artikel cts
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Artikel CTs
1/7
CARPAL TURNER SINDROMPADA PEKERJA KONVEKSI
DI KARYA 3 DIMENSI
Abdullah Ahmad
Kedokteran Okupasi, Bagian Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Muslim Indonesia
Latar Belakang: Dalam kehidupan sehari-hari sering kita banyak temui berbagai pekerjaan
yang bisa menimbulkan permasalahan seperti penyakit yang berhubungan dengan otot dan
rangka atau yang dikenal sebutan musuloskeletal disorders!M"Ds# dan salah satunya adalah
pekerjaan tukang jahit$ Biasanya istilah yang termasuk dalam keluhan muskuloskeletal akibat
kerja !work related musculoskeletal disorder# adalah Cumulative Trauma Disorder !%&D#,
Repetitive Motion Illness !'MI#, danRepetitive Strain Injury !'"I#$ %arpal turner sindrome
merupakan salah satu jenis cunzmulative trauma disorders !%&D# yang disebabkan
terjebaknya nervus medianus dalam tero(ongan arpal pada pergelangan tangan dengan
gejala nyeri, kebas dan kesemutan pada jari-jari dan tangan di daerah persara)an nervus
medianus$
Metode : *enelitian ini menggunakan metode penelitian deskripti) dengan pendekatan ross
setional melalui proses walk through survey$ "ampel berasal dari tempat usaha kon+eksi
KA'A DIM./"I$ "asaran adalah pekerja yang melakukan gerakan yang menimbulkan
tekanan biomekanik berulang pada tangan dan pergelangan !bagian pemotongan, penjahitan,
perapian, membuat pola dan pengepakan#$
Distribusi sampel penelitian berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan, didapatkan hasil
bah(a dari ke tujuh pekerja sering mengalami rasa kebas pada bagian tangan dan pergelangan
tangan
Hasil : *re+alensi terjadinya %&" hampir mendekati angka 0112 terjadi pada pekerja di
KA'A DIM./"I$ Faktor yang dominan adalah )aktor ergonomi yaitu *egal pada bagian
lengan pergelangan tangan ini bisa disebabkan oleh akti+itas menjahit yang monoton,
sehingga bisa menyebabkan pegal-pegal pada bagian lengan dan pergelangan tangan$
Kesi!"lan # Faktor ergonomi merupakan )aktor yang sangat mendukung timbulnya
keluhan kebas pada pekerja di bagian penjahitan, pemotongan bahan dan pengukuran model$
3al ini disebabkan pejanan repetiti+e motion pada lengan dan tangan dalam jangka (aktu 01
kali permenit beresiko menyebabkan keluhan arpal turner sindrome$
-
7/25/2019 Artikel CTs
2/7
LA$AR BELAKAN%
%arpal turner syndrome !%&"#
adalah salah satu jenis ummulati+e
trauma disorders !%&D# yang disebabkan
terjebaknya ner+us medianus dalam
tero(ongan arpal pada pergelangan
tangan dengan gejala nyeri, kebas dan
kesemutan pada jari-jari dan tangan di
daerah persara)an ner+us medianus !0#$
/ational 3ealth Inter+ie( "tudy
!/I3"# nmemperkirakan bah(a pre+alensi
%&" yang dilaporkan sendiri di antara
populasi de(asa adalah sebesar l,442
!5,6juta# !0#$
*enelitian lain melaporkan %&"
adalah salah satu dari jenis penyakit
yang tersering di dalam golongan %&D
dengan pre+alensi sebesar 712, sedangkan
%&D merupakan penyebab lebih dari 412
penyakit akibat kerja pada ekstremitas atas
!5,#$
Di Indonesia, unitan pre+alensi
%&" dalam masalah kerja belum diketahui
karena sampai tahun 5110 masih sangat
sedikit diagnosis penyakit akibat kerja
yang dilaporkan karena berbagai hal,
antara lain sulitnya diagnosis !7#$
*enelitian pada pekerjaan dengan
risiko tinggi pada pergelangan tangan dan
tangan melaporkan pre+alensi %&" antara
4,62 sampai dengan 042 !4,6#$ *enelitian
3arsono pada pekerja suatu perusahaan
ban di Indonesia melaporkan pre+alensi
%&" pada pekerja sebesar 05,82 !4#$
"il+erstein dan peneliti lain melaporkan
adanya hubungan positip antara keluhan
dan gejala %&" dengan )aktor keepatan
menggunakan alat dan )aktor kekuatan
melakukan gerakan pada tangan !8,9#.
%arpal tunnel syndrome menjadi
pusat perhatian peneliti oleh karena
merupakan salah satu jenis %&D yang
paling epat menimbulkan kelainan pada
pekerja, berupa keaatan yang selain
menyebabkan nyeri, dapat pula
membatasi )ungsi)ungsi pergelangan
tangan dan tangan sehingga berpengaruh
terhadap pekerjaan sehari-hari$Di pihak
pengusaha menimbulkan kerugian akibat
menurunnya produkti+itas, pengeluaran
meningkat dalam bentuk biaya
pengobatan dan pembayaran ganti rugi
karena keterbatasan dan keaatan
pekerja!4#$ "ebagai ontoh, Biro statistik
pekerja di Amerika "erikat menatat lebih
dari 612 klaim ganti rugi yang diterima
berhubungan dengan kelainan
pergelangan tangan dan tangan tennasuk
%&"$
Dengan melihat kegiatan industri
di Indonesia, diperkirakan kemungkinan
jumlah %&" di kalangan pekerja lebih
besar, angka-angka yang mendekati
kebenaran belum dimiliki, sehingga
tindakan penegahan belum mendapat
prioritas, sedangkan prognosis %&" lebih
baik bila dapat didiagnosis sedini
mungkin sehingga dipandang perlu untuk
-
7/25/2019 Artikel CTs
3/7
melakukan penelitian mengenai %&" dan
upaya pengendaliannya$
Berdasarkan hal tersebut, telah
dilakukan penelitian pada pekerja di
perusahaan garmen dengan pertimbangan
banyak pekerjaan yang dilakukan dengan
pergelangan tangan dan tangan yang
dapat menimbulkan %&", dengan tujuan
diperolehnya pre+alensi %&" di beberapa
perusahaan garmen, besar tekanan
biomekanik berulang pada tangan dan
pergelangan tangan, dan diperoleh
hubungan antara umur, jenis kelamin,
masa kerja, tekanan biomekanik berulang
dengan %&"$
ME$ODE PENELI$IAN
*enelitian ini menggunakan
metode penelitian deskripti) dengan
pendekatan ross setional melalui proses
walk through survey$ "ampel berasal dari
tempat usaha kon+eksi KA'A
DIM./"I$
"asaran adalah pekerja yang
melakukan gerakan yang menimbulkan
tekanan biomekanik berulang pada tangan
dan pergelangan !bagian pemotongan,
penjahitan, perapian, penggosokkan dan
penga(asan#$
Distribusi sampel penelitian
berdasarkan jenis pekerjaan yang
dilakukan, didapatkan hasil 6 dari 8
pekerja mengeluh pernah mengalami kebas
dan rasa pegal pada tangan dan
pergelangan tangan
mur termuda dalam penelitian ini
09 tahun, namun tidak mengalami keluhan
yang sama$karena (aktu bekerja kurang
dari bulan$
*enelitian pada studi ross
setional terdapat beberapa kelemahan
yaitu kurangnya jumlah kasus yang
didapatkan, berat- ringannya kasus yang
sulit ditentukan karena keterbatasan sarana
pemeriksaan, dan kurangnya (aktu yang
didapatkan untuk melanjutkan sur+ey$
"elain itu, penelitian dengan studi ini tidak
menggambarkan perjalanan penyakit,
insiden, maupun prognosis penyakit$
Bahan yang digunakan pada sur+ei
ini adalah checklist yang di buat$
Checklist ini dibuat berdasarkan in)ormasi
yang diperlukan daripada tujuan sur+ei ini
dilakukan$ *ada sur+ei ini, in)ormasi yang
diperlukan adalah ada tidaknya )aktor
ha;ard, alat kerja apa yang digunakan, alat
pelindung diri yang digunakan,
ketersediaan obat pk di tempat kerja,
keluhan atau penyakit yang dialami
pekerja dan upaya pengetahuan mengenai
K kepada pekerja kon+eksi$
*eralatan yang diperlukan untuk
melakukan walk through survey antara
lain:
- Alat tulis menulis: Ber)ungsi sebagai
media untuk penatatan selama sur+ei
jalan sepintas$
-
7/25/2019 Artikel CTs
4/7
- Kamera digital: Ber)ungsi sebagai alat
untuk memotret kegiatan dan
lingkungan usaha kon+eksi$
- Check List: Ber)ungsi sebagai alat untuk
mendapatkan data primer
mengenai sur+ey jalan sepintas yang
dilakukan$
%ara sur+ey yang dilakukan adalah dengan
menggunakan alk Through Survey$
&eknik alk Through Surveyjuga dikenali
sebagai !ccupational "ealth "azards$
ntuk melakukan sur+ei ini, dapat dimulai
dengan mengetahui tentang manejemen
perenanaan yang benar, berdiskusi
tentang tujuan melakukan sur+ey, dan
menerima keluhan-keluhan baru yang
rele+en$
Bahaya apa dan dalam situasi yang
bagaimana bahaya dapat timbul,
merupakan sebagai hasil dari
penyelenggaraan kegiatan alk Through
Survey$ Mengenal bahaya, sumber bahaya
dan lamanya paparan bahaya terhadap
pekerja$
*ihak okupasi kesehatan dapat
kemudian merekomendasikan monitoringsur+ei untuk memperoleh kadar kuantitas
eksposur atau kesehatan okupasi mengenai
risk assessment$
alk Through Survey ini adalah
bertujuan untuk memahami proses
produksi, denah tempat kerja dan
lingkungannya seara umum$ "elain itu,
mendengarkan pandangan pekerja dan
penga(as tentang K,
memahami pekerjaan dan tugas-
tugas pekerja, mengantisipasi dan
mengenal potensi bahaya yang ada dan
mungkin akan timbul di tempat kerja atau
pada petugas dan mengin+entarisir upaya-
upaya K yang telah dilakukan menakup
kebijakan K, upaya pengendalian,
pemenuhan peraturan perundangan dan
sebagainya$
"ur+ey dilakukan di usaha kon+eksi
KA'A DIM./"I selama 0 minggu
! 5 mei 5106 < 58 mei 5106 #, yaitu :
$anggal Kegiatan
5 Mei 5106- Melapor ke bagian K '" Ibnu "ina
- *engarahan kegiatan
57 Mei 5106
# *embuatan proposal walk through
survey
# alk through survey
54 Mei 5106
# *embuatan laporan alk through
survey
# *embuatan status okupasi
56 Mei 5106 - *embuatan jurnal okupasi
58 Mei 5106 - *resentasi laporan walk through survey
HASIL
*ada penelitian ini diambil sampel
dalam berbagai jenis pekerjaan di tempat
usaha kon+eksi dan dari perhitungan sampel
didapatkan sampel sebanyak 8 !total jumlah
pekerja#$
-
7/25/2019 Artikel CTs
5/7
Dari renana (aktu yang telah
ditetapkan, terkumpul data yang didaptkan dari
hek list yang dibuat$ Dari hasil hek list
diperoleh 6 pekerja mengalami rasa kebas dan
rasa pegal pada tangan dan pergelangan tangan
dimana ke 6 pekerja telah bekerja lebih dari 4
tahun di bidang kon+eksi$ Ke 4 dari 6 pekerja
semuanya perempuan$ "isanya 0 pekerja tidak
mengalami keluhan apapun karena masa kerja
kurang dari bulan$
*re+alensi terjadinya %&" adalah
94,85 2 terjadi pada pekerja di usaha kon+eksi
KA'A DIM./"I$ Faktor yang dominan
adalah )aktor ergonomi yaitu posisi kerja
yang berdiri, membungkuk, jongkok, dan
pergerakan tangan yang repetiti+e seperti
mengukur, menggunting, melipat dan
menggambar pola$
Berdasarkan data yang telah
didapatkan, ditemukan : Faktor psikososial
merupakan )aktor yang sangat mendukung
adanya keluhan rasa kebas dan rasa pegal
pada tangan dan pergelangan tangan, hal ini
disebabkan terkadang pekerja di kejar target
untuk menyelesaikan pesanan konsumen
sehingga di butuhkan keepatan dan ketepatan
dari anggota gerak pekerja terutama tangan
dan pergelngan tangan$ 3al ini sesuai denganpenelitian "il+erstain dkk yang
melaporkan keepatan gerak dan
besar tekanan biomekanik berhubungan
dengan %&"$ 3ubungan terkuat diperoleh
antara %&" dengan )aktor keepatan !9#$
Berdasarkan kepustakaan dikatakan
masa kerja minimal sebelum terjadinya%&" berkisar antara 0-7 tahun dengan
ratarata 5 tahun !4#$ 3arsono melaporkan
terjadi peningkatan seara proporsional
antara peningkatan masa kerja dengan
peningkatan terjadinya %&", (alaupun
tidak bermakna$
Berdasarkan penelitian &irsa Iriani
Maya 'ina tentang =hubungan repetiti+e
motion dengan keluhan arpal tunnel
syndrome pada pekerjaan menjahit di
bagian kon+eksi di *t$ Dan liris sukoharjo>
didapatkan hasil :
3asil uji statistik menunjukkan bah(a
0112 responden mengalami keluhan
arpal turner sindrome sehingga dapat
diartikan ada hubungan yang sangat
signi)ikan antara repetiti+e motion
dengan keluhan arpal turner sindrome
pada pekerjaan menjahit di bagian
kon+eksi I *&$ DA/ ?I'I"
"KO3A'@O$
Apabila masa kerja lama, maka tenaga
kerja terpajan repetiti+e motion
semakin banyak, sehingga skor
keparahan keluhan arpal turner
sindrome semakin tinggi$
*ertambahan umur dapat memperbesar
resiko terjadinya arpal turner
sindrome, berkaitan dengan kondisi
)isik yang semakin melemah dan
pengaruh perubahan hormonal pada
masing-masing indi+idu$
Berdasarkan hasil rumus koe)isien
determinan, sumbangan hubungan
repetiti+e motion dengan keluhan arpal
-
7/25/2019 Artikel CTs
6/7
turner sindrome sebesar ,52$ "edangkan
1,92 dipengaruhi oleh )aktor lain !tekanan
mekanik pada tendon, sikap kerja kaku dan
aneh, getaran lokal ber)rekuansi bebas, dan
sarung tangan karet yang sempit#$
KE$ERBA$ASAN PENELI$IAN
*enelitian ini tentunya tidak
terlepas dari keterbatasan, adapun
keterbatasan dari penelitian ini adalah
checklist yang dibuat hanya menentukan
hubungan penyakit akibat kerja tapi tidak
dapat menentukan insidens, berat
ringannya penyakit, dan prognosis
penyakit$
Keterbatasan lainnya adalah tidak
dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh
terhadap seluruh responden, karena
keterbatasan sarana pemeriksaan, dan
keterbatasaan (aktu penelitian, karena
untuk menganalisa )aktor terjadinya kasus
penyakit nyeri punggung ba(ah perlu
diketahui ri(ayat penyakit terdahulu dan
ri(ayat pekerjaan di tempat lain yang
mungkin berhubungan dengan keluhan
yang dirasakan sekarang$
"elain itu checklist yang hanya
ter)okus pada )aktor penyebab penyakit
akibat kerja, tidak memenuhi semua poin-
poin yang diperlukan untuk mendiagnosis
penyakit dari keluhan yang dirasakan$
*erlu penelitian yang lebih mendalam dan
pemeriksaan yang lebih lengkap untuk
dapat menilai seara keseluruhan penyebab
dari keluhan yang dirasakan oleh pekerja$
Akhirnya kami berasumsi bah(a
bila terdapat gejala keenderungan nyeri
musuloskeletal dan mental-emosional
pada responden dengan hasil sur+ey
diagnosis nyeri dan penyakit akibat kerja
tidak menunjukkan nilai yang berarti ,
maka tidak menutup kemungkinan keluhan
yang dirasakan pasien juga karena
kontrribusi dari )aktor indi+idu dan )aktor
lingkungan lain, selain lingkungan tempat
kerja$
*enelitian ini juga tidak
mengklasi)ikan berat ringannya penyakit,
berdasarkan keluhan dari pekerja, juga
tidak dapat menentukan penatatalaksanaan
yang tepat untuk menegah keluhan dari
pekerja, juga tidak dapat menentukan
penatalaksanaan yang tepat untuk
menegah atau mengurangi keluhan
DA&$AR P'S$AKA
0$ &anaka ", Deanna K , "eligman *@$
*re+alene and ork-relatedness o)
"el) 'eported %arpal &unnel
"yndrome Among $"$orkers:
Analysis o) &he upational
3ealth"upplement Data o) 099
/ational 3ealthInter+ie( "ur+ey$ Am
@ Ind Med, 04C 58:74 0-781$
5$ Barbieri *$ .pidemi o)
Musulotendemous *athologies o)&he pper ?imbs ! %umulati+e
-
7/25/2019 Artikel CTs
7/7
trauma Disorders # in roup o)
Assembly (orkers$ 0C Mid-?a+,
/o+-De, 0C 798-411$
$ Mahoney @$ %ummulati+e &rauma
Disorders and %arpal &unnel
"yndrome: "orting out the %on)usion$
%an @ *last "urg 04C !7#: 094- 09$
7$ anri E$ .+aluasi *elaksanaan
*emeriksaan Kesehatan &enaga Kerja
di Indonesia$ "eminar "ehari /asional
"ur+eilans Kesehatan *eke rja$
@akartaC 5110$p$
4$ 3arsono '$ %arpal &unnel
"yndrome at orkers ho ere
.posed by 'epeated Biomehanial*ressures at 3and and rist in &ire
Industry '"I/ %ompany$ 04
6$ %hiang 3O$ *re+alene o) "houlder
and pper ?imbs Disorders Among
orkers in the Fish *roessing
Industry$ "and-@-ork-
.n+ironment-3ealth, 0, AprilCl
! 5#: 056- 00$
8$ oung G?, "aton M K$ Deteting
%umulati+e &rauma Disorders in
orkers *er)orming 'epetition &asks$
Am @ Ind Med, 04,58C 7 0-70$
9$ "il+ertein BA, Fins ?H@$ Oupational
Fators and %&"$ Am @ Ind Med,
098, 0 0C7- 49$
$ ?(anga, ook &ye %ho, Oyeni 1$ In:
"ampling and .stimating *opulation
Galues$ 5nd ed$ ene+a orld 3ealth
Organi;ationC 09$ p$66-8