antigen dan immunogen 1

Upload: tyara

Post on 07-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Antigen Dan Immunogen 1

TRANSCRIPT

Antigen dan ImunogenPengertian AntigenIstilah antigen mengandung dua arti, pertama untuk mengambarkan molekul yang memacu respon imun (juga disebut imunogen) dan kedua untuk menunjukkan molekul yang dapat bereaksi dengan antibodi atau sel T yang sudah disensitasi (Baratawidjaja, 2006). Antigen yaitu setiap substansi asing yang dapat menginduksi timbulnya respon imun (Bloom, 2002).

Antigen adalah suatu substansi yang dianggap asing oleh tubuh, dan akan memacu terjadinya respon imun yang akan akhirnya akan memacu produksi antibodi. Antigen yang berhasil masuk ke dalam tubuh akan mengaktifkan berbagai respon imun spesifik maupun non-spesifik. Jika antigen ini tidak ditangani dengan baik oleh sistem imun kita, antigen tersebut dapat menimbulkan penyakit sesuai dengan jenis penyakit yang dibawanya

Letak AntigenAntigen ditemukan di permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap sel-nya sendiri. Sehingga dapat dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul Iainnya. Permukaan bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen, sehingga antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, dan racunAntigen adalah zat-zat asing yang pada umumnya merupakan protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa berupa olisakarida atau polipeptida, yang tergolong makromolekul dengan BM > 10.000.Ciri-ciri molekul antigenik antara lain adalah bahwa ukurannya melebihi ukuran tertentu dan mempunyai BM lebih dari 10.000 Insulin (BM= 5.700), protamin dan histon (BM =6.000), serta fraksi gelatin (BM dari kurang 10.000), semuanya adalah antigen lemah. Polisakarida walaupun dengan BM = 10.000, biasanya nonantigenik, dan secara umum adalah antigen sangat lemah. Hal ini terjadi karena sebagianpolisakarida berisi gabungan 4 atau 5 monosakarida berbeda, sementara protein secara normal berisi gabungan 20 asam amino berbeda. Protein lebih besar dan beberapa polisakarida adalah antigen sangat baik. Substansi yang BMnya lebih besar nampaknya menjadi antigen yang sangat baik. Karena, tidak seluruh molekul mempunyai struktur yang dapat menyebabkan terbentuknya antibodi, tetapi lebih disebabkan adanya antigenic determinant site (tempat penentu antigenik). Molekul lebih besar, jumlah antigenic determinant site mendorong lebih banyak tetapi juga lebih beranekanya antibodi dan host. Polisakarida tertentu yang juga lebih kompleks, juga mempunyai sifat antigenik.

Macam Macam Antigen1.Antigen eksogen Adalah antigen yang disajikan dari luar tubuh hospes dalam bentuk mikroorganisme, tepung sari, obat obatan atau polutan Antigen ini bertanggung jawab terhadap suatu spectrum penyakit manusia, mulai dari penyakit infeksi sampai ke penyakit-penyakit yang ditengahi imunologik, seperti misalnya asma bronkiale2.Antigen endogen Adalah antigen yang terdapat dalam individu Meliputi antigen xenogeneik (heterolog/heterogeneik), antigen idiotipik (autolog), dan antigen alogeneik (homolog)3.Antigen xenogeneik / heterolog / heterogeneik Adalah antigen yang terdapat dalam aneka macam spesies yang secara filogenetik tidak ada hubungannyaPenting pada kedokteran klinik, karena antigen-antigen ini menimbulkan respons antibody yang berguna dalam diagnosis penyakit4.Antigen idiotipik dan autolog Merupakan komponen tubuh sendiri Contoh : antigen-antigen spesifik immunoglobulin.5.Antigen alogeneik / homolog Adalah antigen yang secara genetic diatur oleh determinan antigenic yang membedakan satu individu spesies tertentu dari individu lain pada spesies yang sama Pada manusia, determinan antigenic semacam ini terdapat pada sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, trombosit, protein serum, dan permukaan sel-sel yang menyusun jaringan tertentu dari tubuh termasuk antigen histokompatibiltas

Epitop atau determinant antigen adalah bagian antigen yang dapat menginduksi pembentukan antibodi dan dapat diikat dengan spesifik oleh bagian dari antibodi atau reseptor pada limfosit.Hapten adalah determinant antigen dengan berat molekul yang rendah dan baru menjadi imunogen bila diikat oleh molekul besar (carrier), dan dapat mengikat antibodi. Contoh hapten adalah berbagai golongan antibodi dan obat lainnya dengan berat molekul yang rendah. Hapten biasanya dikenal oleh sel B sedangkan carrier oleh sel T. Carrier sering diabung dengan hapten dalam usaha imunisasi.Respon imun terhadap semua golongan bahan kimia seperti hidrat arang, protein dan asam nukleat. Antigen poton alamiah terbanyak adalah protein besar dengan berat molekul lebih dari 40.000 dan kompleks polisakarida microbial

Klasifikasi antigenA. Pembagian antigen menurut epitopa. Unideterminant, univalent : hanya 1 jenis determinant atau epitop pada 1 molekulb. undeterminant, multivalent : hanya 1 jens determinant tetapi 2 atau lebih determinant tersebut ditemukan pada 1 molekulc. Multideterminant, univalen : banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya 1 dari setiap macamanya (kebanyakan protein)d. Multideterminant, multivalent : banyak macam determinant dan banyak dari setiap macam pada 1 molekul (antigen dengan berat molekul yang tinggi dan kompleks secara kimiawi).

B. Pembagian antigen menurut spesifitasa. Heteroantigen, yang dimiliki oleh banyak spesiesb. Xenoantigen, yang hanya dimiliki spesies tertentuc. Alloantigen (isoantigen), yang spesifik untuk individu dalam satu spesiesd. Antigen organ spesifik, yang hanya dimiliki organ tertentue. Autoantigen, yang dimiliki alat tubuh sendiri

C. Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap sel Ta. T dependent, yang dapat memerlukan pengenalan oleh sel T dan sel B terlebih dahulu untuk dapat menimbulkan respon antibodi. Kebanyakan antigen protein termasuk dalam golongan ini.b. T independent, yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk membentuk antibodi. Kebanyakan antigen golongan ini berupa molekul besar polimerik yang dipecah di dalam badan secara perlahan-lahan, misalnya lipopolisakarida, ficoll, dekstrant, levan, flagelin polimerik bakteri.

D. Pembagian antigen menurut sifat kimiawia. Hidrat arang (polisakarida)Hidrat arang pada umumnya imunogenik.Glikoprotein yang merupakan bagian permukaan sel banyak mikroorganisme dapat menimbulkan respon imun terutama pembentukan antibodi.b. LipidLipid biasanya tidak imunogenik, tetapi imunogenik bila diikat carrier protein. Lipid dianggap sebagai hapten.c. Asam nukleatAsam nukleat tidak imunogenik, tetapi imunogenik bila diikat carrier proten. DNA dalam bentuk heliksnya biasanya tidak imunogenik. Respon trhadap imun terhadap DNA terjadi pada penderita dengan SLE.d. ProteinKebanyakan protein adalah imunogenik dan pada umumnya multideterminant dan univalen.

Sifat-Sifat AntigenAntigen memiliki beberapa sifat-sifat yang khas pada antigen tersebut, sifat-sifat tersebut antaralain:1.KeasinganKebutuhan utama dan pertama suatu molekul untuk memenuhi syarat sebagai imunogen adalah bahwa zat tersebut secara genetik asing terhadap hospes.2.Sifat-sifat FisikAgar suatu zat dapat menjadi imunogen, ia harus mempunyai ukuran minimum tertentu, imunogen yang mempunyai berat molekul yang kecil, respon terhadap hospes minimal, dan fungsi zat tersebut sebagai hapten sesudah bergabung dengan proten-proten jaringan.3.KompleksitasFaktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas imunogen meliputi baik sifat fisik maupun kimia molekul.4.Bentuk-bentuk (Conformation)Tidak adanya bentuk dari molekul tertentu yang imunogen. Polipeptid linear atau bercabang, karbohidrat linear atau bercabang, serta protein globular, semuanya mampu merangsang terjadinya respon imun.5.Muatan (charge)Imunogenitas tidak terbatas pada molekuler tertentu; tidak terbatas pada molekuler tertentu, zat-zat yang bermuatan positif, negatif, dan netral dapat imunogen. Namun demikian imunogen tanpa muatan akan memunculkan antibodi yang tanpa kekuatan.6.Kemampuan masukKemampuan masuk suatu kelompok determinan pada sistem pengenalan akan menentukan hasil respon imun.

ImunogenImunogen adalah suatu bahan atau molekul yang dapat menimbulkan respon imun, humoral atau seluler. Protein makromelukuler pada umumnya adalah imunogen poten.Imunogen merupakan molekul besar (disebut molekul pembawa). Bagian dari molekul antigen besar yang dikenali oleh sebuah antibodi (oleh reseptor sel-T) atau bagian antigen yang dapat membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi, menginduksi pembentukan antibodi yang dapat diikat dengan spesifik oleh bagian dari antibodi atau oleh reseptor antibodi, bisa juga disebut determinan antigen atau epitop.Ukuran Molekul Imunogen yang paling poten adalah makromolekul protein yang mempunyai berat molekul 100.000 dalton. Jika beratnya kurang dari 100.000 dalton, maka imunogen bersifat lemah Molekul yang sangat kecil (misal, asam amino) tidak bersifat imonugenik. Sedangkan molekul kecil tertentu (misal, hapten) dapat bersifat imonugenik hanya jika bergabung dengan protein pembawa (carrier). Kerumitan (Kompleksitas) kimiawi dan struktural Makin kompleks susunan suatu molekul imunogen, maka makin tinggi imunogenitas substansi yang bersangkutanContohnya, homopolimer asam amino kurang bersifat imunogenik dibandingkan dengan heteropolimer yang mengandung dua atau tiga asam amino yang berbeda Kepekaan terhadap presentasi dan pemrosesan antigen Makromolekul yang besar atau tidak larut lebih siap difagositosis, diproses dan dipresentasikan Limfosit T yang dipresentasikan atau diproses oleh antigen, kerjanya dilaksanakan oleh APC (Antigen-Precenting Cell) dengan bantuan MHC (Major Histocompatibility Complex).

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Litchtman, 2006. Basic Immunology. Functions and Disorders of the immune system, 2nd ed. Updated edition 2006-2007. WB Saunders Co.Dra. Agnes Sri Harti, M.Si : Imunologi Dasar & Imunologi Klinis, Graha Ilmu, YogyakartaGoldsby RA, Kindt TJ, Osborne BA, 2000. Kuby Immunology, 4th ed. New York : WH Freeman and Company.Roitt I, 1994. Essential Immunology. Jakarta : Widya Medika