refrat cts dhila
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyakit yang paling sering mengenai nervus medianus adalah
neuropati tekanan / jebakan (entrapment neuropathy). Di pergelangan tangan,
nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal (carpal tunnel) dan
menginnervasi kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibu jari,
telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari manis. Pada saat berjalan
melalui terowongan inilah nervus medianus paling sering mengalami tekanan
yang menyebabkan terjadinya neuropati tekanan yang dikenal dengan istilah
Sindroma Terowongan arpal / ST (Carpal Tunnel Syndrome/ !TS). Sindrom
ini merupakan sindrom yang timbul akibat ". #edianus tertekan di dalam Carpal
Tunnel (terowongan karpal) di pergelangan tangan, sewaktu nervus melewati
terowongan tersebut dari lengan bawah ke tangan. !TS merupakan salah satu
penyakit yang dilaporkan oleh badan$badan statistik perburuhan di negara maju
sebagai penyakit yang sering dijumpai di kalangan pekerja$pekerja industri
(%agga, &').
Tingginya angka prevalensi yang diikuti tingginya biaya yang harus
dikeluarkan untuk pengobatannya membuat permasalahan ini menjadi masalah
besar dalam dunia okupasi. eberapa *aktor diketahui menjadi risiko terhadap
terjadinya !TS pada pekerja, seperti gerakan berulang dengan kekuatan,
tekanan pada otot, getaran, suhu, postur kerja yang tidak ergonomik dan lain$
lain (urniawan, &''+).
1
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
2/23
ngka kejadian !TS di merika Serikat telah diperkirakan sekitar $-
kasus per .''' orang setiap tahunnya dengan prevalensi sekitar ' kasus dari
.''' orang pada populasi umum. National Health Interview Study ("0S)
memperkirakan bahwa prevalensi !TS yang dilaporkan sendiri diantara
populasi dewasa adalah sebesar .1 (&,2 juta). !TS lebih sering mengenai
wanita daripada pria dengan usia berkisar &$23 tahun, prevalensi tertinggi
pada wanita usia 4 tahun, biasanya antara 3'$2' tahun. Prevalensi !TS
dalam populasi umum telah diperkirakan 1 untuk wanita dan ',21 untuk
laki$laki !TS adalah jenis neuropati jebakan yang paling sering ditemui.
Sindroma tersebut unilateral pada 3&1 kasus (&51 kanan, -1 kiri) dan +1
bilateral (6ors7h8, &'').
Di ndonesia, urutan prevalensi !TS dalam masalah kerja belum diketahui
karena sampai tahun &'' masih sangat sedikit diagnosis penyakit akibat
kerja yang dilaporkan karena berbagai hal, sebabnya antara lain sulitnya
diagnosis. Penelitian pada pekerjaan dengan risiko tinggi pada pergelangan
tangan dan tangan melaporkan prevalensi !TS antara ,21 sampai dengan
1. Penelitian 0arsono pada pekerja suatu perusahaan ban di ndonesia
melaporkan prevalensi !TS pada pekerja sebesar &,91. Silverstein dan
peneliti lain melaporkan adanya hubungan positi* antara keluhan dan gejala
!TS dengan *aktor ke7epatan menggunakan alat dan *aktor kekuatan melakukan
gerakan pada tangan (Tana, &''3).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
3/23
A. Definisi
Carpal Tunnel Syndrome (!TS) merupakan neuropati tekanan atau 7erutan
terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan,
tepatnya di bawah tleksor retinakulum (Samuel 595, Dejong 595, #umenthaler
5+3). Dahulu, sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia, median
thenar neuritis ataupartial thenar atrophy. !TS pertama kali dikenali sebagai
suatu sindroma klinik oleh Sir %ames Paget pada kasus stadium lanjut *raktur
radius bagian distal. !TS spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre #arie dan
!. :oi; pada tahun 5- (
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
4/23
terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah !TS. Pada
sebagian kasus etiologinya tidak diketahui, terutama pada penderita lanjut
usia. eberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang$ulang pada
pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada
pergelangan tangan termasuk !TS (
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
5/23
sulitnya diagnosis. Penelitian pada pekerjaan dengan risiko tinggi pada
pergelangan tangan dan tangan melaporkan prevalensi !TS antara ,21
sampai dengan 1. Penelitian 0arsono pada pekerja suatu perusahaan ban
di ndonesia melaporkan prevalensi !TS pada pekerja sebesar &,91.
Silverstein dan peneliti lain melaporkan adanya hubungan positi* antara
keluhan dan gejala !TS dengan *aktor ke7epatan menggunakan alat dan
*aktor kekuatan melakukan gerakan pada tangan (
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
6/23
nyeri akut, bersama dengan kehilangan konduksi sara* akut dan reversible
dianggap gejala untuk iskemia. Sebuah studi oleh Seiler (dengan Doppler laser
flow metry) menunjukkan bahwa normalnya aliran darah berdenyut di dalam sara*
median dipulihkan dalam menit dari saat ligamentum karpal transversal
dilepaskan. Sejumlah penelitian eksperimental mendukung teori iskemia akibat
kompresi diterapkan se7ara eksternal dan karena peningkatan tekanan di karpal
tunnel. 6ejala akan bervariasi sesuai dengan integritas suplai darah dari sara* dan
tekanan darah sistolik. 0asil studi iernan menemukan bahwa konduksi
melambat pada median sara* dapat dijelaskan oleh kompresi iskemik saja dan
mungkin tidak selalu disebabkan myelinisasi yang terganggu (ahrudin, &').
#enurut teori getaran, gejala !TS bisa disebabkan oleh e*ek dari
penggunaan jangka panjang alat yang bergetar pada sara* median di karpal tunnel.
@undborg men7atat edema epineural pada sara* median dalam beberapa hari
berikut paparan alat getar genggam. Selanjutnya, terjadi perubahan serupa
mengikuti mekanik, iskemik, dan trauma kimia (ahrudin, &').
0ipotesis lain dari !TS adalah bahwa *aktor mekanik dan vaskular
memegang peranan penting dalam terjadinya !TS. Amumnya !TS terjadi se7ara
kronis dimana terjadi penebalan *leksor retinakulum yang menyebabkan tekanan
terhadap nervus medianus. Tekanan yang berulang$ulang dan lama akan
mengakibatkan peninggian tekanan intravesikuler. kibatnya aliran darah vena
intravesikuler melambat. ongesti yang terjadi ini akan mengganggu nutrisi
intrvesikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel. erusakan
endotel ini akan mengakibatkan kebo7oran protein sehingga terjadi edema
epineural. 0ipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan sembab yang
6
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
7/23
timbul terutama pada malam atau pagi hari akan berkurang setelah tangan yang
terlibat digerakkan atau diurut, mungkin akibat terjadinya perbaikan sementara
pada aliran darah. pabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi *ibrosis
epineural yang merusak serabut sara*. Semakin lama hal itu terjadi, sara* dapat
mengalami atro*i dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan *ungsi
nervus medianus terganggu se7ara menyeluruh (Tana, &''3).
Selain akibat adanya penekanan yang melebihi tekanan per*usi kapiler
akan menyebabkan gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik sara*. eadaan
iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intravesikuler yang
menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah. Selanjutnya terjadi vasodilatasi
yang menyebabkan edema sehingga sawar darah$sara* terganggu yang berkibat
terjadi kerusakan pada sara* tersebut (Tana, &''3).
Penelitian yang telah dilakukan ouyoumdjian menerangkan bahwa !TS
terjadi karena kompresi sara* median di bawah ligamentum karpal transversal
berhubungan dengan naiknya berat badan dan ndeks #asa Tubuh (#T). #T
yang rendah merupakan kondisi kesehatan yang baik untuk proteksi *ungsi nervus
medianus. Pekerja dengan #T minimal B& lebih mungkin untuk terkena !TS
dibandingkan dengan pekerjaan yang mempunyai berat badan ramping.American
Obesity Association menemukan bahwa 9'1 dari penderita !TS memiliki
kelebihan berat badan.
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
8/23
tulang 7arpal dan *leksor retina7ulum atau ligamentum 7arpal transversalis. Di
dalam tunnel (terowongan) ini lewat atau tersusun se7ara rapat *leksor digitorum
pro*unda dan super*i7ialis, *leksor ligitorum dan nervus medianus (urniawan,
&''+).
Terjadinya sindrom ini bertumpu pada perubahan patologis yang
diakibatkan oleh adanya iritasi se7ara terus menerus pada nervus medianus di
daerah pergelangan tangan. anyak *aktor yang dapat mengawali timbulnya
sindrom ini, baik sistemik maupun lokal, namun khusus bagi para pemakai
komputer, *aktor iritasi lokal terhadap nervus medianus inilah yang tampaknya
perlu mendapat perhatian lebih banyak (Darno, &').
ila kedudukan antara telapak tangan terhadap lengan bawah bertahan
se7ara tidak *isiologis untuk waktu yang 7ukup lama, maka gerakan$gerakan
tangan akan mengakibatkan tepi ligamentum karpi transversum bersentuhan
dengan sara* medianus se7ara berlebihan. 0al lain yang dapat terjadi yaitu adanya
bagian persendian tangan yang mengalami tekanan atau regangan yang berlebih
dan sebagai mekanisme kompensasi, tubuh berusaha memperkuat bagian yang
mendapat beban tidak *isiologis ini antara lain dengan mempertebal ligamentum
karpi transversum. Penebalan ini akan mempersempit terowongan tempat lalunya
sara* dan urat, dan lebih berat lagi akan menjepit sara* (Darno, &').
Pada operasi, tak jarang dijumpai perubahan struktur pada nervus
medianus di daerah pro;imal dari tepi atas ligamentum karpi ransversum, tanpa
diikuti oleh penebalan ligamentumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kedua penyebab di atas dapat berjalan se7ara terpisah ataupun bersamaan.
"ervus medianus sendiri mulai dari daerah pergelangan tangan, 531
8
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
9/23
merupakanserabut perasa / sensoris, sedangkan 21 merupakan serabut motoris
yang ke arah ibu jari. Dengan demikian, pada awalnya gejala lebih banyak
ditandai dengan kejadian parestesia (seperti kesemutan, rasa terbakar), sampai ke
hipoanestesia (baal$baal sampai hilangnya rasa raba). ila sudah ada gejala
motorik (otot pangkal ibu jari tangan mulai menge7il, kekuatan berkurang), maka
iritasi kemungkinan sudah berlangsung sejak lama (Cerina, &''2).
D. Penegakkan Diagnosis
1. Ana"nesis
Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja.
6angguan motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat. 6ejala awal
biasanya berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti
terkena aliran listrik (tingling) pada jari $- dan setengah sisi radial jari 3
sesuai dengan distribusi sensorik nervus medianus walaupun kadang$kadang
dirasakan mengenai seluruh jari$jari (Salter, &''5).
omar dan :ord membahas dua bentuk !TS yaitu akut dan kronis.
entuk akut mempunyai gejala dengan nyeri parah, bengkak pergelangan
tangan atau tangan, tangan dingin, atau gerak jari menurun. ehilangan
gerak jari disebabkan oleh kombinasi dari rasa sakit dan paresis. entuk
kronis mempunyai gejala baik dis*ungsi sensorik yang mendominasi atau
kehilangan motorik dengan perubahan tro*ik. "yeri proksimal mungkin ada
dalam carpal tunnel syndrome(Pe7ina, &'').
eluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari. 6ejala
lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam
9
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
10/23
hari sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya.
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
11/23
$a"%ar 1.1Tes Phalen (at, &')
b) Tes TorniEuet
Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan torniEuet dengan menggunakan
tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. ila dalam
menit timbul gejala seperti !TS, tes ini menyokong diagnose (at, &').
c Tinel!s Sign
Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah
distribusi nervus medianus jika dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan
posisi tangan sedikit dorso*leksi (at, &').
$a"%ar 1. TinelFs Test (at, &')
d "lic#!s Sign
Penderita diminta mengibas$ibaskan tangan atau menggerak$gerakkan jari$jarinya.
ila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa !TS (at,
11
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
12/23
&').
e Thenar $asting
Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atro*i otot$otot thenar (at,
&').*) #enilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot se7ara
manual maupun dengan alat dinamometer (at, &').
g $rist %&tension Test
Penderita diminta melakukan ekstensi tangan se7ara maksimal, sebaiknya
dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. ila dalam
2' detik timbul gejala$gejala seperti !TS, maka tes ini menyokong diagnosa !TS
(at, &').h) Tes Tekanan
"ervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari.
ila dalam waktu kurang dari &' detik timbul gejala seperti !TS, tes ini
menyokong diagnose (at, &').
i 'uthy!s Sign ()ottle!s sign
Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau
gelas. ila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat,
tes dinyatakan positi* dan mendukung diagnose (at, &').
j) Pemeriksaan Sensibilitas
ila penderita tidak dapat membedakan dua titik ( two*point discrimination) pada
jarak lebih dari 2 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positi* dan
menyokong diagnose (at, &').
k) Pemeriksaan :ungsi Gtonom
Pada penderita diperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau
li7in yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. ila ada akan
mendukung diagnosa !TS (at, &').
&. Pe"eriksaan Pen'n(ang
a) Pemeriksaan "euro*isiologi (>lektrodiagnostik)
12
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
13/23
Pemeriksaan >#6 dapat menunjukkan adanya *ibrilasi, poli*asik, gelombang
positi* dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot$otot thenar. Pada beberapa
kasus tidak dijumpai kelainan pada otot$otot lumbrikal. >#6 bisa normal pada
-1 kasus !TS. e7epatan 0antar Sara* (0S). Pada $&1 kasus, 0S bisa
normal. Pada yang lainnya 0S akan menurun dan masa laten distal ( distal
latency) memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi sara* di
pergelangan tangan. #asa laten sensorik lebih sensiti* dari masa laten motorik
(@atov, &''9).
%) Pemeriksaan
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
14/23
(ahrudin, &').
1. *edika"entosa
Terdapat beberapa terapi terhadap carpal tunnel syndrome yang masih
dipergunakan hingga saat ini, antara lain (6eorge, &''5)=
a) njeksi ortikosteroid @okal
njeksi kortikosteroid 7ukup e*ekti* sebagai penghilang gejala !TS se7ara
temporer dalam waktu yang singkat. #etilprednisolon atau hidrokortison bisa
disuntikkan langsung ke 7arpal tunnel untuk menghilangkan nyeri. njeksi
kortikosteroid dapat mengurangi peradangan, sehingga mengurangi tekanan pada
nervus medianus. Pengobatan ini tidak bersi*at untuk dilakukan dalam jangka
waktu yang panjang (6eorge, &''5).
Deksametason $3 mg atau hidrokortison '$& mg atau
metilprednisolon &' mg atau 3' mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal
dengan menggunakan jarum no.&- atau & pada lokasi 7m ke arah
proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon mus7ulus palmaris
longus. Sementara suntikan dapat diulang dalam 9 sampai ' hari untuk total
tiga atau empat suntikan. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil
terapi belum memuaskan setelah diberi - kali suntikan. Suntikan harus digunakan
dengan hati$hati untuk pasien di bawah usia -' tahun (6eorge, &''5)
b) Citamin 2 (Piridoksin)
eberapa penulis berpendapat bahwa salah satu penyebab !TS adalah de*isiensi
piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin ''$-'' mg/hari
selama - bulan. Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian
piridoksin tidak berman*aat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila diberikan
14
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
15/23
dalam dosis besar. "amun pemberian dapat ber*ungsi untuk mengurangi rasa
nyeri (6eorge, &''5).
7) Gbat ntiin*lamasi "on$Steroid ("SD)
Gbat$obatan jenis "SD dapat mengurangi in*lamasi dan membantu
menghilangkan nyeri. Pada umumnya digunakan untuk menghilangkan nyeri
ringan sampai sedang. Gbat pilihan untuk terapi awal biasanya adalah ibupro*en.
Pilihan lainnya yaitu ketopro*en dan napro;en (6eorge, &''5).
. Non+"edika"entosa
asus ringan selain bisa diobati dengan obat anti in*lamasi non$steroid
(G"S) juga bisa menggunakan penjepit pergelangan tangan yang
mempertahankan tangan dalam posisi netral selama minimal & bulan, terutama
pada malam hari atau selama ada gerak berulang. %ika tidak e*ekti*, dan gejala
yang 7ukup mengganggu, operasi sering dianjurkan untuk meringankan kompresi.
Gleh karena itu sebaiknya terapi !TS dibagi atas & kelompok, yaitu (ahrudin,
&')=
a) Terapi langsung terhadap !TS
) Terapi konservati* (ahrudin, &')
i. stirahatkan pergelangan tangan.
ii. Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan.
idai dapat dipasang terus$menerus atau hanya pada malam
hari selama &$- minggu.
iii. Nerve +liding, yaitu latihan terdiri dari berbagai gerakan
(
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
16/23
ini didasarkan pada prinsip bahwa jaringan dari sistem sara*
peri*er diran7ang untuk gerakan, dan bahwa ketegangan dan
melun7ur sara* mungkin memiliki e*ek pada neuro*isiologi
melalui perubahan dalam aliran pembuluh darah dan
a;oplasmi7. @atihan dilakukan sederhana dan dapat
dilakukan oleh pasien setelah instruksi singkat.
$a"%ar . &Nerve +liding
iv. :isioterapi yang ditujukan pada perbaikan vaskularisasi
pergelangan tangan.
&) Terapi operati*
Gperasi hanya dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan
terapi konservati* atau bila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya
atro*i otot$otot thenar. Pada !TS bilateral biasanya operasi pertama dilakukan
pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi
bilateral. Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila
terapi konservati* gagal atau bila ada atro*i otot$otot thenar, sedangkan indikasi
relati* tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten. iasanya
16
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
17/23
tindakan operasi !TS dilakukan se7ara terbuka dengan anestesi lokal, tetapi
sekarang telah dikembangkan teknik operasi se7ara endoskopik. Gperasi
endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita se7ara dini dengan jaringan
parut yang minimal, tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini
lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti 7edera pada sara*.
eberapa penyebab !TS seperti adanya massa atau anomali maupun
tenosinovitis pada terowongan karpal lebih baik dioperasi se7ara terbuka
(ahrudin, &').
b) Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari !TS
eadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya !TS harus ditanggulangi,
sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan !TS kembali. Pada keadaan di
mana !TS terjadi akibat gerakan tangan yang repetiti* harus dilakukan
penyesuaian ataupun pen7egahan. eberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
men7egah terjadinya !TS atau men7egah kekambuhannya antara lain (ahrudin,
&')=
i. #engurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan
repetiti*, getaran peralatan tangan pada saat bekerja.
ii. Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisi natural saat
kerja.
iii. #odi*ikasi tata ruang kerja untuk memudahkan variasi gerakan.iv. #engubah metode kerja untuk sesekali istirahat pendek serta
mengupayakan rotasi kerja.
v. #eningkatkan pengetahuan pekerja tentang gejala$gejala dini
!TS sehingga pekerja dapat mengenali gejala$gejala !TS lebih
dini.
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering
17
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
18/23
mendasari terjadinya !TS seperti= trauma akut maupun kronik pada pergelangan
tangan dan daerah sekitarnya, gagal ginjal, penderita yang sering dihemodialisa,
my;edema akibat hipotiroidi, akromegali akibat tumor hipo*isis, kehamilan atau
penggunaan pil kontrasepsi, penyakit kolagen vaskular, artritis, tenosinovitis,
in*eksi pergelangan tangan, obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan
retensi 7airan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal (ahrudin,
&').
#. Prognosis
Pada kasus !TS ringan, dengan terapi konservati* umumnya prognosa
baik. ila keadaan tidak membaik dengan terapi konservati* maka tindakan
operasi harus dilakukan. Se7ara umum prognosa operasi juga baik, tetapi
karena operasi hanya dilakukan pada penderita yang sudah lama menderita
!TS penyembuhan post operati*nya bertahap (ahrudin, &').
ila setelah dilakukan tindakan operasi, tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini (ahrudin, &')=
. esalahan menegakkan diagnosa, mungkin jebakan / tekanan
terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal.
&. Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus.
-. Terjadi !TS yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti
akibat edema, perlengketan, in*eksi, hematoma atau jaringan parut
hipertro*ik. Sekalipun prognosa !TS dengan terapi konservati*
maupun operati* 7ukup baik, tetapi resiko untuk kambuh kembali
masih tetap ada. ila terjadi kekambuhan, prosedur terapi baik
18
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
19/23
konservati* atau operati* dapat diulangi kembali.
$. Ko"plikasi
omplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya
sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus. omplikasi
yang paling berat adalah re*leksympathetic dystrophyyang ditandai dengan nyeri
hebat, hiperalgesia, disestesia, dan gangguan tro*ik. Sekalipun prognosa carpal
tunnel syndromedengan terapi konservati* maupun operati* 7ukup baik, tetapi
resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. ila terjadi kekambuhan, prosedur
terapi baik konservati* atau operati* dapat diulangi kembali (shworth, &'-).
19
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
20/23
I.KESI*PULAN
1. Carpal Turner Syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan
rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama tiga jari utama yaitu ibu jari
telunjuk dan jari tengah terjadi akibat ". #edianus tertekan di dalam
Carpal Tunnel(terowongan karpal) di pergelangan tangan, sering dialami
pekerja industri.
. 6ejala Carpal Turner Syndrome yaitu kaku pada bagian$bagian tanggan
sakit seperti tertusuk atau nyeri menjalar dari pergelangan tangan sampai
kelengan, kelemahan pada satu atau dua tangan, nyeri pada telapak tangan,
pergelangan jari tidak terkoordinasi, sensasi terbakar pada jari$jari.
-. Penatalaksanaan !TS tergantung pada etiologi, durasi gejala, dan intensitas
kompresi sara*. Terapi medika mentosa meliputi pemberian injeksi
kortikosteroid lokal, vitamin $2, "SD. Terapi non medika mentosa
yaitu terapi konservati*, meliputi istarahat, pemasangan bidai, nerve
gliding, dan *isioterapi, dan terapi operati* yang dilakukan jika penyakit
tidak mengalmi perbaikan dengan terapi konservati*.
3. Prognosis !TS baik jika terapi konservati* dan atau terapi operati* berhasil,
dan buruk jika telah dilakukan terapi operati* namun tidak membaik.
DA#TA, PUSTAKA
. meri7an 7ademy o* Grthopaedi7 Surgeons. Clinical ,ractice
20
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
21/23
+uideline on the Treatment of Carpal Tunnel Syndrome. &''+.
&. ahrudin, #o7hamad. Carpal Tunnel Syndrome. #alang= :
A##. &'. Col.9 "o. 3. Diakses melalui=
http=//ejournal.umm.a7.id/inde;.php/sainmed /arti7le/view/'5'
(diakses &9 Gktober &'3).
-. Darno. &'. Hubungan -ara#teristi# ,e#er.a dan +era#an
)erulang dengan -e.adian CTS pada ,emeti# /aun Teh di ,T0
1umpun Sari -emuning. Surakarta = A"S. Skripsi.
3. 6eorge, Dewanto.
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
22/23
:# A"DP.2urnal ,romosi -esehatan IndonesiaCol. -/"o. /
%anuari. &''+.
&. @atov, "orman0 ,eripheral Neuropathy. "ew ?ork= Demos
#edi7al Publishing. &''9.
-. @indsay J, one . Neurology and Neurosurgery Illustrated.
-rd ed. "ew ?ork= !hur7hill @ivingstone I559.p.3-.
3. @usan #aria, Pudjowidyanto 0andojo. arakteristik Penderita
Sindrom Terowong arpal (ST) di Poliklinik nstalasi
9.
-
7/23/2019 Refrat Cts Dhila
23/23
!oI p. &93$&9.
&&. Tana, @usianawaty et al. Carpal Tunnel Syndrome Pada
Pekerja 6armen di %akarta. uletin Peneliti esehatan. &''3.
vol. -&, no. &= 9-$+&.
&-. Cerina ?D. &''2. Hubungan -ara#teristi# ,e#er.a4 "re#uensi
+era#an berulang dan "a#tor -esehatan dengan -e.adian
Carpal Tunnel Syndrome pada ,emeti# Melati. Semarang=
A"DP.
23