bab 1

4
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gula merupakan kebutuhan utama bagi semua lapisan masyarakat. Dilihat dari konsumsinya, kebutuhan akan gula saat ini semakin meningkat. Salah satu penyebab peningkatan konsumsi gula ini adalah pertumbuhan penduduk yang juga meningkat. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Jawa TImur (2011), konsumsi gula di Jawa Timur pada tahun 2010, 2011, dan 2012 adalah 831.427, 882.697, 900.135 ton. Saat ini sebagian pasokan gula dilakukan dengan impor gula nasional karena produksi di dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan. Kenaikan konsumsi gula juga harus diimbangi dengan penambahan jumlah produksi gula agar permintaan terhadap gula terpenuhi. Dengan masih banyaknya impor yang dilakukan menandakan bahwa kebutuhan akan gula terus meningkat. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan produksi gula dengan efektif dan efisien, agar produktifitas pabrik gula meningkat dan diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar. PG Kebon Agung merupakan salah satu pabrik gula yang berperan dalam memenuhi kebutuhan gula dalam negeri khususnya di Jawa Timur. Perusahaan harus melakukan optimasi persediaan bahan baku agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. PG Kebon Agung didirikan tahun 1905 berlokasi di desa Kebon Agung Pakisaji kabupaten Malang yang berjarak kurang lebih sekitar 5 km dari jalan raya Malang dan Blitar. PT Kebon Agung ini merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang agroindustri, yaitu perusahaan yang memproduksi gula. Pasokan tebu di daerah Malang agak 1

Upload: erin-prstyo

Post on 14-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

optimasi persediaan bahan baku gula dengan metode fuzzy mamdani dan sugeno

TRANSCRIPT

I PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangGula merupakan kebutuhan utama bagi semua lapisan masyarakat. Dilihat dari konsumsinya, kebutuhan akan gula saat ini semakin meningkat. Salah satu penyebab peningkatan konsumsi gula ini adalah pertumbuhan penduduk yang juga meningkat. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Jawa TImur (2011), konsumsi gula di Jawa Timur pada tahun 2010, 2011, dan 2012 adalah 831.427, 882.697, 900.135 ton. Saat ini sebagian pasokan gula dilakukan dengan impor gula nasional karena produksi di dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan. Kenaikan konsumsi gula juga harus diimbangi dengan penambahan jumlah produksi gula agar permintaan terhadap gula terpenuhi. Dengan masih banyaknya impor yang dilakukan menandakan bahwa kebutuhan akan gula terus meningkat. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan produksi gula dengan efektif dan efisien, agar produktifitas pabrik gula meningkat dan diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar.PG Kebon Agung merupakan salah satu pabrik gula yang berperan dalam memenuhi kebutuhan gula dalam negeri khususnya di Jawa Timur. Perusahaan harus melakukan optimasi persediaan bahan baku agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. PG Kebon Agung didirikan tahun 1905 berlokasi di desa Kebon Agung Pakisaji kabupaten Malang yang berjarak kurang lebih sekitar 5 km dari jalan raya Malang dan Blitar. PT Kebon Agung ini merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang agroindustri, yaitu perusahaan yang memproduksi gula. Pasokan tebu di daerah Malang agak tersendat dengan adanya petani tebu yang beralih menjadi petani holtikultura. Banyaknya petani yang berganti menanam tanaman holtikultura ini akan menyebabkan kekurangan pasokan bahan baku untuk membuat gula.Masalah diatas dapat diatasi dengan menerapkan strategi persediaan bahan baku. Produksi yang efektif dan efisien dapat dilakukan dengan melakukan persediaan bahan baku. Persediaan merupakan masalah yang vital bagi perusahaan, karena dapat mengganggu jalannya produksi apabila tidak diperhitungkan dengan matang. Kelebihan persediaan bahan baku akan menyebabkan banyak biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan, sedangkan kekurangan bahan baku akan menyebabkan tersendatnya proses produksi sehinnga perhitungan persediaan bahan baku menjadi sangat penting untuk memproduksi gula. Ketersediaan bahan baku yang tepat sangat terkait dengan jumlah produk yang akan diproduksi. Permasalahan yang sering dihadapi dalam kegiatan produksi gula tebu adalah terjadinya penumpukan bahan baku tebu di lapangan (emplasemen) akibat manajemen tebang angkut yang kurang terkoordinasi. Penumpukan bahan baku tebu dapat menurunkan kualitas, karena tebu merupakan bahan pertanian yang rentan mengalami kerusakan akibat pengaruh lingkungan dan hal ini berpengaruh terhadap penanganan dalam pengolahannya menjadi gula. Penebangan tebu pada umur yang belum optimal dapat mengakibatkan nilai rendemen yang dihasilkan kecil. Penumpukan selama beberapa hari di emplasemen mengakibatkan nilai rendemen berkurang. Selain itu penataan antrian truk yang ada di emplasemen apabila tidak diatur dengan baik makan akan menyebabkan emplasemen tidak optimal. Oleh karena itu, perkiraan produksi harus disesuaikan agar persediaan bahan baku dapat diperhitungkan dengan optimal.Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung persediaan bahan baku produksi gula perusahaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk optimasi persediaan bahan baku gula (tebu) adalah logika Fuzzy dengan metode Mamdani, metode Tsukamoto, dan metode Sugeno. Menurut Susilo (2006), sistem inferensi Fuzzy metode Mamdani dikenal juga dengan nama metode Max-Min. Metode Mamdani bekerja berdasarkan aturan-aturan linguistik. Penalaran metode Sugeno hampir sama dengan penalaran Mamdani, hanya saja output sistem tidak berupa himpunan Fuzzy melainkan berupa konstanta atau persamaan linear Logika Fuzzy merupakan metode yang sangat fleksibel, mampu memodelkan fungsi-fungsi non linear yang sangat kompleks, konsep matematis yang mendasari sederhana dan mudah dipahami, serta dapat berkerja sama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. Metode fuzzy Mamdani dan sugeno mempunyai karakateristik yang hampir sama dan hasil dari optimasi yang dilakukan tidak terlalu berbeda sehingga lebih mudah untuk dilakukan perbandingan. Pemilihan Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan optimasi persediaan bahan baku gula di PG Kebon Agung Malang menggunakan Fuzzy Mamdani dan Fuzzy Sugeno.

1.2. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini adalah :1. Bagaimana menentukan jumlah persediaan bahan baku gula menggunakan logika Fuzzy dengan metode Mamdani?2. Bagaimana menentukan jumlah persediaan bahan baku gula menggunakan logika Fuzzy dengan metode Sugeno?3. Bagaimana perbandingan penentuan persediaan bahan baku gula yang optimal menggunakan logika Fuzzy dengan metode Mamdani dan Sugeno?

1.3. Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :1. Untuk menentukan persediaan bahan baku gula yang optimal dengan menggunakan logika Fuzzy dengan metode Mamdani.2. Untuk menentukan persediaan bahan baku gula yang optimal dengan menggunakan logika Fuzzy dengan metode Sugeno.3. Untuk membandingkan penentuan persediaan bahan baku gula yang optimal menggunakan logika Fuzzy dengan metode Mamdani dan Sugeno.

1.4. Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan dalam persediaan bahan baku gula guna menjamin kelancaran produksi sehingga dapat memaksimalkan keuntungan.3