3. bab 1-5

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara empirik banyak bahan alam digunakan sebagai obat tradisional atau kosmetika tradi sional . Dengan meningkat nya trend back to nature, sediaan-sediaan yang berbahan baku alam berupa ramuan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenika atau campuran dari bahan-bahan tersebut, sekarang kembali mulai diminati masyarakat (Depkes RI,199!. Salah satu tanama n yang banyak digunakan adalah bel imbing wuluh (  Averr hoa bilimbi  "inn ! yang termasuk kedalam #amily $%alidaceae(Dalimartha,1999!. &uah belimbing wul uh (  Averr hoa bilimbi "inn.! secara tra dis ional tel ah digunakan untuk penyakit alergi pada kul it sepert i ruam pada wa' ah, bis ul dan  'erawat. &erdasarkan penelitian sebelumnya, kandungan kimia terbanyak dari buah  belimbing wuluh adalah #laonoid ()pigenin dan luteolin! dan asam askorbat (i tamin *! dan beberapa komponen asa m lai nnya (Da limart ha, 1999 + ele alu , 199 !. as il pengu' ian ant iba kte ri dar i eks tra k bua h dan daun bel imb ing wul uh menun'ukkan adanya daya hambat pertumbuhan bakteri gram positi# Staphylococcus epi der midi s, Staphylococcus aur eus, Pr opionibacterium acne yang mer upa kan  bakteri penyebab 'erawat (Depkes RI, 199 + /akaria et al, 02!. enelitian yang dilakukan 3ka (04! pada u'i pendahuluan akti#itas antimikroba buah belimbing wuluh, menun'ukkan bahwa dengan konsentrasi 05 ekstrak etanol belimbing wuluh, menun 'u kkan da ya ha mba t mi ni mum ba kt er i St aphylo cocc us epider mi di s 1

Upload: citramufipezo

Post on 07-Jan-2016

255 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bab 1-5

TRANSCRIPT

Page 1: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 1/41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara empirik banyak bahan alam digunakan sebagai obat tradisional atau

kosmetika tradisional. Dengan meningkatnya trend back to nature, sediaan-sediaan

yang berbahan baku alam berupa ramuan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,

sediaan galenika atau campuran dari bahan-bahan tersebut, sekarang kembali mulai

diminati masyarakat (Depkes RI,199!. Salah satu tanaman yang banyak digunakan

adalah belimbing wuluh (  Averrhoa bilimbi "inn ! yang termasuk kedalam #amily

$%alidaceae(Dalimartha,1999!.

&uah belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi "inn.! secara tradisional telah

digunakan untuk penyakit alergi pada kulit seperti ruam pada wa'ah, bisul dan

 'erawat. &erdasarkan penelitian sebelumnya, kandungan kimia terbanyak dari buah

 belimbing wuluh adalah #laonoid ()pigenin dan luteolin! dan asam askorbat

(itamin *! dan beberapa komponen asam lainnya (Dalimartha, 1999 + elealu,

199!. asil pengu'ian antibakteri dari ekstrak buah dan daun belimbing wuluh

menun'ukkan adanya daya hambat pertumbuhan bakteri gram positi# Staphylococcus

epidermidis, Staphylococcus aureus, Propionibacterium acne yang merupakan

 bakteri penyebab 'erawat (Depkes RI, 199 + /akaria et al, 02!.  enelitian yang

dilakukan 3ka (04! pada u'i pendahuluan akti#itas antimikroba buah belimbing

wuluh, menun'ukkan bahwa dengan konsentrasi 05 ekstrak etanol belimbing wuluh,

menun'ukkan daya hambat minimum bakteri Staphylococcus epidermidis

1

Page 2: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 2/41

6erawat merupakan penyakit peradangan yang ter'adi akibat penyumbatan

 pada pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pastul dan bopeng

(scar! pada daerah wa'ah, leher, lengan atas, dada dan punggung. eradangan dipicu

oleh bakteri  Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan

Staphylococcus aureus (7itsui, 1992+ 8asitaatmad'a, 1992!.

Salah satu upaya mengurangi dan mencegah timbulnya 'erawat adalah dengan

membersihkan wa'ah dengan menggunakan sabun. Sabun merupakan salah satu

 produk perawatan diri yang ber#ungsi sebagai pembersih yang digunakan sehari-hari

yang dapat membersihkan kotoran yang berasal dari permukaan kulit seperti minyak,

keringat, kulit yang telah mati dan sisa kosmetik. 6ika ter'aganya kebersihan tubuh

dan lingkungan maka kemungkinan untuk mudahnya terkena penyakit akan

 berkurang dan tingkat kesehatan akan meningkat (8asitaatmad'a,1992!

Salah satu bentuk sabun yang sekarang banyak beredar adalah sabun padat

transparan. Sama halnya dengan sabun mandi biasa, sabun padat transparan 'uga

merupakan hasil reaksi penyabunan antara asam lemak dengan basa kuat, hanya sa'a

 penampilannya transparan. rinsip pembuatan sabun padat transparan adalah dengan

cara melarutkan sabun dengan pemanasan lembut untuk membentuk larutan yang

 'ernih, sedangkan sabun padat tidak melalui proses pelarutan masa sabun

(&utler,01!.

*$ merupakan minyak alamiah berkualitas tinggi yang diperoleh dari

santan kelapa segar. :andungan asam lemak terutama asam laurat dan oleat dalam

*$, dapat ber#ungsi untuk melembutkan kulit, peningkat penetrasi, moisturizer dan

0

Page 3: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 3/41

mempercepat penyembuhan pada kulit. Disamping itu, *$ aman digunakan pada

kulit karena tidak mengiritasi ("ucida, et al, 04!. ;erkait dengan aktiitasnya, *$

ternyata 'uga memiliki aktiitas sebagai antibakteri (Rindengan, 0<!.

&erdasarkan si#at buah belimbing wuluh dan *$ seperti tersebut di atas dan

ditambah dengan ketersediaannya yang melimpah di Indonesia, membuatnya

 berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pada #ormulasi sabun padat

transparan yang berbasis bahan alami. 7aka pada penelitian ini dicoba untuk 

mem#ormulasi ekstrak buah belimbing wuluh dalam bentuk sabun padat transparan

dan mengu'i aktiitasnya terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis  dan

diharapkan dapat menghasilkan sabun padat transparan yang memiliki e#ek 

anti'erawat yang lebih baik, pemakaiannya luas dan aman digunakan.

.

1.2. Perumusan Masalah Penelitian

)pakah ekstrak buah belimbing wuluh dapat di #ormulasikan men'adi sabun

 padat transparan yang mempunyai aktiitas antibakteri yaitu bakteri Staphylococcus

epidermidis.

1.3. Tujuan Penelitian

enelitian ini bertu'uan untuk mem#ormulasi ekstrak buah belimbing wuluh

dalam bentuk sabun padat transparan yang memiliki aktiitas antibakteri terhadap

Staphylococcus epidermidis.

1.. Man!aat Penelitian

<

Page 4: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 4/41

•  7emberikan kontribusi pada pengembangan sediaan #armasi terutama sediaan

kosmetik.

• 7emberikan alternatie sabun antibakteri yang terbuat dari bahan alami.

=

Page 5: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 5/41

BAB II

TIN"AUAN PU#TA$A

2.1 Tinjauan Bi%l%gi

2.1.1 $lasi!ikasi Tum&uhan Buah Belim&ing 'uluh (Dalimartha)2**+,

  Sistematika tumbuhan buah belimbing wuluh diklasi#ikasikan sebagai berikut>

:ingdom > lantae

Diisi > Spermatophyta

Sub-diisi > )ngiospermae

:elas > Dicotyledoneae

&angsa > $%alidales

Suku > $%alidaceae

?enus > Averrhoa

Spesies > Averrhoa bilimbi "inn.

2.1.2 Nama Daerah

 @ama daerah, Sumatera> asam belimbing, balimbieng, balimbingan,

 balimbing, asam balimbiang, belimbing besi + 6awa> belimbing wuluh, calincing

wulet, bhalingbhing bulu + &ali> blimbing buloh + Sulawesi> limbi,balimbeng,

lumpias, lembetue, bainang, calene, takurela + apua> uteke (Dalimartha,04!.

Page 6: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 6/41

2.1.3 M%r!%l%gi Tum&uhan

&elimbing wuluh merupakan tanaman berbentuk pohon kecil, tinggi mencapai

1 m dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya

sekitar < cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari

dataran rendah sampai m. Daun ma'emuk menyirip gan'il dengan 01-= pasang

anak daun. )nak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur, u'ung runcing,

 pangkal membundar, tepi rata, pan'ang 0-1 cm, lebar 1-< cm, warnanya hi'au,

 permukaan bawah warnanya lebih muda. *iri buah belimbing wuluh yaitu buahnya

 berbentuk bulat lon'ong bersegi hingga seperti torpedo, pan'angnya =-1 cm. 8arna

 buah ketika muda hi'au dengan sisa kelopak bunga menempel pada u'ungnya.

)pabila buah sudah masak, maka buah berwarna kuning atau kuning pucat. Daging

 buahnya mengandung banyak air dan rasanya asam. :ulit buahnya berkilap dan tipis.

&i'i belimbing wuluh bentuknya bulat telur dan gepeng (Dalimartha, 04!.

2.2 Tinjauan $imia

&uah belimbing wuluh mengandung banyak itamin * alami yang berguna

sebagai penambah daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap berbagai penyakit.

&elimbing wuluh mempunyai kandungan unsur kimia yang disebut asam oksalat dan

kalium. &erdasarkan hasil pemeriksaan kandungan kimia buah belimbing wuluh yang

dilakukan erlih (199<! menun'ukkan bahwa buah belimbing wuluh mengandung

golongan senyawa oksalat, minyak menguap, #enol, #laonoid dan pektin. Alaonoid

yang berada di buah belimbing wuluh adalah )pigenin dan luteolin dan diduga

merupakan senyawa akti# antibakteri yang terkandung dalam buah belimbing wuluh

(/akaria et al ., 02 + elealu, 199!.

Page 7: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 7/41

2.2.1. -la%n%i/

2.2.1.1. M%n%gra!i -la%n%i/

Alaonoid merupakan senyawa poli#enol yang tersebar luas di alam, sesuai

struktur kimianya yang termasuk #laonoid yaitu #laonol, #laon, #laanon, katekin,

antosianidin dan kalkon (arborne, 1992!. Alaonoid merupakan suatu senyawa polar 

karena mempunyai se'umlah gugus hidroksil atau gugus gula, sehingga akan larut

dalam pelarut polar seperti metanol, etanol, butanol dan air. )danya gula yang terikat

 pada #laonoid ini, maka cenderung menyebabkan #laonoid itu lebih mudah larut

dalam air dan demikian campuran pelarut diatas dengan air merupakan pelarut yang

 baik untuk glikosidanya. /akaria et al. (02! memperkirakan bahwa senyawa

#laonoid yang terkandung dalam belimbing wuluh adalah tipe luteolin dan apigenin.

2.2.1.2. I/enti!ikasi

Dilakukan dengan metode sianidin dimana prinsip reaksi ini adalah reduksi

yaitu dengan penambahan logam magnesium (7g! dalam suasana asam, 'ika positi# 

#laonoid akan memberikan warna merah sampai ungu. 8arna yang terbentuk dapat

 berariasi tergantung pada 'enis gugus yang ada.

2.2.1.3. Peneta0an $a/ar

Alaonoid ditetapkan kadarnya sebagai aglikon dengan terlebih dahulu

dilakukan hidrolisis terhadap glikosidanya kemudian direaksikan dengan )l*l<, lalu

dilakukan pengukuran dengan spektro#otometer B-IS pada pan'ang gelombang

maksimum.

2.2.1.. Is%lasi

Alaonoid merupakan senyawa polar, maka #laonoid 'uga larut dalam

senyawa polar seperti etanol, methanol, butanol, aseton, dimetilsul#oksida (D7S$!,

dimetil#or#amida, air dan lain-lain. Alaonoid umumnya terikat dalam bentuk 

2

Page 8: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 8/41

glikosida, oleh karena itu dapat larut dalam air. 6adi campuran pelarut diatas

merupakan pelarut yang baik untuk #laonoid glikosida. Sebaliknya dalam bentuk 

aglikon seperti #laon, #laanon, #laonol dan sebagainya lebih mudah larut dalam

 pelarut seperti kloro#orm dan eter.

roses isolasi diawali dengan ekstraksi dapat dilakukan dengan maserasi,

 perkolasi atau digerasi. Bntuk bahan kering lebih baik digunakan etanol 25

sedangkan untuk bahan segar menggunakan etanol 9 5. 3kstrak kemudian diuapkan

sampai semua etanol menguap. 3kstraksi air diekstraksi cair-cair dengan eter minyak 

 bumi atau heksan untuk membedakan senyawa yang kepolarannya seperti lemak,

terpen, kloro#il dan lain-lain.

2.3. Tinjauan -armak%l%gi

erasan air buah belimbing wuluh sangat baik untuk asupan kekurangan

itamin *. )da yang meman#aatkan buah belimbing wuluh untuk dibuat manisan dan

sirup, sebagai obat untuk sariawan, sakit perut, gondongan, rematik, batuk re'an, gusi

 berdarah, sakit gigi berlubang, memperbaiki #ungsi pencernaan, untuk membersihkan

noda pada kain, menghilangkan karat pada keris, membersihkan tangan yang kotor,

mencuci botol, menghilangkan bau amis, sebagai bahan kosmetika serta

mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan ()nonym a, 01<!.

7enurut )bdur Rahman dalam /akaria et al. (02! di 7alaysia, buah ini

dikenal sebagai manisan atau meningkatkan rasa dalam masakan tradisional

7alaysia. )da 'uga yang meman#aatkan buah Averrhoa bilimbi sebagai obat 'erawat

dan hipertensi. Daun, buah dan bunga 'uga  digunakan untuk obat batuk. Sementara di

4

Page 9: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 9/41

Indonesia buah belimbing wuluh  digunakan sebagai obat demam, batuk, in#lamasi

(radang!, untuk menghentikan pendarahan rektal dan meredakan sembelit.

&uah belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi "inn.! secara tradisional telah

digunakan sebagai antibakteri untuk penyakit alergi pada kulit seperti ruam pada

wa'ah, bisul dan 'erawat karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acne (adawiyah,010!

2. Tinjauan -armasetik 

2..1 Pengertian #a&un /an #a&un Trans0aran

Sabun adalah pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa @atrium

atau :alium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani (Dewan

Standarisasi @asionalCDS@, 199=!. Sabun umumnya ditambahkan at pewangi dan

antiseptik yang digunakan untuk membersihkan tubuh manusia dan tidak 

membahayakan kesehatan. Sabun terdiri atas berbagai bentuk seperti berbentuk padat

(batang!, cair, dan gel. Sabun batang terdiri dari cold-made, opaque, sabun

transparan, dan sabun kertas. Sabun cold-made  mempunyai kemampuan berbusa

dengan baik di dalam air yang mengandung garam (air sadah!. Sabun opaque adalah

 'enis sabun biasa, berbentuk batang dan tidak transparan. erbedaan sabun transparan

dengan sabun biasa pada komposisinya adalah adanya sukrosa yang dapat membantu

 pembentukan transparansi sabun. Selain penggunaan etanol dan gliserin 'uga ikut

membantu proses transparansi sabun. :ombinasi sukrosa, etanol dan gliserin inilah

yang berpengaruh terhadap transparansi sabun yang tidak terdapat pada pembuatan

sabun biasa ( ambali, et al , 0!

9

Page 10: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 10/41

rinsip pembuatan sabun adalah reaksi saponi#ikasi, yaitu reaksi antara minyak 

atau lemak dengan alkali kuat menghasilkan gliserol dan asam lemak (sabun!.

am&ar 1. eaksi #a0%ni!ikasi ( Mitsui)14,

ada reaksi saponi#ikasi, larutan alkali kuat (misalnya natrium hidroksida! akan

mengubah minyak dan lemak men'adi asam lemak dan gliserol. )sam lemak lalu

 bereaksi dengan alkali kuat menghasilkan garam asam lemak yaitu sabun dan

gliserol.

7olekul sabun terdiri dari rantai karbon, hidrogen, dan oksigen yang disusun

dalam bagian kepala dan ekor. &agian kepala yang disebut sebagai gugus hidro#ilik 

(rantai karboksil! untuk mengikat air. &agian ekor sebagai gugus hidro#obik (rantai

hidrokarbon! untuk mengikat kotoran ( aul, 02!

:otoran yang menempel pada kulit umumnya berupa lemak. Debu akan

menempel pada kulit karena adanya lemak tersebut. :otoran tersebut dapat

menghambat #ungsi kulit. )ir sa'a tidak dapat membersihkan kotoran yang menempel

 pada kulit, diperlukan adanya suatu bahan yang dapat mengangkat kotoran yang

menempel tersebut. Sabun adalah senyawa yang dibuat sedemikian rupa sehingga

memiliki keistimewaan tertentu, yaitu 'ika senyawa itu larut dalam air, akan bersi#at

sur#aktan (Sur#ace )ctie )gent! yaitu menurunkan tegangan permukaan air dan

1

Page 11: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 11/41

sebagai pembersih. 7olekul sabun tersusun dari EekorF alkil yang non-polar (larut

dalam minyak! dan EkepalaF ion karboksilat yang polar (larut dalam air!. rinsip

tersebut yang menyebabkan sabun memiliki daya pembersih. :etika kita mandi atau

mencuci dengan menggunakan sabun, EekorF non-polar dari sabun akan menempel

 pada kotoran dan kepala polarnya menempel pada air. al ini mengakibatkan

tegangan permukaan air akan semakin berkurang, sehingga air akan 'auh lebih mudah

untuk menarik kotoran (7arella dan Sugianto, 0!. Sabun dalam air akan

menghasilkan busa yang dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga air lebih

mudah meresap dipermukaan kulit. &agian hidro#obik dari molekul sabun akan

mengelilingi dan mengikat kotoran, proses ini disebut emulsi#ikasi karena antara

molekul kotoran dan molekul sabun membentuk emulsi. Sedangkan bagian hidro#ilik 

dari molekul sabun akan berikatan dengan air pada saat pembilasan dan menarik 

molekul kotoran keluar dari kulit sehingga kulit men'adi bersih ()nonim, 02!

2..2 -%rmulasi #a&un ('asitaatma/ja)14 5 #6hra/er) D%ms6h)2**7,

Sabun :onensional yang dibuat dari lemak dan minyak alami dengan garam

alkali serta sabun detergen saat ini yang dibuat dari bahan sintetik, biasanya

mengandung sur#aktan, emolien, antioksidan, deodorant, warna, par#um, pengontrol

 p dan bahan tambahan khusus.

1.Sur#aktan

7erupakan bahan terpenting dari sabun, lemak dan minyak yang dipakai

dalam sabun berasal dari minyak kelapa, minyak aitun atau minyak sawit.

11

Page 12: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 12/41

enggunaan bahan berbeda, baik secara #isik maupun kimia akan membuat mutu

sabun pun akan berbeda, ada sabun yang cepat berbusa tapi terasa kasar dan tidak 

stabil, ada yang lama berbusa tapi lengket dan tidak stabil. al ini tergantung pada

 bahan sur#aktan yang digunakan dalam #ormula sabun.

0.3mollient

Bntuk menghindari rasa kering pada kulit diperlukan bahan yang tidak sa'a

melembabkan kulit tetapi 'uga ber#ungsi untuk membentuk sabun yang lunak,

misalnya > ?liserol, *ocoa butter, 7inyak almond dan "anolin. &ahan-bahan tersebut

selain melembabkan kulit 'uga dapat menstabilkan busa.

<.)ntioksidan

Bntuk menghindari kerusakan lemak terutama bau tengik, dibutuhkan bahan

 penghambat oksidasi, misalnya butilhydro%y toluene, selain itu digunakan 'uga

seGuestering agent yang ber#ungsi untuk mengikat logam berat yang mengkatalisis

oksidasi seperti 3D;).

=.Deodorant

Deodorant beker'a untuk menutupi atau mengurangi bau badan yang

menggunakan bahan at anti mikroba dan at pengharum. Deodoran digunakan dalam

sabun mulai tahun 19, namun oleh karena e#ek samping yang ditimbulkan,

 prnggunaannya mulai dibatasi. &ahan yang digunakan adalah trichloro carbanilide.

.ewarna

enggunaan pewarna pada sabun diperbolehkan sepan'ang memenuhi syarat

10

Page 13: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 13/41

dan peraturan yang ada. igmen yang digunakan biasanya stabil dan konsentrasinya

kecil (,1-1,5!.

.ewangi

Sabun tidak lengkap bila tidak ditambahkan pewangi. Setiap pabrik memilih

 bau dan warna sabun sesuai permintaan pasar dan tu'uan penggunaan sabun, misalnya

sabun aromaterapi menggunakan 'enis pewangi yang menenangkan.

2.engontrol p

enambahan asam lemah seperti asam sitrat dapat menurunkan p sabun.

 @ilai p sabun umumnya berkisar antara 9,-1,4.

4.&ahan tambahan khusus

&erbagai bahan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pasar dapat

dimasukkan kedalam #ormula, misalnya > Super#atty yang ditambahkan adalah lanolin

atau para##in, ;ransparan yang ditambahkan adalah sukrosa dan gliserin, Deodoran

yang ditambahkan adalah trikloro karbon dan sul#ur koloidal, )ntiseptik yang

ditambahkan adalah #enol dan kreosol.

2..3 Pem&uatan #a&un Trans0aran

7etode pembuatan sabun transparan melibatkan pelelehan #ase lemak dan

 persiapan air untuk melarutkan sukrosa, gliserin. :edua #ase ini bereaksi dengan

larutan beralkohol dari alkali kuat (@a$! dibawah pemanasan terkontrol. Setelah

1<

Page 14: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 14/41

reaksi selesai, sabun ini kemudian siap untuk diberi warna dan wewangian. Setelah

 pewarna dan pewangi, sabun akhir dituangkan ke dalam cetakan atau gelas terpisah

dan dibiarkan mengeras sebelum dikemas (&utler, 01!.

2.7 Tinjauan Umum

2.7.1 Penggunaan sa&un se&agai %&at /an k%smetik ('asitaa/maja) 14,

Sabun untuk obat adalah garam yang berasal dari suatu asam lemak rantai

tinggi yang direaksikan dengan alkali dan ditambah dengan at kimia, bahan obat

yang berguna untuk mencegah, mengurangi ataupun menghilangkanCmenyembuhkan

 penyakit dan atau ge'ala penyakit pada kulit. &ahan obat yang sering dipakai adalah

yang bersi#at desin#ektan ataupun antiseptika seperti turunan #enol, sul#ur dan lain-

lain. Sehari-hari pemakaian sabun obat ini sering digunakan sebagai sabun mandi, di

rumah sakit dipakai oleh para dokter dan perawat untuk mencuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan operasi atau perawatan terhadap pasiennya.

  &eberapa penyakit umum terdapat di kulit yang disebabkan bakteri > 'erawat

(acne!, kudis. Sedangkan yang disebabkan oleh 'amur contohnya > panu, kurap.

2.7.1.1 E!ek #am0ing #a&un 0a/a $ulit ('asitaat/maja) 145 "ellinek)14*,

Sabun digunakan untuk membersihkan kotoran dari kulit baik kotoran yang larut

dalam air maupun yang larut dalam lemak. @amun dengan penggunaan sabun kita

akan mendapat e#ek lain pada kulit seperti> daya alkalinisasi kulit,  swelling   dan

 pengeringan kulit, denaturasi protein dan ionisasi, antimikroba, antiperspirasi, dan

dermatitis.

a! Daya alkalinisasi kulit

1=

Page 15: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 15/41

Daya alkalinisasi dianggap sebagai #aktor terpenting dari e#ek sabun. Reaksi basa

yang ter'adi pada sabun yang melepaskan ion $ sehingga larutan sabun ini berada

 pada p 9-10 dianggap sebagai penyebab iritasi pada kulit. &ila kulit terkena cairan

sabun maka p kulit akan naik beberapa menit setelah pemakaian meskipun kulit

telah dibilas dengan air. engasaman ter'adi setelah -1 menit, dan sekitar < menit

 p kulit kembali men'adi normal kembali.

 b! Daya pembengkakan dan pengeringan kulit

:ontak air (p 2! pada kulit pada 'angka waktu yang lama akan menyebabkan

lapisan tanduk kulit membengkak akibat kenaikan permeabilitas. *airan yang

mengandung sabun dengan p alkalis akan mempercepat hilangnya mantel asam

 pada lemak permukaan kulit sehingga pembengkakan kulit dapat ter'adi lebih cepat.

:erusakan lapisan lemak kulit menambah kekeringan kulit akibat kegagalan sel kulit

mengikat air. embengkakan kulit akan menurunkan pula kapasitas sel untuk 

menahan air sehingga kemudian iter'adi pengeringan yang akan diikuti oleh

kekenduran dan pelepasan ikatan antar sel tanduk kulit. :ulit tampak berskuama,

kasar, dan tidak elastis.

c! Daya denaturasi protein dan ionisasi

Reaksi kimia sabun dapat mengendapkan ion kalsium dan magnesium di lapisan

atas kulit. ada kulit yang kehilangan lapisan tanduk, pengendapan ion kalsium dan

magnesium akan menyebabkan reaksi alergi. engendapan di atas lapisan epidermis

akan menutup #olikel rambut dan kelen'ar minyak sehingga menimbulkan in#eksi

oleh kuman yang larut dalam minyak.

d! Daya antimikroba

1

Page 16: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 16/41

Sabun yang mengandung sur#aktan, terutama kation, mempunyai daya

antimikroba, apalagi ditambah bahan antimikroba. Daya antimikroba ini 'uga ter'adi

akibat kekeringan kulit, pembersihan kulit, oksidasi dalam sel keratin, daya pemisah

sur#aktan dan ker'a mekanis air.

e! )nti perspiran

:ekeringan kulit 'uga dibantu oleh penekanan perspirasi. ada percobaan yang

menggunakan natrium lauryl sul#at, didapat penurunan produksi penurunan kelen'ar 

keringat antara 0-25.

#! "ain-lain

3#ek samping lain berupa dermatitis kontak iritasi, dermatitis kontak alergik, atau

kombinasi keduanya.

2.7.2 $ulit

2.7.2.1 De!inisi $ulit ('asitaatma/ja) 14,

:ulit merupakan suatu organ besar yang berlapis-lapis, dimana pada orang

dewasa beratnya kira-kira 4 pon, tidak termasuk lemak, :ulit menutupi permukaan

lebih dari 0. cm0 dan mempunyai bermacam-macam #ungsi dan kegunaan. :ulit

merupakan organ yang ital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan . :ulit

 'uga sangat kompleks, elastis dan sensiti#, serta berariasi pada keadaan iklim, umur,

 'enis kelamin, ras dan lokasi tubuh.

2.7.2.2 Anat%mi $ulit ('asitaatma/ja) 14,

Secara garis besar kulit terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu>

1. "apisan epidermis"apisan epidermis terdiri atas >

a! Stratum korneum (lapisan tanduk!

1

Page 17: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 17/41

"apisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel

gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah men'adi

keratin (at tanduk!. b! Stratum "usidum

"apisan ini terdapat di bawah stratum korneum, merupakan lapis sel

gepeng tanpa inti dengan proptoplasma yang berubah men'adi protein eleidin.

"apisan ini terlihat 'elas pada telapak tangan dan kaki.c! Stratum ?ranulosum (lapisan keratohialin!

"apisan ini terdiri dari dua atau tiga lapis sel yang berbentuk gepeng.

Sitoplasma berisi butiran kasar dan terdapat inti sel diantaranya. &utir-butir 

kasar ini terdiri atas keratohialin. 7ukosa biasanya tidak mempunyai lapisan

ini. Stratum granulosum 'uga tampak 'elas di telapak tangan dan kaki.

d! Stratum Spinosum

;erdiri atas beberapa lapisan sel berbentuk polygonal dengan ukuran

 bermacam-macam akibat proses mitosis. rotoplasmanya 'ernih karena

mengandung banyak glikogen dan intisel terletak di tengah. Sel-sel ini makin

dekat ke permukaan kulit maka bentuknya semakin gepeng.

e! Stratum &asalis

;erdiri atas sel-sel kubus (kolumnar! yang tersusun atas ertikal dan

 pada taut dermoepidermal berbaris seperti pagar ( palisade!. "apisan ini

merupakan dasar epidermis, berproduksi dengan cara mitosis.0. "apisan dermis

"apisan ini 'auh lebih tebal dari pada lapisan epidermis, terbentuk oleh

kelen'ar elastis dan #ibrosa padat dengan elemen seluler, kelen'ar, dan rambut sebagai

adneksa kulit. "apisan ini terdiri atas>

a! ars pupilareHaitu bagian yang menon'ol ke epidermis, berisi u'ung serabut sara# dan

 pembuluh darah. b! ars retikulare

12

Page 18: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 18/41

Haitu bagian bawah dermis yang berhubungan dengan subkutis, terdiri atas

serabut penun'ang kolagen, elastik dan retikulin.

<. "apisan subkutis

"apisan ini merupakan kelan'utan dermis, terdiri atas 'aringan ikat longgar 

 berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti

terdesak ke pinggir karena sitoplasma lemak yang bertambah. Sel-sel ini membentuk 

kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh trabekula yang #ibrosa.

"apisan sel lemak disebut panikulus adiposus, ber#ungsi sebagai cadangan makanan.

Di lapisan ini terdapat u'ung-u'ung sara# tepi, pembuluh darah, dan saluran getah

 bening. ;ebal 'aringan lemak tidak sama bergantung pada lokasi, di abdomen < cm,

sedangkan di daerah kelopak mata sangat tipis.

2.7.3 "era8at (Akne,

6erawat adalah suatu kondisi abnormal kulit akibat gangguan produksi

kelen'ar minyak yang menyebabkan penyumbatan saluran #olikel rambut dan

 peradangan yang umumnya dipicu oleh bakteri  Propionibacterium acnes,

Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. &akteri ini mampu

mengubah lemak sebum dari bentuk cair men'adi lebih padat, sehingga mudah

menyumbat pori-pori kulit. 6erawat biasanya ditandai dengan adanya komedo, papul,

 pustul, nodul dan kista (D'uanda, 1999!.

2.7.3.1 Ma6am9ma6am "era8at: Akne (Djuan/a) 1,

1. )kne ulgaris

7erupakan penyakit kulit terbatas pada #olikel kelen'ar sebasea dengan batas-

 batas topogra#i (wa'ah, tubuh atas! dan batas waktu (pubertas!, terutama disebabkan

oleh #aktor endogen. ?e'ala akne hampir di'umpai pada setiap rema'a, kasus yang

 berat terutama ditemui pada pria. ada akne ulgaris ter'adi perubahan 'umlah dan

14

Page 19: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 19/41

konsistensi lemak kelen'ar akibat berbagai #aktor yaitu > genetik, ras, hormonal,

cuaca, 'asad renik, makanan dan stress.

0. )kne enenata

;er'adi penutupan saluran kelen'ar oleh masa eksternal, seperti kosmetika, bahan

kimia, deter'en atau bahkan tekanan helm atau ikat rambut.

<. )kne #isisada akne #isis saluran kelen'ar minyak menyempit akibat radiasi sinar ultraiolet,

sinar matahari, atau radioakti#. &iasanya ditandai dengan lesi radang berupa papula

atau pustula.

2.7.3.2 -akt%r Pen;e&a& "era8at (Djuan/a) 1,

&eberapa #aktor yang menyebabkan timbulnya 'erawat, antara lain>

1. erubahan pola keratinisasi dalam #olikel0. roduksi sebum meningkat

<. ;erbentuknya #raksi asam lemak bebas penyebab ter'adinya proses in#lamasi

#olikel

=. eningkatan 'umlah #lora #olikel ( Propionibacterium acnes dan Staphylococcus

epidermidis)

. eningkatan kadar hormon androgen, kortikosteroid, gonadotropin serta )*;

yang mungkin men'adi #aktor penting pada kegiatan kelen'ar sebasea

. ;er'adinya stress yang dapat memicu kegiatan kelen'ar sebasea2. Aaktor genetis herediter dan sensitiitas hormon

4. 7ineral dan bahan kimia tertentu yang bersi#at aknegenik yang dapat

mempengaruhi perkembangan akne9. Aaktor lain, usia, ras, makanan, cuacaC musim yang secara tidak langsung dapat

memicu peningkatan proses ter'adinya 'erawat.

2.7.3.3 Bakteri Pen;e&a& "era8at (<%lk /an M. -. 'heeler) 1+5 a/ji) 2*11,

Salah satu bakteri penyebab 'erawat adalah Staphylococcus epidermidis.

Staphylococcus epidermidis  merupakan bakteri gram positi# yang berbentuk bulat

dengan diameter 1 m, biasanya dalam bentuk tunggal, berpasanganC dalam bentuk 

19

Page 20: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 20/41

kelompok yang tidak beraturan. Staphylococcus epidermidis tidak membentuk spora,

membentuk koloni warna putih yang bulat dengan sisi utuh.

$rganisme ini bersi#at anaerob #akultati# (dapat hidup dengan adanya atau

tanpa oksigen!. Staphylococcus epidermidis biasanya tidak mem#ermentasi manitol,

tidak menghemolisa dan tidak menghasilkan racun. &akteri ini memiliki dinding sel

yang mengandung gliserol tapi tidak mengandung protein. @ukleusnya terdenaturasi

oleh panas.

Staphylococcus epidermidis  merupakan #lora normal pada kulit, saluran

 perna#asan dan gastrointestinal, 'uga biasanya ditemukan di udara dan lingkungan

hidup manusia dan 'uga merupakan populasi mikroorganisme yang terbesar pada

kulit sehingga sering men'adi penyebab 'erawat. Staphylococcus epidermidis terlibat

dalam in#eksi kulit minor seperti 'erawat dan impetigo. ada keadaan tertentu 'uga

dapat mengakibatkan E stick abcessesF yaitu pengumpulan nanah dalam rongga yang

terbentuk akibat kerusakan 'aringan, secara mor#ologi dapat dilihat seperti tongkat.

Ta&el 1. $lasi!ikasi es0%n Pertum&uhan Bakteri Menurut reen8%%/

(#ulan/ari et al, 2*1*,

Diameter /ona ;erang Respon ambatan ertumbuhan

J.K 0 mm :uat

1-0 mm Sedang

1-1 mm "emah

JLK ;idak ada

0

Page 21: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 21/41

BAB III

PELA$#ANAAN PENELITIAN

3.1 'aktu /an Tem0at Penelitian

enelitian ini telah dilakukan selama M < bulan di laboratorium penelitian dan

laboratorium mikrobiologi S;IAI erintis adang, laboratorium pertanian B@)@D

dan laboratorium kopertis adang.

3.2 Met%/%l%gi Penelitian

3.2.1 Alat

&otol maserasi, rotary evaporator , tabung reaksi, botol semprot, erlenmeyer 

gelas ukur, plat tetes, pipet tetes, corong, ial, spatel, buret, magnetic heater stirer ,

timbangan analitik, pinset, pipet mikro, cawan petri, 'arum ose, 'angka sorong, kertas

cakram, kapas, kain kasa, lampu spiritus, autokla# ()ll )mericanN!, inkubator 

(7emertN!, oen , p meter, teture analyzer  .

3.2.2 Bahan

&uah belimbing wuluh, etanol 95, @a$ , cocoamide D3), gliserin, *$,

asam stearat, asam sitrat, sukrosa, @a*l, aGuadest, pewangi, bakteri Staphylococcus

epidermidis, @a*l #isiologis, media @), aGua steril (aGua pro in'eksi!, D7S$,

 pereaksi *l (p!, serbuk 7g, pereaksi Ae*l<, kloro#orm, amoniak, 0S$=, pereaksi

7ayer.

01

Page 22: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 22/41

3.3 Pelaksanaan Penelitian

3.3.1 Pengam&ilan #am0el

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak buah belimbing

wuluh yang diambil dari tanaman belimbing wuluh di daerah "ubuk &uaya, adang.

3.3.2. I/enti!ikasi #am0el

Identi#ikasi sampel dilakukan di erbarium 6urusan &iologi Aakultas

7atematika dan Ilmu engetahuan )lam Bniersitas )ndalas adang.

3.3.3. Ekstraksi Buah Belim&ing 'uluh

&uah belimbing wuluh segar sebanyak 0 gram dibersihkan, dicuci kemudian

diblender selama < menit. Setelah itu dimaserasi dengan etanol 95 selama 1 O 0=

 'am, disaring, dilakukan pengulangan maserasi sebanyak < kali. ?abungkan #iltrat

yang telah disaring, dipekatkan dengan !otary evaporator   sehingga didapat ekstrak 

kental.

3.3.. Pemeriksaan Ekstrak 

a. Uji -it%kimia (Har&%ne) 1+4,

3kstrak buah belimbing wuluh dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan

ml aGuadest dan ml kloro#orm, dibiarkan sampai terbentuk 0 lapisan air dan

kloro#orm.

  Uji -la%n%i/ (Met%/e =#iani/in Test>,

)mbil lapisan air 1 P 0 tetes, diteteskan pada plat tetes lalu tambahkan serbuk 7g

dan *l (p!, terbentuknya warna merah menandakan adanya #laonoid.

00

Page 23: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 23/41

  Uji -en%lik 

)mbil lapisan air 1 P 0 tetes, diteteskan pada plat tetes lalu tambahkan pereaksi

Ae*l<, terbentuknya warna biru menandakan adanya kandungan #enolik.

• Uji #a0%nin

)mbil lapisan air, lalu dikocok kuat P kuat dalam tabung reaksi, terbentuknya

 busa yang permanen (M 1 menit! menun'ukkan adanya saponin. (arbone, 1942!

  Uji Ter0en%i/ /an #ter%i/ (Met%/e =#imes>,

)mbil sedikit lapisan kloro#orm lalu ditambah norit, ambil larutan menggunakan

 pipet yang u'ungnya telah dilapisi kapas, teteskan pada plat tetes, biarkan

mengering, lalu tambahkan 0S$= (p!, tambahkan asam asetat anhidrat,

terbentuknya warna biru ungu menandakan adanya steroid, sedangkan bila

terbentuk warna merah menun'ukkan adanya terpenoid.

  Uji Alkal%i/ (Met%/e =?ulen%re @ -istgeral/>,

)mbil sedikit lapisan kloro#orm tambahkan 1 ml kloro#orm amoniak , @,

aduk perlahan tambahkan beberapa tetes 0S$= 0@ kemudian dikocok perlahan,

 biarkan memisah. "apisan asam ditambahkan beberapa tetes pereaksi mayer,

reaksi positi# alkaloid ditandai dengan adanya kabut putih hingga gumpalan putih.

&. Pemeriksaan rgan%le0tis

engamatan dilakukan secara isual dengan mengamati bentuk,warna, dan bau.

6. Pemeriksaan $elarutan

emeriksaan kelarutan dilakukan dengan melarutkan ekstrak kental pada air dan

etanol 95 (D'amal, 01!.

/. Pemeriksaan $a/ar A&u

0<

Page 24: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 24/41

3kstrak kental ditimbang 1 gram dimasukkan kedalam krus porselen yang telah

dipi'ar pada suhu 1°* selama 1 'am dan di timbang. Dipi'arkan perlahan-lahan

 pada suhu =o

* hingga men'adi arang, lalu didinginkan dan dimasukkan

kedalam #urnace pada suhu °* selama 'am, dinginkan dalam desikator 

kemudian ditimbang (Depkes RI, 0!.

e. Pemeriksaan #usut Pengeringan

3kstrak kental ditimbang 1 gram dimasukan kedalam krus porselin yang

sebelumnya telah dipi'ar pada suhu 1o* selama 1 'am dan ditimbang.

:emudian di masukan ke dalam oen pada suhu 1 o* selama 1 'am, lalu

didinginkan dalam desikator dan ditimbang, ulangi sampai diperoleh bobot tetapC

konstan (Depkes RI, 199!.

!. Pemeriksaan 0H Ekstrak 

Dengan menggunakan p meter. )lat di kalibrasi terlebih dahulu dengan

menggunakan larutan dapar p = dan larutan dapar p 2. )ngka yang muncul

 pada alat berada pada harga p larutan tersebut. :emudian elektroda dicuci

dengan aGuadest dan dikeringkan dengan tisu. engukuran p ekstak kental

dilakukan dengan cara mengencerkan 1 gram ekstrak buah belimbing wuluh

dengan aGuadest hinggQ 1 ml dalam wadah yang cocok. 3lektroda dicelupkan

kedalam wadah tersebut dan dibiarkan angka bergerak sampai posisi konstan.

)ngka yang ditun'ukkan p meter merupakan harga p ekstrak buah belimbing

wuluh (7artin et al , 199!.

3.3.7 Pemeriksaan Bahan Tam&ahan

0=

Page 25: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 25/41

emeriksaan asam stearat meliputi pemerian, kelarutan dan suhu lebur 

(Dep:es,199!, pemeriksaan @a$, @a*l, sukrosa dan asam sitrat meliputi

 pemerian dan kelarutan (Dep:es, 199!, pemeriksaan gliserin, etanol 95 dan

cocoamide D3) meliputi pemeriksaan pemerian, kelarutan (Depkes, 199+ unting

1949!, pemeriksaan *$ meliputi pemerian dan bobot 'enis (Depkes, 1929!.

3.3.. an6angan -%rmula

3.3..1 -%rmula #a&un Trans0aran

Ta&el 2. -%rmula #a&un Trans0aran Ekstrak Buah Belim&ing 'uluh

 @$ @)7) /);

6umlah dalam 5 bCb

A A1 A0 A<

1

0

<

=

24

9

1

11

10

3kstrak &uah &elimbing 8uluh

)sam Stearat

irgin *oconut $il

 @a$ <5

?liserin

3tanol 95

Sukrosa*ocoamide D3)

 @atrium :lorida

)sam Sitrat

)Gua dest

ewangi aroma melon

2,=

02,2

14,=

11

14,

,1,4

,0

,<

)d 1

tetes

0

2,=

02,2

14,=

11

14,

,1,4

,0

,<

)d 1

tetes

=

2,=

02,2

14,=

11

14,

,1,4

,0

,<

)d 1

tetes

2,=

02,2

14,=

11

14,

,1,4

,0

,<

)d 1

tetes

#um&er > ambali et al (0! dan telah dimodi#ikasi oleh peneliti

3.3..2 ?ara Pem&uatan #a&un Pa/at Trans0aran

)sam stearat dilelehkan pada suhu °* didalam beacker glass diatas hot 

 plate selama 1 menit. Sukrosa (71!, asam sitrat (70!, @a*l (7<! masing-masing

dilarutkan dalam aGua dest dan dipisahkan. *$ ditambahkan ke dalam asam stearat

lalu diaduk dengan magnetic stirer hingga tercampur homogen dan mencapai suhu

0

Page 26: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 26/41

-2°*, lalu ditambahkan larutan @a$ < 5 aduk sampai terbentuk masa sabun ,

setelah terbentuk masa sabun ditambahkan etanol 9 5 aduk hingga larut kemudian

tambahkan gliserin, cocoamide D3), 71, 70 dan 7< secara berurutan hingga

tercampur homogen. Suhu diturunkan hingga °* lalu tunggu hingga homogen

selama M < menit . *ampuran didinginkan hingga suhu =°* lalu tambahkan pewangi

aduk hingga homogen. ;uang ke dalam cetakan tunggu hingga mengeras.

3.3..3 ?ara Pem&uatan #a&un Pa/at Trans0aran Ekstrak Buah Belim&ing

'uluh

)sam stearat dilelehkan pada suhu °* didalam beacker glass diatas hot 

 plate  selama 1 menit. 3kstrak buah belimbing wuluh dilarutkan dalam etanol 95

(71!, dan sukrosa (70!, asam sitrat (7<!, @a*l (7=! masing-masing dilarutkan

dalam aGua dest. *$ ditambahkan ke dalam asam stearat lalu diaduk dengan

magnetic stirer hingga tercampur homogen dan mencapai suhu -2°*, lalu

ditambahkan larutan @a$ < 5 aduk sampai terbentuk masa sabun, setelah

terbentuk masa sabun ditambahkan etanol 95 aduk hingga homogen kemudian

tambahkan 71, gliserin, cocoamide D3), 70, 7< dan 7= secara berurutan hingga

tercampur homogen. Suhu diturunkan hingga °* lalu tunggu hingga homogen

selama M < menit . *ampuran didinginkan hingga suhu =°* lalu tambahkan pewangi

aduk hingga homogen. ;uang ke dalam cetakan tunggu hingga mengeras.

3.3.4.  Ealuasi #a&un Pa/at Trans0arant

1. emeriksaan $rganoleptis (Depkes RI, 1929!

0

Page 27: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 27/41

engamatan terhadap bentuk, bau dan warna sabun padat transparan ekstrak 

 buah belimbing wuluh dilakukan secara isual sebelum dan sesudah didiamkan pada

suhu kamar selama minggu.

0. emeriksaan p

Dengan menggunakan p meter. )lat di kalibrasi terlebih dahulu dengan

menggunakan larutan dapar p = dan larutan dapar p 9. )ngka yang muncul pada

alat berada pada harga p larutan tersebut. :emudian elektroda dicuci dengan

aGuadest dan dikeringkan dengan tisu. engukuran p sabun dilakukan dengan cara

mengencerkan 1 gram sabun masing-masing #ormula diencerkan dengan aGuadest

hinggQ 1 ml dalam wadah yang cocok. 3lektroda dicelupkan kedalam wadah

tersebut dan dibiarkan angka bergerak sampai posisi konstan. )ngka yang

ditun'ukkan p meter merupakan nilai p sabun masing-masing #ormula, u'i p

dilakukan selama minggu. (7artin et al , 199!.

<. emeriksaan Iritasi :ulit (8asitaatmad'a, 1992!

engu'ian iritasi kulit dengan cara u'i tempel tertutup pada kulit manusia

dimana ,1 g sabun transparan dioleskan pada lengan bagian dalam dengan diameter 

 pengolesan < cm, kemudian ditutup dengan perban dan plester, biarkan selama 0=

 'am. Setelah itu amati ge'ala yang ditimbulkan, apabila tidak menimbulkan iritasi

 pada kulit, masa sediaan dinyatakan memenuhi syarat pengu'ian.

=. B'i Daya embasah (7artin, et al , 199!

02

Page 28: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 28/41

B'i daya pembasah dilakukan dengan metode Draes. &enang kapas seberat 0

gram digulung sepan'ang 9 cm dan salah satu u'ungnya dikaitkan ke beban seberat

, gram. "arutan sabun ,15 dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1 liter,

 benang dan beban dimasukkan ke dalam larutan sampel. ada saat beban di'atuhkan,

stop watch dihidupkan dan stop watch dimatikan pada saat beban menyentuh dasar 

beaker glass.

. B'i Daya &usa ;erhadap )ir Suling (7artin, et al , 199!

B'i daya busa terhadap air suling dilakukan dengan cara> larutan sabun 1 5

sebanyak ml dimasukkan ke dalam gelas ukur ml kemudian tingginya diukur,

kemudian diteteskan 0 ml larutan yang sama dengan bantuan buret dengan

ketinggian 9 cm di atas permukaan sabun, setelah menit tinggi busa yang

terbentuk segera diukur.

. B'i Daya &usa ;erhadap )ir Sadah (7artin, et al , 199!

)ir sadah dibuat dengan melarutkan ,< gram *a*$< dan ,1 gram 7g*$<

dalam air suling ml kemudian dipanaskan, kemudian pada saat dipanaskan

tersebut ditambahkan *l setetes demi stetes hingga larut. Selan'utnya dilakukan u'i

yang sama dengan pengu'ian daya busa terhadap air suling.

2. B'i kekerasan sabun

:ekerasan sabun diu'i dengan menggunakan teture analizer . "etakkan

sampel di bawah 'arum , tentukan titik yang akan dilakukan pengu'ian (diberi beban!,

tekan tombol start, maka 'arum akan mendekati sampel, dan membaca beban yang

akan diberikan kemudian 'arum akan berpenetrasi ke dalam sabun, baca angka yang

ditun'ukkan pada alat .

04

Page 29: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 29/41

4. B'i :esukaan ("achman 1949!

B'i kesukaan dilakukan terhadap 1 orang panelis. 7asing-masing panelis

diminta tanggapan pribadinya tentang sediaan yang meliputi kesukaan atau

ketidaksukaan panelis terhadap bentuk, warna dan bau. :emudian dianalisa

menggunakan metoda :ruskal-8allis.

3.3.+ Uji Da;a Anti&akteri

a. Sterilisasi )lat dan &ahan

)lat yang digunakan terlebih dahulu telah dicuci bersih, disterilkan dengan air 

mendidih dan dikeringkan, kemudian beberapa alat seperti cawan petri dibungkus

dengan kertas koran dan corong, tabung reaksi, pipet tetes, erlenmeyer dan gelas ukur 

di tutup mulutnya dengan kapas lalu bungkus satu persatu dengan kertas koran.

Semua alat disterilkan dalam oen pada suhu 1* selama 1 'am. inset, 'arum ose

disterilkan dengan cara di #lamber menggunakan lampu spritus.

 b. embuatan 7edia @)

Dibuat dengan melarutkan 0 gram media @utrien )gar (@)! dalam 1 ml

aGuadest dalam labu erlenmeyer goyang-goyang selama 1 menit dan dipanaskan

sampai mendidih sambil diaduk sampai larut sempurna. "abu ditutup dengan kapas

yang dibungkus dengan kain kasa, kemudian disterilkan dalam autokla pada suhu

101* selama 1 menit tekanan 1 lbs. &iarkan dingin sampai suhu = - *.

c. embuatan Suspensi 7ikroba B'i

09

Page 30: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 30/41

:oloni bakteri disuspensikan dalam larutan @a*l Aisiologis dalam tabung

reaksi steril dan dihomogenkan kemudian diukur kekeruhan dari suspensi yang setara

dengan kekeruhan standar 7c Aarland ,.

d. B'i Daya )ntibakteri Sabun adat ;ransparan 3kstrak &uah &elimbing 8uluh

Sebanyak ,1 ml suspensi mikroba dimasukkan ke dalam cawan petri, lalu

ditambahkan 0 ml @utrien )gar homogenkan dan biarkan memadat. Setelah media

 padat, letakkan kertas cakram yang telah ditetesi 0 l masing P masing #ormula

sabun transparan ( A, A1, A0, A< ! yang telah ditimbang gr lalu diencerkan dalam

aGua steril 1 ml, kemudian inkubasi kultur selama M =4 'am pada suhu <2 °*. )mati

 pertumbuhan bakteri dan ukur diameter daya hambat ditandai dengan adanya daerah

 bening disekitar cakram. Data dianalisis menggunakan u'i )@$) dan dilan'utkan

dengan u'i duncan.

<

Page 31: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 31/41

BAB I<

HA#IL DAN PEMBAHA#AN

.1 Hasil

.1.1 Hasil Ekstraksi Buah Belim&ing 'uluh

Sampel segar buah belimbing wuluh sebanyak 0 gram yang dimaserasi

dengan etanol 95 didapatkan ekstrak kental buah belimbing wuluh sebanyak 90,0

gram dan didapatkan rendemen ekstrak sebesar =,15 ("ampiran =, ;abel III!.

.1.2 Hasil Pemeriksaan Ekstrak Buah Belim&ing 'uluh

1. asil pemeriksaan #itokimia didapatkan hasil bahwa ekstrak positi# mengandung

#laonoid, #enolik, saponin dan terpenoid ("ampiran =, ;abel I!.

0. asil pemeriksaan organoleptis menun'ukkan bahwa ekstrak berwarna coklat,

 berbau aromatis, berbentuk kental dan berasa asam ("ampiran =, ;abel III!

<. asil pemeriksaan kelarutan ekstrak sangat sukar larut dalam air dan mudah larut

dalam etanol 95, kadar abu ekstrak =,1005, susut pengeringan 19,905 dan p

ekstrak 1,22 ("ampiran =, ;abel III!

.1.3 Hasil Pemeriksaan Bahan Tam&ahan

asil pemeriksaan terhadap bahan tambahan, yaitu asam stearat ,@a$, @a*l,

sukrosa, asam sitrat, gliserin, etanol 95, cocoamide D3) dan *$ menun'ukkan

hasil bahwa bahan tambahan tersebut telah sesuai dengan standar yang ditetapkan

oleh Aarmakope Indonesia 3disi III dan I serta  "ncyclopedia #$ Shampoo

 %ngredient  ( "ampiran , ;abel -OIII !.1. Hasil Ealuasi #a&un Pa/at Trans0aran Ekstrak Buah Belim&ing 'uluh

<1

Page 32: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 32/41

1. Dari hasil pemeriksaan organoleptis yang meliputi warna, bau dan transparansi

terhadap basis sabun dan sabun ekstrak belimbing wuluh menun'ukkan tidak 

adanya perubahan sampai minggu ke enam ("ampiran , ;abel OI!.2. asil pemeriksaan p basis sabun dan sabun padat transparan ekstrak buah

 belimbing wuluh rata-rata A 9,2= + A1 9,1+ A0 4,42+ A< 4,1+ Sediaan

 pembanding 1, ("ampiran , ;abel O!

3. asil pemeriksaan u'i iritasi kulit pada 1 (sepuluh! orang panelis menun'ukkan

 bahwa #ormula sabun padat transparan ekstrak buah belimbing wuluh tidak 

mengiritasi kulit ("ampiran , ;abel OI !.

. asil pemeriksaan u'i daya pembasah sabun padat transparan ektrak buah

 belimbing wuluh rata-rata A 0,<< detik, A1 00,<< detik, A0 0< detik, A<

0,1 detik, sediaan pembanding 14, detik ("ampiran , ;abel OII!

7. asil pemeriksaan u'i daya busa sabun padat transparan ekstrak buah belimbing

wuluh terhadap air suling didapatkan busa dengan ketinggian rata-rata A =

cm, A1 = cm, A0 <,9< cm, A< <,9 cm dan sediaan pembanding =, cm

("ampiran , ;abel OIII!

. asil pemeriksaan u'i daya busa sabun padat transparan ekstrak buah belimbing

wuluh terhadap air sadah didapatkan busa dengan ketinggian rata-rata A ,=

cm, A1 ,= cm, A0 ,< cm, A< ,< cm dan sediaan pembanding , cm

("ampiran , ;abel OIO!

4. asil pemeriksaan u'i kekerasan sabun padat transparan ekstrak belimbing

wuluh didapatkan angka rata-rata A <0,4 m6  A1 04,0 m6, A0 0=,1 m6,

A< 01,21 m6 , dan sediaan pembanding <,2 m6 ("ampiran , ;abel OO!

+. asil u'i kesukaan panelis pada transparansi, A lebih disukai dari A1, A0 dan

A<, dan kesukaan pada warna, A dan A1 lebih disukai dari A0 dan A<,

<0

Page 33: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 33/41

sedangkan kesukaan pada bau, A1 disukai dari pada A, A0, dan A< ("ampiran

, ;abel OOI-OOIII!

.1.7 Hasil Pengujian Aktiitas Anti&akteri #a&un Pa/at Trans0aran Ekstrak

Belim&ing 'uluh

asil pengu'ian aktiitas antibakteri menun'ukkan sabun padat transparan

ekstrak belimbing wuluh memberikan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus

epidermidis, dengan menggunakan metoda di#usi cakram dimana ekstrak dilarutkan

dengan D7S$, diameter daya hambat yang diberikan oleh ekstrak buah belimbing

wuluh rata-rata 05 2,1 mm+ =5 1,1 mm+ 5 10,1 mm dan pelarut ( - !

("ampiran 2, ;abel OOI!. ada sabun padat transparan ekstrak buah belimbing

wuluh 'uga menggunakan metoda di#usi cakram dimana sabun masing-masing

#ormula dilarutkan dalam pelarut (aGua steril! sehingga berbentuk larutan, diameter 

daya hambat yang diberikan oleh sabun rata-rata A 1,1 mm, A1 12, mm, A0

0 mm, A< 00,<< mm dan sediaan pembanding 1<,1 mm( "ampiran 2, ;abel

OO !

.2 Pem&ahasan

enelitian ini bertu'uan untuk mem#ormulasi sabun padat transparan dari

ekstrak buah belimbing wuluh dan melihat kemampuan ekstrak buah belimbing

wuluh dalam sabun sebagai antibakteri pada 'erawat. engu'ian antibakteri dari

ekstrak buah belimbing wuluh menun'ukkan adanya daya hambat pertumbuhan

<<

Page 34: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 34/41

 bakteri gram positi# Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus,

 Propionibacterium acne yang merupakan bakteri penyebab 'erawat (/akaria et al,

02!

3kstraksi sampel dilakukan dengan metoda maserasi. 7etode ini dipilih

karena prosesnya sederhana, cukup e#ekti# untuk menarik at yang diinginkan dan

tidak ada proses pemanasan, sehingga kerusakan at-at akti# akibat suhu yang tinggi

dapat dihindari. Sampel yang akan dimaserasi dibersihkan terlebih dahulu, kemudian

diblender, selan'utnya diekstraksi menggunakan pelarut etanol 95. )lasan

 pemilihan etanol sebagai pelarut adalah karena harganya murah, mudah didapatkan,

tidak toksik dan dapat mencegah pertumbuhan 'amur atau kapang. roses maserasi ini

dilakukan selama 1 hari dan prosesnya diulangi sebanyak tiga kali. 7asing- masing

maserat hasil maserasi digabungkan, kemudian diuapkan dengan alat rotary

evaporator   hingga didapatkan ekstrak kental buah belimbing wuluh. Selan'utnya

dilakukan pemeriksaan ekstrak buah belimbing wuluh yang meliputi u'i #itokimia,

 pemeriksaan organoleptis, kelarutan, kadar abu, susut pengeringan, dan pengukuran

 p. asil pemeriksaan #itokimia memberikan hasil bahwa ekstrak buah belimbing

wuluh positi# mengandung #laonoid, #enolik, saponin dan terpenoid.

Dalam mem#ormulasi sabun padat transparan dengan penambahan ekstrak 

 buah belimbing wuluh ini, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan bahan baku yang

meliputi karakterisasi ekstrak buah belimbing wuluh serta pemeriksaan bahan

tambahan lainnya yaitu *$, @a$, gliserin, sukrosa, etanol, asam stearat,

cocoamide D3), asam sitrat dan @a*l yang digunakan dalam pembuatan sabun padat

dilakukan menurut Aarmakope Indonesia 3disi III, 3disi I dan  "ncyclopedia #$ 

<=

Page 35: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 35/41

Shampoo %ngredient . emeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan pemerian, kelarutan,

identi#ikasi dan bobot 'enis. Dari hasil pemeriksaan menun'ukkan bahwa semua

 bahan tambahan yang digunakan sudah memenuhi persyaratan.

3aluasi organoleptis sabun padat transparan meliputi bentuk, warna dan bau

menun'ukkan bahwa sabun tidak mengalami perubahan selama penyimpanan. Dari

keempat #ormula terlihat perbedaan warna yang disebabkan oleh perbedaan

konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh yang digunakan. Semakin tinggi

konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh yang digunakan menyebabkan warna

sabun men'adi lebih coklat . arameter mengenai transparan atau tidaknya sabun

yang dihasilkan adalah sabun yang dapat ditembusi oleh cahaya dan cahaya itu

terdispersi hingga ke seluruh bagian sabun sehingga terlihat transparan walaupun

sabun tersebut berwarna, dan 'ika dibelakang sabun terdapat suatu benda maka benda

tersebut dapat terlihat secara 'elas atau samar-samar, sedangkan sabun padat biasa

tidak dapat ditembusi oleh apapun.

  ada pemeriksaan p, diperoleh p sabun berkisar antara 4,1-9,2= yang

diukur selama minggu ("ampiran , ;abel O!. @ilai p memiliki kecenderungan

menurun seiring dengan penambahan ekstrak buah belimbing wuluh. al ini

disebabkan oleh ekstrak bersi#at asam dan nilai p yang cukup tinggi ini tidak dapat

dihindari karena penggunaan @a$ yang cukup banyak. 6ika dibandingkan dengan

 p sabun transparan yang beredar dipasaran (DSN! yaitu 1,, sabun padat

transparan yang dihasilkan menun'ukkan p yang lebih rendah dari sabun yang

 beredar dipasaran. @ilai p sabun umumnya berkisar antara 9,-1,4 (ambali,0!

<

Page 36: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 36/41

B'i iritasi yang dilakukan terhadap 1 orang panelis dengan metode u'i tempel

tertutup pada lengan atas bagian dalam menun'ukkan sabun tidak menimbulkan iritasi

karena tidak ada ge'ala timbulnya warna merah dan kulit terasa gatal setelah

 pengu'ian selama 0= 'am, berarti sabun ini aman untuk digunakan. p kulit relati# 

asam =-, dan ber#ungsi sebagai mantel asam yang dapat melindungi kulit dari

mikroorganisme yang ada diudara. 7eskipun p sabun cukup basa yakni 4,1-9,2=,

namun kulit memiliki kemampuan untuk mengembalikan p kulit seperti semula

segera setelah kulit dibilas dalam 'angka waktu 1-< menit. 3#ek bu##er ini

disebabkan komponen kulit yang banyak mengandung asam-asam amino (6ellinek,

192!.

ada u'i daya pembasah menggunakan metoda Draes, A menun'ukkan

waktu daya pembasah paling singkat selama pemeriksaan minggu (0,<< detik!,

sedangkan A1, A0, A< dan sediaan pembanding 'uga memenuhi persyaratan daya

 pembasah ("ampiran , ;abel OII!, ini berarti cairan sabun dengan mudah dapat

menggantikan udara yang ada pada pori-pori benang. ;est Draes dinyatakan gagal

 'ika waktu yang diperlukan kecil dari = detik dan besar dari 14 detik (7artin, 199!.

ada u'i daya busa sabun dalam air suling terlihat ketinggian busa berkisar 

antara <,9-= cm pada semua #ormula dan stabil setelah menit ("ampiran , ;abel

OIII!. Dari hasil u'i daya busa ini semua #ormula menghasilkan ketinggian busa

yang hampir sama, ini disebabkan kadar sur#aktan yang digunakan 'uga sama pada

semua #ormula dan penggunaan cocoamide D3) sebagai sur#aktan yang mampu

membentuk busa dan stabil. 6ika dibandingkan dengan sabun transparan yang beredar 

(DSN! memiliki ketinggian busa sekitar =, cm. erbedaan tinggi busa ini dikarenakan

<

Page 37: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 37/41

sabun transparan yang beredar menggunakan dua sur#aktan, sedangkan sabun yang

di#ormulasi hanya menggunakan satu sur#aktan.

ada u'i daya busa dalam air sadah menun'ukkan ketinggian busa yang

terbentuk rata-rata ,<-,= cm dan busa tetap stabil setelah menit ("ampiran ,

;abel OIO!. 6ika dibandingkan dengan sabun transparan yang beredar (DSN! yang

memiliki ketinggian busa rata-rata , cm. Salah satu #aktor yang mempengaruhi

kecepatan pembentukan busa adalah konsentrasi ion logam dalam air. :eberadaan

ion-ion logam (seperti *a0T dan 7g0T! dalam air dapat menurunkan pembentukan

 busa. 6ika larutan sabun dalam air suling diaduk, maka akan menghasilkan buih,

 peristiwa ini tidak akan ter'adi pada air sadah. Sabun dapat menghasilkan buih setelah

garam-garam 7g atau *a dalam air mengendap. ()nonym b,01<!

Reaksi nya> *<(*0!1*$$@a T *aS$=  @a0S$= T *a(*<(*0!1*$$!0

ada u'i kekerasan sabun menggunakan alat teture analyzer   didapatkan

kekerasan sabun 01,21 m6- <0,4 m6 untuk semua #ormula. al ini dikarenakan

dengan bertambahnya ekstrak maka kekerasan sabun akan semakin berkurang. 6ika

dibandingkan dengan sabun pembanding yang memiliki kekerasan <,2 m6.

ada u'i kesukaan panelis yang dianalisa dengan metoda :ruskal-8allis. Dari

kesukaan transparansi sabun didapatkan kesimpulan A lebih disukai dibanding A1,

A0 dan A<. al ini disebabkan dengan penambahan ekstrak maka transparansi yang

diperoleh berkurang, sehingga mengurangi kesukaan panelis. :esukaan warna sabun

disimpulkan A dan A1 lebih disukai dibanding A0 dan A<, hal ini disebabkan A

memiliki warna yang mendekati 'ernih dan A1 memiliki warna coklat muda yang

<2

Page 38: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 38/41

menarik, sedangkan A0 dan A< berwana coklat dan coklat tua. ada kesukaan bau A1

lebih disukai dibanding A, A0 dan A< ("ampiran , ;abel OOI-OOIII!.

emeriksaan aktiitas antibakteri sabun padat transparan ekstrak buah

 belimbing wuluh terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan menggunakan

metoda di#usi, metoda ini dipilih karena relati# mudah dan sederhana serta hasil yang

didapat cukup teliti untuk mengetahui adanya aktiitas antibakteri. engukuran

diameter daya hambat dengan melihat luas daerah yang tidak ditumbuhi oleh bakteri.

;erbentuk daerah bening dan daerah berkabut pada media yang telah dibiakkan (olk 

dan 7. A. 8heeler , 1949!

engu'ian aktiitas antibakteri ekstrak buah belimbing wuluh dilakukan

dengan melarutkan ekstrak dengan D7S$ dengan konsentrasi 05, =5, dan 5.

7etoda yang digunakan adalah metoda di#usi karena sediaan yang akan diu'i

 berbentuk larutan. asil pengukuran diameter daya hambat ekstrak rata-rata 05

2,1 mm (respon hambatan tidak ada!, =5 1,1 mm (respon hambatan lemah!, 5

10,1 mm (respon hambatan lemah! dan pada pelarut (D7S$! tidak memberikan

daya hambat. Sedangkan aktiitas antibakteri *$ terhadap bakteri Staphylococcus

epidermidis yang dilakukan oleh Siliani (01! menun'ukan hasil pada konsentrasi

105 2mm (respon hambatan tidak ada!, 1=5 4mm (respon hambatan tidak ada!,

15 4,4<mm (respon hambatan tidak ada!, 145 1,12mm (respon hambatan

lemah!, 05 11,12mm (respon hambatan lemah!.

Bntuk sabun padat transparan ektrak buah belimbing wuluh dilakukan

 pengu'ian dengan menggunakan metoda di#usi cakram. asil pengukuran daya

<4

Page 39: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 39/41

hambat sabun padat transparan ekstrak buah belimbing rata-rata A (tanpa ekstrak!

1,1 mm, diameter ini termasuk ke dalam respon hambatan lemah, A1 (ekstrak 05!

12, mm, diameter ini termasuk ke dalam respon hambatan sedang, A0 (ekstrak 

=5! 0 mm, diameter ini 'uga termasuk ke dalam respon hambatan sedang,

sedangkan A< (ekstrak 5! 00,<< mm, diameter ini termasuk ke dalam respon

hambatan kuat, dan sediaan pembanding 1<,1 mm, termasuk dalam respon

hambatan lemah ("ampiran 2, ;abel OO!. Selain ekstrak buah belimbing wuluh

yang memberikan daya hambat, *$ yang digunakan sebagai salah satu bahan

 pembentuk sabun 'uga memiliki aktiitas antibakteri, ini bisa dilihat dari A (tanpa

ekstrak! yang memberikan diameter daya hambat.

&erdasarkan hasil analisa statistik )@$) satu arah terdapat perbedaan yang

 bermakna dari #ormula sabun padat transparan ekstrak buah belimbing wuluh dengan

 peningkatan kadar ekstrak yang diberikan dengan (p L ,!. 7aka pengolahan data

dilan'utkan dengan metoda u'i lan'ut duncan yang berguna untuk menganalisa

 perbedaan antara #ormula masing-masing sabun dengan diameter daya hambat yang

diberikan, dan hasil u'i lan'ut duncan terhadap ke empat #ormula menun'ukkan

diameter daya hambat yang berbeda nyata ("ampiran 2, ;abel OOI-OOIII!.

Dugaan mengenai adanya daerah yang terbentuk diantara cakram dan daerah bening

(daya hambat ekstrak dan sediaan! adalah bahan P bahan tambahan yang terbawa

dalam ekstrak C sediaan, sehingga menyebar didaerah sekitar cakram, dan dugaan lain

mengenai hal itu adalah karena kertas cakram yang digunakan kurang bagus.

<9

Page 40: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 40/41

?olongan senyawa akti# dari ekstrak etanol buah belimbing wuluh adalah

#laonoid, #enol, terpenoid dan saponin. Alaonoid merupakan senyawa yang

cenderung bersi#at polar, kepolaran senyawa inilah yang mengakibatkan senyawa

lebih mudah menembus dinding sel bakteri. Alaonoid telah dikenalkan sebagai

antikarsinogenik, anti alergi, menghambat pertumbuhan tumor, antimikroba dan

sering digunakan untuk pengobatan tradisional (arborne, 1992!. ;erpenoid dapat

menghambat pertumbuhan dan mematikan bakteri dengan mengganggu proses

terbentuknya membran dan dinding sel sehinggan membran atau dinding sel tidak 

terbentuk atau tidak terbentuk sempurna ("athi#ah, 04!, dan terpenoid merupakan

tumbuhan yang mempunyai man#aat penting sebagai obat tradisional, antibakteri,

anti'amur dan gangguan kesehatan (;homson, 0=!. Saponin secara #armakologis

 berman#aat sebagai spermasida (obat kontrasepsi laki-laki!, antimikroba, anti

 peradangan dan aktiitas sitotoksik (urnobasuki, 1994!. *$ yang merupakan salah

satu bahan pembentuk sabun 'uga memiliki aktiitas antibakteri, terlihat pada #ormula

 basis sabun yang memberikan diameter daya hambat terhadap Staphylococcus

epidermidis.

=

Page 41: 3. BAB 1-5

7/17/2019 3. BAB 1-5

http://slidepdf.com/reader/full/3-bab-1-5 41/41

BAB <

 $E#IMPULAN DAN #AAN

7.1 $esim0ulan

&erdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

 bahwa >

1. &erdasarkan hasil ealuasi #isika dan u'i antibakteri, sabun padat transparan

ekstrak buah belimbing wuluh memenuhi persyaratan sabun dan #ormula yang

menghasilkan sabun padat transparan adalah A, A1 dan A0 sedangkan A<

tidak menghasilkan sabun yang transparan.

0. Dan hasil u'i aktiitas antibakterinya, #ormula sabun padat transparan ekstrak 

 buah belimbing wuluh yang paling baik adalah A< (sabun dengan konsentrasi

5! memberikan diameter daya hambat 00,<< mm, tergolong dalam kategori

kuat dan berdasarkan hasil analisa statistik )@$) satu arah terdapat

 perbedaan yang bermakna dari #ormula sabun padat transparan ekstrak buah

 belimbing wuluh pada (p L ,!.

7.2 #aran

Disarankan kepada peneliti selan'utnya untuk mengu'i stabilitas sabun padat

transparan secara kimia.