asuhan keperawatan jiwa pada tn

41
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn “K” DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM DI RUANG CUCAK ROWO RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG A. PENGKAJIAN Ruang rawat : Cucak Rowo Tanggal dirawat / MRS : 1 November 2012 Tanggal pengkajian: 22 Januari 2012 I. IDENTITAS KLIEN Nama : Tn “K” Umur : 28 Tahun Jenis kelamin : Laki - laki Agama : Islam Pendidikan : SD (Tamat) Alamat : Malang No. Reg : 071609 Informan : Status Dan Klien II.ALASAN MASUK RUMAH SAKIT Menurut status: Marah – marah, tertawa sendiri, sulit tidur, dan merusak alat – alat rumah tangga. Menurut pasien : Klien mengatakan masuk RSJ sudah 3x, masuk sejak 2 bulan yang lalu, dikarenakan klien

Upload: anjani-celalu-chayank-amuey

Post on 12-Aug-2015

203 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

askep jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn “K”

DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

DI RUANG CUCAK ROWO RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT

LAWANG

A. PENGKAJIAN

Ruang rawat : Cucak Rowo

Tanggal dirawat / MRS : 1 November 2012

Tanggal pengkajian : 22 Januari 2012

I. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn “K”

Umur : 28 Tahun

Jenis kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Pendidikan : SD (Tamat)

Alamat : Malang

No. Reg : 071609

Informan : Status Dan Klien

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Menurut status :

Marah – marah, tertawa sendiri, sulit tidur, dan merusak alat – alat

rumah tangga.

Menurut pasien :

Klien mengatakan masuk RSJ sudah 3x, masuk sejak 2 bulan yang

lalu, dikarenakan klien merasa bahwa ada ingin mencelakai atau

menyantet keluarganya, Klien sering menemukan piring dan sendok

di depan pintu rumahnya, Klien sering membuang piring dan sendok.

Page 2: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Klien datang dengan ekspresi wajah marah – marah, tertawa sendiri, sulit

tidur, dan merusak alat – alat rumah tangga.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu :

Klien mengatakan pernah di rawat di RSJ 3x ini, pertama kali masuk tahun 2000,

Klien mengatakan pertama kali masuk karena bias menyembuhkan orang sakit, bias

melihat Nyi Loro Kidul. Kedua : Klien mengatakan marah – marah. Ketiga : Klien

mengatakan merasa bahwa ada yang ingin mencelakai atau menyantet keluarganya,

Klien sering menemukan sendok dan piring din depan pintu rumahnya.

2. Riwayat Pengobatan sekarang

Riwayat pengobatan kurang berhasil karena klien hanya control 2x dan tidak teratur

minum obat .

Diagnosa keperawatan: penatalaksanaan regimen terapiutik inefektif

3. Pengalaman trauma

1) Klien mengatakan pada usia 19 tahun pernah di kroyok oleh teman

sekampungnya saat melihat orkes di karenakan ingin melerai adikya yang

sedang berkelahi.

2) Klien mengatakan tidak pernah mengalami dan melihat aniaya seksual.

3) Klen mengatakan tidak pernah mengalami penolakan baik dikeluarga maupun di

masyarakat.

4) Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga.

5) Klien mengatakan tidak pernah melihat / mengalami tindakan kriminal.

Diagnosa Keperawatan : respon paska trauma

4. Pengalaman Masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan pada usia 19 tahun pernah di kroyok oleh teman sekampungnya

saat melihat orkes di karenakan ingin melerai adikya yang sedang berkelahi.

Diagnosa keperawatan:-resiko PK(perilaku kekerasan)

5. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang sakit sepertim yang di derita

klien dan dikeluarganya tidak ada yang pernah dirawat di RSJ

Page 3: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

Diagnosa keperawatan:-

V. STATUS MENTAL

1. Penampilan:

Klien memakai baju seragam RSJ cara berpakaian rapi, rambutnya di potong

pendek, memakai sandal, badan klien tidak bau.

Diagnose keperawatan :devisit perawatan diri

2. Kesadaran

Kualitas

Kesadaran berubah terbukti klien lebih sering menyendiri dan kurang mampu

berhubungan dengan orang lain.

Kuantitas

Composmentis, GCS : 4-5-6 terbukti klien bisa menjawab pertanyaan yang

diajukan.

Diagnosa keperawatan :gangguan proses pikir

3. disorientasi

Klien tidak mengalami gangguan disorientasi baik waktu,tempat maupun orang

terbukti pada saat perawat menanyakan waktu klien bias membedakan pagi, siang

dan malam, pada saat perawat menyanyakan tempat, klien bisa mengatakan berada

di RSJ Porong untuk berobat, klien mengenal beberapa teman di ruangan.

Diagnose keperawatan: -

4. Pembicaraan

Klien tidak mampu memulai pembicaraan, klien hanya menjawab jika diberi

pertanyaan, tetapi kadang-kadang pembicaraan tidalk terarah, nada pembicaraan

sedang-sedang saja, klien berbicara seperlunya

Diagnose Keperawatan: Kerusakan komunikasi

5. Aktivitas motorik

Klien suka keluyuran di luar ruangan, mau beraktivitas bila di motivasi.

Diagnosa keperawatan :Resiko cidera

Page 4: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

6. Afek dan emosi

Afek: Datar, terbukti saat klien bercerita tentang kejadian tidak menyenangkan

dan menyenangkan ekspresi wajah / roman wajah klien tidak menunjukkan

perubahan ekspresi wajah.

Diagnose keperawatan : Kerusakan komunikasi

Emosi: Cemas ringan, dibuktikan klien ingin pulang supaya bisa berkumpul

dengan keluarganya. Klien mengatakan jarang berkomunikasi dengan teman-

temannya.

Diagnose keperawatan: Ketidakberdayan

7. Persepsi - Sensorik

Klien tidak pernah mendengar bisikan – bisikan yang mengganggu aktivitasnya.

Diagnosan keperawatan: -

8. Proses pikir

a. Arus/bentuk pikir

Inkoheren, dibuktikan ketika klien diberi pertanyaan klien menjawab tetapi

jawaban klien nglantur atau tidak terarah.

b. Isi pikiran

Klien mengatakan bahwa ada orang yang ingin mencelakai atau

menyantet keluarga dan dirinya, klien sering membuang piring dan

sendok yang ditemukan di depan pintu rumahnya.

Klien mengatakan pernah membuang botol kopi karena merasa ada bau

mayat.

c. Bentuk Pikir

Non Realistic, karena klien mengatakan suatu keyakinan yang tidak

benar, dibuktikan dengan klien mengatakan bahwa ada orang yang ingin

menyantet dia dan keluarganya dan Klien sering menemukan piring dan

sendok di depan pintu rumahnya, Klien sering membuang piring dan

sendok

Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir

Page 5: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

9. Interaksi selama wawancara:

Pada saat wawancara klien kooperatif, pandangan klien tajam, terdapat rasa curiga,

klien lebih suka ditanya, klien lebih suka menyendiri.

Diagnosa keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial

10. Memori

a. Daya inga tjangka panjang

Klien mampu mengingat bahwa pernah masuk di RSJ tahun 2000

b. Daya ingat jangka menengah

Klien mempu mengingat bahwa 2 minggu lali klien sakit batuk pilek.

c. Daya ingat jangka pendek

Klien mengatakan jam 09.00 Wib tadi baru selesai rehab membuat kemoceng.

Diagnosa keperawatan:-

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tingkat konsentrasi baik terbukti pada saat klien diberi pertanyaan 6 + 4Tingkat

konsentrasi baik terbukti pada saat klien diberi pertanyaan 6 + 4 = 10.

Diagnosa keperawatan:-

12. Kemampuan penilaian

Saat diberi 2 pilihan, sebelum makan cuci tangan dulu atau langsung makan.

Klien menjawab cuci tangan dulu karena cuci tangan sebelum makan dapat

mencegah penyakit

Diagnosa keperawatan:

13. Daya tilik diri

Klien mengatakan tidak merasa sakit, karena klien merasa bahwa dirinya sehat

terbukti bisa melakukan aktivitas tanpa bantuan orang lain.

Diagnosa keperawatan: Gangguan Proses piker

VI. PEMERIKSAAN FISIK

(tanggal: 22 januari 2013, pukul: 10.00 WIB)

1. Tanda-tanda vital

TD : 130/90mmHg N : 82X/mnt S : 36,5❑0C RR : 18X/mnt

2. Ukuran

BB : 68kg

TB :165cm

Page 6: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

3. Keluhan fisik

Klien mengatakan 2mingu lalu sakit batuk.

4. Pemeriksaan fisik(head to toe)

a.Kepala: Rambut pendek, tidak beruban, tidak ada lesi tidak ada ketombe.

b. Mata: konjungtiva merah muda, tidak ada icterus, mata simetris, sclera putih.

c.Hidung: tidak ada polip, tidak kotor

d. Telinga: simetris kanan dan kiri,tidak ada gangguan pendengaran.

e.Leher: tidak ada pembesaran BVJ.

f. Thorak : bentuk simetris, tidak ada otot bantu pernafasan

g. Abdomen: tidak ada nyeri tekan

h. Genetalia: tidak di lakukan pengkajian.

i. Ekstremitas:kekuatan otot normal.

j. Integument: kulit sawo makan, tidak ada luka, tidak odem

Diagnosa keperawatan :-

VII. PSIKOSOSIAL

1. Genogram (klien terdekat)

Page 7: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

Keterangan :

: Laki-laki : Meninggal dunia

: Perempuan : Garis keturunan

: Orang yang tinggal serumah : Garis pernikahan

: Klien : Orang terdekat

Penjelasan :

Klien adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara.

Klien tinggal serumah dengan orang tua dan saudara atau adik terakhirnya, orang

terdekat adalah orang tuanya.

Klien mengatakan biasanya dirumah sering membantu orang tuanya di lading.

Dalam keluarga yang dominan mengambil keputusan adalah orang tua klien.

2. Konsep diri

a. Citra tubuh/gambaran diri:

Klien mengatakan menyukai bibirnya karena jika tersenyum klien merasa

ganteng, klien suka tubuh yang kurus tidak gemuk seperti ini.

b. Identitas diri:

Klien mengatakan dulu pernah bekerja sebagai petani, klien tidak senang

menjalani pekerjaannya karena dia bias membantu orang tuanya di lading, klien

merasa bangga sebagai laki – laki karena dia lebih bias bertanggungjawab.

c. Harga diri:

Klien mengatakan bahwa dia malu bekerja menjadi petani dan ingin bekerja

lebih baik lagi.

d. Ideal diri:

Klien mengatakan ingin pulang karena merasa dirinya sudah sembuh dan ingin

berkumpul dengan orang tua dan saudara – saudaranya.

e. Peran

Klien mengatakan bekerja sebagai petani dan penghasilannya dapat digunakan

untuk membantu orang tuanya, klien mengatakan dulu pernah menjadi anggota

karang taruna, di RS klien membantu jika dimotivasi.

Page 8: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

3. Hubungan sosial

a. Orang terdekat:

Dirumah :klien mengatakan dirumah dekat dengan klien adalah orang tuanya.

Di rumah sakit: klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat.

b. Peran serta dalamkegiatankelompok dan masyarakat:

Klien mengatakan setiap hari mengikuti rehabilitasi dan kegiatannya adalah

membuat kemoceng.

c. Hambatan dalam hubungan orang lain:

Klien mengatakan lebih suka jalan – jalan sendiri daripada dengan teman –

temannya.

Diagnose keperawatan:

4. Spiritual

1. Nilai dan keyakinan:

Klien mengatakan beragama Islam dan yakin kepada Allah SWT.

2. Kegiatan ibadah:

Di rumah :klien mengatakan saat di rumah sholat kadang-kadang

Di RS :klien mengatakan sholat jika ingin sholat.

Diagnosa keperawatan:-

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan.

Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan, makan 3x sehari, klien mampu

membersihkan alat makan

2. BAB / BAK

Klien mampu BAB/BAK secara rutin tanpa bantuan, menggunakan kamar mandi dan

WC ketika BAB/BAK, klien mampu membersihkan diri setelah BAB/BAK.

3. Mandi

Klien mampu mandi secara mandiri tanpa bantuan, mandi 2x sehari, mandi memakai

sabun, menyikat gigi dan ganti baju.

4. Berpakaian / berhias

Klien mampu menggunakan baju seragamnya, klien terlihat rapi.

5. Istirahat tidur

Tidur siang: klien mengatakan kadang-kadang tidur siang pukul 13.00-15.00 WIB

Page 9: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

Tidur Malam :Klien mengatakan tidur malam pukul 21.00-04.30 WIB setiap harinya.

6. Penggunaan Obat

Klien mengatakan minum obat sendiri namun dalam penggunaan obat dibantu oleh

perawat.

7. Pemeliharaan Kesehatan

Klien mengatakan membutuhkan perawatan lanjut dan keluarga diharapkan

mendukung seklama dirumah.

8. Aktivitas di dalam rumah

Klien mengatakan dirumah biasanya membantu orangtuanya diladang dan kadang-

kadang mencari kayu untuk dijual.

Diagnosa Keperawatan: -

IX. MEKANISME KOPINGKlien mengatakan biasanya jika mempunyai masalah selalu berdiam diri dan tidak pernah menceritakan ke orang lain. Klien suka menyendiri di kamar karena takut dengan orang.X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN1. Masalah dengan dukungan kelompok

Klien mengatakan mendapatkan dukungan dari keluarga,dokter,perawat, demi kesembuhan.

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan Klien jarang dirumah dan sering bekerja diladang.

3. Masalah dengan pendidikan Klien mengatakan tamat sekolah MI atau SD

4. Masalah dengan pendidikannyaKlien mengatakan pernah bekerja di Malaysia sebagai kuli di kebun Kelapa Sawit,memjadi tukang bakso dan terakhir jadi petani.

5. Masalah dengan perumahanKlien tiggal serumah dengan orang tua,nenek dan saudara terakhirnya.

6. Masalah dengan ekonomiKlien mengatakan masalah ekonomi sepenuhnya diurus oleh ornagtuannya

7. Masalah dengan kesehatanKlien mengatakan sakit kepalaDiagnosa Keperawatan : -

XI. ASPEK PENGETAHUANKlien mengatakan gangguan jiwa adalah orang yang suka marah – marah dan orang sakit jiwa perlu diobati.Diagnose keperawatan :-

Page 10: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

XII. ASPEK MEDIS1. Diagnosa Medis : F. 20. 002. Terapi medis :

Tablet Haloperidol 5 mg 1 - 0 -1 Tablet Chlorpromazine 100 mg 0 - 0 – 1 Tablet Thrinexyphenidyl 2 mg 1 - 0 – 1

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Resiko perilaku kekerasan2. Penatalaksaan regimen terapeutik3. Respon pasca trauma4. Gangguan proses pikir : waham curiga5. Resiko cidera6. Kerusakan interaksi social7. Gangguan konsep diri : harga dirin rendah8. Isolasi social9. Kerusakan komunikasi10. Ketidakberdayaan11. Koping individu inefektif12. Kurang pengetahuan tentang penyakit gangguan jiwa

XIV. PRIORITAS DIAGNOSE Gangguan proses pikir : waham curiga Kerusakan komunikasi verbal. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Page 11: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

ANALISA DATA

Nama : Tn “K” No. CM: 071609

Umur : 28 tahun Ruang : Cucak Rowo

No Analisa Data Masalah

1 2 3

1 DS:

Klien mengatakan masuk RSJ kembali sejak 2bulan yang lalu,klien merasa saat dirumah ada lorang yang ingin menyantet keluarga dan dirinya. Klien sering menemukan pring dan sendok didepan pintuh rumahnya. Klien sering membuang sendok dan piring.

DO:

- Klien tersenyum- Klien tidak mampu memulai

pembicaraan - Ekspresi wajah klien tenang- Klien sering jalan-jalan sendiri

Gangguan proses piker: Waham Curiga

2 DS:

Klien mengatakan tidak bisa memulai pembicaraan.

DO:

- Klien hanya menjawab jika diberi pertanyaan

- Ekspresi klien tidak berubah ketika bercerita tentang hal yang menyenangkan maupun tidakmenyenangkan

- Nada pembicaraan sedang- Klien berbicara sepenuhnya- Klien berbicara nglantur

Kerusakan komunikasi

- 3 DS:

- Klien mengatakan bahwa dia malu bekerja sebagai petani.

- Klien mengatakan lebih suka jalan-

Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah

Page 12: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

jalan sendiri- Klien mengatakan lebih suka badan

kurus daripada badan gemukDO:

- Klien sering menyendiri- Klien jarang ngomong- Kontak mata kurang

Page 13: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

INTERVENSI

Nama : Tn. K No. RM : 071609

Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd

1. Gangguan proses pikir : waham curiga

Tujuan Umum :

Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan terarah

Tjuan Khusus 1 :

Klien dapat membina hubungan saling percaya.

Kriteria Evaluasi:

- Ekspresi wajah bersahabat.

- Ada kontak mata.

- Mau berjabat tangan.

- Mau menjawab salam.

- Klien mau

1.1 bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.a. Sapa klien dengan

ramah baik verbal maupun non verbal.

b. Perkenalkan diri dengan sopan.

c. Tanyakan nama

Hubungan saling percaya menjadi dasar interaksi selanjutnya sehingga dapat terbina hubungan saling percaya dan klien lebih terbuka merasa aman dan mau berinteraksi.

Page 14: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

duduk berdampingan.

- Klien mau mengutarakan perasaannya.

lengkap dan nama panggilan yang disukai.

d. Jelaskan tujuan pertemuan.

e. Jujur dan menepati janji.

f. Tunjukkan sikap empati dan memerima klien apa adanya.

1.2 Jangan membantah dan mendukung waham klien.a. Katakan perawat

menerima keadaan keyakinan klien.“ saya menerima keyakinan anda ”

b. Katakana perawat tidak mendukung.“ sukar bagi saya untuk mempercayai “

1.3 Yakinkan klien dalam keadaan aman dan terlindungi.a. Anda berada di tempat

yang aman dan terlindung.

Meningkatkan orientasi klien pada realita dan meningkatkan rasa percaya klien terhadap perawat.

Suasana lingkungan persahabatan yang mendukung dalam komunikasi terapeutik.

Dengan orientasi ditentukan intervensi selanjutnya.

Reinforcement adalah penting

Page 15: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

b. Gunakan keterbukaan dan kejujuran, jangan tinggalkan klien sendirian.

1.4 Observasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari – hari dan perawatan diri.

untuk meningkatkan kesabaran diri klien.

Mengetahui penyebab curiga dan intervensi selanjutnya.

Page 16: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

INTERVENSI

Nama : Tn. K No. RM : 071609

Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd

Tujuan Khusus II :

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.

- Klien dapat mempertahankan aktivitas sehari – hari.

- Klien dapat mengontrol wahamnya.

2.1 Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistik.

2.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistik ( hati – hati terlibat dengan waham)

2.3 Tanyakan apa yang bias dilakukan ( kaitkan dengan aktivitas sehari – hari dan perawatan diri ) kemudian anjurkan untuk melakukan saat ini.

Klien terdorong untuk memiliki aktivitasseperti sebelumnya.

Page 17: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

2.4 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan sampai kebutuhan wahamnya tidak ada.perawat perlu memperhatikan bahwa klien penting.

Dengan mendengarkan klien akan merasa lebih diperhatikan sehingga klien akan mengungkapkan perasaannya.

Page 18: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

INTERVENSI

Nama : Tn. K No. RM : 071609

Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd

Tujuan khusus III

Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Kriteria Evaluasi :

- Kebutuan klien terpenuhi

- Klien dapat melakukan aktivitas secara terarah

- Klien tidak menggunakan atau membicarakan wahamnya.

3.1 Observasi kebutuhan klien sehari-hari.

3.2 Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi selama di rumah sakit.

3.3 Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham.

Dengan observasi dapat mengetahui kebutuhan klien.

Dengan mengetahui kebutuhannya yang tidak terpenuhi maka dapat di ketahui kebutuhan yang diperlukan.

Mengetahui keterkaitan antara yang tidak terpenuhi dengan wahamnya.

Page 19: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

3.4 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga.

3.5 Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.

Dengan meningkatkan aktifitas tidak akan mempunyai wakyu untuk mengikuti wahamnya.

Dengan situasi tertentu akan dapat mengontrol wahannya.

Page 20: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

INTERVENSI

Nama : Tn. K No. RM : 071609

Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd

Tujuan Khusus II :

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.

- Klien dapat mempertahankan aktivitas sehari – hari.

- Klien dapat mengontrol wahamnya.

2.1 Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistik.

2.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistik ( hati – hati terlibat dengan waham)

2.3 Tanyakan apa yang bias dilakukan ( kaitkan dengan aktivitas sehari – hari dan perawatan diri )

Klien terdorong untuk memiliki aktivitasseperti sebelumnya.

Page 21: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

kemudian anjurkan untuk melakukan saat ini.

2.4 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan.

Dengan mendengarkan

Page 22: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

INTERVENSI

Nama : Tn. K No. RM : 071609

Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd

Tujuan khusus IV :

Klien dapat berhubungan dengan realitas.

- Klien mampu berbicara secara realitas

- Klien mengikuti terapi aktifitas kelompok

4.1 Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri orang lain, waktu dan tempat)

4.2 Sertakan klien dalam terapi aktifitas kelompok : orientasi realitas

4.3 Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien.

Reinforcement adalah penting untuk meningkatkan kesadaran klien akan realitas.

Pujian dapat memotifasi kilien untuk meningkatkan kegiatan positifnya.

Page 23: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

Tujuan khusus V :

Klien dapat dukungan keluarga

- Kriteria keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

5.1 Diskusikan dengan keluarga tentang

- Gejala waham- Cara merawatnya - Lingkungan keluarga- flllow up dan obat

Perhatian keluarga dan pengertian keluarga akan dapat membantu klien dalam mengendalikan wahamnya.

Page 24: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

INTERVENSI

Nama : Tn. K No. RM : 071609

Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd

Tujuan khusus VI :

- Keluarga dapat menyebutkan pengertian tanda dan tindakan untuk merawat klien dengan waham.

- Klien dapat menyebutkan manfaat dosis dan efek

5.2 Anjurkan keluarga melaksanakan dengan bantuan perawat.

Page 25: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

Klien dapat menggunakan obat dengan benar.

samping obat.

- Klien dapat mendemonstrasika penggunaan obat dengan benar .

- klien dapat menyebutkan manfaat dan efek samping obat

- klien memahami obat tanpa konsul dan klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar dalam penggunaan obat .

6.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang obat, dosis frekuensi, dan efek samping obat dan akibat penghentian.

6.2 Diskusikan perasaan klien setelah minum obat.

6.3 Berikan obat dengan prinsip 5 benar dan observasi setelah minum obat.

Obat dapat mengontrol waham yang di alami klien.

Page 26: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn
Page 27: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Tn “K” No. CM: 071609

Umur : 28 tahun Ruang : Cucak Rowo

Tgl /Jam

Dx. Kep Implementasi EvaluasiTtd

22 Jan 13

16.00 WIB

Gangguan proses pikir : waham curiga

SP 1

1. Membantu orientasi realitas.

2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi.

3. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya.

4. Menganjirkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

S : Sore juga mbak.

- Nama saya “K” biasanya dipanggil “K”

- Iya, duduk di teras saja.

- Saya senang bisa berbincang – bincang ndengan mbak.

- Iya mbak saya merasa tenang dan nyaman berada di tempat ini tapi saya ingin pulang.

- Ya orang tidak suka dengan keluarga saya, bapak dan saudara saya meninggal secara bersamaan.

- Biasanya saya mencangkul di sawah, bekerja di ladang milik orang tua saya.

- Iya besok saya akan bantu-bantu berkebun disini.

Page 28: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

O:Klien mampu menyebutkan namanya,berjbat tangan,dsn menjawab salam,ada kontak mata amntara perawat dan klien

A:- Klien mampu

berorientasi secara realitas.

- Klien mampu mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi.

- Klien mampu memenuhi kebutuhannya.

- Klien mampu memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

P :

- Untuk pasien pertahankan SP 1 P

- Untuk perawat lanjutkan SP 2 P

Page 29: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

23 Jan 13

10.00 WIB

SP 2 P

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

2. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki.

3. Melatih kemampuan yang dimiliki.

S : Selamat pagi mbak

- Ya, saya suka jalan – jalan saja, main tarik tambang.

- Ya, jalan – jalan saja kadang beli kopi sama rokok mbak.

- Ya - Belajar sendiri

mbak dengan teman – teman.

- Pernah mbak dulu pas ada lomba disini, saya jadi juara.

- Ya dapat hadiah baju, saya senang.

- Saya ingin jadi juara terus.

O : klien mau berjabat tangan, klien mau menjawab salam, klien mau duduk disebelah perawat, ada kontak mata.

A :

- Klien mampu mengevaluasi jadwal kegiatan harian.

- Klien mampu berdiskusi tentang

Page 30: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn

kemampuan yang dimiliki.

- Klien klien mampu melatih kemampuan yang dimiliki

P :

- Untuk pasien pertahankan SP 2 P

- Untuk perawat lanjutkan SP 3 P