bab 1

Download BAB 1

If you can't read please download the document

Upload: muhammad-hidayat

Post on 11-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB 1

4

1BAB 1PENDAHULUAN

Latar Belakang

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan ada 170 juta anak mengalami gizi kurang di seluruh dunia, sebanyak 3 juta anak diantaranya meninggal tiap tahun akibat kurang gizi. Di Indonesia, angka kematian bayi saat ini 35 per 1.000 kelahiran hidup. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat tak kurang dari 10 bayi dan 20 anak balita meninggal dunia setiap jam di Indonesia akibat kurang gizi (Moedjiono, 2007). Riset medis mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan. Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan: ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi. Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi (bayikita, 2007). ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa penambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim dalam jangka waktu sejak bayi lahir sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun (Prasetyono, 2009).Di Indonesia hanya 8% bayi mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan (Hardinsyah, 2005). Sementara itu, menurut UNICEF, ASI eksklusif dapat menekan angka kematian bayi di Indonesia. UNICEF menyatakan bahwa 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap tahun bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sejak sejam pertama setelah kelahirannya tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada bayi (Prasetyono, 2009). Menurut RISKESDAS (2007), gizi buruk dan gizi kurang bahkan tercatat sudah dialami oleh bayi berusia 0 6 bulan, berturut turut prevalensinya adalah 6,5% dan 8,2% (Nutjahjati, 2009).Gizi diperlukan bagi anak untuk pertumbuhan dan pertukaran energi yang lebih aktif (Azwar A, 2006). ASI mengandung semua zat gizi untuk membangun dan penyediaan energi dalam susunan yang diperlukan. ASI tidak memberatkan fungsi traktus digestivus dan ginjal yang belum berfungsi baik pada bayi yang baru lahir, serta menghasikan pertumbuhan fisik yang optimum (Pudjiadi, 2001).Penelitian ini dilakukan pada bayi usia 6 7 bulan karena pada usia tersebut pemberian ASI eksklusif sudah maksimal dan terjadi perubahan pemberian asupan nutrisi yaitu periode pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), apalagi jika selepas pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, status gizi anak biasanya menurun (Yuliarti, 2010). Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti dengan tujuan untuk mengetahui apakah ASI eksklusif berpengaruh terhadap status gizi bayi usia 6 7 bulan.Berdasarkan data tersebut, peneliti mengambil sampel bayi usia 6 7 bulan di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi bayi usia 6 7 bulan?Tujuan PenelitianTujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi bayi usia 6 7 bulan.Tujuan Khusus

Untuk mengetahui prevalensi bayi yang diberi ASI eksklusif di RSUP Haji Adam Malik Medan.Untuk mengetahui perbedaan status gizi antara bayi usia 6 7 bulan yang diberikan ASI eksklusif dengan yang diberikan PASI atau susu formula dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).Untuk mengetahui faktor penghambat pemberian ASI eksklusif.Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu dan faktor sosial ekonomi keluarga (faktor perancu) dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dan juga mempengaruhi status gizi bayi usia 6 7 bulan.

Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi penelitiMenambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan secara langsung kepada masyarakat.Dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk kedepannya dengan memberikan penyuluhan ditiap-tiap posyandu untuk menggalakkan program ASI eksklusif selama 6 bulan karena mengingat pentingnya ASI bagi status gizi anak.

1.4.2 Bagi akademisHasil penelitian ini dapat berguna sebagai dasar/sumber data untuk penelitian lebih lanjut dengan menggunakan desain metodologi penelitian yang lebih kuat (Cohort).1.4.3 Bagi klinisPemberian ASI eksklusif dapat mencegah atau mengurangi masalah kesehatan dan masalah gizi pada anak anak.1.4.4 Bagi masyarakatSebagai sumber informasi untuk mengetahui keuntungan memberikan ASI eksklusif bagi bayi maupun ibunya sendiri.Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai motifasi bagi ibu-ibu agar dapat memberikan ASI eksklusif bagi bayinya.