bab 1

24
BAB 1 PRNDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui prosespembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dandiberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yanglebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya. 1

Upload: nurulannisaarisma

Post on 02-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kewarganegaraan

TRANSCRIPT

BAB 1PRNDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militeratau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui prosespembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dandiberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yanglebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya.Aspek-aspek yang dilihat pada geostrategi Indonesia adalah aspek idiologi dan konstitusi, aspek kewaspadaan, aspek sosial budaya dan agama, aspek politik dan pemdagri (termasuk pemerintahan daerah), dan aspek perekonomian. Salah satu cara yang dilakukan Indonesia atau strateginya adalah dengan demokrasi. Untuk sejahtera dan aman diperlukan demokrasi yang akan menyatukan keragaman. Walaupun demokrasi bukan satu-satunya cara hanya salah satu cara yang ditempuh Indonesia. Karena Indonesia adalah negara yang beraneka ragam, yang tidak sedikit masyarakatnya masih menganut paham patternalistik.

BAB 2 PEMBAHASAN

1. URAIAN TEORI DAN KONSEPSIGeostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau, kini, maupun masa mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setap bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua ini dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam.Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara agar dalam hidup berbangsa dan bernegara dalam lingkup nasional diarahkan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah Negara Republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional untuk merancang arahan tentang kebijakan, sarana, serta sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud konsepsi Ketahanan Nasional.

1. PENGERTIAN GEOSTRATEGI DAN GEOSTRATEGI INDONESIAGeostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik. Sedangkan geostrategi Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kesejahteraan dan keamanan.

3. Perkembangan Konsep Geostrategi IndonesiaPada awalnya pengembangan awal geostrategic Indonesia digagas Sekolah Staf dan komando Angkatan Datar (SESKOAD) Bandung tahun 1962.Isi konsep Geostrategi Indonesia yang tenimus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan territorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indonesia.Pada tahun 1965-anlembaga ketahanan nasionalmengembangkan konsep geostrategic Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut : Bahwa geostrategic Indonesia harus berupa sebuah konsep strategiuntuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang bersifat Internal maupun bersifat eksternal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetapterlihat konsep geostrategic Indonesia yang baru. Sekedar membangun kemampuan nasional sebagai factor kekuatan penangkal bahaya.Sejak tahun 1972 Lembaga ketahanan nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategic Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategic Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional dapat tercapai. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode dan doktrin. Dalam pembangunan Nasional. Pengembangan konsep geostrategic Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh Negara-negara yang lain dengan bertujuan :1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek ideology, politik, social budaya, dan hamkan, maupun aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup Negara dan bangsa dalam mewujudkan cita-cita demokrasi dan tujuan nasional.1. Menunjang tugas pokok pemerintahan dalam :1. Menegakkan hukum dan ketertiban1. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran1. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan1. Terwujudnya keadilan hokum dan keadilan social1. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan sinGeostrategi Indonesia sebagai pelaksanaan geopolitik Indonesia memiliki dua sifat pokok sebagai berikut :1. Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategic Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.1. Bersivat developmental/pengembangan yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideology, politik, ekonomi, social budaya dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.4. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIAa. perkembangan konsep pengertian Tannas1. Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat. 1. Gagasan Tannas oleh Lemhannas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia. 1. Gagasan Tannas oleh Lemhannas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakn kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.1. Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No.SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung, membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional.1. Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

b. Hakikat Ketahanan Nasionalpada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan Nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam membina aspek alamiah serta aspek sosial sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat antar gatra di dalamnya secara komprehesif integral. Kelemahan salah satu bidang akan mengakibatkan kelemahan bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi keseluruhan.

c. Sifat-sifat Ketahanan Nasional untuk mewujudkan ketahanan nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan terhadap sistem kehidupan nasional. Sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, metode pendekatan dan pengkajian ketahanan nasional terdiri atas pendekatan keamanan dan pendekatan kesejahteraan. Sifat-sifat ketahanan nasional adalah sebagai berikut :1. Manunggal;Dalam membangun ketahanan nasional adanya kesatuan yang bersifat komprehensif integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat integrative tidak mempunyai mencampuradukkan semua aspekn sosial secara begitu saja, tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi, seimbang dan harmonis.1. Mawas ke dalam;Geostrategi/ketahanan nasional ditujukan ke dalam diri bangsa dan negara sendiri karena bertujuan untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. 1. Kewibawaan;Geostrategi/ketahanan nasional bertujuan untuk mewujudkan kewibawaan nasional, dan harus diperhitungkan oleh pihak lain.1. Berubah menurut waktu;Geostrategi/ketahanan nasional bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa.1. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan;Konsepsi ketahanan nasional dapat dipandang sebagai suatu alternatif lain dari konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu kekusaan dan adu kekuatan yang masih dianut oleh negara-negara maju pada umumnya.1. Percaya pada diri sendiri; sertaGeostrategi/ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya pada diri sendiri. Suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa ia dapat mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri dengan baik dan tidak tergantung pada bantuan luar. 1. Tidak bergantung pada pihak lain.Geostrategi/ketahanan nasional dibangun dan dikembangkan atas dasar kemampuan sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek kehidupan nasional. Pengembangan kemampuan nasional dalam meningkatkan daya saing bangsa diupayakan untuk tidak tergantung pada pihak lain. Walaupun kebanyakan negara berkembang merupakan bekas daerah jajahan yang masih dipengaruhi mental colonial dan rasa tergantungkepada bekas penjajahnya.

d. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional1. Model AstagatraModel ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budayayang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhannas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu :1. Aspek Trigatra Kehidupan Alamiah :(1) Gatra letak dan kedudukan geografi;(2) Gatra keadaan dan kekayaan alam; serta (3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk1. Aspek pancagatra Kehidupan Sosial :(1) Gatra Ideologi,(2) Gatra Politik,(3) Gatra Ekonomi,(4) Gatra Sosial Budaya, dan(5) Gatra Pertahanan Keamanan.

1. Model MorgenthauModel ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup banyak. Bila model Lemhannas berevolusi dan observasi empiris perjalanan perjuangan bangsa, maka model ini diturunkan secara analitis. Dalam analisisnya, Morgenthau menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-negara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya, maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi kea rah balanced power.

1. Model Alfred Thayer Mahan Mahan dalam bukunya The Influence Seapower on History mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur berikut :1. Letak geografi1. Bentuk atau wujud bumi1. Luas wilayah1. Jumlah penduduk1. Watak nasional atau bangsa1. Sifat pemerintahan

1. Model ClineCline melihat suatu negara dan luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain. Baginya hubungan antarnegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dan negara lainnya. Menurut cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumberdaya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan dapat menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.

e. Komponen Strategi Astagatrakomponen strategi astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang belangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.

1. Trigatra Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah.1. PancagatraKomponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

f. Hubungan Komponen Strategi Antargatra hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra. Serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdependency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen strategi astagatra.

5. Indonesia dan Perdamaian DuniaAlinea keempat pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada pemerintahan dan rakyat Indonesia untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan social. Peran diplomasi sebagai Sarana bagi setiap Negara dalam menjamin hubungan dan kerjasama dalam berbagai bidang baik politik, ekonomi, social budaya dan hankam.Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif merupakan perwujudan dari pandangan Indonesia terhadap dunia. Kondisi dunia dapat dilihat dalam dua hal, pertama damai dan yang kedua perang. Perang dan damai adalah dua kondisi yang saling mengikuti dalam usaha suatu Negara dalam memperjuangkan kepentingan nasionalnya. Tak ada perang yang abadi dan tak ada damai yang abadi. Perang menentukan hidup dan matinya serta jatuh bangunnya suatu Negara, sehingga harus dipahami segala seluk beluknya. Damai adalah suatu kondisi ketika kehidupan masyarakat serta roda pemerintahan dan pembangunan nasional berjalan secara normal. Damai tak berarti tanpa konflik atau sengketa. Dalam kondisi damai dapat saja terdapat gangguan keamanan, namun dalam tingkatan intensitas rendah. Kondisi damai tak terbentuk sendirinya melainkan melalui suatu usaha.Pandangan bangsa Indonesia tentang damai dan perang adalah bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya, perang merupakan jalan terakhir bila :1. Usaha-usaha deplomasi mengalami jalan buntu.1. Dilaksanakan dalam rangka melawan kekuatan Negara lain yang secara nyata mengancam kemerdekaan, kedaulatan Negara keutuhan wilayah Negara keutuhan wilayah Negara kesatuan republic Indonesi dan keselamatan bangsa.

BAB 3PENUTUP

3.1 KesimpulanGeostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah Negara Republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional untuk merancang arahan tentang kebijakan, sarana, serta sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut.Geostrategi Indonesia sebagai pelaksanaan geopolitik Indonesia memiliki dua sifat pokok sebagai berikut :a. Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategic Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.b. Bersivat developmental/pengembangan yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideology, politik, ekonomi, social budaya dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

16