askep hiperemesis gravidarum

14
ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM HIPEREMESIS GRAVIDARUM A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998) Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben- Zion, MD, hal : 232) Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112) Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999). Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya

Upload: intang-sulistiani-zen

Post on 07-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

HIPEREMESIS GRAVIDARUMA.    Pengertian

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998)Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-Zion, MD, hal : 232)Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112)Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainyaDalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencingHiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda

B.     Etiologi

Page 2: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan : ( Rustan Mochtar, 1998 )

1.      Faktor Organik,Yaitu karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.

2.      Faktor Psikologik.Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.

3.      Faktor EndokrinHipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain.

C.    PatofisiologiPerasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di samping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung ( sindroma mollary-weiss ), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

D.    Manifestasi Klinis1.      Tanda dan Gejala

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut Hiperemesis  gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai Hiperemesis gravidarum. Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

Page 3: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

a.      Tingkatan I (ringan)·         Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita·         Ibu merasa lemah·         Nafsu makan tidak ada·         Berat badan menurun·         Merasa nyeri pada epigastrium·         Nadi meningkat sekitar 100 per menit·         Tekanan darah menurun·         Turgor kulit berkurang·         Lidah mengering·         Mata cekungb.      Tingkatan II (sedang)·         Penderita tampak lebih lemah dan apatis·         Turgor kulit mulai jelek·         Lidah mengering dan tampak kotor·         Nadi kecil dan cepat·         Suhu badan naik (dehidrasi)·         Mata mulai ikterik·         Berat badan turun dan mata cekung·         Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi·         Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuriac.       Tingkatan III (berat)·         Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma)·         Dehidrasi hebat·         Nadi kecil, cepat dan halus·         Suhu badan meningkat dan tensi turun·         Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati

wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan penurunan mental·         Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati2.      Pemeriksaan Diagnostika.       USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan

adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.b.      Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.c.       Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.3.      Komplikasi·         Dehidrasi berat·         Ikterik·         Takikardia·         Suhu meningkat·         Alkalosis

Page 4: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

·         Kelaparan·         Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan

keluarga·         Menarik diri dan depresi

E.     Penatalaksanaan1.      Pencegahan·         Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan

memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.

·         Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

·         Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.·         Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat

dingin.

2.      Obat-obatanSedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin

3.      IsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

4.      Terapi psikologikPerlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

5.      Cairan parenteralBerikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.

6.      Penghentian kehamilanPada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium,

Page 5: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

7.      Dieta.      Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.

Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.

b.      Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.

c.       Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.

Page 6: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DGN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A.    Pengkajian1.      Pengkajian Data Subjektifa.       Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur,

agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat.

b.      Keluhan utama: mual muntah yg hebat pada pagi hari atau setelah makan, nyeri epigastrik, tidak nafsu makan, merasa haus

c.       Riwayat kehamilan saat ini: meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan antenatal, dan komplikasi

d.      Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan muntah, kaji warna volume, frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga factor yg memperberat dan memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang pernah dilakukan.

e.       Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat penyakit obstetric dan ginekologi, kolelithiasis, gangguan tiroid, dan gangguan abdomen lainnya

f.       Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapar dengan lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan, dll

g.      Riwayat diet: khususnya intake cairanh.      Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomeni.        Integritas Ego: seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, dllj.        Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,

eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.

2.      Pengkajian Data Objektifa.       TTV: ada tidaknya demam, takikardi, hipotensi, frekuensi nafas meningkat,

adanya nafas bau asetonb.      Status Gizi: Berat Badan meningkat/menurunc.       Status Kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi, hipotensid.      Status Hidrasi: Turgor kulit, keadaan membrane mukosa, oliguria

Page 7: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

e.       Keadaan Abdomen: Suara Abdomen, adanya nyeri lepas/tekan, adanya distensi, adanya hepatosplenomegali, tanda Murpy.

f.       Genitourinaria: nyeri kostovertebral dan suprapubikg.      Status Eliminasi: Perubahan konstipasi feses, konstipasi dan perubahan

frekuensi berkemihh.      Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan perkembangan janin (apakah sesuai

dengan usia kehamilan)

B.     Diagnosa Keperawatan1.      Defisit volume cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan akibat muntah dan

intake cairan yang tidak adekuat2.      Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan muntah yang

menetap3.      Nyeri pada epigastrium b/d muntah berulang4.      Intoleransi aktivitas b/d kelemahan akibat tidak adekuatnya nutrisi5.      Ketakutan b/d efek hyperemesis pada kesejahteraan janin

C.    Intervensi Keperawatan1.      Diagnosa Keperawatan I

Kriteria Hasil:·         Keseimbangan cairan kembali ke kondisi normal·         Klien tidak muntah lagi·         Klien mengkonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah adekuat

Intervensi:a.       Kaji status intake dan output cairan

RASIONAL Pengkajian tersebut menjadi dasar rencana askep dan evaluasi intervensi

b.      Timbang BB setiap hariRASIONAL Penurunan BB dapat terjadi karena muntah berlebihan

c.       Beri cairan intravena yg terdiri dari glukosa, elektrolit dan vitaminRASIONAL mencegah kekurangan cairan dan memperbaiki keseimbangan asam basa

d.      Anjurkan klien untuk mengkonsumsi cairan peroral dengan perlahanRASIONAL Pemberian cairan dan makanan sesuai dengan toleransi klien

2.      Diagnosa Keperawatan IIKriteria Hasil:

·         Klien mengkonsumsi diet oral yg mengandung gizi adekuat·         Klien tidak mengalami mual muntah·         Klien mengalami peningkatan BB yang sesuai selama kehamilan

Intervensi:

Page 8: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

a.       Batasi intake oral selama 24 – 48 jamRASIONAL Pembatasan dianjurkan untuk klien agar lambung istirahat

b.      Anjurkan klien menghindari makanan berlemakRASIONAL Dapat menstimulasi mual dan muntah

c.       Tingkatkan jumlah makanan secara perlahan sesuai kemampuan pasienRASIONAL Nutrisi dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan janin

d.      Anjurkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan atau setelah muntahRASIONAL Meningkatkan kenyamanan, mengurangi asam yg mengenai gigi.

e.       Pantau TFU dan DJJRASIONAL Malnutrisi klien berdampak terhadap pertumbuhan janin dan mengakibatkan kemunduran perkembangan janin

3.      Diagnosa Keperawatan IIIKriteria Hasil:

·         Rasa nyaman terpenuhiIntervensi:

a.       Kaji tingkat nyeriRASIONAL Mengetahui tingkat nyeri dan menentukan rencana tindakan selanjutnya

b.      Atur posisi dengan kepala lebih tinggi selama 30 menit setelah makanRASIONAL Dapat mengurangi tekanan pada gastrointestinal

c.       Alihkan perhatian klien pada hal yang menyenangkanRASIONAL Dapat melupakan rasa nyeri

d.      Anjurkan klien untuk mengonsumsi jahe (dalam bentuk teh jahe) dan permen rasa mintRASIONAL Untuk mengurangi rasa mual dan muntah pada ibu hamil

e.       Kolaborasi dalam pemberian antiemetic dan sedativeRASIONAL Mengurangi muntah dan membuat tenang sehingga mengurangi nyeri

4.      Diagnosa Keperawatan IVKriteria Hasil:

·         Klien menunjukan peningkatan kemampuan dalam beraktivitas sesuai kemampuan

Intervensi:a.       Anjurkan klien dalam membatasi dengan istirahat yang cukup

RASIONAL Menghemat energy dan meminimalkan kelelahan uterusb.      Bantu klien beraktivitas secara bertahap jika muntah berkurang

RASIONAL Aktivitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma dan meringankan klien dalam memenuhi kebutuhannya

c.       Bantu Klien dalam memenuhi kebersihan diri

Page 9: ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

RASIONAL Kebersihan diri dapat meningkatkan kenyamanan dan menumbuhkan kondisi sehat serta sejahtera

5.      Diagnosa Keperawatan VKriteria Hasil:

·         Klien akan mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya tentang kesejahteraan janinIntervensi:

a.       Perlihatkan sikap menerima  rasa takut klienRASIONAL Sikap menerima rasa takut klien memungkinkan komunikasi terbuka

b.      Dorong klien untuk mengungkapkan perasaaan dan kekhawatirannyaRASIONAL Ditakutkan akan berdampak buruk terhadap kondisi janin

c.       Bantu klien dalam mengidentifikasi kekuatan dirinya dan mekanisme kopingRASIONAL Dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan klien mengatasi penyakit dan efek-efeknya

d.      Beri klien informasi tentang risiko potensial yang dapat terjadi pada janinnyaRASIONAL Pengetahuan tentang risiko potensial pada janin dapat membantunya menghilangkan rasa takut.

D.    Evaluasi Keperawatan1.      Keseimbangan cairan dan elektrolit2.      Frekuensi dan beratnya muntah3.      Intake oral4.      Pengetahuan dan kesanggupan klien untuk mengikuti diet yang telah

diprogramkan5.      Tingkat nyeri epigastrium6.      Kemampuan dalam beraktivitas7.      Kebersihan membrane mukosa oral8.      Mekanisme koping dalam penerimaan kehamilan9.      Perasaan dan kekhawatiran terhadap kesejahteraan janin meliputi TFU dan DJJ

Diposkan oleh Bintang Baskoro di 03.55 

http://binbask.blogspot.co.id/2013/01/askep-hiperemesis-gravidarum.html