bab 1
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Praktikum.
1.1.1. Modul 1.
1.1.1.1. PEMBAGI TEGANGAN.
A. Tujuan Percobaan.
a. Mengukur tegangan output U2 dari pembagi tegangan yang terdiri dari
sepuluh resistor dengan nilai yang sama untuk semua rasio pembagi d
menggunakan :
- DVM (digital voltmeter)
- Voltmeter PMMC (pada jangkauan pengukuran 12 V)
b. Membuat plot kurva antara U2/U1 terhadap d dalam grafik yang sama dan
menjelaskan perbedaannya. U1 pada posisi 10 V
c. Menghitung resistansi output pembagi RD dari nilai terukur untuk suatu rasio
pembagi d yang di berikan. Misalkan resistansi input DVM tak terhingga.
d. Menghitung ketidak pastian pengukuran yang dipertinggi dari tipe B (factor
cakupan kr =2) dari restansi output pembagi terhitung dengan memisalakan
bahwa toleransi resistansi input voltmeter PMMC kurang dari 0,2%.
B. Alat yang digunakan.
a. V - Voltmeter PMMC, AC :
Jangkauan tegangan :
b. DV - Voltmeter digital, model :
Akurasi :
c. UI - Catu daya DC, model :
C. Prosedur Percobaan.
1. Perhatikan gambar 1.1 berikut.
UI = 10V I
0 R 1 R 2 R 3 R 4 R
5
R 6 R 7 R 8 R 9 R 10
DV
V
Gambar 1.1 Rangkaian praktikum pembagi tegangan.
2. Sambungkan kit praktikum dengan sumber.
3. Sambungkan keluaran dari kit atau rangkaian tersebut ke digital voltmeter
(DVM) pada 10 Volt dan voltmeter PMMC (pada jangkauan pengukuran 12
Volt).
4. Sambungkan dengan kabel penghubung pada titik 0 & 1, 0 & 2 dan seterusnya
(lihat tabel-1 pada blangko), dan catatlah hasil pengukuran yang terlihat pada
voltmeter tersebut.
5. Lalu bandingkan hasilnya.
6. Berikutnya setel DVM dan PMMC dengan masukan 10 Volt, dan ukurlah
tegangan dari hasil parallel titik 2 dengan 8, dan seterusnya (lihat tabel-2 pada
blangko), dan bandingkan kedua hasil pengukuran tersebut.
1.1.2. Modul 2.
1.1.2.1. MULTIMETER.
A. Tujuan Percobaan.
1. Mempelajari fungsi dan sifat multimeter.
2. Mempelajari penggunaan multimeter dan keterbatasan kemampuan.
3. Dapat membedakan mu;timeter elektronis dan non elektronis.
4. Dapat membedakan multimeter digital dan analog.
5. Dapat menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan (voltmeter)
sebagai pengukur arus (amperemeter), sebagai pengukur resistansi
(ohmmeter).
6. Mempelajari kode warna pada resistor.
B. Alat yang digunakan.
a. Multimeter analog dan digital.
b. Sumber tegangan searah 6 volt ; 0,5 Ampere.
c. Sumber tegangan bolak-balik (generator sinyal).
d. Resistor ½ W 5%: 120 Ω (2buah).
1,5KΩ (2buah)
10Ω (1buah)
33 KΩ (1buah)
220MΩ(1buah)
1,5KΩ (2buah)
1,5 Ω (1buah)
2,2M (1 buah)
C. Prosedur Percobaan.
a. Mengumpulkan / mencari spesifikasi teknik.
Catatlah spesifikasi teknik multimeter yang akan di pergunakan pada lembar
kerja.
b. Mengukur arus searah.
1. Perhatikan gambar 1.2
R1
+
R2
-
_ +
Gambar 1.2 Rangkain percobaan pengukuran arus searah
2. Buatlah rangkaian dengan v = 6 volt dan R1 = R2 = 120 ohm.
3. Untuk harga – harga tersebut 1 pada waktu meter tidak terpasang.
4. Sekarang ukurlah arus searah 1 tersebut dengan multimeter. Perhatikan
polaritas meter. Gunakan dua macam batas ukuran (misalnya 300 mA dan
30 mA).
5. Ulangilah langkah 2, 3, 4 untuk
- V = 6v, R1 = R2 = 1,5 KΩ
- V = 6v, R1 = R2 = 1,5 MΩ
mA
6. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran arus 1 pada lembar
kerja (table 2).
c. Mengukur tegangan searah.
1. Perhatikan gambar 1.3
+
_
B
Gambar 1.3 Rangkaian pengukuran tenaga searah
2. Buatlah rangkaian tersebut dengan V = 6v dan R1 = R2 = 120Ω
3. Untuk harga – harga tersebut hitunglah Vab pada waktu meter tidak
terpasang.
4. Kemudian ukur Vab dengan multimeter. Perhatikan polaritas meter batas
ukur manakah yang dipilih.
5. Ulangi langkah 2, 3, 4 untuk
- V = 6v, R1 = R2 = 1,5 KΩ
- V = 6v, R1 = R2 = 1,5 MΩ
6. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran arus 1 pada lembar
kerja (table 3).
R1
v
d. Mengukur tegangan bolakbalik
1. Perhatikan gambar 1.4
a
+
V G
_
B
Gambar 1.4 Rangkaian pengukuran tegangan bolak - balik
2. Mula mula pasanglah R1 = R2 = 120 ohm.
3. Dengan haraga R1 dan R2 tersebut, aturlah frekuensi generator berturut –
turut pada 50 Hz, 100 KHz, 1KHz, 10KHz, 50KHz,dan 100KHZ. Ingatlah
bahwa tegangan generator = V harus tetap selama 6 volt efektif.
4. Pada setiap frekuensi tersebut ukurlah tegangan Vab dengan multimeter
tetapkah hasil pengukuran Vab untuk bermacam macam frekuensi
tersebut? Ingatlah akan kemampuan multimeter yang digunakan.
5. Ubah R1 dan R2 menjadi 1,5 KΩ dan kemudian 1,5 MΩ.
6. Untuk setiap keadaan ini ulangilah pengukuran Vab seperti pada langkah 3
dan 4.
7. Catatlah semua hasil percobaan di atas pada table 4.
R1
v
e. Mengukur resistansi
1. Perhatikanlah skala yang ada dan pengatur harga nol (“zero adjusment”)
berapakah ketelitian ohm yang digunakan?
2. Hubungsingkatkan kedua kawat penghubung dan aturlah harga nol
sehingga ohmmeter menunjuk nol.
3. Tentukan resistansi dari 5 buah resistor yang diberikan dengan membaca
kode warnanya. tentukan pula toleransinya. Tulis di table 5.
4. Ukurlah resistansi masing masing resistor tersebut dengan ohmmeter.
Pilih batas ukur yang memberikan pembacaan pada daerah pertengahan
skala (bila skala ohmmeter tidak linier). Tuliskan hasil di table 5.
Catatan :
Resistor yang diukur adalah:
R1 = 220 KΩ
R2 = 1,5 Ω
R1 = 10 Ω
R1 = 33 KΩ
R1 = 2,2 KΩ
1.1.3. Modul 3
1.1.3.1. OSILOSKOP
A. Tujuan Percobaan.
A. Mempelajari cara kerja osiloskop dengan generator sinyal.
B. Menpelajari penggunaan dan keterbatasan kemampuan alat-alat tersebut dan
spesifikasinya.
C. Mempelajari beberapa jenis osiloskop.
D. Mempelajari nenerapa jenis generator sinyal.
E. Dapat menggunakan osiloskop sebagai pengukur tegangan, sebagai pengukur
frekuensi dari berbagi bentuk gelombang yang tergambar pada layar.
F. Dapat membandingkan sinyal input dan output dengan menggunakan
osiloskop.
G. Dapat menggunakan generator sinyal sebagai sumber dengan beberapa bentuk
gelombang.
B. Alat yang digunakan.
1. Osiloskop
2. Sumber daya searah
3. Generator sinyal
4. Kit pratikum
5. Multimeter
C. Prosedur percobaan.
Pelajarilah lebih dahulu fungsi tombol-tombol pada osiloskop.
Perhatikanlah, selama melakukan percobaan, tombol-tombol (potensio) “volt/div”
dan “gain x ampl” harus pada kedudukan kalibrasi (“ Etal”). Beberapa tombol
pengatur yang penting:
1. Intensitas : Menatur intensitas (“ keterangan”) cahaya pada layar.
Sebaiknya dijaga agar tombol intensitas ini tidak pada kedudukan maksimum.
2. Focus : Mengatur ketajaman gambar yang terjadi pada layar.
3. Horizontal & Vertikal : Mengatur kedudukan gambar dalam arah
horizontal dan vertical.
4. Volt/Div (atau Volt/cm), ada 2 tombol kosentris. Tombol di tengah pada
kedudukan maksimum ke kanan ( searah dengan jarum jam) menyatakan
osiloskop dalam keadaan kalibrasi untuk pengukuran. Kedudukan tombol di
luar menyatakan besar tegangan yang tergambar pada layar per kotak ( per
cm) dalam arah vertikal.
5. Time/Div (atau Time/cm), ada 2 tombol yang kosentris. Tombol di tengah
pada kedudukan maksimum ke kanan ( searah dengan jarum jam )
menyatakan osiloskop dalam terkalibrasi untuk pengukuran. Kedudukan
tombol di luar menyatakan faktor pengali untuk waktu dari gambar pada layar
dalam arah horizontal.
6. Sinkronisasi : Mengatur supaya pada layar diperoleh gambar yang tidak
bergerak.
7. Slope : Mengatur saat trigger dilakukan, yaitu pada waktu sinyal naik
(+) atau pada wktu sinyal turun (-).
8. Kopling : Menunjukan hubungan dengan sinyal searah atau
bolak-balik .
9. Trigger “Ext atau “Int”
a. “Ext” : Trigger dikendalikan oleh rangkaian di luar osiloskop. Pada
kedudukan ini funsi tombol “sinkronisasi”, “slope’ dan “kopling”
tidak dapat dipergunakan.
b. “Int” : Trigger dimendalikan oleh rangkaian di dalam osiloskop.
Pada kedudukan ini fungsi tombol “sinkronisasi”, “slope” dan
“kopling” dapat dipergunakan.
a. Pelajarilah cara pemakaian osiloskop lebih dahulu (bertanyalah kepada
asisten Saudara).
Tuliskan tipe osiloskop yang saudara pergunakan, spesifikasinya,
tombol-tombol serta fungsinya pada tabel-1 dan tabel-2.
b. Tuliskan tipe dan spesifikasi generator fungsi yang dipergunakan pada
tabel-3.
c. Kalibrasi
- Hubungkan output kalibrator dengan input Y osiloskop.
- Ukur tegangan serta periodenya untuk beberapa harga “Volts/Div”
dan “Time/Div”.
- Lakukan percobaan ini untuk kanal A dank anal B dan isikan ke
tabel-4.
- Bandingkan hasil pengukuran dengan harga kalibrator sebenarnya.
d. Mengatur Tegangan.
Tegangan Searah
- Atur tegangan output dari sumber daya searah sebesar 2 volt (diukur
degan multimeter).
- Kemudian ukur besar tegangan ini dengan osiloskop.
- Isilah tabel 5.
Tegangan Bolak-Balik
- Atur generator sinyal pada frekuensi 1 KHz gelombang sibus, dengan
tegangan sebesar 2 Volts rms dengan multimeter.
- Kemudian ukur besar tegangan ini dengan osiloskop.
- Isilah tabel 5.
e. Tegangan Bolak-Balik
- Atur generator sinyal pada frekuensi 1 KHz gelombang sinus, dengan
tegangan sebesar 2 Volt peak to peak.
- Hubungkan generator sinyal ini dengan input rangkaian penggeser
fasa pada kit pratikum (rangkaian RC).
- Ukur beda fasa antar sinyal input dan output rangkaian penggeser
fasa dengan menggunakan.
Osiloskop “Dual Trace”
Metode Lissajous
- Amatilah untuk beberapa kedudukan potensio R (tanyakan pada
sisten).
f. Mengukur Frekuensi.
- Pindahkan saklar pada kedudukan osilator.
- Lalu ukur frekuensi osilator f1, f2, f3 dengan menggunakan cara
langsung.
1.1.4. Modul 4
1.1.4.1. PENGUKURAN RESISTANSI RENDAH
A. Tujuan Percobaan.
a. Pengukuran menggunakan metode voltmeter – ammeter (metode ohm).
Hubungkan rangkaian pengukuran sesuai dengan gambar 1. Gunakan
produser pengukuran yang cocok untuk mengeluarkan pengaruh teggangan
tremo elektrik. Hitung resistansi diukur Rx dari teganngan dan arus terukur
dan estimasi ketidaktentuan yang diperluas dariresistansi terukur (factor
cakupan k=2).
b. Pengukuran menggunakan metode perbandingan seri. Hubungkan
rangkaian pengukur sesuai gambar 2. Ukur pengukuran tegangan sepajang
resistansi standar Rn dan sepajang resistor diukur Rx. gunakan prosedur
pengukuran yang cocok untuk mengeluarkan pengaruh tegangan thermo
elektrik. Hitung resistansi di ukur Rx dan estimasi ketidaktentuan yang
diperluas dari resistansi diukur (factor cakupan k=2).
B. Alat yang digunakan.
a. Osiloskop
b. Sumber daya searah
c. Generator sinyal
d. Kit pratikum
e. Multimeter
C. Prosedur Percobaan.
1. Amati gambar dibawah ini.
A
Rx Dv
Rp
Gambar 1.5 Pengukuran resistansi rendah dengan metode V-A
2. Pasang sumber tegangan DC pada kit praktikum dengan mengacu pada
gambar diatas.
3. Pasang voltmeter parallel dengan Rx.
4. Lihat hasil pengukuran pada voltmeter, dan catat pada tabel-1 di blangko
percobaan.
DC
POWER SUPPLY