asuhan keperawatan jiwa rsjd amino

24
Pada Sdr Y dengan masalah Utama Halusinasi Pendengaran di Ruang Nakula RSJD Dr. Amino Gondohutomo Asuhan Keperawatan

Upload: ferryalhayu

Post on 13-Apr-2016

248 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

selamat menikmati

TRANSCRIPT

Pada Sdr Y dengan masalah Utama Halusinasi Pendengaran di Ruang Nakula

RSJD Dr. Amino Gondohutomo

Asuhan Keperawatan

Ulya Nurafifatul Muna 12.090 Umar Said 12.091 Vivin Dwi Handayani 12.093

Disusun oleh :

Halusinasi didefinisikan

sebagai persepsi

sensori dari suatu obyek

tanpa adanya suatu

rangsangan dari luar.

Gangguan persepsi ini

meliputi seluruh panca

indra.

Berdasarkan pengamatan kami, jumlah

penderita halusinasi di

R. Nakula sekitar 50 %

dari 9 pasien.

Menilik kondisi tersbut di atas kami kelompok

terdorong mengambil topik

“Asuhan Keperawatan pada

Sdr Y dengan Masalah Utama

Halusinasi Dengar “ dengan harapan dapat bersama-

sama tim keperawatan ruang

Nakula pada khususnya untuk

memberikan asuhan

keperawatan klien halusinasi.

Latar Belakang

IDENTITAS Identitas Klien Inisial klien : Sdr Y Umur : 21 Th Alamat : Pati RM. No. : 099197 Tanggal pengkajian: 9 Juli 2014

ALASAN MASUK Sejak 1,5 bulan yang lalu klien suka menyendiri didalam kamar, tidak mau keluar rumah, bingung dan merasa ketakutan karena mendengar suara-suara yang membisikinya.

MK :Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

Pengalaman yang Tidak Menyenangkan

Klien pernah mengalami putus cinta dengan seorang wanita asal kalimantan.

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah

Faktor Predisposisi

PEMERIKSAAN FISIK Tanda-tanda Vital : T : 120/90 mmHg S : 37 0 C BB : 48 Kg N : 88 x / menit RR : 20 x/menit

Genogram

Psikososial

Konsep diri Identitas diri Klien menyadari dirinya seorang laki-laki dan

menerima statusnya. Peran diri Klien merasa dirinya sekarang tidak bisa berbuat

sesuatu. Ideal diri Klien mengatakan jika lulus SMA ingin menjadi

prajurit TNI, keinginan itu masih sangat ingin dicapai oleh klien walaupun dengan keadaanya sekarang ini

Harga diri Klien mengatakan sangat malu ketika ia dikeluarkan

dari sekolah dan turun kelas karena pindah sekolah, klien mengatakan bahwa dirinya tidak berguna

MK : Gangguan konsep diri : harga diri rendah Gambaran diri

Klien merasa tidak ada masalah dengan fisik yang dimilikinya.

 Hubungan Sosial Dulu klien memiliki banyak teman saat

sekolah, namun teman-temanya tersebut sering mengajak klien untuk minum-minuman keras dan mengkonsumsi pil dextro, setelah ketahuan orang tuanya klien mengkonsumsi pil dan minuman keras, klien cenderung lebih senang menyendiri dan lebih memilih tidur di rumah, klien jadi tidak suka berhubungan dengan orang lain.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

Pembicaraan Pembicaraan klien lambat, mampu menjawab pertanyaan dengan

jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Aktivitas motorik Klien saat diajak bicara duduk sambil menggerak-gerakkan anggota

badannnya atau tremor. Klien terlihat gelisah dan tegang saat diajak berkomunikasi. Klien juga sering mondar-mandir dari satu tempat ke tempat lain

MK : Resiko perilaku kekerasan Keluyuran Alam perasaan Klien merasa takut dan khawatir kalau tidak bisa pulang ke rumah

lagi, klien juga sedih kemapa bisa di bawa ke rumah sakit.  

Interaksi selama wawancara Klien seringkali terlihat melihat sekelilingnya ketika

diajak berkomunikasi, tidak ada kontak mata. Namun sesekali klien terlihat melotot dan bersuara

dengan nada membentak. Klien selalu curiga jika orang yang bertanya denganya adalah orang yang jahat

MK : resiko perilaku kekerasan Persepsi Klien mengatakan sering mendengar suara

temanya yang bernama Tohir dan selalu mengajaknya untuk bermain, suara tersebut selalu muncul dan ketika klien tidak mau diajak bermain, suara tersebut membuat klien ingin marah dan berteriak. Suara tersebut muncul sekitar 5x sehari

Masalah keperawatan : Perubahan sensori-persepsi : halusinasi pendengaran

Mekanisme Koping Ketika ada masalah atau kesulitan dalam

hidup, klien biasa mengatasinya dengan hal- hal yang negative yaitu dengan minum- minuman keras dan mengkonsumsi pil dextro secara berlebihan dan juga senang menyendiri. Klien melakukan hal-hal negative ini saat dulu masih sekolah.

MK : Koping individu tidak efektif

Masalah Psikososial dan Lingkungan Klien memilki permasalahan dengan

pendidikanya, dimana waktu klien kelas 3 SMA, klien dikeluarkan dari sekolah dan pindah sekolah dan turun kelas menjadi kelas 2. Sejak itu klien merasa malu dengan keadaanya karena klien tidak bisa sekolah dengan baik.

MK : Gangguan konsep diri : harga diri rendah

ANALISA DATA

Analisa Data

Masalah Keperawatan Gangguan persepsi sensori : halusinasi Resiko perilaku kekerasan Isolasi sosial : menarik diri Gangguan konsep diri : harga diri rendah Koping individu tidak efektif.

POHON MASALAH  

Pohon Masalah

DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan persepsi sensori halusinasi

pendengaran dan penglihatan

INTERVENSI

Intervensi

Implementasi dan Evaluasi IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KESIMPULAN Setelah membandingkan teori dan pelaksanaan asuhan

keperawatan pada klien F dengan halusinasi dengar, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Dengan melakukan kontak yang sering dan singkat disertai dengan tidak mendukung dan tidak menyangkal apa yang diungkapkan klien dapat membantu memutuskan siklus halusinasi klien dan mempercepat orientasi klien pada realita.

Terapi akitifitas kelompok : sosialisasi dan gerak merupakan bentuk terapi kelompok yang dapat membantu menyelesaikan masalah halusinasi dengar dan menarik diri.

Cara mengungkapkan marah yang kostruktif sangat diperlukan pada klien halusinasi dengar, khususnya isi halusinasinya bersifat menyuruh, mengejek dan mengancam.

PENUTUP

Dari kesimpulan di atas dapat kami memberikan beberapa saran sebagai berikut :

Dalam memberikan asuhan keperawatan klien dengan halusinasi dengar, hendaknya dilakukan kontak yang sering dan singkat dengan memodifikasinya berdasarkan kemampuan dan kebutuhan klien. Selain itu tidak mendukung dan tidak menyangkal isi halusinasinya.

Terapi aktifitas kelompok (TAK) hendaknya dilakukan secara rutin dan teratur karena merupakan sustu terapi yang dapat mempercepat proses penyembuhan. (dapat memutuskan stimulus internal klien dengan memberikan stimulus eksternal).

Klien dengan halusinasi dengar hendaknya diajarkan cara-cara marah yang konstruktif, terutama bila isi halusinasinya bersifat menyuruh, mengejek dan mengancam agar tidak membahayakan diri sendiri, orang lain atau lingkungan.

Cont.

DAFTAR KEPUSTAKAAN   Fortinash, K.M. dan Worrest, H.A.P. (1991). Psychiatric

Nursing Care Plans, St. Louis: Mosby Year Book.   Kumpulan Kuliah :Mata Ajaran Keperawatan Jiwa Dalam

Konteks Keluarga. Disajikan di Fakultas Ilmu Keperawatan -Universitas Indonesia, Jakarta: tidak dipublikasikan, 1997.

  Rawlins, R.P, dan Heacock, P.E. (1993). Clinical Mannual of

Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby Year Book.   Stuart, G.W, dan Sundeen, S.J. (1991). Principles and Practice

of PsychiatricNursing, 4 th ed. St. Louis: Mosby Year Book.

Terima Kasih