bab 1

7
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit lupus berasal dari bahasa Latin yang berarti “Anjing hutan,” atau “Serigala,” merupakan penyakit kelainan pada kulit, dimana disekitar pipi dan hidung akan terlihat kemerah-merahan. Tanda awalnya panas dan rasa lelah berkepanjangan, kemudian dibagian bawah wajah dan lengan terlihat bercak-bercak merah. Tidak hanya itu, penyakit ini dapat menyerang seluruh organ tubuh lainnya salah satunya adalah menyerang ginjal. Penyakit untuk menggambarkan salah satu ciri paling menonjol dari penyakit itu yaitu ruam di pipi yang membuat penampilan seperti serigala. Meskipun demikian, hanya sekitar 30% dari penderita lupus benar- benar memiliki ruam “kupu-kupu,” klasik tersebut. 1

Upload: masmaymun

Post on 28-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

rwerwre

TRANSCRIPT

4

BAB 1

PENDAHULUANA. Latar BelakangPenyakit lupus berasal dari bahasa Latin yang berarti Anjing hutan, atau Serigala, merupakan penyakit kelainan pada kulit, dimana disekitar pipi dan hidung akan terlihat kemerah-merahan. Tanda awalnya panas dan rasa lelah berkepanjangan, kemudian dibagian bawah wajah dan lengan terlihat bercak-bercak merah. Tidak hanya itu, penyakit ini dapat menyerang seluruh organ tubuh lainnya salah satunya adalah menyerang ginjal. Penyakit untuk menggambarkan salah satu ciri paling menonjol dari penyakit itu yaitu ruam di pipi yang membuat penampilan seperti serigala. Meskipun demikian, hanya sekitar 30% dari penderita lupus benar-benar memiliki ruam kupu-kupu, klasik tersebut.

Sistem imun normal akan melindungi kita dari serangan penyakit yang diakibatkan kuman, virus, dan lain-lain dari luar tubuh kita. Tetapi pada penderita lupus, sistem imun menjadi berlebihan, sehingga justru menyerang tubuh sendiri, oleh karena itu disebut penyakit autoimun. Penyakit ini akan menyebabkan keradangan di berbagai organ tubuh kita, misalnya: kulit yang akan berwarna kemerahan atau erythema, lalu juga sendi, paru, ginjal, otak, darah, dan lain-lain. Oleh karena itu penyakit ini dinamakan Sistemik, karena mengenai hampir seluruh bagian tubuh kita. Jika Lupus hanya mengenai kulit saja, sedangkan organ lain tidak terkena, maka disebut LUPUS KULIT (lupus kutaneus) yang tidak terlalu berbahaya dibandingkan lupus yang sistemik (Sistemik Lupus /SLE). Berbeda dengan HIV/AIDS, SLE adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh sehingga antibodi yang seharusnya ditujukan untuk melawan bakteri maupun virus yang masuk ke dalam tubuh berbalik merusak organ tubuh itu sendiri seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah, leukosit, atau trombosit. Karena organ tubuh yang diserang bisa berbeda antara penderita satu dengan lainnya, maka gejala yang tampak sering berbeda, misalnya akibat kerusakan di ginjal terjadi bengkak pada kaki dan perut, anemia berat, dan jumlah trombosit yang sangat rendah (Sukmana, 2004).

Perkembangan penyakit lupus meningkat tajam di Indonesia. Menurut hasil penelitian Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ), pada tahun 2009 saja, di RS Hasan Sadikin Bandung sudah terdapat 350 orang yang terkena SLE (sistemic lupus erythematosus). Hal ini disebabkan oleh manifestasi penyakit yang sering terlambat diketahui sehingga berakibat pada pemberian terapi yang inadekuat, penurunan kualitas pelayanan, dan peningkatan masalah yang dihadapi oleh penderita SLE. Masalah lain yang timbul adalah belum terpenuhinya kebutuhan penderita SLE dan keluarganya tentang informasi, pendidikan, dan dukungan yang terkait dengan SLE. Manifestasi klinis dari SLE bermacam-macam meliputi sistemik, muskuloskeletal, kulit, hematologik, neurologik, kardiopulmonal, ginjal, saluran cerna, mata, trombosis, dan kematian janin (Hahn, 2005).B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah inti fenomena permasalahan yang akan di tangani (Tamsuri, 2013). Identifikasi masalah dapat berupa pertanyaan masalah. Pertanyaan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Pasien SLE Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Kronis?C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien SLE dengan masalah keperawatan nyeri kronis di ruang Flamboyan.2. Tujuan Khususa. Untuk mengkaji masalah kesehatan pada pasien SLE di Ruang Flamboyan RSUD Pare Kabupaten Kediri Tahun 2014.

b. Untuk menganalisis dan mensintesis masalah keperawatan nyeri kronis pada pasien SLE di Ruang Falamboyan RSUD Pare Kabupaten Kediri Tahun 2014.

c. Untuk merencanakan tindakan keperawatan pada Pasien SLE, terutama pada masalah Nyeri kronis di Ruang Flamboyan RSUD Pare Kabupaten Kediri Tahun 2014.

d. Untuk melakukan tindakan keperawatan pada Pasien SLE, terutama pada masalah Nyeri kronis di Ruang Flamboyan RSUD Pare Kabupaten Kediri Tahun 2014.

e. Untuk melakukan evaluasi keperawatan pada Pasien SLE, terutama pada masalah nyeri kronis di ruang Flamboyan RSUD Pare Kabupaten Kediri Tahun 2014.D. Manfaat Penelitian1. Manfaat teoritisAdapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:a) Dapat memberikan informasi dan sumabangan pemikiran dalam upaya meningkatkan pengetahuan terkait dengan asuhan keperawatan pada pasien SLE dengan masalah keperawatan nyeri kronis.b) Sebagai bahan informasi ilmiah empiric yang berguna untuk penelitian selanjutnya.2. Manfaat praktisa) Bagi tempat penelitianTambahan informasi atau masukan bagi tenaga kesehatan lain dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan di Ruang Flamboyan RSUD KAbupaten Kediri pada kasus SLE.

b) Bagi institusiHasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan penelitian selanjutnya.1