bab 1-5 4september.cek

55
HUBUNGAN STATUS GIZI, USIA MENARCHE IBU DAN PENDAPATAN ORANGTUA DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN 2011 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Karis Amalia Derina 108103000030

Upload: hani-handayani

Post on 27-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1-5 4september.cek

HUBUNGAN STATUS GIZI, USIA MENARCHE IBU

DAN PENDAPATAN ORANGTUA DENGAN USIA

MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 155

JAKARTA TAHUN 2011

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Karis Amalia Derina

108103000030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H /2011 M

Page 2: Bab 1-5 4september.cek

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

…………………..

Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat

masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih

dikenal dengan masa pubertas. Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya

cirri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir kalau sudah ada kemampuan???

reproduksi. Kejadian yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan

yang cepat, timbulnya kelamin sekunder, menarche, dan perubahan psikis.1

Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada

seorang wanita.Error: Reference source not found Fase tibanya haid ini

merupakan suatu peristiwa dimana remaja telah siap secara biologis menjalani

fungsi kewanitaannya.2

Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor suku, genetik, sosial, ekonomi, dan lain-lain.

Di Inggris rata-rata haid pertama datang pada usia 13 tahun. Sedangkan suku

Bundi di Papua Nugini menarche dicapai pada usia 18,8 tahun. Anak wanita

yang menderita kelainan tertentu selama dalam kandungan mendapatkan

menarche pada usia lebih muda dari usia rata-rata.3

Dalam dasawarsa terakhir ini usia menarche telah bergeser ke usia

yang lebih muda. Semmel weiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lalu usia

gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun.

Sekarang usia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi lebar, yaitu antara

10-16 tahun tetapi rata-rata 12,5 tahun. Menurut Brown menurunnya usia

menarche itu sekarang disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum

yang membaik, dan berkurangnya penyakit menahun.Error: Reference source

not found

Cepat lambatnya menarche tergantung pada faktor lingkungan, sosial

ekonomi, nutrisi, genetik, budaya dan psikologis dari remaja tersebut.4

Page 3: Bab 1-5 4september.cek

Menstruasi yang datang saat awal pada usia yang sangat muda,

misalnya ketika usia anak 9-11 tahun akan dialami sebagai peristiwa (beban

baru) atau dirasakan sebagai beban tugas yang tidak menyenangkan dan

menimbulkan rasa enggan dan aib.Error: Reference source not found

Datangnya menarche dapat menimbulkan reaksi yang positif maupun

negatif bagi remaja perempuan. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan

mendapat informasi yang benar tentang datangnya menstruasi maka mereka

tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya, tetapi bila

mereka kurang memperoleh informasi yang benar maka akan merasakan

pengalaman yang negatif.5

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai “hubungan status gizi, usia menarche ibu, dan pendapatan

orangtua dengan usia menarche pada remaja putri di SMP negeri 155 Jakarta

tahun 2011”. SMP tersebut dipilih karena merupakan salah satu SMP negeri

yang terletak di pusat kota sehingga diharapkan hasil penelitian bisa

mencerminkan hasil penelitian di tingkat perkotaan. Selain itu SMP tersebut

juga dipilh karena latar belakang siswanya yang cukup beragam dan juga

karena belum adanya penelitian serupa yang dilakukan di SMP tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

Bagaimana hubungan status gizi, usia menarche ibu dan pendapatan orangtua

dengan usia menarche pada remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun 2011?

Catatan, latar belakang coba ditambahin /dicek supaya masalahnya lebih tajam

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan staus gizi, usia menarche ibu, dan

pendapatan orangtua dengan usia menarche pada remaja putri di

SMPN 155 Jakarta tahun 2011.

1.3.2 Tujuan khusus

Page 4: Bab 1-5 4september.cek

a. Untuk mengetahui gambaran usia menarche remaja putri di SMP

Negeri 155 Jakarta tahun 2011.

b. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan status gizi,

usia menarche ibu, dan pendapatan orangtua.

c. Untuk mengetahui hubungan karakteristik responden (status gizi,

usia menarche ibu, dan pendapatan orangtua) dengan usia

menarche pada responden.

1.4 Manfaat Penelitian

Bagi tempat penelitian, penelitian ini akan menjadi informasi dan

masukan untuk merencanakan sosialisasi yang tepat dalam memberikan

penyuluhan kesehatan reproduksi terutama tentang menstruasi.

Bagi Peneliti, ini dapat menjadi sebagai pengalaman berharga bagi

peneliti dalam menerapkan ilmu metode penelitian dan menambah wawasan

pengetahuan tentang usia menarche dan factor-faktor yang mempengaruhi usia

menarche.

Bagi institusi pendidikan, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi

atau sumber informasi untuk penelitian berikutnya dan sebagai bahan bacaan

di perpustakaan.

Page 5: Bab 1-5 4september.cek

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Remaja

……Definisi remaja menurut buku-buku pediatri adalah bila

seorang anak perempuan berusia 10-18 tahun dan anak laki-laki berusia

12-20 tahun. Sedangkan menurut WHO, remaja adalah bila anak (baik

perempuan maupun laki-laki) telah mencapai umur 10-18 tahun.Error:

Reference source not found

Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan

dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri

seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan psikologik serta

kognitif. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung

pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seorang

remaja, merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkuangan

biofisikopsikososial.Error: Reference source not found

Pada masa praremaja pertumbuhan lebih cepat daripada masa

prasekolah, ketrampilan dan intelektual makin berkembang, senang

bermain berkelompok dengan teman yang sama. Anak perempuan 2

tahun lebih cepat memasuki masa remaja bila dibandingkan dengan

anak laki-laki. Pada masa remaja ini terjadi pacu tumbuh berat badan

dan tinggi badan yang disebut dengan pacu tumbuh adolesen, terjadi

pertumbuhan yang pesat dari alat-alat kelamin dan timbulnya tanda-

tanda seks sekunder.

Perubahan adalah ciri utama dari proses biologis pada remaja.

Perubahan somatik pada remaja bervariasi dalam usia saat mulai dan

berakhirnya, tergantung pada masing-masing individu. Terdapat ciri

yang pasti dari pertumbuhan somatik pada remaja, yaitu peningkatan

massa tulang, otot, massa lemak, kenaikan berat badan, dan perubahan

biokimia, yang terjadi pada kedua jenis kelamin baik laki-laki maupun

perempuan walaupun polanya berbeda.

Page 6: Bab 1-5 4september.cek

Pertumbuhan somatik pada remaja melibatkan interaksi antara

endokrin dan sistem tulang. Banyak hormon yang mempengaruhi

pertumbuhan, termasuk hormon pertumbuhan (GH), tiroksin, insulin,

dan kortikosteroid, leptin, hormon paratiroid, dan calcitonin.

Kelenbihan sekresi hormon-hormon ini mengakibatkan maturasi yang

cepat, sedangkan defisiensi mengakibatkan maturitas terlambat.Error:

Reference source not found

2.1.2 Pertumbuhan Organ Reproduksi Remaja Perempuan

Perkembangan seksual terkonsentrasi pada dua periode singkat

yaitu perkembangan seksual primer pada embrio dan kemunculan

karakteristik seks sekunder selama pubertas. Saat pubertas, perubahan

muncul sebagai respon terhadap hormon gonadotropin kelenjar

hipofisis.6

Pubertas adalah masa peralihan antara masa anak-anak dan masa

dewasa.Error: Reference source not found Istilah pubertas digunakan

untuk menyatakan perubahan biologis yang meliputi morfologi dan

fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak ke masa dewasa,

terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap

anak ke dewasa.Error: Reference source not found

Pada keadaan prapubertas kadar steroid seks dalam sirkulasi

tertekan oleh umpan balik negetif pada hipotalamus. Pubertas mulai

dengan pengurangan hambatan hipotalamus dalam responnya terhadap

faktor-faktor yang belum sepenuhnya dapat dimengerti.7

Tanda pubertas yang dapat dilihat pada anak perempuan adalah

perkembangan tunas-tunas payudara, yang dimulai seawalnya pada usia

8 tahun. Kemudian dibawah pengaruh hormon perangsang folikel dan

estrogen, ovarium, uterus dan klitoris membesar; endometrium dan

mukosa vagina menebal, labia mayora menjadi lebih vaskuler dan lebih

sensitif.Error: Reference source not found

Pada remaja putri pertumbuhan fisik pada awalnya berupa

payudara membesar atau rambut kemaluan mulai tumbuh. Kemudian

Page 7: Bab 1-5 4september.cek

tumbuh rambut ketiak. Sejalan dengan perubahan tersebut, tinggi badan

bertambah dan pinggul menjadi lebih lebar dari pada bahu. Menarche

datang agak lambat di akhir siklus pubertas. Pada awalnya siklus

menstruasi tidak teratur, dan mungkin juga tidak terjadi ovulasi pada

setiap menstruasi selama beberapa tahun pertama sesudah menarche.8

Tanner membuat klasifikasi Tingkat Kematangan Seksual

(TKS) remaja dalam 5 stadium. Pembagian ini berdasarkan

pertumbuhan rambut pubis dan payudara pada remaja perempuan.

Gambaran pertumbuhan remaja memperlihatkan hubungan yang erat

dengan tingkat kematangan seksual. Dimana TKS 1dan 2 merupakan

masa remaja awal, TKS 3 dan 4 masa remaja menengah, dan TKS 5

adalah masa remaja lanjut dan maturitas seksual penuh.Error: Reference

source not found

Tabel 2.1. Hubungan antara pertumbuhan dengan TKS pada anak

perempuanError: Reference source not found

Stadium TKS Payudara Rambut

pubis

Kecepatan

tumbuh

Usia tulang

(tahun)

1 Prapubertas Pra pubertas Prapubertas (5

cm/tahun)

< 11

2 Payudara dan

papilla

menonjol,

diameter

areola

bertambah

Jarang,

pigmen

sedikit, lurus,

sekitar labia

Awal pacu

pertumbuhan

11 – 11,5

3 Payudara dan

areola

membesar,

batas tidak

jelas

Lebih hitam,

mulai ikal,

jumlah

bertambah

Pacu tumbuh 12

4 Areola dan Keriting, Pertumbuhan 13

Page 8: Bab 1-5 4september.cek

papilla

membentuk

bukit kedua

kasar, lebat,

lebih sedikit

dari dewasa

melambat

5 Bentuk

dewasa,

papilla

menonjol,

areola

merupakan

bagian dari

bentuk

payudara

Bentuk

segitiga,

menyebar ke

bagian medial

paha

Pertumbuhan

minimal

14 – 15

Haid pertama (menarche) terjadi pada stadium lanjut dari

pubertas dan sangat bervariasi pada usia berapa masing-masing individu

mengalaminya. Hubungan antara menarche dan pacu tumbuh tinggi

badan sangat erat, menarche ini terjadi bila kecepatan pertumbuhan

tinggi badan mulai menurun/deselerasi. Penjelasan hormonal,

bagaimana ini bisa terjadi belum diketahui. Keadaan ini sering

menimbulkan masalah tentang kematangan yang terlambat dirasakan

oleh para remaja perempuan, karena mereka belum menarche padahal

padahal pacu tinggi badannya telah tercapai, sehingga mereka badannya

terlalu tinggi.Error: Reference source not found

2.1.3 Menstruasi dan Menarche

Menstruasi ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari

uterus yang disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.Error:

Reference source not found

Panjang siklus Menstruasi ialah jarak antara tanggal mulainya

menstruasi yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya

perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Panjang siklus menstruasi

yang normal atau dianggap sebagai siklus menstruasi yang klasik

adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas. Panjang siklus menstruasi

Page 9: Bab 1-5 4september.cek

dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus menstruasi

pada gadis usia 12 tahun adalah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun

adalah 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun adalah 51,9 hari.

Panjang siklus yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari, dan kira-kira

97% wanita yang berovulasi siklus menstruasi berkisar antara 18-42

hari. Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak

teratur, biasanya siklus tersebut tidak berovulasi (anovulatoar).Error:

Reference source not found

Lamanya menstruasi biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari

diikuti darah yang sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8

hari. Pada setiap wanita biasanya lama menstruasi itu tetap. Jumlah

darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc.Error: Reference source not

found

Menstruasi memiliki dua fase utama yaitu fase folikel dan fase

luteal. Selama fase folikel, folikel ovarium mengeluarkan estrogen

dibawah pengaruh FSH, LH dan estrogen itu sendiri. Kadar estrogen

yang rendah akan terus meningkat sehingga mengakibatkan

penghambatan sekresi FSH. Secara inklomplit menekan sekresi LH

yang terus meningkat selama fase folikel. Pada saat pengeluaran

estrogen mencapai puncaknya, kadar estrogen tersebut memicu

lonjakan sekresi LH pada pertengahan siklus. Lonjakan LH ini akan

menyebabkan ovulasi folikel yang matang. Sekresi estrogen merosot

sewaktu folikel mati pada saat ovulasi.Error: Reference source not

found

Sel-sel folikel lama diubah menjadi korpus luteum, yang

mengeluarkan progesteron serta estrogen selama fase luteal.

Progesteron dan estrogen sangat menghambat FSH dan LH, yang terus

menurun selama fase luteal. Korpus luteum berdegenerasi dalam waktu

sekitar dua minggu apabila ovum yang dikeluarkan tidak dibuahi. Kadar

progestron dan estrogen menurun tajam pada saat korpus luteum

berdegenerasi, sehingga pengaruh inhibitorik pada sekresi FSH dan LH

lenyap. Kadar kedua hormon hipofisis anterior ini kembali meningkat

Page 10: Bab 1-5 4september.cek

dan merangsang berkembangnya folikel-folikel baru seiring dengan

dimulainya fase folikel baru.Error: Reference source not found

Fase-fase di uterus yang terjadi pada saat bersamaan

mencerminkan pengaruh hormon-hormon ovarium pada uterus. Pada

awal fase folikel, lapisan endometrium yang yang kaya akan nutrien

dan pembuluh darah terlepas (fase menstruasi uterus). Pelepasan ini

terjadi akibat merosotnya estrogen dan progesteron ketika korpus

luteum tua berdegenerasi pada akhir fase luteal sebelumnya. Pada akhir

fase folikel, kadar estrogen meningkat menyebabkan endometrium

menebal (fase proliferasi uterus). Setelah ovulasi, progesteron dari

korpus luteum menimbulkan perubahan vaskuler dan sekretorik di

endometrium yang telah dirangsang oleh estrogen untuk mengahasilkan

lingkungan yang ideal untuk implantasi (fase sekretorik uterus).

Sewaktu korpus luteum berdegenerasi, dimulai fase folikel dan fase

menstruasi uterus yang baru.9

Menarche adalah siklus menstruasi pertama sekali yang dialami

wanita, yang merupakan ciri kedewasaan seorang wanita yang sehat dan

tidak hamil. Menarche terjadi akibat peningkatan FSH dan LH yang

merangsang sel target ovarium. FSH dan LH berkombinasi dengan

reseptor FSH dan LH yang selanjutnya akan meningkatkan laju

kecepatan sekresi, pertumbuhan dan proliferasi sel. Hampir semua

perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem second messenger

adenosine-monophosphate cyclic dalam sitoplasma sel ovarium

sehingga menstimulus ovarium untuk memproduksi estrogen dan

progesteron. Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan

kelenjar payudara agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya

ovulasi. Ovulasi yang tidak dibuahi akan memicu terjadinya

menstruasi.10

Pada masa anak sampai awal prapubertas, Hipothalamus-

Pituitary- Gonadal (HPA) axis tidak aktif. Hal ini diduga tertekan oleh

jalur pengendalian saraf dan oleh umpan balik negatif dari sejumlah

kecil steroid seks dalam sirkulasi.Error: Reference source not found

Page 11: Bab 1-5 4september.cek

Usia gadis remaja pada waktu pertama kali mendapat menstruasi

(menarche) bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun, tetapi rata-

ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche

dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan umum.

Semmel weiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lalu usia gadis-gadis

Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun. Sekarang

usia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi lebar, yaitu antara

10-16 tahun tetapi rata-rata 12,5 tahun. Menurut Brown menurunnya

usia menarche itu sekarang disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan

umum yang membaik, dan berkurangnya penyakit menahun.Error:

Reference source not found

Menurut penelitian yang dilakukan Tiwari pada tahun 2005, usia

menarche perlu diperhitungkan karena terdapatnya hubungan antara

usia menarche, usia disaat menikah, dan umur kelahiran bayi pertama.

Menurunnya usia menarche bisa berpengaruh terhadap mudanya usia

pernikahan pada remaja putri. Usia pernikahan dini akan

mengakibatkan semakin muda pula kemungkinan usia melahirkan

seorang wanita, yang dapat menimbulkan banyak resiko seperti

perdarahan, anemia pada ibu hamil, ketidaktahuan ibu dalam

pengasuhan dan perawatan bayi kelak, bahkan dapat pula terjadi

kematian ibu.11

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche

2.1.4.1 Status Gizi

Pertumbuhan normal tubuh memerlukan nutrisi yang

memadai, kecukupan energi, protein, lemak dan suplai semua

nutrien esensial yang menjadi basis pertumbuhan. Pertumbuhan

remaja di negara yang sedang berkembang membutuhkan perhatian

khusus pada nutrien vitamin A, seng atau protein selain kebutuhan

energi yang adekuat. Berbeda dengan di negara barat, di sana

dilakukan fortifikasi pada produk makanannya sehingga jarang

ditemukan defisiensi nutrien.Error: Reference source not found

Page 12: Bab 1-5 4september.cek

Asupan energi mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan bila

asupan tidak adekuat dapat menyebabkan penurunan beberapa hal

diantaranya: derajat metabolisme, tingkat aktifitas, tampilan fisik

dan maturasi seksual.Error: Reference source not found

Tikus percobaan yang mendapat rendah gizi memiliki

pituitary gonadotropin releasing hormon (GnRH) dalam kadar

rendah. Pada wanita ditemukan berta ovariumnya berkurang dan

ditemukan fungsi ovarium kompromis. Keadaan akan membaik

bila asupan nutrisinya diperbaiki, dan fungsi hormon menjadi

normal kembali serta kematangan seksual dapat berlangsung. Jadi

gizi dapat mempengaruhi hormon yang merupakan penggerak

utama kematangan seksual.Error: Reference source not found

Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang

mendapat menarche lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan

lebih tinggi pada saat menstruasi pertama dibandingkan dengan

mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya,

pada remaja yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan

daripada yang sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun

tinggi badan mereka sama. Pada umumnya, mereka yang menjadi

matang lebih dini akan memiliki Indeks Masa Tubuh (Body Mass

Index) yang lebih tinggi dan mereka yang matang terlambat

memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama.Error: Reference

source not found

Status gizi remaja dapat ditentukan dengan

memperhitungkan berat badan dan tinggi badan. Indeks massa

tubuh merupakan rasio berat badan dengan tinggi badan kuadrat

(BB/TB2), yang dinyatakan dalam tabel normogram. Batasan IMT

orang dewasa dan anak-anak berbeda. Pada anak-anak IMT

didasarkan pada usia dan dibedakan berdasarkan jenis kelamin

karena pertumbuhan keduanya berbeda. IMT menurut usia dan

jenis kelamin digunakan pada ank-anak usia 2-20 tahun, dan

kemudian IMT dimasukkan dalam grafik.

Page 13: Bab 1-5 4september.cek

Gambar 2.1. Grafik IMT/U anak perempuan (usia 2-20 tahun)12

Setelah memasukkan data berat badan, tinggi badan dan

usia pada grafik yang sesuai dengan jenis kelaminnya, kemudian

lihat persentil sesuai data.

Page 14: Bab 1-5 4september.cek

Tabel 2.2. Status gizi menurut pesentil grafik IMT/UError: Reference

source not found

Persentil Status Gizi

≥ 95th Gizi lebih

≥85th - 95th percentil Resiko gizi lebih

≥5th - 85th Gizi baik

<5th Gizi kurang

2.1.4.2 Usia Menarche Ibu (Genetik)

Penelitian yang dilakukan Putri menyatakan bahwa terdapat

hubungan genetik (usia menstruasi pertama ibu) dengan usia

menarche pada anak dengan P=0,005.Error: Reference source not

found Hubungan ini diduga berkaitan dengan lokus yang mengatur

estrogen yang diwariskan.

Pada waktu terjadi kematangan seksual, seorang gadis

mengikuti menstruasi pertama ibunya.Error: Reference source not

found Ong et al menyatakan umur menarche ibu dapat

mempengaruhi kecepatan pertumbuhan badan anak sehingga

mempengaruhi waktu menarchenya. Bahkan menurut penelitian

yang dilakukan Ong menyatakan bahwa anak kembar dalam hal

umur menarche hanya berbeda sekitar 60-80%.13

2.1.4.3 Pendapatan Orangtua

Beradasarkan penelitian, faktor sosial ekonomi yang

diceminkan oleh pendapatan orangtua dapat mempengaruhi onset

menarche secara signifikan. Pada anak perempuan yang tinggal di

pedesaan mengalami usia menarche dua bulan lebih lambat

dibandingkan anak perempuan yang tinggal di perkotaan, yaitu

13,09 dan 12,91 tahun.14

Page 15: Bab 1-5 4september.cek

Pada penelitian yang dilakukan Pulungan, faktor

pendapatan orangtua juga mempengaruhi usia menarche secara

bermakna dengan P=0,03.15

Penelitian menunjukkan usia menarche dari anak yang

berasal dari sosial ekonomi tinggi mendapat usia menarche lebih

muda dibanding anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi

rendah.Hal ini dikarenakan pendapatan orangtua yang lebih tinggi

meningkatkan daya beli keluarga baik itu daya beli makanan

maupun akses ke pelayanan kesehatan.16

2.2 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka konsep

Faktor yang berhubungan dengan usia menarche:Status giziUsia menarche ibu (genetik)Pendapatan orangtua

Usia menarche remaja putri di SMPN 155 Jakarta

Page 16: Bab 1-5 4september.cek

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat analitik dengan

menggunakan desain potong lintang (cross sectional).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi

Penelitian dilaksanakan di SMPN 155 Jakarta

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober tahun 2010 -

Sepetember tahun 2011

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah seluruh siswi SMPN 155 Jakarta Tahun

ajaran 2010/2011 yang sudah mengalami menarche.

3.3.2. Sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini

digunakan rumus sebagai berikut:

N =

Keterangan :

N = Jumlah sampel yang dibutuhkan

= Deviat baku alfa pada derajat kepercayaan 95% yaitu sebesar

1,96

= Deviat baku beta pada derajat kepercayaan 80% yaitu sebesar

0,84

P = Proporsi rata-rata ((P1-P2)/2)

Page 17: Bab 1-5 4september.cek

P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgemen

peneliti

P2 = Proporsi pada kelompok responden denganvariabel

independen positif dan usia menarche cepat. [ a/(a+b) ] yaitu

sebesar 0,3

P1-P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna yaitu

sebesar 0,2

(Nilai P2 berasal dari Tesis Dini, 2001)

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel minimal

yang diperlukan sebanyak 92 orang.

3.3.3. Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster

random sampling. Unit sampling adalah cluster dalam hal ini

adalah kelas.

3.3.4. Kriteria Sampel

3.3.4.1. Kriteria Inklusi

Siswi SMPN 155 Jakarta yang bersedia menjadi

responden.

Siswi SMPN 155 Jakarta yang telah mengalami

menarche.

3.3.4.2. Kriteria Eksklusi

Siswi SMPN 155 Jakarta yang menolak menjadi

responden atau tidak masuk pada saat pengambilan data

dilakukan.

Siswi SMPN 155 Jakarta yang menderita penyakit

kronis.

Page 18: Bab 1-5 4september.cek

3.4. Cara Kerja Penelitian

3.5. Managemen Data

3.5.1. Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner

yang dibagikan pada pada siswi SMPN 155 Jakarta yang telah

dipilih dengan cluster random sampling serta memenuhi

kriteria inklusi.

Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner,

timbangan berat badan, meteran tinggi badan, dan tabel IMT/U.

Siswi SMPN 155 yang ditetapkan menjadi sample

Usia Menarche

Analisa usia menarche dan Faktor-faktor yang mempengaruhi

Informed consent

Ya Tidak

Pengisian kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data dengan SPSS for windows

Gambar 3. 1. Bagan Alur Penelitian

Page 19: Bab 1-5 4september.cek

3.5.2. Pengolahan Data

Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window.

Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah melakukan proses

editing yaitu memeriksa data hasil pengisian kuesioner oleh

responden. Setelah proses editing selesai, tahap selanjutnya adalah

proses coding yaitu pemberian nilai kepada setiap jawaban dari

responden dan tahap berikutnya adalah meng-entry data ke

perangkat lunak komputer serta dilakukan proses cleaning data

untuk membersihkan kesalahan data yang dimasukkan. Setelah

data benar-benar bersih, baru dilakukan analisa lebih lanjut

terhadap data dengan menggunakan perangkat lunak pengolah

data.

Berikut bagan yang menjelaskan proses pengolahan data :

Bagan 3.2

Proses Pengolahan Data

3.5.3. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan dua tahapan yaitu analisis

univariat, analisis bivariat.

3.5.3.1. Analisis Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan

karakteristik dari variabel independen dan dependen.

Keseluruhan data yang ada dalam kuesioner diolah dan

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.5.3.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat

kemungkinan hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen. Untuk melihat apakah ada hubungan

Data Editing Data

Entry Data ke Komputer

Cleaning Data

Coding Data

Page 20: Bab 1-5 4september.cek

antara status gizi, usia menarche ibu, dan pendapatan

orangtua dengan umur menarche remaja putri.

Melalui uji statistik akan diperoleh nilai p, dimana

dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar

0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan bermakna

jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 yang berarti Ho ditolak dan

Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai

nilai p > 0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

3.5.4. Penyajian Data

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.

3.6. Etika Penelitian

Jenis Penelitian ini tidak melewati kaji etik tapi dalam

pelaksanaannya telah melewati informed consent.

3.7. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional

No. Variabel Pengukur Alat Ukur Cara

Ukur

Skala

1. Usia

menarche

Peneliti Kuesioner Angket Ordinal

1. Cepat : <12

tahun

2. Lambat : >12

tahun

1.

2. Status Gizi Peneliti 1. Timbangan

BB

2. Alat ukur TB

3. Tabel IMT/U

Observasi Ordinal

1. Gizi lebih : ≥

95th percentil

2. Resiko gizi

lebih : ≥85th -

95th percentil

3. Gizi baik :

Page 21: Bab 1-5 4september.cek

≥5th - 85th

percentil

4. Gizi kurang

: <5th percentil

(WHO-NCHS

2000)

3. Usia

Menarche

Ibu

Peneliti Kuesioner Angket Ordinal

1. Cepat : <12

tahun

1Wiknjosastro H, Saifuddin, Abdul B, Rachmhadhi, Trijatmo, editors. Ilmu

kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.

12Body Mass Index (BMI) percentiles for girls, 2 to 20 years. Diakses 28 Agustus

2011. Available from: URL:

http://www.chartsgraphsdiagrams.com/HealthCharts/bmi-percentiles-

girls.html

3 Jones LD. Setiap wanita. Jakarta: PT Delapratasa Publishing; 2005. 4 Santoso S, Ranti AL. Kesehatan dan gizi. Jakarta: Rineka Cipta; 1999.5 Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung

Seto; 2007.6 Feng Y, Hong X, Wilker E, et al. Effects of age at menarche, reproductive years,

and menopause on metabolic risk factors for cardiovascular diseases.

atherosclerosis [serial online] February 2008 [cited 2011 Feb 26]; 196(2):590-7.

Available from: URL:http://www.atherosclerosis-journal.com/article/S0021-

9150%2807%2900402-9/abstract

7 Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics. 17th ed.

Philadelphia: Saunders; 2004.8 Santrock WJ. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga; 2008.

9 Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta: EGC; 2001.

10 Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed. 11. Jakarta: EGC;

2007.

11 Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa,

aktivitas olahraga dengan status menarche siswi di SMP Islam Al-Azhar

Page 22: Bab 1-5 4september.cek

2. Lambat : >12

tahun

4. Pendapatan

Orangtua

Peneliti Kuesioner Angket Ordinal

4. Cukup : > Rp

1.290.000

5. Kurang : < Rp

1.290.000

(UMR Jakarta,

2011)

Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas indonesia;

2009.14Pacarada M, Lulaj S, Kongjeli G, Obertinca B. Impact of socio economic factors

on onset of menarche in kosovar girls. JCCM [serial online] 2008 [cited 2011 Feb

26]; 3(10):541-7. Available from:

URL:http://old.cjmed.net/upload/pdf/200811031134121118.pdf?

PHPSESSID=f738f6cbbcade715dd2002e3af494fea

15 Pulungan PW. Gambaran usia menarche pada remaja putri di SMP Shafiyyatul

Amaliyyah dan SMP Nurul Hasanah kota Medan tahun 2009 [skripsi]. Medan:

Universitas Sumatera Utara; 2009.

16 Agustin ID. Hubungan antara status gizi, aktivitas fisik dan tingkat sosial

ekonomi terhadap kejadian menarche pada remaja putri di SMPN 17 Bekasi tahun

2010 [skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2010.

Page 23: Bab 1-5 4september.cek

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap remaja putri di SMPN 155 Jakarta.

SMPN 155 Jakarta berdiri pada tahun 1977. Pada tahun ajaran 2010/2011

siswa dan siswi yang belajar di SMPN 155 Jakarta berjumlah sebanyak ....,

dengan jumlah guru dan karyawan sekolah sebanyak ....,

Secara demografi SMPN 155 Jakarta terletak di Jl. Cikoko Barat IV

Jakarta Selatan. Luas tanah sekolah sebesar....dengan gedung sekolah

bertingkat.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi, usia

menarche ibu dan pendapatan orangtua dengan usia menarche responden

melalui kuesioner. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya di

SMPN 155 Jakarta.

4.2. Gambaran Subjek Penelitian

Penelitian iniditujukan bagi para siswi. Siswi yang diambil terdiri dari

siswi kelas VII, VIII, IX SMPN 155 Jakarta. Jumlah siswi kelas VII

sebanyak...., kelas VIII sebanyak....., dan kelas IX sebanyak ......

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random

sampling, dalam hal ini unit cluster adalah kelas. Kelas yang digunakan

sebanyak ...kelas. Sehingga total responden adalah ... siswi. Namun

dikarenakan ada beberapa responden yang drop out maka total sampel yang

digunakan adalah sebanyak 96 responden.

4.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan tersebut, yaitu:

penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional atau desain potong

lintang yang hanya menggambarkan variabel yang diteliti, baik independen

maupun dependen pada waktu yang sama.

Page 24: Bab 1-5 4september.cek

Berdasarkan literatur yang ada banyak faktor yang mempengaruhi

usia menarche remja putri diantaranya status gizi, genetik, keterpaparan

media masa orang dewasa, aktivitas olahraga, sosial ekonomi orangtua, faktor

psikologis, adat kebiasaan, ada tidaknya penyakit yang diderita, dll.Error:

Reference source not found Akan tetapi karena keterbatasan peneliti maka

dalam penelitian ini hanya diteliti usia menarche, status gizi, usia menarche

ibu dan pendapatan orangtua. Dengan keterbatasan ini kemungkinan belum

diperoleh gambaran keadaan sebenarnya.

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

pengisian kuesioner kepada responden. Selama proses pengumpulan data ada

beberapa kendala yang dialami oleh peneliti, yaitu penerimaan yang kurang

bersahabat dari beberapa responden saat dilakukan wawancara sehingga

jawaban yang diberikan cenderung sekedarnya saja. Hal ini bisa

menyebabkan bias informasi.

4.4. Analisis Univariat

Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari

masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun

independen. Selanjutnyan hasil analisis univariat akan dijelaskan pada sub-

bab berikut ini:

4.4.1.Gambaran Usia Menarche Responden

Gambaran usia menarche adalah gambaran usia dimana

responden mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya. Gambaran

usia menarche pada tahun 2011 di SMPN 155 jakarta dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155

Jakarta Tahun 2011

Variabel Rerata Median Modus Simpang

baku

Min Max

Usia

menarche

responden

11,72 12 12 0,791 10 14

Page 25: Bab 1-5 4september.cek

Berdasarkan tabel 4.1 dari 96 responden yang di ambil di

ketahui bahwa nilai rerata usia menarche responden adalah 11,72 tahun

dengan simpang baku 0,791. Nilai modus yang menandakan kejadian

menarche terbanyak terdapat pada usia 12 tahun. Responden dengan

usia menarche termuda adalah 10 tahun dan responden dengan usia

menrche tertua adalah 14 tahun.

Hasil penelitian lain juga memperlihatkan hasil yang kurang

lebih sama. Penelitianyang dilakukan Agustin memperlihatkan rata-rata

usia menarche adalah 11,59 + 0,293 tahun.Error: Reference source not

found Sedangkan penelitian yang dilakukan Putri memperlihatkan rata-

rata usia menarche yaitu sebesar 11,42 + 0,93 tahun.Error: Reference

source not found

Usia terjadinya menarche menunjukkan kecenderuangan usia

yang lebih muda. Menurut Kluge dalam Putri menyatakan bahwa pada

tahun 1860 rata-rata usia menarche yaitu 16,6 tahun, ditahun 1920 rata-

rata usia menarche adalah 14, 6 tahun, di tahun 1950 rata-rata usia

menarche adalah 13,1 tahun, dan pada tahun 1980 rata-rata usia

menarche 12,5 tahun.Error: Reference source not found

Tabel 4.1. memperlihatkan gambaran usia menarche, berikut

tabel yang mengelompokkan usia menarche menurut kategori cepat dan

lambat.

Tabel 4.2. Distribusi Usia Menarche pada Remaja Putri di SMP N 155

Jakarta Tahun 2011

No Usia menarche Jumlah Persentase (%)

1 Cepat (<12 tahun) 39 40.6

2 Lambat (≥ 12 tahun) 57 59.4

Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel 4.5 dari 96 responden yang di ambil di

ketahui bahwa jumlah responden yang mengalami usia menarche cepat

Page 26: Bab 1-5 4september.cek

yaitu sebesar 39 orang (40,6%) sedangkan jumlah responden yang

mengalami usia menarche lambat sebesar 57 orang (86,5%).

Keadaan tersebut menunjukkan telah adanya percepatan usia

menarche walaupun frekuensi responden yang mendapatkan menarche

> 12 tahun lebih besar.Menurut konsep Blum yang berperan dalam

derajat kesehatan ada 4 faktor utama yaitu perilaku, lingkungan,

genetik, dan akses ke pelayanan kesehatan. Bila percepatan usia

menarche dianggap sebagai perubahan yang berhubungan dengan

derajat kesehatan maka secara garis besar faktor yang mempercepat

terjadinya usia menarche yaitu perilaku yang dalam hal ini bisa

dicerminkan dari status gizi responden, genetik yang dapat dilihat dari

usia menarche ibu, akses pelayanan kesehatan sehingga responden

dalam keadaan sehat, dan yang tidak kalah penting adalah faktor

lingkungan.

4.4.2.Status Gizi Responden

Status gizi pada responden diukur dengan menilai berat badan,

tinggi badan, kemudian menghitung IMT dan memasukkan ke grafik

pertumbuhan berdasarkan IMT/U. Distribusi responden berdasarkan

status gizi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3.

Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (IMT/U)

No Status gizi Jumlah Persentase (%)

1 Gizi kurang 3 3,1

2 Gizi baik 73 76

3 Resiko gizi lebih 14 14,6

4 Gizi lebi 6 6,2

Jumlah 96 100

Page 27: Bab 1-5 4september.cek

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3. dari 96 responden

yang di ambil, diketahui bahwa responden yang memiliki gizi kurang

yaitu sebesar 3 orang (3,1%), responden yang memiliki gizi baik

berjumlah 73 orang (76%), responden yang memiliki resiko gizi lebih

sebanyak14 orang (14,6%) dan responden yang memiliki gizi lebih

sebesar 6 orang (6,2%).

Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki

status gizi baik. Status gizi yang baik akan membuat pertumbuhan

seorang remaja menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Karena untuk

pertumbuhan yang normal tubuh memerlukan nutrisi yang

memadai.Error: Reference source not found

4.4.3.Usia Menarche Ibu (Genetik) Responden

Usia menarche ibu adalah usia dimana ibu responden pertama

kali mendapatkan menstruasi. Distribusi responden berdasarkan usia

menarche ibu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4.

Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche Ibu

No Usia Menarche Ibu Jumlah Persentase (%)

1 Cepat (< 12 tahun) 13 13,5

2 Lambat (> 12 tahun ) 83 86,5

Jumlah 96 100

Pada tabel 4.4. terlihat bahwa responden yang memiliki ibu

dengan usia menarche yang cepat yaitu sebesar 13 orang (13,5%)

sedangakan responden yang memiliki ibu dengan usia menarche lambat

berjumlah 83 orang (86,5%).

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa usia menarche ibu

yang tergolong cepat hanya sekitar 13,5%, hal ini terpaut jauh dengan

banyaknya ibu responden yang masuk ke dalam kategori menarche

lambat yaitu sekitar 86,5%. Ini menunjukkan pada zaman ibu responden

lebih sedikit yang mendapat menarche cepat dibandingkan dengan data

Page 28: Bab 1-5 4september.cek

responden. Hasil penelitian Ersoy menyatakan bahwa rata-rata usia ibu

saat menarche adalah sekitar 13,6 tahun.Error: Reference source not

found

4.4.4.Pendapatan Orangtua Responden

Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh orangtua

responden dalam sebulan. Pembagian kategori pendapatan dibagi dua,

berdasarkan UMR di wilayah Jakarta yaitu Rp 1.290.00,00. Kategori

kurang apabila pendapatan kurang dari UMR dan kategori cukup

apabila pendapatan lebih atau sama dengan UMR. Distribusi responden

berdasarakan pendapatan orangtua dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5.

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Orangtua Responden

No Pendapatan Orangtua Jumlah Persentase (%)

1 Kurang 34 35,4

2 Cukup 62 64,6

Jumlah 96 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5. dari 96 responden

yang diambil,diketahui bahwa jumlah pendapatan orang tua yang

kurang yaitu sebesar 34 orang (35,4%) sedangakan responden dengan

pendapatan orang tua yang cukup berjumlah 62 orang(64,6%). Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua responden memiliki

pendapatan yang cukup.

4.5. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen dengan menggunakan analisis uji Chi

Square. Melalui uji statistik chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam

penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara

Page 29: Bab 1-5 4september.cek

dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 yang berarti

Ho ditolak dan Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai

nilai p >0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.17 Selanjutnyan hasil

analisis bivariat akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini:

4.5.1. Hubungan antara Status Gizi dan Usia Menarche Responden

Sesuai grafik pertumbuhan CDC 2000 terdapat empat kategori

status gizi berdasarkan persentil pada grafik pertumbuhan IMT/U.

Namun setelah dilakukan uji silang dengan empat ketegori status gizi,

hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat. Maka karena syarat uji chi square tidak terpenuhi

perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel.Error: Reference

source not found Peneliti menggabungkan kategori gizi lebih dengan resiko

gizi lebih menjadi 1 kategori. Kategori lainnya yaitu gizi baik dan gizi kurang

yang digabungkan menjadi 1 kategori. Setelah dilakukan penggabungan sel

dilakukan uji chi square kembali dan hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Status

Gizi

Usia Menarche TotalOdd Ratio

95% CI

p-

valueNo Cepat Lambat

N %N % N %

1 Gizi lebih

&resiko

gizi lebih

13 33,3 7 12,3 20 20,8

3,571

1,27 – 10,040,025

2 Gizi baik

&gizi

kurang

26 66,7 50 87,7 76 79,2

Jumlah 39 100 57 100 96 100

Tabel 4.6 Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche

Page 30: Bab 1-5 4september.cek

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.6. tentang hubungan

antara status gizi dengan usia menarche menunjukkan bahwa

responden yang memiliki usia menarche cepat dan status gizi lebih

dan resiko gizi lebih adalah sebanyak 13 orang (33,3%), responden

yang memiliki usia menarche cepat dan satus gizi kurang dan baik

adalah sebanyak 26 (66,7%) orang. Responden yang memiliki usia

menarche lambat dengan status gizi lebih dan resiko lebih adalah

sebanyak 7 orang (12,3%) dan responden yang memiliki usia

menarche lambat dengan satus gizi kurang serta baik adalah sebanyak

50 orang (87,7%).

Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,025

(p<0,05) maka secara statistic terdapat hubungan antara usia menarche

responden dengan status gizi.

Hasil yang didapatkan peneliti menunjukkan nilai odd rasio

sebesar 3,57 dengan IK 95% 1,27-10,04. Artinya, responden yang

memiliki status gizi lebih mempunyai kemungkinan 3,57 kali

mengalami menarche lebih cepat dibandingkan dengan responden

yang memiliki status gizi kurang atau baik.

Hal ini sesuai dengan penelitian Agustin yang menyatakan

bahwa status gizi merupakan salah satu faktor yang berhubungan

dengan usia menarche seseorang.Error: Reference source not found

Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang

mendapat menarche lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan

lebih tinggi pada saat menstruasi pertama dibandingkan dengan

mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya, pada

remaja yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan daripada

yang sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun tinggi badan

mereka sama. Pada umumnya, mereka yang menjadi matang lebih dini

akan memiliki Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index) yang lebih

tinggi dan mereka yang matang terlambat memiliki IMT lebih kecil

pada usia yang sama.Error: Reference source not found

Page 31: Bab 1-5 4september.cek

4.5.2. Hubungan antara Usia Menarche Ibu dan Usia Menarche

Responden

Usia

Menarche

Ibu

Usia Menarche Responden TotalOdd Ratio

95%CI

p-

valueNo Cepat Lambat

N %N % N %

1 Cepat 7 17,9 6 10,5 13 13,5 1,859

0,573 – 6,0310,459

2 Lambat 32 82,1 51 89,5 83 86,5

Jumlah 39 100 57 100 96 100

Tabel 4.7. Hubungan Usia Menarche Responden dengan Usia

Menarche Ibu

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.7. tentang hubungan

usia menarche responden dengan usia menarche ibu menunjukkan

bahwa responden yang memiliki usia menarche cepat dan usia

menarche ibu cepat juga adalah sebanyak 7 orang (17,9%) dan

responden yang memiliki usia menarche cepat dan usia menarche ibu

lambat adalah sebanyak 32 orang (82,1%). Responden yang memiliki

usia menarche lambat dan usia menrche ibu cepat adalah sebanyak 6

orang (10,5%) dan responden yang memiliki usia menarche lambat

dan usia menarche ibu lambat pula adalah sebanyak 51 orang (89,5%).

Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,459

(p> 0,05) maka secara statistik tidak terdapat hubungan antara usia

menarche responden dengan usia menarche ibu.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan Putri dan Matondang yang menyatakan adanya

hubungan bermakna antara genetik (usia menarche ibu) dengan usia

menarche responden, namun hasil ini sejalan dengan penelitian

Yuliana pada tahun 2001.Error: Reference source not found

Berdasarkan teori yang dikemukakan Frisch and Robert bahwa

salah satu pengaruh menarche adalah faktor genetik. Sepasang anak

kembar mendpatkan menstruasi pertama hanya berbeda 2 atau 3

bulan. Ibu dan anak perempuan memiliki korelasi umur menarche

Page 32: Bab 1-5 4september.cek

yang berdekatan dibandingkan dua wanita yang tidak memiliki

hubungan.Error: Reference source not found

Hasil penelitian yang berbeda dengan hasil penelitian

sebelumnya dan teori yang ada mungkin disebabkan karena ada

beberapa ibu yang lupa kapan tepatnya usia menarchenya, hal tersebut

diutarakan beberapa responden yang menyatakan bahwa ibunya tidak

terlalu yakin dengan usia menarche karena mereka menganggap hal

tersebut tidak terlalu penting. Kesalahan mengingat usia menarche

dari ibu responden dapat menyebabkan hasil penelitian mengalami

bias.

4.5.3. Hubungan antara Pendapatan Orangtua dan Usia Menarche

Responden

Pendapatan

Orangtua

Usia Menarche Responden TotalOdd Ratio

95%CI

p-

valueNo Cepat Lambat

N %N % N %

1 Cukup 25 64,1 37 64,9 34 35,4 0,965

0,412-2,2601,000

2 Kurang 14 35,9 20 35,1 62 64,6

Jumlah 39 100 57 100 96 100

Tabel 4.8. Hubungan Usia Menarche Responden dengan Pendapatan

Orangtua

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.8. tentang hubungan

usia menarche responden dengan pendapatan orangtua responden

menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarche cepat

dan pendapatan orangtua cukup adalah sebanyak 25 orang (64,1%)

dan responden yang memiliki usia menarche cepat dan pendapatan

orangtua kurang adalah sebanyak 14 orang (35,9%). Responden yang

memiliki usia menarche lambat dan pendapatan orangtua cukup

adalah sebanyak 37 orang (64,9%) dan responden yang memiliki usia

menarche lambat dan pendapatan orangtua kurang adalah sebanyak 20

orang (35,1%).

Page 33: Bab 1-5 4september.cek

Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 1,000

(p>0,05) maka secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna

antara usia menarche responden dengan pendapatan orangtua.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Agustin yang memperlihatkan hubungan yang tidak bermakna.Error:

Reference source not found Namun tidak sesuai dengan penelitian

yang dilakukan Pebri bahwa ada hubungan yang bermakna antara

pendapatan orangtua dengan usia menarche anak.Error: Reference

source not found

Pendapatan keluarga berhubungan dengan kemampuan daya

beli keluarga. Pendapatan yang tinggi akan menyebabkan daya beli

yang keluarga semakin baik begitu pula sebaliknya pendapatan yang

kurang akan menyebabkan daya beli terbatas, khususnya daya beli

makanan. Kemampuan daya beli makanan akan mempengaruhi faktor

psikis dan asupan gizi.Error: Reference source not found

Hasil penelitian yang berbeda ini mungkin disebabkan kurang

terbukanya orangtua responden sehingga memberikan hasil yang bias

dalam kuesioner. Selain itu, pendapatan keluarga saat ini tidak dapat

secara tepat menggambarkan usia menarche pada responden karena

yang berpengaruh pada kejadian menarche adalah pendapatan

keluarga yang berpengaruh pada kemampuan daya beli keluarga

terhadap makanan bergizi saat responden mengalami masa pra

pubertas.

Page 34: Bab 1-5 4september.cek

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

a. Gambaran rata-rata usia menarche remaja putri di SMPN 155 Jakarta

pada tahun 2011 adalah 11,72 + 0,79 tahun, dengan kejdian usia

menarche terbanyak pada usia 12 tahun. Responden dengan usia

menarche termuda adalah 10 tahun dan responden dengan usia

menarche tertua adalah 14 tahun.

b. Berdasarkan uji statistik chi-square terdapat hubungan antara status

gizi dengan usia menarche dengan nilai p = 0,025 (p<0,05). Nilai odd

rasio didapatkan sebesar 3,57 dengan IK 95% 1,27-10,04. Artinya,

responden yang memiliki status gizi lebih dan resiko gizi lebih

mempunyai kemungkinan 3,57 kali mengalami menarche lebih cepat

dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi kurang atau

baik.

c. Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,459 (p>

0,05) yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara usia menarche

ibu dengan usia menarche responden.

d. Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 1,000

(p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara usia

menarche ibu dengan usia menarche responden.

5.2. Saran

a. Sekolah hendaknya memberikan edukasi masalah reproduksi terutama

menstruasi lebih dini seiring dengan adanya percepatan usia menarche

pada remaja putri.

b. Orangtua harus lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan

anak termasuk perkembangan seksual anak dan faktor-faktor terutama

Page 35: Bab 1-5 4september.cek

status gizi anak yang berhubungan dengan percepatan kematangan seksual

(terutama menarche).

c. Diharapkan adanya penelitian lain yang membahas mengenai dan faktor-

faktor lain terutama mengenai hubungan lingkungan dengan usia

menarche.

17 Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

Page 36: Bab 1-5 4september.cek

Daftar Pustaka

2 Kartono K. Psikologi wanita I mengenal gadis remaja dan wanita dewasa.

Bandung: Bandar Maju; 2006.

13 Ong Ken K et al. Earlier mother’s age at menarche predicts rapid infancy

growth and childhood obesity. Camridge: Medical Research Council

Epidemiology Unit; 2007.–belum lengkap--