asma pada anak
DESCRIPTION
pppt referat asma anakTRANSCRIPT
REFERAT“ASMA PADA ANAK”
Disusun oleh :
Vania Eka Putri
1310221045
Pembimbing :
dr. Fauzi Mahfuzh, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
PERIODE 9 FEBRUARI – 18 APRIL 2015
Asma pada anakDefinisiMenurut Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) 2004, Asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten
(menetap) dengan karakteristik sebagai berikut: timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, ada riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau
keluarganya.Sedangkan menurut GINA ( Global Initiative for Asthma ) Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik saluran respiratorik dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T.
Anatomi, Fisiologi, Histologi Sistem Respirasi
Anatomi, Fisiologi, Histologi Sistem RespirasiRespirasi terdiri dari dua mekanisme, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Respirasi melibatkan otot-otot regular dan otot
bantu.Otot reguler bekerja dalam pernapasan normal, sedang otot bantu atau auxiliar bekerja saat pernapasan sesak.
Secara histologis, saluran napas tersusun dari epitel, sel goblet, kelanjar, kartilago, otot polos, dan elastin. Epitel dari fossa nasalis sampai bronchus adalah bertingkat toraks bersilia, sedang setelahnya adalah selapis kubis bersilia. Sel goblet banyak terdapat di fossa nasalis sampai bronchus besar, sedang setelahnya sedikit sampai tidak ada.
Epidemiologi Asma merupakan 10 besar penyebab
kesakitan dan kematian di Indonesia, hal itu tergambar dari data studi Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. SKRT 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke 5 dari 10 penyebab kesakitan.
Di poliklinik Subbagian Paru Anak FKUI-RSCM Jakarta, lebih dari 50% kunjungan merupakan penderita asma. Jumlah kunjungan di poliklinik Subbagian Paru Anak berkisar antara 12.000–13.000 atau rata-rata 12.324 kunjungan pertahun
PencetusAlergen InfeksiCuacaIritanKegiatan JasmaniISPARefluks gastroesofagitisPsikis
Faktor ResikoJenis KelaminUsiaRiwayat AtopiLingkunganRasAsap RokokOutdoor air pollution, Infeksi respiratorik.
Patogenesis Asma
Patologi AnatomiGambaran makroskopik yang penting dari
asma adalah : (1) Mukus penyumbat dalam bronki,(2) Inflamasi paru yang berlebihan.
Jalan udara seringkali tersumbat oleh mukus, yang terdiri dari sel yang mengalami deskuamasi. Musin sering mengandung komponen seroprotein yang timbul dari reaksi peradangan hebat dalam submukosa. Dinding bronki tampak lebih tebal dari biasa. Apabila eksudat supuratif terdapat dalam lumen, maka superinfeksi dan bronkitis harus diwaspadai.
Secara mikroskopik :1. hiperplasia dari kelenjar mucus, 2. bertambah tebalnya otot polos
bronkus dan 3. hipertofi serta hiperplasia dari sel
gobletmukosa4. Pertambahan jumlah limfosit
peradangan, terutama eosinofil terdapat pada mukosa yang edema.
Patofisiologi Asma
Asma terjadi akibat :1. Adanya obstruksi Saluran
respiratorik2. Hiperreaktivitas saluran respiratorik
Pencetus serangan
Reaksi antigen antibodi
(Hiperreaktivitas saluran napas)
Sel-sel inflamasi (sel
mast,makrofag,eosinofil,limfosit
T, basofil)
Melepaskan mediator
(Histamin,prostaglandin,,dll)
Kontraksi otot polos bronkus
Edema mukosaSekresi mukus
meningkat
Obstruksi saluran napas
Serangan ASMA
klasifikasi
Konsensus Pediatri Internasional III tahun 1998 :
1) Asma episodik jarang ( Asma ringan)
2) Asma episodik sering ( Asma sedang)
3) Asma kronik atau persisten (Asma berat)
Asma episodik jarang (Asma ringan)1. 70–75% dari populasi asma anak. 2. Biasanya terdapat pada anak umur
3–6 tahun.3. Serangan umumnya dicetuskan oleh
infeksi virus saluran napas atas. 4. Banyaknya serangan 3–4 kali dalam
satu tahun.5. Lamanya serangan paling lama
hanya beberapa hari saja
Asma episodik sering (Asma sedang)1. Golongan ini merupakan 28% dari
populasi asma anak. 2. Pada dua pertiga golongan ini
serangan pertama terjadi pada umur sebelum 3 tahun.
3. Frekuensi serangan paling banyak pada umur 8−13 tahun.
4. Umumnya gejala paling buruk terjadi pada malam hari dengan batuk dan mengi yang dapat mengganggu tidur.
Asma kronik atau persisten (Asma berat)
1. Pada 25% anak serangan pertama terjadi sebelum umur 6 bulan, 75% sebelum umur 3 tahun.
2. sering memerlukan perawatan di rumah sakit.
Asma menurut GINAAsma intermittenAsma persisten ringanAsma persisten sedangAsma persisten berat
Sign n Simptom
Trias Asma1. Mengi2. Dipsneu3. Batuk Hal ini terjadi secara episodik,
timbul bersama, dan diakhiri dengan batuk yang menghasilkan mukus yang lengket seperti benang liat.
DiagnosisAnamnesis yang baik cukup
untuk menegakan diagnosis.Ditambah dengan pemeriksaan
fisik dan,Pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
ASMA
Faktor pencetus serangan
Gejala timbul/memburuk terutama malam/dini
hari
Gejala berupa batuk
berdahak, sesak napas, rasa berat di
dada
Tidak dapat diobati dengan
obat batuk biasa
Pemeriksaan Fisikinspek
siPernapasa
n cepat dan sukar
Batuk-batuk
paroksimal
Pigeon chest
Ekspirasi memanjan
g
perkusiHipersonor
auskultasi
wheezing
Dapat terdengar
rhonki kering dan rhonki
basah
Pemeriksaan penunjangUji faal paru, efektif untuk anak
usia >6tahunFoto rontgen thoraksUji provokasi bronkusEosinofil sputumPenilaian status alergi
Diagnosis bandingBenda asing yang menekan
trakeaLaringomalasiaBronkitisAsma kardial
Pengobatan
1. Medikamentosa :Pelega (reliver)Bronkodilator : beta 2 agonis selektif (salbutamol oral dosis 0,1-0,15
mg/kgBB/kali setiap 6jam, terbutalin oral 0,05-0,1 mg/kgBB/kali setiap 6jam).
Aminofilin, dosis 16-20 mg/kgBB/hari.
AntikolinergikPengontrolAntiinflamasi :prednison, prednisolon atau
triaminisolon dengan dosis 1-2 mg/kgBB/hari diberikan 2-3 kali/hari selama 3-5 hari.
Non medikamentosa :1. Identifikasi dan pengendalian faktor
pencetus2. Kontrol secara teratur3. Pola hidup sehat
KomplikasiEmfisemaAtelektasisBronkietasisGagal napaskematian
PrognosisPerjalanan klinis asma
menentukan prognosis.Apabila ditangani semestinya
mortalitas kecil
TERIMA KASIH