1

ANTIGEN, ANTIBODI, DAN MAJOR HISTOCOMPATIBILITY COMPLEX

Bagian MikrobiologiFakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Medan2010

2

Pendahuluan

I. AntigenA. Imunogenisitas dan antigenisitasB. Determinan antigen, Epitop, dan ParatropC. Anti antibodiD. Mitogen, petanda fungsionalE. Pembagian antigenF. Super antigenG. Alo antigenH. Toksin

3

II. AntibodiA. Imunoglobulin G,A,M,D,EB. Superfamili ImunoglobulinC. Fungsi efektor antibodiD. Efektor ADCCE. Interaksi antigen dan antibodiF. Antibodi monoklonalG. Teori seleksi klonH. Sel B Hibridoma

4

• Berbagai patogen seperti bakteri, virus, jamur mengandung berbagai bahan yang disebut imunogen atau antigen dan dapat menginduksi respon imun

5

Imunogenisitas dan Antigenisitas

• Mempunyai hubungan satu sama lain, tetapi berbeda dalam sifat imunologinya yang seringkali membingungkan

• Imunogenisitas : kemampuan untuk menginduksi respon imun humoral dan seluler

• Meskipun suatu bahan yang dapat menginduksi respon imun spesifik disebut antigen, tetapi lebih tepat disebut imunogen

• Semua molekul dengan sifat imunogenisitas, juga memiliki sifat antigenisitas, namun tidak demikian sebaliknya

6

ANTIGEN

7

• ANTIGEN BAHAN YANG DAPAT MERANGSANG RESPONS IMUN ATAU BAHAN YANG DAPAT BEREAKSI DENGAN ANTIBODI YANG SUDAH ADA.

8

9

ANTIGEN

IMUNOGEN HAPTEN

10

HAPTEN

1. MOLEKUL YANG DAPAT BEREAKSI DENGAN ANTIBODI YANG SUDAH ADA SECARA LANGSUNG 2. TIDAK DAPAT MERANGSANG PEMBENTUKAN ANTIBODI SECARA LANGSUNG.

11

HAPTEN

1. MERUPAKAN DETERMINAN Ag DENGAN BERAT MOLEKUL YANG KECIL. 2. MENJADI IMUNOGEN BILA DIIKAT OLEH PROTEIN PEMBAWA (CARRIER) YANG BESAR.

12

Epitop (determinan Ag)

● EPITOP ADALAH BAGIAN Ag YANG DAPAT MENGINDUKSI PEMBENTUKAN Ab.

● DAPAT DIIKAT DENGAN SPESIFIK OLEH BAGIAN DARI Ab ATAU RESEPTOR PADA LIMFOSIT.

PARATOPBAGIAN DARI ANTIBODI

YANG MENGIKAT EPITOP

13

14

15

16

KLASIFIKASI ANTIGEN

ANTIGEN

eksogen endogen

BERASAL DARI LUAR TUBUH BERASAL DARI DALAM TUBUH

MIKROORGANISME, TEPUNG SARI,OBAT-OBATAN, POLUTAN XENOGENIC

AUTOLOG

IDIOTIPIK

17

SIFAT-SIFAT UMUM ANTIGEN

• 1. KEASINGAN• 2. SIFAT-SIFAT FISIK• 3. KOMPLEKSITAS• 4. BENTUK (CONFORMATION)• 5. MUATAN (DISCHARGES)• 6. KEMAMPUAN MASUK

18

• a. UNIDETERMINAN, UNIVALEN• b. UNIDETERMINAN, MULTIVALEN• c. MULTIDETERMINAN, UNIVALEN• d. MULTIDETERMINAN, MULTIVALEN

BERDASARKAN EPITOP

19

• a. HETEROANTIGEN• b. XENOANTIGEN• c. ALLOANTIGEN• d. ANTIGEN ORGAN SPESIFIK• e. AUTOANTIGEN

BERDASARKAN SPESIFISITAS

20

• a. T DEPENDEN• b. T INDEPENDEN

BERDASARKAN KETERGANTUNGAN TERHADAP SEL T

21

• a. POLISAKARISA (HIDRAT ARANG)• b. LIPID• c. ASAM NUKLEAT• d. PROTEIN

BERDASARKAN SIFAT KIMIAWI

22

ANTIBODI

23

ANTIBODI

• ANTIBODI ADALAH PROTEIN YANG DAPAT DITEMU- KAN DALAM DARAH• DIGUNAKAN OLEH SISTEM KEKEBALAN TUBUH UNTUK MENGIDENTIFIKASIKAN DAN

MENETRALISASIKAN BENDA ASING, SEPERTI BAKTERI DAN VIRUS.

24

• TERBUAT DARI STRUKTUR DASAR YANG DISEBUT RANTAI.

• TIAP ANTIBODI MEMILIKI DUA RANTAI BERAT DAN DUA RANTAI RINGAN.

• MOLEKUL IMUNOGLOBULIN (Ig) YANG BEREAKSI DENGAN ANTIGEN SPESIFIK YANG MENGINDUKSI SINTESISNYA.

25

1. MOLEKUL YANG SAMA : AGLUTININ, BAKTERIOLISIN, HEMOLISIN, OPSONIN, DAN PRESIPITIN. 2. DISINTESIS OLEH SEL B.

26

27

TERDIRI DARI SEKELOMPOK PROTEIN SERUM GLOBULER YANG DISEBUT SEBAGAI IMUNOGLOBULIN. MOLEKUL Ab TERDIRI ATAS 4 RANTAI POLIPEPTIDA, YAITU 2 RANTAI BERAT (HEAVY CHAIN) DAN 2 RANTAI RINGAN (LIGHT CHAIN) IDENTIK DAN DIHUBUNGKAN JEMBATAN DISULFIDA. MOLEKUL BERBENTUK Y.

28

29

30

31

32

• IMUNOGLOBULIN (Ig) DIBENTUK OLEH SEL PLASMA YANG BERASAL DARI PROLIFERASI SEL B AKIBAT KONTAK DENGAN ANTIGEN.

• SERUM PROTEIN ELEKTROFORESIS FRAKSI GAMA, ALFA, DAN BETA GLOBULIN.

• Fab (fragmen antigen binding) dan Fc (fragmen crystallizable).

• IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE.

33

• IMUNOGLOBULIN (Ig) G :• Komponen utama Ig serum, BM 160.000 dalton.• Kadar 13 mg/ml, 75% dari semua Ig.• Ditemukan dalam berbagai cairan, a.l. CSF dan

Urin.• Dapat menembus plasenta.• Imunitas bayi sampai umur 6-9 bulan.

34

• IMUNOGLOBULIN (Ig) A :• 2 bentuk serum IgA dan sekresi (sIgA).• sIgA memproteksi tubuh.• Sekresi saluran napas, saluran cerna, saluran

kemih, air mata, keringat, ludah, dan ASI.• BM 165.000 dalton.

35

• IMUNOGLOBULIN (Ig) M :• BM 900.000 dalton, terbesar, pentamer.• Ab dalam respons imun primer.• Predominan diproduksi fetus.

36

• IMUNOGLOBULIN (Ig) D :• Kadar sangat rendah dalam sirkulasi.• Fungsinya belum diketahui secara jelas.

37

• IMUNOGLOBULIN (Ig) E :• Sangat rendah dalam serum.• Meningkat pada penyakit alergi, seperti asma,

rinitis alergi dan dermatitis atopi.• BM 200.000 dalton.• Sangat tinggi pada infeksi cacing,

skistosomiasis, penyakit hidatid, trikinosis.

38

MAJOR HISTOCOMPATIBILITY COMPLEX(MHC)

39

• KOMPLEKS GEN YANGTERLETAK DALAM KROMOSOM 6.

• BERPERAN DALAM PENGENALAN DAN PEMBERAIN SINYAL DIANTARA SEL-SEL SISTEM IMUN.

• PADA MANUSIA DISEBUT HUMAN LEUCOCYTE ANTIGEN (HLA).

• KOMPLEKS HLA : LOKUS HLA-A, HLA-B, HLA-C, HLA-D (HLA-DR DAN HLA-DQ, HLA-DP).

40

• DIANTARA LOKUS HLA-B DAN HLA-DR DALAM KROMOSOM 6 DITEMUKAN LOKUS LAIN MHC KELAS III MENENTUKAN DAN MENGENDALIKAN SINTESIS SEJUMLAH MOLEKUL.

41

• MHC kelas I dan II berperan pada pengenalan imun, yaitu pada presentasi fragmen antigen kepada sel T.

• Berdasarkan rumus bangun, molekul MHC 3 golongan : molekul MHC kelas I, kelas II dan kelas III.

42

• Molekul MHC kelas I (kompleks HLA-A, HLA-B dan HLA-C).

• Diekspresikan pada semua sel dengan nukleus sehingga sel Tc akan mudah mengenal sel yang terinfeksi virus.

43

• Molekul MHC kelas II (kompleks HLA-DR, HLA-DQ dan HLA-P).

• Mengikat molekul peptida yang sudah diproses APC dan dibawa ke permukaan selnya sehingga dapat dikenal oleh sel CD4+.

• Presentasi Ag serta rangsangan sel T CD4+

merupakan permulaan respons imun.

44

• Molekul MHC kelas III menentukan pembentukan komponen beberapa sitokin dan molekul lain.