asuhan keperawatan jiwa krisis

16
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN KRISIS 1. Siti Hayuni 2. Bani Larasati 3. Eka Wahyuningtyas 4. Mary Danila Paays 5. Laras Sriana

Upload: riadinni-alita

Post on 18-Feb-2015

89 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

ASUHAN KEPERAWATAN JIWAPADA KLIEN KRISIS

1. Siti Hayuni

2. Bani Larasati

3. Eka Wahyuningtyas

4. Mary Danila Paays

5. Laras Sriana

Page 2: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Apa itu Krisis ? Krisis adalah suatu

kondisi dimana individu tak mampu mengatasi masalah dengan cara (mekanisme koping) yang biasa dipakai. (Asuhan Keperawatan Jiwa, Sujono Riyadi & Teguh Purwanto, 2009)

Krisis adalah gangguan internal yang diakibatkan oleh suatu keadaan yang dapat menimbulkan stress, dan dirasakan sebagai ancaman bagi individu. Krisis terjadi jika seseorang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan hidup yang penting, dan tidak dapat diatasi dengan penggunaan metode pemecahan masalah (koping) yang biasa digunakan.

Page 3: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Kenapa Bisa Krisis ?

Kehilangan : • Kehilangan orang

yang dicintai. • Perceraian. • Pekerjaan.

Transisi : • Pindah rumah • Lulus sekolah • Perkawinan• Melahirkan

Tantangan : • Promosi • Perubahan karir

Page 4: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Tipe – Tipe Krisis

Krisis Maturasi

Krisis Situasi

Krisis Sosial (Malapetaka)

Page 5: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Gejala Klien Krisis

Fisik•Adanya rasa sakit•Kurang / tidak nafsu makan •Insomnia•Gelisah •Sering menangis

Kognitif

•Bingung•Sulit berkonsentrasi •Pikiran yang kejar-mengejar•Tidak mampu mengambil keputusan

Perilaku

•Perilaku tidak biasanya•Impulsif •Sulit bertanggung jawab •Menarik diri

Emosional

•Ansietas•Suka marah – marah •Merasa bersalah •Sedih •Depresi •Paranoid•Curiga •Putus asa •Perasaan tidak berdaya

Page 6: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Tahap Krisis

Pra Krisis

KrisisPost Krisis

Page 7: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Fase – Fase Terjadinya Krisis

Fase 1 •Individu dihadapkan pada stressor pemicu.•Kecemasan meningkat, individu menggunakan teknik problem solving yang biasa digunakan.

Fase 2 •Kecemasan makin meningkat karena kegagalan penggunan teknik problem solving sebelumnya.•Individu merasa tidak nyaman, tak ada harapan, bingung.

Fase 3 •Untuk mengatasai krisis individu menggunakan semua sumber untuk memecahkan masalah, baik internal maupun eksternal.•Mencoba menggunakan teknik problem solving baru, jika efektif terjadi resolusi.

Fase 4 •Kegagalan resolusi•Kecemasan berubah menjadi kondisi panik, menurunnya fungsi kognitif, emosi labil, perilaku yang merefleksikan pola pikir psikotik

Page 8: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Pohon Masalah

Resiko Ansietas

Krisis

Stress

Mekanisme Koping Tidak Efektif

Peristiwa Kehilangan

Page 9: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA : KRISIS

Page 10: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Pengkajian

Peristiwa Pencetus, termasuk kebutuhan yang terancam oleh kejadian dan gejala yang timbul, misalnya : Kehilangan orang yang dicintai, baik karena perpisahan maupun

karena kematian. Kehilangan bio-psiko-sosial, seperti kehilangan salah satu bagian

tubuh karena operasi, penyakit, kehilangan pekerjaan, kehilangan peran social, dan lain-lain.

Kehilangan milik pribadi, misalnya kehilangan harta benda, kewarganegaraan, rumah digusur.

Ancaman kehilangan, misalnya ada anggota keluarga yang sakit, perselisihan yang hebat dengan pasangan hidup.

Perubahan-perubahan seperti pergantian pekerjaan, pindah rumah, garis kerja yang berbeda.

Ancaman-ancaman lain yang dapat diidentifikasi, termasuk semua ancaman terhadap pemenuhan kebutuhan.

Page 11: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Mengidentifikasi Persepsi Klien Terhadap Kejadian

Persepsi terhadap kejadian yang menimbulkan krisis, termasuk pokok-pokok pikiran dan ingatan yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Persepsi tersebut meliputi : Apa makna / arti kejadian bagi individuPengaruh kejadian terhadap masa depan. Apakah individu memandang kejadian

tersebut secara realistic.

Page 12: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Mengidentifikasi Sikap dan Kekuatan dari Sistem Pendukung

Meliputi keluarga, sahabat dan orang-orang penting yang mungkin dapat membantu pasien, seperti : Dengan siapa pasien tinggal ? Apakah punya teman tempat mengeluh / curhat ? Apakah pasien dapat menceritakan masalah yang

dihadapi bersama keluarga? Apakah ada orang / lembaga yang dapat member

bantuan ? Apakah punya keterampilan untuk mengganti

fungsi orang yang hilang, dan sebagainya ?

Page 13: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Mengidentifikasi Kekuatan dan Mekanisme Koping Sebelumnya

Apa yang biasa dilakukan saat mengatasi masalah ? Cara apa yang pernah berhasil dan tidak berhasil

serta apa saja yang menyebabkan kegagalan tersebut ?

Apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah sekarang ?

Apakah pasien suka menyendiri atau meninggalkan lingkungan agar dapat berpikir dengan jernih ?

Apakah pasien suka mengikuti latihan olahraga untuk mengurangi ketegangan ?

Apakah pasien mencetuskan perasaannya dengan menangis ?

Page 14: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

Perilaku Klien

Perasaan tidak berdaya, kebingungan, depresi, menarik diri, keinginan bunuh diri atau membunuh orang lain.

Perasaan diasingkan oleh lingkungannya.

Kadang-kadang menunjukka gejala somatic.

Page 15: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

5 Fase Respon Krisis Bencana

Dampak Emosion

al

Pemberani (heroine)

Bulan Madu

(Honey Moon)

Kekecewaan

Rekonstruksi

Reorganisasi

Page 16: Asuhan Keperawatan Jiwa Krisis

That is All&

Good Luck