ayu busra

59
MAKALAH BOTANI DAUN,BUNGA,BUAH DAN BIJI DI S U S U N OLEH NAMA : AYU BUSRA NIM : 15 3145 201 047 PRODI : S1 FARMASI B

Upload: ainun-tajriani

Post on 01-Feb-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

botani

TRANSCRIPT

Page 1: ayu busra

MAKALAH BOTANI

DAUN,BUNGA,BUAH DAN BIJI

DI

S

U

S

U

N

OLEH

NAMA : AYU BUSRA

NIM : 15 3145 201 047

PRODI : S1 FARMASI B

STIKes Mega Rezky

Makassar

2015

Page 2: ayu busra

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah Biologi Farmasi yang berjudul “Anatomi

Bunga, Buah, dan Biji”.

Makalah ini diharapkan mampu memberikan wawasan pengetahuan dan

pemahaman bagi para pembaca dalam lingkup kelas anatomi bunga, buah, dan

biji. Oleh karena itu, agar kalangan intelektual terutama mahasiswa dapat

mengetahui tentang struktur anatomi bunga, buah dan biji.

Dalam penulisan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat

diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya .

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan yang

berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan dalam rangka membangun bangsa dan

Negara.

Makassar.20 november 2015

Penulis

Page 3: ayu busra

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

   Latar Belakang.........................................................................................................................

    Rumusan Masalah....................................................................................................................

    Tujuan......................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

   Anatomi Daun..........................................................................................................................

    Anatomi Buah..........................................................................................................................

    Anatomi Bakal Buah dan Bakal Biji.......................................................................................

BAB III PENUTUP

   Kesimpulan..............................................................................................................................

    Saran........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: ayu busra

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

    Ilmu tumbuhan pada saat initelah mengalami kemajuan yang demikian

pesat. Dari berbagai ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri

sendiriadalah Morfologi tumuhan.Makalah ini akan menguraikan soal

morfologi dalam arti sempit. Yang hanya membahas tentang bunga, buah

dan biji dengan bagian-bagiannya.

1.2  Tujuan 

       Mengetahui struktur luar dan bagian-bagian pada tubuh tumbuhan.

Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat

perbanyakan generatif. Pada umumnya bunga majemuk memilki empat

organ utama, yaitu kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen),

dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik

(stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary). Berdasarkan

kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan ke dalam bunga

lengkap, yaitu bunga yang memiliki ke empat organ bunga (kelopak,

mahkota, benang sari dan putik) dan bunga tak lengkap, yaitu bunga yag

tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut. Dilihat dari alat

generatifnya, ada bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga

sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik. Sedangkan

bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu organ generative tersebut.

Dalam hal ini maka ada bunga jantan (staminate) dan ada pula bunga betina

(pistilate).

            Buah berasal dari bakal buah, akan tetapi apa yang dimakan manusia

secara awam disebut buah, tidak selalu berasal dari bakal buah.Bagian-

bagian yang dimakan ini adalah jaringan-jaringan yang berasal dari berisi

cadangan makanan yang berupa karbohidrat atau gula. Bagian ini bisa

berasal dari berbagai macam bagian bunga. Setelah terjadi penyerbukan

yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi biji.

Page 5: ayu busra

BAB II

PEMBAHASAN

A. TEPI DAUN ( MARGO FOLLI )

              Tepi daun (margo folli)

Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata

(integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka

ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan dalam dua

golongan, yaitu:

.      1.      Tepi daun dengan toreh yang merdeka

Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering

kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan :

a.       bergerigi (serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya. ex: daun lantana

( Lantana  camara L. )

b.      Bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus), yaitu tepi daun seperti diatas ,

tetapi angulusnya cukup besar, dan tepinya bergerigi lagi

c.       bergerigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip. ex : daun

beluntas (Pluchea indica  Less)

Page 6: ayu busra

d.      beringgit (crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan

angulusnya yang tumpul. ex : daun cocor bebek ( Kalanchoe pinnata Pers )

e.       berombak (repandus). Jika sinus dan angulus sama – sama tumpul, ex : daun

air mata pengantin ( Antigonon leptopus Hook et Arn )

      2.      Toreh daun denga toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya

Berdasarkan dalamnya torehan pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu :

         berlekuk (lobatus),

          bercangap (fissus), dan

         berbagi (partitus).

Daun dapat dibedakan berdasarkan tepinya yaitu :

a.       berlekuk menyirip ( pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan

tulang daun yang menyirip. ex : daun terong (Solanum melongena  L. )

Page 7: ayu busra

b.      Bercangap menyirip ( pinnatifidus ), tepi bercangap, sedang daunnya

mempunyai susunan tulang yang menyirip. ex : daun keluwih (Artocarpus

communis  Forst )

c.       berbagi menyirip ( pinnatipartitus ), tepi berbagi dengan susunan tulang yang

menyirip. daun  kenikir  ( Cosmos caudatus  M.B.K )

d.      berlekuk menjari ( palmatilobus ), tepi berlekuk, susunan tulang menjari. ex :

jarak pagar (  Jatropha corcos L. )

Page 8: ayu busra

e.       bercangap menjari ( palmatefidus), jika tepinya bercangap sedang susunan

tulangnya menjari. ex : daun jarak ( Ricinus  communis L. )

f.       berbagi menjari ( palmatipartitus ), yaitu jika tepi berbagi sedang daunnya

mempunyai susunan tulang yang menjari. daun pepaya

daun bertoreh merdeka dan tidak merdeka

Daun merupakan organ yang penting bagi tumbuhan dan juga bagi manusia. Tumbuhan dapat memproduksi makanan dengan adanya daun dan manusia dapat menentukan jenis suatu tanaman dengan memperhatikan morfologi daunnya. Dalam melakukan pengamatan perlu memperhatikan bagian-bagian daun antara lain: bentuk umum (circumscriptio), ujung daun (apex), pangkal daun (basis), tulang daun (nervus), tepi daun (margo), daging daun (intervenium), keadaan permukaan daun dan warna daun.4.1 Macam-Macam Tepi DaunBerdasarkan keadaan tepi daun (margo folii) dapat dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu1. Datar (planus), bagian tepi daun sebidang dengan bagian tengah.2. Menebal (incrassatus), tepi daun yang menebal.

Page 9: ayu busra

3. Tergulung masuk (involutus), tepi daun yang melipat ke atas.4. Tergulung balik (revolutus), tepi daun yang melipat ke bawah.5. Mengombak (undulatus), berlipat-lipat tidak pada satu bidang datar.6. Rata (integer), jika tepi daun tidak bertoreh seperti pada daun pohon nangka (Artocarpus integra Merr.)7. Bertoreh (divisus), ada dua macam:• Bertoreh merdeka, tidak mengubah bentuk asli daun• Bertoreh tidak merdeka, mengubah bentuk asli daun.4.2 Pengertian Daun Bertoreh dan JenisnyaDalam makalah ini kami membahas tentang daun bertoreh, daun bertoreh dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu daun bertoreh merdeka dan daun bertoreh tidak merdeka.1) Toreh merdeka, adalah toreh-toreh pada daun yang tidak mempengaruhi bangun asli daun. toreh-toreh ini biasanya tidak terlalu dalam, letak torehannya tidak bergantung pada jalannya tulang-tulang daun, karena itu disebut toreh merdeka, dalam hubungannya dengan jenis toreh-toreh ini digunakan istilah “sinus” untuk torehnya sendiri dan “angulus” untuk bagian tepi daun yang menonjol keluar . Daun dengan tepi yang bertoreh merdeka beragam macamnya. Toreh-toreh ini seringkali sangat dangkal dan kurang jelas, sehingga sukar untuk dikenali. Ada beberapa macam tepi daun dengan toreh yang merdeka, yaitu:a. Bergerigi (serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya, misalnya pada daun lantana (Lantana camara L.), kumis kucing (Orthosiphon spicatus).b. Bergerigi ganda atau rangkap (biserratus), tepi daun seperti daun bergerigi, tetapi angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi lagi, misalnya pada daun sinterong (Erechthites valerianifolia).c. Bergigi (dentatus), jika sinus tumpul sedangkan angulasnya lancip, misalnya pada daun beluntas (Pluchea indica Less.).d. Beringgit (crenatus), toreh ini merupakan kebalikan dari tepi daun bergigi, sinusnya yang tajam dan angukusnya yang tumpul. Misalnya pada daun daun cocor bebek (Kalancoe pinnata Pers.), Coleus ambonicus.e. Berombak (repanduis), jika sinus dan angulus sama-sama tumpul, misalnya pada daun airmata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.).f. Berliuk (sinnatus), yaitu tepi daun yang berombak lebih tinggi (Ali,2004:38).2) Toreh tidak merdeka, adalah toreh-toreh daun yang mempengaruhi bangun asli daun. Toreh-toreeh ini besar dan dalam sehingga bangun asli daun tidak tampak. Toreh yang besar dan dalam tersebut biasanya terletak diantara tulang-tulang cabang. Jika daun amat lebar dan besar, bagian daun di antara toreh-toreh yang besar dan dalam itu dapat bertoreh lagi sehingga bentuk asli daun tidak kentara lagi. Berdasarkan dalamnya toreh-toreh itu, tepi daun dapat dibedakan menjadi 3, yaitua) Berlekuk (lobatus), yaitu jika toreh kurang dari pada setengah panjangnya tulang yang terdapat di kanan kirinya.b) Bercangap (fissus), yaitu jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang tulang-tulang daun di kanan kirinya.

Page 10: ayu busra

c) Berbagi (partitus), yaitu jika dalamnya toreh melebihi setengah dari panjangnya tulang-tulang daun di kanan kirinya.Letak toreh bergantung pada susunan tulang-tulang daun, sehingga untuk menyebut tepi daun yang dalam dan besar ini merupakan kombinasi antara sifat torehannya dengan susunan tulang daunnya. Macam-macamnya adalah sebagai berikuta) Berlekuk menjari (palmatilobus), tepinya berlekuk dan susunan tulangnya menjari contonya dalah jarak pagar (Jatropa curcas L.), kapas (Gossypium sp).b) Berlekuk menyirip (pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang menyirip.c) Bercangap menyirip (pinnatifidus), tepi bercangap, daunnya mempunyai susunan tulang daun yang menyirip. Misalnya daun keluwih (Artocarpus communis Forst.).d) Berbagi menyirip (pinnatipartitus), tepi berbagi dengan susunan tulang daun yang menyirip. Misalnya daun kenikir (Cosmos caudatus M.B.K.), dan sukun (Artocarpus communis Forst.).e) Bercangap menjari (palmatifidus), tepi daun bercangap sedang susunan tulang daunnya menjari. Misalnya daun jarak (Ricinus communis L.).f) Berbagi menjari (palmatipartitus) jika tepi berbagi dan susunan tulang daunya menjari. Misalnya ketela pohon (Manihot utillisima Pohl.) (Gembong,2005:44).

4.3 Contoh Daun Bertoreh Merdeka dan Daun Bertoreh Tidak MerdekaDalam makalah ini kami mengambil contoh daun pepaya (Carica papaya) dan daun cocor bebek (Kalancoe pinnata Pers.).Daun pepaya (Carica papaya) termasuk dalam daun bertoreh tidak merdeka dan daun cocor bebek (Kalancoe pinnata Pers.)sebagai contoh daun bertoreh merdeka.• Contoh daun bertoreh tidak merdekaa) Daun pepaya (Carica papaya) Daun pepaya (Carica papaya) (Hide G.2009)Daun ini termasuk kedalam daun bertoreh tidak merdeka, karena torehannya yang besar dan dalam sehingga bentuk asli daun pepaya ini tidak nampak. Karena torehannya melebihi setengah panjang tulang-tulang daun di kanan kirinya dan susunan tulang daunnya menjari daun ini termasuk daun berbagi menjari.b) Daun singkong (Manihot utilis)Daun ini termasuk dalam daun bertoreh tidak merdeka, karena torehannya yang besar dan dalam sehingga bentuk asli daun pepaya ini tidak nampak. Karena torehannya melebihi setengah panjang tulang-tulang daun di kanan kirinya dan susunan tulang daunnya menjari daun ini termasuk daun berbagi menjari.• Contoh daun bertoreh merdekaa) Daun Cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers)Cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers) (Hide G.2009)Daun ini termasuk daun bertoreh merdeka karena torehannya dangkal dan kurang jelas. Daun ini mempunyai sinus dan angulus yang sama lancip sehingga termasuk kedalam tepi daun yang bergerigi (serratus). b) Daun Jambu biji (Psidium guajava)

Page 11: ayu busra

Daun jambu biji (Psidium guajava) termasuk kedalam daun bertoreh merdeka, hal ini dikarenakan daun jambu biji memiliki bentuk torehan yang tidak terlalu dalam sehingga torehannya tersebut tidak menyebabkan bentuk asli daun berubah

Bentuk-Bentuk Tulang Daun dan Gambarnya  1. Tulang Daun Menyirip

Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip ikan. Contohnya adalah daun mangga, daun jambu, daun nangka, dan daun rambutan.

Contoh Tulang Daun Menyirip

2. Tulang Daun Menjari

Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari tangan. Contohnya adalah daun pepaya, daun singkong, kapas dan daun jarak.

Contoh Tulang Daun Menjari

3. Tulang Daun Melengkung

Page 12: ayu busra

Bentuk tulang daun melengkung seperti garis-garis lengkung.tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Ujung-ujung tulang daun melengkung terlihat menyatu. Contohnya adalah daun sirih, daun gadung, dan daun genjer.

Contoh Tulang Daun Melengkung

4. Tulang Daun Sejajar

Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang sejajar. Tiap-tiap ujung tulang daun ini menyatu. Contohnya adalah tebu, padi, dan semua jenis rumput.

Contoh Tulang Daun Sejajar

Daun Majemuk (Folium Compositum)

Pada daun pada berbagai jenis tumbuhan memperlihatkan bahwa:

Page 13: ayu busra

Pada tangkai daun hanya terdapat 1 helaian daun disebut Daun Tunggal (folium simplex).

Tangkainya bercabang, helaian daun terdapat pada cabang tangkai, sehingga 1 tangkai terdapat lebih dari 1 helaian daun, disebut Daun Majemuk (folium compositum).

Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari daun tunggal yang bertoreh dalam, sehingga bagian daun di antara toreh-toreh tersebut terpisah satu sama lain dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil tersendiri. Bagian-bagian daun majemuk

1. Ibu Tangkai Daun (patiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian-helaian anak daun (foliolum). Ibu tangkai daun dapat dipandang merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah ibu tulangnya, sehingga kuncup ketiak terletak di atas pangkal ibu tangkai pada batang.

2. Tangkai Anak Daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai daun yang mendukung anak daun. Dapat dianggap sebagai penjelmaan pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal, sehingga di dalam ketiaknya tak pernah terdapat kuncup.

3. Anak Daun (foliolum), merupakan bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah-pisah. Anak Daun pada daun majemuk lazimnya mempunya tangkai pendek atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun Selderi (Apium graveolens L.). Terkadang anak daun mempunyai tangkai yang cukup panjang dan

Page 14: ayu busra

terlihat jelas, misalnya pada daun Mangkokan (Nothoponax scutellarium Merr.).

4. Upih Daun (vagina), yaitu bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang, misalnya pada daun Pinang (Areca catechu L.).

Pada pangkal ibu tangkai daun majemuk atau di dekat pangkal ibu tangkai dapat pula ditemukan sepasang daun penumpu yang:

berupa 2 daun kecil melekat pada kanan kiri pangkal ibu tangkai daun, misalnya pada daun Mawar (Rosa sp.)

berupa 2 daun yang lebar dan ikut sebagai alat untuk berasimilasi, misalnya pada daun Kacang Kapri (Pisum sativum L.).

Page 15: ayu busra

Daun majemuk dapat dikemukakan bahwa:

1. Pada 1 daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan biasanya runtuh bersama-sama pula, sedang suatu cabang dengan daun-daun tunggal mempunya daun yang tak sama umur maupun besarnya, dan tidak runtuh bersama-sama.

2. Daun majemuk mempunyai pertumbuhan yang terbatas seperti daun tunggal, artinya tidak bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak menyerupai kuncup. Suatu cabang biasanya selalu bertambah panjang dan mempunyai kuncup di ujungnya.

3. Pada daun majemuk tidak akan terdapat kuncup dalam ketiak anak daun, sedangkan pada suatu cabang biasanya dalam ketiak daunnya terdapat 1 atau lebih kuncup.

Walaupun demikian, perlu pemeriksaan secara seksama agar tidak menyesatkan, misalnya:

1. Mempunyai daun majemuk yang memperlihatkan pertumbuhan memanjang sampai agak lama sehingga anak daunnya mempunyai umur yang berbeda, dan tidak luruh berbarengan. Sering terlihat anak daun pada pangkal ibu tangkai sudah runtuh, sedangkan pada ujungnya ada anak daun yang masih muda dan terlihat segar (masih hijau). Misalnya pada pohon Cerme (Phyllanthus acidus Skeels)

Page 16: ayu busra

dan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.).

2. Terdapat cabang-cabang dengan daun tunggal yang berseling, yang tumbuh mendatar dari batang pokok dan terbatas pertumbuhannya (tidak bertambah panjang lagi). Cabang-cabang berdaun ini seperti daun majemuk tetapi bukan, karena dari ketiak-ketiaknya pada waktu tertentu akan tampak keluar bunga yang kemudian menjadi buah. Jika itu daun majemuk maka tidak mungkin ditemukan bunga atau buah. Misalnya pada tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri L.)

Page 17: ayu busra

dan Katu (Sauropus androgynus Merr.).

Daun majemuk menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya dibedakan menjadi 4 golongan:

1. Daun Majemuk Menyirip (pinnatus)

Page 19: ayu busra

4. Daun Majemuk Campuran (digitato pinnatus)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 20: ayu busra

Ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun, seperti sirip ikan. Daun majemuk menyirip dibedakan menjadi:

1. Daun Majemuk Menyirip Beranak Daun Satu (unifoliolatus). Terlihat seperti daun tunggal tetapi bukan, karena ada persendian (articulatio) pada tangkai daun sehingga helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai. Daun ini sebenarnya mempunyai lebih dari 1 helaian daun, namun daun yang lain telah tereduksi sehingga tinggal 1 anak daun saja. Contohnya pada daun Jeruk Besar (Citrus maxima Merr.), Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Sw.), dll.

2. Daun Majemuk Menyirip Genap (abrupte pinnatus). Biasanya terdapat sejumlah anak daun yang berpasangan di kanan kiri ibu tulang, sehingga anak daunnya berjumlah genap. Akan tetapi, mengingat bahwa pada suatu daun majemuk menyirip anak-anak daun tidak selalu berpasangan, maka untuk menentukan daun majemuk menyirip ganda atau bukan dilihat ujung ibu tangkainya, bukan jumlah anak daunnya. Jika ujung ibu tangkai terputus (pada ujung ibu tangkai tidak terdapat anak daun) sehingga ujung ibu tangkai bebas, atau kadang tertutup oleh pucuk kecil yang mudah runtuh, maka berarti bahwa daun tersebut menyirip ganda. Oleh karena itu daun majemuk menyirip ganda mungkin juga mempunyai jumlah anak daun yang gasal (ganjil). Contoh tumbuhan dengan daun majemuk menyirip ganda dengan jumlah anak daunnya genap adalah Pohon Asam (Tamarindus indica L.).

Page 21: ayu busra

Contoh tumbuhan dengan daun majemuk menyirip ganda dengan jumlah anak daunnya gasal adalah daun Kepulasan (Nepphelium mutabile B.).

3. Daun Majemuk Menyirip Gasal (imparipinnatus). Pedomannya adalah ada tidaknya anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya, akan didapati jumlah yang gasal jika berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri (biasanya lebih besar dari yang lainnya), misalnya pada daun Pacar Cina (Aglaia odorata Lour.)

Page 22: ayu busra

dan Mawar (Rosa sp.). Sebagai kebalikan daun majemuk menyirip ganda yang dapat mempunya jumlah anak daun yang gasal, daun majemuk menyirip gasal dapat pula mempunyai jumlah anak daun yang genap, seperti pada Pacar Cina.

Daun majemuk menyirip menurut duduknya anak daun pada ibu tangkai dan besar kecilnya anak daun dibedakan dalam:

1. Daun Majemuk Menyirip Berpasangan, jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berhadap-hadapan.

2. Daun Majemuk Menyirip Berseling, jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berseling.

Page 23: ayu busra

3. Daun Majemuk Menyirip Berselang-seling (interrupte pinnatus), jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berpasangan berselang-seling anak daun yang lebar dengan anak daun yang sempit. Misalnya pada daun Tomat (Solanum lycopersicum L.).

Pada daun majemuk dapat pula terlihat bahwa anak daun tidak langsung duduk pada ibu tangkainya melainkan pada cabang ibu tangkai, disebut Daun Majemuk Rangkap/Ganda. Biasanya hanya daun majemuk menyiriplah yang mempunyai sifat tersebut, sehingga jika ada daun majemuk ganda, biasanya adalah daun majemuk menyirip.

Daun majemuk menyirip ganda dibedakan menurut letak anak daun pada cabang tingkat ke berapa dari ibu tangkainya:

1. Daun Majemuk Menyirip Ganda 2 (bipinnatus), jika anak daun duduk pada cabang tangkat 1 dari ibu tangkai.

2. Daun Majemuk Menyirip Ganda 3 (tripinnatus), jika anak daun duduk pada cabang tangkat 2 dari ibu tangkai.

3. Daun Majemuk Menyirip Ganda 4, dan seterusnya.

Page 24: ayu busra

Daun majemuk menyirip ganda dibedakan lagi dalam:

1. Daun Majemuk Menyirip Ganda Sempurna, jika tidak ada 1 anak daun pun yang duduk pada ibu tangkainya. Biasanya hanya pada daun majemuk menyirip genap.

2. Daun Majemuk Menyirip Ganda Tidak Sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkainya. Biasanya hanya pada daun majemuk menyirip gasal.

Beberapa contoh daun menyirip ganda:

1. Daun Majemuk Menyirip Genap Ganda 2 Sempurna, misalnya pada daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.).

2. Daun Majemuk Menyirip Gasal Ganda 2 Tidak Sempurna, misalnya pada daun Kirinyu (Sambucus javanica Bl.).

3. Daun Majemuk Menyirip Gasal Rangkap 3 Tidak Sempurna, misalnya pada daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.).

Page 25: ayu busra

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daun Majemuk Menjari (Palmatus/Digitatus)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ialah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar dapa ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya dibedakan menjadi:

1. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun 2 (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat 2 anak daun. Misalnya pada daun Nam-nam (Cynometra cauliflora L.).

Page 26: ayu busra

2. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun 3 (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat 3 anak daun. Misalnya pada pohon Para (Hevea brasiliensis Muell.).

Catatan: Daun majemuk menjari beranak daun 3 dapat pula dijumpai pada daun majemuk menyirip, misalnya pada daun Kacang Panjang (Vigna sinensis Endl.). Untuk membedakan apakah menyirip atau menjari, harus diteliti mengenai letak pertemuan ketiga tangkai anak daunnya. Jika semua bertemu pada 1 titik (ujung ibu tangkai) berarti menjari, jika tidak berarti menyirip. Untuk lebih jelas, bandingkan antara daun Para dengan daun Kacang Panjang.

Page 27: ayu busra

3. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun 5 (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat 5 anak daun. Misalnya pada daun Maman (Gynandropsis pentaphylla D.C.).

4. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun 7 (septemfoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat 7 anak daun. Misalnya pada daun Randu (Ceiba pentandra Gaertn.).

5. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun Banyak (polyfoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat ≥7 anak daun. Misalnya pada daun Randu (Ceiba pentandra Gaerthn.Daun majemuk menjari dapat bersifat ganda, misalnya Daun Majemuk Menjari Beranak Daun3Ganda 2 (biternatus), pada daun Aegopodium dan Aquilegia vulgari

Page 28: ayu busra

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ialah daun majemuk yang mempunya susunan daun seperti daun majemuk menjari, tetapi 2 anak daun paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan duduk pada tangkai anak daun yang disampingnya. Misalnya pada Ariceae (Arisaema filiforme).

Daun Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)

ialah daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Daun majemuk campuran merupakan campuran antara daun majemuk menjari dan menyirip. Contohnya pada daun Puteri Malu (Mimosa Pudica L.).Jika diteliti lebih detail, daun Puteri Malu bukan merupakan daun majemuk campuran sejati, tetapi adalah daun majemuk menyirip genap ganda 2 sempurna. Hanya saja letak kedua pasang cabang ibu tangkainya sangat dekat satu sama lain, hingga seakan-akan terdapat 4 cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.

Fungsi dan sifat Bunga

Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Fungsi bunga yang paling utama adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.

Fungsi utama bunga adalah untuk membentuk biji agar tanaman dapat ditanam kembali sehingga keturunannya jadi bertambah banyak. Sehingga dengan kata lain, pada tumbuhan bunga berperan sebagai tempat berlangsungnya perkembangbiakan. Peristiwa penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik merupakan awal terjadinya perkembangbiakan pada tumbuhan.

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi memikat hewan. Selain warna, aroma yang dipancarkan bunga juga dapat memikat hewan untuk membantu penyerbukan yang pada akhirnya akan terjadi pembuahan lalu bakal buah berkembang menjadi buah.

Page 29: ayu busra

Selain memikat hewan, bunga juga dapat memikat hati manusia. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias. Dengan segala keindahanya itu, bunga memiliki beberapa sifat, diantaranya:

1. Mempunyai warna menarik2. Biasanya berbau harum3. Bentuknya bermacam-macam4. Biasanya mengandung madu

Fungsi,Bagian dan Struktur Bunga (Lengkap)

A. Fungsi Bunga

Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, bunga ini berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil alat perkembangbiakan.

Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut.

Page 30: ayu busra

1) Mempunyai warna menarik.2) Biasanya berbau harum.3) Bentuknya bermacam-macam.4) Biasanya mengandung madu.

B. Bagian-Bagian Bunga Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Perhatikan Gambar 1.

Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Cobalah cermati penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian bagian bunga.

Page 31: ayu busra

1. Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.

2. Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.

3. Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian bunga yang lain (batang).

4. Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.

5. Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga.

6. Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).

7. Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).

8. Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.

9. Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill).

10. C. Struktur Jaringan Penyusun Bunga Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula

11. Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomat

Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis

Page 32: ayu busra

tumbuhan berbeda. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut.

1. Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung epidermis.

2. Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.

3. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.

4. Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.

Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada tanaman Dicotyledoneae biasanya berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan Monocotyledoneae berjumlah 3 atau kelipatannya.

Dari Bunga Menjadi Bakal Buah, Sistem reproduksi dalam TumbuhanOn March 29, 2013 By warasfarmIn Artikel

Sistem reproduksi tumbuhan erat kaitanya dengan bunga yang dihasilkan oleh Tumbuhan. Sebab bunga adalah alat reproduksi yang dimiliki tumbuhan yang dibantu oleh hewan seperti lebah dan burung dalam penyerbukanya.walaupun tidak semua tumbuhan memiliki atau menghasilkan bunga, namun sebagain besar tumbuhan berbunga.

Bunga sangat berperan dalam sistem reproduksi tumbuhan karena nantinya akan terjadi pencampuran atau bertemu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina

Page 33: ayu busra

( serbuk sari dan putik) yang banyak dikenal dengan istilah penyerbukan. selanjutnya akan terjadi proses pembuahan dan penghasil buah yang mengandung biji sebagai anak yang membawa sifat-sifat genetik induknya sebagai tumbuhan baru.Sistem reproduksi tumbuhan adalah bagaimana tumbuhan menghasilkan individu baru,sistem reproduksi tumbuhan ini dapat juga disebut sebagai proses perkembangbiakan tumbuhan.Sistem reproduksi ini terjadi melalui dua cara yaitu generatif dan vegetatif. Bunga adalah cara generatif yang sangat berperan dalam terjadinya proses ini.Ada banyak cara penyerbukan. Salah satunya melalui perantaraan serangga. Atau dengan perantaraan air. Atau dengan perantaraan binatang. Atau dengan perantaraan angin yang biasanya disebut dengan ‘penyerbukan angin’.Khusus tentang penyerbukan yang terjadi karena perantaraan angin, maka di sana, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:

1) Serbuk harus berjumlah besar, karena ketika terbawa angin, sebagian besar daripadanya hilang.

2) Serbuk harus ringan, sehingga bisa diterbangkan oleh angin.

Mengenai penyerbukan melalui angin ini, Alquran memberikan petunjuknya. Allah SWT dalam surat Al-Hijr ayat 22 berfirman: “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)…”

Sekiranya tidak ada angin, maka tumbuh-tumbuhan yang proses perkembangannya melalui angin, tentunya akan punah dan hilang.Maha Suci Allah SWT yang berfirman: “Alif, Laam, Miim. Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguanpadanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 1-2)

Sementara pada perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif, bunga tidak memiliki peran atau tidak dibutuhkan. sebab, pada proses ini tumbuhan sudah dapat membentuk individu baru tanpa adanya kehadiran atau bantuan bunga. Biasanya cara ini dibantu oleh manusia melalui rekayasa teknologi baik itu Stek, Cangkok, Sambung Pucuk, Kultur Jaringan dll.

BUNGA SEBAGAI ALAT REPRODUKSI

Page 34: ayu busra

Seperti disebutkan diatas bahwa tidak setiap tumbuhan menghasilkan bunga, tapi kebanyakan tumbuhan menghasilkan bunga. Bunga adalah salah satu bagian utam dari tumbuhan selain batang, akar, daun, buah dan biji. Bunga merupakan bagian tumbuhan yang terlihat paling mencolok atau dapat dikatakan paling indah. hal ini disebabkan karena bentuk dan warna bunga yang beragam dan menarik.Bentuk bunga yang indah dan berwarna-warni membuatnya menjadi sangat menarik. hal inilah yang menyebabkan bunga dapat menarik hewan, teruatam serangga sehingga membantu dalam penyerbukanya. proses inilah yang mengawali terjadinya individu baru tumbuhan tersebut.

MANFAAT BUNGA

Manfaat utama bunga adalah seperti yang telah disebutkan di atas yaitu sebagai alat perekembang biakan tumbuhan atau bunga berperan dalam sistem reproduksi tumbuhan.Bunga yang telah mengalami proses penyerbukan yaitu bertemunya benang sari pada kepala putik, yang akan mengalami proses pembuahan. Selanjutnya bunga tersebut akan mengalami perubahan menjadi bakal buah. bakal buah ini akan dilindungi dan dibungkus oleh daging buah. Inilah proses yang dinamakan berubahnya bunga menjadi buah. selain itu pada zaman  modern ini telah banyak penelitian yang membuktikan beberapa bunga memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan.Misalnya bunga teh rosella yang berguna bagi kesehatan tubuh seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan tekanan darah serta kadar gula dalam darah.

Page 35: ayu busra

Masih banyak jenis bunga lain yang menurut penelitian berguna bagi kesehatan manusia. Contohnya adalah bunga matahari yang berguna untuk menghilangkan sakit pada saat haid dan menghilangkan keputihan pada wanita.Bunga juga dijadikan sebagai hiasan, pengungkapan perasaan manusia seperti mawar dan melati, juga menjadi simbol-simbol.

BAGIAN-BAGIAN BUNGA

walau setiap tumbuhan tidak selalu memiliki bunga, tapi berikut adalh bagian-bagian dari bunga.

1. Mahkota bungaMahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling mencolok dan menarik dari penampilan luar bunga. mahkota bunga memiliki warna yang bermacam-macam.Mahkota bunga berfungsi untuk melindungi bunga saat belum mekar, setelah mekar menjadi alat penarik hewan terutama serangga dalam proses penyerbukan.2. Kelopak bungaKelopak bunga juga merupakan bagian bunga yang melindungi bunga saat bunga masih belum mekar atau dalam keadaan kuncup.3. Benang sariBenang sari adalah sel kelamin jantan yang dihasilkan oleh tumbuhan. benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari. Did alam kepala sari terdapat serbuk sari. serbuk sari inilah yang nantinya akan membuahi putik, sehingga menjadi proses awal terbentuknya individu baru tubuhan tersebut.4. PutikPutik juga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan.utik mengandung sel kelamin betina bagi tumbuhan.Di dalam putik terdapat kepala putik, tangkai putik, bakal buah dan bakal biji.

Page 36: ayu busra

Dapatlah dimengerti bahwa selain penampilan yang indah dan menarik serta banyaknya peneliatian yang berusaha mencari fungsi dan manfaat lebih dari tumbuhan untuk kehidupan manusia, bunga tetaplah memiliki peran utama dalam sistem reproduksi tumbuhan. inilah peran utama dan pertama yang dimiliki oleh bunga dan tidak boleh dilupakan atau ditinggalkan.

  Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

PERKEMBANGAN BUAH

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.

Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan

Page 37: ayu busra

buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.

Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang terdiri dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan kulit biji. Eksokarpium umumnya satu lapis sel, mesokarpium terdiri dari beberapa lapis sel, sedang endokarpium dapat satu lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki endokarpium yang terdiri dari sel batu. Daging buah yang kita makan sehari-hari sebenarnya mesokarpium.

Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.

Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:

buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.

buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).

buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).

Buah ada yang berdaging dan ada yang kering. Buah berdaging jika memiliki dinding buah tebal dan mengandung air, buah demikian disebut dengan buah buni. Buah kering ada yang kulit buahnya terpisah dengan kulit bijinya atau bersatu dengan kulit bijinya. Buah yang kulit bijinya bersatu dengan kulit buahnya dinamakan akenium.

Pemencaran biji

Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran biji. Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran air, atau proses pecahnya buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh.

Pemencaran oleh binatang (zookori)

Page 38: ayu busra

Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang, misalnya, menyukai buah-buah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka macam buah, termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna dalam perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang, akhirnya dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari pohon asalnya. Demikian pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu disebut endozoik.

Dari golongan burung, telah diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae) memiliki keterkaitan yang erat dengan penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu (Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi makanan burung tersebut dan bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain.

Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan cara menempel di bagian luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik biasanya memiliki kait atau duri, agar mudah melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau bagian badan binatang lainnya. Misalnya pada buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes), pulutan (Urena) dan lain-lain.

Pemencaran oleh angin (anemokori)

Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh binatang. Tidak mengherankan jikaDipterocarpaceae, kebanyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah satu suku pohon yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, adalah jenis-jenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan celah-celah, untuk melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin.

Alih-alih buahnya, pada jenis-jenis tumbuhan tertentu adalah bijinya yang memiliki sayap atau alat melayang yang lain. Biji-biji bersayap ini misalnya adalah biji bayur (Pterospermum), mahoni(Swietenia), atau tusam (Pinus). Biji kapas (Gossypium) dan kapok (Ceiba) memiliki serat-serat yang membantunya melayang bersama angin.

Pemencaran oleh air (hidrokori)

Buah-buah yang dipencarkan oleh air pada umumnya memiliki jaringan pengapung (seperti gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah oleh air. Misalnya adalah jaringan sabut pada buah-buah kelapa (Cocos), ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).

Page 39: ayu busra

Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar). Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung ranting, hingga pada saatnya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau air di bawahnya. Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan seterusnya tumbuh di situ; namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi terbawa arus air sungai atau laut hingga ke tempat yang baru, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.

Pemencaran sendiri

Beberapa banyak macam buah, melemparkan sendiri biji-bijinya melalui berbagai mekanisme pecahnya dinding buah, yang sebagian besar berdasarkan pada peristiwa higroskopi atau turgesensi. Buah-buah kering yang memecah sendiri (dehiscens), di saat masak kehilangan kadar airnya, hingga pada lengas tertentu bagian-bagian yang terkait melenting secara tiba-tiba, memecah kampuh, dan melontarkan biji-biji di dalamnya ke kejauhan. Contohnya adalah buah para (Hevea), yang sering terdengar ‘meletus’ di kala hari panas. Demikian pula berbagai macam polong-polongan (Fabaceae), yang dapat melontarkan biji hingga beberapa puluhmeter jauhnya. Buah pacar air (Impatiens), karena sifat lentingnya, bahkan sering digunakan anak-anak untuk bermain.

Bagian-Bagian Bunga Sempurna dan Terlengkap

Posted on December 17, 2012 /Under Materi Kuliah Biologi /With 5 Comments

Tidak semua organ-organ bunga di takdirkan Tuhan dalam bentuk yang lengkap. Ada kalanya terjadi perbedaan keseragaman baik itu warna, ada atau tidak adanya salah satu bagian bunga, dsb. Maka dari itu sering kita jumpai adanya bunga lengkap dan bunga tak lengkap. Bunga lengkap umumnya memiliki empat bagian organ bunga yaitu; kelopak bunga, mahkota bunga, putik dan benang sari. Sedangkan bunga tak lengkap umumnya tidak memiliki salah satu atau kedua-duanya dari bagian bunga lengkap.

Berikut ini organ-organ pada bagian bunga lengkap sekaligus fungsinya:

1. Tangkai Bunga (pedicellus) berfungsi untuk menahan bagian-bagian bunga yang ada di bagian atapnya. Di atas tangkai bunga terdapat Reseptakel yang berfungsi sebagai tempat menempelnya tangkai sari.

2. Kelopak Bunga (sepal) berfungsi untuk melindungi organ bunga bagian atap, terutama sebagai tempat untuk melekatnya mahkota bunga

Page 40: ayu busra

3. Mahkota Bunga (petal) berfungsi untuk menarik serangga agar membantu dalam proses penyerbukan, dan fungsi adaptasi pada beberapa tanaman tertentu

4. Kepala sari (anthera) berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari (polen)

Polen berfungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif, dimana polen ini  merupakan alat perkembangbiakan jantan pada bunga,

dan banyak mengandung hormon auksin. Oleh Mahashwari, Bhojwani, dan Bhatnagar

(1969), tepung sari ini dinamakan mikrosporangium.

5. Tangkai Sari (filamen) berfungsi untuk menyangga kepala sari agar tetap berada pada posisi yang ditentukan

6. Kepala putik (stigma) berfungsi sebagai tempat melekat dan masuknya polen yang berasal dari kepala sari untuk kemudian ditransfer ke bagian ovarium/inti telur melalui tabung serbuk sari

7. Tangkai Putik (stilus) berfungsi untuk menyangga kepala putik agar tetap berada pada posisi yang telah ditentukan. Tangkai putik ini memiliki rongga atau saluran tabung serbuk sari yang merupakan tempat untuk lewatnya polen yang berasal dari kepala sari yang kemudian akan diteruskan menuju inti generatif (ovarium) untuk kemudian terjadinya pembuahan

8. Bakal buah (ovarium) berfungsi sebagai tempat terjadinya pembuahan, dimana terjadi peleburan antara gamet jantan dengan gamet betina, sehingga dimungkinkan terbentuknya bakal buah

9. Bakal biji (ovulum) berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembentukkan biji untuk kemudian menghasilkan biji yang matang.

- See more at: http://birohmah.unila.ac.id/bagian-bagian-bunga-sempurna-dan-terlengkap/#sthash.bLiKCixi.dpuf

Struktur dan Fungsi Buah serta Biji Yang kita tahu bahwa pada saat serbuk sari melekat di kepala putik maka akan terjadi yang namanya penyerbukan. Biasanya setelah penyerbukan, akan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Di bagian bawah putik terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal  biji yang bila terjadi penyerbukan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji.

Buah

Page 41: ayu busra

Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah, contohnya mangga. Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1 bunga, contohnya buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu buah majemuk adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contohnya buah nangka, dan buah nenas.

Dari asal terbentuknya buah  dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga tersebut.

Biji

Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan  generatif. Di dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya terdapat kulit biji, tali pusat, dan inti biji.

Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan berbiji tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar (testa), dan kulit dalam (tegmen). kulit luar tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam seperti selaput dan sering disebut kulit ari. Sedangkan pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging.  lapisan tengah lapisan kuat, keras, dan berkayu. sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.

Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji (plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).

Page 42: ayu busra

Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri dari lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih lembaga sebagai cadangan makanan tersimpan dalam daun lembaga.daun lembaga merupakan daun pertama pada tumbuhan yang tumbuh.

Hama dan Penyakit pada Tanaman

Pasti kalian pernah dengar kan ada petani yang gagal panen? Gagal panen biasanya disebabkan karena tanaman terserang hama atau penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman ini yang menurunkan kualitas dan produksi hasil pertanian.

Hama

Hama adalah hewan yang merusak tanaman/hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk mendapatkan makanan. Yang termasuk hama tanaman adalah hewan mamalia, serangga, dan burung. Contoh hama berupa mamalia adalah tikus, babi hutan, dan kera. Yang termasuk hama berupa serangga adalah wereng, kutu daun, walang sangit, belalang, ulat, dan kumbang. Hama berupa burung adalah burung gelatik dan burung pipit. Tetapi di antara ketiga hama tanaman ini, yang menimbulkan kerusakan paling besar adalah serangga. Tetapi ada cara untuk mengatasi serangga hama ini. Yaitu dengan mengetahui siklus hidupnya. Jika kita mengetahui kapan atau pada stadium apa serangga tersebut akan menyerang, kita dapat memberantasnya pada sasaran yang tepat.

Penyakit Tanaman

Gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme disebut penyakit tanaman. Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit tanaman ini adalah virus, bakteri, protozoa, jamur, dan cacing mematoda. Penyebaran penyakit tanaman dapat terjadi melalui angin, serangga, dan air. Penyakit tanaman juga terpengaruh oleh fakotr lingkungan, seperti kelembapan dan suhu. Contoh penyakit pada tanaman adalah sebagai berikut.

CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada jeruk adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak floem tanaman jeruk. Penyakit ini menyebabkan daun tanaman jeruk menjadi warna kuning dan kecil, serta melambatkan pertumbuhan kuncupnya. Lalu, pada stadium berikut, daun akan gugur dan tanaman tersebut menjadi tidak produktif dan mati.

Penyakit mosaik pada tembakau adalah penyakit yang disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus), dan menyebabkan daun berkerut dna bercak-bercak kuning.

Penyakit rebah kecambah disebabkan oleh protista yang menyerupai jamur, yaitu Pythium debaryanum. Penyakit ini menyebabkan

Page 43: ayu busra

pembusukan akar dan kecambah/bibit tanaman pada tanaman budidaya, sehingga kecambah rebah ke tanah.

Penyakit pada tanaman kentang adalah penyakit yang disebabkan oleh Phytopthora infestans (protista yang menyerupai jamur).

Penyakit pada tanaman padi adalah penyakit yang ymenyerang ruas-ruas batang dan butir padi. Pyricularia oryzae (sejenis jamur) adalah salah satu penyebab penyakit ini.

Penyakit pada anggrek adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu Pseudomonas cattleyas.

Penyakit pada tanaman jagung disebabkan oleh Ustilago avenae. Ustilago ini dikenal sebagai jamur apa yang menyebabkan penyakit pada tanaman budidaya. Contoh lain dari Ustilago adalah Ustilago scitaminea yang menyebabkan penyakit pada pucuk tebu.[ps]

Page 44: ayu busra

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas penulis menyimpulkan bahwa Bunga adalah

bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Pada

umumnya bunga majemuk memilki empat organ utama, yaitu kelopak (sepal),

mahkota (petal), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari

tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah

(ovary). Struktur anatomi buah yaitu monokotil: Epikarp, mesocarp, dan

endokarp. dikotil: Epikarp, mesocarp, dan endokarp. Adapun struktur anatomi biji

yaitu monokotil : Seed coat, endosperm, cotyledon, epicotyl, and radicle.

dikotil : Seed coat, cotyledon, epicotyl, and hypocotil.

B.     Saran

Kepada para pembaca jika ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini

bisa membaca buku atau blog yang memuat Anatomi bunga, buah dan biji.

Page 45: ayu busra

DAFTAR PUSTAKA

https://nayundasemli.wordpress.com/2013/12/03/struktur-buah-dan-biji/

http://aguzaza.blogspot.com/2010/06/makalah-anatomi-bunga.html

http://ilmubertani.blogspot.com/2012/11/anatomi-bunga.html

CITROSUPOMO, Gembong; Morfologi Tumbuhan. Cet. Ke 13, gajah mada

Universitypress, 2001

Page 46: ayu busra