang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sumber informasi tentang
waktu pemberitauan prosedur akseptor kontap adalah kurang.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden belum
mengetahui tentang waktu pemberitahuan prosedur akseptor kontap diakibatakan
kurangnya informasi yang diberikan oleh tim kesehatan kuhususnya kontrasepsi mantap
4.2.3.4. Berdasarkan tempat mendapatakan pelayanan menjadi akseptor kontap.
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang waktu pemberitahuan prosedur akseptor kontap
adalah pengetahuan baik, dimana dari 36 responden, 31 orang (86,11%) memilih
pernyataan benar.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden sudah
mengerti tempat mendapatkan pelayanan menjadi akseptor kontap, hal ini disebabkan
karena adanya fasilitas desa yaitu puskesmas desa yang senantiasa melayani masyarakat.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasakan penelitian yang dilakukan terhadap 36 responden yang terdiri dari 18
reponden perempuan dan 18 responden laki-laki tentang pengetahuan mengenai alat
Kontrasepsi Mantap (kontap) di Perumahan Nasional Desa Kalang Simbara Kecamatan
Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2012 dapat dibuat kesimpulan bahwa :
1. Dari hasil penelitian mengenai karakteristik responden berdasarkan umur, bahwa
sebagian besar responden berumur 31-35 tahun sebanyak 14 orang (38,89) dan
yang paling sedikit berumur 21-25 tahun 7 orang (19,44) dan umur 36-40 tahun
sebanyak 7 orang (19,44).Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden laki-laki dan
perempuan sama, yaitu 18 orang (50%) laki-laki dan 18 orang (50%) perempuan.
Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar responden mempunyai tingkat
pendidiakan Diploma/sarjana yaitu sebanyak 19 orang (52,78%), dan yang paling
sedikit berpendidikan SLTP sebanyak 2 orang, dan dari atas dapat diperoleh bahwa
tidak ada tidak ada responden yang berpendidikan SD. Berdasarkan tingkat
pendapatan responden maka diperoleh sebagian yang memiliki pendapatan tiap
responden 1.100.000. s/d 1.500.000,- sebanyak 14 orang (38,89%) dan paling
sedikit yang memiliki pendapatan yaitu 2 orang, yaitu tidak memiliki pendapatan
pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga.
2. Dan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasangan usia
subur tentang pemakaian alat kontrasepsi : Kontrasepsi Mantap (kontap) di
peumahan nasional desa kalang simbara kecamatan sumbul kabupaten dairi tahun
2012.
5.2. Saran
Berasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat menyarankan kepada semua
pihak yaitu :
1. Diharapkan kepada semua pasangan usia subur non akseptor agar lebih
menigkatkan pengetahuan dan juga penulis mengharapkan agar pasangan usia
subur non akseptor menjadi pasangan akseptor khususnya kontrasepsi mantap :
tubektomi (perempuan) vasektomi (laki-laki). Serta dapat menginfomasikan kepada
pasangan usia subur non akseptor yang lain.
2. Di harapkan kepada petugas kesehatan di desa kalang simbara khususnya di
perumahan nasional kalang simbara kecamatan sidikalang kabupaten dairi tahun
2012 agar lebih memberikan informasi tentang alat kontraepsi khususnya
kontrasepsi mantap.
3. Di harapkan kepada penulis selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian tentang
alat kontrasepsi khusunya kontrasepsi mantap dengan tingkat yang lebih baik dan
diharapkan kepada tokoh masyarakat berperan serta dalam penggunaan alat
kontrasepsi khususnya kontrasepsi mantap.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati, 2011, Pelayanan Keluarga Berencana, Salemba Medika
Suratun, dkk, 2008, Pelayanan Keluarga Berencana Dan Pelayanan Kontrasepsi, Trans
Info Media
Meilani Niken, dkk, pelayanan keluarga berencana, fitramaya
Rustam Mochtar,1998, Sinopsis Obstetric, Buku Kedokteran EGC
dr. Hanafi Hartanto,2004, Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Putaka Sinar Harapan
Notoadmodjo, Soekidjo. 2003.Metodologi Penelitan Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta
Notoadmodjo, Soekidjo. 2010.Metodologi Penelitan Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta
KUISIONER
PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI
MANTAP (KONTAP) DI PERUMAHAN NASIONAL KALANG SIMBARA DESA KALANG
SIMBARA KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI
TAHUN 2012
Diisi oleh suami dan istri
NO. Responden :
1. Berapa umur anda saat ini ?
a. 21-25 tahun
b. 26-30 tahun
c. 31-35 tahun
d. 36-40 tahun
2. Apa jenis kelamin anda ?
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Apa pendidikan terahir anda?
a. SD
b. SLTP
c. SMA/SMK
d. Diploma/Sarjana
4. Apa pekerjaan anda saat ini ?
a. PNS
b. Wiraswasta
c. Petani
d. Dll
5. Berapa pendapatan anda setiap bulan ?
a. Rp 500.000 – Rp 1.000.000
b. Rp 1.100.000 – Rp 1.500.000
c. Rp 1.600.000 – Rp 2.000.000
d. >Rp 2.000.000
Berikanlah tanda ceklist (√) untuk salah satu jawaban
No Pertanyaan Jawaban
Benar salah
A Defenisi
1 Kontrasepsi mantap adalah salah
satu cara kontrasepsi dengan
tindakan pembedahan
B Jenis-jenis kontap
2 Pembagian alat kontrasepsi mantap
ada 2 jenis, yaitu vasektomi dan
tubektomi
3 Tubektomi adalah suatu kontrasepsi
permanen dengan cara melakukan
tindakan pada kedua saluran telur
sehingga menghalangi pertemuan
sel telur dengan sel mani
4 Vasektomi adalah operasi kecil
yang di lakukan untuk menghalangi
keluarnya sperma dengan cara
mengikat dan memotong saluran
mani.
5 Mekanisme dari tubektomi adalah
Saat operasi, laparatomi mini,
laparaskopi
C Indikasi
6 Indikasi dari tubektomi adalah
- Umur termuda 25 tahun, dengan 2
anak hidup.
- Umur 30 tahun dengan 3 anak
hidup.
- Umur 35 tahun dengan 2 anak
hidup
7 Indikasi dari vasektomi adalah
- harus secara sukarela dan
Mendapat persetujuan istri
- Umur calon tidak kurang dari 30
tahun
- Pasangan suami istri telah
mempunyai anak menimal 2 orang,
dan anak paling kecil harus sudh
berumur di atas 2
8 Keuntungan dari tubektomi adalah
Tekhniknya mudah, sehingga dapat
di lakukan oleh dokter umum,
Perlengkapan dan peralatan bedah
sederhana,Dapat dilakukan di RS
kecil atau puskesmas, angka
keberhasilan mencapai 100%
9 Keuntungan dari vasektomi adalah
Efktif, Aman, mobiditas rendah dan
hampir tidak ada mortalitas,
Sederhana, Menyenangkan bagi
akseptor karena memerlukan
anastesi lokal saja, Biarya rendah
D Kontra indikasi
10 kontra indikasi tubektomi adalah ?
- Hamil atau sudah di curigai
- kurang pasti mengenai
keinginanya untuk fertilitas di masa
depan
- Belum memberikan persetujun
tertulis
11 Kontra indikasi vasektomi adalah?
- Apabila ada peradangan kulit atau
penyakit jamur di daerah skrotum
- Apabila menderita kelainan
pembekuan darah
- Apabila menderita DM yang tidak
terkontrol
E Prosedur akseptor kontap
12 Prosedur untuk menjadi akseptor
kontap adalah Sukarela, bahagia,
kesehatan
13 Tujuan prosedur akseptor kontap
adalah Agar klien tidak merasa
menyesal setelah menjadi aksepto
KB, dan tidak ada komplikasi
sewaktu pembedahan
14 Bagi calon akseptor kontap harus
mengeathui prosedur tersebut
Sebelum dilakukanya pembedahan
dalam kontrasepsi mantap dan
diketahui oleh pasangan suami istri
15 Untuk menjadi akseptor kontrasepsi
mantap, kita dapat mengunjungi
Puskesmas atau Rumah Sakit.
Posting Lebih Baru Posting Lama