8. antigen antibodi

97

Upload: taniaamrina

Post on 26-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

c

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Antigen Antibodi
Page 2: 8. Antigen Antibodi

ANTIGEN DAN ANTIGEN DAN ANTIBODIANTIBODI

VITRI YENTIVITRI YENTI

Dr. Fercee Dr. Fercee Dr. Dr. Yudi YusrizalYudi Yusrizal

Dr. Eva julita Dr. EmiliaDr. Eva julita Dr. Emilia

Dr. Imelda Dr. Dr. Imelda Dr. Mulyati sariMulyati sari

Page 3: 8. Antigen Antibodi

Berbagai patogen spt bakteri, virus, Berbagai patogen spt bakteri, virus, jamur atau parasit mgd berbagai bhn jamur atau parasit mgd berbagai bhn yg disebut imunogen atau antigen dan yg disebut imunogen atau antigen dan dpt menginduksi sejumlah respon imun.dpt menginduksi sejumlah respon imun.

Antibodi adalah bhn glikoprotein yg Antibodi adalah bhn glikoprotein yg diproduksi sel B sbg respon thd diproduksi sel B sbg respon thd rangsangan imunogenrangsangan imunogen

Dlm praktek antigen sering digunakan Dlm praktek antigen sering digunakan sbg imunogensbg imunogen

Page 4: 8. Antigen Antibodi

I. ANTIGENI. ANTIGEN• Imunogen → bhn yg dpt merangsang sel B Imunogen → bhn yg dpt merangsang sel B

dan sel T atau keduanyadan sel T atau keduanya• Antigen → bhn yg dpt berinteraksi dg Antigen → bhn yg dpt berinteraksi dg

produk respon imun yg dirsng o/ imunogen produk respon imun yg dirsng o/ imunogen spesifik spt antibodi dan atau TCRspesifik spt antibodi dan atau TCR

• Ag lengkap→Ag yg menginduksi baik Ag lengkap→Ag yg menginduksi baik respon imun maupun bereaksi dg respon imun maupun bereaksi dg produknyaproduknya

• Ag inkomplit/hapten → tdk dpt dg sendiri Ag inkomplit/hapten → tdk dpt dg sendiri menginduksi tp dpt bereaksi dg produknya menginduksi tp dpt bereaksi dg produknya spt abspt ab

Page 5: 8. Antigen Antibodi

• Hapten dpt dijadikan imunogen mel Hapten dpt dijadikan imunogen mel ikatan dg molekul besar yg disebut ikatan dg molekul besar yg disebut molekul atau protein pembawa.molekul atau protein pembawa.

• Scr fungsional antigen dibagi mjd : Scr fungsional antigen dibagi mjd : imunogen dan haptenimunogen dan hapten

• Contoh hapten : dinitrofenol, berbagai gol Contoh hapten : dinitrofenol, berbagai gol antibiotik dan obat lain dg BM kecil.antibiotik dan obat lain dg BM kecil.

• Hapten dikenal oleh sel B, protein Hapten dikenal oleh sel B, protein pembawa oleh sel Tpembawa oleh sel T

Page 6: 8. Antigen Antibodi

Hapten membentuk epitop pd protein Hapten membentuk epitop pd protein pembawa yg dikenal sistem imun dan pembawa yg dikenal sistem imun dan merangsang pembentukan antibodi.merangsang pembentukan antibodi.

Molekul pembawa sering digabung dg Molekul pembawa sering digabung dg hapten dlm usaha memperbaiki hapten dlm usaha memperbaiki imunisasi.imunisasi.

Respon sel B thd hapten memerlukan Respon sel B thd hapten memerlukan protein pembawa utk dpt protein pembawa utk dpt dipresentasikan ke sel Th.dipresentasikan ke sel Th.

Page 7: 8. Antigen Antibodi
Page 8: 8. Antigen Antibodi

A. Imunogenitas dan antigenitasA. Imunogenitas dan antigenitas

Imunogenitas dan antigenesitas memp Imunogenitas dan antigenesitas memp hub satu dg lain ttp berbeda dlm sifat hub satu dg lain ttp berbeda dlm sifat imunologinya.imunologinya.

Imunogenitas Imunogenitas → → kemampuan kemampuan menginduksi respon imun humoral dan menginduksi respon imun humoral dan selulerseluler

Meskipun suatu bahan yg dpt Meskipun suatu bahan yg dpt menginduksi respon imun spesifik menginduksi respon imun spesifik disebut antigen, ttp lebih tepat disebut disebut antigen, ttp lebih tepat disebut imunogen.imunogen.

Semua molekul dg sifat imunogenitas Semua molekul dg sifat imunogenitas juga memiliki sifat antigenesitas, juga memiliki sifat antigenesitas, namun tdk demikian sebaliknya.namun tdk demikian sebaliknya.

Page 9: 8. Antigen Antibodi

Induksi respon imun humoral Induksi respon imun humoral dan selulerdan seluler

Sel B + Antigen Sel B + Antigen → Sel B efektor + Sel → Sel B efektor + Sel B memori B memori

Sel plasma → Sel plasma → sekresi antibodisekresi antibodi

Sel T + Antigen Sel T + Antigen → Sel T efektor + Sel → Sel T efektor + Sel T memori T memori

CTLs,Th,dll → CTLs,Th,dll → sekresi sitokinsekresi sitokin

dan faktordan faktor

sitotoksiksitotoksik

Page 10: 8. Antigen Antibodi

Gbr.6.2. Konjugat hapten-karier merupakan imunogen dan hapten merupakan antigen yg tidak selalu imunogenik

Page 11: 8. Antigen Antibodi

B. Determinan antigen – Epitop B. Determinan antigen – Epitop dan paratopdan paratop

Sel sistem imun tdk berinteraksi dg atau Sel sistem imun tdk berinteraksi dg atau mengenal seluruh molekul imunogen, ttp mengenal seluruh molekul imunogen, ttp limfosit mengenal tempat khusus pd limfosit mengenal tempat khusus pd makromolekul yg disebut : epitop atau makromolekul yg disebut : epitop atau determinan antigen.determinan antigen.

Sel B dan T mengenal berbagai epitop pd Sel B dan T mengenal berbagai epitop pd molekul yg samamolekul yg sama

Limfosit jg dpt berinteraksi de ag yang Limfosit jg dpt berinteraksi de ag yang kompleks pd berbagai tahap struktur antigen.kompleks pd berbagai tahap struktur antigen.

Page 12: 8. Antigen Antibodi

Ok. Sel B mengikat ag yg bebas dlm Ok. Sel B mengikat ag yg bebas dlm larutan, epitop yg dikenalnya larutan, epitop yg dikenalnya cenderung mudah ditemukan di cenderung mudah ditemukan di permukaan imunogen.permukaan imunogen.

Epitop sel T dr protein berbeda dlm Epitop sel T dr protein berbeda dlm peptida, biasanya berasal dr hasil peptida, biasanya berasal dr hasil cerna protein patogen oleh enzim yg cerna protein patogen oleh enzim yg dikenal oleh TCR dlm kompleks dg dikenal oleh TCR dlm kompleks dg MHC.MHC.

Page 13: 8. Antigen Antibodi

Perbandingan pengenalan antigen oleh sel B Perbandingan pengenalan antigen oleh sel B dan sel Tdan sel T

Ciri-ciriCiri-ciri Sel BSel B Sel TSel T

Interaksi dg antigenInteraksi dg antigen Melibatkan kompleks Melibatkan kompleks biner membran biner membran imunoglobulin dan imunoglobulin dan antigenantigen

Melibatkan kompleks Melibatkan kompleks TCR, ag dan molekul TCR, ag dan molekul MHCMHC

Ikatan antigen larutIkatan antigen larut yaya TidakTidak

Keterlibatan MHCKeterlibatan MHC Tidak diperlukanTidak diperlukan Diperlukan utk Diperlukan utk mempresentasikan ag mempresentasikan ag yg sdh diprosesyg sdh diproses

Kandungan kimiawi Kandungan kimiawi antigenantigen

Protein, polisakarida, Protein, polisakarida, lipidlipid

Umumnya protein, ttp Umumnya protein, ttp bbrp lipid dan bbrp lipid dan glikolipid ditemukan glikolipid ditemukan pd molekul serupa pd molekul serupa MHCMHC

EpitopEpitop Mudah diakses, Mudah diakses, hidrofilik, peptida hidrofilik, peptida bergerak bergerak mengandung asam mengandung asam amino sekuensial amino sekuensial atau nonsekuensialatau nonsekuensial

Peptida internal Peptida internal linear yg dihasilkan linear yg dihasilkan oleh ag dan berikatan oleh ag dan berikatan dg MHCdg MHC

Page 14: 8. Antigen Antibodi

Epitop atau determinan antigen Epitop atau determinan antigen →→bgn bgn dr antigen yg dpt membuat kontak fisik dr antigen yg dpt membuat kontak fisik

dg reseptor antibodi, menginduksi dg reseptor antibodi, menginduksi pembtkan ab yg dpt diikat dg spesifik o/ pembtkan ab yg dpt diikat dg spesifik o/ bgn ab atau reseptor abbgn ab atau reseptor ab

Makromolekul dpt memiliki berbagai Makromolekul dpt memiliki berbagai epitop yg masing2 merangsang produksi epitop yg masing2 merangsang produksi ab spesifik yg berbeda.ab spesifik yg berbeda.

Paratop Paratop →→ bgn dr antibodi yg mengikat bgn dr antibodi yg mengikat epitop atau TCR yg mengikat epitop pd epitop atau TCR yg mengikat epitop pd antigen.antigen.

Respon imun dpt tjd thd semua gol bhn Respon imun dpt tjd thd semua gol bhn kimia spt hidrat arang, protein dan kimia spt hidrat arang, protein dan asam nukleat.asam nukleat.

Page 15: 8. Antigen Antibodi

Gbr.6.3. Epitop dan kompleks MHC-epitop yg diikat TCRGbr.6.3. Epitop dan kompleks MHC-epitop yg diikat TCR

Gbr.6.3. Epitop dan kompleks MHC-epitop yg diikat TCR

A. Lokasi epitop dan paratop (bagian dr antibodi) dlm interaksi antara ag dan TCR (A) dan reseptor sel B

B.Epitop adalah bagian dr ag yg membuat kontak fisik dg reseptor

Page 16: 8. Antigen Antibodi

Determinan ag bereaksi dg tempat Determinan ag bereaksi dg tempat spesifik yg mengikat ag di regio yg spesifik yg mengikat ag di regio yg variabel pd molekul ab yg disebut variabel pd molekul ab yg disebut paratop.paratop.

Epitop dpt juga bereaksi dg TCR yg Epitop dpt juga bereaksi dg TCR yg spesifik.spesifik.

Molekul ag tunggal dpt memiliki bbrp Molekul ag tunggal dpt memiliki bbrp epitop.epitop.

Epitop berinteraksi dg regio yg mengikat Epitop berinteraksi dg regio yg mengikat ab atau TCR.ab atau TCR.

Regio antigen yg berikatan dg MHC II Regio antigen yg berikatan dg MHC II disbt agretopdisbt agretop

Page 17: 8. Antigen Antibodi

Ag poten alamiah terbanyak adalah Ag poten alamiah terbanyak adalah protein besar dg BM > 40.000 protein besar dg BM > 40.000 Dalton dan kompleks polisakarida Dalton dan kompleks polisakarida mikrobial.mikrobial.

Glikolipid dan lipoprotein dp bersifat Glikolipid dan lipoprotein dp bersifat imunogenik ttp tdk demikian halnya imunogenik ttp tdk demikian halnya dg lipid yg dimurnikan.dg lipid yg dimurnikan.

Asam nukleat→ imunogen pd Asam nukleat→ imunogen pd keadaan autoimun tt tp tdk dlm keadaan autoimun tt tp tdk dlm keadaan normalkeadaan normal

Page 18: 8. Antigen Antibodi

C. AntiantibodiC. Antiantibodi Disamping fungsinya sbg ab, ab dpt Disamping fungsinya sbg ab, ab dpt

jg sbg protein imunogen yg baik, dpt jg sbg protein imunogen yg baik, dpt memacu produksi ab pd spesies lain memacu produksi ab pd spesies lain a/ autoab pd pejamu sendiri.a/ autoab pd pejamu sendiri.

Aoutoantibodi terutama diproduksi Aoutoantibodi terutama diproduksi thd IgM mis yg ditemukan pd AR thd IgM mis yg ditemukan pd AR dan disebut FR (faktor reumatoid)dan disebut FR (faktor reumatoid)

Page 19: 8. Antigen Antibodi

D. Mitogen – Petanda fungsionalD. Mitogen – Petanda fungsional

Mitogen dan lektin → bhn alamiah Mitogen dan lektin → bhn alamiah mempunyai kemampuan mengikat dan mempunyai kemampuan mengikat dan merangsang byk klon limfoid u/ merangsang byk klon limfoid u/ diferensiasi dan proliferasidiferensiasi dan proliferasi

Bahan2 tsb merup aktivator yg dapat Bahan2 tsb merup aktivator yg dapat mengaktifkan banyak klon limfosit, mengaktifkan banyak klon limfosit, bukan hanya klon limfosit dg spesifitas bukan hanya klon limfosit dg spesifitas khusus.khusus.

Glikoprotein (lektin) asal tanaman yaitu Glikoprotein (lektin) asal tanaman yaitu konkanavalin A (con-A) dan PHA merup konkanavalin A (con-A) dan PHA merup mitogen poten utk sel Tmitogen poten utk sel T

Page 20: 8. Antigen Antibodi

E. Pembagian antigen

Antigen dpt dibagi menurut epitop, spesifisitas,

ketergantungan thd sel T dan sifat kimiawi.

Page 21: 8. Antigen Antibodi

I. Pembagian antigen menurut I. Pembagian antigen menurut epitopepitop

a. a. Unideterminan,Unideterminan, univalen: univalen: Hanya satu Hanya satu jjeenniiss determinan/ determinan/ epitop p epitop paaddaa 1 1

molekul.molekul.b. b. Unideterminan,Unideterminan, multivalen: multivalen: Hanya Hanya 1 j1 jeenniis s determinan determinan t tetaetappii 2 atau l 2 atau leebbiihh determinan determinan ttsb sb ditemukan ditemukan ppaadda a 1 mol1 molekulekul..c. c. Multideterminan,Multideterminan, univalen:univalen: BanBanyyaak epitop yk epitop yanang bermg bermaaccaamm-macam-macam t tetaetappii

hanya 1hanya 1 dari dari setiap msetiap maaccaammnyanya ( (kebanyakan kebanyakan protein)protein)d. d. Multideterminan,Multideterminan, multivalen:multivalen: bbananyyaak mk maaccaam determinan & bm determinan & bananyyaak dk daarrii

setiap msetiap maaccaamm ppaaddaa 1 mol1 molekulekul (Ag d (Ag denganengan BM y BM yanang tg tingingggii & & kompleks skompleks seeccaarraa kimiawi)kimiawi)

Page 22: 8. Antigen Antibodi
Page 23: 8. Antigen Antibodi

2. Pembagian antigen menurut spesifitas:

a. Heteroantigen dimiliki banyak spesiesb. Xenoantigen dimiliki spesies tertentuc. Aloantigen (isoantigen) spesifik untuk individu dalam 1

spesiesd. Antigen organ spesifik hanya dimiliki organ tertentue. Autoantigen dimiliki alat tubuh sendiri

Page 24: 8. Antigen Antibodi

3. Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap sel T

a.T dependen perlu pengenalan sel T dulu untuk

dapat menimbulkan respon antibodi. Kebanyakan ag protein termasuk dlm

gol ini b. T independen dapat merangsang sel B tanpa bantuan

sel T untuk membentuk antibodi Kebanyakan ag gol ini berupa molekul

besar polimerik yg dipecah di dlm tubuh scr perlahan-lahan (LPS, ficoll, dekstran, levan, flagelin polimerik bakteri)

Page 25: 8. Antigen Antibodi

4. Pembagian antigen mnrt sifat 4. Pembagian antigen mnrt sifat kimiawikimiawi

a. a. Hidrat arang (polisakarida)Hidrat arang (polisakarida) Hidrat arang pd umumnya imunogenik.Hidrat arang pd umumnya imunogenik. Glikoprotein yg merup bag perm sel Glikoprotein yg merup bag perm sel

banyak MO dpt menimbulkan respon banyak MO dpt menimbulkan respon imun ttu pembentukan ab.imun ttu pembentukan ab.

Contoh lain adalah respon imun yg Contoh lain adalah respon imun yg ditimbulkan gol darah ABO, sifat ditimbulkan gol darah ABO, sifat antigen dan spesifisitas imunnya antigen dan spesifisitas imunnya berasal dari polisakarida pada perm sel berasal dari polisakarida pada perm sel darah merah.darah merah.

Page 26: 8. Antigen Antibodi

b. b. LipidLipid Biasanya tidak imunogenik, ttp mjd Biasanya tidak imunogenik, ttp mjd

imunogenik bila diikat protein pembawaimunogenik bila diikat protein pembawa Lipid dianggap sbg hapten , contohnya Lipid dianggap sbg hapten , contohnya

sfingolipidsfingolipid

d. d. asam nukleatasam nukleat Biasanya tidak imunogenik, ttp mjd Biasanya tidak imunogenik, ttp mjd

imunogenik bila diikat protein imunogenik bila diikat protein pembawa.pembawa.

DNA dlm btk heliksnya biasanya tdk DNA dlm btk heliksnya biasanya tdk imunogenik.imunogenik.

Respon imun thd DNA tjd pd LESRespon imun thd DNA tjd pd LES

Page 27: 8. Antigen Antibodi

e. Proteine. Protein Kebanyakan imunogenik dan pd Kebanyakan imunogenik dan pd

ummnya multideterminan dan ummnya multideterminan dan univalenunivalen

Page 28: 8. Antigen Antibodi

F. SUPERANTIGEN

Molekul yg merup pemacu respon imun poten, memiliki tempat utk mengikat reseptor dr 2 sistem imun yaitu rantai β dr TCR dan rantai α atau β dr molekul MHC-II, tdk memerlukan pengolahan intraseluler oleh APC dan tdk terbatas pd alel MHC-II khusus.

Page 29: 8. Antigen Antibodi

Merup molekul protein kecil, 22-30 Merup molekul protein kecil, 22-30 kd yg diproduksi berbagai parogen kd yg diproduksi berbagai parogen tuk manusia spt stafilokok aureus tuk manusia spt stafilokok aureus (enterotoksin dan toksin (enterotoksin dan toksin eksofoliatif), stafilokok piogenes eksofoliatif), stafilokok piogenes (eksotoksin), patogen negatif gram (eksotoksin), patogen negatif gram (toksin yersenia enterokolitika, (toksin yersenia enterokolitika, Yersenia pseudotuberkulosis), virus Yersenia pseudotuberkulosis), virus (EBV, CMV, HIV, rabies) dan parasit (EBV, CMV, HIV, rabies) dan parasit Toksoplasma gondi)Toksoplasma gondi)

Page 30: 8. Antigen Antibodi

Lebih baik disebut supermitogen ok. dpt Lebih baik disebut supermitogen ok. dpt memacu mitosis sel CD4+ tanpa bantuan memacu mitosis sel CD4+ tanpa bantuan APC.APC.

Superantigen dpt merangsang sel T yg Superantigen dpt merangsang sel T yg multipel ttu sel CD4+ yg menimbulkan multipel ttu sel CD4+ yg menimbulkan penglepasan sejumlah besar sitokin.penglepasan sejumlah besar sitokin.

Superantigen dpt merangsang 10% sel Superantigen dpt merangsang 10% sel CD4+ mel ikatan dg TCR dan timus CD4+ mel ikatan dg TCR dan timus dependen shg tdk memerlukan proses o/ dependen shg tdk memerlukan proses o/ fagosit.fagosit.

Page 31: 8. Antigen Antibodi

Superantigen tdk diikat mel lekuk Superantigen tdk diikat mel lekuk internal tempat antigen biasanya internal tempat antigen biasanya diikat utk diproses, ttp diikat o/ diikat utk diproses, ttp diikat o/ regio eksternal TCRregio eksternal TCRαβαβ yg scr yg scr simultan berhub dg molekul DP, Dq simultan berhub dg molekul DP, Dq dan DR (MHC) pada APC.dan DR (MHC) pada APC.

Superantigen jg bereaksi dg TCR Superantigen jg bereaksi dg TCR multipel yg struktur perifernya multipel yg struktur perifernya sama.sama.

Page 32: 8. Antigen Antibodi

Krn kemampuan berikatan scr unik, Krn kemampuan berikatan scr unik, superantigen dpt mengaktifkan superantigen dpt mengaktifkan sejumlah besar sel T dan tdk sejumlah besar sel T dan tdk tergantung dr spesifisitas agtergantung dr spesifisitas ag

Sampai 20% dr semua sel T dlm Sampai 20% dr semua sel T dlm darah dpt diaktifkan o/ satu molekul darah dpt diaktifkan o/ satu molekul superantigen.superantigen.

Efek superantigen thd sel T terlihat Efek superantigen thd sel T terlihat stlh diikat TCR.stlh diikat TCR.

Page 33: 8. Antigen Antibodi

Kualitas respon sel T lebih cepat dan Kualitas respon sel T lebih cepat dan besar berupa produksi sitokin spt IL-besar berupa produksi sitokin spt IL-2, IL-6, IL-8, TNF-2, IL-6, IL-8, TNF-αα, IFN-y, IFN-y→ → berperan dlm inflamasi, dan berperan dlm inflamasi, dan menimbulkan ekspansi masif sel T menimbulkan ekspansi masif sel T reaktif spesifik dan sindrom klinis reaktif spesifik dan sindrom klinis brp DIC dan kolaps vaskular → syok brp DIC dan kolaps vaskular → syok endotoksin, sindrom syok toksin atau endotoksin, sindrom syok toksin atau septik ttu mel septik ttu mel TNF-TNF-αα

Page 34: 8. Antigen Antibodi

Superantigen telah digunakan sbg Superantigen telah digunakan sbg ajuvan utk meningkatkan respon ajuvan utk meningkatkan respon imun thd ag dlm imunisasi.imun thd ag dlm imunisasi.

Mel MHC-I dan TCR, superantigen Mel MHC-I dan TCR, superantigen mengarahkan sel Th utk mengarahkan sel Th utk memberikan sinyal ke sel B, memberikan sinyal ke sel B, makrofag, sel dendritik, dan sel makrofag, sel dendritik, dan sel sasaran lainsasaran lain

Page 35: 8. Antigen Antibodi

Gbr.6.35. ikatan silang (cross-linkage) antara TCR dan

molekul MHC-II

Page 36: 8. Antigen Antibodi

G. AloantigenG. Aloantigen Ag yg ditemukan pd bbp spesies tt Ag yg ditemukan pd bbp spesies tt

a.l gol drh pd eritrosit dan Ag a.l gol drh pd eritrosit dan Ag histokompatibel dlm jar tandur yg histokompatibel dlm jar tandur yg merangsang respon imun pd merangsang respon imun pd resipien yg tdk memilikinyaresipien yg tdk memilikinya

Page 37: 8. Antigen Antibodi

H. Toksin H. Toksin racun yg biasanya imunogen dan racun yg biasanya imunogen dan

mrsang pembtkan Ab yg disbt mrsang pembtkan Ab yg disbt antitoksin dg kemampuan utk antitoksin dg kemampuan utk menetralkan efek merugikan dr menetralkan efek merugikan dr toksin dg mengganggu sintesanya.toksin dg mengganggu sintesanya.

Page 38: 8. Antigen Antibodi

Pembgn toksinPembgn toksin

1. toksin bakteri1. toksin bakteri diproduksi o/ MO penyebab tetanus, diproduksi o/ MO penyebab tetanus,

difteri, botulism dan gas gangren, difteri, botulism dan gas gangren, termasuk stafilokoktermasuk stafilokok

2. Fitotoksin2. Fitotoksin Toksin asal tumbuhan spt risin dr minyak Toksin asal tumbuhan spt risin dr minyak

jarak, korotein dan abrin yg merup jarak, korotein dan abrin yg merup turunan biji likoris indian, Gerukiaturunan biji likoris indian, Gerukia

3. Zootoksin3. Zootoksin Bisa yg berasal dr ular, laba-laba, Bisa yg berasal dr ular, laba-laba,

kalajengking, lebah dan tawonkalajengking, lebah dan tawon

Page 39: 8. Antigen Antibodi

II. ANTIBODI

• Bila darah dibiarkan membeku akan meninggalkan serum yg mengandung berbagai bahan larut tanpa sel

• Bahan tsb mengandung molekul antibodi yang digolongkan dalam protein globulin imunoglobulin

• Ciri yang penting spesifitas & aktifitas biologi.

• Fungsi utamanya mengikat antigen dan menghantarkannya ke sistem efektor pemusnahan

Page 40: 8. Antigen Antibodi

IgIg dibdibenenttuuk sel plasma yk sel plasma yanang g berberasal asal dari dari proliferasi sel B yproliferasi sel B yanang g terjadi seterjadi setelah telah kontak dkontak dengan engan a antintiggenen..

Ab yg terbentuk scr spesifik akan Ab yg terbentuk scr spesifik akan mengikat antigen baru lainnya yg mengikat antigen baru lainnya yg sejenis.sejenis.

Serum protSerum proteinein dipisah dipisahkankan d denenggan caraan cara elektroforesiselektroforesis Ig ditemukan terbIg ditemukan terbananyyaak k dalam dalam fraksi globulin gama,fraksi globulin gama, globulin alfa globulin alfa & beta& beta

Page 41: 8. Antigen Antibodi

Enzim papain memecah molekul ab Enzim papain memecah molekul ab (BM 150.000 dalton) dlm fragmen (BM 150.000 dalton) dlm fragmen masing2 dr 45.000 dalton.masing2 dr 45.000 dalton.

Dua fragmen tetap memilik sifat ab Dua fragmen tetap memilik sifat ab yg dpt mengikat ag scr spesifik, yg dpt mengikat ag scr spesifik, bereaksi dg determinan ag serta bereaksi dg determinan ag serta hapten hapten → Fab (fragmen antigen → Fab (fragmen antigen binding) dan dianggap univalen.binding) dan dianggap univalen.

Fragmen ke 3 dpt dikristalkan dr lar Fragmen ke 3 dpt dikristalkan dr lar → Fc dan tdk dpt mengikat ag.→ Fc dan tdk dpt mengikat ag.

Page 42: 8. Antigen Antibodi

Fc menunjukkan fungsi biologis Fc menunjukkan fungsi biologis sesudah ag diikat oleh fab.sesudah ag diikat oleh fab.

Semua molekul Ig memp 4 rantai Semua molekul Ig memp 4 rantai polipeptida dasar yg tdr atas 2 polipeptida dasar yg tdr atas 2 rantai berat (heavy chain) dan 2 rantai berat (heavy chain) dan 2 rantai ringan (light chain) yg identikrantai ringan (light chain) yg identik

Page 43: 8. Antigen Antibodi

Gbr 6.6 Struktur prototip IgG: struktur rantai dan ikatan disulfida

Struktur dasar ab dpt dipelajari dg cara kimiawi dan enzimatik. Fragmen yg diproduksi o/ pencernaan enzimatik (pepsin atau papain) atau yg diikat o/ ikatan disulfida dg merkapto etanol terlihat pd gbr. Unit dasar ab yg tdr atas 2 rantai berat dan 2 rantai ringan yg identik, diikat mjd satu o/ ikatan disulfida yg dpt dipisah-pisah dlm berbagi fragmen

Page 44: 8. Antigen Antibodi

2 jenis rantai ringan (kappa dan 2 jenis rantai ringan (kappa dan lambda) yg tdr atas 230 as amino lambda) yg tdr atas 230 as amino serta 5 jenis rantai berat yg serta 5 jenis rantai berat yg tergantung pd kelima jenis Ig, yaitu tergantung pd kelima jenis Ig, yaitu IgM, IgG, IgE,IgA dan IgD.IgM, IgG, IgE,IgA dan IgD.

Rantai berat tdr atas 450-600 asam Rantai berat tdr atas 450-600 asam amino, shg berat dan panjang rantai amino, shg berat dan panjang rantai berat tsb adalah dua kali rantai berat tsb adalah dua kali rantai ringan.ringan.

Molekul Ig memp rumus bangun yg Molekul Ig memp rumus bangun yg heterogen, meskipun hanya tdr atas heterogen, meskipun hanya tdr atas 4 unit polipeptida dasar4 unit polipeptida dasar

Page 45: 8. Antigen Antibodi

Regio Fab

mengenal ag

Regio Fc

Regio efektor biologis

Page 46: 8. Antigen Antibodi
Page 47: 8. Antigen Antibodi

A. Imunoglobulin G

• Merup komponen utama Ig serum• BM 160.000 dalton, { 13 mg/ml},

75% dari semua Ig.• Ditemukan di berbagai cairan

seperti darah, CSS, urin.• Menembus plasenta masuk ke janin

berperan pada imunitas bayi sampai umur 6-9 bulan.

• Ig G & komplemen bekerja saling membantu sebagai opsonin pada pemusnahan Ag.

Page 48: 8. Antigen Antibodi

Memiliki sifat opsonin yg efektif krn sel sel Memiliki sifat opsonin yg efektif krn sel sel fagosit, monosit, makrofag mempunyai reseptor fagosit, monosit, makrofag mempunyai reseptor u/ fraksi Fc dr IgG (Fcy-R) shg dpt mempererat u/ fraksi Fc dr IgG (Fcy-R) shg dpt mempererat hub antara fagosit dg sel sasaran.hub antara fagosit dg sel sasaran.

Opsonin (Yunani) Opsonin (Yunani) menyiapkan utk dimakan. menyiapkan utk dimakan. Proses opsonisasi tsb dibantu o/ reseptor utk Proses opsonisasi tsb dibantu o/ reseptor utk

komplemen pd perm fagosit.komplemen pd perm fagosit. IgG merup Ig terbanyak dlm darah, CSS dan IgG merup Ig terbanyak dlm darah, CSS dan

peritoneal.peritoneal. PPaaddaa manusia ada 4 subk manusia ada 4 subkeelas:las: Ig G1,Ig G1, Ig G2, Ig Ig G2, Ig

G3,G3, Ig G4Ig G4 ber berbeda dbeda daallaam sifat & aktm sifat & aktiivvitasitas biologibiologikk

Page 49: 8. Antigen Antibodi

Perbandingan subkelas IgG Perbandingan subkelas IgG pdmanusiapdmanusia

IgG1IgG1 IgG2IgG2 IgG3IgG3 IgG4IgG4

BMBM 150.000150.000 150.000150.000 150.000150.000 150.000150.000

Komponen rantai Komponen rantai beratberat

y1y1 y2y2 y3y3 y4y4

Konsentrasi dlm Konsentrasi dlm serumserum

99 33 11 0.50.5

% total IgG dlm % total IgG dlm serum normalserum normal

6767 2222 77 44

Masa paruh (hari)Masa paruh (hari) 2323 2323 88 2323

Aktivasi komplemen Aktivasi komplemen (jalur klasik)(jalur klasik)

++++ ++ ++++++ ±±

Ikatan reseptor Fc Ikatan reseptor Fc monosit/makrofagmonosit/makrofag

++++++ ±± ++++++ ++

Kemapuan melewati Kemapuan melewati plasentaplasenta

++++++ ±± ++++++ ++++++

Agregasi spontanAgregasi spontan -- -- ++++++ --

Ikatan protein Ikatan protein stafilokok Astafilokok A

++++++ ++++++ ±± ++++++

Ikatan protein Ikatan protein stafilokok Gstafilokok G

++++++ ++++++ ++++++ ++++++

Page 50: 8. Antigen Antibodi

B. Imunoglobulin A

• BM 165.000 dalton• Ditemukan dalam serum dengan

jumlah sedikit, terbanyak dalam cairan sekresi saluran nafas, cerna dan kemih, air mata, keringat, ludah, ASI (sIgA/IgA sekretori)

• Komponen sekretori melindungi IgA dari protease mamalia.

Page 51: 8. Antigen Antibodi

Fungsi Ig A:Fungsi Ig A: sIgA sIgA melindungi tubuh dari patogen ok. melindungi tubuh dari patogen ok.

dpt dpt bereaksi dbereaksi denengganan mol molekulekul adhesi adhesi dari dari patogen patogen potensial potensial men mencegah adherens cegah adherens & kolonisasi& kolonisasi patogen tsb dlm sel pejamu patogen tsb dlm sel pejamu

sseebbaaggaiai opsonin opsonin, ok neutrofil, monosit dan , ok neutrofil, monosit dan makrofag memiliki reseptor utk Fcmakrofag memiliki reseptor utk Fcαα (Fc (Fcαα –R) shg dpt meningkatkan efek –R) shg dpt meningkatkan efek bakteriolitik komplemen dan bakteriolitik komplemen dan menetralisasi toksin dan berperan pada menetralisasi toksin dan berperan pada imunitas cacing pitaimunitas cacing pita

Page 52: 8. Antigen Antibodi

menetralismenetralisasasi toksin & virusi toksin & virus dan dan mencegah tjdnya kontak antara toksin mencegah tjdnya kontak antara toksin atau virus dg sel alat sasaranatau virus dg sel alat sasaran

mengmengaglutinasi kuman,aglutinasi kuman, meng mengganggu ganggu motilitasmotilitasnya nya mmemuemuddaahhkankan fagositosis ofagositosis olehleh sel PMN sel PMN

Ig A sendiri dIg A sendiri daappaat t mengmengaktifkan aktifkan komplemen melkomplemen melaalluiui jalur alternatif jalur alternatif..

IgA sekretori (sIgA) dlm btk polimerik IgA sekretori (sIgA) dlm btk polimerik mjd stabil o/ ikatan polipeptida rantai Jmjd stabil o/ ikatan polipeptida rantai J

Page 53: 8. Antigen Antibodi
Page 54: 8. Antigen Antibodi

• Molekul IgA polimerik dan rantai J dibentuk sel plasma di dalam sel epitel lamina propia selaput lendir (tdk o/ sel B)

• Saat IgA dilepas ke dalam lumen saluran cerna, sel epitel juga melepas bagian sekretori (secretory piece) membentuk sIgA yg terlindung dr pencernaan o/ enzim.

• Ig dlm cairan lambung tdr atas 80% IgA, 13% IgM, 7% IgG berperan dlm imunitas setempat

• IgM dpt dilindungi bag sekretori dg BM 70.000 dlton shg dpt berfungsi bila ada defisiensi sIgA.

Page 55: 8. Antigen Antibodi

Defisiensi IgA Defisiensi IgA sering sering disertai adanya disertai adanya antibodi tantibodi tererhhaaddapap antigen m antigen maakkaanan & nan & inhalan pd alergi.inhalan pd alergi.

Di dlm ASI ditemukan sIgA, laktoferin, Di dlm ASI ditemukan sIgA, laktoferin, tratransferin, lisozim, lipid, lactobacillus nsferin, lisozim, lipid, lactobacillus promotinf factor, fagosit dan limfosit promotinf factor, fagosit dan limfosit → peranan imunitas neonatus→ peranan imunitas neonatus

Kadar Kadar IgA yIgA yanang tinggig tinggi dalam serum dalam serum:: TBC,TBC, sirosis alkoholik,sirosis alkoholik, kolitis ulkolitis ulsseratif,eratif, penypenyakitakit coeliaccoeliac,, penypenyakitakit Crone. Crone.

Page 56: 8. Antigen Antibodi

Fungsi IgA serum dlm btk monomerik Fungsi IgA serum dlm btk monomerik blm banyak diketahui.blm banyak diketahui.

IgA tdr 2 subkelas : IgA1 (93%) dan IgA2 IgA tdr 2 subkelas : IgA1 (93%) dan IgA2 (7%).(7%).

Bila produksi IgA pd perm mukosa Bila produksi IgA pd perm mukosa diperhitungkan maka IgAmerup Ig diperhitungkan maka IgAmerup Ig terbanyak.terbanyak.

Reseptor dg afinitas tinggi utk kelas IgA Reseptor dg afinitas tinggi utk kelas IgA ditemukan pd makrofag dan sel PMN yg ditemukan pd makrofag dan sel PMN yg berperan dlm fagositosis.berperan dlm fagositosis.

Page 57: 8. Antigen Antibodi
Page 58: 8. Antigen Antibodi

C. Imunoglobulin M

• Nama M berasal dari macroglobulin BM 900.000 dalton.

• Paling efisien dalam aktifasi komplemen (jalur klasik), diikat oleh rantai J (joining chain) seperti halnya pada IgA.

• IgM dibentuk paling dahulu pada respons imun primer predominan diproduksi janin.

• Kadar yang tinggi dalam darah umbilikus infeksi intrauterin.

• Bayi yang baru dilahirkan hanya mengandung IgM 10% dari kadar IgM dewasa, karena tidak dapat menembus plasenta

• Infeksi intrauterin: sifilis kongenital, rubela, toksoplasmosis, virus sitomegalo merangsang pembentukan IgM janin 12 minggu

• Kadar IgM anak IgM dewasa usia 1 th

Page 59: 8. Antigen Antibodi
Page 60: 8. Antigen Antibodi
Page 61: 8. Antigen Antibodi

• AB alamiah seperti isoaglutinin, golongan darah AB, antibodi heterofil IgM mencegah gerakan mikroorganisme patogen, memudahkan fagositosis, aglutinator poten antigen.

• Respon sekunder ditandai oleh respon yang lebih cepat & lebih banyak produksi antibodi disebabkan ekspansi sel memori akibat pemberian toksoid pertama.

• Hal yang khas terjadi pada respon sekunder: pem bentukan Ig berlangsung lebih cepat & untuk waktu yang lebih lama, Ig mencapai titer yang tinggi terutama IgG.

• Pada respons primer timbulnya IgG didahului IgM

Page 62: 8. Antigen Antibodi

D. Imunoglobulin D

• Ditemukan dalam serum dengan kadar yang sangat rendah.

• Tidak dilepas oleh sel plasma & sangat rentan terhadap degradasi oleh proses proteolitik.

• Merupakan komponen permukaan sel B & petanda dari diferensiasi sel B yang lebih matang.

• Tidak mengikat komplemen mempunyai aktvitas antibodi terhadap antigen berbagai makanan & autoantigen seperti komponen nukleus.

• Dapat mencegah terjadinya toleransi imun tetapi mekanismenya blm jelas.

Page 63: 8. Antigen Antibodi

E. Imunoglobulin E

• Mudah diikat sel mast, basofil dan eosinofil yang pada permukaannya memiliki reseptor fraksi Fc dari IgE (Fcε-R).

• Dibentuk setempat oleh sel plasma dalam selaput lendir saluran cerna & nafas.

• Alergen yang diikat dua molekul IgE pada permukaan sel mast (cross-linking) akan menimbulkan influks ion calsium ke dalam sel menurunkan kadar cAMP intraselular yang menimbulkan degranulasi sel mast.

• Kadar yang tinggi: alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, penyakit hidatid, trikinosis & diduga berperan pada imunitas parasit.

Page 64: 8. Antigen Antibodi
Page 65: 8. Antigen Antibodi

Superfamili imunoglobulinSuperfamili imunoglobulin

sejumlah bsr protein membran sejumlah bsr protein membran memiliki satu atau lebih regio memiliki satu atau lebih regio homolog domain imunoglobulin. Msg-homolog domain imunoglobulin. Msg-msg protein membran dibagi sbgi msg protein membran dibagi sbgi superfamili imunoglobulin.superfamili imunoglobulin.

Superfamili imunoglobulin di bg:Superfamili imunoglobulin di bg:

1. Heterodimer Ig-1. Heterodimer Ig-αα/Ig-/Ig-ββ, bgn dr BCR, bgn dr BCR

Page 66: 8. Antigen Antibodi

2. Reseptor poli Ig yg berperan dlm 2. Reseptor poli Ig yg berperan dlm komponen sekretori IgA dan IgMkomponen sekretori IgA dan IgM

3. TCR3. TCR4.Protein asesori sel T spt CD2, CD4, 4.Protein asesori sel T spt CD2, CD4,

CD8, CD28, dan rantai CD8, CD28, dan rantai αα,,δδ,,εε dari CD3 dari CD35. Molekul MHC-I dan MHC II5. Molekul MHC-I dan MHC II6 Berbgi td mol adhesi spt VCAM-I, 6 Berbgi td mol adhesi spt VCAM-I,

ICAM-I, ICAM-2 dan LFA-3ICAM-I, ICAM-2 dan LFA-37. Mikroglobulin 7. Mikroglobulin ββ2, prot invarian yg 2, prot invarian yg

berhub dg MHC-1berhub dg MHC-18. PDGF8. PDGF

Page 67: 8. Antigen Antibodi

FUNGSI EFEKTOR ANTIBODI-TRANSITOSISFUNGSI EFEKTOR ANTIBODI-TRANSITOSIS

• Ada 4 fungsi efektor utama : Ada 4 fungsi efektor utama :

- opsonisasi- opsonisasi

- aktivasi komplemen- aktivasi komplemen

- ADCC- ADCC

- transitosis atau menghantarkan mell- transitosis atau menghantarkan mell

lpsn epitellpsn epitel• Transitosis→ penghtrn ab ke permukaan Transitosis→ penghtrn ab ke permukaan

mukosa sal napas, cerna, kemih dan asi mukosa sal napas, cerna, kemih dan asi memerlukan gerakan yg menembus lpsan memerlukan gerakan yg menembus lpsan epitlepitl

• IgA → Ab utama dlm transitosisIgA → Ab utama dlm transitosis

Page 68: 8. Antigen Antibodi

IMUNOGLOBULIN SEREBROSPINALIMUNOGLOBULIN SEREBROSPINAL Normal→Ig CSS bersal dr plasma Normal→Ig CSS bersal dr plasma

melalui difusi sawar darah – otakmelalui difusi sawar darah – otak Jumlah tgt kadar dlm serum Jumlah tgt kadar dlm serum

permeabilitas sawar drh – otakpermeabilitas sawar drh – otak IgM (-) → uk besarIgM (-) → uk besar Demielinisasi dan infeksi → produksi Demielinisasi dan infeksi → produksi

lokallokal

Page 69: 8. Antigen Antibodi

I. EFEKTOR ADCCI. EFEKTOR ADCC IgG + imunitas non spesifik→ merusak Ag IgG + imunitas non spesifik→ merusak Ag

mel mel

interaksi dg sistem komplemen/ efek interaksi dg sistem komplemen/ efek sitolitik →ADCC dg sel NK, eosinofil, sitolitik →ADCC dg sel NK, eosinofil, neutrofil, makrofag yg memiliki Fcneutrofil, makrofag yg memiliki Fcγγ- R.- R.

Efek ADCC → menghancurkan sel tumor, Efek ADCC → menghancurkan sel tumor, agen infeksi dan sel alogeneik mel Fc-R, agen infeksi dan sel alogeneik mel Fc-R, regio Fc dr IgG yg diikat reg Fab pd regio Fc dr IgG yg diikat reg Fab pd permukaan Ag sasaran.permukaan Ag sasaran.

Ikatan Fc-R dan regio Fc →destruksi sel Ikatan Fc-R dan regio Fc →destruksi sel sasaran oleh penglepasan sitokin.sasaran oleh penglepasan sitokin.

Page 70: 8. Antigen Antibodi

ADCC pertamakali digambarkan pd ADCC pertamakali digambarkan pd sel NK yang memiliki Fcsel NK yang memiliki Fcγγ-R, Fc-R, Fcγγ- - RIII atau molekul CD 16 u/ mengikat RIII atau molekul CD 16 u/ mengikat sel yg dilapisi Ab sel yg dilapisi Ab

IgG dlm plasma tdk mengaktifkan IgG dlm plasma tdk mengaktifkan sel NK.sel NK.

Ikatan FcIkatan Fcγγ- RIII dg sel sasaran yg - RIII dg sel sasaran yg dilapisi ab, mengaktifkan sel NK u/ dilapisi ab, mengaktifkan sel NK u/ mensintesis dan melepas granulnya mensintesis dan melepas granulnya dan sitokin spt IFN-dan sitokin spt IFN-γγ yg semuanya yg semuanya berperan dlm pembunuhan sel.berperan dlm pembunuhan sel.

Page 71: 8. Antigen Antibodi

Sel NK merup efektor dr ADCC yg tdk Sel NK merup efektor dr ADCC yg tdk hanya merusak sel tunggal, ttp jg MO hanya merusak sel tunggal, ttp jg MO multiselular spt telur skistosoma.multiselular spt telur skistosoma.

Peranan efektor ADCC penting pd Peranan efektor ADCC penting pd penghancuran kanker, penolakan penghancuran kanker, penolakan transplan dan peny autoimun, sedang transplan dan peny autoimun, sedang ADCC mel neutrofil dan eosinofil dan ADCC mel neutrofil dan eosinofil dan berperanan thd infeksi parasit.berperanan thd infeksi parasit.

Kadar IgG meningkat pd infeksi kronis Kadar IgG meningkat pd infeksi kronis dan peny autoimunn.dan peny autoimunn.

Page 72: 8. Antigen Antibodi

Sel sitotoksik nonspesifik bekerja thd sel sasaran spesifik dg mengikat FCR dari ab yg diikat ag perm sel sasaran. Berbagai bhn (enzim litik,TNF,perforin,granzim) dilepas o/ sel sitotoksik nonspesifik, selanjutnya berperan dlm destruksi sel sasaran

Page 73: 8. Antigen Antibodi

Mel FcMel Fcγγ-R yg dimilikinya, leukosit dpt -R yg dimilikinya, leukosit dpt menikat ab yg melapisi sel dan menikat ab yg melapisi sel dan menghancurkan sel tsb mel ADCC.menghancurkan sel tsb mel ADCC.

Eosinofil berperan dlm ADCC thd cacing.Eosinofil berperan dlm ADCC thd cacing. Cacing terlalu besar utk dimakan o/ fagosit Cacing terlalu besar utk dimakan o/ fagosit

dan relatif resisten thd produk mikrobisidal dan relatif resisten thd produk mikrobisidal neutrofil dan makrofag.neutrofil dan makrofag.

Eosinofil dpt membunuh cacing dg MBP yg Eosinofil dpt membunuh cacing dg MBP yg ada dlm granulnya.ada dlm granulnya.

Ig e melapisi cacing, selanjutnya eosinofil Ig e melapisi cacing, selanjutnya eosinofil mengikat IgE mel mengikat IgE mel FcFcεε-R-RI, diaktifkan o/ I, diaktifkan o/ induksi sinyal dr induksi sinyal dr FcFcεε-R-RI, dan melepas I, dan melepas granulnya membunuh cacing.granulnya membunuh cacing.

Page 74: 8. Antigen Antibodi

Ag permukaan

Sel dilapisi ab

Page 75: 8. Antigen Antibodi

J. PENGALIHAN KELASJ. PENGALIHAN KELASIgM→Ig pertama diproduksi→diikuti IgM→Ig pertama diproduksi→diikuti

pengalihan ke produksi IgG atau Ab kelas pengalihan ke produksi IgG atau Ab kelas lain→ tgt sinyal sel Th yg memerlukan lain→ tgt sinyal sel Th yg memerlukan ikatan dg ligan CD40 (CD154) ikatan dg ligan CD40 (CD154) dipermukaan sel T dg CD40 di sel B.dipermukaan sel T dg CD40 di sel B.

Sitokin yg prod sel T berpengaruh thd gen Sitokin yg prod sel T berpengaruh thd gen regio konstan yg menimbulkan regio konstan yg menimbulkan pengalihan kelas Ig.pengalihan kelas Ig.

Sel Th2→IL-4 menginduksi sel B u/ Sel Th2→IL-4 menginduksi sel B u/ pengalihan ke produksi IgEpengalihan ke produksi IgE

IL-5→sel B u/ pengalihan ke produksi Ig AIL-5→sel B u/ pengalihan ke produksi Ig AIFN-IFN-γ→γ→ IgG1 dan IgG3 IgG1 dan IgG3

Page 76: 8. Antigen Antibodi
Page 77: 8. Antigen Antibodi

Sel B yg dirangsang ag akan Sel B yg dirangsang ag akan berdiferensiasi mjd sel yg berdiferensiasi mjd sel yg mensekresi IgM atau atas pengaruh mensekresi IgM atau atas pengaruh CD40L dan sitokin, bbrp sel B CD40L dan sitokin, bbrp sel B berdiferensiasi mjd sel yg berdiferensiasi mjd sel yg memproduksi berbagai kelas rantai memproduksi berbagai kelas rantai berat Ig.berat Ig.

Semua kelas dapat berfungsi utk Semua kelas dapat berfungsi utk menetralisasi mikroba dan toksin.menetralisasi mikroba dan toksin.

Page 78: 8. Antigen Antibodi

Proliferasi sitokin : IL2,IL4,IL5

Sel B aktif (sentroblas)

Interaksi berbagai sitokin dg sel B menghasilkan sinyal yg diperlukan utk proliferasi dan pengalihan kelas selama diferensiasi sel b mjd sel plasma

Page 79: 8. Antigen Antibodi

INTERAKSI ANTARA ANTIGEN-ANTIBODIINTERAKSI ANTARA ANTIGEN-ANTIBODIAg → bhn yg dpt diikat scr spesifik o/ Ag → bhn yg dpt diikat scr spesifik o/

molekul ab atau molekul reseptor sel T.molekul ab atau molekul reseptor sel T.Ab dpt mengenal hampir setiap molekul Ab dpt mengenal hampir setiap molekul

biologik.biologik.Pengenaln Ag oleh Ab melibatkan ikatan Pengenaln Ag oleh Ab melibatkan ikatan

nonkovalen dan reversibel.nonkovalen dan reversibel.Berbagai jenis interaksi nonkovalen dpt Berbagai jenis interaksi nonkovalen dpt

berperan pd ikatan ag spt faktor berperan pd ikatan ag spt faktor elektrostatik, ikatan hidrogen, interaksi elektrostatik, ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik.hidrofobik.

Page 80: 8. Antigen Antibodi

Kekuatan ikatan antara satu Ab dan Kekuatan ikatan antara satu Ab dan epitop disbt afinitas Ab.epitop disbt afinitas Ab.

Ag polivalen mempunyai > 1 Ag polivalen mempunyai > 1 determinandeterminan

Afiditas→kekuatan ikatn Ab dan Afiditas→kekuatan ikatn Ab dan epitop Ag keseluruhanepitop Ag keseluruhan

Page 81: 8. Antigen Antibodi

Valensi

interaksi

Aviditas

interaksi

Gbr.6.17. Valensi dan aviditas interaksi antigen-antibodi

Page 82: 8. Antigen Antibodi

Ag monovalen atau epitop msg-msg pd Ag monovalen atau epitop msg-msg pd permukaan sel, akan berinteraksi dg permukaan sel, akan berinteraksi dg msg-msg ikatan tunggal molekul Ab.msg-msg ikatan tunggal molekul Ab.

Meskipun afinitas interaksi tinggi ttp Meskipun afinitas interaksi tinggi ttp aviditas keseluruhan rendah. aviditas keseluruhan rendah.

Bila byk determinan yg cukup dekat Bila byk determinan yg cukup dekat pd permukaan sel ,satu molekul IgG pd permukaan sel ,satu molekul IgG mengikat 2 epitop (interaksi bivalen mengikat 2 epitop (interaksi bivalen dg satu molekul IgG) yg menghasilkan dg satu molekul IgG) yg menghasilkan aviditas lebih tinggi.aviditas lebih tinggi.

Page 83: 8. Antigen Antibodi

Ab merup komponen imunitas Ab merup komponen imunitas didapat yg melindungi tubuh thd didapat yg melindungi tubuh thd infeksi MO dan produknya yg toksik.infeksi MO dan produknya yg toksik.

Interaksi Ag-Ab →penting → in vitro Interaksi Ag-Ab →penting → in vitro utk tujuan D/utk tujuan D/

Penggunaan reaksi in vitro antara Penggunaan reaksi in vitro antara ag-ab → serologiag-ab → serologi

Page 84: 8. Antigen Antibodi

Interaksi Ag-Ab→ presipitasi ( bila ag Interaksi Ag-Ab→ presipitasi ( bila ag merup bhn larut dlm cairan garam merup bhn larut dlm cairan garam fisiologis, aglutinasi ( ag merup bahn fisiologis, aglutinasi ( ag merup bahn tdk larut/partikel kecil), aktivasi tdk larut/partikel kecil), aktivasi komplemen.komplemen.

Reaksi tsb tjd o/ adanya interaksi ag Reaksi tsb tjd o/ adanya interaksi ag multivalen dan ab yg sedikitnya multivalen dan ab yg sedikitnya memiliki 2 tempat ikatan per memiliki 2 tempat ikatan per molekul.molekul.

Page 85: 8. Antigen Antibodi

Titer Ab adl pengenceran tertinggi Titer Ab adl pengenceran tertinggi yg menunjukan aglutinasi atau yg menunjukan aglutinasi atau presipitasipresipitasi

Utk menentukan titer ab, dibuat Utk menentukan titer ab, dibuat pengenceran serial serum dan pengenceran serial serum dan ditambahkan sejumlah ag yg konstan ditambahkan sejumlah ag yg konstan dan campuran lar tsb diinkubasikan dan campuran lar tsb diinkubasikan dan diperiksa utk dan diperiksa utk aglutinasi/presipitasiaglutinasi/presipitasi

Page 86: 8. Antigen Antibodi

Fenomena pro-zon→ Ab Fenomena pro-zon→ Ab berlebihan→serum dg kekuatan berlebihan→serum dg kekuatan tinggi atau tdk diencerkan hanya tinggi atau tdk diencerkan hanya sedikit atau tdk menunjukkan sedikit atau tdk menunjukkan aglutinasi/presiptasi.aglutinasi/presiptasi.

CrosslinkingCrosslinking / rx silang ag tdk tjd / rx silang ag tdk tjd akibat banyaknya ab.akibat banyaknya ab.

Setiap ag dpt diikat satu abSetiap ag dpt diikat satu abFenomena post- zona→serum sgt Fenomena post- zona→serum sgt

diencerkan→hanya sdkt /tdk tjd diencerkan→hanya sdkt /tdk tjd aglutinasi/presipitasiaglutinasi/presipitasi

Page 87: 8. Antigen Antibodi

Zona ekuivalen →zona antara Zona ekuivalen →zona antara fenomena pro-zon dan pos- zona → fenomena pro-zon dan pos- zona → setiap molekul ab bereaksi dg ag yg setiap molekul ab bereaksi dg ag yg membtk kompleks besar.membtk kompleks besar.

Kadar ag dan ab dlm zona ini merup Kadar ag dan ab dlm zona ini merup kadar relatif molekul2 yg dpt kadar relatif molekul2 yg dpt membentuk kompleksmembentuk kompleks

Page 88: 8. Antigen Antibodi

JumLah

Presi

pitat

Antibodi

Page 89: 8. Antigen Antibodi

L. ANTIBODI MONOKLONALL. ANTIBODI MONOKLONAL Ag tt dimasukan ke dlm sistem imun Ag tt dimasukan ke dlm sistem imun

hewan percobaan, semua sel B yg hewan percobaan, semua sel B yg mengenal byk epitop pd Ag akan mengenal byk epitop pd Ag akan dirsg dan memproduksi Ab.dirsg dan memproduksi Ab.

Darah dr hewan tsb akan Darah dr hewan tsb akan mengandung Ab yg multipel yg akan mengandung Ab yg multipel yg akan bereaksi dg setiap epitop.bereaksi dg setiap epitop.

Serum tsb disebut poliklonal ok. Serum tsb disebut poliklonal ok. Mengandung produk yg berasal dr Mengandung produk yg berasal dr banyak klon sel B.banyak klon sel B.

Page 90: 8. Antigen Antibodi

Klon Klon →→ segolongan sel yg berasal dr segolongan sel yg berasal dr satu sel dan identik scr genetik.satu sel dan identik scr genetik.

Ab monoklonal Ab monoklonal → ab yg diproduksi o/ → ab yg diproduksi o/ sel2 yg berasal dr satu klon sel.sel2 yg berasal dr satu klon sel.

Kloning dilakukan dg cara Kloning dilakukan dg cara mengencerkan lar sel sedimikian mengencerkan lar sel sedimikian rupa shg dlm biakan sel diperoleh rupa shg dlm biakan sel diperoleh sumur yg hanya mengandung satu sumur yg hanya mengandung satu sel.sel.

Page 91: 8. Antigen Antibodi

Protein mieloma : protein/imunoglobulin yang diproduksi neoplasma sel plasma tumbuh tanpa kontrol dan imunoglobulin tersebut ditemukan dalam jumlah besar pada mieloma bila sel B tunggal ganas semua antibodi adalah identik.

Sel plasma yg diambil dr darah tdk tumbuh dlm biakan jar dan akan mati dlm bbrp hari.

Sebaliknya sel mieloma akan tumbuh terus dalam jaringan.

Satu sel mieloma dan satu sel plasma dpt difusikan mjd satu sel hibridoma yg memp sifat dr ke 2 sel asalnya dan membtk ab monoklonal.

Page 92: 8. Antigen Antibodi

Hanya sel yg terfusi

(hibridoma)berkembang

Campuran sel fusi

dan tdk terfusi

Mengisolasi sel lipa dr

tikus yg diimunisasi

dg ag X

Page 93: 8. Antigen Antibodi

Antibodi monoklonal mAntibodi monoklonal meerruuppaakkaan n bbaahhaan stn staandar yndar yanang g banyak banyak digunakan ddigunakan daallaam labm laboratoriumoratorium uuntuk ntuk mengmengidentifikasi identifikasi berbagai berbagai jenis sel, jenis sel, typingtyping darah, darah, menegakan menegakan diagnosis & terapi diagnosis & terapi rekayasa rekayasa genetikagenetika

Page 94: 8. Antigen Antibodi

M. TEORI SELEKSI KLONM. TEORI SELEKSI KLON Burnet→adanya sejumlah bsr sel yg Burnet→adanya sejumlah bsr sel yg

memprod Ab dan msg-msg mensintesis memprod Ab dan msg-msg mensintesis Ab sdh ditentukan. Stlh sel dipilih Ag yg Ab sdh ditentukan. Stlh sel dipilih Ag yg plg sesuai, akan berproliferasi dan plg sesuai, akan berproliferasi dan memprod klon sel yg terus-menerus memprod klon sel yg terus-menerus memproduksi Ab yg samamemproduksi Ab yg sama

Konsep Konsep forbidden cloneforbidden clone → utk → utk menerangkan autoimunitasmenerangkan autoimunitas

Sel yg dpt memproduksi ab thd ag Sel yg dpt memproduksi ab thd ag normal sendiri akan normal sendiri akan forbidden forbidden dan dan disingkirkan dlm masa embrional.disingkirkan dlm masa embrional.

Page 95: 8. Antigen Antibodi

Selama perkembangan janin, klon yg Selama perkembangan janin, klon yg bereaksi dg ag sendiri akan bereaksi dg ag sendiri akan dihancurkan/ditekan.dihancurkan/ditekan.

Aktivasi klon reaktif yg ditekan oleh Aktivasi klon reaktif yg ditekan oleh pajanan dg Ag pd usia lanjut pajanan dg Ag pd usia lanjut akanmenginduksi peny autoimun.akanmenginduksi peny autoimun.

Page 96: 8. Antigen Antibodi

SEL B HIBRIDOMASEL B HIBRIDOMA Sel ini diproduksi melalui fusi sel Sel ini diproduksi melalui fusi sel

limpa yg melepas ab yg diimunisasi limpa yg melepas ab yg diimunisasi thd Ag tt dg mutan sel mieloma dr thd Ag tt dg mutan sel mieloma dr spesies ttu yg tdk lagi melepas spesies ttu yg tdk lagi melepas produk proteinnya sendiri.produk proteinnya sendiri.

Glikoprotein digunakan utk fusi tsb.Glikoprotein digunakan utk fusi tsb. Sel mutan mieloma merup sel imortal Sel mutan mieloma merup sel imortal

yg memproduksi Ab monoklonal yg memproduksi Ab monoklonal terus-menerus.terus-menerus.

Sel mutan mieloma Sel mutan mieloma → sel hibridoma→ sel hibridoma

Page 97: 8. Antigen Antibodi

TERIMA TERIMA KASIHKASIH