bab 1
DESCRIPTION
SKRIPSITRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Acne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea yang menjadi
masalah pada hampir semua remaja, dimana terdapat kenaikan hormon androgen
yang beredar dalam darah yang dapat menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi
dari glandula sebasea (Harahap, 2000). Jerawat atau acne merupakan keradangan
pada bagian kelenjar minyak pada bagian kulit manusia, kajian dalam bidang
perobatan telah menunjukkan terdapat kurang lebih lima puluh jenis jerawat.
Perkataan jerawat lebih menunjukkan kepada jenis jerawat umum yaitu acne
vulgaris. Hal ini merupakan satu jenis penyakit yang berlaku pada unit
pilosebaceous terdiri dari pada rongga rambut dan kelenjar minyak pada bagian
kulit. Jerawat jenis ini merupakan jenis jerawat yang paling sering di alami oleh
individu terutama golongan remaja dan golongan dewasa pada awal umur 20an.
Individu yang mengalami masalah jerawat sering kali mempunyai masalah yang
berkaitan dengan harga diri, keyakinan terhadap diri sendiri, pergaulan sosial,
kemurungan, kegusaran (Iibrahim, 2006). Masalah jerawat sering terjadi pada
bagian muka, belakang badan dan dada. Masalah ini memberi kesan psikologis
yang buruk pada remaja. Terutama remaja dalam alam persekolahan. Pada tahap
ini, faktor image remaja serta aktivitas pergaulan sosial amat penting. Walaupun
masalah dianggap ringan dan boleh diobati sendiri tetapi jika tidak dirawat akan
mengakibatkan kesan fisik dan emosi yang buruk (Iibrahim, 2006).
1
-
2
Acne vulgaris paling sering ditemukan selama pertengahan usia belasan
(Landow, 1984). Insiden terbanyak, pada wanita terjadi sekitar usia 14-17 tahun,
sedangkan pada laki-laki usia 16-19 tahun (Harahap, 2000). Kurang lebih 85%
dari pada individu dalam lingkungan umur 12 hingga 25 tahun akan menghadapi
jerawat. Terdapat laporan yang menyatakan bahwa insiden jerawat di kalangan
remaja mencapai 100% (Iibrahim, 2006). Rentang usia tersebut di kenal sebagai
masa remaja, masa remaja berlangsung dari umur 15 atau 16 sampai 21 tahun
(Sabri, 1993).
Masa remaja ini merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan.
Masa ini dikenal sebagai: suatu periode peralihan, suatu masa perubahan, usia
bermasalah, saat dimana individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa
tidak realistik dan masa ambang dewasa. Suatu masa perubahan: masa remaja
merupakan periode perubahan yang sangat pesat baik dalam perubahan fisiknya
maupun perubahan sikap dan perilakunya (Sabri, 1993). Perubahan fisik yang
disebabkan proses kematangan, gangguan struktural di otak, gangguan organik,
gangguan endokrin, cedera, malnutrisi, obat-obat atau penyakit, sering disertai
perubahan kepribadian. Perubahan fisik ini berpengaruh terutama pada konsep diri
(Hurlock dikutip Nursalam, 2001).
Hampir delapan dari sepuluh orang yang berusia remaja menderita jerawat,
padahal pada usia ini para remaja peka sekali terhadap penampilan dirinya dan
sedang mencari-cari nilai rasa percaya diri (Ragawaluya, 1997). Sekitar 80%
remaja remaja dan anak muda yang ber usia 11 hingga 30 tahun mengalami
masalah jerawat (Republika co.id). Data yang di dapat di SMK PGRI 4 Kediri
jumlah seluruh siswa kelas X sebanyak 417 orang. Sedangkan yang menderita
Acne vulgaris, Kelas OT, 1 sebanyak 4 siswa, Kelas OT, 2 sebanyak 3 siswa,
-
3
Kelas OT, 3 sebanyak 4 siswa, Kelas OT, 4 sebanyak 5 siswa, Kelas OT, 5
sebanyak 7 siswa, Kelas OT, 6 sebanyak 3 siswa, Kelas OT, 7 sebanyak 4 siswa,
Kelas OT, 8 sebanyak 3 siswa, Kelas OT, 9 sebanyak 4 siswa, Kelas OT, 10
sebanyak 3 siswa.
Faktor yang sering menyebabkan timbulnya jerawat antara lain kontaminasi
bakteri, zat-zat kimia tertentu atau alergi obat, makanan tertentu antara lain yang
banyak mengandung lemak dan merangsang aktivitas kelenjar lemak, cuaca yang
panas, tekanan psikologis (stress). Jerawat walaupun tidak membahayakan tapi
bisa memberikan dampak negatif pada orang yang mengalaminya. Pertama-tama,
kulit menjadi kurang indah karena terkena masalah seperti scar, bopeng, flek
bekas jerawat. Yang kedua adalah dampak psikologis di mana orang tersebut
jerawat merasa minder/malu (Medika Republika Co,Id).
Penanganan acne yang utama adalah membersihkan kulit dari debris dan
kelebihan lemak pada permukaan kulit, pada acne yang membandel juga dapat
diberikan obat anti acne yang terdiri dari obat supresi sebum, keratolisis dan
antibiotik. Terapi hormon juga dapat diberikan pada pasien dengan acne vulgaris
yang berlebihan dehidrotestosteron. Hormon juga diberikan adalah anti androgen.
Sedangkan untuk pencegahan, terapkan empat dasar perawatan kulit yang umum
yaitu: pembersihan, perlindungan, pelembapan, perbaikan/eksfoliasi
(pengelupasan). Sel sel yang mati dan merangsang pertumbuhan sel sel baru
yang telah mati, bisa juga di kombinasi dengan bahan pemutih (Republika
Online).
Dengan terjadinya gangguan ini, sedikit banyak akan mempengaruhi konsep
diri pada remaja yang mengalaminya. Remaja yang menolak diri menjadi tidak
dapat menyesuaikan diri dan tidak bahagia. Begitu pula dengan remaja yang
-
4
mengalami ketidakpuasan terhadap dirinya, maka ia cenderung menganggap
dirinya sendiri tidak berharga dan merenung atau bahkan mencoba bunuh diri
(stuart and sundeen.1998).
Berdasarkan masalah di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul
penelitian hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri pada
usia remaja.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri
pada usia remaja di SMK PGRI 4 Kediri ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menggambarkan hubungan antara tingkat keparahan acne vulgaris dengan
gambaran diri pada usia remaja.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat keparahan acne vulgaris pada usia remaja.
1.3.2.2 Mengidentifikasi gambaran diri pada usia remaja.
1.3.2.3 Menganalisa hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran
diri pada usia remaja.
-
5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Instansi Tempat Penelitian.
Sebagai masukan/informasi bagi instansi tentang adanya gangguan
gambaran diri pada siswa dengan acne vulgaris.
1.4.2 Bagi Profesi
Memberi masukan pengetahuan kepada perawat akan pentingnya
memberikan perawatan secara holistic bagi klien dengan acne vulgaris
khususnya pada usia remaja.
1.4.3 Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman belajar dalam
membuat sebuah penelitian serta memberi gambaran dan informasi bagi
peneliti selanjutnya.
1.4.4 Bagi Responden
Diharapkan para responden lebih menjaga dan merawat kulit wajah
agar tidak menimbulkan acne vulgaris sehingga dapat menambah rasa
percaya diri.