bab 1

17
Bab 1 Pendahuluan a. latar belakang Di Indonesia, karet merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian Negara. Sampai saat ini ada tiga Negara yang menguasai karet dunia yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia.Luas lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 2,3 – 3 juta hektar. Ini merupakan lahan karet terluas di dunia. Sayangnya perkebunan yang luas tidak diimbangi dengan produktivitas yang memuaskan. Produktivitas lahan karet Indonesia rata-rata rendah, sebaliknya Malaysia dan Thailand memiliki produktivitas yang baik. Malaysia dan Thailand masih menguasai pasar karet internasional, sementara Indonesia hanya menjadi bayang-bayang keduanya. (http://poskota.co.id/berita-terkini ). Tapanuli Tengah terletak pada 1°11’00” - 2°22’0” LU dan 98°07’ - 98°12’ BT, Tapanuli Tengah memiliki luas wilayah 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000 km². Wilayah Tapanuli Tengah berbatasan di sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam), disebelah Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Bharat, disebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, serta disebelah Barat dengan Kota Sibolga dan Samudera Indonesia. Di Tapanuli Tengah karet merupakan salah satu komoditas unggulan. Luas tanaman Karet Rakyat di Tapanuli Tengah pada tahun 2006 adalah 30.580 Ha dengan produksi 16.703,17 ton.Dan padatahun 2010tercatatLuas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 292.961 ha, Perkebunan Swasta sebesar 103.305 ha dan Perkebunan Negara Sebesar 64.882 hadenganproduksikaretsebanyak413.597 ton.Karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu sub sektor perkebunan yang dikonsumsi sebagai bahan baku industri. Karet memegang peranan sangat penting dalam pembangunan pertanian terutama sebagai penghasil devisa dan penyerap tenaga kerja. Page | 1

Upload: bona-n-ventura

Post on 30-Oct-2014

76 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1

Bab 1

Pendahuluan

a. latar belakang

Di Indonesia, karet merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian Negara. Sampai saat ini ada tiga Negara yang menguasai karet dunia yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia.Luas lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 2,3 – 3 juta hektar. Ini merupakan lahan karet terluas di dunia. Sayangnya perkebunan yang luas tidak diimbangi dengan produktivitas yang memuaskan. Produktivitas lahan karet Indonesia rata-rata rendah, sebaliknya Malaysia dan Thailand memiliki produktivitas yang baik. Malaysia dan Thailand masih menguasai pasar karet internasional, sementara Indonesia hanya menjadi bayang-bayang keduanya. (http://poskota.co.id/berita-terkini ).

Tapanuli Tengah terletak pada 1°11’00” - 2°22’0” LU dan 98°07’ - 98°12’ BT, Tapanuli Tengah memiliki luas wilayah 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000 km². Wilayah Tapanuli Tengah berbatasan di sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam), disebelah Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Bharat, disebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, serta disebelah Barat dengan Kota Sibolga dan Samudera Indonesia. Di Tapanuli Tengah karet merupakan salah satu komoditas unggulan. Luas tanaman Karet Rakyat di Tapanuli Tengah pada tahun 2006 adalah 30.580 Ha dengan produksi 16.703,17 ton.Dan padatahun 2010tercatatLuas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 292.961 ha, Perkebunan Swasta sebesar 103.305 ha dan Perkebunan Negara Sebesar 64.882 hadenganproduksikaretsebanyak413.597 ton.Karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu sub sektor perkebunan yang dikonsumsi sebagai bahan baku industri. Karet memegang peranan sangat penting dalam pembangunan pertanian terutama sebagai penghasil devisa dan penyerap tenaga kerja. Negara tujuan ekspor karet Indonesia adalah RRC, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.

Peluang investasi agribisnis Karet Alam di Tapanuli Tengah untuk masa yang akan datang mempunyai prospek yang sangat cerah. Hal ini disebabkan industri polimer pengguna Karet semakin meningkat dan mulai diperkenalkannya ban jenis baru yaitu green tyres yang komposisi penggunaan karet alamnya hampir 2 kali lipat dari ban biasa. Semakin mahalnya harga minyak bumi dan langkanya sumber-sumber minyak bumi sebagai bahan pembuatan Karet Sintetis juga akan mendorong pemakainan Karet alam secara optimal.

Dalam era globalisasi yang sekarang ini menimpa perekonomian dunia yang semua elemen masyarakat dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang sekarang inikian berkembang amat sangat pesat,baik dalam bidang ilmu pengetahuan, informasi, dan jugadalam bidang industri yang sekarang ini bisa menyiksa masyarakat miskin yang takberdaya.

Page | 1

Page 2: Bab 1

Maka dari itu berbagai bantuan diberikan oleh Pemerintah Tapanuli Tengah kepada para Petani, Kelompok Tani dan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam memberdayaan ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan produksi Pertanian di Tapanuli Tengah.Terutama dalam bidang perkebunan karet yang dalam meningkatkan produksi pertanian dan peternakan di Kabupaten Tapanuli Tengah maka dikembangkan bibit-bibit unggul, menggiatkan pelatihan dan penyuluhan kepada petani, membangun Balai Pertanian, melengkapi peralatan pertanian serta penyediaan pasokan pupuk di Tapanuli Tengah.

b. tujuan 1. Menyampaikan kepada masyarakat cara penggunaan stimulan sebagai bahan

peningkat produksi karet.2. Menyampaikan kepada masyarakat kelebihan penggunaan stimulan.3. Mempekenalkan kepada masyarakat tentang metode yang efektif dan efisien dalam

memanen lateks.4. Mengubah pola pikir serta kesadaran masyarakat untuk lebih sadar dengan teknologi

industrial5. Memperkenalkan kepada masyarakat tentang teknologi terbaru dalam pemanenan

lateks.

c. Manfaat1. Masyarakat mengetahui dan dapat menerapkan penggunaan stimulan dalam proses

peningkatan hasil panen lateks.2. Masyarakat tahu dan sadar atas kelebihan dari penggunaan stimulan yang akan

dilakukan pada proses penyadapan.3. Masyarakat tahu dan mengenal suatu metode yang efektif dan efisien dalam

pemanenan produksi lateks.4. Masyarakat dapat berpikir dan lebih sadar akan penggunaan teknologi industrial untuk

peningkatan produksi panen lateks.5. Masyarakat mengenal teknologi terbaru dalam pengolahan produksi lateks.

Page | 2

Page 3: Bab 1

bab 2

pembahasan

Tapanuli Tengah merupakan daerah yang yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar untuk sector pertanian, perkebunan, pertambangan dan perikanan.Salah satu komoditi dari perkebunan adalah karet. Daerah ini juga merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagi petani karet. Luas perkebunan karet milik swasta di kabupaten Tapanuli Tengah lebih kecil dibanding jumlah luas perkebunan karet rakyatnya. Meskipun luas perkebunan rakyat lebih besar, tetapi hasil produksinya hampir sama dengan milik perkebunan swasta yang luasnya masih di bawah kebun rakyat. Karena jika tingkat produksi karet milik perkebunan rakyat meningkat, efeknya adalah kesejahteraan rakyat di Kabupaten Tapanuli Tengah akan meningkat. Kendala perkebunan rakyat itu umumnya adalah disebabkan minimnya modal yang dimiliki, hingga mereka tidak bisa membeli pupuk dan bibit unggul. Tidak hanya masalah modal, tetapi perawatan, pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) petani yang masih rendah.Secara umum lapangan pekerjaan yang ditekuni oleh penduduk dari total angkatan kerja adalah pada sektor pertanian sebesar 61,84 persen, perdagangan sebesar 13,35 persen dan jasa sebesar 13,16 persen. Sektor yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah sektor listrik, gas dan air minum sebesar 0,29 persen.

Jenis pekerjaan penduduk menurut lapangan usaha atau sektor dijelaskan pada tabel.

Tabel 3.Jenis Pekerjaan Penduduk di KabupatenTapanuli Tengah (Persen)

sumber: Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2011

Berdasarkan posisi Kabupaten Tapanuli Tengah yang berbatasan langsung denganSamudera Indonesia menyediakan potensi sumber daya alam yang cukup potensial untuk dikembangkan antara lain; di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, pertambangan dan kepariwisataan serta masih banyak kekayaan alam yang belum tersentuh untuk dimanfaatkan yang berpotensi cukup besar sebagai bahan utama penunjang

Page | 3

Lapangan usaha/ sekto rusaha Jumlah (jiwa)1. Pertanian2. Pertambangan dan Penggalian3. Industri4. Listrik, Gas dan Air Minum5. Bangunan / Konstruksi6. Perdagangan, Hotel danRestoran7. Pengangkutan, Komunikasi8. Keuangan9. Jasa–jasa

91.4416346.1034233.79719.7405.52873819.461

Page 4: Bab 1

pembangunan industri. Hinggatahun 2011, sektor pertanian masih merupakan sector unggulan utama

Kabupaten Tapanuli Tengah, hal ini tercermin dari kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar yaitu 41,60 persen. Adapun kegiatan sector pertanian di KabupatenTapanuli Tengah meliputi sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Disamping itu sektor pertanian merupakan sektor utama dalam tingkat penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan sektor lainnya. Tercatat padatahun 2011, penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebesar 91.441 jiwa atau 61,84 persen dari total angkatan kerja yang ada, atau 29,41 persen dari total penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah.Dan dua per tiga dari petani yang adalah petani karet.walau pun demikian metode penyadapan yang dilakukan masih sangat tradisional dan sangat sederhana. Sehingga hasil produk lateks yang dihasilkan sangat berkurang dan kualitas lateks yang dihasilkan kurang baik karena mengandung banyak air, dikarenakan hanya mengandalkan unsurhara yaang ada dalam tanah.

Lateks alam merupakan polimer dari isoprene. Lateks ini berupa cairan (koloid) berwarna putih susu dan mengandung 20-30% butiran karet. Butiran lateks yang dilapisi protein, fosfolipid serta partikel-partikel lainnya menentukan kualitas lateks dan membuat cairan lateks menjadi bersifat lengket.

Lateks/ Karet alam banyak digunakan dalam industri terutama industri ban. Ban berkualitas tinggi tidak terbuat dari karet sintetis melainkan karet alam. Inilah yang menyebabkan teknologi bahan tidak dapat menggantikan eksistensi perkebunan karet.

Kualitas dan produksi karet ditentukan semenjak budidayanya.Penyadapan merupakan salah satu kegiatan pokok dalam usaha budidaya tanaman karet (Havea

Page | 4

Page 5: Bab 1

brasiliensis).Tujuannya adalah untuk mengambil getah karet (lateks) dari pembuluh lateks kulit batang melalui pelukaan.

Di Tapanuli Tengah pohon karet disadap dengan sembarang dan tidak beraturan, mulai dari umur pohon yang harus disadap, tinggi sadapan pertama dari tanah, jarak antara pohon yang satu dengan yang lain.Kesalahan dalam teknik penyadapan dapat menyebabkan kualitas dan hasil menjadi tidak optimal.Hal ini karena penyadapan memaksa tanaman mengorbankan pertumbuhannya untuk menyesuaikan kebutuhan karbohidrat metabolis, yang akhirnya mengakibatkan penghambatan pertumbuhan tanaman itu sendiri.Teknik penyadapan yang dapat mencapai produksi optimal menurut Pusat Penelitian Karet, Getas, seharusnya mengikuti sistem sadap normatif (dengan memperhatikan potensi tanaman).

Teknik Penyadapan Karet

Menentukan Matang Sadapa. Matang Sadap Pohon

Penyadapan dapat dilakukan sekitar umur 4.5- 6 tahun atau lilit batang sudah mencapai 45 cm diukur 100 cm di atas pertauatan okulasi (DPO).

b. Matang Sadap KebunApabila jumlah tanaman matang sadap sudah mencapai >60%. Misalkan 1 ha kebun karet berisi 555 batang (jarak tanam 6 x 3 m), maka matang sadap kebun bila pohon matang sadap sudah mencapai 333 batang.

Persiapan Buka SadapAlat – Alat yang diperlukan untuk melakukan persiapan buka sadap adalah sebagai berikut :

Meteran kain dan meteran kayu Mal Sadap Kayu panjang 130 cm dengan plat seng lebar 6 cm, panjang 50 – 60 cm dipakukan

pada ujung kayu dengan sudut 120 Pisau Mal besi berujung runcing dan bertangkai untuk menoreh kulit waktu

mengambar bidang sadap. Talang Sadap yaitu seng lebar 2.5 cm; panjang 8 cm berguna untuk mengalirkan

lateks ke mangkuk sadap tali cincin untuk mencantolkan cincin mangkuk kebatang karet. Cincin mangkuk,terbuat dari kawat yang digunakan untuk meletakan mangkuk sadap Mangkuk sadap untuk menampung lateks Pisau sadap bisa pisau sadap tarik dan atau pisau sadap dorong

Penggambaran bidang sadapPenggambaran bidang sadap dilakukan pada pohon yang sudah matang sadap yang ditetapkan berdasarkan;

Page | 5

Page 6: Bab 1

Tinggi bukan sadap, Arah dan sudut kemiringgan irisan sadap, Panjang irisan sadap, dan Letak bidang sadap.

Penggambaran bidang sadap tanaman okulasi tidak sama dengan tanaman yang berasal dari biji. Penggambaran bidang sadap pada tanaman okulasi setinggi 130 cm DPO dan tanaman seeding setinggi 100 cm. Arah penyadapan dari arah kiri atas kekanan bawah agar pembuluh lateks posisinya dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 3.70 dengan bidang datar.

Sudut kemiringan bidang sadap bawah sudutnya 30 – 400 terhadap bidang datar dan bidang sadap atas:sudutnya 450. Kemiringan irisan sadap Berpengaruh pada jumlah pembuluh lateks yang terpotong dan aliran lateks kearah mangkuk sadap. Panjang irisansadap (PIS) dipengaruhi oleh :

1. Produksi dan pertumbuhan2. Konsumsi Kulit3. Keseimbangan produksi jangka panjang4. Kesehatan tanaman. Anjuran PIS:1/2 S (Irisan miring sepanjang ½ spiral lingkar

batang).5. Letak bidang sadap6. Arah timur barat (pada jarak antar tanaman yang sempit) untuk mempercepat

penyadapan dan mudah dikontrol.

Pemasangan Talang Sadap Dan Mangkuk Sadap

Talang sadap dipasang dibawah ujung irisan sadap bagian bawah dengan tujuan agar tidak menggangu penyadapan, lateks dapat mengalir dengan baik dan tidak banyak meninggalkan bekuan. Selanjutnya mangkuk sadap diletakkan diatas cincin mangkuk dan diikat dengan tali ke batang.

Pelaksanaan Penyadapan

Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1 – 1.5 mm dari kambium dengan ketebalan sadap sekitar 1,5 – 2,0 mm. Penentuan frekuensi penyadapan berkaiatan dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan dimana panjang irisan : ½ S dan frekuensi penyadapan 2 tahun pertama 3 hari sekali, tahun selanjutnya 2 hari sekali. Panjang irisan dan frekuensi penyadapan bebas. waktu penyadapansebaiknya dilakukan jam 5.00 – 7.30 pagi.

Page | 6

Page 7: Bab 1

gambar proses penyadapan karet

(http://carabudidaya.com/penyadapan-tanaman-karet/ )

Untuk mengoptimalkan hasil lateks yang diperoleh, maka dibutuhkan juga berbagai bahan-bahan tambahan sebagai pembantu dalam pemaksimalan hasil produk lateks yang di hasilkan pohon karet. Beberapa contoh bahan kimia bahan yang kimia yang digunakan sebagai bahan stimulan atau bahan perangsang getah karet( lateks ), antara lain berupa pupuk contohnya yang saat ini beredar dipasaran adalah pupuk flo-tex 5%, flo-tex 10%,sapret, dll.

PUPUK FLO-TEX sapret

Page | 7

Page 8: Bab 1

FUNGSI stimulan ini:

1. meningkatkan hasil getah karet sampai 60%2. memperpanjang umur karet dan dapat menghemat kulit pohon3. memperbaiki kulit karet yang rusak akibat dari kesalahan menderes4. tidak merusak pohon karet dalam jangka panjang5. pembuktian hasil dapat diketahui dalam waktu satu malam setelah pengolesan

CARA PENGGUNAAN

1. bersihkan bidang sadapan terlebih dahulu, ambil skrapnya2. gunakan sikat gigi atau kuas lukis oleskan sebanyak 1-2 gram per bidang sadapan3. sadaplah atau deres 1 hari setelah dilakukan stimul atau pengolesan  stimulan4. jangan dicampur dengan bahan material lain minyak atau air5. sadaplah atau deres 2 hari sekali6. gunakan stimulan 1  bulan sekali ( 8 kali dalam setahun)

Dan ada juga stimulan berupa gas yaitu gas etilen. Etilen merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme normal dalam tanaman. Etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Apabila konsentrasi etilen sangat tinggi dibanding hormon auksin dan giberelin, etilen dapat menghambat proses pembentukkan batang, akar, dan bunga. Namun etilen juga dapat merangsang pembentukkan bunga bila bersama-sama dengan hormon auksin.

Etilen cenderung menstimulasi pompa proton H+/sukrose yang mengaktifkan transport gula ke dalam sel-sel pembuluh lateks. Etilen yang mengaktivasi pompa-pompa proton ATPase dan Ppase menyebabkan asidifikasi serum lutoid dan basifikasi sitosol. Seiring dengan kemajuan yang dicapai dalam bidang eksploitasi tanaman karet, maka ditemukan teknik eksploitasi yang lebih efektif yaitu melalui LITS (Low Intensity Tapping System) dengan menerapkan irisan pendek dikombinasikan dengan stimulan gas etilen. Mekanisme kerja stimulan gas etilen hampir sama dengan stimulan ethepon. Pada stimulan ethepon bahan aktif C2H4 akan terhidrolisis dalam jaringan tanaman menghasilkan gas etilen, sedangkan pada stimulan gas langsung diberikan dalam bentuk gas etilen tanpa melalui proses hidrolisis.

Gas etilen yang diaplikasikan pada jaringan tanaman dapat menstabilkan lutoid yang merupakan fraksi dasar lateks dan banyak mengandung kation. Peran stabilisasi lutoid sangat penting karena jika lutoid pecah, maka kation-kation akan bereaksi dengan partikel karet yang bermuatan negatif sehingga terjadi koagulasi. Proses koagulasi menyebabkan lateks berhenti menetes. Oleh sebab itu, pada prinsipnya tujuan penggunaan stimulan adalah menunda penggumpalan pembuluh lateks sehingga massa aliran lateks lebih lama.

Saat ini beberapa produsen menawarkan produk stimulan gas. Pada dasarnya jenis gas yang digunakan relatif sama yaitu gas etilen (C2H4), hanya saja jenis aplikator dan teknis pemberiaan gas berbeda sehingga pengaruh yang ditimbulkan juga berbeda. Kondisi tersebut memberikan keuntungan bagi pengguna untuk memilih produk stimulant gas yang sesuai

Page | 8

Page 9: Bab 1

dengan kondisi tanaman dan kemampuan pembiayaan. Walaupun demikian, kurangnya data dan informasi mengenai penggunaan stimulan gas dan pengaruhnya terhadap kesehatan tanaman menyebabkan pekebun seringkali salah menerapkan di lapangan sehingga menyebabkan tanaman mengalami mati kulit (kering alur sadap (KAS)).

Cara penggunaan gas etilen ini adalah:

1. buat lubang atau sayatan kecil pada kulit pohon karet sebagai tempat meleketnya dan tempat mengalirnya gas etilen dalm pori-pori lateks

2. memasukkan gas etilen pada wadah yang mirip dengan infus.3. Melekatkan atau memberikan gas etilen pada pohon karet dengan

mengnempelkan pipa saluran gas etilen sayatan atau lubang kecil yang telah dibuat dan ditutup hingga udara luar tidak dapat masuk.

Fungsi dari gas etilen ini adalah untuk membuka pori-pori lateks tersebut hingga pori-pori terbuka lebih lama, dan lateks dapat mengalir lebih lama.

Syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan stimulan pada tanaman karet

Tujuan pemasangan stimulan gas adalah untuk mendapatkan produktivitas yang

tinggi, namun jika aplikasinya tidak tepat seringkali justru berdampak negatif terhadap

tanaman dan pendapatan. Beberapa contoh yang harus diperhatikan adalah:

1. Pohon yang potensial dengan lilit batang sedang dan panel yang masih cukup tersedia namun tidak dipasang aplikator. Sebaliknya, ada pohon yang panel atasnya sudah habis, aplikator “dipaksakan” dipasang di percabangan. Untuk itu, telah disarankan

Page | 9

Page 10: Bab 1

agar diprioritaskan tanaman yang lebih potensial sebelum menggunakan irisan di percabangan.

2. Kehilangan produksi akibat lateks tidak tertampung sempurna atau faktor keamanan. Ukuran mangkuk yang terlalu kecil dan letak mangkuk yang tidak pas diduga menyebabkan lateks tidak tertampung. Pengamatan satu per satu pada saat penyadapan perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada lateks yang tertumpah disertai peningkatan keamanan di sekitar kebun.

3. Penyadap masih menggunakan pisau tarik untuk panel atas. Penggunaan pisau tarik menyebabkan penyadapan tidak ada sodokan. Disarankan agar panel atas meggunakan pisau pacekung agar selalau mendapat sodokan sehingga produksi lebih optimal.

4. Pemasangan aplikator yang terlalu dalam dan pengisian gas yang kurang optimal serta pemasangan terlalu jauh. Untuk itu, pengawalan pada saat pemasangan/pemindahan aplikator harus selalu dilakukan.

Keuntungan dari penggunaan stimulan adalah:1. Petani karet hasil karet yang diperoleh memiliki mutu yang lebih bagus dan kadar air

yang lebih sedikit.2. Waktu selang pada pemberian stimulan yang membutuhkan waktu selang 2-3 hari

dapat dilakukan oleh petani karet untuk bekerja sampingan di bidang lain seperti bercocok tanam.

3. Dari segi tenaga yang di keluarkan lebih sedikit, karena penyadapan hanya dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu.

4. Hasil yang diperoleh lebih banyak.

kelemahan dari penggunaan stimulan ini adalah tidak dapat digunakan pada saat musim kemarau. Dan penggunaan stimulan pada dosis yang berlebihan tidak sesuai penggunaan, pengaruhnya terhadap kesehatan tanaman menyebabkan tanaman mengalami mati kulit (kering alur sadap (KAS)).

Page | 10

Page 11: Bab 1

Bab 3

Penutup

1. Kesimpulan Pohon karet karet siap sadap memiliki umur antara 4.5 - 6 tahun dengan lilitan

batang mencapai 45 cm diukir 100 cm dari pertautan okulasi. Sudut kemiringan bidang sadap bawah sudutnya 30 – 400 terhadap bidang

datar dan bidang sadap atas: sudutnya 450. Kemiringan irisan sadap Berpengaruh pada jumlah pembuluh lateks yang terpotong dan aliran lateks kearah mangkuk sadap. Panjang irisan sadap (PIS) dipengaruhi oleh:

Produksi dan pertumbuhan Konsumsi Kulit Keseimbangan produksi jangka panjang Kesehatan tanaman. Anjuran PIS:1/2 S (Irisan miring sepanjang ½

spiral lingkar batang). Letak bidang sadap Arah timur barat (pada jarak antar tanaman yang sempit) untuk

mempercepat penyadapan dan mudah dikontrol. Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1 – 1.5 mm dari kambium dengan ketebalan

sadap sekitar 1,5 – 2,0 mm. Penentuan frekuensi penyadapan berkaiatan dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan dimana panjang irisan : ½ S dan frekuensi penyadapan 2 tahun pertama 3 hari sekali, tahun selanjutnya 2 hari sekali. Panjang irisan dan frekuensi penyadapan bebas. waktu penyadapansebaiknya dilakukan jam 5.00 – 7.30 pagi.

Salah upaya yang sering digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman

adalah penggunaan bahan stimulant.

Etilen cenderung menstimulasi pompa proton H+/sukrose yang mengaktifkan

transport gulake dalam sel-sel pembuluh lateks. Etilen yang mengaktivasi

pompa-pompa proton ATPase dan Ppase menyebabkan asidifikasi serum lutoid

dan basifikasisitosol. Seiring dengan kemajuan yang dicapai dalam bidang

eksploitasi tanaman karet, maka ditemukan teknik eksploitasi yang lebih efektif

yaitu melalui LITS (Low Intensity Tapping System) dengan menerapkan irisan

pendek dikombinasikan dengan stimulan gas etilen.

Gas etilen yang diaplikasikan pada jaringan tanaman dapat menstabilkan lutoid

yang merupakan fraksi dasar lateks dan banyak mengandung kation. Peran

stabilisasi lutoid sangat penting karena jika lutoid pecah, maka kation-kation

Page | 11

Page 12: Bab 1

akan bereaksi dengan partikel karet yang bermuatan negatif sehingga terjadi

koagulasi. Proses koagulasi menyebabkan lateks berhenti menetes. Oleh sebab

itu, pada prinsipnya tujuan penggunaan stimulan adalah menunda

penggumpalan pembuluh lateks sehingga massa aliran lateks lebih lama. FUNGSI stimulan ini:

1. meningkatkan hasil getah karet sampai 60%2. memperpanjang umur karet dan dapat menghemat kulit pohon3. memperbaiki kulit karet yang rusak akibat dari kesalahan menderes4. tidak merusak pohon karet dalam jangka panjang5. pembuktian hasil dapat diketahui dalam waktu satu malam setelah

pengolesan

Keuntungan dari penggunaan stimulan adalah:1) Petani karet hasil karet yang diperoleh memiliki mutu yang lebih bagus

dan kadar air yang lebih sedikit.2) Waktu selang pada pemberian stimulan yang membutuhkan waktu

selang 2-3 hari dapat dilakukan oleh petani karet untuk bekerja sampingan di bidang lain seperti bercocok tanam.

3) Dari segi tenaga yang di keluarkan lebih sedikit, karena penyadapan hanya dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu.

4) Hasil yang diperoleh lebih banyak.

2. saran Demi peningkatan produksi lateks yang dapat memperbaiki perekononian

masyarakat, sehingga masyarakat harus mau menggunakan metode baru ini yaitu penggunaan stimunal pada perkebunan pohon karet masyarakat, karna penggunaan stiminal ini dapat meningkatkan kualitas kadar air karet, lebih menghemat tenaga petani karet dan petani karet dapat membuat pekerjaan sampingan untuk meningkatkan pendapatan perkapital masyarakat.

referensi

Page | 12

Page 13: Bab 1

http://poskota.co.id/berita-terkini/

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2011

http://carabudidaya.com/penyadapan-tanaman-karet/

http://karetalam.com/article/produktivitas

Anonymousa. 2011. Penggunaan Stimulan Gas Pada Tanaman Karet. http://www.yousaytoo.com/penggunaan-stimulan-gas-pada-tanaman-karet.

Siregar, T. H. S. 1995. Teknik Penyadapan Karet. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.http://smarttien.blogspot.com/2012/06/penyadapan-tanaman-karet.html

Page | 13