arbani (asma bronchial pada anak)

Upload: bani

Post on 07-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    1/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    1

    TUGAS KEPERAWATAN ANAK

    ASMA BRONCHIAL

    a. Pendahuluan1. Definisi

    Asma bronchial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,

    reversibel dimana trakheobronkhial berespon secara hiperaktif terhadap

    stimuli tertentu.

    Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya

    respon trachea dan bronkhus terhadap berbagai rangsangandengan

    manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat

    berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan.

    b. PathofisiologiAsma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkhiolus yang

    menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas

    bronkhiolus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma

    tipe alergi diduga terjadi dengan cara: seseorang alergi membentuk sejumlah

    antibodi IgE abnormal reaksi alergi. Pada asma, antibodi ini terutama melekat

    pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan

    bronkhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka

    antibodi IgE orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang

    telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan

    berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat

    (yang merupakan leukotrien), faktor kemotaktik eosinofilik, dan bradikinin. Efek

    gabungan dari semua faktor ini akan menghasilkan edema lokal pada dinding

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    2/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    2

    bronkhiolus kecil maupun sekresi mukus yang kental dalam lumen bronkhiolus

    dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran

    napas menjadi sangat meningkat.

    Pada asma, diameter bronkhiolus berkurang selama ekspirasi daripada

    selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama ekspirasi paksa

    menekan bagian luar bronkhiolus. Bronkhiolus sudah tersumbat sebagian maka

    sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan

    obstruksi berat terutama selama ekspirasi.pada penderita asma biasanya dapat

    melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat tetapi hanya sekali-kali melakukan

    ekspirasi. Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume

    residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesulitan

    mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal in dapat menyebabkan barrel chest.

    c. EtiologiAda beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi

    timbulnya serangan asma bronkhial.

    1. Faktor Predisposisi- Genetik

    Yang diturunkan adalah bakat alergi meskipun belum diketahui

    bagaimana cara penurunannya. Penderita dengan penyakit alergi biasanya

    mempunyai keluarga dekat yang juga menderita penyakit alergi. Karena

    adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma

    bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.

    2. Faktor Presipitasi- Alergen

    Alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    3/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    3

    a) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Contoh: debu, bulubinatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan polusi.

    b) Ingestan, yang masuk melalui mulut. Contoh: makanan dan obat-obatanc) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Contoh: perhiasan,

    logam, dan jam tangan.

    - Perubahan cuacaCuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi

    asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim

    hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah

    angin, serbuk bunga, dan debu.

    - StressStress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus asma dan memperberat

    serangan asma yang sudah ada. Penderita diberikan motivasi untuk

    menyelesaikan masalah pribadinya karena jika stressnya belum diatasi maka

    gejala asmanya belum bisa diobati.

    - Olah raga/aktivitas jasmani yang beratSebagian besar penderita akan mendapat serangan juka melakukan

    aktivitas jasmani atau olahraga yang berat.lari cepat paling mudah

    menimbulkan serangan asma.

    d. Gambaran KlinisBiasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan

    gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam,

    gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu

    pernafasan bekerja dengan keras. Gejala klasik: sesak nafas, mengi (wheezing),

    batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Pada

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    4/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    4

    serangan asma yang lebih berat, gejala yang timbul makin banyak, antara lain:

    silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hiperinflasi dada, takikardi, dan

    pernafasan cepat-dangkal. Serangan asma sering terjadi pada malam hari.

    e. Diagnosis1. Anamnesis

    a) Riwayat kesehatan masa lalu

    - Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru sebelumnya

    - Kaji riwayat reksi alergi atau sensitivitas terhadap zat/faktor lingkungan

    b) Aktivitas

    - Ketidakmampuan melakukan aktivitas karena sulit bernafas

    - Adanya penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bentuan melakukan

    aktivitas sehari-hari

    - Tidur dalam posisi duduk tinggi

    c) Pernapasan

    - Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan

    - Napas memburuk ketika klien berbaring telentang di tempat tidur

    - Menggunakan alat bantu pernapasan, misal meninggikan bahu, melebarkan

    hidung.

    - Adanya bunyi napas mengi

    - Adanya batuk berulang

    d) Sirkulasi

    - Adanya peningkatan tekanan darah

    - Adanya peningkatan frekuensi jantung

    - Warna kulit atau membran mukosa normal/abu-abu/sianosis

    e) Integritas ego

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    5/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    5

    - Ansietas

    - Ketakutan

    - Peka rangsangan

    - Gelisah

    f) Asupan nutrisi

    - Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan

    - Penurunan berat badan karena anoreksia

    g) Hubungan sosial

    - Keterbatasan mobilitas fisik

    - Susah bicara atau bicara terbata-bata

    - Adanya ketergantungan pada orang lain

    2 Pemeriksaan Penunjanga) Pemeriksaan radiologi

    Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu

    serangan menunjukkan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni

    radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta

    diafragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka

    kelainan yang didapat adalah sebagai berikut:

    - Bila disertai dengan bronkhitis, maka bercak-bercak di hilus akanbertambah

    - Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran radiolusenakan semakin bertambah.

    - Bila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrat pada paru- Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    6/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    6

    - Bila terjadi pneumonia mediastinum, pneutoraks, danpneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada

    paru-paru.

    b) Pemeriksaan tes kulitDilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang

    dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma.

    c) ElektrokardiografiGambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi

    menjadi 3 bagian dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada

    empisema paru, yaitu:

    - Perubahan aksis jantung, pada umumnya terjadi right axis deviasi dan clockwise rotation

    - Terdapat tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB (RightBundle branch Block)

    - Tanda-tanda hipoksemia, yaitu terdapatnya sinus takikardia, SVES, dan VESatau terjadinya depresi segmen ST negatif.

    d) Scanning ParuDapat diketahui bahwa redistribusi udara selama serangan asma tidak

    menyeluruh pada paru-paru.

    e) SpirometriUntuk menunjukkan adanya obstruksi jalan napas reversibel.

    Pemeriksaan spirometri tdak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi

    juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    7/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    7

    f. Penatalaksanaan1. Medis

    Prinsip umum pengobatan asma bronkhial adalah:

    a) Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segerab) Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan serangan

    asma

    c) Memberikan penerangan kepada penderita atau keluarganya mengenai penyakit asma. Meliputi pengobatan dan perjalanan penyakitnya sehingga

    penderita mengerti tujuan pengobatan yang diberikan dan bekerjasama

    dengan dokter atau perawat yang merawat.

    Pengobatan

    Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu:

    1. Pengobatan non farmakologika) Memberikan penyuluhan

    b) Menghindari faktor pencetusc) Pemberian cairand) Fisioterapie) Beri O bila perlu

    2. Pengobatan farmakologika) Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2

    golongan:

    - Simpatomimetik/andrenergik (adrenalin dan efedrin) Nama obat: Orsiprenalin (Alupent), fenoterol (berotec), terbutalin

    (bricasma).

    - Santin (teofilin)

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    8/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    8

    Nama obat: Aminofilin (Amicam supp), Aminofilin (Euphilin Retard),

    Teofilin (Amilex)

    Penderita dengan penyakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat

    ini.

    - KromalinKromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan tetapi merupakan

    obat pencegah serangan asma. Kromalin biasanya diberikan bersama-sama

    obat anti asma yang lain dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian 1

    bulan.

    - KetolifenMempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin. Biasanya

    diberikan dosis 2 kali 1 mg/hari. Keuntungan obat ini adalah dapat diberikan

    secara oral.

    2 Asuhan KeperawatanPengkajian

    a. Riwayat kesehatan masa lalu

    - Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru

    sebelumnya

    - Kaji riwayat reksi alergi atau sensitivitas terhadap zat/faktor

    lingkungan

    b. Aktivitas

    - Ketidakmampuan melakukan aktivitas karena sulit bernafas

    - Adanya penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bentuan

    melakukan aktivitas sehari-hari

    - Tidur dalam posisi duduk tinggi

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    9/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    9

    c. Pernapasan

    - Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau

    latihan

    - Napas memburuk ketika klien berbaring telentang di tempat tidur

    - Menggunakan alat bantu pernapasan, misal meninggikan bahu,

    melebarkan hidung.

    - Adanya bunyi napas mengi

    - Adanya batuk berulang

    d. Sirkulasi

    - Adanya peningkatan tekanan darah

    - Adanya peningkatan frekuensi jantung

    - Warna kulit atau membran mukosa normal/abu-abu/sianosis

    e. Integritas ego

    - Ansietas

    - Ketakutan

    - Peka rangsangan

    - Gelisah

    f. Asupan nutrisi

    - Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan

    - Penurunan berat badan karena anoreksia

    g. Hubungan sosial

    - Keterbatasan mobilitas fisik

    - Susah bicara atau bicara terbata-bata

    - Adanya ketergantungan pada orang lain

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    10/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    10

    Diagnosa Keperawatan

    1) Bersihan jalan napas tidak efektif b.d bronkospasme

    Tujuan: mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi bersih dan

    jelas

    Intervensi:

    - Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, ex: mengi

    - Kaji/pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi/ekspirasi

    - Catat adanya derajat dispnea, ansietas, distress pernafasan,

    penggunaan obat

    - Tempatkan klie pada posisi yang nyaman. Contoh: meninggikan

    kepala TT, duduk pada sandaran TT

    - Pertahankan polusi lingkungan minimum. Contoh: debu, asap,dll

    - Tingkatkan masukan cairan sampai dengan 3000 ml/hari sesuai

    toleransi jantung, memberikan air hangat.

    - Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi.

    2) Gangguan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen

    Tujuan: perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan adekuat

    Intervensi:

    - Kaji/awasi secara rutin keadaan kulit klien dan membran mukosa

    - Awasi tanda vital dan irama jantung

    - Kolaborasi: .berikan oksigen tambahan sesuai dengan indikasi hasil

    AGDA dan toleransi klien

    - Sianosis mungkin perifer atau sentral mengindikasikan beratnya

    hipoksemia

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    11/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    11

    - Penurunan getaran vibrasi diduga adanya penggumpalan

    cairan/udara

    - Takikardi, disritmia, dan perubahan tekanan darah dapat

    menunjukkan efek hipoksemia sistemik.

    3) Cemas pada orang tua dan anak b.d penyakit yang dialami anak

    Tujuan: menurunkan kecemasan pada orang tua dan anak

    Intervensi untuk orang tua:

    - Berikan ketanangan pada orang tua

    - Memberikan rasa nyaman

    - Mendorong keluarga dengan memberikan pengertian dan informasi

    (Waley & Wong, 1989)

    - Mendorong keluarga untuk terlibat dalam perawatan anaknya

    - Konsultasi dengan tim medis untuk mengetahui kondisi anaknya.

    Intervensi untuk anak:

    - Bina hubungan saling percaya

    - Mengurangi perpisahan dengan orang tuanya

    - Mendorong untuk mengekspresikan perasaannya

    - Melibatkan anak dalam bermain

    - Siapkan anak untuk menghadapi pengalaman baru, misal: pprosedur

    tindakan

    - Memberikan rasa nyaman

    - Mendorong keluarga dengan memberikan pengertian informasi

    (Waley & Wong, 1989).

    4) Risiko tinggi kopong keluarga tidak efektif b.d tidak terpenuhinya

    kebutuhan psikososial orang tua

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    12/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    12

    Tujuan: koping keluarga kembali efektif

    Intervensi:

    - Buat hubungan dengan orang tua yang mendorong mereka

    mengungkapkan kesulitan

    - Berikan informasi pada orang tua tentang perkembangan anak

    - Berikan bimbingan antisipasi terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan

    - Tekankan pentingnya sistem pendukung

    - Anjurkan orang tua untuk menyediakan waktu sesuai kebutuhan

    - Bantu orang tua untuk merujuk pada ahli penyakit

    - Informasikan kepada orang tua tentang pelayanan yang tersedia di

    masyarakat.

  • 8/6/2019 ARBANI (Asma Bronchial Pada Anak)

    13/13

    Keperawatan Anak Asma Bronchial

    13

    Daftar Pustaka

    Betz Cecily, Linda A Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. EGC:

    Jakarta.

    - Capernito, Lynda J. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis.

    EGC: Jakarta.

    - Ngastiyah. 1997.Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta.

    - Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29.EGC: Jakarta.

    - http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-dudut2.pdf