apa itu ilmu pengetahuan

21
APA ILMU PENGETAHUAN ITU (WHAT IS SCIENCE) Archie J. Bahm Ilmu pengetahuan terdiri atas enam komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu; masalah, sikap, metode, aktivitas, kesimpulan, dan efek. Beberapa pemahaman minimal mengenai masing-masing komponen sangat diperlukan untuk memahamai sifat daripada ilmu pengetahuan. 1. Masalah (  Problems) Tanpa mas ala h tid ak aka n ada ilmu pengetahuan. Jadi ilmu penget ahuan it u  berasal dari masalah yang terpecahkan. Dengan kata lain, tanpa masalah tidak akan ada solusi, dan dengan sendirinya tidak akan ada pengetahuan ilmiah. Apa yang menyebabka n masala h menjad i ilmiah? Apa kah semua mas alah it u ilmiah? Tidak. Jika tidak, lalu karakteristik apa yang menjadikan masalah menjadi ilmiah? Perbedaan jawaban terhadap pertanyaan ini, yang munculkan oleh para ilmuan dan filosuf ilmu, sangat ber agam, seh ingga kes impul an umum sea kan- aka n sul it didapatkan. Penulis mengusulkan sebagai hipotesa, bahwa masalah dapat dianggap ilmiah jika memiliki paling tidak tiga karakteristik, yaitu: dapat dikomunikasikan, dapat didekati dengan sikap ilmiah, dan dapat didekati dengan metode ilmiah. 1) Suatu masala h ti dak dapat disebut il mi ah ji ka ti dak dapat dikomuni kasi kan . Pe nul is ya ki n bahwa se bag ian sepakat bahwa untuk me njadi ilmiah, suat u mas ala h har us sudah dik omunikasi kan. Sebagai cont oh, seorang ilmuan yang  be rkompe ten menemukan sua tu mas ala h dan mengana lis a sendiri mas ala h tersebut sampai jangka waktu yang cukup lama, dan kesimpulan yang dia peroleh  belum dikomunikasikan kepada orang lain, maka ia tidak memiliki alasan untuk mengakui bahwa karya pribadinya itu sebagai temuan ilmiah. Jadi suatu masalah yang tidak dapat dikomunikasikan tidak b isa mendapatkan status ilmiah. 2) Suatu masalah tidak dapat dise but ilmi ah jika tidak bisa dide kat i deng an sarana- sarana sikap ilmiah. 1

Upload: mohammed-elnoer

Post on 06-Jul-2015

900 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 1/21

 

APA ILMU PENGETAHUAN ITU

(WHAT IS SCIENCE)

Archie J. Bahm

Ilmu pengetahuan terdiri atas enam komponen yang saling terkait satu sama lain,

yaitu; masalah, sikap, metode, aktivitas, kesimpulan, dan efek. Beberapa pemahaman

minimal mengenai masing-masing komponen sangat diperlukan untuk memahamai sifat

daripada ilmu pengetahuan.

1. Masalah ( Problems)

Tanpa masalah tidak akan ada ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan itu

 berasal dari masalah yang terpecahkan. Dengan kata lain, tanpa masalah tidak akan

ada solusi, dan dengan sendirinya tidak akan ada pengetahuan ilmiah.

Apa yang menyebabkan masalah menjadi ilmiah? Apakah semua masalah itu

ilmiah? Tidak. Jika tidak, lalu karakteristik apa yang menjadikan masalah menjadi

ilmiah?

Perbedaan jawaban terhadap pertanyaan ini, yang munculkan oleh para ilmuan

dan filosuf ilmu, sangat beragam, sehingga kesimpulan umum seakan-akan sulit

didapatkan. Penulis mengusulkan sebagai hipotesa, bahwa masalah dapat dianggap

ilmiah jika memiliki paling tidak tiga karakteristik, yaitu: dapat dikomunikasikan,

dapat didekati dengan sikap ilmiah, dan dapat didekati dengan metode ilmiah.

1) Suatu masalah tidak dapat disebut ilmiah jika tidak dapat dikomunikasikan.

Penulis yakin bahwa sebagian sepakat bahwa untuk menjadi ilmiah, suatu

masalah harus sudah dikomunikasikan. Sebagai contoh, seorang ilmuan yang

  berkompeten menemukan suatu masalah dan menganalisa sendiri masalah

tersebut sampai jangka waktu yang cukup lama, dan kesimpulan yang dia peroleh belum dikomunikasikan kepada orang lain, maka ia tidak memiliki alasan untuk 

mengakui bahwa karya pribadinya itu sebagai temuan ilmiah. Jadi suatu masalah

yang tidak dapat dikomunikasikan tidak bisa mendapatkan status ilmiah.

2) Suatu masalah tidak dapat disebut ilmiah jika tidak bisa didekati dengan sarana-

sarana sikap ilmiah.

1

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 2/21

 

3) Suatu masalah tidak dapat disebut ilmiah jika tidak dapat didekati dengan sarana-

sarana metode ilmiah. Jika suatu metode ilmiah tidak dapat diaplikasikan, maka ia

tidak bisa menjadi ilmu pengetahuan.

Untuk menjadi ilmiah adalah tujuan utama. Ilmu pengetahuan akan mempunyai

makna yang utuh jika semua enam komponen di atas ada dalam kapasitasnya yang

lengkap dan utuh. Ilmu pengetahuan ada, sebagai masalah, dalam masalah. Masalah

yang dilengkapi dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah akan lebih menjadi ilmiah

atau lebih utuh daripada masalah yang tidak dilengkapi dengan metode ilmiah dan

sikap ilmiah. Masalah yang telah lama dicarikan solusinya akan lebih ilmiah daripada

masalah yang baru saja dicarikan solusinya. Masalah yang telah terpecahkan sehingga

kehilangan ciri permasalahannya masih dikatakan ilmiah. Masalah yang memiliki

hubungan dengan masalah ilmiah lainnya dan masalah itu telah terpecahkan secara

sistematis, lebih ilmiah daripada masalah yang terisolasi dari masalah ilmiah dan

solusi yang lainnya. Jadi penulis yakin bahwa suatu masalah yang dapat

dikomunikasikan dan mampu didekati dengan sikap ilmiah serta metode ilmiah,

disebut ilmiah.

2. Sikap ( Attitude)

Sikap ilmiah sedikitnya mencakup enam karakteristik pokok, yaitu; rasa ingintahu (curiosity), bersikap spekulasi ( speculativeness), bersifat terbuka/obyektiv

(willingness to be objective), bersikap mau menunda kesimpulan (willingness to

 suspend judgment ), bersifat sementara (tentativity).

1) Rasa keingintahuan (Curiosity 

 

). Sikap ini bertujuan mempelajari secara mendalam

 bagaimana sesuatu itu ada, apa sifat sesuatu itu, apa fungsinya, dan bagaimana

hubungannya dengan sesuatu yang lain. Curiosity ini bertujuan untuk memahami

dengan melakukan pencarian, penyelidikan, pemeriksaan, eksplorasi secara terus-

menerus dan eksperimentasi.

Beberapa ilmuan memiliki sikap curiosity yang ilmiah ini terhadap

 beberapa hal, tapi tidak terhadap beberapa hal lainnya. Beberapa ilmuan mencoba

mendekati masalah dengan sikap ilmiah dalam lapangan spealisasinya, tanpa

mengembangkan sikap keingintahuan mereka terhadap masalah lainnya dan

2

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 3/21

 

mendekatinya dengan sikap ilmiah yang sangat relatif bagi mereka. Penulis yakin

  bahwa beberapa ilmuan berusaha membuat sikap ilmiah sebagai bagian dari

 pandangan hidupnya, maka dari itu, mereka memiliki rasa ingin tahu terhadap

segala sesuatu.

2) Kespekulasian (Speculativeness). Untuk menjadi ilmiah, seseorang harus berusaha

untuk mencoba memecahkan masalahnya. Dia harus membuat beberapa upaya

spekulasi. Biasanya, jika suatu masalah tidak dapat segera diselesaikan, maka

upaya spekulasi itu harus diciptakan untuk memecahkan masalah. Seseorang

harus merencanakan satu atau lebih hipotesa yang mungkin bisa membantu

sebagai solusi. Seseorang juga harus memunculkan beberapa hipotesa alternatif.

Hipotesa yang dimaksud biasanya sangat spekulatif, dan setiap hipotesa baru

menghasilkan beberapa spekulasi. Sikap spekulasi ini sangat dimungkinkan dalam

mengembangkan dan mencoba untuk menguji hipotesa. Dari situ, sikap spekulasi

merupakan karakteristik yang penting dari sikap ilmiah.

3) Bersikap obyektif (Willingness to be objective 

 

). Obyektivitas adalah salah satu

  bentuk dari sikap obyektif. Hal ini sangat penting dalam pengetahuan ilmiah.

Bersikap obyektif merupakan hal penting untuk membuat sesuatu menjadi ilmiah,

sebab sikap tersebut sangat baik, kondusif untuk mengembangkan hasil yang

nyata. Objek selalu menjadi lawan bagi subjek, tidak ada subjek, tidak akan adaobjek, tidak ada subjektivitas, tidak akan ada objektivitas. Objektivitas merupakan

kemauan untuk memahami sifat dari objek itu sendiri, sejauh mana ia bisa

dipahami. Sikap ini harus dimiliki oleh peneliti dalam menunjukkan sikapnya

yang obyektif. Sesuatu yang bersifat ilmiah selalu menjauhi sifat keberpihakan,

faktor subjektivitas sedapat mungkin harus dihindarkan.

Sikap obyektif ini harus menerima beberapa hal;

i. Mempunyai sifat rasa ingin tahu yang kuat dalam kondisi apapun dan

 berupaya memecahkan permasalahan untuk menuju sifat ilmiah. Penulis tidak 

 bermaksud bahwa seseorang harus mengorbankan hidupnya, tetapi seseorang

harus memiliki sifat rasa ingin tahu terhadap apa yang dia selidiki untuk 

mendapatkan pemahaman sebaik mungkin.

ii. Melangkah berdasarkan pengalaman dan alasan. Aliran empiris dan rasionalis

3

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 4/21

 

ekstrim selalu berupaya untuk memisahkan antara pengalaman dan alasan.

Kaum empiris ekstrim mengatakan bahwa pengalaman adalah satu-satunya

sumber pengetahuan, sementara kaum rasionalis ekstrim menegaskan bahwa

 pengetahuan tertentu dikatakan benar jika pengetahuan itu memenuhi hukum

rasional. Beberapa kaum ekstrim tersebut tidak setuju dengan realitas sebuah

universal. Aliran empiris ekstrim berkeyakinan bahwa kita bisa memiliki

 pengetahuan tertentu hanya melalui fakta-fakta, yaitu fakta dari pengalaman di

mana sebuah data bisa diperoleh. Aliran rasinalis ekstrim berkeyakinan bahwa

kita bisa mendapatkan pengetahuan tertentu hanya dengan pengambilan

kesimpulan yang valid dan universal. Pada kenyataannya, penelitian ilmiah

angat bergantung pada kedua hal tersebut.

Sebelum meninggalkan tema tentang alasan ini, ada baiknya di sini kita

 jelaskan dua makna dari alasan itu, di mana kadang berbeda kadang juga tidak 

dapat dipisahkan. Dalam satu sisi, alasan merupakan sebuah konsep yang

 berdasarkan hukum rasional. Dalam sisi lain, alasan juga merupakan konsep,

sebagai kemampuan untuk memilih yang terbaik antara dua atau lebih dari

sebuah alternatif. Ketika memilih antara dua alternatif, apa yang harus

dilakukan agar bisa diterima oleh rasio? Pilihlah yang terbaik. Sebenarnya,

ketika seseorang memilih mana yang terbaik dari dua pilihan, ia telahmelakukan hal yang sangat sesuai dengan hukum raional. Artinya,

 pengalaman dan alasan saling mendukung, karena alasan yang logis dituntut

oleh pengalaman.

iii. Dapat menerima data sebagai apa adanya. Data, yakni sesuatu yang

dimunculkan dari pengalaman ketika sebuah objek diobservasi, diterima

sebagai hal yang relevan terhadap permasalahan yang dipecahkan. Sikap

ilmiah meliputi sikap mau menerima data apa adanya, tidak diinterpretasikan

dengan membiaskan preferensi pengamat. Sikap nerimo ini memunculkan

sikap mau menerima apa yang diberikan sesuai dengan kegunaannya, tanpa

ada upaya untuk mendistorsi. Bisa dipastikan bahwa seorang peneliti, di

dalam pikirannya telah ada sebelumnya prekonsepsi, imajinasi, di dalam

sebuah observasi ilmiah. Sikap obyektif mengembangkan sikap untuk 

4

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 5/21

 

mengembangkan pemahaman dengan memaksimalkan penerimaan tentang

apa yang didapat dari objek dan meminimalisir faktor-faktor subjektif; seperti

 preposisi, imajinasi, dan pengetahuan sebelumnya.

Objektivitas berarti bahwa sebuah objek adalah sebagai otoritas, sebuah

sumber dari pengetahuan yang dilihat oleh seorang ilmuan. Maka selama

otoritas itu menolak untuk memperlihatkan sifatnya, seorang ilmuan harus

melakukan spekulasi. Tetapi, untuk bersikap objektif, ia harus siap menerima

data lebih banyak sebagai fakta daripada sifat sebuah objek atau masalah yang

sedang diteliti.

iv. Bisa menerima perubahan dari sebuah objek. Tidak kaku (fleksibel). Artinya,

  bila obyeknya berubah, seorang ilmuan dapat menerima perubahan obyek 

yang ditelitinya. Kapanpun, seorang ilmuan yang menemukan sesuatu yang

dia tidak ketahui sebelumnya, ia telah dirubah oleh pengetahuan baru tersebut.

Banyak temuan ilmiah yang menyebabkan terjadinya revolusi ilmiah, yang

dapat terjadi secara radikal, seperti konsepsi tentang masyarakat, individu,

atom dan galaksi. Keadaaan yang demikian mengharuskan seorang ilmuan

untuk bersedia merevisi dan merekonstruksi kembali konsepnya secara

obyektif. Jika seseorang tidak mau menerima perubahan yang dihasilkan dari

 penemuan ilmiah ini, maka ia telah menolak untuk bersikap objektif.v. Berani melakukan kekeliruan/kesalahan. Metode trial and error  adalah

karakteristik dari ilmu pengetahuan. Banyak ilmuan besar, yang waktunya

dihabiskan untuk melakukan kekeliruan sebelum mencapai keberhasilan.

Berani melakukan kesalahan adalah sikap yang objektif.

Objektivitas di sini bukan terbatas pada objek yang diteliti, tapi juga pada

metode yang digunakan dalam sebuah penelitian. Jadi, sikap objektif harus

ditunjukkan dalam menggunakan metode yang sesuai untuk sifat sebuah

objek. Jadi siakp obejktif ini mau melakukan kesalahan dimanapun sebuah

metode itu digunakan dan berani mencoba untuk melakukan kesalahan lagi

untuk menemukan metode terbaik.

vi. Tidak mengenal putus asa. Artinya, berupaya terus menerus tanpa mengenal

waktu dalam memahami obyek atau masalah hingga tercapai suatu

5

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 6/21

 

  pemahaman secara maksimal. Seseorang yang telah melakukan percobaan,

tatkala ia terbentur pada suatu upaya sikap ilmiah, ia harus menghentikan

kegiatannya, karena upaya itu sudah buntu. Tetapi ini tidak berarti dengan

mudah ia harus pindah ke langkah percobaan yang lainnya.

4. Bersifat terbuka. Sikap ilmiah mepunyai pandangan yagn terbuka. Artinya, selalu

  bersedia mempertimbang-kan semua saran yang relevan dengan hipotesis,

metodologi dan bukti-bukti baru yang berkaitan dengan masalah yang sedang ia

telit. Sikap ini mjga berarti dapat mentoleransi ide-ide baru yang bertentangan

sekalipun, dengan kesimpulan yang ia hasilkan. Terbuka untuk diperbandingkan

dengan penelitian lainnya, bersedia mendengarkan dan menguji pandangan

ilmuan lain dengan lapang dada.

5. Bersifat sabar. Bila obyek penelitian atau masalah tidak menghasilkan

 pemahaman atau solusi yang diinginkan, seorang ilmuan tidak akan menuntut

  jawaban yang lebih baik daripada yang ia peroleh. Mampu menangguhkan

keputusan hingga semua bukti penting tersedia.

6. Bersifat sementara. Tidak hanya hipotesa yang belum dikembangkan, hipotesa

yang sudah jadi pun harus bersifat sementara, bahkan semua interpretasi ilmiah,

  juga harus diragukan. Meskipun pengalaman seseorang atau kelompok telah

memutuskan sebuah keputusan pasti, dari hasil sebuah pekerjaan panjang,kepastian yang di dapat itu hanya bernilai kurang dari 100 %.

Mengkaji tentang sejarah ilmu, menemukan sikap bahwa sistem ilmiah

dimunculkan dan diterima pada suatu era di mana ia menerima konsepsi

 perubahan dari sebuah sistem baru yang dihasilkan. Maka dengan begitu sebuah

dogma yang diterima sebagai konklusi tidak bisa dijamin kebenarannya secara

ilmiah. Sikap ilmiah harus mau menerima bahwa kesimpulan ilmiah bersifat

sementara.

3. Metode

Proposal penulis menyatakan bahwa sifat daripada metode ilmiah harus

mengajukan hipotesa untuk pengujian lebih lanjut. Permasalahan ini sangat

kotroversial.

6

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 7/21

 

Pada suatu sisi, apa yang membuat sebuah kajian menjadi ilmiah adalah bukan

dikarenakan sifat dari sesuatu yang diperlukan, akan tetapi karena metode yang sangat

ideal dengan sesuatu itu. Esensi dari sebuah pengetahuan adalah metode. Pengetahuan,

sebagai teori, adalah sesuatu yang selalu berubah. Teori hari ini bukan teori pada

ratusan tahun yang lampau. Adakah sesuatu tentang pengetahuan yang tidak 

 berubah…? Penulis yakin ada, dan itu adalah metode.

Bagaimanapun, tidak ada kebulatan suara tentang metodologi di antara para

ilmuan sendiri. Metode ilmiah, seperti orang berada di salju yang buruk sekali, telah

menjadi objek yang menggairahkan bahkan menjadi bahan penelitian yang terus

menerus..

1. Metode versus beberapa metode. Kontroversi dan hasil yang membingungkan,

  penulis yakin, adalah bagian dari pengabaian dalam menghubungkan masalah

 perbedaan antara ilmu dengan beberapa ilmu lainnya. Di satu sisi, alasan untuk 

menginterpretasikan…metode ilmiah sebagai solusi hanya satu.. dan hanya sebuah

metode dari beberapa kemiripan metode yang bermacam-macam di dalam beberapa

 pengetahuan adalah lebih baik daripada yang berbeda-beda… hal ini menyimpulkan

 bahwa hanya ada satu metode ilmiah. Di sisi yang lain, tidak hanya satu pengetahuan

tapi beberapa pengetahuan ….tidak ada satu pengetahuan, tapi hanya ada satu seri

dari pengetahuan.Respon saya terhadap kontroversi ini apakah metode ilmiah itu satu ataukah

 banyak ada kebenarannya pada masing-masing pandangan. Metode ilmiah bisa satu

 bisa banyak.

i. Metode ilmiah itu satu. Tidak ada sebuah subjek yang tidak bisa dipecahkan dengan

sebuah metode ilmiah.

ii. Metode ilmiah itu banyak. Pada kenyataannya, ada beberapa metode sesuai dengan

caranya:

1) Setiap pengetahuan memiliki metode tersendiri yang sesuai dengan

  permasalahannya. Sangat diterima, bahwa seorang ahli biologi harus

menggunakan mikroskop dan seorang astronom harus menggunakan teleskop.

Setiap masing-masing cabang ilmu, akan menggunakan metodenya sendiri.

Metode-metode dari pengetahuan yang beragam itu sangat berbeda. Perbedaan

7

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 8/21

 

  pengetahuan akan memunculkan perbedaan metodologi karena perbedaan

masalah memunculkan perbedaan metode.

2) Setiap bagian masalah akan memunculkan metodenya tersendiri. Maka setiap

metode ilmiah yang berbeda memiliki cara pemecahan yang berbeda pula. Tidak 

ada ketentuan aturan yang harus diikuti, masing-masing penelitian diserahkan

kepada masing-masing bentuknya. Meskipun dalam satu pengetahuan ada

 banyak metode yang dikembangkan. Gordon Alport mendapatkan bahwa dalam

ilmu psikologi kepribadian menggunakan sekitar 52 metode. Jumlah metode

yang berbeda juga dimunculkan oleh the Guide of Scientific Instruments, 1973-

1974, yang memuat lebih dari 25,000 entries indicidu.

3) Secara historis, para ilmuan dalam satu bidang yang sama dengan wilayah yang

 berbeda akan menggunakan metode yang berbeda pula, karena perbedaan dalam

  perkembangan teori dan temuan teknologi. Meskipun metode-metode

sebelumnya sudah dianggap usang, kita harus mempelajari karakter ilmiahnya,

mengingat sumbangannya terhadap prestasi ilmiah sebelumnya. Ketika terjadi

revolusi ilmiah yang sangat penting, berbagai metode mendapatkan penekanan

yang berbeda diikuti dengan proses sistematis yang baru. Pada tahap-tahap

terdahulu cenderung lebih induktif, yaitu lebih banyak bekerja dengan metode

tertentu dalam ilmu pengetahuan yang tertentu pula. Tahap berikutnya metode-metode tersebut tidak lagi campur aduk tetapi lebih menekankan kepada

masalah sentetik sehingga melahirkan metode sentetik. Sistem yang telah

terbentuk dan diterima secara umum, maka metode deduktif menjadi lebih

 populer dengan sistem yang lebih konsisten telah menjadi persyaratan utama.

4) Perkembangan yang cepat dalam bidang ilmu dan teknologi saat ini, yang saling

memiliki ketergantungan, mensyaratkan perkembangan metodologi yang baru

untuk menghubungkan dengan berbagai jenis masalah yang rumit dan dinamis,

(seperti perkembangan teknologi komputer). Tidak hanya mengadopsi ide

metodologis dan teknik dari yang lain jika dianggap tepat bagi ilmu

 pengetahuan, tapi juga untuk memunculkan suatu pendekatan multidisipliner 

untuk masalah yang kompleks diperlukan rekayasa metodologi interdisipliner.

5) Bagi mereka yang berkepentingan dengan metode ilmiah, harus mengetahui

8

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 9/21

 

  bahwa metode itu sendiri mempunyai beberapa tahap, dan setiap tahap

memerlukan metode yang berbeda. Metode ilmiah berhubungan dengan tahap

 pencarian di mana seorang ilmuan berkepentingan dengan suatu masalah.

2. Metode ilmiah. Peneliti mengajukan lima langkah dalam metode ilmiah. Proposal ini

diajukan untuk menentang background dari tradisi filsafat ilmu Kerajaan Inggris yang

sangat dominan, di mana mereka mengajukan empat langkah utama; observasi data,

klasifikasi data, perumusan hipotesa, dan verifikasi hipotesa. Isu-isu yang berkaitan

dengan sifat maupun makna data telah ditafsirkan dalam bentuk abstraksi, sehingga

menimbulkan pertanyaan apakah observasi data merupakan titik awal dari penelitian

ilmiah.

Ilmuan pragmatis Amerika telah membuat beberapa kontribusi fundamental

terhadap filsafat ilmu yang bisa dilihat oleh beberapa ilmuan, sebagaimana yang telah

dilakukan oleh filosuf-filosuf ilmu. Ilmuan empiris Inggris menyatakan bahwa

hipotesa diverifikasi melalui pelacakan makna data aslinya. Akan tetapi hal ini

dianggap mustahil. Sebuah makna data merupakan sebuah momen yang terus

 berjalan, sehingga seorang ilmuan sangat bergantung kepada catatan-catatan yang

ada. Ilmuan pragmatis Amerika mengakui bahwa hipotesa dibuktikan dari

kemampuan kerja mereka, seberapa jauh kemampuan hipotesa menuntun para praktisi

memberikan solusi suatu masalah secara lebih dalam. Jika solusi yang diramalkanoleh hipotesa dapat dijawab, maka hipotesa itu adalah benar. Pembuktian itu

  bergantung kepada data yang diamati setelah hipotesa terbentuk. Ilmuan empiris

mengklaim bahwa mereka melihat data sebelumnya, sedangkan ilmuan pragmatis

Inggris melihat data ke depan.

Ke dua filsafat ini menghadirkan perbedaan konsepsi terhadap pengetahuan.

Kaum empiris ekstrim menggambar-kan seseorang yang dilahirkan dalam keadaan

 pikiran kosong dan siap untuk diisi dengan data, yang dibentuk oleh image yang

kemudian dikombinasikan kembali oleh tindakan pikiran. Kaum pragmatis

  berpendapat bahwa prinsip-prinsip biologis di dalam mempertahankan hidup,

seseorang akan menggunakan pikirannya guna menghindari dari ancaman.

Ke dua filsafat tersebut di atas menunjukkan perbedaan konsepsi di dalam ilmu

  pengetahuan. Penganut paham empiris ekstrim berpendapat bahwa semua ilmu

9

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 10/21

 

dimulai dengan observasi sebagai langkah pertama dalam metode ilmiah, setelah

observasi telah dibentuk, maka langkah selanjutnya adalah mendefinisikan masalah.

Sementara, kaum pragmatis berpendapat bahwa langkah pertama dimulai dari

  pencarian analisa masalah, kemudian dilanjutkan dengan menyelidiki fakta-fakta

yang relevan dan dirancang oleh analisa masalah diteruskan dengan metode

observasi, metode deskripsi, dan metode klasifikasi.

Meskipun di antara para ilmuan terjadi perdebatan tentang metode ilmiah, apakah

dimulai dari observasi ataukah dari masalah, mereka menyadari bahwa masalah tanpa

observasi tidak akan menjadi ilmiah, demikian juga observasi tanpa masalah juga

tidak akan menjadi ilmiah. Walaupun demikian, para ilmuan tetap menunjukkan

  perbedaan mana yang lebih dulu dilakukan. Yang memulai dari masalah akan

menghasilkan analisa masalah. Sedangkan yang memulai dari observasi akan

menghasilkan analisa data.

Penulis menganut pandangan yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah

kegiatan menyelesaikan masalah dan melihat metode ilmiah sebagai sesuatu yang

memiliki karakteristik yang esensial bagi penyelesaian masalah.

Ada lima langkah esensial dan ideal dalam menerapkan metode ilmiah yang harus

dipahami, meskipun langkah ini murni dari penulis sendiri, namun penulis menyadari

langkah ini belum tentu cocok dengan pemikiran lainnya. Lima langkah tersebutadalah: memahami masalah, menguji masalah, menyusun proposal solusi, menguji

 proposal, dan pemecahan masalah.

i. Memahami permasalahan. Tidak ada masalah, tidak akan ada ilmu. Memahami

 permasalahan yang sulit dapat memunculkan keraguan dalam keyakinan seseorang.

Kesulitan bisa muncul dari penemuan yang lama atau baru. Jika seseorang merasa

  putus asa, atau tidak bisa memecahkan kesulitan itu, maka masalah itu bukan

merupakan masalah ilmiah. Seseorang harus mau mengakui ketidakmampuannya.

Seseorang harus mau mencoba untuk memecahkan masalah tersebut sebelum ia

dikategorikan sebagai ilmiah. Atau, masalah yang akan diteliti harus dipahami benar-

 benar secara mendalam, kemudian mencari pemecahannya secara ilmiah.

ii. Pengujian masalah. Menguji masalah harus didahului oleh observasi lapangan. Tahap

ini merupakan tahap awal untuk memahami permasalahan. Observasi dapat

10

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 11/21

 

menimbulkan minat untuk meneliti yang lebih tinggi. Pengujian masalah hakekatnya

untuk menjawab masalah yang lebih besar, misalnya apa penyebab masalah itu,

  bagaimana bisa memecahkannya, bagaimana kaitan masalah satu dengan lainnya,

apakah ada masalah serupa sebelumnya dan bagaimana kaitannya dengan masalah

yang sedang diteliti.

iii. Menyusun proposal solusi. Penyelesaian masalah harus dilakukan seteliti mungkin.

Solusi harus sesuai dengan problem. Untuk itu penting dilakukan trial and error .

Beberapa masalah, ketika bisa dipahami secara jelas, bisa langsung dikeluarkan

solusinya. Beberapa masalah membutuhkan klarifikasi dan solusi yang jelas. Ketika

masalah penting membutuhkan solusi yang relevan, seorang ilmuan biasanya menguji

hipotesa yang telah dilakukan, hipotesa hanya relevan dengan beberapa pandangan

esensial dari masalah. Proposal pada hakekatnya adalah untuk menguji suatu hipotesis

yang disusun berdasarkan teori dan fakta yang nyata.

iv. Pengujian proposal. Ada dua macam pengujian yang bisa dibedakan menjadi : mental

dan operasional.

1) setiap hipotesa yang diusulkan baik pada awal maupun pada akhir dari suatu

 penelitian, harus diuji secara mental sebelum beberapa upaya lain dilakukan pada

hipotesa. Beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh hipotesa yang baik: (a)

konsistensi, baik dalam hipotesis itu sendiri, maupun dengan fakta-fakta yangdiketahui serta teori ilmiah yang sedang berlaku (b) relevansi hipotesa terhadap

 permasalahan dan bukti-bukti yang tersedia (c) kemampuan dalam memahami

semua faktor yang relevan (d) jelas dan sederhana tanpa mengurangi maknanya

(e) dapat dikomunikasikan secara mudah.

2) pengujian operasional, biasanya dengan melakukan beberapa percobaan, yang

  bertujuan untuk menguji kemampuan hipotesa. Setiap pengetahuan, memiliki

  permasalahan tersendiri, sehingga memerlukan beberapa kali percobaannya

tersendiri dengan beberapa instrumennya tersendiri. Setiap bentuk percobaan itu

akan memiliki kriterianya tersendiri. Pengujian operasional akan lebih baik jika

dilakukan secara efisien (mempertimbangkan waktu, biaya, dan peralatan yang

digunakan). Percobaan yang ideal bersifat crusial (penting) karena percobaan itu

dirancang untuk menemukan jawaban apakah hipotesa itu benar ataukah salah.

11

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 12/21

 

Percobaan yang crusial itu sangat sulit dirancang karena berbagai faktor yang

kompleks. Sering terjadi, di mana hipotesa yang digunakan cenderung dilakukan

verifikasi secara khusus pada tingkat dan kondisi tertentu.

v. Pemecahan masalah . Suatu masalah akan tetap ilmiah meskipun masalah itu tidak 

terpecahkan. Masalah akan tetap ilmiah meskipun tidak terpecahkan dengan metode

 baru. Tetapi arah dan tujuan daripada metode ilmiah adalah untuk memecahkan

masalah. Masalah berangkat dari keragu-raguan tidak akan bisa secara langsung

terpecahkan hingga keragu-raguan tersebut bisa dihilangkan dan peneliti merasa

yakin bahwa permasalahan tersebut bisa disimpulkan. Untuk mendapatkan solusi

yang baik perlu ditentukan kriteria.

Jika keraguan muncul pada pikiran seseorang, maka pikiran itu akan memiliki

kriterianya tersendiri dalam menjawab keraguannya. Jika masalah tidak bisa menjadi

ilmiah sampai menjadi sosial (disosialisasikan), dalam artian, bisa dikomunikasikan

kepada ilmuan yang lain, maka solusi dari masalah tersebut tidak akan ilmiah jika

solusi itu tidak disosialisasikan, atau telah dikomunikasikan kepada ilmuan yang

lainnya. Masalah publikasi, distribusi, pembacaan, pemahaman solusi sangat penting

di dalam menyelesaikan masalah ilmiah secara tuntas. Solusi akan menjadi lemah jika

masalah yang yang telah disajikan secara lengkap itu kurang mendapat tanggapan dari

 para ilmuan seprofesi.

 Presupposition (praduga) . Tidak ada penelitian yang tidak mengandung praduga. Setiap

dari enam komponen di atas masing-masing memiliki banyak praduga, khususnya yang

relevan dengan metodenya. Perbedaan dalam praduga bisa menimbulkan perbedaan di

dalam bagaimana suatu masalah dilihat, di dalam pengujian yang bagaimana, dalam suatu

hipotesa, yang relevan dalam upaya pembuktian dan penarikan kesimpulan yang handal.

Asumsi minimal meliputi asumsi tentang asal muasal keberadaan dan

 pengetahuan tentang keberadaan itu (metafisika), tentang alam pikiran dan kapasitasnya

untuk mengetahui (psikologi), tentang alam pengetahuan dan bagaimana diperoleh,

dikuasai, dimodifikasi dan dilupakan (epistemologi), tentang wujud dari bahasa dan

komunikasi (linguistik), tentang struktur pemikiran dan kesimpulan dan relasinya dengan

hal-hal yang bisa dipikirkan (logika), tentang angka, kalkulasi dan inferensi matematika

12

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 13/21

 

(matematika), dan tentang asal-usul nilai, keindahan, tugas dan nilai akhir kehidupan

(aksiologi, estetika, etika dan agama). Preposisi-preposisi tersebut merupakan subjek 

utama dalam penyelidikan ilmu-ilmu filsafat.

Di samping itu metode ilmiah juga mengajukan asumsi-asumsi mengenai alam

semesta (yang dapat ditarik kesimpulan dan asumsi, meliputi ilmu-ilmu fisika; fisika,

kimia, giologi, geografi dan lain sebagainya), tentang masyarakat (meliputi ilmu-ilmu

sosial; sosiologi, antropologi, ekonomi, politik dan lain sebagainya). Untuk 

mengetahui bagaimana alam semesta berfungsi secara komprehensif merupakan

kajian atau cakupan dari filsafat. Metode ilmiah secara komprehensif dimasukkan

dalam praduga. Penarikan kesimpulan dari semua ilmu pengetahuan berfungsi

sebagai praduga, baik secara implisit maupun secara eksplisit.

Tidak semua ilmuan memperhatikan semua preposisi di atas. Mungkin tidak ada

ilmuan yang sukses di dalam memperhatikan semua itu.

Salah satu alasan tumbuhnya minta dalam penelitian interdisipliner adalah bahwa

informasi tentang kesimpulan suatu ilmu pengetahuan harus dipraduga terus menerus

akan semakin bermakna dan relevan dalam memecahkan masalah dalam bidang

tertentu. Pada akhirnya perhatian untuk memahami praduga semakin tinggi, sehingga

secara sadar memahami hasil-hasil penelitian interdisipliner.

Kewajiban untuk memahami praduga ilmu pengetahaun bertambah sulit jika faktayang berkembang berdasarkan alur pikiran yang berbeda, dan sering menimbulkan

efek bias terhadap pandangan ilmuan tentang praduga. Alur pikiran yang demikian

 banyak muncul berkaitan dengan masalah tertentu yang mungkin saja mempunyai

implikasi terhadap masalah lain atau ilmu pengetahuan lain. Akan tetapi banyak alur 

  pikiran yang secara eksplisit menyatakan prinsip-prinsip universal benar-benar 

memiliki implikasi untuk semua ilmu penetahuan. Contoh, sumber kuno dan tuntutan

 privilage untuk doktrin-doktrin dalam suatu naskah, seperti Tuhan menciptakan dunia

  berdasarkan keabadian, ideologi politik (materialisme dialektika marxis), upaya-

upaya untuk mencapai ilmu fisika yang lebih tepat (relativitas umum). Beberapa

 prinsip lain yang disebabkan oleh rasionalisasi kepastian matematis sebagai akhir dari

suatu status ontologi (realisme logika). Beberapa prinsip universal yang diakibatkan

karena ketakutan terhadap tirani rasional dan pencarian untuk kepastian intuitif dalam

13

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 14/21

 

fakta-fakta sensory (empirisme Inggris).

Saya (penulis) tidak melihat bagaimana dapat menghindari efek bias dari alur 

 pikiran saat ini. Jika pada tataran biasnya memiliki efek merusak pada metode dan

hasil-hasil penelitian ilmiah, kesadaran dan kewaspadaan terhadap hasil-hasil

 penelitian sangat diperlukan dengan harapan, kita dapat memperbaiki kualitas prestasi

ilmiah kita. Bagi yang ingin memperbaiki ilmu pengetahuan sebagai upaya

memahami dan menyelesaikan suatu masalah secara efektif akan mendorong

  perkembangan ilmu pengetahuan yang lain,  presuppositionology, bertujuan untuk 

meningkatkan sikap yang lebih objektif dan kesimpulan yang lebih bisa dipercaya

tentang presuposisi yang melekat dalam sifat ilmu pengetahuan.

4. Aktivitas

Ilmu pengetahuan adalah apa yang dilakukan oleh ilmuan. Apa yang dilakukan

oleh ilmuan sering disebut dengan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah itu memiliki

dua aspek: aspek individu dan aspek sosial.

1. Aspek individu. Ilmu pengetahuan secara praktis adalah sebuah kegiatan atau

aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Dalam hal ini, ilmu pengetahaun ada

di dalam diri manusia dan berada di mana-mana. Hal ini tergantung pada

keberadaannya yang dapat diteruskan dari seseorang ke orang lain. Jika kitamemahami seorang ilmuan, melalui aktivitasnya yang meliputi, melakukan

observasi, membentuk hipotesa, menguji observasi dan hipotesa dengan

melakukan percobaan secara cermat dan terkontrol, dengan sesungguhnya kita

akan memahami apa itu ilmu pengetahuan.

Seorang ilmuan adalah produk dari hasil pelatihan, kesempatan dia untuk 

mengembangkan kepentingan ilmiah, keahlian dan peluang untuk bekerja

dilanjutkan dengan menformulasikan secara terarah lebih maju. Aktivitas

ilmuan cenderung menjadikannya seorang spesialis. Aktivitasnya dibentuk 

oleh berbagai jenis tugas, perangkat, proses, ukuran dan hitungan yang ia buat,

serta laboratorium atau tempat di mana dia bekerja. Dan yang tak kalah

  penting dukungan teman sejawat, tradisi, opini dan moral, serta

 pengetahuannya. Ilmuan adalah seorang yang memiliki aktivitas ilmiah yang

14

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 15/21

 

saing ketergantungan satu sama lain. Aktifitas tersebut memberikan kontribusi

 bagi kesehatan dan kesejahteraan umat manusia. Kegiatan ilmiah memerlukan

kemampuan untuk beradaptasi terhadap berbagai kendala seperti rutinitas, hal

 baru, tekanan dan persoalan-persoalan yang rumit, peralatan, sejawat, masalah

 pribadi dan politik.

Berbagai aktivitas mereka sudah menjadi bagian dari kehidupan seorang

ilmuan, seperti mempersiapkan berbagai laporan hasil penelitian, artikel untuk 

  publikasi, seminar, konferensi pada berbagai tingkatan lokal, regional dan

internasional.

2. Aspek sosial. Aktivitas ilmiah melampaui apa yang dilakukan oleh ilmuan.

Ilmuan telah menjadi pelaksana bagi lembaga yang begitu luas. Ilmuan telah

menjadi suatu kelompok kerja yang memegang peranan penting di duni saat

ini. Ilmu pengetahuan telah berubah menjadi suatu tumpukan yang luar biasa

dari hasil berbagai pekerjaan. Peningkatan kegiatan ini dapat dilihat dari

 jumlah orang yang terdaftar pada American Men of Science, yaitu 4000 orang

 pada tahun 1903 dan 96000 pada tahun 1960.

Lembaga ilmiah termasuk universitas, lembaga penelitian, biro

 pemerintahan dan devisi peru-sahaan. Semua kegiatan ilmiah membutuhkan

dana. Semua aktivitas untuk kelansungan kegiatan penelitian ilmiah, baik  pemerintah maupun swasta, masalah dana merupakan bagian yang sangat

  penting. Kenaikan dan penurunan pendanaan akan mempengaruhi aktifitas

ilmiah yang akan mempengaruhi sifat ilmu pnegatahuan. Kuantitas dan

kualitas serta jenis aktifitas ilmiah sangat dipengaruhi oleh pandangan

masyarakat politisi, eksekutif yang memiliki otoritas terhadap kebijaksanaan

 pendanaan.

Aktivitas ilmiah yang melibatkan suatu proses penyerapan teori klasik dan

  pengadopsian teori-teori baru menganggap bila komunikasi ilmiah telah

sepakat pada filosofi ilmu pengetahuan dan membentuk suatu kesimpulan.

Ilmuan yang kreatif kadangkala harus mampu hidup dalam dunia yang tidak 

 bersahabat, godaan dan kecenderungan yang konservatif untuk tetap menjadi

dogmatis. Kondisi yang demikiran dirasakan oleh kaum radikal yang

15

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 16/21

 

memaksa mereka untuk melakukan demonstrasi, menuntut perbaikan,

kejadikan ini menimbulkan antipati, antagonisme, dan kadangkala juga

 praduga yang merupakan karakteristik dari aktivitas ilmiah.

5. Kesimpulan

Ilmu pengetahuan dalah pengetahuan yang diperoleh….ilmu pengetahuan

sering dianggap sebagai tubuh dari pengetahuan. Tubuh dari pemikiran adalah

ilmu pengetahuan itu sendiri.

Kesimpulan adalah pemahaman yang dicapai sebagai hasil dari

  pemecahan masalah yang menjadi tujuan dari ilmu pengetahuan itu.

Kesimpulan merupakan penilaian akhir dari suatu sikap, metode dan aktivitas,

 juga merupakan buah dari hasil kerja dan investasi.

Bagaimanapun juga beberapa ilmuan mengetahui bahwa kesimpulan

ilmiah tetap tidak pasti. Bukan saja berkaitan dengan perbedaan antara

hipotesa, teori dan hukum, sebagai penggambaran dari hasil pemahaman, tetapi

harus disadari bahwa semua itu bersifat kesementaraan yang merupakan bagian

dari sikap ilmiah. Kesimpulan-kesimpulan yang diambil tidak diterima secara

dogmatis. Kebutuhan objektivitas ilmiah sesuatu yang sangat penting karena

itu semua persyaratan ilmiah dituntut tetap bersifat tentatif (sementara)selamanya. Betapapun bergunanya dan handalnya suatu kesimpulan baik dalam

teori maupun dalam prakteknya apabila dilakukan dengan sikap dogmatis,

maka kesimpulan itu akan mengurangi beberapa hal penting dari sifat dasar 

ilmu pengetahuan.

Secara sekilas, sejarah ilmu pengetahuan menyata-kan bahwa ilmu

  pengetahuan dari suatu periode waktu seringkali tidak logis untuk ilmu

 pengetahuan berikutnya. Ilmu pengetahuan sekarang ini akan kelihatan aneh dan

 bodoh di abad mendatang. Sebagaimana halnya dengan ilmu pengetahuan satu

abad yang silam jika dilihat sat ini. Pada dasarnya, ilmu pengetahuan itu bersifat

tidak stabil, setiap generasi memiliki hak untuk menginterpretasikan kembali

tradisi ilmu pengetahuan.

Mereka yang mencari atau menuntut kepastian terhadap kesimulan ilmiah tidak 

16

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 17/21

 

  bisa menerima bukti-bukti yang tidak pasti tersebut. Tetapi seorang ilmuan

 profesional akan merasionalisasikan kekecewaan tersebut dengan menunjukkan

  bahwa kemajuan dalam ilmu pengetahuan telah sampai bukan hanya pada

  penemuan hipotesa yang baru, tetapi juga penemuan teori lama yang ternyata

keliru. Di antara para ilmuan tersebut melihat ilmu pengetahuan sebagai suatu

  proses di mana setiap kesimpulan menjadi batu pijakan untuk kemajuan

 berikutnya.

Walaupun ketidak pastian terus berlanjut, dan ada anggapan bahwa

 pemahaman segala hal adalah sesuatu yang lebih baik, berlangsung terus menerus

sebagai bagian dari jiwa ilmu pengetahuan, meskipun meningkatnya keragaman

kepentingan dan aktifitas ilmu pengetahuan. Dicontohkan dengan naiknya jumlah

spesialisasi dan sub-spesialisasi, menyebabkan adanya klaim hanya ada beberapa

 pengetahuan (sub-pengetahuan) dan yang lain bukan ilmu pengetahuan, adanya

sebuah pemikiran bahwa semua pengetahuan mendukung pengetahuan lain

sehingga manusia membuat kemajuan dalam penguasaan pemahaman duniawi

sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Kewajiban memahami bahwa semua

kesimpulan dari ilmu pengetahuan dapat besama-sama secara komprehensif akan

terjadi keterkejutan jika terjadi revolusi ilmu pengetahuan yang baru. Kewajiban

tersebut akan terabaikan di masa yang mengidealkan analisa, meningkatkanspesialisasi dan kebebasan individu untuk berpendapat dan berekspresi. Semakin

kompleks ilmu pengetahuan akan semakin sulit sintetiknya. Akan tetapi untuk 

menghilangkan pemikiran bila ilmu pengetahuan membuat kemajuan dalam

 pencapaian pemahaman yang lebih luas terhadap sifat keberadaan, adalah untuk 

memperoleh sesuatu yang benar.

6. Pengaruh

Ilmu pengetahuan adalah apa yang dilakukan oleh ilmu pengetahuan itu. Bagian dari

apa yang dilakukan adalah untuk menghasilkan pengaruh dalam artian produk.

Pengaruh tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Pengaruh ilmu

 pengetahuan pada teknologi dan industri, yang disebut dengan ilmu terapan. 2.

Pengaruh ilmu pengetahuan pada masyarakat dan peradaban, yang disebut dengan

17

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 18/21

 

ilmu kemasyarakatan dan peradaban.

1. Ilmu terapan. Ilmu terapan lebih nyata daripada ilmu murni ( pure science).

Sehinggga ilmu yang ada dalam teknik, kedokteran, sosial dan seni lebih

menonjol bila dibandingkan dengan ilmu matematika, fisika. Mengapa

dianggap demikiran? (a) Kata-kata ilmu terapan memiliki makna ilmu yang

lebih luas melalui perwujudan dalam penerapannya. (b) Walaupun secara

langsung tujuan dari ilmu pengetahuan adalah meningkatkan pemahaman,

tetapi lebih luas dari itu, tujuan ilmu pengetahuan, adalah untuk memperbaiki

kondisi kehidupan. Beberapa ilmuan secara eksplisit menyatakan bahwa

tujuan dari perjuangan mereka adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umat

manusia. Pada tingkatan tersebut, sifat dasar ilmu pengetahuan menjadi tujuan

yang lebih luas. (c) Pengaruh ilmu pengetahuan bersifat menguntungkan dan

merugikan. Ini akan menjadi lebih jelas dirasakan oleh orang yang

menerapkannya. Sudah menjadi kecenderungan umum untuk lebih

menghargai nilai-nilai ilmu pengetahuan, bahkan sebagian merasa terdorong

untuk memahami dan mendukung ilmu pengetahuan, ketika mereka

memperoleh manfaat dari aplikasi ilmu pengetahuan tersebut. (d) mes-kipun

  para ilmuan cenderung untuk membuktikan hipotesa dengan merancang

  berbagai percobaan secara berulang-ulang. dari percobaan itu akanmenghasilkan berbagai kemungkinan. Jika hipotesa diaplikasikan dan

dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan fakta tambahan. Sebagian

 besar kesempatan ilmiah dapat diaplikasikan secara praktis diberbagai bidang,

seperti industri, bisnis, komunikasi, pertanian, kedokteran, pemerintahan dan

sebagainya, yang juga sebagai laboratorium ekstensif menjadi bukti verifikasi

tambahan. Kita tidak akan memahami sifat ilmu pengetahuan secara utuh

sebelum kita menyadari bagaimana ilmu pengetahuan diverifikasi melalui

cara-cara aplikasinya.

Dengan membedakan ilmu pengetahuan dengan teknologi, kita dapat

mengamati bahwa banyak kemajuan dalam teknologi tidak membentuk bagian

dari ilmu pnegetahuan. Ilmu pengetahuan murni dan teknologi memang tidak 

antagonis atau ber-tentangan. Tetapi dalam perspektif sejarah yang panjang,

18

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 19/21

 

keduanya sama-sama bersifat komple-menter. Ketika ilmu pengetahuan dan

teknologi semakin intim, ilmuan yang menerapkan pengetahuannya untuk 

menghasilkan produk atau proses baru dalam industri dianggap sebagai

teknologi. Ilmuan yang sukses sudah pasti seorang terknolog yang kompeten.

Oleh karena itu kadar ilmiahnya tidak akan berkurang jika dibandingkan

dengan sejawatnya yang menekuni bidang akademik dan di luar dunia

industri.

Industrialisasi yang berkembang dengan pesat merupakan produk dari

ilmu pengetahuan yang mempunyai dampak besar terhadap perkembangan

ilmu, sehingga nampak seperti terjadi perubahan sifat ilmu itu sendiri. Proses

industrialisasi tidak akan dapat diputar ulang, yang akhirnya ilmu pengetahuan

itu sendiri mengalami proses terindustrialisasi. Ilmu pengetahuan yang terin-

dustrialisasi ini menjadi bagian utama dari penggerak ilmu pengetahuan,

menjadi sebuah sumber bidang penelitian yang memiliki prestise tinggi.

Pemanfaatan ilmu dalam jumlah besar oleh badan-badan pemerintah,

termasuk anggota legis-latif dengan memberikan bantuan perundang-

undangan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan keputusan. Kondisi

seperti ini tidak saja berdampak pada ilmu pengetahuan, tetapi akan

merangsang minat meneliti bidang baru yang dirasakan bahwa ilmu yangdiperlukan masih kurang. Jika suatu ketika kemampuan dan keleluasan dari

ilmu sosial meningkat, maka ilmu sosial akan memberikan sumbangan yang

 besar dan efektif terhadap kebijakan politik, ekonomi dan sosial, yang pada

gilirannya mendapat dukungan finansial.

Dampak negatif dari ilmu pengetahuan terapan ini adalah merupakan

daripada ilmu pengetahuan itu sendiri dalam artinya yang luas. Contohnya,

 pengeboman di Hirosima yang mempercepat berakhirnya Perang Dunia ke II

merupakan salah satu dampak negatif dari perkembangan ilmu terapan, yang

dipergunakan sebagai alat pemusnahan. Berbagai reaksi timbul dari dampak 

negatif ini. Maka lahirlah perkumpulan-perkumpulan ilmuan yang peduli,

seperti Federasi Ilmuan Atom, Badan Penelitian Teknologi US, Masyarakat

Internasional untuk Penelitian Teknologi, Kongres Internasional dan berbagai

19

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 20/21

 

upaya pemerintah untuk mencegah proliterasi pabrik nuklir dan produksi bom

nuklir termasuk dampak-dampak dari ilmu pengetahuan terapan.

2. Pengaruh Sosial. Ilmu adalah apa yang dilakukan ketika terjadi perkembangan

dalam peradaban. Peradaban membedakan perkembangan ilmu pengetahuan

dengan beberapa ilmu pengetahuan, dan membentuk aspek-aspek peradaban.

Sebagai contoh, berbagai penemuan penting dalam peradaban Hindu dan Cina

Kuno dalam perkembangannya kurang dapat bertahan dalam peradaban Barat.

Meskipun peradaban Barat melalui cita-cita utama yang diperoleh dari

warisan Yunani Kuno yang mengutamakan rasio atau nalar, dan peninggalan

Ibrani yang mengutamakan kemauan atau niat manusia. Kemajuan yang

 progresif dari ilmu pengetahuan, teknologi dan industri perlahan-lahan lebih

mengikis keutamaan relatifnya dalam agama Kristen, Yudaisme dan Islam,

sebagai sebuah determinan budaya yang dominan. Semua usaha itu tidak 

  berakhir, justru terjadi peningkatan, bahkan orang-orang penentang agama

  berusaha dalam mencapai keberhasilan meraih superioritas dalam ilmu

 pengetahuan dan teknologi.

Pembagian dunia saat ini dikenal dengan istilah negara-negara maju dan

sedang berkembang. Hal ini menimbulkan perbedaan besar pada pengaruh

IPTEK terhadap kondisi-kondisi sosial, ekonomi, politik, pendidikan dankesehatan. IPTEK telah memberikan sumbangan yang besar sebagai kekuatan

dan kelemahan dari peradaban Barat, meliputi peningkatan pemakmuran,

kesehatan, kesempatan hidup, standar hidup, pendidikan, kekuatan politik, dan

militer sampai kepada penaklukan angkasa luar. Diikuti juga oleh kelemahan-

kelemahan, seperti kelebihan penduduk, pengurasan sumber daya alam,

mekanisasi kehidupan, pencemaran dan demoralisasi. Dampak-dampak 

negatif seperti yang terjadi di Hirosime, polusi megapolitan dan eksploitasi

sumber daya alam yang berlebihan, telah menimbulkan sikap anti ilmu

 pengetahuan untuk melakukan pembatasan-pembatasan oleh beberapa negara

melalui legislatif.

Ilmu pengetahuan tidak saja menjadi sikap dalam peradaban secara meluas,

tapi juga telah terjadi penetrasi ke semua aspek kehidupan masyarakat.

20

5/6/2018 Apa Itu Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/apa-itu-ilmu-pengetahuan 21/21

 

Penulis mempunyai pandangan bahwa saat ini IPTEK telah demikian

meningkat dan sangat beragam, sampai pada spesialisasi yang lebih kecil telah

menjadi timpang, karena tidak diikuti dengan peningkatan dalam bidang

aksiologi, etika, reliologi, dan sosiologi. Semua ini merupakan hasil dari efek 

ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan tidak saja berpengaruh pada peradaban, tapi juga

kepada penetrasi semua aspek kehidupan sosial. Penulis menutup dengan

kesimpulan bahwa dua aspek tersebut merupakan sifat dari ilmu pengetahuan.

Kesimpulan

Sifat daripada ilmu pengetahuan adalah mencakup enam komponen di atas, yaitu:

 permasalahan, sikap, metode, aktifitas, kesimpulan, dan pengaruh. Seorang ilmuan, atau

 bahkan mungkin kebanyak ilmuan, dalam beberapa kesempatan kurang memiliki sikap

ilmiah dari suatu waktu tertentu. Seseorang yang memperhatikan permasalahan sebagai

ilmiah bisa dikatakan ilmuan, meskipun dia tidak memulai untuk mengungkapnya.

Memiliki sikap ilmiah adalah bagian dari menjadi ilmuan. Seseorang yang sukses

mengungkap permasalahan dengan menggunakan metode tertentu, meskipun tidak paham

 banyak mengenai sifat ilmu, bisa dikatakan ilmuan dalam sifatnya. Seorang pelajar 

  pemula dalam bidang kimia dengan menggunakan kaca pada hari pertamanya bisadikatakan telah memulai aktivitas ilmiah. Seseorang yang mengamati kesimpulan dari

seorang ilmuan bisa dikatakan bahwa ia telah memiliki aspek ilmiah dalam dirinya.

Seseorang yang mengamati hidupnya dan memiliki hasrat untuk mengikuti

 perkembangan ilmu pengetahuan, maka ia telah memiliki elemen ilmiah dalam dirinya.

Semua aspek itu merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.

Penulis mempunyai pandangan bahwa masalah-masalah ilmiah, sikap, metode,

aktivitas, kesimpulan dan pengaruh akan tetap dan bisa dipelajari secara objektif 

sebagaimana objek yang lain, jika ada kemauan untuk melakukannya. Komunitas ilmiah

telah melakukan penelitian dari ilmu suatu ilmu yang biasa disebut dengan filsafat ilmu.

21